Perlakuan Khusus Tanaman Sayuran. 1. Vernalisasi 2. Fotoperiodisme 3. Vegetable Forcing

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perlakuan Khusus Tanaman Sayuran. 1. Vernalisasi 2. Fotoperiodisme 3. Vegetable Forcing"

Transkripsi

1 Perlakuan Khusus Tanaman Sayuran 1. Vernalisasi 2. Fotoperiodisme 3. Vegetable Forcing

2 Dalam membudidayakan tanaman sayur ada beberapa jenis tanaman sayur yang memerlukan perlakuan khusus, terutama perlakuan untuk membuat tanaman dapat berbunga. Untuk dapat berbunga, tanaman sayur tertentu seperti familia Cruciferae dan Umbelliferae, tanaman harus dihadapkan pada suhu yang relatif sangat rendah dalam jangka waktu tertentu.

3 Cruciferae

4 Umbelliferae

5 Vernalisasi Perlakuan suhu rendah pada tanaman sayur untuk menstimulasi berbunganya tanaman Pemaparan biji berkecambah atau tanaman pada suhu rendah (00 50 C) dalam jangka waktu tertentu untuk menginduksi terjadinya pembungaan dan hasil biji yang Iebih tinggi.

6 Pada tahun 1920-an, para ahli sains dari Departemen Pertanian A.S. yang melakukan penelitian di Beltsville, Maryland mulai meneliti aktivitas pembungaan pada tumbuhan. Mereka mulai menyadari bahwa pembungaan dimulai oleh panjang siang. Setelah menanam tumbuhan dalam rumah tanaman, tempat fotokalanya dapat diubah secara buatan, mereka membuat kesimpulan bahwa tumbuhan dapat dibagi menjadi tiga kumpulan :

7 1. Tumbuhan pendek siang : berbunga apabila fotokalanya lebih pendek daripada panjang genting. (Contoh yang baik ialah pohon cocklebur, pohon merah (poinsetia, kekwa). 2. Tumbuhan panjang siang: berbunga apabila fotokalanya lebih panjang daripada suatu panjang genting. (Contoh yang baik ialah gandum, barli, bunga cengkih, bayam). 3. Tumbuhan neutral siang : pembungaan tidak bergantung kepada suatu fotokala. (Contoh yang baik ialah tomat dan timun).

8 Tanaman sayur biennials dan beberapa jenis tanaman sayur iklim dingin (dataran tinggi), seperti Allium, wortel. Seledri, Cruciferae, garland chiysanthemum dan spinach, inisiasi pembungaan terjadi setelah tanaman dipaparkan pada suhu rendah beberapa minggu atau beberapa bulan. Zat yang bertanggung jawab dalam meneruskan rangsangan vernalisasi disebut vernalin, yaitu suatu hormon hipotesis karena sampai saat ini belum pernah diisolasi. Di dalam hal perbungaan (Giberelin Acid) GA dapat mengganti fungsi vernalin, meskipun GA tidak sama dengan vernalin.

9

10 Fotoperiodisme Reaksi fisiologis organisme dengan panjang siang atau malam hari berupa respon perkembangan tanaman untuk panjang relatif periode terang (Fotokala) dan periode gelap (genting) dan hal ini berhubungan langsung dengan waktu baik periode terang dan periode gelap.

11 Menurut Lakitan (1994) Beberapa tumbuhan akan memasuki fase generatif (membentuk organ reproduktif) hanya jika tumbuhan tersebut menerima penyinaran yang panjang >14 jam dalam setiap periode sehari semalam, sebaliknya ada pula tumbuhan yang hanya akan memasuki fase generatif jika menerima penyinaran singkat <10 Jam (Mader, 1995).

12 1. Tumbuhan Hari Panjang (Long day plant) : Kelompok tumbuhan yg akan memasuki fase generatifnya (membentuk organ reproduktif) hanya jika tumbuhan tsb menerima penyinaran yang panjang (14-16 jam), contohnya : kembang sepatu, bit gula, selada, dan tembakau. 2. Tumbuhan Hari Pendek (Short day plant) : Kelompok tumbuhan yg akan memasuki fase generatif (membentuk organ reproduktif) hanya jika tumbuhan tersebut menerima penyinaran yang pendek (12 jam) contohnya : krisan, jagung, kedelai, anggrek, dan bunga matahari. 3. Tumbuhan Berhari Pertengahan (Intermedite day plant) : Kelompok tumbuhan yg akan memasuki fase generatif (membentuk organ reproduktif) hanya jika tumbuhan tersebut menerima penyinaran jam (Wild Bean), kacang dan tebu 4. Tumbuhan Hari Netral (Neutral day plant) : Kelompok tumbuhan yg fase perkembangannya tidak dipengaruhi oleh lama penyinaran. Kelompok tumbuhan ini tetap akan memasuki fase generatif baik jika menerima yg panjang/ pendek contohnya : padi, mentimun dan kapas

13 Panjang hari dihitung dalam jam antara matahari terbit dan terbenamnya tergantung dr letak lintang Lintang , Siang (jam) Satu bulan Enam bulan

14 vegetables forcing Menanam tanaman sayur pada suatu waktu di luar waktu tanamnya secara normal atau di luar musim tanamnya.

15 Hal ini dilakukan karena permintaan akan sayuran terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, pasokan sayuran segar dapat tidak mencukupi lika kondisi lingkungan tidak memungkinkan untuk menanam tanaman sayur. Produksi tanaman sayur di luar musim tanamnya dapat dilakukan dengan bantuan bangunan khusus seperti greenhouse, rumah plastik, lorong plastik dan berbagai macam mulsa biasanya digunakan untuk melindungi tanaman serta perlu juga melakukan modifikasi lingkungan sehingga sesuai untuk prtumbuhan tanaman sayur.

16 Contoh vegetables forcing Fitotron (greenhouse atau rumah plastik polyetilene yang dilengkapi dengan pengaturan air, udara seperti karbondioksida, suhu, kelembaban relatif dan cahaya) Perlindungon pembekuan untuk mencegah kerusakan tanaman sayur akibat pembekuan di wilayah iklim dingin dan subtropis Penghalang angin dan barisan pohon pelindung Modifikasi suhu dengan kelengasan tanah. Hidroponik.

17 GREEN FIEND Famili Brassicaceae Rommy A Laksono 1234 Sample Street, Anytown, St GREENFIEND

18 GREEN FIEND I. Suku kubis-kubisan atau Brassicaceae (atau Cruciferae) ialah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Dalam keluarga ini terdapat sejumlah jenis sayuran yang banyak berguna bagi kehidupan manusia. Cruciferae adalah nama yang lebih dahulu digunakan yang artinya "pembawa silangan", yang mencerminkan ciri khas suku ini karena memiliki empat kelopak bunga yang tersusun menyerupai tanda silang atau salib. II. Brassicaceae ditemukan di hampir semua zona iklim sedang hingga daerah tropika dan yang paling banyak ditemukan di kawasan Laut Tengah. Secara keseluruhan, terdapat 350 marga (genus) dan sekitar spesies Sample Street, Anytown, St GREENFIEND

19 GREEN FIEND KUBIS Deskripsi Singkat Kol atau sering disebut kubis merupakan salah satu anggota famili kubis dengan nama latin Brassica oleracea var. capitata L. Budidayanya memerlukan lebih banyak perhatian sehingga tidak banyak petani yang menanamnya. Klasifikasi Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Dilleniidae : Capparales : Brassicaceae (suku sawi-sawian) : Brassica : Brassica oleracea var. capitata L Sample Street, Anytown, St GREENFIEND

20 GREEN FIEND Syarat Tumbuh Kubis bunga membutuhkan tanah yang subur dan cukup mendapat air, tetapi tidak tergenang. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah loam berpasir dan ber-ph antara 5,5-6,5. Selain itu, kubis bunga menyukai daerah yang bersuhu antara C. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bunganya terganggu. Sedangkan suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembangannya adalah 17 C Sample Street, Anytown, St GREENFIEND

21 GREEN FIEND Morfologi 1. Tanaman semusim (anual) yang berbentuk perdu. 2. Perakaran tanaman ini relatif dalam yang dapat menembus permukaan tanah yang kedalamannya antara cm. 3. Memiliki batang yang pendek dan banyak mengandung air (herbaceuos). Batang tersebut berwarna hijau, tebal dan lunak dan cukup kuat. 4. Daun tanaman kubis berbentuk bulat telur, sampai lonjong lebar-lebar dan berwarna hijau. Daun bagian luar ditutupi lapisan lilin dan tidak berbulu. Daun bagian bawah tumbuhnya tidak membengkok, dapat mencapai panjang sekitar 30 cm, daun-daun muda berikutnya mulai membengkok menutupi daun mudah yang ada diatasnya. 5. Keadaan inibisa terjadi ketika tanaman akan berbunga. Bunga dari tanaman ini merupakan kumpulan masa bunga yang berjumblah 500 kuntum, bunga kubis merupakan bunga sempurna yang memiliki putik dan benang sari Sample Street, Anytown, St GREENFIEND

22 GREEN FIEND Kembang Kol Kol bunga putih ( Brassica oleracea var. botrytis L. subvar. cauliflora DC) merupakan tanaman sayur famili Brassicaceae (jenis kol dengan bunga putih kecil) berupa tumbuhan berbatang lunak. Masyarakat di Indonesia menyebut kubis bunga sebagai kol kembang atau blum kol (berasal dari bahasa Belanda Bloemkool). Tanaman ini berasal dari Eropa subtropis di daerah Mediterania. Kubis bunga yang berwarna putih dengan massa bunga yang kompak seperti yang ditemukaan saat ini dikembangkan tahun 1866 oleh Mc.Mohan ahli benih dari Amerika. Diduga kubis bunga masuk ke Indonesia dari India pada abad ke XIX. Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Dilleniidae : Capparales : Brassicaceae (suku sawi-sawian) : Brassica : Brassica oleracea var. botrytis 1234 Sample Street, Anytown, St GREENFIEND

23 GREEN FIEND Syarat Tumbuh Iklim 1. Kubis bunga merupakan tanaman sayuran yang berasal dari daerah sub tropis. Di tempat itu kisaran temperatur untuk pertumbuhan kubis bunga yaitu minimum derajat C dan maksimum 24 derajat C 2. Kelembaban optimum bagi tanaman blumkol antara 80-90%. 3. Dengan diciptakannya kultivar baru yang lebih tahan terhadap temperatur tinggi, budidaya tanaman kubis bunga juga dapat dilakukan di dataran rendah (0-200 m dpl) dan menengah ( m dpl). Di dataran rendah, temperatur malam yang terlalu rendah menyebabkan terjadinya sedikit penundaan dalam pembentukan bunga dan umur panen yang lebih panjang Sample Street, Anytown, St GREENFIEND

24 GREEN FIEND Media Tanam 1. Tanah lempung berpasir lebih baik untuk budidaya kubis bunga daripada tanah berliat. Tetapi tanaman ini toleran pada tanah berpasir atau liat berpasir. 2. Kemasaman tanah yang baik antara 5,5-6,5 dengan pengairan dan drainase yang memadai. 3. Tanah harus subur, gembur dan mengandung banyak bahan organik. Tanah tidak boleh kekurangan magnesium (Mg), molibdenum (Mo) dan Boron (Bo) kacuali jika ketiga unsur hara mikro tersebut ditambahkan dari pupuk. Morfologi 1. Akar(radix) : sistem perakaran adalah akar tunggang. 2. Bunga(floss) : Bunganya padat, tebal, dan tersusun dari rangkaian bunga-bunga kecil bertangkai pendek.bunga membentuk bagian yang padat berwarna putih atau putih kekuningan, diameternya dapat mencapai 30 cm.bunga biseksual.bunga dari kubis bunga hapir sama dengan bunga brokoli namun hanya berbeda warnanya saja. 3. Batang(caulis) : Batang pendek dan lurusherba tahunan atau dua tahunan sampai tinggi 80 cm. 4. Daun(folium) :Daun kembang kol memiliki tulang daun yang sejajar Sample Street, Anytown, St GREENFIEND

25 GREEN FIEND Sawi Hijau Deskripsi Singkat Herba semusim yang mudah tumbuh. Perkecambahannya epigeal. Sewaktu muda tumbuh lemah, tetapi setelah daun ketiga dan seterusnya akan membentuk setengah roset dengan batang yang cukup tebal, namun tidak berkayu. Daun elips, dengan bagian ujung biasanya tumpul. Warnanya hijau segar, biasanya tidak berbulu. Menjelang berbunga sifat rosetnya agak menghilang, menampakkan batangnya. Bunganya kecil, tersusun majemuk berkarang. Mahkota bunganya berwarna kuning, berjumlah 4 (khas Brassicaceae). Benang sarinya 6, mengelilingi satu putik. Buahnya menyerupai polong tetapi memiliki dua daun buah dan disebut siliqua. Morfologi 1. Daun(folium) : Daun sawi hijau/caisim mempunyai tulang daun yang sejajar. 2. Bunga(floss) : Bunga sebagai salah satu cara perkembang biakan dengan menghasilkan biji. 3. Akar (radix) : sistem perakaran tunggang Sample Street, Anytown, St GREENFIEND

26 GREEN FIEND Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Dilleniidae : Capparales : Brassicaceae (suku sawi-sawian) : Brassica : Brassica rapa var. parachinensis L. Syarat Tumbuh 1. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik, ph 6 sampai ph Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. 3. Lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir musim penghujan Sample Street, Anytown, St GREENFIEND

27 GREEN FIEND Brokoli Deskripsi Singkat Brokoli (Brassica oleracea L. Kelompok Italica) adalah tanaman sayuran yang termasuk dalam suku kubis-kubisan atau Brassicaceae. Brokoli berasal dari daerah Laut Tengah dan sudah sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan. Sayuran ini masuk ke Indonesia belum lama (sekitar 1970an) dan kini cukup populer sebagai bahan pangan. Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Dilleniidae : Capparales : Brassicaceae (suku sawi-sawian) : Brassica : Brassica oleracea var. Italica 1234 Sample Street, Anytown, St GREENFIEND

28 GREEN FIEND Syarat Tumbuh m dpl. Sedangkan tekstur tanah yang dikehendaki adalah tanah liat berpasir dan banyak mengandung bahan organik. Curah hujan harus berkisar antara cm per tahun dan harus merata sepanjang tahun. Pada umumnya broccoli menyukai iklim yang dingin atau sejuk. Morfologi 1. Akar(radix) : brokoli termasuk akar tunggang 2. Daun(folium) : Daun brokoli memiliki tulang daun yang sejajar. 3. Batang(caulis) :berbentuk bulat hijau dengan tangkai bunga brokoli lebih panjang dan lebih besar dibandingkan dengan kubis bunga 4. Bunga(floss) :Bagian brokoli yang dimakan adalah kepala bunga berwarna hijau yang tersusun rapat seperti cabang pohon dengan batang tebal. Sebagian besar kepala bunga tersebut dikelilingi dedaunan. 5. Biji(semen) : brokoli memiliki bentuk dan warna yang hampir sama, yaitu bulat kecil berwarna coklat sampai kehitaman. Biji tersebut dihasilkan oleh penyerbukan sendiri ataupun silang dengan bantuan sendiri ataupun serangga. Buah yang terbentuk seperti polong-polongan, tetapi ukurannya kecil, ramping dan panjangnya sekitar 3-5 mm Sample Street, Anytown, St GREENFIEND

29 FAMILY CUCURBITACEAE ROMMY A LAKSONO

30 Mentimun Mentimun atau ada yang menyebutnya ketimun merupakan salah satu sayuran buah yang sangat popular dan digemari oleh masyarakat. Mentimun termasuk dalam keluarga labu-labuan (Cucubitaceae) yang mempunyai nama ilmiah Cucumis sativus L. Menurut sejarah mentimun berasal dari benua Asia, kemudian terus meluas hingga ke Indonesia. Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Dilleniidae : Violales : Cucurbitaceae (suku labu-labuan) : Cucumis : Cucumis sativus L.

31 Syarat Tumbuh Dapat hidup pada lahan berketinggian sekitar m dpl. Pertumbuhan optimalnya dapat dicapai jika di tanam pada lahan yang berada pada ketinggian 400 m dpl. Sedangkan tekstur tanah yang dikehendaki adalah tanah berkadar liat rendah dengan ph tanah sekitar 6 7. Morfologi 1. Akar(radix) : Sistem perakaran tunggang dengan rambut-rambut akar pada permukaan. 2. Batang(caulis) : Ketimun mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Sulur ketimun adalah batang yang termodifikasi dan ujungnya peka sentuhan. Bila menyentuh galah misalnya, sulur akan mulai melingkarinya. Batang tanaman ketimun berbulu kasar, basah, dan mempunyai panjang 0,5-2,5 meter. 3. Daun(folium) : Ketimun mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Sulur ketimun adalah batang yang termodifikasi dan ujungnya peka sentuhan. Bila menyentuh galah misalnya, sulur akan mulai melingkarinya. Batang tanaman ketimun berbulu kasar, basah, dan mempunyai panjang 0,5-2,5 meter.

32 4. Bunga(floss) : Bunga tanaman Cucumis sativus ada yang jantan berwarna putih kekuningan dan bunga betinanya berbentuk seperti terompet yang ditutupi oleh bulu-bulu. 5. Biji(semen) dan buah(fructus) : Tanaman ketimun mempunyai buah yang bulat panjang, tumbuh menggantung, warnanya hijau, berlilin putih dan setelah tua, warnya kuning kotor. Buah ini panjangnya cm dan bagian pangkalnya berbintil. Daging buah ketimun mengandung banyak air yang berwarna putih atau kekuningan. Di dalam buah terdapat banyak biji yang bentuknya lonjong meruncing pipih dan warnanya putih kotor.

33 Semangka Semangka atau tembikai Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan labulabuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci. Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Dilleniidae : Violales : Cucurbitaceae (suku labu-labuan) : Citrullus : Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum.

34 Syarat Tumbuh Iklim Curah hujan ideal mm/bulan. Seluruh areal pertanaman perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam. Suhu optimal ± 250 C. Semangka cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl. Media Tanam Kondisi tanah cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah kebun/persawahan yang telah dikeringkan. Cocok pada jenis tanah geluh berpasir. Keasaman tanah (ph) 6-6,7.

35 Morfologi Daunnya berlekuk-lekuk di tepinya. Bunganya sempurna, berwarna kuning, kecil (diameter 3cm). Semangka adalah andromonoecious monoklin, yaitu memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki benang sari (stamen), dan bunga banci/hermafrodit, yang memiliki benang sari dan putik (pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari adanya bakal buah (ovarium) di bagian pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval. Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kultivarnya, daging buahnya yang berair berwarna merah atau kuning.

36 Labu Siam Deskripsi Singkat Labu siam atau jipang (Sechium edule, bahasa Inggris: chayote) adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya berbulu. Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Dilleniidae : Violales : Cucurbitaceae (suku labu-labuan) : Sechium : Sechium edule (Jacq.) Sw.

37 Syarat Tumbuh 1. Tanaman labu tergolong mudah ditanam. 2. Tak heran bila wilayah tanamnya menyebar di berbagai belahan dunia, dari daerah beriklim tropis sampai subtropis. 3. Dataran tinggi berhawa dingin maupun dataran rendah berhawa panas cocok ditanami labu. 4. Labu siam tumbuh dengan baik pada ketinggian m dpl. 5. Adaptasi labu terhadap perilaku cuaca juga sangat baik. 6. Labu tak hanya mampu berantisipasi terhadap kurangnya air di musim kemarau, melainkan juga terhadap kelebihan air di musim hujan. 7. Labu akan tumbuh optimal pada tanah yang kering, berdrainase dan aerasi baik, gembur, serta kaya bahan organik. 8. Tanah yang cenderung asam dengan ph 5-6,5 justru disukainya. Untuk rata-rata lahan di Indonesia yang berkecenderungan asam, proses pengapuran untuk menaikkan ph bisa diabaikan.

38 Morfologi Akar(radix) : Akartunggang Batang(caulis):Batangnya lunak, beralur, banyak cabang, terdapat pembelit berbentuk spiral, kasap, dan berwarna hijau. Daun(folium) :Daunnya tunggal, bentuk jantung, tepi bertoreh, ujung meruncing, pangkalnya runcing, kasap, panjang 4-25 cm, lebar 3-20 cm, tangkai panjang, pertulangan menjari, dan berwarna hijau Buah(fructus):Berbentuk membulat ke bawah. Ada alur pada kulit luar yang agak mirip dengan pembagian ruang dalam buah. Kulit bertonjolan tidak teratur. Kulit buah tipis dengan daging yang tebal. Bila dikupas kandungan getahnya keluar Bunga(floss) : Bunga merupakan bunga majemuk, berada di ketiak daun, kelopak bertaju lima, mahkota beralur, benang sari lima, kepala sari berwarna jingga, putik satu, dan berwarna kuning Biji(semen):Biji berbentuk pipih, berkeping dua, dan berwarna putih. Akar berupa akar tunggang, dan berwarna putih kecoklatan

39 Melon Deskripsi Singkat Tanaman melon mirip sekali dengan semangka, yaitu bercabang banyak, tetapi bulu batang lebih halus. Batang melon lebih pendek daripada semangka. Biji melon terkumpul di tengah dalam rongga buah, sedangkan biji semangka menyebar dalam daging buah. Daun dan batang: Daun melon lebar bercanggap (berlekuk), menjari agak pendek. Batang melon mempunyai alat pemegang (pilin) untuk memanjat. Ada jenis melon yang tepi daunnya bergelombang dan tidak bercanggap. Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Dilleniidae : Violales : Cucurbitaceae (suku labu-labuan) : Cucumis : Cucumis melo var. reticulatus

40 Syarat Tumbuh Tanaman melon lebih senang tumbuh di dataran menengah yang suhunya agak dingin, yakni pada ketinggian tempat antara 300-l.000 m dpl. Di dataran rendah yang elevasinya kurang dari 300 m dpl, buah melon berukuran lebih kecil dan dagingnya agak kering (kurang berair). Jenis tanah andosol atau tanah berpasir baik untuk pengembangan melon. Tanah ini mempunyai ph 6-7. Daerah yang bertipe iklim kering tidak disenangi oleh tanaman melon. Tanaman ini tidak toleran terhadap tanah asam (ph rendah) seperti pada semangka. Pada tanah yang ber-ph asam, tanaman melon akan tumbuh kerdil. Tanaman melon lebih peka terhadap air tanah yang menggenang atau kondisi aerasi tanah kurang baik daripada tanaman semangka. Di tempat yang kelembapan udaranya rendah (kering) dan ternaungi, tanaman melon enggan berbunga betina. Tanaman ini lebih senang di daerah terbuka, tetapi sinar matahari tidak terlalu terik, cukup dengan penyinaran 70%.

