Risdian Nur Khayatur Rohman (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo)
|
|
- Sonny Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP KE UNIT KERJA REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH PONOROGO Risdian Nur Khayatur Rohman (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo) Abstrak Penyelenggaraan rekam medis merupakan suatu proses yang berkesinambungan, pelayanan berkesinambungan pada unit kerja rekam medis dimulai dari pasien mendaftar sampai pengolahan berkas di unit kerja rekam medis meliputi assembling, coding, analising reporting, dan filling. Setiap hambatan yang mungkin terjadi dalam penyelenggaraan rekam medis dapat mengakibatkan kegiatan menjadi terhambat di pengolahan berkas rekam medis penyelenggaraan rekam medis yang baik adalah ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis pasien rawat inap ke unit kerja rekam medis dengan tepat waktu. Di RSU Muhammadiyah Ponorogo khususnya di bagian rekam medis terdapat beberapa masalah salah satunya keterlambatan. Penelitian ini bertempat di RSU Muhammadiyah Ponorogo yang dilaksanakan selama bulan Maret Juni Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini seluruh berkas rekam medis pasien rawat inap, 16 petugas rawat inap dan 1 petugas rekam medis di bagian assembling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi. Hasil penelitian ini mengetahui jumlah keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dari masing-masing ruang rawat inap. Ruang Mas Mansyur prosentase keterlambatan sebesar 48%, Ruang Ahmad Dahlan prosentase keterlambatan sebasar sebesar 64%, Ruang Siti Walidah prosentase keterlambatan sebesar 52%, Ruang Fahrudin prosentase keterlambatan pengembalian berkas rekam medis sebesar 25%. Berdasarkan prosentase di atas ruang Ahmad Dahlan paling sering yang terlambat mengembalikan berkas rekam medis. Kata Kunci : Rekam Medis, Keterlambatan, Pengembalian. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Rumah sakit adalah industri jasa yang berfungsi untuk memenuhi salah satu kebutuhan primer manusia, baik dari segi individu maupun dari segi masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan derajat hidup manusia (Imron T.A,2009). Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat, serta memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat (Kepmenkes RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008). Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan fungsi dan standard yang telah ditetapkan. Fungsi rumah sakit sesuai Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit adalah menyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. Adapun upaya untuk mendukung tercapainya peningkatan
2 pelayanan rumah sakit adalah dari segi pelayanan medis dan segi pelayanan non medis. Pelayanan medis adalah upaya kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan kepada pasien oleh tenaga medis sesuai dengan standard pelayanan medis dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas secara optimal (Permenkes No.1045/MENKES/PER/XI/2006). Dalam pelayanan non medis berkaitan erat dengan rekam medis karena rekam medis mempunyai peranan penting dalam peningkatan pelayanan rumah sakit. Seiring berjalannya waktu rumah sakit semakin menunjukan kualitas dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal, agar tercapainya pelayanan tersebut banyak faktor harus yang diperhatikan dalam setiap penyelenggaraanya, dari beberapa faktor yang ada salah satunya adalah pelayanan di unit kerja rekam medis. Rekam medis diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnese, penentuan fisik laborotarium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat (Depkes, 2006). Sedangkan menurut Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Penyelenggaraan rekam medis merupakan suatu proses yang berkesinambungan, pelayanan berkesinambungan pada unit kerja rekam medis dimulai dari pasien mendaftar sampai pengolahan berkas di unit kerja rekam medis meliputi assembling, coding, analising reporting, dan filling. Setiap hambatan yang mungkin terjadi dalam penyelenggaraan rekam medis dapat mengakibatkan kegiatan menjadi terhambat di pengolahan berkas rekam medis. Salah satu faktor untuk mendukung penyelenggaraan rekam medis yang baik adalah ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis pasien rawat inap ke unit kerja rekam medis dengan tepat waktu. Terkait dengan ketepatan ini juga sudah dijelaskan pada Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit, setandar pengembalian berkas rekam medis pasien pulang maksimal dalam waktu 2x24 jam. Rekam medis juga berpengaruh untuk mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan, dengan melakukan pendokumentasian secara cepat dan tepat. Berdasarkan hasil observasi pada 23 November 2015 di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo dengan melakukan wawancara kepada kepala unit kerja rekam medis peneliti menemukan masalah di unit kerja rekam medis di bagian assembling. Masalah tersebut berkaitan dengan keterlambatan pengembalian berkas rekam medis pasien rawat inap ke unit kerja rekam medis. Berkas rekam medis seharusnya dikembalikan ke unit kerja rekam medis satu hari setelah pasien dinyatakan pulang oleh dokter, namun di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo dilakukan tidak sesuai dengan peraturan atau SOP (Standard Operational Procedur) yang berlaku di rumah sakit. Dalam (Kepmenkes RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008) tentang standar pelayanan rumah sakit dijelaskan kelengkapan pengisian berkas rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan dan selambatlambatnya dalam waktu 2x24 jam harus ditulis dalam berkas rekam medis.
