HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL DAN INTENSITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL DAN INTENSITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL DAN INTENSITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Ahni Ristanti 1)* Sumadi 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta. * r.ahni@yahoo.com Abstract Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kedisiplinan siswa, lingkungan sosial intensitas belajar siswa kelas XI semester genap. Populasi penelitian 290 siswa. Sampel sebanyak 158 siswa dan menggunakan proporsional random sampling. Pengumpulan data menggunakan tes dan angket. Uji validitas menggunakan korelasi product moment, uji reliabilitas menggunakan KR-20 dan Alpa Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan Ada hubungan yang positif dan sangat signifikan antara kedisiplinan siswa,lingkungan sosial, intensitas belajar. Nilai determinasi R 2 = 0,470 dengan p = 0,000. Sumbangan efektif ketiga prediktor sebesar 47,015% terdiri kedisiplinan siswa 9,282%, lingkungan sosial 24,497% dan intensitas belajar 13,237% Kata kunci: Kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dipicu oleh temuan di bidang fisika material melalui penemuan piranti mikroelektronika yang mampu memuat banyak informasi dengan ukuran yang sangat kecil. Untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pendidikan. Mutu pendidikan yang baik yang dimiliki suatu bangsa dapat menjadi manfaat untuk perkembangan dan kemajuan bangsa. Pendidikan sangat diperlukan oleh suatu Negara untuk dapat meningkatkan sumber daya manusianya karena dengan pendidikan manusia dapat meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik, baik dalam sosial, ekonomi, budaya dan kehidupan bermasyarakat yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang teori-teori maupun rumus yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan alam, dalam hal ini fisika kepada siswa guna meningkatkan prestasi belajar mereka. Menurut Gagne dan Berliner (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009:116) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang membuat seseorang mengalami perubahan tingkah 92 Hubungan Antara Kedisiplinan...(Ahni Ristanti)

2 laku sebagai hasil pengalaman yang diperolehnya. Menurut Hamalik (2009:24) belajar adalah modifikasi atau memperkuat tingkah laku melalui pengalaman dan latihan. Namun kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Terbukti dari nilai rata-rata Ujian Akhir Semester Gasal kelas XI SMK se-kecamatan Sleman yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Mata Pelajaran NIlai Bahasa Inggris 78 B. Indonesia 80 Matematika 75 Fisika 68 Berdasarkan data tersebut prestasi belajar fisika tergolong rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor tersebut yaitu kedisiplinan siswa. Menurut Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa (2011:453) menyatakan disiplin tak lain ialah peraturan tata-tertib, yang dilakukan dengan tegas dan keras. Jadi kedisiplinan siswa adalah ketertiban terhadap peraturan sekolah, tanggung jawab terhadap tugas-tugas dari sekolah dan kesadaran diri terhadap peraturan sekolah. Hasil observasi di Sekolah Menengah Kejuruan yang mayoritas siswanya laki-laki adalah kurang patuh terhadap peraturan sekolah. Ketika bel masuk berbunyi masih banyak siswa yang berada di luar kelas, masih banyak siswa yang memakai seragam tidak sesuai dengan peraturan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa SMK Se Kecamatan Sleman kedisiplinan siswa masih rendah. Sedangkan kedisiplinan merupakan hal penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di lingkungan sekolah. Selain faktor kedisiplinan siswa ada juga faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu inten-sitas belajar. Menurut Sardiman (2009:85) menyatakan bahwa intensitas belajar siswa akan sangat menentukan tingkatan pencapaian tujuan belajarnya yakni meningkatkan prestasinya. Jadi intensitas belajar adalah frekuensi kegiatan belajaar siswa yang dilakukan di rumah maupun di sekolah dengan tujuan mendapatkan prestasi belajar yang maksimal. Siswa yang mempunyai intensitas belajar tinggi akan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki intensitas belajar rendah. Siswa yang memiliki intensitas belajar rendah akan sukar untuk memahami pelajaran fisika karena pelajaran fisika memerlukan pemahaman yang mendalam sehingga diperlukan proses belajar yang berulangulang. Untuk melaksanakan proses belajar yang efektif dapat dipengaruhi dari lingkungan sosial siswa. Lingkungan sosial di sekitar siswa mendukung dalam proses belajar maka siswa akan lebih tinggi intensitas belajarnya. Lingkungan sosial meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Keluarga yang harmonis dan orang tua yang memperhatikan anaknya dan memberi contoh mematuhi segala peraturan yang ada di lingkungan Volume 3, Nomor 2 Desember

3 keluarga dapat meningkatkan intensitas belajar siswa dan siswa juga terbiasa dengan kedisiplinan. Keberhasilan belajar siswa sangat dipengaruhi faktor dari luar diri siswa, baik faktor fisik maupun faktor sosial psikologis yang berada pada lingkungan sosial siswa. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Hamalik, (2009: 196). Jadi Lingkungan sosial siswa yaitu masyarakat disekitar tempat tinggal siswa, teman bermain, keluarga dan orang tua siswa. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan permasalahan secara deskriptif 1) Sejauhmana kecenderungan pres-tasi belajar fisika siswa kelas XI Semester Genap SMK se Kecamatan Sleman Tahun Ajaran 2014/2015? 2) Sejauhmana kecenderungan kedisiplinan siswa kelas XI Semester Genap SMK se 2014/2015? 3) Sejauhmana kecenderungan lingkungan sosial siswa kelas XI Semester Genap SMK se Kecamatan Sleman Tahun Ajaran 2014/2015? 4) Sejauhmana kecenderungan intensitas belajar siswa kelas XI Semester Genap SMK se 2014/2015? Dari perumusan masalah diatas dapat kita ketahui tujuan penelitian secara deskriptif 1) Untuk mengetahui kecenderungan prestasi belajar fisika siswa kelas XI Semester Genap SMK se 2014/ ) Untuk mengetahui kecenderungan kedisiplinan sekolah siswa kelas XI Semester Genap SMK se Kecamatan Sleman Tahun Ajaran 2014/ ) Untuk mengetahui kecenderungan lingku-ngan sosial siswa kelas XI Semester Genap SMK se 2014/ ) mengetahui kecenderungan inten-sitas belajar siswa kelas XI Semester Genap SMK se Kecamatan Sleman Tahun Ajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel-variabel bebas dengan satu variabel terikat, bersifat expost facto. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Se- Kecamatan Sleman kelas XI semester genap tahun ajaran 2014/2015. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap pada bulan Februari sampai Maret Sampel Pada penelitian ini sebanyak 158 siswa. Teknik pengumpulan data yang diguna-kan adalah teknik tes dan teknik angket, untuk tes prestasi belajar terdiri dari 25 butir soal dan untuk angket kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar terdiri dari 25 butir pernyataan. Dalam penelitian ini ada 4 variabel yaitu, 1) Kedisiplinan Siswa yaitu ketertiban terhadap peraturan sekolah, tanggung jawab terhadap tugass-tugas dari sekolah dan kesadaran diri terhadap peraturan sekolah. 2) Lingkungan Sosial siswa yaitu masyarakat disekitar tempat tinggal siswa, teman bermain, keluarga dan orang tua siswa. 3) 94 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

4 Intensitas Belajar yaitu frekuensi kegiatan belajaar siswa yang dilakukan di rumah maupun di sekolah dengan tujuan mendapatkan prestasi belajar yang maksimal. 4) Prestasi Belajar Fisika. Untuk memperoleh instrumen yang sahih maka dilakukan pengujian validitas instrumen sehingga dapat digunakan menjadi instrumen pengambilan data penelitian. Sebuah tes dikatakan valid apabila mempu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2012:145). Uji coba yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji coba terpakai artinya instrumen diuji dengan digunakan secara langsung kepada sampel untuk mendapatkan data penelitian. Dari hasil perhitungan uji validitas instrumen tentang kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar dengan menggunakan komputer SPS diperoleh sebagai berikut. 1) Angket kedisiplinan siswa dari 25 butir, 24 sahih, 1 gugur. 2) Angket lingkungan sosial dari 25 butir, 23 sahih, 2 gugur. 3) Angket inensitas belajar dari 25 butir, 23 sahih, 2 gugur. 4) Tes prestasi belajar dari 25 butir, 23 sahih, 2 gugur. Dari hasil perhitungan uji reliabilitas untuk angket menggunakan rumus Alpha Cronbach yaitu Angket kedisiplinan siswa diperoleh rtt = 0,830 berada pada interval 0,80 1,00 maka reliabili-tas sangat tinggi. Angket lingkungan sosial diperoleh rtt = 0, 922 berada pada interval 0,80-1,00 maka reliabilitas sangat tinggi. Angket intensitas belajar diperoleh rtt = 0, 902 berada pada interval 0,80-1,00 maka reliabilitas sangat tinggi. Dalam penelitian ini uji reliabilitas prestasi belajar fisika yang bersifat dikotom yaitu untuk jawaban benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0 digunakan rumus Kuder Richardson 20 (K- R20). Dari hasil uji reliabilitas untuk instrumen tes prestasi belajar diperoleh rtt sebesar 0, 718 dan berada pada interval 0,60 0,80 maka tes prestasi belajar fisika mempunyai reliabilitas tinggi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tes prestasi belajar fisika yang diberikan kepada siswa SMK Se-Kecamatan Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015,untuk tes prestasi belajar fisika yang terdiri dari 25 butir soal setelah diidentifikasi ada 23 butir sahih dan 2 butir gugur dengan skala penilaian benar skor 1 dan salah skor 0 diperoleh sebagai berikut.skor maksimal ideal = 23 x 1 = 23, Skor minimal ideal = 2 x 0 = 0. Berdasarkan nilai rata-rata ideal dan standar deviasi ideal diperoleh kriteria umum kurva normalnya adalah sebagai berikut. diperoleh skor tertinggi 23,00 dan skor terendah 7,00 simpangan baku 3,59 dan ratarata skor prestasi belajar fisika sebesar 17,69 berada dalam interval 17,26 < x < 23. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar fisika siswa kelas XI SMK Se-Kecamatan Sleman Tahun Ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Volume 3, Nomor 2 Desember

5 Data mengenai kedisiplinan siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor angket. Untuk angket kedisiplinan siswa yang terdiri dari 25 butir. diperoleh 24 butir yang sahih dan satu butir yang gugur. Dengan skala penilaian tertinggi 4 dan terendah 1 diperoleh sebagai berikut. Skor maksimal ideal = 24 x 4 =96, Skor minimal ideal = 24 x 1 = 24. Berdasarkan nilai rata-rata ideal dan standar deviasi ideal diperoleh kriteria umum kurva normalnya adalah sebagai berikut. diperoleh skor tertinggi 96,00 dan skor terendah 46,00 simpangan baku 7,11 dan ratarata skor kedisiplinan siswa sebesar 82,37 berada dalam interval 78,04 <x< 96 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan lingkungan sosial siswa kelas XI SMK Se- 2014/2015 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Data mengenai lingkungan sosial siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor angket. Untuk angket lingkungan sosial siswa yang terdiri dari 25 butir. Dari hasil penelitian diperoleh 23 butir yang sahih dan dua butir yang gugur. Dengan skala penilaian tertinggi 5 dan terendah 1 diperoleh sebagai berikut. Skor maksimal ideal = 23 x 5 = 115, Skor minimal ideal = 23 x 1 = 23. Berdasarkan nilai rata-rata ideal dan standar deviasi ideal diperoleh kriteria umum kurva normalnya adalah sebagai berikut. diperoleh skor tertinggi 113,00 dan skor terendah 56,00 simpangan baku 10,30 dan rata-rata skor lingkungan social siswa sebesar 97,70 berada dalam interval 92,05 <x< 115 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan lingkungan sosial siswa kelas XI SMK Se-Kecamatan Sleman Tahun Ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Data mengenai kedisiplinan siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor angket. Untuk angket intensitas belajar yang terdiri dari 25 butir. diperoleh 23 butir yang sahih dan dua butir yang gugur. Dengan skala penilaian tertinggi 4 dan terendah 1 diperoleh sebagai berikut.skor maksimal ideal = 23 x 5 = 115, Skor minimal ideal = 23 x 1 = 23. diperoleh skor tertinggi 112,00; dan skor terendah 64,00; simpangan baku 9,36 dan rata-rata skor intensitas belajar sebesar 97,27 berada dalam interval 92,05 <x< 115 dapat disimpulkan bahwa kecenderungan lingkungan sosial siswa kelas XI SMK Se-Kecamatan Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 teermasuk dalam kategori sangat tinggi. Hasil perhitungan uji normalitas sebaran untuk data prestasi belajar fisika diperoleh χ 2 hitung = 3,108 dengan p = 0,211 dimana p > 0,05 maka 0,211 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data prestasi belajar fisika berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas sebaran untuk data kedisiplinan siswa diperoleh χ 2 hitung = 4,508 dengan p = 0,105 dimana p > 0,05 maka 0,105 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data kedisiplinan siswa berdistribusi 96 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

