EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING DENGAN SUPER SET

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING DENGAN SUPER SET"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING DENGAN SUPER SET TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN DAN PROSENTASE LEMAK PADA MEMBER CAKRA SPORT CLUB E-JOURNAL Oleh: Prabowo Purwanto PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

2

3 Efektivitas Latihan Beban... (Prabowo Purwanto) 1 EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING DENGAN SUPER SET TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN DAN PROSENTASE LEMAK PADA MEMBER CAKRA SPORT CLUB THE EFFECTIVENESS OF LOAD TRAINING WITH THE CIRCUIT WEIGHT TRAINING WITH SUPER SET METHODS TOWARD THE WEIGHT LOSS AND FAT PERCENTAGE AT THE MEMBERS IN CAKRA SPORT CLUB Oleh: Prabowo Purwanto, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta. prabowo_16psg@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh metode latihan circuit weight training terhadap penurunan berat badan dan prosentase lemak, (2) mengetahui pengaruh metode latihan super set terhadap penurunan berat badan dan prosentase lemak, (3) mengetahui metode manakah yang paling efektif antara metode latihan circuit weight training dengan metode latihan super set terhadap penurunan berat badan dan prosentase lemak pada member Cakra Sport Club. Penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan desain penelitian yang di gunakan yaitu pretest-posttest. Sampel yang digunakan yaitu member fitness laki-laki pada Cakra Sport Club yang berjumlah 20 orang. Hasil Penelitian menunjukan bahwa: (1) latihan menggunakan metode circuit weight training ada pengaruh yaitu pada berat badan sebelum dan sesudah menggunakan metode circuit weight training sebesar 4,6 % dan prosentase lemak sebelum dan sesudah menggunakan metode circuit weight training sebesar 19,2 %. (2) latihan menggunakan metode super set ada pengaruh pada berat badan sebelum dan sesudah menggunakan metode super set sebesar 2,6 % dan persentase lemak sebelum dan sesudah menggunakan metode super set sebesar 10,5 %., (3) metode circuit weight training lebih efektif dari pada metode super set untuk menurunkan berat badan dan prosentase lemak. Hal ini dibuktikan dengan nilai prosentase pada penurunan berat badan antara metode circuit weight training dan metode super set sebesar 4,6 % yang lebih besar dari 2,6 % dan nilai prosentase penurunan prosentase lemak antara metode circuit weight training dan metode super set sebesar 19,2 % yang lebih besar dari 10,5 %. Kata kunci: Latihan Beban, Circuit Weight, Super Set, Berat Badan dan Presentase Lemak. Abstract The research aims to: (1) find out the influence of the circuit weight training method toward the weight loss and fat percentage, (2) find out the influence of super set training method toward the weight loss and fat percentage, (3) find out which method is the most effective between circuit weight training method and super set training method toward the weight loss and fat percentage at the members in Cakra Sport Club. This research is pre-experimental research using pretest-posttest research design. The sample used in the research is the male fitness members in Cakra Sport Club which consists of 20 people. The result of the research shows that: (1) the influence of weight before and after using the circuit weight training method is 4.6% and the fat percentage before and after using circuit weight training method is 19.2%, (2) the influence of weight before and after using super set method is 2,6% and the fat percentage before and after using super set method is 10,5%, (3) the circuit weight training method is more effective than super set method for weight loss and fat percentage. It has proven by the percentage of weight loss between circuit weight training method and super set method is at 4.6%, which is greater than 2.6% and the percentage of fat loss between circuit weight training method and super set method is at 19,2% which is greater than 10,5%. Keywords: Weight, Circuit Weight, Super Set, Weight Loss and Fat Percentage

4 Efektivitas Latihan Beban (Prabowo Purwanto) 2 PENDAHULUAN Latihan beban merupakan rangsangan motorik (gerak) yang dapat diatur dan dikontrol oleh pelatih maupun olahragawan untuk memperbaiki kualitas fungsional berbagai peralatan tubuh, dan biasanya berhubungan dengan komponen-komponen latihan, yaitu : intensitas, volume, recovery dan interval (Sukadiyanto, 2011:6). Latihan beban banyak digunaakan oleh para penggemar kebugaran, bahkan menjadi daya tarik bagi beribu-ribu orang yang pernah menyebut dirinya sebagai orang loyo, orang yang tidak memilki energy yang banyak, dan orang yang tidak bugar. Tetapi dapat menyebabkan perubahan yang dramatis bagi tubuh. Beberapa orang dalam memilih program latihan berat badan beranggapan bahwa menggunakan metode Circuit weight training lebih efektif dari pada menggunakan metode Super set, begitupun sebaliknya. Pemahaman ini juga berpengaruh terhadap member baru, mereka terpengaruh untuk menggunakan metode circuit weight training dengan super set untuk program penurunan berat badan, padahal mereka belum pernah latihan sama sekali. Mengapa menggunakan metode circuit weight training, metode ini merupakan suatu bentuk latihan aerobic yang terdiri dari pos-pos latihan,yaitu antara 8 sampai 16 pos latihan. Latihan dilakukan dengan cara berpindah-pindah dari pos satu ke pos dua begitu hingga pos terakhir, karena sebagian orang beranggapan bahwa dengan pos yang banyak dengan irama yang cepat dan waktu istrahat yang pendek membuat pembakaran lemak semakin cepat sedangkan mengapa menggunakan metode super set, karena dengan menggunakan metode ini yaitu agonis dan antagonis dapat membakar lemak dan mengoptimal kan bagian otot yang dituju karena metode ini menggunakan otot bagian depan kemudian menggunakan otot sebaliknya tergantung otot yang dituju dan otot pasangan keterbalikanya. Padahal dalam setiap individu akan berbeda dengan individu lainnya, maka dari itu belum tentu semua orang cocok pada program penurunan berat badan menggunakan circuit weight training, bisa saja seorang lebih cocok menggunakan super set dan bisa juga sebaliknya. Berdasarkan permasalahan yang ada, penelitian ini peneliti ingin mengetahui apa pengarug kedua metode tersebut dan yang manakah yang lebih efektif dalam penurunan berat badan dan prosentase lemak yaitu menggunakan metode circuit weight training atau dengan menggunakan metode super set. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Sebagian masyarakat yang belum memahami metode circuit weight training lebih efektif dibanding super set pada penurunan berat badan dan prosentase lemak. 2. Member belum bisa memilih metode latihan mana yang baik dan cocok antara metode super set dan circuit weight training. 3. Belum diketahui pengaruh metode latihan circuit weight training terhadap penurunan berat badan dan prosentase lemak. 4. Belum diketahui pengaruh metode latihan super set terhadap penurunan berat badan dan prosentase lemak. 5. Belum diketahui efektivitas metode circuit weight training dan super set terhadap penurunan berat badan dan prosentase lemak. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini yaitu: 1. Dapat mengetahui pengaruh metode latihan circuit weight training terhadap penurunan berat badan dan prosentase lemak. 2. Dapat mengetahui pengaruh metode latihan super set terhadap penurunan berat badan dan prosentase lemak. 3. Dapat mengetahui metode manakah yang paling efektif antara metode latihan circuit weight training dan super set terhadap penurunan berat badan dan prosentase lemak pada member Cakra Sport Club. Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

5 Efektivitas Latihan Beban (Prabowo Purwanto) 3 1. Secara Teoritik a. Memberikan sumbangan perkembangan pengetahuan, dalam bidang kebugaran khususnya pada program penurunan berat badan dan presentase lemak. b. Dapat dijadikan bahan kajian bagi peneliti selanjutnya sehingga hasilnya lebih mendalam. 2. Secara Praktik a. Memberikan pengetahuan bagi para member dalam instruktur menentukan metode untuk merancang program latihannya. b. Memberikan pengetahuan kepada manajemen Cakra sport club untuk merancang menu latihan yang dipromosikan dalam fasilitasnya. c. Memberikan pengetahuan kepada adik-adik IKOR untuk dapat memilih dan menentukan program latihan yang benar. Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh BM. Wara Kushartanti (1992), dengan judul Pengaruh Senam Aerobik dan Circuit Weight terhadap berat badan. Populasinya adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP Yogyakarta yang berjumlah 124 orang, dengan sampel 40 orang, pengambilan sampel dengan cara random sampling. Perlakuan senam aerobic dan circuit weight training diberikan selama delapan minggu dengan frekuensi tiga kali per minngu, setiap kali latihan 30 menit. Sebelum kedua program diterapkan, diadakan penelitian pendahuluan untuk menyetarakan intensitas latihan. Data berat badan diambil sebelum dan sesudah perlakuan dengan satuan kilogram dengan ketelitian sepersepuluh. Data umur dalam bulan juga diambil sebagai kovaribel dalam penelitian tersebut. Untuk menganalisis data digunakan perhitungan dengan anavoka dan analisis regresi. Didapatkan adanya perbedaan yang sangat signifikan pada berat badan sebelum dan sesudah perlakuan senam aerobic maupun circuit weight training (P=0,0048 dan P=0024). 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Nasrulloh (2016). Dengan judul Pengaruh metode latihan Super Set dan Compound Set dengan istirahat Antar Set 30 dan 120 Detik terhadap Kebugaran Komponen Kesehatan. Populasi adalah mahasiswa putra S1 prodi IKOR FIK UNY Angkatan Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dan sebanyak 40 mahasiswa putra. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan, yaitu dibuktikan dengan hasil perhitungan menunjukkan nilai sign. <0,05 (p<0,05). Pada metode latihan menunjukkan nilai sign. 0,001, istirahat antar set dengan nilai sign. 0,000, dan interaksi metode latihan dengan istirahat antar set diperoleh nilai sign. 0,002. Hasil tersebut dfapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang sign. Pada keempat kelompok perlakuan terhadap variabel dependen yang meliputi daya tahan kardiorespirasi (vo2max), fleksibilitas, kekuatan otot (tungkai, punggung), daya tahan otot (tubuh bagian atas, perut) dan komposisi tubuh (prosentase lemak). Metode latihan yang paling efektif untuk meningkatkan daya tahan kardiorespirasi dan fleksibilitas serta prosentase lemak adalah metode super set dengan istirahat antar set 30 detik. Metode latihan yang paling efektif meningkatkan kekuatan otot adalah metode compound set dengan istirahat antar set 120 detik. Sedangkan metode latihan yang paling efektif meningkatkan daya tahan otot adalah metode compound set dengan istirahat antar set 30 detik. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian preexperimental design dengan menggunakan desain pretest and posttest group, dalam penelitian ini adanya dua treatment maka menggunakan desain penelitian two group pre test post test. Yaitu menjadi dua kelompok

