PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 9 BANJARMASIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 9 BANJARMASIN"

Transkripsi

1 PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 9 BANJARMASIN Muhammad Isra, Syubhan An nur, dan Sri Hartini Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung MangkuratBanjarmasin Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan dari siswa kelas IX SMP Negeri 9 Banjarmasin yang masih kesulitan dalam memperoleh nilai UTS diatas KKM. Hal ini disebabkan oleh kurangnya strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa menentukan hal-hal penting dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh penggunaan strategi peta konsep terhadap hasil belajar fisika siswa di SMP Negeri 9 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian ini adalah kelas IX D dan kelas IX G. Data penelitian diperoleh dari LKS dan THB yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menghasilkan nilai korelasi sebesar 0,992. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan strategi peta konsep berpengaruh positif terhadap hasil belajar fisika siswa. Kata kunci: Peta konsep, hasil belajar, strategi pembelajaran. PENDAHULUAN Tujuan pendidikan nasional dalam pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah menjadi salah satu sorotan utama dalam peningkatan mutu pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab. Salah satu cabang ilmu yang dapat meningkatkan aspek kemampuan siswa adalah ilmu sains. Mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran dalam rumpun sains yang dapat mengembangkan siswa berpikir analitis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif serta dapat mengembangkan pengetahuan, 26

2 keterampilan dan sikap percaya diri. Fisika merupakan mata pelajaran yang harus memahami benar-benar tentang konsep dasar sebelum melangkah yang lebih rumit dan aplikasinya. Fisika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang dianggap sulit, sehingga nilai rata-rata fisika lebih rendah dibandingkan mata pelajaran lain khususnya dibidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) (Sartika, 2013). Pada saat pengamatan peneliti selama Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMPN 9 Banjarmasin, peneliti menemukan banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 60,2 dalam mata pelajaran IPA. Fakta menunjukkan bahwa pada saat menyampaikan proses pembelajaran, siswa kesulitan menentukan hal-hal penting maupun menghubungkan konsep-konsep pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan inovasi pembelajaran, yaitu menggunakan strategi peta konsep. Melalui penerapan peta konsep dalam pembelajaran fisika diharapkan dapat memudahkan belajar siswa. Hal ini dikarenakan selain menggambarkan konsep-konsep yang penting, peta konsep juga menghubungkan antara konsep-konsep itu sehingga siswa dapat menguasai materi yang sedang dipelajari. Dalam pembelajaran langsung, penggunaan peta konsep sebagai awal pengetahuan dari peserta didik dalam belajar sangat berguna bagi pengajar dalam mencapai hasil belajar. Hasil penelitian Artini dkk (2014) terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran peta konsep berbantuan media gambar dan siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran konvensional. Hal ini dilihat dari hasil rerata kelompok eksperimen lebih tinggi dibanding rerata kelompok kontrol (eksperimen= 23,26 > kontrol = 18,24) dan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan t-hitung sebesar 1,95146, lebih besar dari t-tabel yaitu 1, Dengan demikian, kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran peta konsep berbantu media gambar menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional. Berdasarkan latar belakang tersebut, peta konsep dapat mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti masalah tersebut 27

3 dengan rumusan judul Pengaruh Penggunaan Strategi Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 9 Banjarmasin. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan strategi peta konsep terhadap hasil belajar fisika siswa SMP Negeri 9 Banjarmasin. Adapun rumusan masalah dalam penelitian adalah Apakah terdapat pengaruh penggunaan strategi peta konsep terhadap hasil belajar fisika siswa SMP Negeri 9 Banjarmasin?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan strategi peta konsep terhadap hasil belajar fisika siswa SMP Negeri 9 Banjarmasin. KAJIAN PUSTAKA Peta konsep merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui apa yang telah diketahui oleh peserta didik dalam bentuk retensi pengetahuan sekaligus menghasilkan proses belajar bermakna. Pembelajaran yang disertai penyusunan peta konsep memungkinkan peserta didik terlibat aktif dalam proses berfikir mengaitkan konsep-konsep relevan yang telah mereka miliki dengan informasi baru yang sedang dipelajari. Hal ini juga membuat peserta didik terlatih dalam mengaitkan konsepkonsep yang dimilikinya sehingga dapat membantu dalam memecahkan soal-soal dalam pembelajaran yang melibatkan beberapa konsep yang saling terkait (Rohana, 2009). Berdasarkan penjelasan tersebut diperoleh bahwa peta konsep dapat dipahami sebagai suatu ilustrasi grafis konkret yang menghubungkan antara satu konsep utama dengan konsep lainnya. Peta konsep dapat membantu siswa mempermudah memahami materi pembelajaran. Munthe (2009) mengemukakan bahwa salah satu kegunaan peta konsep sebagai teknik mengajar yaitu dapat digunakan oleh guru untuk memperkenalkan keseluruhan materi dari mata pelajarannya secara utuh dalam satu lembar kertas, dalam bentuk gambar, dan dalam satu waktu yang sama. Menurut Nurhayati (2010), dalam pembelajaran, penggunaan peta konsep dapat memberikan beberapa manfaat bagi siswa, yaitu siswa belajar bagaimana mengkoordinasi sesuatu mulai dari informasi, fakta dan konsep ke dalam suatu konteks pemahaman, sehingga terbentuk pemahaman yag baik dan menuliskannya dengan benar. Menurut Nur (2000) dalam Suherman (2003: 24-26), peta konsep ada empat macam, yaitu: (1) Pohon Jaringan, (2) Rantai Kejadian, (3) Peta Konsep Siklus, (4) Peta Konsep Laba- 28

