ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI

Transkripsi

1 ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI 1 Indra Yatini B., S.Kom., M.Kom 2 Dra. F. Wiwiek Nurwiyati, M.T. indrayatini@akakom.ac.id wiwiek@akakom.ac.id Teknik Informatika, STMIK AKAKOM Yogyakarta STMIK AKAKOM, Jl. Raya Janti 143 Karangjambe, Yogyakarta dzeky@akakom.ac.id Abstrak Salah satu teknik penyembunyian informasi adalah steganografi. Steganografi mampu menyembunyikan informasi rahasia dalam media digital, seperti : citra/gambar, audio, video, dan sebagainya. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil yang didapat dari pengujian terhadap berkas gambar dan teks dengan ukuran yang berbeda untuk mengetahui performansi dan perbandingan kinerja masingmasing algoritma. Kesimpulan yang didapat algoritma LSB 1 bit cenderung lebih cepat didalam melakukan proses penyisipan dan ektrasi, sedangkan algoritma LSB 2 bit menghasilkan ukuran berkas lebih kecil setelah dilakukan proses penyisipan Kata kunci : 1 bit, 2 bit, least significant bit, steganografi 1. Pendahuluan Salah satu teknik penyembunyian informasi adalah steganografi. Steganografi mampu menyembunyikan informasi rahasia dalam media digital, seperti : citra/gambar, audio, video, dan sebagainya. Metode steganografi yang cukup populer adalah least significant bit, hal ini disebabkan oleh implementasi yang cenderung lebih mudah dibanding metode lainnya. Metode least significant bit yang paling sering dijumpai adalah menggunakan 1 bit terakhir sebagai bit penampung pesan/informasi. Oleh sebab itu penelitian ini membahas tentang steganografi dengan metode least significant bit pada berkas citra menggunakan 1 bit dan 2 bit dan analisis hasilnya. 2. Dasar Teori Steganografi (Steganography) berasal dari Bahasa Yunani steganos yang artinya tersembunyi/terselubung dan graphein menulis sehingga kurang lebih artinya menulis (tulisan) terselubung. (T.Sutoyo, et al., 2009) Steganografi adalah ilmu dan seni menyembunyikan pesan rahasia didalam pesan lain sehingga keberadaan pesan rahasia tersebut tidak dapat diketahui. (Rinaldi Munir, 2006) Steganografi membutuhkan dua properti yaitu media penampung dan pesan rahasia. Media penampung yang umum digunakan adalah gambar, suara, video, atau teks. Pesan yang disembunyikan dapat berupa sebuah artikel, gambar, daftar barang, kode program, atau pesan lain. Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan steganografi : 1. Hiddentext atau embedded message : pesan yang disembunyikan.

2 2. Covertext atau cover object : pesan yang digunakan untuk menyembunyikan embedded message. 3. Stegotext atau stego-object : pesan yang sudah berisi embedded message. Metode LSB (Least Significant Bit) merupakan metode yang paling sederhana dan paling mudah diimplementasikan. Untuk menjelaskan metode ini kita menggunakan citra digital sebagai covertext. Setiap pixel didalam citra berukuran 1 sampai 3 byte. Pada sususan bit didalam sebuah byte (1 byte = 8 bit), ada bit yang paling berarti (most significant bit atau MSB) dan bit yang kurang berarti (least significant bit atau LSB). Misalnya pada byte , bit yang pertama (digarisbawahi) adalah bit MSB dan bit 0 yang terakhir (digarisbawahi) adalah bit LSB. Bit yang cocok untuk diganti dengan bit pesan adalah bit LSB, sebab modifikasi hanya mengubah nilai byte tersebut satu lebih tinggi atau satu lebih rendah dari nilai sebelumnya. Misalkan byte tersebut didalam gambar memberikan persepsi warna merah, maka perubahan satu bit LSB hanya mengubah persepsi warna merah tidak terlalu berarti. 3. Metode Penelitian Data yang akan dipakai menggunakan 5 buah berkas gambar berekstensi.png, 5 buah berkas gambar berekstensi.jpg, dan 2 buah teks yang berbeda ukuran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan dalam masing-masing proses dan mengetahui perubahan ukuran berkas akibat proses penyisipan. Rancangan sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut Gambar 1. Gambaran Umum Sistem yang akan Dibangun Gambar di atas menunjukkan gambaran umum metode LSB baik 1 bit maupun 2 bit. Image dan pesan melalui proses penyisipan sehingga menghasilkan image yang telah disisipi pesan. Sedangkan proses ekstraksi akan menghasilkan pesan. Software yang dibangun untuk membaca dan menyimpan data pada saat data di enkripsi maupun pada saat di dekripsi menggunakan algoritma LSB 1 bit dan 2 bit. 4. Perancangan Sistem Dalam perancangan sistem ini menjelaskan tentang pemodelan sistem serta perancangan antarmuka sistem. Pemodelan sistem yang digunakan terdiri dari :

3 Usecase Diagram <<extend>> melihat informasi performansi user penyisipan <<extend>> memilih pesan mengetik pesan melihat ukuran berkas melihat waktu proses melihat hasil memilih metode memilih gambar Gambar 1. Usecase Diagram Gambar 2 menunjukkan bahwa pengguna atau user dapat menggunakan beberapa fungsi seperti melakukan penyisipan pesan, ekstraksi pesan, dan melihat informasi performansi. Class Diagram ekstraksi Gambar Error! No text of specified style in document.. Class Diagram Gambar 3 menunjukkan interaksi kelas yang ada didalam sistem, dimana dapat diamati bahwa kelas Steganografi dan kelas JenisFile akan berasosiasi dengan kelas Utama. 5. Hasil Penelitian 1. Analisis Proses pada Metode LSB 1 Bit Pada uji coba proses penyisipan ini, berkas yang digunakan adalah berkas gambar dengan ekstensi.png,.jpg dan berkas teks dengan ekstensi.txt. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

4 Tabel 1. Analisis Waktu Proses Penyisipan Terhadap Ukuran (.png) Waktu Ukuran Waktu Ukuran Ukuran Proses Proses Teks Penyisipan Stego Ekstraksi (ms) (ms) 1 asli0.png asli1.png asli2.png asli3.png asli4.png asli0.png asli1.png asli2.png asli3.png asli4.png Tabel 2. Analisis Waktu Proses Penyisipan Terhadap Ukuran (.jpg) No Ukuran Ukuran Teks Waktu Proses Penyisipan (ms) Ukuran Stego Waktu Proses Ekstraksi (ms) 1 asli0j.jpg asli1j.jpg asli2j.jpg asli3j.jpg asli4j.jpg asli0j.jpg asli1j.jpg asli2j.jpg asli3j.jpg asli4j.jpg Dari tabel 1 dan tabel 2 bahwa ukuran berkas hasil proses penyisipan menjadi lebih besar dari gambar asli, serta pengaruh ukuran berkas terhadap waktu proses penyisipan. Tabel 3. Analisis Pengaruh Waktu Proses Penyisipan Terhadap Aplikasi yang Berjalan Ukuran Ukuran Aplikasi yang Waktu Teks Sedang Berjalan Proses Penyisipan (ms) 1 asli0.png v v v 79 2 asli1.png v v v asli2.png v v v asli3.png v v v asli4.png v v v asli0j.jpg v v v 71 7 asli1j.jpg v v v 89 8 asli2j.jpg v v v 101

5 9 asli3j.jpg v v v asli4j.jpg v v v 157 Tabel 4. Analisis Pengaruh Waktu Proses Ekstraksi Terhadap Aplikasi yang Berjalan Ukuran Aplikasi yang Waktu Sedang Berjalan Proses Ekstraksi (ms) 1 s110.png v v v 29 2 s111.png v v v 38 3 s112.png v v v 46 4 s113.png v v v 51 5 s114.png v v v 54 6 s110j.png v v v 29 7 s111j.png v v v 33 8 s112j.png v v v 41 9 s113j.png v v v s114j.png v v v 53 Dari tabel 3 dan tabel 4 dapat diamati untuk pengaruh aplikasi yang sedang berjalan terhadap proses penyisipan maupun proses ekstraksi. 2. Analisis Proses pada Metode LSB 2 Bit Pada uji coba proses penyisipan ini, berkas yang digunakan adalah berkas gambar dengan ekstensi png dan berkas teks dengan ekstensi txt. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 Analisis Waktu Proses Penyisipan Terhadap Ukuran (.png) Waktu Ukuran Waktu Ukuran Ukuran Proses Proses Teks Penyisipan Stego Ekstraksi (ms) (ms) 1 asli0.png asli1.png asli2.png asli3.png asli4.png asli0.png asli1.png asli2.png asli3.png asli4.png Tabel 6 Analisis Waktu Proses Penyisipan Terhadap Ukuran (.jpg) Waktu Ukuran Waktu Ukuran Ukuran Proses Proses No Teks Penyisipan Stego Ekstraksi (ms) (ms) 1 asli0j.jpg

6 2 asli1j.jpg asli2j.jpg asli3j.jpg asli4j.jpg asli0j.jpg asli1j.jpg asli2j.jpg asli3j.jpg asli4j.jpg Dari tabel 5 dan tabel 6 dapat diamati untuk pengaruh ukuran berkas terhadap proses penyisipan, serta pengaruh ukuran berkas terhadap waktu proses penyisipan. 6. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Setelah melalui tahap perancangan sistem dan implementasi, serta berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan, yaitu: 1. Aplikasi yang dibangun dapat menangani proses penyisipan dan ekstraksi metode LSB 1 bit dan 2 bit, sehingga mampu memberikan hasil performansi algoritma steganografi tersebut. 2. Gambar yang dapat menjadi masukan adalah gambar berekstensi.png dan.jpg, sedangkan hasil keluarannya berekstensi.png. 3. Pada uji coba proses penyisipan menggunakan berkas gambar dengan ukuran yang berbeda beda, dapat disimpulkan bahwa semakin besar ukuran berkas gambar maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk proses penyisipan atau ekstraksi. 4. Dalam hal penanganan proses penyisipan, waktu yang dibutuhkan oleh metode LSB 1 bit lebih cepat dibanding metode LSB 2 bit. 5. Besaran ukuran berkas gambar yang dihasilkan pada proses penyisipan metode LSB 2 bit lebih kecil dibanding metode LSB 1 bit. 6. Ukuran byte array teks harus lebih kecil dari ukuran byte array gambar. 7. Terhadap pengaruh aplikasi yang sedang berjalan, dapat disimpulkan bahwa banyaknya aplikasi yang berjalan sangat mempengaruhi kecepatan proses penyisipan maupun ekstraksi. Saran Untuk dapat memperbaiki hasil penelitian ini maka penulis menyarankan beberapa hal antara lain : 1. Perlu diadakan pengacakan posisi penyisipan bit-bit pesan pada pixel gambar. 2. Perlu ditambahkan media selain gambar/citra, misalnya audio atau video. Daftar Pustaka: [CV Penulis] 1 Indra Yatini B, menyelesaikan studi S2 bidang Ilmu Komputer pada Universitas Gadjah Mada pada tahun Staf Dosen Tetap pada program Studi Teknik Informatika STMIK AKAKOM Yogyakarta mulai tahun 1996 sekarang. Minat pada bidang Keamanan Data (Kriptografi). 2 F. Wiwiek Nurwiyati,, menyelesaikan studi S2 bidang Ilmu Komputer pada Universitas Gadjah Mada pada tahun Staf Dosen Tetap pada program Studi Teknik Informatika STMIK AKAKOM Yogyakarta mulai tahun 1992 sekarang. Minat pada bidang matematika.