FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HANDBODY LOTION YANG MENGANDUNG KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb)
|
|
- Doddy Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HANDBODY LOTION YANG MENGANDUNG KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) Yurinna Firdaus 1), Haryanto Susilo 2) dan Dwi Indriati 3) 1), 2) dan 3) Program Studi Farmasi FMIPA Universitas pakuan Bogor ABSTRAK Kulit merupakan jaringan tubuh yang letaknya paling luar, sehingga beresiko terkena paparan zat-zat berbahaya dari lingkungan dan mengakibatkan kerusakan pada kulit. Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh radikal bebas, namun radikal bebas dapat dinetralkan oleh antioksidan. Hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa gambir mempunyai aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan gambir terutama akibat adanya kandungan katekin. Sediaan handbody lotion dibuat dalam 5 formula. Formula I sebagai kontrol negatif, formula II mengandung 3% katekin gambir dan 0,1% natrium askorbat, formula III mengandung 3% katekin gambir dan 0,3% natrium askorbat, formula IV mengandung 3% katekin gambir dan 0,5% natrium askorbat, dan formula V mengandung vitamin C sebagai kontrol positif. Hasil pengujian dengan metode DPPH (1,1- diphenyl-2-picrylhydrazyl) menunjukan semua formula memiliki aktivitas antioksidan yang sangat aktif dan formula IV yang mengandung 3% katekin gambir dan 0,5% natrium askorbat merupakan formula yang terbaik serta relatif stabil. Kata kunci : Katekin Gambir, Antioksidan, Handbody lotion ABSTRAC Skin is the body s tissues located at the outer, so it risked by dangerous substances explanation from environment and caused damage of skin. Skin damage can caused by free radical, but it can neutralized by antioxidant. Result of recent study showing that gambir has antioxidant activity of gambir especially caused by catechin content. Handbody lotion is made in 5 formulas. Formula I as negative control, formula II containing 3% catechin gambir and 0,1% sodium ascorbat, formula III containing 3% catechin gambir and 0,3% sodium ascorbat, formula IV containing 3% catechin gambir and 0,5% sodium ascorbat, and formula V containing vitamin C as comparator. Result of this study by DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method showing that whole of formulas has very active antioxidant activity and formula IV that containing 3% catechin of gambir and 0,5% sodium ascorbat is the best and stable relatively. Keywords : Catechin gambir, Antioxidant, Handbody lotion
2 PENDAHULUAN Kulit berfungsi untuk mencegah dehidrasi, menghambat penetrasi senyawa asing, membantu mempertahankan suhu tubuh yang konstan dan sebagai media terjadinya rangsangan (Wasiaatmadja, 1997). Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipida. Senyawa antioksidan alami umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid (Suyoso, 2011). Salah satu tanaman yang mengandung antioksidan adalah gambir. Hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa gambir mempunyai aktivitas antioksidan (Kresnawati dan Zainuddin, 2009). Aktivitas antioksidan gambir terutama akibat adanya kandungan katekin (Widyaningrum, 2011). Untuk mempermudah penggunaan katekin dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk sediaan handbody lotion. Handbody lotion adalah sediaan kosmetik yang diaplikasikan pada kulit terutama pada bagian tangan dan tubuh. Lotion dapat berbentuk suspensi zat padat dengan bahan pensuspensi yang cocok, atau emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang sesuai (Mitsui, 1997). Menurut Depkes (1979) lotion adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok. Pemilihan sediaan lotion karena merupakan sediaan yang berbentuk emulsi yang mudah dicuci dengan air dan tidak lengket di bandingkan sediaan topikal lainnya. Selain itu bentuknya yang cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata pada kulit (Balsam MS, 1970). Tujuan penelitian ini adalah Membuat formula handbody lotion yang mengandung 3% katekin gambir dengan tiga konsentrasi natrium askorbat sebagai antioksidan yang melindungi katekin gambir, melakukan uji kesukaan, menentukan formula terbaik dan melakukan uji stabilita pada formula yang terbaik. BAHAN DAN METODE Bahan penelitian berupa katekin gambir (Uncaria gambir Roxb.) diperoleh dari Universitas Andalas Padang, Sumatra Barat yang didapat dari tanaman gambir dengan metode prepurifikasi. Sedangkan Esensial Oil Lemon diperoleh dari kulit lemon dengan metode destilasi uap-air. Uji Fitokimia Uji fitokimia meliputi uji tanin, flavonoid, saponoin dan alkaloid (Rajendra et al, 2011). Pembuatan Handbody Lotion Katekin Gambir Formula Handbody Lotion Katekin Gambir disajikan seperti dalam Tabel 1. Banyaknya Handbody Lotion tiap botol sebanyak 100 ml. Tabel 1. Formula Handbody Lotion Katekin Gambir
3 Bahan (%) Formula I II III IV V Katekin Gambir Natrium - 0,1 0,3 0,5 - askorbat Vitamin C Croduret 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 50 SS Crodamol GTCC Gliserin 5,25 5,25 5,25 5,25 5,25 Etanol 5,25 5,25 5,25 5,25 5,25 96% Metil 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 paraben Propil 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 paraben Esensial 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 oil lemon Aquadest add Proses Pembuatan Handbody Lotion Fase minyak (Crodamol GTCC dan Croduret 50 SS ) dilebur bersama di atas tangas air pada suhu 50 o C. Fase air (larutan metil paraben dan propil paraben dalam gliserin) ditambahkan aquadest lalu dipanaskan di atas tangas air pada suhu 50 o C. Fase minyak dimasukkan dalam fase air, kemudian di homogenkan dengan homogenizer pada kecepatan pengadukan hasil optimasi selama 15 menit. Ditambahkan etanol, katekin gambir dan esensial oil lemon, ditambahkan setelah basis didinginkan selama 10 menit (pada suhu o C). Dilakukan evaluasi sediaan handbody lotion. Evaluasi Sediaan Handbody Lotion Katekin Gambir Organoleptik Meliputi warna dan bau sediaan handbody lotion. Homogenitas Menggunakan objek glass, sediaan dioleskan pada objek glass kemudian ditutup dengan objek glass lainnya, diamati dibawah mikroskop. ph Pengujian dilakukan dengan ph meter. Viskositas Pengujian dilakukan dengan viskometer Brookfield, spindel 2, 3, 4, 5, 6 dan 7, volume 50 ml. Berat jenis Pengujian dilakukan menggunakan piknometer. Uji Hedonik Uji hedonik ini adalah uji kesukaan terhadap suatu sediaan, merupakan atribut mutu yang diuji dari kualitas sediaan yang dipengaruhi dari formulasi sediaan tersebut dalam hal ini berupa sediaan handbody lotion. Pelaksanan dilakukan dengan cara panelis diminta mengoleskan sediaan handbody lotion yang telah tersedia kemudian berhak memberikan tanggapan terhadap sediaan handbody lotion tersebut meliputi kesukaan terhadap aroma, warna, tekstur dan iritasi. Pengujian ini menggunakan 4 skala kesukaan sangat suka (1) suka (2) tidak suka (3) sangat tidak suka (4) dengan jumlah panelis sebanyak 30 orang dengan usia antara tahun. Uji kesukaan ini dilakukan dengan
4 menggunakan Metode Angket. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. (Suhartini, 2002). Dalam uji iritasi penilaian dilakukan dengan pengujian. Pengujian ini menggunakan 2 skala yaitu : (1) terjadi iritasi, (2) tidak terjadi iritasi. Uji Aktivitas Antioksidan Metode DPPH Persiapan Larutan Pereaksi Larutan DPPH 1mM Ditimbang tepat 39,432 mg serbuk DPPH, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambahkan metanol hingga batas lalu dihomogenkan (labu ukur sudah dilapisi alumunium foil). Larutan Blanko Dipipet sebanyak 1 ml larutan DPPH 1mM, ditambahkan metanol sampai 10 ml, kemudian dihomogenkan. Larutan blanko diinkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. Larutan Standar Induk Vitamin C 100 ppm Ditimbang tepat 100 mg vitamin C, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas (1000 ppm). Untuk mendapatkan larutan induk vitamin C dengan konsentrasi 100 ppm dilakukan dengan cara memipet 10 ml larutan vitamin C 1000 ppm, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas (100 ppm). Penetapan Panjang Gelombang Maksimum DPPH Dipipet sebanyak 0,6 ml larutan standar induk 100 ppm kemudian ditepatkan dengan metanol sampai tanda batas 10 ml, lalu dihomogenkan. Ditambahkan 1 ml larutan DPPH 1 mm dan diinkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang nm. Panjang gelombang maksimum ditetapkan dari nilai serapan maksimum. Optimasi Waktu Inkubasi Dipipet sebanyak 0,6 ml larutan standar induk 100 ppm kemudian ditambahkan 1 ml larutan DPPH 1 mm ditanda bataskan dengan metanol sampai tanda batas 10 ml, dihomogenkan kemudian didiamkan selama waktu optimum pada suhu kamar. Serapan diukur pada panjang gelombang maksimum pada 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 menit sehingga didapat waktu serapan optimum yang stabil. Pembuatan Kurva Kalibrasi Vitamin C (Kontrol Positif) Larutan deret vitamin C dibuat dalam beberapa konsentrasi, yaitu 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm. Pada masing-masing labu ditambahkan 1 ml larutan DPPH 1mM, lalu dihomogenkan dan didiamkan selama waktu optimum pada suhu kamar. Pembuatan Larutan Uji Ditimbang sediaan handbody lotion setara dengan 100 mg zat aktif. Dimasukkan
5 Alkaloid ke dalam labu ukur 100 ml yang telah dilapisi dengan alumunium foil dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas, sehingga didapatkan larutan stok 1000 ppm. Diambil sebanyak 5 ml larutan uji 1000 ppm, dimasukan ke dalam labu ukur 50 ml dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas, sehingga didapatkan larutan induk uji dengan konsentrasi 100 ppm. Larutan uji dibuat dalam beberapa konsentrasi. Pembuatan deret larutan uji dapat dilihat pada Lampiran 4. Pada masingmasing labu ditambahkan 1 ml larutan DPPH 1 mm lalu diencerkan menggunakan metanol dan dihomogenkan. Deret larutan uji didiamkan selama waktu optimum pada suhu kamar. Pengujian Antioksidan dengan Metode DPPH Deret larutan uji, deret larutan kontrol positif dan blanko diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum yang telah ditentukan dengan spektrofotometer. Nilai persentase hambatan terhadap DPPH dihitung menggunakan rumus berikut: % inhibisi = x 100% Nilai IC 50 (Inhibition Concentration 50) diperoleh dari perpotongan garis antara 50% daya hambat dengan sumbu konsentrasi menggunakan persamaan linear (y=bx+a), dimana y= 50 dan x menunjukkan IC 50. Uji Stabilitas Uji stabilitas sediaan handbody lotion dilakukan setelah penyimpanan selama 8 minggu pada suhu ruang dan suhu 40 O C. Evaluasi dilakukan pada minggu ke 0, 2, 4, 6, dan 8 dengan parameter dan metode yang sama seperti yang dilakukan pada evaluasi sediaan handbody lotion. HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah katekin gambir yang diperoleh dari Universitas Andalas, Padang Sumatra Barat. Katekin gambir tersebut telah dimurnikan dengan metode pre purifikasi, untuk menghilangkan pengotor yang ada pada gambir. Serbuk katekin yang didapat berupa serbuk kering yang berwarna coklat muda dan tidak berbau. Minyak esensial kulit buah lemon dilakukan dengan metode destilasi uap air. Buah lemon sebanyak 15 kg menghasilkan kulit buah lemon sebanyak 4,6 kg dan setelah didestilasi menghasilkan minyak lemon sebanyak 37ml. Rendemen minyak lemon yang didapat adalah 0,65%. Hasil uji fitokimia terhadap katekin gambir dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Uji Fitokimia Identifikasi Katekin Parameter Senyawa Gambir Flavonoid Merah Jingga + Dragendorff Endapan merah - Wagner Endapan coklat - Mayer Endapan putih - Saponin Terbentuk emulsi + Tanin Endapan putih + Keterangan : + = menunjukkan reaksi positif : - = menunjukkan reaksi negatif Hasil uji fitokimia yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dalam katekin gambir
6 mengandung flavonoid, saponin, dan tanin, sedangkan pada uji alkaloid menunjukkan hasil yang negatif. Hal ini dapat dikarenakan, proses prepurifikasi pada katekin gambir secara tidak langsung telah menghilangkan kandungan alkaloidnya. Hasil Evaluasi Basis Lotion dan Sediaan Handbody Lotion Katekin gambir dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Evaluasi Basis Lotion dan Sediaan Handbody Lotion Katekin gambir Parameter uji Formula basis I II III IV V Organoleptik : - Warna Bening Putih Oranye Oranye Oranye Putih - Bau Tidak berbau Lemon Lemon Lemon Lemon Lemon Homogenitas ph 6,82 6,74 6,11 5,94 5,82 6,21 Viskositas (cp) Berat jenis ,11 1,02 1,10 1,05 1,11 (g/ml) Aktivitas antioksidan (IC 50 ) (µg/ml) - - 4,05 3,24 2,12 5,46 Keterangan : ++ = homogen Formula I Formula II Formula III Formula IV Formula V Gambar 1. Sediaan Handbody Lotion Katekin Gambir Pada Pengujian organoleptik handbody lotion meliputi warna dan bau. Berdasarkan parameter warna basis lotion berwarna bening, formula I dan IV berwarna putih, sedangkan formula II, III, dan IV berwarna oranye. Berdasarkan parameter bau semua formula mempunyai aroma yang khas yaitu aroma lemon yang kuat. Pada Pengujian homogenitas dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada kaca objek dan menutupnya dengan kaca objek lain. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa basis lotion dan semua formula sediaan handbody lotion homogen. Pada pengujian ph sediaan berkisar antara 5,82 6,74. Semua formula memenuhi syarat ph kulit yaitu 4,5 7,5 (Wasiaatmadja 1997). Pada pengujian viskositas sediaan handbody lotion berada dalam rentang cp. Pada pengujian berat jenis sediaan berkisar antara 1,02
7 Inhibisi (%) 1,11. Pada pengujian aktivitas antioksidan didapat formula II, formula III, formula IV, dan formula V adalah 4,05 µg/ml, 3,24 µg/ml, 2,12 µg/ml dan 5,46 µg/ml. Parameter pengukuran aktivitas antioksidan adalah nilai IC 50 yaitu konsentrasi sampel yang mampu menangkap 50% radikal DPPH yang ditentukan melalui persamaan regresi linier. Semakin rendah nilai IC 50 maka semakin tinggi aktivitas antioksidannya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua sediaan memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong sangat aktif, dimana nilai IC 50 semua sediaan kurang dari 50 ppm. Aktivitas antioksidan dari formula IV adalah yang paling tinggi dengan nilai IC 50 2,12 g/ml. Aktivitas Antioksidan Vitamin C (Kontrol Positif) dan Katekin Gambir KURVA INHIBISI y = x R² = y = 3.758x R² = Konsentrasi (ppm) Vitamin C Katekin gambir Gambar 2. Kurva inhibisi aktivitas Antioksidan Vitamin C (Kontrol Positif) dan Katekin Gambir Dari gambar kurva diatas menunjukkan aktivitas antioksidan katekin gambir lebih besar dibandingkan vitamin C. Aktivitas antioksidan katekin gambir didapat sebesar 2,14, sedangkan vitamin C aktivitas antioksidan didapat sebesar 5,03. Uji Hedonik uji hedonik Warna Aroma Tekstur Iritasi F2 F3 F4 Gambar 10. Histogram Hasil Pengukuran Pengujian Panelis
8 Pada grafik diatas dari parameter warna formula III yang disukai oleh panelis, dari parameter aroma formula II yang disukai, dari parameter tekstur adalah formula II dan formula III yang disukai, dan dari parameter iritasi menunjukkan ketiga formula tidak terjadi iritasi. Hasil dari uji hedonik dianalisis menggunakan SPSS 17 dengan metode RAL, seluruh formula memiliki pengaruh baik dari segi warna, aroma, tekstur ataupun keseluruhan terhadap daya terima panelis. Artinya sediaan handbody lotion Katekin Gambir ini dapat diterima dan cukup disukai. Hasil Uji Stabilita Tabel 4. Hasil Stabilita Sediaan Handbody Lotion Pada Suhu Kamar (25 30 o C) Parameter uji Minggu ke Organoleptik : - Warna Oranye Oranye Oranye Oranye Oranye - Bau Lemon Lemon Lemon Lemon Lemon Homogenitas ph 6,32 6,21 5,83 5,70 5,38 Viskositas (cp) Berat jenis (g/ml) 1,09 1,12 1,74 2,54 2,81 Aktivitas antioksidan (IC 50 ) (µg/ml) 2,40 2,66 3,32 3,72 3,93 Tabel 5. Hasil Stabilita Sediaan Handbody Lotion Pada Suhu Panas (40 o C) Parameter uji Minggu ke Organoleptik : - Warna Oranye Oranye Oranye Oranye Oranye - Bau Lemon Lemon Lemon Lemon Lemon Homogenitas ph 6,32 5,91 5,77 5,47 4,99 Viskositas (cp) Berat jenis (g/ml) 1,09 1,15 1,56 2,03 2,49 Aktivitas antioksidan (IC 50 ) (µg/ml) 2,40 3,50 3,76 3,89 4,30 Dari data tabel stabilita diatas menunjukkan bahwa sediaan handbody lotion katekin gambir selama penyimpanan 8 minggu mengalami penurunan aktivitas antioksidan hingga 100% tetapi aktivitas antioksidan masih di kategorikan sangat aktif karena nilai IC 50 sediaan kurang dari 50 ppm. Parameter lainnya pula menunjukkan hasil yang relatif stabil selama 8 minggu penyimpanan. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN
9 Berdasarkan hasil penelitian ini, kesimpulan yang didapat adalah katekin gambir dapat diformulasikan sebagai handbody lotion, formula IV dengan konsentrasi Natrium askorbat sebanyak 0,5% yang paling baik untuk melindungi 3% katekin gambir dengan nilai IC 50 adalah 2,12 µg/ml. Padadaya terima panelis, seluruh formula bisa diterima dan cukup disukai. Handbody lotion katekin gambir masih memenuhi persyaratan kestabilan sediaan kosmetik pada 8 minggu penyimpanan dalam suhu kamar maupun suhu panas. SARAN Diperlukan pengujian klinis terhadap efektivitas dan kemampuan handbody lotion yang mengandung katekin gambir. DAFTAR PUSTAKA Balsam MS, Sagarin E Cosmetic Science and Technology 2 nd ed Volume I. Willey Intersceince. New York. Hal Depkes RI Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kresnawaty, I. Zainuddin, A., Aktivitas antioksidan dan antibakteri dari derivat metil ekstrak etanol daun gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb). Jurnal Littri, 15(4): Mitsui, T., New cosmetic science. Elsevier scienci B.V : Amsterdam. Rajendra CE., Gopal S., Mahaboob Ali., Yashoda S.V., Manjula M Phytochemical Screening of The Rhizome of Kaempferia Galanga. International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research. 3(3): Suyoso, H. C., Uji Aktivitas Antioksidan Dan Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Tanaman Anting-Anting (Acalypha indica L.), Tugas Akhir Sarjana, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, Wasitaatmadja Penuntun Ilmu Kosmetika Medik. Universitas Indonesia, Jakarta. Widyaningrum, H Kitab Tanaman Obat Indonesia. Media Pressindo: Yogyakarta.
Ponia Andriyanti 1, Dwi Indriati 2, Sri Wardatun 3 Program Studi Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pakuan ABSTRAK
UJI ANTIOKSIDAN SEDIAAN SUGAR BODY SCRUB yang MENGANDUNG KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) dan ESSENSIAL OIL JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia L.) dengan METODE DPPH Ponia Andriyanti 1, Dwi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Evaluasi Krim Hasil evaluasi krim diperoleh sifat krim yang lembut, mudah menyebar, membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat dioleskan pada
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer Brookfield (Model RVF), Oven (Memmert), Mikroskop optik, Kamera digital (Sony), ph meter (Eutech), Sentrifugator
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan
Lebih terperinciProsiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn
Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU SAWO (HELIXANTHERE SP) HASIL EKSTRAKSI SOXHLETASI DAN PERKOLASI 1 Mauizatul Hasanah, 2 Febi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai Agustus 2013 di Laboratoium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium Instrumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah aktivitas antioksidan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Fitokimia Sampel Kering Avicennia marina Uji fitokimia ini dilakukan sebagai screening awal untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada sampel. Dilakukan 6 uji
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juli 2014 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciIfon Ammalia, Dr Prasetyorini dan Erni Rustiani, M.Farm., Apt Program Studi Farmasi FMIPA-UNPAK ABSTRAK
FORMULASI SEDIAAN SIRUP KOMBINASI KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DAN HERBA SELEDRI (Apium graveolens L.) DENGAN PERBEDAAN JENIS PEMANIS Ifon Ammalia, Dr Prasetyorini dan Erni Rustiani,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Pelaksanaannya dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Penelitian ini diawali dengan pemeriksaan bahan baku. Pemeriksaan bahan baku yang akan digunakan dalam formulasi mikroemulsi ini dimaksudkan untuk standardisasi agar diperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Tepung Kentang Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan kentang. Pembuatan tepung kentang dilakukan dengan tiga cara yaitu tanpa pengukusan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciChory Aprilianty 1), Dwi Indriati 2), Bina Lohita Sari 3) 1), 2), 3) Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Pakuan
EFEKTIVITAS SUGAR BODY SCRUB YANG MENGANDUNG KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) DAN MINYAK ESENSIAL JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia L.) Chory Aprilianty 1), Dwi Indriati 2), Bina Lohita Sari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia
Lebih terperinciLampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah
Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah Lampiran 2. Gambar tumbuhan jahe merah Lampiran 3. Gambar makroskopik rimpang jahe merah Rimpang jahe merah Rimpang jahe merah yang diiris
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan sediaan losio minyak buah merah a. Perhitungan HLB butuh minyak buah merah HLB butuh minyak buah merah yang digunakan adalah 17,34. Cara perhitungan HLB
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh/hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2013 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Mikroemulsi merupakan emulsi yang stabil secara termodinamika dengan ukuran globul pada rentang 10 nm 200 nm (Prince, 1977). Mikroemulsi dapat dibedakan dari emulsi biasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2014 sampai dengan bulan Januari 2015 bertempat di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis pendekatan eksperimen laboratorium. Pelaksanaannya dilakukan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Ekstraksi simplisia segar buah duku dilakukan dengan cara dingin yaitu maserasi karena belum ada data tentang kestabilan komponen ekstrak buah duku terhadap panas.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Juli 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material, dan Laboratorium
Lebih terperinciUJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT TERONG (SOLANUM MELONGENA L.) DAN UJI SIFAT FISIKA KIMIA DALAM SEDIAAN KRIM
UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT TERONG (SOLANUM MELONGENA L.) DAN UJI SIFAT FISIKA KIMIA DALAM SEDIAAN KRIM Stefanny Florencia Dewana 1, Sholichah Rohmani 2* 1,2 Program Studi D3 Farmasi, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium. Metode yang digunakan untuk mengekstraksi kandungan kimia dalam daun ciplukan (Physalis
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi simplisia herba sambiloto. Tahap-tahap yang dilakukan yaitu karakterisasi simplisia dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Mikroorganisme Uji Propionibacterium acnes (koleksi Laboratorium Mikrobiologi FKUI Jakarta)
BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Propolis Gold (Science&Nature ), minyak lavender (diperoleh dari PT. Martina Berto), aquadest, Crillet 4 (Trimax), Crill 4 (diperoleh dari PT. Pusaka Tradisi Ibu), setostearil
Lebih terperinciFORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION
FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION Megantara, I. N. A. P. 1, Megayanti, K. 1, Wirayanti,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat. bebas dapat dicegah oleh antioksidan (Nova, 2012).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang umum dijumpai pada masyarakat khususnya bagi yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia, namun banyak dari masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2012 dengan tempat penelitian sebagai berikut : 1. Laboratorium Mutu Giling Balai Besar
Lebih terperinciUNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009
PENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK n-heksana DAN METANOL DAUN KELADI TIKUS Oleh: Drs. Ahmad Musir, MS, Apt Dra. Yunahara Farida, M.Si, Apt Dra. Titiek Martati, M.Si, Apt Bernard
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah daun salam, daun jati belanda, daun jambu biji yang diperoleh dari Pusat Studi Biofarmaka (PSB) LPPM-IPB Bogor. Bahan yang digunakan untuk uji
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium
Lebih terperinciKAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH
KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH Dian Pratiwi, Lasmaryna Sirumapea Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi Palembang ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan berdasarkan variasi konsentrasi bahan peningkat viskositas memberikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang
30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Determinasi Tanaman Determinasi dari suatu tanaman bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian di Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas
Lebih terperinci1. Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak
Contoh si Sediaan Salep 1. sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak Vaselin Putih 82,75% Ekstrak Hidroglikolik Centellae Herba 15 % Montanox 80 2 % Mentol 0,05 % Nipagin 0,15
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) Nazmy Maulidha*, Aditya Fridayanti, Muhammad Amir Masruhim Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.) memberikan hasil sebagai berikut : Tabel 2 :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai Mei 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen
Lebih terperinciLarutan bening. Larutab bening. Endapan hijau lumut. Larutan hijau muda
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Analisis Fitokimia Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) Sampel buah mengkudu kering dan basah diuji dengan metoda fitokimia untuk mengetahui ada atau tidaknya
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
18 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Pantai Ekowisata Mangrove, Pantai Kapuk, Muara Karang, Jakarta Utara.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Ekstrak Buah Tomat (Solanum lycopersicum L.) Ekstark buah tomat memiliki organoleptis dengan warna kuning kecoklatan, bau khas tomat, rasa manis agak asam, dan bentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini melibatkan pengujian secara kualitatif dan kuantitatif. Pelaksanaannya dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan sampel, tahap
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada
28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada ektrak etanol jamur tiram dan kulit rambutan yang ditunjukkan dengan nilai IC 50 serta untuk mengetahui
Lebih terperinciPERBANDINGAN KADAR TOTAL FLAVONOID DARI EKSTRAK METANOL PISANG AMBON KUNING
PERBANDINGAN KADAR TOTAL FLAVONOID DARI EKSTRAK METANOL PISANG AMBON KUNING ( Musa paradiciaca L. varsapientum) DENGAN BERBAGAI JENIS TINGKAT KEMATANGAN Comparison Volume Total Flavonoid of an Extract
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Peralatan yang digunakan adalah alat-alat gelas, neraca analitik tipe 210-LC (ADAM, Amerika Serikat), viskometer Brookfield (Brookfield Synchroectic,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium untuk memperoleh data hasil. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pembuatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Preparasi Sampel Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang.
BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan, Alat, dan Hewan Percobaan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah duku (Lansium domesticum Corr.), hirdoksipropil metilselulosa (HPMC), carbomer, gliserin, trietanolamin
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai bulan Juli 2014 yang sebagian besar dilakukan di Laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah Allium shoenoprasum L. yang telah dinyatakan berdasarkan hasil determinasi di Herbarium Bandungense Sekolah Ilmu dan
Lebih terperinciISOLASI DAN PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ALKALOID TOTAL DAUN PEPAYA (Carica papaya L.)
ISOLASI DAN PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ALKALOID TOTAL DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) Sugeng Rachmanto, Sri Wardatun, Mira Miranti Program Studi Farmasi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi
32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Determinasi Tanaman Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi UGM didapat bahwa sampel yang digunakan adalah benar daun sirsak (Annona muricata
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan
BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Tabel 5. Alat yang Digunakan No. Nama Alat Ukuran Jumlah 1. Baskom - 3 2. Nampan - 4 3. Timbangan - 1 4. Beaker glass 100ml,
Lebih terperinci2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi
3 2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam, Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong dan Badan Tenaga Atom
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat Penelitian
2 dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah, selain itu daun anggrek merpati juga memiliki kandungan flavonoid yang tinggi, kandungan flavonoid yang tinggi ini selain bermanfaat sebagai antidiabetes juga
Lebih terperinciFORMULASI KRIM PENCERAH WAJAH EKSTRAK ETANOL 70% DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.)
FORMULASI KRIM PENCERAH WAJAH EKSTRAK ETANOL 70% DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) FORMULATION LIGHTENING FACE CREAM 70% ETHANOL EXTRACT OF CIPLUKAN LEAVES (Physalis angulata L.). Yusep Herdiana 1,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemanas listrik, panci alumunium, saringan, peralatan gelas (labu Erlenmayer, botol vial, gelas ukur,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.)
IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.) Reny syahruni, Syamsu Nur Akademi Farmasi Kebangsaan Makassar Jl. Perintis Kemerdekaan Km 13,7 Daya, Makassar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Waktu Penelitian Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian daun dari tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV PROSEDUR KERJA
BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Pengumpulan Bahan Bahan berupa minyak kemiri (Aleurites moluccana L.) diperoleh dari rumah industri minyak kemiri dengan nama dagang Minyak kemiri alami 100%, VCO diperoleh di
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Karakteristik Minyak Atsiri Wangi Hasil penelitian menunjukkan minyak sereh wangi yang didapat desa Ciptasari Pamulihan, Kabupaten Sumedang dengan pengujian meliputi bentuk,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Getah Jarak Pengumpulan getah jarak (Jatropha curcas) berada di Bandarjaya, Lampung Tengah yang berusia 6 tahun. Pohon jarak biasanya dapat disadap sesudah berumur
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari sampai April 2008. B. ALAT
Lebih terperinciLampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Bahan dan Alat
19 Metode ekstraksi tergantung pada polaritas senyawa yang diekstrak. Suatu senyawa menunjukkan kelarutan yang berbeda-beda dalam pelarut yang berbeda. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pelarut
Lebih terperinciDeterminasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di. Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari determinasi tanaman ini adalah untuk
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Determinasi Tanaman Buah pisang raja diperoleh dari Pasar Legi, Surakarta, Jawa Tengah. Determinasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di Laboratorium Biologi
Lebih terperinciUJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L) Merr) TERHADAP DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil)
UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L) Merr) TERHADAP DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) Lusi Nurdianti, Lilis Tuslinah Prodi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang, Kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik, Kimia, dan Formulasi Tablet Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok. Waktu pelaksanaannya adalah dari bulan Februari
Lebih terperinciPENGEMBANGAN FORMULASI PERMEN JELLY DARI EKSTRAK AIR BUAH KETAPANG (Terminalia catapa L) SEBAGAI ANTIOKSIDAN
PENGEMBANGAN FORMULASI PERMEN JELLY DARI EKSTRAK AIR BUAH KETAPANG (Terminalia catapa L) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Lida Julaida, Mira Miranti, Bina Lohitasari Program Studi Farmasi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni untuk mengetahui aktivitas penangkap radikal dari isolat fraksi etil asetat ekstrak etanol herba
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Hasil Evaluasi Sediaan a. Hasil pengamatan organoleptis Hasil pengamatan organoleptis menunjukkan krim berwarna putih dan berbau khas, gel tidak berwarna atau transparan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ultra Violet/UV (λ nm), sinar tampak (λ nm) dan sinar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radiasi sinar matahari yang mengenai permukaan bumi merupakan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Radiasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan A. PENENTUAN FORMULA LIPSTIK
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan membuat sediaan lipstik dengan perbandingan basis lemak cokelat dan minyak jarak yaitu 60:40 dan 70:30
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2015 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinciAKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA DENGAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL)
AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA DENGAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) Titiek Martati*, Gigin Devita S. Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Jagakarsa, Jakarta
Lebih terperinciFORMULASI DAN UJI EFEKTIFITAS ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK ETANOL KORTEKS KAYU JAWA (LANNEA COROMANDELICA HOUT MERR) DENGAN METODE DPPH
FORMULASI DAN UJI EFEKTIFITAS ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK ETANOL KORTEKS KAYU JAWA (LANNEA COROMANDELICA HOUT MERR) DENGAN METODE DPPH Isriany Ismail, Gemy Nastity Handayany, A. Armisman, Watri Ratnasari
Lebih terperinciOPTIMASI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L) DENGAN METODE EKSTRAKSI TEKANAN TINGGI
OPTIMASI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L) DENGAN METODE EKSTRAKSI TEKANAN TINGGI Witdiastuti 1), Ike Yulia Wiendarlina 2) dan A.E.Zainal Hasan 3) 1) dan 2) Program Studi Farmasi
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Juli 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Perairan Lampung Selatan, analisis aktivitas antioksidan dilakukan di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen). Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen) sebelum
Lebih terperinciOPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)
JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.2 ; November 2015 OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya) MARIATI Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Politeknik Negeri Tanah Laut, Jl. A. Yani, Km
Lebih terperinciLAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)
LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006) Pengujian daya serap air (Water Absorption Index) dilakukan untuk bahan
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan
METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2012. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Organoleptik, Laboratorium Biokimia Zat Gizi,
Lebih terperinci