6 Efektivitas Latihan Beban (Prabowo Purwanto) 4 yakni satu kelompok diberi perlakuan circuit weight training dan kelompok lain diberi perlakuan super set. Menurut Suharsimi Arikunto (2014: 9) penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu yang dikenakan pada subjek selidik. Adapun gambar desain penelitian two grouppretest-post-est adalah sebagai berikut : O1 X1 O2 O3 X2 O4 Keterangan : O1 :Tes awal (pretest) yang dilakukan sebelum subjek mendapatkan perlakuan (treatmen) O3 :Tes awal (pretest) yang dilakukan sebelum subyek mendapatkan perlakuan(treatmen) X1 :Perlakuan pertama pada kelompok 1 yang menggunakan metode circuit weight training X2 :Perlakuan pertama pada kelompok 1 yang menggunakan metode super set O2 :Tes terakhir (posttest) yang dilakukan setelah subyek mendapat perlakuan (treatmen) O4 :Tes terakhir (posttest) yang dilakukan setelah subyek mendapat erlakuan(treatmen) Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan ditempat fitness cakra sport club pada bulan Februari April Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah member fitness pria/lakilaki yang berada di Cakra sport club yang berjumlah 70 orang. Sampel dalam penelitian ini dari populasi 70 orang dipilih 20 orang member laki-laki dengan cara pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling). Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2014: 102) instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati, secara spesifik semua fenomena ini disebut variable penelitian. Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variable dalam ilmu alam sudah banyak tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Adapun alat yang dipergunakan untuk menunjang penelitian ini sebagai berikut: a. Timbangan berat badan b. Alat Ukur Tinggi Badan c. Skinfold caliper Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan mengukur tinggi badan, berat badan, dan prosentase lemak. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data pre-test yang didapat dari jumlah mengukur tinggi badan, berat badan, dan prosentase lemak yang sudah diberi alat ukur sebelum sampel diberikan perlakuan, sedangkan data post-test akan didapatkan dari jumlah mengukur tinggi badan, berat badan, dan prosentase lemak setelah sampel diberikan perlakuan dengan menggunakan metode latihan circuit weight training dan latihan super set. Analisis Data 1. Uji normalitas Menurut Suharsimi Arikunto (2013:360) Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus chi-kuadrat. uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi datanya menyimpang atau tidak dari distribusi normal. Maksud dari adanya uji normalitas ini adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis dengan huruf chi-kuadrat. 2. Uji homogenitas Menurut Suharsimi Arikunto (2013:364) Disamping pengujian terhadap penyebaran nilai yang akan dianalisis, perlu uji homogenitas yang bertujuan untuk mengetahui kesamaan asal sampel antara lain dibuktikan menggunakan tes Bartleth. Dalam menguji homogenitas sampel, pengetesan atas asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampelsampel tersebut cukup homogen. 3. Uji Hipotesis Menurut Singgih Santoso (2002: 134) Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Paired t test dan Indepen t test. Dimana dua

7 Efektivitas Latihan Beban (Prabowo Purwanto) 5 sampel yang berpasangan diartikan sebagai dua sampel dengan subjek yang sama namun mengalami perlakuan yang berbeda. Kemudian pada tujuan uji dua sampel adalah ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara keduanya dengan melihat rata-rata sampelnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berikut disajikan deskripsi data varibel penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yang manakah yang lebih efektif dalam penurunan berat badan yaitu menggunakan metode circuit weight training atau dengan menggunakan metode super set. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok dengan metode super set dan kelompok dengan metode circuit weight training. Hasil analisis deskriptif variabel penelitian sebagai berikut ini: 1. Nilai Pretest dan Posttest Berat Badan Pada Kelompok dengan Metode Super set No Subjek Pretest Posttest Prosentase BB BB ,5% ,3% ,3% ,9% ,8% ,0% ,4% ,3% ,5% ,5% Mean 79,9 77,8 2,6% Standar Deviasi 7,49 7,64 Minimum Maksimum Tabel 6. Hasil Pretest dan Posttest Berat Badan dengan Metode Super set Hasil di atas menunjukkan bahwa nilai minimum berat badan kelompok dengan metode super set sebesar 70,00 dengan nilai maksimum 98,00 dan rata-rata sebesar 79,90 dengan standar deviasi 7,49. Berdasarkan hasil pada tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa nilai minimum berat badan kelompok dengan metode super set sebesar 68,00 dengan nilai maksimum 96,00 dan rata-rata sebesar 77,80 dengan standar deviasi 7,64. Hasil pada tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata penurunan berat badan dengan metode super set sebesar 2,6%. 2. Nilai Pretest dan Posttest Berat Badan Kelompok dengan Metode Circuit Weight Berat badan member fitnes sebelum dilakukan latihan dengan menggunakan metode circuit weight training disajikan pada tabel berikut: No Subjek Pretest Posttest Prosentase BB BB ,8% ,8% ,9% ,8% ,8% ,3% ,3% ,6% ,3% ,7% Mean 82,5 78,7 4,6% Standar Deviasi 7,04 7,01 Minimum Maksimum Tabel 7. Hasil Pretest dan Posttest Berat Badan dengan Metode Circuit Weight Hasil di atas menunjukkan bahwa nilai minimum berat badan kelompok dengan metode circuit weight training sebelum perlakuan sebesar 65,00 dengan nilai maksimum 92,00 dan rata-rata sebesar 82,50 dengan standar deviasi 7,04. Hasil di atas menunjukkan bahwa nilai minimum posttest berat badan kelompok dengan metode circuit weight training sebesar 62,00 dengan nilai maksimum 89,00 dan rata-rata sebesar 78,70 dengan standar deviasi 7,01. Hasil pada tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata penurunan berat badan dengan metode circuit weight training sebesar 4,6%.

8 Efektivitas Latihan Beban (Prabowo Purwanto) 6 3. Nilai Pretest dan Posttest Prosentase Lemak Kelompok dengan Metode Super set Hasil pretest prosentase lemak pada kelompok dengan metode Super set menunjukkan bahwa nilai minimum sebesar 60,00 dengan nilai maksimum 88,00 dan rata-rata sebesar 76,10 dengan standar deviasi 8,66. Hasil juga menunjukkan bahwa nilai minimum prosentase lemak kelompok dengan metode super set sebesar 55,00 dengan nilai maksimum 80,00 dan rata-rata sebesar 68,10 dengan standar deviasi 8,41. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa rata-rata penurunan prosentase lemak dengan metode super set sebesar 10,5%. Secara lebih rinci hasil prosentase lemak dengan metode Super set disajikan pada tabel berikut: No Subjek Pretest Posttest Prosentase BB BB ,3% ,9% ,1% ,6% ,0% ,3% ,8% ,1% ,0% ,3% Mean 76,1 68,1 10,5% Standar Deviasi 8,66 8,41 Minimum Maksimum Tabel 8. Hasil Pretest dan Posttest Prosentase Lemak dengan Metode Super set 4. Nilai Pretest dan Posttest Prosentase Lemak Kelompok dengan Metode Circuit Weight No Subjek Pretest Posttest Prosentase BB BB ,3% ,9% ,2% ,6% ,9% ,8% ,7% ,9% ,3% ,7% Mean 75,6 61,1 19,2% Standar Deviasi 9,08 3,87 Minimum Maksimum Tabel 9. Hasil Pretest dan Posttest Prosentase Lemak dengan Metode Circuit Weight Hasil di atas menunjukkan bahwa nilai minimum prosentase lemak kelompok dengan metode circuit weight training sebelum perlakuan sebesar 62,00 dengan nilai maksimum 87,00 dan rata-rata sebesar 75,60 dengan standar deviasi 9,08. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nilai posttest minimum kelompok dengan metode circuit ceight training sebesar 56,00 dengan nilai maksimum 68,00 dan rata-rata sebesar 61,10 dengan standar deviasi 3,87. Hasil pada tabel di atas menunjukkan bahwa ratarata penurunan prosentase lemak dengan metode circuit weight training sebesar 19,2%. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Uji normalitas diujikan pada variabel penelitian yaitu pretest-posttest berat badan dan prosentase lemak pada kelompok dengan metode super set dan kelompok dengan metode circuit weight training. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan analisis Chi Square dan untuk perhitungannya menggunakan bantuan komputer program SPSS 20for windows. Hasil uji normalitas untuk masing-masing variabel penelitian disajikan dalam tabel berikut:

9 Efektivitas Latihan Beban (Prabowo Purwanto) 7 Data Chi Sig Ket Square Pretest BB Super set 1,200 0,977 Normal Posttest BB Super set 0,800 0,999 Normal Pretest Lemak Super set 1,200 0,991 Normal Posttest Lemak Super set 0,800 0,999 Normal Pretest BB Circuit Weight 0,800 0,977 Normal Posttest BB Circuit Weight 1,200 0,991 Normal Pretest Lemak Circuit Weight 0,800 0,999 Normal Posttest Lemak Circuit Weight 2,600 0,857 Normal Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Berdasarkan tabel di atas hasil uji normalitas dapat diketahui bahwa semua data penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data penelitian pada kelompok dengan metode super set dan kelompok dengan metode circuit weight training datanya berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas variansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi berasal dari variansi yang sama dan tidak menunjukan perbedaan yang signifikan satu sama lain. Tes statistik yang digunakan adalah Uji F, yaitu dengan membandingkan variansi terbesar dan variansi terkecil. Syarat agar variansi bersifat homogen apabila nilai F hitung lebih kecil dari nilaif tabel pada taraf signifikansi α=0,05. Hasil perhitungan uji homogenitas data yang dilakukan dengan bantuan program SPSS for window 19.0menunjukan bahwa F h <F t, berarti data kedua kelompok tersebut homogen. Adapun rangkuman hasil uji homogenitas varian data disajikan dalam tabel berikut. Data Levene Statistic Sig. Ket Homogen Berat Badan 1,119 0,304 Prosentase Lemak 0,123 0,730 Homogen Tabel 11. Uji Homogenitas Variansi Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk data penurunanberat badan dan prosentase lemak pada kelompok super setmaupun kelompok circuit weight training dapat diketahui nilai signifikansi lebih besar dari 5% (p>0,05), yang berarti bahwa data pre-test dan post-test kedua kelompok tersebut homogen, sehingga memenuhi persyaratan untuk dilakukan uji-t. Pengujian Hipotesis Setelah uji data normalitas dan homogenitas, selanjutnya dilakukan pengujian. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu: (1) ada pengaruh circuit weight training terhadap penurunan berat badan dan presentase lemak, (2) ada pengaruh pengaruh super set terhadap penurunan berat badan dan presentase lemak, dan (3) metode circuit weight training lebih efektif dari pada metode super set untuk menurunkan berat badan dan presentase lemak. 1. Hipotesis I: Ada pengaruh circuit weight training terhadap penurunan berat badan dan presentase lemak Uji statistik untuk mengetahui pengaruh circuit weight training terhadap penurunkan berat badan dan presentase lemak adalah uji paired sample t test. Untuk membuat keputusan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka didefinisikan sebagai berikut: H 0 : Tidak ada pengaruh circuit weight training terhadap penurunkan berat badan dan presentase lemak, H a : ada ada pengaruh circuit weight training terhadap

