ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN UNTUK PERIODE SOFIKA AZIZIA SASANTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN UNTUK PERIODE SOFIKA AZIZIA SASANTI"

Transkripsi

1 ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN UNTUK PERIODE SOFIKA AZIZIA SASANTI DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, April 2013 Sofika Azizia Sasanti NIM H

4 ABSTRAK SOFIKA AZIZIA SASANTI. Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode Dibimbing oleh FARIDA RATNA DEWI. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Sharpe (2) Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Treynor (3) Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Jensen dan (4) Mengetahui hubungan lama umur reksa dana dengan peringkat pada metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Berdasarkan metode Sharpe, Treynor dan Jensen kinerja reksa dana saham terbaik adalah Panin Dana Maksima. Berdasarkan metode Sharpe dan Treynor kinerja reksa dana pendapatan tetap dan campuran terbaik adalah Reksadana Danamas Stabil dan Reksa Dana Danamas Fleksi. Berdasarkan metode Jensen reksa dana pendapatan tetap dan campuran terbaik adalah Mandiri Investa Dana dan Panin Dana Unggulan. Hubungan antara lama umur reksa dana dengan peringkat pada metode Sharpe, Treynor dan Jensen adalah semakin lama umur reksa dana maka semakin baik kinerja dari reksa dana tersebut. Kata kunci : Jensen, reksa dana, Sharpe, Treynor ABSTRACT SOFIKA AZIZIA SASANTI. Mutual Performance Analysis Using the Method of Sharpe, Treynor and Jensen for the Period of Supervised by FARIDA RATNA DEWI. The purpose of this study is (1) To analyze the performance of individual mutual funds (equity funds, fixed income funds and mixed funds) based on the method of Sharpe (2) To analyze the performance of individual mutual funds (equity funds, fixed income funds and mixed funds) based on the method of Treynor (3) To analyze the performance of individual mutual funds (equity funds, fixed income funds and mixed funds) based on the method of Jensen, and (4) Knowing the relation of old age mutual funds in rank to the method of Sharpe, Treynor and Jensen. Based on the method of Sharpe, Treynor and Jensen the best performance of equity funds is Panin Dana Maksima. Based on the method of Sharpe and Treynor the best performance of fixed income funds and mixed funds is Reksadana Danamas Stabil dan Reksa Dana Danamas Fleksi. Based on the method of Jensen the best performance of fixed income funds and mixed funds is Mandiri Investa Dana and Panin Dana Unggulan. The relationship between old age mutual fund rating method with Sharpe, Treynor and Jensen is the longer the age mutual fund better then the performance of new mutual funds. Keywords : Jensen, mutual funds, Sharpe, Treynor

5 ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN UNTUK PERIODE SOFIKA AZIZIA SASANTI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

6

7 Judul Skripsi : Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode Nama : Sofika Azizia Sasanti NIM : H Disetujui oleh Farida Ratna Dewi, SE, MM Pembimbing Diketahui oleh Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen Tanggal Lulus:

8 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 ini ialah reksa dana, dengan judul Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi, saran sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada Ibu Dra Siti Rahmawati M, Pd dan Bapak R Dikky Indrawan SP, MM selaku dosen penguji yang telah memberikan saran untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Terima kasih kepada Departemen Manajemen yang meliputi Dosendosen, Tata Usaha dan lain lain atas bantuannya selama tiga tahun penulis menuntut ilmu. Terima kasih kepada Tanoto Foundation atas bantuan selama penulis menuntut ilmu. Dan tidak lupa terimakasih kepada orang tua, kakak dan adik yang telah memotivasi dan menyemangati penulis, teman-teman Manajemen IPB 46, teman-teman satu bimbingan (Ari, Mona, Rifka, Indra) atas semangat, dukungan, kerja keras, kekompakkan selama ini, teman-teman 21, Centre Of Management atas doa, dukungan dan motivasinya. Dan akhir kata, semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan apabila masih terdapat kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini. Bogor, April 2013 Sofika Azizia Sasanti

9 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 3 Manfaat Penelitian 3 Ruang Lingkup Penelitian 3 TINJAUAN PUSTAKA 4 Pengertian Reksa Dana 4 Penelitian Terdahulu 4 METODE PENELITIAN 5 Kerangka Pemikiran Penelitian 5 Lokasi dan Waktu Penelitian 6 Jenis Data 6 Teknik Pengumpulan Data 6 Sampel dan Populasi 6 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 7 HASIL DAN PEMBAHASAN 8 Gambaran Umum Penelitian 8 Kinerja Reksa Dana 8 Implikasi Manajerial 28 SIMPULAN DAN SARAN 30 Simpulan 30 Saran 31 DAFTAR PUSTAKA 32 RIWAYAT HIDUP 33

10 DAFTAR TABEL 1 Perkembangan nilai aktiva bersih reksa dana tahun Sumber perolehan data 6 3 Average return reksa dana tahun Benchmark tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun Average return reksa dana tahun Benchmark tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun Average return reksa dana tahun Benchmark tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun Average return reksa dana tahun Benchmark tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun Average return reksa dana tahun Benchmark tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun Average return reksa dana tahun Benchmark tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun Reksa dana saham dan tahun berdiri Reksa dana pendapatan tetap dan tahun berdiri Reksa dana campuran dan tahun berdiri 28 DAFTAR GAMBAR 1 Kerangka pemikiran 5

11 PENDAHULUAN Latar Belakang Investasi merupakan salah satu indikator dalam melihat dan mengukur perekonomian suatu negara. Jumlah investor di Indonesia yaitu sebesar 161 ribu investor padahal di negara lain, seperti Malaysia, jumlah investor mencapai 15 juta orang, bahkan di India sudah mencapai 46 juta orang (Majalah Investor, 2012). Jika perekonomian suatu negara semakin berkembang maka alternatif investasi akan semakin bervariasi. Investasi dapat dilakukan pada aktiva riil atau real asset (membangun pabrik, membuat produk baru, menambah saluran distribusi, dan sebagainya), pada aktiva finansial (financial asset) atau sekuritas (membeli deposito, comercial paper, saham, obligasi ataupun sertifikat reksadana. Menurut Widiatmojo (2009), financial asset terbagi kedalam dua hal yaitu pasar uang dan pasar modal. Pasar uang diantaranya adalah sertifikat deposito, comercial paper, SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), sedangkan pada pasar modal diantaranya adalah saham, obligasi, waran, opsi, dan surat berharga lainnya. Jika dilihat komposisi investasi masyarakat di Indonesia paling banyak adalah sebesar 19,6% berinvestasi pada rekening tabungan di bank (Daily Investor, 2012). Suku bunga yang ditawarkan oleh bank yaitu sekitar 4-5% (Bank Indonesia, 2012) menunjukkan bahwa investasi di bank menghasilkan pengembalian yang kecil. Investasi di bank memang sudah baik, namun untuk lebih produktif dan menyebar risiko, maka diperlukan tempat investasi lain, salah satunya diinvestasikan di pasar modal, dengan membeli saham atau obligasi. Oleh karena itu investasi di pasar modal dapat menjadi alternatif mengembangkan kekayaan masyarakat. Berbagai macam bentuk instrumen investasi diperdagangkan di Pasar Modal Indonesia, reksa dana sudah saatnya menjadi salah satu alternatif investasi bagi investor, dengan berbagai tipe investor yaitu konservatif, moderat dan agresif. Reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang ingin berinvestasi dengan menyebar risiko yang ada (diversifikasi) akan tetapi mempunyai waktu dan pengetahuan yang terbatas. Dalam kelompok instrumen investasi, yang terdiri dari instrumen induk dan instrumen derivatif, reksa dana berada dalam kelompok instrumen derivatif, karena instrumen lahir dari hasil portofolio yang dibuat oleh manajer investasi. Reksa dana merupakan terjemahan dari mutual fund, yang lahir sekitar seratus tahun yang lalu di London, Inggris yang merupakan salah satu bentuk dari perusahaan investasi (investment company) sehingga merupakan buy side (sisi beli/permintaan) (Widoatmodjo, 2009). Cara kerja reksa dana terbagi menjadi tiga bagian, pertama manajer investasi mengumpulkan dana dari investor, kedua, setelah dana terkumpul, manajer investasi akan menginvestasikannya pada surat-surat berharga yang dianggap paling menguntungkan. Ketiga, manajer investasi akan membagikan keuntungan yang didapatkannya kepada investor. Reksa dana sebagai salah satu investasi, pertama kali dikenalkan di Indonesia melalui peraturan SK Menteri Keuangan No Tahun 1990, Namun peraturan ini tidak cukup untuk memberi dorongan bagi perkembangan reksa dana itu sendiri, karena hanya diijinkan usaha reksa dana yang berjenis tertutup (closeended). Kemudian setelah disahkan Undang- Undang No.8 Tahun 1995 yang

12 2 mengatur aktivitas pasar modal di Indonesia, peluang bagi berdirinya reksa dana terbuka (open-ended), dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) semakin terbuka. Sampai tahun 2012, jumlah reksa dana yang masih berdiri dan aktif adalah sejumlah 813 reksa dana. Perkembangan reksa dana di Indonesia yang semakin meningkat dapat dilihat dari Nilai Aktiva Bersih yang terus naik. Berikut adalah Nilai Aktiva Bersih reksa dana dari tahun Tabel 1 Perkembangan nilai aktiva bersih reksa dana tahun Tahun Nilai Aktiva Bersih (Rp) Jumlah Unit Penyertaan ,25 60, , , , , ,l , , , , ,98 Sumber : BAPEPAM-LK Reksa dana mengalami pertumbuhan yang baik di Indonesia ditunjukkan dengan tabel diatas. Banyaknya reksa dana yang ada di Indonesia, membuat investor harus memilih jenis reksa dana yang tepat untuk menginvestasikan sejumlah uangnya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian ini guna mengetahui kinerja reksa dana yang meliputi reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran selama tahun Perumusan Masalah Saat ini reksa dana semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia, sebagai salah satu instrumen investasi yang menjanjikan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan gambaran mengenai kinerja reksa dana bagi investor dan calon investor. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah : 1. Reksa dana manakah yang memiliki kinerja paling baik (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Sharpe? 2. Reksa dana manakah yang memiliki kinerja paling baik (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Treynor? 3. Reksa dana manakah yang memiliki kinerja paling baik (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Jensen? 4. Bagaimana hubungan lama umur reksa dana dengan peringkat pada metode Sharpe, Treynor dan Jensen?

13 3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Sharpe. 2. Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Treynor. 3. Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode Jensen. 4. Mengetahui hubungan lama umur reksa dana dengan peringkat pada metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Manfaat Penelitian Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi Dunia Pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu bagi kemajuan dunia pendidikan manajemen keuangan, khususnya dalam bidang investasi reksa dana dengan cara menganalisis kinerja reksa dana. 2. Bagi Para Investor Memberikan segala informasi yang terkandung dalam investasi reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran yang diteliti dan kinerja reksa dana yang paling baik melalui metode Sharpe, metode Treynor dan metode Jensen. 3. Manajer Investasi Melalui penelitian ini diharapkan dapat mendorong para manajer investasi untuk selalu meningkatkan kinerjanya. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada kinerja reksa dana yang meliputi reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran untuk periode tahun Objek penelitian ini adalah reksa dana yang memiliki Nilai Aktiva Bersih terbesar tahun 2012 dan merupakan reksa dana yang telah beroperasi selama lebih dari lima tahun.

14 4 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Reksa Dana Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Menurut Pozen (1998) dalam Manurung 2008 menyatakan bahwa a mutual fund is an investment company that pools money from shareholders and invests in a diversified of securities. Dalam kamus keuangan reksa dana didefinisikan sebagai portofolio aset keuangan yang terdiversifikasi, dicatatkan sebagai perusahaan investasi yang terbuka, yang menjual saham kepada masyarakat dengan harga penawaran dan penarikannya pada harga nilai aktiva bersih. Sedangkan menurut Widjaja (2006) reksa dana merupakan suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi, dan analisis dalam sebuah pasar modal. Penelitian Terdahulu Trisiwi Pujiarti (2010) melakukan penelitian mengenai analisis kinerja reksa dana saham dengan menggunakan metode Sharpe dan Jensen untuk periode Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui kinerja reksa dana saham dan kemudian memeringkatkannya, reksa dana saham yang diambil sampelnya adalah Danareksa Mawar, Bahana Dana Prima, Batavia Dana Saham, TRIM Kapital, Fortis Pesona, Schroder Dana Prestasi, Fortis Ekuitas, Manilife Dana Saham, Schroder Dana Istimewa. Metode yang digunakan pada penelitian tersebut adalah metode Sharpe dan metode Jensen dimana pada penelitian tersebut yang diutamakan adalah metode Sharpe karena pada perhitungan risikonya sudah merupakan risiko keseluruhan sedangkan perhitungan dengan metode Jensen pada dasarnya menilai kinerja manajer investasi. Dengan adanya pemeringkatan atas kinerja reksa dana saham tersebut, dapat membantu investor maupun calon investor dalam menilai baik buruknya suatu reksa dana. Reni Kusuma Dewi (2005) melakukan penelitian mengenai kinerja investasi reksa dana saham di Indonesia periode (Januari 2004-Maret 2005). Tujuan dari penelitian tersebut yaitu mengetahui profil kinerja reksa dana saham di Indonesia, untuk mengevaluasi kinerja manajer investasi dan untuk memperoleh pilihan terhadap reksa dana saham yang memiliki kinerja terbaik. Data yang digunakan adalah data periode Januari 2004-Maret Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan dari 19 reksa dana saham yang diteliti, ada 10 reksa dana yang mampu memberikan tingkat imbalan diatas tingkat imbalan pasar.

15 Norman (2005) melakukan penelitian mengenai kinerja reksa dana syariah (studi kasus PT PNM INVESTMENT MANAGEMENT). Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja reksa dana PNM Syariah, baik sejak pertama kali diluncurkan, maupun terhadap JII sebagai benchmark dan dana reksa konvensional dan syariah lainnya, serta terhadap suku bunga deposito satu bulan Bank Umum. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja reksa dana PNM Syariah memiliki kinerja yang baik dibanding pembandingnya. 5 METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini disajikan dalam Gambar 1. Investor Investasi Reksa Dana DDsDaDana Saham Campuran Pasar Uang Kinerja Reksa Dana dengan metode Sharpe, Treynor dan Jensen Umur Reksa Dana Rekomendasi Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian

16 6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada reksa dana saham, pendapatan tetap dan campuran dengan melakukan screening dengan menetapkan kriteria reksa dana yang dipilih. Penelitian ini dilakukan selama Desember 2012-Februari 2013 menggunakan data sekunder. Jenis data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang berasal dari hasil publikasi. Berkaitan dengan penelitian ini data yang peneliti peroleh didapatkan melalui : Tabel 2 Sumber perolehan data Data yang diperoleh Sumber perolehan data Nilai Aktiva Bersih BAPEPAM LK Indeks Harga Saham Gabungan Suku Bunga Bulanan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Bursa Efek Indonesia (BEI) Bank Indonesia Teknik Pengumpulan Data Teknik yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah kepustakaan. Teknik kepustakaan adalah sebuah teknik yang dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, menganalisis serta mengumpulkan pendapatpendapat para ahli yang berasal dari buku, artikel maupun jurnal yang berhubungan dengan pokok bahasan penelitian ini. Sampel dan Populasi Penentuan sampel dan populasi dalam penelitian ini didasarkan pada metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode penentuan sampel dengan cara sengaja dan menerapkan beberapa kriteria untuk memilih sampel. Populasi dari penelitian ini adalah sebanyak 813 reksa dana. Kriteria sampel didasarkan pada batasan-batasan sebagai berikut : 1. Reksa dana merupakan reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran yang telah beroperasi lebih dari lima tahun atau telah aktif dipasarkan sejak tahun Reksa dana tersebut merupakan reksa dana terbuka dan memiliki Nilai Aktiva Bersih terbesar berdasarkan data Bapepam LK. Berdasarkan data Bapepam LK tahun 2012 terdapat 813 reksa dana yang kemudian peneliti telusuri sehingga berdasarkan batasan diatas, peneliti mendapatkan sampel yang terdiri dari 10 reksa dana saham, 10 reksa dana pendapatan tetap dan 10 reksa dana campuran.

17 7 Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode Sharpe Metode ini dikembangkan oleh William Sharpe dan sering disebut juga dengan reward-to-variability ratio (RVAR). Metode ini mengukur excess return suatu portofolio terhadap total risikonya (Jones, 2000 dan Sharpe, 1999 dalam NikenAsli Suketi 2011) Pengukuran metode RVAR dilakukan dengan rumus: RVAR = RP-RF σp Dimana: RVAR = nilai rasio Sharpe RP = rata-rata tingkat pengembalian portofolio RF = rata-rata risk free rate RP - RF = excess return portofolio terhadap risk free rate σp = total risiko atau standart deviasi portofolio Rumus untuk menghitung standart deviasi yaitu: σ= Dimana: σ Ri R N Ri-R 2 N-1 = standar deviasi = return ke i = rata-rata return = jumlah pengamatan Hasil perhitungan kinerja portofolio dengan metode RVAR yang positif dan berada diatas pasar menandakan portofolio tersebut memiliki kinerja yang baik. Jika hasil perhitungan kinerja portofolio dengan metode RVAR menunjukkan angka yang lebih kecil dari nilai portofolio pasar, maka portofolio tersebut memiliki kinerja yang buruk. 2. Metode Treynor RVOL menyatakan rasio antara excess return suatu portofolio terhadap beta. Seperti RVAR, RVOL menyatakan hubungan antara tingkat pengembalian portofolio terhadap risikonya. Tetapi RVOL membedakan antara risiko total dan risiko sistematik dengan asumsi portofolio telah terdiversifikasi dengan baik sehingga RVOL tidak menggunakan standar deviasi tetapi hanya risiko sistematiknya. Kemiringan (slope) dari RVOL dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: RVOL Dimana : RVOL RP RF RP RF βp = Rp-Rf βp = nilai rasio Treynor = rata-rata tingkat pengembalian portofolio = rata-rata risk free rate = excess return portofolio terhadap risk free rate = beta atau risiko sistematik suatu portofolio

18 8 Beta dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Ri-Ri (Rm-Rm) βp = (Rm-Rm) 2 Dimana: Ri = Pengembalian portofolio Ri = Rata-rata pengembalian portofolio Rm = Pengembalian pasar Rm = Rata-rata pengembalian pasar 3. Metode Jensen Metode Jensen menyatakan perbedaan tingkat pengembalian aktual dari suatu portofolio selama periode tertentu dengan premis risiko (risk premium) portofolio tersebut yang seharusnya diperoleh berdasarkan risiko sistematik portofolio tersebut dan penggunaan CAPM (Capital Asset Pricing Model). Persamaan alpha dirumuskan sebagai: α = (Rp RF) (β(rm RF)) Dimana : α = nilai rasio Jensen Rp = rata-rata tingkat pengembalian portofolio RF = rata-rata risk free rate Rm = rata-rata tingkat pengembalian pasar β = beta atau risiko sistematik suatu portofolio Alpha (α) yang positif menyatakan portofolio memiliki rata-rata tingkat pengembalian di atas pasar dan dikatakan memiliki kinerja superior atau memiliki kinerja yang baik. Sedangkan α yang negatif menandakan portofolio tersebut memiliki rata-rata tingkat pengembalian di bawah pasar dan dikatakan memiliki kinerja inferior, atau memiliki kinerja yang tidak baik. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini mengambil sampel 30 reksa dana yang terdiri dari reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran yang merupakan reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan bersifat terbuka (open end funds). Reksa dana yang dipilih adalah reksa dana yang telah memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Objek penelitian ini terdaftar di Bapepam LK mulai Desember 2007 sampai dengan Desember Kinerja Reksa Dana Reksa dana yang memiliki nilai average return yang lebih tinggi dibandingkan nilai benchmark artinya reksa dana tersebut memiliki kinerja yang lebih baik (outperform) dibandingkan kinerja pasar (benchmark). Reksa dana

19 yang memiliki nilai average return yang lebih kecil dari nilai benchmark artinya reksa dana tersebut memiliki kinerja yang lebih buruk (underperform) dibanding kinerja pasar. Reksa dana yang memiliki Sharpe ratio positif artinya investasi pada reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran tersebut memiliki return lebih besar daripada return investasi bebas risiko. Sharpe ratio negatif berarti menyatakan pembilangnya (return reksa dana) yang negatif karena penyebutnya (standar deviasi) tidak pernah negatif. Sharpe ratio negatif menunjukkan bahwa investasi pada reksa dana pendapatan tetap tersebut memiliki return yang lebih kecil daripada return investasi bebas risiko. Reksa dana yang memiliki Treynor ratio positif artinya investasi pada reksa dana pendapatan tetap tersebut memiliki return lebih besar dari return investasi bebas risiko. Treynor ratio negatif menunjukkan bahwa investasi pada reksa dana tersebut memiliki return yang lebih kecil daripada return investasi bebas risiko. Reksa dana yang memiliki alpha positif artinya manajer investasi yang mengelola reksa dana tersebut mampu memberikan kinerja di atas kinerja pasar dan terdapat satu reksa dana saham dan dua reksa dana campuran yang memiliki alfa negatif, artinya terdapat manajer investasi yang mengelola reksa dana tersebut yang memberikan kinerja di bawah kinerja pasar. 9 Periode Tahun 2008 Setelah melakukan penelitian didapatkan hasil perhitungan pada masingmasing reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran diperoleh ringkasan hasil seperti keterangan dibawah ini : Penilaian dari Average Return Tabel 3 Average return reksa dana tahun 2008 Reksa Dana Saham Average Return 1 Panin Dana -0,03000 Reksa Dana Maksima 2 Schroder Dana -0,03870 Reksadana Prestasi Danamas Stabil 3 Reksa Dana Schroder -0,03981 Schroder Dana Dana Istimewa Mantap II 4 Syailendra Equity -0,04222 Reksa Dana ABF Opportunity Indonesia Bond Index 5 Manulife Saham -0,04738 Reksa Dana BNP Paribas Prima II 6 First State Indoequity -0,04934 Reksa Dana Bahana Sectoral Makara Abadi 7 Manulife Dana -0,04951 BNP Paribas Saham Rupiah 8 Reksa Dana BNP -0,05211 Reksa Dana Makara Paribas Prima 9 BNP Paribas Ekuitas 0,05408 Mandiri Investa Dana 10 TRIM Kapital -0,05890 Reksa Dana Optima Sumber : Bapepam-LK (data diolah) Average Campuran Return 0,02334 Reksa Dana 0,00944 Reksadana Danamas Stabil 0,00507 Schroder Dana Mantap II 0,00362 Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index 0,00107 Reksa Dana BNP Paribas Prima II -0,00051 Reksa Dana Bahana Makara Abadi -0,00075 BNP Paribas Rupiah -0,00098 Reksa Dana Makara Prima -0,00193 Mandiri Investa Dana -0,00252 Reksa Dana Optima Average return 0, , , , , , , , , ,05415

20 10 Perbandingan dengan benchmark Tabel 4 Benchmark tahun 2008 Tahun IHSG Suku Bunga Deposito Suku Bunga Deposito+ IHSG , , ,01721 Sumber : (data diolah) Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen Peringkat reksa dana berdasarkan perhitungan menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen dapat terlihat pada tabel dibawah : Tabel 5 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2008 Metode Sharpe Saham Sharpe Sharpe Campuran Sharpe 1 Schroder Dana Prestasi 2 Panin Dana Maksima 3 Syailendra Equity Opportunity 4 First State Indoequity Sectoral 5 Reksa Dana BNP Paribas 6 BNP Paribas Ekuitas 7 Manulife Saham -4, Reksadana Danamas Stabil -5, Reksa Dana -5, Schroder Dana Mantap II -6, Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index -7, Reksa Dana Optima -7, Mandiri Investa Dana -7, Reksa Dana Bahana Makara Abadi 8 TRIM Kapital -8, Reksa Dana BNP Paribas Prima II 9 Reksa Dana -9, Reksa Dana Schroder Dana Makara Prima Istimewa 10 Manulife Dana Saham Sumber : Bapepam-LK (data diolah) -9, BNP Paribas Rupiah 143, Reksa Dana Danamas Fleksi 4, Panin Dana Unggulan 67, , , Bahana Dana -7, , Manulife -7, Dana Tumbuh -3, Reksa Dana -9, FSI Multistrategy -6, CIMB- -9, Principal Balanced Growth -7, Reksa Dana -11, Maestro -8, GMT Dana -12, Fleksi -18, Simas Satu -12, , Schroder Dana Terpadu II -14, Tabel 6 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun Panin Dana Maksima 2 Syailendra Equity Opportunity 3 Schroder Dana Prestasi Metode Treynor Saham Treynor Treynor Campuran Treynor -0, Reksa Dana 0, Panin Dana -0, Unggulan -0, Schroder Dana Mantap II -0, Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index -0, Reksa Dana Optima -0, Manulife Dana Tumbuh -0, Schroder Dana Terpadu II -0, , Manulife Saham -0, Bahana Dana -0, Reksa Dana BNP -0, Reksa Dana BNP -0, GMT Dana -0,053440

21 11 Paribas 6 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa 7 BNP Paribas Ekuitas 8 First State Indoequity Sectoral Paribas Prima II -0, Reksa Dana Bahana Makara Abadi -0, Mandiri Investa Dana -0, Reksa Dana Makara Prima 9 TRIM Kapital -0, BNP Paribas Rupiah 10 Manulife Dana -0, Reksadana Danamas Saham Stabil Sumber : Bapepam-LK (data diolah) Fleksi -0, Reksa Dana FSI Multistrategy -0, , Reksa Dana -0, Maestro -0, CIMB-Principal -0, Balanced Growth -0, Simas Satu -0, , Reksa Dana Danamas Fleksi -0, Tabel 7 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2008 Metode Jensen Saham Jensen Jensen Campuran Jensen 0, Reksa Dana ABF Panin Dana 0, Indonesia Bond 0, Unggulan Index 0, Schroder Dana 0, Manulife Dana 0, Mantap II Tumbuh 1 Syailendra Equity Opportunity 2 Panin Dana Maksima 3 Reksa Dana BNP Paribas 4 Manulife Saham 5 BNP Paribas Ekuitas 6 First State Indoequity Sectoral 7 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa 0, Reksa Dana 0, Reksa Dana Optima 0, Mandiri Investa Dana 0, Reksa Dana Bahana Makara Abadi 0, Reksa Dana BNP Paribas Prima II 8 TRIM Kapital 0, Reksa Dana Makara Prima 9 Manulife Dana 0, Reksadana Saham Danamas Stabil 10 Schroder Dana -0, BNP Paribas Prestasi Rupiah Sumber : Bapepam-LK (data diolah) 0, Schroder Dana Terpadu II 0, , Bahana Dana 0, , Reksa Dana FSI 0, Multistrategy 0, GMT Dana Fleksi 0, , Reksa Dana Maestro 0, , Reksa Dana 0, Danamas Fleksi 0, CIMB-Principal -0, Balanced Growth 0, Simas Satu -0, Analisis Tahun 2008 Pada tahun 2008 terjadi krisis keuangan global yang mengakibatkan indeks Dow Jones dan beberapa lembaga finansial di dunia mengalami kebangkrutan. Krisis keuangan global tersebut membuat kepanikan bagi investor di dunia dan juga Indonesia. Di Indonesia krisis keuangan tersebut berimbas pada penurunan IHSG. Pada awal tahun 2008 IHSG berada di level dan pada akhir tahun 2008 IHSG berada di level Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan yang begitu merosot membuat kinerja reksa dana saham dan reksa dana campuran menurun secara keseluruhan dan juga berimbas pada penurunan harga saham pada reksa dana saham dan reksa dana campuran. Selain itu, krisis keuangan global juga menyebabkan fluktuatif tingkat suku bunga yang menyebakan merosotnya kinerja reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran selama tahun Menurut data BAPEPAM-LK, Nilai Aktiva Bersih

22 12 pada Januari 2008 adalah Rp93 triliun dan pada bulan Desember 2008 Nilai Aktiva Bersih turun menjadi Rp73 triliun. Penurunan pada Nilai Aktiva Bersih tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2008 investor enggan untuk berinvestasi disebabkan krisis keuangan global tersebut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2008 investasi portofolio di Indonesia menurun menjadi sebesar USD juta dibandingkan tahun 2007 USD juta. Hal ini disebabkan kerena terjadinya krisis ekonomi global yang melanda Amerika Serikat, sehingga berdampak kepada negara-negara sedang berkembang seperti di Indonesia. Dengan terjadinya krisis finansial di Amerika Serikat tersebut berdampak kepada anjloknya nilai sekuritas yang ada di pasar modal termasuk reksa dana dan banyak perusahaan besar yang ada di pasar modal mengalami kebangkrutan dan menyebabkan banyaknya terjadi pemberhentian perkerjaan (PHK) bagi para tenaga kerja sehingga dapat menjadi permasalahan yang meluas bagi semua sektor ekonomi di Indonesia. Berdasarkan krisis global yang sampai berimbas ke Indonesia maka pada tahun 2008 investasi di Indonesia cenderung lesu sehingga menyebabkan reksa dana memiliki kinerja yang tidak terlalu baik dan manajer investasi belum mampu menghadapi kondisi yang tidak stabil. Periode 2009 Penilaian dari average return Tabel 8 Average return reksa dana tahun 2009 Saham 1 Panin Dana Maksima 2 Manulife Saham 3 BNP Paribas Ekuitas 4 Reksa Dana BNP Paribas Reksa Dana Average Return 0, Reksa Dana 0, Reksa Dana BNP Paribas Prima II 0, Reksa Dana Optima 0, Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index 5 TRIM Kapital 0, Schroder Dana Mantap II 6 Manulife Dana Saham 0, Reksa Dana Makara Prima 7 Syailendra Equity Opportunity 0, Reksa Dana Bahana Makara Abadi 8 Schroder Dana 0, Reksadana Danamas Prestasi Stabil 9 Reksa Dana 0, Mandiri Investa Dana Schroder Dana Istimewa 10 First State 0, BNP Paribas Rupiah Indoequity Sectoral Sumber : Bapepam-LK (data diolah) Average Campuran Return 0, Bahana Dana Average return 0, , Panin Dana Unggulan 0, , CIMB-Principal 0, Balanced Growth 0, Manulife Dana 0, Tumbuh 0, Reksa Dana FSI 0, Multistrategy 0, Reksa Dana 0, Maestro 0, GMT Dana 0, Fleksi 0, Schroder Dana 0, Terpadu II 0, Simas Satu 0, , Reksa Dana Danamas Fleksi 0,010099

23 13 Perbandingan dengan Benchmark Tabel 9 Benchmark tahun 2009 Tahun IHSG Suku Bunga Deposito Suku Bunga Deposito+ IHSG , , , Sumber : (data diolah) Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen Peringkat reksa dana berdasarkan perhitungan menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen dapat terlihat pada tabel dibawah : Tabel 10 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun Schroder Dana Prestasi 2 First State Indoequity Sectoral Metode Sharpe Saham Sharpe Pendapatan Tetap Sharpe Campuran Sharpe 19,16843 Reksadana 38803,2058 Reksa Dana Danamas Danamas Fleksi Stabil 3 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa 4 Manulife Dana Saham 5 Manulife Saham 6 Panin Dana Maksima 7 BNP Paribas Ekuitas 8 Reksa Dana BNP Paribas 18, Reksa Dana Makara Prima 18, Reksa Dana BNP Paribas Prima II 17, Reksa Dana Bahana Makara Abadi 16, Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi 15, Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index 15, Reksa Dana Pendapatan Tetap 14, Schroder Dana Mantap II 9 TRIM Kapital 11, Mandiri Investa Dana 10 Syailendra Equity Opportunity Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah) 7, BNP Paribas Rupiah 78, GMT Dana Fleksi 26, Schroder Dana Terpadu II 23, Reksa Dana Maestro 18, Manulife Dana Tumbuh 16, Reksa Dana FSI Multistrategy 11, Bahana Dana 10, Panin Dana Unggulan 28, , , , , , , , CIMB-Principal Balanced Growth 14, , Simas Satu 10, Tabel 11 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor tahun 2009 Metode Treynor Saham Treynor Treynor Campuran Treynor 1 Panin Dana Maksima 0, Reksadana 2, Reksa Dana 4, Danamas Stabil Danamas Fleksi 2 Schroder Dana Prestasi 0, Reksa Dana 0, GMT Dana 0, Fleksi 3 Reksa Dana Schroder 0, Reksa Dana Makara 0, Schroder Dana 0, Dana Istimewa Prima Terpadu II 4 First State Indoequity 0, Reksa Dana BNP 0, Bahana Dana 0,056022

24 14 Sectoral Paribas Prima II 5 Manulife Saham 0, Reksa Dana Bahana Makara Abadi 0, Panin Dana Unggulan 6 Manulife Dana Saham 0, Reksa Dana Optima 0, Manulife Dana Tumbuh 7 BNP Paribas Ekuitas 0, Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index 8 Reksa Dana BNP Paribas 0, Schroder Dana Mantap II 9 TRIM Kapital 0, Mandiri Investa Dana 10 Syailendra Equity Opportunity 0, BNP Paribas Rupiah Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah) 0, CIMB-Principal Balanced Growth 0, Reksa Dana FSI Multistrategy -0, Reksa Dana Maestro 0, , , , , , Simas Satu 0, Tabel 12 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen tahun 2009 Metode Jensen Saham Jensen Jensen Campuran Jensen 1 Schroder Dana Prestasi 0, Reksa Dana 0, GMT Dana 0, Fleksi 2 Panin Dana Maksima 0, Reksadana Danamas 0, Schroder Dana 0, Stabil Terpadu II 3 Reksa Dana Schroder 0, Reksa Dana Makara 0, Bahana Dana 0, Dana Istimewa Prima 4 Manulife Saham 0, Reksa Dana BNP -0, Reksa Dana 0, Paribas Prima II Danamas Fleksi 5 First State Indoequity 0, BNP Paribas Rupiah -0, Panin Dana 0, Sectoral 6 Manulife Dana Saham 0, Reksa Dana Bahana Makara Abadi 7 BNP Paribas Ekuitas 0, Reksa Dana Optima 8 Reksa Dana BNP Paribas -0, Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index 9 TRIM Kapital -0, Mandiri Investa Dana 10 Syailendra Equity Opportunity -0, Schroder Dana Mantap II Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah) Unggulan -0, Manulife Dana Tumbuh -0, CIMB-Principal Balanced Growth -0, Reksa Dana FSI Multistrategy -0, Reksa Dana Maestro 0, , , , , Simas Satu -0, Analisis Tahun 2009 Indonesia pada tahun 2009 masih dapat mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif tahun 2009 sebesar 4,4% di tengah krisis keuangan global yang masih terus berlangsung. Tingkat inflasi juga mencapai nilai yang cukup rendah yaitu sebesar 9,17%. Pada tahun 2009, Indeks Harga Saham Gabungan terus meningkat, dimulai pada level pada awal tahun dan pada akhir tahun berada di level Terus meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan berdampak positif pada pertumbuhan reksa dana yang terus menerus meningkat, begitu pula dengan tingkat suku bunga yang menurun menyebabkan tahun 2009 merupakan tahun yang memiliki pertumbuhan yang baik dalam dunia investasi. Kinerja reksa dana di Indonesia selama tahun 2009 berhasil menorehkan prestasi yang sangat mengesankan. Reksa dana di Indonesia berhasil menghadapi badai krisis diawal tahun dan sukses mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan.

25 Pada reksa dana saham, IHSG kini mulai pulih dan berhasil naik. Penguatan IHSG yang telah berhasil melakukan big rebound hingga 89,74% dari level tertingginya tahun lalu diiringi juga dengan penguatan reksa dana berbasis saham. Reksa dana saham Indonesia berhasil mencetak pertumbuhan NAB yang lebih tinggi daripada pertumbuhan IHSG. Reksa dana pendapatan tetap, seiring dengan semaraknya penerbitan obligasi pada tahun 2009 karena banyak yang jatuh tempo dan ditambah dorongan tren penurunan suku bunga juga berhasil memberikan pertumbuhan yang cukup signifikan untuk reksa dana pendapatan tetap. Pertumbuhan reksa dana campuran di tahun 2009 ini cukup besar meskipun masih dibawah reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana campuran tetap berhasil mencetak pertumbuhan yang signifikan dengan mengandalkan gabungan portofolio antara saham, obligasi dan instrumen pasar uang. Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih reksa dana juga meningkat menjadi Rp109 triliun (BAPEPAM-LK). Hal tersebut membuktikan bahwa minat investor pada tahun ini begitu besar untuk berinvestasi didukung oleh kondisi perekonomian yang semakin baik. Pada Tahun 2009 ini manajer investasi juga telah mampu menghadapi dan mampu menentukan tindakan investasi yang tepat sehingga manajer investasi reksa dana pada tahun 2009 memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya ketika terjadi krisis global. Periode 2010 Penilaian dari Average Return Tabel 13 Average return reksa dana tahun Reksa Dana Saham Average Return 1 Panin Dana Maksima 0, Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index 2 Syailendra Equity 0, Reksa Dana BNP Opportunity Paribas Prima II 3 TRIM Kapital 0, Schroder Dana Mantap II 4 Reksa Dana Schroder 0, Reksa Dana Optima Dana Istimewa 5 BNP Paribas Ekuitas 0, Reksa Dana Bahana Makara Abadi 6 Manulife Saham 0, Reksa Dana Pendapatan Tetap 7 Reksa Dana BNP 0, Mandiri Investa Dana Paribas 8 Manulife Dana Saham 0, Reksa Dana Makara Prima 9 Schroder Dana Prestasi 0, Reksadana Danamas Stabil 10 First State Indoequity 0, BNP Paribas Rupiah Sectoral Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah) Average Campuran Return 0, Panin Dana Unggulan Average return 0, , Manulife Dana Tumbuh 0, , Bahana Dana 0, , Simas Satu 0, , GMT Dana Fleksi 0, , Reksa Dana FSI Multistrategy 0, Reksa Dana Maestro 0, CIMB-Principal Balanced Growth 0, Schroder Dana Terpadu II 0, Reksa Dana Danamas Fleksi 0, , , , ,010048

26 16 Perbandingan dengan Benchmark Tabel 14 Benchmark tahun 2010 Tahun IHSG Suku Bunga Deposito Suku Bunga Deposito+ IHSG , , , Sumber : (data diolah) Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen Peringkat reksa dana berdasarkan perhitungan menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen dapat terlihat pada tabel dibawah : Tabel 15 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe Metode Sharpe Saham Sharpe Sharpe Campuran Sharpe 1 Panin Dana Maksima 29, Reksadana Danamas Stabil 2 Syailendra Equity 24, Reksa Dana Optima Opportunity 3 Manulife Saham 17, Mandiri Investa Dana 4 Manulife Dana 16, Reksa Dana ABF Saham Indonesia Bond 5 Schroder Dana Prestasi Index 16, Reksa Dana Bahana Makara Abadi 6 BNP Paribas Ekuitas 15, Reksa Dana BNP Paribas Prima II 7 First State Indoequity Sectoral 14, Schroder Dana Mantap II 8 Reksa Dana Schroder 14, Reksa Dana Makara Dana Istimewa Prima 9 Reksa Dana BNP 12, Reksa Dana Paribas 10 TRIM Kapital 10, BNP Paribas Rupiah Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah) 19456,2745 Reksa Dana Danamas Fleksi 28548, , Panin Dana 32, Unggulan 57, Schroder Dana 26, Terpadu II 55, Manulife Dana 22, Tumbuh 55, Reksa Dana FSI 17, Multistrategy 42, Reksa Dana 15, Maestro 39, GMT Dana 15, Fleksi 37, Bahana Dana 13, , CIMB-Principal 13, Balanced Growth -303,26273 Simas Satu 9, Tabel 16 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor tahun 2010 Metode Treynor Saham Treynor Treynor Campuran Treynor 1 Panin Dana Maksima 0, Reksadana Danamas 6, Reksa Dana 3, Stabil Danamas Fleksi 2 Syailendra Equity 0, Schroder Dana Mantap 0, Panin Dana 0, Opportunity II Unggulan 3 Manulife Saham 0, Reksa Dana BNP Paribas Prima II 0, Manulife Dana Tumbuh 0, BNP Paribas Ekuitas 0, Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index 5 TRIM Kapital 0, Reksa Dana Bahana 0, Schroder Dana Terpadu II 0, , GMT Dana 0, Makara Abadi Fleksi 6 Reksa Dana Schroder 0, Reksa Dana 0, Reksa Dana FSI 0, Dana Istimewa Multistrategy 7 Manulife Dana Saham 0, Reksa Dana Optima 0, Bahana Dana 0, Schroder Dana Prestasi 0, BNP Paribas Rupiah 0, Reksa Dana 0,018164

27 17 Maestro 9 Reksa Dana BNP 0, Mandiri Investa Dana 0, CIMB-Principal 0, Paribas Balanced Growth 10 First State Indoequity Sectoral 0, Reksa Dana Makara Prima 0, Simas Satu 0, Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah) Tabel 17 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen tahun 2010 Metode Jensen Saham Jensen Jensen Campuran Jensen Panin Dana Maksima 0, Reksadana Danamas 0, Panin Dana 0, Stabil Unggulan 0, Reksa Dana ABF 0, Reksa Dana 0, Indonesia Bond Danamas Fleksi Index 1 2 Schroder Dana Prestasi 3 Syailendra Equity Opportunity 0, Reksa Dana Makara Prima 4 Manulife Saham -0, Reksa Dana Optima 5 BNP Paribas Ekuitas -0, Reksa Dana BNP Paribas Prima II 6 TRIM Kapital -0, Reksa Dana Bahana Makara Abadi 7 Manulife Dana Saham -0, Mandiri Investa Dana 8 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa -0, Schroder Dana Mantap II 9 First State Indoequity -0, BNP Paribas Rupiah Sectoral 10 Reksa Dana BNP -0, Reksa Dana Paribas Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah) 0, Manulife Dana Tumbuh -0, , Schroder Dana -0, Terpadu II 0, GMT Dana Fleksi -0, , Reksa Dana FSI Multistrategy -0, , Reksa Dana -0, Maestro -0, Bahana Dana -0, , CIMB-Principal -0, Balanced Growth -0, Simas Satu -0, Analisis Tahun 2010 Perekonomian Indonesia menunjukkan pemulihan tahun 2010 dimana dalam keseluruhan tahun 2010 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6,1% lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 4,6%. Laju Inflasi menurut Badan Pusat Statistik juga tergolong rendah yaitu sebesar 6,96%. Jika dibandingkan dengan tahun 2009, laju inflasi mengalami penurunan. Data tersebut menjadi rujukan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu tempat investasi yang memberikan keuntungan ditengah situasi pemulihan ekonomi global yang terjadi pada tahun Seperti tahun 2009, pada tahun 2010 menunjukkan pertumbuhan yang baik untuk reksa dana. Indeks Harga Saham Gabungan terus meningkat, dimulai pada level pada awal tahun dan pada akhir tahun berada di level Dengan terus meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan dan relatif stabilnya tingkat suku bunga berdampak positif pada pertumbuhan reksa dana yang terus menerus meningkat. Selain itu, kinerja obligasi pemerintah sepanjang tahun 2010 cukup baik. Naiknya peringkat utang Indonesia dan penguatan nilai tukar rupiah membuat yield obligasi pemerintah terus turun. Yield obligasi pemerintah tahun 2010 berkisar di level 8,1%-10,5%. Turunnya yield pemerintah juga membuat minat perusahaan untuk menerbitkan obligasi juga semakin tinggi pada tahun

28 , Dengan obliglasi yang semakin tinggi pada tahun 2010 ini menyebabkan reksa dana pendapatan tetap semakin diminati oleh investor. Berdasarkan kondisi perekonomian yang cukup baik membuat reksa dana diminati dan memiliki kinerja cukup baik pada tahun 2010 ini baik reksa dana saham, pendapatan tetap maupun reksa dana campuran. Jika dilihat dari Nilai Aktiva Bersih reksa dana pada tahun 2010 mencapai Rp139 triliun yang artinya naik sekitar Rp30 triliun jika dibandingkan dari tahun Kondisi ekonomi yang relatif stabil pada tahun 2010 menyebabkan investor semakin berani untuk berinvestasi didukung oleh kinerja manajer investasi yang semakin baik dan semakin handal dalam mengatasi kondisi pasar. Periode 2011 Penilaian dari Average Return Tabel 18 Average return reksa dana tahun 2011 Reksa Dana Saham Average Return 1 Panin Dana 0, Mandiri Investa Dana Maksima 2 TRIM Kapital 0, Reksa Dana BNP Paribas Prima II 3 Reksa Dana 0, Reksa Dana ABF Schroder Dana Indonesia Bond Index Istimewa 4 First State Indoequity Sectoral 5 Schroder Dana Prestasi 6 Syailendra Equity Opportunity 7 BNP Paribas Ekuitas 8 Manulife Dana Saham 9 Manulife Saham 10 Reksa Dana BNP Paribas Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah) 0, Schroder Dana Mantap II 0, Reksa Dana Optima 0, Reksa Dana Bahana Makara Abadi 0, Reksa Dana Makara Prima -0, Reksadana Danamas Stabil -0, Reksa Dana Pendapatan Tetap -0, BNP Paribas Rupiah Average Campuran Return 0, Panin Dana Unggulan 0, Reksa Dana Danamas Fleksi 0, Reksa Dana FSI Multistrategy Average return 0, , , , GMT Dana Fleksi 0, , Simas Satu 0, , Schroder Dana Terpadu II 0, Manulife Dana Tumbuh 0, Reksa Dana Maestro 0, CIMB-Principal Balanced Growth 0, Bahana Dana 0, , , , , Perbandingan dengan Benchmark Tabel 19 Benchmark tahun 2011 Tahun IHSG Suku Bunga Deposito Suku Bunga Deposito+ IHSG , , , Sumber : (data diolah) Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen Tabel 20 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe tahun 2011 Metode Sharpe Saham Sharpe Sharpe Campuran Sharpe 1 Panin Dana Maksima 2, Reksadana Danamas Stabil 16554,71609 Reksa Dana Danamas Fleksi 18952,9838

29 19 2 TRIM Kapital 1, Reksa Dana ABF Indonesia Bond Index 3 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa 4 First State Indoequity Sectoral 5 Schroder Dana Prestasi 6 Syailendra Equity Opportunity 7 BNP Paribas Ekuitas 8 Manulife Saham 9 Manulife Dana Saham 10 Reksa Dana BNP Paribas Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah) 0, Reksa Dana Optima -0, Reksa Dana Makara Prima -1, Reksa Dana BNP Paribas Prima II -1, Schroder Dana Mantap II -1, Reksa Dana Bahana Makara Abadi -3, Mandiri Investa Dana -3, Reksa Dana -4, BNP Paribas Rupiah 438, Panin Dana Unggulan 6, , Reksa Dana FSI Multistrategy 1, , Simas Satu -0, , GMT Dana Fleksi 27, Manulife Dana Tumbuh 25, Reksa Dana Maestro 8, Schroder Dana Terpadu II 4, CIMB-Principal Balanced Growth -1478,68050 Bahana Dana -0, , , , , , Tabel 21 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor periode 2011 Metode Treynor Saham Treynor Treynor Campuran Treynor 1 Panin Dana 0, Reksa Dana ABF 0, Panin Dana 0, Maksima Indonesia Bond Index Unggulan 2 TRIM Kapital 0, BNP Paribas Rupiah 0, Reksa Dana FSI 3 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa 4 First State Indoequity Sectoral 5 Schroder Dana Prestasi 6 Syailendra Equity Opportunity 7 BNP Paribas Ekuitas 8 Manulife Saham 9 Manulife Dana Saham 10 Reksa Dana BNP Paribas Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah) 0, Reksa Dana Makara Prima -0, Reksa Dana BNP Paribas Prima II -0, Mandiri Investa Dana -0, Reksa Dana Optima -0, Schroder Dana Mantap II -0, Reksa Dana Bahana Makara Abadi -0, Reksa Dana -0, Reksadana Danamas Stabil Multistrategy 0, , GMT Dana Fleksi -0, , Simas Satu -0, , Schroder Dana Terpadu II 0, Manulife Dana Tumbuh 0, Reksa Dana Maestro 0, CIMB-Principal Balanced Growth 0, Bahana Dana -0, Reksa Dana Danamas Fleksi Tabel 22 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen periode , , , , , , Metode Jensen Saham Jensen Jensen Campuran Jensen 1 Panin Dana Maksima 0, Reksa Dana ABF 0, Panin Dana Unggulan 0, Indonesia Bond Index 2 TRIM Kapital 0, Mandiri Investa 0, Reksa Dana Danamas 0, Dana Fleksi 3 Reksa Dana Schroder 0, Reksa Dana BNP 0, Reksa Dana FSI 0, Dana Istimewa Paribas Prima II Multistrategy 4 BNP Paribas Ekuitas 0, Schroder Dana 0, Simas Satu 0,000729

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah suatu entitas yang akan diteliti, dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa dana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sample Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sample adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham 2. Reksa dana tersebut

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 3.1. Kajian Teori 3.1.1. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Teknik dan Pengambilan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Pendapatan Tetap yang terdaftar di Badan Pengawas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial adalah kondisi ketika kita hidup berkecukupan, mempunyai pendapatan yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund Makinta Growth Fund merupakan reksa dana yang dikelola oleh Makinta Securities. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan tipe sampel yang berbasis pada kemungkinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada pasar modal merupakan salah satu cara bagi masyarakat pemodal untuk memperoleh keuntungan dengan cepat. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI REKSA DANA. mengeluarkan peraturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturan

BAB II DISKRIPSI REKSA DANA. mengeluarkan peraturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturan 11 BAB II DISKRIPSI REKSA DANA 2.1 Sejarah Reksa Dana di Indonesia Di Indonesia, reksa dana pertama kali muncul saat pemerintah mendirikan PT. Danareksa pada tahun 1976. Pada waktu itu PT. Danareksa menerbitkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat BAB IV PEMBAHAS AN IV.1 Analisis Kinerja Portofolio Melihat kinerja portofolio perlu dilakukan sebelum melakukan keputusan investasi. Dengan membandingkan kinerja antar reksa dana, maka investor mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meskipun sejak tahun 2008 perekonomian dunia sedang mengalami perlambatan dikarenakan krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan

Lebih terperinci

PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN. NPM : Jurusan : Akuntansi

PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN. NPM : Jurusan : Akuntansi ANALISIS KINERJA REKSA DANA PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN Nama : Pricilia Meidy Sapulete NPM : 28211722 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Riyanti, SE., MM. Latar Belakang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN Abdul Rofiq abdulrofiq.sulaiman@gmail.com Bambang Hadi Santoso Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang terbentuk pada bulan Desember 2004. Sebagai bagian dari

Lebih terperinci

REVIEW REKSADANA CAMPURAN TAHUN 2014

REVIEW REKSADANA CAMPURAN TAHUN 2014 REVIEW REKSADANA CAMPURAN TAHUN 2014 Edisi.1, Tahun 2015, Tanggal: 10 Februari 2015 Definisi Reksadana Campuran : Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar

Lebih terperinci

BAB IV METODE RISET. penelitian adalah tahun 2006 s.d maka reksadana saham yang dijadikan

BAB IV METODE RISET. penelitian adalah tahun 2006 s.d maka reksadana saham yang dijadikan BAB IV METODE RISET 4.1. Objek Penelitian Dari berbagai jenis reksadana sebagaimana telah diuraikan pada Bab III, yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah reksadana saham. Karena periode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets menjadi sebuah cara yang banyak digemari oleh para pemilik modal untuk mengembangkan dana yang

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Perhitungan Return Pengembalian Bebas Risiko Dalam pengukuran kinerja reksa dana pendapatan tetap dengan menggunakan metode Sharpe, metode Treynor, dan metode Jensen,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang lebih besar pada masa mendatang. Investasi merupakan penanaman dana yang bertujuan untuk mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada 21 Mei 2013 Bursa Efek Indonesia mengalami peristiwa penting dimana IHSG mencapai level 5.251,296 dimana level tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni menjelaskan perbandingan kinerja reksa dana saham dan reksa dana campuran. 3.2 Tempat dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Model dan Metode Analisis Model penelitian pada tesis ini adalah secara deskriftif yaitu dengan menampilkan diagram, tabel dan grafik, disertai dengan penjelasan.dan

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Menggunakan Metode Sharpe Dan Jensen Untuk Periode

Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Menggunakan Metode Sharpe Dan Jensen Untuk Periode Pujiarti, Dewi Ratna Analisis Kinerja Reksa Dana 97 Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Menggunakan Metode Sharpe Dan Jensen Untuk Periode 2005 2009 Trisiwi Pujiarti Alumni Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari rentang waktu Januari 2013 sampai dengan Desember 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. dari rentang waktu Januari 2013 sampai dengan Desember 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juni 2017. Sedangkan tempat yang menjadi objek penelitian adalah situs resmi OJK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Investasi adalah hal yang dilakukan oleh masyarakat agar mendapatkan tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau kekayaaan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal atau bursa efek merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market). Peran pasar modal sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe,

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe, BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Perhitungan Return Pengembalian Bebas Risiko Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe, Treynor, dan Jensen, digunakan suatu tingkat

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN Fitaning Intan Pradani R. Rustam Hidayat Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi

METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi kelayakan investasi reksadana saham syariah dengan reksadana saham konvensional dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang. BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Di zaman yang serba moidern ini investasi sudah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Menurut Sharpe (2005: 1) investasi merupakan pengorbanan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja dari beberapa reksa dana saham. Penulis melakukan penelitian pada

Lebih terperinci

Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 11, Nomor 3, Agustus 2014

Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 11, Nomor 3, Agustus 2014 Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 11, Nomor 3, Agustus 2014 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE RISK-ADJUSTED RETURN DI BURSA EFEK INDONESIAPERIODE TAHUN 2011-2013 Datu Pinastiko Adi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya I. PENDAHULUAN I.1 latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2005 hingga 2007 mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya surplus neraca pembayaran serta membaiknya

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Pengertian Reksa Dana Syariah Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh berbeda, namun secara fundamental terdapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...iii UCAPAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...iii UCAPAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...iii UCAPAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi di Indonesia yang dapat menjadi penggerak perekonomian nasional melalui peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM SEKTORAL LINATUN

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM SEKTORAL LINATUN ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM SEKTORAL LINATUN PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia investasi banyak sekali alternatif investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia investasi banyak sekali alternatif investasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia investasi banyak sekali alternatif investasi yang ditawarkan baik itu investasi pada aset-aset finansial (financial asset) atau investasi pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK INTISARI i ii iii iv vi ix x xi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran dan Evaluasi Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data historis, sehingga tidak ada suatu kepastian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Single Index Model Pada dasarnya Single Index Model menyederhanakan masalah portofolio dengan mengkaitkan hubungan antara setiap saham dalam portofolio

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini,

I. PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini, masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan mengenai cara menginvestasikan dana yang dimiliki agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu alternatif bagi para pemodal untuk berinvestasi. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai peranan yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis membahas mengenai pengolahan data-data yang berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data tersebut akan menghasilkan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN malang. Untuk mencari sampel dan populasi Reksadana Saham sebagai bahan penelitian,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA 14 REKSA DANA SAHAM TERBAIK PERIODE 2010

ANALISIS KINERJA 14 REKSA DANA SAHAM TERBAIK PERIODE 2010 ANALISIS KINERJA 14 REKSA DANA SAHAM TERBAIK PERIODE 2010 Yen Sun Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bina Nusantara University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investor dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang dimiliki untuk konsumsi saat ini atau di investasikan pada berbagai jenis pilihan instrumen

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA. Jepryansyah Putra Syarief Fauzie Abstrack

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA. Jepryansyah Putra Syarief Fauzie Abstrack ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA Jepryansyah Putra Syarief Fauzie Abstrack This research aims to analyze how the performance between Conventional

Lebih terperinci

karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur

karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur Perbandingan Kinerja Reksadana saham Konvensional dan Reksadana Syariah di Indonesia dengan Metode Sharpe, Treynor, Jensen, Rasio Informasi dan Roy Safety First Ratio Oleh : Siti Listiana T (11510032)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin berkembang saat ini. Salah satu upaya menarik minat investor domestik di pasar modal dapat dilakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK Dalam beberapa tahun ini, perkembangan instrumen investasi di Indonesia cukup pesat terutama perkembangan instrumen investasi reksa dana. Reks

ABSTRAK Dalam beberapa tahun ini, perkembangan instrumen investasi di Indonesia cukup pesat terutama perkembangan instrumen investasi reksa dana. Reks KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat Rahmat serta karunia-nya yang telah diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini yang merupakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 59 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran data yang diolah dalam penelitian. Beberapa ukuran yang digunakan dalam memberikan deskripsi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 PT. Trimegah Asset Management PT. Trimegah Asset Management merupakan anak perusahaan dari PT. Trimegah Securities Tbk, salah satu perusahaan sekuritas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang terdaftar dalam situs BAPEPAM dan IDX, perusahaan reksa dana ini menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui perusahaan investasi. Terdapat beberapa alasan seseorang me

BAB I PENDAHULUAN. melalui perusahaan investasi. Terdapat beberapa alasan seseorang me BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat telah mengenal berbagai jenis produk investasi baik investasi yang dikelola langsung oleh orang perorang secara individual maupun dikelola melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah pendapatan tetap yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan. Reksa dana yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Menurut Hilway(1956) penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan sesorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisikan latar belakang permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan dalam pembuatan laporan tugas akhir. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Investasi adalah kegiatan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan

Lebih terperinci

BAPPENAS, 2010 : 53 Tahun Investasi BAPPENAS, 2010 : 28

BAPPENAS, 2010 : 53 Tahun Investasi BAPPENAS, 2010 : 28 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan di bidang ekonomi ditujukan untuk menjawab berbagai permasalahan dan tantangan di berbagai bidang yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan dalam penelitian selama bulan Januari 2011 sampai Desember 2013, mengenai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh keuntungan tertentu atau dana tersebut dimasa yang akan datang. Saat ini banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan para calon investor di Indonesia yang mayoritas beragama Islam untuk mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran umum Reksa Dana Fortis Ekuitas Reksa Dana Fortis Ekuitas mulai efektif pada tanggal 16 Januari 2001, selaku manajer investasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE RISK-ADJUSTED RETURN DI BURSA EFEK INDONESIAPERIODE TAHUN

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE RISK-ADJUSTED RETURN DI BURSA EFEK INDONESIAPERIODE TAHUN ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE RISK-ADJUSTED RETURN DI BURSA EFEK INDONESIAPERIODE TAHUN 2011-2013 Datu Pinastiko Adi Email: dha_two@yahoo.co.id Musaroh, M.Si, Email: musaroh@uny.ac.id

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. aktif diperdagangkan hingga penelitian ini dilakukan.

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. aktif diperdagangkan hingga penelitian ini dilakukan. BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah reksa dana saham berbasis syariah yang aktif diperdagangkan hingga penelitian ini dilakukan. III.1.1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan Pendapatan Tetap Untuk menghitung tingkat pengembalian investasi Reksa dana. Dibutuhkan data berupa nilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian terhadap sejumlah perusahaan reksadana di Indonesia yang aktif terdaftar di Bapepam-LK,

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Bulanan

Laporan Kinerja Bulanan CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Sun Life Financial adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional terkemuka yang menyediakan berbagai macam produk dan layanan asuransi

Lebih terperinci

USD FIXED INCOME FUND

USD FIXED INCOME FUND Oct-13 Nov-13 LAPORAN USD FIXED INCOME FUND keahlian dalam mengidentifikasi kondisi ekonomi dan pergerakan investasi untuk menghasilkan hasil investasi yang kompetitif melalui berbagai macam instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu kemampuan seseorang yang saat ini masih berusia produktif dalam bekerja dapat menurun kinerjanya dikarenakan usia yang semakin lanjut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk bermacam instrumen keuangan jangka panjang. Peran pasar modal sangat besar dalam perekonomian karena pasar ini menjalankan dua fungsi,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA INVESTASI DALAM REKSADANA SAHAM (EQUITY FUNDS) DENGAN METODE SHARPE DAN TREYNOR

ANALISIS KINERJA INVESTASI DALAM REKSADANA SAHAM (EQUITY FUNDS) DENGAN METODE SHARPE DAN TREYNOR ANALISIS KINERJA INVESTASI DALAM REKSADANA SAHAM (EQUITY FUNDS) DENGAN METODE SHARPE DAN TREYNOR Cana Paranita Moch. Dzulkirom, AR. Raden Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat menarik bagi seorang investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan mengharapkan return

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2013:58), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana pendapatan tetap menggunakan metode Indeks Sharpe,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya kegiatan investasi membuat pemerintah selalu bertekad untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting di bidang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TREYNOR, SHARPE, JENSEN, TREYNOR & BLACK. Erma Yuliaty

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TREYNOR, SHARPE, JENSEN, TREYNOR & BLACK. Erma Yuliaty ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TREYNOR, SHARPE, JENSEN, TREYNOR & BLACK Erma Yuliaty ABSTACT Invest in mutual fund is good way for investors because it will be

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995

II. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995 18 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Reksa Dana Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27 adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

REVIEW REKSADANA SAHAM TAHUN 2014

REVIEW REKSADANA SAHAM TAHUN 2014 REVIEW REKSADANA SAHAM TAHUN 2014 Edisi No.2, Tahun 2015, Tanggal: 2 Maret 2015 Definisi Reksadana Campuran : Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melihat perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini, pasar modal merupakan salah satu alternatif terbaik dalam berinvestasi. Hal ini didukung oleh rendahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan, setiap saat cenderung menunjukkan jumlah yang semakin bertambah. Terjadinya pertambahan permintaan permodalan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dalam pemecahan masalah penelitian dan perumusan hipotesis.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dalam pemecahan masalah penelitian dan perumusan hipotesis. BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Tinjauan teoretis menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan pokok masalah yang akan dibahas di dalam penelitian ini. Tinjauan teoretis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana

I. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana tertentu yang ditanamkan pada periode waktu tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan pembayaran di kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bapepam-LK untuk tahun periode 2009 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bapepam-LK untuk tahun periode 2009 sampai dengan 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bapepam-LK untuk tahun periode 2009 sampai dengan 2011. dipilihnya BEI sebagai tempat penelitian karena Bapepam-LK merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar Modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Reksadana Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) disebutkan bahwa Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Bulanan

Laporan Kinerja Bulanan CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Sun Life Financial adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional terkemuka yang menyediakan berbagai macam produk dan layanan asuransi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan mereka memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut terbatas. Manusia membutuhkan sandang,

Lebih terperinci

Pasar modal sebagai salah satu pilar perekonomian, yang menggambarkan. suatu Negara membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Pasar modal merupakan

Pasar modal sebagai salah satu pilar perekonomian, yang menggambarkan. suatu Negara membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Pasar modal merupakan BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai salah satu pilar perekonomian, yang menggambarkan perekonomian suatu negara, perlu dibangun dan dikembangkan. Pembangunan suatu Negara membutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari perhitungan dan analisis yang dilakukan di bab 4, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Dan Pembahasan 4.1.1 Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan Independent T-test return. Perhitungan tingkat pengembalian reksa dana

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Per 30 Maret 2012

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Per 30 Maret 2012 REKSA DANA SYARIAH PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH Per 30 Maret 2012 No Reksa Dana Syariah Jumlah Reksa Total NAB 1 16 1.187,09 2 Indeks 1 155,57 3 8 690,04 4 10 1.757,72 5 15 1.505,45

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. institusi keuangan syariah yang saat ini sedang berkembang pesat adalah pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. institusi keuangan syariah yang saat ini sedang berkembang pesat adalah pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah saat ini cukup dinamis. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya institusi atau lembaga-lembaga keuangan syariah yang bermunculan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investor sering kali dibingungkan apabila ingin melakukan investasi atas dana yang dimilikinya ketika tingkat bunga mengalami penurunan. Sementara itu, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Investasi merupakan suatu bentuk pengelolaan dana atau modal untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Investasi merupakan suatu bentuk pengelolaan dana atau modal untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Investasi merupakan suatu bentuk pengelolaan dana atau modal untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan cara menanamkan aset. Bentuk pengelolaan dana ini sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Reksa Dana 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci