PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V
|
|
- Hendra Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V SD Negeri Karanganyar 01 Kec. Kedungbanteng Kab. Tegal Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah bahwa proses kegiatan belajar mengajar di kelas yakni siswa merasa malas belajar, bosan, siswa tidak aktif, dan suka bermain bersama temannya serta hasil belajar PKn yang masih rendah. Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar, aktivitas belajar siswa dan kemampuan mengajar guru menggunakan pembelajaran student facilitator and explaining. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Karanganyar 01 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal yang berjumlah 37 siswa tahun 2011/2012. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 s i k l u s. T i a p s i k l u s n y a t e r d i r i d a r i t a h a p p e r e n c a n a a n, p e l a k s a n a a n, p e n g a m a t a n, d a n r e e k s i. H a s i l penelitian menunjukkan setelah dilakukan dengan menggunakan metode student facilitator and explaining, hasil belajar siswa meningkat dimana pada akhir siklus II nilai rata-rata mencapai 81,05 dengan ketuntasan belajar klasikal 87%. Selain itu juga aktivitas belajar 82% baik, dan kemampuan guru dalam mengajar dalam kategori baik juga. Kata Kunci: student facilitator and explaining, pengertian organisasi 2012 Dinamika PENDAHULUAN Salah satu kelemahan mendasar yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar terletak pada interaksi antara guru dan siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Dalam rangka ini, guru harus menguasai berbagai metode pembelajaran dan memilih metode yang tepat sesuai dengan tujuan kompetensi, tingkat kecerdasan serta lingkungan dan kondisi setempat. Metode sebagai komponen pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa supaya sebuah mata pelajaran dapat ditransfer pada saat berlangsungnya pembelajaran. Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan seringkali dianggap mudah oleh sebagian siswa ataupun guru karena secara umum materinya dapat dipelajari dengan membaca. Namun demikian, kenyataan menunjukan hal sebaliknya dimana hasil belajar siswa belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh sebuah sekolah. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Karanganyar 01 Kabupaten Tegal memperlihatkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar di kelas yakni siswa merasa malas belajar, bosan, siswa tidak aktif, dan suka bermain bersama temannya. Student Facilitator and Explaning termasuk dalam kategori metode Pembelajaran Aktif. Kata Aktif dalam pembelajaran Aktif berarti pembelajaran harus menumbuhkan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar adalah proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Adapun kelebihan metode Student Facilitator and Explaning yaitu siswa lebih mudah memahami materi
2 karena dijelaskan oleh temanya sendiri dan proses kegiatan belajar mengajar lebih aktif Metode pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan salah satu metode pembelajaran yang menekankan bahwa belajar berpusat pada siswa. Metode ini memanfaatkan potensi siswa untuk dapat menjelaskan materi yang telah diajarkan oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah-masalah terserbut diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1) Apakah pembelajaran Metode Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan kemampuan mendiskripsikan pengertian organisasi pada pelajaran PKn?; 2) Apakah pembelajaran Metode Student Facilitator and Explaining dapat mendorong siswa untuk belajar tentang mendiskripsikan pengertian organisasi menjadi lebih bersemangat?; 3) Apakah Metode Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan kemampuan mengajar guru? Pembelajaran adalah proses atau cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar (Poerwadarminta, 2002: 17). Dalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan p e s e r t a d i d i k s e b a g a i s u b y e k n y a d i t u n t u t a d a n y a p r o l k u a l i k a s i t e r t e n t u d a l a m h a l p e n g e t a h u a k e m a m p u a n, s i k a p d a n t a t a n i l a i a g a r p r o s e s i t u d a p a t b e r l a n g s u n g d e n g a n e f e k t i f d a n e s i e n. Metode pembelajaran Student Facilitator and Explaning merupakan salah satu metode Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan atau disebut PAIKEM. Menurut (Suprijono, 2009: 1) PAIKEM adalah pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik untuk membangun keterkaitan anatara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik. Selanjutnya, peserta didik diajarkan bagaimana mereka mempelajarai konsepdan bagaiaman konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas. Peserta didik diperkenankan bekerjasama secara kooperatif. Student Facilitator and Explaning termasuk dalam kategori metode Pembelajaran Aktif. Kata Aktif dalam pembelajaran Aktif berarti pembelajaran harus menumbuhkan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar adalah proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan (Suprijono, 2009: 3). Lebih jauh Suprijono mengemukakan bahwa pembelajaran aktif adalah proses belajar yang menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta didik. Metode pembelajaran aktif memiliki banyak jenis seperti group resume, team quiz, modeling the way, student facilitator and explaining, dan lain sebagainya. Riyanto (2009: 283) menjabarkan langkah langkah dalam pembelajaran sebagai berikut: 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; 2) Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi; 3) Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep; 4) Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa; 5) Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu; 6) Penutup. Berdasarkan alasan-alasan dan rumusan diatas maka dapat di kemukakan hipotesis tindakan sebagai berikut : 1) Pembelajaran Metode Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan kemampuan mendiskripsikan pengertian organisasi pada pelajaran PKn; 2) Pembelajaran Metode Student Facilitator and Explaining dapat mendorong siswa lebih bersemangat dalam aktivitas belajar; 3) Pembelajaran Metode Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan kemampuan mengajar guru. METODE PENELITIAN Subyek penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Karanganyar 01 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2011/2012 semester 2 sebanyak 37 siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus, dimana siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 12 April 2012, siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 19 April PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V 75
3 Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus yang diteliti disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang diselidiki. Sebagai penjajakan awal maka terlebih dahulu diadakan tes diagnosa yang berfungsi sebagai evaluasi awal. Sedangkan observasi awal adalah untuk mengetahui tindakan yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami kompetensi dasar memahami pengertian organisasi. Dalam kaitanya dengan metode pembelajaran Student Facilitator and Explaining, maka dari empat tahapan tersebut kemudian dikembangkan menjadi enam tahapan sebagaimana dijelaskan berikut ini: 1) Perencanaan, adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi membuat skenario pembelajaran, membuat lembaran observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika pembelajaran Student Facilitator and Explaining diterapkan, mendesain alat evaluasi untuk melihat bagaimana kemampuan siswa dalam kompetensi dasar memahami pengertian organisasi; 2) Memilih alternatif pemecahan atas masalah berdasarkan observasi awal; 3) Pelaksanaan tindakan kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dibuat; 4) Observasi dan evaluasi dengan memonitoring kegiatan selama pembelajaran; 5) Melakukan analisis data dengan analisis persentase berdasarkan evaluasi hasil pembelajaran; 6 ) g u r u m e n g a d a k a n r e e k s i d i r i d e n g a n m e l i h a t d a t a o b s e r v a s i, a p a k a h k e g i a t a n y a n g t e l a h dilakukan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pengertian organisasi. Pelaksanaan Siklus I, langkah-langkahnya terdiri dari 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; 2) Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi; 3) Memberikan kesempatan kepada 1 siswa yang telah dipilih untuk menjelaskan kepada siswa lainnya melalui bagan/peta konsep tentang pengertian organisasi yang ada di buku pelajaran; 4) Guru menyimpulkan ide/ pendapat dari siswa; 5) Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu; 6) Penutup. Pelaksanaan Siklus II, langkah-langkahnya terdiri dari 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; 2) Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi; 3) Memberikan kesempatan kepada 3 siswa yang telah dipilih secara bergantian untuk menjelaskan kepada siswa lainnya melalui bagan/peta konsep dengan menampilkan struktur organisasi Sekolah Dasar Negeri Karanganyar 01.; 4) Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa; 5) Guru menerangkan kembali semua materi yang disajikan saat itu diselingi tanya jawab; 6) Penutup. Secara garis besar, maka alat evaluasi yang dapat digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu : tes dan non tes. Tes ini biasa menggunakan tes berbentuk pilihan ganda. Tes objektif dapat mencakup banyak materi, penskoranya objektif dan dapat dikoreksi oleh komputer maupun ornag lain yang bukan bidangnya. Non tes terdiri dari observasi dan dokumentasi. Observasi ini digunakan untuk membuktikan peningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan metode Student Facilitator and Explaining kompetensi dasar mendiskripsikan pengertian organisasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Dalam Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di siklus I sebanyak dua kali tiga puluh lima menit yang terbagi dalam sepuluh menit awal guru membuka pelajaran dengan membaca doa terlebih dahulu. Langkah berikutnya guru memberikan materi pelajaran sesuai langkah langkah yang ada pada model pembelajaran Student Facilitator and explaining, dengan menggunakan bagan/peta konsep tentang pengertian organisasi yang ada di buku pelajaran dan memberikan kesempatan kepada 1 siswa yang telah dipilih untuk menjelaskan, dan guru memberi motivasi serta sekaligus guru mengamati aktivitas siswa lain. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa, dan menerangkan semua materi yang disajikan saat itu. Mengakhiri kegiatan, berikutnya guru melaksanakan kegiatan post test sejumlah 15 soal pilihan ganda untuk mengukur sejauhmana keberhasilan siswa dalam menerima materi yang baru saja dilakukannya. Setelah kegiatan post test berakhir, guru langsung meminta hasil jawaban siswa. Hasil observasi dapat dilihat dari hasil 76 Dinamika Vol. 3. No. 1. (2012)
4 analisa data tes lembar observasi. Hasil belajar siswa diambil dari post test, kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa. Dari hasil belajar siswa selama siklus I dapat dilihat tabel 1: Tabel 1. Rekap Hasil Post Test Siklus I Interval Nilai Frekuensi Prosentase % % % % Jumlah % Nilai Rata-rata 74,89 Prosentase Ketuntasan 70 % Berdasarkan tabel di atas, yang memperoleh nilai antara ada 4 siswa (11%), dimana ada 1 siswa yang mendapatkan nilai 100. Sedangkan yang mendapatkan interval nilai ada 22 siswa atau 59%. Yang mendapatkan interval nilai ada 8 siswa atau 22 %. Dan yang mendapatkan nilai antara ada 3 siswa atau 8%. Nilai tertinggi mencapai 100, dan nilai terendah mencapai 53. Dari nilai yang diperoleh terhitung nilai rata-ratanya mencapai 74,89. Sedangkan ketuntasan atau daya serap klasikalnya dapat dijelaskan sebagai berikut. (1) siswa yang tuntas atau memperoleh skor 70 ke atas sebanyak 26 siswa dari 37 siswa dalam satu kelas. Sehingga dapat menunjukkan daya serap klasikal sebanyak 70%. (2) Yang tergolong siswa tidak tuntas atau memperoleh skor 70 ke bawah sebanyak 11 siswa dari 37 siswa dalam satu kelas atau 30%. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar yang diperoleh belum menuhi target atau indikator keberhasilan yang diharapkan. Ketuntasan belajar hanya mencapai 70%, padahal indikator keberhasilannya ditetapkan 80%. Maka dari itu, untuk siklus I belum dapat dikatakan berhasil, sehingga perlu ada perbaikan pada siklus berikutnya. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran student facilitator and explaining pada siklus I dapat dilihat dari hasil pengamatan observer. Menurut hasil pengamatan dimasih peroleh kemampuan guru dalam siklus I masih dalam kategori cukup (67,86%). Berdasarkan pengamatan, selama siklus I guru masih terdapat keurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki. Dalam memotivasi siswa guru masih belum maksimal, guru belum bisa memberikan apersepsi kepada siswa sehinga siswa masih kurang respon terhadap materi yang akan diajarkan. Selain itu juga, kemampuan guru dalam membimbing siswa selama pembelajaran masih kurang, karena guru hanya membimbing siswa yang kelihatannya aktif saja, tetapi siswa yang cenderung tidak aktif tidak dihampiri untuk diberikan bimbingan. Akan tetapi secara keseluruhan guru sudah melakukan pembelajaran sesuai yang direncanakan sebelumnya. Siklus II Dalam Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di siklus II sebanyak dua kali tiga puluh lima menit yang terbagi dalam sepuluh menit awal guru membuka pelajaran dengan membaca doa terlebih dahulu. Langkah berikutnya guru memberikan materi pelajaran sesuai langkah langkah yang ada pada model pembelajaran student facilitator and explaining, dengan menggunakan PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V 77
5 melalui bagan/peta konsep dengan menampilkan struktur organisasi Sekolah Dasar Negeri Karanganyar 01. Guru memberikan kesempatan pada 3 siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya, dan guru memberi motivasi serta sekaligus guru mengamati aktivitas siswa lain. Mengakhiri kegiatan, berikutnya guru melaksanakan kegiatan post test sejumlah 15 soal pilihan gnda untuk mengukur sejauhmana keberhasilan siswa dalam menerima materi yang baru saja dilakukannya. Setelah kegiatan post test berakhir, guru langsung meminta hasil jawaban siswa. Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisa data tes lembar observasi. Hasil belajar siswa diambil dari data hasil post test, kemudian dianalisis untuk mengetahhui tingkat keberhasilan siswa. Dari hasil belajar siswa selama siklus I dapat dilihat tabel dan gambar di bawah ini: Tabel 2. Rekap Nilai Rata-rata Post Test Siklus II Interval Nilai Frekuensi Prosentase % % % % Jumlah % Nilai Rata-rata 81,05 Prosentase Ketuntasan 87 % Berdasarkan tabel di atas, yang memperoleh nilai antara ada 8 siswa (22%), dimana ada 4 siswa yang mendapatkan nilai 100. Sedangkan yang mendapatkan interval nilai ada 24 siswa atau 65%. Yang mendapatkan interval nilai ada 5 siswa atau 13 %. Dan tidak ada yang mendapatkan nilai antara Nilai tertinggi mencapai 100, dan nilai terendah mencapai 67. Dari nilai yang diperoleh terhitung nilai rata-ratanya mencapai 81,05. Sedangkan ketuntasan atau daya serap klasikalnya dapat dijelaskan sebagai berikut. (1) siswa yang tuntas atau memperoleh skor 70 ke atas sebanyak 26 siswa dari 37 siswa dalam satu kelas. Sehingga dapat menunjukkan daya serap klasikal sebanyak 87%; (2) Yang tergolong siswa tidak tuntas atau memperoleh skor 70 ke bawah sebanyak 11 siswa dari 37 siswa dalam satu kelas atau 13%. Pada hakikatnya kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa. Namun seringkali terjadi penafsiran yang salah dimana guru dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar dan siswa hanya menerima saja apa-apa yang disampaikan guru. Sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Untuk menghindari hal tersebut, perlu adanya suatu metode pembelajaran yang dapat menarik kreativitas dan keaktifan siswa. Salah satu diantaranya yaitu dengan pembelajaran student facilitator and explaining. Metode pembelajaran Student Facilitator and Explaning merupakan salah satu metode Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan atau disebut PAIKEM. Menurut (Suprijono, 2009: 1) PAIKEM adalah pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik untuk membangun keterkaitan anatara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik. Selanjutnya, peserta didik diajarkan bagaimana mereka mempelajarai konsepdan bagaiaman konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas. Peserta didik diperkenankan bekerjasama secara kooperatif. Salah satu kelemahan mendasar yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar terletak pada 78 Dinamika Vol. 3. No. 1. (2012)
6 interaksi antara guru dan siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Dalam rangka ini, guru harus menguasai berbagai metode pembelajaran dan memilih metode yang tepat sesuai dengan tujuan kompetensi, tingkat kecerdasan serta lingkungan dan kondisi setempat. Metode sebagai komponen pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa supaya sebuah mata pelajaran dapat ditransfer pada saat berlangsungnya pembelajaran. Di sisi lain, kegiatan pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang bagus atau di atas rata-rata ketuntasan minimal yang harus dicapai siswa. Hasil belajar siswa dalam hal ini yaitu tingkat pencapaian hasil belajar siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, seorang guru harus pandai menciptakan situasi belajar yang menarik bagi siswa agar siswa tidak bosan, jenuh atau mengantuk, dan cerita dengan teman sebangku. Penggunaan metode Student Facilitator and Explaining dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan bagi siswa tetapi juga dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan kompetensi dasar mendeskripsikan pengertian organisasi. PENUTUP Simpulan, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Student Facilitator and Explaining terbukti dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan kompetensi dasar mendeskripsikan pengertian organisasi yaitu pada nilai rata-rata kelas 59,70, siklus I 74,89 dengan ketuntasan belajar 70%, pada siklus II meningkat menjadi 81,05 dengan ketuntasan belajar 87%. Selain itu juga penggunaan metode Student Facilitator and Explaining terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan mengajar guru. Pada akhir siklus II ternyata aktivitas belajar siswa 82% sudah dalam kategori yang baik dan kemampuan guru dalam mengajar sudah dalam kategori yang baik dengan perolehan prosentase sebesar 89,28%. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu, 1997, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Remadja Rosda Karya. Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Slameto, 1995, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Suprijono, Agus, 2009, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Cetakan I. Hidayat, Syamsul Peningkatan Kemampuan Mendeskripsikan Pengertian Organisasi Melalui Metode Student Facilitator And Explaining Pada Siswa Kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012. Laporan PTK SD N Karanganyar 01. Tegal PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V 79
Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai
Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SD Negeri
Lebih terperinciPENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)
PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah dengan cara perbaikan proses pembelajaran. mencapai tujuan tersebut, tidak selalu cocok pada semua siswa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jika pembelajaran melibatkan lebih dari satu model pembelajaran akan. menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan dengan yang lainnya. Jika pembelajaran melibatkan lebih dari
Lebih terperinciMuhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar
KONSTRUKTIVISME, Vol. 9, No. 2, Juli 2017 p-issn: 1979-9438; e-issn: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http://konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id; Email: konunisba@gmail.com PENERAPAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar a) Pengertian Belajar Hakikat belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan dengan membaca dan menggunakan pengalaman sebagai pengetahuan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciKata Kunci: student facilitator and explaining, hasil belajar PKn
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TENTANG MATERI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA Oleh: Rahadian Taufik
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV
Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV SD Negeri Karanganyar 01 Kec. Kedungbanteng Kab. Tegal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF,INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) BERKARAKTER MELALUI ON THE JOB LEARNING PADA GURU
Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF,INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) BERKARAKTER MELALUI ON THE JOB LEARNING PADA GURU SDN Karangmalang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
0 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Nur Aisyah Harahap Dr. Wisman
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno
Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI SD Negeri 01 Tengeng Kulon Kec. Siwalan Kab. Pekalongan Abstrak
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 BANDA ACEH Nince Patikawa 1, Hasmunir 2, Thamrin
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN
PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)
Dinamika Vol. 3, No. 3, Januari 2013 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Edi Suprapto SD Negeri Margamulya
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI
203 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI 0812 689 8822 SDN 002 Bagan Besar, Kota Dumai ABSTRACT This study aimed to describe the learning
Lebih terperinciAgusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 216 ISSN 2477-224 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA SD Negeri
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING. Siti Jaenatun SDN Dukuhjati Kidul 02 Kec. Pangkah Kab.
Dinamika Vol. 5, No. 2, Oktober 2014 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING SDN Dukuhjati Kidul 02 Kec. Pangkah Kab. Tegal Abstrak Penelitian yang
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERCOBAAN UNTUK MENYELIDIKI HUBUNGAN ANTARA GAYA DAN GERAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS VI
Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERCOBAAN UNTUK MENYELIDIKI HUBUNGAN ANTARA GAYA DAN GERAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS VI Kusnadi SD Negeri
Lebih terperinciPurhandayani SMP Teuku Umar Semarang
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW
Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri Dukuhwaru 01 Kec. Dukuhwaru Kab. Tegal
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / 2012 Nugroho Adi Prayitno SMP AL ISLAH SEMARANG D fish Adi R@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan manusia. Sebaliknya, berbicara tentang kehidupan manusia berarti harus mempersoalkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal A. Aktivitas Pembelajaran Ekonomi Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan, siswa cenderung pasif kurang termotivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan dan perkembangan kehidupan manusia. Melalui pendidikan akan dicetak sumber daya manusia yang
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciKhoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2
Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BERBAGAI BENTUK MELAUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BERBAGAI BENTUK MELAUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SD N
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 5, Oktober 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG SD Negeri 01 Gumayun
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK Fandi Kurniawan Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GIRIWONDO JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar*
152 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN Oleh Fatimah Abubakar* ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciPenggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu
Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu Darlin SD Inpres Duyu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Hasil belajar PKn
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DI SMP NEGERI 5 SINDUE
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DI SMP NEGERI 5 SINDUE Asnawati 1 Asep Mahfudz 2 Amran Mahmud 3 Tujuan penelitian
Lebih terperinciSaira Tolana, , *Dr. Hj. Zulaecha Ngiu, M.Pd, **Asmun W. Wantu S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan
Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
50 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMA Swasta Cerdas Murni ini menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dengan penggunaan media grafis pada materi pedosfer
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN Irsandika 1, Syamsul Bardi 2, Daska Aziz 3 1 Email: irsandikaidris@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) Oleh : Zayuk Novita Fasha,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan IPTEK yang begitu cepat dan berpengaruh dalam dunia pendidikan terutama pendidikan
Lebih terperinciPemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili
Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Sulastri, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan
Lebih terperinciModel Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen
Lebih terperinciPenggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 3 Palu
Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 3 Palu Aisyah SD Muhammadiyah 3 Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Hasil
Lebih terperinciSaintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?
PENDAHULUAN Tujuan utama dalam proses pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk merancang suatu pembelajaran yang efektif. Pembelajaran
Lebih terperinciMENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG
MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG Novi Harista Putri 1, M. Nursi 2, Hendrizal 1 1 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER DENGAN BERBANTUAN TAKTIK PENGHASIL PERTANYAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMAN 16 BANDA ACEH Mia Zakian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika adalah suatu pelajaran yang tersusun secara beraturan, logis,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika adalah suatu pelajaran yang tersusun secara beraturan, logis, berjenjang dari yang paling mudah hingga yang paling rumit. Dengan demikian, pelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 12 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 12 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Sisko Ariza 1, Anna Fauziah 2, Dona Ningrum 3 Program
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)
MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) Muhammad Muslim, Zainuddin, dan Syubhan An nur Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Uchiem007@yahoo.co.id
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciOleh : Indra Puji Astuti 1
Eksperimentasi Model Pembelajaran Sudent Facilitator And Explaining Dan Student Team Achievement Division (Stad) Pada Hasil Belajar Matematika Materi Himpunan Di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Oleh : Indra
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE DRILL DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KPK DAN FPB
Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 PENGGUNAAN METODE DRILL DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KPK DAN FPB SD Negeri Blubuk 03 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 5 SDN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Melalui pendidikan, seseorang akan belajar untuk mengetahui, memahami dan akan berusaha
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Andi Mamas, Amran Rede, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis (Zamroni dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran SMK Teknologi dan Industri Kristen Salatiga SMK TI Kristen Salatiga sebelumnya bernama Sekolah Teknik Menengah Salatiga (STMS), didirikan pada tanggal
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur
Lebih terperinciOleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI LEMBAGA NEGARA MELALUI MODEL MIND MAPPING (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII K SMP Negeri 1 Jalancagak Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Di Kelas VI SDN Inpres 5 Birobuli Buacani SD Inpres 5 Birobuli, Kota Palu,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KONDISI GEOGRAFIS DAN PENDUDUK KELAS VII B DI SMP N 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA RINGKASAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. media pembelajaran juga dalam penggunaan metode pembelajar. Hal ini
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Variasi pengajaran yang dapat dilakukan guru selain dalam hal penggunaan media pembelajaran juga dalam penggunaan metode pembelajar. Hal ini membawa siswa ke dalam
Lebih terperinciPEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM UPAYA DALAM MATERI AJAR PENGGABUNGAN FOTOGRAFI DIGITAL
Dinamika Vol. 5, No. 1, Juli 2014 ISSN 0854-2172 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM UPAYA DALAM MATERI AJAR PENGGABUNGAN FOTOGRAFI DIGITAL Uthiya Rahma Mardlatika 1, Sutarno 2, Rahmawan Hatmantrika
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 Februari 2012. Pada tahap ini yang diobservasi adalah siswa kelas IV dengan materi Pecahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa
Lebih terperinciEFFENDI MANALU* DAN RIA MEI CHRISTINA SARAGIH** *Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI SEI ROTAN EFFENDI MANALU* DAN RIA MEI CHRISTINA SARAGIH** *Dosen
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui peningkatan
Lebih terperinciOleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara
Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI
Lebih terperinci