CIRCUIT BREAKER (CB) ATAU PEMUTUS TENAGA LISTRIK (PMT)
|
|
- Widyawati Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 CIRCUIT BREAKER (CB) ATAU PEMUTUS TENAGA LISTRIK (PMT) Circuit breaker atau Pemutus Tenaga Listrik adalah salah satu peralatan pemutus rangkaian pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup suatu rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk memutus arus hubung singkat sesuai dengan rating-nya dalam kondisi normal atau tidak normal.
3 Agar PMT dapat bekerja sesuai keperluan tersebut, maka dibutuhkan syarat-syarat sebagai berikut : Mampu menyalurkan arus maksimum secara terusmenerus sesuai dengan kapasitasnya Mampu memutus dan menghubungkan jaringan dalam keadaan berbeban dan mampu memutuskan arus hubung singkat tanpa merusakkan PMT itu sendiri Dapat memutuskan arus hubung singkat atau gangguan listrik dengan kecepatan yang tinggi agar gangguan tersebut tidak dapat merusakkan peralatan dalam sistem rangkaian tenaga listrik yang ada, tidak mengganggu kesetabilan sistem rangkaian yang lain dan tidak merusakkan PMT itu sendiri.
4 Tabel 1. Faktor koreksi antara tegangan kerja vs Ketinggian lokasi Ketinggian (Meter) Fakto Koreksi , , , ,80
5 Pada umumnya PMT yang ada terdiri atas tiga bagian utama yaitu : Bagian pemutus (Interrupter) Bagian mekanisme penggerak (Mechanism) Bagian sistem kontrol
6 PEMUTUS (INTERRUPTER) Bagian pemutus (Interrupter) PMT merupakan peralatan utama yang menghubungkan dan memutuskan rangkaian listrik. Bagian ini mempunyai komponen-komponen utama yaitu : Kontak diam (Fixed contact) Kontak gerak (moving contact) Tabir pemutus busur api listrik (Ark shute) Yang semuanya diletakkan di dalam ruang media pemadam busur api.
7 Ditinjau dari media pemadam busur api listrik dalam interrupter, maka PMT dapat dibedakan menjadi : PMT dengan media pemadam minyak (Oil Circuit Breaker) PMT dengan media pemadam udara tekan (Air Blast Breaker) PMT dengan media Vacuum (Vacuum Breaker) PMT dengan media Gas SF6 (Sulfur Hexaflouride)
8 Gambar 1 : Proses terjadinya busur api listrik di antara kontak PMT
9 PMT dengan media vacuum (Vacuum Interrupter) PMT ini dapat digunakan untuk memutuskan rangkaian listrik dengan tegangan sampai 47 KV Gambar 2a : Kontak-kontak Vacuum interrupter Gambar 2b : Bagan Vacuum Interrupter
10 Gambar : Busur api plasma yang terjadi pada Vacuum Interrupter.
11 PMT dengan Media Gas SF6 (Gas Circuit Breaker) PMT dengan pemadam busur gas SF6 dapat digunakan untuk memutuskan arus listrik sampai dengan 40 KA dan pada rangkaianyang bertegangan 765 KV. PMT dengan Gas SF6 mempunyai dua tipe yaitu : PMT tipe tekanan tunggal (single pressure type). PMT tipe tekanan ganda (double pressure type),
12 Gambar 4 : Ruang pemutus (Interrupter) Gas SF6 Circuit Breaker.
13 Mekanisme Penggerak Kontak PMT Mekanisme penggerak kontak adalah bagian dari peralatan PMT yang digunakan untuk membuka dan menutup kontak PMT, sehingga mekanisme penggerak ini harus mampu menggerakan kontak PMT secara cepat, tepat, dan serempak. Sebagai sumber energi untuk menggerakkan kontak PMT ini dapat menggunakan energi listrik, pneomatik, hydrolik dan mekanis pegas. Pada umumnya mekanisme PMT banyak menggunakan pegas.
