BAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gardu Induk Gejayan Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk Gejayan, didapatkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu tentang analisis keandalan kinerja sistem proteksi Gardu Induk Gejayan. Data yang diperoleh tersebut akan dipersentasikan dan dideskripsikan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Gardu induk Gejayan memiliki dua buah trafo penunjang. Pada masing-masing trafo memiliki kapasitas yaitu Trafo I 60 MVA dan Trafo 60 MVA. Gardu induk gejayan memiliki tiga belas penyulang (feeder), yang dimana terdapat pada kedua trafo.trafo 1 meliliki enam penyulang (feeder) yaitu (GJN0,0,03,04,,06,19).sedangankan trafo memiliki tujuh penyulang (feeder) yaitu (GJN11,1,13,14,15,16,18). 4. Jumlah konsumen penyulang di Gardu Induk Gejayan Setelah melakukan proses pengambilan data di PT. PLN (Persero) maka di peroleh jumlah konsumen pada gardu induk gejayan perseksi yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 jumlah konsumen pada penyulang pada gardu induk gejayan 53

2 NO Nama penyulang Rayon Jumlah pelanggan 1 GJN 0 Jogja selatan Kalasan Total 8744 Jogja utara Kalasan Total 7555 Jogja utara Kalasan Total 4058 Kalasan 137 Total 137 Jogja selatan 474 Total 474 GJN 0 Total 968 GJN 03 Jogja selatan Jogja utara Total Jogja selatan Jogja utara Total Jogja selatan Jogja utara Total GJN 03 Total GJN 04 Jogja selatan Jogja utara Total Jogja utara 1068 Jogja selatan Jogja utara GJN 04 Total

3 4 GJN 06 Jogja utara 4474 Jogja utara 19 Jogja utara 1540 Jogja utara 661 GJN 06 Total GJN 1 Jogja utara 449 Jogja utara 050 GJN 1 Total GJN 13 Jogja utara 1 GJN 13 Total 1 7 GJN 14 Jogja utara 043 Jogja Utara 10 GJN 14 Total GJN 15 Jogja utara 641 Jogja utara 1939 Jogja utara 893 GJN 15 Total GJN 16 Jogja utara 1774 Jogja utara 57 Jogja utara 91 Jogja utara 613 Jogja utara 067 GJN16 Total GJN 18 Jogja selatan Kalasan Jogja selatan Jogja utara Kalasan Jogja selatan Kalasan Jogja selatan 636 Jogja selatan

4 Jogja selatan 4 GJN18 Total GJN 19 Kalasan 743 Kalasan 618 Kalasan 380 Kalasan 1916 Kalasan 18 Kalasan 763 Kalasan 390 Kalasan 4890 GJN 19 Total 3446 Grand Total Penyulang GJN 0 Penyulang GJN 0 merupakan salah satu penyulang yang berasal dari sisi sekunder Transformator 1 pada Gardu Induk Gejayan. Penyulang GJN0 dalam lingkup pengawasan dan pemeliharaan PLN Area Yogyakarta yang bekerja sama dengan PLN Rayon Kota Yogya Selatan dan Rayon Kalasan. Penyulang GJN0 mempunyai jumlah total pelanggan sebanyak 968 konsumen. Penyulang GJN0 mempunyai 3 buah LBS (Load Break Switch), buah Recloser dan 13 ABSW (Air Break Switch), yang membagi penyulang GJN0 menjadi 1 zona dan 4 seksi.penyulang GJN0 menggunakan konfigurasi loop terbuka, dimana pada saat kondisi normal jaringan bekerja secara radial dan ketika terjadi gangguan pada salah satu section maka sectionalizer akan membuka untuk menglokasir gangguan dan tie switch akan menutup untuk melakukan maneuver ke penyulang lain. Pada penelitian ini penulis 56

5 hanya menulis tingkat keandalan pada penyulang utama. berikut ini gambar single line diagram dan data fisik dari penyulang GJN 0. Gambar 4. single line diagram GJN 0 57

6 4.4 Data Jumlah Pelanggan Pada Penyulang GJN 0 58

7 Data jumlah pelangan dikelompokan per seksi yang tersambung langsung pada penyulang GJN0. Jumlah konsumen penyulang GJN0 seperti pada lamiran. Dari data tersebut dimana terdapat data jumlah konsumen penyulang GJN0 yang diuraikan berdasarkan kode tiang trafo yang merupakan jalur dari penyulang GJN0. Diman pada penyulang GJN0 terdiri dari tiga wilayah distribusi yaitu jogja selatan, jogja utara dan kalasan. 4.5 Data gangguan penyulang GJN0 pada tahun 015 Data gangguan penyulang selama dua tahun yaitu pada tahun 015 sampai 016 meliputi: 1. Waktu keluar (pemadaman). Waktu masuk (nyala) 3. Lama padam (durasi) 4. Teganggan 5. Beban Ampere 6. Indikasi relay 7. Kode tiang Dari data yang diperoleh gangguan dikelompokan menjadi berdasarkan pemutus jaringan yang bekerja yaitu PMT dan Recloser. maka akan diketahui berapa durasi pemadaman dan frekuensi pemadaman pada penyulang yang terjadi pada tahun 015. Dari data tabel 4.4 yang ada pada lampiran adalah data pada Gardu Induk Gejayan gangguan yang terjadi pada tahun 015, gangguan tersebut menyebabkan PMT bekerja pada saat terjadi gangguan pada penyulang yang ada di gardu induk Gejayan. Sedangkan gangguan 59

8 yang terjadi sehingga menyebabkan Recloser bekerja tabel berikut adalah gangguan yang terjadi sehingga recloser bekerja untuk mengamankan gangguan. Tabel 4.5 data gangguan yang mengakibatkan Recloser bekerja pada penyulang di gardu induk gejayan tahun 015 Bulan No Tanggal Penyulang No tiang Jam Lama Padam Nyala padam Januari 1 10/1/015 GJN.04 U :31 6: /1/015 GJN.04 U :55 18: /1/015 GJN.0 14:10 15: /1/015 GJN.04 U :45 0: /1/015 GJN.0 0:37 1:6 49 febuari 6 14//015 GJN.04 U :58 : //015 GJN.03 U- 17/4 8:4 9:40 58 Maret 8 3/3/015 GJN.0 13:19 14: /3/015 GJN /40 14:35 15: /3/015 GJN.0 13:19 14: /3/015 GJN /40 14:35 15:06 31 April 1 1/4/015 GJN.0 1:58 : /4/015 GJN.0 8:4 9:40 58 Mei 14 NIHIL 60

9 Bulan No Tanggal Penyulang No tiang Jam Lama Padam Nyala padam Juni 15 1/6/015 9:41 10:7 GJN /6/015 GJN.04 U :54 0:38 44 Juli 17 30/7/015 Ge3jayan / GJN18 196/40 14:53 15:16 3 Agustus 18 8//015 GJN19 U3-84/ 13:4 14:37 55 September 19 Oktober 0 9/10/015 GJN.3 NIHIL U- 17/4 6:35 7: /10/015 GJN. 11:07 11: /10/015 GJN.3 U- 17/4 16:43 17: /10/015 GJN. 11:1 11:50 38 November 4 7/11/015 Godean / GDN.4 U- 135/164 14:09 15: /11/015 GJN.19 76/103 1:4 : /11/015 GJN.6 U3-106/8 1:0 1: /11/015 GJN /40 14:11 15:1 61 Desember 8 13/1/015 GJN.3 U- 17/4 9:49 11: /1/015 GJN /40 15:50 17: /1/015 GJN.19 76/103 19:18 1:

10 Bulan No Tanggal Penyulang No tiang Jam Lama Padam Nyala padam 31 17/1/015 19:18 16:3 GJN.19 76/ /1/015 GJN.3 U- 17/4 5:59 7: /1/015 GJN.19 U3-84/ 1:5 : Perhitungan SAIFI Pada Penyulang GJN 0 Pada Tahun 015 Dari data gangguan yang terjadi pada penyulang GJN 0 di Gardu Induk Gejayan digunakan untuk melakukan pengamatan dan perhitungan. Nilai SAIFI didapatkan dari penjumlahan frekuensi gangguan(pmt dan Recloser) pada penyulang, jumlah pelanggan yang mengalami gangguan dan jumlah total dari semua pelanggan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: No Tabel 4.6 gangguan pada penyulang GJN0 mengakibtkan PMT bekerja di Bulan /Tanggal Penyulang Gardu Induk Gejayan 015 Kode tiang Indikasi relay Jumlah pelanggan 1 1/1/015 GJN.0 4/6/015 GJN.0 3 8/9/015 GJN.0 4 8/9/015 GJN /9/015 GJN.0 6 8/11/015 GJN. 7 1/11/015 GJN. 8 7/1/015 GJN. 10/4 14/1 118/3B 17/8D 9/3C 15/1 196/133 31/3A OCR TD 91 OCR >> 91 OCR 1 GFR >> HS- 11 OCR,GFR>>H- 178 OCR 364 OCR 91 OCR Ø R,S,T 91 6

11 No Bulan /Tanggal Penyulang Kode tiang Indikasi relay Jumlah pelanggan 9 8/1/015 GJN. D/ /1/015 GJN. 45/5 11 /1/015 GJN. 17/10 1 GJN. /1/ /5 OCR OCR TD 0CR OCR Tabel 4.7 gangguan yang terjadi pada penyulang yang mengakibatkan Recloser bekerja pada penyulang GJN0 di Gardu Induk Gejayan Tahun 015 No Tanggal Penyulang No tiang Jumlah pelanggan 1 7/1/015 GJN /1/015 GJN /3/015 GJN /4/015 GJN /4/015 GJN /6/015 GJN /10/015 GJN /10/015 GJN0 91 Dari tabel 4.6 dan 4.7 banyaknya gangguan yang terjadi pada penyulang GJN0 Tahun 015 yaitu sebanyak 0 kali gangguan, dengan rincian 1 gangguan yang mengakibatkan PMT bekerja dan 8 gangguan yang menyebabkan Recloser bekerja. Rumus perhitungan yang digunakan untuk menghitung nilai SAIFI adalah sebagai berikut: SAIFI = frekuensi padam. jumlah konsumen yang terganggu pada beban jumlah konsumen keseluruhan SAIFI = λi. Ni Nt Dimana: 63

12 λi = Angka kegagalan rata-rata / frekuensi padam. Ni = Jumlah konsumen yang terganggu pada beban. Nt = Jumlah keseluruhan konsumen yang dilayani. Berikut adalah contoh perhitugan SAIFI pada Penyulang GJN0: SAIFI = λi. Ni Nt 1. Penyulang GJN0 pada tanggal 1/1/015 PMT SAIFI = 0.91 = kali/pelanggan/tahun 968. Penyulang GJN0 pada 7/1/015 Recloser SAIFI = 0.91 = kali/pelanggan/tahun 968 Untuk perhitungan disetiap gangguan yang terjadi pada penyulang GJN0 lainnya di lakukan perhitungan sama dengan contoh perhitungan diatas sehingga hasil perhitungan dapat di lihat pada tabel 4.8 dibawah ini: Tabel 4.8 hasil perhitungan SAIFI pada penyulang GJN O tahun 015 No Tanggal Penyulang Kode tiang Nilai SAIFI /bulan 1 1/1/015 GJN.0 10/4 0,079 4/6/015 GJN.0 14/1 0, /9/015 GJN.0 118/3B 0000,870 64

13 No Tanggal Penyulang Kode tiang Nilai SAIFI /bulan 4 8/9/015 GJN.0 17/8D 0, /9/015 GJN.0 9/3C 0, /11/015 GJN. 15/1 0, /11/015 GJN. 196/133 0, /1/015 GJN. 31/3A 0, /1/015 GJN. D/7 0, /1/015 GJN. 45/5 0, /1/015 GJN. 17/10 0,180 1 /1/015 GJN. 164/5 0, /1/015 GJN /1/015 GJN /3/015 GJN /4/015 GJN /4/015 GJN /6/015 GJN /10/015 GJN /10/015 GJN Total Grafik 4.9 nilai SAIFI berdasarkan ganguan pada penyulang GJN0 di Gardu Induk Gejayan pada tahun

14 NILAI SAIFI TAHUN Analisa Nilai SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) Dari tabel di atas dapat lihat bahwa setiap kode tiang memiliki nilai SAIFI berbeda beda, ada kode tiang yang mempunyai nilai keandalan tinggi, keandalaan tinggi yang di maksudkan adalah nilai SAIFI yang tergolong dalam frekuensi gangguan banyak, akan tetapi terdapat juga kode tiang yang memiliki nilai SAIFI yang kecil, hal ini di karenakan jumlah pelanggan pada setiap tiang berbeda-beda dimana pengaruh besar atau kecilnya nilai SAIFI.Semakin banyak jumlah gangguan frekuensi yang terjadi dan jumlah pelanggan sedikit maka akan menghasilkan nilai SAIFI yang kecil, begitupula sebaliknya. Berdasarkan hasil dari perhitungan kinerja sistem keandalan di gardu induk gejayan standar IEEE stdb yaitu sebesar pada tahun 015 dikategorikan handal karena nilainya tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan oleh SPLN No dan IEEE tersebut. 66

