(Skripsi) Oleh Anggun Anindita Sani

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "(Skripsi) Oleh Anggun Anindita Sani"

Transkripsi

1 KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA PUNGGUNG MAHASISWA PENJASKES 2014 UNIVERSITAS LAMPUNG (Skripsi) Oleh Anggun Anindita Sani FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

2 ABSTRAK KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA PUNGGUNG MAHASISWA PENJASKES 2014 UNIVERSITAS LAMPUNG ANGGUN ANINDITA SANI Masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui besarnya kontribusi kekuatan otot lengan, panjang lengan, power tungkai, dan panjang tungkai terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa Penjaskes Angkatan Tahun 2014 Universitas Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan satu kali pengambilan data (one shoot model). Populasi yang digunakan adalah seluruh mahasiswa Penjaskes Unila Angkatan Tahun 2014 yang berjumlah 84 orang. Karena sampel diambil secara keseluruhan maka disebut sebagai sampel populasi yang terdiri dari 70 putra dan 14 putri. Data dikumpulkan melalui teknik tes dan pengukuran, kekuatan otot lengan, panjang lengan, power tungkai panjang tungkai dan kecepatan renang gaya punggung. Serta teknik analisis data menggunakan regresi linier. Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan otot lengan putra memiliki koefisien determinasi sebesar 0,596, kekuatan otot lengan putri sebesar 0,460, panjang lengan putra memiliki koefisien determinasi sebesar 0,460, panjang lengan putri 0,355, power tungkai putra memilliki koefisien determminasi sebesar 0,548, power tungkai putri 0,383, panjang tungkai putra memiliki koefisien determinasi sebesar 0,252, panjang tungkai putri 0,245. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa kekuatan otot lengan lebih besar memberikan kontribusi terhadap kecepatan renang gaya punggung, baik putra maupun putri. Kata Kunci : Renang Gaya Punggung, Kekuatan Lengan, Panjang Lengan, Power Tungkai, Panjang Tungkai dan, Kontribusi. ii

3 KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA PUNGGUNG PADA MAHASISWA PENJASKES 2014 UNIVERSITAS LAMPUNG Oleh ANGGUN ANINDITA SANI Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 iii

4 iv

5 v

6 vi

7 RIWAYAT HIDUP Penulis bernama lengkap Anggun Anindita Sani dilahirkan di Kotabumi Kabupaten Lampung Utara pada tanggal 04 Agustus Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan Bapak Ahyar dan Ibu Lisroaini. Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Tanjung Aman Kotabumi pada tahun 2005, kemudian Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Kotabumi pada tahun 2008, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kotabumi pada tahun Pada tahun 2011, Penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi melalui jalur SNMPTN. Pada Juli 2014, Penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD 01 Sukarame Bengkunat,Pesisir Barat. Demikian riwayat hidup penulis sampaikan dan mudah-mudahan penulis dapat menjadi orang yang berguna bagi agama, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. vii

8 MOTTO Kesabaran memang penuh ujian jika anda lulus,kemenangan itu akan permanen selamanya (Mario Teguh) Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah! (Anggun Anindita Sani) viii

9 PERSEMBAHAN Dengan Mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim Ku persembahkan karya ku ini Kepada : Ayahanda Ahyar dan Ibunda Lisroaini tercinta yang telah memberikan kasih sayangnya hingga saat ini dan semoga hingga akhir kelak dan dukungan serta do a yang kau lantunkan dalam setiap sujudmu demi keberhasilanku. Terimakasih atas semua cinta, jerih payah dan pengorbananmu dari setiap tetes kerja keras keringatmu yang telah kau berikan kepadaku. Semoga apa yang telah kau berikan itu membawa manfaat pahala didunia dan akhirat. Adik Anggi Romadhani, dan Romy Raymon Tito yang telah memberikan motivasi dan semangat,serta dukungannya Sahabat-sahabatku tercinta Dewi Anita Sari, Erlita Sari,Yuliani,Ramandhni Ardi Pratiwi,Anggun Wsd, Candra Gamali Putra,Restiana Annisa yang selalu memberikan semangat, dukungan, bantuan, serta mendoakan keberhasilanku. Teman-teman angkatan 2011 yang tidak dapat saya sebutkan satupersatu terimakasih atas segala kasih sayang dan perhatian kalian sehingga membuat aku semakin dewasa dan mengerti arti sebuah persahabata, perjuangan, dan pengorbanan sejati. Almamater Tercinta ix

10 SANWACANA Assalamualaikum. Wr. Wb Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW, yang selalu dinantikan syafa atnya di Yaumul akhir nanti. Skripsi dengan judul Kekuatan otot lengan, panjang lengan, power tungkai, panjang tungkai terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes 2014 adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung. Dalam Kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : Dalam Penulisan skripsi ini Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Bapak Ahyar dan Ibu Lisroaini selaku orang tua yang selalu menyayangi, mencintai, dan mendo akan penulis tanpa rasa lelah agar terselesaikannya skripsi ini. Adik (Anggi Romadhani, Romy Raymon Tito) yang selalu menyemangati, memberikan masukan kritik dan saran kepada peneliti. 2. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd selaku Pembimbing Pertama atas kesediaanya untuk memberikan bimbingan, waktu, saran dan kritik kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. x

11 3. Bapak Dr. Marta Dinata, M.Pd selaku dosen Pembimbing Kedua atas kesediaanya untuk memberikan bimbingan, waktu, saran dan kritik kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. 4. Bapak Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes selaku Pembahas atas kesediaanya untuk memberikan bimbingan, waktu, saran dan kritik kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. 5. Kepala Progam Studi Penjaskes Universitas Lampung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd Kepala Program Studi yang telah memberikan izin tempat penelitian. 6. Sahabat-sahabat saya Dewi Anita Sari, Erlita Sari,Yuliani, Ramandhani Ardi Pratiwi, Anggun Wsd, Candra Gamali Putra, Restiana Annisa dan teman-teman Penjaskes angkatan 2011 Universitas Lampung yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. 7. Bapak Dr.Hi. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung; 8. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung; 9. Bapak dan ibu staf tata usaha FKIP Unila yang telah bekerja sama dengan pelayanannya sehingga terselesaikan skripsi ini 10. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Ilmu Pendidikan,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung,terimakasih atas Ilmu yang telah diberikan kepada penulis xi

12 Akhir Kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, amin.. Wassalamualaikum, Wr. Wb. Bandar Lampung, April 2016 Penyusun Anggun Aninidta Sani xii

13 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL.... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..... xv xvi xviii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Identifikasi Masalah... 3 C. Rumusan Masalah... 4 D. Tujuan Penelitian... 4 E. Manfaat Penelitian... 5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 6 A. Renang... 6 B. Kekuatan Otot Lengan C. Panjang Lengan D. Power Tungkai E. Panjang Tungkai F. Kecepatan G. Penelitian yang relevan H. Kerangka pikir I. Hipotesis BAB III.METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Populasi dan sampel xiii

14 C. Variabel Penelitian D. Desain Penelitian E. Instrumen Pnellitian F. Teknik Pengumpulan Data G. Teknik Anallisis Data BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Uji Hipotesis C. Pembahasan BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN xiv

15 DAFTAR TABEL TABEL halaman 1. Uji normalitas data desain kolmogorov semirnov Uji linieritas Hasil perhitungan data kekuatan otot lengan, panjang lengan, power tungkai dan panjang tungkai putra-putri xv

16 DAFTAR GAMBAR Gammbar halaman 1. Posisi tubuh streamlin Pase masuknya tangan kepermukaan air Pase menangkap dan menarik Pase mendorong Koordinasi renang secara lengkap Otot lengan Otot tungkai Desain penelitian Push and pull dynamometer Alat ukur panjang lengan Vertical jump test Alat ukur panjang tungkai Perbandingan hasil test kekuatan otot lengan Perbandingan hasil test panjang lengan Perbandingan hasil test power tungkai xvi

17 16. Perbandingan hasil test panjang tungkai Perbandingan hasil pengukuran kecepatan renang gaya punggung 36 xvii

18 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran halaman 1. Tabulasi data hasil penelitian putra Tabulasi data hasil penelitian putri Perhitungan data Z-Skor dan T-Skor kekuatan otot lengan putra Perhitungan data Z-Skor dan T-Skor kekuatan otot lengan Putri Perhitungan data Z-Skor dan T-Skor panjang lengan putra Perhitungan data Z-Skor dan T-Skor panjang lengan putri Perhitungan data Z-Skor dan T-Skor power tungkai putra Perhitungan data Z-Skor dan T-Skor power tungkai putri Perhitungan data Z-Skor dan T-Skor panjang tungkai putra Perhitungan data Z-Skor dan T-Skor panjang tungkai putri T-Skor kecepatan renang gaya punggung putra T-Skor kecepatan renang gaya punggung putri Uji Prasyarat Analisis Regresi X1 terhadap Y putra Regresi X2 terhadap Y putra xviii

19 16. Regresi X3 terhadap Y putra Regresi X4 terhadap Y putra Regresi X1 terhadap Y putri Regresi X2 terhadap Y putri Regresi X3 terhadap Y putri Regresi X4 terhadap Y putri Nilai uji T Foto dokumentasi Surat Surat xix

20 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Renang merupakan cabang olahraga aquatic yang sudah dilakukan sejak adanya peradaban manusia di dunia ini. Olahraga renang dilakukan di air, sehingga selain faktor gravitasi bumi juga dipengaruhi oleh daya tekan resistensi air ke atas. Dalam keadaan normal (di darat) tubuh manusia dapat bergerak bebas di bawah pengaruh gravitasi, tetapi ketika berada di air harus belajar menyesuaikan gerakan dengan air itu sendiri. Hal tersebut menimbulkan gerakan-gerakan yang kelihatan aneh, kemudian terciptalah gerakan yang di anggap paling menguntungkan. Gerakan tersebut kemudian menjadi gaya-gaya dalam renang (Roeswan dan Soekarno, 1979 : 37). Ada empat macam gaya dalam olah raga renang, yaitu gaya bebas (crawl stroke ), gaya punggung ( back stroke ), gaya kupu (butterfly stroke ) dan gaya dada ( breaststroke ). Keempat gaya renang tersebut masing-masing mempunyai tingkat kesulitan sendiri- sendiri. Renang gaya punggung atau (back stroke ) adalah suatu gaya renang yang dilakukan oleh perenang dengan cara punggung selalu berada di bagian bawah dari sikap badan di air, istilah lain adalah renang yang selalu telentang ( Dumadi, dan Kasiyo.D, 1992:113)

21 2 Faktor mendasar yang harus dimiliki oleh perenang adalah kemampuan penguasaan keterampilan teknik dan kemampuan kondisi fisik. Adapun komponen kondisi fisik yang sangat mendukung pencapaian keberhasilan dalam melakukan renang gaya punggung adalah kekuatan otot lengan, panjang lengan,power tungkai, dan panjang tungkai. Setiap kecepatan maju dalam berenang adalah hasil dari dua kekuatan, yakni kekuatan yang cenderung untuk menahan hambatan, air hambatan ini ada disebabkan oleh air yang harus didesaknya atau harus dibawan serta. Sedangkan kekuatan yang kedua adalah kekuatan mendorong maju disebut dorongan. Dorongan ini diperoleh oleh gerakan kaki atau tarikan tangan (Sukintoko,1985: 73). Gerakan lengan dan tungkai yang dilakukan perenang menyebabkan gerakan maju yang berhasil mendorong air ke belakang. Kekuatan otot lengan penting untuk menarik lengan didalam air dan menjadi tenaga pendorong untuk gaya renang yang di perlombakan (Soejoko,1992:15). Begitu juga dengan otot tungkai, power tungkai berfungsi untuk menambah dorongan maju ke depan. Selain itu panjang lengan juga dapat berpengaruh dalam kecepatan renang gaya punggung karena lengan berfungsi sebagai pendayung sehingga semakin panjang lengan keseluruhan seseorang akan semakin jauh jangkauannya pada saat melakukan recovery sehingga semakin pendek waktu yang di tempuh untuk jarak tertentu, begitupun dengan panjang tungkai.

22 3 Akan tetapi sejauh ini perenang yang memiliki kekuatan otot lengan, panjang lengan, power tungkai dan panjang tungkai yang baik belum tentu akan menunjang terhadap kecepatan renang gaya punggung atau sebaliknya. Hal ini yang melatar belakangi penelitian sehingga penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar kontribusi antara kekuatan otot lengan, panjang lengan, power tungkai dan panjang tungkai terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes angkatan B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Belum teridentifikasi antara kekuatan otot lengan terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes Faktor panjang lengan belum diketahui kontribusinya terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes Belum teridentifikasi antara power tungkai terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes Faktor panjang tungkai belum diketahui kontribusinya terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes 2014.

23 4 C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Seberapa besar kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes 2014? 2. Seberapa besar kontribusi power tungkai terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes 2014? 3. Seberapa besar kontribusi panjang lengan terhadap kecepatan renang gaya punggung mahasiswa penjaskes 2014? 4. Seberapa besar kontribusi panjang tungkai terhadap kecepatan renang gaya punggung mahasiswa penjaskes D.Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui besarnya kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes Untuk mengetahui besarnya kontribusi panjang lengan terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes Untuk mengetahui besarnya kontribusi power tungkai terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes Untuk mengetahui besarnya kontribusi panjang tungkai terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes 2014

24 5 E. Manfaat Penelitian Penelitian ini berguna untuk mencari informasi tentang kontribusi kekuatan otot lengan, panjang lengan, power tungkai, dan panjang tungkai terhadap kecepatan renang gaya punggung. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi Klub Renang Sebagai salah satu sarana untuk menambah ilmu pengetahuan dalam perkembangan cabang olahraga renang untuk mengetahui komponenkomponen yang paling berkontribusi dalam kecepatan renang khususnya gaya punggung. 2. Bagi Mahasiswa Penjaskes Unila Dalam penelitian ini diharapkan mahasiswa-mahasiswi penjaskes unila dapat meningkatkan prestasi dalam cabang renang dan dapat dijadikan motivasi untuk meraih penghargaan yang lebih tinggi (PON) Pekan Olahraga Nasional. Dan dapat mengharumkan nama baik FKIP PENJASKES UNIVERSITAS LAMPUNG. 3. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan bagi para mahasiswa yang akan melakukan penelitian dalam cabang renang, agar mendapatkan gambaran akan pentingnya kekuatan otot lengan bagi keberhasilan terhadap kecepatan renang gaya punggung.

25 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Renang Renang adalah salah satu cabang olahraga perorangan dari kelompok olahraga aquatik. Orang yang menekuninya secara teknis dan fisiologis harus memiliki keterampilan keterampilan tertentu. Beberapa ahli menyatakan bahwa renang merupakan olahraga aquatik dengan gerakan utama lengan dan tungkai untuk menghasilkan tenaga dorong supaya tubuh secara keseluruhan bergerak dan meluncur maju. Gerak maju ditentukan oleh anggota tubuh atas berupa gerakan ayunan lengan (stroke) dan gerakan anggota tubuh bawah berupa gerakan menendang (kick) dengan koordinasi yang tepat (Setiawan, 2004:8). Untuk mendapatkan dasar pemikiran yang jelas dari tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka diperlukan landasan teori yang mendukung penelitian ini yaitu untuk mengetahui besarnya sumbangan yang diberikan kekuatan otot lengan,panjang lengan,power tungkai,dan panjang tungkai terhadap kecepatan renang gaya punggung.

26 7 1. Renang Gaya Punggung ( Back Crawl Stroke) Renang gaya punggung adalah suatu gaya renang yang dilaksanakan oleh perenang dengan cara punggung berada di bagian bawah dari sikap badan di air istilah lain dari gaya yang diberikan kepadanya adalah renang yang selalu terlentang (Dumadi, dan Kasiyo.D, 1992 :113). Adapun teknik renang gaya punggung terdiri dari : 1). Posisi tubuh,2). Teknik gerakan kaki, 3). Tehnik pernafasan, 4). Koordinasi gerakan kaki dengan pernafasan, 5). Gerakan rotasi tangan, 6). Koordinasi pernafasan dengan gerakan tangan, 7). Koordinasi gerakan kaki, pernafasan, dan gerakan tangan ( Soejoko, 1992 : ). Untuk lebih jelas teknik renang gaya punggung dapat diuraikan sebagai berikut: a. Posisi Badan Posisi tubuh hidrodinamik atau streamline, usahakan agar dapat sedatar mungkin atau sehorisontal mungkin, irama gerakan tungkai naik turun lebih dalam (20 inci) dibanding gerakan tungkai pada gaya bebas, sikap kepala gaya punggung pada dasarnya perenang seperti tidur di air. berputar pada rotasinya hingga mencapai sudut 45 dengan garis tengah, Adapun posisi tubuh dalam keadaan Streamline adalah seperti gambar : Gambar 1: Posisi tubuh Streamlin ( Dumadi, Kasiyo D, 1992:129)

27 b. Gerakan kaki atau kicking Pada renang fungsi utama kaki adalah sebagai stabilisator dan sebagai alat untuk menjadikan kaki tetap tinggi dalam keadaan streamline, sehingga tahanan menjadi kecil, hal tersebut disebabkan karena prinsip gerakan kaki pada gerakan ini sama seperti gaya bebas dengan sumber gerak pada pangkal paha, harus seimbang dengan putaran tubuh pada porosnya, tungkai kaki bawah menendang dan melecut membentuk sudut pada lutut sebagai akibat turunnya kaki bawah, Saat tungkai kaki bawah turun, maka jarak dari permukaan air 20 inci. c. Teknik Pernafasan atau breathing Meskipun sikap tubuh pada gaya ini dapat memungkinkan setiap orang dapat mengambil nafas kapan dan bilamana diinginkan, tetapi untuk menghindari kemungkinan terhisapnya air, terutama melalui hidung maka cara mengambi lnafas pada gaya ini sama seperti yang dikerjakan pada gaya bebas. Sebagai pedoman apabila yang bersangkutan mampu dan biasa mengambil udara dengan memutar kepala kearah kanan, pengambilan nafas dilakukan saat lengan kanan melakukan fase istirahat atau fase recovery. d. Koordinasi Gerakan Kaki dengan Pernafasan Pada dasarnya koordinasi gerakan kaki dengan pernafasan adalah salah satu rangkaian latihan yang harus diberikan agar motoriknya terlatih dengan baik.

28 9 e. Gerakan Rotasi Tangan Gerakan ini terbagi menjadi beberapa fase yaitu: 1. Fase masuknya tangan kepermukaan air. Masuk kepermukaan air dengan terlebih dahulu kelingking dengan telapak tangan akan mengarah keluar. Untuk memperoleh kedalaman pada saat masuknya tangan, pada akhir putaran tangan, agar dibantu dengan rotasi tubuh semaksimal mungkin dimana bila tangan kanan masuk, rotasi yang dilakukan dengan mengangkat bahu secara maksimal adalah bahu kiri. Masuknya tangan kedalam air berakhir sebelum fase menangkap akan dimulai pada kedalaman antara cm. Kemudian gambaran dari fase arm entry dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: Gambar 2. Fase masuknya tangan kepermukaan air (Soejoko, 1992 : 89 )

29 2. Fase menangkap Ada kedalaman antara cm, fase menangkap dilakukan dimana sudut yang dibentuk antara lengan dengan tangan pada pergerlangan adalah kurang lebih 60 seperti terlihat pada gambar. 3. Fase menarik Gerakan ini dikerjakan agar telapak tangan dan lengan bagian bawah bergerak lebih dulu. Perlu diperhatikan bahwa telapak tangan pada posisi menyapu kedalam dengan sudut yang cukup sekitar 70 dan usahakan akhir dari sapuan kedalam ini membentuk sudut antara 90 hingga 100 pada siku, adapun fase menarik pada gambar. Gambar 3. Fase menanngkap dan menarik (Soejoko, 1992 : 89 )

30 11 4. Face mendorong Fase ini telapak tangan menghadap kedepan dengan arah sejajar panjang tubuh menghadap bagian bawah tubuh. Sikap ini membantu sehingga bahu terbawa naik. Berakhir pada kedalaman kurang lebih cm dari punggung,tangan keatas permukaan air dan dikerjakan dengan seluruh bagain lengan danlecutan telapak tangan. Adapun fase mendorong pada gambar. Gambar 4. Fase mendorong (Soejoko, 1992 : 89 ) 5. Fase istirahat Fase istirahat ini dimulai setelah telapak tangan melakukan akhir fase menekan dengan lecutan hingga lengan keluar dari permukaan air dengan ibu jariterlebih dahulu keluar dari permukaan air dan berakhir disaat kelingking akan mulai masuk permukaan diatas kepala ( Soejoko, 1992 : ).

31 f. Koordinasi Parnafasan dengan Gerakan Tangan. Koordinasi pernafasan dengan gerakan tangan merupakan bentuk Polatarikan yang dikerjakan pada renang gaya punggung adalah pola S. Ini merupakan bentuk latihan yang harus dikerjakan sehingga yang bersangkutan menjadi terbiasa g. Kordinasi Gerakan Kaki, Pernafasan, dan Gerakan Tangan. Koordinasi gerakan secara keseluruhan yaitu gerakan kaki, teknik pernafasan dan gerakan tangan disebut dengan Istilah renang lengkap. Teknik renang lengkap gaya punggung adalah mengkoordinasikan dari teknik gerakan- gerakan yang telah diuraikan diatas yang membentuk suatu kesatuan, sesuai dengan gambar yang ada dibawah ini yang disalin dari Counsilman ( 1968 ) oleh Soejoko (1992 : 90-95). Adapun urutan gerakan tersebut dapat dilihat pada gambar. Gambar 5. Koordinasi saat berenang secara lengkap ( Soejoko, 1992 : 90-95)

32 13 B. Kekuatan Otot Lengan Kekuatan otot adalah kemampuan kondisi fisik seseorang tentang kemampuanya dalam penggunaan otot untuk penerimaan beban sewaktu bekerja. Kekuatan yaitu komponen kondisi fisik seseorang yang berkaitan dengan kemampuan mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja ( Sajoto, 1995:8). Tujuan pemberian latihan kekuatan adalah meningkatkan kemampuan latihan kekuatan lengan untuk dapat melakukan gerakan-gerakan sampai kebatas maksimal sehingga dapat mencapai perestasi dari gerakan yang dimaksud. peningkatan kemampuan kekuatan lengan adalah melalui peningkatan kemampuan kerja otot-otot lengan. Kekuatan otot yang dihasilkan oleh otot-otot yang terdapat pada lengan digunakan untuk menggerakkan lengan dengan tujuan untuk kecepatan renang. Otot-otot lengan terdiri atas otot pangkal lengan atas terdiri dari : 1. Musculus Biseps braki berfungsi untuk membengkokkan lengan bawah siku, merata hasta dan mengangkat lengan. 2. Musculus Brakialis berfungsinya membengkokkan lengan bawah siku. 3. Muskulus korako brakialis. Fungsinya mengangkat lengan. 4. Digitonum karpi radialis berfungsi sebagai ekstensi dari jari tangan. 5. Muskulus ekstensor policis longus, fungsinya ekstensi dari ibu jari.

33 6. Muskulus ekstensor karpi radialis longus, muskulus ekstensor karpi radialis brevis dan muskulus ekstensor karpi ulnaris berfungsi sebagai ekstensi lengan (menggerakkan lengan). 7. Muskulus pronator teres. Fungsinya dapat mengerjakan silang hasta dan membengkokkan lengan bawah siku. 8. Muskulus palmaris ulnaris, berfungsi mengetulkan lengan; 9. Muskulus palmaris longus, muskulus fleksor karpi radialis, muskulus fleksor digitor sublimis, fungsinya fleksi jari ke dua dan kelingking 10. Muskukus fleksor digitorium profundus,fungsinya fleksi jari 1,2,3,4 11. Muskulus fleksor policis longus, fungsinya fleksi ibu jari. 12. Muskulus pronator teres equadratus, fungsinya pronasi dan tangan. 13. Muskulus spinator brevis, fungsinya supinasi dari tangan. Gambar 6. Otot Lengan (Sudarminto,1992:50)

34 15 Lengan di dalam susunan struktur tubuh manusia termasuk tubuh bagian atas. Anggota gerak tubuh bagian atas terdiri dari : 1). Humerus (tulang lengan), 2). Ulna (tulang hasta), 3). Radius (tulang pengumpil), 4). Carpalia (tulang pergelangan tangan), 5). Metacarpalia (tulang telapak tangan), 6). Phalanges (tulang jari-jari tangan) (Sudarminto, 1992 : 50). Menurut Sudarminto (1992 : 93) menjelaskan bahwa kerangka tubuh manusia tersusun atas system pengungkit. Pengungkit adalah suatu batang yang kaku bergerak dalam suatu busur lingkaran mengitari sumbunya,maka geraknya disebut gerak rotasi atau angular. Pada waktu bergerak dalam lintasan busur maka jarak yang ditempuh oleh tiap titik yang ada di sepanjang batang pengungkit akan berada satu sama lainnya, artinya makin dekat letaknya titik itu dari sumbu geraknya makin kecil geraknya dan makin jauh letaknya titik itu dari sumbu geraknya makin besar geraknya. C. Panjang Lengan Peranan dari Panjang Lengan keseluruhan bagi kecepatan renang gaya punggung adalah bila perenang memiliki Panjang Lengan keseluruhan yang panjang maka akan memperluas daerah kayuhan dan akan mempercepat laju kedepan. Peranan lengan disini dapat dilihat dengan jelas pada saat melakukan kayuhan (David, Thomas, 2000 : 14 ) Sebagai sesuatu yang Nampak konkrit, tubuh manusia mempunyai bentuk dan susunan tertentu. Susunan yang terdiri dari kerangka tulang dan otot yang terbungkus kulit itulah yang dimaksud sebagai struktur tubuh. Sejalan dengan

35 itu Pasau Anwar (1997:42) mengatakan bahwa: struktur tubuh adalah unsurunsur atau bagian-bagian tubuh manusia. Struktur tubuh memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas olahraga dan menunjang keterampilan gerak seseorang. Hal tersebut sejalan pendapat Clarke (1997:11) yang mengatakanbahwa : the type of individual s structure is anessensial factor in his motor performance Kalimat ini mengandung arti: bentuk struktur tubuh seseorang adalah suatu factor yang sangat mendasar bagi pelaksana geraknya. Pengukuran mengenai struktur tubuh dikenal dengan istilahan tropometrik.antropometrik merupakan bentuk pengukuran strukturtubuh yang tertua di pergunakan, daribeberapapengukuran-pengukurantersebut yang menjadifokus dalampenelitianiniadalahpanjanglengan, dimanadalam renang diperlukan lengan yang panjang yang keseluruhannya berfungsi sebagai pendayung. Untuk mendorong maju dibutuhkan gerakan mendayung dengan gerakan memutar seakan-akan melewati tabung atau tabung imajinasi (David Thomas, 2000 : 16 ). Dengan demikian semakin panjang lengan keseluruhan seseorang akan semakin jauh jangkauannya. Semakin jauh jangkauannya, bila diasumsikan kekuatan dan kecepatannya sama, maka akan semakin pendek waktu yang ditempuh untuk jarak tertentu.

36 17 D. Power Tungkai Power menurut Harsono (2001:24) disebutkan bahwa: power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat Power dijelaskan oleh Matjan (2007:14) bahwa : tenaga ledak otot (muscle power) adalah suatu tingkat kemampuan otot melepaskan tenaga sebesarbesarnya dalam waktu yang singkat Tungkai adalah anggota tubuh bagian bawah (lower body) yang tersusun oleh tulang paha atau tungkai atas, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pangkal kaki, tulang tapak kaki, dan tulang jari-jari kaki. E. Panjang Tungkai Panjang tungkai merupakan gerak bagian bawah yang terdiri dari tungkai dan panggul. Secara keseluruhan tulang-tulang yang menjadi anggota gerak bagian bawah berjumlah 31 tulang, sebagai berikut: 1). Tulang Koksa (tulangpangkalpaha), 2). 1 femur (tulangpaha), 3).1 tibia (tulangkering), 4).1 fibula (tulangbetis), 5).1 patela (tempurunglutut), 6).1 tulang tarsal (tulangpangkal kaki), 7).5 tulang metatarsal (tulangtelapak kaki), 8). 14 falanx (ruasjarikaki ). (Pearce,Evelyn C, 2006:75). Gambar 7. Otot Tungkai

37 F. Kecepatan Menurut Sukadiyanto (2010: 38) kecepatan adalah lamanya waktu tempuh yang digunakan untuk mencapai jarak tertentu. Kecepatan merupakan komponen fisik yang mendasar, sehingga kecepatan merupakan faktor penentu di dalam cabang olahraga seperti nomer-nomer lari jarak pendek, renang, olahraga beladiri dan olahraga permainan. Kecepatan adalah perbandingan antara jarak dan waktu atau kemampuan untuk bergerak dalam waktu singkat ( PekikDjoko, 2002: 73) G. Penelitian Yang Relevan 1. Almas Aqmarina putri,skripsi (2015) Hubungan kekuatan otot lengan dan tungkai terhadap gerak dasar renang gaya dada pada siswa kelas x1 smk negeri 4 bandar lampung tahun pelajaran 2014/2015 a. Kekuatan otot lengan memiliki hubungan terhadap keterampilan gerak dasar renang gaya dada pada siswa kelas xi smk negri 4 bandar lampung tahun pelajaran 2014/2015, sebesar 78,67%. b. Kekuatan otot tungkai memiliki hubungan terhadap keterampilan gerak dasar renang gaya dada pada siswa kelas xi smk negri 4 bandar lampung tahun pelajaran 2014/2015, sebesar 48,78%. c. Kekuatan otot lengan dan otot tungkai memiliki hubungan terhadap keterampilan gerak dasar renang gaya dada pada siswa kelas xi smk negri 4 bandar lampung tahun pelajaran 2014/2015, sebesar 86,67%.

38 19 2. Medyantara, Skripsi (2013) Hubungan daya ledak otot tungkai, kekuatan otot tungkai dan panjang tungkai terhadap kecepatan renang 50 meter gaya dada pada atlet putra berprestasi klub renang metal sc metro tahun Daya ledak otot tungkai memiliki hubungan terhadap keterampilan kecepatan renang 50 meter gaya dada pada atlit putra berprestasi klub renang metal sc metro tahun 3013, sebesar 93,32% 2. Kekuatan otot tungkai memiliki hubungan terhadap keterampilan kecepatan renang 50 meter gaya dada pada atlit putra berprestasi klub renang metal sc metro tahun 3013, sebesar 85,19% 3. Panjang lengan memiliki hubungan terhadap keterampilan kecepatan renang 50 meter gaya dada pada atlit putra berprestasi klub renang metal sc metro tahun 3013, sebesar 68,89% H. Kerangka Pikir Atas dasar tinjauan pustaka yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kerangka berpikir yang dapat dikemukakan oleh peneliti adalah Jika seseorang memiliki kekuatan otot lengan yang baik maka akan memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap kecepatan renang pada gaya punggung, Jika seseorang memiliki panjang lengan yang baik maka akan memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap kecepatan renang pada gaya punggung, Jika seseorang memiliki power tungkai yang baik maka akan memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap kecepatan renang gaya punggung, Jika

39 seseorang memiliki panjang tungkai yang baik maka akan memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap kecepatan renang gaya punggung. I. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya. Menurut Arikunto (2013:64), Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: H O : Tidak ada kontribusi antara kekuatan otot lengan terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes 2014 H 1 : Ada kontribusi antara kekuatan otot lengan terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes 2014 H O : Tidak Ada kontribusi antara panjang lengan terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes 2014 H 2 : Ada kontribusi antara panjanglenganterhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes 2014 H O : Tidak Ada kontribusi antara power tungkai terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes 2014 H 3 : Ada kontribusi antara power tungkaiterhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes 2014

40 21 H O : Tidak Ada kontribusi antara panjang tungkai terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes 2014 H 4 : Ada kontribusi antara panjang tungkai terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa penjaskes 2014

41 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahakan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Metode sendiri merupakan salah satu strategi yang diguunakan peneliti, gunanya yaitu menghasilkan jawaban dari masalah yang akan diteliti. Menurut Sukardi (2013:93) metode penelitian adalah cara yang dilakukan sistematis mengikuti aturan aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan satu kali pengambilan data (one shoot model). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Arikunto, Suharsimi (1998 : 106) Populasi adalah keseluruhan dari subjek

42 23 penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa penjaskesrek angkatan 2014 yang berjumlah 84 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, Suharsimi,2013:174). Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua,sebaliknya jika subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antar 10-15% atau 20-25%. Berdasarkan pendapat diatas mengambil seluruh populasi sebagai sampel karena subjeknya hanya berjumlah 84 mahasiswa. C. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian penelitian (Arikunto, Suharsimi, 2002 : 96). Variabel dalam penelitian ini menggunakan 4 (empat) variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya dalam penelitian ini ada empat variabel bebas, yaitu : 1. Kekuatan otot lengan (X 1 ) 2. Panjang lengan (X 2 ) 3. Power tungkai (X 3 ) 4. Panjang tungkai (X4)

43 24 2. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang nilainya bergantung pada variabel lainnya, dalam penelitian ini variabel terikat adalah kecsepatan renang gaya punggung (Y). D. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: X 1 X 2 X 2 Y X 2 Gambar 8. Desain penelitian variabel X dan variabel Y Keterangan : X 1 : kekuatan otot lengan X 2 : panjang lengan X 3 : power tungkai X4 : panjang tungkai Y : Kecepatan renang gaya punggung

44 25 E. Instrumen Penelitian Menurut Arikunto, Suharsimi (2002 : 136) instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah. Tes dan pengukuran yang diukur meliputi 5 bentuk tes, yaitu : 1. tes kemampuan kekuatan otot lengan 2. tes panjang lengan 3. tes kemampuan power tungkai 4. tes panjang tungkai 5. tes kemampuan kecepatan renang gaya punggung Adapun alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Alat ukur untuk mengukur kekuatan otot lengan menggunakan push and pull dynamometer. 2. Alat ukur untuk mengukur panjang lengan menggunakan antropometer. 3. Alat ukur untuk mengukur power tungkai menggunakan verticsl jump tes. 4. alat ukur untuk mengukur panjang tungkai menggunakan antropometer 5. alat ukur untuk mengukur kecepatan renang menggunakan stopwach F. Teknik Pengumpulan Data Menurut Arikunto, Suharsimi (2010:265) dijelaskan bahwa metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Lebih lanjut dikatakan oleh Arikunto, Suharsimi (2010:265) bahwa untuk memperoleh data data yang diinginkan

45 26 sesuai dengan tujuan peneliti sebagai bagian dari langkah pengumpulan data merupakan langkah yang sukar karena data data yang salah akan menyebabkan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik akan salah pula. 1. Tes Kekuatan Otot Lengan Tujuan: untuk mengukur kekuatan otot lengan (menarik dan mendorong) Alat yang digunankan antara lain push an pull dynamometer. Pelaksanaan : Peserta tes berdiri tegak dengan kaki direganggangkan dan pandangan lurus ke depan, tangan memegang push and pull dynamometer dengan kedua tangan lurus di depan dada. Posisi lengan dan tangan lurus sejajar dengan bahu. Tarik alat tersebut sekuat tenaga. Pada saat menarik atau mendorong alat tidak boleh menempel pada dada, tangan dan siku tetap sejajar dengan bahu. Penilaian skor kekuatan dorong terbaik dari 3 kali percobaan dicatat dengan skor, dalam satuan kg dengan tingkat ketelitian 0,5kg. Gambar 9. Push and Pull dynamometer

46 27 2. Panjang Lengan Tujuan :untuk mengukur panjang lengan Alat yang digunakan antara lain : Pelaksanaan: Mula-mula peneliti membuat garis pada dinding dengan patokan antropometer. Peserta tes berdiri tegak, kedua lengan lurus kebawah, kedua telapak tangan menghadap kepaha, kepala menghadap kedepan lurus. Pengukuran dilakukan dari sendi bahu sampai ujung lengan. Untuk penilaian pengukuran panjang lengan menggunakan satuan ukuran dalam sentimeter (cm). Gambar 10. Alat ukur Panjang Lengan 3. Power Tungkai Tujuan Untuk mengukur power tungkai dengan meloncat ke atas. Pelaksanaan: Pasanglah belt di pinggang subjek, pastikan supaya alat telah terpasang dengan erat. Perintahkan subjek untuk berdiri di atas rubber plate dengan tegak. Putarlah punggung tali yang ada pada alat, pastikan agar tali tidak kendor. Tekan tombol ON/C untuk menyalakan alat. Perintahkan kepada subjek untuk melakukan vertical jump. tekan tombol SET untuk

47 28 menyimpan nilai yang pertama, display akan menunjukkan nilai 0.Perintahkan agar subjek kembali berdiri di atas rubber plate dengan tegak. Putar kembali penggulung tali agar tali kembali tegang. Perintahkan agar subjek melakukan vertical jump sekali lagi. Setelah 5 detik, display akan menunjukkan nilai vertical jump terbaik dari 2 kali tes yang dilakukan.untuk mengatur subjek berikutnya, tekan tombol ON/C untuk mengembalikan display ke 0. Gambar 11. Vertikal Jump 4. Panjang Tungkai Tujuan untuk mengukur panjang tungkai, pelaksanaan Testee berdiri tegak, tester mencari sendi penggerak yang terdapat pada pangkal paha, untuk memudahkan testee dapat menggerakan salah satu kakinya ke depan dengan posisi kaki tetap lurus. Setelah pangkal paha ditemukan maka pengukuran dapat dilakukan, panjang tungkai diukur dari pangkal paha sampai tumit satuan centimeter.tes dilakukan 1 kali. Gambar 12. Alat ukur panjang tungkai

48 29 5. Tes Kecepatan Renang Gaya Punggung Tujuan untuk mengukur kecepatan renang gaya punggung Pelaksanan: Sampel berada di dalam kolam renang. Dengan posisi siap untuk mendengarkan aba-aba dari peneliti. Hasil yang diambil adalah waktu tercepat oleh sampel dan di catat oleh peneliti, kesempatan diberikan 1 kali kesempatan. G. Teknik Analisis Data Analisis data ditunjukan untuk mengetahui jawaban akan pertanyaan pertanyaan dalam penelitian mengingat data yang ada adalah data yang masih mentah dan memiliki satuan yang berbeda maka perlu disamakan satuan ukurannya, sehingga lebih mudah dalam pengolahan datanya. Data yang dianalisis adalah data variable bebas yaitu (X1) kekuatan otot lengan, (X2) panjang lengan, (X3) power tungkai (X4), panjang tungkai dengan variable terikat (Y) kecepatan renang gaya punggung. Analisis dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan, yaitu untuk mengetahui apakah ada kontribusi yang diberikan oleh masing-masing variable bebas padavariabel terikat, X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, X3 terhadap Y dan X4 terhadap Y. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana.untuk perhitungan statistic menggunakan program SPSS for windows release 16.

49 30 Rumus untuk Regresi linear sederhana : Ŷ = a + bx Keterangan : Ŷ = Variabel Terikat( Dependent ) X = Variabel Bebas a = Nilai Konstanta b = Koefesien Arah Regresi 1. Uji Prasyarat a) Uji Normalitas Hasil output dari pengujian normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut : Tabel 1. Uji Normalitas Data Dengan Kolmogorov-Smirnov N o Variabel Asymp. Sig. (2-tailed) Signifikansi Kesimpulan 1 Kekuatan otot lengan Putra 0,357 0,05 Normal 2 Panjang lengan Putra 0,092 0,05 Normal 3 Power tungkai Putra 0,761 0,05 Normal 4 Panjang tungkai Putra 0,194 0,05 Normal 5 Kecepatan Renang Putra 0,324 0,05 Normal 6 Kekuatan otot lengan putri 0,894 0,05 Normal 7 Panjang lengan Putri 0,387 0,05 Normal 8 Power tungkai Putri 0,700 0,05 Normal 9 Panjang tungkai Putri 0,883 0,05 Normal 1 0 Kecepatan Renang Putri 0,756 0,05 Normal

50 31 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi atau Asymp. Sig. (2-tailed) semua variabel > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang kita uji berdistribusi normal. b) Uji Linieritas Uji kelinieran atau uji linieritas adalah uji untuk mengetahui apakah antara prediktor (X 1, X 2, X 3 dan X 4 ) memiliki hubungan yang linier atau tidak terhadap kriterium. Rangkuman hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2. Uji Linieritas No Variabel Nilai Sig. Signifikansi Kesimpulan Kecepatan Renang * 1 Kekuatan otot lengan 0,249 0,05 Linier Putra 2 Kecepatan Renang * Panjang lengan Putra 0,804 0,05 Linier 3 Kecepatan Renang * Power tungkai Putra 0,685 0,05 Linier 4 Kecepatan Renang * Panjang tungkai Putra 0,214 0,05 Linier Kecepatan Renang * 5 Kekuatan otot lengan 0,431 0,05 Linier Putri 6 Kecepatan Renang * Panjang lengan Putri 0,718 0,05 Linier 7 Kecepatan Renang * Power tungkai Putri 0,353 0,05 Linier 8 Kecepatan Renang * Panjang tungkai Putri 0,053 0,05 Linier Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Sig.) X 1, X 2, X 3 dan X 4 putra dan putri pada kolom Deviation from Linearity > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara X 1, X 2, X 3 dan X 4 dengan kecepatan renang gaya punggung mahasiswa Penjaskes 2014 (Y) terdapat hubungan yang linear.

51 49 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1. kekuatan otot lengan berkontribusi sangat signifikan terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa putra maupun putri. 2. panjang lengan berkontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa. 3. power tungkai berkontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa putra maupun putri. 4. panjang tungkai berkontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya punggung pada mahasiswa. Dari keempat variabel bebas yang diteliti pada penelitian ini ternyata kekuatan otot lengan putra dan kekuatan otot lengan putri lebih besar kontribusinya terhadap kecepatan renang gaya punggung.

52 50 B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, adapun saran yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Upaya mengajarkan dan meningkatkan kecepatan renang gaya punggung hendaknya memperhatikan pada aspek komponen fisik yang meliputi kekuatan otot lengan, panjang lengan, power tungkai, dan panjang tungkai serta melatih renang gaya punggung secara berkesinambungan dan saling terkoordinasi dan menguasai renang gaya punggung dengan benar sehingga renang gaya punggung menjadi lebih baik. 2. Pentingnya penelitian lebih lanjut dengan memperbanyak sampel yang lebih besar dan variabel yang lebih luas, agar diperoleh gambaran secara komperhensif dan mendalam tentang renang gaya punggung. 3. Bagi guru pelatih renang, beban latihan untuk tiap unsur kondisi fisik disesuaikan dengan nilai sumbangan tiap variabel terhadap hasil renang gaya punggung.

53 51 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Instrumen Penelitian. Rineka. Jakarta Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. : Rineka Cipta. Jakarta Prosedur Penelitian Edisi VI.Rineka Cipta. Yogyakarta Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta.Jakarta. Clarke Principles of sport training. Berlin: Sportverlag. David, Thomas Renang Tingkat Mahir. Diterjemahkan oleh alfons Palangkaraya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Alat Alat Tes. Hadi, Sutrisno Metodologi Research. Jilid I. Yogyakarta:Andi Offset. Harsono Latihan Kondisi Fisik. Bandung: Senerai Pustaka. Kasiyodan Dumadi D Renang. Semarang. IKIP Semarang. Matjan Modul Kesehatan Dan Olahraga. Bandung : FKOP UPI Bandung Pearce, Evelyn C Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Riduan Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru,Karyawan,Dan Peneliti Roeswan dan Soekarno 1979.Renang dan Metodik.Jakarta: PT. Rosda JayaPutra Sajoto Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga.Semarang: IKIP Semarang Press. Setiawan,Tri Tunggal Buku Ajar Renang 1.Semarang : FIK UNNES. Soejoko Olahraga Pilihan Renang. Depdikbud: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Sukadiyanto Pengantar Teori Dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung : CV Lubuk Agung Sudarminto Kinesiologi. Jakarta :Depdikbud. Sukardi Metode penelitian penelitian penelitian tindakan kelas, implementasi dan pengembangannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sukintoko,1985. Renang dan Metodik. Semarang: Depdikbud.

54 52 Tudor O,Bompa,1990.Theory and methodology of training. Lowa: Hunt Publishing Pasaw, Anwar Makalah manajemen pendidikan jasmani dan olahraga. Dalam Konferensi Nasional Penjas dan Olahraga. Bandung: IKA IKIP Bandung. Pekik, Djoko.2002.Dasar Kepelatihan.Yogyakarta:Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG Jurnal Oleh ANGGUN ANINDITA SANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan 29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2010:160) Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah populasi bersyarat yaitu atlet putra berprestasi klub renang METAL SC Metro 013 yang berjumlah 8 atlet.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan,

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, 29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, yaitu studi yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DAYA LEDAK, KEKUATAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA OLEH ASA MEDYANTARA ( )

JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DAYA LEDAK, KEKUATAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA OLEH ASA MEDYANTARA ( ) JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DAYA LEDAK, KEKUATAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA OLEH ASA MEDYANTARA (0813051008) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (00: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang 33 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan dara dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA 25 METER. Jurnal. Oleh KHARINA OKTAVIANA

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA 25 METER. Jurnal. Oleh KHARINA OKTAVIANA 1 HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA 25 METER Jurnal Oleh KHARINA OKTAVIANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gaya punggung menyerupai gerakan tungkai gaya crawl dengan bersumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gaya punggung menyerupai gerakan tungkai gaya crawl dengan bersumber BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Stroke Tungkai Stroke tungkai atau gerakan tungkai merupakan gerakan tungkai ke atas dan bawah secara bergantian dan terus menerus. Gerakan tungkai gaya

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh. 1 KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN Jurnal Oleh Rahmat Ramadhan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 160) Metode penelitian adalah cara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 160) Metode penelitian adalah cara 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (013 : 160) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Lebih lanjut dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renang merupakan suatu kegiatan yang telah dilakukan sejak jaman dahulu, pada waktu itu renang adalah sebagai alat untuk beladiri dalam menghadapi tantangan alam seperti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang 33 III. METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metodologi penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Menurut Arikunto Suharsimi (2010:203) metode penelitian adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Menurut Arikunto Suharsimi (2010:203) metode penelitian adalah 29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI 1 KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS Jurnal Oleh OKTRI MAHARANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, penelitian ini dilaksanakan di Kampus

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunkan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada tidaknya hubungan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PROGRAM LATIHAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS KU V DI KLUB RENANG SURYA AQUATIK KOTA KEDIRI

EFEKTIFITAS PROGRAM LATIHAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS KU V DI KLUB RENANG SURYA AQUATIK KOTA KEDIRI EFEKTIFITAS PROGRAM LATIHAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS KU V DI KLUB RENANG SURYA AQUATIK KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang di III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang di digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI 1 KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG Jurnal Oleh OKI RINOKI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang tungkai (X 1 ), kekuatan otot perut (X 2 ) dan kekuatan otot tungkai (X 3 ) terhadap hasil

Lebih terperinci

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Renang merupakan cabang olahraga yang dilakukan di air. Olahraga renang memiliki banyak manfaat dan bisa dikatakan menjadi olahraga favorit bagi masyarakat.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STROKE TUNGKAI, STROKE LENGAN DAN TEKNIK TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA PUNGGUNG 50 METER (STUDY KASUS ATLET RENANG PPLPD JAWA TENGAH)

HUBUNGAN ANTARA STROKE TUNGKAI, STROKE LENGAN DAN TEKNIK TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA PUNGGUNG 50 METER (STUDY KASUS ATLET RENANG PPLPD JAWA TENGAH) HUBUNGAN ANTARA STROKE TUNGKAI, STROKE LENGAN DAN TEKNIK TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA PUNGGUNG 50 METER (STUDY KASUS ATLET RENANG PPLPD JAWA TENGAH) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE PART-WHOLE PRACTICE

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE PART-WHOLE PRACTICE PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE PART-WHOLE PRACTICE TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN RENANG GAYA BEBAS PADA ANGGOTA EKSTRAKURIKULER RENANG SMP AMAL BHAKTI MANISLOR TAHUN 2016 Puji Rahmi Anandia 1

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND. Jurnal. Oleh.

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND. Jurnal. Oleh. 1 KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND Jurnal Oleh Aal Ardiansyah FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

(Skripsi) OLEH E A RIAN SAPUTRA

(Skripsi) OLEH E A RIAN SAPUTRA KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, DAN TINGGI BADAN TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER PADA ATLET KLUB RENANG TOTOHARJO SC LAMPUNG TIMUR TAHUN 2016 (Skripsi) OLEH E A

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot tungkai, power otot lengan, kelentukan dan keseimbangan dengan hasil belajar kayang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Indrianti (2010:2), anthropometri berasal dari anthro yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Indrianti (2010:2), anthropometri berasal dari anthro yang 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Antropometri a. Pengertian Antropometri Menurut Indrianti (2010:2), anthropometri berasal dari anthro yang berarti manusia dan metron yang berarti ukuran. Secara definitif anthropometri

Lebih terperinci

(Skripsi) Oleh TRIWULAN SEKARINI

(Skripsi) Oleh TRIWULAN SEKARINI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT BANTU TALI DAN BASKOM SEBAGAI MODEL PENGEMBANGAN KETEPATAN SERVIS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 (Skripsi) Oleh TRIWULAN SEKARINI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan faktafakta

III. METODOLOGI PENELITIAN. percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan faktafakta 37 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii vi viii ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

SUMBANGAN PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA PADA MAHASISWA IKOR TAHUN 2012/2013

SUMBANGAN PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA PADA MAHASISWA IKOR TAHUN 2012/2013 SUMBANGAN PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA PADA MAHASISWA IKOR TAHUN 2012/2013 SKRIPSI DiajukandalamrangkapenyelesaianStudi Strata 1 UntukmencapaigelarSarjanaSains

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 14 s/d 18 GAYA DADA (BREASTSTROKE ) GERAKAN TUNGKAI GAYA DADA

PERTEMUAN KE 14 s/d 18 GAYA DADA (BREASTSTROKE ) GERAKAN TUNGKAI GAYA DADA PERTEMUAN KE 14 s/d 18 GAYA DADA (BREASTSTROKE ) GERAKAN TUNGKAI GAYA DADA A. Judul Bahan Ajar : Renang gaya dada/ breaststroke (gerakan tungkai/ kick action) B. Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu melakukan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER. Jurnal.

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER. Jurnal. KONTRIBUSI PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER Jurnal Oleh Aang Isa Ansori FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah populer di indonesia dan dilakukan oleh semua kalangan masyarakat. Motif melakukan olahraga renang beragam, mulai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan power tungkai, panjang tungkai, lingka paha, dan kecepatan lari dengan hasil lompat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1. Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGGI, BERAT BADAN, PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh YULIANI

HUBUNGAN TINGGI, BERAT BADAN, PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh YULIANI HUBUNGAN TINGGI, BERAT BADAN, PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG GAYA DADA JURNAL Oleh YULIANI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : MUHLISIN NPM: P

SKRIPSI. Oleh : MUHLISIN NPM: P HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 M PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek PENGARUH LATIHAN SPRINT 30 METER DAN LATIHAN BARRIER HOPS TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XII-IPA SMA NEGERI 7 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan dalam rangka Penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan dalam rangka Penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN SENDI BAHU, DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA KUPU-KUPU 50 METER PADA ATLET PUTRI KLUBSPECTRUM SEMARANG TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengandung pengertian bahwa jasmani merupakan tujuan akhir dari proses

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengandung pengertian bahwa jasmani merupakan tujuan akhir dari proses II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani, pendidikan untuk jasmani mengandung

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 29 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Proses suatu penelitian hendaknya dapat ditentukan suatu metode penelitian yang akan digunakan, hal ini berdasarkan pada suatu pemahaman bahwa metode

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana

I. PENDAHULUAN. satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang KTSP adalah kurikulum seperangkat operasional yang disusun oleh dan dilaksananakan dimasing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA GRAB START RENANG PADA ATLET PUTRA TIRTA TARUNA YOGYAKARTA TAHUN 2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA GRAB START RENANG PADA ATLET PUTRA TIRTA TARUNA YOGYAKARTA TAHUN 2015 SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA GRAB START RENANG PADA ATLET PUTRA TIRTA TARUNA YOGYAKARTA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP LARI JARAK PENDEK 200 METER PADA SISWA SMP N 2 PURBOLINGGO LAMPUNG TIMUR Jurnal Oleh ANDRI PRASETIYO FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan latihan fisik secara sistematis, dan dirangkai secara keseluruhan dengan tujuan membentuk dan mengembangkan

Lebih terperinci

SUMBANGAN KOORDINASI MATA-TANGAN, FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN TRICEPS DAN POWER

SUMBANGAN KOORDINASI MATA-TANGAN, FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN TRICEPS DAN POWER SUMBANGAN KOORDINASI MATA-TANGAN, FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN TRICEPS DAN POWER TUNGKAI TERHADAP TEMBAKAN JUMP SHOOT PADA PEMAIN UKM BOLA BASKET UNY SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MOTIVASI DAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MOTIVASI DAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

(Skirpsi) Oleh HAFI ROMANSA

(Skirpsi) Oleh HAFI ROMANSA KONTRIBUSI KELENTUKAN TUBUH BAGIAN ATAS DAN KELENTUKAN TUBUH BAGIAN BAWAH TERHADAP KEMAMPUAN KAYANG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGKAI SELATAN LAMPUNG UTARA 2009/2010 (Skirpsi) Oleh HAFI ROMANSA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai dan norma yang dimilikinya kepada orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gerakan jalan, lari, lompat dan lain-lain. Berdasarkan sejarah dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. gerakan jalan, lari, lompat dan lain-lain. Berdasarkan sejarah dikemukakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Renang merupakan olahraga yang eksklusif, sehingga tidak semua orang dapat melakukan gerakan renang seperti kebanyakan orang melakukan gerakan jalan, lari, lompat

Lebih terperinci

105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan

105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan 105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan simpulan bahwa komponen kondisi fisik dan komponen anthropometrik

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN GERAK DASAR TENDANGAN DEPAN PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 5 BANDAR LAMPUNG

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN GERAK DASAR TENDANGAN DEPAN PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 5 BANDAR LAMPUNG PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN GERAK DASAR TENDANGAN DEPAN PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 5 BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh RACHMI MARSHEILLA A FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan, 28 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN 2.1 Latihan Squat Trust Latihan Squat trust adalah sebuah latihan yang dimulai dengan sikap berdiri tegak, kemudian berjongkok dengan kedua tangan di lantai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banjir (Kasiyo, 1980:11). Lebih lanjut dijelaskan bahwa renang dilakukan sejak adanya

I. PENDAHULUAN. banjir (Kasiyo, 1980:11). Lebih lanjut dijelaskan bahwa renang dilakukan sejak adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renang merupakan suatu kegiatan yang telah dilakukan sejak jaman dahulu, pada waktu itu renang adalah sebagai alat untuk beladiri dalam menghadapi tantangan alam seperti

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PROGRAM LATIHAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS KU V DI CLUB RENANG ARWANA KOTA KEDIRI

EFEKTIFITAS PROGRAM LATIHAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS KU V DI CLUB RENANG ARWANA KOTA KEDIRI EFEKTIFITAS PROGRAM LATIHAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS KU V DI CLUB RENANG ARWANA KOTA KEDIRI SKRIPSI DiajuakanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratGuna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaJurusan PENJASKESREK

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT DAN POWER DENGAN JARAK MELUNCUR RENANG GAYA DADA. (Jurnal Skripsi) Oleh MUHAMMAD RANGGANI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT DAN POWER DENGAN JARAK MELUNCUR RENANG GAYA DADA. (Jurnal Skripsi) Oleh MUHAMMAD RANGGANI HUBUNGAN KEKUATAN OTOT DAN POWER DENGAN JARAK MELUNCUR RENANG GAYA DADA (Jurnal Skripsi) Oleh MUHAMMAD RANGGANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 ABSTRACT THE

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1 PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1 KAYEN PATI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI KONTINUITAS BELAJAR AKUNTANSI DAN KEMAMPUAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI ANGKATAN 2009 FKIP UMS SKRIPSI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016 HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Pasundan 1 kota Bandung dan SMP Pasundan 2 kota Bandung Jalan Pasundan 32 Balong

Lebih terperinci

SKRIPSI. Memenuhi Gelar

SKRIPSI. Memenuhi Gelar HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, DAN KECEPATAN LARI, DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTERA KELAS IV DAN V SDN TANGKISANN MREBET PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA DADA PADA MAHASISWA PUTRA PENJASKESREK.

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA DADA PADA MAHASISWA PUTRA PENJASKESREK. HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA DADA PADA MAHASISWA PUTRA PENJASKESREK (Skripsi) Oleh REKI SAPUTRA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

S K R I P S I. Diajukan dalam rangka penyelesaikan studi strata I Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh :

S K R I P S I. Diajukan dalam rangka penyelesaikan studi strata I Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, OTOT LENGAN DAN KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP KECEPATAN RENANG 20 METER GAYA PUNGGUNG PADA MAHASISWA PUTRA ANGKATAN TAHUN 2003 PKLO FIK UNNES TAHUN 2005 S K R I P S I Diajukan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. renang, seorang guru harus mencari sistem pengajaran atau metode yang

I PENDAHULUAN. renang, seorang guru harus mencari sistem pengajaran atau metode yang 1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah suatu pelajaran yang identik dengan kegiatan jasmani dimana di dalamnya banyak menggunakan fisik atau motorik. Untuk memberikan pelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PEMBELAJARAN

III. METODE PEMBELAJARAN 31 III. METODE PEMBELAJARAN A. Jenis Penelitian Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian

Lebih terperinci

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek. HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO TEACHING

HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO TEACHING HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN MINAT MENJADI GURU TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR DALAM MATA KULIAH PRAKTIK PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2009

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Anwar Ansori

SKRIPSI. Oleh : Anwar Ansori HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GEMBONG KECAMATAN BOJONGSARIKABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN Bola basket adalah cabang olahraga yang diminati cukup banyak peminatnya. Cabang olahraga ini dapat dijadikan untuk tujuan pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER PADA MAHASISWA PUTRA ILMU KEOLAHRAGAAN

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER PADA MAHASISWA PUTRA ILMU KEOLAHRAGAAN HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER PADA MAHASISWA PUTRA ILMU KEOLAHRAGAAN Dodi Iskandar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang E-mail:

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. BLITAR Johan Kalpirtanata Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan korelasional.

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO 1 KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG Jurnal Oleh ENO IRDIANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lapangan Asrama PPLP Sumatera Utara di Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 2.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

SKRIPSI. Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga HUBUNGAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA CRAWL 50 METER PADA ATLET PUTRI USIA 10 SAMPAI 15 TAHUN KLUB SPECTRUM SEMARANG TAHUN 2011 SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : ANGGORO WIDYA SURYANTO NPM:

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : ANGGORO WIDYA SURYANTO NPM: Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 M PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini banyak sekali jenis-jenis olahraga yang ada di dunia ini, salah satunya adalah olahraga renang. Seperti yang telah diketahui, renang termasuk salahsatu cabang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini, yaitu kemampuan renang gaya crawl untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini, yaitu kemampuan renang gaya crawl untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini, yaitu kemampuan renang gaya crawl untuk menempuh jarak 25 meter dengan satuan detik.

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK DAN REPETITION TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN RENANG 200 METER GAYA CRAWL PADA ATLET PERKUMPULAN RENANG TIRTA DHARMA SURAKARTA TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh : BHIMA

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN KECEPATAN DRIBBEL BERLARI DENGAN HASIL LAY-UP SHOOT PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMPN MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 015/016 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH : KONTRIBUSI DORONGAN TANGAN DAN KAKI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA PADA MAHASISWA PUTRA KELAS F ANGKATAN 2014 JURUSAN PENJASKESREK UNP KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP. Penulis dilahirkan di Tanjung Karang 4 Juli Anak ke tiga dari Delapan

RIWAYAT HIDUP. Penulis dilahirkan di Tanjung Karang 4 Juli Anak ke tiga dari Delapan RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Tanjung Karang 4 Juli 1961. Anak ke tiga dari Delapan bersaudara pasangan Bapak Saring Hadi Prayetno dan Ibu Siti Fatonah. Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: PURNA ADITYA NPM:

SKRIPSI. Oleh: PURNA ADITYA NPM: HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA OBRIEN PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU PACITAN TAHUN PELAJARAN 015/016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh PENI WULANDARI A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh PENI WULANDARI A PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PARTISIPASI SISWA DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GODONG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh dalam mencapai suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh dalam mencapai suatu BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah salah satu cara yang ditempuh dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah penyelidikan yang dilakukan untuk membuktikan sesuatu

Lebih terperinci