41 Morfologi Tanaman melon ini mempunyai akar berupa perakaran tunggang terdiri atas akar utama (primer) dan akar literal (sekunder).akar melon juga di penuhi akar-akar serabut pada ujungnya. Batang tanaman melon berwarna hijau muda, berbentuk segi lima,memiliki duri duri kecil yang apabila tersentuh akan bembuat gatalgatal pada kulit, memiliki ruas-ruas sebagai tempat munculnya tunas dan daun, serta batang melon tidal berkayu Bunga melon memiliki mahkota bunga berwarna kuning dengan jumlah lima helai, kelopak bunga berwarna hijau pada bunga jantan tidak terdapat benjolan pada kelopak bunga sedangkan pada bunga betina terdapat benjolan besar pada kelopak bunga. Bunga melon biasa tumbuh pada keliak daun, pada kelopak bunga juga terdapat duri duri kecil yang dapat membuat kulit gatal gatal. Buah melon berbentuk bulat, beberapa jenis melon memiliki net/jaring di sekitar buah seperti jenis melon japanise, warna buah berwarna kuning, pitih, hijau tergantung jenis melon, daging buah kenyal namun ada juga yang renyah, berwarna orange, kuning, putih, hingga hijau tergantung varietas, rasa buah manis dan baunya harum. Buah melon mempunyai kandungan Vitamin C yang dapat mencegah terjadinya sariawan dan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit.

42 Famili Solanaceae Rommy A Laksono

43 Suku terong-terongan atau Solanaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia. Beberapa anggotanya, seperti kentang, tomat, serta cabai menjadi bagian utama bahan pangan manusia di berbagai belahan dunia. Beberapa sayuran lainnya, seperti terung dan ranti (leunca), juga menjadi bagian menu pula. Tembakau adalah tanaman budidaya penting yang daunnya dimanfaatkan sebagai bahan baku industri rokok dan cerutu, sekaligus sebagai sumber pestisida ramah lingkungan. Beberapa jenis lain merupakan tumbuhan pengganggu (gulma). Ciri- Ciri Biasanya berupa semak, perdu atau pohon Berdaun tunggal / majemuk Tepi daun berlekuk bentuk bunga terompet Buah berupa buah kotak atau buah buni

44 Famili Solanaceae Kentang (Solanum tuberosum) Tomat (Solanum lycopersicum) Terung (Solanum melongena) Ranti/leunca (Solanum nigrum) Takokak (Solanum torvum) Cabai merah (Capsicum annuum) Cabai rawit (C. frutescens, C. baccatum) Tembakau (Nicotiana tabacum, N. rustica) Kecubung (Datura metel)

45 Cabai Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Solanales Famili: Solanaceae (suku terung-terungan) Genus: Capsicum Spesies: Capsicum annum L.

46 Syarat Tumbuh Cabe merah Cabai merah dapat dibudidayakan pada ketinggian meter dpl. Faktor iklimyang berpengaruh terhadap tanaman cabai adalah angin, curah hujan, cahaya matahari,suhu dan kelembaban. Curah hujan yang baik bagi tanaman cabai merah adalah mm/tahun, dengan tipe iklim A, B, C dan D (menurut Schmid dan Ferguson). Temperatur yang baik untuk tanaman cabai adalah C, dan untuk pembentukan buah pada kisaran C. Sedangkan tanah yang ideal untuk penanaman cabaiadalah Andosol, Latosol, dan Regusol yang subur, kaya akan bahan organik, tidak mudah becek (mengenang) bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah dengan ph yangideal adalah 5,5-6,8.

47 Cabe Keriting Tanaman cabe keriting dapat tumbuh dengan baik didataran tinggu maupun rendah dengan intensitas cahaya penuh. Tanaman cabe keriting ini sama seperti jenis cabe lainnya, tidak tahan dengan curah hujan yang terus menerus atau genangan air. Akibat dari siraman air hujan yang terus menerus ini dapat menyebabkan rontoknya bunga tanaman cabe keriting, sehingga tidak dapat berkembang menjadi buah. Selain itu, tanah yang terlalu becek atau tergenang dapat menyebabkan batang tanaman cabe keriting ini menjadi lebih mudah busuk.

48 Cabe rawit Daerah yang mempunyai bulan basah antara 0-5 bulan, dan bulan kering antara 4-6 bulan. Penanaman cabe rawit didataran rendah lebih efisien, karena produktifitas persatuan waktu lebih tinggi dibandingkan dengan penanaman didataran medium atau dataran tinggi. Tanaman cabe rawit dapat tumbuh optimal pada daerah yang mempunyai kisaran suhu udara 21 C 27 C dan suhu untuk pembuahan antara 15,5 C 21C.

49 Morfologi Batang Batang tanaman cabai rawit memiliki struktur yang keras dan berkayu, berwarna hijau gelap, berbentuk bulat, halus dan bercabang banyak. Batang utama tumbuh tegak dan kuat. Percabangan terbentuk setelah batang tanaman mencapai ketinggian berkisar antara cm. cabang tanaman beruas-ruas, setiap ruas ditumbuhi daun dan tunas (cabang). Daun Daun berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak bergerigi/berlekuk) ukuran daun lebih kecil dibandingkan dengan daun tanaman cabai besar. Daun merupakan daun tunggal dengan kedudukan agak mendatar, memiliki tulang daun menyirip dan tangkai tunggal yang melekat pada batang/cabang. Jumlah daun cukup banyak sehingga tanaman tampak rimbun. Bunga Bunga tanaman cabai rawit merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh menunduk pada ketiak daun dengan mahkota bunga berwarna putih. Penyerbukan bunga termasuk penyerbukan sendiri (self pollinated crop), namun dapat juga terjadi secara silang, dengan keberhasilan sekitar 56%.

50 Buah Buah cabai rawit dapat berbentuk bulat pendek dengan ujung runcing/berbentuk kerucut. Ukuran buah bervariasi, menurut jenisnya cabai rawit yang kecil-kecil memiliki ukuran panjang antara 2-2,5 cm dan lebar 5 mm. sedangkan cabai rawit yang agak besar memiliki ukuran yang mencapai 3,5 cm dan lebar mencapai 12 mm. Warna buah cabai rawit bervariasi buah muda berwarna hijau/putih sedangkan buah yang telah masak berwarna merah menyala/merah jingga (merah agak kuning) pada waktu masih muda, rasa buah cabai rawit kurang pedas, tetapi setelah masak menjadi pedas. Biji Biji cabai rawit berwarna putih kekuningan-kuningan, berbentuk bulat pipih, tersusun berkelompok (bergerombol) dan saling melekat pada empulur. Ukuran biji cabai rawit lebih kecil dibandingkan dengan biji cabai besar. Biji-biji ini dapat digunakan dalam perbanyakan tanaman (perkembangbiakan). Akar Perakaran cabai rawit terdiri atas akar tunggang yang tumbuh lurus ke pusat bumi dan akar serabut yang tumbuh menyebar ke samping. Perakaran tanaman tidak dalam sehingga tanaman hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, porous (mudah menyerap air) dan subur.

51 Tomat Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Solanales Famili: Solanaceae (suku terung-terungan) Genus: Solanum Spesies: Solanum lycopersicum L.

52 Syarat Tumbuh tanaman tomat Tinggi tempat : m dpl Suhu optimal : 24 28o C Curah hujan : mm/tahun Intensitas cahaya : 70-85% ph tanah : 5,6-6,5 Jenis tanah dapat tumbuh baik terutama pada tanah lempung berpasir yang kaya akan bahan organic.

53 Morfologi Akar (radix) :merupakan akar tunggang yang berfungsi untuk mengambil air dan unsur hara didalam tanah. Batang (caulis) :tomat berbentuk bulat dan berbulu. Merupakan batang basah. Daun (folium) :Daun tomat merupakan daun majemuk bercelah menyirip, dan memiliki daun antara. Permukaan daun tomat berbulu tipis dan agak kasap jika disentuh. Bunga (floss) :Bunga tomat merupakan bunga banci. Buah (fructus) :Buah tomat muda berwarna hijau muda, biasanya sedikit berbulu. Dan saat sudah matang berwarna orange merah mengkilap, ukuran buah bervariasi tergantung jenisnya. Biji (semen) :Bentuk biji bulat pipih, dan sedikit berbulu, terdiri dari embrio, endosperma dan testa.

54 Terung Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Solanales Famili: Solanaceae (suku terung-terungan) Genus: Solanum Spesies: Solanum melongena L.

55 Syarat tumbuh tanaman terong Tinggi tempat : m dpl Suhu optimal : o C Curah hujan : mm/tahun Intensitas cahaya : % ph tanah : 6,8 7,3 Jenis tanah terong dapat tumbuh baik pada tanah lempung berpasir yang beraerasi baik.

56 Morfologi Daun(folium): Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya Batang(caulis): Batang terong termasuk jenis batang berkayu, tingginya bisa mencapai 1,5 m, kulit btang muda berwarna hijau sedangkan yang tua berwarna coklat. Akar(radix): Sistem perakaran tanaman terong adalah akar tunggang atau radix primaria. Bunga(floss): bunga terong berwarna antara putih hingga ungu, denganmahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah(fructus): buah yang dikelaskan sebagai beri memiliki banyak biji yang kecil dan lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin, sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau. Diameter buah terong liar >3 cm, sedangkan buah terong yang sengaja dibudidayakan < 3cm.

57 Kentang Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Solanales Famili: Solanaceae (suku terung-terungan) Genus: Solanum Spesies: Solanum tuberosum L.

58 Syarat tumbuh tanaman kentang Tinggi tempat : < 1300 m dpl Suhu optimal : C Curah hujan : mm/tahun Intensitas cahaya : 60-70% ph tanah : 5-6,5 Jenis tanah tanah liat berdebu dengan drainase yang baik

59 Morfologi Daun Tanaman kentang berdaun majemuk. Batang Batang kentang tumbuh tidak terlalu tegak. Fungsi utama batang kentang adalah agar daun kentang secara maksimal memperoleh cahaya matahari. Akar Akar kentang berrupa akar tunggang atau radix primaria. Akar kentang juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan berupa pati yang tidak lain adalah umbi kentang itu sendiri. Bunga Bunga sempurna dan tersusun majemuk. Bunga kentang ukuran cukup besar, dengan diameter sekitar 3cm. Warnanya berkisar dari ungu hingga putih. Buah/umbi kentang Buah atau umbi kentang merupakan cadangan makanan pada kentang yang tersimpan pada akar kentang. Umbi kentang berisi pati dari kentang dan biasa dikonsumsi sebagai sayur, lauk, bahkan ada juga yang mengkonsumsinya sebagai makanan utama.

60 Budidaya JAMUR MERANG Rommy A Laksono

61 Jamur Merang adalah makanan dengan gizi yang baik, dari hasil penelitian, rata-rata jamur mengandung persen protein lebih tinggi dibanding beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen). Asam amino esensial yang terdapat pada jamur, ada sekitar sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal. Yang istimewa 72 persen lemaknya tidak jenuh, jamur juga mengandung berbagai jenis vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavine), niasin dan biotin. Selain elemen mikro, jamur juga mengandung berbagai jenis mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, dan Cu. Kandungan serat mulai 7,4-24,6 persen sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai kandungan kalori yang sangat rendah sehingga cocok bagi pelaku diet.

62 Pemilihan Lokasi Lokasi perlu dipilih sesuai dengan syarat tumbuh jamur. Syarat umbuh yang utama adalah suhu, oleh karena itu lokasi harus disesuaikan dengan suhu lingkungan. Jamur merang dapat tumbuh dengan baik pada suhu C dan sesuai dibudidayakan di dataran rendah. Lokasi juga harus bersih, jauh dari pabrik atau pembuangan limbah berbahaya. Hal ini bertujuan untuk menghindari jamur dari hama, penyakit, dan kontaminasi senyawa yang berbahaya. Jamur mempunyai kemampuan menyerap logam berat, meskipun konsentrasinya kecil. Untuk menghemat biaya produksi, sebaiknya tempat budi daya dekat dengan sumber bahan baku. Lokasi harus dekat dengan sumber air. Sumber air harus tersedia dalam keadaan cukup, bersih, dan tidak tercemar. Hal ini penting, karena air merupakan kebutuhan yang sangat penting, terutama pada saat proses pembuatan media dan masa pembentukan tubuh buah. Lokasi harus mudah akses ke instalasi listrik. Listrik dibutuhkan untuk memompa air, membantu dalam sirkulasi udara dan menerangi ruangan.

63 Rumah Jamur (Kumbung) manfaat sebagai berikut: Melindungi jamur dari kondisi lingkungan luar yang kurang mendukung, misalnya angin yang terlampau kencang. Memudahkan pengelolaan suhu di dalam kumbung. Menghemat lahan karena dapat disusun dengan menggunakan rak. Saat budi daya tidak tergantung pada musim.

64 Bagian-bagian dari rumah kumbung tersebut sebagai berikut: 1. Dindingnya terbuat dari bilik bambu dilapisi plastik untuk lebih menstabilkan suhu dalam kumbung. Dibagian paling luar dinding bisa dilapisi lagi dengan steroform. 2. Permukaan lantai sebaiknya disemen untuk memudahkan dalam merawat kebersihan kumbung. Apabila tidak disemen tanah sebaiknya dilapisi dengan pasir dan kapur. 3. Dalam budidaya jamur merang, sterilisasi dilaksanakan dalam kumbung, maka di dalam kumbung harus dilengkapi dengan pipa yang diberi lubang-lubang kecil. Jarak antar lubang sekitar 20 cm. Kegunaan dari pipa tersebut adalah untuk mengalirkan uap air panas pada saat proses sterilisasi. 4. Atap bangunan dapat terbuat dari rumbia yang dilapisi plastik pada bagian dalamnya. 5. Untuk mengatur sirkulasi udara, kumbung harus dilengkapi vertilasi berupa jendela.

65

66

67 Skala usaha jamur dapat dibagi menjadi 3 yaitu Skala kecil, hanya menggunakan satu kumbung (4 x 7 m2),dengan kapasitas produksi (total produksi) kg. Skala menengah/sedang menggunakan 2 5 kumbung dengan kapasitas produksi kg. Skala besar menggunakan lebih dari 5 kumbung dengan kapasitas produksi lebih dari 1250 kg.

68 Budidaya jamur dalam skala kecil dan menengah memerlukan peralatan sebagai berikut : Sekop, sekop garpu, terpal plastik, dan parang untuk menyiapkan media. Drum sebagai tempat air, dan bahan bakar/kompor semawar untuk sterilisasi. Sprayer untuk pengabutan dan pemeliharaan

69 Keranjang dan pisau untuk membersihkan jamur saat pascapanen. Timbangan untuk mengukur berat sarana produksi dan hasil panen. Thermometer untuk mengukur suhu, dan Hygro meter untuk mengukur kelembaban.

70 Pembuatan Kompos Pengomposan dilakukan dengan tujuan untuk mengaktifkan mikroflora termofilik, yakni bakteri dan fungi yang akan merombak selulosa, hemiselulosa, serta lignin, sehingga lebih mudah dicerna oleh jamur. Selama proses pengomposan akan timbul panas yang dapat mematikan organisme pesaing yang merugikan bagi pertumbuhan jamur.

71 Bahan baku ini dapat dipadukan dengan limbah pertanian yang tersedia di sekitar lokasi budidaya, misalnya kapas bekas dari pemintalan benang, ampas aren, ampas tebu, kardus bekas, eceng gondok yang telah dikeringkan. Bahan tambahan lain yang diperlukan yaitu bekatul sebagai sumber karbohidrat, kapur untuk menetralkan media, dan kotoran ayam dapat ditambahkan untuk meningkatkan kadar nitrogen dalam media.

72

73 Langkah-langkah pembuatan media kompos (media utama) sebagai berikut :

74

75 Sterilisasi Media yang telah dikomposkan kemudian disusun dalam rak setebal 20 cm, proses selanjutnya adalah sterilisasi. Tujuan dari proses sterilisasi ini adalah mematikan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan pertumbuhan jamur dan menghilangkan bau amoniak. Proses sterilisasi dengan cara mengalirkan uap air panas selama 8 jam dengan suhu 70 C ke dalam kumbung yang telah diisi media. Pada saat proses sterilisasi berlangsung sebaiknya seluruh celah pada kumbung ditutup rapat.

76

77 Penanaman Bibit Setelah proses sterilisasi selesai, suhu kumbung dibiarkan turun sampai suhu 30 C. Pada suhu tersebut, segera dilakukan penanaman bibit. Penanaman bibit dilakukan pada suhu 30 C bertujuan untuk mencegah tumbuhnya jamur kontaminan, karena media sudah didominasi terle bih dahulu oleh jamur yang kita tanam.

78 Penanaman bibit dilakukan dengan cara menebarkan bibit siap semai ke permukaan dan la pisan tengah media. Bibit sebanyak 300 gr dapat dipergunakan untuk luasan 1 m2. Jumlah bibit yang diberikan tidak berpengaruh pada hasil, tetapi berpengaruh pada penekanan tumbuhnya jamur atau cendawan kontaminan.

79 Selain dengan kepadatan bibit, pertumbuhan cendawan kontaminan dapat dicegah dengan sterilnya perala tan maupun tangan pekerja (penanam). Agar steril, peralatan dapat diber sihkan dengan alkohol.

80 Setelah penanaman bibit, tahap berikutnya adalah masa inkubasi yaitu masa penumbuhan miselium. Pada saat inkubasi, pintu dan jendela kumbung ditutup rapat, karena oksigen yang dibutuhkan hanya sedikit sekali. Dengan kondisi yang tertutup tersebut, suhu ruangan diper tahankan pada kisaran 30 C - 35 C. Pada hari ke 4 dari pemberian bibit, awal masa generatif yaitu penumbuhan calon tubuh buah. Pada fase ini jendela dibuka, agar cahaya matahari dan sirkulasi udara dapat berjalan baik. Hal ini dilakukan untuk memacu terbentuknya tubuh buah.

81

82 Pemanenan Apabila kondisi media maupun lingkungan cukup baik, jamur dapat dipanen pada hari ke- 10 hingga hari ke- 14 dari penanaman bibit. Jamur merang yang dipanen adalah jamur dalam stadium kancing. Jamur merang yang payungnya sudah mekar tidak diminati oleh konsumen. Oleh karena itu, diusahakan waktu panen tidak terlambat.

83

84 BUDIDAYA JAMUR TIRAM Rommy A Laksono

85 Jamur tiram atau dalam bahasa latin disebut Pleurotus sp. Merupakan salah satu jamur konsumsi yang bernilai tingi. Beberapa jenis jamur tiram yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia yaitu jamur tiram putih (P.ostreatus), jamur tiram merah muda P.flabellatus), jamur tiram abu-abu (P. sajor caju), dan jamur tiram abalone (P.cystidiosus). Pada dasarnya semua jenis jamur ini memiliki karateristik yang hampir sama terutama dari segi morfologi, tetapi secara kasar, warna tubuh buah dapat dibedakan antara jenis yang satu dengan dengan yang lain terutama dalam keadaan segar.

86

87 SYARAT TUMBUH Air Kandungan air dalam substrak berkisar 60-65% Apabila kondisi kering maka pertumbuhan akan terganggu atau berhenti begitu pula sebaliknya apabila kadar air terlalu tinggi maka miselium akan membusuk dan mati Penyemprotan air dalam ruangan dapat dilakukan untuk mengatur suhu dan kelembaban.

88 Suhu Suhu inkubasi atau saat jamur tiram membentuk miselium dipertahankan antara 60-70% Suhu pada pembentukan tubuh buah berkisar antara 1622 º C Kelembaban Kelembaban udara selama masa pertumbuhan miselium dipertahankan antara 60-70% Kelembaban udara pada pertumbuhan tubuh buah dipertahankan antara 80-90%

89 Cahaya Pertumbuhan jamur sangat peka terhadap cahaya matahari secara langsung Cahaya yidak langsung (cahaya pantul biasa ± lux) bermanfaat dalam perangsangan awal terbentuknya tubuh buah. Pada pertumbuhan miselium tidak diperlukan cahaya Intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur sekitar 200 lux (10%)

90 Aerasi Dua komponen penting dala udara yang berpengaruh pada pertumbuhan jamur yaitu oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). Oksigen merupakan unsur penting dalam respirasi sel. Sumber energi dalam sel dioksida menjadi karbondioksida. Konsentrasi karbondioksida (CO2) yang terelalu banyak dalam kumbung menyebabkan pertumbuhan jamur tidak normal. Di dalam kumbung jamur konsentrasi CO2 tidak boleh lebih dari 0,02%.

91 Tingkat Keasaman (ph) Tingkat keasaman media tanam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram putih. Pada ph yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mempengaruhi penyerapan air dan hara, bahkan kemungkinan akan tumbuh jamur lain yang akan menganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri, ph optimum pada media tanam berkisar 6-7.

92 TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM Kubung adalah bangunan tempat menyimpan bag log sebagai media tumbuhnya jamur tiram yang terbuat dari bilik bambu atau tembok permanen. Didalamnya tersusun rak-rak tempat media tumbuh/log jamur tiram. Umumnya jark antara rak ± 75 cm. Jarak didalam rak 60 cm (4 5 baglog), lebar rak 50 cm, tingi rak maksimal 3 m, panjang disesuaikan dengan kondisi ruangan. Bag log dapat disusun secara vertikal cocok untuk daerah lebih kering. Sedangkan penyusunan secara horizontal untuk daerah dengan kelembaban tinggi. Antara rak pertama berjarak 20 cm.

93 Peralatan Dalam Pembuatan Baglog 1. Alat Sterilisasi, bisa berupa drum, autoclave maupun boiler (steril bak) lengkap dengan kompor. Alat Pengadukan, ayakan, cangkul, sekop, ember, selang. Alat inokulasi, lampu bunsen, masker, jas lab, spatula/pinset, alkohol/spritus, hand Sprayer Alat angkut, keranjang Alat penyiraman Alat Panen

94 Pembuatan Media Tanam Pengayakan adalah kegiatan memisahkan atau menyaring serbuk kayu gergaji yang bersar dan kecil/halus sehingga didapatkan serbuk kayu gergaji yang halus dan seragam. Tujuannya untuk mendapatkan media tanam yang memiliki kepadatan tertentu tanpa merusak kantong plastik ( bag log) dan mendapatkan tingkat pertumbuhan miselia yang merata. Pencampuran serbuk kayu gergaji dengan dedak, kapur dan gips sesuai takaran untuk mendapatkan komposisi media yang merata. Tujuannya menyediakan sumber hara/nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkemangan jamur tiram sampai siap dipanen. Media untuk pertumbuhan jamur tiram sebaiknya dibuatmenyerupai kondisi tempat tumbuhn jamur tiram di alam.

95 Prosedur pelaksanaanya anatar lain ; Serbuk gergaji 100 kg sebagai media tanam Dedak 15 kg sebagai sumber makanan tambahan bagi pertumbuhan jamur Kapur 2kg dan gips 1 kg untuk mendapatkan ph 6-7 media tanam sehingga memperlancar proses pertumbuhan jamur Serbuk gergaji yg sudah diayak dicampur dengan bekatul, kapur dan gips. Campuran bahan diaduk merata dan ditambahkan air bersih hingga mencapai kadar air 60-65%, dapat ditandai bila dikepal hanya mengeluarkan satu tetes air dan bila dibuka gumpalan serbuk kayu tidak serta merta pecah. Bahan yang telah dicampur bisa dikomposkan 1 hari, 3 hari, 7 hari atau langsung dikantongi.

96

97 Pemeraman Kegiatan menimbun campuran serbuk gergaji kemudia menutupnya secara rapat dengan menggunakan plastik selama 1 malam. Tujuannya menguraikan senyawasenayawa kompleks dengan bantuan mikroba agar diperoleh senyawa senyawa kompleks dengan bantuan mikroba agar diperoleh senyawa-senyawa yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah dicerna oleh jamur dan memungkinkan pertumbuhan jamur yang lebih baik. Kegiatan memasukan campuran media ke dalam plastik polipropile (PP) dengan kepadatan tertentu agar miselia jamur dapat tumbuh maksimal dan menghasilkan panen yang optimal. Tujuannya menyediakan media tanam bagi bibit jamur.

98 Prosedur pelaksanaan pengisian media kekantong plastik (bag log) antara lain ; Campuran serbuk gergaji yang sudah dikompos dimasukan kedalam kantong plastik ukuran 18x30, 20x30, 23 x 35 tergantung selera. Padatkan campuran dengan menggunakan botol atau alat lain Ujung plastik disatukan dan dipasang cincin dari potongan paralon/bambu pada bagian leher plastik sehingga bungkusan akan menyerupai botol

99

100 Sterilisasi dan Pendinginan Sterilisasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menonaktifkan mikroba, baik bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat menganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Tujuannya mendapatkan serbuk kayu yang steril bebas dari mikroba dan jamur lain yang tidak dikendaki. Sterilisasi dilakukan pada suhu 70 C selama 5 8 jam, sedangkan sterilisasi autoclave membutuhkan waktu selama 4 jam, pada suhu121 C, dengan tekanan 1 atm. Proses pendinginan merupakan suatu upaya mkenurunan suhu media tanam setelah disterilkan agar bibit yang akan dimasukkan ke dalam bag log tidak mati. Pendinginan dilakukan 8 12 jam sebelum dinokulasi. Temperatur yangdiinginkan adalah C.

101

102 Inokulasi Bibit (Penanaman Bibit) Inokulasi adalah proses pemindahan sejumlah kecil miselia jamur dari biakan induk kedalam media tanaman yang telah disediakan. Tujuannya adalah menumbuhkan miselia jamur pada media tanam hingga menghasilkan jamur yang siap panen. Prosedur pelaksanaan inokulasi bibit antara lain ; 1. Petugas yang akan menginokulasi bibit harus bersih, mencuci tangan denganalkohol, dan menggunakan pakaian bersih. 2. Sterilkan saptula menggunakan alkohol 70% dan dibakar. 3. Buka sumbatan kapas bag log, buat sedikit lubang pada media tanam dengan menggunakan kayu yang steril yang diruncingkan. 4. Ambil sedikit bibit jamur tiram (miselia) ± 1 (satu) sendok teh dan letakkan ke dalam bag log setelah itu sedikit ditekan. 5. Selanjutnya media yang telah diisi bibit ditutup dengan kapas kembali. 6. Media baglog yang telah dinokulasi dibuat hingga 22-28º C untk mempercepatpertumbuhan miselium.

103 Inkubasi Inkubasi adalah menyimpan atau menempatkaqn media tanam yang telah diinokulasi pada kondisi ruang tertentu agar miselia jamur tumbuh. Tujuanya adalah untuk mendapatkan pertumbuhan miselia. Suhu ruang pertumbuhan miselia jamur antara ºC utk mempercepat pertumbuhan miselium 2. Media baglog yg telah dinokulasi dipindahkan dalam ruang inkubasi 3. Inkubasi dilakukan hingga seluruh permukaan media tumbuh dalam baglog berwarna putih merata setelah hari. 4. Tutup kubung serapat mungkin sehingga cahaya matahari minimal, kendalikan suhu ruang kubung mencapai 25 33oC. 1.

104 Pemindahan ke Tempat Budidaya Baglog yang telah putih ditumbuhi miselium dipindahkan ke kumbung budidaya Baglog yang miseliumnya sudah putih dan ada penebalan dibuka cincin bambunya agar jamure bisa tumbuh.

105 Perawatan Baglog yang telah dibuka cincin dirawat dengan melakukan penyiraman secara kabut untuk mempercepat pertumbuhan pinhead jamur Hal yang terpenting harus diperhatikan dalam kumbung adalah menjaga suhu dan kelembaban yang dibutuhkan jamur Apabila kelembaban kurang, pinhead mati dan jika terlkalu lembab jamur menjadi basah

106 Pemanenan Ciri-ciri jamur tiram yang sudah siap dipanen adalah ; 1. Tudung belum keriting 2. Warna belum pudar 3. Spora belum dilepaskan 4. Tekstur masih kokoh dan lentur Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan adalah: Panen dilakukan dengan mencabut Tanpa menyisakan bagian jamur Bersih dan tidak berceceran

107

108 1. Jamur dipanen setelah 3 hari muncul pinhead, ukuran jamur cukup dan jamur tidak terlalu basah, hal ini akan mempengaruhi harga dipasar 2. Baglog yang telah dipanen dibersihkan dari sisa-sisa jamur yang masih menempel pada baglog supaya tidak mengundang hama dan penyakit 3. Jamur yang telah dipanen dibersihkan kemudian diwadahi dalam kantong plastik ukuran 3 kg, 5 kg, 10 kg dan siap dipasarkan.

109 Penyiraman Penyiraman dilakukan dengan cara penyemprotan atau pengkabutan dengan menggunakan air bersih yang ditujukan pada ruang kubung dan media tumbuh jamur, tujuan untuk menjaga kelembaban kubung. Pengendalian hama dan penyakit Umumnya hama dan penyakit utama pada jamur tiram adalah tikus, dapat dikendalikan dengan menggunakan seng sebagai pembatas bangunan kubung agar tidak naik keatas atau lem tikus. Pada malam hari sering dilakukan pengecekan kubung untuk mengusir tikus.

110 Pengaturan Suhu Ruangan Membuka dan menutup pintu dan jendela (ventilasi) kubung dan untuk mengatur suhu dan kelembaban agar sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan. Tujuanya untuk mendapatkan pertumbuhan jamaur yang optimal. Agar pertumbuhan jamur optimal diperlukan suhu ruangan dalam kubung C dan kelembaban sebesar 50-60% pada saat inkubasi. Sedangkan suhu pada pembentukan tubuh buah sampai panen berkisar antara C dengan kelembaban 90 95%. Apabila kelembaban kurang, maka substrat tanaman akan mengering.

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono Famili Solanaceae Rommy A Laksono Suku terong-terongan atau Solanaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia. Beberapa anggotanya,

Lebih terperinci

Perlakuan Khusus Tanaman Sayuran

Perlakuan Khusus Tanaman Sayuran Perlakuan Khusus Tanaman Sayuran Dalam membudidayakan tanaman sayur ada beberapa jenis tanaman sayur yang memerlukan perlakuan khusus, terutama perlakuan untuk membuat tanaman dapat berbunga. Untuk dapat

Lebih terperinci

TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM

TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM 0 Pembuatan Kumbung 0 Peralatan dalam Pembuatan Baglog 0 Pembuatan Media Tanam 0 Pencampuran 0 Pengisian Media Ke Kantong Plastik 0 Sterilisasi 0 Inokulasi Bibit 0 Perawatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima kali

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang, akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN Sari Sehat Multifarm didirikan pada bulan April tahun 2006 oleh Bapak Hanggoro. Perusahaan ini beralamat di Jalan Tegalwaru No. 33 di

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung Oleh Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP. A. Latar Belakang Budidaya jamur merang di dalam kumbung merupakan teknik budidaya jamur yang dilakukan secara modern dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Tanaman Mentimun Mentimun termasuk suku Cucurbitaceae (suku labu-labuan). Kedudukan tanaman mentimun dalam sistematika tumbuhan menurut Sumpena (2004) di klasifikasikan

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR.... I. Pemilihan Lokasi Hal I 1 Revisi... Tanggal...

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR.... I. Pemilihan Lokasi Hal I 1 Revisi... Tanggal... PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Prosedur Operasional... I. Pemilihan Lokasi Hal I 1 Revisi... I. PEMILIHAN LOKASI A. Definisi Dan Tujuan Memilih dan menentukan lokasi tanam yang sesuai dengan persyaratan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium 14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah Secara garis besar kacang tanah dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tegak dan menjalar. Kacang tanah tipe tegak percabangannya lurus atau sedikit miring ke atas.

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Paprika Tanaman paprika (Capsicum annum var. grossum L.) termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Solanales, famili Solanaceae dan genus Capsicum. Tanaman paprika merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH 5.1. Sejarah dan Perkembangan P4S Nusa Indah Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Nusa Indah adalah sebuah pusat pelatihan usaha jamur tiram dan tanaman hias

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI USAHA SAMPINGAN

LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI USAHA SAMPINGAN LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI USAHA SAMPINGAN DI SUSUN OLEH : NAMA : FAHDI ARDIYAN NIM : 11.11.5492 KELAS : 11-S1T1-12 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK Jamur tiram merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Botani Tanaman Sawi Sendok. Tanaman sawi sendok termasuk family Brassicaceae, berasal dari daerah pantai Mediteranea yang telah dikembangkan di berbagai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Siahaan dan Sitompul (1978), Klasifikasi dari tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakchoy (Brassica rapa L.) Pakchoy (Sawi Sendok) termasuk tanaman sayuran daun berumur pendek yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan 18 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kailan adalah salah satu jenis sayuran yang termasuk dalam kelas dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan cabang-cabang akar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan pakchoy di Indonesia Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur, dan masuk ke Indonesia diperkirakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Kedelai Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi. Pakchoy dan sawi dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Radish Radish (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman semusim atau setahun (annual) yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di Indonesia,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Seledri Kedudukan tanaman seledri dalam taksonomi tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub-Divisi Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman mentimun berasal dari kaki pegunungan Himalaya. Domestikasi dari tanaman liar ini berasal dari India utara dan mencapai Mediterania pada 600 SM. Tanaman ini dapat tumbuh

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan. 1 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara agaris yang memiliki iklim tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan perkebunan. Hampir

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonae

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kacang Tanah Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam, dan berbintil. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun majemuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni dilaboratorium Agronomi (laboratorium jamur) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa-timur,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman selada adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus :Plantae :Spermatophyta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Tanaman Pakcoy Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari China dan telah dibudidayakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik, pertumbuhan akar tunggang lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar-akar cabang banyak terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) Kopi tergolong pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Tumbuhan ini tumbuhnya tegak, bercabang dan bila dibiarkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja, atau Soja max. Namun demikian, pada tahun 1984 telah disepakati bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Sawi Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan secara taksonomi (Rukmana, 2003) Caisim diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Sub-Kingdom : Tracheobionta

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili: I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Menurut Fachrudin (2000) di dalam sistematika tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kakao Kakao merupakan tanaman yang menumbuhkan bunga dari batang atau cabang. Karena itu tanaman ini digolongkan kedalam kelompok tanaman Caulifloris. Adapun sistimatika

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan

Lebih terperinci

TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM

TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM Oleh : Masnun, S.Pt, M.Si I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budidaya jamur tiram adalah salah satu usaha pertanian yang saat ini sangat prospektif karena beberapa faktor yaitu:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu komoditas pertanian yang mempunyai masa depan baik untuk dikembangkan. Hingga kini semakin banyak orang mengetahui nilai gizi jamur

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah 3 TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Hillel (1998) menyatakan bahwa tanah yang padat memiliki ruang pori yang rendah sehingga menghambat aerasi, penetrasi akar, dan drainase. Menurut Maryamah (2010) pemadatan

Lebih terperinci

Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR

Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR EDIBLE MUSHROOM 1. Mahasiswa berdiskusi secara aktif berbagi pengetahuan yang dimiliki 2. Berpendapat secara bebas dan bertanggung jawab untuk memberikan / mengemukakan persoalan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi Sawi (Brassica juncea L.) merupakan tanaman semusim dan tergolong marga Brassica. Tanaman sawi yang dimanfaatkan adalah daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran),

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Vermikompos adalah pupuk organik yang diperoleh melalui proses yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Vermikompos adalah pupuk organik yang diperoleh melalui proses yang 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Vermikompos Vermikompos adalah pupuk organik yang diperoleh melalui proses yang melibatkan cacing tanah dalam proses penguraian atau dekomposisi bahan organiknya. Walaupun sebagian

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah Yayasan Paguyuban Ikhlas Usaha jamur tiram putih di Yayasan Paguyuban Ikhlas didirikan oleh bapak Hariadi Anwar. Usaha jamur tiram putih ini merupakan salah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Wijen secara Umum

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Wijen secara Umum 11 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Wijen secara Umum Wijen (Sesamum indicum L.) merupakan tanaman setahun yang tumbuh tegak dan bisa mencapai ketinggian 1.5 m 2.0 m. Tanaman wijen berbentuk semak yang berumur

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: Caryophyllales, Famili: Cactaceae, Genus:

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2015.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2015. III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di laksanakan di Sumatera Kebun Jamur, Budidaya Jamur, di Jalan, Benteng Hilir, No. 19. Kelurahan, Bandar Khalifah. Deli Serdang. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakcoy (Brassica chinensis L.) Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada dalam satu genus dengan sawi putih/petsai dan sawi hijau/caisim. Pakcoy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan. Pemberian perlakuan komposisi media tanam jamur tiram putih (P.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan. Pemberian perlakuan komposisi media tanam jamur tiram putih (P. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan. Pemberian perlakuan komposisi media tanam jamur tiram putih (P. ostreatus)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Sorgum Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas dan daerah beriklim sedang. Sorgum dibudidayakan pada ketinggian 0-700 m di

Lebih terperinci

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh 45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar Menurut Sarwono (2005) ubijalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk umbi di dalam tanah. Umbi itulah yang menjadi produk utamanya. Ubijalar digolongkan ke

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Cucurbitales, Famili: Cucurbitaceae,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai (Capsicum annuum L.) termasuk dalam genus Capsicum yang spesiesnya telah dibudidayakan, keempat spesies lainnya yaitu Capsicum baccatum, Capsicum pubescens,

Lebih terperinci

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS TUGAS LINGKUNGAN BISNIS Budiaya Cabai Rawit Disususn Oleh: Nama : Fitri Umayasari NIM : 11.12.6231 Prodi dan Jurusan : S1 SISTEM INFORMASI 11-S1SI-12 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L. 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) Tanaman jagung merupakan tanaman asli benua Amerika yang termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT Oleh: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Tanaman cabai (Capsicum annum) dalam klasifikasi tumbuhan termasuk ke dalam family Solanaceae. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sorgum Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae (Poaceae). Tanaman ini telah lama dibudidayakan namun masih dalam areal yang terbatas. Menurut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini diduga memiliki sekitar 90 genus dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai Cabai merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Cabai dikenal di Eropa pada abad ke-16, setelah diintroduksi oleh Colombus saat perjalanan pulang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dikenal sebagai The King of Vegetable dan produksinya menempati urutan keempat dunia setelah beras, gandum dan jagung (The International

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Botani Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan

Lebih terperinci