PENGEMBANGAN ALAT PERAGA IPA DARI PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS UNTUK PEMBELAJARAN LISTRIK STATIS 1. Cikanawati 2. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN ALAT PERAGA IPA DARI PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS UNTUK PEMBELAJARAN LISTRIK STATIS 1. Cikanawati 2. Abstrak"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN ALAT PERAGA IPA DARI PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS UNTUK PEMBELAJARAN LISTRIK STATIS 1 Cikanawati 2 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengelola sampah secara tepat sehingga dapat mengurangi volume sampah yang ada dimasyarakat dan membuat produk dari pengolahan sampah dibidang pendidikan untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran. Kegiatan awal dalam penelitian dan pengembangan yaitu studi pustaka dan dilanjutkan dengan pengembangan. Langkahlangkah dalam penelitian R&D yang digunakan dalam skripsi ini yaitu (1) potensi dan masalah. (2) pengumpulan data. (3) desain produk. (4) validasi desain. (5) revisi desain. (6) uji coba produk. (7) produk. Menurut uji ahli yang berkompeten kriteria pembelajaran, analisis angket didapatkan kategori kriteria pembelajaran sebesar 80% yaitu termasuk dalam kriteria baik. Untuk kategori kriteria tampilan sebesar 60% termasuk dalam kriteria cukup baik, sedangkan untuk indikator kriteria teknis sebesar 60% termasuk dalam kriteria cukup baik. Kemudaian untuk uji ahli yang kedua terdapat peningkatan untuk kriteria tampilan dan teknis. Angket untuk ahli materi didapatkan indikator kriteria pembelajaran didapatkan 93% termasuk dalam kriteria baik. Untuk indikator kriteria tampilan didapatkan hasil 90% termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan untuk indikator kriteria tampilan didapatkan 74,2% termasuk dalam kriteria cukup baik. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu melalui pengembangan didapatkan produk baru dari alat peraga yang berbentuk tiga dimensi. Kata kunci: pengembangan, alat peraga, limbah, pembelajaran, listrik statis 1 Ringkasan hasil penelitian tahun Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang Jl. Lontar No 1 Semarang 155

2 A. Pendahuluan Permasalahan yang banyak dihadapi oleh negara berkembang salah satunya yaitu masalah pengelolaan sampah. Sebagai salah satu contohnya negara Indonesia. Banyak kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan kota besar lainya mengkatagorikan sampah menjadi hal yang kursial. Bahkan dapat diartikan sebagai masalah yang kultural, karena dampaknya mengenai berbagai sisi kehidupan. Metode pengelolaan sampah yang banyak dilakukan masyarakat dewasa ini yaitu menggunakan metode daur ulang (recicle). Daur ulang dilakukan dengan cara pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali. Mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang. Contohnya yaitu menggumpulkan kertas-kertas dan barang lain yang tidak terpakai untuk dapat diolah kembali menjadi barang yang lebih bernilai. Jika kita mau berpikir kreatif. Kita dapat mengolah limbah anorganik (penelitian dibatasi untuk limbah kertas) untuk dijadikan alat peraga IPA sederhana. Dengan adanya alat peraga sederhana tersebut, diharapkan siswa dapat berpikir aktif dalam pembelajaran. Siswa tidak lagi sebagai objek dari pembelajaran melainkan sebagai subjek dari pembelajaran yang sedang berlangsung. Mereka akan lebih paham dan mengerti tentang materi yang dipelajari. Pembelajaran juga lebih bermakna, karena mereka dapat berkecimpung langsung dalam proses pembelajaran tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kelanjutan, karena sebelumnya telah dilakukan penelitian dengan hasil alat peraga pemodelan atom (model atom Rutherford) yang berbentuk dua dimensi. Disini peneliti ingin mengembangkan menjadi tiga dimensi. sehingga bisa sesuai dengan ilustrasi yang terdapat pada materi. Tujuan utama dari penelitian ini (1) Dengan mengelola sampah secara tepat, dapat mengurangi volume sampah yang ada dimasyarakat. (2) Mendapatkan produk baru dari pengolahan sampah. (3) Dapat memberikan konstribusi dibidang pendidikan untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran. Menurut KBBI (2005:28) alat peraga adalah alat bantu untuk mendidik atau mengajar supaya apa yang diajarkan mudah dimengerti anak didik. Fungsi dari alat peraga itu sendiri yaitu Membangkitkan motivasi belajar, Dapat mengatasi batasan-batasan ruangan kelas, Dapat mengatasi kekomplekan masalah, Memberi kejelasan, Dengan 156

3 menggunakan alat peraga siswa mendapatkan pengalaman yang lebih lengkap. B. Metode Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan alat peraga ini ditunjukan pada gambar berikut : Tahapan penelitian dan pengembangan dalam dapat dijelaskan sebagai berikut: Potensi dan masalah Pengumpulan data Desain produk Validasi desain Produk Uji coba produk Revisi desain Uji praktis Uji ahli Gambar 1. alur penelitian research and development (Sugiyono, 2009 :289) Penelitian diawali dari adanya masalah yang ada. Masalah akan terjadi jika terdapat penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah ini dapat diatasi melalui research and development (R&D) dengan cara meneliti sehingga masalah tersebut dapat dicari solusi pemecahan yang tepat. Masalah yang didapatkan dari awal penelitian ini yaitu adanya pemahaman konsep yang kurang mengenai struktur atom dan atom yang bermuatan. sedangkan untuk produk lama yang masih berbentuk dua dimensi kurang menarik karena hanya dapat dilihat dengan satu sisi saja. Dari masalah yang ada ini menjadikan kendala dalam pemahaman konsep dan dalam melakukan praktikum. Melakukan pengumpulan data sebagai informasi dan studi literatur untuk merencanakan suatu pembentukan produk yang baru yang dapat mengatasi masalah tersebut. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk tersebut. Desain produk diwujudkan dengan pola, bagan atau gambar agar dijadikan pegangan untuk membuat dan menilainya. Hasil akhir berupa desain produk baru. Dalam desain produk baru yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu berupa alat peraga IPA sederhana 157

4 yang berbentuk tiga dimensi. produk baru yang dihasilkan terbuat dari pengolahan sampah dan limbah bangunan. Dari alat perga tersebut mempunyai bentuk yang serupa dengan ilustrasi gambar pada kondisi abstrak dari struktur atom. alat peraga dapat dilihat dari berbagai sisi dan mudah dibawa kemana-mana. Proses kegiatan menilai apakah produk baru dapat bekerja lebih baik dari produk sebelumnya atau tidak. Validasi produk didasarkan pada pemikiran yang masih rasional karena masih belum berdasarkan fakta dilapangan. Validasi dari produk dilakukan dengan pengujian terhadap ahli yang sudah kompeten didalam bidangnya. uji ahli dilakukan kepada bapak Nur Rosyid S. Pd. Sedangkan untuk uji materi kepada bapak Eko Prayekno S. Pd guru IPA fisika SMP 2 Lasem. Dalam penilaian atau validasi ini dilakukan ketika produk baru telah dihasilkan. Sebelum produk baru di uji cobakan kepada pengguna maka produk tersebut harus dinilai keabsahanyaterlebih dahulu dari ahli-ahli yang telah berkompeten didalam bidangnya. Pada penilaian ini dilakukan sejak awal pembuatan produk baru dengan tujuan untuk meminimalkan kelemahan-kelemahan yang ada. Dari penilaian ini menjadi titik penting untuk merancang produk baru. Setelah dilakukan penilaian atau validasi maka akan didapatkan kelemahan. Maka dari kelemahan tersebut didapatkan revisi untuk menambah keunggulan produk yang dihasilkan. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara perbaikan desain. Revisi dilakukan dengan mempertimbangkan catatan revisi dari uji ahli dan uji materi. Dari uji coba produk yang dilakukan dengan ahli praktisi disini mengambil ahli materi dari guru mata pelajaran IPA fisika di SMP 2 Lasem. Dari uji tersebut didapatkan adanya kenaikan mutu dalam kriteria alat peraga yaitu untuk kriteria pembelajaran, kriteria tampilan dan kriteria teknis. Setelah diuji cobakan pada guru mata pelajaran IPA fisika dilanjutkan dengan uji coba pada sampel yaitu dengan sampel murid kelas IX SMP 2 Lasem. Karena keterbatasan waktu sampel hanya diambil sepuluh orang dari tiga puluh lima siswa. Dari uji sampel yang telah dilakukan akan diketahui seberapa besar pengaruh keefektivan dari alat peraga produk baru yang dihasilkan. 158

5 C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Desain Awal Produk Desain awal dari produk yaitu sebuah produk alat peraga yang berbentuk tiga dimensi. dari alat peraga tersebut menggunakan penyangga yang agak banyak sehingga agak mengurangi keindahan dari alat dan alat terkesan tidak rapi. dari produk awal ini selalu dikonsultasikan dengan ahli agar mengetahui kekurangan dari alat peraga dan kekurangan tersebut dapat diminimalisasi. 2. Hasil Pengujian Pertama Pengujian yang pertama dilakukan dengan ahli yang berkompeten didalam bidanganya. Selain itu pengujian juga dilakukan dengan uji ahli materi. Dalam uji kkompeten yaitu dengan bapak Nur Rosyid, S. Pd. Menurut pendapat beliau, cukup kreatif dalam memanfaatkan limbah atau barang bekas untuk dijadikan sebagai alat peraga. Alat peraga yang dihasilkan dapat menjelaskan konsep struktur atom dan materi tentang listrik yang bermuatan. Berdasarkan bentuk draft koreksi uji ahli dapat dijadikan penulis sebagai referensi penyusunan kembali produk alat peraga yang siap dan layak untuk dijadikan alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran dilaboratorium maupun di kelas. Hasil revisi dari uji ahli dikembangkan kembali menyempurnakan produk alat peraga baru yang layak pakai berdasarkan acuan saran dan perbaikan dari uji ahli tersebut. hasil revisi tersebut sedikit mengubah bentuk dari desain produk yaitu dengan meminimalkan penyangga untuk lintasan. Pada tahap pengujian pertama selain pengujian terhadap ahli kompeten juga terhadap ahli dari materi (uji praktisi). Untuk uji ahli materi dilakukan pada tanggal 15 juni 2011 dengan Bapak Eko Prayekno, S. Pd. Beliau adalah salah satu pengajar di SMP 2 Lasem. 3. Revisi produk Dari hasil masukan revisi ini digunakan untuk melakukan perbaikan desain produk baru yang akan dihasilkan. Produk baru yang dihasilkan berupa produk alat peraga dengan bentuk tiga dimensi. dimana hasil yang direvisi berupa pembuangan pada penyangga untuk rangkaian elektron dan diganti dengan kawat 159

6 yang dibuat seperti ulir yang dipasangkan hanya dengan satu sisi saja. Kawar ulir tersebut berasal dari kawat bendrat dari sisa pengecoran. Dengan uliran kawat ternyata didapatkan penyangga yang lebih kuat dan memngurangi banyaknya penyangga yang dibutuhkan. Alat peraga menjadi lebih rapi dan lebih enak dalam penggunaanya. Selain itu pemakai menjadi lebih nyaman dan tidak terganggu dengan adanya penyaangga yang terlalu banyak. 4. Hasil Pengujian Tahap Kedua Setelah melakukan revisi produk dan dinyatakan layak pakai maka untuk menguji keefektifan produk peneliti melakukan uji coba produk dengan sampel sepuluh siswa dari tiga puluh lima siswa kelas IXc dikarenakan terdapat beberapa faktor yaitu keterbatasan waktu sehingga peneliti hanya menggunakan sepuluh siswa. Adapun hasil yang didapat dalam proses uji coba dalam pelaksanaan uji coba produk dihasilkan, 10 siswa beranggapan bahwa media pembelajaran dengan menggunakan alat peraga pemodelan atom sederhana sangat menarik untuk dipelajari. Dari indikator kriteria pembelajaran didapatkan 78,4% siswa beranggapan bahwa alat peraga tersebut termasuk dalam kriteria baik. Untuk indikator kriteria tampilan didapatkan 76% termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan untuk indikator kriteria teknis didapatkan 73% sehingga termasuk dalam kriteria cukup baik. 5. Pembahasan Produk Produk baru yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan berupa alat peraga dengan bentuk tiga dimensi. dari alat peraga berbentuk tiga dimensi ini mampu mengurangi keterbatasan ruang lingkup atau permasalahan dari alat peraga produk awal yang berbentuk dua dimensi. dari alat peraga produk baru dapat menghasilkan pembelajaran yang membawa dampak aspek kognitif pembelajaran, aspek sosil dalam kersamaan untuk memecahkan masalah. Dan kemampuan sosial untuk dapat menghormati pendapat dari orang lain. Didalam pengembangan alat peraga harus memperhatikan aspek-aspek penilaian tentang alat peraga yang baik. Aspek tersebut adalah Aspek media dan aspek intruksional. Pengembangan pembuatan alat peraga yang sudah sesuai dengan aspek-aspek kriteria dari alat peraga kemudian dilanjutkan tahapan validasi produk. Validasi produk tersebut mengacu pada 160

7 instrumen validasi yang disesuaikan dengan aspek penilaian dari alat peraga. Validasi produk merupakan langkah lanjutan untuk mengetahui sejauh mana kualitas produk awal dari alat peraga yang peneliti kembangkan. Dalam validasi produk tersebut peneliti melakukan pengujian pada uji ahli dan praktisi yang sudah memahami tentang kriteria dari alat peraga yang yang baik. Pada uji ahli validasi produk tersebut, kategori kriteria pembelajaran sebesar 80 % yaitu termasuk dalam kriteria baik. Untuk kategori kriteria tampilan sebesar 60 % termasuk dalam kriteria cukup baik, sedangkan untuk indikator kriteria teknis sebesar 60 % termasuk dalam kriteria cukup baik. Dengnan rendahnya penilaian untuk kategori kriteria tampilan dan kategori kriteria teknis dapat digunakan sebagai saran untuk acuan pengembangan produk awal dari alat peraga untuk kelayakan alat peraga. Tahapan berikutnya setelah uji ahli validasi produk yaitu peneliti menggunakan uji praktisi yang dilakukan oleh guru SMP 2 Lasem yaitu bapak Eko Prayekno dengan hasil persentase indikator kriteria pembelajaran didapatkan 93% termasuk dalam kriteria baik. Untuk indikator kriteria tampilan didapatkan hasil 90% termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan untuk indikator kriteria tampilan didapatkan 74,2% termasuk dalam kriteria cukup baik. Setelah adanya validasi produk yang dilakukan oleh para ahli dan praktisi maka langkah selanjutnya dalam pengembangan alat peraga yaitu revisi alat peraga. Berdasarkan hasil angket penyebaran kedua setelah dilakukan uji validasi produk menunjukan bahwa terdapat peningkatan prosentase kriteria pembelajaran sebesar 80 % yaitu termasuk dalam kriteria baik. Untuk kategori kriteria tampilan sebesar 76 % termasuk dalam kriteria baik, sedangkan untuk indikator kriteria teknis sebesar 70 % termasuk dalam kriteria cukup baik, sehingga revisi produk dapat disimpulkan setuju digunakan berdasarkan standar penilaian. Hasil penilaian dari ahli digunakan untuk pengembangan produk supaya layak untuk doujikan kepada siswa. Setelah revisi dilakukan oleh ahli maka langkah selanjutnya yaitu uji coba produk. Alat peraga yang sudah dilakukan revisi, diujikan kembali dengan subjek yang berbeda dengan tujuan sejauh mana perubahan yang di inginkan oleh 161

8 pengguna yaitu guru IPA fisika dan siswa tersebut dapat terpenuhi. Maka untuk langkah selanjutnya digunakan uji coba produk pada siswa. Uji coba produk digunakan untuk mengetahui apakah alat peraga yang telah dikembangkan dapat mencapai pembelajaran dan dapat menjelaskan konsep. Uji coba dilakukan satu kali dikarenakan keterbatasan waktu dengan menggunakan sampel yaitu siswa kelas IX sebanyak sepuluh siswa dari tiga puluh lima siswa. Adapun penilaian dari para sampel, indikator kriteria pembelajaran didapatkan 78,4% siswa beranggapan bahwa alat peraga tersebut termasuk dalam kriteria baik. Untuk indikator kriteria tampilan didapatkan 76% termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan untuk indikator kriteria teknis didapatkan 73% sehingga termasuk dalam kriteria cukup baik. Dari hasil penilaian uji coba produk tersebut maka produk alat peraga dapat disimpulkan setuju berdasarkan acuan standar penilaian pengembangan alat peraga. Aspek sosial dapat ditemukan dalam penggunaan alat peraga yang dikembangkan yaitu mengharuskan siswa bisa berkomunikasi dan tukar pendapat dengan anggota kelompoknya. Hal tersebut sangat baik karena selain bisa mengikuti praktikum maka siswa dapat berlatih sosialisasi dengan teman sebaya. Selain itu unsur psikomotorik dari siswa juga dapat diasah dengan ikut serta aktif dalam kegiatan praktikum. Dengan menggunakan kriteria kualitatif pada analisis data tersebut jika dibandingkan dengan data empiris yaitu penilaian uji ahli dengan prosentase kriteria pembelajaran sebesar 80 % yaitu termasuk dalam kriteria baik. Untuk kategori kriteria tampilan sebesar 60 % termasuk dalam kriteria cukup baik, sedangkan untuk indikator kriteria teknis sebesar 60 % termasuk dalam kriteria cukup baik, dan penilaian uji praktisi yaitu kriteria pembelajaran didapatkan 93% termasuk dalam kriteria baik. Untuk indikator kriteria tampilan didapatkan hasil 90% termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan untuk indikator kriteria tampilan didapatkan 74,2% termasuk dalam kriteria cukup baik. Adapun setelah adanya hasil revisi yang dilakukan oleh satu uji ahli yaitu prosentase kriteria pembelajaran sebesar 80 % yaitu termasuk dalam kriteria baik. Untuk kategori kriteria tampilan sebesar 76 % termasuk dalam kriteria baik, sedangkan untuk indikator kriteria teknis sebesar 70 % termasuk dalam kriteria cukup baik. Dengan adanya data empiris tersebut maka dapat ditarik suatu kesimpulan 162

9 bahwa pengembangan alat peraga ini termasuk dalam kategori setuju untuk digunakan dalam praktikum. D. Penutup Melalui pengembangan alat peraga IPA sederhana dari pengolahan limbah kertas, dihasilkan produk baru berupa alat peraga pemodelan atom dari rutherford yang berbentuk 3 dimensi. dari penelitian sebelumnya alat peraga masih berbentuk 2 dimensi dikembangkan menjadi 3 dimensi dengan tujuan agar alat peraga tersebut sesuai dengan ilustrasi yang ada bahwa bentuk struktur atom berbentuk 3 dimensi menyerupai bola dengan inti yang ada didalamnya Saran : Perlu diadakan penelitian yang lanjutan tentang bagaimana pengaruh penggunaan alat peraga dalam pembelajaran, pengujian hanya dilakukan pada sampel kecil. Alat peraga sederhana ini masih perlu dikembangkan karena peneliti hanya mengambil sampel berupa atom yang masih mempunyai konfigurasi sederhana. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Badan Penjamin Mutu Manual Prosedur Penulisan dan Ujian Skripsi IKIP PGRI Semarang. Semarang: Ikip Press. Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Harjono, Widagdo Mangunwiyoto Pokok-Pokok Fisika SMP untuk Kelas IX. Jakarta : Erlangga. Husen, Asrul Sampah Semakin Menumpuk di Kota-Kota Besar di Indonesia. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2010 pukul 13:57 WIB. ( rul_12vii09.pupukorganikindonesia_lingkungan) Max Darsono Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang. Nuroso, Harto Diktat Kimia Dasar 1. Semarang : FPMIPA IKIP PGRI Semarang. Sudibyo, Elok. dkk Mari Belajar IPA untuk SMP Kelas IX. Surabaya: PT Temprina Media Grafika. 163

10 Sudjana, Nana Metode Statistika Edisi VI. Bandung: Tarsito. Warsita, Bambang Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Wikipedia Pengertian limbah. Diakses pada tanggal 5 Januari 2011 pukul 21:28 WIB. Zemansky, Sears Fisika Untuk Universitas 2 Listrik, Magnet. Jakarta: Trimitra Mandiri. 164

Pengembangan Alat Praktikum Sederhana Konsep Listrik Magnet untuk Siswa SMP Daerah Terpencil

Pengembangan Alat Praktikum Sederhana Konsep Listrik Magnet untuk Siswa SMP Daerah Terpencil Pengembangan Alat Praktikum Sederhana Konsep Listrik Magnet untuk Siswa SMP Daerah Terpencil Abdul Waris, Darsikin dan Nurjannah Waris.tobigo@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

Pengembangan Alat Peraga Sains Fisika Berbasis Lingkungan untuk Materi Listrik Statis pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Pleret

Pengembangan Alat Peraga Sains Fisika Berbasis Lingkungan untuk Materi Listrik Statis pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Pleret Pengembangan Alat Peraga Sains Fisika Berbasis Lingkungan untuk Materi Listrik Statis pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Pleret Eliska Preliana Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UAD Jl. Prof. Dr. Soepomo,

Lebih terperinci

Oleh : Indriyani Mustika 2 dan Ngurah Ayu Nyoman Murniati 3. Abstrak

Oleh : Indriyani Mustika 2 dan Ngurah Ayu Nyoman Murniati 3. Abstrak UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA-FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DENGAN MEMANFAATKAN ALAT DAN BAHAN DI LINGKUNGAN SEKITAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KRAGAN REMBANG TAHUN AJARAN 2008/2009

Lebih terperinci

Oleh : Danang Septa F 2) dan Nur Khoiri 3) Abstrak

Oleh : Danang Septa F 2) dan Nur Khoiri 3) Abstrak WAYANG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA SISWA KELAS VIII SMP PURNAMA 1 SEMARANG 1) Oleh : Danang Septa F 2) dan Nur

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM HUKUM OHM BERBASIS GRAFIK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM HUKUM OHM BERBASIS GRAFIK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM HUKUM OHM BERBASIS GRAFIK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA Aslam, Syamsu, Darsikin dan Unggul Wahyono Aslamnapi@gmail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN MEDIA PENCOCOKAN KARTU INDEKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SMP N 2 PECANGAAN JEPARA 1) 1 Oleh : Nikmatul Isnaini 2) dan Siti Fatonah 3)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah penuntun praktikum kimia skala kecil pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan performance assessment berbasis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan performance assessment berbasis III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan performance assessment berbasis scientific approach. Pengembangan performance assessment ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan model penelitian dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen pengetahuan ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Bab ikatan kimia yang terdapat dalam buku teks pelajaran kimia kelas X yang paling banyak digunakan di

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk yaitu lembar kerja siswa (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. intruksional pembelajaran menurut Sugiyono (2011: 298), yang memuat langkahlangkah

III. METODE PENELITIAN. intruksional pembelajaran menurut Sugiyono (2011: 298), yang memuat langkahlangkah 39 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan mengacu pada prosedur pengembangan media intruksional pembelajaran menurut Sugiyono (2011: 298), yang memuat langkahlangkah pokok penelitian pengembangan

Lebih terperinci

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN STAND ALAT PERAGA SISTEM WIPER WASHER GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TKR DI SMK MA ARIF 2 GOMBONG TAHUN 2015/2016 Oleh : Pradipta Yafi Atprivema, Bambang

Lebih terperinci

Kata kunci: alat peraga IPA, media pembelajaran, pesawat sederhana.

Kata kunci: alat peraga IPA, media pembelajaran, pesawat sederhana. PRODUKSI ALAT PERAGA IPA PESAWAT SEDERHANA BERBASIS SCIENCE IN BOX Rianto (1), Abdurrahman (2), Viyanti (2) (1) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, rianalhafidz@gmail.com; (2) Dosen Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, konseptual, dan model

Lebih terperinci

Oleh : Pagunanto 2 dan Joko Sefan 3. Kata kunci : alat peraga multi board, hasil belajar

Oleh : Pagunanto 2 dan Joko Sefan 3. Kata kunci : alat peraga multi board, hasil belajar PENGGUNAAN ALAT PERAGA MULTY BOARD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA SISWA KELAS VIII A DI SMP NEGERI 5 DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009 1) Oleh : Pagunanto 2 dan Joko Sefan 3 1 Abstrak Permasalahan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Subyek Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE INQUIRY TERBIMBING UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS 1. Abstrak

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE INQUIRY TERBIMBING UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS 1. Abstrak Pembelajaran Fisika dengan. PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE INQUIRY TERBIMBING UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS 1 Oleh : Wawan Kurniawan 2 dan Diana Endah H 3 Abstrak Telah dilakukan penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development /R&D). Menurut Sugiyono (2011) metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian berjudul Pengembangan Petunjuk Praktikum Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP termasuk kedalam desain penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN Pada bab III ini dibahas model, prosedur, tempat & waktu, intrumen penelitian, sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan produk

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona

Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona Nurcahaya Ranggong, Suyuti, Imran Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian 46 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian pengembangan (Research and Development) dari Borg dan Gall. Penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 18 Oktober s.d. 0 November 010.. Tempat penelitian Penelitian ini berlokasi di MTs

Lebih terperinci

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24 1 PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and Development (R&D) adalah

Lebih terperinci

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Ibnu Muchamad Romandhon (0712003) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi belajar dapat dilihat dari

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH Nur Hasan Pradana Dirja 1, Sugiyanto 2 dan Purbo Suwasono 3 Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopis, submikroskopis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development). Metode tersebut digunakan untuk mengembangkan produk yang disesuaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian (Aji Suraji). Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 5-26 Januari di kelas VII MTs Tsamrotul Huda Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian

III.METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian 22 III.METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERPERSPEKTIF CRC (CHILDREN RIGHTS CONVENTION) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL 1

UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERPERSPEKTIF CRC (CHILDREN RIGHTS CONVENTION) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL 1 Upaya Meningkatkan Minat. UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERPERSPEKTIF CRC (CHILDREN RIGHTS CONVENTION) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL 1 Oleh : Zulfikar Dwi Yuliana

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR DENGAN KURING SOJA

KOMPARASI HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR DENGAN KURING SOJA Warlan Sugiyo dkk., Komparasi Hasil Belajar Kimia Antara... 385 KOMPARASI HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR DENGAN KURING SOJA Warlan Sugiyo,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian 36 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian pengembangan (research development). Penelitian pengembangan pendidikan adalah

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

PENGARUH PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Siti Sundari Miswadi, dkk., Pengaruh Pembelajaran Elaborasi... 373 PENGARUH PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Siti Sundari Miswadi, Murbangun Nuswowati, Wasi ah Jurusan Kimia

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. media pembelajaran yang diberi judul PEMBUATAN MEDIA. PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN exe PADA POKOK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. media pembelajaran yang diberi judul PEMBUATAN MEDIA. PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN exe PADA POKOK BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, hasil penelitian ini berupa CD media pembelajaran yang diberi judul PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN exe

Lebih terperinci

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas Jln. Raya Sayuran Desa Mekarmukti Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat 40562. Dipilihnya lokasi

Lebih terperinci

Pengembangan Alat Peraga Sederhana Gerak Parabola Untuk Memotivasi Siswa Pada Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Parabola

Pengembangan Alat Peraga Sederhana Gerak Parabola Untuk Memotivasi Siswa Pada Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Parabola Pengembangan Alat Peraga Sederhana Gerak Parabola Untuk Memotivasi Siswa Pada Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Parabola Duwita Sekar Indah, Prabowo Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL MAHASISWA (CALON GURU FISIKA) Suprianto, S. Ida Kholida, Herman Jufri Andi Universitas

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER. Darminto SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER. Darminto SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal Abstrak Rumusan masalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Pengembangan Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini mengadopsi dari model pengembang merujuk pada langkah-langkah yang digambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitin tentang analisis minat siswa untuk menjadi penyuluh pertanian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah () lokasi dan subyek penelitian, () metode penelitian, (3) instrumen penelitian, dan (4) teknik analisis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO Oleh: Nengah saputra wijaya Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif e-mail: nengahsaputrawijaya@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian, instrumen penelitian, teknik

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT Abstrak Sumaryatun Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika

Lebih terperinci

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 7 Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Intan Pratiwi Wardani 1,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT) Upaya Peningkatan Hasil. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT) DENGAN METODE KUIS GALILEO DI SMP NEGERI 2 KALIWUNGU 1 Oleh : Wahyuni 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel yang terlihat di dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel yang terlihat di dalam penelitian ini 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional variabel yang terlihat di dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : 1. Self assessment online adalah kegiatan menilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pertanyaan siswa ketika pembelajaran menggunakan pendekatan studi kasus pada konsep sistem indera. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif. Menurut Arikunto (2007), metode penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau 23 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini dilaksanakan pada semester ganjil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P.d) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P.d) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT DAN SEGI TIGA KELAS VII SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini merupakan revisi dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 79 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Model inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII MTs Darussalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah metode

Lebih terperinci

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VIIIA MTS SUDIRMAN GETASAN KAB. SEMARANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui proses kerja praktikum di laboratorium untuk menghasilkan sikap

I. PENDAHULUAN. melalui proses kerja praktikum di laboratorium untuk menghasilkan sikap 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan praktikum di laboratorium merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya mata pelajaran kimia. Kimia

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS GEOGRAFI KELAS VIII DENGAN TEMA PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS GEOGRAFI KELAS VIII DENGAN TEMA PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA NASKAH PUBLIKASI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS GEOGRAFI KELAS VIII DENGAN TEMA PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasy experiment atau eksperimen semu. B. DesainPenelitian Desain penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MODULE DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN FLIPBOOK MAKER PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN E-MODULE DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN FLIPBOOK MAKER PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP PENGEMBANGAN E-MODULE DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN FLIPBOOK MAKER PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP Ida Safitri 1) 1) Prodi Pendidikan Matematika FPMIPA

Lebih terperinci

PENERAPAN PEER LEARNING

PENERAPAN PEER LEARNING PENERAPAN PEER LEARNING MODEL SYNDICATE GROUP DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK STATIS KELAS IX B MTs. DIPONEGORO KECAMATAN UNGARAN TIMUR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa. kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. A. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa. kesimpulan sebagai berikut: 79 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan alat peraga kartu aljabar terbukti lebih meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali III. METODE PENELITIAN A. Rencana Pelaksanaan Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) BERBASIS DISCOVERY PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK 1 (KPB 1) DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) BERBASIS DISCOVERY PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK 1 (KPB 1) DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) BERBASIS DISCOVERY PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK 1 (KPB 1) DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Mulia Suryani, M.Pd Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN BUKU MODUL YANG DIMILIKI OLEH SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PURWANTORO TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 NASKAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran umum lokasi dan subyek penelitian Penelitian ini dilakukan di Prodi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang berlokasi

Lebih terperinci

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU SOFWARE PREZI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SEMESTER II Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan pengembangan. Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (RnD). Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (RnD)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Negeri 3 Sleman dengan menggunakan model Number Head Together yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Negeri 3 Sleman dengan menggunakan model Number Head Together yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif antara penelitian guru PPKn kelasviii E SMP Negeri 3 Sleman, maka dapat disimpulkan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang biasa dikenal dengan istilah Research and Development (R&D). Model pengembangan yang direncanakan

Lebih terperinci

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PE NGARUH MO DEL PE MBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

Lebih terperinci

Pengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga pada Materi Hukum Biot Savart di SMA Negeri 1 Prambanan Klaten

Pengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga pada Materi Hukum Biot Savart di SMA Negeri 1 Prambanan Klaten Pengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga pada Materi Hukum Biot Erwan Afriyanto Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH. Janturan Yogyakarta Surat-e: dian_uad@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik berbasis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik berbasis 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik berbasis web menggunakan pendekatan saintifik ini adalah metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci