BAB IV USAHA KESEHATAN SEKOLAH, GIGI, MATA DAN JIWA
|
|
- Ratna Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV USAHA KESEHATAN SEKOLAH, GIGI, MATA DAN JIWA A. Usaha Kesehatan Sekolah 1. Pengertian Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakt sekolah yaitu anak didik, guru dan karyawan sekolah lainnya. Yang dimaksud dengan sekolah adalah mulai Sekolah Dasar sampai Sekolah Lanjutan Atas. Prioritas UKS diberikan kepada SD mengingat SD merupakan dasar dari Sekolah Lanjutan. Dasar pemikiran UKS perlu dijalankan : Golongan masyarakat usia sekolah (6-18 tahun) merupakan bagian yang besar dari penduduk Indonesia dan diperkirakan separuhnya adalah anak sekolah. Masyarakat sekolah merupakan masyarakat yang paling peka terhadap pengaruh modernisasi. Anak-anak dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan, sehingga mudah dibina dan dibimbing. Pendidikan kesehatan melalui masyarakat sekolah ternyata paling efektif karena masyarakat sekolah prosentasinya tinggi, terorganisir, peka terhadap pendidikan dan dapat menyebarkan modernisasi. Masyarakat sehat yang akan datang merupakan wujud dari kebiasaan sehat dan keadaan kesehatan yang dimiliki anak-anak masa kini. Pembinaan kesehatan anak-anak sekolah (jasmani, rohani dan sosial) merupakan suatu investasi bidang man-power negara kita. 2. Tujuan UKS Tujuan Umum : adalah mempertinggi nilai kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta rehabilitasi anak-anak sekolah dan lingkungannya sehingga didapatkan anak-anak yang sehat jasmani, rohani dan sosialnya. Tujuan Khusus : adalah mencapai keadaan kesehatan anak-anak sekolah dan lingkungannya sehingga dapat memberikan kesempatan tumbuh dan berkembang secara harmonis serta belajar secara efisien dan optimal. 3. Kegiatan Kegiatan UKS. Lingkungan Kehidupan Sekolah Yang Sehat ( Health School Living ) Bangunan dan perlengkapan sekolah yang sehat. Kebersihan ruangan dan halaman sekolah. Adanya sarana kakus dan air yang memenuhi syarat kesehatan. 36
2 Hubungan yang baik antar murid, guru dan masyarakat / orang tua murid. Pendidikan Kesehatan ( Health Education ) Pendidikan tentang kesehatan perorangan dan lingkungan. Pendidikan tentang pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Pendidikan tentang makanan yang sehat dan cara hidup yang teratur. Pendidikan tentang pencegahan kecelakaan. Pendidikan tentang sikap, perilaku, dan kebiasaan hidup yang sehat. Usaha Pemeliharaan Kesehatan di Sekolah ( Health Service in School ) Pemeriksaan kesehatan perorangan dan lingkungan secara berkala. Usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (imunisasi). Usaha kesehatan gigi sekolah ( UKGS ) Mengirimkan anak-anak yang perlu perawatan khusus ke pihak yang lebih ahli. PPPK dan pengobatan sederhana. B. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah Penyakit mulut dan gigi khususnya penyakit caries dentis merupakan penyakit yang tersebar luas pada sebagian besar penduduk dunia, terutama anak-anak dibawah usia 18 tahun, sehingga merupakan masalah kesehatan masyarakat. Salah satu usaha pencegahannya adalah pemeliharaan gigi anak-anak sekolah secara teratur dan sistematis. Di Indonesia Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dimulai tahun 1952 yang dilaksanakan oleh perawat gigi sekolah dibawah pengawasan dokter. Penyakit dan kelainan yang menjadi perhatian ialah kebersihan mulut dan gigi, caries dentis, penyakit periodental, bibir sumbing dan celah langit maupun tumor dalam mulut. Kegiatan UKGS meliputi : Pendidikan kesehatan dan kebersihan mulut dan gigi. Pencabutan gigi sulung dan gigi tetap yang dapat dilakukan dengan anastesi lokal. Tambalan, yang umumnya dengan amalgam pada gigi sulung dan gigi tetap yang tidak memerlukan pengobatan urat saraf. C. Usaha Kesehatan Mata Penyakit mata masih banyak ditemukan di Indonesia. Penyakit mata ada yang menular dan ada yang tidak menular, dan akan menyebabkan kebutaan jika tidak segera diobati. Usaha usaha yang dilakukan dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit mata adalah : Mencegah timbulnya penyakit mata Pengobatan dan perawatan penderita penyakit mata untuk penyembuhan dan meniadakan sumber penularan bila penyakitnya menular. Rehabilitasi penglihatan (visus) dan rehabilitasi estetika (keindahan) 37
3 1. Penyakit mata yang terdapat dikalangan masyarakat Indonesia : a) Penyakit mata yang menular : Gonoblenorrhoe Adalah penyakit mata yang terjadi pada bayi yang baru lahir karena ibunya mengerita gonorrhoe. Gejalanya adalaha mata bayi bengkak, bernanah dan tidak dapat mebuka. Dalam waktu tiga minggu bola mata akan pecah dan menyebabkan buta selama lamanya. Bila pengobatana diberikan dalam satu minggu pertama, masih ada kemungkinan untuk tertolong. Gonoblenorrhoe dapat juga terjadi pada orang dewasa yang menderita gonorrhoe secara auto infeksi melalui tangan atau handuk. Trachoma Adalah penyakit mata yang disebabkan oleh virus, dengan gejala mata terasa sangat gatal seperti ada pasir pada matanya dan mata sering berair. Bulu mata dapat membalik ke dalam sehingga akan menggores bola mata yang berakibat luka, bernanah dan kebutaan bila tidak segera diobati. Penularan dapat terjadi melalui kontak tak langsung seperti melalui saputangan, handuk atau oleh lalat. b) Penyakit mata yang tidak menular : Xerophthalmia Adalah kelainan pada mata berupa terjadinya kekeringan pada selaput lendir / bagian putih mata (konjungtiva) dan selaput bening / bagian hitam mata (kornea) akibat kekurangan vitamin A. Tahapan terjadinya xerophthalmia : - Hemerolophia = buta senja = rabun senja = rabun ayam Penglihatan penderita menurun pada senja hari bahkan tidak dapat melihat dilingkungan yang kurang cahaya. Jika dilakukan pemeriksaan pada mata, tidak akan dijumpai kelainan atau perubahan pada mata (mata terlihat normal) - Xerosis konjungtiva Selaput lendir tampak kering, berkeriput dan berpigmentasi dengan permukaan terlihat kasar dan kusam. Dengan pemberian kapsul vitamin A yang benar, tahapan ini akan membaik dalam waktu 2 3 hari dan kelainan mata akan menghilang dalam waktu 2 minggu. - Xerosis konjungtiva dan bercak bitot Adalah gejala xerosis konjungtiva ditambah bercak putih seperti busa sabun atau keju (bercak bitot) terutama didaerah celah mata sisi luar. Dalam keadaan berat tampak kekeringan meliputi seluruh permukaan konjungtiva, konjungtiva tampak menebal, berlipat lipat dan berkerut kerut. Dengan pemberian kapsul vitamin A dan pengobatan yang benar, tahapan ini akan 38
4 membaik dalam waktu 2 3 hari dan kelainan mata akan menghilang dalam waktu 2 minggu. - Xerosis kornea Kekeringan pada konjungtiva berlanjut sampai pada kornea. Kornea tampak suram, kering dan permukaannya kasar. Dengan pemberian kapsul vitamin A dan pengobatan yang benar, tahapan ini akan membaik dalam waktu 2 5 hari dan kelainan mata akan menghilang dalam waktu 2-3 minggu. - Keratomalasia dan ulserasi kornea Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus (perlukaan) kornea. Pada tahap ini dapat terjadi perforasi (pecah) kornea. Bila ditemukan pada tahap ini akan terjadi kebutaan yang tidak dapat disembuhkan. - Xerophthalmia Kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengempis. Bila ditemukan pada tahap ini akan terjadi kebutaan yang tidak dapat disembuhkan. Yang beresiko menderita xerophthalmia : - Bayi dengan berat lahir rendah ( < 2,5 kg ) - Anak yang tidak mendapat ASI eksklusif dan tidak diberi ASI sampai umur 2 tahun - Anak yang tidak mendapat makanan pengganti ASI yang baik, cukup mutu dan jumlahnya. - Anak yang kurang gizi atau dibawah garis merah dapa KMS. - Anak yang menderita penyakit infeksi (campak, diare, TBC, pneumonia) dan cacingan - Anak dari keluarga miskin - Anak anak yang tinggal di daerah pengungisan - Anak yang tinggal di daerah dengan sumber vitamin A yang kurang dan adanya pantangan terhadap makanan sumber vitamin A. - Anak yang tidak pernah mendapat kapsul vitamin A dan immuniasi di puskesmas atau posyandu. - Anak yang kurang / jarang makan makanan sumber vitamin A Usaha untuk mencegah dan mengobati xerophthalmia - Mencari anak yang jarang atau tidak pernah datang ke posyandu atau puskesmas dengan melakukan kunjungan rumag (sweeping atau door to door) untuk diberi kapsul vitamin A. - Setiap bayi usia 6 11 bulan harus mendapat satu kapsul vitamin A warna biru. - Setiap balita usia 1 5 tahun mendapat kapsul vitamin A warna merah 2 x setahun dan ibu nifas mendapat satu kapsul vitamin a warna merah. - Adanya perhatian khusus terhadap balita kurang gizi, balita yang tidak pernah datang ke posyandu / puskesmas dan anak dari keluarga miskin. - Penyuluhan tentang manfaat kapsul vitamin a dan bahan bahan makanan sumber vitamin A 39
5 Glaucoma Penyakit dimana tekanan dalam bola mata menjadi tinggi. Biasanya terdapat pada orang yang berusia 40 tahun keatas. Dapat menyebabkan kebutaan bial tidak segera diobati. Katarak Penyakitdimana lensa mata menjadi keruh dan tidak tembus cahaya sehingga visus berkurang atau buta sama sekali. Terdapat pada orang berusia lanjut. 2. Usaha rehabilitasi penglihatan (visus) Rehabilitasi visus dilaksanakan dengan : Menyediakan kaca mata bagi penderita / yang memerlukan Transplantasi kornea pada penderita yang korneanya keruh Operasi pada penderita katarak. 3. Rehabilitasi estetika Usaha rehabilitasi estetika dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, seperti : penggunaan mata palsu operasi mata juling D. Usaha Kesehatan Jiwa Segi kehidupan jiwa merupakan salah satu segi yang menentukan kriteria sehat. Seseorang dikatakan sehat jiwanya bila dapat menyesuaikan diri terhadap hal hal yang biasa, memperlihatkan emosi yang stabil, serta mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri untuk melakukan suatu perbuatan atau memperlihatkan prestasi sesuai dengan taraf dan tingkat perkembangannya. Usaha usaha pemerintah dalam bidang usaha kesehatan jiwa : Memelihara kesehatan jiwa dalam pertumbuhan dan perkembangan anak anak. Mengusahakan keseimbangan jiwa dengan menyesuaikan penempatan tenaga selaras dengan bakat dan kemampuannya. Perbaikan tempat dan suasana kerja dalam perusahaan dan sebagainya sesuai dengan kesehatan jiwa. Mempertinggi taraf kesehatan jiwa seseorang dalam hubungannya dengan masyarakat. 40
6 41
7 42
KESEHATAN UMUM PRIBADI LINGKUNGAN UKS
KESEHATAN UMUM PRIBADI LINGKUNGAN UKS Hubungan Kesehatan Pribadi dengan Kesehatan Masyarakat/Lingkungan Usaha kesehatan pribadi : Usaha/upaya individu untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya.
Lebih terperinciPEMAHAMAN TENTANG KAPSUL VITAMIN A SERTA AKIBAT KEKURANGANNYA OLEH: ELVI ZULIANI, SKM
PEMAHAMAN TENTANG KAPSUL VITAMIN A SERTA AKIBAT KEKURANGANNYA OLEH: ELVI ZULIANI, SKM Masalah gizi yang utama di Indonesia adalah kurang kalori protein (KKP), kekurangan vitamin A yang dapat mengakibatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah- Masalah yang Berhubungan Dengan Vitamin A Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak atau minyak dan mempunyai beberapa fungsi dalam tubuh manusia. Fungsi utama
Lebih terperinciPEMAHAMAN TENTANG KAPSUL VITAMIN A SERTA AKIBAT KEKURANGAN VITAMIN A OLEH: ELVI ZULIANI, SKM
PEMAHAMAN TENTANG KAPSUL VITAMIN A SERTA AKIBAT KEKURANGAN VITAMIN A OLEH: ELVI ZULIANI, SKM Masalah gizi yang utama di Indonesia adalah kurang kalori protein (KKP), kekurangan vitamin A yang dapat mengakibatkan
Lebih terperinciKekurangan Vitamin A (KVA)
Paper Pengantar Gizi Masyarakat Kekurangan Vitamin A (KVA) Diajeng Puspa Arum Maharani 100911144 IKMA 09 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2011 KURANG VITAMIN A (KVA) Vitamin
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Pasir Kecamatan Medan Marelan. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Rangi Nadya ( 085102087 ) adalah mahasiswa Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran. Saat ini sedang melakukan penelitian tentang Pengetahuan
Lebih terperinci1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah
PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH A. PENDAHULUAN Di Indonesia, bentuk promosi kesehatan di sekolah adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan sekaligus UKS merupakan salah satu upaya kesehatan masyarakat disekolah.
Lebih terperinciEtiologi 1. Dalam jangka waktu yang lama dalam diet terdapat kekurangan vitamin A atau provitamin
DEFISIENSI/KEKURANGAN VITAMIN A (KVA) Definisi Defisiensi vitamin A dapat merupakan kekurangan primer yakni karena konsumsinya yang kurang ataupun kekurangan sekunder sebagai akibat adanya gangguan penyerapan
Lebih terperinciGejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.
PENYAKIT CAMPAK Apakah setiap bintik-bintik merah yang muncul di seluruh tubuh pada anak balita merupakan campak? Banyak para orangtua salah mengira gejala campak. Salah perkiraan ini tak jarang menimbulkan
Lebih terperinciTujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga
1.2 Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan
Lebih terperinciTUNA NETRA NUR INDAH PANGASTUTI
TUNA NETRA NUR INDAH PANGASTUTI TUNANETRA Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind) dan low vision.
Lebih terperinciSITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT
SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT A.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. UU no.3 tahun 2009 tentang
Lebih terperinciCampak-Rubella (MR) Sayangi buah hati Anda dengan Imunisasi
MR Sayangi buah hati Anda dengan Imunisasi Campak-Rubella (MR) Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella. Campak dan Rubella
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tempat Sasaran Waktu : Imunisasi Campak : Pentingnya Imunisasi Campak bagi bayi : Puskesmas : Masyarakat : 09.00-09.35 WIB Hari dan Tanggal
Lebih terperinciBagian-bagian yang melindungi mata: 1. Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata kita.
MATA Indra pertama yang dapat penting yaitu indra penglihatan yaitu mata. Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciHASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA
HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA I.Upaya Promosi Kesehatan A. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Rumah Tangga : Rumah di Periksa : 1050 Target : 75 % x 1050 = 788 2. Institusi Pendidikan sekolah
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENDAHULUAN Seorang ibu akan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ada suatu masalah atau
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN UPAYA PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN UPAYA PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA SKRIPSI Disusun oleh: WAHYU PURNOMO J 220 050 027 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.
PUSKESMA IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM Revisi Halaman 1. Pengertian Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat / sasaran program adalah Kegiatan mencari, menemukan,
Lebih terperinciCampak-Rubella (MR) Sayangi buah hati Anda dengan Imunisasi
Sayangi buah hati Anda dengan Imunisasi Campak-Rubella () Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella. Campak dan Rubella merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebarannya sangat cepat. Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konjungtivitis merupakan penyakit mata paling umum didunia. Penyakit konjungtivitis ini berada pada peringkat no.3 terbesar di dunia setelah penyakit katarak dan glaukoma,
Lebih terperinci1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan
PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyuluhan 1. Pengertian Penyuluhan berarti proses, cara, memberikan penerangan serta perbuatan menyuluh (Dep.Pendidikan,2005). Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan
Lebih terperinciMATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH
MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan pengertian / masalah kebutuhan Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah yang sering ditemukan
Lebih terperinciKMS = Kartu Menuju Sehat Sebagai alat bantu pengukuran dan pemantauan STATUS GIZI balita Masih ditemukan tingginya kesalahan pada saat pengisian KMS
copyright@saricipta KMS = Kartu Menuju Sehat Sebagai alat bantu pengukuran dan pemantauan STATUS GIZI balita Masih ditemukan tingginya kesalahan pada saat pengisian KMS Keadaan keseimbangan antara ASUPAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN P U S K E S M A S P U L U N G Jl. Dr. Soetomo No. 33 Pulung Kab. Ponorogo Telp.
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN P U S K E S M A S P U L U N G Jl. Dr. Soetomo No. 33 Pulung Kab. Ponorogo Telp. ( 0352 ) 571 118 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan salah satunya adalah penyakit infeksi. Masa balita juga merupakan masa kritis bagi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator derajat kesehatan masyarakat di Indonesia salah satunya di lihat dari angka kematian dan kesakitan balita. Masa balita merupakan kelompok yang rawan akan
Lebih terperinciAnita's Personal Blog Glaukoma Copyright anita handayani
Glaukoma Penyakit glaukoma disebabkan oleh saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan membesar dan kemudian menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya
Lebih terperinciINDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1406 TAHUN 2015 TANGGAL 31-12 - 2015 INDIKATOR DAN TARGET SPM 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Masyarakat Esensial dan Keperawatan Masyarakat 1 Pelayanan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 23 BULAN DI POSYANDU DURI KEPA JAKARTA BARAT TAHUN 2016
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 23 BULAN DI POSYANDU DURI KEPA JAKARTA BARAT TAHUN 2016 Saya Yudan Nur Mubarok, mahasiswa Jurusan Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu
Lebih terperinciPola buang air besar pada anak
Diare masih merupakan masalah kesehatan nasional karena angka kejadian dan angka kematiannya yang masih tinggi. Balita di Indonesia ratarata akan mengalami diare 23 kali per tahun. Dengan diperkenalkannya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian alat yang bersifat
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pelayanan Kesehatan 1.1. Defenisi Pelayanan Kesehatan Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian alat yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba), yang terjadi
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PREVENTIF DI PUSKESMAS SEI MERDEKA KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
ejournal Ilmu Pemerintahan, 2015 : 3 (4) 1581-1592 ISSN 0000-0000, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 STUDI TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PREVENTIF DI PUSKESMAS SEI MERDEKA KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN
Lebih terperinciPENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter
Lebih terperinciREKAPITULASI PERHITUNGAN CAKUPAN KOMPONEN KEGIATAN KINERJA PUSKESMAS
REKAPITULASI PERHITUNGAN CAKUPAN KOMPONEN KEGIATAN KINERJA PUSKESMAS Puskesmas : ANGGERAJA Kabupaten/Kota : ENREKANG Tahun : 2015 NO KOMPONEN KEGIATAN HASIL CAKUPAN ( % ) I UPAYA PROMOSI KESEHATAN 96.40
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian UKS Usaha kesehatan sekolah atau yang disingkat dengan UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciTentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug :26
Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug 2009 19:26 1. SIFILIS Sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi
Lebih terperinciMENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala
MATERI 4 MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat melakukan pengisian Data Kartu Menuju Sehat (KMS) Peserta dapat menyebutkan catatan
Lebih terperinciSalah satu upaya pencegahan pneumonia yang berhubungan dengan lingkungan adalah dengan menciptakan lingkungan hidup yang baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pneumonia adalah merupakan infeksi saluran nafas bagian bawah yang merupakan masalah kesehatan dunia karena angka kematiannya tinggi di perkirakan terjadi lebih 2 juta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. utama bila dibandingkan dengan penyakit umum lainnya. Penyakit gigi yang paling banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan gigi di Indonesia pada saat ini perlu mendapat perhatian serius, karena masyarakat masih menganggap masalah kesehatan gigi belum menjadi prioritas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang efektif dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita. Dengan imunisasi, berbagai penyakit seperti TBC,
Lebih terperinciKESEHATAN MATA DAN TELINGA
KESEHATAN MATA DAN TELINGA Oleh Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MATA DAN TELINGA INDERA PENGLIHAT ( MATA ) Mata adalah indera penglihatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan dunia luar, sehingga lebih beresiko terjadi peradangan atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konjungtiva dan kornea merupakan bagian mata yang sering berhubungan dengan dunia luar, sehingga lebih beresiko terjadi peradangan atau konjungtivitis (Ilyas, 2003).
Lebih terperinci5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan
POSYANDU 1. Pengertian Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. (www.bkkbn.com) Posyandu adalah pusat pelayanan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Populasi anak usia sekolah merupakan elemen yang cukup penting karena proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia (Reksoprodjo,
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciAnalisa Beban Kerja Tenaga Kesehatan
Analisa Beban Kerja Tenaga Kesehatan A. PENGERTIAN BEBAN KERJA Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. (Moekijat, 1999). B. METODE
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3
DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI
Lebih terperinciPROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012
PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BULUPODDO. Alamat : JL. Bulu Rappa No.1 Desa L.Riattang Kec. Bulupoddo PENANGGUNG JAWAB UKM
PENANGGUNG JAWAB UKM Nama : Sukasman, S.Kep NIP : 19680115 198903 1 010 Jabatan : Perawat 1. Menyusun rencana kegiatan unit program wajib berdasarkan data program puskesmas dan ketentuan 2. Melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Mata adalah jendela dunia. Melalui kedua mata manusia dapat menikmati segala bentuk keindahan dunia, sehingga tanpa mata yang sehat manusia menjadi kurang mampu melihat
Lebih terperinci1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.
Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bayi dibawah lima tahun adalah kelompok yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih rentan terhadap berbagai penyakit (Probowo, 2012). Salah satu penyakit
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang
1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah diketahui bahwa akhir-akhir ini penyakit campak merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara kita yakni dengan dilaporkannya kejadian wabah penyakit campak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Pengetahuan (Knowledge) adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciSistem Saraf Tepi (perifer)
SISTIM SYARAF TEPI Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: - Sistem saraf
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada suatu kriteria-kriteria
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan. parenkim paru. Pengertian akut adalah infeksi yang berlangsung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit akut saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan spektrum penyakit yang berkisar
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL
PENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2
Lebih terperinciURAIAN PROGRAM PUSKESMAS
URAIAN PROGRAM PUSKESMAS Program Puskesmas Uraian 1 Manajemen Pelayanan Kesehatan Sistem kesehatan Nasional (SKN) sebagai acuan pelayanan kesehatan Penerapan fungsi manajemen di puskesmas Upaya pelayanan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad
A. Deskripsi Teori BAB II KAJIAN TEORI 1. Hakikat UKS Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA
94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program
Lebih terperinciINFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) 1. Pengertian ISPA Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spectrum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dikenal sebagai salah satu penyebab kematian utama pada bayi dan anak balita di negara berkembang. ISPA menyebabkan empat dari
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA
PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOMBANA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG Jl. Lintas Malindo Entikong (78557) Telepon (0564) 31294 Email : puskesmasentikong46@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR
Lebih terperinciTUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi
Lebih terperinciTanya-jawab herpes. Apa herpes itu? Seberapa umum kejadian herpes? Bagaimana herpes menular? Apa yang terjadi saat herpes masuk tubuh?
Apa herpes itu? Herpes adalah masalah kulit yang umum dan biasanya ringan; kebanyakan infeksi tidak diketahui dan tidak didiagnosis Herpes disebabkan oleh virus: virus herpes simpleks (HSV) HSV termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan angka kematian ibu melahirkan menurun dari 390 kematian per 100.000 kelahiran pada 1990 menjadi 228
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) Topik : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Sasaran : 1. Umum : Keluarga pasien ISPA 2. Khusus: Pasien ISPA Hari/Tanggal : Jumat, 24 Januari 2014 Waktu : Pukul 9.30 10.00
Lebih terperinciAwal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan
Sariawan Neng...! Kata-kata itu sering kita dengar pada aneka iklan suplemen obat panas yang berseliweran di televisi. Sariawan, gangguan penyakit pada rongga mulut, ini kadang ditanggapi sepele oleh penderitanya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (P2ISPA) adalah bagian dari pembangunan kesehatan dan upaya pencegahan serta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional Indonesia bertujuan membangun manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia dalam mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan yang semakin muncul di permukaan. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah telah mencanangkan Indonesia Sehat 2015 sebagai paradigma baru, yaitu paradigma sehat melalui pendekatan promotif dan preventif dalam mengatasi permasalahan
Lebih terperinciKASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,
KASUS GIZI BURUK 1. Identitas a. Identitas Balita Nama : Yuni Rastiani Umur : 40 bln (29-06-2009) Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 29-06-2009 Alamat Agama Suku : Bojong Kaum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas)
Lebih terperinciMahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN KEPATUHAN IBU MEMBERIKAN KAPSUL VITAMIN A PADA BALITA USIA 12 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOSARI KOTA SEMARANG Frida Cahyaningrum 1,
Lebih terperinci