BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Hamdani Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Ketimpangan pembangunan merupakan kenyataan yang terjadi di semua negara, maju maupun berkembang sehingga wajar dalam suatu negara terdapat daerah yang terbelakang dibanding daerah lainnya. Kondisi ketimpangan ini dapat disebabkan berbagai faktor antara lain faktor struktur sosial ekonomi dan distribusi spasial dari sumber daya bawaan yang mencakup faktor geografi, sejarah, politik, kebijakan pemerintah, administrasi, sosial budaya dan ekonomi (Budiharsono 1996, Murty 2000, Rustiadi et al 2009). Pada negara-negara maju, kondisi ketimpangan bisa dieliminir sekecil mungkin dengan kebijakan pemerintah yang optimal dalam proses pembangunan. Perencanaan pembangunan yang lebih ditujukan pada pertumbuhan ekonomi dengan pendekatan membangun pusat-pusat pertumbuhan ternyata telah menimbulkan masalah yang kompleks. Pusat-pusat pertumbuhan dengan daerah hinterlandnya tidak tumbuh bersama-sama secara seimbang. Trickle down effect yang diharapkan, berjalan sangat lamban bahkan tidak terjadi, sedangkan sumber daya telah terkuras secara tidak terkendali (backwash effect). Pola pembangunan seperti ini telah menciptakan ketimpangan antarwilayah; kawasan barat dan timur Indonesia, Jawa dan luar Jawa, perkotaan dan perdesaan serta dalam internal wilayah otonom. Pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu indikator pembangunan bersamasama dengan PDRB perkapita akan mempengaruhi struktur ekonomi suatu wilayah. Sebaliknya, perubahan struktur yang terjadi turut berperan dalam proses pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebut Kuznets sebagai structural transformation karena yang terjadi adalah suatu rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan lainnya dalam komposisi permintaan agregat, perdagangan luar negeri (ekspor dan impor), penawaran agregat (produksi dan penggunaan faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal) yang diperlukan guna mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (Todaro, 2000). Perubahan ini dapat dilihat dan dideskripsikan dengan menggunakan analisis
2 26 Shift-Share dan matriks tipologi Klassen. Hasil dari Matriks Klassen dan Shift- Share ini didukung oleh analisis deskriptif pertumbuhan ekonomi antarwilayah (kabupaten/kota) serta sumbangannya terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi. Perubahan struktur ekonomi ini juga secara tidak langsung melalui pertumbuhan ekonomi mempengaruhi ketimpangan pembangunan. Dalam proses transformasi struktural ini dipastikan terjadi ketidakharmonisan dalam pembangunan. Hal ini telah dibuktikan oleh Douglas C. North dalam analisisnya tentang Teori Pertumbuhan Neo-Klasik dengan hasil bahwa ketimpangan pembangunan antarwilayah dan ketimpangan pendapatan cenderung meningkat sampai ketimpangan tersebut mencapai titik puncak (Divergence). Bila pembangunan terus berlanjut, maka setelah itu secara berangsur-angsur ketimpangan tersebut akan menurun/berkurang (Convergence). Untuk melihat besarnya ketimpangan tersebut akan dilakukan dengan menggunakan Indeks Williamson dan Indeks Gini. Besar kecilnya tingkat ketimpangan ini akan dihubungkan dengan capaian PDRB perkapita, tingkat kesejahteraan masyarakt (yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia) dan aksesibilitas infrastruktur (dilihat dari rasio belanja infrastruktur dengan total PDRB) dalam suatu model regresi berganda berdasarkan panel data dari lima daerah/wilayah di Gorontalo. Selanjutnya untuk melihat ketimpangan pembangunan hubungan positifnya dengan pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai selama ini, akan digunakan regresi sederhana dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel independen, masing-masing terhadap Indeks Williamson dan Indeks Gini sebagai variabel dependen. Secara garis besar, rencana penelitian ini diilustrasikan dalam kerangka pikir penelitian dan kerangka analisisi sebagai berikut:
3 27 PEMBANGUNAN SENTRALISASI KETIMPANGAN DESENTRALISASI Pro Pertumbuhan: Pusat pertumbuhan Trickle down effect, dll Pro Pemerataan: Distribusi Pendapatan Keterkaitan spasial sektoral, dll Pro Keberlanjutan: Kelestarian alam Daya dukung lingkungan, dll Faktor penyebab ketimpangan: - Biofisik/ karakteristik wilayah (SDA). - Sarana & prasarana (SDB) - SDM. - Sumber daya Sosial - Karakteristik struktur ekonomi wilayah. - Kebijakan Pemda Mengurangi ketimpangan pembangunan antarwilayah melalui: Keterpaduan/keterkaitan sektoral dan spasial dengan intensitas interaksi spasial yg optimal Alokasi sumber daya yg proporsional Pengelolaan dan pemanfaatan potensi ekonomi wilayah yg optimal,adil dan berkelanjutan Rekomendasi Kebijakan : Pertumbuhan Ekonomi tinggi disertai pengurangan ketimpangan pembangunan Menganalisis : 1. Ketimpangan pendapatan. 2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 3. Rasio Belanja Infrastruktur Gambar 3.1. Kerangka Pikir Penelitian
4 28 Pertumbuhan Ekonomi PDRB Perkapita Tipologi & Struktur Ekonomi Antarwilayah Rekomendasi Kebijakan Tipologi Klassen Analisis Shift-Share Indeks Pembangunan Manusia Rasio Belanja Infrastruktur Ketimpangan Pembangunan Indeks Williamson Indeks Gini Kab/Kota Provinsi Keterangan : keterkaitan/hubungan alat analisis yang digunakan Gambar 3.2 Kerangka Analisis 3.2 Hipotesis Berdasarkan latar belakang permasalahan serta kerangka pemikiran yang diuraikan sebelumnya, maka ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Diduga pertumbuhan ekonomi tinggi cenderung tidak disertai penurunan ketimpangan pembangunan di Provinsi Gorontalo. 2. Sumber utama ketimpangan pembangunan di Provinsi Gorontalo baik secara simultan maupun parsial berasal dari ketimpangan proporsional pada PDRB perkapita, indeks pembangunan manusia dan rasio belanja infrastruktur. 3. Pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan dengan ketimpangan pembangunan di Provinsi Gorontalo.
5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menjadikan Provinsi Gorontalo sebagai daerah referensi sedangkan 4 kabupaten (Gorontalo, Boalemo, Pohuwato dan Bone Bolango) serta 1 kota (Gorontalo) sebagai unit analisis. Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Mei hingga Agustus Sumber: Bappeda Prov.Gorontalo, Desain Penelitian Gambar 3.3 Peta Administrasi Provinsi Gorontalo Penelitian ini membatasi pada Analisis Ketimpangan Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Gorontalo selama dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan kuantitatif. Metode analisis deskriptif merupakan teknik analisa dengan menyajikan data berupa tabel, rasio dan persentase, yang selanjutnya memaknai angka angka presentase dan rasio yang diperoleh. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif mengggunakan analisis Shift Share dan Matriks Tipologi Klassen untuk menjelaskan struktur ekonomi di Provinsi Gorontalo.
6 Pendekatan kuantitatif lebih berdasarkan pada penggunaan teknik ekonometrik. Dalam penelitian ini akan menggunakan model regresi berganda unbalanced panel. Hasil perhitungan yang diperoleh akan dilakukan uji asumsi klasik dan uji statistik yang harus dipenuhi dan selanjutnya diinterpretasikan sesuai nilai nilai koefisien yang sudah diperoleh Definisi Operasional Operasionalisasi variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel dan penjelasan berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel No Variabel Batasan Pengertian Simbol Satuan 1. Pertumbuhan ekonomi 2. Ketimpangan Pembangunan 30 Laju pertumbuhan PDRB riil dengan base year 2000 PE % - Perbedaan pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo berdasarkan besarnya deviasi PDRB perkapita kabupaten/kota dari rata-rata PDRB perkapita provinsi dengan menggunakan Indeks Williamson. - Perbedaan distribusi pendapatan antar kelompok masyarakat yang diukur dengan menggunakan Indeks Gini. 3. PDRB perkapita total PDRB dibagi dengan jumlah penduduk yang ada dalam wilayah yang bersangkutan I w GR Y Poin Rupiah 4. Penduduk 1. Jumlah penduduk dalam 1 tahun 2. Laju pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun. 5. Indeks Pembangunan Manusia Indeks yang menyatakan sebagai tolok ukur dari kesejahteraan masyarakat berdasarkan tingkat pendapatan, kesehatan dan pendidikan. 1. N 2. Pop IPM 1. Jiwa 2. % Poin 6. Rasio Belanja Infrastruktur Merupakan rasio dari belanja untuk infrastruktur terhadap total PDRB RBI Poin 1. Pertumbuhan Ekonomi adalah laju pertumbuhan PDRB riil dengan base year 2000 yang dihitung dengan formulasi : Pertumbuha n Ekonomi PDRB t - PDRB PDRB t-1 t % Dimana: PDRB t = PDRB tahun sekarang PDRB t -1 = PDRB tahun sebelumnya 2. Ketimpangan pembangunan: perbedaan pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo berdasarkan besarnya deviasi PDRB perkapita
7 kabupaten/kota dari rata-rata PDRB perkapita provinsi dengan menggunakan Indeks Williamson dan ketimpangan pendapatan antara kelompok masyarakat dengan menggunakan Indeks Gini. 3. PDRB perkapita adalah total PDRB dibagi dengan jumlah penduduk yang ada dalam wilayah yang bersangkutan. 4. Penduduk memiliki 2 batasan, yaitu dalam jumlah absolut dan dalam persentase. Secara absolut merupakan jumlah penduduk suati wilayah dalam 1 tahun dan dalam persentase menggambarkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun dengan rumus: P op Dimana: Nt - N N t-1 t % N t = jumlah penduduk tahun sekarang N t-1 = jumlah penduduk tahun sebelumnya 5. Indeks Pembangunan Manusia adalah indeks yang menggambarkan kondisi tingkat pendapatan, kesehatan dan pendidikan masyarakat suatu wilayah yang digunakan sebagai tolok ukur kesejahteraan suatu wilayah. 6. Rasio belanja infrastruktur merupakan rasio antara pengeluaran belanja untuk infrastruktur dengan total PDRB yang berdampak langsung dan tak langsung bagi kemudahan masyarakat dalam mengakses infrastruktur Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder runtun waktu (time series) periode tahun , yang diperoleh dari berbagai laporan dan kompilasi data serta bentuk publikasi lainnya, seperti dari Badan Pusat Statistik dan Bappeda Kabupaten, Kota dan Provinsi serta publikasi Bank Dunia dan cross section dari lima wilayah (Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Bone Bolango) Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi terhadap berbagai data sekunder yang dibutuhkan yang berasal dari BPS dan pemerintah daerah Provinsi Gorontalo serta pemerintah daerah kabupaten dan kota. Berdasarkan variabel yang
8 diteliti maka data yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan dan metode analisis yang digunakan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.2 Kinerja Arah Penelitian No Tujuan Metode Analisis 1. Mendeskripsikan perubahan struktur ekonomi di Provinsi Gorontalo 2. Menganalisis besarnya ketimpangan proporsional pada PDRB perkapita, IPM dan rasio belanja infrastruktur sebagai sumber ketimpangan pembangunan di Provinsi Gorontalo 3. Menganalisis hubungan ketimpangan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo 4. Memberi rekomendasi kebijakan kepada pemerintah yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pembangunan di Provinsi Gorontalo Deskriptif dengan menggunakan analisis Shift-Share, Tipologi Klassen Indeks Williamson, Indeks Gini & Regresi berganda dengan panel data Regresi double log dengan metode OLS Deskriptif Variabel/ Paramater PDRB sektor Kab/Kota/provinsi PDRB Kab/Kota, pendapatan kelompok masyarakat, PDRB perkapita, IPM, rasio belanja infrastruktur PDRB Kab/Kota, Pertumbuhan Ekonomi Kab/Kota Dari hasil analisis yang telah dilakukan poin sebelumnya 32 Data & Sumber Data PDRB Provinsi & Kab. Kota, Gorontalo Dalam Angka (GDA) PDRB Provinsi & Kab./Kota, GDA, APBD Kab/Kota, jumlah penduduk, IPM, belanja pemerintah untuk infrastruktur Kab/kota. PDRB Provinsi & Kab. Kota, Gorontalo Dalam Angka Dari hasil analisis yang telah dilakukan poin sebelumnya 3.8. Metode Analisis 1. Analisis untuk struktur perekonomian di Provinsi Gorontalo a. Analisis Shift-Share Analisis ini dilakukan untuk melihat pergeseran/perubahan aktivitas perekonomian kabupaten kota dalam dua titik tahun dibandingkan dengan Provinsi Gorontalo sebagai wilayah referensi. SSA ini melihat perkembangan tahunan selang (7 titik tahun), serta tahun dengan menggunakan data PDRB yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi dan masing-masing kabupaten kota di Gorontalo. Formulasi Shift-Share seperti pada persamaan berikut: X i X ij(t0) X.. (t1) Xi(t1) X.. (t1) X -1 X ij(t0) - X ij(t0) X.. (t0) Xi(t0) X.. (t0) X a + b + c ij(t1) ij(t0) X - X i(t1) i(t0)
9 Dimana : a : komponen Regional Share b : komponen proportionality shift c : komponen differential shift ΔX i : perubahan nilai aktifititas sektor i X.. : Nilai total aktivitas dalam total provinsi X i : Nilai total aktivitas i dalam total provinsi. X ij : nilai aktivitas sektor i dalam setiap kab/kota. t 1 : titik tahun akhir : titik tahun awal t 0 Pada analisis kabupaten kota, untuk daerah referensi adalah data provinsi. b. Deskripsi komparatif dan Analisis Matriks Tipologi Daerah (Matriks Klassen Typology). Deskripsi komparatif dilakukan untuk melihat perubahan struktur ekonomi termasuk didalamnya PDRB perkapita, baik tingkat provinsi maupun untuk kabupaten kota. Dilanjutkan dengan analisis tipologi daerah dengan menggunakan Matriks Klassen. Hal ini seperti dilakukan oleh Syafrizal dalam penelitiannya di daerah Sumatera Barat tentang Analisis Pertumbuhan Ekonomi Regional: Kasus Sumatera Barat dalam bukunya Ekonomi Regional (Sjafrizal, 2008). Menurut Hill dalam Kuncoro (2004), analisis tipologi daerah digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Tipologi daerah pada dasarnya membagi daerah berdasarkan 2 indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan perkapita (PDRB pekapita). Dengan menentukan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebagai sumbu vertikal dan rata-rata PDRB perkapita sebagai sumbu horizontal, daerah yang diamati dapat dibagi menjadi empat klasifikasi, yaitu: 1) High growth and high income (daerah cepat maju dan cepat tumbuh). 2) High growth but low income (daerah berkembang cepat). 3) Low growth and low income (daerah relatif tertinggal). 4) High income but low growth (daerah maju tapi tertekan). 33
10 PDRB per Kapita (y) Laju Pertum.(r) (r i > r) (r i < r) Tabel 3.3 Tipologi Daerah (y i < y) (y i > y) Pendapatan rendah dan pertumbuhan tinggi Pendapatan rendah dan pertumbuhan rendah Keterangan : r : Rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi. y : Rata-rata PDRB perkapita provinsi. r i : Pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota yang diamati. y i : PDRB perkapita kabupaten/kota yang diamati 34 Pendapatan tinggi dan pertumbuhan tinggi Pendapatan tinggi dan pertumbuhan rendah Kriteria daerah untuk membagi daerah kabupaten/kota adalah: a) High growth and high income: daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita yang lebih tinggi dibanding rata-rata kabupaten/kota di wilayah penelitian. b) High growth but low income: daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi tetapi tingkat PDRB perkapita yang lebih rendah dibanding rata-rata kabupaten/kota di wilayah penelitian. c) Low growth and low income: daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendpatan perkapita yang lebih rendah dibanding rata-rata kabupaten/kota di wilayah penelitian d) High income but low growth: daerah yang memiliki tingkat PDRB perkapita yang lebih tinggi tetapi tingkat pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibanding rata-rata kabupaten/kota di wilayah penelitian. Disebut tinggi apabila indikator di suatu kabupaten/kota lebih tinggi dibanding rata-rata kabupaten/kota di wilayah penelitian; digolongkan rendah apabila indikator di suatu kabupaten/kota lebih rendah dibanding rata-rata kabupaten/kota di wilayah penelitian.
11 35 2. Analisis ketimpangan pembangunan antarwilayah. Indeks Williamson I W n i1 (y y) i y 2 (fi/n), 0 < V w < 1 Dimana : I w = Indeks Wllilamson y i = PDRB perkapita di kabupaten/kota i. y = rata-rata PDRB perkapita di Provinsi Gorontalo. f i = jumlah penduduk di kabupaten/kota i. n = jumlah penduduk di Provinsi Gorontalo. Nilai angka indeks yang semakin kecil atau mendekati nol menunjukan ketimpangan yang semakin kecil atau makin merata dan bila semakin jauh dari nol menunjukan ketimpangan yang semakin melebar. 3. Analisis sumber ketimpangan pembangunan digunakan metode analisis regresi berganda pada data panel dengan dua model sebagai berikut: I w α β Yt 1 β IPM 2 t GR α β Yt β IPM β RBI t 1 2 t 3 Dimana : I w : Indeks Williamson GR : Indeks Gini Y : Pertumbuhan PDRB Perkapita IPM : Indeks Pembangunan manusia RBI : Rasio Belanja Infrastruktur ε t β RBI 3 t ε t 4. Analisis hubungan ketimpangan pembangunan dengan pertumbuhan ekonomi digunakan Regresi Double Log dengan metode OLS terhadap nilai indeks dengan PDRB perkapita Mengikuti Hipotesa Neo-Klasik, variabel yang dapat digunakan sebagai independen variabel adalah pendapatan perkapita yang menunjukan tingkat pembangunan suatu negara/daerah. Sedangkan persamaan yang digunakan adalah dalam bentuk kuadratik karena hubungan antara ketimpangan pembangunan dengan tingkat pembangunan adalah bersifat non linear (Sjafrizal, 2008). Dengan demikian fungsi regresi yang dapat digunakan adalah persamaan regresi sebagai berikut:
12 36 logi w log δ log Y 2 logy ε, dan log GR log δ log Y 2 logy ε Dimana I w : Indeks Williamson GR : Indeks Gini Y : PDRB perkapita φ & δ: kofisien regresi ε : epsilon Dengan menggunakan persamaan kuadratik maka dapat diketahui apakah ketimpangan pada wilayah bersangkutan masih berada pada kondisi meningkat (divergence) atau sudah berada pada kondisi yang menurun (convergence) Uji Hipotesis 1. Uji Gejala Multikolinearitas. Multikolinearitas merupakan pelanggaran terhadap asumsi klasik yang menunjukan adanya hubungan linear diantara variabel-variabel bebas dalam model yang memiliki lebih dari satu variabel independen. Gejala multikolinearitas dapat menyebabkan koefisien regresi masing-masing variabel independen tidak signifikan secara statistik sehingga tidak dapat diketahui variabel mana yang mempengaruhi variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala ini dapat dilihat pada nilai koefisien korelasi parsial. Jika koefisien korelasi parsial mendekati nilai 1,00 maka ada indikasi terdapat gejala multikolinearitas (Gujarati, 2003). 2. Uji Gejala Heteroskedastisitas. Dalam asumsi klasik, dalam suatu model ekonometrika terdapat kondisi dimana semua disturbances error yang muncul dalam model harus memiliki varians yang sama pada tiap kondisi pengamatan atau bersifat homoskedastis. Tidak terpenuhinya asumsi ini menyebabkan adanya heteroskedastisitas yang menyebabkan penaksiran/estimasi tidak lagi memiliki varians yang minimum. Untuk menguji gangguan ini dapat digunakan beberapa cara yang salah satunya dengan White Heteroscedasticity Test melalui pengujian hipotesis berikut ini:
13 H 0 : i (tidak terdapat gejala heteroskedastisitas) 2 2 H 0 : i (terdapat gejala heteroskedastisitas) Jika nilai nr 2 atau Obs* lebih besar dari nilai χ 2 pada tingkat signifikansi tertentu, maka H 0 ditolak. Atau dengan menggunakan probability value dengan kriteria tidak menerima H 0 jika probability valuenya < nilai α. 3. Uji Gejala Autokorelasi. Otokorelasi merupakan kondisi tidak adanya korelasi serial yang terjadi antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu pada data time series. Pelanggaran terhadap asumsi ini disebut autokorelasi dan dapat menyebabkan dihasilkannya taksiran OLS yang tak bias namun tidak efisien (underestimated). Untuk mengetahui ada tidaknya gejala ini dilakukan Uji Durbin Watson dengan hipotesis sebagai berikut : H 0 : ρ = 0 (tidak ada autokorelasi) H a : ρ 0 (ada autokorelasi) H 0 : ρ > 0 (ada autokorelasi positif) H 0 : ρ < 0 (ada autokorelasi negatif) Jika H 0 terdapat pada kedua ujung interval berarti tidak ada serial autokorelasi baik positif maupun negatif (Gujarati, 2003), maka jika: d d L : H 0 tidak diterima (terdapat autokorelasi positif) d 4 d L : H 0 tidak diterima (terdapat autokorelasi negatif) d d 4 - : H 0 tidak ditolak (tidak terdapat autokorelasi) d U d U d : pengujian tidak memberikan hasil/ragu-ragu. L d U 4 - d d 4 - : pengujian tidak memberikan hasil/ragu-ragu. U d L Dimana: d U : nilai kritis atas. d L : nilai kritis bawah. 4. Kriteria Statistik: a) Uji Simultan (Uji-F) Uji-F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependent dengan hipotesis statistik sebagai berikut (Gujarati, 2003) : H 0 : α n = 0 H 1 : setidaknya satu α n 0 (dimana n = 1,2,3)
14 Untuk menguji kedua hipotesis tersebut dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan nilai F tabel. Jika nilai F hitung > F tabel maka kita tidak dapat menerima H 0 atau dengan kata lain H 1 yang menyatakan bahwa semua variabel independet secara simultan mempengaruhi variabel dependent tidak dapat ditolak. Atau pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan probability value dengan kriteria tidak menerima H 0 jika probability valuenya < nilai α Menurut Juanda (2007) dalam menganalisis model sebaiknya pertama kali dilakukan pengujian model secara keseluruhan dengan menggunakan statistik uji-f. b) Uji Parsial (Uji-t) Uji-t dilakukan untuk mengetahui signifikansi setiap variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen dengan uji satu arah. Hipotesis yang akan diuji adalah : H 0 : α n 0, setiap variabel independen tidak signifikan mempengaruhi variabel dependent H 1 : α n > 0, setiap variabel independen signifikan mempengaruhi variabel dependen Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dari persamaan regresi dengan nilai kritis dari tabel-t (t tabel ) pada tingkat kepercayaan tertentu. Jika t hitung > t tabel berarti H 0 tidak dapat diterima, artinya variabel independen signifikan mempengaruhi variabel dependen, demikian pula sebaliknya jika t hitung < t tabel berarti H 0 tidak dapat ditolak, artinya variabel independen tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. Pengujian juga dapat dilakukan dengan menggunakan probability value dengan kriteria tidak menerima H 0 jika probability valuenya < nilai α. c) Penafsiran koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Besarnya R 2 berada antara 0 dan 1 ( 0 < R 2 < 1 ). Hal ini menunjukan bahwa semakin mendekati 1 nilai R 2 berarti model tersebut dapat dikatakan baik karena semakin dekat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. 38
BAB III METODE PENELITIAN. struktur dan pertumbuhan ekonomi, tingkat ketimpangan pendapatan regional,
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan membahas tentang laju pertumbuhan ekonomi, struktur dan pertumbuhan ekonomi, tingkat ketimpangan pendapatan regional, serta hubungan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah
63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Perekonomian Meminjam istilah Kuznets, perubahan struktur ekonomi umum disebut transformasi struktural dan dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai
BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan spesifikasi model Langkah ini meliputi: a. Penentuan variabel,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
73 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan Indonesia yang terjadi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross
36 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
32 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil lokasi di seluruh kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Banten, yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dampak kinerja keuangan terhadap alokasi belanja modal dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota Provinsi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan
40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan, yang dilakukan setiap negara ataupun wilayah-wilayah administrasi dibawahnya, sejatinya membutuhkan pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan. Keberhasilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan
29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data panel, yaitu data yang terdiri dari dua bagian : (1)
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Struktur Perekonomian di Provinsi Gorontalo Seperti umumnya provinsi di Indonesia, Gorontalo merupakan daerah dengan kontribusi sektor pertanian yang terbesar.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan
49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian di lakukan di Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan data tahun 2005 sampai dengan data tahun 2009. Pemilihan dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder
47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kabupaten induknya yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi ke
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2001-2008 yang mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data
40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada
46 III. METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian dan Sumber Data Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan metode statistika tertentu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang
52 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data tahunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah data PDRB, jumlah penduduk dan PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun 2000-2014 yang meliputi kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari
55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari PAD, transfer
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Sehubungan dengan obyek yang akan ditulis, maka populasi dalam penelitian difokuskan di Kabupaten Banjarnegara. Dimana data dalam penelitian ini diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan
A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian adalah di Kawasan SWP Gerbangkertosusila Plus yang terdiri dari 12 Kabupaten/Kota yaitu: Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di empat Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Gresik, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Bojonegoro.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana konsumsi agregat masyarakat adalah sebagai variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2001-2010 mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,
391 III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi, dan Suku Bunga Luar Negeri Terhadap Nilai Impor Non Migas di Indonesia (Periode 2001:I 2012:IV)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Data yang digunakan dalam model
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terbentuk dalam runtun waktu (time series) dan jurnal-jurnal ilmiah tentang upah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pada lokasi penelitian ini diambil pada Kabupaten/Kota yang terdiri dari 29 kabupaten dan 6 kota di Provinsi Jawa tengah dengan variabel penelitian pertumbuhan
Lebih terperinciAnalisis Ketimpangan Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Gorontalo
Trikonomika Volume 10, No. 1, Juni 2011, Hal. 40 51 ISSN 1411-514X Analisis Ketimpangan Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Gorontalo Herwin Mopangga Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
44 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Integrasi Pasar (keterpaduan pasar) Komoditi Kakao di Pasar Spot Makassar dan Bursa Berjangka NYBOT Analisis integrasi pasar digunakan untuk mengetahui bagaimana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Efferin, Darmadji dan Tan (2008:47) pendekatan kuantitatif disebut juga pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel dan merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kesenjangan Ekonomi Antar Wilayah Sjafrizal (2008) menyatakan kesenjangan ekonomi antar wilayah merupakan aspek yang umum terjadi dalam kegiatan pembangunan
Lebih terperinciLampiran 1 : PDRB Riil Provinsi Gorontalo tahun
113 Lampir 1 : PDRB Riil Provinsi Gorontalo tahun 2001 2008 2001 Daerah Pertambg Gas Bgun/Kon struksi & Jumlah Kab.Gorontalo 200,112.10 7,765.10 57,181.65 2,589.39 26,654.01 73,005.43 63,954.37 45,763.04
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,
BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pembuktian hipotesis.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan data laporan keuangan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan data laporan keuangan pemerintah daerah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder. Dalam penelitian ini, data diambil dari laporan terbitan BPS nasional periode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah minimum, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan pengangguran terhadap tingkat
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
48 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006. Adapun variabelnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini berfokus pada penilaian kualtias pertumbuhan ekonomi kawasan Subosukowonosraten. Data diambil secara tahunan pada setiap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2012 di Jakarta terhadap Laporan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur untuk periode tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menekankan kepada usaha untuk memperoleh informasi mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat
4.1. Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pemerintah Provinsi Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota, akan tetapi ada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan
52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan produk tekstil. Fokus yang akan diteliti adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,
BAB III METODELOGI PENELTIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini meliputi seluruh wilayah atau 33 provinsi yang ada di Indonesia, meliputi : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang
BAB III METODOLOGI 3.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang bersumber dari BPS adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. tingkat migrasi risen tinggi, sementara tingkat migrasi keluarnya rendah (Tabel
30 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan dengan ruang lingkup nasional, yang dilihat adalah migrasi antar provinsi di Indonesia dengan daerah tujuan DKI Jakarta, sedangkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 15
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv vi viii ix x BAB I. BAB II. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...
Lebih terperinci3. METODE. Kerangka Pemikiran
25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa tersebut.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2010:2) mengemukakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time
44 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time series periode 2001-2012 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten di Provinsi Lampung berjumlah 14 kabupaten dan kota. Sampel yang
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai
51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2001-2012.Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, dan Dinas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian yang dilakukan. Objek dalam penelitian ini yaitu nilai tukar rupiah atas dollar Amerika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan manusia terhadap
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi
III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di Indonesia pada tahun 2007M01 2016M09. Pemilihan pada periode tahun yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank
53 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 UU RI No. 23 tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang digunakan adalah Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang terdiri : a. Jawa Barat b. Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Termasuk dalam tujuan pembangunan ekonomi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan pendekatan umum untuk membangun topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode penelitian merupakan sistem atas peraturan-peraturan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah Kemiskinan sebagai variabel dependen, sedangkan untuk variabel
Lebih terperinci31 Universitas Indonesia
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah memperhatikan karakteristik permintaan kedelai di Indonesia pada bab terdahulu maka sekarang tiba saatnya untuk memodelkan faktor faktor yang mempengaruhi permintaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunanan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder
42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Dharmawan (2016) dalam penelitiannya tentang Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengembangan Sektor Potensial Di Kabupaten Pasuruan Tahun 2008-2012 dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. rumah (KPR) di Indonesia. Subjek penelitian dari indikator makroekonomi
BAB III METODOLOGI A. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek yang digunakan yaitu kredit pemilikan rumah (KPR) di Indonesia. Subjek penelitian dari indikator makroekonomi yaitu IPIyang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Banten. Pemilihan lokasi di Kabupaten/Kota disebabkan karena berdasarkan hasil evaluasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang terdiri dari data time series tahunan selama periode tahun 2003-2010 dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.
a. Obyek/Subyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Daerah penelitian yang digunakan adalah Provinsi DIY. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli daerah, sedangkan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penghitungan Indeks Williamson Untuk melihat ketimpangan PDRB per kapita antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat digunakan alat analisis Indeks Williamson.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian (Sugiyono,2002).
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data Uji kualitas data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data tahunan dari periode 2003 2012 yang diperoleh dari publikasi data dari Biro
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian iniadalah seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Yogjakarta. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari5 KabupatenKota, yaitu
Lebih terperinci