14 Gambar 5a : Mekanisme Penggerak dengan Pegas (Spring Acting Mechanism)
15 Gambar 5b : Mekanisme Penggerak Pegas untuk PMT Tegangan Tinggi
16 Dalam mekanisme penggerak ditempatkan beberapa komponen kontrol dari PMT yang berfungsi sebagai pengatur operasinya PMT tersebut, diantaranya adalah : Closing dan opening coil, berfungsi untuk menutup dan membuka kontak PMT dengan menggunakan listrik, sehingga PMT dapat dioperasikan secara remote. Auxiliary contact (kontak bantu) yang berfungsi sebagai kontak bantu untuk kontrol, indikator, dan sistem penguncian listrik (electrical interlock). Dalam hal ini dapat ditempatkan beberapa auxiliary contact sesuai kebutuhan dengan model Normaly Close (NC) atau Normaly Open (NO) Motor Spring Charging, berfungsi sebagai peregang pegas. Untuk mendapatkan energi sebagai penggerak kontak, pegas harus diregang dahulu dengan manual (menggunakan engkol) atau dengan motor listrik, sehingga sekali peregangan pegas harus dapat digunakan untuk sekali menutup dan membuka kontak, setelah itu harus dilakukan peregangan lagi. Penutup dan pembuka kontak secara mekanik. Sistem interlock (mekanik dan eletrik)
17 Pada Pembangkit Listrik maupun Industri, circuit breaker di tempatkan di satu lokasi dalam deretan beberapa panel untuk mendistribusikan sistem tenaga listrik sesuai kebutuhannya, sehingga mudah untuk kontrol dan perawatannya, pengoperasian, penggantian atau perbaikan dan aman bagi alat dan manusia (Gambar 6)
18 Di dalam satu panel PMT terdiri atas beberapa ruang seperti gambar 6b yaitu : Ruang PMT Ruang Busbar Ruang koneksi kabel Sistem penggerak PMT Ruang tegangan rendah (ruang sistem kontrol dan proteksi) Gambar : Panel PMT (Switch Gear)
19 13. Pressure relief duct 14. Busbars 15. Bushing type insulators 16. Bushing type current transfomators 17. Voltage transformer 18. Cable connection 19. Make-proof earthing switch 21. Low voltage connection, plug-in type 22. Vacuum interrupters 23. Contact system 24. Operating and interlocking unit for racking the circuit breakerand for earthing,manual oroptionally motor operation. Gambar : Bagan Panel swicth gear
20 Gambar : Ruang PMT (Circuit Breaker Compartement)
21 Gambar 8 : PMT pada Posisi Rack-out di luar panel
22 Pengertian dan tujuan pemeliharaan PMT Pemeliharaan sistem tenaga listrik khususnya pemeliharaan PMT adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehanggai dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan.
23 Tujuan pemeliharaan peralatan listrik adalah untuk menjamin kontinyunitas sistem tenaga listrik dan menjamin keandalan, antara lain : Untuk meningkatkan reliability, availability, dan effisiency. Untuk memperpanjang umur peralatan Mengurangi resiko kegagalan atau kerusakan peralatan Meningkatkan safety peralatan Mengurangi waktu padam karena sering terjadi gangguan.
24 Predictive maintenance, adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara memprediksi kondisi PMT, apakah dan kapan kemungkinannya PMT tersebut akan gagal atau menuju kegagalan. Preventive maintenance, adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan PMT secara tibatiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja PMT yang optimum sesuai umur tehnisnya Correctiove maintenance, adalah pemeliharaan berencana yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu ketika PMT mengalami kelainan atau unjuk kerja yang rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan instalasi Breakdown maintenance, adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tentu dan sifatnya darurat.
25 koordinasi dengan operator tentang pekerjaan yang akan dilakukan sesuai work-order (WO) termasuk pembebasan PMT dari operasi dan pengamanannya serta memberi rambu-rambu (tagging) Siapkan alat kerja (tools) dan material yang diperlukan dalam pemeliharaan, dan siapkan pedoman kerja atau instruksi kerja (IK) agar tidak terjadi kesalahan saat melakukan pemeliharaan atau perbaikan PMT. Yakinkan bahwa PMT yang akan dipelihara sudah benar sesuai tag number dalam WO dan telah bebas dari tegangan sistem (posisi disconnected) dan telah dilakukan pentanahan pengaman (grounding) Memutuskan power sistem kontrolnya dengan mematikan MCB atau melepas fuse-nya dan melepas auxiliary contact block agar PMT tidak dapat beroperasi secara remote atau lokal. Mengeluarkan PMT dari cubicle atau memisahkan PMT dari bagian yang bertegangan (rack-out). Sesaat PMT telah keluar dari cubicle, maka pastikan shuter dalam cubicle telah tertutup secara otomatis sehingga breaker compartement telah terbebas dari tegangan tinggi. Lakukan closing dan opening breaker secara manual di luar cubicle agar mekhanisme penggerak PMT telah terbebas dari energi pegas dan tidak dapat bergerak lagi sehingga PMT benar-benar aman dan siap dilakukan pemeliharaan.
BAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 PENGERTIAN Berdasarkan IEV (International Electrotechnical Vocabulary) 441-14-20 disebutkan bahwa Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) merupakan peralatan saklar /
Lebih terperinci2. KLASIFIKASI PMT Berdasarkan besar / kelas tegangan (Um)
2. KLASIFIKASI PMT Klasifikasi Pemutus Tenaga dapat dibagi atas beberapa jenis, antara lain berdasarkan tegangan rating/nominal, jumlah mekanik penggerak, media isolasi, dan proses pemadaman busur api
Lebih terperinciL/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK
L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK Disusun Oleh : Syaifuddin Z SWITCHYARD PERALATAN GARDU INDUK LIGHTNING ARRESTER WAVE TRAP / LINE TRAP CURRENT TRANSFORMER POTENTIAL TRANSFORMER DISCONNECTING SWITCH
Lebih terperinciBAB IV PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (CIRCUIT BREAKER) DI APP DURI KOSAMBI
BAB IV PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (CIRCUIT BREAKER) DI APP DURI KOSAMBI 4.1 Definisi dan Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan
Lebih terperinciOleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta
Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta - Circuit Breaker (CB) 1. MCB (Miniatur Circuit Breaker) 2. MCCB (Mold Case Circuit Breaker) 3. NFB (No Fuse Circuit Breaker) 4. ACB (Air Circuit Breaker) 5. OCB (Oil
Lebih terperinciCIRCUIT BREAKER TEGANGAN 4160 V PADA PLTU TAMBAK LOROK PT INDONESIA POWER SEMARANG
Makalah Seminar Kerja Praktek CIRCUIT BREAKER TEGANGAN 4160 V PADA PLTU TAMBAK LOROK PT INDONESIA POWER SEMARANG Oleh : Hannan Afifi L2F 007 035 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB II KARAKTERISTIK PEMUTUS TENAGA
BAB II KARAKTERISTIK PEMUTUS TENAGA 2.1 Fungsi Pemutus Tenaga Pemutus tenaga (PMT) adalah saklar yang dapat digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus atau daya listrik sesuai dengan ratingnya.
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI.
13 BAB III DASAR TEORI 3.1 Pengertian Cubicle Cubicle 20 KV adalah komponen peralatan-peralatan untuk memutuskan dan menghubungkan, pengukuran tegangan, arus, maupun daya, peralatan proteksi, dan control
Lebih terperinciCIRCUIT BREAKER TEGANGAN 6000 V PADA PT GEO DIPA ENERGY UNIT DIENG
Makalah Seminar Kerja Praktek CIRCUIT BREAKER TEGANGAN 6000 V PADA PT GEO DIPA ENERGY UNIT DIENG Oleh : Jefri Piradipta Suharno L2F 607 031 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Sistem Tenaga listrik di Indonesia tersebar dibeberapa tempat, maka dalam penyaluran tenaga listrik dari tempat yang dibangkitkan sampai ke tempat
Lebih terperinciBAB 1 P E N D A H U L U A N
BAB 1 P E N D A H U L U A N Pada umumnya lokasi pembangkit tenaga listrik tidak selalu dekat dengan pusat beban, sehingga penyaluran daya diselenggarakan melalui instalasi penyaluran (transmisi dan gardu
Lebih terperinciDEADLY DESIGN OF RETROFIT
DEADLY DESIGN OF RETROFIT PEMELIHARAAN CUBICLE OUTGOING Retrofit bisa diartikan sebagai rekondisi peralatan. Namun apa jadinya bila hasil rekondisi tidak memenuhi standar mutu yang berlaku? TERMINAL FIXED
Lebih terperinciPERALATAN PEMUTUS DAYA YANG FUNGSI UTAMANYA MENCATAT DAN MEMUTUSKAN DAYA LISTRIK KE PERALATAN / BEBAN.
FUNGSI DARI SWITCHGEAR : PERALATAN PEMUTUS DAYA YANG FUNGSI UTAMANYA MENCATAT DAN MEMUTUSKAN DAYA LISTRIK KE PERALATAN / BEBAN. SWITCHGEAR (CIRCUIT BREAKER) TEGANGAN RENDAH YANG DIBAHAS ADALAH JENIS A.C.B.
Lebih terperinciBAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride )
BAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) 2.1 SEJARAH GIS GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride ) sebagai media isolasi, menjadikannya sebagai sebuah teknologi yang maju dan telah
Lebih terperinciTES TERTULIS LEVEL : JUDUL UNIT : Memelihara Instalasi Listrik Tegangan Rendah (1) NAMA : JABATAN : UNIT KERJA : TANDA TANGAN :
TES TERTULIS LEVEL : KODE UNIT : KTL.PH.20.121.02 JUDUL UNIT : Memelihara Instalasi Listrik Tegangan Rendah (1) NAMA : JABATAN : UNIT KERJA : TANDA TANGAN : Tes tertulis ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTIK
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTIK SISTEM PROTEKSI GARDU INDUK DAN JARINGAN 150 kv MENGGUNAKAN PEMUTUS TENAGA (PMT) MEDIA GAS SF6 DI GARDU INDUK 150 kv KEBASEN PT. PLN (PERSERO) P3B JB UPT TEGAL Oleh : JOHAN
Lebih terperinciBAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK 2.1 PENGERTIAN GANGGUAN DAN KLASIFIKASI GANGGUAN Gangguan adalah suatu ketidaknormalan (interferes) dalam sistem tenaga listrik yang mengakibatkan
Lebih terperinciBAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk
BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK Gardu Induk merupakan suatu instalasi listrik yang terdiri atas beberapa perlengkapan dan peralatan listrik dan menjadi penghubung listrik
Lebih terperinciInstalasi Listrik MODUL III. 3.1 Umum
MODUL III Instalasi Listrik 3.1 Umum Instalasi listrik system distribusi terdapat dimana mana, baik pada system pembangkitan maupun pada system penyaluran (transmisi/distribusi) dalam bentuk instalasi
Lebih terperincisaklar pemisah (disconnecting switch)
saklar pemisah (disconnecting switch) Mochammad Facta S.T.,M.T., APP, Ph.D Tahun 2015 Referensi 1. Arisminandar A., Teknik Tenaga Listrik III: Gardu Induk, Pradnya Pramita, 1990 2. GEC Measurement, Protective
Lebih terperinciBAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI
BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI 4.1 Pengerian dan Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan
Lebih terperinciPEMELIHARAAN PERALATAN HUBUNG BAGI (KUBIKEL) 20kV PELANGGAN BESAR
PEMELIHARAAN PERALATAN HUBUNG BAGI (KUBIKEL) 20kV PELANGGAN BESAR Andi Mahardi Hendrawan (L2F606005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jalan Prof. Sudarto, Tembalang, Semarang
Lebih terperinciEasyPact MVS Tipe N Air Circuit Breaker 800 s/d 4000 A 50kA
Tipe N Air Circuit Breaker 800 s/d 4000 A 50kA + Electronic Trip 2.0A Kapasitas Pemutusan : 50 ka pada 80/440V. Trip unit Electronic Trip 2.0A, memiliki setelan : - instantaneous protection (proteksi hubung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Instalasi Listrik Instalasi listrik adalah saluran listrik beserta gawai maupun peralatan yang terpasang baik di dalam maupun diluar bangunan untuk menyalurkan arus
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PERAWATAN PEMUTUS TENAGA (CIRCUIT BREAKER) DI PT. APP PLN DURIKOSAMBI
LAPORAN KERJA PRAKTEK PERAWATAN PEMUTUS TENAGA (CIRCUIT BREAKER) DI PT. APP PLN DURIKOSAMBI Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh Nama : Amsal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Penyaluran Tenaga Listrik Ke Konsumen Didalam dunia kelistrikan sering timbul persoalan teknis, dimana tenaga listrik dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu, sedangkan
Lebih terperinciPEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG
Makalah Seminar Kerja Praktek PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG Rieza Dwi Baskara. 1, Dr. Ir.
Lebih terperinci- Pengujian resistansi isolasi - Pengujian daya tahan tegangan AC/DC
Pemeliharaan CB PEMELIHARAAN POWER CB Pemeliharaan Power CB secara periodik pada gardu distribusi disarankan dilakukan minimal setiap tahun. Jika selama pengoperasian, p CB melakukan interupsi gangguan
Lebih terperinciPEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (PMT) MENGGUNAKAN MEDIA PEMADAM GAS SF6 DI GARDU INDUK UNGARAN 150 KV APP SEMARANG BASE CAMP SEMARANG
PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (PMT) MENGGUNAKAN MEDIA PEMADAM GAS SF6 DI GARDU INDUK UNGARAN 150 KV APP SEMARANG BASE CAMP SEMARANG Faisal Oktavian S. 1,Ir.Juningtyastuti, M.T. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen
Lebih terperinciBAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR)
27 BAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR) 4.1 Umum Sistem proteksi merupakan salah satu komponen penting dalam system tenaga listrik secara keseluruhan yang tujuannya untuk menjaga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proteksi Sistem Tenaga Listrik Proteksi terhadap suatu sistem tenaga listrik adalah sistem pengaman yang dilakukan terhadap peralatan- peralatan listrik, yang terpasang pada sistem
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN OJT D1 MINGGU XIV. GARDU INDUK 150 kv DI PLTU ASAM ASAM. Oleh : MUHAMMAD ZAKIY RAMADHAN Bidang Operator Gardu Induk
LAPORAN MINGGUAN OJT D1 MINGGU XIV GARDU INDUK 150 kv DI PLTU ASAM ASAM Oleh : MUHAMMAD ZAKIY RAMADHAN Bidang Operator Gardu Induk PROGRAM BEASISWA D1 JURUSAN TRAGI PT PLN (PERSERO) SEKTOR ASAM ASAM WILAYAH
Lebih terperinciBAB III. CIRCUIT BREAKER DAN FUSE (SEKERING)
BAB III. CIRCUIT BREAKER DAN FUSE (SEKERING) 3.1. Circuit Breaker Circuit breaker seperti halnya sekering adalah merupakan alat proteksi, walaupun circuit breaker dilengkapi dengan fasilitas untuk switching.
Lebih terperinciSALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) DAN GARDU DISTRIBUSI Oleh : Rusiyanto, SPd. MPd.
SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) DAN GARDU DISTRIBUSI Oleh : Rusiyanto, SPd. MPd. Artikel Elektronika I. Sistem Distribusi Merupakan system listrik tenaga yang diawali dari sisi tegangan menengah
Lebih terperinciDistribution of Electrical Energy. Presented by: Diko Harneldo Firman Budiyanto Rengga A. Prasetyo Yudith Irawan
Distribution of Electrical Energy Presented by: Diko Harneldo Firman Budiyanto Rengga A. Prasetyo Yudith Irawan Presentation Outline Distribution System Distribution System Consideration Type of Electrical
Lebih terperinciSISTEM PROTEKSI RELAY
SISTEM PROTEKSI RELAY SISTEM PROTEKSI PADA GARDU INDUK DAN SPESIFIKASINYA OLEH : WILLYAM GANTA 03111004071 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015 SISTEM PROTEKSI PADA GARDU INDUK
Lebih terperinciAPLIKASI PENGGUNAAN KUBIKEL 20 kv PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) BINARY CYCLE DIENG
APLIKASI PENGGUNAAN KUBIKEL 20 kv PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) BINARY CYCLE DIENG M. Hariansyah 1, Jaenal Awaluddin 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPEMELIHARAAN PMT PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JB APP SEMARANG BC SEMARANG
Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN PMT PADA GARDU INDUK 150 KV SRONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JB APP SEMARANG BC SEMARANG Farid Hermanto.1, Tejo Sukmadi.2 1Mahasiswa dan 2Dosen Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR
38 BAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR 3.1 Unit Station Transformator (UST) Sistem PLTU memerlukan sejumlah peralatan bantu seperti pompa, fan dan sebagainya untuk dapat membangkitkan tenaga
Lebih terperinciSTANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN KUBIKEL TM 20 KV
STANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN KUBIKEL TM 20 KV JENIS GARDU 1. Gardu Portal Gardu Distribusi Tenaga Listrik Tipe Terbuka ( Out-door ), dengan memakai DISTRIBUSI kontruksi dua tiang atau lebih
Lebih terperinciBAB III SISTEM PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI
BAB III SISTEM PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI 3.1 Umum Sebaik apapun suatu sistem tenaga dirancang, gangguan pasti akan terjadi pada sistem tenaga tersebut. Gangguan ini dapat merusak peralatan sistem tenaga
Lebih terperinciPEMELIHARAAN PMT KUBIKEL OUTGOING 20 KV DI GI SAYUNG
PEMELIHARAAN PMT KUBIKEL OUTGOING 20 KV DI GI SAYUNG Prayoga Setiajie, Dr. Ir. Joko Windarto, MT Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, tembalang, Semarang,
Lebih terperinciPEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (PMT) MEDIA PEMADAM BUSUR API GAS SF6 DENGAN PENGGERAK SPRING PT. PLN (PERSERO) P3B REGIONAL JATENG DAN DIY UPT
PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (PMT) MEDIA PEMADAM BUSUR API GAS SF6 DENGAN PENGGERAK SPRING PT. PLN (PERSERO) P3B REGIONAL JATENG DAN DIY UPT. SEMARANG GI 150 kv SRONDOL Aji Suryo Alam 1, Dr. Ir. Hermawan,
Lebih terperinciPeralatan Tegangan Tinggi
Peralatan Tegangan Tinggi Contents 1 Jenis Peralatan Tegangan Tinggi 2 Spesifikasi Peralatan Tegangan Tinggi Jenis Peralatan Tegangan Tinggi Peralatan Pengaman (Proteksi) - Circuit Breaker - Surge Protector
Lebih terperincimakalah tentang kubikel 20 kv
makalah tentang kubikel 20 kv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangannya, kebutuhan energi listrik semakin meningkat, sedangkan masyarakat sebagai konsumen energi listrik juga bertambah
Lebih terperinciPENGOPERASIAN KUBIKEL 20 KV
PENGOPERASIAN KUBIKEL 20 KV PENGERTIAN Pengertian pengoperasian kubikel adalah merubah posisi keluar / masuk kontak hubung (LBS, PMT) dgardu induk, gardu distribusi dan gardu hubung untuk keperluan : Pengaturan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Dasar MCB MCB (Miniature Circuit Breaker) atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan suatu rangkaian apabila ada arus yamg mengalir dalam rangkaian atau beban listrik
Lebih terperinciSistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul
Nama Sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul : Tri Hardiyanto NPM : 16410946 Fakultas Jurusan Pembimbing : Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Gardu beton (tembok) Gardu kios Gardu portal
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pemeliharaan Bangunan Gardu Pada sistem distribusi kita ketahui terdiri dari beberapa macam gardu distribusi yang digunakan oleh PLN : Gardu beton (tembok) Gardu kios Gardu portal
Lebih terperinciSistem Listrik Idustri
Skema Penyaluran Tenaga Listrik Sistem Listrik Idustri Oleh: Tugino, ST, MT Jurusan Teknik Elektro STTNAS Yogyakarta Tugino, ST MT STTNAS Yogyakarta 2 Sistem Listrik Industri Meliputi Generator Pembangkit
Lebih terperinciBAB IV ANALISA GANGGUAN SWITCH GEAR 10.5 KV
48 BAB IV ANALISA GANGGUAN SWITCH GEAR 10.5 KV 4.1 Pengujian Sistem Transfer Untuk dapat mengidentifikasi permasalahan kegagalan dari sistem auto fast transfer, sebelumnya terlebih dahulu dilakukan tahapan-tahapan
Lebih terperinciKelompok 7 : 1. Herianto A S Purba 2. Winner 3. Elman
Kelompok 7 : 1. Herianto A S Purba 2. Winner 3. Elman Bagan dari letak komponen gardu induk KOMPONEN KOMPONEN GI Bagian dari gardu induk yang di jadikan sebagai peletakan komponen utama. Bagian yang berfungsi
Lebih terperinciBAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI
BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI 3.1 Umum Masalah pengasutan motor induksi yang umum menjadi perhatian adalah pada motor-motor induksi tiga phasa yang memiliki kapasitas yang besar. Pada waktu mengasut
Lebih terperinciLaporan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero) BAB III TINJAUAN PUSTAKA. 3.1 Pengertian PMCB (Pole Mounted Circuit Breaker)
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian PMCB (Pole Mounted Circuit Breaker) PMCB (Pole Mounted Circuit Breaker) adalah sistem pengaman pada Tiang Portal di Pelanggan Tegangan Menengah 20 kv yang dipasang
Lebih terperinciLANDASAN TEORI Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah. adalah jaringan distribusi primer yang dipasok dari Gardu Induk
II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah Sistem Distribusi Tenaga Listrik adalah kelistrikan tenaga listrik mulai dari Gardu Induk / pusat listrik yang memasok ke beban menggunakan
Lebih terperinciTRANSFORMATOR ARUS DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS PADA PT. PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA TENGAH & DIY UPT SEMARANG GIS 150kV SIMPANG LIMA
TRANSFORMATOR ARUS DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS PADA PT. PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA TENGAH & DIY UPT SEMARANG GIS 150kV SIMPANG LIMA Lutfi Lastiko Wibowo. 1, Ir.Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS CADANGAN GAS TURBIN GENERATOR PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK II
Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS CADANGAN GAS TURBIN GENERATOR PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK II 1 Mahasiswa dan 2 M. Hasbi Hazmi B. 1, Karnoto, ST, MT. 2 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II BUSUR API LISTRIK
BAB II BUSUR API LISTRIK II.1 Definisi Busur Api Listrik Bahan isolasi atau dielekrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat kecil atau hampir tidak ada. Bila bahan isolasi tersebut
Lebih terperinciPROSES DAN SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK OLEH PT.PLN (Persero)
PROSES DAN SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK OLEH PT.PLN (Persero) Oleh : Hery Setijasa Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl Prof Sudarto,SH Tembalang Semarang 50275 Abstrak
Lebih terperinciSMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN MENGENAL SISTEM PENGENDALI KONTAKTOR
SMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN MENGENAL SISTEM PENGENDALI KONTAKTOR 2009/2010 http://www.totoktpfl.wordpress.com Page 1 of 39 Disusun : TOTOK NUR ALIF, S.Pd, ST NIP. 19720101 200312
Lebih terperinciInstitut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK. TATAP MUKA IV. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT.
Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK TATAP MUKA IV. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT. 2011 1 CIRCUIT BREAKER DAN FUSE (SEKERING) Circuit Breaker Fungsi circuit
Lebih terperinciANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASA SIMETRI PADA CIRCUIT BREAKER DENGAN TEGANGAN 4360 V
NLISIS GNGGUN HUUNG SINGKT TIG FS SIMTRI PD CIRCUIT RKR DNGN TGNGN 4360 nggakara Syahbi S., Ir. Sulasno 2 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik lektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciBAB III PEMUTUS TENAGA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
BAB III PEMAKAIAN GAS SF 6 DAN HAMPA UDARA PADA PEMUTUS TENAGA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 3.1 Pemutus Tenaga Sulfur Hexafluoride (SF 6 ) Penggunaan gas SF 6 sebagai media di dalam pemutus tenaga, karena
Lebih terperinciBAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon
BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3 4.1 Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon Untuk menjalankan operasi produksi pada PT. Krakatau Steel
Lebih terperinciPercobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar
Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik menggunakan kontaktor sebagai pengunci. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi
Lebih terperinciINSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S-1 Konsentrasi: TEKNIK TENAGA LISTRIK AJUAN JUDUL TUGAS AKHIR BERIKUT GARIS BESAR BAHASANNYA INSTITUT SAINS
Lebih terperinciAnalisa Perancangan Gardu Induk Sistem Outdoor 150 kv di Tallasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan
JURNAL DIMENSI TEKNIK ELEKTRO Vol. 1, No. 1, (2013) 37-42 37 Analisa Perancangan Gardu Induk Sistem Outdoor 150 kv di Tallasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan Samuel Marco Gunawan, Julius Santosa Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia pada masa sekarang ini. Energi listrik mempunyai sifat fleksibel,
Lebih terperinciTI-3222: Otomasi Sistem Produksi
TI-: Otomasi Sistem Produksi Hasil Pembelajaran Umum ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin NC, serta merancang dan mengimplementasikan sistem kontrol logika. Diagram
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Jaringan tenaga listrik secara garis besar terdiri dari pusat pembangkit jaringan transmisi (gardu induk) dan jaringan distribusi. Jaringan tenaga listrik terdiri dari
Lebih terperinciDASAR KONTROL KONVENSIONAL KONTAKTOR
SMK NEGERI 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN Kelas XI DASAR KONTROL KONVENSIONAL Buku Pegangan Siswa REVISI 03 BUKU PEGANGAN SISWA (BPS) Disusun : TOTOK NUR ALIF,S.Pd.,ST NIP. 19720101 200312
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mentransmisikan dan mendistribusikan tenaga listrik untuk dapat dimanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem tenaga listrik pada dasarnya untuk membangkitkan, mentransmisikan dan mendistribusikan tenaga listrik untuk dapat dimanfaatkan oleh para konsumen [1].
Lebih terperinciPOWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET
POWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET Wandi Perdana 1, Tohari 2, Sabari 3 D3Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jln.
Lebih terperinciINSPEKSI PEMUTUS TENAGA (PMT) PADA TRANSFORMATOR DAYA DI GARDU INDUK KERAMASAN
INSPEKSI PEMUTUS TENAGA (PMT) PADA TRANSFORMATOR DAYA DI GARDU INDUK KERAMASAN LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 4.1 Hasil 4.1.1 Proses Perancangan Diagram Satu Garis Sistem Distribusi Tenaga Listrik Pada Hotel Bonero Living Quarter Jawa
Lebih terperinciUTILITAS BANGUNAN. Tjahyani Busono
UTILITAS BANGUNAN Tjahyani Busono UTILITAS BANGUNAN INSTALASI KELISTRIKAN DI BANDUNG TV STASIUN TELEVISI BANDUNG TV JL. SUMATERA NO. 19 BANDUNG SISTEM INSTALASI LISTRIK Sistim kekuatan / daya listrik Sistim
Lebih terperinciPEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA GARDU INDUK 150 KV KRAPYAK
PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA GARDU INDUK 150 KV KRAPYAK Lukas Santoro. 1, Ir. Yuningtyastuti, MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto,
Lebih terperinciBAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)
15 BAB III CAPACITOR BANK 3.1 Panel Capacitor Bank Dalam sistem listrik arus AC/Arus Bolak Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu: Daya Semu (S,
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN POMPA
35 BAB III PERENCANAAN POMPA 3.1 Pemilihan Pompa PT. Wira Putra adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan gedung khususnya untuk pabrik-pabrik home industri. Pada pengambilan data
Lebih terperinciDASAR SISTEM PROTEKSI PETIR
DASAR SISTEM PROTEKSI PETIR 1 2 3 4 5 6 7 8 Karakteristik Arus Petir 90 % i I 50 % 10 % O 1 T 1 T 2 t Karakteristik Petir Poralritas Negatif Arus puncak (I) Maksimum Rata-rata 280 ka 41 ka I T 1 T 2 200
Lebih terperinciBAB III KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA
BAB III KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA 3.1 Kubikel Tegangan Menengah 20 KV Pada dasarnya instalasi 20 kv di Gardu Induk terangkai dalam satu kubikel yang dimaksudkan untuk memudahkan operasi dan pemeliharaan,
Lebih terperinciBAB III KEBUTUHAN GENSET
BAB III KEBUTUHAN GENSET 3.1 SUMBER DAYA LISTRIK Untuk mensuplai seluruh kebutuhan daya listrik pada bangunan ini maka direncanakan sumber daya listrik dari : A. Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) B.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Relai Proteksi Relai proteksi atau relai pengaman adalah susunan peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi atau merasakan adanya gangguan atau mulai merasakan adanya ketidak
Lebih terperinciIV. SUPERVISI : Pelaksanaan Open dan Close Back feeding di supervisi oleh Leader Shift Produksi.
SOP BACK FEEDING PLTMG BAWEAN I. FUNGSI : Sebagai supply tegangan pemakaian sendiri (PS) dan control sychronisasi system (PLTMG) dengan System 2 (PLTD) II. SPESIFIKASI: Main breaker OUTGOING Merk : Schneider
Lebih terperinciMANAGEMENT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PHBTR
MANAGEMENT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PHBTR Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Managemen Pemeliharaan dan Perbaikan Tenaga Listrik pada semester VI Program Studi D3
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU
Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Monte Carlo, nilai yang didapat telah mencapai standar yang sudah diterapkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut Agung Arief Wibowo dalam penelitiannya yang berjudul Analisa Keandalan Transformator Gardu Induk Wilayah Surabaya Menggunakan Metode
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN PEMUTUS TENAGA (PMT) PADA GARDU INDUK SUNGAI JUARO PALEMBANG
EVALUASI PENGGUNAAN PEMUTUS TENAGA (PMT) PADA GARDU INDUK SUNGAI JUARO PALEMBANG LAPORAN AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik
Lebih terperinciIII PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. Umum Berdasarkan standard operasi PT. PLN (Persero), setiap pelanggan energi listrik dengan daya kontrak di atas 197 kva dilayani melalui jaringan tegangan menengah
Lebih terperinciTI3105 Otomasi Sistem Produksi
TI105 Otomasi Sistem Produksi Diagram Elektrik Laboratorium Sistem Produksi Prodi. Teknik Industri @01 Umum Hasil Pembelajaran ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat melalui jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Tenaga Listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan distribusi.
Lebih terperinciPengujian Keserempakan Pemutus Tenaga (PMT) Three Pole 150 kv Bay Trafo Gardu Induk Simulator Udiklat Semarang (TLM Academy)
Pengujian Keserempakan Pemutus Tenaga (PMT) Three Pole 150 kv Bay Trafo Gardu Induk Simulator Udiklat Semarang (TLM Academy) Anindita Singgih Pambudi 1, Dr. Ir. Hermawan, DEA 2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). b. Letak titik sumber (pembangkit) dengan titik beban tidak selalu berdekatan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Distribusi Dan Instalasi Secara sederhana Sistem Distribusi Tenaga Listrik dapat diartikan sebagai sistem sarana penyampaian tenaga listrik dari sumber ke pusat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING
BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING 2.1 Jenis Gangguan Hubung Singkat Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa,
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN CUBICLE DI PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) AREA CIKOKOL - TANGERANG
BAB IV PERAWATAN CUBICLE DI PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) AREA CIKOKOL - TANGERANG PT. PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kelistrikan Nasional dan melayani konsumen
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. 4.1 ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) Vista, 7, dan 8. ETAP merupakan alat analisa yang komprehensif untuk
BAB IV ANALISA DATA 4.1 ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) ETAP merupakan program analisa grafik transient kelistrikan yang dapat dijalankan dengan menggunakan program Microsoft Windows 2000,
Lebih terperinciMasterpact NT. Air Circuit Breaker 630 s/d 1600 A
Masterpact NT Masterpact NT Air Circuit Breaker 60 s/d 1600 A Masterpact dan kelengkapannya hanya dapat dirakit oleh Masterpact NT H2 Arus nominal : 60 A s/d 1600 A. Kapasitas Pemutusan : 50 ka pada 80/415V.
Lebih terperinciHANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK
HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK OLEH: DRS. SUKIR, M.T JURUSAN PT ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. Dasar Sistem Pengendali Elektromagnetik. Materi dasar sistem pengendali elektromagnetik
Lebih terperinciArti Pole dan Throw pada Relay
Pengertian Relay Relay adalah komponen elektronika berupa saklar atau switch yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai komponen elektromekanikal yang terdiri dari dua bagian
Lebih terperinci