PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KOTA PARIAMAN"

Transkripsi

1 RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

2 SA BID UA K SA DAYU A NG PEMERINTAH KOTA PARIAMAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( BAPPEDA ) JL. IMAM BONJOL NO.44 TELP.(0751) 93710, PARIAMAN KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KOTA PARIAMAN Nomor : /KEP/Bappeda-2017 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KOTA PARIAMAN TAHUN KEPALA BAPPEDA KOTA PARIAMAN Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, SKPD menyusun Rencana Strategis (RENSTRA); b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 97 ayat (5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, pengesahan rancangan akhir Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang telah diteliti oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Pariaman melalui Verifikasi Akhir, ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah; c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 97 ayat (6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Berdasarkan keputusan kepala daerah tentang pengesahan Renstra SKPD, kepala SKPD menetapkan Renstra SKPD menjadi pedoman unit kerja di lingkungan SKPD dalam menyusun rancangan Renja SKPD. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

3 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,b dan c perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Pemerintah Kota Pariaman Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Pariaman di Propinsi Sumatera Barat (Lembaran Negara Republik Inodonesia Tahun 2002 Nomor 25 Tambahan Lembaran Negara Republik Inodonesia Nomor 4187); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Inodonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Inodonesia Nomor 4246); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negar (Lembaran Negara Republik Inodonesia Tahun Nomor 5, Tambaha Lembaran Negara Republik Inodonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4410); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Tambahan Lembaran Negara Republik Inodonesia Nomor 4421); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Inodonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Inodonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Inodonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Inodonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Inodonesia Nomor 4438); 8. Undang undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Inodonesia Tahun 2007 Nomor 4700); 9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

4 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014; 11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140); 13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5234); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4817); 17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5); 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

5 21. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Propinsi Sumatera Barat Tahun (Lembaran Daerah Propinsi Sumatera Barat Tahun 2008 Nomor 7); 22. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Sumatera Barat Tahun (Lembaran Daerah Propinsi Sumatera Barat Tahun 2011 Nomor 56); 23. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Sumatera Barat Tahun (Lembaran Daerah Propinsi Sumatera Barat Tahun 2012 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 79); 24. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kota Pariaman (Lembaran Daerah Kota Pariaman Tahun 2008, Nomor 15); 25. Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pariaman Tahun (Lembaran Daerah Kota Pariaman Tahun 2012, Nomor 140); 26. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pariaman Tahun ; 27. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pemba ngunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pariaman Tahun ; MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PARIAMAN TENTANG PERUBAHAN RENCANA SRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KOTA PARIAMAN TAHUN Pasal 1 Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pariaman Tahun disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pariaman Tahun RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

6 Pasal 2 Rencana Strategis (RENSTRA) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan dan berfungsi sebagai dokumen perencanaan SKPD untuk jangka 5 (lima) tahun sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) untuk tiap tahunnya. Pasal 3 Sistematika Penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pariaman Tahun meliputi : BAB I : Pendahuluan BAB II : Gambaran Pelayanan SKPD BAB III : Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan fungsi BAB III : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan BAB V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif BAB VI : Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kota Pariaman Tahun BAB VII : Penutup Pasal 4 Rencana Strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 5 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan : di Pariaman Pada Tanggal : Juni 2017 KEPALA BAPPEDA KOTA PARIAMAN Tembusan disampaikan kepada Yth : 1. Bapak Walikota Pariaman sebagai laporan 2. Bappeda Propinsi Sumatera Barat 3. Arsip. FADLI, SH.M.Hum NIP RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

7 LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KOTA PARIAMAN Nomor : 04 Tahun 2017 Tanggal : 19 Juni 2017 Tentang : PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PARIAMAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PARIAMAN 2017 RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

8 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan... 9 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Tugas dan Fungsi serta Struktur Organisasi Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Sumber Daya SKPD Kepegawaian Anggaran Aset, Sarana dan Prasarana Kinerja Pelayanan SKPD Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD Identifikasi Permasalahan Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

9 3.3 Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Propinsi Sumatera 62 Barat Telaahan Terhadap RTRW Kota Pariaman Tahun Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi Bappeda Kota Pariaman Misi Bappeda Kota Pariaman Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Strategi dan Arah Kebijakan BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, 84 KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Program dan Kegiatan Program Umum Bappeda Program Khusus Bappeda BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII PENUTUP RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

10 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kondisi Kepegawaian Bappeda Kota Pariaman Berdasarkan Eselon Jabatan Tabel 2.2 Kondisi Kepegawaian Bappeda Kota Pariaman Berdasarkan Golongan Tabel 2.3 Kondisi Kepegawaian Bappeda Kota Pariaman Berdasarkan Pendidikan yang 39 Ditamatkan... Tabel 2.4 Alokasi Anggaran Bappeda Tabel 2.5 Rekapitulasi Sarana Dan Prasarana Bappeda Kota Pariaman Sampai dengan 41 Tahun Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja Pelayanan Renstra Bappeda Kota Pariaman Periode Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pada Bappeda Kota Pariaman Tahun Tabel 4.1 Penentuan Faktor, internal, Faktor, Eksternal, dan Alternatif 76 Strategi... Tabel 4.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Tabel 5.1 Rencana Program dan kegiatan, indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan 88 Pendanaan Indikatif Bappeda Kota Pariaman Tahun Tabel 6.1 Indikator Kinerja Bappeda yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kota Pariaman Tahun RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Keterkaitan dokumen Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya... 4 Gambar 2.1 Susunan Organisasi dan Tata Kerja Bappeda Kota Pariaman Tahun RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

12 PENDAHULUAN RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

13 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Paradigma perencanaan pembangunan yang lebih harmonis dan selaras, baik antara pusat dengan daerah, dan antar daerah, serta juga antar instansi dan fungsi pemerintahan, merupakan landasan utama diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), sebagai acuan dan pegangan bagi pemerintah di tingkat pusat dan daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang lebih terintegrasi, sinkron, dan sinergis baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, maupun antar fungsi pemerintahan. Salah satu konsekuensi dari ditetapkannya undang-undang tersebut adalah diwajibkannya bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menyusun rencana kerja sebagai acuan dalam penyelenggaraan pembangunan, baik untuk jangka menengah (lima tahunan) maupun jangka pendek (tahunan), sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Terkait dengan kewajiban SKPD dalam penyiapan rencana kerja untuk jangka waktu lima tahunan, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 151 Ayat 1 mengamanatkan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 1 Ayat 7 ditetapkan ketentuan umum mengenai Renstra SKPD sebagai dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Penyusunan dan penetapan Renstra-SKPD sebagaimana diatur dalam Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 merupakan bagian dari proses penyusunan dan penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang meliputi tahapan-tahapan pokok sebagai berikut : 1. Kepala Bappeda menyiapkan rancangan awal RPJM Daerah sebagai penjabaran dari RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

14 visi, misi, dan program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah, dan arah kebijakan keuangan daerah (Pasal 14 Ayat 2); 2. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan rancangan Renstra-SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada rancangan awal RPJM Daerah (Pasal 15 Ayat 3); 3. Kepala Bappeda menyusun rancangan RPJM Daerah dengan menggunakan rancangan Renstra-SKPD dengan berpedoman pada RPJP Daerah (Pasal 15 Ayat 4); 4. Kepala Bappeda menyelenggarakan Musrenbang Jangka Menengah Daerah (Pasal 16 Ayat 4); 5. Musrenbang Jangka Menengah Daerah dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan setelah Kepala Daerah dilantik (Pasal 17 Ayat 2); 6. Kepala Bappeda menyusun rancangan akhir RPJM Daerah berdasarkan hasil Musrenbang Jangka Menengah Daerah (Pasal 18 Ayat 2); 7. RPJM Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah dilantik (Pasal 19 Ayat 3); 8. Renstra-SKPD ditetapkan dengan peraturan pimpinan satuan kerja perangkat daerah setelah disesuaikan dengan RPJM Daerah (Pasal 19 Ayat 4). Sejalan dengan amanat undang-undang tersebut, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) sebagai salah satu unsur perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman, berkewajiban untuk menyiapkan Renstra sebagai acuan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dalam jangka waktu lima tahun kedepan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Renstra BAPPEDA Kota Pariaman adalah dokumen perencanaan BAPPEDA Kota Pariaman untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan indikasi kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya serta berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pariaman Tahun dan bersifat indikatif. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

15 BAPPEDA Kota Pariaman merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota Pariaman yang mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan kewenangan di bidang perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya, tantangan pembangunan di bidang perencanaan pembangunan daerah yang diemban oleh BAPPEDA Kota Pariaman dalam periode ke depan secara umum meliputi : perencanaan dan pengendalian serta evaluasi pembangunan daerah di Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya, Bidang Ekonomi & SDA, Bidang Sarana & Prasarana Wilayah, Bidang Data & Pengembangan. Disamping itu, tantangan internal untuk terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM aparatur, juga merupakan tantangan tersendiri yang penting untuk diperhatikan. Keterkaitan dokumen Renstra BAPPEDA Kota Pariaman Tahun dengan dokumen perencanaan lainnya mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 1.1. di bawah ini yang menunjukkan hubungan antara dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

16 Gambar 1.1 : Keterkaitan dokumen Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya. PR OS E S P E NY U SU NA N R P J PD, R PJ M D, R K P D & A PB D ( UU 1 7/20 03, U U 25/ UU 3 2/20 0 4, P P 8 /2 0 08) R PJ P D D i ac u R PJ P N 2 0 ta h u n pe dom a n pe do m an 2 0 ta h u n pe dom a n Di perh atikan ped om a n R P J M D R P JM N R e n s tra 5 t a h u n R e n str a 5 t a h un S KP D dij aba rk an di jab ark an K /L 5 t a h un p edo m an 1 ta h u n D is eras ik an dg 1 t a h un 5 t ah u n ped om an R e n j a M usren bang R KP D S KP D R K P R e n j a di ac u K /L dia c u 1 ta h u n 1 ta h u n 1 ta h u n Diba has be rs am a K U A P PA S D P R D NO T A KE SE PAKA T AN PI M PI NA N D PR D D G N KD H R K A -S K P D P E D O M A N P E N Y U S U N A N R K A -S K P D T AP D R A P E R D A A P B D 1 ta h u n K U A = K e b ijak an u m u m A P B D P P AS = P rio r itas P lafo n A n gg a ran S em en ta ra T AP D = T im A n gg a ran P e m e rin tah D a era h R K A -S K P D = R e n c an a K erja d an A n g g ar an S at ua n K er ja P e ran g ka t D ae rah Renstra BAPPEDA Kota Pariaman Tahun disusun dengan berpedoman pada RPJMD Kota Pariaman Tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kota Pariaman Tahun dan memperhatikan RPJM Nasional. Renstra BAPPEDA memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah, program dan kegiatan disertai indikator kinerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Pada akhirnya, Renstra BAPPEDA Kota Pariaman Tahun diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Bappeda Kota Pariaman, serta menjadi pedoman dalam pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan tahunan dan lima tahunan sesuai dengan hasil pelaksanaan rencana pembangunan yang telah ditetapkan. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

17 1.2 LANDASAN HUKUM Renstra BAPPEDA Kota Pariaman Tahun ini disusun dengan berlandaskan pada peraturan perundangan sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Pariaman di Propinsi Sumatera Barat (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4187); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421); 5. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembar an Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 1137), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Neg ara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara RI tahun 2007 Nomor 4700); 8. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

18 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 9. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140); 11. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 12. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5); RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

19 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 21. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Propinsi Sumatera Barat Tahun (Lembaran Daerah Propinsi Sumatera Barat Tahun 2008 Nomor 7); 22. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Sumatera Barat Tahun (Lembaran Daerah Propinsi Sumatera Barat Tahun 2011 Nomor 56); 23. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 79); 24. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Staf Ahli, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 4 Tahun Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 5 Tahun 2011; 26. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 23 Tahun 2012; RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

20 27. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan; 28. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Pariaman; 29. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 21 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pariaman Tahun (Lembaran Daerah Kota Pariaman Tahun 2012, Nomor 140); 30. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pariaman Tahun ; 31. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pariaman Tahun ; 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan Renstra BAPPEDA Kota Pariaman Tahun dimaksudkan untuk menjadi acuan dan pedoman bagi BAPPEDA Kota Pariaman dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan selama periode Tahun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Untuk itu, tujuan penyusunan Renstra BAPPEDA Kota Pariaman Tahun adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan BAPPEDA Kota Pariaman dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya selama periode tahun ; 2. Menetapkan program dan indikasi kegiatan serta indikator kinerja dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi BAPPEDA Kota Pariaman selama periode Tahun ; 3. Memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan Renja BAPPEDA Kota Pariaman untuk tiap tahunnya serta; 4. Memberikan dasar dalam pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan BAPPEDA Kota Pariaman baik tahunan maupun lima tahunan RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

21 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN Renstra BAPPEDA Kota Pariaman Tahun disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, menjelaskan tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penulisan. BAB II Gambaran Pelayanan SKPD, menjelaskan tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD; BAB III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi, menjelaskan tentang permasalahan- permasalahan pelayanan SKPD, telaahan visi, misi dan program terpilih, telaahan Renstra K/L dan Provinsi, telaahan terhadap RTRW dan penentuan isu-isu strategis; BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan, menjelaskan tentang Visi dan Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pariaman. Penjabaran visi SKPD yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi pembangunan jangka menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai, dan Strategi untuk mewujudkan tujuan dirancang secara konseptual, analisis, realistis, rasional dan komprehensif; RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

22 BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif, menjelaskan tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif; BAB VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD, menjelaskan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. BAB VII Penutup, menjelaskan tentang Kaidah Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

23 GAMBARAN PELAYANAN SKPD RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

24 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI Sesuai dengan Perda No. 4 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) adalah merupakan unsur perencana penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memiliki struktur organisasi,tugas pokok dan fungsisebagai berikut: Tugas dan Fungsi 1. Umum a. Tugas, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. b. Fungsi, Sedangkan fungsi Bappeda Kota Pariaman adalah : Perumusan kebijaksanaan teknis perencanaan; Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan; Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah; danpelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Walikota. Sesuai dengan tugas dan fungsi, Bappeda Kota Pariaman mempunyai kegiatan dan kewenangan dalam: a. Fasilitasi musyawarah pembangunan Desa/Kelurahan b. Fasilitasi rapat koordinasi pembangunan masyarakat c. Penyusunan usulan rencana (UR) Program & Kegiatan d. Menyelenggarakan rapat koordinasi perencanaan pembangunan 2. Khusus Secara khusus tugas pokok dan fungsi BappedaKota Pariaman adalah sebagai berikut: RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

25 a. Kepala Bappeda 1. Membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan kewenangan di bidang Perencanaan Pembangunan daerah yang meliputi perumusan kebijakan daerah serta penyusunan program pembangunan daerah. 2. Memberikan data dan informasi mengenai pelayanan umum di bidang perencanaan pembangunan daerah sebagai bahan dalam mengambil keputusan. 3. Menyusun Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah. 4. Menyusun Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah. 5. Menyusun Dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah. 6. Menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah. 7. Melakukan Kerjasama dan Koordinasi Perencanaan dengan Dinas/Instansi/Unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman. 8. Melakukan Pengendali terhadap pelaksanaan pembangunan daerah. 9. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah. 10. Melakukan pengumpulan, pengkajian dan penyajian data serta menyusun sistem informasi untuk kepentingan perencanaan pembangunan daerah. b. Sekretariat 1. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas melakukan pengolahan urusan rumah tangga badan, ketatausahaan, protokol, laporan, hukum dan organisasi serta hubungan masyarakat. 2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada poin (1) sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut : a) Pengkoordinasian kegiatan kesekretariatan untuk memfasilitasi kelancaran tugas bidang urusan Perencanaan Pembangunan Daerah. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

