EFEKTIFITAS PEMBERIAN BACKRUB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIFITAS PEMBERIAN BACKRUB"

Transkripsi

1 EFEKTIFITAS PEMBERIAN BACKRUB (MASASE PUNGGUNG) TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA IBU INPARTU KALA I DI BPM AS-SYUFA DESA SUMBERWUDI KEC. KARANGGENENG KAB. LAMONGAN Asrufiyaty Iid Vitary, Lilin Turlina ABSTRAK Nyeri yang menyertai kontraksi uterus mempengaruhi mekanisme fisiologis sejumlah sistem tubuh yang selalu menyebabkan respon stress fisiologis yang umum dan menyeluruh.masase merupakan tindakan nonfarmakologis yang efektif untuk mengurangi nyeri. Nyeri juga dapat menyebabkan aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi dan akan mengakibatkan persalinan lama. Jika dalam persalinan tidak dilakukan pengurangan terhadap nyeri, akan mengakibatkan kesakitan yang berkepanjangan dalam menjalani persalinannya. Rasa nyeri dalam persalinan akan menimbulkan rasa gelisah pada sang ibu, sehingga ada efek psikologis yang justru mengganggu, misalnya cardiovascular, respiratory, maupun neuroendocrine.masalah penelitian adalah masih banyak ibu bersalin yang mengalami nyeri berat saat persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas masase punggung terhadap penurunan nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah pra-eksperiment (one group pratest-postest design). Populasi ibu bersalin kala 1 fase aktif di BPM As-Syufa desa Sumberwudi kecamatan Karanggeneng kabupaten Lamongan pada bulan Mei-Juli tahun 212 berjumlah 2 orang dengan teknik sampling adalah simple random sampling. Jumlah sampel peneliti sebanyak 19 orang, data diambil dengan menggunakan lembar observasi kemudian dianalisa sesuai dengan variabel. Serta skalanya masing-masing dari analisa tersebut kemudian dilakukan uji wilcoxon sign rank test. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin kala 1 fase aktif sebelum dilakukan teknik backrub (masase punggung) mengalami nyeri berat, dan lebih dari sebagian ibu bersalin kala 1 fase aktif sesudah dilakukan teknik bacrub (masase punggung) mengalami nyeri sedang. Dari hasil penelitian ρ sign =, (ρ sign <,5). Ini menunjukkan bahwa masase punggung efektif menurunkan nyeri saat persalinan. Melihat hasil penelitian ini maka bidan perlu melakukan masase punggung pada saat persalinan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan ibu bersalin. Kata kunci : masase punggung, nyeri persalinan PENDAHULUAN... Persalinan bagi seorang wanita merupakan salah satu periode krisis dalam kehidupannya (Perry Potter, 26). Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir maupun melalui jalan lain dengan bantuan maupun tanpa bantuan (Manuaba IBG, 27). Persalinan adalah proses fisiologis yang mencakup beberapa perilaku nyeri. Dalam hal ini nyeri sebagai suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial yang dirasakan dalam kejadian dimana terjadi kerusakan (Perry Potter, 26). Meskipun sudah di alami oleh sebagian wanita, rasa nyeri saat melahirkan bersifat unik dan berbeda. Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu (Perry Potter, 26). Faktor nyeri dapat didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat (Mubarak, 27). Nyeri persalinan kala 1 fase aktif sering kali dialami oleh ibu yang akan SURYA 23 Vol.3, No.XIII, Desember 212

2 melahirkan. Pada pembukaan 4 sampai dengan 1 nyeri di rasakan semakin berat. Nyeri ini berasal dari bagian bawah abdomen akibat dari pembukaan dan penipisan serviks, kemudian nyeri menyebar ke punggung bawah dan turun ke paha yang di sebabkan oleh tekanan kepala janin terhadap tulang belakang ibu. Nyeri ini dirasakan hanya selama kontraksi dan akan berkurang pada interval antar kontraksi (Bobak, 25). Nyeri yang menyertai kontraksi uterus mempengaruhi mekanisme fisiologis sejumlah sistem tubuh yang selalu menyebabkan respon stress fisiologis yang umum dan menyeluruh. Nyeri persalinan yang berat dan lama dapat mempengaruhi ventilasi, sirkulasi, metabolisme, dan aktifitas uterus. Nyeri juga dapat menyebabkan aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi dan akan mengakibatkan persalinan lama (Mander, 23). Penelitian di Amerika sekitar 7% sampai 8% wanita yang melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa nyeri, berbagai cara dilakukan agar ibu melahirkan tidak selalu merasa sakit dan merasa nyaman, salah satunya dengan menggunakan tekhnik nonfarmakologi (Damayanti, 26). Sementara di Indonesia 5% persalinan di rumah sakit swasta dilakukan dengan operasi Caesar (Eriska, 21). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Laili di RSI Surabaya terdapat 1 ibu yang melahirkan, diantaranya terdapat 3 (3%) pasien nyeri sangat berat, 6 (6%) pasien yang mengalami nyeri berat, 1 (1%) pasien mengalami nyeri sedang (Laili, 211). Sedangkan menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Neny terhadap 1 responden ibu post partum di RSUD Soegiri Lamongan terdapat 6 ibu post partum atau 6% mengalami nyeri, dengan tingkatan nyeri berat 1 orang atau 16,7%, nyeri sedang 3 orang atau 5%, dan nyeri ringan 2 orang atau 33,3% (Neny, Ahnafiya M, 211). Berdasarkan survey awal yang dilakukan penulis pada 1 responden ibu bersalin pada tanggal 26 januari sampai dengan tanggal 5 maret tahun 213 di BPM As-Syufa desa Sumberwudi Karanggeneng Lamongan hasilnya mengalami nyeri kala I, yaitu 6 orang atau 6% mengalami nyeri berat, 3 orang atau 3% nyeri sedang, dan 1 orang atau 1% mengalami nyeri ringan saat bersalin. Dari data diatas menunjukkan bahwa banyak ibu bersalin yang masih mengalami nyeri berat. Faktor yang mempengaruhi nyeri yaitu ansietas, budaya, gaya koping, pengalaman sebelumnya, dukungan suami atau keluarga, persepsi individu terhadap nyeri, usia, dan peran bidan (Perry Potter, 26). Ansietas merupakan rasa cemas yang dapat menimbulkan suatu masalah penatalaksanaan nyeri yang serius (Perry Potter, 26). Ketegangan emosi akibat rasa cemas sampai rasa takut dapat memperberat persepsi nyeri selama persalinan. Nyeri atau kemungkinan nyeri dapat menginduksi katakutan, sehingga timbul kecemasan yang berakhir ketakutan (Bobak, 25). Budaya mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana individu bereaksi terhadap nyeri (Perry Potter, 26). Gaya koping klien sering menemukan jalan untuk mengatasi efek nyeri baik fisik maupun psikologis. Penting untuk mengerti sumber koping individu selama nyeri. Blok termal seperti terapi panas, pijatan dan manipulasi telah di gunakan selama beberapa tahun sebagai salah satu bentuk pereda rasa nyeri (Mander, 23). Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. Apabila individu sejak lama sering mengalami serangkaian episode nyeri tanpa pernah sembuh atau menderita nyeri yang berat, maka rasa takut akan muncul. Sebaliknya apabila individu mengalami nyeri dengan jenis yang sama berulang-ulang, tapi kemudian nyeri tersebut berhasil dihilangkan, akan lebih mudah bagi individu untuk menginterpretasikan sensasi nyeri (Perry Potter, 26). Dukungan suami atau keluarga juga mempengaruhi respon terhadap nyeri. Orangorang yang sedang dalam keadaan nyeri SURYA 24 Vol.3, No.XIII, Desember 212

3 sering bergantung pada keluarga untuk mensupport, membantu atau melindungi. Ketidakhadiran keluarga atau teman terdekat mungkin akan membuat nyeri semakin bertambah. Kehadiran orangtua merupakan hal khusus yang penting untuk anak-anak dalam menghadapi nyeri (Linda V. Walsh, 27). Persepsi tiap individu terhadap nyeri berbeda-beda, perbedaan individu dan perasaan subjektif dari setiap perasaan nyeri merupakan salah satu faktor utama yang membuatnya sulit untuk diartikan dan diobati secara klinik. Tidak ada stimulus yang menyakitkan, stimulus yang tetap menimbulkan persepsi nyeri pada semua individu (Jessy, 211). Usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi nyeri (Perry Potter, 26). Dengan berbagai variabel sosialnya, dapat meningkatkan insiden dan beratnya nyeri. Anak yang sangat muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri persalinan yang lebih tinggi. Paritas dapat mempengaruhi persepsi, primipara mengalami nyeri lebih besar pada awal persalinan, sedangkan multipara mengalami peningkatan nyeri setelah proses persalinan dengan penurunan cepat pada persalinan kala II (Linda V. Walsh, 28). Bidan ternyata memiliki peran historis yang cukup kuat dalam masalah penanganan rasa nyeri saat persalinan, karena sebagian besar kelahiran di tanah air dibantu oleh tangan-tangan trampil dan terdidik dari seorang bidan (Rury, 212). Jika dalam persalinan tidak dilakukan pengurangan terhadap nyeri, akan mengakibatkan kesakitan yang berkepanjangan dalam menjalani persalinannya. Menurut Johanes Mose dan Dadang Syarief Hidajat E, rasa nyeri dalam persalinan akan menimbulkan rasa gelisah pada sang ibu, sehingga ada efek psikologis yang justru mengganggu, misalnya cardiovascular, respiratory, maupun neuroendocrine (Echaluchu, 27). Penanganan yang bisa dilakukan dalam mengatasi rasa nyeri diantaranya dengan metode-metode pengendali nyeri. Metode tersebut terbagi menjadi 2 yaitu metode farmakologi dan non-farmakologi. Tindakan medis atau farmakologi yang digunakan antara lain penggunaan analgesik, suntikan epidural, spinal, Intracthecal labor analgesia (ILA), Paracervical Block, Block syaraf perineal, pudendal dan lain-lain. Tindakan-tindakan medis ini hampir semua mempunyai efek samping pada ibu dan juga pada janin. Sehingga persalinan menjadi lebih lama. Metode yang tidak menggunakan medikasi atau obat-obatan lebih diinginkan, baik ibu maupun bidan atau tenaga medis. Karena kita mulai sadar betapa rentannya janin terhadap ancaman lingkungan terutama pada subtansi yang tidak alami dan buatan (Mander, 24). Sedangkan tindakan secara non farmakologis antara lain: relaksasi, hipnoterapi, sentuhan terapeutik, distraksi, TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation), dan masase (Mander, 23). Karena banyak cara dalam mengatasi nyeri persalinan kala I, maka peneliti membatasi hanya menggunakan salah satu upaya pengendalian nyeri nonfarmakologi yaitu tekhnik backrub (masase punggung). Masase merupakan tindakan nonfarmakologis yang efektif untuk mengurangi nyeri. Masase adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon, atau ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi dan memperbaiki sirkulasi (Henderson, Christine, 25). Pemberian masase menutup pintu gerbang nyeri sehingga mampu menghambat perjalanan nyeri. Keuntungan teknik masase tidak hanya menimbulkan perubahan fisiologis murni, namun lebih luas yaitu efek psikologis yang dapat mengurangi kecemasan. Penelitian Tiffany Field dari Fakultas Kedokteran Universitas Miami di Amerika Serikat, membuktikan pijat dapat menurunkan hormon penyebab stress dalam tubuh. Sebagai tenaga kesehatan, kita dapat membantu pasien dalam menangani masalah persalinan diantaranya membantu mengurangi rasa nyeri saat persalinan dengan masase, yaitu memberikan tekanan ringan pada lumbal bawah, namun efek pengendalian nyeri tersebut hanya berlangsung selama tindakan dilakukan. SURYA 25 Vol.3, No.XIII, Desember 212

4 Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang efektifitas pemberian backrub (masase punggung) terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala 1 di BPM As-Syufa desa Sumberwudi Karanggeneng Lamongan Tahun 21 METODE.PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan praeksperimen dengan menggunakan pendekatan rancangan one group pretest posttest. Sampel penelitian adalah ibu bersalin normal kala I di BPS As Syufa Karanggeneng Lamongan yang berjumlah 19 orang. Pengambilan sampel dengan simple random sampling. Ibu bersalin diukur nyeri persalinan sebelum dilakukan backrub dan nyeri persalinan diukur kembal setelah ibu mendapat terapi bacrub. Pengumpulan data dengan cek list dan lembar observasi serta wawancara kepada responden. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Sign rank test dengan taraf signifikansi P sign <,5. HASIL.PENELITIAN Data Umum 1) Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan umur di BPM As-Syufa Desa Kab. Lamongan Tahun 212 No. Umur Jumlah Persentase <2 tahun 2-3 tahun > 3 tahun ,1 78,9 Total 19 1 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin kala I berumur antara 2-3 tahun sejumlah 15 orang atau 78,9%. (1) Paritas Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan paritas di BPM As-Syufa Desa Kab. Lamongan Tahun 212 Prosentase Paritas Jumlah No. Primigravida 13 68,4 Multigravida 5 26,3 Grandemulti 1 5,3 Total 19 1 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin kala I paritas primigrvida sebanyak 13 orang atau 68,4% sedangkan sebagian kecil ibu bersalin kala 1 fase aktif paritas grandemulti sebanyak 1 orang atau 5,3%. (2) Pendidikan Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan pendidikan di BPM As-Syufa Desa Kab. Lamongan Tahun 212 No. Pendidikan Jumlah Persentase Tidak sekolah SD SMP SMA PT ,5 84,2 5,3 Total 19 1 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa dari 19 ibu bersalin kala I yaitu sebagian besar ibu bersalin kala I berpendidikan SMA sejumlah 16 orang atau 84,2% sedangkan sebagian kecil ibu bersalin kala I yang berpendidikan PT sejumlah 1 orang atau 5,3%. SURYA 26 Vol.3, No.XIII, Desember 212

5 (3) Pekerjaan Tabel 4 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan di BPM As-Syufa Desa Kab. Lamongan Tahun 212 No. Persentase Pekerjaan Jumlah PNS Wiraswasta Tani IRT ,1 5,3 73,7 Total 19 1 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa 19 ibu bersalin kala I sebagian besar ibu bersaalin kala I tidak bekerja sejumlah 14 orang atau 73,7% dan sebagian kecil ibu bersalin kala I yang pekerjaannya sebagai petani sejumlah 1 orang atau 5,3%. A. Data Khusus Responden 1) Tingkat Nyeri Sebelum Dilakukan Backrub (Masase Punggung) Tabel 5 Distribusi frekuensi ibu bersalin kala I berdasarkan tingkat nyeri sebelum dilakukan backrub (masase punggung) di BPM As- Syufa Desa Sumberwudi Kec. Karanggeneng Kab. Lamongan Tahun 212 No. Tingkat Nyeri Jumlah Persentase Nyeri Ringan Nyeri Sedang 4 21,1 Nyeri berat 15 78,9 Total 19 1 Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin kala I sebelum dilakukan masase punggung mengalami nyeri berat sebanyak 15 orang atau 78,9% dan hanya sebagian kecil ibu bersalin kala I sebelum dilakukan masase punggung mengalami nyeri sedang sebanyak 4 orang atau 21,1%. 2) Tingkat Nyeri Sesudah Dilakukan Backrub (Masase Punggung) Tabel 6 Distribusi frekuensi ibu bersalin kala I berdasarkan tingkat nyeri sesudah dilakukan backrub (masase punggung) di BPM As-Syufa Desa Kab. Lamongan Tahun 212 No. Tingkat Nyeri Jumlah Persentase Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri berat ,8 57,9 5,3 Total 19 1 Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukkan bahwa lebih dari sebagian ibu bersalin kala I sesudah dilakukan masase punggung mengalami nyeri sedang sebanyak 11 orang atau 57,9% dan hanya sebagian kecil ibu bersalin kala I sesudah diberi perlakuan masase punggung mengalami nyeri berat sebanyak 1 orang atau 5,3%. 3) Efektivitas backrub (masase punggung) terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala I. Tabel 7 Distribusi efektivitas backrub (masase punggung) terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala I di BPM As-Syufa Desa Sumberwudi Kec. Karanggeneng Kab. Lamongan Tahun 212 Nyeri Kala 1 Sebelum No. Dilakukan Masase Nyeri Sedang Nyeri Kala 1 Sesudah Dilakukan Masase Nyeri RinganNyeri Sedang Nyeri Berat Total % % % % 3 75% 1 25%.% 4 1% Nyeri Berat % % 1 6.7% 15 1% Total % % 1 5.3% 19 1% Z=827 p=, Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin kala I sebelum dilakukan masase punggung mengalami nyeri berat sebanyak 15 orang atau 78,9% dan hanya sebagian kecil ibu bersalin kala I sebelum dilakukan masase punggung mengalami nyeri sedang sebanyak 4 orang atau 21,1%. Sedangkan lebih dari sebagian ibu bersalin kala I SURYA 27 Vol.3, No.XIII, Desember 212

6 sesudah dilakukan masase punggung mengalami nyeri sedang sebanyak 11 orang atau 57,9% dan hanya sebagian kecil ibu bersalin kala I sesudah diberi perlakuan masase punggung mengalami nyeri berat sebanyak 1 orang atau 5,3%. Dari kedua variabel tersebut dilakukan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test yang menunjukkan hasil bahwa nilai p=,, dimana p <,5 yang artinya terdapat perbedaan nyeri sebelum dan sesudah diberikan masase punggung sehingga masase efektif terhadap penurunan nyeri persalinan kala I. PEMBAHASAN.. Tingkat nyeri ibu bersalin kala I sebelum dilakukan backrub (masase punggung). Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin kala I sebelum dilakukan backrub (masase punggung) mengalami nyeri berat dan hanya sebagian kecil ibu bersalin kala I sebelum dilakukan backrub (masase punggung) mengalami nyeri sedang. Hal ini dikarenakan nyeri persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu paritas. Pada ibu primigravida nyeri yang dirasakan cenderung lebih berat, karena ibu yang baru pertama kali mengalami proses persalinan akan cenderung lebih merasa cemas dan takut yang justru akan memperberat sensasi nyeri yang dirasakan. Kondisi ini menarik bagi para bidan untuk melakukan aktivitas untuk mengantisipasi masalah nyeri pada ibu bersalin kala I, sehingga dapat dipersiapkan sejak dini upaya untuk meminimalisir angka kejadian nyeri berat pada ibu bersalin kala I. Nyeri persalinan dapat mengganggu hubungan dan kemampuan individu untuk mempertahankan perawatan dirinya. Nyeri bersalin dapat menimbulkan respon fisiologis yang mengurangi kemampuan rahim berkontraksi dan akan merubah perilaku seseorang. Pada fase aktif kontraksi cenderung menjadi teratur dan nyerinya sedang. Pada saat kontraksi rahim terjadi juga peregangan otot panggul maupun peregangan jaringan dasar panggul sekitar jalan lahir, juga merupakan sumber penyebab nyeri lainnya. Tingkat nyeri dikatakan berat apabila ibu bersalin kala I secara subjektif mengatakan nyeri berat dan secara objektif klien tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, dan nafas panjang. Dan dikatakan nyeri sedang apabila secara subjektif ibu bersalin kala I mengatakan bahwa nyeri sedang dan secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya dan dapat mengikuti perintah dengan baik. Nyeri sebagai suatu sensosi subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (Perry Potter, 25). Rasa tidak nyaman selama persalinan disebabkan oleh dua hal. Pada tahap pertama persalinan, kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia rahim yaitu penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal mengalami defisit akibat kontraksi arteri miometrium (Bobak, 24). Tingkat nyeri ibu bersalin kala I sesudah dilakukan backrub (masase punggung). Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa hampir seluruh ibu bersalin kala I sesudah diberi perlakuan masase punggung mengalami nyeri sedang dan hanya sebagian kecil yang mengalami nyeri berat. Hal ini dengan adanya masase punggung maka ibu bersalin merasakan relaksasi. Sehingga ibu bersalin tidak berfokus penuh pada nyeri yang dirasakan. Tingkat nyeri dikatakan sedang apabila secara subjektif ibu bersalin kala I mengatakan bahwa nyeri sedang dan secara objektif klien mendesis, meenyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya dan dapat mengikuti perintah dengan baik. Dan dikatakan nyeri berat apabila ibu bersalin kala I secara subjektif mengatakan nyeri berat dan secara SURYA 28 Vol.3, No.XIII, Desember 212

7 objektiv klien tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, dan nafas panjang. Nyeri persalinan menjadi lebih ringan seiring dengan sering dan efektifnya pengendalian nyeri interventif. Tindakan tersebut kemungkinan melibatkan strategi koping tertentu. Untuk mengatasi nyeri waktu melahirkan maka tindakan masase digunakan untuk pengandalian nyeri. Tindakan masase dianggap menutup gerbang untuk menghambat perjalanan rangsangan nyeri pada sistem syaraf pusat (Mander, 23). Jika interneuron mendapat stimulasi hanya dari serabut dikulit maka pintu gerbang ditutup dan pesan nyeri yang sampai ke kordaspinalis dihentikan. Sebaliknya jika interneuron mendapatkan stimulasi terutama dari serabut yang membawa pesan nyeri, pesan ini dihambat, pintu gerbang tetap terbuka dan pesan nyeri sampai ke kordaspinalis dan diteruskan ke otak. Efektivitas pemberian backrub (masase punggung) terhadap penurunan nyeri pada ibu bersalin kala I. Uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan nilai ρ Sign <,5 terdapat perbedaan nyeri sebelum dan sesudah diberikan masase punggung sehingga masase efektif terhadap penurunan nyeri persalinan kala I. Hal ini disebabkan karena efek dari masase punggung yang dapat membantu dalam relaksasi dan menurunkan kesadaran nyeri dengan meningkatkan aliran darah kearea yang sakit. Dengan adanya masase maka pintu gerbang ditutup sehingga kesadaran terhadap nyeri menurun kemudian impuls tersebut akan disebarkan ke otak dan akan menghasilkan endorphin alami sehingga nyeri yang dirasakan berkurang. Backrub (Masase) adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak, biasanya otot tendon atau ligament, tanpa menyebabkan pergeseran atau perubahan posisi sendi guna menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan meningkatkan sirkulasi (Henderson, Christine, 25). Backrub (masase punggung) bermanfaat untuk menutup pintu gerbang, untuk menghambat perjalanan nyeri, meningkatkan kenyamanan, mengurangi kecemasan, menurunkan nyeri dan kecemasan, mempercepat persalinan, masase perut saat interval kontraksi dapat menurunkan ketegangan otot akibat kontraksi (Mander, 23). Gerakan-gerakan dasar masase meliputi gerakan memutar yang dilakukan oleh telapak tangan, gerakan memutar dan mendorong kedepan dan kebelakang menggunakan tenaga, menepuk-nepuk dan meremas-remas. KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan 1) Sebagian besar ibu bersalin kala I di BPM As-Syufa sebelum dilakukan masase punggung mengalami nyeri berat. 2) Lebih dari sebagian ibu bersalin kala I di BPM As-Syufa sesudah dilakukan masase punggung mengalami nyeri sedang. 3) Backrub (masase punggung) efektif terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala I di BPM As-Syufa. Saran 1) Bagi Pemerintah Diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian lebih lanjut, seiring dengan perkembangan teknologi kedokteran yang semakin maju, dan usaha untuk menurunkan angka kejadian nyeri berat saat persalinan. 2) Bagi Lahan Praktek Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan di bidang kesehatan khususnya bagian maternitas dalam upaya penurunan nyeri dengan masase punggung atau terapi nonfarmakologis yang lain. 3) Bagi Profesi Kebidanan Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam perencanaan pengembangan guna peningkatan pengembangan pelayanan kesehatan, khususnya pada ibu bersalin yang mengalami nyeri berat. SURYA 29 Vol.3, No.XIII, Desember 212

8 ...DAFTAR PUSTAKA... Azrul Azwar, (27). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR Becker, Jordy, (27). Terapi Pijat Memijat Diri Sendiri Guna Memperoleh Kesehatan Fisik Dan Psikis, Jakarta : Prestasi Pustaka Raya. Bobak, Lowdermik, Jensen, (24). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta : Damayanti, (26). Diakses : tanggal 17 februari 21 Danuatmaja, B dan Meillasari, M, (24). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit, Jakarta : Puspa Swara. Echaluchu, (27). Rasa Nyeri Persalinan Bisa dihilangkan, Diakses : tanggal 25 April 21 Eriska, (21). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat Nyeri Yang Dirasakan Selama Persalinan Kala1 Fase Aktiv. Thesis program D3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan tidak dipublikasikan. Hanifah Wiknjosastro, (25). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Helen, Varney, (27). Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi 4 Vol Jakarta : Henderson, Christin, (25). Konsep Kebidanan, Jakarta : Hidayat, Aziz Alimul, (28). Ketrampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan, Jakarta : Salemba Medika. Jessy, Londok, (211). 8/persepsi-nyeri.html. Diakses : tanggal 12 mei 21 Kavanagh, Wendy, (28). Sehat dengan Pijat, (Suharno), London : Hamlyn, Great Britain. Laili, (211). Gambaran Pemberian Masase Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan. Thesis program D3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya tidak dipublikasikan. Linda V, Walsh, (27). Buku Ajar Kebidanan Komunitas, Jakarta : Mander, Rosemary, (23). Nyeri Persalinan, Jakarta : Manuaba, Ida bagus Gde, (27). Pengantar Kuliah Obstetri, Cet. 1, Jakarta : Neny, Ahnafiya M, (211). Perbedaan Tingkat After Pains Pada Ibu Post Partum Sebelum dan Sesudah Pemberian Perlakuan Tekhnik Relaksasi Nafas Dalam. Thesis program D3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan tidak dipublikasikan. Nursalam, (28). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi Jakarta : Salemba Medika Perry, Potter, (25). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Jakarta : Rury Nurulita, (212). Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu Saifudin, Abdul Bari, (26). Layanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. SURYA 3 Vol.3, No.XIII, Desember 212

9 Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Smeltzer, Suzannec, (22). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedahbrunner & Suddart, Jakarta : Soekidjo Notoatmodjo, (21). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Jakarta : Rineka Cipta. Sofyan, Mustika (28). Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta: Kayu Awet Tamsuri, A, (27). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC Wahit Iqbal Mubarak, (27). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan Aplikasi dalam Praktik, Jakarta : SURYA 31 Vol.3, No.XIII, Desember 212

Indriani Irsyadi* Heny Ekawati ** WS Tarmi *** Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Indriani Irsyadi* Heny Ekawati ** WS Tarmi *** Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAN TEHNIK RELAKSASI PERNAFASAN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPM HAMILATUL R. U. Amd. Keb. DESA KARANGSAMBIGALIH KEC. SUGIO KAB. LAMONGAN TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya,

Lebih terperinci

Heny Ekawati*, Karomatus Saniyah** ... ABSTRAK...

Heny Ekawati*, Karomatus Saniyah** ... ABSTRAK... PERBEDAAN NYERI PERSALINAN PADA KALA I FASE AKTIF SEBELUM DAN SESUDAH MENDENGARKAN AYAT SUCI AL-QUR AN DI BPS DIANA ERNAWATI, Amd. Keb. PARENGAN KECAMATAN MADURAN TAHUN 0 Heny Ekawati*, Karomatus Saniyah**....

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI, PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI, Amd.Keb DESA JOTO SANUR KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2013 Nepi Vilanti Eka Ratnasari*, Lilin

Lebih terperinci

PERBEDAAN NYERI PERSALINAN PADA KALA I FASE AKTIF SEBELUM DAN SESUDAH MENDENGARKAN AYAT SUCI AL-QUR AN DI BPS DIANA ERNAWATI,

PERBEDAAN NYERI PERSALINAN PADA KALA I FASE AKTIF SEBELUM DAN SESUDAH MENDENGARKAN AYAT SUCI AL-QUR AN DI BPS DIANA ERNAWATI, PERBEDAAN NYERI PERSALINAN PADA KALA I FASE AKTIF SEBELUM DAN SESUDAH MENDENGARKAN AYAT SUCI AL-QUR AN DI BPS DIANA ERNAWATI, Amd. Keb. PARENGAN KECAMATAN MADURAN TAHUN 0 Heny Ekawati.... ABSTRAK.... Nyeri

Lebih terperinci

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK PERBEDAAN EFEKTIFITAS KOMPRES PANAS DAN KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI RSUD Dr.SOEGIRI KABUPATEN LAMONGAN Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK Semua

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK Kasmuning*, Faizzatul Ummah**..............................ABSTRAK........................................................

Lebih terperinci

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG Kiftiyah Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : kiftiyah83@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina Korespondensi: Lilin Turlina, d/a : STIKes Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER Dewi Rahmawati Abyu,Retno Dewi Prisusanti, AKBID Wijaya Kusuma Malang, Jln. Letjend S.Parman No.26A Malang Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan atau partus merupakan proses fisiologis terjadinya kontraksi uterus secara teratur yang menghasilkan penipisan dan pembukaan serviks secara progresif. Perubahan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL The Effectively Technique of Deep Breath Relaxation toward Level of Contraction Uterus Kala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sehat adalah suatu gambaran kondisi Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN Lilin Turlina, Nepi Vilanti Eka Ratnasari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Isa Khasani dan Nisa Amriyah Abstrak Sectio caesarea merupakan salah satu pembedahan

Lebih terperinci

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang Dyah Ayu Wulandari1 1*, Vita Triani Adhi Putri2 2. 1 Program Studi D IV Bidan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis. Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti ditingkatkan melalui sikap respontif dan efektif dalam melakukan suatu tindakan untuk memberi kenyamanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Definisi Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan lahir spontan dengan presentase belakang kepala, tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). Nyeri

Lebih terperinci

PENGARUH HEALTH EDUCATION

PENGARUH HEALTH EDUCATION PENGARUH HEALTH EDUCATION DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KOMPETENSI IBU NIFAS DALAM PIJAT BAYI DI BPM NY. WIDYA SUROSO DESA GEGER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN Ika Ayu Kurniawati*,Lilin Turlina**.......ABSTRAK.......

Lebih terperinci

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK Perbedaan Rasa Nyeri Pada Kala I Fase Aktif Terhadap Ibu Bersalin dengan Dilakukan Massase Punggung dan Tidak Dilakukan Massase Punggung (Studi Kasus di BPS. Kisworo Pratiwi Surabaya). Sumiati Tenaga Pengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis pada umumnya dimulai dengan adanya kontraksi

Lebih terperinci

Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan   ABSTRAK KONSELING PERSIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGI UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN DI DESA BALUNGTAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan adalah pelepasan dan pengeluaran produk konsepsi (janin, air ketuban, plasenta dan selaput

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014

PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014 PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014 Dina Indarsita, Sri Utami, Rina Sari Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan `

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, di mana di dapatkan kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian pada beberapa

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I Dita Lestiya, Siska Wahyu Wakhida AKBID Wijaya Kusuma Malang, Jln. Letjend S.Parman No.26A Malang Email

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: WINNY PUTRI LESTARI 201410104200 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA Sinopsis Rencana Tesis Oleh : Husna Maulida, SST BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup didalam uterus melalui vagina ke dunia luar.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015 HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015 Umu Hani Akademi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah E-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis pada umumnya dimulai dengan adanya kontraksi

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS EFFLEURAGE DAN ABDOMINAL LIFTING DENGAN RELAKSASI NAFAS TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI KLINIK BIDAN INDRIANI SEMARANG ABSTRAK

EFEKTIFITAS EFFLEURAGE DAN ABDOMINAL LIFTING DENGAN RELAKSASI NAFAS TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI KLINIK BIDAN INDRIANI SEMARANG ABSTRAK EFEKTIFITAS EFFLEURAGE DAN ABDOMINAL LIFTING DENGAN RELAKSASI NAFAS TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI KLINIK BIDAN INDRIANI SEMARANG 5 ABSTRAK Selama persalinan ibu mengalami nyeri. Nyeri yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan mengandung.akan tetapi, pada ibu yang akan menghadapi proses persalinan tersebut tidak jarang diikuti

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF Benny DJ Tarigan * *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis

Lebih terperinci

Volume VII Nomor 2, Mei 2017 pissn eissn

Volume VII Nomor 2, Mei 2017 pissn eissn PENGARUH TEKHNIK AKUPRESUR TERHADAP PENGURANGAN INTENSITAS NYERI KALA I PERSALINAN Indah Sulistyoningrum (Prodi D III Kebidanan, STIKes Paguwarmas Cilacap ABSTRAK Persalinan adalah tugas reproduksi untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I Fitriana Ikhtiarinawati F* Rohmah Nur Aini** **Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa

Lebih terperinci

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3)

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3) EFEKTIVITAS TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KELURAHAN TELUK PURWOKERTO SELATAN Siti Haniyah ), Pramesti Dewi ), Iis Setiawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE DI WILAYAH PUSKESMAS SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 Devida Safitri

Lebih terperinci

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia email : livamaita@gmail.com Abstract: Labor pain occurs because of the contraction, if not

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Safe Motherhood adalah upaya yang dilakukan untuk menekan angka kematian ibu. Di Indonesia upaya Safe Motherhood diartikan sebagai upaya untuk kesejahteraan atau keselamatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI POLINDES DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI POLINDES DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI POLINDES DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN Isma ul Lichayati*, Ratih Indah Kartikasari**.......ABSTRAK....... Nyeri punggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang. Sekitar 25-50% kematian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan berada di wilayah Kota Pekalongan namun kepemilikannya adalah milik Pemerintah

Lebih terperinci

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN Heny Ekawati ABSTRAK Persalinan merupakan proses pengeluaran

Lebih terperinci

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA Sri Hartatik*, Henny Juaria* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan KARAKTERISTIK NYERI PADAA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF ANTARA A YANG DIBERII DISTRAKSI MUSIK KLASIKK & MASSASE DENGAN YANG DIBERI MASSASE SAJA DI RUMAH BERSALIN GRATIS KEPATIHAN KULON JEBRES SURAKARTAA

Lebih terperinci

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang mempengaruhi jalannya persalinan adalah nyeri persalinan. Dimana dengan meningkatnya perasaan nyeri, para ibu selalu meminta agar persalinannya

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X PERBEDAAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK MASASE UNTUK MENGURANGI NYERI PERSALINAN KALA I DI BPS NINING HARYUNI DAN BPS NURHASANAH DI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 Dessy Rosalinda*), Firda Fibrila, Sumiyati**)

Lebih terperinci

HUBUNGAN RELAKSASI NAFAS PANJANG DENGAN NYERI PERSALINAN DI PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO

HUBUNGAN RELAKSASI NAFAS PANJANG DENGAN NYERI PERSALINAN DI PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO HUBUNGAN RELAKSASI NAFAS PANJANG DENGAN NYERI PERSALINAN DI PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO Ika Yuni Susanti * * Dosen Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto Email: ikayunisusanti@gmail.com Abstrak Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan atau melahirkan bayi adalah suatu proses normal pada wanita usia

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan atau melahirkan bayi adalah suatu proses normal pada wanita usia 20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan atau melahirkan bayi adalah suatu proses normal pada wanita usia subur. Persalinan merupakan peristiwa penting yang sangat di tunggu oleh setiap pasangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio caesaera adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Angka sectio caesarea terus meningkat dari insidensi 3-4%

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditentukan dengan cara menanyakan intensitas atau merujuk pada skala nyeri.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditentukan dengan cara menanyakan intensitas atau merujuk pada skala nyeri. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang sangat subyektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut (Mubarok,

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016 PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Inna Antriana ABSTRAK Pengelolaan nyeri persalinan merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TITIK PADA TANGAN TERHADAP NYERI PERSALINAN PADA IBU INTRANATAL KALA I DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TITIK PADA TANGAN TERHADAP NYERI PERSALINAN PADA IBU INTRANATAL KALA I DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TITIK PADA TANGAN TERHADAP NYERI PERSALINAN PADA IBU INTRANATAL KALA I DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (aterm, 40 minggu, pada letak memanjang dan presentasi belakang kepala, yang disusul dengan pengeluaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN Faizatul Ummah.......ABSTRAK....... Perawatan kehamilan yang baik dapat mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terapi intravena adalah suatu cara dari pengobatan untuk memasukan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien (Darmawan, 2008). Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan hasil penelitian mengenai pengaruh aromaterapi lavender secara inhalasi terhadap nyeri jahitan perineum pada ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir (Bobak, 2012). Persalinan dikatakan normal jika proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani dan pada umumnya

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI KEBIDANAN TENTANG PERSALINAN DENGAN HYPNOBIRTHING DI AKADEMI KEBIDANAN MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Gusni Rahmarianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Hypnobirthing

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalammualaikum Wr. Wb Dengan Hormat, Nama Saya adalah Ardina Elvira, sedang menjalani pendidikan di program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore Gambaran Perbedaan Intensitas Dismenore Setelah Melakukan Senam Dismenore Pada Remaja OCTA DWIENDA RISTICA, RIKA ANDRIYANI *Dosen STIKes Hang Tuah ABSTRAK Dismenore merupakan gangguan menstruasi yang sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan lahirnya bayi, placenta dan membran dari rahim ibu (Depkes, 2004). Persalinan dan kelahiran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN. komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel yaitu pengaruh kompres

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui standart tim kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011). BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun yag ditandai dengan perubahan perilaku seperti susah diatur dan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PERLAKUAN PIJAT EFFLEURAGE

EFEKTIVITAS PERLAKUAN PIJAT EFFLEURAGE EFEKTIVITAS PERLAKUAN PIJAT EFFLEURAGE PADA KALA I FASE AKTIF PERSALINAN UNTUK MENGURANGI RASA NYERI PADA IBU BERSALIN DI BPM YUSNAENI BULAN MEI TAHUN 2013 Iswari Paramita 1, Mustika Pramestyani 2, Fisna

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PERSALINAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PERSALINAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PERSALINAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III Nunung Ernawati, Desantu Hernowo Prodi Keperawatan Politeknik Kesehatan RS dr.

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN NYERI LUKA JAHITAN PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN NYERI LUKA JAHITAN PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN NYERI LUKA JAHITAN PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN Evi Nur Imamah*, Tarmi**, Heny Ekawati***.......ABSTRAK....... Teknik

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI DESA DURIWETAN KECAMATAN MADURAN LAMONGAN Ayu Fiddiawati Ningsih,

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS

EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS Zulfa Khusniyah 1, Hajar Dewi Rizqi 1 Prodi S1 Keperawatan

Lebih terperinci

PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN 2015

PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN 2015 PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN 015 Sri Wahyuni*, Endang Wahyuningsih STIKES Muhammadiyah Klaten

Lebih terperinci

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak PERBEDAAN TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I PADA IBU BERSALIN NORMAL PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA DI RB NUR HIKMAH DESA KUWARON GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 11 Durotun Afifah 1, Budi Mulyono, Ninik Pujiati

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri terhadap prosedur pemasangan infus dan membandingkan antara teori yang sudah ada dengan kenyataan

Lebih terperinci

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN : TERDAPAT PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh: Satriyo Agung, Annisa Andriyani, Dewi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dua dekade terakhir ini telah terjadi kecenderungan operasi sesar (SC) semakin diminati orang. Angka kejadian operasi sesar di Amerika Serikat meningkat dari 5,5%

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kompres 1. Kompres hangat Adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan kantung berisi air hangat yang menimbulkan rasa hangat pada bagian

Lebih terperinci

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MASSAGE DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MASSAGE DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MASSAGE DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF Yenny Safitri Dosen Prodi Sarjana Keperawatan FIK Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Email: yennysafitri37@yahoo.co.id

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN. HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN Lilis Maghfuroh.......ABSTRAK....... Stimulasi merupakan kegiatan merangsang secara

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG Skripsi ARI WIJAYANTO NIM : 11.0758.S TAUFIK NIM : 11.0787. S PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN Siti Muflikhatul Hasanah* Hj. WS. Tarmi**.......ABSTRAK.......

Lebih terperinci

FAKTOR PEMILIHAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA TANPA INDIKASI MEDIS DI RSU BUNDA THAMRIN MEDAN

FAKTOR PEMILIHAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA TANPA INDIKASI MEDIS DI RSU BUNDA THAMRIN MEDAN FAKTOR PEMILIHAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA TANPA INDIKASI MEDIS DI RSU BUNDA THAMRIN MEDAN Intan Salfariani M*, Siti Saidah Nasution** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE AKUPRESUR TERHADAP INTENSITAS KONTRAKSI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) NY.H DESA KRAMAT KABUPATEN TEGAL

PENGARUH METODE AKUPRESUR TERHADAP INTENSITAS KONTRAKSI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) NY.H DESA KRAMAT KABUPATEN TEGAL PENGARUH METODE AKUPRESUR TERHADAP INTENSITAS KONTRAKSI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) NY.H DESA KRAMAT KABUPATEN TEGAL Arini Dwi Nularsih 1, Adevia Maulidya Chikmah 2 email: depheeya@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antar variabel yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang telah dilakukan. Variabel independen dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu yang mempengaruhi angka kesakitan dan kematian ibu dan juga bayi baru lahir, karena dengan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pada saluran pencernaan (gastrointestinal) merupakan sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan medik. Kasus pada sistem gastrointestinal

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012 EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012 Eni Kusyati, Lestari Puji Astuti & Diah Dwi Pratiwi Program

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR Vera Virgia Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : veravirgia@gmail.com ABSTRAK IUD (Intra Uteri Device) atau AKDR (Alat Kontrasepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum yang menghasilkan sel tunggal (zigot), selama kehamilan pada

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum yang menghasilkan sel tunggal (zigot), selama kehamilan pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan fertilisasi hasil implantasi dari penyatuan spermatozoa dan ovum (Prawirohardjo, 2008). Masa kehamilan membutuhkan perawatan khusus, agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian Ibu (AKI) dalam kehamilan dan persalinan dunia mencapai 586.000 jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pijat 1. Defenisi Pijat Pijat adalah terapi sentuh yang paling tua dan populer yang dikenal manusia. Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan sejak

Lebih terperinci