Mama Raja Negeri Adat di Maluku. (Studi Kasus Terhadap Eksistensi Raja Perempuan di Negeri Rumah Tiga, Soahuku dan Tananahu dalam Perspektif Jender)

Transkripsi

1 Mama Raja Negeri Adat di Maluku (Studi Kasus Terhadap Eksistensi Raja Perempuan di Negeri Rumah Tiga, Soahuku dan Tananahu dalam Perspektif Jender) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Raja adalah gelar kepala pemerintahan Negeri yang merupakan unsur penyelenggaraan kesatuan masyarakat hukum adat, berfungsi mengurus hukum adat dan adat istiadat serta tugas-tugas pemerintahan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 1 Raja-raja yang dimaksud disini adalah hanya satu orang dalam satu negeri dan berasal dari Soa Parenta. 2 Setiap orang yang berhak sebagai Raja, diusulkan oleh Soa Parenta kepada Saniri Negeri Lengkap 3 untuk diproses sebagai calon Raja sesuai ketentuan yang berlaku. Menurut salah satu persyaratannya, calon Raja merupakan laki-laki atau perempuan yang berwarganegaraan Indonesia. Sehubungan dengan keberadaan negeri-negeri adat di Maluku yang menganut sistem kekerabatan Patriarkhi, maka selama ini masyarakat lebih cenderung menentukan pilihan Raja jatuh pada calon laki-laki sekalipun di dalam keturunan Soa Parenta yang berhak menjadi calon Raja suatu negeri adalah laki-laki maupun perempuan. Patriarhki sendiri merupakan tata kekeluargaan yang sangat mementingkan garis keturunan bapak. 4 Secara etimologi, patriarkhi berkaitan dengan sistem sosial di mana ayah menguasai seluruh anggota keluarganya, harta miliknya, serta sumber-sumber ekonomi. Ia juga yang membuat semua keputusan penting bagi keluarga. Dalam sistem sosial, budaya (juga keagamaan), patriarkhi muncul sebagai bentuk kepercayaan atau ideologi bahwa lakilaki lebih tinggi kedudukannya dibanding perempuan; bahwa perempuan harus dikuasai bahkan dianggap sebagai harta milik laki-laki. Sistem patriarkhi menggambarkan dominasi laki-laki atas perempuan dan anak-anak didalam keluarga. 5 Kesenjangan jender jelas terlihat 1 Pemerintah Kota, Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor-13 tahun 2008 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan Dan Pelantikan serta Pemberhentian Raja, BAB I (Ketentuan Umum Pasal 1), 4. 2 Pemerintah Kota, Peraturan Daerah, 6 3 Pemerintah Kota, Peraturan Daerah, 4 4 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, cet. Balai Pustaka, cet. 3, 1990, Russel, L Dictionary of Feminist Theology. (Louisville: Westminster Jhon Knox Press), 72 1

2 dalam struktur kepemimpinan Raja-Raja Negeri Adat di Maluku. Meskipun demikian, di Maluku mulai ada Raja-Raja perempuan. Jumlah keseluruhan Raja-Raja Negeri Adat di Provinsi Maluku yakni 437 orang terdiri dari 406 Raja laki-laki (93%) dan 31 Raja perempuan (7%). Berikut data Raja-Raja perempuan di setiap Negeri. Wilayah kota Ambon 3 Mama Raja, Raja Hatalai, Halong, dan Rumah Tiga. Wilayah Maluku Tengah 9 Mama Raja, Raja Makariki, Tana Nahu, Soahuku, Haruku, Tuhaha, Wakasihu, Yapila, Karlutu, Seti Tounusa. Wilayah Seram Bagian Barat 5 Mama Raja, Raja Uraul, Lohiatala, Luhu, Hatururu, Soakasale. Wilayah Seram Bagian Timur 5 Mama Raja, Raja Kilmury, Karay, Tobo, Sera, Undur. Wilayah Maluku Barat Daya 3 Mama Raja, Raja Keti, Wulur, Lolotuara. Wilayah Aru 2 Mama Raja, Raja Mariasi, Longgar. Wilayah Maluku Tenggara 3 Mama Raja, Raja Kaimear, Tahit dan Ibra. 6 Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa ada kesenjangan jender dalam hal jumlah antara Raja-Raja laki-laki dan perempuan, yakni jumlah Raja laki-laki jauh lebih banyak dari Raja perempuan. Disamping itu dapat juga dilihat adanya ketidakadilan jender yang nampak pada bidang kepemimpinan. Melihat realita tersebut penulis tertarik untuk menelitinya, dengan harapan lewat penelitian ini, dapat mengetahui dan memahami faktor-faktor penyebab kesenjangan jender yang terdapat di dalam pemerintahan Negeri Adat di Maluku. Pada gilirannya dapat melihat bagaimana cara perempuan bertransformasi dan mempertahankan eksistensinya sebagai perempuan yang memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Pemimpinpemimpin perempuan sebagai Mama Raja dalam Negeri Adat yang akan penulis teliti yaitu di Negeri Rumah Tiga, Soahuku dan Tananahu. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memilih judul penelitian sebagaimana disebutkan di bawah ini : Mama Raja Negeri Adat di Maluku (Studi Kasus Terhadap Eksistensi Raja Perempuan di Negeri Rumah Tiga, Soahuku dan Tananahu dalam Perspektif Jender) 6 Informasi Data Pengurus Latupati 2

3 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang menjadi faktor-faktor penyebab perempuan dipilih menjadi Mama Raja? 2. Apakah yang menjadi kekhasan peran perempuan sebagai Mama Raja negeri adat di Maluku dalam bentuk gelarnya sebagai Mama Raja? 1.3 Tujuan Penelitian 2. Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab perempuan dipilih menjadi Mama Raja dalam struktur kepemimpinan di negeri-negeri adat Rumah Tiga, Soahuku dan Tananahu. 3. Mendeskripsikan kekhasan peran perempuan sebagai Mama Raja negeri-negeri adat di Maluku. 1.4 Manfaat Penulisan Memberi sumbangan pemikiran kepada masyarakat adat Maluku tentang eksistensi perempuan dalam struktur kepemimpinan didalam suatu negeri adat. Serta ingin memahami faktor-faktor penyebab mengapa perempuan dipilih menjadi raja dalam budaya patriarkhi. Pada gilirannya ingin mengidentifikasi bahwa masyarakat telah menyadari dan mengalami transformasi sehingga menerima eksistensi, hak, kewajiban, dan kepemimpinan perempuan di bidang publik. 1.5 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, dengan metode kualitatif. Pendekatan deskriptif adalah pencarian fakta dengan intepretasi yang tepat dengan jalan mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat. Serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan 3

4 pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. 7 Penulis akan mendeskripsikan fakta tentang Mama Raja di Maluku, juga pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan karena fenomena tersebut. Sedangkan metode kualitatif adalah metode penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks tertentu. 8 Dalam penelitian ini akan diteliti subjek penelitian yaitu Mama Raja di Negeri Rumah Tiga, Soahuku dan Tananahu tentang perilaku, persepsi, naluri tindakannya dengan eksistensi sebagai perempuan. Penulis menggunakan metode kualitatif karena melalui metode ini penulis dapat secara langsung meneliti di lapangan tentang fenomena yang diangkat dalam tulisan ini. Data penelitian dikumpulkan melalui beberapa teknik dengan sumber data sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara adalah suatu percakapan, tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu. 9 Wawancara secara mendalam akan dilakukan bersama Mama Raja Negeri Rumah Tiga Soahuku, dan Tananahu, perwakilan masyarakat dari ketiga negeri, serta pengurus Latupati. b. FGD (Focus Group Discussion) FGD dilakukan untuk memvalidasi data. FGD merupakan suatu metode pengumpulan data melalui diskusi kelompok dan terarah. Krueger 10 menggambarkan untuk melakukan FGD harus ditentukan besar peserta, menentukan lamanya diskusi, pengaturan posisi duduk, menentukan tempat diskusi, serta menentukan komposisi kelompok. FGD akan dilakukan kepada warga dari ketiga negeri adat. Selama diskusi berlangsung penulis bertindak sebagai moderator penghubung dengan peserta dan pengatur logistik. Didalamnya penulis akan dibantu seorang teman sebagai pencatat proses yang berlangsung. 7 Mohammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Balai Aksara, Yudihstira, Saadiyah, 1983), Lexy Moleong, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Balai Aksara, Yudhistira, Sadiyah, 1983),63. 9 Lexy Moleong., Richard A. Krueger, Focus Groups : a Practical Guide For Applied Research (Newburg Park Calif : Sage Publications, 1998) 4

5 c. Observasi Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan. 11 Observasi yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah dengan cara pengamatan dan pencatatan serta foto-foto yang didapat di ketiga negeri adat. d. Kepustakaan Penulis akan mengumpulkan data melalui kepustakaan dari berbagai buku, artikel, jurnal maupun dokumen lainnya yang mendukung penelitian ini. Kepustakaan bermanfaat dalam penyusunan landasan teorotis yang manjadi tolak ukur dalam menganalisa data penelitian lapangan guna menjawab persoalan pada rumusan masalah penelitian Waktu dan Lokasi Penulisan Penelitian ini berlangsung dari tanggal 16 Agustus 30 Agustus Penelitian ini berlokasi di tiga Negeri adat dalam Kota Ambon dan Pulau Seram, yaitu Negeri Rumah Tiga, Soahuku dan Tananahu. 1.7 Sistematika Penulisan Agar lebih mudah bagi pembaca dalam memahami pembahasan yang ada maka penelitian ini dibagi dalam beberapa bab yaitu : 1. PENDAHULUAN Bagian ini menjelaskan tentang garis besar penelitian yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian. 2. LANDASAN TEORI 11 Kartini Kartono,Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 1996), pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2014, pukul WIB 5

6 Bagian ini membahas mengenai landasan teori yang relevan dengan tema penelitian meliputi Negeri Adat, Soa Parenta, Raja-Raja dan Mama Raja. Selanjutnya juga akan di tulis mengenai eksistensi perempuan sebagai pemimpin, pengertian jender dan keadilan jender. 3. HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA Bagian ini menjelaskan tentang objek penelitian, deskripsi hasil penelitian serta melakukan analisa sesuai rumusan masalah dan teori yang dipakai. 4. REFLEKSI TEOLOGIS Bagian ini berisi refleksi teologis tentang eksistensi perempuan sebagai Mama Raja dalam negeri adat Rumah Tiga, Soahuku, dan Tananahu. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian. Dari kesimpulan yang diperoleh tersebut dikemukakan saran yang dirasa perlu sehingga bermanfaat bagi penulis dan pembaca. 6