4 Laba. Dari beberapa macam peta konsep, peneliti menggunakan peta konsep pohon jaringan. Hal ini dikarenakan materi yang digunakan yaitu induksi elektromagnetik lebih mudah dijelaskan dan cocok menggunakan peta konsep pohon jaringan. Teknik peta konsep ini diilhami oleh teori belajar asimilasi kognitif Ausubel yang mengatakan bahwa belajar bermakna terjadi dengan mudah apabila konsep-konsep baru dimasukkan ke dalam konsep-konsep yang lebih inklusif. Dengan kata lain, proses belajar terjadi bila siswa mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru. Dalam teori ini ditemukan bahwa makna dari beberapa konsep itu akan mudah dipahami dengan melihat hubungan/keterkaitan antara satu konsep dengan konsep yang lain, dan belajar efektif (bermakna) akan terjadi apabila pengetahuan yang baru itu dikaitkan/dihubungkan dengan konsepkonsep dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembelajar. (Munthe, 2009). Hasil belajar adalah nilai hasil pengukuran kompetensi siswa yang ditetapkan berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui hasil belajar dapat dilakukan melalui penilaian, pengukuran, pengujian, dan evaluasi. Menurut Arikunto (Ekawarna, 2009: 40) hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pengajaran yang dilakukan oleh guru. Bloom membedakan hasil belajar dalam 3 ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari ketiga jenis hasil belajar yaitu hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor, peneliti mengambil satu hasil belajar saja yaitu hasil belajar kognitif. Pada penelitian ini, yang diukur adalah hasil belajar posttest sehingga yang perlu diperhatikan hanya ranah kognitif siswa. Penggunaan strategi pembelajaran sekarang ini banyak digunakan agar mempermudah siswa dalam menguasai pembelajaran. Tidak cukup hanya dengan menggunakan model pembelajaran langsung, tapi perlu adanya penerapan atau penggunaan strategi belajar, salah satunya penggunaan strategi peta konsep yang dapat membantu siswa dalam menentukan hal-hal penting dalam pembelajaran. Dengan penggunaan peta konsep ini juga dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi, sehingga diharapkan efektivitas dalam mengajar akan meningkat, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan hubungan-hubungan tersebut maka diduga ada pengaruh 29

5 penggunaan peta konsep terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis penelitian ini adalah penggunaan strategi belajar peta konsep berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa SMP Negeri 9 Banjarmasin. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi eksperimen kuasi dengan nonequivalent group pretest-posttest design yaitu desain penelitian yang menggunakan pretest dan posttest untuk grup kontrol nonekuivalen (Mc. Millan & Schumacher, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa IX SMP Negeri 9 Banjarmasin yang berjumlah 304 orang sebanyak 8 kelas. Sampel dalam penelitian adalah dua kelas, sebagai kelas kontrol yaitu kelas IX G dan kelas yang diberikan perlakuan (kelas eksperimen) yaitu kelas IX D, ditentukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Tempat penelitian adalah SMPN 9 Banjarmasin yang beralamat di Jl. Batu Benawa Raya I No. 29 RT 47 komplek Mulawarman. Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2015/2016, yakni pada 29 September 2015 sampai 3 Maret 2016, dalam penelitian di sekolah sebanyak 8 jam pelajaran atau 4 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data dalam penelian berupa tes dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar (THB) untuk mengukur hasil belajar siswa. Penelitian ini didukung dengan perangkat pembelajaran seperti Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan peta konsep. Teknik analisis data meliputi analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif dilakukan untuk dapat mendeskripsikan data yang telah diperoleh. Data analisis deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai rata-rata (mean), median, modus, simpangan baku, varians, nilai tertinggi, dan nilai terendah, pada kedua kelas, baik sebelum maupun sesudah diberi perlakuan. Analisis statistik inferensial merupakan analisis yang dilakukan untuk menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Uji prasyarat yang dilakukan untuk analisis, yaitu uji normalitas dan homogenitas. 30