26 b) Pelaksanaan dan penjabaran peraturan perundang-undangan sesuai ketentuan yang berlaku. c) Pelaksanaan dan perumusan rencana strategik. d) Pelaksanaan pelayanan administrasi keluar dan didalam organisasi. e) Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas dan urusan bidang Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan azas keseimbangan. f) Pengkoordinasian penyusunan laporan akuntabilitas kinerja SKPD. 3. Sekretariat terdiri atas : a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Badan. 2) Uraian Tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian : Mengendalikan surat masuk, keluar dan kearsipan. Melaksanakan pengendalian administrasi barang dan perlengkapan Badan. Merencanakan kebutuhan barang dan perlengkapan Badan. Mempersiapkan bahan pelaksanaan pengadaan, Penyaluran, pemakaian, penggunaan dan penghapusan barang dan perlengkapan. Menyiapkan bagan pelaksanaan administrasi penggunaan dan pemakaian barang inventaris, kendaraan dinas dan rumah dinas serta penggunaan gedung kantor. Menyiapkan administrasi pengaturan urusan rumah tangga, keamanan kantor dan lingkungan serta rumah kantor badan. Mengatur pelaksanaan penggunaan dan pemakaian barang inventaris dan perlengkapan kantor. Membuat rancangan dan program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

27 Melaksanakan tugas keprotokolan Badan. Menyusun Laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. Menyiapkan bahan pembuatan SKP/DP3 setiap pegawai. Mempertanggungjawabkan kegiatan subag yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku. Mengumpulkan, mengelola dan menyiapkan data kepegawaian badan. Mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai badan. Mempersiapkan bahan usulan kenaikan pangkat, bagi berkala pegawai. Mempersiapkan bahan Penelitian dan kerjasama antar lembaga dan daerah dan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin, pensiunan dan surat cuti pegawai badan. Mempersiapkan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan pegawai. Melaksanakan bahan rencana kesejahteraan pegawai. Mengkoordinir kehadiran pegawai. Membuat kehadiran pegawai. Membuat Laporan kepegawaian dan daftar urut Pangkat kepegawaian (DUK). Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. b) Sub Bagian Keuangan 1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berda dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Badan. 2) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan : Menyusun program dan rencana pengelolaan keuangan berdasarkan ketentuan yang berlaku. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

28 Mempelajari dan menelaah peraturan keuangan. Menyusun rencana kegiatan belanja langsung dan tidak langsung. Memproses dokumen pelaksanaan anggaran. Menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan kegiatan. Menyiapkan bahan pertanggungjawaban dan menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menyiapkan dan memelihara dokumen keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Melaksanakan penatausahaan keuangan. Menyusun laporan bulanan triwulan dan tahunan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. c) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 1) Sub Bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada sekretaris badan. 2) Uraian tugas sub bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan adalah: Menyusun langkah kegiatan pada badan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mengumpulkan data dan bahan yang berkaitan dengan perencanaan evaluasi dan pelaporan internal bappeda. Menyiapkan bahan tentang pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan internal bappeda. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

29 Menyiapkan pedoman dan petunjuk tentang pelaksanaan dan perencanaan, evaluasi dan pelaporan internal bappeda. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana strategik internal bappeda. Membuat rencana dan program kerja umum internal bappeda. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan kegiatan. Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan sub bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. c. Bidang Data dan Pengembangan 1. Kepala Bidang Data dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan sebagian tugas Bappeda di Bidang Data dan Pengembangan. 2. Uraian Tugas kepala Bidang Data dan Pengembangan sebagaimana dimaksud pada poin (1) adalah: a) Menyusun rencana kerja kegiatan bidang Data dan pengembangan baik rutin maupun pembangunan sebagai sumber data yang ada sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan pembinaan dan penataan perencanaan pembangunan Daerah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. b) Membagi tugas kepada Kasubid di lingkungan Bidang data dan Pengembangan sesuai dengan Bidang tugasnya melalui disposisi atau secara lisan. c) Memberi petunjuk kepada kasubid dan bawahan di Lingkungan Bidang Data dan Pengembangan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

30 d) Mengkoordinasikan para kasubid di Lingkungan Bidang Data dan Pengembangan melalui rapat atau langsung agar terjalin kerjasama yang saling mendukung dalam pelaksanaan tugas. e) Memeriksa hasil kerja dan menilai prestasi kerja kasubid di Lingkungan Bidang Data dan Pengembangan agar sesuai dengan rencana dan sebagai bahan pembinaan dan peningkatan karir. f) Mengadakan kerjasama dengan unit kerja pelaksana dan pendukung pengumpulan, pengolahan, analisis data dan penelitian dalam rangka pengembangan program peningkatan bidang Data dan pengembangan. g) Memantau pelaksanaan kegiatan Bidang Data dan Pengembangan agar berjalan sesuai rencana. h) Memberi konsultasi kepada unit kerja terkait agar terdapat pemahaman yang sepadan dalam melaksanakan kegiatan Bidang Data dan Pengembangan. i) Memberi saran kepada atasan mengenai permasalahan di Bidang Data dan pengembangan sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan. j) Menyusun dan membuat laporan kegiatan bidang Data dan Pengembangan baik rutin maupun pembangunan sesuai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas. k) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis. 3. Bidang data dan Pengembangan terdiri atas : a) Sub Bidang Pengelolaan Data dan Informasi b) Sub Bidang pengelolaan data dan Informasi mempunyai tugas menyelenggarakan program pendataan dan pengelolaan informasi dalam arti mengumpulkan, mengelola, mempersiapkan dan menganalisa data dasar untuk perencanaan pembangunan, RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

31 penyelenggaraan kerjasama antar lembaga untuk mengembangkan statistik skala kota, pengembangan jejarin statistik khusus skala kota, pemberian dukungan penyelenggaraan statistik dasar, survei antar sensus skala kota, survei skala nasional, survei sosial dan ekonomi dan mengolah bahan untuk penyusunan laporan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan. 1) Uraian tugas Pengelolaan data dan Informasi sebagaimana dimaksud pada poin (1) adalah: Menghimpun dan mengolah peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis data dan informasi serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan Pengelolaan data dan informasi sebagai pedoman dan landasan kerja. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan pengelolaan data dan informasi serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah. Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi sub Bidang pengelolaan data dan informasi berpedoman kepada rencana strategis Bappeda. Menghimpun dan mengolah data, statistik dan informasi pembangunan daerah. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan dinas/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya. Mengumpulkan, menganalisa data dan menyusun laporan pelaksanaan pembangunan. Penyelenggaraan kerjasama antar lembaga untuk mengembangkan statistik skala kota. Melakukan pengembangan jejaring statistik khusus skala kota. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

32 Memberikan dukungan penyelenggaraan statistik dasar, survei antar sensus skala kota, survei skala nasional, survei sosial dan ekonomi. Menyiapkan bahan-bahan untuk mendokumentasikan hasil pembnagunan. Melakukan pembinaan pengelolaan sistem informasi pembangunan. Membuat laporan kegiatan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. c) Sub Bidang Pengembangan dan Standar Perencanaan 1) Sub bidang Pengembangan dan Standar Perencanaan mempunyai tugasmenyelenggarakan program penelitian dan pengembangan serta merumuskan standar perencanaan pembangunan dalam arti mempersiapkan dan mengolah bahan penyusunan penelitian dan pengembangan pembangunan. 2) Uraian tugas sub bidang Pengembangan dan Standar Perencanaansebagaimana dimaksud pada poin (1) adalah: Menghimpun dan mengolah peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis data dan informasi serta bahan bahan lainnya yang berhubungan dengan pengembangan dan standar perencanaan sebagai pedoman dan landasan kerja. Menginventaris permasalahan pengembangan dan standar perencanaan yang terjadi di daerah serta menyiapkan bahan petenjuk pemecahan masalah. Menyusun rencana, program kerjadan anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Sub Bidang RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

33 Pengembangan dan standar perencanaan berpedoman kepada rencana strategis kota. Menyiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana dan program penelitian dan pengembangan pembangunan bidang fisik dan prasarana, ekonomi dan sosial budaya. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan penelitian yang terkait dengan identifikasi permasalahan dan tindak lanjut sebagai solusi pemecahan guna menunjang penyusunan kebijaksanaan pembnagunan bidang fisik dan prasarana, ekonomi dan sosial budaya. Mengiventarisasi bahan bahan penelitian yang sudah dan akan dilakukan dibidang fisik dan prasarana, ekonomi dan sosial budaya. Melakukan pelaksanaan penelitian kebijakan dan kondisi sosial serta penerapan teknologi. Melakukan koordinasi kegiatan penelitian di bidang fisik dan prasarana, ekonomi dan sosial budaya dengan berbagai unsur/dinas/instansi terkait. Melakukan publikasi hasil penelitian di bidang fisik dan prasarana, ekonomi dan sosial budaya. Membuat laporan kegiatan sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas; dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. d. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam 1. Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bappeda di Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

34 2. Uraian tugas Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam sebagaimana dimaksud pada poin (1) adalah : a) Menyusun rencana kegiatan Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam baik rutin maupun pembangunan serta sumber data yang ada sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan pembinaan dan penataan Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. b) Membagi tugas kepada Kasubid di lingkungan Bidang tugasnya melalui disposisi secara lisan. c) Memberi petunjuk kepada Kasubid dan bawahan di lingkungan Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam sesuai dengan permasalahan yang dihadapi agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. d) Mengkoordinasi para Kasubid di lingkungan Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam melalui rapat atau langsung agar terjalin kerjasama yang saling mendukung dalam pelaksanaan tugas. e) Memeriksa hasil kerja dan menilai prestasi kerja Kasubid di lingkungan Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam agar sesuai dengan rencana dan sebagai bahan pembinaan dan peningkatan karir. f) Mengadakan kerjasama dengan unit kerja pelaksana dan pendukung pengumpulan, pengolahan, analisis data dan penelitian dalam rangka pengembangan program Anggaran. g) Memberi konsultasi kepada unit kerja terkait agar terdapat pemahaman yang sepadan dalam melaksanakan kegiatan Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam. h) Memberi saran kepada atasan mengenai permasalahan di Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

35 i) Menyusun dan membuat laporan kegiatan Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam baik rutin maupun pembangunan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. j) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis 3. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam terdiri atas: a) Sub Bidang Ekonomi dan Penanaman Modal 1) Sub Bidang Ekonomi dan Penanaman Modal mempunyai tugas menyelenggarakan program pengkoordinasian, perencanaan, pengumpulan, pengolahan data, monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pembangunan dalam arti mempersiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana program pembangunan di bidang Ekonomi dan Penanaman Modal serta mengkoordinasikan penyelenggaraan penanaman modal. 2) Uraian Tugas Sub Bidang Ekonomi dan Penanaman Modal sebagaimana dimaksud pada poin (1) adalah Menghimpun dan mengolah peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahanbahan lainnya yang berhubungan dengan Ekonomidan Penanaman Modal Sebagai pedoman dan landasan kerja; Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Ekonomi dan Penanaman Modal serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Sub Bidang Ekonomi dan Penanaman Modal berpedoman kepada rencana strategis Bappeda; RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

36 Menyiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana program pembangunan pembangunan Ekonomi dan Penanaman Modal; Mengsingkronkan usulan perencanaan program sektor Ekonomi dan Penanaman Modal sesuai dengan visi, misi dan dokumen perencanaan lainnya yang merupakan arah pembangunan Kota; Mengkoordinasikan, menyelaraskan dan memadukan kegiatan perencanaan pembangunan yang disusun oleh Dinas/ Instansi terkait di bidang Ekonomi dan Penanaman Modal; Menyiapkan perencanaan umum program Ekonomidan Penanaman Modal sesuai dengan inventarisasi masalah dan hasil penelitian yang dilakukan; Melakukan koordinasi dengan Dinas/ Instansi terkait dalam rangka evaluasi pelaksanaan program pembangunan sektor Ekonomi dan Penanaman Modal; Melakukan monitoring pelaksanaan program pembangunansektor ekonomi dan Penanaman Modal dan pembahasan hasilnya; Mengikuti perkembangan pelaksanakan pembangunan sektor Ekonomi dan Penanaman Modal; Melakukan pembahasan kerja sama antar daerah tentang Ekonomi dan Penanaman Modal; Membuat laporan kegiatan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. b) Sub Bidang Sumber Daya Alam Dan Pertanian RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

37 1) Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Pertanian mempunyai tugas menyelenggarakan program pengkoordinasian, perencanaan, pengumpulan, pengolahan data, monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pembangunan dalam arti mempersiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana program pembangunan di Bidang Sumber Daya Alam dan Pertanian. 2) Uraian tugas Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Pertanian sebagaimana dimaksud pada poin (1) adalah Menghimpun dan mengolah peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahanbahan lainnya yang berhubungan dengan Sumber Daya Alam dan Pertanian sebagai pedoman dan landasan kerja; Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Sumber Daya Alam dan Pertanian serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Sub Sumber Daya Alam dan Pertanian berpedoman kepada rencana strategis Bappeda; Menyiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana program pembangunan pembangunan Sumber Daya Alam dan Pertanian; Mengsingkronkan usulan perencanaan program sektor Sumber Daya Alam dan Pertanian sesuai dengan visi, misi dan dokumen perencanaan lainnya yang merupakan arah pembangunan Kota; Mengkoordinasikan, menyelaraskan dan memadukan kegiatan perencanaan pembangunan yang disusun oleh Dinas/ Instansi terkait di bidang Sumber Daya Alam dan Pertanian; RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

38 Menyiapkan perencanaan umum program Sumber Daya Alam dan Pertanian sesuai dengan inventarisasi masalah dan hasil penelitian yang dilakukan; Melakukan koordinasi dengan Dinas/ Instansi terkait dalam rangka evaluasi pelaksanaan program pembangunan sektor Sumber Daya Alam dan Pertanian; Melakukan monitoring pelaksanaan program pembangunan sektor Sumber Daya Alam dan Pertanian dan pembahasan hasilnya; Mengikuti perkembangan pelaksanakan pembangunan sektor Sumber Daya Alam dan Pertanian; Melakukan pembahasan kerja sama antar daerah tentang Sumber Daya Alam dan Pertanian; Membuat laporan kegiatan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. e. Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah 1. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah mempunyai tugas Melaksanakan sebagian tugas Bappeda di Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah. 2. Uraian tugas Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah, sebagaimana dimaksud pada poin (1) adalah : a) Menyusun rencana kegiatan Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah baik rutin maupun pembangunan serta sumber data yang ada sebagai bahan melaksanakan kegiatan pembinaan dan pendataan Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah serta sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

39 b) Membagi tugas kepada Kasubid di lingkungan Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah sesuai dengan bidang tugasnya melalui disposisi secara lisan atau secara tulisan. c) Memberi petunjuk kepada kasubid dan bawahan di lingkungan Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah sesuai dengan permasalahan yang dihadapi agar dapat melaksanakan tugas dengan baik, d) Mengkoordinir pada Kasubid di lingkungan Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah melalui rapat atau langsung agar terjalin kerjasama yang saling mendukung dalam pelaksanaan tugas, e) Memeriksa hasil kerja dan menilai prestasi kerja Kasubid di Lingkungan Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah agar sesuai dengan rencana dan sebagai bahan pembinaan dan peningkatan karir, f) Mengadakan kerjasama dengan unit pelaksanaan dan mendukung pengumpulan, pengolahan, analisis data dan penelitian dalam rangka pengembangan program peningkatan Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah, g) Memberi konsultasi kepada unit kerja terkait agar terdapat pemahaman yang sepadan dalam melaksanakan kegiatan Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah, h) Memberi sarana kepada atasan mengenai permasalahan di Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan, i) Menyusun dan membuat laporan kegiatan Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah baik rutin maupun pembangunan sebagai pertangungjawaban pelaksanaan tugas, j) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis. 3. Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah, terdiri atas: a) Sub Bidang Perkotaan dan Kawasan Strategis RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

40 1) Sub Bidang Perkotaan dan Kawasan Strategis bertugas menyelenggarakan program pengkoordinasian dan perencanaan pembangunan di bidang lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan dalam arti mempersiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana program pembangunan Perkotaan dan Kawasan Strategis. 2) Uraian tugas Sub Bidang Perkotaan dan Kawasan Strategis adalah: Menghimpun dan mengolah dan memahami peraturan perundang undangan, pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan bahan lainya yang berhubungan dengan sektor lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Perkotaan dan Kawasan Strategis sebagai pedoman dan landasan kerja; Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan sektor lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Perkotaan dan Kawasan Strategis serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas dan fungsi sub bidang Perkotaan dan Kawasan Strategis berpedoman kepada rencana strategis Bappeda; Menyiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana program pembangunan sektor lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Perkotaan dan Kawasan Strategis; Mengkoordinasikan, menyelaraskan dan memadukan kegiatan perencanaan pembangunan yang disusun oleh dinas/instansi terkait di sektor lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Perkotaan dan Kawasan Strategis; RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

41 Melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka pelaksanaan evaluasi program program di sektor lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Perkotaan dan Kawasan Strategis; Menyiapkan perencanaan umum program sektor lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Perkotaan dan Kawasan Strategis sesuai dengan inventarisasi masalah dan hasil penelitian yang dilakukan; Melakukan monitoring pelaksanaan program pembangunan sektor lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Perkotaan dan Kawasan Strategis dan pembahasan lainnya; Melakukan pembahasan kerja sama antar daerah tentang lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Perkotaan dan Kawasan Strategis; Membuat laporan kegiatan sebagai pertangungjawaban pelaksanaan tugas. b) Sub Bidang Perdesaan dan wilayah Pesisir 1) Sub Bidang Perdesaan dan wilayah Pesisir bertugas menyelenggarakan program pengkoordinasian dan perencanaan pembangunan di bidang lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan dalam arti mempersiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana program pembangunan Pedesaan dan Wilayah Pesisir. 2) Uraian tugas Bidang Perdesaan dan wilayah Pesisir adalah: Menghimpun dan mengolah dan memahami peraturan perundang undangan, pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan bahan lainya yang berhubungan dengan sektor lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Pedesaan dan Wilayah Pesisir sebagai pedoman dan landasan kerja; RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

42 Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan bidang Pedesaan dan Wilayah Pesisir serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah, Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas dan fungsi sub bidang Pedesaan dan Wilayah Pesisir berpedoman kepada rencana strategis Bappeda; Menyiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana program pembangunan sektor lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Pedesaan dan Wilayah Pesisir; Mengkoordinasikan, menyelaraskan dan memadukan kegiatan perencanaan pembangunan yang disusun oleh dinas/instansi terkait di sektor lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Pedesaan dan Wilayah Pesisir; Melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka pelaksanaan evaluasi program program di sektor lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Pedesaan dan Wilayah Pesisir; Menyiapkan perencanaan umum program sektor lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Pedesaan dan Wilayah Pesisir sesuai dengan inventarisasi masalah dan hasil penelitian yang dilakukan; Melakukan monitoring pelaksanaan program pembangunan sektor lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Pedesaan dan Wilayah Pesisir dan pembahasan lainnya, Melakukan pembahasan kerja sama antar daerah tentang lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan Pedesaan dan Wilayah Pesisir, dan Membuat laporan kegiatan sebagai pertangungjawaban pelaksanaan tugas. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

43 f. Bidang Pemerintahan dan Sosial 1. Kepala Bidang Pemerintahan Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bappeda di Bidang Pemerintahan Sosial. 2. Uraian tugas kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial sebagaiamana dimaksud pada poin (1) adalah a) Menyusun rencana kegiatan Bidang Pemerintahan dan Socsial baik rutin maupun pembangunan serta sumber data yang ada sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan pembinaaan dan penataaan Bidang Pemerintahan dan Sosial sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. b) Membagi tugas kepada Kasubid dilingkungan Bidang Pemerintahan dan Sosial sesuai dengan bidang tugasnya melalui disposisi atau secara lisan. c) Memberi petunjuk kepada Kasubid dan bawahan dilingkungan Bidang pemerintahan dan Sosial sesuai dengan pemasalahan yang dihadapi agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. d) Mengkoordinasikan para Kasubid dilingkungan Pemerintahan dan Sosial melalui rapat atau langsung agar terjalin kerjasama yang saling mendukung dalam pelaksanaan tugas. e) Memeriksa hasil kerja dan menilai prestasi kerja Kasubid di Lingkungan Bidang pemerintahan dan Sosial agar sesuai dengan rencana dan sebagai bahan pembinaan dan peningkatan karir. f) Mengadakan kerjasama dengan Unit Kerja pelaksana dan stakeholder dalam pengumpulan, pengolahan, analisis data dan penelitian dalam rangka pengembangan program Pemerintahan dan Sosial. g) Memberi Kosnsultasi kepada unit kerja terkait agar terdapat pemahaman yang sepadan dalam memberi saran kepada atasan mengenai permasalahan di Bidang Pemerintahan dan Sosial. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

44 h) Memberi saran kepada atasan mengenai permasalahan di Bidang Pemerintahan dan Sosial sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan. i) Menyusun dan membuat laporan kegiatan Bidang Pemerintahan dan Sosial baik rutin maupun pembangunan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. j) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis. 3. Bidang Pemerintahan dan Sosial terdiri atas: a) Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur 1) Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur mempunyai tugas menyelenggarakan program pengkoordinasian, perencanaan, pengumpulan, pengolahan data, monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pembangunan dalam arti mempersiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana program pembangunan bidang pemerintahan dan aparatur. 2) Uraian Tugas Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur sebagaimana yang dimaksud pada poin (1) adalah: Menghimpun dana mengolah peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahanbahan lainnya yang berhubungan dengan Bidang Pemerintahan dan Aparatur sebagai pedoman dan landasan kerja; Mengiventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Bidang Pemerintahan dan Aparatur serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; Menyusun rencana, program kerja dan anggaran yang berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Sub Bidang RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

45 Pemerintahan dan Aparatur berpedoman kepada rencana strategis Badan Perencanaan Pembagunan Daerah; Menyiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana program pembangunan Pemerintahan dan Aparatur; Mengkoordinasikan, menyelaraskan dan memadukan kegiatan perencanaan pembangunan yang disusun oleh Dinas/instansi terkait di Bidang Pemerintahan dan Aparatur; Melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka pelaksanaan evaluasi program-program di bidang Pemerintahan dan Aparatur; Menyiapkan perencanaan umum program di bidang Pemerintahan dan Aparatur sesuai dengan inventarisasi masalah dan hasil penelitian yang dilakukan; Melakukan monitoring pelaksanaan program pembangunan di Bidang Pemerintahan dan Aparatur dan pembahasan hasilnya; Membuat laporan kegiatan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya. b) Sub Bidang Sosial dan Budaya 1) Sub Bidang Sosial dan Budaya mempunyai tugas menyelenggarakan program pengkoordinasian, perencanaan, pengumpulan data, monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pembangunan dalam arti mempersiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana program pembangunan di Bidang Sosial dan Budaya. 2) Uraian Tugas Sub Bidang Sosial dan Budaya sebagaimana dimaksud pada poin (1) adalah : RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

46 Menghimpun data dan mengolah peraturan perundangundangan, pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan Bidang Sosial dan Budaya sebagai pedoman dan landasan kerja; Mengiventarisir permasalahan yang berhubungan dengan bidang sosial dan Budaya serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Sub Bidang Sosial dan Budaya berpedoman kepada rencana strategis Bappeda; Menyiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana program pembangunan Sosial dan Budaya; Mengkoordinasikan, menyelaraskan dan memadukan kegiatan perencanaan pembangunan yang disusun oleh dinas/instansi terkait dibidang Sosial dan Budaya; Melaksanakan rapat koordinasi dan rangka pelaksanaan evaluasi program-program pada Sub Bidang Sosial dan Budaya; Menyiapkan perencanaan umum program dibidang Sosial dan Budaya sesuai dengan inventarisasi masalah dan hasil penelitian yang dilakukan; Melakukan monitoring pelaksanaan program pembangunan di bidang dan pembahasan hasilnya; Melakukan pembahasana kerjasama antar daerah di bidang Sosial dan Budaya; Membuat laporan kegiatan sebagai pertanggungjawaban tugas Struktur Organisasi RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

47 Struktur Organisasi Bappeda Kota Pariaman dipimpin oleh seorang Kepala Badan, yang membawahi : 1. Sekretariat, yang terdiri atas : Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian ; Sub Bagian Program dan Pelaporan; dan Sub Bagian Keuangan. 2. Bidang Data dan Pengembangan, yang terdiri atas : Sub Bidang Pengelolaan Data dan Informasi; dan Sub Bidang Pengembangan dan Standar Perencanaan. 3. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, yang terdiri atas : Sub Bidang Ekonomi dan Penanaman Modal; dan Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Pertanian. 4. Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah, yang terdiri atas : Sub Bidang Perkotaan dan Kawasan Strategis; dan Sub Bidang Pedesaan dan Kawasan Pesisir. 5. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya, yang terdiri atas: Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur; dan Sub Bidang Sosial dan Budaya. 6. Kelompok Jabatan Fungsional, memiliki tugas untuk membantu melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kebutuhan. sesuai dengan keahlian dan Secara lengkap bagan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan PerencanaanPembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pariaman dapat dilihat dalam Gambar 2.1 berikut: RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN

48 Gambar 2.1. Susunan Organisasi dan Tata Kerja BAPPEDA Kota Pariaman Tahun 2014 KEPALA BADAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAG KEUANGAN SUB BAG PROGRAM DAN PELAPORAN BIDANG DATA DAN PENGEMBANGAN BIDANG EKONOMI DAN SUMBER DAYA ALAM BIDANG SARANA DAN PRASARANA WILAYAH BIDANG PEMERINTAHAN DAN SOSIAL BUDAYA SUB BIDANG PENGELOLAAN DAN STANDAR PERENCANAAN SUB BIDANG EKONOMI DAN PENANAMAN MODAL SUB BIDANG PERKOTAAN DAN KAWASAN STRATEGIS SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAN APARATUR SUB BIDANG PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI SUB BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN PERTANIAN SUB BIDANG PERDESAAN DAN KAWASAN PESISIR SUB BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

49 2.2. SUMBER DAYA SKPD Kepemerintahan yang baik ( good governance) adalah prasyarat bagi terbentuknya pemerintahan yang efektif dan demokratis. Good governance digerakkan oleh prinsipprinsip partisipatif, penegakan hukum yang efektif, transparansi, responsif, kesetaraan, visi strategis, efektif dan efisien, profesional, akuntabel dan pengawasan yang efektif. Dengan kaitan tersebut, peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan khususnya sumberdaya aparatur harus menjadi salah satu prioritas penting dan strategis dalam program saat ini dan di masa yang akan datang. Sumberdaya aparatur pemerintah menempati posisi strategis yang bukan saja mewarnai melainkan juga menentukan arah kemana suatu daerah akan dibawa. Pemerintah Daerah adalah implementator kebijakan publik yang mengemban tugas dan fungsi-fungsi pelayanan, perlindungan dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintahan di masa mendatang adalah pemerintahan yang cerdas, yang mampu menerjemahkan kebijakan publik ke dalam langkah-langkah operasional yang kreatif dan inovatif dengan orientasi pada kepentingan masyarakat. Pemerintahan yang cerdas hanya bisa diwujudkan jika aparaturnya cerdas Kepegawaian Jumlah aparatur Bappeda Kota Pariaman sampai Bulan Oktober Tahun 2014 berjumlah 29 orang. Komposisi pegawai Bappeda Kota Pariaman berdasarkan eselonering dan golongan dapat dilihat pada tabel 2.1 dan tabel 2.2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut : RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

50 Tabel 2.1. Kondisi Kepegawaian Bappeda Kota Pariaman Berdasarkan Eselon Jabatan No Uraian Eselon II Eselon III Eselon Staf Jumlah IV 1. Kepala Bappeda Sekretariat Bidang Pemerintahan dan Sosial 4. Bidang Sarana & Prasarana Wilayah 5. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam 6. Bidang Data dan Pengembangan TOTAL Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Bappeda Kota Pariaman, 2013 Tabel 2.2. Kondisi Kepegawaian Bappeda Kota Pariaman Berdasarkan Golongan No Uraian Gol.IV Gol.III Gol.II Gol I KET 1. Kepala Bappeda Sekretariat Bidang Pemerintahan dan Sosial 4. Bidang Sarana & Prasarana Wilayah 5. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam 6. Bidang Data dan Pengembangan TOTAL Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Bappeda Kota Pariaman, 2013 RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

51 Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel diatas jumlah pegawai golongan III yang paling banyak adalah sebanyak 20 orang (68,96 %). Dan dikuti oleh golongan II dan Gol IV masing-masingnya 5 orang dan 4 orang. Sedangkan struktur pegawai Bappeda dari aspek pendidikan yang ditamatkan dapat dijelaskan bahwa pegawai Bappeda ada 14 orang yang pendidikannya s-1 dan 8 orang pendidikannya s-2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini : Tabel 2.3. Kondisi Kepegawaian BAPPEDA Kota Pariaman Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan No Uraian S2 S1 D3 SMA/SMK Jumlah 1. Kepala Bappeda Sekretariat Bidang Pemerintahan dan Sosial 4. Bidang Sarana & Prasarana Wilayah 5. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam 6. Bidang Data dan Pengembangan JUMLAH Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Bappeda Kota Pariaman, Anggaran Dari sisi anggaran, Bappeda Kota Pariaman mendapatkan alokasi anggaran yang meningkat dari tahun ke tahun, tabel dibawah ini memperlihatkan jumlah alokasi anggaran beserta serapannya sebagai berikut: Tabel 2.4 Alokasi Anggaran Bappeda No Tahun Anggaran Jumlah Anggaran Setelah Realisasi (Rp) Persentase (%) RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

52 Perubahan (Rp) , ,2 Sumber: Hasil Olahan Perda APBN, 2013 Peningkatan alokasi anggaran tidak berbanding lurus dengan serapan anggarannya, permasalahan penyerapan anggaran seringkali disebabkan karena beberapa kegiatan dilaksanakan pada APBD perubahan di Bulan Oktober sehingga ada keterbatasan waktu dalam melaksanakan kegiatan dan penyerapan anggarannnya. Kecermatan dalam menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) yang menjadi pedoman pelaksanaan program/kegiatan baik dari sisi anggaran maupun dariindikator kinerja turut menentukan serapan dan alokasi anggaran yang dibutuhkan. Permasalahan anggaran di Bappeda juga berkaitan dengan belum di milikinya Analisis Standar Biaya (ASB) untuk Program/kegiatan yang dilaksanakan, sehingga tida k ada standar baku yang dapat diterapkan dalam alokasi anggaran untuk tiap Kegiatan penyusunan dokumen perencanaan maupun kegiatan kajian, sehingga penentuan alokasi anggaran untuk kegiatan tersebut tidak memiliki dasar yang secara normatif maupun akademik dapat dipertanggungjawabkan. Belum terintegrasinya Perencanaan dan penganggaran dalam satu sistem, menjadi titik lemah selanjutnya, dimana otoritasnya tidak berada pada institusi Bappeda sehingga menyebabkan banyak kegiatan yang sudah direncanakan, tereduksi pada proses penganggaran, demikian juga banyak kegiatan yang dilaksanakan diluar rencana yang telah ditetapkan. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

53 Aset, Sarana dan Prasarana Bappeda Kota Pariaman menempati kantor milik Pemerintah Kota Pariaman yang berada di JalanImam Bonjol No. 44dan mulai digunakan pada tahun Secara umum kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki dan dipergunakan dalam mendukung pelaksanaan kinerja Bappeda Kota Pariaman dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut : Tabel 2.5 Rekapitulasi Sarana Dan Prasarana Bappeda Kota Pariaman Sampai dengan Tahun 2014 Kondisi No Nama Barang Jumlah Baik Kurang Rusak (B) Baik Berat KET (KB) (RB) 1. Kendaraan Roda Kendaraan Roda Komputer PC Printer LCD Proyektor Handy Cam GPS Meja Rapat Meja Biro dan Meja ½ Biro Meja Komputer Kursi Kerja Kursi Rapat Lemari Filling Cabinet AC Lokasi Kantor Bappeda yang cukup strategis memudahkan aksesibilitas dari dan menuju kantor Bappeda; dan juga sarana pendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