3 Diketahui prosentase berkas rekam medis yang terlambat dikembalikan cukup tinggi yaitu sebanyak 78,08%, dari 73 berkas rekam medis yang kembali ke unit kerja rekam medis terdapat 57 berkas rekam medis yang terlambat pada bulan november desember Keterlambatan pengembalian ini terjadi karena kurang mengertinya pihak perawat dan dokter bangsal perawatan tentang standard waktu, selain itu ada pihak perawat dari bangsal mempunyai persepsi yang berbeda-beda, ada yang mengembalikan ke unit rekam medis setiap hari tetapi tidak terisi dengan lengkap, ada juga yang menunggu sampai lengkap tetapi waktu pengembalianya lebih dari 2x24 jam. Diketahui juga dari hasil wawancara terhadap kepala unit rekam medis di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo waktu paling lama dalam yaitu sampai 7x24 jam. Hal-hal tersebut berdampak terhadap pengolahan berkas rekam medis selanjutnya di unit kerja rekam medis khususnya di bagian assembling. Solusi dari keterlambatan ini mengadakan diskusi dengan kepala rekam medis dan petugas rekam medis terkait sosialisasi terhadap petugas rawat inap tentang batas waktu. Berdasarkan latar belakang ini maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul Analisa Faktor Penyebab Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap ke Unit Kerja Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo. METODE Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Subyek dari penelitian ini terdiri dari petugas rekam medis dan petugas perawat rawat inap. Informan dalam penelitian ini adalah kepala unit rekam medis. Obyek penelitian ini adalah penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dari ruang rawat inap ke unit rekam medis. Variabel dalam penelitian ini adalah Faktor penyebab keterlambatan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi dan wawancara. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan cara menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Dari hasil wawancara peneliti tidak langsung menulis pada lembar wawncara namun sebelumnya peneliti menerjemahkan terlebuh dahulu dari hasil rekaman pada saat wawancara. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian yang terdiri dari: 1. Pedoman Observasi 2. Pedoman wawancara 3. Buku ekspedisi 4. Berkas rekam medis 5. Alat tulis HASIL PENELITIAN Faktor Penyebab Keterlambatan Dari Faktor Man, Methode Dan Material. Pada penelitian ini peneliti menggunakan 3 subyek yang dijadikan untuk memperoleh informasi, yaitu dari petugas perawat rawat inap, petugas rekam medis dan kepala unit rekam medis sebagai informan. Berikut adalah tabel informasi kriteria petugas rawat inap yang di dapat dari hasil penelitian di RSU Muhammadiyah dari faktor SDM (Man) :
4 Tabel 4.4 Kriteria Pendidikan SDM Petugas Rawat Inap Ruang Juml Prosen No Pendidikan ah tase 1 S1 Keperwatan 2 D3 Keperawatn 3 D3 Kebidanan 1 6% 12 75% 4 25% Dari tabel diatas diketahui klasifikasi pendidikan terakhir petugas rawat inap dalam satu shift jam kerja S1 keperawatan ada 1 petugas dengan prosentase 50%, D3 Keperawatan 12 Petugas dengan prosentase 16% dan 4 petugas D3 Kebidanan dengan prosentase 36%. Tabel 4.5 Kriteria Lama bekerja SDM Petugas Rawat Inap No Lama Jumlah Prosentase bekerja 1 < 1 1 6% Tahun 2 1Tahun 4 25% % Tahun 4 >3 Tahun 6 37% Dari tabel diatas diketahui klasifikasi petugas rawat inap dalam satu shift jam kerja dari lamanya bekerja untuk lama bekerja <1 tahun ada 1 petugas, 1 tahun ada 4 petugas, lama bekerja 2 tahun ada 5 petugas dan >3 tahun ada 6 petugas. No Tabel 4.6 Kriteria Jenis Kelamin SDM Petugas Rawat Inap Jenis Kelamin Jumla h 1 Laki-Laki 7 Petuga s 2 Perempu an 9 Petuga s Prosent ase 43% 56% Dari tabel diatas diketahui klasifikasi Jenis Kelamin petugas rawat inap dalam satu shift jam kerja, petugas lakilaki ada 7 petugas dengan prosentase 43% petugas perempuan 9 petugas dengan prosentase 56%. PEMBAHASAN Mengetahui Faktor Penyebab Keterlambatan Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap dari Sumber daya Manusia (Man) Berdasarkan hasil wawancara terhadap petugas rawat inap di RSU Muhammadiyah Ponorogo, dari 16 petugas rawat inap dengan klasifikasi pendidikan terakhir rata-rata menempuh pendidikan D3 Keperawatan, dan lama bekerja rata-rata sudah bekerja 1-5 tahun. Keseluruhan di ruang rawat inap dalam sekali shift jam kerja terdapat 5-6 perawat terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dari segi pendidikan terakhir bukan menjadi salah satu faktor keterlambatan pengemabalian berkas rekam medis karena dari petugas rawat inap rata-rata sudah memahami standar waktu pengambalian berkas rekam medis. Jenis kelamin bukan faktor dari penyebab terjadinya keterlambatan. Tingkat lama bekerja dapat menjadi faktor penyebab terjadinya keterlambatan, sebanyak 62% dari petugas baru di ruang keperawatan rawat inap, yang lama bekerjanya kurang dari 3 tahun belum sepenuhnya memahami tentang standar waktu. Meskipun pernah dilakukan sosialsasi terkait standar waktu pengembalian berkas rekam medis tetapi patugas masih terlambat dalam mengembalikan. Selain faktor diatas dari hasil wawancara juga diketahui faktor yang menyebabkan keterlambatan pengembalian berkas rekam medis adalah dari dokter belum menandatangani berkas rekas rekam medis, selain itu dari pihak perawat belum melengkapi pengisian kelengkapan berkas rekam medis pasien yang sudah pulang sebelumnya sehingga mengakibatkan berkas rekam medis menumpuk di ruangan rawat inap dan terlambat dikembalikan ke unit rekam medis. Menurut Permenkes No. 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis, bahwa
5 petugas medis harus segera melengkapi rekam medis pasien setelah melakukan pelayanan kesehatan, salah satunya pada formulir resume medis atau ringkasan pulang sekurang kurangnya memuat identitas pasien, diagnosa masuk, hasil pemeriksaan penunjang, diagnosa akhir pengobatan, tindak lanjut dan nama tanda tangan dokter atau dokter gigi yang memberikan pelayan kesehatan. Sedangkan menurut Kepmenkes RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pelayanan rumah sakit dijelaskan kelengkapan pengisian berkas rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan dan selambat-lambatnya dalam waktu 2x24 jam harus ditulis dalam berkas rekam medis. Dengan terisinya data yang lengkap pada pengisian berkas rekam medis maka informasi pasien akan mudah diketahui. Selain itu berkas rekam medis juga tidak akan terlambat dikembalikan ke unit rekam medis karena pengisianya sudah terisi dengan lengkap. Mengetahui Faktor Penyebab Keterlambatan Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap dari Prosedur Yang Ditetapkan (Methode) Dari hasil pengamatan di RSU Muhammadiyah Ponorogo alur terhadap cara pengembalian berkas rekam medis pasien yang sudah pulang meninggalkan ruangan belum sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure) yang berlaku. Prosedur pasien rawat inap yang keluar yaitu : a. Namun demikian sering terjadi keterlambatan pengembalian karena ketidaklengkapan isi berkas Kelengkapan pencatatan lembar / berkas rekam medis yang sudah di isi oleh intalasi pelayanan diteliti kelengkapan pengisianya untuk pengisian kelengkapan yang belum lengkap pengisianya dikembalikan ke instalasi pelayanan terkait. b. Ketepatan waktu penyerahan berkas rekam medis keluar rumah sakit (KRS). c. Batas waktu penyerahan berkas rekam medis paling lambat adalah 2 x 24 jam d. Untuk penyerahan lebih dari 3 hari dilaporkan ke unit terkait. Rekam medis tersebut sehingga sering terjadi keterlambatan dalam ke unit rekam medis di bagian assembling. Keterlamabatan waktu pengembalian berkas rekam medis yang tinggi dari ruang rawat inap ke unit rekam medis mempunyai efek negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh suatu instansi rumah sakit. Menurut (Purwaningtias,2003) dalam (Yulia Rachma,2012), ketidaktepatan waktu mampu menimbulkan reaksi komplain dari keluarga pasien, dimana ketika pasien kembali untuk kontrol beberapa hari post rawat inap, berkas rekam medisnya terlambat ditemukan oleh petugas karena tidak tersedia di rak penyimpanan sehingga pasien mengalami keterlambatan pelayanan kesehatan. Berkas rekam medis pasien yang kurang lengkap sering tertahan pada ruangan rawat inap, sedangkan dibagian assembling harus sesegera mungkin melakukan pendataan. Apabila berkas rekam medis tersebut belum lengkap maka berkas rekam medis tersebut akan dikembalikan lagi ke ruang rawat inap untuk dilengkapi kembali pengisiannya dalam kurun waktu 14 hari setelah pengembalian baik sudah lengkap maupun belum lengkap. Dengan dijalankannya pekerjaan sesuai SOP (Standard Operational Procedure) yang ditetapkan di RSU Muhammadiyah Ponorogo, maka pelayanan terhadap pasien di rumah sakit juga akan meningkat dan berkualitas. Mengetahui Faktor Penyebab Keterlambatan Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap dari Sarana dan Prasarana (Material) Dari hasil pengamatan terhadap faktor sarana dan prasrana yang dapat menunjang pelayanan di unit rekam medis, sesuai dengan teori dimana sarana dan prasarana adalah semua benda yang tidak bergerak maupun
6 bergaerak yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan suatu kegiatan (Daryanto, 2011), Berdasarkan hasil observasi terhadap faktor sarana dan prasarana di unit rekam medis di RSU Muhammadiyah Ponorogo, Terdapat buku eksepdisi pengembalian berkas rekam medis. Di buku ekspedisi setiap kegiatan pengembalian dicatat dengan memberi nama petugas yang mengembalikan, tanggal pengembalian, dan tanda tangan petugas yang mengembalikan. Fungsi dari buku ekpedisi ini adalah untuk mengetahui berkas rekam medis yang sudah dikembalikan dan harus ditulis pada buku ekspedisi, jika pada unit assembling menanyakan berkas rekam medis pada ruang rawat inap sudah kembali apa belum, petugas rawat inap bisa langsung memberi tahu dan tidak susah dalam pencarian (Rionanda, F.S, 2013). Jarak antara ruangan rawat inap dengan instalasi unit rekam medis yang lumayan jauh, sehingga berkas rekam medis yang akan dikembalikan sering terlambat. Apabila hanya satu berkas rekam medis ada kemungkinan petugas timbul rasa malas untuk mengembalikan karena jarak yang lumayan jauh, walaupun hanya satu berkas rekam medis seharusnya dikembalikan sesegera mungkin ke unit rekam medis dan tidak usah menunggu berkas rekam medis banyak karena data pasien yang sudah pulang harus sesegera mungkin dicatat di unit rekam medis untuk dilakukan pendataan. Hal ini sering terjadi padahal sudah ada aturan tentang peraturan pengembalian berkas rekam medis yang sudah dibuat oleh rumah sakit. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSU Muhammadiyah Ponorogo, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosentase keterlambatan dari masing-masing ruang rawat inap cukup tinggi. Dari Ruang Mas Mansyur dari 29 berkas rekam medis yang kembali ke unit rekam medis terdapat 14 berkas rekam medis yang terlambat jika diprosentasekan sebasar 48%, Ruang Ahmad Dahlan dari 25 berkas rekam medis yang kembali ke unit rekam medis terdapat 16 berkas rekam medis yang terlambat jika diprosentasekan sebasar 64%, Ruang Siti Walidah dari 17 berkas rekam medis yang kembali ke unit rekam medis terdapat 9 berkas rekam medis yang terlambat jika diprosentasekan sebasar 52%, Ruang Fahrudin dari 25 berkas rekam medis yang kembali ke unit rekam medis terdapat 13 berkas rekam medis yang terlambat jika diprosentasekan sebasar 25%. 2. Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis disebabkan oleh faktor Sumber Daya Manusia (Man). Petugas rawat inap terlambat mengembalikan berkas rekam medis dari ruang rawat inap ke unit rekam medis hal ini disebabkan karena pihak perawat belum selesai melakukan pengisian berkas rekam medis pasien secara lengkap. Selain dari pihak perawat, dari pihak dokter juga mempengaruhi dari terjadinya penyebab keterlambatan berkas rekam medis dikarenakan pihak dokter belum menandatangani berkas rekam medis pasien rawat inap yang sudah dinyatakan pulang / selesai mendapatkan pelayanan. 3. Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dari faktor prosedur yang berlaku di rumah sakit (Methode). Petugas rawat inap dan petugas rekam medis sudah mengetahui SOP (Standard Operational Procedure) terkait waktu pengembalian berkas rekam medis pasien rawat inap yang
7 sudah dinyatakan pulang Keluar Rumah Sakit (KRS). Namun faktanya kasus keterlambatan masih cukup tinggi, ini disebabkan beban kerja perawat yang cukup tinggi dan juga tentang pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap yang sudah pulang belum di isi secara lengkap sehingga berkas rekam medis menumpuk di ruang rawat inap. 4. Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dari faktor sarana dan prasarana (Material). Unit rekam medis di RSU Muhammadiyah Ponorogo sudah menggunakan buku ekspedisi unuk setiap kegiatan pengembalian berkas rekam medis. setiap petugas rawat inap yang mengembalikan berkas rekam medis sudah mencatat di buku ekspedisi dengan tepat. Saran Untuk menghindari terjadinya masalah keterlambatan pengembalian berkas rekam medis, maka peneliti memberikan saran agar pengembalian berkas rekam medis dikembalikan dengan tepat waktu, yakni sebagai berikut : 1. Bagi petugas rawat inap sebaiknya meningkatkan kerja sama dengan dokter penanggung jawab pasien dalam melakukan pengisian berkas rekam medis dengan tepat waktu agar pengembalian berkas rekam medis bisa dikembalikan dengan tepat waktu. 2. Bagi kepala unit rekam medis sebaiknya memberikan motivasi atau pengarahan kepada petugas rawat inap tentang waktu agar pengembalian berkas rekam medis dikembalikan dengan tepat waktu demi tercapainya pelayanan yang lebih baik terhadap RSU Muhammadiyah Ponorogo. 3. Bagi rumah sakit sebaiknya lebih menekankan aturan / SOP (Standard Operational Procedure) yang berlaku di RSU Muhammadiyah Ponorogo tentang waktu pengembalian berkas rekam medis kepada seluruh petugas medis maupun petugas rekam medis. DAFTAR PUSTAKA 2006, Pedoman Pengolahan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, Jakarta : Departemen Kesehatan RI Direktorat Pelayanan Medik Avita Fardaningrum, 2013, Aspek Pengendalian Tingkat Keterlambatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Dari Rawat Inap Ke Assembling Di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Periode Februari Tahun KTI Universitas Dian Nuswantoro. Semarang. Daryanto, Adminstrasi Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta Eri Rustiyanto, 2009, Etika Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Gemala R. Hatta, 2008, Pedoman Informasi Manajemen Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia Kepmenkes RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Kepmenkes RI No. 560/MENKES/SK/IV/2003 tentang Tarif Perjan Rumah Sakit Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/ 2008 Tentang Rekam Medis
8 Rionanda, F.S Aspek Aspek Pengendalian Keterlambatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Ke Assembling Di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang Bulan Januari KTI Universitas Dian Nuswantoro. Semarang. Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. TA, Imron, 2009, Manajemen Logistik Rumah Sakit. Jakarta: Sagung Seto. UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Yulia, R Pengaruh Karakteristik Individu Dokter Dan Petugas Pengembalian Berkas Rekam Medis (Pos Perawatan) Terhadap Mutu Berkas Rekam Medis Paien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun Skripsi FKM Universitas Indonesia. Jakarta. Sumber Internet: Eem, Huzaimah Implementasi Fungsi Fungsi Manajemen Pada Layanan Kesehatan Cuma Cuma (LKC) Ciputat Tangerang bersumber dari[internet] bitstream/ /18916/1/eem%2 0HUZAIMAH-FDK.pdf [diakses pada senin 29 februari 2016 jam wib]
EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO
EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO Nanang Eko Bayu Saputro (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo) ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU no 44 tahun 2009 tentang rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggara upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat
Lebih terperinciTinjauan Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Di RS. X, Mei - Juni 2013
Tinjauan Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Di RS. X, Mei - Juni 2013 Rinto Rivanto 1, Nur Saputri 1 1 Program Studi D3 Manajemen Pelayanan Rumah Sakit STIKes MH. Thamrin Alamat korespondensi: Jln.
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA
FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA Izha Sukma Rahmadhani 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu sistem/bagian dari sistem pelayanan kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas yang masing-masing
Lebih terperinciTINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN
TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN Risqi Vidia Astuti (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo) ABSTRAK Pendahuluan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi kesehatan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk masyarakat, dimana pasien dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang diinginkan, yang meliputi pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana prasarana yang menyediakan pelayanan bersifat preventif, promotif dan rehabilitatif yang saling berhubungan, padat pakar, dan dibangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan suatu sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan kepada masyarakat, baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat. Pelayanan
Lebih terperinciJurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Bakti Nusantara, Gorontalo,
TINJAUAN RESUME MEDIS PADA BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO 2017 1 Nur Pratiwi Saud. 1 Karsimim Umar 1 1 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat profesi dan padat modal. Agar Rumah Sakit dapat melaksanakan fusngsi dengan baik, maka di rumah
Lebih terperinciTINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017
TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017 Rachmat Ipango 1. Tia Larastika Miu 1 1 Jurusan Rekam Medis
Lebih terperinciAnalisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap Desy Riyantika 1 1 STIKes Surya Mitra Husada Kediri Email : desyriyantika28@gmail.com Received 21 April
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit
xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi yang terus-menerus mengalami perkembangan. Perkembangan yang terjadi tidak hanya pada bidang ilmu pengetahuan, teknologi
Lebih terperinciPENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPANDOKUMENREKAM MEDIS RUANG PERINATOLOGIDI RUMAH SAKIT UMUM DARMAYU PONOROGO
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPANDOKUMENREKAM MEDIS RUANG PERINATOLOGIDI RUMAH SAKIT UMUM DARMAYU PONOROGO Anggun Aurina Ucha S. (Prodi D3 PMIKSTIKes Buana HusadaPonorogo) ABSTRAK Anggun Aurina Ucha
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN
MANAJEMEN ORGANISASI SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIT KERJA REKAM MEDIK RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH PONOROGO Khasyyati Setya Wardani (STIkes Buana Husada Ponorogo) Rumpiati (STIkes Buana Husada Ponorogo)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen Rumah Sakit pada dasarnya terdiri atas manajemen medis / profesi yang berupa pengelolaan pelayanan medis dan manajemen non medis yang berupa pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan informasi disemua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di era globalisasi mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan informasi disemua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan kesehatan. Seiring
Lebih terperinciGAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA
GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA Ulfah Fauziah 1, Ida Sugiarti 2 1 Mahasiswa D IV Politeknik Piksi Ganesha, ulfahfauziaah@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 269/MenKes/Per/III/2008 pasal 1 rekam medis yaitu berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, untuk mewujudkan peningkatan
Lebih terperinciA. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Hatta (2010) Rumah sakit merupakan satu sistem/bagian dari sistem pelayanan kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja secara otonom
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyedia sarana pelayanan kesehatan harus selalu memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003, berarti Indonesia bebas dimasuki oleh investor asing termasuk
Lebih terperinciTinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi
Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi Atik Dwi Noviyanti 1, Dewi Lena Suryani K 2, Sri Mulyono 2 Mahasiswa Apikes Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization, rumah sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat penyelenggaraan upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk masyarakat, di mana pasien dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang diinginkan, yang meliputi pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang identitas pasien, anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan
Lebih terperinciTINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK
TINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK Sistem penyimpanan yang diterapkan di Utara Medan menggunakan sistem sentralisasi,
Lebih terperinciPENGARUH SIKAP PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR PEMERIKSAAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM HERNA MEDAN TAHUN 2015
PENGARUH SIKAP PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR PEMERIKSAAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM HERNA MEDAN TAHUN 2015 FITRIYANI LUBIS ABSTRAK Kelengkapan rawat inap adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. fasilitas kesehatan padat teknologi dan padat pakar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinci: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling
Aspek Pengendalian Tingkat Keterlambatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Dari Rawat Inap Ke Assembling Di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Periode Februari Tahun 2013 Avita Fardaningrum*), Jaka Prasetya
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN 2016 IDENTITAS INFORMAN I ( DOKTER) Umur : Pendidikan : Status kepegawaian : Masa kerja : PERTANYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sangat erat berhubungan dengan bagian rekam medis. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah sakit. Rekam medis merupakan bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari pembangunan kesehatan ditetapkan dalam suatu sistem yang kita kenal dengan sisitem kesehatan nasional, yang memuat arahan dan tujuan yang menjadi pedoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes No. 269/MENKES/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek kedokteran
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN INFORMASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedokteran dan kedokteran gigi. Salah satu fasilitas pelayanan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Permenkes RI 269/MENKES/PER/III/2008 sarana pelayanan kesehatan adalah tempat menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang penting bagi masyarakat. Rumah Sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan
Lebih terperinciTINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL
TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL Satriyo Hananto P *), Kriswiharsi Kun S, M.Kes **) *) Alumni Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. populasi, kebutuhan pemeliharaan sumber daya kesehatan, peningkatan Ilmu. secara efisien dan efektif (Hatta, 2008).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan menghadapi banyak tantangan termasuk peningkatan usia harapan hidup yang cenderung mengubah pola penyakit populasi, kebutuhan pemeliharaan sumber
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN
PRIORITAS MASALAH DI UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA PONOROGO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment) Laila Febgriantie (STIKes Buana Husada Ponorogo) Ani Rosita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin tinggi tingkat kecerdasan dan sosial ekonomi masyarakat, maka pengetahuan mereka terhadap penyakit, biaya, administrasi maupun upaya penyembuhan semakin baik.
Lebih terperinciTINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA
TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV. 04. 04. 04 SLAMET RIYADI SURAKARTA Puji Retnowati, Antik Pujihastuti, Rohmadi, APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktif dalam mewujudkan derajat kesehatanyang optimal, dalam hal bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang sangat kompleks, padat informasi, padat profesi dan padat modal. Rumah sakit berperan aktif dalam mewujudkan
Lebih terperinciHUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012
HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Kepmenkes Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012
TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012 Dyah Ayu Wardani, Tri lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
38 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara wawancara mendalam (indepth interview) dengan menggunakanpedoman wawancara mendalm sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015
ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015 Dita Ningias*), Arif Kurniadi*) *) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa rumah. sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap instansi baik instansi pemerintah maupun swasta memiliki dokumen-dokumen penting yang harus tetap disimpan dan dijaga dengan baik, karena berkaitan langsung
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN 1. Faktor dan Presentase Ketidaklengkapan Ketidaktepatan pengisian lembar resume pasien rawat inap setelah 1x24 jam di rumah sakit Lestari Raharja Magelang. a. Berdasarkan
Lebih terperinciAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA PONOROGO Ayu anggraini (NIM : )
AKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA PONOROGO Ayu anggraini (NIM :201402003) Rumpiati, S.ST.,M.PH, Nanang Trihandoko, S.Pd.,M.H Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen. mendapatkan pelayanan gawat darurat. 2
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah Sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mutlak dibutuhkan oleh segenap lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan baik individu
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG
STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG Edy Susanto 1, Adhani Windari 2, Marsum 3 1,2,3 Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lainnya yang diberikan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap
Lebih terperinciANALISA TATA LETAK RUANG PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM MUSLIMAT PONOROGO
NIS TT ETK RUNG PENYIMPNN DOKUMEN REKM MEDIS DI RUMH SKIT UMUM MUSIMT PONOROGO CHUS DI NIS (Prodi D3 PMIK STIKes uana Husada Ponorogo) STRK Rekam Medis diselenggarakan oleh Unit Rekam Medis salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator mutu rekam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung operasional upaya kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan begitu kompleksnya masalah hidup sekarang ini menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat profesi dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat komplek sifatnya dan menyangkut semua
Lebih terperincidimiliki oleh suatu instansi. Man yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) adalah petugas yang bertanggung jawab mengisi formulir / berkas.
Faktor-faktor Keterlambatan Penyerahan DRM Rawat Inap ke Bagian Assembling di RSUD. Tugurejo Semarang Pada Periode Bulan April 2013 Oleh : Riska Setyawan Abstract Precision delivery of hospitalization
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia, baik itu sehat jasmani maupun rohani. Dengan tubuh dan jiwa yang sehat, setiap manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
Lebih terperinciJURNAL PERMATA INDONESIA Halaman Volume 8, Nomor 2, November 2017 ISSN
JURNAL PERMATA INDONESIA Halaman 89-102 Volume 8, Nomor 2, November 2017 ISSN 2086-9185 TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KERAHASIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING
Lebih terperinciBAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN Komponen Masukan (Input) 1. Tenaga rekam medis jumlahnya sudah mencukupi untuk Rumah Sakit
1 BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penyelenggaraan rekam medis rawat inap di RSI Ibnu Sina Padang, dapat disimpulkan sebagai berikut: 6.1.1 Komponen Masukan (Input) 1. Tenaga rekam medis jumlahnya
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8. 1 Kesimpulan 1. Angka ketidaklengkapan rekam medis rawat inap bulan April tahun 2008 berdasarkan ruangan rawat inap telah ditemukan yaitu: identitas pasien 0%, resume medis
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PENGISIAN FORMULIR VERIFIKASI (INA-CBG S) PADA REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RSUP Dr. M. DJAMIL
MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.73 Desember 2016 TINJAUAN PELAKSANAAN PENGISIAN FORMULIR VERIFIKASI (INA-CBG S) PADA REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RSUP Dr. M. DJAMIL Oleh : Linda Handayuni Dosen Prodi D-3 RMIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan tempat yang didirikan untuk menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat penyelenggaraan upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan
Lebih terperinciJurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: (online); X (Printed)
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed) ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR PER RUANGAN BERDASARKAN INDIKATOR DEPKES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU RI no 44 tahun 2009, pengertian Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
Lebih terperinciURAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK
URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK A. Kepala Instalasi Rekam Medik 1. Membuat dan mengevaluasi sistem registrasi (pendaftaran pasien) 2. Membuat dan mengevaluasi prosedur pencatatan rekam medis 3. Merencanakan
Lebih terperinciANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011
ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 20 Fitri Hastuti, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra
Lebih terperincipendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai tenaga medik, keperawatan, penunjang medik dan rujukan, pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis (RM) bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, Aspek hukum dan etika profesi, Manajemen rekam medis & informasi kesehatan, Menjaga mutu rekam
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Permenkes Nomor 269/Menkes/per/III tahun 2008 tentang Rekam Medis, terdapat 7 kompetensi pokok Rekam Medis yaitu Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, Aspek
Lebih terperinci