MODUL PRAKTIKUM PERANGGARAN PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PRAKTIKUM PERANGGARAN PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 MODUL PRAKTIKUM PERANGGARAN PERUSAHAAN Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun Laboratorium Manajemen Lanjut Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA

2 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Pertemuan 1: Anggaran Produksi... 3 P1.1. Teori... 3 Pengertian Anggaran Produksi... 3 Kegunaan Anggaran Produksi... 3 Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Produksi... 4 Penyusunan Anggaran Produksi... 4 P1.2. Contoh Kasus... 6 P1.3. Latihan Page 2

3 Pertemuan 1 Anggaran Produksi Objektif: 1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian umum dari anggaran produksi. 2. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan dari anggaran produksi. 3. Mahasiswa dapat mengetahui teknik penyusunan anggaran produksi 4. Mahasiswa dapat menghitung anggaran produksi dengan metode Production Stability Concern Approach dan Inventory Control P1.1. Teori PENGERTIAN ANGGARAN PRODUKSI Yang dimaksud dengan anggaran produksi adalah aggaran yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah unit barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang akan dating, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitatif) barang yang akan diproduksi, jumlah (kuantitatif), serta waktu (kapan) produksi tersebut akan dilakukan. Beberapa rencana perusahaan di bidang produksi antara lain : a. Rencana tentang routing atau urutan proses produksi sejak dari bahan mentah hingga menjadi barang jadi. b. Rencana tentang layout (penempatan) serta penyusunan mesin da peralatan produksi c. Rencana tentang scheduling (penyusunan jadwal) waktu produksi d. Rencana tentang organisasi produksi yang akan dipergunakan e. Rencana tentang pengembangan produk f. Rencana tentang biaya produksi KEGUNAAN ANGGARAN PRODUKSI Secara umum, semua budget termasuk budget produksi, mempunyai tiga keguaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, sebagai alat pengawasan kerja yang membantu manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. Secara khusus, budget Page 3

4 produksi berguna sebagai dasar penyusunan budget biaya produksi dan biaya administrasi. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI Untuk bisa melakukan penaksiran dengan baik dibutuhkan data, informasi dan pengalaman yang merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun suatu budget. Adapun factor yang perlu dipertimbangkan adalah : a. Rencana penjualan yang tertuang dalam Budget Penjualan. b. Kapasitas mesin dan peralatan produksi yang tersedia. c. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlah, keahlian serta kemungkinan penambahan. d. Modal kerja yang dimiliki. e. Fasilitas lain. f. Luas perusahaan yang optimal, yaitu kapasitas produksi yang memberikan biaya produksi rata-rata per unit yang paling rendah. g. Kebijaksanaan perusahaan di bidang persediaan barang jadi. Kebijaksanaan persediaan barang jadi dipengaruhi oleh factor : - fluktuasi penjualan dari waktu ke waktu. - fasilitas tempat penyimpanan. - risiko kerugian. - biaya yang timbul dalam rangka penyimpanan. - tingkat perputaran persediaan barang jadi. - lamanya waktu yang diperlukan untuk memproses bahan mentah menjadi barang jadi. h. Kebijaksanaan perusahaan dalam menetapkan pola produksi (pola produksi stabil, pola produksi yang bergelombang, pola produksi moderat). PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI Anggaran produksi merupakan alat untuk merencanakan, mengkoordinir kegiatan produksi dan mengontrol kegiatan tersebut. Tujuan disusunnya anggaran ini adalah : a. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai dengan yang telah direncanakan b. Menjaga tingkat persediaan yang memadai (tidak terlalu besar atau terlalu kecil) c. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya produksi barang yang dihasilkan akan seminimal mungkin. Page 4

5 Penyusunan Anggaran Produksi, secara garis besar dapat menggunakan rumus : Anggaran produksi merupakan dasar untuk menyusun anggaran lain, misalnya anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik. Jumlah barang yang direncanakan akan dijual (tercantum dalam anggaran penjualan) yang dihubungkan dengan kebijaksanaan tingkat produksi dan tingkat persediaan, akan menghasilkan jumlah barang yang haris diproduksi. Dalam pelaksanaannya kebijaksanaan dapat mengakibatkan adanya cara pendekatan yang berbeda dalam penyusunan Anggaran Produksi : a. Kebijaksanaan yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi, dengan tingkat persediaan dibiarkan mengambang. Dengan pendekatan ini terlebih dhulu ditentukan jmlah yang dibutuhkan selama 1 tahun, lalu diperkirakan kebutuhan per bulan yang sama ( yaitu sama dengan 1/12). Akhirnya tingkat persediaan disesuaikan agar tingkat produksi tetap stabil. b. Kebijaksanaan yang mengutamakaan pengendalian tingkat persediaan barang dengan tingkat produksi dibiarkan mengambang. Dengan pendekatan ini terlebih dulu ditentukan tingkat persediaan awal tahun dan akhir tahun, bila keduanya tidak sama tingkat persediaan bulanan disesuaikan secara bertahap ke arah tingkat persediaan yang diinginkan. c. Kebijaksanaan yang merupakan kombinasi dari kedua kebijaksanaan diatas, di mana tingkat produksi maupun tingkat persediaan sama-sama berubah dalam batas-batas tertentu. Page 5

6 P1.2. Contoh Kasus Soal 1: PT. ABC merupakan sebuah perusahaan manufaktur. Berikut ini merupakan data penjualan PT. ABC tahun 2011 : Triwulan 1 (Q1) Triwulan 2 (Q2) Triwulan 3 (Q3) Triwulan 4 (Q4) Persediaan Awal (Beginning Inventory) Persediaan Akhir (End Inventory) = unit = unit = unit = unit = unit = unit Buatlah anggaran produksi dengan kebijakan stabilitas tingkat produksi (Metode Production Stability Concern Approach). Berapakah total sisa produk penjualan pada triwulan ke-3 (Q3)? Jawab : Langkah pengerjaan tabel (sesuai dengan data yang ada pada soal) : 1. Isi penjualan per kuartal Q1 - Q4 (cell B11-E11) 2. Jumlahkan Total Penjualan dari Q1 - Q4 pada kolom F11 --> =SUM(B11:E11) 3. Isi Total Persediaan Akhir (F12) dan Total Persediaan Awal (F14) dengan data yang ada pada soal 4. Isi Total Sisa Produk Penjualan (F13) dengan rumus penjumlahan antara Penjualan dan Persediaan Akhir 5. Isi Total Produksi (F15) dengan rumus pengurangan antara Total Sisa Produk Penjualan dengan Persediaan Awal Page 6

7 Sebagai keterangan, kita gunakan rumus penyusunan anggaran untuk perhitungan tabel seperti di bawah ini: p 6. Untuk mengisi Total Produksi per kuartal, karena terdapat 4 kuartal, maka bagilah jumlah Total Produksi F15 dengan 4 (=F15/4) 7. Sebagai perhitungan awal, isi persediaan awal (B14) dengan jumlah yang sama pada total persediaan awal F14 8. Isi cell B13 dengan penjumlahan B14 dan B15 9. Isi cell B12 dengan pengurangan B13 dan B Samakan nilai C14 dengan nilai B12 (catatan : Persediaan akhir dari kuartal akan menjadi persediaan awal kuartal berikutnya) Page 7

8 11. Ulangi langkah no. 8, 9, dan 10 untuk kuartal berikutnya sampai tabel terisi semua seperti gambar di bawah ini. Dari tabel yang sudah dikerjakan dapat dilihat bahwa dengan metode Production Stability Concern Approach didapat nilai total sisa produk penjualan pada triwulan ke-3 (Q3) yaitu Dengan soal yang sama, berapakah nilai total sisa produk penjualan pada Q3 menggunakan metode Inventory Control? Jawab : Pada dasarnya, pengerjaan tabel pada metode Inventory Control hampir sama dengan metode Stability, hanya saja pada stability kita hitung total produksi per kuartal dengan membagi rata total produksi secara keseluruhan sehingga nilainya stabil. Sedangkan pada Inventory Control Page 8

9 terlebih dulu ditentukan tingkat persediaan awal tahun dan akhir tahun, kemudian selisihnya kita bagi sesuai dengan jumlah kuartal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari pengerjaan tabel berikut ini. Langkah pengerjaan tabel (sesuai dengan data yang ada pada soal) : 1. Isi penjualan per kuartal Q1 - Q4 (cell B11-E11) 2. Jumlahkan Total Penjualan dari Q1 - Q4 pada kolom F11 --> =SUM(B11:E11) 3. Isi Total Persediaan Akhir (F12) dan Total Persediaan Awal (F14) dengan data yang ada pada soal 4. Isi Total Sisa Produk Penjualan (F13) dengan rumus penjumlahan antara Penjualan dan Persediaan Akhir 5. Isi Total Produksi (F15) dengan rumus pengurangan antara Total Sisa Produk Penjualan dengan Persediaan Awal 6. Sebagai perhitungan awal, isi persediaan awal (B14) dengan jumlah yang sama pada total persediaan awal F14 7. Hitung selisih antara persediaan awal dan persediaan akhir. Kemudian bagi rata dengan jumlah kuartal. Selisih persediaan = persediaan awal persediaan akhir jumlah kuartal = = Persediaan akhir didapat dari persediaan awal ditambah selisih persediaan yang telah dihitung (persediaan akhir = persediaan awal + 500) Page 9

10 8. Isi Total Sisa Produk Penjualan (B13) dengan rumus penjumlahan antara Penjualan dengan Persediaan Akhir. 9. Isi Total Produksi (B15) dengan rumus pengurangan antara Total Sisa Produk Penjualan dengan Persediaan awal. 10. Samakan nilai C14 dengan nilai B12 (catatan : Persediaan akhir dari kuartal akan menjadi persediaan awal kuartal berikutnya) 11. Isi Persediaan Akhir Q2 (C12) dengan menjumlahkan Persediaan akhir Q1 (B12) dengan selisih persediaan (=B12+500) 12. Ulangi langkah no. 8, 9, 10, dan 11 untuk kuartal berikutnya sampai tabel terisi semua seperti gambar di bawah ini. Page 10

11 Dari tabel yang sudah dikerjakan dapat dilihat bahwa dengan metode Inventory Control didapat nilai total sisa produk penjualan pada triwulan ke-3 (Q3) yaitu Page 11

12 P1.3. Latihan Soal 1: PT. ILAB MAKMUR merupakan sebuah perusahaan manufaktur. Berikut ini merupakan data penjualan PT. ILAB MAKMUR tahun 2011 : Triwulan 1 (Q1) Triwulan 2 (Q2) Triwulan 3 (Q3) Triwulan 4 (Q4) Persediaan Awal (Beginning Inventory) Persediaan Akhir (End Inventory) = unit = unit = unit = unit = unit = unit Buatlah anggaran produksi dengan kebijakan stabilitas tingkat produksi (Metode Production Stability Concern Approach). Berapakah nilai persediaan akhir pada triwulan ke-2 (Q2)? Jawab : 3875 Soal 2: PT. UG PERSADA merupakan sebuah perusahaan manufaktur. Berikut ini merupakan data penjualan PT. UG PERSADA tahun 2010 : Triwulan 1 (Q1) Triwulan 2 (Q2) Triwulan 3 (Q3) Triwulan 4 (Q4) Persediaan Awal (Beginning Inventory) Persediaan Akhir (End Inventory) = unit = unit = unit = unit = unit = unit Buatlah anggaran produksi dengan kebijakan pengendalian tingkat persediaan (Metode Inventory Control). Berapakah nilai total produksi pada triwulan ke-2 (Q2)? Jawab : Page 12

nggaran Produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang.

nggaran Produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang. 3 ANGGARAN PRODUKSI 1. PENGERTIAN A nggaran Produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang. Perencanaan produksi mencakup

Lebih terperinci

ANGGARAN PRODUKSI. Muniya Alteza.

ANGGARAN PRODUKSI. Muniya Alteza. ANGGARAN PRODUKSI Muniya Alteza Anggaran Produksi Pengertian: Alat untuk merencanakan, mengkoordinasi dan mengontrol kegiatan produksi Perencanaan produksi meliputi masalah-masalah yang berkaitan dengan:

Lebih terperinci

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 4 ANGGARAN PRODUKSI

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 4 ANGGARAN PRODUKSI KOMP. PERANGGARAN 1 Materi 4 ANGGARAN PRODUKSI Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 4-1 Satuan Acara Perkuliahan 1. Konsep Dasar Anggaran Produksi 2. Penyusunan Anggaran Produksi 3. Alokasi Kebijakan

Lebih terperinci

Pertemuan 5 Anggaran Produksi. Disarikan dari : Kartika, Dwiarti, Dasuki, dan sumber relevan lainnya

Pertemuan 5 Anggaran Produksi. Disarikan dari : Kartika, Dwiarti, Dasuki, dan sumber relevan lainnya Pertemuan 5 Anggaran Produksi Disarikan dari : Kartika, Dwiarti, Dasuki, dan sumber relevan lainnya Konsep Dasar Anggaran Produksi Pengertian: Alat untuk merencanakan, mengkoordinasi dan mengontrol kegiatan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PERANGGARAN PERUSAHAAN

MODUL PRAKTIKUM PERANGGARAN PERUSAHAAN MODUL PRAKTIKUM PERANGGARAN PERUSAHAAN Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. 2. 3. Laboratorium Manajemen Lanjut Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA Daftar Isi Daftar Isi...

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: Penganggaran Perusahaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Dr. Aries Susanty, ST. MT Program Studi Penyusunan Anggaran Produksi Abstract Memberikan pemahaman tentang lingkup kegiatan dalam menyusun

Lebih terperinci

BUDGET UNIT YANG DIPRODUKSI IKIN SOLIKIN Budget Unit yang diproduksi, d i yaitu budget yang direncanakan secara lebih terperinci tentang jumlah unit barang yang akan diproduksikan oleh perusahaan selama

Lebih terperinci

BUDGET PRODUKSI Rencana perusahaan di bidang produksi Kegunaan budget unit produksi

BUDGET PRODUKSI Rencana perusahaan di bidang produksi Kegunaan budget unit produksi BUDGET PRODUKSI Budget Unit yang diproduksi, yaitu budget yang direncanakan secara lebih terperinci tentang jumlah unit barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang akan datang. Dalam

Lebih terperinci

Production Budget. showing the quantity of goods to be produced

Production Budget. showing the quantity of goods to be produced Production Budget showing the quantity of goods to be produced M Nafarin (2009:182-183) Produksi : proses mengolah produk. Produk: hasil produksi. Anggaran produk (product budget): anggaran untuk membuat

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan 53 ANGGARAN PRODUKSI

Penganggaran Perusahaan 53 ANGGARAN PRODUKSI Penganggaran Perusahaan 53 bab 3 ANGGARAN PRODUKSI A. Pengertian Anggaran Produksi Pengertian menurut R A Supriyono (2000) anggaran produksi adalah anggaran yang dinyatakandidalam satuan fisik produk yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang

Lebih terperinci

2. Untuk membantu dicapainya kapasitas produksi yang kontinyu dan seimbang.

2. Untuk membantu dicapainya kapasitas produksi yang kontinyu dan seimbang. 5 KEBIJAKAN PERSEDIAAN 1. KEGUNAAN 1. Untuk menempatkan perusahaan pada posisi yang selalu siap untuk melayani penjualan, baik pada saat-saat biasa maupun bilamana ada pesanan secara mendadak. 2. Untuk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, berkembang pula dunia usaha dewasa ini, terbukti dengan berdirinya perusahaan besar, perusahaan menengah dan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Hantoro Arief Gisijanto 2. Radi Sahara 3. C. Widi Pratiwi 4. Novi Indah Purwaningsih 5. Syahreza Marasutan Pohan

Lebih terperinci

Minggu-4. Penganggaran Perusahaan. Budget Unit Yang Akan Diproduksikan (unit to be produced budget) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-4. Penganggaran Perusahaan. Budget Unit Yang Akan Diproduksikan (unit to be produced budget) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-4 Budget Unit Yang Akan Diproduksikan (unit to be produced budget) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Economic Order Quantity Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen PERSEDIAAN Pengertian

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Hantoro Arief Gisijanto 2. Radi Sahara 3. C. Widi Pratiwi 4. Novi Indah Purwaningsih 5. Syahreza Marasutan Pohan

Lebih terperinci

BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN

BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat peramalan penjualan secara benar. B. TEORI SINGKAT Dalam melaksanakan kegiatannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan perlu untuk menyusun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan perlu untuk menyusun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan perlu untuk menyusun anggaran. Berbicara mengenai anggaran perusahaan, berkaitan erat dengan tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. yang tingkat perkembangannya termasuk cepat di kawasan Asia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. yang tingkat perkembangannya termasuk cepat di kawasan Asia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia yang tingkat perkembangannya termasuk cepat di kawasan Asia. Setelah sempat terlanda krisis moneter

Lebih terperinci

KUESIONER. 1.Apakah produk plastik diproduksi untuk memenuhi persediaan. 2.Apakah bagian produksi membuat suatu perencanan produksi

KUESIONER. 1.Apakah produk plastik diproduksi untuk memenuhi persediaan. 2.Apakah bagian produksi membuat suatu perencanan produksi Lampiran 2 Harap diisi dengan Tanya (X) KUESIONER Keterangan : Y = Ya T = Tidak 1. Perencanaan dan Pengendalian Produksi 1.Apakah produk plastik diproduksi untuk memenuhi persediaan pasar? 2.Apakah bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin bertambah kompleks, baik yang berhubungan dengan persaingan, kelangsungan hidup, maupun alokasi sumber-sumber

Lebih terperinci

MODUL 4 Anggaran Produksi

MODUL 4 Anggaran Produksi MODUL 4 Anggaran Produksi Penyusunan anggaran produksi tergantung pada anggaran penjualan. Dalam kondisi pasar persaingan sempurna, anggaran penjualan merupakan acuan utama untuk menyusun anggaran produksi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan dunia industri, maka semakin meningkat pola aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan,

Lebih terperinci

Pertemuan 4. Anggaran Hutang dan Piutang

Pertemuan 4. Anggaran Hutang dan Piutang Pertemuan 4 Anggaran Hutang dan Piutang Objektif: 1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian anggaran hutang dan piutang. 2. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari anggaran piutang. 3. Mahasiswa dapat mengetahui

Lebih terperinci

Anggaran Biaya Bahan Baku

Anggaran Biaya Bahan Baku Anggaran Biaya Bahan Baku Sub pokok bahasan: 1. Tujuan penyusunan anggaran biaya bahan baku 2. Anggaran pemakaian/kebutuhan bahan baku 3. Anggaran persediaan bahan baku 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Hantoro Arief Gisijanto 2. Radi Sahara 3. C. Widi Pratiwi 4. Novi Indah Purwaningsih 5. Syahreza Marasutan Pohan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 5

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 5 ABSTRAK Setiap perusahaan yang didirikan baik perusahaan besar maupun kecil dalam kegiatan usahanya selalu bertujuan untuk mencari laba. Laba diartikan sebagai selisih positif antara jumlah penghasilan

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK

ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK Jurnal Liquidity Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2013, hlm. 45-53 ANGGARAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI: SIMULASI TEORITIK Husnayetti STIE Ahmad Dahlan Jakarta Jl. Ciputat Raya No. 77 Cireundeu,

Lebih terperinci

Kata kunci: anggaran biaya operasional, alat perencanaan dan pengendalian, efektifitas biaya

Kata kunci: anggaran biaya operasional, alat perencanaan dan pengendalian, efektifitas biaya ABSTRAK Setiap perusahaan yang didirikan apapun bentuknya baik kecil maupun besar mempunyai tujuan yang salah satunya adalah untuk mencapai laba yang sebesar-besarnya. Sukses atau tidaknya suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam semua sektor

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa BAB II KERANGKA TEORI 2. Kerangka Teori 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa Inggris. Namun, kata tersebut sebenarnya berasal dari Perancis

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi. Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang

BAB II BAHAN RUJUKAN Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi. Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang signifikan bagi setiap unsure masyarakat demikian juga bagi instansi. Dalam

Lebih terperinci

Anggaran Bahan Baku. Deskripsi Materi :

Anggaran Bahan Baku. Deskripsi Materi : Anggaran Bahan Baku Deskripsi Materi : Mampu menghitung kebutuhan bahan langsung dan membuat anggaran biaya dan pembelian bahan langsung Pemahaman mengenai anggaran rencana dan pengendalian Bahan Baku

Lebih terperinci

Perencanaan dan pengendalian Deskripsi Anggaran Anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan

Perencanaan dan pengendalian Deskripsi Anggaran Anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan Perencanaan dan pengendalian Deskripsi Anggaran Anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Hantoro Arief Gisijanto 2. Radi Sahara 3. C. Widi Pratiwi 4. Novi Indah Purwaningsih 5. Syahreza Marasutan Pohan

Lebih terperinci

KUESIONER. Jawablah pertanyaa-pertanyaan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan

KUESIONER. Jawablah pertanyaa-pertanyaan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan KUESIONER Petunjuk pengisian: Jawablah pertanyaa-pertanyaan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan untuk setiap pertanyaan berdasarkan data yang anda miliki. Nama tidak perlu anda jawab jika anda

Lebih terperinci

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan Penjelasan gambar: 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan kebijaksanaan perusahaan secara

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN. pabrik.

1. PENGERTIAN. pabrik. 6 ANGGARAN TENAGA KERJA 1. PENGERTIAN Seperti halnya bahan baku, tenaga kerja dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu, tenaga kerja langsung dan tidak langsug. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur oleh kemampuan untuk memperoleh laba. Untuk mendapatkan laba yang optimal, perusahaan harus mengefisienkan biaya produksi yaitu dengan cara mengendalikan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 4.1. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran. 4.2. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran induk. 4.3. Mahasiwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga perolehan yang identik dengan cost dalam literatur akuntansi berbahasa Inggris. Harga perolehan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu tujuan organisasi perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu tujuan organisasi perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laba merupakan salah satu tujuan organisasi perusahaan yang bisa dijadikan sebagai ukuran keberhasilan atau kemajuan suatu perusahaan. Maka dari itu perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran-1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam menjalankan aktivitas perusahaan sehari-hari dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana

Lebih terperinci

DILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI

DILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI DILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI VERSI ONLINE http://www.manbisnis.tripod.com, Vol. 02 No. 01 April 2002 ---DAFTAR ISI--- ANALISIS KEBUTUHAN PASAR DAN PREDIKSI

Lebih terperinci

BAB III HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. penetapan anggaran persediaan bahan baku pada PT. Foximas Mandiri Bandung.

BAB III HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. penetapan anggaran persediaan bahan baku pada PT. Foximas Mandiri Bandung. BAB III HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kerja praktek yang penulis lakukan adalah mengenai penetapan anggaran persediaan bahan baku pada PT. Foximas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik pada organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik. Anggaran merupakan implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat dirasakan sekali pengaruhnya disegala bidang, salah satunya terjadi pada bidang ekonomi. Dengan

Lebih terperinci

Analisis Pengawasan Persediaan Bahan Baku Solar Module dengan Menggunakan Metode ABC untuk Meminimumkan Biaya pada PT. Len Industri (Persero) Bandung

Analisis Pengawasan Persediaan Bahan Baku Solar Module dengan Menggunakan Metode ABC untuk Meminimumkan Biaya pada PT. Len Industri (Persero) Bandung Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengawasan Persediaan Bahan Baku Solar Module dengan Menggunakan Metode ABC untuk Meminimumkan Biaya pada PT. Len Industri (Persero) Bandung 1 Rudyanto Andri

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM JUST IN TIME TERHADAP HARGA POKOK PRODUKSI PADA HOME INDUSTRY RIAN PUSPITA JAYA

PENERAPAN SISTEM JUST IN TIME TERHADAP HARGA POKOK PRODUKSI PADA HOME INDUSTRY RIAN PUSPITA JAYA PENERAPAN SISTEM JUST IN TIME TERHADAP HARGA POKOK PRODUKSI PADA HOME INDUSTRY RIAN PUSPITA JAYA DISUSUN OLEH : NAMA : MUHAMAD HARIS KELAS : 3EB14 NPM : 24210580 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Hantoro Arief Gisijanto 2. Radi Sahara 3. C. Widi Pratiwi 4. Novi Indah Purwaningsih 5. Syahreza Marasutan Pohan

Lebih terperinci

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan BAB I PENDAHULUAN Produksi dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk mengolah atau membuat bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.produksi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan anggaran biaya produksi dalam menunjang efektivitas pengendalian biaya produksi (studi kasus pada

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM JUST IN TIME TERHADAP BIAYA OVERHEAD PABRIK STUDI KASUS PADA PT XYZ

PENGARUH PENERAPAN SISTEM JUST IN TIME TERHADAP BIAYA OVERHEAD PABRIK STUDI KASUS PADA PT XYZ PENGARUH PENERAPAN SISTEM JUST IN TIME TERHADAP BIAYA OVERHEAD PABRIK STUDI KASUS PADA PT XYZ Nama : Octaviana Debhora S. NPM : 21209639 Pembimbing : B. Sundari, SE, MM Perusahaan hidup dalam lingkungan

Lebih terperinci

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BIAYA OVERHEAD PABRIK Pert 14 BIAYA OVERHEAD PABRIK T E A M T E A C H I N G U N I V E R S I T A S I S L A M M A L A N G 2016 Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung

Lebih terperinci

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik Dosen: Christian Ramos K COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Biaya Overhead Pabrik REFERENSI: Hongren, Charles T., Cost Accounting, Prentice Hall (BOOK) Vanderbeck, Principles of Cost Accounting, Cengage

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, baik dalam merencanakan

BAB I PENDAHULUAN. baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, baik dalam merencanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia perekonomian dan usaha, terdapat banyak perusahaan dengan berbagai aktivitas dan bidang usaha serta produk yang berbeda. Secara umum, tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS POLA PRODUKSI GUNA MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN TIKAR CLASSIC

ANALISIS POLA PRODUKSI GUNA MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN TIKAR CLASSIC J u r n a l E K B I S / V o l. X I / N o. 2 / e d i s i J u l i 2 0 1 4 519 ANALISIS POLA PRODUKSI GUNA MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN TIKAR CLASSIC *( Abdul ghofur Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: Penganggaran Perusahaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Dr. Aries Susanty, ST. MT Program Studi Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik Abstract Memberikan pemahaman tentang lingkup kegiatan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan dan peralatan pengambilan keputusan yang rasional, objektif, dan

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan dan peralatan pengambilan keputusan yang rasional, objektif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin bertambah kompleks, baik yang berhubungan dengan persaingan, kelangsungan hidup, maupun alokasi sumber-sumber yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain. Penyusunan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUKSI

PERENCANAAN PRODUKSI PERENCANAAN PRODUKSI Dengan semakin banyaknya barang dan jasa yang diperjual belikan dan dikonsumsi oleh konsumen. Hal ini akan membuat kegiatan pabrik untuk menambah atau menciptakan kegunaan suatu barang

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI A. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan pengembangan dari suatu

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Hantoro Arief Gisijanto 2. Radi Sahara 3. C. Widi Pratiwi 4. Novi Indah Purwaningsih 5. Syahreza Marasutan Pohan

Lebih terperinci

Pengertian ruang lingkup anggaran perusahaan

Pengertian ruang lingkup anggaran perusahaan Pengertian ruang lingkup anggaran perusahaan Penganggaran Dan Anggaran (Budgeting and Budget) Penganggaran Perusahaan (Budgeting) yaitu suatu proses perencanaan dan pengendalian keuangan kegiatan operasi

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Review. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Review. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen. Akuntansi Biaya Modul ke: Review Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ellis Venissa, MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Costing By-Product and Joint Product Penentuan harga pokok produk bersama dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat mengelola usahanya dengan baik, karena pada masa sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat mengelola usahanya dengan baik, karena pada masa sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan utama didirikannya sebuah perusahaan pada umumnya dilatarbelakangi keinginan untuk memperoleh laba secara optimal. Untuk memperoleh laba yang optimal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitiaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitiaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitiaan Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan kompleks ini, bank tumbuh dan berkembang seiring dengan makin meningkatnya kebutuhan akan jasa di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan

Lebih terperinci

TUGAS ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA

TUGAS ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA TUGAS ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA (Anggaran) Disusun Oleh : Nama : Musafak NPM : 35412164 Kelas Dosen : 3ID08 : Sudaryanto, MSC, DR.IR. FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

ANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP

ANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP AKUNTANSI MANAJEMEN Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis ANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tentunya dapat dilakukan dengan cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa

BAB I PENDAHULUAN. ini tentunya dapat dilakukan dengan cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lantai produksi suatu perusahaan manufaktur perlu dirancang dengan baik, supaya aliran produksi dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan dan analisis pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: UD. BJL merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi

Lebih terperinci

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik Dosen: Christian Ramos K COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Biaya Overhead Pabrik REFERENSI: Hongren, Charles T., Cost Accounting, Prentice Hall (BOOK) Vanderbeck, Principles of Cost Accounting, Cengage

Lebih terperinci

mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya

mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya BAB II KAJIAN PUSTAKA A. HASIL PENELITIAN TERDAHULU Penelitian ini pernah dilakukan oleh Anik Hariwiningrum (2001) yang meneliti penentuan pola produksi yang efisien pada perusahaan batik tulis "SADEWA"

Lebih terperinci

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk meningkatkan efektivitasnya. Meningkatkan efektivitas mencakup kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan ruang lingkup operasi pada perusahaan yang semakin

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pihak manajemen PT X,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pihak manajemen PT X, BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pihak manajemen PT X, khususnya pada bagian produksi, penulis menarik simpulan sebagai berikut: 1. Pengklasifikasian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada tahun 1992, usaha ini bergerak dibidang produksi barang-barang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada tahun 1992, usaha ini bergerak dibidang produksi barang-barang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Umum Perusahaan SETIA BARU Furniture adalah usaha keluarga yang didirikan pada tahun 1992, usaha ini bergerak dibidang produksi barang-barang

Lebih terperinci

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi DASAR PPL (perencanaan dan pengendalian laba)

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi DASAR PPL (perencanaan dan pengendalian laba) KOMP. PERANGGARAN 1 Materi DASAR PPL (perencanaan dan pengendalian laba) Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 2-1 DASAR-DASAR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA 1. Pengertian PPL 2. Konsep PPL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siklus produksi merupakan sebuah gambaran dari aktivitas proses bisnis dan pengoperasian proses data yang berhubungan dengan pembuatan produk. Di dalam sebuah siklus

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN MESIN PADA PT. FASTFOOD INDONESIA Tbk CABANG MULAWARMAN SAMARINDA. Devi Indriani.S, Titin Ruliana, Herianto

PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN MESIN PADA PT. FASTFOOD INDONESIA Tbk CABANG MULAWARMAN SAMARINDA. Devi Indriani.S, Titin Ruliana, Herianto PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN MESIN PADA PT. FASTFOOD INDONESIA Tbk CABANG MULAWARMAN SAMARINDA Devi Indriani.S, Titin Ruliana, Herianto Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email :

Lebih terperinci

Sistem Akuntansi Biaya

Sistem Akuntansi Biaya Sistem Akuntansi Biaya Emmelia Doloksaribu 115030200111026 Razaq Dastanta Tarigan 115030200111029 Evelyn J. Worotikan 115030201111022 Virghina Ristanti 115030207111032 Sistem Akuntansi Biaya Sistem akuntansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri makanan di Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini menimbulkan persaingan antar perusahaan sejenis yang semakin ketat. Oleh karena itu setiap perusahaan

Lebih terperinci

Introduction to. Chapter 9. Production Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

Introduction to. Chapter 9. Production Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing Introduction to Chapter 9 Production Management Sasaran Pembelajaran Identifikasi sumber daya kunci yang digunakan untuk produksi. Identifikasi faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi pabrik. Uraikan

Lebih terperinci

KUESIONER AUDIT OPERASIONAL (Variabel Independen) No PERTANYAAN YA TIDAK

KUESIONER AUDIT OPERASIONAL (Variabel Independen) No PERTANYAAN YA TIDAK KUESIONER AUDIT OPERASIONAL (Variabel Independen) No PERTANYAAN YA TIDAK 1 INDEPENDENSI Apakah auditor merupakan staf khusus yang terpisah dari kegiatan opersional perusahaan? 2 Apakah auditor tidak bergabung

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Masuknya globalisasi ke Indonesia, ditandai dengan meningkatnya persaingan yang ketat. Dalam dunia usaha, proses produksi merupakan salah satu kegiatan yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara. Perusahaan ini berada di JL. Raya Moh Toha Km 5/23

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara. Perusahaan ini berada di JL. Raya Moh Toha Km 5/23 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT KYODA MAS MULIA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan spare part yang memiliki pasar sasaran baik untuk domestik maupun mancanegara. Perusahaan

Lebih terperinci

MODUL II TEKNIK ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI MAKE TO STOCK (MTS)

MODUL II TEKNIK ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI MAKE TO STOCK (MTS) TEKNIK ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI MAKE TO STOCK (MTS) 2.1. Tujuan Ö Praktikan memahami proses estimasi biaya, anatomi dalam estimasi biaya produksi, dan mengenal tools yang

Lebih terperinci

ANGGARAN FLEKSIBEL DAN HUBUNGAN STANDAR PENYELESAIAN

ANGGARAN FLEKSIBEL DAN HUBUNGAN STANDAR PENYELESAIAN ANGGARAN FLEKSIBEL DAN HUBUNGAN STANDAR PENYELESAIAN Tujuan pembelajaran : 1. Membedakan antara anggaran statis dengan anggaran fleksibel 2. Menghitung dan menggunakan rumus anggaran di dalam menyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat inflasi yang tinggi, dan adanya perdagangan bebas di kawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. tingkat inflasi yang tinggi, dan adanya perdagangan bebas di kawasan Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil akibat krisis moneter, tingkat inflasi yang tinggi, dan adanya perdagangan bebas di kawasan Asia mengakibatkan persaingan

Lebih terperinci