Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN. Analisa Rasio Keuangan Analisa Dupont Analisa MNA & EVA. 3Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN. Analisa Rasio Keuangan Analisa Dupont Analisa MNA & EVA. 3Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI"

Transkripsi

1 Modul ke: 3Fakultas VENY, EKONOMI MANAJEMEN KEUANGAN Analisa Rasio Keuangan Analisa Dupont Analisa MNA & EVA SE.MM Program Studi AKUNTANSI

2 Bagian Isi Modul 1. Analisa Rasio Keuangan 2. Analisa Dupont 3. Analisa MNA & EVA Kemampuan akhir yang diharapkan Kemampuan menganalisis kondisi dan kinerja keuangan perusahaan

3 ANALISA RASIO KEUANGAN Analisa laporan keuangan dilakukan untuk mempermudah penganalisa (analis) memahami kondisi keuangan perusahaan. Dengan melihat angka-angka apa adanya yang tercantum pada neraca dan laba rugi, sering sulit untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi perusahaan. Pada umumnya berbagai rasio keuangan yang dinilai bisa dikelompokkan menjadi : 1. Rasio Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba 2. Rasio Manajemen Aset mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aset-asetnya 3. Rasio Manajemen Hutang mengukur bagaimana perusahaan menggunakan pendanaan yang berasal dari pinjaman 4. Rasio Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban financialnya yang harus segera dipenuhi 5. Rasio nilai pasar mengukur bagaimana pasar (para pemodal) menilai perusahaan tersebut Rasio-rasio Profitabilitas. Ratio-ratio ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari penjualannya, dari aset-aset yang dimilikinya, atau dari ekuitas yang dmilikinya. Kemampuan menghasilkan laba dan penjualan bisa berbeda untuk perusahaan dengan bisnis yang berbeda. Sebagai contoh toko yang menjual mebel, sepatu akan mengambil laba per penjualan yang relatif agak besar dibandingkan dengan yang menjual rokok, Mia intant dan sebagainya.

4 ANALISA RASIO KEUANGAN Basic Earnings Power (BEP), Rasio ini mengukur kemampuan aset perusahaan menghasilkan laba operasi perusahaan. Karena hasil operasi yang ingin diukur maka digunakan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Aset yang digunakan adalah aset-aset yang operasional. Kalau ada aset non operasional, aset ini perlu dikeluarkan dari perhitungan. Karena dalam perhitungan digunakan angka-angka yang berasal dari laporan laba rugi (yaitu EBIT) dan dari neraca (yaitu total aset operasional), maka pertanyaan yang sering muncul adalah apakah akan digunakan angka (i) pada awal tahun di neraca, (ii) pada akhir tahun dineraca, ataukah (iii) rata-rata. Rasio Basic Earnings Power (BEP) dirumuskan sebagai berikut : BEP = Laba Operasi x 100% Rata-rata Total Aset Untuk PT. TSR pada tahun 20X2 BEP = 300 x 100% ( )/2 BEP = 33.4%

5 RETURN OF EQUITY Perhatikan bahwa di sini kita menggunakan angka rata-rata dan semua aset dikategorikan sebagai aset operasional meskipun ada akun sekuritas. Kita asumsikan di sini bahwa aset sekuritas tersebut merupakan investasi jangka pendek dari dana menganggur yang sifatnya sementara. Apabila sekuritas tersebut merupakan investasi jangka panjang (yang apabila dana tersebut dihilangkan tidak mengganggu operasi perusahaan), maka aset tersebut diklasifikasikan sebagai aset non operasional. Kita tidak tahu bagaimana BEP perusahaan-perusahaan lain, tetapi angka 33.4% tersebut nampak cukup tinggi apabila kita bandingkan dengan tingkat bunga rata-rata yang hanya 17.5% RETURN OF EQUITY Rasio ini mengukur seberapa banyak laba yang menjadi hak pemilik ekuitas. Karena itu digunakan laba setelah pajak (EAT). Angka ekuitas yang digunakan sebaiknya juga angka rata-rata. Rasio ini dinyatakan sebagai berikut. ROE = Laba Setelah Pajak x 100% (Rata-rata) Ekuitas Untuk PT. TSR, ROE pada tahun 20X2 adalah, ROE = 166 X 100% ( )/2 ROE = 34.8%

6 RETURN ON INVESTMENT (ROI) atau RETURN ON ASSETS (ROA). ROI atau ROA menghitung berapa banyak laba bersih setelah pajak dihasilkan oleh total aset yang dimiliki perusahaan. Rasio ini banyak yang menghitung meskipun ada ketidaktepatan ketika kita membandingkan andar laba bersih setelah pajak (berarti laba operasi sudah dikurangi biaya bunga dan pajak penghasilan yang sebenarnya merupakan hak pemilik ekuitas dengan total aset (yang sebagian diantaranya mungkin dibiayai dengan hutang). Rasio ROI atau ROA dinyatakan sebagai, ROA = Laba setelah pajak x 100 % (Rata-rata) Total Aset ROA PT. TSR pada tahun 20X2 ROA = 166 x 100% ( )/2 = 18.5%

7 PROFIT MARGIN Rasio ini mengukur berapa banyak laba operasi (EBIT) dihasilkan dari setiap rupiah penjualan. Jadi perbandingannya dengan menggunakan angka-angka yang ada di laporan laba rugi. Rasionya dinyatakan sebagai : Profit Margin = Laba Operasi x 100% Penjualan Untuk PT. TSR profit margin untuk tahun 20X2 adalah : Profit Margin = 300 x 100% = 13,6 % Profit Margin sering dipergunakan di bisnis perdagangan. Pemilik toko-toko eceran (ritel) sering mengatakan bahwa (misalnya) keuntungan yang kami ambil dari setiap penjualan hanya 5%. Hal tersebut berarti bahwa kalau mereka menjual Rp 100 juta, mereka memperoleh laba operasi Rp 5jt. Beberapa jenis toko menjual produk-produk dengan profit margin yang sangat tipis (mungkin hanya 2-3%) beberapa produk lainnya dijual dengan profit margin yang lebih tebal (misal sampai 20%). Produk-produk yang dijual dengan profit margin yang tipis umumnya adalah produk yang perputaran penjualannya cepat sekali (seperti rokok, sabun dan sebagainya). Pemilik toko membeli hari ini, dalam 2-3 hari sudah laku terjual. Sedangkan produk dengan profit margin yang lebih tebal biasanya lebih lambat laku terjual (misal pakaian, sepatu dan sebagainya). Kalau kita beli hari ini, mungkin dalam 1-2 bulan ke depan baru laku terjual.

8 RASIO MANAJEMEN ASET Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aset-asetnya. Apabila investasi pada berbagai aset berlebihan, maka total operating capital akan terlalu tinggi, menurunkan Free Cash Flow, yang pada akhirnya akan menekan nilai perusahaan (harga saham). Sebaliknya apabila aset yang dimiliki kurang, maka perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk bisa menjual lebih banyak, mengurangi profitabilitas, mengurangi Free Cash Flow, yang pada akhirnya menekan harga saham. Karena itu diperlukan jumlah yang tepat dari aset yang dimiliki. Beberapa rasio manajemen aset bisa dilihat dari masing-masing jenis aset atau total aset secara keseluruhan. MENGEAVALUIR PERSEDIAAN : RASIO PERPUTARAN PERSEDIAAN (Inventory Turnover Ratio) Rasio ini mengukur berapa sering (rata-rata) persediaan berganti di gudang. Kalau misalkan persediaan berada digudang rata-rata selama 30 hari, maka berarti dalam setahun rata-rata berputar (turnoverr) 12X. Kalau persediaan terlalu lama tertahan di gudang, maka dana yang tertanam pada persediaan tersebut akan makin besar relatif terhadap penjualan. Misalkan kita punya toko dan setiap kita kulakan sabun mandi, kita beli 10 unit. Sabun tersebut rata-rata terjual 2 unit setiap hari. Dalam 5 hari kita harus sudah kulakan lagi. Bandingkan dengan kalau kita kulakan 20 unit, dan penjualan per hari sebesar 2 unit. Berarti setiap 10 hari kita baru kulakan lagi. Jumlah persediaan kita menjadi 2 kali lebih besar dibandingkan dengan cara yang pertama.

9 RASIO MANAJEMEN ASET Rasio Perputaran Persediaan dinyatakan sebagai berikut, Perputaran Persediaan = Biaya Operasi (rata-rata) persediaan) Untuk PT. TSR, perputaran persediaan tahun 20X2 adalah, Perputaran Persediaan = 1900 = 16,6x ( )/2 Angka tersebut menunjukkan bahwa dalam satu tahun rata-rata persediaan berganti sebanyak 16,6x. Kalau dinyatakan dalam hari (kita anggap setahun = 360 hari) maka rata-rata barang ada di gudang selama = 360 hari + 16,6 = 22 hari (dibulatkan). Mengevaluir Piutang : Berapa Lama Piutang Dilunasi Oleh Pembeli (Days Sales Outstanding) Seringkali perusahaan mempersilahkan pembeli hasil produksinya secara kredit. Barang terjual, tapi uangnya diterima beberapa waktu kemudian. Kita bisa menggunakan pendekatan seperti pada evaluasi persediaan, yaitu dengan menghitung terlebih dahulu.

10 RASIO MANAJEMEN ASET Perputaran Piutang = Penjualan (Rata-rata) piutang Kemudian menghitung berapa lama piutang dilunasi oleh pembeli, atau Days Sales Outstanding (DSO) sebagai, DSO = Jumlah hari dalam 1 tahun Perputaran Piutang Kalau dia terapkan untuk PT. TSR tahun 20X2, maka Perputaran Piutang = = 12,7x ( )/2 Sedangkan DSO nya adalah, DSO = 360 hari = 28,3 hari 12,7 Kita juga bisa menghitung DSO langsung dengan rumus sebagai berikut. DSO = Rata-rata Piutang Penjualan Setahun /360 = /360 = 28,3 Hari

11 MENGEVALUIR TOTAL ASET : Rasio Perputaran Aset (Assets Turnover Ratio) Ratio ini mengukur efisiensi penggunaan seluruh aset dalam menciptakan penjualan perusahaan dengan total aset yang lebih sedikit tapi mampu menghasilkan penjualan yang sama, dinilai mempunyai efisiensi penggunaan aset yang lebih baik. Raio yang digunakan adalah, Perputaran Aset = Penjualan (Rata-rata) Total Aset Untuk PT. TSR pada tahun 20X2, Perputaran Aset = = 2,45x ( )/2

12 RASIO-RASIO PENGELOLAAN HUTANG (FINANCIAL LEVERAGE) Penggunaan hutang bagi perusahaan mempunyai beberapa dampak penting : Dengan menggunakan hutang pemilik perusahaan (pemilik ekuitas) tidak perlu berbagi kepemilikan dengan pemasok dana Apabila perusahaan mampu menghasilkan laba dari investasi yang dibiayai dengan hutang tersebut, dan laba tersebut lebih besar dari biaya bunga yang harus dibayar, maka tingkat keuntungan pemilik perusahaan akan diperbesar (leveraged) sebagai akibat penggunaan hutang tersebut, meskipun risikonya juga meningkat Para Kreditur, sewaktu memberi pinjaman, akan memperhatikan jumlah ekuitas yang dimiliki perusahaan. Semakin besar ekuitasnya semakin aman buat mereka. Bagaimana Perusahaan Dibiayai? RASIO TOTAL KEWAJIBAN DENGAN TOTAL ASET (Liabilities to Assets Ratio). Untuk keperluan analisis keuangan perusahaan, sering kali perlu dibedakan antara kewajiban (liabilities) dan hutang (debt). Debt adalah liabilities yang menimbulkan beban bunga, sehingga muncul akun biaya bunga di laba rugi. Meskipun debat juga merupakan bagian dari liabilities, semuanya harus dilunasi. Tetapi ada juga jenis kewajiban yang tidak menimbulkan beban bunga secara eksplisit, seperti accounts payable, accrued taxes, dan accrued wage.. Kreditur biasanya lebih tertarik pada kemampuan perusahaan membayar semua kewajibannya, bukan hanya debat saja. Karena itu rasionya adalah,

13 Liabitlies to Assets Ratio = Total Liabilities Total Aset Untuk PT. TSR pada tahun 20X2, Liabilities to Assets Ratio = ( ) = Angka ini menunjukkan sekitar 0.59 aset dibiayai oleh ekuitas. Semakin tinggi proporsi aset yang biayai oleh ekuitas, semakin aman kreditur untuk memperoleh kembali pinjaman yang diberikan. RASIO HUTANG TERHADAP EKUITAS (Debt to Equity Ratio) Meskipun digunakan istilah debt, tapi para kreditur akan menggunakan liabilities dalam perhitungan rasio ini. Rasio ini dinyatakan sebagai, Dept to Equity Ratio = Total Liabilites Total Ekuitas Untuk PT. TSR tahun 20X2, Debt to Equity Ratio = ( ) = 0,70 517

14 KEMAMPUAN MEMBYAR BUNGA Times Interest Earned Ratio (TIE). Ratio ini mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan membayar biaya bunga dengan menggunakan laba operasi yang dihasilkannya. Semakin besar, semakin bagus kemampuannya. Rasio ini dihitung dengan : TIE = Laba Operasi Biaya Bunga Untuk PT. TSR pada tahun 20X2 TIE = 300 = Berarti pada tahun 20X2 PT. TSR mampu menghasilkan laba operasi 5.36x biaya bunga yang harus dibayar. Apabila TIE <1, maka berarti perusahaan tidak mampu membayar bunga dari laba operasinya.

15 DEBT SERVICE COVERAGE (DSC) Kewajiban yang harus dibayar dari penggunaan suatu sumber dana mungkin bukan hanya berasal dari pembayaran biaya bunga. Mungkin ada juga pembayaran angsuran pokok pinjaman dan biaya sewa (Leasing). Kemampuan membayar kewajiban-kewajiban tersebut bukan berasal hanya dari laba operasi, tetapi juga dari depresiasi dan amortisasi. Rasio yang digunakan untuk mengukur DSC juga dari depresiasi dan amortisasi. Rasio yang digunakan untuk mengukur DSC adalah : DSC = EBITDA + Pembayaran Sewa Angsuran Pokok Pinjaman Biaya bunga + sewa + (1-t) Misalkan PT. TSR tidak menggunakan pendanaan Leasing sehingga tidak ada pembayaran sewa, tetapi perlu melunasi angsuran pokok pinjaman sebesar Rp 100 juta pada tahun 20X2 (ditunjukkan turunnya jumlah hutang jangka panjang dari Rp 200 juta menjadi Rp 100 juta), maka DSCnya adalah : DSC = = 1, / (1-0,32) Angka tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 20X2 perusahaan masih mampu membayar kewajiban financialnya (dalam bentuk pembayaran bunga dan angsuran pokok pinjaman) dari kegiatan operasinya (yaitu dari EBITDA-nya). Mengapa jumlah angsuran pokok pinjaman perlu dibagi dengan (1-t) hal ini disebabkan karena sementara bunga bisa dipakai mengurangi beban pajak, pembayaran angsuran pokok pinjaman tidak bisa. Karena itu perlu dibagi dengan (1- t). Kreditur jangak pendek lebih memperhatikan DSC, sedangkan kreditur jangka panjang lebih memperhatikan TIE.

16 RASIO-RASIO LIKUIDITAS Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban Financial yang harus segera dipenuhi (kewajiban jangka pendek). Kewajiban Financial jangka pendek terlihat pada neraca sebagai kewajiban lancar. PT. TSR pada tahun 20X2 mempunyai kewajiban lancar sebesar RP 261 juta. Apakah perusahaan bisa melunasinya tahun depan? Rasio-rasio yang bisa dipergunakan adalah, RASIO LANCAR ATAU CURRENT RATIO (CR) Rasio ini mengukur seberapa banyak aset lancar bisa dipakai untuk melunasi kewajiban lancar. Dinyatakan dalam rumus, CR = Aset Lancar Kewajiban Lancar Untuk PT. TSR pada tahun 20X2, CR = 328 = 1, Artinya, seandainya semua aset lancar perusahaan diubah menjadi kas, maka jumlah kas tersebut bisa dipakai untuk melunasi kewajiban lancarnya lebih dari cukup (yaitu 1,26 kali)

17 QUICK atau ACID TEST RATIO Karena persediaan merupakan akun yang paling lama untuk berubah menjadi kas (yaitu harus berubah dulu menjadi piutang), dan tingkat kepastian nilainya rendah (nilai persediaan mungkin tidak seperti yang tercantum pada neraca seandainya dijual, terutama untuk barang dalam proses), maka akun persediaan dikeluarkan dari perhitungan. Dengan demikian rasionya dinyatakan sebagai : Quick Ratio = Aset Lancar Persediaan Kewajiban Lancar Untuk PT. TSR pada tahun 20X2. Quick Ratio = = Nampak bahwa kalau persediaan tidak dimasukkan dalam perhitungan, jumlah kas dan piutang tidak cukup untuk membayar kewajiban lancarnya. RASIO NILAI PASAR Rasio ini mengukur bagaimana pasar modal (para pemodal) menilai suatu perusahaan. Bisa terjadi dua perusahaan menghasilkan laba setelah pajak yang sama, tetapi pasar menilai mereka tidak sama. Demikian juga bisa terjadi dua perusahaan mempunyai nilai buku ekuitas yang sama, tetapi pasar memberikan nilai pasar yang berbeda. Beberapa rasio yang sering dihitung adalah,

18 PRICE EARNINGS RATIO (PER) Rasio ini membandingkan harga saham per lema (yang ditentukan di pasar modal) dengan laba per lembar saham atau Earnings per share (EPS). EPS dihitung dengan membagi EAT dengan jumlah lembar saham, PER dihitung dengan : PER = Harga Saham per Lembar Laba per lembar saham Misalkan jumlah lembar saham PT. TSR adalah 1 juta lembar, dan harga saham pada akhir tahun 20X2 sebesar Rp 600. Karena EAT pada tahun 20X2 sebesar RP 166 juta, maka EPS = Rp 166 juta : 1 juta = RP 166 Maka, PER PT. TSR pada tahun 20X2, PER = 600 = Apabila pasar modal efisien, rasio ini mengindikasikan pertumbuhan laba perusahaan. Semakin tinggi PER, para pemodal memperkirakan pertumbuhan laba perusahaan semakin tinggi.

19 MARKET TO BOOK VALUE RATIO (MBV) Di Bursa Efek Indonesia (BEI) rasio ini disebut sebagai Price to Book Value (PBV). Rasio membandingkan antara harga saham per lembar dengan nilai buku ekuitas per lembar. Karena itu dinyatakan sebagai : MBV = Harga saham per lembar Nilai buku ekuitas per lembar saham Dari neraca pada 20X2 diketahui bahwa nilai buku ekuitas sebesar Rp 517 juta. Dengan jumlah lembar saham sebanyak 1 juta lembar maka nilai buku ekuitas per lembar saham = Rp 517 juta + 1 juta = Rp 517 Karena itu MBV PT. TSR pada tahun 20X2 adalah : MBV = 600 = 1, Semakin tinggi MBV (atau PBV) menunjukkan penilaian para pemodal yang makin baik terhadap suatu perusahaan. Angka 1,16 menunjukkan bahwa para pemodal menghargai PT. TSR 0,16 di atas ekuitas yang sudah diinvestasikan. Kita bisa menghitung MBV bank Mandiri dan Unilever pada tabel 5.3 yaitu MBV (mandiri) = 2.49 dan MBV Unilever = 15.30

20 BAGAIMANA MENGGUNAKAN RASIO-RASIO KEUANGAN Pada umumnya digunakan dua cara untuk menafsirkan rasio-rasio keuangan. Dengan menggunakan asumsi bahwa metode akuntansi yang dipergunakan oleh perusahaan konsisten dari waktu ke waktu, dan sama dengan dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan lain (kalau ternyata berbeda, maka analis keuangan perlu melakukan penyesuaian), maka rasio-rasio keuangan yang dihitung bisa ditafsirkan dengan : Membandingkan dengan rasio keuangan perusahaan dimasa yang lalu. Membandingkan dengan rasio keuangan perusahaan-perusahaan lain dalam suatu industri. Cara kedua relatif lebih baik karena bisa mengetahui kedudukan relatif perusahaan kita dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain. Apakah kita berada di atas rata-rata, di bawah rata-rata atau termasuk rata-rata. Sayangnya ada kecenderungan untuk menjadi makin sulit mengelompokkan perusahaan ke dalam satu industri yang sama, karena banyak perusahaan yang tidak hanya menjalankan satu jenis bisnis saja. Cara lain adalah dengan membandingkan rasio keuangan dengan kebijakan yang diambil perusahaan. Beberapa rasio keuangan bisa dibandingkan dengan kebijakan-kebijakan seperti dalam hal, penjualan kredit dan persediaan. Misalkan perusahaan mengambil kebijakan kredit menjuala secara kredit dengan jangka waktu 3 bulan.

21 Dengan demikian maka periode rata-rata pengumpulan piutang seharusnya juga akan sekitar 90 hari, atau perputaran piutang sebanyak 4x dalam satu tahun. Perusahaan mungkin juga merumuskan kebijakan persediaan barang jadi sebesar 1 bulan penjualan. Apabila kebijakan dirumuskan seperti itu, maka perputaran persediaan barang jadi akan berkisar 12x dalam satu tahun. Sayangnya tidak semua jenis rasio bisa dibandingkan dengan kebijakan keuangan, sehingga penggunaan perbandignan dengan rasio tahun lalu dan/atau industri lebih sering dipergunakan. Tabel 5.7 Rasio keuangan beberapa jenis industri perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010 Industri Profit Margin (%) ROE (%) ATO *(x) DER PER PBV Rokok 14,2 35,4 1,83 0,92 19,87 7,08 Semen 30,1 25,7 0,84 0,63 16,64 4,65 Obat-obatan 13,8 10,9 1,29 1,44 10,43 2,89 Makanan terbaik 11,1 27,8 1,58 2,90 6,18 2,10 ATO = Asset Turnover = Perputaran Aset

22 ANALISIS KEUANGAN SISTEM DU PONT DAN ANALISIS BASIC EARNINGS POWER Dua sistem analisis keuangan yang menggunakan rasio keuangan, yaitu sistem Du Pont dan Basic Earnings Power, perlu kita pahami kesamaan dan perbedaannya. Kedua analisis tersebut memusatkan analisis pada ROE, semakin tinggi ROE akan makin baik bagi pemilik ekuitas. Tetapi meggunakan pendekatan yang berbeda. Sesuai pendekatan Du Pont maka : ROE = ROA x Equity Multiplier Ingat ROA (atau ROI) menunjukkan rasio antara laba setelah pajak dengan total Asset. Sedangkan Equity multiplier menunjukkan rasio antara total Asset dengan equity. Semakin banyak hutang yang digunakan semakin besar equity multipliernya. Jadi analisa Du pon mengatakan bahwa apabila suatu perusahaan menggunakan hutang yang makin banyak (berarti equity multipliernya, makin tinggi) tetapi mampu memperoleh ROA yang sama, maka perusahaan tersebut akan mempunyai ROE yang lebih tinggi. Rumus Du Pont tersebut apabila kita terapkan untuk PT. TSR pada tahun 20X2 hasilnya adalah : ROE = 18,5% x [{( )/2} / {( )/2}] = 18,5% x 1,881 = 34,8%

23 Analisis Basic Earnings Power (BEP) menggunakan permikiran bahwa peningkatan ROE bisa dilakukan dengan meminjam lebih banyak asal dana pinjaman tersebut bisa menghasilkan BEP yang lebih besar dari tingkat bunga pinjaman. Yang kedua, ROE akan meningkat apabila BEP makin tinggi. Berikut diilustrasikan contoh numerikal untuk menjelaskan kedua analisis tersebut dan mengapa sebenarnya kedua analisis tersebut (yaitu sistem Du Pont dan BEP) mempunyai pemikiran yang sama untuk dapat meningkatkan ROE. Misalkan ada dua perusahaan, PT. Anna dan PT. Paramita, mempunyai ROA yang sama, yaitu 10% dalam setahun. Laba setelah pajak kedua perusahaan tersebut masing-masing RP 2100 dengan total aset masing-masing sebesar Rp PT. Anna tidak mempunyai hutang, sedangkan PT. Paramita mempunyai hutang Rp , dengan bunga 12% setahun. Kedua perusahaan membayar pajak penghasilan 30%. Sesuai dengan pendekatan Du Pont, maka mestinya PT. Paramita mempunya ROE yang lebih tinggi (karena ROA-nya sama sedangkan hutangnya lebih besar). Berapa ROE kedua perusahaan tersebut?

24 Tabel 5.8 Perbandingan ROA, ROE, dan BEP, PT. ANNA dan PT. PARAMITA PT. ANNA PT. PARAMITA EBIT Bunga ,12 x Rp = Laba Sebelum Pajak Pajak (30%) EAT Total Aset Hutang Ekuitas ROA ROE BEP = (2100 /21000) x 100% = 10% = (2100 /21000) x 100% = 10% = (3000/21.000) x 100% = 14,3% =(2100/21000) x100% =10% =(2100/11000) x 100% = 19,1% = (4200/21000) x 100% = 20% Bagaimana menghitung ROE dana BEP kedua perusahaan tersebut? kita mulai menghitungnya dari bawah, mulai dari baris EAT (laba setelah pajak). Kedua perusahaan memperoleh EAT yang sama, yaitu Rp Karena tarif pajak penghasilan yang dibayar sebesar 30%, maka laba sebelum pajak = Rp 2100/0,7 = Rp PT. Anna tidak menggunakan hutang, dan karenanya tidak membayar bunga, maka EBIT (laba sebelum bunga dan pajak) juga sebesar Rp 3000 PT. Paramita membayar bunga Rp (karena mempunyai hutang RP dengan bunga 12%), maka EBITnya = Rp 4.200

25 PT. Paramita mempunyai hutang Rp 10000, maka ekuitasnya = Rp Rp = RP Sedangkan PT. Anna karena tidak mempunyai hutang, ekuitasnya = total asetnya, yaitu Rp Perhitungan rasio-rasio keuangan tinggal menggunakan angka-angka yang sudah kita hitung tadi. Rasio-rasio keuangan tersebut menunjukkan bahwa ROE Paramita > ROE Anna, seperti yang tadi dijelaskan oleh analisis Du Pont. Mengapa bisa demikian? Analisis BEP memberikan jawabnya. Karena (1) BEP Paramita > BEP Anna, dan (2) BEP Paramita > dari suku bunga pinjaman.

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Analisis Rasio Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengantar Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Didukung Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan 12190 Telp

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 1. Konsep Dasar Analisis Laporan Keuangan 2. Rasio Likuiditas 3. Rasio Manajemen Aktiva 4. Rasio Manajemen Utang 5. Rasio Profitabilitas 6. Rasio Nilai Pasar 7. Persamaan Du Pont

Lebih terperinci

Analisa Laporan keuangan

Analisa Laporan keuangan Laporan keuangan Analisa Laporan keuangan Minggu ke -2 By : Bambang Wahyudi Wicaksono Laporan keuangan diumumkan secara periodik untuk menyediakan informasi mendasar tentang kinerja keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan BAB 3 Analisis Laporan Keuangan 3-1 Analisis Laporan Keuangan Analisis rasio Pengaruh peningkatan rasio Analisis Sistem DuPont Keterbatasan analisis rasio Faktor2 kualitatif 3-2 Neraca Allied: Aktiva Kas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN N U R A E N I, S. S O S., M. A B Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara membandingkan satu komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. o o

ANALISIS KEUANGAN. o o ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

Financial Performance (2)

Financial Performance (2) Financial Performance (2) Modul ke: Liquidiity Ratio Solvability Ratio Activity Ratio Profitability Ratio Market Ratio Fakultas Pascasarjana Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Magister Teknik Industri

Lebih terperinci

manajemen? PROSES AKUNTANSI NERACA Bk Jurnal Bukti Bk Besar Utang Aset BB Pembantu MODAL + pendapatan - biaya ANALIS? ivestor?

manajemen? PROSES AKUNTANSI NERACA Bk Jurnal Bukti Bk Besar Utang Aset BB Pembantu MODAL + pendapatan - biaya ANALIS? ivestor? PROSES AKUNTANSI manajemen? Bukti Bk Jurnal Bk Besar NERACA BB Pembantu Aset Utang MODAL + pendapatan - biaya ANALIS? ivestor? Bandi, 2007 1 Fungsi Keuangan Perusahaan pasar NERACA kreditor 3 kas a utang

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : BAB IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan laporan keuangan PT. Astra Internasional pada tahun 2011 dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN Laporan Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Aliran Kas, Analisa Common Size, Analisa Index

MANAJEMEN KEUANGAN Laporan Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Aliran Kas, Analisa Common Size, Analisa Index Modul ke: 2Fakultas VENY, EKONOMI MANAJEMEN KEUANGAN Laporan Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Aliran Kas, Analisa Common Size, Analisa Index SE.MM Program Studi AKUNTANSI Bagian Isi Modul 1. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam operasional

Lebih terperinci

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan Bab 2: Analisis Laporan Keuangan Pentingnya analisis laporan keuangan dan pihak pihak yang berkepentingan. Macam laporan keuangan. Analisis rasio keuangan. Keterbatasan analisis laporan keuangan. Pentingnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. i ii iv vi viii x xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Perumusan Masalah.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Octavianus Hendratmo (2004) meneliti dengan judul Analisis Pengaruh

BAB II URAIAN TEORITIS. Octavianus Hendratmo (2004) meneliti dengan judul Analisis Pengaruh BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Octavianus Hendratmo (2004) meneliti dengan judul Analisis Pengaruh Tingkat Aktivitas, Likuiditas, dan Leverage Keuangan terhadap Earnings Per Share (EPS)

Lebih terperinci

Bab 1 Analisis Penggunaan Rasio Keuangan

Bab 1 Analisis Penggunaan Rasio Keuangan M a n a j e m e n K e u a n g a n 1 Bab 1 Analisis Penggunaan Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menguasai teori terkait dan menjelaskan jenis dan pengertian rasio keuangan, metode perbandingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN Modul ke: ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id ANALISIS KEUANGAN (ANALISIS RASIO) Rasio dapat dihitung berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan

Analisis Rasio Keuangan Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan: Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal Laporan Arus Kas Analisis laporan keuangan menghasilkan informasi tentang penilaian dan keadaan keuangan perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISA dan PEMBAHASAN. 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta

BAB IV. ANALISA dan PEMBAHASAN. 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta Anak Perusahaan Periode 2007-2011 berdasarkan Analisa Rasio Keuangan Perhitungan rasio-rasio keuangan PT. BAKRIE

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper

Lebih terperinci

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi dimana kegiatan utamanya menyediakan produk dan jasa pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan yang telah dibahas pada bab analisis dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan IV Analisis Laporan Keuangan Dosen : Suryanto, SE., M.Si Analisis Laporan Keuangan Analisis Indeks Analisis Common Size Analisis Rasio Keuangan Analisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB IV Analisis Rasio A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami teknik dan aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan 2. Khusus : - Mahasiswa dapat menghitung berdasarkan ratio likuiditas

Lebih terperinci

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO PENGERTIAN Rasio dapat dihitung berdasarkan financial statement yang telah tersedia yang terdiri dari : Balance sheet atau neraca, yang menunjukkan posisi finansial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN MODUL ANALISA LAPORAN KEUANGAN (THE ANALYSIS OF FINANCIAL STATEMENT ) TUJUAN 1. BAGI KREDITOR : untuk melihat kemampuan borrower pada saat ini atau prospeksnya

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. TEKNIK ANALISIS RATIO MERUPAKAN TEKNIK ANALISIS YANG MENGGAMBARKAN HUBUNGAN MATEMATIKAL ANTARA SUATU JUMLAH TERTENTU DENGAN JUMLAH YANG LAIN

Lebih terperinci

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi PENJUALAN 3000$ HPP 30% PENJUALAN BIAYA ADMINISTRASI = HPP KAS = 30% MODAL PAJAK 10% LABA DITAHAN 30% TOTAL MODAL = LABA DITAHAN X2 BIAYA BUNGA 30% HPP PERSEDIAAN = 3 X KAS PIUTANG = KAS HUTANG LANCAR

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan ANALISIS LAPORAN KEUANGAN By: Budi Setiawan 1 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN: Rasio Keuangan Membahas teknik-teknik yang digunakan oleh para investor dan manajer dalam menganalisis laporan keuangan Umumnya,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:4) mengemukakan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN, ANALISA DUPONT, ANALISA MVA DAN EVA

ANALISIS RASIO KEUANGAN, ANALISA DUPONT, ANALISA MVA DAN EVA ANALISIS RASIO KEUANGAN, ANALISA DUPONT, ANALISA MVA DAN EVA Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id ANALISA RASIO

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014 pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari perusahaan, seorang manajer harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari perusahaan, seorang manajer harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan tugas sehari-hari perusahaan, seorang manajer harus membuat keputusan. Setiap keputusan, yang diambil mempunyai dampak terhadap posisi

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sementara itu, pengertian laporan keuangan menurut Munawir (2010:5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sementara itu, pengertian laporan keuangan menurut Munawir (2010:5) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan yaitu: Pengertian Laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1) Laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Analisis laporan keuangan pada perusahaan PT. Kimia Farma Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, dan PT. Schering-Plough Indonesia Tbk, telah dilaksanakan secara efektif. Hal

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Modul ke: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Modul ini membahas tentang teknik-teknik analisa laporan keuangan yang berfungsi untuk mengukur kinerja dan kondisi keuangan perusahaan Fakultas EKONOMI Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat perusahaan membutuhkan tambahan modal yang besar untuk menunjang kinerja operasional

Lebih terperinci

Analisa Rasio Keuangan

Analisa Rasio Keuangan Analisa Rasio Keuangan Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau atau indeks, yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Price Earnig Ratio Price Earning Ratio merupakan salah satu ukuran paling besar dalam analisis saham secara fundamental dan bagian dari rasio penilaian untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan adalah mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba (Sartono,2002).

Lebih terperinci

Analisa Rasio Keuangan

Analisa Rasio Keuangan 1 MODUL 3 Analisa Rasio Keuangan Tujuan Pembelajaran : 1. Bagaimana analisa laporan keuangan dapat membantu menejer untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan 2. Menghitung ratio profitabilitas, likuiditas,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Firani (2006) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share pada Emiten Sektor Infrastruktur di Bursa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Rasio Keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Return Saham Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Jogianto,2000:107). Return investasi dapat berupa return

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN RASIO KEUANGAN Ratio Keuangan: perhitungan matematika yang bergunauntuk: Mengevaluasi performa perusahaan Memonitor performa perusahaan selama periode tertentu (mingguan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan 40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan Timur. Sesuai dengan analisis dan metode penelitian yang digunakan maka data yang

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi. Kegiatan akuntansi merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, manyajikan dan menafsirkan data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviuw Penelitian Terdahulu Penelitian yang berhubungan dengan analisis efisiensi modal kerja usaha adalah penelitian yang dilakukan oleh Yunita (2013) tetang Analisis Efisiensi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA) BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA) Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana melemahnya nilai investasi di Indonesia serta ketidakstabilan mata uang dollar

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Analisis rasio laporan keuangan pada perusahaan industri rokok telah dilaksanakan secara efektif, hal ini terlihat dari perusahaan industri rokok dalam menganalisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Fianancial Distress (Kesulitan Keuangan) Kesulitan keuangan (Financial Distress) merupakan kondisi sebuah perusahaan dimana hasil operasi perusahaan tidak cukup

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1. Analisis Rasio Keuangan Sebelum Merger Pada tahun 2006 PT. Energi Mega Persada, Tbk memberitahukan kepada publik tentang rencana perusahaan untuk melakukan merger dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas menurut Anoraga (1997:300) adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. H. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Analisis sekuritas berdasarkan analisis fundamental. Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Akuntansi adalah proses dari tiga aktivitas yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian transaksi ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan dalam suatu periode produksi perlu dilakukan evaluasi untuk melihat dan mengetahui pencapaian yang telah dilakukan perusahaan baik dari

Lebih terperinci

5/15/2012. Adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan

5/15/2012. Adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan IE-41 Analisis dan Estimasi Biaya Adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan Laporan keuangan memberikan informasi mengenai posisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

Analisis common size Analisis indeks Ratio Analysis Du Pont system Effects of improving ratios Limitations of ratio analysis Analisis sumber dan

Analisis common size Analisis indeks Ratio Analysis Du Pont system Effects of improving ratios Limitations of ratio analysis Analisis sumber dan Analisis laporan keuangan/analysis of Financial Statements Analisis common size Analisis indeks Ratio Analysis Du Pont system Effects of improving ratios Limitations of ratio analysis Analisis sumber dan

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk.

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk. PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk. Eldoris Cho doris_cry@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma ABSTRAKSI Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan atau kekayaan, terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud berupa upaya peningkatan atau memaksimalkan

Lebih terperinci