PEMBERIAN CAIRAN MAINTENANCE NaCl 0,9% AKAN MENURUNKAN KADAR LAKTAT PADA PASIEN FRAKTUR FEMUR TERTUTUP DENGAN HEMODINAMIK STABIL

Transkripsi

1 TESIS PEMBERIAN CAIRAN MAINTENANCE NaCl 0,9% AKAN MENURUNKAN KADAR LAKTAT PADA PASIEN FRAKTUR FEMUR TERTUTUP DENGAN HEMODINAMIK STABIL MADE BHAWANA WIJAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

2 TESIS PEMBERIAN CAIRAN MAINTENANCE NaCl 0,9% AKAN MENURUNKAN KADAR LAKTAT PADA PASIEN FRAKTUR FEMUR TERTUTUP DENGAN HEMODINAMIK STABIL MADE BHAWANA WIJAYA NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i

3 PEMBERIAN CAIRAN MAINTENANCE NaCl 0,9% AKAN MENURUNKAN KADAR LAKTAT PADA PASIEN FRAKTUR FEMUR TERTUTUP DENGAN HEMODINAMIK STABIL Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Universitas Udayana MADE BHAWANA WIJAYA NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 ii

4 Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL : Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. DR. dr.i Kt Siki Kawiyana SpB,SpOT dr. K.G. Mulyadi Ridia SpOT(K) NIP NIP Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Universitas Udayana Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And., FAACS Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP NIP

5 Penetapan Panitia Penguji Tesis Tesis Ini Telah Diuji Pada TANGGAL : 5 FEBRUARI 2015 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana No.: 316/UN14.4/HK/2015 Tanggal 29 Januari 2015 Ketua: Prof. DR. dr. I Ketut Siki Kawiyana, SpB, SpOT(K) Anggota: 1. Prof. Dr. dr Putu Astawa, SpOT(K), Mkes 2. dr. I Wayan Suryanto Dusak, SpOT(K) 3. dr. K G Mulyadi Ridia, Sp.OT (K) 4. dr. I Ketut Suyasa, Sp.B, Sp.OT (K)

6

7 Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya penelitian yang berjudul Pemberian Cairan Maintenance NaCl 0,9% Akan Menurunkan Kadar Laktat Pada Pasien Fraktur Femur Tertutup Dengan Hemodinamik Yang Stabil dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. DR. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM, sebagai Rektor Universitas Udayana. 2. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, SpOT, Mkes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 3. Prof. Dr. dr. Ketut Siki Kawiyana, SpB, SpOT(K), sebagai ketua program studi Orthopaedi dan Traumatologi FK Udayana RSUP Sanglah Denpasar, atas bimbingan dan arahannya dalam perbaikan usulan penelitian ini. 4. Prof. Dr. dr. Ketut Siki Kawiyana, SpB,SpOT(K), selaku pembimbing I, atas nasihat dan bimbingan yang diberikan kepada penulis untuk bisa terselesainya penelitian ini. 5. dr. K.G Mulyadi Ridia, SpOT(K), selaku pembimbing II, atas nasihat dan bimbingan yang diberikan kepada penulis untuk bisa terselesainya penelitian ini. 6. Seluruh staff pengajar Orthopaedi dan Traumatologi FK Udayana RSUP Sanglah Denpasar atas dukungan guna terselesaikanya usulan penelitisan ini. 7. dr. Anak Ayu Sri Saraswati, M.Kes, selaku Direktur Utama RSUP Sanglah tempat dilaksanakannya penelitian ini. 8. Semua dosen pengajar Combined Degree Pascasarjana Universitas Udayana yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan. 9. Rekan-rekan residen Orthopaedi dan Traumatologi FK Udayana RSUP Sanglah Denpasar, serta semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini. vi

8 Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima saran dan kritik untuk perbaikan penelitian ini. Denpasar, 1 Februari 2015 Penulis vii

9 ABSTRAK PEMBERIAN CAIRAN MAINTENANCE NaCl 0,9% AKAN MENURUNKAN KADAR LAKTAT PADA PASIEN FRAKTUR FEMUR TERTUTUP DENGAN HEMODINAMIK STABIL Fraktur femur merupakan trauma mayor di bidang orthopaedi disebabkan struktur anatomi dan vaskularisasinya serta perdarahan yang mungkin terjadi pada fraktur tersebut. Penanganan fraktur femur tertutup saat ini berdasarkan prinsip penanganan trauma dan evaluasi kondisi hemodinamik penderita. Pemeriksaan kadar laktat sebagai petanda terjadinya hipoperfusi tersembunyi pada penderita dengan hemodinamik yang stabil saat ini sudah dapat dikerjakan dengan lebih cepat dengan adanya alat pemeriksa kadar laktat yang portable dengan hasil yang cepat dan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kadar laktat pada fraktur femur tertutup dan apakah pemberian cairan maintenance NaCl 0,9% akan menurunkan kadar laktat pada pasien fraktur femur tertutup dengan hemodinamik stabil. Penelitian ini merupakan pre and post test clinical trial. Duapuluh pasien yang memenuhi kriteria inklusi diperiksa kadar laktatnya sebanyak dua kali, pertama pada saat awal masuk ke IRD dan yang kedua 24 jam setelah mendapat pemberian cairan maintenance NaCl 0,9%. Kemudian dibandingkan apakah terjadi penurunan kadar laktatnya sesudah pemberian cairan maintenance tersebut. Terdapat peningkatan kadar laktat pada hampir semua pasien dan terdapat penurunan kadar laktat yang signifikan setelah 24 jam mendapat pemberian cairan maintenance. Pasien dengan kadar laktat awal lebih dari 3 mmol/l, penurunan kadar laktat yang terjadi masih berada diatas kadar laktat normal. Terjadi peningkatan kadar laktat pada pasien dengan fraktur femur tertutup dengan hemodinamik yang stabil. Terjadi penurunan kadar laktat yang signifikan setelah pemberian cairan maintenance 24 jam, namun pada pasien dengan kadar laktat awal lebih dari 3 mmol/l, penurunan kadar laktat yang terjadi tidak dapat mencapai kadar laktat normal. Kata kunci: Fraktur femur tertutup, kadar laktat darah, hipoperfusi tersembunyi, pemberian cairan maintenance. viii

10 ABSTRACT FLUID MAINTENANCE WITH NaCl 0,9% DECREASE LACTATE LEVEL IN CLOSED FEMORAL FRACTURE PATIENT WITH STABLE HEMODYNAMIC Femoral shaft fracture was categorized as a major fracture because of it anatomical structure as a largest bone with it vascularitation. Current hospital trauma triage systems for femoral shaft fracture are based mainly on physiological parameters, but in occult hypoperfusion or compensated shock injury, severity may not be immediately obvious, as the physiological parameters remain normal for some time. However, a rapid and cheap hand held analyser for measuring capillary lactate has recently become available and was utilized in our study. This study is to determine if lactate level are elevated as a sign for hypoperfusion in patient with closed femoral shaft fracture with stable hemodynamic and to determine is there any difference of lactate level before and after fluid maintenance therapy for 24 hour and to determine the ability of fluid maintenance therapy with NaCl 0,9% is adequate to decrease the lactate level 24 hour after trauma. This is pre and post test clinical trial. Twenty patients that meet inclusion criteria was test for lactate level two times. First, when they arrived at the emergency department before we give fluid maintenance with NaCl 0,9%, and then 24 hour after giving fluid maintenance. We compare between first lactate level and 24 hour after fluid maintenance. Lactate level is increasing in almost all patient with closed femoral shaft fracture. After 24 hour with fluid maintenance, lactate level showed significantly decreased. In patient with first lactate level more than 3 mmol/l, 24 hour after fluid maintenance lactate level will decrease, but stil above the normal limit. lactate level increase in patient with closed femoral fracture. Fluid maintenance therapy is able to decrease the lactate level, but in patient with initial lactate more than 3 mmol/l, lactate level can not reach the normal limit. Keywords: closed femoral fracture, blood lactate level, occult hypoperfusion, fluid maintenance therapy ix

11 DAFTAR ISI USULAN PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman Sampul Dalam... Persyaratan Gelar... Lembar Pengesahan... Penetapan Panitia Penguji... Surat Pernyataan Bebas Plagiat... Ucapan Terima Kasih... Abstrak... Abstract... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iii iv v vi viii ix x xiii xiv xv xvi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Penelitian Manfaat Akademis Manfaat Praktis... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA.. 8 x

12 2.1 Fraktur Femur Hipoperfusi Inflamasi Sel-sel yang terlibat dalam reaksi inflamasi Peningkatan Laktat setelah terjadinya cedera Metabolisme Laktat Hiperglikemia dan peningkatan laktat Laktat dan SIRS Faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan kadar laktat. 24 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir Kerangka Konsep Hipotesis BAB IV METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Populasi dan Sampel Populasi penelitian Sampel penelitian Kriteria Inklusi sampel Kriteria Eksklusi sampel Cara Pengambilan sampel Besar sampel Variabel Penelitian Definisi Operasional variabel Bahan Penelitian Alur Penelitian xi

13 4.9 Analisis Data BAB V HASIL PENELITIAN Data pasien berdasarkan usia Data pasien berdasarkan jenis kelamin Peningkatan kadar laktat dibandingkan kadar normal Kadar laktat sebelum dan sesudah perlakuan Penurunan kadar laktat sesudah perlakuan Uji Normalitas Data Uji Komparabilitas.. 45 BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Subyek Penelitian Peningkatan kadar laktat awal dibandingkan kadar laktat normal Perbedaan kadar laktat awal dan Kadar laktat sesudah perlakuan.. 49 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

14 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Interaksi antara komponen seluler dan humoral dalam proses inflamasi 14 Gambar 2.2 Metabolisme laktat.. 16 Gambar 2.3 Jalur laktat saat hipoksia. 18 Gambar 2.4 Peningkatan laktat dan glukosa saat iskemia.. 21 Gambar 3.1 Kerangka konsep. 26 Gambar 4.1 Rancangan penelitian.. 28 Gambar 4.2 Alur penelitian. 34 Gambar 5.1 EDGE Blood lactate test meter 36 xiii

15 DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Analisis deskriptif umur.. 37 Tabel 5.2 Analisis deskriptif jenis kelamin 38 Tabel 5.3 Peningkatan kadar laktat I dibandingkan kadar normal 38 Tabel 5.4 Kadar laktat sebelum dan sesudah perlakuan 39 Tabel 5.5 Penurunan kadar laktat II sesudah perlakuan 40 Tabel 5.6 Tes normalitas dengan Saphiro-Wilk. 41 Tabel 5.7 One sample t paired test kadar laktat awal dibandingkan dengan kadar laktat normal Tabel 5.8 One sample t paired test kadar laktat awal dan sesudah perlakuan 42 xiv

16 DAFTAR SINGKATAN AMP ARDS ATP CRH DM Adenosine monophospate Acute Respiratory Distress Syndrome Adenosine Triphospate Corticothropine Releasing Hormon Diabetes Melitus IL-1 Interleukin 1 IL-6 Interleukin 6 IGD LDH MOD MOF NaCl NADH ORIF PDH RL RSUP SIRS TNF Instalasi Gawat Darurat Lactate Dehidrogenase Multiple Organ Disfunction Multiple Organ Failure Natrium Chlorida Nicotinamide Adenine Dinucleotide Open Reduction and Internal Fixation Piruvate Dehidrogenase Ringer Lactate Rumah Sakit Umum Pusat Systemic Inflammatory Response Syndrome Tumor Necroting Factor xv

17 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Persetujuan Setelah Penjelasan Lampiran 2. Persetujuan Setelah Penjelasan Lampiran 3. Surat Ethical Clearance Lampiran 4.Surat Ijin Penelitian dari RSUP Sanglah Lampiran 5.Amandemen Perubahan Judul Penelitian Lampiran 6.Data Hasil Penelitian Lampiran 7. Data Deskriptif Umur dan Jenis Kelamin Lampiran 8. Uji Normalitas Data Kadar Laktat Awal dan Setelah Perlakuan Uji One Sample t-test Peningkatan Kadar LaktatAwal dibandingkan Kadar Laktat Normal Lampiran 9.Uji t paired antara Kadar Laktat Awal dengan Kadar Laktat Sesudah Perlakuan Lampiran 10. Diagram Kadar Laktat xvi