10 Efektivitas Latihan Beban (Prabowo Purwanto) 8 penurunkan berat badan dan presentase lemak. Kriteria pengambilan keputusan uji hipotesis dengan cara membandingkan nila probabilitas (p) dengan α = 5%. Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut: (1) apabila p > 0,05 maka H 0 diterima dan H a ditolak; (2) apabila p < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat dalam tabel berikut: Hasil Pengukuran Rata rata Persentase p (Sig.) Ket Berat Badan 4,6% 0,000 Sig Prosentase 19,2% 0,000 Sig Lemak Tabel 12. Hasil Uji Paired t test Berat Badan dan Prosentase Lemak pada Kelompok dengan metode Circuit Weight Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi berat badan dan prosentase lemak sebelum dan sesudah mengikuti latihan circuit weight training sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil pretest-posttest berat badan dan prosentase lemak pada kelompok dengan metode circuit weight training. Hasil di atas juga menunjukkan bahwa rerata prosentase penurunan berat badan sebesar 4,6% dan ratarata prosentase penurunan lemak sebesar 19,2%. 2. Hipotesis II: Ada pengaruh super set terhadap penurunan berat badan dan presentase lemak Uji statistik untuk mengetahui pengaruh super set terhadap penurunkan berat badan dan presentase lemak adalah uji paired sample t test. Untuk membuat keputusan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka didefinisikan sebagai berikut: H 0 : Tidak ada pengaruh super set terhadap penurunkan berat badan dan presentase lemak, H a : ada pengaruh super set terhadap penurunkan berat badan dan presentase lemak. Kriteria pengambilan keputusan uji hipotesis dengan cara membandingkan nila probabilitas (p) dengan α = 5%. Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut: (1) apabila p > 0,05 maka H 0 diterima dan H a ditolak; (2) apabila p < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat dalam tabel berikut: Hasil Pengukuran Rata rata Persentase Sig. Ket Berat Badan 2,6% 0,000 Sig Prosentase 10,5% 0,002 Sig Lemak Tabel 13. Hasil Uji Paired t test Berat Badan dan Prosentase Lemak pada Kelompok dengan metode super set Hasil pada tabel di atas juga menunjukkan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh super set terhadap penurunkan berat badan dan presentase lemak diterima oleh hasil penelitian empiris. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Hasil di atas juga menunjukkan bahwa rerata prosentase penurunan berat badan sebesar 2,6% dan rata-rata prosentase penurunan lemak sebesar 10,5%. 3. Hipotesis III: Metode circuit weight training lebih efektif dari pada metode super set untuk menurunkan berat badan dan presentase lemak Uji analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis ketiga adalah uji Independent t Test. Uji Independent t Test digunakan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara kelompok yang menggunakan metode super set dan kelompok yang menggunakan metode circuit weight training dengan variabel dependen berat badan dan prosentase lemak. Untuk membuat keputusan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka

11 Efektivitas Latihan Beban (Prabowo Purwanto) 9 Hasil didefinisikan sebagai berikut: H 0 : metode circuit weight training tidak lebih efektif dari pada metode super set untuk menurunkan berat badan dan presentase lemak, H a : metode circuit weight training lebih efektif dari pada metode super set untuk menurunkan berat badan dan presentase lemak. Kriteria pengambilan keputusan uji hipotesis dengan cara membandingkan nila probabilitas (p) dengan α = 5%. Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut: (1) apabila p > 0,05 maka H 0 diterima dan H a ditolak; (2) apabila p < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima.hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat dalam tabel berikut: Berat Badan Super set Berat Badan Circuit Weight Prosentase lemak Super set Prosentase lemak Circuit Weight Rata-rata Persentase Mean Mea n Diffe renc es t hitun g Sig. 2,6% 2,10 1,70 3,970 0,001 4,6% 3,80 10,5% 8,00 6,50 2,564 0,020 19,2% 14,50 Tabel 14. Hasil Uji Independent t Test Kelompok dengan Metode Super Set dan Kelompok dengan metode Circuit Weight Berdasarkan hasil di atas menunjukkan terdapat perbedaan penurunan berat badan antara kelompok yang menggunakan metode super set dan menggunakan metode circuit weight training dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini ditunjukkan pula dengan nilai selisih ratarata sekitar 1,70 yang menunjukkan bahwa rata-rata penurunan berat badan dengan metode circuit weight training lebih tinggi dari pada rata-rata berat badan dengan menggunakan metode super set. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan prosentase lemak antara kelas yang menggunakan metode super set dan menggunakan metode circuit weight training dengan nilai signifikansi sebesar 0,020 yang lebih kecil dari 0,05 dan selisih rata-rata penurunan sebesar 6,50 yang menunjukkan penurunan prosentase lemak dengan menggunakan metode circuit weight training lebih tinggi dari pada dengan metode super set. Hal ini berarti hipotesis ketiga dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa metode circuit weight training lebih efektif dari pada metode super set untuk menurunkan berat badan dan presentase lemak. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh metode latihan circuit weight training terhadap penurunan berat badan dan presentase lemak Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ada pengaruh circuit weight training terhadap penurunkan berat badan dan presentase lemak diterima oleh hasil penelitian empiris. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi uji paired t test pada berat badan sebelum dan sesudah menggunakan metode circuit weight training sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai signifikansi prosentase lemak sebelum dan sesudah menggunakan metode circuit weight training sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Latihan sirkuit, salah satu sistem latihan beban yang umum digunakan untuk membakar lemak adalah dengan latihan sirkuit atau lebih dikenal dengan circuit weight training.

12 Efektivitas Latihan Beban (Prabowo Purwanto) Pengaruh metode latihan super set terhadap penurunan berat badan dan presentase lemak Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan adanya pengaruh super set terhadap penurunkan berat badan dan presentase lemak diterima oleh hasil penelitian empiris. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi uji paired t test pada berat badan sebelum dan sesudah menggunakan metode super set sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai signifikansi prosentase lemak sebelum dan sesudah menggunakan metode super set sebesar 0,002 yang lebih kecil dari 0,05. Super set adalah latihan beban dengan metode agonis dan antagonis dengan model latihan berlawanan dan berurutan yaitu otot perut dilanjutkan otot punggung kemudian otot paha depan dilanjutkan otot paha belakang begitu seterusnya. 3. Metode Circuit Weight lebih efektif dari pada metode super set untuk menurunkan berat badan dan presentase lemak Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa metode circuit weight training lebih efektif dari pada metode super set untuk menurunkan berat badan dan presentase lemak. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi uji independent t test pada penurunan berat badan antara metode circuit weight training dan metode super set sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai signifikansi penurunan prosentase lemak antara metode circuit weight training dan metode super set sebesar 0,020 yang lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut juga terlihat pada rata-rata berat badan dan prosentase lemak setelah latihan dengan menggunakan metode circuit weight training menjadi lebih rendah dari pada setelah latihan dengan menggunakan metode super set. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan pada bab terdahulu, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh circuit weight training terhadap penurunkan berat badan dan presentase lemak. 2. Ada pengaruh super set terhadap penurunkan berat badan dan presentase lemak. 3. Metode circuit weight training lebih efektif dari pada metode super set untuk menurunkan berat badan dan presentase lemak. Saran-saran Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan. 1. Bagi member fitnes yang ingin mengurangi berat badan dan prosentase lemak, disarankan mengikuti latihan dengan menggunakan metode circuit weight training karena metode circuit weight training terbukti lebih efektif menurunkan berat badan dan prosentase lemak dibanding dengan metode super set. 2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambah jumlah sampel penelitian agar dapat digeneralisasikan tidak hanya terbatas pada tempat fitnes tertentu. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Nasrulloh. (2016). Pengaruh Metode Latihan Super Set dan Compound Set dengan Istirahat Antar Set 30 dan 120 Detik terhadap Kebugaran Komponen Kesehatan. Surabaya : Disertasi. UNESA Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kuilitatif dan R&D.Bandung : Alfabeta.

EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING

EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING DENGAN SUPER SET TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN DAN PROSENTASE LEMAK PADA MEMBER CAKRA SPORT CLUB SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Maharani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian 34 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar memperoleh data yang akhirnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lapangan Hoki FIK UNY yang beralamatkan di Jalan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau sebab-akibat. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Group Design E1 : P1 X1 P2 E2 : P1 X2 P2. Gambar 2.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Group Design E1 : P1 X1 P2 E2 : P1 X2 P2. Gambar 2. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Group Design (Suharsimi Arikunto, 2005: 210-211).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 16 kali pertemuan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli SD Negeri Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental (Experimental Research) yang bertujuan untuk menguji model pembelajaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara hasil belajar kelas eksperimen yaitu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang akan digunakan penulis untuk mengetahui pengaruh latihan daya tahan otot sistem set terhadap perubahan kadar lemak tubuh dan massa otot yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibarang kabupaten Banyumas pada semester genap bulan April tahun ajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui/menilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan power otot tungkai dalam pada siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rancangan penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.penelitian eksperimen (Experimental Research) kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen (experimental research). Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan

Lebih terperinci

PENGARUH WEIGHT TRAINING DAN BODY WEIGHT TRAINING TERHADAP POWER TUNGKAI ATLET BOLA TANGAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

PENGARUH WEIGHT TRAINING DAN BODY WEIGHT TRAINING TERHADAP POWER TUNGKAI ATLET BOLA TANGAN YOGYAKARTA E-JOURNAL PENGARUH WEIGHT TRAINING DAN BODY WEIGHT TRAINING TERHADAP POWER TUNGKAI ATLET BOLA TANGAN YOGYAKARTA E-JOURNAL Oleh: Rizki Muhammad Afif 12603141022 PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Artikel Skripsi PENGARUH PEMBELAJARAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KEBONAGUNGTAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP N 2 Kalasan merupakan sekolah yang beralamat di Kledokan, Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Visi SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah latihan half squat jump dan split

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah latihan half squat jump dan split BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian disusun dengan penuh perhitungan agar dapat menghasilkan petunjuk yang kuat hubungannya dengan masalah penelitian. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs. Dikatakan Pre-Experimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 3, No.1, Hal , Juni 2017

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 3, No.1, Hal , Juni 2017 PENGARUH LATIHAN SENAM LANTAI TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN STATIS MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN (FPOK) IKIP PGRI BALI TAHUN PELAJARAN 2017 Ni Luh Putu Indrawathi, S.Pd., M.Fis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Skor data pre-test dalam penelitian ini adalah skor data yang diambil sebelum pelaksanaan adanya tindakan pada siswa yang menjadi sampel. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek PENGARUH LATIHAN SPRINT 30 METER DAN LATIHAN BARRIER HOPS TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XII-IPA SMA NEGERI 7 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Pre- Experimental Design. Desain ini belum merupakan desain sesungguhnya karena masih terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN LEMPAR SHUTTLECOCK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH PERMAINAN LEMPAR SHUTTLECOCK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA PENGARUH PERMAINAN LEMPAR SHUTTLECOCK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA The Effect Of The Shuttlecock Throwing Training To The

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Nurbani 1, Herminarto Sofyan 2 1 Prodi Pendidikan Teknologi Iinformsi dan Komputer, IKIP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 04 dan 07 yang terletak di Jalan Tentara Pelajar No. 7,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 50 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-eksperimen yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang mengikuti aturan atau prosedur tertentu. Ruseffendi mengemukakan bahwa: Penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Di dalam sub bab ini akan memberikan penjelasan mengenai jenis penelitian yang dilakukan peneliti serta tempat / lokasi pelaksanaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MAN 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi Penelitian Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian ilmiah dalam mencapai tujuannya selalau menggunakan metode. Metode yang tepat akan akan membantu dalam keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Perencanaan penelitian sangat dibutuhkan untuk menunjang pencapaian tujuan. Perencanaan atau metode yang baik adalah mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ceramah dalam proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ceramah dalam proses pembelajaran. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Turi yang berada di kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Di pilihnya SMP N 1 Turi ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan. dengan cara mengajar disekolah tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan. dengan cara mengajar disekolah tersebut. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (00:07) penelitian ekperimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Manggihan Kecamatan Getasan yang termasuk dalam Gugus Gajah Mungkur

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 81 85, Agustus 2016

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 81 85, Agustus 2016 PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANATOMI MANUSIA PADA MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN IKIP PGRI BALI Putu Citra Permana Dewi, S.Or, M.Or. Fakultas Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan). 8 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 014/015 pada bulan Januari tahun 015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian jenis Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2011) penelitian ekperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3. 1. 1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Kolam Renang Villa Setiabudi yang berada di sebelah utara Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (kuasi eksperimen), karena penelitian ini membandingkan dua kelas yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Lalu Hulfian Program Studi Pendidikan Olah Raga dan Kesenian FPOK IKIP Mataram E-mail: laluhulfian2@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi yang mengatur latar penelitian agar diperoleh data yang valid dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan metode eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design. Adapun pola desain

Lebih terperinci

THE DIFFERENCE OF CARDIORESPIRATORY ENDURANCE LEVEL BETWEEN STRIKERS AND DEFENDERS OF FOOTBALL EXTRACURRICULAR AT SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID

THE DIFFERENCE OF CARDIORESPIRATORY ENDURANCE LEVEL BETWEEN STRIKERS AND DEFENDERS OF FOOTBALL EXTRACURRICULAR AT SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID Perbedaan Tingkat Kesegaran... (Yusuf Ady Kurniawan) 1 PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN KARDIORESPIRASI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN BELAKANG EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID THE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan menemukan, mengembangkan, dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti, mulai dari perumusan masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen. Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode eksperimen dapat

Lebih terperinci

Syaranamual Jusak: Circuit Training dalam Meningkatkan Kebugaran

Syaranamual Jusak: Circuit Training dalam Meningkatkan Kebugaran ! 24 Syaranamual Jusak: Circuit Training dalam Meningkatkan Kebugaran PENGARUH CIRCUIT TRAINNING TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 ITAWAKA SAPARUA Jusak Syaranamual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengacu pada pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Nana S. Sukmadinata (2010: 53), penelitian kuantitatif didasari pada filsafat positivisme

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci