Oleh: Novia Ramayanti Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Kata Kunci : Penyusutan Aset Tetap, Beban Pajak Badan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Novia Ramayanti Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Kata Kunci : Penyusutan Aset Tetap, Beban Pajak Badan."

Transkripsi

1 ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD BERUPA KOMPUTER, PRINTER, SCANNER DAN SEJENISNYA GUNA MENGHEMAT BEBAN PAJAK BADAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NO.96/KMK.03/2009 (STUDI KASUS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) KOTA KEDIRI) Oleh: Novia Ramayanti Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK Analisis Perhitungan Penyusutan Atas Aktiva Tetap Berwujud Berupa Komputer, Printer, Scanner dan Sejenisnya Guna Menghemat Beban Pajak Badan Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.96/Kmk.03/2009 (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia (Persero) kota Kediri)bertujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung penyusutan aktiva tetap berupa komputer, printer, scanner Dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan Metode Garis Lurus diperoleh beban sebesar Rp Sedangkan perhitungan penyusutan dengan menggunakan Metode Saldo Menurun diperoleh beban sebesar Rp Besarnya penghematan Pajak Badan jika PT. Pos Indonesia Menggunakan Saldo Menurun dalam menghitung pajaknya sebesar Rp Kata Kunci : Penyusutan Aset Tetap, Beban Pajak Badan. ABSTRACT Analysis of Depreciation Calculation on Tangible Fixed Assets in the form of Computers, Printers, Scanners and the like to Save the Body Tax Burden Based on Minister of Finance Decree No.96 / Kmk.03 / 2009 (Case Study At PT Pos Indonesia (Persero) Kediri) This is to calculate the depreciation of fixed assets in the form of computers, printers, scanners Using the straightline method and the declining balance. The results showed that by using the method of straight line obtained load of Rp While the calculation of depreciation using the Decrease Balance Method obtained the burden of Rp The amount of corporate tax savings if PT. Pos Indonesia Using Balance Decreased in calculating the tax of Rp Keywords: Depreciation of Fixed Assets, Corporate Tax Burden.

2 Perusahaan merupakan suatu tempat untuk melakukan kegiatan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tujuan dari perusahaan adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendapatkan keuntungan yang cukup untuk kelangsungan hidup perusahaan. Dalam mencapai tujuan yang diharapkan, perusahaan banyak mengalami masalah. Oleh karena itu perusahaan akan berusaha untuk mencapai tujuannya. Bagi perusahaan pembayaran pajak merupakan sebuah beban sehingga perusahaan perlu merencanakan pajak sehingga dapat menghemat pajak sekecil mungkin, dengan menggunakan metode penyusutan. Penyusutan adalah alokasi harga perolehan ke periodeperiode penerimaan manajemen ekonomi dari suatu aset beban menunjukan adanya penurunan nilai karena kegunaan atau karena berlalunya waktu. Besar kecilnya penyusutan suatu aktiva tetap tergantung beberapa faktor antara lain harga perolehan, penentuan umur manfaat dan metode penyusutan aktiva tetap. Masingmasing metode penyusutan akan menghasilkan nilai penyusutan yang berbeda, sehingga besar kecilnya pembebanan setiap tahun tergantung pada pemilihan metode penyusutan aktiva tetap. Aktiva tetap merupakan elemen utama dari kekayaan perusahaan yang berjumlah besar dan pada dasarnya aktiva tetap tersebut sangat membantu perusahaan dalam mengurangi beban pajak pada perusahaan. Manfaat yang diberikan aktiva tetap umumnya semakin lama semakin menurun pemakaiannya secara terus menerus dan menyebabkan terjadinya penyusutan. Pemilihan metode penyusutan haruslah dilakukan dengan benar, tepat dan mempertimbangkan faktorfaktor yang menjadi penyebab nilai aktiva tersebut turun, Sehingga besar kecilnya pembebanan setiap tahun tergantung pada pemilihan metode penyusutan. Metode penyusutan untuk Aktiva tetap berwujud berupa komputer, printer, scanner dan sejenisnya dapat dihitung dengan menggunakan dua metode, yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun. Di dalam perusahaan harus dapat memilih dengan tepat metode penyusutan yang tepat dalam proses pembuatan perencanaan pajak dengan tujuan meminimalkan beban pajak perusahaan. Guna meminimalkan beban pajak perusahaan dengan mengoptimalkan kegunaan aktiva tetap menurut peraturan perpajakan, penggunaan metode penyusutan yang berbeda akan menyebabkan biaya penyusutan yang berbeda pula untuk satu periode tertentu. Sehingga dengan demikian perusahaan dapat melakukan perencanaan pajak yang minimal dan akan membantu perusahaan dalam mengurangi Beban Pajak Badan. Berdasarkan Uraian Diatas Peneliti Sangat Tertarik Untuk Mengambil Judul Analisis Perhitungan Penyusutan Atas Aktiva Tetap Berwujud Berupa Komputer, Printer, Scanner Dan Sejenisnya Guna Menghemat Beban Pajak Badan Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.96/Kmk.03/2009 Studi kasuspada (PT. Pos Indonesia (Persero) kota Kediri). 102

3 Batasan Penelitian Penelitian dibatasi pada masalah analisis atas perhitungan penyusutan atas aktiva tetap berwujud berupa komputer, printer, scanner golongan 2 tahun perolehan 2016, dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun dengan tingkat diskonto 6,6% dari Bank Rakyat Indonesia. Rumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap Berupa Komputer, Printer, Scanner Dan Sejenisnya Guna Menghemat Beban Pajak Badan Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.96/Kmk.03/2009. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung penyusutan aktiva tetap berupa komputer, printer, scanner dan sejenisnya Guna Menghemat Beban Pajak Badan Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.96/Kmk.03/2009 dengan menggunakan metode penyusutan yang sesuai ketentuankententuan perundangundangan perpajakan. Metode Penelitian Data dan Teknik Pengumpulannya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejarah perusahaan, 2. Data Sekunder Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga diskonto diperoleh dari Bank Rakyat Indonesia tahun Teknik analisis a. Metode analisis metode analisis data yang digunakan berupa analisis deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang bertujuan memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti berdasarkan fakta fakta yang ada, dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis berbagai data menggunakan data angka angka hasil pengukuran yang berhubungan sebagai bahan analisis. b. Alat Analisis Metode penyusutan menurut ketentuan perundangan undangan perpajakan sebagaimana telah diatur dalam Pasal 11 UndangUndang Pajak Penghasilan : 1. Metode garis lurus (straight line menthod) Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva. Metode garis lurus dapat digunakan untuk menyusutkan harta berwujud berupa bangunan dan juga bukan bangunan. Rumus : Biaya Penuyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Perhitungan Penyusutan Sumber: Suandy (2011:29) Metode saldo menurun (declining balance menthod) Pasal 11 Undang Undang Perpajakan. lokasi perusahaan, visi dan misi 3. Metode saldo menurun menghasilkan perusahaan, struktur organisasi, tujuan perusahaan ketenagakerjaan perusahaan, laporan harga perolehan aktiva tetap, dan laporan laba rugi periode beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aktiva tetap. Metode saldo menurun hanya dapat digunakan untuk menyusutkan harta berwujud bukan bangunan. 103

4 Rumus: Biaya Penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Perhitungan Penyusutan Sumber : Suandy (2011:39) Hasil Penelitian dan Pembahasan Pembahasan Hasil Penelitian Laporan laba rugi. Tabel 4.4 Laporan Laba Rugi PT Pos Indonesia (Persero) Kota Kediri Periode Tahun 2016 Keterangan Jumlah Pendapatan Suratpos & Paketpos Rp Pendapatan Jasa Keuangan Rp Pendapatan Ritel dan Properti Rp Pendapatan Logistic Rp Pendapatan Teknologi Informasi Rp Pendapatan Lainnya Rp Rp JUMLAH PENDAPATAN Rp Beban Pegawai Rp Beban Operasi Rp Beban Administrasi Rp Beban Umum Rp Penurunan Nilai Aset Tetap Rp Beban Peny Properti Investasi Rp Beban Peny Aset Tetap&Amortisasi Rp Beban Lainnya Rp JUMLAH BEBAN Rp LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK Rp Sumber : PT Pos Indonesia (Persero) Kota Kediri Dari tabel 4.4 dijelaskan bahwa PT Pos Indonesia (Persero) Kota Kediri memperoleh laba sebelum Pajak sebesar Rp , yang diperoleh dari hasil pendapatan sebesar Rp dikurangi beban yang berjumlah Rp

5 Daftar Inventaris Perusahaan Tabel 4.5 PT Pos Indonesia Daftar Inventaris Perusahaan No Nama Barang Tahun Perolehan Kelompok Aktiva Masa Manfaat Harga Perolehan 1 Komputer II 8 Tahun Komputer II 8 Tahun Komputer II 8 Tahun Komputer II 8 Tahun Komputer II 8 Tahun Printer II 8 Tahun Printer II 8 Tahun Printer II 8 Tahun Scanner II 8 Tahun Scanner II 8 Tahun Scanner II 8 Tahun Scanner II 8 Tahun Scanner II 8 Tahun Printer, Scanner II 8 Tahun Printer, Scanner II 8 Tahun Printer, Scanner II 8 Tahun Printer, Scanner II 8 Tahun Printer, Scanner II 8 Tahun Sumber : PT Pos Indonesia(Persero) Kota Kediri Komputer, printer, scanner dan sejenisnya diperoleh tahun 2013 dan termasuk kelompok 2 dengan masa manfaat dengan harga perolehan yang diperoleh dari tim penilai dengan jumlah RP Menghitung Tingkat Diskon Berikut adalah perhitungan nilai sekarang (PV) yang digunakan untuk menghitung PV beban penyusutan: PV=11/(11 + ii) nn Dari rumus PV dengan tingkat diskon 6,6 % ( BRI rate) dikutip dari pusat informasi pasar uang pipu bank indonesia pada tanggal 29 april PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 1 = 0, PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 2 = 0, PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 3 =0, PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 4 =0, PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 5 =0, PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 6 =0, PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 7 =0, PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 8 =0, Dari hasil perhitungan diatas, dengan tingkat diskon 6,6% hasilnya dapat digunakan untuk menghitung 105

6 penyusutan terhadap aktiva yang ada pada perusahaan tersebut. Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap Kelompok 2 Dengan Menggunakan Metode Penyusutan Garis Lurus. Berikut adalah perhitungan beban penyusutan aktiva tetap yang dimiliki PT. Pos Indonesia dengan metode penyusutan berdasarkan harga perolehan aktiva dari tahun ) Jenis Aset : Komputer, Printer, Scanner Harga Perolehan : Umur : 8Tahun (Kelompok 2) Tarif Penyusutan : 12,5% Tingkat Diskon : 6,6% Tabel 4.6 Beban Penyusutan PT. Pos Indonesia Komputer, Printer, Scanner (Kelompok 2) Tahun Beban Penyusutan (a) Tingkat Diskon (b) PV Beban Penyusutan 1 Rp ,00 0,93808 Rp ,00 2 Rp ,00 0,46808 Rp ,00 3 Rp ,00 0,45221 Rp ,00 4 Rp ,00 0,43643 Rp ,00 5 Rp ,00 0,42078 Rp ,00 6 Rp ,00 0,40528 Rp ,00 7 Rp ,00 0,38998 Rp ,00 8 Rp ,00 0,37488 Rp ,00 Rp ,000,00 Rp ,00 Sumber:Data Primer Diolah Berdasarkan perhitungan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa aktiva tetap berupa komputer, printer dan scanner yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia dengan harga perolehan Rp ,00 pada masa akhir manfaat (tahun ke8) dengan tingkat diskon 6,6% jumlah nilai tunai (present value) dari akumulasi beban penyusutan yang ditanggung oleh PT.Pos Indonesia dengan menggunakan Garis Lurus sebesar Rp ,00. Biaya Penyusutan Aset Tetap Rp ,00. Akum. Penyusutan Aset Tetap Rp ,00 Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap Kelompok 2 Dengan Menggunakan Metode Penyusutan Saldo Menurun. Berikut ini adalah perhitungan beban penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode saldo menurun yang dimiliki PT. Pos Indonesia kelompok 2 berdasarkan harga perolehan aktiva tahun Jenis aset : Komputer, Printer, Scanner Harga perolehan: Rp ,00 Umur : 8 Tahun Tarif penyusutan: 25% Tingkat diskon : 6,6 % 106

7 Perhitungan beban penyusutan : Tahun ke1= 25% x Rp ,00 = Rp ,00 Tahun ke2= 25% x (Rp , ,00 = Rp ,00 Tahun ke3= 25% x ( Rp , ,00 = Rp ,00 Tahun ke4 = 25% x( Rp , ,00 = Rp ,00 Tahun ke5 = 25% x( Rp , ,00 = Rp ,00 Tahun ke6 = 25% x( Rp , ,00 = Rp ,00 Tahun ke7 = 25% x( Rp , ,00 = Rp ,00 Tahun ke8 = Rp =Rp ,00 Tabel 4.7 Beban Penyusutan PT. Pos Indonesia Komputer, Printer, Scanner (Kelompok 2) Tahun Beban Penyusutan Tingkat Diskon PV Beban Penyusutan (a) (b) 1 Rp ,00 0,93808 Rp ,00 2 Rp ,00 0,46808 Rp ,00 3 Rp ,00 0,45221 Rp ,00 4 Rp ,00 0,43643 Rp ,00 5 Rp ,00 0,42078 Rp ,00 6 Rp ,00 0,40528 Rp ,00 7 Rp ,00 0,38998 Rp ,00 8 Rp ,00 0,37488 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Sumber : Data primer diolah Berdasarkan perhitungan tabel.4.7 dapat dilihat bahwa aktiva tetap berupa komputer, printer dan scanner yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia dengan harga perolehan Rp ,00 pada masa akhir manfaat (tahun ke8) dengan tingkat diskon 6,6% jumlah nilai tunai (present value) dari akumulasi beban penyusutan yang ditanggung oleh PT.Pos Indonesia dengan menggunakan Saldo Menurun sebesar Rp ,00. Biaya Penyusutan Aset Tetap Rp ,00 107

8 Akum. Penyusutan Aset Tetap Rp ,00 Tabel 4.8 Besar Beban Penyusutan dan Nilai Tunainya Tahun Metode Penyusutan Garis Lurus (Rp) Saldo Menurun (Rp) Nominal Pv Pv Nominal Pv Pv Tingkat Diskon Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 0, , , , , , , ,37488 Jumlah Rp ,000,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Sumber : Data yang diolah Berdasarkan perhitungan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa aktiva tetap berupa komputer, printer dan scanner yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia besar beban penyusutan dengan menggunakan garis lurus harga perolehan Rp ,00 pada masa akhir manfaat (tahun ke8) dengan tingkat diskon 6,6% jumlah nilai tunai (present value) dari akumulasi beban penyusutan yang ditanggung oleh PT.Pos Indonesia dengan menggunakan Garis Lurus sebesar Rp ,00 Sedangkan dengan menggunakan saldo menurun harga perolehan Rp ,00 pada masa akhir manfaat (tahun ke8) dengan tingkat diskon 6,6% jumlah nilai tunai (present value) dari akumulasi beban penyusutan yang ditanggung oleh PT.Pos Indonesia dengan menggunakan Saldo Menurun sebesar Rp ,00. Menghitung penghematan pajak menggunakan metode penyusutan garis lurus dan metode saldo menurun. Berikut adalah perhitungan penghematan pajak dengan kedua metode tersebut: 108

9 Tabel 4.9 Perhitungan Penghematan Pajak Dengan Menggunakan Metode Garis Lurus Dan Metode Saldo Menurun. Jenis Aktiva Keterangan Metode Penyusutan Nominal Garis Lurus Saldo Menurun PV PV Jumlah Komputer, printer,sca nner Beban Rp Rp Rp penyusutan Pph 50% Rp Rp Rp Penghematan pajak Sumber : Data yang diolah Berdasarkan perhitungan Tabel 4.9 diperoleh penghematan pajak yang dapat dilakukan jika PT. Pos Indonesia (Persero) Kediri memilih metode saldo menurun dalam menghitung besarnya beban penyusutan. Tarif pajak yang digunakan adalah tarif pajak yang tertinggi yaitu 50% karena diasumsikan perusahaan telah mencabai laba diatas Rp , dengan tingkat diskon 6,6% besar penghematan pajaknya adalah Rp Rp

10 Tabel 4.10 Neraca PT Pos Indonesia (Persero) Kota Kediri Periode tahun 2016 NAMA PERKIRAAN Per NAMA PERKIRAAN Per Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek Kas dan Setara Kas Utang Usaha SuratSurat Berharga Utang Pajak Piutang Usaha Utang Aset Sewa Guna Pendapatan Yang Masih Hrs Diterima Provisi Jangka Pendek Persediaan Barang Dagangan Utang Pinjaman Persediaan Benda Konsinyasi Terutang Lainnya Aset Lancar Lainnya Pendapatan Donasi Yg Ditangguhkan Aset Tidak Lancar siap dijual Utang Deviden Rekening Antar Wilayah Jumlah Aset Lancar Clearing ( ) Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Aset Tidak Lancar Investasi Dlm Entitas Asosias Liabilitas Jangka Panjang Investasi Pada Anak Perusahaan Provisi Imbalan Paska Kerja (IPK) Properti Investasi Provisi Jangka Panjang Aset Tetap Pinjaman Jangka Panjang Akm. Penyusutan aset tetap Nilai bersih aset tetap Aset Sewa Guna Utang Sewa Guna Jangka Panjang Aset Kerjasama Operasi Utang Aset Kerjasama Operasi (KSO) Aset Tak Berwujud Utang Jangka Panjang Lainnya Biaya Yang Ditangguhkan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Aset Pajak Tangguhan Aset Tidak Lancar Lainnya Bantuan Pemerintah Bantuan Pemerintah YBDS Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Bantuan Pemerintah Ekuitas yg dpt diatribusikan Modal Saham Saldo Laba/Rugi (Appropriated) Saldo Laba/Rugi Komprehensif Lain Jumlah Ekuitas yg dpt diatribusikan Kepentingan Non Pengendali Kepentingan Non Pengendali Jumlah Kepentingan Non Pengendali TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS Sumber : Data Primer Diolah Berdasarkan tabel 4.10 pada neraca PT. Pos indonesia (persero) kota kediri setelah dilakukannya perhitungan penyusutan menurut perpajakan atas aset tetap berupa komputer, printer, scanner, dan sejenisnya dengan menggunakan garis lurus dan saldo menurun dapat diketahui biaya penyusutan aset tetap Rp Sehingga dapat mempengaruhi nilai aset tetap sebesar Rp dan nilai modal sebesar Rp

11 Tabel 4.11 Laporan Laba Rugi PT Pos Indonesia (Persero) Kota Kediri Setelah Dilakukan Penyusutan Periode Tahun 2016 Keterangan Jumlah Pendapatan Suratpos & Paketpos Pendapatan Jasa Keuangan Pendapatan Ritel dan Properti Pendapatan Logistic Pendapatan Teknologi Informasi Pendapatan Lainnya JUMLAH PENDAPATAN Beban Pegawai Beban Operasi Beban Administrasi Beban Umum Penurunan Nilai Aset Tetap Beban Peny Properti Investasi Beban Peny Aset Tetap&Amortisasi* Beban Lainnya JUMLAH BEBAN LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK Sumber : Data Primer Diolah *Termasuk Perhitungan Penyusutan Aset tetap berupa komputer, printer, scanner dan sejenisnya dengan menggunakan metode penyusutan yang sesuai dengan perpajakan. Berdasarkan tabel 4.11 pada laporan laba rugi PT Pos Indonesia setelah dilakukannya perhitungan penyusutan menurut perpajakan atas aset tetap berupa komputer, printer, scanner dengan menggunakan metode Garis Lurus dan Saldo Menurun diketahui biaya penyusutan sebesar Rp maka laba yang dikenakan pajak adalah Rp

12 Menghitung Rekonsiliasi Fiskal Tabel 4.12 Rekonsiliasi Fiskal PT Pos Indonesia (Persero) Kota Kediri Laporan Laba Rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 Menurut Beda Menurut Keterangan Komersial Waktu Tetap Fiskal Pendapatan Suratpos & Paketpos Rp Rp Pendapatan Jasa Keuangan Rp Rp Pendapatan Ritel dan Properti Rp Rp Pendapatan Logistic Rp Rp Pendapatan Teknologi Informasi Rp Rp Pendapatan Lainnya Rp Rp Rp Rp JUMLAH PENDAPATAN Rp Rp Koreksi Positif Beban Pegawai Rp Rp Beban Operasi Rp Rp Beban Administrasi Rp Rp Beban Umum Rp Rp Penurunan Nilai Aset Tetap Beban Peny Properti Investasi Beban Peny Aset Tetap&Amortisasi Rp Rp Rp Beban Lainnya Rp Rp JUMLAH BEBAN Rp Rp Koreksi Negatif Pendapatan Lain Lain Total Pendapatan LainLain LABA (RUGI) OPERASI Rp Rp Sumber : Data Primer Diolah Berdasarkan tabel 4.12 pada laporan rekonsiliasi fiskal atas laporan laba rugi terdapat koreksi positif beda tetap pada akun beban penyusutan aset tetap dan amortisasi yang dimana 112

13 nominal menurut komersial sebesar Rp sedangkan menurut fiskal sebesar Rp Dapat diketahui berdasarkan perhitungan penyusutan yang menggunakan Metode Garis Lurus dan Saldo Menurun terdapat selisih dari perbedaan komersial dan fiskal yang dapat mempengaruhi jumlah beban operasi dan juga pada laba perusahaan. Analisis Hasil Perhitungan dengan Menentukan Metode Penyusutan Yang Tepat Untuk PT. Kantor Pos (Persero) Kediri. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh besarnya penghematan pajak yang dapat dilakukan jika perusahaan memilih metode Garis Lurus dalam menghitung besarnya beban penyusutan sebesar Rp.Rp Sedangkan besarnya penghematan pajak yang dapat dilakukan jika perusahaan memilih metode Saldo Menurun dalam menghitung besarnya beban panyusutan sebesar Rp Selisih penghematan pajak dengan perhitungan kedua metode tersebut yaitu metode Garis Lurus dan Saldo Menurun adalah Rp Rp = Rp Metode Garis Lurus menghasilkan perhitungan alokasi jumlah beban penyusutan periodik yang sama selama masa manfaat aktiva tetap yang bersangkutan. Sedangkan metode Saldo Menurun menghasilkan perhitungan alokasi jumlah penyusutan yang lebih tinggi pada tahun pertama penggunaan aktiva tetap, diikuti dengan jumlah yang menurun secara bertahap pada tahun berikutnya. Jadi apabila PT. Pos Indonesia (Persero) Kediri memilih saldo menurun dalam menghitung beban penyusutan atas aktiva tetap berwujud berupa komputer, printer, scanner dan sejenisnya guna menghematan Beban Pajak Badan maka penghematan pajak yang diperoleh sebesar Rp Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan analisis hasil perhitungan yang telah dikemukakan oleh peneliti pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik suatu kesimpulan dan saran yang sekiranya dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut: 1. PT. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN), Saat ini bentuk usaha badan milik Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas. PT. Pos Indonesia merupakan salah satu badan yang begerak dibidang layanan pos. PT. Pos Indonesia sudah melakukan penyusutan tentang aset tetap, tetapi untuk aset berupa komputer, printer, scanner dan sejenisnya PT. Pos Indonesia belum pernah melakukan penyusutan sebagai salah satu cara perencanaan pajak dalam upaya penghematan Beban Pajak Badan. 2. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, dapat dilihat bahwa dengan melakukan penyusutan aset tetap berupa komputer, printer, scanner dan sejenisnya dengan menggunakan Metode Garis Lurus diperoleh beban sebesar Rp Sedangkan perhitungan penyusutan dengan menggunakan Metode Saldo Menurun diperoleh beban sebesar Rp Besarnya penghematan Pajak Badan jika perusahaan Menggunakan Saldo Menurun dalam menghitung pajaknya sebesar Rp Hal itu diperoleh dari selisih penghematan 113

14 pajak dengan perhitungan kedua metode tersebut yaitu Metode Garis Lurus dan Metode Saldo Menurun adalah Rp Rp = Rp Beban penyusutan dapat mengurangi Beban Pajak Badan. 4. Peneliti menjadikan beberapa peneliti terdahulu sebagai acuan bahwa dengan melakukan penyusutan aset tetap dengan menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan ketentuan perpajakan sangat mungkin dilakukan oleh perusahan guna menghemat beban pajak badan. Artinya penelitian ini mendukung penelitian dari Puspitasari, Rahayu, Sari bahwa penyusutan aktiva tetap dapat menghemat Beban Pajak Badan. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka terdapat beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan, saran tersebut antara lain: 1. Perhitungan metode penyusutan pada PT. Pos Indonesia dengan menggunakan metode penyusutan Garis Lurus merupakan hasil penyusutan yang relatif kecil dibandingkan dengan metode penyusutan Saldo Menurun, sehingga laba yang dihasilkan lebih besar, sedangkan perhitungan dengan menggunakan Metode Saldo Menurun menghasilkan hasil beban penyusutan yang relatif besar, sehingga laba yang dihasilkan lebih kecil. 2. Pihak manajemen sebaiknya mulai mempertimbangkan perhitungan metode penyusutan dengan menggunkan Metode Saldo menurun sehingga Beban Pajak Badan yang ditanggung PT. Pos Indonesia lebih kecil. Daftar Pustaka Baridwan, Zaki (2011), Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Yogyakarta: BPFE. Deddi Nordiawan, Iswahyudi Sandi Putra, Maulidah Rahmawati, (2007), Akuntansi Pemerintah Jakarta:Salemba Empat Ikatan Akuntansi Indonesia (2009), Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat Mardiasmo (2011), Perpajakan, Edisi XVII Revisi Yogyakarta: Penerbit Andi Offset Rahayu, Novi Puji, (2016), Perencanaan Pajak Atas Kepemilikan Aset Tetap Dengan Metode Finance Lease Sebagai Alternatif Penghematan Pajak. (Study Kasus Pada Perusahaan Rokok Alaina Tulungagung), Skripsi Sarjana, Kediri : Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Puspitasari, Tia, (2014), Pemilihan Metode Penyusutan untuk Meminimalisir Beban Pajak Yang Terutang( Study Kasus pada PT. Lemsi Triguna Abadi Blitar), Skripsi Sarjana (Tidak Dipublikasikan), Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Sari, effi kartika, (2013), Analisis Perbandingan Penyusutan Komersial Dengan Penyusutan Fiskal Atas Aktiva Tetap Serta Pengaruhnya Terhadap Penghasilan Kena Pajak ( Study Kasus Pada RSUD Gambiran Kediri), Skripsi Sarjana (Tidak Dipublikasikan), Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. 114

15 Suandy, Erly(2011), Perencanaan Pajak, Jakarta: Penerbit Salemba Empat Waluyo (2012), perpajakan indonesia, buku 1 edisi 8, jakarta:penerbit salemba empat. (2014), perpajakan indonesia, buku 2 edisi 8, jakarta: penerbit salemba empat (2012), Akuntansi Pajak, edisi 4, jakarta: penerbit salemba empat 115

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN. ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016

Lebih terperinci

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014 ASET Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp ASET LANCAR Kas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam kedaan siap dipakai atau dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN PENGARUH PERENCANAAN PAJAK ATAS SEWA TANAH DAN ATAU BANGUNAN TERHADAP LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT. BPR BINA REKSA KARYAARTHA CABANG SAMBI) Ita Rahmawati Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,

Lebih terperinci

30 September 31 Desember Catatan

30 September 31 Desember Catatan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Metode Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap berwujud sebagai salah satu aktiva penting yang dimiliki perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan

Lebih terperinci

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010/31 Dese 2009 1 Januari 2011 / Catatan 2012 2011 *) 31 Desember 2010 *) ASET

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan berdirinya suatu perusahaan jenis apapun hampir sama, yaitu untuk mendapatkan laba optimal atas investasi yang telah ditanamkan dalam perusahaan. Dengan laba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan pada umumnya menjalankan kegiatan operasionalnya selain bertujuan mencari laba juga mempertahankan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Agar

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI REVALUASI ASET TETAP BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 79 TAHUN 2008 PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

IMPLEMENTASI REVALUASI ASET TETAP BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 79 TAHUN 2008 PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA 1 IMPLEMENTASI REVALUASI ASET TETAP BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 79 TAHUN 2008 PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA Putri Nabela Dewi Universitas Negeri Surabaya PutriSnowbella@gmail.com Abstract

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Nama : Syarif Saefullah NPM : 26210788 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira SE.,MM. bab1 Latar Belakang Banyak

Lebih terperinci

Pengaruh Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Komersial dan Fiskal Terhadap Penghasilan Kena Pajak. Oleh : Khasanah Sahara

Pengaruh Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Komersial dan Fiskal Terhadap Penghasilan Kena Pajak. Oleh : Khasanah Sahara Pengaruh Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Komersial dan Fiskal Terhadap Penghasilan Kena Pajak Oleh : Khasanah Sahara Abstraksi Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri).

PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri). PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri). I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Semua perusahaan baik yang besar maupun yang

Lebih terperinci

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Exhibit A ASET Catatan 31 Maret 2013 31 Desember 2012 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,f,4,32 81,718,963,534 66,142,222,074 Piutang

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK (PERIODE ) ISNI NURCAHYANI AKUNTANSI

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK (PERIODE ) ISNI NURCAHYANI AKUNTANSI ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK (PERIODE 2012-2013) ISNI NURCAHYANI 23212855 AKUNTANSI Latar Belakang Di era persaingan global, suatu perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS) ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS) Dian Aulia Ulhusna Jurusan Akuntansi, Fakulktas Ekonomi dan Bisnis,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Pajak Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

Lebih terperinci

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing Daniel Benyamin de Poere dan Siti Ita Rosita Program Studi Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan. untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan. untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemandirian suatu bangsa, dapat diukur dari kemampuan bangsa untuk melaksanakan dan membiayai pembangunan sendiri. Salah satu sumber pembiayaan pembangunan

Lebih terperinci

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED)

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED) LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED) DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN UNTUK TAHUN

Lebih terperinci

REVALUASI ASET TETAP PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA

REVALUASI ASET TETAP PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA Ekspansi Vol. 9, No. 1 (Mei 2017), 133 144 REVALUASI ASET TETAP PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA UNTUK MENEKAN PAJAK PENGHASILAN Hastuti Politeknik Negeri Bandung myhastuti73@gmail.com Endah Dwi Kusumastuti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena

Lebih terperinci

Perlakuan Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap dan Pengaruhnya Terhadap Kewajiban Pajak pada PT Synergy Indonesia

Perlakuan Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap dan Pengaruhnya Terhadap Kewajiban Pajak pada PT Synergy Indonesia Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, December 2013, 167-174 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2013 Accepted November, 2013 Perlakuan Akuntansi Penyusutan Aktiva

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit 78 Tabel 5.1 Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME Jenis Kendaraan Tgl. Perolehan Umur Manfaat Harga Perolehan (Rp) Nilai Sisa Buku (Rp) Isuzu Panther 16 Juni 2006 8 tahun 59.000.000 39.947.916,69

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA 2008 2009 2010 2011 2012 AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas 162,869,889,775.00 214,879,968,612.00 383,120,307,358.00 242,776,108,938.00 535,889,526,748.00 Investasi

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

ANALISIS KETENTUAN FISKAL TERHADAP LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PPh TERHUTANG Studi Kasus pada Yayasan Pendidikan YPKTH

ANALISIS KETENTUAN FISKAL TERHADAP LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PPh TERHUTANG Studi Kasus pada Yayasan Pendidikan YPKTH JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 1, April 2009 : 9-17 ANALISIS KETENTUAN FISKAL TERHADAP LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PPh TERHUTANG Studi Kasus pada Yayasan Pendidikan YPKTH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Koreksi Fiskal atas Laporan Laba Rugi Komersial dalam Penentuan Penghasilan Kena Pajak Laporan keuangan yang dibuat oleh PT. Madani Securities bertujuan

Lebih terperinci

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

kini dan pajak tangguhan yang sajikan telah benar sesuai dengan

kini dan pajak tangguhan yang sajikan telah benar sesuai dengan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Penerapan Akuntansi Pajak Tangguhan Tahun 2005 1. Penyajian Laporan Keuangan Setelah Pengakuan Pajak Penghasilan. Berikut ini akan disajikan laporan keuangan

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

PERENCANAAN PAJAK (S1 AK ALIH JENIS)

PERENCANAAN PAJAK (S1 AK ALIH JENIS) PERENCANAAN PAJAK (S1 AK ALIH JENIS) Pengajar : Drs.Agust Mujoko, M.Ak, Ak (AM Materi : Pertemuan ke 8 dan 9 8. Penerapan PSAK 46 sebagai pelaporan PPh a. Kewajiban melampirkan laporan keuangan dlm SPT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 21,457 2. Penempatan pada Bank Indonesia 106,107 3. Penempatan pada bank lain 60,002 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga a. Diukur pada nilai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang undang sebagai perwujudan pengabdian dan peran serta rakyat untuk membiayai negara dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO Fina Rohmatul Ummah, Masyhad, Siti Rosyafah Prodi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Secara umum Standar Akuntansi Keuangan merupakan pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) Dosen : Christian Ramos Kurniawan AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) INTERMEDIATE ACCOUNTING L/O/G/O Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Definisi Aktiva

Lebih terperinci

Oleh : Tita Safitriawati. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang ABSTRAK

Oleh : Tita Safitriawati. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK PENGADAAN ASET TETAP DENGAN CARA SEWA GUNA USAHA (LEASING) DAN PEMBELIAN TUNAI DALAM RANGKA PENGHEMATAN PAJAK PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA Oleh : Tita Safitriawati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan kemudian menguraikannya secara keseluruhan. Data yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan kemudian menguraikannya secara keseluruhan. Data yang digunakan 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian eksploratif dengan menggunakan metode deskriptif yaitu mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan. Umum dann Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan. Umum dann Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pajak 2.1.1.1 Definisi Pajak Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dann Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Lebih terperinci

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013 Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013 AKTIVA Aktiva Lancar Kas 1 393,356,550 474,788,750 Penempatan Pada Bank Lain 2 12,477,079,745 11,223,260,746 Piutang 3 31,488,397,366 30,580,798,958 Penyisihan

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB 21 21210796 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam

Lebih terperinci

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok Tangga Keterangan l f 21 Debet Kredit April 2 Kas 1.. Simpanan Pokok 1.. Re Saldo April 6 Peralatan Kantor 22.. Kas 7.. Utang Usaha 15.. April 7 Perlengkapan Kantor 2.. Kas 2.. Mei 2 Kas 5.. Simpanan Wajib

Lebih terperinci

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 No. POS - POS 31 Dec 2015 ASET 1. Kas 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 168,240 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.

Lebih terperinci

NPM : ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO. Nama : Sri Mulyani

NPM : ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO. Nama : Sri Mulyani ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO Nama : Sri Mulyani NPM : 26210667 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI Pendahuluan Latar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Pengertian Aktiva Tetap Berwujud "Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aktiva Tetap 1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari aktiva perusahaan yang digunakan perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Akuntansi Menurut Dwi (2012:4) Akuntansi adalah informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang maupun berupa jasa bagi masyarakat. Pada umumnya setiap perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9.601.772 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37.086.352 3. Penempatan pada bank lain 14.455.137 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11.253.358 2. Penempatan pada Bank Indonesia 39.954.020 3. Penempatan pada bank lain 19.876.744 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 16,585,317 2. Penempatan pada Bank Indonesia 38,046,361 3. Penempatan pada bank lain 22,931,445 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,417,472 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37,972,458 3. Penempatan pada bank lain 19,313,423 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11,609,497 2. Penempatan pada Bank Indonesia 34,482,395 3. Penempatan pada bank lain 26,093,132 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,260,695 2. Penempatan pada Bank Indonesia 32,182,944 3. Penempatan pada bank lain 26,766,738 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 31 Juli 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 31 Juli 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 10.035 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1.726.219 3. Penempatan pada bank lain 988.082 4. Tagihan spot dan derivatif 16.719

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 April 2018 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 April 2018 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 9.089 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4.826.555 3. Penempatan pada bank lain 1.928.587 4. Tagihan spot dan derivatif 35.715

Lebih terperinci

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL SERTA POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

- 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo )

- 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo ) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 9,471 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,809,222 3. Penempatan pada bank lain 882,630 4. Tagihan spot dan derivatif 21,247

Lebih terperinci

AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN

AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN Laba yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan obyek pajak penghasilan. Jumlah Laba Kena Pajak (SPT) dihitung berdasar ketentuan dan Undang undang yang berlaku dalam tahun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

PENGARUH PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA DAN PENGHEMATAN PAJAK PADA PT. KUKAR MANDIRI SHIPYARD. Popi Surita Kartini

PENGARUH PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA DAN PENGHEMATAN PAJAK PADA PT. KUKAR MANDIRI SHIPYARD. Popi Surita Kartini PENGARUH PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA DAN PENGHEMATAN PAJAK PADA PT. KUKAR MANDIRI SHIPYARD Popi Surita Kartini popi_surita@yahoo.co.id Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TAX PLANNING DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (Studi Pada Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi Wanita Jawa Timur)

IMPLEMENTASI TAX PLANNING DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (Studi Pada Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi Wanita Jawa Timur) IMPLEMENTASI TAX PLANNING DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (Studi Pada Wanita Jawa Timur) Tyas Titi Alkasari Fransisca Yaningwati Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan L1 AKTIVA Aktiva Lancar : Kas dan setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 2.293.762 (2005), Rp 5.920.887 (2006), Rp 3.627.125 (2007) Piutang lainlain Persediaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 November 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 November 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 10.087 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3.680.914 3. Penempatan pada bank lain 1.451.922 4. Tagihan spot dan derivatif 14.824

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset Aset sebagai sumber ekonomi sangat diharapkan oleh seluruh perusahaan dapat memberikan manfaat jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan di kemudian hari. Hal ini

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 219,153 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,642,683 3. Penempatan pada bank lain 1,024,072 4. Tagihan spot dan derivatif 931,484 5. Surat berharga

Lebih terperinci

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 18,172 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 166,785 168,240 3. Penempatan pada bank lain 1,128,825 1,118,035 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga

Lebih terperinci

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD A. UMUM 1. Definisi Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, penyusutan

Lebih terperinci

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya.

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya. BAB 7 ASET TETAP Pendahuluan Aset tetap mempunyai karakteristik: digunakan untuk operasi, berumur lebih dari satu tahun, mempunyai substansi fisik Perusahaan bisnis ingin mengelola aset yang dimilikinya

Lebih terperinci

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 16,800 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 271,059 168,240 3. Penempatan pada bank lain 507,862 1,118,200 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap perusahaan PT. X dan melihat pengaruhnya terhadap Pajak Penghasilan Terhutang Perusahaan sebagai beban pajak terhutang

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO Ayu Lestari, Masthad, Arief Rahman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas

Lebih terperinci

Penerapan Konsep Nilai Waktu Uang Pada Penyusutan Aktiva Tetap dan Pengaruhnya Terhadap Kewajiban Pajak pada PT Synergy Indonesia

Penerapan Konsep Nilai Waktu Uang Pada Penyusutan Aktiva Tetap dan Pengaruhnya Terhadap Kewajiban Pajak pada PT Synergy Indonesia Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis vol. 3, no. 1, 2013, 20-30 ISSN: 2337-7887 (print version) Article History Received 13 May 2013 Accepted 14 June 2013 Penerapan Konsep Nilai Waktu Uang Pada

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, TBK

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, TBK ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, TBK Nama : Ghea Ditha Harsis Madkan NPM : 23213702 Kelas : 3EB28 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Susanti Usman, SE., MMSI. Latar

Lebih terperinci