54 yang tersedia dalam kualitas dan kuantitas memadai seperti kendaraan dinas mapun peralatan penunjang pekerjaan (komputer, printer, dll) dengananggaran pemeliharaan yang juga cukup memadai, memberi peluang untuk menyelenggarakan kegiatan secara lebih mandiri dan terfokus KINERJA PELAYANAN Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah. Bappeda Kota Pariaman merupakan salah satu lembaga yang memiliki fungsi organisasi yang bersifat techno structure, oleh karena itu lembaga ini berperan penting dalam menghasilkan acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel dan akan dipakai sebagai acuan dari SKPD lain yang ada.berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, Undang-undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Peraturan daerah No. 4 tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pariaman maka jenis pelayanan yang dilakukan oleh Bappeda Kota Pariaman adalah sebagai berikut: 1) Menyusun rancangan awal dan rancangan akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD); 2) Menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah untuk penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD); 3) Merumuskan program prioritas dan pagu anggaran sebagai bahan penyusunananggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

55 4) Menetapkan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah skala kota dan Kecamatan; 5) Merumuskan bahan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perencanaan dan 6) Pengendalian Pembangunan skala Daerah; 7) Merumuskan kebijakan pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah, antara daerah dengan swasta dalam dan luar negeri; 8) Merumuskan kebijakan pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah skala Daerah; 9) Merumuskan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan skala kota yang meliputi keserasian pengembangan perkotaan, manajemen dan kelembagaan pengembangan wilayah, pengembangan pembangunan perwilayahan, serta pengembangan kawasan prioritas cepat tumbuh dan andalan kota; 10) Merumuskan kebijakan pedoman standar pelayanan perkotaan skala Daerah; 11) Merumuskan perencanaan tata ruang yang meliputi penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRWK), Penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis; 12) Merumuskan bahan kebijakan pemanfaatan ruang wilayah di Daerah dan kawasan strategis kota; 13) Mengendalikan pelaksanaan dan sosialisasi Norma, Standar, Prosedur, dankriteria (NSPK) bidang perencanaan dan pengendalian pembangunan; 14) Merumuskan kebijakan strategis operasionalisasi Rencana Tata Ruang WilayahKota (RTRWK) dan Rencana Tata Ruang Strategis Kota; 15) Merumuskan program sektoral dalam rangka perwujudan struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah kota dan kawasan strategis kota; 16) Mengendalikan pemanfaatan ruang wilayah dan kawasan strategis kota; 17) Merumuskan kebijakan penetapan dan pelaksanan petunjuk pelaksanaan pengembangan pembangunan perwilayahan skala kota; 18) Merumuskan kebijakan pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan skala kota; 19) Bimbingan, konsultasi dan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah skala kota; Bimbingan, konsultasi dan koordinasi kerjasama pembangunan antardaerah, dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

56 skala kota; Bimbingan, konsultasi dan koordinasi pelayanan perkotaan skala kota dankecamatan; 20) Bimbingan, konsultasi dan koordinasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan, keserasian pengembangan perkotaan, pengembangan kawasan prioritas, kawasan cepat tumbuh dan kawasan andalan, perencanaan kelembagaan dan manajemen pengembangan wilayah dan kawasan skala kota dan kecamatan; 21) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah skala kota dan Kecamatan; 22) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan pengembangan wilayah tertinggal, pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan skala kota, keserasian pengembangan perkotaan, kelembagaan dan manajemen pengembangan wilayah dan kawasan skala kota; 23) Mengordinasikan perencanaan kerjasama pembangunan antar daerah, antara daerah dengan swasta dalam dan luar negeri; 24) Mengordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan yang bersumber dari APBDaerah Provinsi maupun APBN; 25) Merumuskan bahan perencanaan kerjasama pembangunan antar Kab/Kota, kerjasama pembangunan dengan swasta, kerjasama pembangunan dalam dan luar negeri; 26) Menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi pimpinanskpd se-kota Pariaman; 27) Merumuskan kebijakan pengelolaan data dan informasi serta pengembangan penanaman modal dan promosi daerah skala kota; 28) Merumuskan pedoman, pembinaan, pengawasan, pengembangan potensi dan kerjasama investasi dengan dunia usaha di tingkat kota; 29) Mengendalikan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah skala kota; 30) Mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah dalam dan luar negeri; 31) Menetapkan bahan kebijakan pemberian dukungan penyelenggaraan statistik dasar, survey dan sensus skala kota. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

57 Berikut ini dapat dilihat kinerja Bappeda berdasarkan sasaran dan target Renstra Bappeda periode seperti yang tergambar pada tabel 2.1 dan tabel 2,2 yaitu sebagai berikut : RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

58 INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TUJUAN (1) (2) (3) (4) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perencanaan pembangunan Daerah;. Meningkatnya kualitas SDM perencana pembangunan daerah Presentasie OPD Meningkatnya kapasitas SDM yang memiliki SDM perencana pembangunan yang berkualitas daerah Presentasi SDM Bappeda yang telah mengikuti Diklat perencanaan Presentase SKPD yang memilki SDM yang berkualitas Presentase SDM Bappeda yang telah mengikuti Diklat 50% 60% 70% 90% 100% 20% 30% 40% 50% 60% Meningkatkan ketersediaan basis data dan sarana prasarana pendukung perencanaan pembangunan daerah dengan sistem teknologi informasi dan komunikasi; Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah Presentase kesesuaian muatan antar dokuen perencanaan pembangunan daerah Meningkatnya kesesuaian muatan antar dokumen perencanaan pembangunan daerah Presentase kesesuaian antara RPJMD dengan RKPD 70% 80% 85% 90% 100% Presentase Meningkatnya kesesuaian kesesuaian muatan muatan antara dokumen antar dokumen perencanaan pembangunan perencanaan daerah dengan dokumen pembangunan perencanaan SKPD daerah dengan perencanaan SKPD Presentase kesesuaian antara RPJMD dengan RTRW 80% 85% 90% 95% 100% Presentase kesesuaian antara RPJMD dengan Renstra SKPD 80% 85% 90% 95% 100% Presentase kesesuaian antara RKPD dengan Renja OPD 70% 80% 85% 90% 100% RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

59 Presentse kesesuaian antara RTRW dengan Renstra SKPD 85% 90% 90% 95% 100% Memperkuat Meningkatnya kualitas hasil koordinasi antar penelitian dan stakeholder dalam pengembangan proses perencanaan, pembangunan daerah pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah; Presentase hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah yang ditindaklanjuti oleh stakeholders Meningkatnya ketersediaan hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah Presentase hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah 70% 80% 85% 90% 100% Mengoptimalkan perencanaan pembangunan daerah yang inovatif serta sinergis antar sektor dan wilayah; dan Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah Jumlah stakeholders yang menyampaikan usulan Presentase kehadiran stakeholders dalam Musrenbang Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah Jumlah stakeholdes yang menyampaikan usulan (%) Presentase kehadiran stakeholders dalam Musrenbang 70% 80% 85% 90% 100% 80% 85% 90% 100% 100% Mewujudkan perencanaan tata ruang wilayah sebagai matra dari pembangunan daerah Meningkatnya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah Presentase capaian Meningkatnya kesesuaian target kinerja yang antara perencanaan dan 100 % keatas pelaksanaan pembangunan daerah Presentase capaian target kegiatan yang 100 % keatas Presentase capaian target kinerja yang 100 % keatas Presentase capaian target kiegiatan yang 100 % keatas 85% 85% 90% 100% 100% 85% 85% 90% 100% 100% RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

60 2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN Didalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya BAPPEDA memiliki faktor-faktor eksternal yang dapat mendukung dan juga dapat menjadi hambatan. Namun demikian dalam pelaksanaannya dituntut untuk dapat mencari alternatif-alternatif yang terbaik dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada Tantangan Beberapa faktor penghambat yang diharapkan menjadi tantangan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Demokratisasi dan keterbukaan yang tidak sesuai dengan koridor hukum yang dilakukan oleh sebagian masyarakat. b) Masih adanya sikap arogansi dan apriori pelaku birokrasi terhadap partisipasi publik. c) Masih adanya pemahaman yang kurang terhadap makna desentralisasi maupun demokratisasi. d) Beragamnya tingkat pendidikan masyarakat yang tentunya mempengaruhi pola pikir dan pola tindak dari masyarakat itu sendiri. e) Masih adanya tekanan-tekanan politik dalam pengambilan keputusan bidang perencanaan dan penganggaran sehingga menganggu tahapan dan proses perencanaan pembangunan. f) Adanya ketidakpercayaan sebagian masyarakat terhadap berbagai tahapan/proses perencanaan pembangunan, yang dianggap hanya sebagai formalitas belaka Peluang Sedangkan beberapa faktor pendukung yang diharapkan dapat menjadi peluang adalah sebagai berikut: a) Adanya kebijakan otonomi daerah (desentralisasi) yang diterapkan sehingga semakin leluasa untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat sebagai wujud dari partisipasi publik. b) Adanya dukungan dari lembaga lain dalam peningkatan kapasitas kelembagaan, manajemen maupun program. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

61 c) Makin meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan baik itu yang bersifat partisipatif/ swadaya masyarakat maupun keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan. d) Kondisi stabilitas keamanan dan politik yang kondusif di Kota Pariaman Adanya kemungkinan keterbukaan kerjasama dengan berbagai lembaga lain baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kota/Kabupaten lain, Swasta, Lembaga Donor, LSM, dan lembaga- lembaga lainnya. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

62 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

63 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mekanisme perencanaan pembangunan daerah ke depan dituntut untuk semakin mengedepankan pendekatan perencanaan pembangunan partisipatif (participatory planning). Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Sistem Perencanaan Pembangunan mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu: politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah ( top-down) dan bawah atas ( bottom-up). Keterpaduan dan kesinambungan proses perencanaan ini diharapkan lebih banyak menyerap partisipasi dan aspirasi masyarakat, yang selama ini masyarakat hanya dianggap sebagai objek pelengkap dalam proses perencanaan. Pembangunan daerah akan terlaksana dengan baik, sinergis dan terarah apabila diawali dengan perencanaan yang matang dan profesional serta memperhatikan aspek kontinuitasnya. Dengan adanya tuntutan Perubahan pola perencanaan serta kondisi perencanaan yang diinginkan kedepan, maka akan berimplikasi pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pariaman. Dengan melihat capaian kinerja yang telah dilaksanakan pada lima tahun pertama serta tantangan yang mungkin akan dihadapi kedepan, maka permasalahan yang dihadapi oleh Bappeda Kota Pariaman adalah sebagai berikut: 1. Aspek Internal a) Belum idealnya kondisi sumberdaya manusia perencana pembangunan di Bappeda Kota Pariaman baik secara kuantitas maupun kualitas yang memiliki kompetensi untuk melakukan perencanaan pembangunan, penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan secara baik dan akuntabel. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

64 b) Belum optimalnya pelaksanaan pekerjaan monitoring dan evaluasi. Hal ini dipengaruhi Sarana dan prasarana sebagai alat mobilitas dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan yang masih terbatas. c) Masih terdapatnya tumpang tindih kegiatan dengan SKPD lainnya, hal ini dipengaruhi oleh Pedoman kerja yang relatif masih terbatas serta penegasanpenegasan kewenangan yang masih lemah, serta kurangnya koordinasi internal antar bidang. d) Belum adanya sistem pengelolaan knowledge (database) yang dapat menghimpun seluruh produk Bappeda secara terintegrasi sehingga informasi mengenai dokumen hasil kajian maupun dokumen perencanaan tidak mudah didapatkan, implikasi lebih jauhnya kemungkinan duplikasi kajian atau dokumen perencanan menjadi lebih besar. e) Belum terkelolanya sumber data dan informasi yang mendukung proses perencanaan sehingga sumber data masih beragam. 2. Aspek Eksternal a) Masih lambatnya penyelesaian tugas-tugas tertentu serta penyelesaian masalah pembangunan yang memerlukan koordinasi hal ini dipengaruhi oleh masih lemahnya jalinan koordinasi dan sinkronisasi proses perencanaan dengan SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Kota Pariaman maupun dengan instansi vertikal. b) Belum optimalnya sistem pelaporan dan penyusunan dokumen-dokumen perencanaan ditingkat kota, hal ini dipengaruhi oleh lemahnya kualitas sumberdaya manusia perencana pembangunan di lingkungan SKPD. c) Penyusunan perencanan pembangunan daerah, sebagai bagian dari sistem manajemen pembangunan tidak terlepas dari landasan/acuan hukum yang berlaku baik berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Perpres/Kepres, Permen/Kepmen terkait, Perda dan peraturan-peraturan lainnya. Dengan berubahnya landasan/acuan hukum yang mendasari, disadari bahwa seluruh peraturan perundang-undangan tersebut masih belum sepenuhnya terintegrasi secara baik sehingga dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan nasional dan daerah. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

65 d) Kebijakan Pemerintah Kota Pariaman yang belum mendukung terbentuknya jabatan fungsional Perencana dan Peneliti di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman. e) Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis yang menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan bottom up. f) Belum konsistennya pelaksanaan program dengan dokumen perencanaan yang menyebabkan rendahnya capaian kinerja Pemerintah kota. g) Belum tersedianya analisis dan evaluasi yang memadai terhadap hasil pembangunan pada masing-masing SKPD, sementara analisis dan evaluasi merupakan salah satu instrument penting dalam penyusunan rencana tahun berikutnya. h) Masih ada SKPD yang belum mampu mengelola potensi dan mempelajari permasalahan yang berkaitan dengan tupoksinya. Sehingga sering program dan kegiatan yang diajukan tidak bersinggungan dengan tupoksinya tersebut. i) Belum terintegrasinya proses perencanaan dan penganggaran karena belum adanya rumusan kebijakan alokasi anggaran/pagu indikatif baik berdasarkan urusan maupun berdasarkan SKPD terkait dengan capaian target kinerja tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan terjadinya deviasi yang cukup besar antara usulan yang diajukan dengan alokasi anggaran yang ditetapkan. j) Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data pembangunan yang tersusun secara sistematis dan akurat, teknologi informasi dan komunikasi, serta pengendalian perencanaan pembangunan. k) Iklim investasi di Kota Pariaman yang masih belum kondusif TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH Sesuai dengan Visi dan Misi Kota Pariaman yang tercantum dalam RPJMD Kota Pariaman Tahun (Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2014) yaitu: PARIAMAN SEBAGAI KOTA TUJUAN WISATA DAN EKONOMI KREATIF BERBASIS LINGKUNGAN, BUDAYA DAN AGAMA RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

66 Kota tujuan wisata diartikan Kota Pariaman diarahkan sebagai kota tujuan wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun domestik. Ekonomi kreatif diartikan sebagai suatu gerakan pengembangan industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, inovasi, keterampilan serta bakat individu menjadi nilai ekonomi tinggi untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi daya cipta individu dan potensi daerah. Berbasis lingkungan, budaya dan agama diartikan sebagai Dalam pelaksanaan pembangunan selalu memperhatikan kelestarian lingkungan, dengan menjadikan Pariaman Kota Hijau serta melestarikan dan mengamalkan nilai-nilai adat, budaya dan agama dalam setiap sendi kehidupan. Misi Kota Pariaman Tahun merupakan penjabaran dari Misi Tahap III dalam RPJPD Kota Pariaman dan integrasi dari sasaran yang akan dicapai pada Misi Tahap III tersebut. Adapun Misi tersebut terdiri dari: 1. Membangun sumberdaya manusia yang berkompetensi, berbudaya, beriman dan bertaqwa melalui penguasaan iptek serta memiliki etos kerja yang tinggi. 2. Penguatan struktur perekonomian melalui peningkatan daya saing pariwisata dan ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah. 3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta mampu mendorong dunia usaha dan masyarakat lebih mandiri. 4. Optimalisasi hasil pembangunan dan sarana prasarana daerah dalam menunjang peningkatan kesejahteraan rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, kesesuaian tata ruang dan mitigasi bencana. Untuk mencapai visi dan misi tersebut maka mutlak diperlukan adanya pijakan perencanaan yang kuat, komprehensif dan akuntabel. Dalam menciptakan perencanaan yang kuat, komprehensif dan akuntabel inilah dibutuhkan peran Bappeda, karena Bappeda Kota Pariaman merupakan lembaga teknis daerah yang memiliki tugas pokok dan fungsi dibidang perencanaan, sebagai koordinator dalam pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah. Peran tersebut sangat menentukan dalam menentukan kebijakan dan program rencana pembangunan daerah, baik jangka panjang (RPJPD), menengah (RPJMD) maupun tahunan (RKPD). Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

67 Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, pasal 45 ayat (2) bahwa Bappeda juga berperan dalam melaksanakan Pengendalian yang meliputi pemantauan, supervisi dan tindak lanjut penyimpangan terhadap pencapaian tujuan agar program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah. Namun demikian untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, tentunya ada faktor-faktor pendorong dan penghambat yang akan mempengaruhi pencapaian visi dan misi walikota dan wakil walikota terpilih. 1. Faktor Pendorong a) Komitmen yang kuat dari semua jajaran aparatur Bappeda Kota Pariaman untuk melaksanakan tugas-tugas mereka sesuai dengan tupoksinya masingmasing. b) Adanya dukungan yang kuat dari semua unsur pemerintah daerah khususnya Walikota dan Wakil Walikota terhadap upaya Bappeda untuk menciptakan sistem perencanaan pembangunan yang lebih berkualitas dan professional serta adanya dukungan terhadap upaya Bappeda untuk mengawal setiap tahapan pelaksanaan pembangunan yang implementasinya dituangkan kedalam Penetapan Kinerja (TAPKIN) SKPD melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi, melakukan penyusunan dan pengelolaan laporan hasil evaluasi; serta pembinaan agar seluruh sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dapat tercapai. c) Peraturan pelaksanaan Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 2. Faktor Penghambat a) Belum optimalnya koordinasi antar instansi pemerintah daerah. b) Masih rendahnya kualitas dan kapasitas aparatur perencanaan. c) Laporan hasil pemantauan pelaksanaan program/kegiatan oleh SKPD belum berjalan efektif. d) Kurangnya ketersediaan serta validitas data pembangunan. e) Masih lemahnya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan dimasyarakat. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

68 3.3. TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN/LEMBAGA DAN PROVINSI SUMATERA BARAT Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD Provinsi dimaksudkan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra SKPD kota terhadap sasaran Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD Provinsi tersebut sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan tugas dan fungsi masing-masing SKPD. serta Berdasarkan kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kota dalam bidang perencanaan pembangunan sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, maka Bappeda menjalankan tugas dalam bidang perencanaan pembangunan, dengan lebih khusus melakukan Perumusan Kebijakan, Bimbingan, Konsultasi dan Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah. Dengan kewenangan tersebut, maka penyelenggaraan tata cara dan tahapan perencanaan daerah yang mencakup proses perencanaan dilakukan pada masing-masing lingkup pemerintahan (pusat, provinsi, kabupaten/kota). Dikarenakan Bappeda bukan merupakan lembaga teknis daerah, maka sasaran jangka menengah dari rencana strategis kementerian dan provinsi tidak secara langsung berkaitan. Masing-masing lembaga perencana baik ditingkat pusat maupun provinsi melakukan perencanaan pembangunan di lingkup kewenangannya masing-masing, namun harus sesuai dengan prinsip perencanaan karena merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional TELAAHAN TERHADAP RTRW KOTA PARIAMAN Penyusunan Rencana Strategis Bappeda Kota Pariaman, juga tidak terlepas dari RTRW Kota Pariaman, karena Renstra disusun dengan memperhatikan RPJMD, sedangkan dalam penyusunan RPJMD, RTRW Kota merupakan salah satu dokumen yang harus diacu dalam penyusunannya. Didalam Rancangan Akhir RTRW Kota Pariaman , salah satu substansinya adalah rencana struktur ruang. Struktur ruang wilayah merupakan kerangka dasar sistem prasarana dan sarana wilayah di dalam pengembangan wilayah. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

69 Pengembangan wilayah dapat berupa pemanfaatan potensi, juga dalam kerangka mengatasi kendala dan permasalahan yang dihadapi. Atas dasar potensi dan permasalahan/kendala serta tujuan penataan ruang di Kota Pariaman, maka pengembangan struktur ruang wilayah diarahkan untuk: 1. Meminimalisasi dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami. 2. Mengoptimalkan sistem jaringan jalan dan pola ruang yang sudah ada dan sudah terbentuk. 3. Mengoptimalkan sumberdaya yang ada. 4. Menyiapkan Kota Pariaman sebagai bagian dari pengembangan Kawasan Metropolitan Padang Dan Sekitarnya. Pengarahan struktur ruang ini dilakukan dengan strategi: 1. Strategi pengembangan kawasan perumahan kawasan perumahan yang sesuai dengan karakter ruang kota, sosial budaya masyarakat, daya dukung dan daya tampung serta kerawanan terhadap bencana meliputi: a. mengembangkan kawasan perumahan di Kota Pariaman dengan kepadatan sedang dan kepadatan rendah (sub urban); b. mengembangkan secara terbatas permukiman kepadatan rendah pada kawasan konservasi dan kawasan lindung, resapan air, kawasan perkebunan, pertanian perkotaan dan kawasan rawan bencana; c. mendorong pembangunan secara vertikal terbatas di kawasan pusat kota untuk mengoptimalkan intensitas ruang dan menjamin keseimbangan antara ruang terbangun dan RTH dengan tetap memperhatikan ketentuan bangunan tahan gempa; d. mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang sudah tertata; dan e. mengembangkan perumahan yang mendukung pengembangan kawasan industri. 2. Strategi peningkatan kegiatan industri kecil/ rumah tangga yang berbasis kerakyatan dalam mendukung kegiatan perdagangan dan jasa meliputi : RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

70 a. Menetapkan sentra industri sesuai dengan potensi yang dimiliki; b. Mengembangkan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan industri kecil/ rumah tangga; dan c. Mengarahkan kegiatan industri ke arah bagian barat (hilir) wilayah Kota Pariaman guna menghindari kemungkinan pencemaran air di arah hulu sungai yang akan difungsikan sebagai sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). 3. Strategi peningkatan kegiatan pariwisata pesisir yang berwawasan lingkungan meliputi: a. Mengembangkan sarana dan prasarana pariwisata pesisir yang terintregrasi dengan kegiatan ekonomi, sosial, budaya sehingga dapat dikembangkan menjadi kesatuan kegiatan pariwisata yang utuh; b. Mengembangkan pasar wisata di Pasar Lama Kota Pariaman Kecamatan Pariaman Tengah; dan c. Mengembangkan Kawasan Wisata Pantai Gandoriah yang didukung oleh arsitektur kota, sistem pelayanan transportasi massal terpadu dan sistem jaringan utilitas yang handal. 4. Strategi peningkatan produktivitas kegiatan pertanian wilayah melalui intensifikasi lahan dan modernisasi pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan meliputi : a. Mengupayakan kegiatan intensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi pada lahan tidak terbangun dan lahan sisa yang berupa lahan cadangan pengembangan sebagai lahan pertanian khususnya areal persawahan beririgasi teknis; dan b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas usaha pertanian sehingga memiliki daya saing yang tinggi. 5. Strategi peningkatan pertumbuhan sektor industri dengan didukung pasar regional sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil guna, terpadu dan ramah lingkungan meliputi; a. Meningkatkan pertumbuhan sektor industri dengan didukung pasar regional sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil guna, terpadu dan ramah lingkungan; dan b. Meningkatkan pasar regional di Kawasan Jati untuk mendukung pemasaran hasil-hasil industri di Kota Pariaman. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

71 6. Strategi pembangunan sarana dan prasarana wilayah yang berbasis mitigasi bencana meliputi; a. Merehabilitasi sarana dan prasarana wilayah yang rusak akibat bencana alam; dan b. Mewujudkan struktur dan pola ruang Kota Pariaman berbasis mitigasi bencana; dan c. Membatasi pembangunan sarana dan prasarana di kawasan sepanjang pantai; dan d. Menyediakan sarana dan prasarana di pusat-pusat pelayanan kota dan lingkungan sesuai dengan skala pelayanannya; dan e. Meningkatkan fungsi dan kualitas bangunan publik dan perumahan yang antisipatif terhadap bencana. 7. Strategi pengembangan sarana prasarana yang terpadu untuk mendukung Kota Pariaman sebagai kota satelit Metropolitan Padang meliputi; a. Mengembangkan jaringan transportasi jalan maupun kereta api yang menghubungkan Kota Pariaman dengan wilayah sekitarnya; dan b. Mengembangkan moda transportasi massal berbasiskan rel dan jalan raya yang menghubungkan antara Kota Pariaman dengan kota-kota dalam Metropolitan Padang. 8. Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan keamanan meliputi; a. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan; dan b. Mengembangkan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan; dan c. Mengembangkan kawasan lindung dan/ atau budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan strategis nasional dengan kawasan budi daya terbangun; dan d. Turut serta memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan/tni. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

72 Sesuai prinsip perencanaan pembangunan daerah, maka setiap perencanaan yang dilakukan harus mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah. Oleh karena itu dalam rangka mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah maka Bappeda berfungsi mengendalikan pelaksanaan perencanaan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian ruang. Sehingga kedepan diharapkan sinergitas tata ruang dengan kegiatan pembangunan akan semakin tercapai. Bappeda selaku instansi perencana pembangunan daerah harus mampu melakukan kajian dan analisa dalam setiap penyusunan kebijakan maupun rencana pembangunan agar selaras dengan tata ruang wilayah maupun implikasinya terhadap lingkungan hidup PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapantahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan dan menjawab persolan nyata yang dihadapi dalam pembangunan. Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar layanan SKPD senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang tidak boleh diabaikan. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

73 Berdasarkan identifikasi permasalahan, tantangan serta potensi di bidang perencanaan pembangunan secara umum, maka isu strategis yang berkembang pada saat ini serta berpengaruh terhadap tugas-tugas umum Bappeda Kota Pariaman yaitu: 1. Peningkatan kualitas perencanaan dengan memanfaatkan dukungan partisipasi masyarakat yang tinggi; 2. Peningkatan kapasitas organisasi untuk mengikuti kemajuan teknologi; 3. Peningkatan koordinasi internal/eksternal dengan memanfaatkan kepercayaan publik; 4. Pembangunan komitmen kerja yang tinggi untuk memanfaatkan otonomi daerah yang diperluas; 5. Pengimplementasian tupoksi untuk mengatasi ego sektoral. Dokumen perencanaan belum memenuhi substansi perencanaan yang baik; 6. Peningkatan Sumber Daya Aparatur Perencana; 7. Belum dimanfaatkannya teknologi informasi dalam menunjang perencanaan pembangunan daerah; dan 8. Pengendalian pembangunan daerah yang belum optimal. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

74 VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

75 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 7.1. VISI BAPPEDA KOTA PARIAMAN Penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan strategis merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu perencanaan disusun, tetapi juga pada kehidupan organisasi selanjutnya. Visi bukan hanya mimpi atau serangkaian harapan, tetapi suatu komitmen dan upaya merancang dan mengelola perubahan untuk mencapai tujuan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai bagian integral dari Pemerintah Kota Pariaman, yang memiliki tugas pokok dan fungsi dalam perencanaan pembangunan memiliki peran dan posisi strategis dalam kerangka pencapaian visi pembangunan jangka menengah Kota Pariaman tahap ketiga: Pariaman Sebagai Kota Tujuan Wisata Dan Ekonomi Kreatif Berbasis Lingkungan, Budaya Dan Agama. Dalam kerangka tersebut, keberadaan Bappeda menjadi penentu dan pengendali dari pencapaian visi kota, sehingga dalam perumusan visinya harus mencerminkan upaya pencapaian visi dan misi pemerintah kota. Untuk menjadikan Bappeda yang visioner tentu banyak aspek yang harus menjadi perhatian, karena hal ini berkaitan dengan keberadaannya sebagai lembaga teknis yang bergerak dibidang perencanaan pembangunan dan menjadi lokomotif pembangunan di kota Pariaman. Berdasarkan uraian di atas, untuk mendukung visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pariaman maka rumusan visi yang ingin dicapai Bappeda untuk 5 (lima) tahun mendatang adalah: MEWUJUDKAN BAPPEDA SEBAGAI LEMBAGA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG PARTISIPATIF, PROFESIONAL, INOVATIF DAN AKUNTABEL DALAM MEMANTAPKAN KOTA PARIAMAN SEBAGAI KOTA TUJUAN WISATA DAN EKONOMI KREATIF. Visi diatas mengandung suatu makna yang mendalam pada instansi dan staf Bappeda yang merupakan lembaga perencanaan yang ada di daerah. Institusi yang RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

76 professional menggambarkan bahwa suatu lembaga yang memiliki SDM yang berkualitas dengan skill perencanaan yang mumpuni untuk menjawab tantangan perubahan lingkungan. SDM yang dimiliki harus dapat terus meningkatkan keahliannya dibidang perencanaan sehingga menjadi tulang punggung yang kuat untuk menentukan masa depan lembaga yang menaunginya serta daerah pada umumnya. Perencanaan dan pengendalian yang partisipatif menggambarkan bahwa dalam melakukan perencanaan dan pengendalian selalu melibatkan komponen-komponen stakeholders lainnya khususnya masyarakat. Sementara itu perencanaan dan pengendalian yang berkualitas menggambarkan bahwa program-program pembangunan yang dilaksanakan memiliki mutu yang tinggi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh komponen masyarakat yang ada di daerah. Sedangkan perencanaan dan pengendalian yang berkelanjutan menggambarkan bahwa perencanaan dan pengendalian yang dilakukan tidak hanya sebatas pada lima tahun yang akan datang namun akan terus berlanjut pada tahap berikutnya. Rumusan Visi Bappeda di atas dapat dipahami melalui makna yang terkandung pada konsep-konsep sebagai berikut: 1. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Partisipatif adalah proses perencanaan pembangunan yang mampu mengakomodir secara obyektif berbagai kebutuhan dan aspirasi masyarakat agar dapat menghasilkan konsensus bersama menuju perubahan yang lebih baik dan diterima oleh semua pihak. Oleh karena itu dalam setiap pengambilan keputusan memerlukan keterlibatan masyarakat. Partisipasi aktif tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak positif terhadap perencanaan pembangunan. Sebaliknya apabila partisipasi masyarakat diabaikan sedangkan mobilisasi masyarakat yang dikembangkan, proses pembangunan akan terhambat bahkan akan mengalami kegagalan, karena masyarakat kurang merasa memiliki hasil- hasil pembangunan. 2. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Profesional adalah semua input SDM aparatur memiliki keahlian dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi serta keahlian dalam bidang dukungan administrasi ketatausahaan. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

77 3. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Inovatif adalah proses perencanaan pembangunan yang berkenaan dengan menetapkan prosedur atau cara-cara baru hingga tercapai atau melampaui target yang telah ditetapkan dalam koridor perundangan yang berlaku. 4. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Akuntabel adalah proses perencanaan pembangunan yang dilakukan dengan terukur, baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga memudahkan dalam pengendalian MISI BAPPEDA KOTA PARIAMAN Misi merupakan pernyataan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, yang harus dilaksanakan agar tujuan dapat berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi diharapkan semua pihak dapat mengetahui dan melaksanakan perannya secara optimal sehingga setiap program dapat berhasil sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pernyataan misi yang jelas akan memberikan arahan kepada setiap stakeholder untuk mengambil bagian dalam pembangunan. Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan tersebut dengan bertumpu kepada potensi sumber daya dan kemampuan yang dimiliki serta ditunjang dengan semangat kebersamaan, tanggung jawab dari seluruh aparat Bappeda dan dukungan pemangku kepentingan, maka ditetapkan Misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perencanaan pembangunan Daerah; 2. Meningkatkan ketersediaan basis data dan sarana prasarana pendukung perencanaan pembangunan daerah dengan sistem teknologi informasi dan komunikasi; 3. Memperkuat koordinasi antar stakeholder dalam proses perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah; 4. Mengoptimalkan perencanaan pembangunan daerah yang inovatif serta sinergis antar sektor dan wilayah; dan 5. Mewujudkan perencanaan tata ruang wilayah sebagai matra dari pembangunan daerah RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

78 7.3. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, strategis daerah yang dihadapi. Pernyataan tujuan tersebut akan diterjemahkan dan menangani isu kedalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin dicapai dari masing-masing misi. Sedangkan sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diusahakan dapat diukur dalam bentuk kuatitatif. Oleh karena itu, sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Adapun tujuan dan sasaran janka menengah yang ingin diwujudkan oleh Bappeda Kota Pariaman adalah : a. Tujuan : Meningkatnya kualitas SDM perencana pembangunan daerah Sasaran : 1) Meningkatnya kapasitas SDM perencana pembangunan daerah b. Tujuan : Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah Sasaran : 1) Meningkatnya kesesuaian muatan antar dokumen perencanaan pembangunan daerah 2) Meningkatnya kesesuaian muatan antara dokumen perencanaan pembangunan daerah dengan dokumen perencanaan SKPD c. Tujuan : Meningkatnya kualitas hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah Sasaran : Meningkatnya ketersediaan hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

79 d. Tujuan: Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah Sasaran : Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah e. Tujuan : Meningkatnya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah Sasaran: Meningkatnya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah 7.4. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk mencapai sasaran-sasaran jangka menengah tersebut diatas, maka strategi dan Arah Kebijakan yang dilaksanakan oleh Bappeda Kota Pariaman adalah sebagai berikut : Strategi I : Peningkatan koordinasi, sinkronisasi dan akselerasi pelaksanaan pembangunan daerah Arah Kebijakan : 1. Meningkatkan koordinasi antar SKPD, baik secara vertikal maupun horisontal dalam melaksanakan kegiatan pembangunan daerah 2. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota lain maupun dengan pemerintah pusat dalam melaksanakan pembangunan terintegrasi Strategi I : Peningkatan pembangunan yang seimbang antar wilayah sesuai dengan RTRW Kota Pariaman Arah Kebijakan : 1. Meningkatkan pembangunan Yang seimbang antar sektor dan antar wilayah sesuai dengan potensi dan daya dukung lingkungan 2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan agar sesuai dengan kondisi setempat dan kebutuhan masyarakat setempat RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

80 Strategi III : Peningkatan pembangunan infrastruktur berdasarkan RTRW Kota Pariaman Arah Kebijakan : 1. Meningkatkan mutu infrastruktur secara bertahap baik dikawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan 2. Memelihara infrastruktur yang telah terbangun secara berkesinambungan serta mengembangkan jaringan infrastruktur yang terpadu antar sistem dan terintegrasi antar wilayah serta ramah lingkungan Untuk merumuskan strategi dan kebijakan SKPD, yang perlu diperhatikan adalah kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam mengembangkan kelembagaan secara menyeluruh, untuk itulah perlu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor tersebut dengan melakukan pengelompokan sebagai berikut : FAKTOR INTERNAL Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembahasan faktor internal adalah aspek kelembagaan yang terkait dengan kewenangan, fungsi dan peran, sumber daya aparatur, sarana dan prasarana. 1. Aspek Kekuatan Aspek kekuatan adalah segala sesuatu yang terdapat di dalam kewenangan dan berada dibawah langsung kendali tugas dan fungsi Bappeda yang dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kinerja Bappeda. 2. Aspek Kelemahan Aspek kelemahan adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam dan terkait langsung dengan fungsi dan peranan Bappeda yang dapat menjadi kendala dalam peningkatan kinerja Bappeda. FAKTOR EKSTERNAL Faktor-faktor lingkungan strategis yang berpengaruh langsung terhadap kinerja Bappeda yaitu : 1. Aspek Peluang RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

81 Pengertian peluang adalah kondisi eksternal yang mendukung dan dapat dimanfaatkan dalam peningkatan kinerja Bappeda. 2. Aspek Ancaman Ancaman adalah kondisi eksternal yang dapat mengganggu dan menghambat pengembangan dan peningkatan kinerja Bappeda di Kota Pariaman. PENYUSUNAN STRATEGI Strategi diperlukan untuk memperjelas arah dan tujuan pengembangan dan peningkatan kinerja Bappeda. Dalam mengemban tugas dan kewenangannya, Bappeda harus memiliki acuan langkah agar pelaksanaan tugas tetap berada pada koridor yang ditetapkan dan hasilnya dapat dirasakan secara nyata baik oleh aparatur maupun masyarakat. Oleh karena itu penentuan strategi yang tepat menjadi sangat penting. Pengembangan dan peningkatan kinerja Bappeda yang dilaksanakan memiliki harapan-harapan masa depan yang ingin dicapai, yang bertitik tolak pada kondisi internal dan eksternal dengan keanekaragamannya. Strategi merupakan suatu respon terhadap visi, misi dan tujuan yang akan menjadi rujukan dari seluruh kebijakan dan program kegiatan yang dikeluarkan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Selain itu strategi yang disusun harus sesuai pula dengan kebijakan dan tujuan pembangunan Kota Pariaman secara keseluruhan. Strategi-strategi tersebut dilakukan dengan tabulasi silang terhadap faktorfaktor internal dan eksternal untuk mendapatkan: 1. Strengts - Opportunities Strategy, yaitu menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal; 2. Weakness - Opportunities Strategy, yaitu memperbaiki kelemahan internal dengan mengambil keuntungan dari peluang eksternal; 3. Strengts - Threats Strategy, yaitu menggunakan kekuatan internal untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman eksternal; 4. Weakness - Treaths Strategy, yaitu merupakan strategi pertahanan untuk menghindari kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Penjabaran faktor internal, faktor eksternal, serta penjabaran strategi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

82 Tabel 4.1 : Penentuan 'Faktor 'Internal, 'Faktor 'Eksternal, 'dan 'Alternatif 'Strategi' Faktor Internal Faktor Eksternal Peluang (O) : 1. Kewenangan dan peran Bappeda yang makin kuat dan luas dalam penyelenggaraan pemerintahan, khususnya bidang perencanaan, penganggaran, dan pengendalian pembangunan; 2. Sinergitas perencanaan antara pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota; 3. Kewenangan yang jelas dan menjadikan stuktur Bappeda lebih efektif dan efisien 4. Penyusunan rencana pembangunan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat mendapat dukungan prioritas. 5. Memberikan dukungan untuk menyusun road map ekonomi kota Pariaman Ancaman (T): 1. inkonsistensi Peraturan Perundangan yang mengatur mengenai Perencanaan; 2. Perencanaan masih bersifat Sektoral; 3. Masih adanya tumpang tindih kewenangan dan urusan dengan SKPD lain 4. Perkembangan kawasan/wilayah Kota tidak sebanding dengan dokumen perencanaan yang dihasilkan; 5. Kesulitan dalam menentukan prioritas pembangunan 6. Tuntutan representasi dalam proses rencana pembangunan semakin kuat 7. Adanya tuntutan masyarakat untuk merasakan hasil rencana pembangunan dalam bentuk riil. 8. Kebijakan yang terlalu seragam akan mengesampingkan kekhasan karak-teristik masyarakat Kota Pariaman Kekuatan (S) : Alternatif Strategi : (S-O) Alternatif Strategi (S-T): 1. Terlaksanakannya Tugas Pokok dan Fungsi 1. Meningkatkan kualitas pekerjaan dan Bappeda dengan dukungan SDM, sarana dan mempertegas peran dan fungsi Bappeda dalam prasarana memadai setiap perencanaan pembangunan yang diarahkan oleh aparatur perencana dengan kapabilitas yang baik agar didapat sinergitas perencanaan (S1 S4 : RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _ Memberdayakan SDM perencana untuk menghindari pemahaman perencanaan yang sektoral (S1-S3 : T2).

83 O1 -O3) 2. Potensi kapabilitas SDM sudah cukup baik; 2. Memanfaatkan peraturan dan regulasi yang ada dalam pengembangan fungsi dan kewenangan Bappeda (S4, S5, S10, S12 : O1,O3) 3. Potensi aparatur dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi 4. Adanya peningkatan kemampuan dalam kepemimpinan 3. Optimalisasi penggunaan anggaran dalam percepatan Pariaman sebagai Kota Pariwisata (S5, S6,S12 : O4 2. Memberdayakan SDM perencana dalam merumuskan SPM dan dokumen perencanaan yang dibutuhkan (S1-S3 : T1) 3. Memberdayakan peran SDM Aparatur dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pembangunan (S2-S4 : T3) 4. Mengoptimalkan SDM pengelola keuangan dalam perencanaan dan pengendalian penganggaran (S5, S6, S12 : T1) 5. Lokasi kantor cukup strategis; 5. Optimalisasi kendaraan operasional dalam rangka meningkatkan kinerja penyusunan perencanaan pembangunan (S8,S9;T1) 6. Kendaraan operasional dalam jumlah dan kondisi yang memadai; 7. Kuantitas sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan tugas memadai; 8. Kemudahan dalam proses Penyusunan Dokumen Perencanaan; 9. Pelaksanaan Program dan Kegiatan sesuai dengan rencana; 10. Bappeda menjadi salah satu anggota TAPD; 11. Beberapa dokumen perencanaan sudah dapat dikerjakan secara swakelola; 12. Tersedianya dokumen perencanaan yang beragam; 6. Memanfaatkan perundang-undangan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap mekanisme dan tata cara perencanaan (S3 : T1, T7) 7. Efisiensi penggunaan alokasi anggaran untuk mengurangi tuntutan masyarakat yang ingin 'instan' terhadap hasil pembangunan (S6,S11,S12 : T3) 8. Mensinergikan antara perencanaan Sektoral dengan RPJP, RPJM dan RTRW ( S15 : T2,T3) 9. Memasukan variabel investasi dalam penyusunan dokumen perencanaan (S12,S15 :T8) RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

84 Kelemahan (W): Alternatif Strategi (W-O) : Alternatif Strategi (W-T) : 1. Lemahnya Team Work dan belum tergalinya potensi SDM secara optimal); 2. Masih kurangnya Sumber Daya Aparatur yang memiliki skill dan kompetensi sebagai perencana; 3. Belum tersusunnya standar kinerja yang terukur 4. Kemampuan SDM dalam penyusunan perencanaan tidak merata 5. Rendahnya tingkat pemanfaatan dokumen perencanaan yang dihasilkan oleh Bappeda disebabkan karena lemahnya pemahaman mengenai kebutuhan SKPD; 6. Penggunaan & perawatan kendaraan operasional belum optimal.; 7. Barang inventaris belum terkelola secara baik; 8. Tidak adanya tempat/ruangan khusus penyimpanan barang inventaris kantor; 9. Kurangnya pemeliharaan rutin untuk barang inventaris kantor; 1. Meningkatkan kapasitas gedung kantor dan sarana penunjangnya dalam pengembangan urusan kewenangan bidang perencanaan (W7- W14 : O1) 2. Mengembangkan sistem informasi perencanaan pembangunan yang handal guna mendukung tingkat partisipasi dunia usaha dan investor dalam pembangunan kota Pariaman (W15, W18 : O5, 07, O8) 3. Menerapkan standar dan prosedur kerja yang jelas untuk mengambangkan urusan kewenangan yang ada (W4,W5 : O3) 4. Menerapkan sistem informasi pembangunan untuk menciptakan sinergitas pembangunan antar wilayah dan memperkuat Pariaman sebagai PKW (W15,W18 : O2,O4) 5. Menerapkan reward and punishment dengan standar kriteria kinerja yang pasti (W4,W5 : O3) 1. Mempercepat terbentuknya jabatan fungsional perencana untuk mengantisipasi tuntutan masyarakat dalam pembangunan (W2,W3 : T5); 2. Meningkatkan kapasitas gedung kantor untuk menerapkan standar pelayanan minimal yang belum tersedia (W7,W8, W13); 3. Mewujudkan sistem data dan informasi yang akurat untuk mengurangi pemahaman sektoral dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap perencanaan pembangunan (W15 :T2) RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

85 10. Belum memadainya sarana instalasi listrik dalam mendukung aktivitas Bappeda; 11. Belum optimalnya dukungan sistem data dan informasi yang handal terhadap proses pengambilan kebijakan; 12. Lemahnya fungsi dan peran Bappeda dalam TAPD sehingga terjadi reduksi kegiatan yang tercantum dalam dokumen perencanaan pada saat proses penganggaran 13. Belum terkelolanya dokumen serta data/informasi penting yang mendukung proses perencanaan; RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

86 Keberhasilan manajemen dalam organisasi sebenarnya terlihat dari kemampuan organisasi beradaptasi terhadap lingkungan stategik yang berubah sedemikian cepat. Selain data-data historis yang dimiliki organisasi sebagai pendukung perencanaan, organisasi juga harus tanggap terhadap lingkungan eksternal dan sektor-sektor lain yang terkait. Oleh karena itu organisasi dalam suatu perencanaan harus melakukan analisis lingkungan strategis. Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana SKPD mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi. Perumusan strategi harus lebih bersifat makro, sehingga strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/indikasi kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan strategi, sasaran, tujuan, serta misi dan visi. Berikut ini dapat dilihat keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijkan seperti yang ditunjukan pada tabel dibawah ini : RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

87 Tabel 4.2 : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN MEWUJUDKAN BAPPEDA SEBAGAI LEMBAGA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG PARTISIPATIF, PROFESIONAL, INOVATIF DAN AKUNTABEL DALAM MEMANTAPKAN KOTA PARIAMAN SEBAGAI KOTA TUJUAN WISATA DAN EKONOMI KREATIF. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perencanaan pembangunan Daerah;. Meningkatnya kualitas SDM perencana pembangunan daerah Meningkatnya kapasitas SDM perencana pembangunan daerah Peningkatan koordinasi, sinkronisasi dan akselerasi pelaksanaan pembangunan daerah Meningkatkan koordinasi antar SKPD, baik secara vertikal maupun horisontal dalam melaksanakan kegiatan pembangunan daerah Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota lain maupun dengan pemerintah pusat dalam melaksanakan pembangunan terintegrasi Meningkatkan ketersediaan basis data dan sarana prasarana pendukung perencanaan pembangunan daerah dengan sistem teknologi informasi dan komunikasi; Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah Meningkatnya kesesuaian muatan antar dokumen perencanaan pembangunan daerah Peningkatan pembangunan yang seimbang antar wilayah sesuai dengan RTRW Kota Pariaman Meningkatkan pembangunan Yang seimbang antar sektor dan antar wilayah sesuai dengan potensi dan daya dukung lingkungan Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

88 Memperkuat koordinasi antar stakeholder dalam proses perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah; Mengoptimalkan perencanaan pembangunan daerah yang inovatif serta sinergis antar sektor dan wilayah; dan Meningkatnya kualitas hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah Meningkatnya kesesuaian muatan antara dokumen perencanaan pembangunan daerah dengan dokumen perencanaan SKPD Meningkatnya ketersediaan hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah Peningkatan pembangunan infrastruktur berdasarkan RTRW Kota Pariaman pembangunan agar sesuai dengan kondisi setempat dan kebutuhan masyarakat setempat Meningkatkan mutu infrastruktur secara bertahap baik dikawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan Memelihara infrastruktur yang telah terbangun secara berkesinambungan serta mengembangkan jaringan infrastruktur yang terpadu antar sistem dan terintegrasi antar wilayah serta ramah lingkungan Mewujudkan perencanaan tata ruang wilayah sebagai matra dari pembangunan daerah Meningkatnya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah Meningkatnya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

89 NO MISI TUJUAN Tabel 4.3 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN BAPPEDA INDIKATOR TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE (1) (2) (3) (4) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perencanaan pembangunan Daerah;. Meningkatnya kualitas SDM perencana pembangunan daerah Presentasie OPD Meningkatnya kapasitas SDM yang memiliki SDM perencana pembangunan yang berkualitas daerah Presentase SKPD yang memilki SDM yang berkualitas 50% 60% 70% 90% 100% Presentasi SDM Bappeda yang telah mengikuti Diklat perencanaan Presentase SDM Bappeda yang telah mengikuti Diklat 20% 30% 40% 50% 60% Meningkatkan ketersediaan basis data dan sarana prasarana pendukung perencanaan pembangunan daerah dengan sistem teknologi informasi dan komunikasi; Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah Presentase kesesuaian muatan antar dokuen perencanaan pembangunan daerah Meningkatnya kesesuaian muatan antar dokumen perencanaan pembangunan daerah Presentase kesesuaian antara RPJMD dengan RKPD 70% 80% 85% 90% 100% Presentase Meningkatnya kesesuaian kesesuaian muatan muatan antara dokumen antar dokumen perencanaan pembangunan perencanaan daerah dengan dokumen pembangunan Presentase kesesuaian antara RPJMD dengan RTRW 80% 85% 90% 95% 100% RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

90 daerah dengan perencanaan SKPD perencanaan SKPD Presentase kesesuaian antara RPJMD dengan Renstra SKPD 80% 85% 90% 95% 100% Presentase kesesuaian antara RKPD dengan Renja OPD 70% 80% 85% 90% 100% Presentse kesesuaian antara RTRW dengan Renstra SKPD 85% 90% 90% 95% 100% Memperkuat Meningkatnya kualitas hasil koordinasi antar penelitian dan stakeholder dalam pengembangan proses perencanaan, pembangunan daerah pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah; Presentase hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah yang ditindaklanjuti oleh stakeholders Meningkatnya ketersediaan hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah Presentase hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah 70% 80% 85% 90% 100% Mengoptimalkan perencanaan pembangunan daerah yang inovatif serta sinergis antar sektor dan wilayah; dan Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah Jumlah stakeholders yang menyampaikan usulan Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah Jumlah stakeholdes yang menyampaikan usulan (%) 70% 80% 85% 90% 100% Presentase kehadiran stakeholders dalam Musrenbang Presentase kehadiran stakeholders dalam Musrenbang 80% 85% 90% 100% 100% RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

91 Mewujudkan perencanaan tata ruang wilayah sebagai matra dari pembangunan daerah Meningkatnya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah Presentase capaian Meningkatnya kesesuaian target kinerja yang antara perencanaan dan 100 % keatas pelaksanaan pembangunan daerah Presentase capaian target kinerja yang 100 % keatas 85% 85% 90% 100% 100% Presentase capaian target kegiatan yang 100 % keatas Presentase capaian target kiegiatan yang 100 % keatas 85% 85% 90% 100% 100% RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

92 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

93 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN Dengan ditetapkan strategi pencapaian sasaran dan tujuan melalui penetapan kebijakan, maka Bappeda Kota Pariaman menetapkan program dan kegiatan prioritas selama 5 tahun. Program prioritas adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang mendapatkan prioritas dalam pendanaan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Prioritas yang menjadi urusan wajib perencanaan pembangunan pada BAPPEDA tahun adalah penyusunan dokumen perencanaan daerah yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintah daerah beserta kegiatan pendukung pelaksanaan perencanaan daerah lainnya. Penetapan program mempertimbangkan dan kegiatan ini disusun dengan memperhatikan dan tugas pokok dan fungsi Bappeda Kota Pariaman yaitu Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Pariaman. Maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi (1) Program Umum yang dipergunakan untuk mengoperasionalkan dukungan operasional kantor beserta SDM dan sarana serta prasarana BAPPEDA, dan (2) Program Khusus yang diarahkan untuk mengoperasionalkan target-target khusus perencanaan PROGRAM UMUM BAPPEDA Program umum BAPPEDA dengan mengacu pada lampiran A VIII Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan telah dirubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 meliputi : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

94 Kegiatan-kegiatan dari program tersebut dapat dilihat pada tabel PROGRAM KHUSUS BAPPEDA Program khusus, disamping diintroduksi dari sinkronisasi antara lampiran A/VIII Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, dan juga dielaborasi dari PP 38 Tahun 2007 adalah: 1. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 2. Program Pengembangan Perumahan 3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 4. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar 5. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah 6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 7. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 8. Program Perencanaan Sosial dan Budaya 9. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Kegiatan-kegiatan dari program tersebut dapat dilihat pada tabel 5.1 RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

95 Tabel 5.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) Kondisi Kinerja Awal (Akhir Tahun 2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 Kondisi Kinerja Akhir Renstra (Akhir Tahun 2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Meningkatnya kualitas SDM perencana pembangunan daerah Meningkatnya Presentase kapasitas SDM SKPD yang perencana memilki SDM pembangunan yang daerah berkualitas Program Pelayanan administrasi Perkantoran Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa administrasi keuangan Penyediaan jasa kebersihan kantor Meningkatnya Kegiatan Pelayanan administrasi perkantoran Terlaksananya kegiatan surat menyurat dan kearsipan Tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Tersedianya honorarium jasa administrasi keuangan Tersedianya alat kebersihan dan bahan pembersih Pelaksanaan kegiatan surat menyurat dan kearsipan belum optimal Belum tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Belum tersedianya honorarium jasa administrasi keuangan Belum tersedianya alat kebersihan dan bahan pembersih % % c % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % Penyediaan alat tulis kantor Penyedian barang cetakan dan penggandaan Tersedianya alat tulis kantor: kertas, tinta, map, pena, dll Tersedianya barang cetakan: amplop, kuitansi, SPPD, penggandaan peraturan, dll Belum tersedianya alat tulis kantor: kertas, tinta, map, pena, dll Belum tersedianya barang cetakan: amplop, kuitansi, SPPD, penggandaan peraturan, dll 100 % % % % % % % % % % % % Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah Tersedianya alat-alat Belum tersedianya listrik: lampu, kabel, dll alat-alat listrik: lampu, kabel, dll Tersedianya surat kabar terbitan periodik dan peraturan per-uuan Belum tersedianya surat kabar terbitan periodik dan peraturan per-uuan Tersedianya konsumsi Belum tersedianya untuk rapat-rapat dinas konsumsi untuk rapat-rapat dinas Terlaksananya Belum terlaksananya perjalanan dinas dalam perjalanan dinas rangka konsultasi ke dalam rangka provinsi, pusat, lintas konsultasi ke SKPD, dll provinsi, pusat, lintas SKPD, dll 100 % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %

96 TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) Kondisi Kinerja Awal (Akhir Tahun 2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 Kondisi Kinerja Akhir Renstra (Akhir Tahun 2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Program Peningkatan Meningkatnya sarana dan Prasarana sarana prasarana Aparatur perkantoran Pengadaan peralatan gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan/ perlengkapan kantor Tersedianya sarana dan prasarana & peralatan gedung kantor Terpelihara dan terawatnya kendaraan dinas roda 2 dan 4 Belum tersedianya sarana dan prasarana & peralatan gedung kantor Jumlah unit Kendaraan operasional/dinas yang dipeilhara Tersedianya Jumlah jenis pemeliharaan peralatan pemeliharaan gedung atau kantor peralatan gedung atau kantor 100 % % % % % % jenis jenis jenis jenis jenis jenis jenis jenis jenis jenis jenis jenis Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah Presentase SDM Bappeda yang telah mengikuti Diklat Meningkatnya Presentase kesesuaian kesesuaian muatan antar antara RPJMD dokumen dengan RKPD perencanaan pembangunan daerah Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pendidikan dan pelatihan formal Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah Bimbingan teknis tentang perencanaan SKPD Program Perencanaan Pembangunan Daerah Penetapan RPJPD Meningkatnya wawasan pengetahuan, keterampilan & profesionalisme aparatur Jumkah SDM yang mengikuti diklat perencanaan dan diklat pendukung. tersusunnya dokumen perencanaan SKPD (dokumen Renja SKPD) Terselenggaranya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas dan partisipatif Jumlah Perda tentang RPJPD Kota Pariaman Tahun Kurang optimalnya sumber daya aparatur Belum terlaksananya bimbingan teknis dalam penyusunan dokumen perencanaan SKPD org org org org org org SKPD SKPD SKPD ######## ######## ######## Belum Terperdakannya RPJPD Perda Penyusunan Rancangan RPJMD Jumlah dokumen RPJMD Kota Pariaman Belum tersedianya dokumen RPJMD dokumen

97 TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) Kondisi Kinerja Awal (Akhir Tahun 2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 Kondisi Kinerja Akhir Renstra (Akhir Tahun 2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Penyusunan Rancangan RKPD Jumlah Perda tentang RPJMD Kota Pariaman Tahun Tersedianya dokumen RKPD Kota Pariaman Tahun xx Belum tersedianya Perda tentang RPJMD Kota Pariaman Tahun Perda Belum tersedianya dokumen RKPD Kota Pariaman Tahun xx 1 dokumen dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Penyusunan Rancangan RKPD Perubahan Tahun XX Jumlah dokumen RKPD Perubahan Tahun xx Belum tersedianya dokumen RKPD Perubahan Tahun xx 1 dokumen dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Jumlah Perwako RKPD Perubahan Tahun xx Belum tersedianya Perwako RKPD Perubahan Tahun xx 1 Perwako 1 Perwako 1 Perwako 1 Perwako 1 Perwak o 1 Perwako Evaluasi RKPD Persentase Program/Kegiatan yang telah ditetapkan pada Perwako RKPD yang tertampung dalam Terlaksana evaluasi RKPD Kota Pariaman Tahun xx 90 % Program/Kegiatan yang telah ditetapkan pada Perwako RKPD yang 90 % 95 % 100 % 100 % 100 % 100 % Belum terlaksananya evaluasi RKPD Kota Pariaman 1 dokumen dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Evaluasi RPJMD Terlaksananya Belum terlaksananya koordinasi dan evaluasi koordinasi dan RPJMD evaluasi RPJMD dokumen dokum en dokumen Meningkatnya Presentase Peninjauan Kembali kesesuaian muatan antara dokumen perencanaan pembangunan daerah dengan dokumen kesesuaian antara RPJMD dengan RTRW RTRW Operasional Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Tersedianya Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Terlaksananya rapat koordinasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Perda RTRW Belum terlaksananya rapat koordinasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah dok dok kali kali kali kali kali kali Presentase kesesuaian antara RPJMD dengan Renstra SKPD Koordinasi perencanaan pembangunan Bidang Ekonomi Jumlah dokumen koordinasi perencanaan bid. ESDA Belum tersusunnya dokumen koordinasi perencanaan bid. ESDA 4 dokumen dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen

98 TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) Kondisi Kinerja Awal (Akhir Tahun 2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 Kondisi Kinerja Akhir Renstra (Akhir Tahun 2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya Terciptanya kosistensi perencanaan pembangunan daerah Terlaksananya koor. perencanaan Bid. Sosbud Belum terciptanya kosistensi perencanaan pembangunan daerah 5 SKPD 6 SKPD 6 SKPD 6 SKPD 6 SKPD 29 SKPD Belum lancarnya koor. perencanaan Bid. Sosbud 1 tahun dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Presentase kesesuaian antara RKPD dengan Renja OPD Koordinasi Perencanaan Bidang Fisik Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan laporan capaian kinerja dan keuangan Terciptanya konsistensi perencanaan pembangunan daerah bidang fisik Belum terciptanya konsistensi perencanaan pembangunan daerah di bidang Terlaksananya fisik Belum lancarnya koordinasi perencanaan koordinasi pembangunan bidang perencanaan fisik (survey program & pembangunan monev) bidang fisik (survey program & monev) 60 % % % % % % SKPD 5 SKPD 5 SKPD 5 SKPD 5 SKPD 5 SKPD Meningkatnya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Jumlah Laporan capaian kinerja SKPD yang disusun Belum tersusunnya laporan kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 4 dokumen dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Penyusunan Rancangan PPAS Jumlah dokumen PPAS Tahun xx Belum tersedianya dokumen PPAS 1 dokumen dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Penyusunan Rancangan PPAS Perubahan Penyusunan Rancangan KUA Persentase Program/Kegiatan yang telah ada pada dokumen KUA dan PPAS yang tertampung Jumlah dokumen PPAS perubahan Persentase Program/Kegiatan yang telah ada pada dokumen KUA dan PPAS Perubahan yang Jumlah dokumen KUA 95 % Program/Kegiatan yang telah ada pada dokumen KUA dan PPAS yang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Belum tersedianya dokumen PPAS Perubahan 1 dokumen % Program/Kegiatan yang telah ada pada dokumen KUA dan PPAS Perubahan Belum tersedianya dokumen KUA dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 1 dokumen dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Penyusunan Rancangan KUA Perubahan Jumlah dokumen KUA Perubahan Belum tersedianya dokumen KUA Perubahan 1 dokumen dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen

99 TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) Kondisi Kinerja Awal (Akhir Tahun 2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 Kondisi Kinerja Akhir Renstra (Akhir Tahun 2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Presentse kesesuaian antara RTRW dengan Renstra SKPD Program Pemanfaatan Tata Ruang Pengawasan pemanfaatan ruang Presentase Terlaksananya Pengawasan pemanfaatan ruang 60% 60 % % % % % % Meningkatnya kualitas hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah Meningkatnya ketersediaan hasil penelitian dan pengembanga n pembangunan Presentase hasil penelitian dan pengembanga n pembangunan daerah Program Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi Penyusunan Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Daerah Terselenggaranya perencanaan pembangunan bidang ekonomi Jumlah Dokumen rencana aksi pengembangan ekonomi daerah yang disusun Terlaksananya seminar dan diskusi aktual bidang perekonomian Belum tersusunnya dokumen rencana aksi pengembangan ekonomi daerah Belum terlaksananya seminar dan diskusi aktual bidang perekonomian dokume n dokumen kali kali Pendamping PNPM mandiri Perkotaan Terfasilitasinya kegiatan PNPM Kota Pariaman Penyusunan Terlaksananya Perencanaan dan penyusunan Pengembangan Ekonomi perencanaan dan Maysrakat pengembangan ekonomi masyarakat Koordinasi Penyusunan Rencana Induk Ketahanan Pangan Koordinasi Penyusunan Dokumen PJM Pronangkis Tersusunnya dokumen Rencana Induk Ketahanan Pangan Jumlah Dokumen PJM Pronangkis Belum terfasilitasinya kegiatan PNPM Kota Pariaman Belum tersusunnya perencanaan dan pengembangan ekonomi masyarakat Belum adanya dokumen Rencana Induk Ketahanan Pangan Belum tersedianya dokumen PJM Pronangkis 1 tahun tahun tahun tahun tahun tahun kali kali dokumen dokumen dokumen dokumen Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal Penyusunan perencanaan tematik ekonomi kreatif Kota Pariaman Jumlah dokumen RUPM Kota Pariaman Belum adanya dokumen RUPM Kota Pariaman Jumlah Dokumen Belum adanya perencanaan tematik dokumen ekonomi kreatif Kota perencanaan Pariaman yang disusun tematik ekonomi kreatif Kota Pariaman dokume n dokume n dokumen dokumen

100 TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) Kondisi Kinerja Awal (Akhir Tahun 2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 Kondisi Kinerja Akhir Renstra (Akhir Tahun 2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Koordinasi Perencanaan Pembangunan Industri Pariwisata Daerah Jumlah Dokumen perencanaan Pembangunan Industri Pariwisata Daerah dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Koordinasi Perencanaan Pembangunan Ekonomi Kreatif Jumlah Dokumen perencanaan Pembangunan Ekonomi Kreatif Daerah dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Koordinasi Perencanaan Pembangunan Investasi dan Perdagangan Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan Investasi dan Perdagangan dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Koordinasi perencanaan pembangunan Dekonsentrasi & Tugas Perbantuan Jumlah dokumen koordinasi dekon dan tugas pembantuan Belum maksimalnya koordinasi dekon dan tugas pembantuan 4 dokumen dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Koordinasi Perencanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah Jumlah Dokumen koordinasi perencanaan dan strategi penanggulangan kemiskinan daerah yang disusun Belum terlaksananya koordinasi perencanaan dan strategi penanggulangan kemiskinan daerah 1 dokumen dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Pemerintahan Daerah Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengarusutamaan Gender Koordinasi perencanaan Bidang DAK Jumlah dokumen koordinasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi Jumlah dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengarusutamaan Gender Terhimpunnya koordinasi perencanaan pembangunan DAK Belum maksimalnya koordinasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi Belum adanya dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengarusutamaan Gender Belum terhimpunnya koordinasi perencanaan pembangunan DAK 1 dokumen dokume n dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen dokumen bidang bidang bidang bidang bidang bidang Operasional Pokjanis RPKPP (Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas) Jumlah dokumen RPKPP Belum tersedianya dokumen RPKPP 1 dokumen dokumen Sosialisasi Sistem Informasi Perencanaan (SIP) Berbasis Geospasial Jumlah Sosialisasi Sistem Informasi Perencanaan (SIP) Berbasis Geospasial Belum adanya Sosialisasi Sistem Informasi Perencanaan (SIP) Berbasis Geospasial 1 kali kegiatan

101 TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) Kondisi Kinerja Awal (Akhir Tahun 2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 Kondisi Kinerja Akhir Renstra (Akhir Tahun 2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Sistem Informasi Perencanaan (SIP) Berbasis Geospasial Tersedianya Sistem Belum tersedianya Informasi Perencanaan Sistem Informasi (SIP) Berbasis Perencanaan (SIP) Geospasial di Kota Berbasis Geospasial Pariaman di Kota Pariaman aplikasi aplikasi Terlaksananya pelatihan Geospasial Belum adanya pelatihan Geospasial SKPD SKPD Program Terlaksananya Perencanaan Perencanaan Pengembangan Kota- Pengembangan Kota- Kota Menengah dan Kota Menengah dan Besar Besar Koordinasi Perencanaan Terlaksananya Air Minum, Drainase dan opeasional TKK Sanitasi Perkotaan Pamsimas Kota (Operasional TKK Pariaman Program PAMSIMAS) Belum maksimalnya pelaksanaan opeasional TKK Pamsimas Kota Pariaman 4 pertemua n pertemu an pertemu an pertemu an pertem uan pertemuan Pembangunan Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP) Meningkatnya akses masyarakat terhadap air bersih Tersedianya dokumen Pembangunan Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kota Pariaman Akses masyarakat terhadap air bersih masih rendah Belum tersedianya dokumen Pembangunan Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kota Pariaman 1 dokumen Desa/Kel urahan dokume n 40 Desa/Kel urahan 40 Desa/Kel urahan dokumen dokumen Desa/K eluraha n dokum en 40 Desa/Kelur ahan dokumen Adanya review MPSS Kota Pariaman berdasarkan data AMPL yang up to date Pengelolaan Data AMPL Kota Pariaman Penyusunan dan Pengumpulan Data Umum Pembangunan Kota Pariaman Penyusunan dan Pengumpulan Data Tinjauan Umum Perekonomian Kota Pariaman Penyusunan dan Pengumpulan Data Tinjauan Umum Ketenagakerjaan Kota Pariaman Tersedianya data AMPL Kota Pariaman Tersusunnya data umum pembangunan Kota Pariaman Tersusunnya Data Tinjauan Umum Perekonomian Kota Pariaman Tersusunnya Data Tinjauan Umum Ketenagakerjaan Kota Pariaman Belum terkelolanya data AMPL Kota Pariaman dengan baik Belum tersusun dan terkumpulnya data umum pembangunan Kota Pariaman Belum tersusun dan terkumpulnya Data Tinjauan Umum Perekonomian Kota Pariaman Belum tersusunnya Data Tinjauan Umum Ketenagakerjaan Kota Pariaman databas e AMPL Dokume n Dokume n Dokume n dokumen dokumen dokumen dokumen Dokume n Dokume n dokum en dokum en Dokum en database AMPL Dokumen Dokumen Dokumen

102 TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) Kondisi Kinerja Awal (Akhir Tahun 2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 Kondisi Kinerja Akhir Renstra (Akhir Tahun 2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah Tersusunnya data statistik daerah Belum tersusunnya data statistik daerah 3 dokumen Dokumen Penyusunan dan Pengumpulan data Indikator Ekonomi Tersusunnya data indikator ekonomi Belum tersusunnya data indikator ekonomi 1 Dokumen Dokumen Penyusunan dan Pengumpulan data Sakerda Tersusunnya data Sakerda Belum tersusunnya data Sakerda 1 Dokumen Dokumen Penyusunan dan Tersusunnya buku Pengumpulan Data PDRB PDRB dan buku Pariaman, Kecamatan Dalam Angka Penyusunan & Analisa Tersusunnya Data/ Informasi data/informasi Perencanaan (Profil perencanaan (Profil Daerah) Daerah) Pengumpulan Data dan Penyusunan Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Penulisan buku Walikota Pariaman Tersusunnya buku indikator kesejahteraan rakyat (Inkesra) Belum tersusunnya buku PDRB dan buku Pariaman, Kecamatan Dalam Angka Belum tersusunnya data/informasi perencanaan (Profil Daerah) Belum tersusunnya buku indikator kesejahteraan rakyat (Inkesra) Terlaksananya Belum terlaksananya Penulisan buku Penulisan buku Walikota Pariaman dari Walikota Pariaman Adlis Legan Hingga dari Adlis Legan Mukhlis Tersusunnya Rahman Buku (1987- Hingga Belum Buku Mukhlis Walikota Pariaman Drs. Mukhlis, R., MM Program Tersedianya Pengembangan Data data/informasi/stati / Informasi /Statistik stik daerah Daerah Forum data SKPD Terlaksananya sinkronisasi data dengan SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman Walikota Pariaman Drs. Mukhlis, R., MM Belum terlaksananya sinkronisasi data dengan SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman 2 Dokumen Dokumen dokumen dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Dokumen Dokumen buku buku buku buku dokumen dokume n dokumen dokumen dokum en dokumen Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah Meningkatnya peranserta stakeholders dalam perencanaan pembangunan daerah Jumlah stakeholdes yang menyampaikan usulan (%) Penyelenggaraan Musrenbang RKPD Terlaksananya Musrenbang RKPD Belum terlaksananya Musrenbang RKPD Tersedianya Tersedianya dok/ dok/prosiding prosiding Musrenbang sebagai Musrenbang sebagai masukan dalam masukan dalam penyusunan rancangan penyusunan akhir RKPD rancangan akhir RKPD Tahun 4 dan 200 hari dan org dan dokumen 1 hari dan org dokume n dan 200 hari dan org dan 200 hari dan org dan dokumen 1 dokumen 1 hari dan org dokum en dan 200 hari dan org 1 dokumen

103 TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) Kondisi Kinerja Awal (Akhir Tahun 2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 Kondisi Kinerja Akhir Renstra (Akhir Tahun 2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Presentase kehadiran stakeholders dalam Musrenbang Persentase Usulan Musrenbang yang tertuang dalam RKPD Belum terakomodirnya Persentase Usulan Musrenbang yang tertuang dalam RKPD Fasilitasi Penyelenggaran Jumlah Desa/Kelurahan 71 Desa/Kelurahan Musrenbang yang difasilitasi Desa/Kelurahan 40 % 45 % 50 % 55 % 60 % 60 % 71 % % % % % % Meningkatnya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah Meningkatnya Presentase Perencanaan kesesuaian antara perencanaan capaian target kinerja yang 100 % keatas Pembangunan Daerah dan pelaksanaan pembangunan Pengendalian Program/Kegiatan Pembangunan Terlaksananya Pengendalian Program/Kegiatan Pembangunan Presentasi Pelaksanaan Pembangunan Yand diawasi 40 % % % % % % Monitoring, Evaluasi & Pelaporan Presentase Rapat Koordinasi antar capaian target OPD kiegiatan yang 100 % keatas Terlaksananya Rapat Koordinasi antar OPD Jumlah rapat yang dilaksanakan 12 kali kali kali kali kali kali

104 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

105 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Secara umum indikator kinerja Kota Pariaman yang telah ditetapkan dalam RPJMD menjadi tanggung jawab Bappeda Kota Pariaman sebagai koordinator perencanaan pembangunan. Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidangbidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh masing-masing daerah. Penetapan standar pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat. Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Bappeda Kota Pariaman dengan dokumen RPJMD , maka dalam penyusunannya harus menjadikan dokumen perencanaan jangka menengah tersebut sebagai acuan, artinya indikator kinerja Bappeda Kota Pariaman harus diarahkan untuk mencapai target kinerja sesuai dengan kewenangan Bappeda yang telah dicantumkan dalam target Kinerja RPJMD. Adapun indikator kinerja Bappeda Kota Pariaman yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah: 1. Presentase kesesuaian antara RPJMD dengan RKPD. 2. Presentase kesesuaian antara RPJMD dengan RTRW 3. Presentase kesesuaian antara RPJMD dengan Renstra SKPD. 4. Presentase kesesuaian antara RKPD dengan Renja OPD 5. Presentase kesesuaian antara RTRW dengan Renstra SKPD. 6. Presentase hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah 7. Jumlah stakeholdes yang menyampaikan usulan (%) 8. Presentase kehadiran stakeholders dalam Musrenbang 9. Presentase capaian target kinerja yang 100 % keatas. 10. Presentase capaian target kiegiatan yang 100 % keatas. Untuk lebih jelasnya mengenai indikator kinerja Bappeda Kota Pariaman dapat dilihat pada tabel 6.1 berikut: RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

106 No Tabel 6.1 INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KOTA PARIAMAN TAHUN IDIKATOR KINERJA BAPPEDA KONDISI KINERJA PADA AWAL RENSTRA TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA (AKHIR TAHUN 2018) 1 Presentase SKPD yang memilki SDM yang berkualitas 70% 70% 75% 80% 90% 100% 100% 2 Presentase SDM Bappeda yang telah mengikuti Diklat 20% 20% 30% 40% 50% 60% 60% 3 Presentase kesesuaian antara RPJMD dengan RKPD 70% 70% 80% 85% 90% 100% 100% 4 Presentase kesesuaian antara RPJMD dengan RTRW 80% 80% 85% 90% 95% 100% 100% 5 Presentase kesesuaian antara RPJMD dengan Renstra SKPD 80% 80% 85% 90% 95% 100% 100% 6 Presentase kesesuaian antara RKPD dengan Renja OPD 70% 70% 80% 85% 90% 100% 100% 7 Presentse kesesuaian antara RTRW dengan Renstra SKPD 85% 85% 90% 90% 95% 100% 100% 8 Presentase hasil penelitian dan pengembangan pembangunan daerah 70% 70% 80% 85% 90% 100% 100% 9 Presentase kehadiran stakeholders dalam Musrenbang 80% 80% 85% 90% 100% 100% 100% 10 Presentase capaian target kinerja yang 100 % keatas 85% 85% 85% 90% 100% 100% 100% 11 Presentase capaian target kiegiatan yang 100 % keatas 85% 85% 85% 90% 100% 100% 100% RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

107 sebagai bagian dari upaya mewujudkan transparansi dan akuntabilitas, Bappeda akan membuat laporan kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran berupa keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing-masing kegiatan. Indikator kinerja dapat diartikan sebagai suatu ukuran kuantitatif dan atau ukuran kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Indikator kinerja dapat juga berfungsi : 1. Sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan (on-going) atau setelah tahap kegiatan selesai dan berfungsi; 2. Sebagai ukuran yang digunakan untuk menunjukkan kemajuan yang dicapai dalam perwujudan dari tujuan sasaran yang ditentukan. Secara operasional, umumnya pada sektor publik, evaluasi dapat dilakukan terhadap kegiatan, program, dan kebijakan. Terkait dengan program ada beberapa indikator kinerja yang sering dipakai, yaitu: 1. Indikator masukan (input) adalah suatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran, baik berupa dana, sumberdaya alam, sumber daya manusia, teknologi, dan informasi. 2. Indikator keluaran (output) adalah suatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan baik berupa fisik dan non fisik. 3. Indikator hasil (outcome) adalah suatu yang mencerminkan berfungsinya. RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

108 PENUTUP RENSTRA BAPPEDA KOTA PARIAMAN TAHUN _

RENCANA STRATEGIK TAHUN

RENCANA STRATEGIK TAHUN RENCANA STRATEGIK TAHUN 2013-2018 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PARIAMAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA PARIAMAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 BAPPEDA KOTA PARIAMAN 2016 BADAN PERENCAAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) K O T A P A R I A M A

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS 216-221 RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 221 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 ii Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim Assalamu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tujuan dari Penyusunan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo ini adalah :

KATA PENGANTAR. Tujuan dari Penyusunan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo ini adalah : KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, taufiq dan hidayah-nya sehingga Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

Renstra BAPPEDA Kabupaten Probolinggo Tahun BAB I PENDAHULUAN

Renstra BAPPEDA Kabupaten Probolinggo Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, sebagai acuan dan pegangan bagi pemerintah di tingkat pusat dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa daerah harus menyusun rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Renstra Dinas Pariwisata dan Kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan

Lebih terperinci

Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar

Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar 1. Pendahuluan Dinas Pendidikan adalah salah satu Satuan kerja Perangkat Daerah yang ada dalam lingkungan Pemerintah Daerah kabupaten Tanah Datar yang beralamat

Lebih terperinci

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014 LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 18 TANGGAL : 20 MEI 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA PARIAMAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya

Walikota Tasikmalaya - 1 - Walikota Tasikmalaya PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu masa bakti Kepala Daerah terpilih yang disusun

Lebih terperinci

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi sebagai pedoman penyusunan Rencana

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016-2021 KATA PENGANTAR AssalamualaikumWrWb, Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu kepada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, telah merubah peran Kecamatan

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan

1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta perangkat

Lebih terperinci

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dinamika dan perkembangan sistem pemerintahan mengalami perubahan yang sangat pesat sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang di masyarakat. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PESISIR SELATAN

BUPATI PESISIR SELATAN BUPATI PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 108 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU, WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 90 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB I PENDAHULUAN I - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA 2011 2016 Jalan Mayor Sugianyar No. 3 Kompleks Civics Centre Negara Bali 2012 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang Undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang Undang No. 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN MUARA ENIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN JALAN RAYA Jakarta KM. 50. CIMANDALA KEC SUKARAJA Perubahan Renstra 2013-2018

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI MALUKU TENGGARA SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA.

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Rencana Strategis 6 BAB I PENDAHULUAN.. Latar belakang Secara konseptual dan teknokratis, proses pembangunan dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan utama pembangunan yang ditetapkan yaitu mewujudkan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KOTA JAMBI TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KOTA JAMBI TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Pemerintah berkewajiban untuk menyusun perencanaan pembangunan,

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2010-2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR B erdasarkan Pasal 5 Ayat 2 Undang-Undang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 104 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014-2019 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Renstra DPKP BAB I-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Renstra DPKP BAB I-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh Tahun 2017 merupakan dokumen perencanaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Menimbang DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN ANGGARAN 2014 SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang

Lebih terperinci

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015 Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015 DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS CIPTA KARYA PUSAT PEMERINTAHAN MANGUPRAJA MANDALA JALAN RAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Pasal 5 Ayat (2) UU Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), pengertian RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi,

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2017-2022 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN Jalan Kolonel Wahid Udin Kel. Serasan Jaya Kec. Sekayu Telp. (0714) 322016 Fax. (0714)

Lebih terperinci