6 Setelah data dinyatakan normal dan homogen, dilakukan uji hipotesis Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji prasyarat analisis data. Pada penelitian ini menggunukan uji chi kuadrat. Harga (f o f e ) 2 f e adalah merupakan harga chi kuadrat ( h2 ) hitung, dimana f o adalah frekuensi awal dan f e adalah frekuensi harapan. (Sugiyono, 2013). Kriteria data dikatakan berdistribusi normal jika 2 hitung < 2 Tabel (Ruseffendi, 1998). Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan program statistik berbantuan komputer. Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan program satatistik, data dikatakan normal jika nilai signifikan lebih dari 0,05. Dalam statistik uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak.uji homogenitas menggunakan uji variansi dua peubah bebas dengan rumus F = S2 besar S 2 kecil (1) Kriteria pengujian dengan derajat kebebasan (dk), masing-masing untuk dk 1 = (n 1-1) dan dk 2 = (n 2-1) pada taraf kepercayaan dengan α = 0,05, adalah jika nilai F hitung < F Tabel maka berarti kedua harga variansinya homogen, dalam hal lain data berdistribusi tidak homogen (Ruseffendi, 1998). Pengujian homogenitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu dengan uji One-way ANOVA dengan syarat data homogen jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05. Sehingga diketahui bahwa data dalam penelitian ini homogen. Uji hipotesis dilakukan pada nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah data terdistribusi normal dan sampel homogen menggunakan uji t (t-test) dua sampel. Uji t dua sampel ini terdapat uji perbandingan (uji komparatif), tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Setelah dilakukan uji komparatif dan diperoleh adanya perbedaan antara dua variabel, maka selanjutnya dilakukan uji korelasi dengan rumus: r xy = xy ( x 2 )( y 2 ) (2) Keterangan: r xy = nilai korelasi LKS dan posttest kelas eksperimen xy = jumlah dari hasil kali nilai LKS dan posttest kelas eksperimen x2 = jumlah dari kuadrat nilai LKS kelas eksperimen y2 = jumlah dari kuadrat nilai posttest kelas eksperimen Nilai korelasi r yang diperoleh menunjukkan besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Variabel X yang dimaksud dalam uji korelasi adalah nilai 31

7 LKS siswa kelas eksperimen pada pertemuan ke empat. Variabel Y yang dimaksudkan dalam uji korelasi ini Tabel 1. Interpretasi koefisien korelasi niali r adalah nilai posttest kelas eksperimen. Harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut: Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Cukup 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat kuat (Riduwan, 2011: 228) HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian jenis kuasi eksperimen yang digunakan untuk menganalisis pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar siswa dengan kelas IX D sebagai kelas eksperimen atau kelas yang diberi perlakuan yaitu penggunaan peta konsep, dan kelas IX G sebagai kelas kontrol atau kelas yang tidak diberi perlakuan, yaitu dalam pembelajaran langsung tanpa penggunaan peta konsep. Tes Hasil Belajar (THB) digunakan untuk menganalisis hipotesis dan pengaruh dari strategi yang digunakan. THB ini berupa pretest dan posttest dimana soal yang dibuat mengacu pada tujuan pembelajaran pada rancangan pelaksanaan pembelajaran. THB yang dikembangkan dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 25 soal tentang Induksi Elektromagnetik yang telah divalidasi menggunakan validasi empirik dan dapat dipergunakan. Dari hasil posttest akan didapatkan hasil belajar siswa terhadap pengaruh penggunaan strategi peta konsep. Data pretest diambil sebelum kelas diberikan perlakuan. Data pretest ini digunakan untuk mengetahui kesetaraan kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dibawah ini merupakan tabel yang mendeskripsikan hasil pretest siswa dari kelas IX D sebagai kelas eksperimen, dan kelas IX G sebagai kelas kontrol. Kelas Jumlah siswa Nilai terendah Tabel 2. Hasil pretest siswa Nilai tertinggi Median Modus IX D 38 16,00 60,00 40,00 32,00 IX G 38 12,00 52,00 32,00 32,00 32

8 Kelas Jumlah siswa Nilai terendah Nilai tertinggi Median Modus IX D 38 16,00 60,00 40,00 32,00 Kelas Varians Skewness Kurtosis Rata-rata Simp. Baku IX D 113,12-0,101-0,583 40,42 10,64 IX G 82,58-0,297 0,591 32,11 9,09 Baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol, keduanya mempunyai rata-rata yang tidak terlalu berbeda yaitu sebesar 40,42 untuk kelas eksperimen dan sebesar 32,11 untuk kelas kontrol. Soal pretest yang diberikan di kelas IX D dan IX G sama, kedua kelas samasama mempunya rata-rata yang masih jauh di bawah KKM. Data hasil belajar siswa diperoleh setelah penelitian selesai dilakukan peneliti pada kedua kelas, hasil belajar tersebut berupa hasil posttest yang diberikan pada siswa, posttest digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa. Dari data posttest ini akan digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dan kontrol setelah diberikan perlakuan. Posttest ini terdiri dari 25 soal pilihan ganda. Dibawah ini merupakan tabel yang mendeskripsikan hasil posttest kedua kelas, dimana tabel ini meliputi jumlah siswa, rata-rata nilai siswa, median, modus, varians, simpangan baku, nilai terendah, dan nilai tertinggi masingmasing kelas. Data ini diperoleh menggunakan program statistic berbantuan komputer. Kelas Jumlah siswa Nilai terendah Nilai tertinggi Tabel 3 Hasil posttest siswa Median Modus Varians Ratarata Simp. baku IX D 38 64,00 92,00 84,00 84,00 45,35 83,05 6,73 IX G 38 36,00 92,00 64,00 64,00 114,04 63,26 10,68 Berdasarkan data penelitian yang diolah menggunakan program statistik diperoleh data kelas eksperimen mempunyai rata-rata jauh lebih tinggi dari pada kelas kontrol yaitu sebesar 84,21 untuk kelas eksperimen dan sebesar 63,26 untuk kelas kontrol. Soal posttest yang diberikan di kelas IX D dan IX G sama, namun dihasilkan nilai rata- 33

9 rata yang berbeda yaitu kelas eksperimen mempunyai nilai ratarata yang lebih tinggi. Baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama-sama menggunakan model direct instruction dimana untuk kelas eksperimen menggunakan peta konsep sebagai strategi pembelajaran sedangkan kelas kontrol tidak. Dari pembahasan mengenai posttest siswa terlihat perbedaan yang sangat signifikan dari nilai rata-rata kedua kelas dimana kelas IX D sebagai kelas eksperimen yang menggunakan peta konsep memiliki nilai rata-rata jauh lebih tinggi dari pada rata-rata kelas IX G sebagai kelas kontrol tanpa menggunakan peta kosep. Berdasarkan hasil tersebut dapat Data Kelas Signifikan Tabel 4. Uji normalitas pretest Chi kuadrat hitung diperoleh bahwa strategi belajar peta konsep berpengaruh selama proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Uji hipotesis terdiri dari uji-t yang digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas IX D sebagai kelas eksperimen dan kelas IX G sebagai kelas kontrol dan uji korelasi r untuk menganalisis pengaruh penggunaan strategi peta konsep terhadap hasil belajar kelas eksperimen. Sebelum uji hipotesis, dilakukan uji prasayarat yaitu uji normalitas dan homogenitas data pretest melalui program statistik. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data normal atau tidak. Data hasil uji normalitas ini bisa dilihat pada tabel 4. Chi kuadrat tabel Keterangan IX D 0,494 7,47 Terdistribusi normal Pretest 7,815 IX G 0,573 5,79 Terdistribusi normal Uji prasyarat yang kedua adalah uji Hasil uji normalitas pada data homogenitas, dimana uji homogenitas pretest menunjukkan nilai signifikansi ini digunakan untuk mengetahui apakah kelas IX D sebesar 0,494 dan kelas IX G data yang diperoleh homogen atau tidak. sebesar 0,573. Nilai signifikansi kedua Data hasil uji homogenitas ini bisa kelas lebih dari 0,05 maka dapat dilihat pada Tabel 5. disimpulkan bahwa nilai pretest kedua kelas eksperimen telah terdistribusi dengan normal. 34

10 Tabel 5 Uji homogenitas pretest Data Kelas F Tabel F Hitung Signifikan Keterangan Pretest IX D IX G 1,730 1,377 0,874 Data Homogen Hasil uji homogenitas pada data pretest menunjukkan nilai F hitung sebesar 1,377 dan signifikansinya sebesar 0,874. Nilai F hitung lebih kecil dibandingkan F tabel yaitu sebesar 1,73, maka dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kedua kelas telah homogen. Setelah selesai uji prasyarat dilakukan dan semua syarat telah terpenuhi, maka dapat dilanjutkan dengan uji hipotesis yaitu uji-t. Dibawah ini merupakan tabel data uji hipotesis pada data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Uji hipotesis Data Kelas t Tabel t Hitung Signifikan Keterangan Posttest IX D IX G 1,993 9,619 0,000 Ho ditolak Tabel 6 menunjukkan hasil perhitungan dengan uji t sebesar 9,619. Nilai t yang tertera pada tabel adalah 1,993. Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa bila t hitung lebih kecil atau sama dengan t tabel maka H 0 diterima. Ternyata hasil perhitungan menunjukkan bahwa t hitung t tabel, dengan demikian H 0 ditolak dan H a diterima. Dengan kata lain, terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Maka dapat dinyatakan terdapat perbedaan hasil belajar pada siswa SMP Negeri 9 Banjarmasin menggunakan peta konsep dan tanpa menggunakan peta konsep. Pada uji t terdapat perbedaan antara t hitung dan t Tabel dimana t hitung t tabel, maka selanjutnya dilakukan uji r. Data yang digunakan adalah variabel X yaitu nilai LKS siswa kelas eksperimen pada pertemuan keempat. Variabel Y yang dimaksudkan dalam uji korelasi ini adalah nilai posttest siswa kelas eksperimen. Hasil perhitungan uji korelasi menghasilkan data pada tabel berikut: Tabel 7. Uji korelasi (r product moment) Nilai r hitung Nilai r tabel Kesimpulan 0,992 0,320 H 0 ditolak 35

11 Setelah dilakukan uji r atau uji korelasi didapatkan nilai r hitung sebesar 0,992 dimana nilai r tabel 0,320. Dapat dilihat jika r hitung +r tabel maka H 0 ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan antara kelas yang menggunakan peta konsep dengan kelas yang menggunakan pembelajaran tanpa peta konsep. Nilai r hitung dapat diinterpretasikan dengan Tabel 7 dimana 0,992 termasuk dalam tingkat hubungan sangat kuat dan nilai r hitung positif berarti terdapat pengaruh positif yang sangat kuat pada pembelajaran langsung dengan menggunakan strategi belajar peta konsep. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi belajar peta konsep terhadap hasil belajar fisika siswa SMPN 9 Banjarmasin diterima. Pengaruh yang diberikan strategi belajar peta konsep sangat kuat dan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa sehingga dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dan mempermudah siswa dalam menghubungkan konsep-kosep materi yang diajarkan. Hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga siswa dapat memenuhi nilai di atas KKM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi peta konsep yang diaplikasikan ke dalam model direct instruction memiliki pengaruh positif yang sangat kuat terhadap hasil belajar siswa. Ini berarti peta konsep jika diaplikasikan ke dalam pembelajaran akan membantu guru dalam membantu siswa memahami pembelajaran dan memperoleh hasil belajar yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Novak dalam Munthe (2009) bahwa makna dari beberapa konsep itu akan mudah dipahami dengan melihat hubungan/keterkaitan antara satu konsep dengan konsep yang lain, dan belajar efektif (bermakna) akan terjadi apabila pengetahuan yang baru itu dikaitkan/dihubungkan dengan konsepkonsep dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembelajar. KESIMPULAN Temuan yang diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yaitu, setelah diberikannya perlakuan kepada kelas eksperimen diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen memiliki peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat dan pengaruh yang positif antara strategi peta konsep terhadap hasil belajar siswa, dimana hasil ini dapat dilihat dari nilai r hitung 36

12 hasil belajar siswa sebesar 0,992 yang lebih besar dari r tabel yaitu sebesar 0,320. Hal ini menyebabkan H 0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi peta konsep terhadap hasil belajar fisika siswa di SMP Negeri 9 Banjarmasin. DAFTAR PUSTAKA Artini, Ni Putu Sri. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Peta Konsep Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Di Desa Panji Tahun Pelajaran 20113/2014. Diakses di ndex... pada 27 September Ekawarna. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press. McMillan, J. H., & Schumacher, S Research in Education: A Conceptual Introduction (5th ed.). New York: Longman. Munthe, Bermawi Desain Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Intan Mandiri Nurhayati, Ari Pengaruh Strategi Peta Konsep (Concept Mapping) Terhadap Hasil Belajar Fisika SMA. Diakses melalui space/bitsream/ /469 3/1/9837 pada 27 September Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statistika. Penerbit Alfabeta. Bandung. Rohana. (2009). Penggunaan Peta Konsep Dalam Pembelajaran Statistika Dasar Di Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRI Palembang. Diakses di 8_Rohana_ pdf pada 27 September Ruseffendi, E. T. (1998). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung Press Sartika, Sari. (2013). Perbedaan Hasil Belajar Antara Metode Konvensional, Peta Konsep Dan Peta Pikiran Bagi Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika Kelas X SMA Muhammadiyah Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Diakses di ex.php/jpf/article/view pada 27 September Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suherman, Erman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI. 37

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar 22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 118 siswa dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 200 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis Bandar Lampung tahun ajaran 0/03 yang berjumlah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati 16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati Terbanggi Besar tahun ajaran 01/013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam YLPI Pekanbaru yang beralamat di Jalan Prof. Mhd.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun Pelajaran 01/013 yang berjumlah 10 siswa dan tersebar dalam tiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01-013 yang berjumlah 397 siswa, terdiri dari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pekalongan tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 124 siswa dan tersebar dalam empat kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V ARTIKEL PENELITIAN Oleh FRIENDA WIMADWI PERMASTYA NIM F37011002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti menerapkan desain

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 200 siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen (semi eksperimen) dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian ini tidak

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive 6 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling dikenal juga sebagai sampling pertimbangan, terjadi apabila

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan RME dengan strategi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010:160). Sedangkan menurut Sugiyono (2013:3),

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Balaesang

Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Balaesang Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa X Sma Negeri 1 Balaesang Zulaeha, I Wayan Darmadi dan Komang Werdhiana e-mail: Zulaeha@yahoo.co.id Program

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Kimia Analis (KA) SMK-

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Kimia Analis (KA) SMK- 18 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Kimia Analis (KA) SMK- SMTI Tanjung Karang tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu

Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu Dian Yurahly, I Wayan Darmadi, dan Darsikin email: yurahly09@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PGRI 6 BANJARMASIN

PENGARUH TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PENGARUH TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PGRI 6 BANJARMASIN Rahmad Fauzi; Pembimbing: Mustika Wati, Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Ngambur Pesisir Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester ganjil SMP Negeri Ngambur Pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 1 Talang Padang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 1 Talang Padang 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 1 Talang Padang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 256 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester 36 A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 014, pada semester genap tahun ajaran 013/014.. Tempat Penelitian Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi experiment. Desain ini akan mengukur pengaruh metode simulasi pada materi sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0-03 yang berjumlah 87 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9 September s/d 30 September 2013 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 029

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung, Tahun Ajaran 2012-2013 yang berjumlah 128 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat sepenuhnya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu tahun pelajaran 2014/2015 semester genap yang terdiri atas enam kelas yaitu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II Sulistiyawati dan Erwin Fertina Jurusan Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YPU Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian quasi eksperimen karena peneliti ingin mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu variabel. Perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis keadaan tertentu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil III. METODOLOGI PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil SMA Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V Frienda Wimadwi Permastya, K.Y. Margiati, Nurhadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 013/014 mulai tanggal 9 April 014 sampai 0 Mei 014 di SMPN 1 Inuman yang beralamat

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN AIR (AUDITORY INTELECTUALLY REPETITION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila 3 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 01/013 yang berjumlah 38 siswa dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 158 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2013-2014 dengan total jumlah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YPU Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YPU Bandar III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YPU Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah True-Experimental Design, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP Negeri 26 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh percobaan/perlakuan terhadap karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi menggunakan teknik statistik inferensial dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2013: 11) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 8 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri Gedongtataan tahun pelajaran 04/05 yang terdiri dari lima kelas, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN Kehutanan Pekanbaru,

Lebih terperinci