15 Berdasarkan nilai SAIFI dengan membandingkan standar world-class company (WCC) dan world-class service (WCS) pada tahun 015 sudah dikatakan handal karena nilai SAIFI yang terdapat di gardu induk gejayan tidak melebihi batas maksimal yang sudah di tentukan. 4.8 Perhitungan SAIDI (System Avarege Interruption Duration Index) Data durasi gangguan yang terjadi di penyulang GJN0 di Gardu Induk Gejayan pada tahun 015 mempunyai satuan menit. Untuk mempermudah perhitunga nilai SAIDI (System Avarege Interruption Duration Index ) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.10 PMT bekerja saat gangguan terjadi berdasarkan lama waktu padam No Bulan /Tanggal 1 1/1/ Penyulang Kode GJN.0 4/6/015 GJN.0 8/9/015 GJN.0 8/9/015 GJN.0 19/9/015 GJN.0 8/11/015 GJN. 1/11/015 GJN. 7/1/015 GJN. 8/1/015 GJN. tiang 10/4 14/1 118/3B 17/8D 9/3C 15/1 196/133 31/3A D/7 Jam padam 19:03 15:54 3:19 5:01 16:50 11:43 13:5 16:34 16:36 nyala Lama padam (menit) Jumlah pelanggan 19: : : : : : : : :

16 No Bulan /Tanggal 10 16/1/ /1/015 1 /1/015 Penyulang Kode tiang GJN. 45/5 GJN. 17/10 GJN. 164/5 Jam Lama Jumlah padam nyala padam (menit) pelanggan 18:44 18: :40 17: :4 18: Tabel 4.11 Recloser bekerja saat gangguan terjadi berdasarkan lama waktu padam No Tanggal Penyulang No tiang 1 7/1/015 GJN.0 30/1/015 GJN.0 3 3/3/015 GJN.0 4 1/4/015 GJN.0 5 5/4/015 GJN.0 6 1/6/015 GJN /10/015 GJN0 8 17/10/015 GJN0 Jam Padam Nyala 14:10 15:6 0:37 1:6 13:19 14:1 1:58 :46 8:4 9:40 9:41 10:7 11:07 11:34 11:1 11:50 Lama padam Jumlah pelanggan Untuk menghitung nilai SAIDI (System Avarege Interruption Duration Index) rumus yang di gunakan sebagi berikut: SAIDI = Dimana: Durasi gangguan x jumlah konsumen yang terganggu pada beban Jumlah seluruh konsumen yang dilayani SAIDI = Ui. Ni Nt 68

17 Ui = Durasi gangguan. Ni = Jumlah konsumen yang terganggu pada beban. Nt = Jumlah keseluruhan konsumen yang dilayani. Contoh perhitungan: 1. Perhitungan pada penyulang GJNO dengan kode tiang 10/4(PMT) SAIDI = 15x = 0,059 menit /pelanggan/tahun. Perhitungan pada penyulang GJN0 dengan kode tiang SAIDI = 76x = 0,30 menit /pelanggan/tahun Pada gangguan yang dikelompokan menjadi kode tiang pada penyulang (feeder) Gardu Induk Gejayan dilakuka perhitungan nilai SAIDI yang sama dengan mengunakan rumus diatas sehingga hasil perhitungannya dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 hasil perhitungan nilai SAIDI (PMT) No Penyulang Kode tiang Nilai SAIDI menit/pelanggan/tahun 1. GJN.0 10/4 0,059 GJN.0 14/1 0,67 3 GJN.0 118/3B 0,008 4 GJN.0 17/8D GJN.0 9/3C 0,34 6 GJN. 15/1 1,9 7 GJN. 196/133 0,35 8 GJN. 31/3A 0,04 9 GJN. D/ GJN. 45/5 0, GJN. 17/10 0,079 1 GJN. 164/5 0,0080 Total nilai SAIDI 3,6 69

18 Tabel 4.13 Hasil perhitungan nilai SAIDI (Recloser) No Penyulang Kode tiang Nilai SAIDI Menit/pelanggan /tahun 1. GJN.0 0,30 GJN.0 0,19 3 GJN.0 0,0 4 GJN.0 0,19 5 GJN.0 0, 6 GJN. 0,18 7 GJN. 0,10 8 GJN. 0,15 Total nilai SAIDI 1,53 Grafik 4.14 nilai SAIDI penyulang GJN0 tahun NILAI SAIDI 015 PMT RECLOSER 4.9 Analisa Nilai SAIDI Dari tabel 4.1 dan tabel 4.13 di atas dapat lihat bahwa setiap kode tiang memiliki nilai SAIDI yang berbeda-beda, diman ada gangguan pada kode tiang yang mempunyai nilai keandalan tinggi, tinggi yang di maksudkan adalah nilai SAIDI yang tergolong dalam 70

19 jumlah durasi gangguan yang banyak terjadi, akan tetapi terdapat nilai SAIDI yang kecil, hal ini di karenakan memiliki nilai durasi gangguan yang kecil. durasi sangat berpengaruh pada gangguan, sehingga berpengaruh terhadap nilai SAIDI yang di hasilkan, selain durasi nilai SAIDI juga berpengaruh pada banyaknya jumlah pelanggan. Semakin banyak jumlah gangguan durasi yang dihasilkan dan jumlah pelanggan sedikit maka akan menghasilkan nilai SAIDI yang kecil, begitupula sebaliknya. Berdasarkan hasil dari perhitungan kinerja sistem keandalan di gardu induk gejayan yang mengacu pada standar SAIDI SPLN No yaitu sebesar 1 jam/pelanggan/tahun dan standar IEEE stdb yaitu sebesar.30 jam/pelanggan/tahun. pada tahun 015 pada penyulang GJN0 di Gardu Induk Gejayan dikategorikan handal karena nilai SAIDI yang di hasilkan tidak melebihi batas yang telah ditentukan oleh SPLN No dan IEEE stdb tersebut. Berdasarkan perhitungan nilai SAIDI yang dihasilkan dan dengan membandingkan standar world-class company (WCC) dan world-class service (WCS) yaitu dengan nilai standar SAIDI jam/pelanggan/tahun, pada tahun 015 pada penyulang GJN0 di Gardu Induk Gejayan sangat handal dikarenaka nilai SAIDI pada GJN0 per pelanggan tidak melebihi nilai standar yang ditentukan Perhitungan CAIDI (Customer Average Service Availbility Index) Untuk mempermudah dalam menghitung nilai CAIDI pada penyulang GJN0 maka langkah pertama yang harus dilakuka adalah dengan cara mengelompokan nilai SAIFI dan SAIDI seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 4.15 Nilai SAIFI dan SAIDI penyulang GJN0 tahun

20 No Penyulang Kode tiang Nilai Nilai SAIDI SAIFI 1 GJN.0 10/4 0,079 0,059 GJN.0 14/1 0,079 0,67 3 GJN.0 118/3B 0000,870 0,008 4 GJN.0 17/8D 0, GJN.0 9/3C 0,1549 0,34 6 GJN. 15/1 0,3169 1,9 7 GJN. 196/133 0,533 0,35 8 GJN. 31/3A 0,079 0,04 9 GJN. D/7 0, GJN. 45/5 0,1549 0, GJN. 17/10 0,180 0,079 1 GJN. 164/5 0,0400 0, GJN ,30 14 GJN ,19 15 GJN ,0 16 GJN ,19 17 GJN , 18 GJN ,18 19 GJN ,10 0 GJN ,15 Total Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai CAIDI dengan mengunakan rumus sebagai berikut : CAIDI = jumlah durasi gangguan pelanggan jumlah interupsi pelanggan = UiNi Niλi Indeks ini juga sama dengan perbandingan antara SAIDI dengan SAIFI, yaitu: Dimana: Ui = Durasi gangguan. CAIDI = SAIDI SAIFI Ni = Jumlah konsumen yang terganggu pada beban i. λi = Angka kegagalan rata-rata / frekuensi padam. 1. Contoh perhitungan nilai CAIDI pada kode tiang 10/4 7

21 CAIDI = 0,059 =0,744 menit/gangguan 0,079. Contoh perhitungan nilai CAIDI pada kode tiang CAIDI = 0,0 =,5 menit/gangguan Pada kode tiang lain nya dilakukan perhitungan nilai CAIDI mengunakan rumus seperti diatas, maka nilai CAIDI yang dihasilkan pada perhitungan seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 4.16 hasil perhitungan nilai CAIDI tahun 015 No Penyulang Kode tiang Nilai Nilai SAIDI Nilai CAIDI SAIFI 1 GJN.0 10/4 0,079 0,059 0,744 0,079 0,67 8,4 GJN.0 14/ ,870 0,008 3 GJN.0 118/3B 4 GJN.0 17/8D 0, ,31 5 GJN.0 9/3C 0,1549 0,34, 6 GJN.0 15/1 0,3169 1,9 4,07 7 0,533 0,35 1,38 GJN.0 196/133 8 GJN.0 31/3A 0,079 0,04 0,50 9 GJN.0 D/7 0, ,4 10 GJN.0 45/5 0,1549 0,046 0,9 11 GJN.0 17/10 0,180 0,079 0,61 1 GJN.0 164/5 0,0400 0,0080 0, 13 GJN ,30 3,78 14 GJN ,19,39 15 GJN ,0,5 16 GJN ,19,39 17 GJN ,,77 18 GJN ,18,7 19 GJN ,10 1,6 0 GJN ,15 1,89 Total ,79 74,37 73

22 Grafik 4.17 nilai CAIDI penyulang GJN0 tahun 015 Nilai CAIDI Nilai CAIDI 4.11 Analisa Nilai CAIDI Berdasarkan nilai indeks keandalan IEEE std sebesar 1.47 jam/tahun. dari hasil perhitungan yang dilakukan diatas, pada tahun 015 pada penyulang ( feeder ) GJN0 dikategorikan handal karena memiliki nilai total CAIDI yang tidak melebihi nilai indek keandalan IEEE yaitu sebesar 74,37 menit atau setara dengan 1, jam /tahun. Dimana hasil perhitungan tersebut di persentasekan dalam bentuk grafik dan di kelompokan pada kode- kode tiang yang tergena gangguan. 4.1 Perhitungan dan analisa ASAI (Average Service Availability Index ) dan ASUI (Average Service Unvailability Index) 74

23 Berdasarkan data nilai SAIDI di penyulang GJN0 digunakan untuk memudahkan dalam pengamatan dan perhitungan ASAI. Tabel 4.18 nilai SAIDI pada tahun 015 No Penyulang Kode tiang Nilai SAIDI menit/pelanggan/tahun 1. GJN.0 10/4 0,059 GJN.0 14/1 0,67 3 GJN.0 118/3B 0,008 4 GJN.0 17/8D GJN.0 9/3C 0,34 6 GJN. 15/1 1,9 7 GJN. 196/133 0,35 8 GJN. 31/3A 0,04 9 GJN. D/ GJN. 45/5 0, GJN. 17/10 0,079 1 GJN. 164/5 0,0080. GJN.0 0,30 GJN.0 0,19 3 GJN.0 0,0 4 GJN.0 0,19 5 GJN.0 0, 6 GJN. 0,18 7 GJN. 0,10 8 GJN. 0,15 Nilai ASAI dan ASUI dari masing-masing tiang dapat menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut: ASAI = 8760 SAIDI 8760 =... % ASUI = 1 ASAI Keterangan: adalah jumlah jam dalam satu tahun. -Nilai ASAI dinyatakan dalam presentase. 75

24 Contoh perhitungan: 1. Perhitungan pada kode tiang 10/4 ASAI = , = 8,759x 100% = 87,5%. Perhitungan pada kode tiang ASAI = , = 0,999 x 100% = 99,99% 3. Perhitungan pada kode tiang ASAI = , = 0,999 x 100% = 99,99% Untuk hasil perhitungan nilai ASAI dan nilai ASUI pada kode tiang yang lain mengunakan rumus yang diatas maka diperoleh hasil dari perhitungan nilai ASAI dan ASUI pada tabel berikut: Tabel 4.19 Nilai ASAI dan ASUI penyulang GJN0 tahun 015 No Penyulang Kode tiang Nilai ASAI Persentase Nilai ASUI. GJN.0 10/4 0,999 99,99% 0,001 0,999 99,99% 0,001 GJN.0 14/1 3 0,999 99,99% 0,001 GJN.0 118/3B 4 0,999 99,99% 0,001 GJN.0 17/8D 5 0,999 99,99% 0,001 GJN.0 9/3C 6 GJN. 15/1 0,999 99,99% 0, ,999 99,99% 0,001 GJN. 196/ ,999 99,99% 0,001 GJN. 31/3A 9 0,999 99,99% 0,001 GJN. D/7 76

25 No Penyulang Kode tiang Nilai ASAI Persentase Nilai ASUI 10 GJN. 45/5 0,999 99,99% 0, GJN. 17/10 0,999 99,99% 0,001 1 GJN. 164/5 0,999 99,99% 0, GJN.0 0,999 99,99% 0, GJN.0 0,999 99,99% 0, GJN.0 0,999 99,99% 0, GJN.0 0,999 99,99% 0, GJN.0 0,999 99,99% 0, GJN. 0,999 99,99% 0, GJN. 0,999 99,99% 0,001 0 GJN. 0,999 99,99% 0, Analisa Nilai ASUI dan ASAI Berdasarkan dari hasil analisis perhitungan yang telah dilakukan, indeks nilai ASAI dalam ketersediaan layanan sistem selama tahun 015 pada setiap tiang yang ada di penyulng GJN0 pada gardu induk gejayan sudah memenuhi standar yaitu sebesar 99,99% sedang kan nilai IEEE yaitu sebesar 99.9% 4.14 Pengaruh Gangguan Operasi Terhadap Keandalan Jaringan Nilai pada suatu keandalan dapat ditentukan dengan cara menghitung beberapa aspek seperti SAIDI (System Average Interruption Duration Index) dan SAIFI (System Average Interruption Frequency Index). Kedua aspek ini digunakan untuk sebagai acuan untuk menilai seberapa besar keandalan suatu sistem jaringan distribusi.untuk menghitung pada aspek ini diperlukan beberapa faktor agar dapat mengetahui apakah nilai SAIDI dan SAIFI sudah di katakan handal atau belum.saidi dan SAIFI dapat ditentukan dari gangguan gangguan operasi yang terjadi pada kurun waktu tertentu.gangguan ini berupa frekuensi gangguan atau dapat dikatakan berapa banyak gangguan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu pada suatu penyulang dan durasi gangguan yang terjadi, durasi gangguan ini dapat berupa berapa lama gangguan tersebut. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor faktor yang dapat terjadi diantaranya adalah faktor internal dan ekternal. Faktor internalnya diantaranya adalah kerusakan pada peralatan distribusi seperti hewan masuk pada FCO, terminalting rise 77

26 pole rusak, Trafo rusak, Isolator rusak, Over Load dan lain-lain. Hal inilah yang sangat berpengaruh terhadap jumlah pelanggan yang padam, semakin banyak peralatan yang rusak maka semakin banyak jumlah pelanggan yang padam dan ini akan berdampak terhadap nilai SAIFI. Sedangkan untuk faktor eksternalnya seperti gangguan alam yaitu gempa, badai, hujan, angin kencang, dan petir, selain dari gangguan alam juga adanya gangguan dari makhluk hidup yaitu binatang dan manusia seperti orang yang kesetrum, kelalaian dalam pemasangan peralatan, terjadinya hubung singkat dua phasa yang di akibatkan oleh binatang dan lain lain. Gangguan semacam ini akan mengakibatkan pada durasi gangguan yang terjadi, karena gangguan ini akan membutuhkan waktu yang lama untuk menormalkan kembali sistem jaringan tersebut dan hal ini juga akan berpengaruh terhadap nilai SAIDI. Dengan adanya gangguan yang di sebabkan dari beberapa faktor tersebut maka akan sangat memperngaruhi terhadap keandalan. Apabila keandalan suatu sistem jaringan tidak baik maka keberlangsungan pelayanan listrik terhadap konsumenpun tidak baik juga. Untuk menjaga keberlangsungan pelayanan listrik ke konsumen maka diperlukan perawatan yang baik serta penangan yang cepat apabila terjadi suatu gangguan pada sistem jaringan Perbandinga Nilai SAIFI dan SAIDI, SPLN No , IEEE std , dan world-class company (WCC) dan world-class service (WCS) nilai SAIFI dan SAIDI yang didapat pada tabel 4.15 diatas, maka dapat di bandingkan nilai tersebut dengan standar SAIFI dan SAIDI yang sudah di tentukan oleh SPLN No , IEEE std , dan world-class company (WCC) dan world-class service (WCS). Apabila jaringan sistem distribusi Gardu Induk pada penyulang (feeder) telah mencapai standar 78

27 yang sudah di tentukan ataupun belum mencapai target maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.0 Perbandinga Nilai SAIFI dan SAIDI, SPLN No , IEEE std , dan world-class company (WCC)dan world-class service(wcs) tahun 015 N o Penyul ang GJN.0 GJN.0 GJN.0 GJN.0 GJN.0 GJN. GJN. GJN. Kod e tian g S 3-10/4 S 3-14/ 1 S 3-118/ 3B S 3-17/8 D S 3-9/3 C S 3-15/ 1 S 3-196/ 133 S 3-31/3 A Nilai SAIFI Nilai SAI DI 0,079 0,05 9 SPLN IEEE WCS & WCC SAI DI (jpt) SAI FI 3. (kpt ) SAI DI.30 (jpt) SAI FI 1.45 (kpt) SAI DI (jpt) SAI FI 3 (kpt ) 0,079 0, ,87 0 0,00 8 0, ,1549 0,34 0,3169 1,9 0,533 0,35 0,079 0,04 79

28 N o Penyul ang Kod e tian g 9 S GJN. 3- D /7 10 S GJN. 3-45/5 11 S GJN. 3-17/1 0 1 GJN. S 3-164/ GJN.0 GJN.0 GJN.0 GJN.0 GJN.0 GJN.0 GJN0 GJN0 TOTAL Keterangan: 5 196/ / / / / / / / 37 Nilai SAIFI Nilai SAI DI SPLN IEEE WCS & WCC SAI DI (jpt) SAI FI 3. (kpt ) SAI DI.30 (jpt) SAI FI 1.45 (kpt) SAI DI (jpt) SAI FI 3 (kpt ) 0, ,1549 0,04 6 0,180 0,07 9 0,0400 0, , , , , , , , , ,79 80

29 = Memenuhi standar yang ditentukan. = Tidak memenuhi standar yang ditentukan. - = Tidak ada. kpt = kali/pelanggan/tahun. jpt = jam/pelanggan/tahun. Dari hasil tabel diatas dapat di lihat setiap kode tiang di penyulang (feeder) memiliki nilai SAIFI dan SAIDI yang berbeda beda, hal ini di karena gangguan yang terjadi pada setiap kode tiang dan jumlah konsumen pada setiap tiang berbeda-beda. Untuk membuktikan suatu jaringan sistem distribusi dikatakan handal atau tidak maka nilai SAIFI dan SAIDI yang di dapat tersebut dapat dibandingkan dengan standar SPLN No yaitu dengan nilai SAIFI standar 3. kali/pelanggan/tahun dan dengan nilai SAIDI 1.09 jam/pelanggan/tahun, untuk standar IEEE std yaitu sebesar SAIFI 1.45 kali/pelanggan/tahun dan SAIDI sebesar.30 jam/pelanggan/tahun, dan world-class company (WCC) dan world-class service (WCS) dengan nilai SAIFI 3 kali/pelanggan/tahun dan nilai SAIDI jam/pelanggan/tahun. Berdasarkan hasil perhitungan tabel di atas indeks keandalan SPLN No pada PLN Gardu Induk Gejayan khususnya pada penyulang GJN0 dengan nilai SAIFI dan SAIDI pada tahun 015 sudah dikategorikan handal karena memiliki nilai SAIDI dan SAIFI tidak melebihi batas maksimal yang sudah ditentukan oleh standar SPLN No Berdasarkan nilai indeks keandalan IEEE std nilai SAIFI dan SAIDI setiap kode tian yang mengarah ke penyulang (feeder) GJN0 di Gardu Induk Gejayan pada tahun 015 sudah di kategorikan handal karena nilai SAIDI dan SAIFI tidak melebihi batas maksimal yang sudah di tentukan oleh IEEEstd

30 Berdasarkan menggunakan standar world-class company (WCC) dan world-class service (WCS) dengan nilai standar keadalan yaitu SAIFI 3 kali/pelanggan/tahun dan SAIDI jam/pelanggan/tahun. Pada tahun 015 nilai SAIFI dan SAIDI yang di hasilkan dapat di katakan handal karena nilai yang sudah di tentukan tidak melebihi batas maksimal. 8

BAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk

BAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk Brebes Gardu induk kebasen memiliki empat buah trafo penunjang. Pada masing-masing trafo memiliki kapasitas yaitu Trafo I

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang. No Penyulang Jumlah Pelanggan 1 BTG BTG

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang. No Penyulang Jumlah Pelanggan 1 BTG BTG BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang Data jumlah pelanggan dari masing masing penyulang di gardu Induk Batang berjumlah 153.143 pelanggan. Tabel 4.1 Data pelanggan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang

BAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gardu Induk Kentungan Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang Km 6,5 Yogyakarta. Ditinjau dari peralatannya Gardu Induk Kentungan merupakan Gardu Induk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. 4.1 Jumlah Pelanggan Per-Penyulang di Gardu Induk Gejayan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. 4.1 Jumlah Pelanggan Per-Penyulang di Gardu Induk Gejayan BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Jumlah Pelanggan Per- di Gardu Induk Gejayan Berikut ini adalah data jumlah pelanggan per-penyulang di Gardu Induk Gejayan. Tabel 4.1 Jumlah Pelanggan Per- No Nama Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia teknologi baik di bidang industri, usaha, maupun rumah tangga yang mana semua kebutuhan tersebut membutuhkan adanya daya listrik, hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam penggunaan daya listrik, mutlak dibutuhkan sistem distribusi. Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berguna untuk menyalurkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis melakukan perhitungan nilai nilai indeks keandalan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis melakukan perhitungan nilai nilai indeks keandalan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Pada bab ini penulis melakukan perhitungan nilai nilai indeks keandalan berbasis sistem pada jaringan distribusi 20 kv. Pengambilan data data gangguan diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : (laptop) yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : (laptop) yang telah dilengkapi dengan peralatan printer. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Tugas Akhir Alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Alat dan Bahan 3.1.1. Alat Penelitian Alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: 1. Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri serta pertambahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: yang telah dilengkapi dengan peralatan printer. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Tugas Akhir Alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP Drajad Wahyudi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman teknologi sekarang ini kehidupan masyarakat sangatlah bergantung dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi kebutuhan pokok industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diimbangi dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, kebutuhan energi listrik dari tahun ke tahun juga akan terus meningkat. Hal ini akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. parameter keandalan suatu peralatan distribusi tenaga listrik terhadap

BAB II LANDASAN TEORI. parameter keandalan suatu peralatan distribusi tenaga listrik terhadap BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Keandalan sistem distribusi tenaga listrik sangat berperan penting terhadap kenyamanan dan keamanan bagi konsumen perusahaan maupun rumah tangga. Indeks keandalan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Kinerja Distribusi PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang Secara umum kinerja distribusi di PT. PLN (Persero) Area Jaringan Tangerang mengalami penurunan yang baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan topik skripsi yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Strata-1

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya

Politeknik Negeri Sriwijaya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT.PLN (Persero) Merupakan perusahaan listrik terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang pendistribusian dan berusaha men-suplay energi listrik dengan seoptimal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENILITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB III METODOLOGI PENILITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : yang telah dilengkapi dengan peralatan printer. BAB III METODOLOGI PENILITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian Tugas Akhir Alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Andhito Sukmoyo Nugroho, I.G.N. Satriadi Hernanda 2), Adi Soeprijanto 1) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA

BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA Distribusi sistem tenaga listrik memiliki peranan penting dalam penyaluran daya ke beban atau konsumen, terutama kualitas energi listrik yang diterima konsumen sangat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : komputer (leptop) yang telan dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : komputer (leptop) yang telan dilengkapi dengan peralatan printer. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Tugas Akhir Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : 1. Perangkat

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON

STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON I. N. Partawan 1, I. G. Dyana Arjana 2, A. I. Weking 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam dunia yang sedang berkembang, energi listrik merupakan aspek sangat penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat berperan penting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian dalam tugas akhir ini yaitu penelitian kuantitif dengan melakukan analisis keandalan penggunaan SCADA pada jaringan distribusi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Kenyamanan dan keamanan pada konsumen perusahaan maupun rumah tangga sangat ditentukan oleh keandalan sistem distribusi tenaga listrik. Indeks keandalan merupakan

Lebih terperinci

Yulius S. Pirade ABSTRAK

Yulius S. Pirade ABSTRAK Media Litbang Sulteng 2 (1) : 29 33, Oktober 2009 ISSN : 1979-5971 STUDI KEANDALAN KELISTRIKAN KOTA PALU 2007 BERDASARKAN SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION DURATION INDEX (SAIDI) DAN SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION

Lebih terperinci

ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG

ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG Fahmi Ramadhan 1, Rukmi Sari Hartati 2, I Ketut Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Email : ftejoee@gmail.com 1, rshartati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. diambil. Referensi ini kemudikan akan dipakai untuk dapat mempertimbangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. diambil. Referensi ini kemudikan akan dipakai untuk dapat mempertimbangkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan topik penelitian yang diambil, terdapat beberapa referensi dari beberapa penelitian yang sebelumnya sudah pernah dilakukan guna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Berdasarkan topik skripsi yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. flow chart. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa langkah yaitu studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. flow chart. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa langkah yaitu studi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini meliputi alat dan bahan, lokasi penelitian, langkah-langkah penelitian, cara pengolahan data, analisis data dan penulisan tugas akhir dalam flow chart. Pada prosedur

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. sumber yang sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian guna dijadikan

BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. sumber yang sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian guna dijadikan 7 BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Dari pembahasan penelitian ini, terdapat beberapa referensi dari beberapa sumber yang sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian guna dijadikan

Lebih terperinci

Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember

Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember 2015 1 ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PENYULANG KAMPUS DENGAN MENGGUNAKAN PENGGABUNGAN METODE SECTION TECKNIQUE DAN RIA Gusti Putu Budi Arigandi 1,

Lebih terperinci

Laju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi

Laju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan akan tenaga listrik di jaringan listrik Bengkulu, menuntut suatu sistem tenaga listrik yang mempunyai keandalan dalam penyediaan dan penyaluran dayanya. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam proses penelitian ini penulis melakukan penelitian kuantitatif yang menganalisa suatu keandalan sistem distribusi 20 kv menggunkan metode Section

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Tugas Akhir Untuk menunjang kelancaran proses analisa pada penelitian ini, maka diperlukan beberapa alat dan bahan, yaitu: 3.1.1 Alat Alat adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam dunia yang berkembang saat ini, energi listrik merupakan aspek yang sangat penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat berperan

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-issn: -736 Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique Aditya Mulianda #1, Syahrizal #, Mansur

Lebih terperinci

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo 2207 100 058 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto ST., MT. I Gusti Ngurah Satriyadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Sistem Tenaga listrik di Indonesia tersebar dibeberapa tempat, maka dalam penyaluran tenaga listrik dari tempat yang dibangkitkan sampai ke tempat

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-153 Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique Henki Projo Wicaksono,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. batasan-batasan masalah yang berkaitan erat dengan topik yang sedang diambil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. batasan-batasan masalah yang berkaitan erat dengan topik yang sedang diambil. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan topik skripsi yang diambil, terdapat beberapa refrensi dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya guna menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam proses penelitian ini penulis melakukan penelitian kuantitatif yang menganalisa suatu keandalan sistem distribusi 20 kv menggunkan metode RIA (Reliability

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SAIDI, SAIFI, CAIDI dan ASAI, berikut diantaranya: 1. Skripsi Ahmad Fajar Sayidul Yaom (2015) yang berjudul Analisis Keandalan

BAB II LANDASAN TEORI. SAIDI, SAIFI, CAIDI dan ASAI, berikut diantaranya: 1. Skripsi Ahmad Fajar Sayidul Yaom (2015) yang berjudul Analisis Keandalan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Indeks keandalan SAIDI, SAIFI, CAIDI dan ASAI adalah beberapa indeks keandalan yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan pada suatu sistem. Sudah

Lebih terperinci

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) B-462 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) Achmad

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tingkat keandalan suatu sistem distribusi dapat ditentukan dengan menghitung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tingkat keandalan suatu sistem distribusi dapat ditentukan dengan menghitung BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sistem distribusi merupakan sistem penyalur tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, maka harus memperhatikan tingkat keandalannya

Lebih terperinci

Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2013 Analisa Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan FMEA Pada PT. PLN Cabang Medan Cholish 1) dan Syukriadin 2) 1) Magister Teknik Elektro Program Pasca Sarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Jalannya penelitian mempunyai aturan-aturan khusus dalam memasukkan data untuk dianalisis yaitu disebut sebagai prosedur simulasi seperti ditunjukkan pada

Lebih terperinci

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY NETWORK EQUIVALENT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. distribusi 20 KV di PT.ADM ini menggunakan software ETAP7, kemudian nilai

BAB IV ANALISA DATA. distribusi 20 KV di PT.ADM ini menggunakan software ETAP7, kemudian nilai BAB IV ANALISA DATA Dalam melakukan evaluasi nilai indeks keandalan pada sebuah sistem distribusi 20 KV di PT.ADM ini menggunakan software ETAP7, kemudian nilai keandalan yang didapat dari ETAP dibandingkan

Lebih terperinci

STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 PHOTO GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR) Rizky Kurniawan, Zulkarnaen Pane Konsentrasi

Lebih terperinci

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN Mikrotiga, Vol 2, No. 1 Januari 2015 ISSN : 2355-0457 5 STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN Azzahraninna Tryollinna 1*, Rudyanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu ke waktu. Untuk tetap melayani kebutuhan tenaga listrik dari pelanggan, maka sistem distribusi

Lebih terperinci

Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis) Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis) Rahmad Santoso, Nurhalim Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GOMBONG

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GOMBONG SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GOMBONG Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Strata-1 Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan pokok masyarakat di era teknologi saat ini, khususnya Riau. Arsyad Juliandi Rachman sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau mengatakan

Lebih terperinci

Gunawan Hadi Prasetiyo, Optimasi Penempatan Recloser pada Penyulang Mayang Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Jember Menggunakan Simplex Method

Gunawan Hadi Prasetiyo, Optimasi Penempatan Recloser pada Penyulang Mayang Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Jember Menggunakan Simplex Method OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER PADA PENYULANG MAYANG AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) JEMBER MENGGUNAKAN SIMPLEX METHOD (OPTIMIZATION OF RECLOSER PLACEMENT USING SIMPLEX METHOD (CASE STUDY : MAYANG S FEEDER

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV DI PT PLN (PERSERO) RAYON SLAWI

HALAMAN PERSETUJUAN ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV DI PT PLN (PERSERO) RAYON SLAWI HALAMAN PERSETUJUAN ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV DI PT PLN (PERSERO) RAYON SLAWI Disusun Oleh : MOHAMAD LUTFI KUSPRABOWO 20130120113 Telah diperiksa dan disetujui : Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proses Penyaluran Tenaga Listrik Gambar 2.1. Proses Tenaga Listrik Energi listrik dihasilkan dari pusat pembangkitan yang menggunakan energi potensi mekanik (air, uap, gas, panas

Lebih terperinci

Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor

Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor Okki Dwi Bagus A. 1), Sulistyono, ST, MM 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercubuana

Lebih terperinci

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG Fery Praditama. 1, Ir. Teguh Utomo, MT. 2, Ir. Mahfudz Shidiq, MT³ 1 Mahasiswa Teknik Elektro, 2,3 Dosen Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distributed Generation Distributed Generation adalah sebuah pembangkit tenaga listrik yang bertujuan menyediakan sebuah sumber daya aktif yang terhubung langsung dengan jaringan

Lebih terperinci

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1 PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1 ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DI PT. PLN (PERSERO) APJ KUDUS MENGGUNAKAN SOFTWARE (ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSIS PROGAM) DAN METODE

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem radial, Loop scheme, SAIFI/SAIDI, Energy not save. vii

ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem radial, Loop scheme, SAIFI/SAIDI, Energy not save. vii ABSTRAK Penyulang Blahkiuh dan penyulang Panglan termasuk jaringan terpanjang di Unit Jaringan Mengwi, yang melayani daerah-daerah pedesaan disekitar kabupaten Badung bagian utara. Kedua penyulang tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan energi listrik dengan gangguan pemadaman yang minimal.

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan energi listrik dengan gangguan pemadaman yang minimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan energi listrik terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini tentu saja menuntut PLN guna meningkatkan pasokan tenaga listrik. Di dalam penyaluran energi listrik,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN PENGARUH PENGATURAN RECLOSER UNTUK MENANGGULANGI GANGGUAN ARUS LEBIH DAN GANGGUAN TANAH (STUDI KASUS PADA KINERJA RECLOSER SESI NR1 DI PT PLN RAYON PANCUR BATU) LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah

Lebih terperinci

OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER UNTUK MEMINIMALISIR NILAI SAIFI DAN SAIDI PADA PENYULANG PDP 04 MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER UNTUK MEMINIMALISIR NILAI SAIFI DAN SAIDI PADA PENYULANG PDP 04 MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER UNTUK MEMINIMALISIR NILAI SAIFI DAN SAIDI PADA PENYULANG PDP 04 MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Dewi Wijayanti *), Hermawan, and Susatyo Handoko Departemen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir (state of the art) Berdasarkan topik usulan tugas akhir yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapaun perangkat tersebut yaitu : laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapaun perangkat tersebut yaitu : laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak, adapaun perangkat tersebut yaitu : 1. Perangkat

Lebih terperinci

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Monte Carlo, nilai yang didapat telah mencapai standar yang sudah diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Monte Carlo, nilai yang didapat telah mencapai standar yang sudah diterapkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut Agung Arief Wibowo dalam penelitiannya yang berjudul Analisa Keandalan Transformator Gardu Induk Wilayah Surabaya Menggunakan Metode

Lebih terperinci

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan Skripsi diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM LOOP SCHEME JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV PENYULANG BLAHKIUH TERHADAP KEANDALAN SISTEM

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM LOOP SCHEME JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV PENYULANG BLAHKIUH TERHADAP KEANDALAN SISTEM JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 2. JULI 2014 117 ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM LOOP SCHEME JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV PENYULANG BLAHKIUH TERHADAP KEANDALAN SISTEM I Ketut Ta, I Wayan Sudiartha dan I Nyoman

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN SCADA PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) AREA PALU

EVALUASI PENGGUNAAN SCADA PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) AREA PALU Jurnal MEKTRIK Vol. 1 No. 1, September 201 ISSN 235-792 EVALUASI PENGGUNAAN PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) AREA PALU 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Tadulako, 2) Dosen

Lebih terperinci

Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 B-119 Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan Fauziah, Adi

Lebih terperinci

UKURAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSMISI

UKURAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSMISI UKURAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSMISI 14.1 Pendahuluan Keandalan sistem tenaga listrik merupakan salah satu fitur dari kualitas sistem daya, selain memerlukan tegangan dan frekuensi konstan.

Lebih terperinci

Canggi Purba Wisesa, Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv di PT. PLN APJ Banyuwangi dengan metode Reliability Network Equivalent Approach

Canggi Purba Wisesa, Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv di PT. PLN APJ Banyuwangi dengan metode Reliability Network Equivalent Approach ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN (PERSERO) APJ BANYUWANGI DENGAN METODE RELIABILITY NETWORK EQUIVALENT APPROACH (20 kv Distribution System Reliability Analysis At PT. PLN (Persero)

Lebih terperinci

ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN RAYON BLORA DENGAN METODE FMEA

ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN RAYON BLORA DENGAN METODE FMEA TUGAS AKHIR TE 141599 ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN RAYON BLORA DENGAN METODE FMEA M. Umar Khusni NM NRP 2215 105 050 Dosen Pembimbing Dr. Rony Seto Wibowo, ST., MT. Dr. Eng. I Made

Lebih terperinci

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20KV Menggunakan Metode Section Technique dan Ria Section Technique pada Penyulang Adi Sucipto Pekanbaru

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20KV Menggunakan Metode Section Technique dan Ria Section Technique pada Penyulang Adi Sucipto Pekanbaru Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20KV Menggunakan Metode Section Technique dan Ria Section Technique pada Penyulang Adi Sucipto Pekanbaru Jufrizel, MT 1, Rahmat Hidayatullah 2 Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan suatu kebutuhan pokok yang tak terlepaskan dari setiap aktivitas masyarakat. Energi listrik yang dimanfaatkan oleh masyarakat dihasilkan dari pembangkit

Lebih terperinci

Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran

Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran 56 Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 1, Januari - Juni 2016 Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran I Putu Andithya Chrisna Budi 1, I. A. Dwi Giriantari

Lebih terperinci

Agung Yanuar W Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto.MT, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,ST.,MT.

Agung Yanuar W Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto.MT, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,ST.,MT. Agung Yanuar W 2210 105 025 Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto.MT, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,ST.,MT. Pendahuluan Latar Belakang Semakin meningkatnya kebutuhan energi listrik membuat kontinyuitas penyediaan

Lebih terperinci

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (Persero) RAYON BAGAN BATU TAHUN 2015

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (Persero) RAYON BAGAN BATU TAHUN 2015 EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (Persero) RAYON BAGAN BATU TAHUN 2015 Erhaneli Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH

ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH I K.Windu Iswara 1, G. Dyana Arjana 2, W. Arta Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT PLN (Persero) P3B JB APP Salatiga, Gardu Induk 150 KV Gejayan dan Gardu Induk 150 KV Bantul, didapatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Penyaluran Tenaga Listrik Ke Konsumen Didalam dunia kelistrikan sering timbul persoalan teknis, dimana tenaga listrik dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu, sedangkan

Lebih terperinci

OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER PADA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN RADIAL PENYULANG SRL-06 MENGGUNAKAN SIMULATED ANNEALING METHOD

OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER PADA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN RADIAL PENYULANG SRL-06 MENGGUNAKAN SIMULATED ANNEALING METHOD OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER PADA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN RADIAL PENYULANG SRL-06 MENGGUNAKAN SIMULATED ANNEALING METHOD Akbar Rama Dhanara 1, Dr. Susatyo Handoko S.T, M.T 2, Ir. Agung Nugroho, M.Kom

Lebih terperinci

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) -5 Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling Agung Yanuar Wirapraja, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,

Lebih terperinci

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan yang berwenang menjalankan usaha penyediaan listrik di Indonesia; sebagaimana diatur oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. telah di lengkapi dengan peralatan printer. a. Data jumlah pelanggan per penyulang (feder)

BAB III METODE PENELITIAN. telah di lengkapi dengan peralatan printer. a. Data jumlah pelanggan per penyulang (feder) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat Dan Bahan Penelitian Tugas Akhir Alat dan bahan yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak,yaitu sebagai berikut: 1. Perangkat

Lebih terperinci

Sistem Listrik Idustri

Sistem Listrik Idustri Skema Penyaluran Tenaga Listrik Sistem Listrik Idustri Oleh: Tugino, ST, MT Jurusan Teknik Elektro STTNAS Yogyakarta Tugino, ST MT STTNAS Yogyakarta 2 Sistem Listrik Industri Meliputi Generator Pembangkit

Lebih terperinci

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE Chandra Goenadi, I.G.N

Lebih terperinci

STUDI PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAN TEGANGAN MENENGAH DAERAH KERJA PT. PLN (PERSERO) RAYON DELI TUA LAPORAN TUGAS AKHIR

STUDI PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAN TEGANGAN MENENGAH DAERAH KERJA PT. PLN (PERSERO) RAYON DELI TUA LAPORAN TUGAS AKHIR STUDI PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAN TEGANGAN MENENGAH DAERAH KERJA PT. PLN (PERSERO) RAYON DELI TUA LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

Analisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kv pada Feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci

Analisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kv pada Feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci 93 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 1, JANUARI 2017 Analisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kv pada Feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci Dasman*, Royas

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam operasi pelayanan penyediaan energi listrik khususnya di GI Bungaran, sistem tenaga listrik dapat mengalami berbagai macam gangguan, misal gangguan dari hubung

Lebih terperinci