6 normal. Hasil perhitungan uji normalitas sebaran untuk data lingkungan sosial diperoleh χ 2 hitung = 9,218 dengan p = 0,056 dimana p > 0,05 maka 0,056 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data lingkungan sosial berdistri-busi normal. Hasil perhitungan uji normalitas sebaran untuk data intensitas belajar diperoleh χ 2 hitung = 3,265 dengan p = 0,195 dimana p > 0,05 maka 0,195 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data intensitas belajar berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan uji linieritas hubungan antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar fisika diperoleh F hitung = 0,111 dengan p = 0,739 dimana p > 0,05 maka 0,739 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungan kedisiplinan siswa linier. Hasil perhitungan uji linieritas hubungan antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar fisika diperoleh F hitung = 0,047 dengan p = 0,824 dimana p > 0,05 maka 0,824 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungan kedisiplinan siswa linier. Hasil perhitungan uji linieritas hubu-ngan antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar fisika diperoleh F hitung = 0,067 dengan p = 0,793 dimana p > 0,05 maka 0,793 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungan kedisiplinan siswa linier. Perhitungan analisis regresi ganda untuk menguji hipotesis mayor menggunakan Program Statistik Edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih diperoleh koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,686 dan koefisien b 0 = - 18,901 ; b 1 = 0,121; b 2 = 0,160 ; b 3 = 0,112. Untuk a 0 = b 0, a 1 = b 1, a 2 = b 2, a 3 = b 3. Dari hasil perhitungan koefisien regresi ganda R = 0,686 dan koefisien determinasi (R 2 ) = 0,470 dengan p = 0,000. untuk menguji signifikasi koefisien regresi ganda digunakan uji F dari hasil perhitungan diperoleh F hitung = 45,550 dengan p = 0,000. karena nilai p yang dihasilkan 0,01 berati korelasi sangat signifikan. Ini berati korelasi antara kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar diterima dan sangat signifikan. Dalam menguji hipotesis ini digunakan analisis korelasi parsial. Hipotesis menyatakan ada korelasi yang positif antara kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar siswa kelas XI semester genap SMK Se-Kecamatan Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/ Dari hasil perhitungan diperoleh r y1-23 = 0,295, Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 3,832 dengan p = 0,000. Karena nilai p yang dihasilkan 0,01 berarti korelasi sangat signifikan, maka hipotesis diterima dan sangat signifikan. r y2-13 = 0,530, Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 7,760 dengan p = 0,000. Karena nilai p yang dihasilkan 0,01 berarti korelasi sangat signifikan, maka hipotesis Volume 3, Nomor 2 Desember

7 diterima dan sangat signifikan. r y3-12 = 0,351 Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 4,648 dengan p = 0,000. Karena nilai p yang dihasilkan 0,01 berarti korelasi sangat signifikan, maka hipotesis diterima dan sangat signifikan. menunjukkan prestasi belajar fisika siswa kelas XI semester genap SMK se-kecamatan Sleman tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori sangat tinggi. Prestasi belajar fisika siswa berkategori sangat tinggi karena didukung dengan adanya kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar yang tinggi. Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar dan proses belajar merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena pada hakikatnya prestasi belajar merupakan hasil akhir dari sebuah proses belajar. Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan prestasi peserta didik biasanya dilakukan evaluasi terhadap materi belajar yang telah diberikan. Suatu proses belajar tak terlepas dari adanya proses interaksi antara siswa dengan keluarga, siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa. Hal tersebut mempengaruhi prestasi belajar. Jika terjalin proses interaksi yang baik antara komponen yang ada maka bisa dimungkinkan proses belajar berjalan dengan baik dan menghasilkan prestasi belajar yang baik pula. Ketika seseorang siswa menyadari betapa pentingnya mereka melakukan proses belajar yang rutin maka mereka telah membuat kebiasaan yang membuat dirinya menikmati belajar. Berarti mereka telah mampu menikmati bagaimana menggali, bagaimana menemukan maksud, bagaimana menganalisis sebuah ilmu yang dia inginkan. Semua pihak baik orang tua, guru, maupun siswa itu seendiri berharap dapat memperoleh prestsi belajar yang baik dari proses belajar yang telah siswa lalui. Harapan yang didambakan adalah seorang siswa berhasil menjadi pribadi yang baik dan berilmu. menunjukkan kecenderungan kedi-siplinan siswa kelas XI Kecamatan Sleman tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori sangat tinggi berarti kedisiplinan siswa sudah baik. Kedisiplinan siswa itu meliputi ketertiban terhadap peraturan, tanggung jawab terhadap peraturan dan kesadaran terhadap peraturan. menunjukkan kecenderungan lingkungan sosial siswa kelas XI Kecamatan Sleman tahun ajaran 2014/2015 berada dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh hubungan antara siswa dengan orang tua, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru SMK Se- Kecamatan Sleman Yogyakarta menunjukkan hubungan yang baik. Terlihat dengan adanya rasa saling menghormati, rasa saling menyayangi, rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama warga sekolah dan lingkungan sekolah, 98 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

8 selain itu juga terciptanya suasana belajar yang kondusif. Dengan demikian, agar lingkungan sosial siswa tetap termasuk alam kriteria yang tinggi, maka upaya yang harus dilakukan yaitu menjaga dan meningkatkan suasana belajar yang kondusif baik di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. menunjukkan intensitass belajar siswa kelas XI Kecamatan Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan siswa kelas XI Kecamatan Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 memiliki intensitas belajar yang sangat tinggi. Intensitas belajar itu meliputi kesadaran mengikuti pelajaran, frekuensi membaca materi pelajaran, frekuensi belajar sendiri maupun kelompok, kesadaran mengerjakan tugas dari guru serta persiapan untuk menghadapi ujian. Ketika siswa memiliki kesadaran untuk mengikuti pelajaran serta mempersiapkan segala materi pelajaran fisika untuk menghadapi ujian agar mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini akan berbanding lurus pada frekuensi membaca materi pelajaran fisika dan frekuensi belajar sendiri maupun belajar kelompok yang siswa lakukan yang menjadikan intensitas belajar dikategorikan. KESIMPULAN a. Secara Korelatif 1) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kedisiplinan siswa, lingkungan sosial dan intensitas belajar siswa secara bersama -sama dengan prestasi belajar siswa kelas XI Kecamatan Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/ ) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kedisiplinan siswa secara parsial dengan prestasi belajar siswa kelas XI Kecamatan Sleman tahun ajaran 2014/ ) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara lingkungan sosial secara parsial dengan prestasi belajar siswa kelas XI Kecamatan Sleman tahun ajaran 2014/ ) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara intensitas belajar secara parsial dengan prestasi belajar siswa kelas XI Kecamatan Sleman tahun ajaran 2014/2015. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Dimyati dan Mujijono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Volume 3, Nomor 2 Desember

9 Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa Bagian Pertama Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 100 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, KECERDASAN EMOSI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, KECERDASAN EMOSI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, KECERDASAN EMOSI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA Dita Yolanda Damayanty 1)* Sumadi 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT, LINGKUNGAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA MINAT, LINGKUNGAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA HUBUNGAN ANTARA MINAT, LINGKUNGAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Anik Wulandari 1)* Sumadi 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA, LINGKUNGAN, DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA, LINGKUNGAN, DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA, LINGKUNGAN, DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Mutia Nur Hayyu ) Widodo Budhi ) )) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, VERBAL DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, VERBAL DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, VERBAL DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Agus Umaeza 1) Widodo Budhi 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA HUBUNGAN ANTARA GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Diyah Ayu Triumiana 1)* Sumadi 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, KECERDASAN EMOSI DAN KREATIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, KECERDASAN EMOSI DAN KREATIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, KECERDASAN EMOSI DAN KREATIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Nursari 1)* Hidayati 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KARAKTER SISWA, KEDISIPLINAN SISWA, DAN KELENGKAPAN SARANA PRASARANA SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA KARAKTER SISWA, KEDISIPLINAN SISWA, DAN KELENGKAPAN SARANA PRASARANA SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA HUBUNGAN ANTARA KARAKTER SISWA, KEDISIPLINAN SISWA, DAN KELENGKAPAN SARANA PRASARANA SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Ardianti Ratna Sari 1)* Widodo Budhi 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, TINGKAT KECEMASAN SISWA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, TINGKAT KECEMASAN SISWA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, TINGKAT KECEMASAN SISWA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Febriana Hikmawati 1)* Sumadi 2) Veator Renyaan 3) 1) 2) 3) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA Nurhadi Saputro 1)* Hidayati 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG Amin Musofa Abdurohman 1) Widodo Budhi 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU, KEAKTIFAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA Purwaningsih 1) Widodo Budhi 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Tri Astuti Arigiyati

PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Tri Astuti Arigiyati PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Tri Astuti Arigiyati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ta.arigiyati@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA Diana Fahmi 1) Hidayati 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu

Lebih terperinci

Oleh: Kartika Nugraheni NIM ABSTRAK

Oleh: Kartika Nugraheni NIM ABSTRAK PENGARUH KESADARAN BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA, SARANA SEKOLAH DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMA NEGERI 2 TEMANGGUNG Oleh:

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS Elfrida Farinita Pantas 1) Sumadi 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Tabel 1. Tabel Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran 1

Tabel 1. Tabel Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran 1 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa. Waktu penelitian dimulai dari bulan Desember 2011

Lebih terperinci

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.   & ABSTRACT HUBUNGAN MINAT BELAJAR KEJURUAN DAN PRESTASI BELAJAR PRAKTIK PENGELASAN DENGAN MINAT BEKERJA DI INDUSTRI SISWA KELAS XI SEMESTER GENAP TEKNIK PENGELASAN SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 JOGONALAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII Arendra Unggul Clarotta 1)* Veator Renyaan 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Cahyo Aji Sakti Nugroho* Pairun Roniwijaya** ABSTRAK

Cahyo Aji Sakti Nugroho*   Pairun Roniwijaya**   ABSTRAK 235 Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Dan Motivasi Belajar Praktik Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas Xii Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Smkn I Sedayu Bantul 2013/2014 Cahyo Aji Sakti

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Nuraini Sribina Universitas Potensi Utama rainribi2701@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 010.

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 HUBUNGAN PERSEPI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GELOMBANG DAN BUNYI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GELOMBANG DAN BUNYI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GELOMBANG DAN BUNYI Edigius A.S Sabon 1)* Sumadi 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Kebiasaan Belajar, Nilai UAN

Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Kebiasaan Belajar, Nilai UAN PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA SISWA, KEBIASAAN BELAJAR, DAN NILAI UAN TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN TEORI PERMESINAN KELAS 1 SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA DAN SMK MUHAMADIYAH 3 YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh Mizan Ibnu Khajar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG FASILITAS PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT OTOMOTIF DASAR PEMBENTUKAN LOGAM KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NASIONAL

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SIKAP, GAYA BELAJAR, DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP SEKECAMATAN JETIS BANTUL

HUBUNGAN ANTARA SIKAP, GAYA BELAJAR, DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP SEKECAMATAN JETIS BANTUL UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 HUBUNGAN ANTARA SIKAP, GAYA BELAJAR, DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP SEKECAMATAN JETIS BANTUL Sutrisna 1) dan Istiqomah

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA Pujiyanto 1) Widodo Budhi 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata

Lebih terperinci

UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: FITRI MAHAYU WATI A510110020 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM Ananto Nurhasan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat korelasional karena penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dan persepsi siswa tentang pemberian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen yang menempatkan subyek penelitian ke dalam dua kelas yaitu kelas kontrol

Lebih terperinci

Deril Gusa Ananta Wijaya* & Isis Rachmadi** ABSTRACT

Deril Gusa Ananta Wijaya* & Isis Rachmadi**   ABSTRACT RELATIONSHIP BETWEEN ATTITUDES LEARNING AND ACHIEVEMENT OF INTEREST LEARNING WITH LEARNING THE BASICS OF COST OF DISCUSSION AUTOMOTIVE AUTOMOTIVE DEPARTMENT OF CLASS X SMK PIRI SLEMAN EVEN SEMESTER OF

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

DINA FITMILINA A1A110053

DINA FITMILINA A1A110053 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi deskripsi data, hasil analisis data penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey dengan mengukur besar pengaruh tingkat modalitas belajar terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan arah dasar penelitian, sehingga akan memudahkan peneliti untuk mengerjakan dan mencari data-data yang dibutuhkan untuk menjawab

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 ALASTUWO KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH POLA BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 ANDONG KELAS VII TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BAHASA JAWA SISWA KELAS X SMAPGRI 1 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BAHASA JAWA SISWA KELAS X SMAPGRI 1 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BAHASA JAWA SISWA KELAS X SMAPGRI 1 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh : Andry Yulia Afandi program studi pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH POLA BELAJAR DAN FREKUENSI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI JUMAPOLO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH POLA BELAJAR DAN FREKUENSI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI JUMAPOLO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI PENGARUH POLA BELAJAR DAN FREKUENSI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI JUMAPOLO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FITRI NUR ROHMAWATI A 420 090 015

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang pelaksanaan shalat berjamaah dan kedisiplinan

Lebih terperinci

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 3, November 2017 PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN Hidayatullathifah

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 JETIS

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 JETIS UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 3, November 2016 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 JETIS Nur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (survei) dengan pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA 1.224 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 13 Tahun ke-5 2016 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA LEARNING HABITS AND PARENTS CONCERN EFFECT

Lebih terperinci

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN (PDTB) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT Rinto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dalam pendidikan diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO Zamaludin Suleman 1, Yulianto Kadji 2, Erman I Rahim 3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu teori yang membahas metode-metode ilmiah untuk penelitian. Suatu penelitian pada dasarnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan mengkaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Dalam Penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X Teknik Otomasi Industri A dan B di SMK Negeri 1 Cimahi yang sedang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian ini tidak ada perlakuan kepada variabel penelitian melainkan

Lebih terperinci

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang Pengaruh Keterampilan Membuka Pelajaran (Set Induction Skills) terhadap Perhatian Siswa pada Kegiatan Pembelajaran IPS Kelas IV SDN Rawamangun 01 Jakarta Timur Kusmajid 1*, Lanjar Pratiwi 2, Dita Prihatna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif melalui analisis regresi dengan korelasi product moment. Hal ini berdasarkan pada rumusan masalah

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. bulan, sejak bulan Oktober 2007 sampai dengan bulan April 2008. Tabel 1 Jadwal Penelitian Tahapan

METODE PENELITIAN. bulan, sejak bulan Oktober 2007 sampai dengan bulan April 2008. Tabel 1 Jadwal Penelitian Tahapan 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SMK Negeri 1 Ngawen Kabupaten Gunungkidul.. Waktu Penelitian Aktivitas penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 3 (1), 6-10 (2017)

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 3 (1), 6-10 (2017) ISSN: 2502-2318 (Online) ISSN: 2443-2911 (Print) Alamat URL http://omega.uhamka.ac.id/ ω o m e g a Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 3 (1), 6-10 (2017) Hubungan Lingkungan Sekolah dan Motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA PERHATIAN SELAMA PEMBELAJARAN DAN KECEMASAN SEBELUM TES DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA PERHATIAN SELAMA PEMBELAJARAN DAN KECEMASAN SEBELUM TES DENGAN PRESTASI BELAJAR HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA PERHATIAN SELAMA PEMBELAJARAN DAN KECEMASAN SEBELUM TES DENGAN PRESTASI BELAJAR Diana Weny Prasetyowati 1)* Widodo Budhi 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Eko Budi Atmoko, Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan statistik inferensial, yaitu tehnik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGI DAN PROFESIONAL GURU DENGAN KEPUASAN SISWA KELAS X SMK NASIONAL BERBAH JURUSAN TEKNIK PEMESINAN TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGI DAN PROFESIONAL GURU DENGAN KEPUASAN SISWA KELAS X SMK NASIONAL BERBAH JURUSAN TEKNIK PEMESINAN TAHUN AJARAN 2016/2017 Hubungan Kompetensi Guru (Helmiwan Aji dan Zanur Rofiq) 345 HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGI DAN PROFESIONAL GURU DENGAN KEPUASAN SISWA KELAS X SMK NASIONAL BERBAH JURUSAN TEKNIK PEMESINAN TAHUN AJARAN 2016/2017

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut Kerlinger dalam Emzir (2010: 119) penelitian ini disebut dengan penelitian ex post facto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN X O BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini berdesain One-Shot Case Study. yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: kegiatan kesiswaan, sikap kedisiplinan belajar. 1. Pendahuluan Sekolah perlu memberikan. muka, dilaksanakan di sekolah agar

ABSTRAK. Kata kunci: kegiatan kesiswaan, sikap kedisiplinan belajar. 1. Pendahuluan Sekolah perlu memberikan. muka, dilaksanakan di sekolah agar ABSTRAK BANGKIT RAMADHAN. Pengaruh kegiatan kesiswaan terhadap kedisiplinan belajar siswa ajaran 2015 / 2016. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta. Juli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi 1 PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN POLA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci