Mahasiswa pengelola prostitusi online terancam dipecat. Mahasiswa pengelola prostitusi online terancam dipecat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mahasiswa pengelola prostitusi online terancam dipecat. Mahasiswa pengelola prostitusi online terancam dipecat"

Transkripsi

1 e Mahasiswa pengelola prostitusi online terancam dipecat Mahasiswa pengelola prostitusi online terancam dipecat Sumber berita : Sabtu, 9 Februari :37 WIB 2431 Views Ilustrasi sejumlah tersangka jaringan prostitusi dengan sistem online diperlihatkan pihak kepolisian (FOTO ANTARA/Dhoni Setiawan) () Jika terbukti bersalah tidak ada kata lain dipecat. Berita Terkait Polresta Bogor usut prostitusi online Prostitusi "online" di Bogor hebohkan warga Gangguan keamanan di Depok meningkat pada 2012 Mantan Bupati Buol divonis 7,5 tahun penjara Dua wartawan ditangkap dengan dugaan pemerasan Galeri Terkait page 1 / 10

2 e Jaringan Prostitusi Online Sidang Prostitusi Online Bogor (ANTARA News) HFIH (24) mahasiswa semester akhir ini terancam dipecat dari kampusnya jika terbukti bersalah dalam kasus prostitusi online yang menjeratnya. "Jika terbukti bersalah tidak ada kata lain dipecat," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor Prof Yonny Koesmaryano saat dihubungi, Sabtu. Prof Yonny mengatakan, IPB tegas dalam menindak mahasiswa yang terlibat tindakan yang melanggar hukum. Menurutnya, perbuatan tersebut tidak bisa dibiarkan. HFIH ditangkap aparat Kepolisian Daerah Jawa Barat, Jumat (8/2) di salah satu penginapan di Jalan Pajajaran, bersama tiga orang perempuan. Mahasiswa IPB tersebut menjadi tersangka pengelola prostitusi online yang menawarkan gadisgadis muda melalui situs internet dengan tarif Rp1,5 juta. Menurut Yonny, pihaknya telah melakukan pengecekan terkait status HFIH yang memang merupakan mahasiswa di IPB semester akhir yang tengah menyusun skripsi. "Kami juga sudah melakukan klarifikasi kepada HFIH, dia (HFIH) mengakui saat penangkapan dirinya sedang berada ditempat tersebut. Ia juga mengakui kepada kami tidak terlibat dapat praktek tersebut," ujar Yonny. Yonny menuturkan, IPB menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut kepada aparat kepolisian dan tidak memvonis terlalu dini membiarkan proses hukum berjalan hingga terbukti. page 2 / 10

3 Menurut Yonny, dari pengamatan dan keterangan HFIH pihaknya meragukan yang bersangkutan terlibat karena berdasarkan evaluasi dari pihak fakultas, yang bersangkutan memiliki prilaku baik dan tidak mungkin berprilaku seperti itu. "Kami berasumsi anak ini baik, tidak mungkin melakukan perbuatan itu. Tapi jika memang terbukti benar, sanksi yang diberikan adalah dipecat," katanya. (ANT) Editor: Ella Syafputri COPYRIGHT 2013 Mahasiswa pengelola prostitusi online terancam dipecat Sumber berita : Sabtu, 9 Februari :37 WIB 2431 Views Ilustrasi sejumlah tersangka jaringan prostitusi dengan sistem online diperlihatkan pihak kepolisian (FOTO ANTARA/Dhoni Setiawan) () Jika terbukti bersalah tidak ada kata lain dipecat. Berita Terkait Polresta Bogor usut prostitusi online Prostitusi "online" di Bogor hebohkan warga page 3 / 10

4 e Gangguan keamanan di Depok meningkat pada 2012 Mantan Bupati Buol divonis 7,5 tahun penjara Dua wartawan ditangkap dengan dugaan pemerasan Galeri Terkait Jaringan Prostitusi Online Sidang Prostitusi Online Bogor (ANTARA News) HFIH (24) mahasiswa semester akhir ini terancam dipecat dari kampusnya jika terbukti bersalah dalam kasus prostitusi online yang menjeratnya. "Jika terbukti bersalah tidak ada kata lain dipecat," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor Prof Yonny Koesmaryano saat dihubungi, Sabtu. Prof Yonny mengatakan, IPB tegas dalam menindak mahasiswa yang terlibat tindakan yang melanggar hukum. Menurutnya, perbuatan tersebut tidak bisa dibiarkan. HFIH ditangkap aparat Kepolisian Daerah Jawa Barat, Jumat (8/2) di salah satu penginapan di Jalan Pajajaran, bersama tiga orang perempuan. Mahasiswa IPB tersebut menjadi tersangka pengelola prostitusi online yang menawarkan gadisgadis muda melalui situs internet dengan tarif Rp1,5 juta. Menurut Yonny, pihaknya telah melakukan pengecekan terkait status HFIH yang memang merupakan mahasiswa di IPB semester akhir yang tengah menyusun skripsi. page 4 / 10

5 "Kami juga sudah melakukan klarifikasi kepada HFIH, dia (HFIH) mengakui saat penangkapan dirinya sedang berada ditempat tersebut. Ia juga mengakui kepada kami tidak terlibat dapat praktek tersebut," ujar Yonny. Yonny menuturkan, IPB menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut kepada aparat kepolisian dan tidak memvonis terlalu dini membiarkan proses hukum berjalan hingga terbukti. Menurut Yonny, dari pengamatan dan keterangan HFIH pihaknya meragukan yang bersangkutan terlibat karena berdasarkan evaluasi dari pihak fakultas, yang bersangkutan memiliki prilaku baik dan tidak mungkin berprilaku seperti itu. "Kami berasumsi anak ini baik, tidak mungkin melakukan perbuatan itu. Tapi jika memang terbukti benar, sanksi yang diberikan adalah dipecat," katanya. (ANT) Editor: Ella Syafputri COPYRIGHT 2013 Mahasiswa pengelola prostitusi online terancam dipecat Sumber berita : Sabtu, 9 Februari :37 WIB 2431 Views page 5 / 10

6 e Ilustrasi sejumlah tersangka jaringan prostitusi dengan sistem online diperlihatkan pihak kepolisian (FOTO ANTARA/Dhoni Setiawan) () Jika terbukti bersalah tidak ada kata lain dipecat. Berita Terkait Polresta Bogor usut prostitusi online Prostitusi "online" di Bogor hebohkan warga Gangguan keamanan di Depok meningkat pada 2012 Mantan Bupati Buol divonis 7,5 tahun penjara Dua wartawan ditangkap dengan dugaan pemerasan Galeri Terkait Jaringan Prostitusi Online Sidang Prostitusi Online Bogor (ANTARA News) HFIH (24) mahasiswa semester akhir ini terancam dipecat dari kampusnya jika terbukti bersalah dalam kasus prostitusi online yang menjeratnya. "Jika terbukti bersalah tidak ada kata lain dipecat," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor Prof Yonny Koesmaryano saat dihubungi, Sabtu. Prof Yonny mengatakan, IPB tegas dalam menindak mahasiswa yang terlibat page 6 / 10

7 tindakan yang melanggar hukum. Menurutnya, perbuatan tersebut tidak bisa dibiarkan. HFIH ditangkap aparat Kepolisian Daerah Jawa Barat, Jumat (8/2) di salah satu penginapan di Jalan Pajajaran, bersama tiga orang perempuan. Mahasiswa IPB tersebut menjadi tersangka pengelola prostitusi online yang menawarkan gadisgadis muda melalui situs internet dengan tarif Rp1,5 juta. Menurut Yonny, pihaknya telah melakukan pengecekan terkait status HFIH yang memang merupakan mahasiswa di IPB semester akhir yang tengah menyusun skripsi. "Kami juga sudah melakukan klarifikasi kepada HFIH, dia (HFIH) mengakui saat penangkapan dirinya sedang berada ditempat tersebut. Ia juga mengakui kepada kami tidak terlibat dapat praktek tersebut," ujar Yonny. Yonny menuturkan, IPB menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut kepada aparat kepolisian dan tidak memvonis terlalu dini membiarkan proses hukum berjalan hingga terbukti. Menurut Yonny, dari pengamatan dan keterangan HFIH pihaknya meragukan yang bersangkutan terlibat karena berdasarkan evaluasi dari pihak fakultas, yang bersangkutan memiliki prilaku baik dan tidak mungkin berprilaku seperti itu. "Kami berasumsi anak ini baik, tidak mungkin melakukan perbuatan itu. Tapi jika memang terbukti benar, sanksi yang diberikan adalah dipecat," katanya. (ANT) Editor: Ella Syafputri page 7 / 10

8 COPYRIGHT 2013 Mahasiswa pengelola prostitusi online terancam dipecat Sumber berita : Sabtu, 9 Februari :37 WIB 2431 Views Ilustrasi sejumlah tersangka jaringan prostitusi dengan sistem online diperlihatkan pihak kepolisian (FOTO ANTARA/Dhoni Setiawan) () Jika terbukti bersalah tidak ada kata lain dipecat. Berita Terkait Polresta Bogor usut prostitusi online Prostitusi "online" di Bogor hebohkan warga Gangguan keamanan di Depok meningkat pada 2012 Mantan Bupati Buol divonis 7,5 tahun penjara Dua wartawan ditangkap dengan dugaan pemerasan Galeri Terkait Jaringan Prostitusi Online Sidang Prostitusi Online page 8 / 10

9 Bogor (ANTARA News) HFIH (24) mahasiswa semester akhir ini terancam dipecat dari kampusnya jika terbukti bersalah dalam kasus prostitusi online yang menjeratnya. "Jika terbukti bersalah tidak ada kata lain dipecat," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor Prof Yonny Koesmaryano saat dihubungi, Sabtu. Prof Yonny mengatakan, IPB tegas dalam menindak mahasiswa yang terlibat tindakan yang melanggar hukum. Menurutnya, perbuatan tersebut tidak bisa dibiarkan. HFIH ditangkap aparat Kepolisian Daerah Jawa Barat, Jumat (8/2) di salah satu penginapan di Jalan Pajajaran, bersama tiga orang perempuan. Mahasiswa IPB tersebut menjadi tersangka pengelola prostitusi online yang menawarkan gadisgadis muda melalui situs internet dengan tarif Rp1,5 juta. Menurut Yonny, pihaknya telah melakukan pengecekan terkait status HFIH yang memang merupakan mahasiswa di IPB semester akhir yang tengah menyusun skripsi. "Kami juga sudah melakukan klarifikasi kepada HFIH, dia (HFIH) mengakui saat penangkapan dirinya sedang berada ditempat tersebut. Ia juga mengakui kepada kami tidak terlibat dapat praktek tersebut," ujar Yonny. Yonny menuturkan, IPB menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut kepada aparat kepolisian dan tidak memvonis terlalu dini membiarkan proses hukum berjalan hingga terbukti. Menurut Yonny, dari pengamatan dan keterangan HFIH pihaknya meragukan yang bersangkutan terlibat karena berdasarkan evaluasi dari pihak fakultas, yang bersangkutan memiliki prilaku baik dan tidak mungkin berprilaku seperti itu. page 9 / 10

10 "Kami berasumsi anak ini baik, tidak mungkin melakukan perbuatan itu. Tapi jika memang terbukti benar, sanksi yang diberikan adalah dipecat," katanya. (ANT) Editor: Ella Syafputri COPYRIGHT 2013 page 10 / 10

BAB I PENDAHULUAN. ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara hukum. Hal ini tercantum dalam pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945 amandemen ketiga yang berbunyi

Lebih terperinci

PEMBUNUHAN DENGAN RENCANA DAN PASAL 340 KUHP

PEMBUNUHAN DENGAN RENCANA DAN PASAL 340 KUHP PEMBUNUHAN DENGAN RENCANA DAN PASAL 340 KUHP Oleh: Yerrico Kasworo, S.H., M.H * Naskah diterima: 8 September 2016; disetujui: 20 September 2016 Negara Indonesia adalah negara hukum yang menjunjung tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masuknya informasi dari luar negeri melalui media massa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masuknya informasi dari luar negeri melalui media massa dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masuknya informasi dari luar negeri melalui media massa dan elektronik, seperti internet, buku, dan surat kabar, saat ini mempunyai pengaruh yang sangat luas

Lebih terperinci

Memperhatikan : Berita Acara Penetapan 21 orang dari 29 orang Bakal Calon Rektor IPB, Sidang Pleno Senat Akademik IPB, 25 September 2007.

Memperhatikan : Berita Acara Penetapan 21 orang dari 29 orang Bakal Calon Rektor IPB, Sidang Pleno Senat Akademik IPB, 25 September 2007. SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 115/I3/KP/2007 Tentang PENUGASAN PELAKSANA HARIAN DEKAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN, PELAKSANA HARIAN DEKAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Bogor, 23 Maret Menyetujui, Sekretaris Departemen Gizi Masyarakat. Ketua Pelaksana Kegiatan

LEMBAR PENGESAHAN. Bogor, 23 Maret Menyetujui, Sekretaris Departemen Gizi Masyarakat. Ketua Pelaksana Kegiatan ii LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul : Penerapan Denda bagi Perokok di Lingkungan Kampus IPB sebagai Alternatif dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Kesehatan bagi Mahasiswa Kurang Mampu 2. Bidang Kegiatan : PKM-GT

Lebih terperinci

BAGIAN PERTAMA : MELEPAS LARA

BAGIAN PERTAMA : MELEPAS LARA BAGIAN PERTAMA : MELEPAS LARA Urusan pembaca adalah mengekalkan ingatan pada apa yang mereka sukai. Sebaliknya, urusan penulis adalah menghapus ingatan dari apa-apa yang sudah ia bikin. Ia hanya memusatkan

Lebih terperinci

Sanksi bagi Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai masalah hukum, apa ada?

Sanksi bagi Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai masalah hukum, apa ada? Sanksi bagi Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai masalah hukum, apa ada? Oleh: Ibrahim Hasan Berdasarkan berita online, diketahui bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah mengeluarkan Surat Edaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan menyimpang yang ada dalam kehidupan masyarakat. maraknya peredaran narkotika di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan menyimpang yang ada dalam kehidupan masyarakat. maraknya peredaran narkotika di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan teknologi yang sangat cepat, berpengaruh secara signifikan terhadap kehidupan sosial masyarakat. Dalam hal ini masyarakat dituntut

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. (perpustakaan) untuk memudahkan mahasiswanya dalam proses belajar mengajar.

PENDAHULUAN. (perpustakaan) untuk memudahkan mahasiswanya dalam proses belajar mengajar. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fakultas Ekonomi menyediakan ruang baca (perpustakaan) untuk memudahkan mahasiswanya dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang sangat diperlukan

Lebih terperinci

AMNESTY INTERNATIONAL PERNYATAAN PUBLIK

AMNESTY INTERNATIONAL PERNYATAAN PUBLIK AMNESTY INTERNATIONAL PERNYATAAN PUBLIK Index: ASA 21/1381/2015 7 April 2015 Indonesia: Dua perempuan divonis bersalah di bawah UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) karena postingannya di media

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin berkembang dewasa ini. Dengan memanfaatkan IPTEK yang semakin maju, manusia mulai membuat inovasi-inovasi baru yang bermanfaat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PROSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PROSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PROSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU Menimbang : a. bahwa Prostisusi

Lebih terperinci

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 November Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 November Indeks P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 24 November 2011 Indeks 1. Penangkapan Anggota DPRD Semarang Duapuluh satu amplop berisi total Rp 40 juta 2. KPK Periksa Syarifuddin Temenggung

Lebih terperinci

Inilah modus yang barusan terungkap gerombolan ibu-ibu memeras kepala Sekolah Negeri 024 Tambang, Kampar- Riau. Waspadalah aksi penipuan..

Inilah modus yang barusan terungkap gerombolan ibu-ibu memeras kepala Sekolah Negeri 024 Tambang, Kampar- Riau. Waspadalah aksi penipuan.. KOPI, Kampar - Hati-hati berbagai macam modus penipuan. Modus penipuan pertama sindikat penipuan terkoordinir mengaku sebagai orang tua, keluarga wartawan. Modus penipuan kedua ia cari wajah serupa atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lazim disebut norma. Norma adalah istilah yang sering digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. lazim disebut norma. Norma adalah istilah yang sering digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dijalani oleh setiap manusia berdasarkan aturan kehidupan yang lazim disebut norma. Norma

Lebih terperinci

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga 4 Perbedaan dengan UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Bagaimana Ketentuan Mengenai dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga? Undang Undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERHENTIAN DENGAN HORMAT, PEMBERHENTIAN TIDAK DENGAN HORMAT, DAN PEMBERHENTIAN SEMENTARA, SERTA HAK JABATAN FUNGSIONAL JAKSA

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 647/PID.SUS/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 647/PID.SUS/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 647/PID.SUS/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mereka tidak tahu tentang batasan umur yang disebut dalam pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mereka tidak tahu tentang batasan umur yang disebut dalam pengertian II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Anak dan Anak Nakal Pengertian masyarakat pada umumnya tentang anak adalah merupakan titipan dari Sang Pencipta yang akan meneruskan keturunan dari kedua orang tuanya,

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENYIDIKAN DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DI SEMARANG UTARA S K R I P S I. Oleh : S U H A R N O NIM :

OPTIMALISASI PENYIDIKAN DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DI SEMARANG UTARA S K R I P S I. Oleh : S U H A R N O NIM : OPTIMALISASI PENYIDIKAN DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DI SEMARANG UTARA S K R I P S I PENULISAN HUKUM Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan Program

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan merupakan instansi pemerintah daerah

I. PENDAHULUAN. Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan merupakan instansi pemerintah daerah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan merupakan instansi pemerintah daerah yang berada di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota, yang memiliki tugas dan fungsi untuk

Lebih terperinci

BAB III TINDAK PIDANA PENCURIAN IKAN (ILLEGAL FISHING) SEBAGAI TINDAK PIDANA INTERNASIONAL DI PERAIRAN ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA

BAB III TINDAK PIDANA PENCURIAN IKAN (ILLEGAL FISHING) SEBAGAI TINDAK PIDANA INTERNASIONAL DI PERAIRAN ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA BAB III TINDAK PIDANA PENCURIAN IKAN (ILLEGAL FISHING) SEBAGAI TINDAK PIDANA INTERNASIONAL DI PERAIRAN ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA A. Kasus Pencurian Ikan Di Perairan Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 19 TAHUN : 1999 SERI : C.1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMYU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 19 TAHUN : 1999 SERI : C.1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMYU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 19 TAHUN : 1999 SERI : C.1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMYU NOMOR 7 TAHUN 1999 T E N T A N G P R O S T I T U S I DENGAN

Lebih terperinci

Dugaan Suap Jaksa Periksa Sistoyo, Kejaksaan tidak Temukan Keterlibatan Jaksa Lain

Dugaan Suap Jaksa Periksa Sistoyo, Kejaksaan tidak Temukan Keterlibatan Jaksa Lain P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 16 Desember 2011 Indeks 1. Dugaan Suap Jaksaaa Periksa Sistoyo, kejaksaan tidak temukan keterlibatan jaksa lain 2. KPK Tetapkan Tersangka Korupsi

Lebih terperinci

PEJABAT IAIN PONTIANAK TERSANGKA

PEJABAT IAIN PONTIANAK TERSANGKA PEJABAT IAIN PONTIANAK TERSANGKA http://rkonline.id/ Polresta Pontianak mencium aroma dugaan korupsi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Empat tersangka sudah ditetapkan, sayangnya nama-nama

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor : 53/Pid.B/2014/PN-Sbg

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor : 53/Pid.B/2014/PN-Sbg P U T U S A N Nomor : 53/Pid.B/2014/PN-Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan

Lebih terperinci

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 15 September 2011 Indeks 1. suap Wisma Atlet KPK usut uang ke kogkres Demokrat 2. Korupsi Kemenkes Polri periksa 30 kepala rumah sakit 3. Kasus

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan hukum akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan hukum akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan hukum akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat. Demikian pula permasalahan hukum juga akan ikut berkembang seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) UUD

Lebih terperinci

Buku Panduan Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bagi Sivitas Akademika IPB

Buku Panduan Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bagi Sivitas Akademika IPB Buku Panduan Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bagi Sivitas Akademika IPB Kantor Hak Kekayaan Intelektual Institut Pertanian Bogor (Kantor HKI-IPB) Gedung Rektorat IPB Lantai 5 Kampus IPB Darmaga,

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. a. Nama Lengkap : Rianah Sary NIM. H

LEMBAR PENGESAHAN. a. Nama Lengkap : Rianah Sary NIM. H LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Desentralisasi Pengelolaan Sampah Sebagai Alternatif Solusi dalam Mengatasi Permasalahan Sampah di Indonesia 2. Bidang Kegiatan : (-) PKM-AI ( ) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN, PEMBERHENTIAN

Lebih terperinci

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial Drs. Rusmanto, M.M. rusmanto@gmail.com Narasumber DPR RI: Pembahasan RUU ITE 2008 Pemimpin Redaksi Majalah InfoLINUX 2001-2013 Dosen STT-NF & Pengajar NF Computer

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Analisis dan Usulan Game Edukasi Berbasis Praktik Materi Pelajaran untuk Anak Sekolah Usia Dini Baik Secara Online maupun Offline Guna Meningkatkan Kembali Minat Anak Untuk

Lebih terperinci

Ada-ada saja! 6 bulan baru tahu kalau istrinya laki-laki!

Ada-ada saja! 6 bulan baru tahu kalau istrinya laki-laki! Ada-ada saja! 6 bulan baru tahu kalau istrinya laki-laki! Foto-Foto Kronologis lengkap kasus FransiskAnastasya Octaviany Alias Rahmat Sulistio Awal Mula Kisah Umar dan Fransiska Anastasya Octaviany. Kasus

Lebih terperinci

Rani menangih janji Jamal dulu sebelum menikahinya hingga kini Rani dicampakan oleh Jamal. ibarat habis manis sepah dibuang. Kacian deh loe.

Rani menangih janji Jamal dulu sebelum menikahinya hingga kini Rani dicampakan oleh Jamal. ibarat habis manis sepah dibuang. Kacian deh loe. KOPI, Pekanbaru - Rani Febrianti (36) melaporkan ketua DPRD Bengkalis Jamal Abdillah ke Polda Riau hari Senen (2/6-14) terkait penipuan. Mant an pramugari salah satu maskapai penerbangan itu terlibat skandal

Lebih terperinci

Carding KELOMPOK 4: Pengertian Cyber crime

Carding KELOMPOK 4: Pengertian Cyber crime Carding KELOMPOK 4: Pengertian Cyber crime Cyber crime adalah sebuah bentuk kriminal yang mana menggunakan internet dan komputer sebagai alat atau cara untuk melakukan tindakan kriminal. Masalah yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Tinjauan hukum..., Benny Swastika, FH UI, 2011.

BAB IV PENUTUP. Tinjauan hukum..., Benny Swastika, FH UI, 2011. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan semua uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab terdahulu, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaturan mengenai pembuktian terbalik/pembalikan

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA. Wawancara ke-2 dilakukan pada hari senin tanggal 02 September 2013 jam

HASIL WAWANCARA. Wawancara ke-2 dilakukan pada hari senin tanggal 02 September 2013 jam 1 HASIL WAWANCARA Wawancara ke-2 dilakukan pada hari senin tanggal 02 September 2013 jam 14.30 WIB di Gedung Komisi Yudisial RI. Narasumber yang diwawancara adalah Dr.Taufiqurrohman Syahuri, S.H., M.H.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur baik spiritual maupun

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur baik spiritual maupun BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang terus berupaya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur baik spiritual maupun material berdasarkan Pancasila dan

Lebih terperinci

b. Ayat (1) huruf c, Ditegaskan bahwa dalam kampanye pasangan calon dilarang melibatkan kepala desa atau lurah dan perangkat desa atau kelurahan.

b. Ayat (1) huruf c, Ditegaskan bahwa dalam kampanye pasangan calon dilarang melibatkan kepala desa atau lurah dan perangkat desa atau kelurahan. KOPI, Pekanbaru - Kementerian Dalam Negeri RI telah mengeluarkan larangan dan sanksi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Kepala Desa/ Lurah dan aparatur Desa dan Kelurahan dalam pelaksanaan Pilkada Serentak.

Lebih terperinci

Koordinator Aksi Demo GMRB: Tuding Aspidsus Kejati Riau Pergi Umroh dengan Dana Suap

Koordinator Aksi Demo GMRB: Tuding Aspidsus Kejati Riau Pergi Umroh dengan Dana Suap KOPI, Pekanbaru Aksi Demo massa (GMRB) Gerakan Masyarakat Riau Bersatu yang dilaksanakan dua kali. Aksi pertama digelar pada tanggal Jumat (29/12/2017), aksi kedua berlangsung pada, Kamis (4/1/2018) siang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara hukum. Negara hukum merupakan dasar Negara dan pandangan. semua tertib hukum yang berlaku di Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. negara hukum. Negara hukum merupakan dasar Negara dan pandangan. semua tertib hukum yang berlaku di Negara Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia dikenal sebagai Negara Hukum. Hal ini ditegaskan pula dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) yaitu Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara hukum

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN CALON REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO PERIODE

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN CALON REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO PERIODE PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN CALON REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO PERIODE 2014 2018 1. Panitia Pemilihan Rektor, disingkat PPR, dibentuk untuk melaksanakan Pemilihan Calon Rektor berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

CONTOH KASUS CYBER CRIME (KEJAHATAN DI DUNIA MAYA)

CONTOH KASUS CYBER CRIME (KEJAHATAN DI DUNIA MAYA) CONTOH KASUS CYBER CRIME (KEJAHATAN DI DUNIA MAYA) Mungkin istilah Cyber Crime sudah tidak asing lagi bagi kita, dimana istilah cyber crime itu sendiri adalah suatu tindakan yang menjurus pada tindakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN ANAK MELALUI PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE DI TINGKAT PENYIDIKAN DI TINJAU DARI UU

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN ANAK MELALUI PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE DI TINGKAT PENYIDIKAN DI TINJAU DARI UU IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN ANAK MELALUI PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE DI TINGKAT PENYIDIKAN DI TINJAU DARI UU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK (STUDI KASUS POLRESTA SURAKARTA) SKRIPSI

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 149/PID.SUS/2015/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N NOMOR 149/PID.SUS/2015/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N NOMOR 149/PID.SUS/2015/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-pekara pidana pada pengadilan tingkat banding

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pidana. Dalam hal penulisan penelitian tentang penerapan pidana rehabilitasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. pidana. Dalam hal penulisan penelitian tentang penerapan pidana rehabilitasi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Hukum Pidana Sebagaimana yang telah diuraikan oleh banyak pakar hukum mengenai hukum pidana. Dalam hal penulisan penelitian tentang penerapan pidana rehabilitasi terhadap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. prinsip hukum acara pidana yang mengatakan peradilan dilakukan secara

I. PENDAHULUAN. prinsip hukum acara pidana yang mengatakan peradilan dilakukan secara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyidik berwenang melakukan penahanan kepada seorang tersangka. Kewenangan tersebut diberikan agar penyidik dapat melakukan pemeriksaan secara efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi permasalahan, banyaknya kasus yang ditemukan oleh aparat penegak hukum merupakan suatu bukti

Lebih terperinci

Vonis Ahok, kampanye anti-cina, dan trauma 98

Vonis Ahok, kampanye anti-cina, dan trauma 98 11 May 2017 Vonis Ahok, kampanye anti-cina, dan trauma 98 http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39871159 Hak atas fotoafp/bay ISMOYOImage captionseorang warga Indonesia etnis Cina menyatakan simpatinya

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 305 /PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tanggal Lahir : 19 Tahun/ 29 Desember 1994

P U T U S A N NOMOR : 305 /PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tanggal Lahir : 19 Tahun/ 29 Desember 1994 P U T U S A N NOMOR : 305 /PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serasi, selaras dan seimbang. Pembinaan dan perlindungan anak ini tak

BAB I PENDAHULUAN. serasi, selaras dan seimbang. Pembinaan dan perlindungan anak ini tak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap anak memerlukan pembinaan dan perlidungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial secara utuh, serasi, selaras dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, telah ditegaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, telah ditegaskan bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, telah ditegaskan bahwa negara Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Telp : 031-5994251-54, 5947274, 5945472 (Hunting) Fax : 031-5927012, 5947845 http://www.its.ac.id

Lebih terperinci

Babak Baru Mafia Pajak?

Babak Baru Mafia Pajak? Babak Baru Mafia Pajak? Contributed by Administrator Monday, 20 December 2010 Harian Kompas, 20 Desember 2010 Â Dugaan kasus mafia pajak yang â diledakkanâ mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 18/Pid.B/2015/PN.Bj DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama telah

Lebih terperinci

KASUS ETIKA PROFESI KASUS ANGELINE. Pembunuhan Berencana Angeline

KASUS ETIKA PROFESI KASUS ANGELINE. Pembunuhan Berencana Angeline KASUS ETIKA PROFESI KASUS ANGELINE Pembunuhan Berencana Angeline A. IDENTIFIKASI ISU 1. ISU FAKTUAL - APA YANG TERJADI? Pembunuhan berencana Angeline yang dilakukan oleh ibu angkat dan pembantunya. - DIMANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Saat ini tidak hanya sebagai salah satu negara yang menjadi transit untuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Saat ini tidak hanya sebagai salah satu negara yang menjadi transit untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk lima terbesar di dunia. Saat ini tidak hanya sebagai salah satu negara yang menjadi transit untuk perdagangan

Lebih terperinci

PASAL-PASAL BERMASALAH PADA NASKAH RUU PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME NO. 15/2003

PASAL-PASAL BERMASALAH PADA NASKAH RUU PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME NO. 15/2003 PASAL-PASAL BERMASALAH PADA NASKAH RUU PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME NO. 15/2003 Pasal 1 (8) Pasal Potensi Pelanggaran HAM Kerangka hukum yang bertabrakan Tidak ada Indikator jelas mengenai keras

Lebih terperinci

Hal-Hal Penting Terkait Penangkapan Yang Harus Diatur RKUHAP

Hal-Hal Penting Terkait Penangkapan Yang Harus Diatur RKUHAP Hal-Hal Penting Terkait Penangkapan Yang Harus Diatur RKUHAP Oleh : Supriyadi W. Eddyono ICJR Pada prinsipnya, segala bentuk tindakan atau upaya paksa yang mencabut atau membatasi kebebasan merupakan tindakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hukum serta Undang-Undang Pidana. Sebagai suatu kenyataan sosial, masalah

I. PENDAHULUAN. hukum serta Undang-Undang Pidana. Sebagai suatu kenyataan sosial, masalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejahatan adalah bentuk tingkah laku yang bertentangan dengan moral kemanusiaan (immoril), merugikan masyarakat, asosial sifatnya dan melanggar hukum serta Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering dihadapkan pada kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering dihadapkan pada kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering dihadapkan pada kebutuhan yang mendesak yang mana kebutuhan tersebut bertujuan untuk memenuhi segala keperluan hidupnya.

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG PENGANGKATAN

Lebih terperinci

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Disiplin Mahasiswa IKIP Veteran Semarang ini, yang dimaksud dengan : 1.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan rasa aman dan

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENINDAKAN TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN BUPATI OLEH SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PENYIDIK PEGAWAI

Lebih terperinci

HTI Berdakwah di Kampus ISI Yogya, Haramkan

HTI Berdakwah di Kampus ISI Yogya, Haramkan HOME NASIONAL POLITIK HTI Berdakwah di Kampus ISI Yogya, Haramkan Gambar Manusia SABTU, 18 JUNI 2016 07:38 WIB Dosen, mahasiswa dan alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta berunjuk rasa menolak Hizbut

Lebih terperinci

SURAT KETETAPAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN RAYA WILAYAH FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN Nomor : 002/TAP/P3W-DPMFEM/IX/2016

SURAT KETETAPAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN RAYA WILAYAH FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN Nomor : 002/TAP/P3W-DPMFEM/IX/2016 SURAT KETETAPAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN RAYA WILAYAH Nomor : 002/TAP/P3W-DPMFEM/IX/2016 TENTANG TATA CARA PELAPORAN PELANGGARAN KPRW, PPRW DAN PELAKSANA KAMPANYE PEMILIHAN RAYA EKSEKUTIF INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah masa perkembangan individu dari masa anak-anak menuju

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah masa perkembangan individu dari masa anak-anak menuju BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Remaja adalah masa perkembangan individu dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang meliputi faktor biologis, kognitif, sosial, psikologis, dan moral (Santrock, 2003).

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. akhir penulisan hukum ini penulis akan menyampaikan simpulan dan saran.

BAB IV PENUTUP. akhir penulisan hukum ini penulis akan menyampaikan simpulan dan saran. digilib.uns.ac.id BAB IV PENUTUP Setelah melakukan analisa terhadap permasalahan yang diteliti, maka pada akhir penulisan hukum ini penulis akan menyampaikan simpulan dan saran. Dalam simpulan dan saran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyebaran pornografi saat ini erat hubunganya dengan perkembangan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Penyebaran pornografi saat ini erat hubunganya dengan perkembangan teknologi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyebaran pornografi saat ini erat hubunganya dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi internet. Sistem jaringan internet yang dapat menjangkau berbagai daerah

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA P U T U S A N NOMOR : 109/PID.SUS/2017/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

Prosedur Operasional - Peserta OSN Inf ormatika Terbuka 2010

Prosedur Operasional - Peserta OSN Inf ormatika Terbuka 2010 Prosedur Operasional - Peserta OSN Inf ormatika Terbuka 2010 A. Terminologi Berikut adalah terminologi-terminologi yang akan digunakan pada operasional OSN Informatika Terbuka 2010. 1. OSN Terbuka OSN

Lebih terperinci

HTI Dilarang Beraktivitas di ISI

HTI Dilarang Beraktivitas di ISI LINTAS NUSA HTI Dilarang Beraktivitas di ISI Yogyakarta Posted on June 17, 2016 Pimpinan KPK Tak Berdaya Menghadapi Ahok BERITA UTAMA Seorang Tito Tidak Bisa Hanya Dinilai Semata dari Pencitraannya Tolak

Lebih terperinci

NOMOR : M.HH-11.HM.03.02.th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG

NOMOR : M.HH-11.HM.03.02.th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG PERATURAN BERSAMA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA KETUA

Lebih terperinci

KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA

KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA http://www.beritasatu.com 1 Bengkulu - Kepala Polda Bengkulu, Brigjen Pol. M. Ghufron menegaskan,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G PELARANGAN PERJUDIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G PELARANGAN PERJUDIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G PELARANGAN PERJUDIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOLAKA UTARA, Menimbang Mengingat : a. bahwa Daerah Kolaka Utara adalah

Lebih terperinci

SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2018/2019

SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2018/2019 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS JAYABAYA Jl. Raya Bogor Km. 28,8 Cimanggis, Jakarta Timur Telepon (021) 8714823, HP. 0812 969 2478 E-mail: info@ ftijayabaya.ac.id Homepage: http://www. ftijayabaya.ac.id

Lebih terperinci

TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIA SOSIAL Oleh : Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H.

TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIA SOSIAL Oleh : Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H. TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIA SOSIAL Oleh : Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H. 5 KEPENTINGAN HUKUM YANG HARUS DILINDUNGI (PARAMETER SUATU UU MENGATUR SANKSI PIDANA) : 1. NYAWA MANUSIA. 2.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. itu setiap kebijakan yang diambil harus didasarkan pada hukum. Hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. itu setiap kebijakan yang diambil harus didasarkan pada hukum. Hukum A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum. Dalam konteks itu setiap kebijakan yang diambil harus didasarkan pada hukum. Hukum berfungsi untuk mengatur seluruh

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 504/PID.SUS/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 504/PID.SUS/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 504/PID.SUS/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II KUPANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG PENERTIBAN TEMPAT PELACURAN DI DAERAH KOTA KUPANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II KUPANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG PENERTIBAN TEMPAT PELACURAN DI DAERAH KOTA KUPANG Page 1 of 6 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II KUPANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG PENERTIBAN TEMPAT PELACURAN DI DAERAH KOTA KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketika seseorang yang melakukan kejahatan atau dapat juga disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Ketika seseorang yang melakukan kejahatan atau dapat juga disebut sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika seseorang yang melakukan kejahatan atau dapat juga disebut sebagai pelaku tindak pidana, proses hukum pertama yang akan dijalani adalah proses penyelidikan. Seseorang

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap anak yang berhadapan dengan hukum, adalah : dengan prosedur penyidikan dan ketentuan perundang-undangan yang

V. KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap anak yang berhadapan dengan hukum, adalah : dengan prosedur penyidikan dan ketentuan perundang-undangan yang V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pada bab-bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Peran penyidik di Polresta Bandar Lampung dalam penerapan diversi terhadap anak

Lebih terperinci

Berdasarkan Undang-undang Pasal 1 ayat (13) Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003:

Berdasarkan Undang-undang Pasal 1 ayat (13) Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003: 1>SIAPAKAH TENAGA KERJA ASING ITU?? Berdasarkan Undang-undang Pasal 1 ayat (13) Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003: Tenaga kerja asing adalah warga negara asing pemegang visa dengan maksud

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LEMBAH DEMPO PAGARALAM STATUS : TERAKREDITASI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LEMBAH DEMPO PAGARALAM STATUS : TERAKREDITASI SK BAN PT. No. 004/SK/BANPT/Akred/S1//2015/Tanggal 09 Januari 2015 TAHUN AKADEMIK 2015/ 13.00 WIB 14.50 WIB 15.00 16.50 WIB G. BARU 1.1 Agama (1F) Bahasa Indonesia (1F) G. BARU 1.2 Agama (1F) Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam informasi melalui dunia cyber sehingga terjadinya fenomena kejahatan di

BAB I PENDAHULUAN. macam informasi melalui dunia cyber sehingga terjadinya fenomena kejahatan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara hukum dimana salah satu ciri negara hukum adalah adanya pengakuan hak-hak warga negara oleh negara serta mengatur kewajiban-kewajiban

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN PELACURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN PELACURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN PELACURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan keamanan dan ketentraman

Lebih terperinci

MENGENAL LEBIH JAUH TENTANG GRATIFIKASI, SEBAGAI AWAL DARI KORUPSI. Oleh : Ennoch Sindang Widyaiswara Madya, Pusdiklat KNPK, Kementerian Keuangan

MENGENAL LEBIH JAUH TENTANG GRATIFIKASI, SEBAGAI AWAL DARI KORUPSI. Oleh : Ennoch Sindang Widyaiswara Madya, Pusdiklat KNPK, Kementerian Keuangan 1 MENGENAL LEBIH JAUH TENTANG GRATIFIKASI, SEBAGAI AWAL DARI KORUPSI Oleh : Ennoch Sindang Widyaiswara Madya, Pusdiklat KNPK, Kementerian Keuangan ABSTRAKSI Pemberian hadiah adalah sesuatu yang terbiasa

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kekerasan. Hal ini dapat dilihat dari tabel tentang jumlah kejahatan yang

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kekerasan. Hal ini dapat dilihat dari tabel tentang jumlah kejahatan yang BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepolisian Polres Bantul terbukti kurang berhasil dalam menangani tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Hal

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Berita Kriminal pada Surat Kabar Harian Vokal. menggambarkan dan menjelaskan permasalahan yang diteliti dalam bentuk

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Berita Kriminal pada Surat Kabar Harian Vokal. menggambarkan dan menjelaskan permasalahan yang diteliti dalam bentuk BAB III PENYAJIAN DATA A. Berita Kriminal pada Surat Kabar Harian Vokal Pada penelitian ini penulis akan menganalisa data dengan menggunakan pendekatan metode analisis isi deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap warga negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan analisa dengan menggunakan analisis framing model Robert N.Entman dan Urs Dahinden terhadap teks berita di okezone.com dan kompas.com pada bab

Lebih terperinci