Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 75

2 76 Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian 1 Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin

3 77 Lampiran 2 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN A. Keluarga Prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu indikator tahapan keluarga sejahtera I B. Keluarga Sejahtera I adalah keluarga yang dapat memenuhi indikatorindikator berikut: 1. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. 2. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah, dan bepergian. 3. Rumah yang ditempati keluarga memiliki atap, lantai, dan dinding yang baik. 4. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan. 5. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi. 6. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah. C. Keluarga Sejahtera II adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi indikator tahapan keluarga sejahtera I (indikator 1 s/d 6) dan indikator berikut: 7. Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. 8. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur. 9. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian dalam setahun. 10. Luas lantai rumah paling kurang 8m 2 untuk setiap penghuni satu rumah. 11. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat menjalankan tugas dan fungsi masing-masing. 12. Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan. 13. Seluruh anggota keluarga umur tahun bisa baca tulis latin. 14. Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat atau obet kontrasepsi. D. Keluarga Sejahtera III adalah keluarga yang sudah memenuhi indikator tahapan keluarga sejahtera II (indikator 1 s/d 14) dan indikator berikut: 15. Keluarga berupaya untuk meningkatkan pengetahuan agama. 16. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang maupun barang. 17. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi. 18. Keluarga sering ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal. 19. Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/majalah/radio/ televisi. E. Keluarga Sejahtera III Plus adalah keluarga yang memenuhi indikator keluarga sejahtera III (indikator 1 s/d 19) dan indikator berikut: 20. Keluarga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materil untuk kegiatan sosial. 21. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/institusi masyarakat. Sumber: BKKBN 2009

4 78 Lampiran 3 Kesejahteraan keluarga Indikator a simple poverty scorecard for Indonesia 1. Jumlah anggota keluarga a. Enam orang atau lebih b. Lima orang c. Empat orang d. Tiga orang e. Dua orang f. Satu orang 2. Jumlah anggota keluarga yang berusia 5-18 tahun dan masih sekolah a. Tidak semua, atau tidak ada anak usia 5-18 tahun b. Semua 3. Minggu lalu, jumlah anggota keluarga yang berusia 11 tahun atau lebih yang bekerja a. Tidak ada b. Satu atau dua orang c. Tiga orang d. Empat orang atau lebih 4. Sumber air minum keluarga a. Sumber air minum umum, sungai, air hujan, dan lainnya. b. Fasilitas umum, pipa, atau sumur bor. c. Perusahaan Air minum. 5. Tipe toilet yang dimiliki keluarga a. Lainnya b. Toilet duduk 6. Lantai rumah a. Tanah b. Bukan tanah 7. Langit-langit/loteng rumah a. Bambu, lainnya, atau tidak ada loteng b. Beton, kayu, gips, atau asbes 8. Kepemilikan kulkas a. Tidak ada b. Ada 9. Kepemilikan kendaraan bermotor a. Tidak ada b. Ada 10. Kepemilikan televisi a. Tidak ada b. Ada Sumber: Chen dan Schreiner 2009

5 79 Lampiran 4 Teori ekologi keluarga Bronfenbrenner Sumber: Santrock 2007

6 80 Lampiran 5 Koefisien korelasi antara karakteristik keluarga dengan kesejahteraan keluarga VAR TIPE BSR UMKK UMIST KRJIST PDDKK PDDIST PDBLN PDKPT PGBLN PGKPT ASET BPS BKKBN SCRD TIPE 1 BSR 0.294* 1 UMKK UMIST ** 1 KRJIST ,241 1 PDDKK ** PDDIST ** 1 PDBLN ** ** PDKPT ** * ** 1 PGBLN ** ** ** 0.591** 1 PGKPT ** * ** 1.000** 0.594** 1 ASET 0,137 0,210 0,039 0,046 0,235 0,287* 0,336* 0,514** 0,365** 0,515** 0,366** 1 BPS ** ** 0.747** 0.365** 0.744** 0,139 1 BKKBN * ** * 0.449** 0.284* 0.452** 0, ** 1 SCRD ** * ** ** 0, ** 0.535** 1 Keterangan: * = Signifikan pada selang kepercayaan 95% ** = Signifikan pada selang kepercayaan 99% TIPE : Tipe keluarga (0=keluarga inti, 1=keluarga luas) BSR : Besar keluarga (orang) UMKK : Umur ayah (tahun) UMIST : Umur ibu (tahun) KRJIST : Pekerjaan ibu (0=tidak bekerja, 1=bekerja) PDDKK : Pendidikan ayah (tahun) PDDIST : Pendidikan ibu (tahun) PDBLN : Pendapatan keluarga (Rp/bln) PDKPT : Pendapatan keluarga (Rp/kpt/bln) PGBLN : Pengeluaran keluarga (Rp/bln) PGKPT : Pengeluaran keluarga (Rp/kpt/bln) ASET : Luas ladang kayu manis (Ha) BPS : Indikator BPS (0=miskin, 1=tidak miskin) BKKBN : Indikator BKKBN (1=PraKS, 2=KSI, 3=KSII, 4=KSIII, 5=KSIIIPlus) SCRD : Indikator A simple poverty scorecard for Indonesia

7 81 Lampiran 6 Koefisien korelasi antara karakteristik keluarga dengan gaya pengasuhan dan perkembangan sosial emosi VAR TIPE BSR UMKK UMIST KRJIST PDDKK PDDIST PDBLN PDKPT PGBLN PGKPT ASET JNGP SOSEM KSOSEM TIPE 1 BSR 0.294* 1 UMKK UMIST ** 1 KRJIST ,241 1 PDDKK ** PDDIST ** 1 PDBLN ** ** PDKPT ** * ** 1 PGBLN ** ** ** 0.591** 1 PGKPT ** * ** 1.000** 0.594** 1 ASET 0,137 0,210 0,039 0,046 0,235 0,287* 0,336* 0,514** 0,365** 0,515** 0,366** 1 JNGP ** 0.679** ,294* 1 SOSEM * , KSOSEM , ** 1 Keterangan: * = Signifikan pada selang kepercayaan 95% ** = Signifikan pada selang kepercayaan 99% TIPE : Tipe keluarga (0=keluarga inti, 1=keluarga luas) BSR : Besar keluarga (tahun) UMKK : Umur ayah (tahun) UMIST : Umur ibu (tahun) KRJIST : Pekerjaan ibu (0=tidak bekerja, 1=bekerja) PDDKK : Pendidikan ayah (tahun) PDDIST : Pendidikan ibu PDBLN : Pendapatan keluarga (Rp/bln) PDKPT : Pendapatan keluarga (Rp/kpt/bln) PGBLN : Pengeluaran keluarga (Rp/bln) PGKPT ASET JNGP SOSEM KSOSEM : Pengeluaran keluarga (Rp/kpt/bln) : Luas ladang kayu manis (Ha) : Jenis gaya pengasuhan (0=bukan pelatih emosi, 1=pelatih emosi) : Indeks perkembangan sosial emosi : Kategori sosial emosi (1=rendah, 2=sedang, 3=tinggi)

8 1 Lampiran 7 Koefisisen korelasi antara karakteristik anak dengan gaya pengasuhan dan perkembangan sosial emosi Var Umank Gender Urtlhr Jngp Sosem Umank 1 Gender Urtlhr Jngp Sosem 0.582** Keterangan: * = Signifikan pada selang kepercayaan 95% ** = Signifikan pada selang kepercayaan 99% Umank Gender Urtlhr Jngp Sosem : Usia anak (tahun) : Jenis kelamin anak (0=laki-laki, 1=perempuan) : Urutan kelahiran anak (1= anak sulung, 2=anak tengah, 3=anak bungsu) : Jenis gaya pengasuhan (0=pengabai emosi, tidak menyetujui, dan laissez faire, 1=pelatih emosi) : Indeks perkembangan sosial emosi

9 2 Lampiran 8 Koefisisen korelasi antara kesejahteraan keluarga, gaya pengasuhan, dan perkembangan sosial emosi anak Var BPS BKKBN SCRD Jngp Sosem BPS 1 BKKBN 0.456** 1 SCRD 0.676** 0.535** 1 Jngp Sosem Keterangan: * = Signifikan pada selang kepercayaan 95% ** = Signifikan pada selang kepercayaan 99% BPS BKKBN SCRD Jngp Sosem : Indikator BPS (0=miskin, 1=tidak miskin) : Indikator BKKBN (1=PraKS, 2=KSI, 3=KSII, 4=KSIII, 5=KSIIIPlus) : Indikator a simple poverty scorecard for Indonesia : Jenis gaya pengasuhan (0=pengabai emosi, tidak menyetujui, dan laissez faire, 1=pelatih emosi) : Indeks perkembangan sosial emosi

10 3 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi pada tanggal 8 Maret Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Suryani, S.Pd dan Suryalis, S.Pdi. Pada Tahun 2007, penulis menamatkan sekolah menengah atas di SMA Negeri 4 Sungai Penuh, Jambi. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan strata satu ke Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Provinsi Jambi. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai organisasi di kampus seperti Staf pada Departemen Politik, Kebijakan Strategis, dan Advokasi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (BEM I) periode 2008/2009, Staf pada Kementerian Kebijakan Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM KM IPB) periode 2009/2010, dan Staf pada Divisi Human Resources Himpunan Mahasiswa Ilmu keluarga dan Konsumen (HIMAIKO) periode 2009/2010. Selain itu, penulis juga aktif dalam organisasi mahasiswa daerah yakni Ikatan Mahasiswa Kerinci Bogor (IMKB) dan Himpunan Mahasiswa Jambi (HIMAJA).

Lampiran 1 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN

Lampiran 1 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN 72 LAMPIRAN 73 Lampiran 1 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN A. Keluarga Prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu indikator tahapan keluarga sejahtera I B. Keluarga Sejahtera I

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian. No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir 1. Karakteristik tenaga kerja

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian. No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir 1. Karakteristik tenaga kerja 84 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Tabel. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir. Karakteristik tenaga kerja. Nama. Alamat. Umur 4. Jenis kelamin 5. Status perkawinan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran 224 LAMPIRAN 225 Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian 2 3 1 4 Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran 226 Lampiran 2 Hasil uji reliabilitas

Lebih terperinci

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang. 14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang. 2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan. 3. Jenis dinding tempat

Lebih terperinci

Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA

Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA Data-Data, Tata Cara Pendataan, dan Pemetaan Keluarga Formulir-formulir yang diperlukan untuk melakukan pendataan dan pemetaan : 1.

Lebih terperinci

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio O-o-O pamphlet O-o-O Pamphlet ini berisi penjelasan singkat tentang program Keluarga Asuh O-o-O yang diprakarsai oleh IDF O-o-O One on One Satu keluarga diaspora mengasuh satu keluarga kurang beruntung

Lebih terperinci

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio O-o-O pamphlet O-o-O Pamphlet ini berisi penjelasan singkat tentang program Keluarga Asuh O-o-O yang diprakarsai oleh IDF O-o-O One on One Satu keluarga diaspora mengasuh satu keluarga kurang beruntung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai kesejahteraan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai kesejahteraan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai kesejahteraan masyarakat repong damar Desa Bandarjaya di Kecamatan Bengkunat Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah

Lebih terperinci

Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya. Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si

Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya. Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si Bogor, 16 Februari 2015 Persiapan pendataan Langkah-langkah yang perlu ditempuh,

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92 TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Pencapaian Indikator Kluster Perlindungan Khusus % 55 55 6 6 65 65 7 7 BKBPP Jumlah Indikator Kluster Perlindungan Khusus yang tercapai dibagi jumlah

Lebih terperinci

Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga )

Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga ) Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga ) KONDISI KEPENDUDUKAN SAAT INI TREN JUMLAHPENDUDUK INDONESIA

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Konsep Keluarga Keluarga dalam Kerangka Teori Struktural Fungsional

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Konsep Keluarga Keluarga dalam Kerangka Teori Struktural Fungsional 7 TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Konsep Keluarga Menurut Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri

Lebih terperinci

3. Seluruh ayggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian. 6. Paling kurang satu orang aggota keluarga berumur 15 tahun ke atas

3. Seluruh ayggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian. 6. Paling kurang satu orang aggota keluarga berumur 15 tahun ke atas LAMPIRAN Lampiran 1 Tahapan keluarga sejahtera (BKKBN 2003) Keluarga pra sejahtera. Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran agama,

Lebih terperinci

Korelasi buah apel impor

Korelasi buah apel impor LAMPIRAN 65 21 Korelasi buah apel Korelasi apel apel Pembelian apel lama pendidikan suku nilai sosial aktif Pembelian apel lama pendidikan suku nilai aktif 1 0,322 * 0,080 0,063-0,066-0,076 0,003-0,147-0,005

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemiskinan merupakan fenomena sosial yang telah menarik perhatian masyarakat internasional dan belum ada solusi yang tepat untuk mengatasinya. Pembangunan bangsa dikatakan

Lebih terperinci

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI. Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI. Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes Pendahuluan Visi GKBN ( Gerakan Keluarga Berencana Nasional ) Mewujudkan Norma Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)

Lebih terperinci

Paired Samples Statistics. Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 SEBELUM_BLT SESUDAH_BLT

Paired Samples Statistics. Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 SEBELUM_BLT SESUDAH_BLT Lampiran I Uji Statistik (paired sample t-test) Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 SEBELUM_BLT 17.6900 100 1.77920.17792 SESUDAH_BLT 18.2100 100 1.74827.17483 Paired

Lebih terperinci

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 PENDATAAN TAHUN 2015 Disampaikan oleh: Direktur Pelaporan dan Statistik Drs. Sjafrul, MBA PENDATAAN TAHUN 2015 GAMBARAN UMUM HASIL PK2015 NO SUMBER DATA JUMLAH KK % 1. PROYEKSI KK 2015 70.148.171 2. TERDATA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN KESEJAHTERAAN ANAK PADA KELUARGA PETANI AILA NADIYA

HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN KESEJAHTERAAN ANAK PADA KELUARGA PETANI AILA NADIYA HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN KESEJAHTERAAN ANAK PADA KELUARGA PETANI AILA NADIYA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris, yakni empowerment, yang mempunyai makna dasar pemberdayaan di mana daya bermakna kekuatan (power). Pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya tingkat kesejahteraan menjadi alasan yang sempurna rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya tingkat kesejahteraan menjadi alasan yang sempurna rendahnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rendahnya tingkat kesejahteraan menjadi alasan yang sempurna rendahnya Human Development Index (HDI), Indeks Pembangunan Manusia Indonesia. Secara menyeluruh kualitas

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA. HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA. HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015 DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015 LATAR BELAKANG Pendataan dan Pemetaan Keluarga Pembentukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Ummul Hairah ummihairah@gmail.com Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

KEMISKINAN OLEH HERIEN PUSPITAWATI

KEMISKINAN OLEH HERIEN PUSPITAWATI KEMISKINAN OLEH HERIEN PUSPITAWATI KRITERIA KEMISKINAN BPS GARIS KEMISKINAN Kota Bogor tahun 2003: Rp 133 803/kap/bln Kab Bogor tahun 2003: Rp 105 888/kap/bln UNDP US 1/kap/day tahun 2000 US 2/kap/day

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2 Sebaran jumlah penduduk menurut lokasi penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2 Sebaran jumlah penduduk menurut lokasi penelitian 25 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Secara administratif, Desa Kuning Gading dan Desa Rantau Ikil termasuk dalam wilayah Kecamatan Pelepat Ilir dan Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kelurahan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kelurahan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kelurahan Sumur Batu Kelurahan Sumur Batu merupakan salah satu dari delapan Kelurahan yang ada di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian 61 Lampiran 2 Korelasi antar variabel (Pearson Product Moment Correlations) Variabel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 62 X1 1 X2.924 ** 1

Lebih terperinci

Structural Equation Modelling untuk Mengetahui Keterkaitan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Jombang

Structural Equation Modelling untuk Mengetahui Keterkaitan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Jombang Structural Equation Modelling untuk Mengetahui Keterkaitan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Jombang Oleh : Renanthera Puspita N. Pembimbing : Dr. Bambang Widjanarko Otok, M.Si. 1

Lebih terperinci

KESEJAHTERAAN KELUARGA, GAYA PENGASUHAN, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA SEKOLAH PADA KELUARGA PETANI KAYU MANIS DI TAMIAI, KERINCI, JAMBI

KESEJAHTERAAN KELUARGA, GAYA PENGASUHAN, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA SEKOLAH PADA KELUARGA PETANI KAYU MANIS DI TAMIAI, KERINCI, JAMBI KESEJAHTERAAN KELUARGA, GAYA PENGASUHAN, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA SEKOLAH PADA KELUARGA PETANI KAYU MANIS DI TAMIAI, KERINCI, JAMBI ELMANORA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

Konsep Keluarga Sejahterah

Konsep Keluarga Sejahterah Konsep Keluarga Sejahterah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 dan program Pembangunan jangka panjang tahap II Pelita VI bahwa pembangunan ditujukan

Lebih terperinci

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) 58 BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) Bab ini mendeskripsikan karakteristik demografi individu petani

Lebih terperinci

A /'\ purposive. pzzq. ' sampling METODE PENELITIAN sampling

A /'\ purposive. pzzq. ' sampling METODE PENELITIAN sampling METODE PENELITIAN Desain, ternpat dan waktu penelitian Desain penelitian ini adalah cross secrional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kabupaten Lembata selama 3 bulan, mulai bulan Juni sampai dengan

Lebih terperinci

KEMISKINAN KONSEP - PENGUKURAN

KEMISKINAN KONSEP - PENGUKURAN KEMISKINAN KONSEP - PENGUKURAN FKM UNIVERSITAS JEMBER ANDREI RAMANI, S.KM., M.KES. KEMISKINAN 2 1 DEFINISI UMUM KONDISI KETIDAKMAMPUAN UTK MENCAPAI KESEJAHTERAAN (WORLD BANK, 2000) 1. PENDEKATAN FINANSIAL

Lebih terperinci

Membangun dan Membina Keluarga Sejahtera Mandiri

Membangun dan Membina Keluarga Sejahtera Mandiri Membangun dan Membina Keluarga Sejahtera Mandiri oleh : Kasriyati, S.Pd. Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual

Lebih terperinci

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Kertasari. Dengan mewajibkan peserta program untuk menggunakan. persalinan) dan pendidikan (menyekolahkan anak minimal setara SMP),

Kertasari. Dengan mewajibkan peserta program untuk menggunakan. persalinan) dan pendidikan (menyekolahkan anak minimal setara SMP), PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PESERTA PROGRAM DI KELURAHAN KERTASARI KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2012 Oleh : Teguh Setiadi Abstrak : Penelitian ini ingin mengkaji

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Responden KUESIONER PENELITIAN. Atas kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Responden KUESIONER PENELITIAN. Atas kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih. 73 LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Responden KUESIONER PENELITIAN Responden Yth, Saya MULIA SLAMAT SINAGA, mahasiswa Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cepat, lengkap serta dalam satu waktu dan tidak berkelanjutan

Lebih terperinci

FORM WAWANCARA PROGRAM KELUARGA HARAPAN 2011

FORM WAWANCARA PROGRAM KELUARGA HARAPAN 2011 F4 PEWAWANCARA FORM WAWANCARA PROGRAM KELUARGA HARAPAN 2011 Fasilitator mengisi satu set form ini untuk setiap pendaftar. A. INFORMASI UMUM A.01. Provinsi 16. Sumatera Selatan 18. Lampung 33. Jawa Tengah

Lebih terperinci

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini 15 KERANGKA PEMIKIRAN Gaya hidup merupakan aktivitas, minat, dan pendapat individu dalam kehidupan sehari-hari yang diukur menggunakan teknik psikografik. Berbagai faktor dapat memengaruhi terbentuknya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut WHO (1970), Keluarga Berencana adalah program yang bertujuan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut WHO (1970), Keluarga Berencana adalah program yang bertujuan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Program Keluarga Berencana 2.1.1. Pengertian Keluarga Berencana Menurut WHO (1970), Keluarga Berencana adalah program yang bertujuan membantu pasangan suami istri untuk: (1)

Lebih terperinci

DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN 1. DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA No Tabel A KUANTITAS 1 Jumlah penduduk Banyaknya orang yang sudah SP (2000, SP (2000, SP (2000, BPS Sensus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel 15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang

Lebih terperinci

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom KONSEP KELUARGA SEJAHTERA OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom tanggal upload : 28 April 2009 A. LATAR BELAKANG KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) ANGKA KELAHIRAN (TOTAL FERTILITY RATE),

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha

VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN 7. Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha Keberadaan pariwisata memberikan dampak postif bagi pengelola, pengunjung, pedagang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Nelayan Nelayan dalam Ensiklopedia Indonesia dinyatakan sebagai orangorang yang secara aktif melakukan penangkapan ikan, baik secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Badariah Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit FEUI. Jakarta. BKKBN Propinsi Riau Data Kemiskinan Penduduk Riau. Pekanbaru.

DAFTAR PUSTAKA. Badariah Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit FEUI. Jakarta. BKKBN Propinsi Riau Data Kemiskinan Penduduk Riau. Pekanbaru. DAFTAR PUSTAKA Badariah. 1994. Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit FEUI. Jakarta. BKKBN Propinsi Riau. 2003. Data Kemiskinan Penduduk Riau. Pekanbaru. David, F.R. 2004. Manajemen Strategis Konsep-Konsep,

Lebih terperinci

BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat

BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG A. Kondisi Geografis Desa Rendeng Secara Administrasi Desa Rendeng terletak sekitar 1 Km dari Kecamatan Malo, kurang lebih 18 Km dari Kabupaten Bojonegoro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterbukaan sosial dan ruang bagi debat publik yang jauh lebih besar. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. keterbukaan sosial dan ruang bagi debat publik yang jauh lebih besar. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia kini adalah negara dengan sistem demokrasi baru yang bersemangat, dengan pemerintahan yang terdesentralisasi, dengan adanya keterbukaan sosial dan

Lebih terperinci

3.1. Kondisi Umum Kelurahan Kertamaya Kondisi Fisik. A. Letak Geografis

3.1. Kondisi Umum Kelurahan Kertamaya Kondisi Fisik. A. Letak Geografis perdaganagn.sementara kawasan non terbangun adalah kawasan berupa bentang alam yang digunakan untuk kegiatan pertanian serta perkebunan. Penggunaan lahan kawasan terbangun yang paling dominan adalah penggunaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Kemiskinan Berbagai definisi tentang kemiskinan sudah diberikan oleh para ahli di bidangnya. Kemiskinan adalah suatu keadaan, yaitu seseorang tidak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH DAN KONDISI UMUM DESA PAMIRITAN

BAB II SEJARAH DAN KONDISI UMUM DESA PAMIRITAN 36 BAB II SEJARAH DAN KONDISI UMUM DESA PAMIRITAN A. Sejarah Desa Pamiritan Sejarah Desa Pamiritan tidak diketahui secara jelas awal kemunculan dan perkembanganya. Menurut cerita tutur dari generasi ke

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan teknik-teknik dan alat tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan teknik-teknik dan alat tertentu. BAB II LANDASAN TEORI A. DEFINISI TENUN Berbagai pengertian telah banyak dikemukakan oleh para ahli mengenai pertenunan. Pengertian-pengertian ini secara umum merujuk kepada pengertian yang sama, yaitu

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km, V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa

Lebih terperinci

VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013

VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013 REPUBLIK INDONESIA WB-ATT RAHASIA 1 Kabupaten/Kota *) 2 Kecamatan 3 Desa/Kelurahan *) VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013 KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 32 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG INDIKATOR

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO 4. 1. Kondisi Geografis 4.1.1. Batas Administrasi Desa Polobogo termasuk dalam wilayah administrasi kecamatan Getasan, kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : Badan dan Prov. : Terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender,, Perlindungan, serta Kecil Sejahtera. : 1. Meningkatnya Kesetaraan dan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

skripsi dengan judul Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi

skripsi dengan judul Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi Kuesioner Penelitian No. Responden : Dengan Hormat, Saya yang bernama David Frans Siregar, Mahasiswa Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU sedang mengadakan penelitian dalam rangka penyelesaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Sukabumi. Penelitian berlangsung pada bulan Juli sampai dengan September 0.

Lebih terperinci

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA :

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA : KUISIONER KULIAH LAPANGAN SOSIOLOGI PEDESAAN TAHUN 2011/2012 Kata Pengantar NO RESPONDEN : PEWAWANCARA : Kami adalah mahasiswa jurusan sosiologi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) Universitas

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari laporan Badan Pusat Statitistik yang menyatakan bahwa jumlah

Lebih terperinci

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI 1 KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI Oleh: FRISKA AMELIA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data, 1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan pendekatan penelitian Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data, guna mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Menurut

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdassarkan sebaran kuisioner terhadap 72 responden RTS-PM (Rumah Tangga

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdassarkan sebaran kuisioner terhadap 72 responden RTS-PM (Rumah Tangga IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdassarkan sebaran kuisioner terhadap 72 responden (Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat) di Kelurahan Sukabumi Indah diperoleh klasifikasi sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian, ini dilaksanakan di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, dengan waktu penelitian selama 2 (dua) bulan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67 RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS 2015 Dalam kaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan, meningkatnya derajat kesehatan penduduk di suatu wilayah, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang ditulis Hernawati tentang Upaya Meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang ditulis Hernawati tentang Upaya Meningkatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang ditulis Hernawati tentang Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Penyuluhan Program Keluarga Berencana dalam penelitian mendiskripsikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu Negara berkembang, merupakan Negara yang selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu Negara berkembang, merupakan Negara yang selalu 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah Negara tidak akan pernah lepas dari suatu masalah yang bernama Kemiskinan. Semua Negara, terutama pada Negara Negara berkembang, pasti dihadapkan pada

Lebih terperinci

SENSUS PENDUDUK 1980

SENSUS PENDUDUK 1980 SP 80 - s TANPA RANGKAP DAFTAR RUMAH TANGGA REPUBLIK INDONESIA BIRO PUSAT STATISTIK SENSUS PENDUDUK 1980 PENCACAHAN SAMPLE RAHASIA I PENGENALAN TEMPAT KODE 1. Propinsi 1 2. Kabupaten / Kotamadya *) 3 3.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN 1 N 32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

1 KUESIONER ANALISIS PERSEPSI, PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA (TPB) IPB DALAM PEMBELIAN NADA SAMBUNG

1 KUESIONER ANALISIS PERSEPSI, PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA (TPB) IPB DALAM PEMBELIAN NADA SAMBUNG 54 LAMPIRAN 55 56 Lampiran 1 KUESIONER ANALISIS PERSEPSI, PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA (TPB) IPB DALAM PEMBELIAN NADA SAMBUNG Kuesioner ini digunakan sebagai bahan untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Desain Penelitian ini adalah cross sectional study, karena data yang dikumpulkan hanya pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Nazir 2009). Lokasi penelitian

Lebih terperinci

PRO POOR BUDGET. Kebijakan anggaran dalam upaya pengentasan kemiskinan.

PRO POOR BUDGET. Kebijakan anggaran dalam upaya pengentasan kemiskinan. PRO POOR BUDGET Kebijakan anggaran dalam upaya pengentasan kemiskinan. Mengapa Anggaran Pro Rakyat Miskin Secara konseptual, anggaran pro poor merupakan bagian (turunan) dari kebijakan yang berpihak pada

Lebih terperinci

INOVASI/PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PADA ACARA RATEK TIM TEKNIS TKPK

INOVASI/PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PADA ACARA RATEK TIM TEKNIS TKPK INOVASI/PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PADA ACARA RATEK TIM TEKNIS TKPK GAMBARAN UMUM WILAYAH KAB. MERANGIN Sebelah Barat : Berbatas dengan Kab. Kerinci Sebelah

Lebih terperinci

Asuhan Kebidanan Komunitas I. Mata Kuliah DODIET ADITYA SETYAWAN NIP

Asuhan Kebidanan Komunitas I. Mata Kuliah DODIET ADITYA SETYAWAN NIP Pertemuan II KONSEP DASAR KELUARGA Oleh : DODIET ADITYA SETYAWAN NIP. 197401121998031002 Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas I Program Studi Diploma IV Kebidanan Komunitas Jurusan Kebidanan Poltekkes

Lebih terperinci

Lampiran 1 Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel penelitian Hubungan antar variabel penelitian

Lampiran 1 Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel penelitian Hubungan antar variabel penelitian LAMPIRAN 83 84 85 Lampiran 1 Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel penelitian Hubungan antar variabel penelitian V. X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X1 1 X2-1.406 ** X3 -.133 -.171

Lebih terperinci

VII. KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAHTANGGA

VII. KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAHTANGGA VII. KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAHTANGGA Sensus kemiskinan rumahtangga di wilayah desa merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota setempat atas dasar kebutuhan dan desakan

Lebih terperinci

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI 29 PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI Bab berikut menganalisis pengaruh antara variabel ketimpangan gender dengan tingkat kemiskinan pada rumah tangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program darurat bagian dari jaring pengaman sosial (social safety net), namun

BAB I PENDAHULUAN. program darurat bagian dari jaring pengaman sosial (social safety net), namun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Raskin merupakan program bantuan yang sudah dilaksanakan Pemerintah Indonesia sejak Juli 1998 dengan tujuan awal menanggulangi kerawanan pangan akibat krisis moneter

Lebih terperinci

KUESIONER BEASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER BEASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NAMA BEASISWA : 1. Nama Lengkap : 2. NIM (Nomor Induk Mahasiswa) : 3. Fakultas : 4. Departemen : 5. Semester : 6. IPK : 7. Beasiswa yang pernah diterima : 8. Beasiswa yang saat ini diterima : 9. Email

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan data dari kelurahan desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

Lebih terperinci

STATISTIK DAN PERANAN PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK TERHADAP KEMISKINAN DI JAWA TENGAH Disampaikan oleh: BPS Provinsi Jawa Tengah

STATISTIK DAN PERANAN PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK TERHADAP KEMISKINAN DI JAWA TENGAH Disampaikan oleh: BPS Provinsi Jawa Tengah STATISTIK DAN PERANAN PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK TERHADAP KEMISKINAN DI JAWA TENGAH Disampaikan oleh: BPS Provinsi Jawa Tengah FGD PENINGKATAN KUALITAS RTLH UNTUK MENDUKUNG PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Kuesioner

Daftar Pertanyaan Kuesioner Daftar Pertanyaan Kuesioner Evaluasi Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni di Jorong Kandang Melabung Nagari Lawang Mandahiling Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar No. Responden

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 36 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study dengan metode survey. Penelitian dengan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh: NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Preferensi Mahasiswa Statistika IPB Angkatan 44, 45, dan 46 terhadap Minat Bidang Kerja) DONNY ARIEF SETIAWAN SITEPU

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN BULUNGAN No. 03/10/65/XIX, 4 Oktober 2016 KONDISI PERUMAHAN KABUPATEN BULUNGAN 2015 88,9 PERSEN PENDUDUK BULUNGAN MENGGUNAKAN LISTRIK PLN Rumah yang ditempati rumah tangga Kabupaten Bulungan

Lebih terperinci

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH CHANDRIYANI I24051735 DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERWAL... DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... v

DAFTAR ISI. PERWAL... DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... v i DAFTAR ISI PERWAL... DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... v BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... 3 1.3. Maksud dan Tujuan... 4 1.4. Hubungan antar

Lebih terperinci

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MENGGALANG PEMBERDAYAAN KELUARGA SECARA SISTEMATIS BAGAIMANA MENGISI KEGIATAN UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN PROF. DR. HARYONO SUYONO

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SEGMENTASI PENGUNJUNG WISATA AGRO STUDI KASUS KARAKTERISTIK PENGUNJUNG KAMPOENG WISATA CINANGNENG

IDENTIFIKASI SEGMENTASI PENGUNJUNG WISATA AGRO STUDI KASUS KARAKTERISTIK PENGUNJUNG KAMPOENG WISATA CINANGNENG IDENTIFIKASI SEGMENTASI PENGUNJUNG WISATA AGRO STUDI KASUS KARAKTERISTIK PENGUNJUNG KAMPOENG WISATA CINANGNENG SKRIPSI HESTI FANNY AULIA SIHALOHO H34066060 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian 96 LAMPIRAN 97 Lampiran : Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Tanggal : No. Responden Selamat pagi / siang, Ibu-ibu. Saya Wiwien Wirasati mahasiswa Program Pasca Sarjana IPB yang sedang melakukan

Lebih terperinci