ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN BUNGA ADENIUM PT GODONGIJO ASRI DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN. Oleh INDRI DWI SEPTIANY H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN BUNGA ADENIUM PT GODONGIJO ASRI DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN. Oleh INDRI DWI SEPTIANY H"

Transkripsi

1 ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN BUNGA ADENIUM PT GODONGIJO ASRI DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN Oleh INDRI DWI SEPTIANY H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

2 ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN BUNGA ADENIUM PT GODONGIJO ASRI DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh INDRI DWI SEPTIANY H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

3 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN BUNGA ADENIUM PT GODONGIJO ASRI DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh INDRI DWI SEPTIANY H Menyetujui, Mei 2009 Dr. Ir. Muhammad Syamsun, MSc Dosen Pembimbing Mengetahui, Dr. Ir. Jono M. Munanadar, MSc Ketua Departemen Tanggal Lulus :

4 iii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 28 September Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan Bapak H.M Soekotjo (Alm) dan Ibu H. Anisah. Penulis mengawali jenjang pendidikan di TK Tunas ARCO Sawangan Depok pada tahun 1994, lalu melanjutkan ke SDN Pengadilan 5 Bogor. Pada tahun 2000, penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Bogor dan melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 3 Bogor dengan mengambil jurusan IPA program akselerasi pada tahun Pada tahun 2005, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) dan memilih program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

5 iv KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Adanya perkembangan trend tanaman hias menyebabkan jumlah pengusaha tanaman hias semakin meningkat. Sehingga perusahaan harus melakukan perencanaan strategi pemasaran agar mampu bersaing dan mempertahankan pelanggan di tengah tingginya persaingan antar pengusaha tanaman hias. Peramalan penjualan dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh PT Godongijo Asri dalam perencanaan strategi pemasaran. Skripsi ini berjudul Analisis Peramalan Penjualan Bunga Adenium PT Godongijo Asri Dalam Rangka Perencanaan Strategi Pemasaran. Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr. Ir Muhammad Syamsun, MSc sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi, dan pengarahan kepada penulis. 2. Dr. Ir. Abdul Kohar, MSc dan Dra. Siti Rahmawati, MPd sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan yang sangat berarti kepada penulis. 3. Almarhum Bapak, Ibu, Kakak, dan Adikku yang telah memberi kasih sayang, inspirasi, semangat dan do a yang tulus. 4. Om Sukamto dan Tante Hesty atas segala bantuan baik moril maupun materiil yang diberikan selama menjalankan kuliah hingga menyelesaikan kuliah. 5. Bapak Slamet Budiarto, Ibu Jane Nadeak, Mas Julianto, dan seluruh staf beserta karyawan di PT Godongijo Asri yang telah memberikan data dan informasi dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun skripsi ini.

6 v 6. Seluruh dosen, staf pengajar dan karyawan maupun karyawati di Departemen Manajemen, FEM IPB, yang selalu membantu penulis selama masa perkuliahan (Maaf Pak Hadi selalu merepotkan). 7. Sahabat setiaku ; Dewi, Wanti, Sari, Ella, dan Tyas, yang selalu bersama dari awal perkuliahan di manajemen baik senang maupun susah dan tak pernah lelah memberi dukungan kepada penulis ketika menyusun skripsi ini (Segera menyusul ya teman-teman!). 8. Muhammad Faisal Reza dan Anisa Novia atas segala perhatian, selalu setia menjadi teman bercerita, dan juga telah memberi warna hidup yang berbeda pada penulis (thanks, for being my second family!). 9. Tri, Mita, dan Agung, teman seperjuangan selama menyusun skripsi ini (akhirnya perjuangan selama ini tidak sia-sia!). 10. Kakak-kakak di Departemen Manajemen Angkatan 41 yang selalu memberi informasi selama masa perkuliahan hingga penyusunan skripsi (Especially for Rizqy Pranaputra yang selalu bersedia meminjamkan buku setiap semester, Ka Gitri dan Angga untuk supportnya selama menjalankan sidang). 11. Miki, Minyaw, dan Onny yang selalu menghibur setiap penulis mulai merasa jenuh dan kesulitan ketika menyusun skripsi ini. 12. Teman-teman di Departemen Manajemen Angkatan 42 (Especially Nindya) yang selalu bersama-sama membuat kenangan indah selama kuliah. 13. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas kebaikannya. Tidak ada gading yang tak retak. Masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dibutuhkna untuk hal yang lebih baik. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis maupun pihak yang membutuhkan. Bogor, Mei 2009 Penulis

7 vi DAFTAR ISI ABSTRAK RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 5 II. TINJAUAN PUSTAKA Bunga Adenium Asal dan Lingkungan Hidup Adenium Daya Tarik Adenium Peramalan Metodologi Peramalan Metode Peramalan Kuantitatif Metode Peramalan Kualitatif Definisi Pemasaran Strategi Pemasaran Bauran Pemasaran Pengertian Penjualan Penelitian Terdahulu III. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Lokasi dan Waktu Penelitian Metodologi Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT Godongijo Asri Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan iii iv vi viii ix x

8 vii Trendsetter Adenium Lokasi PT Godongijo Asri Sarana dan Fasilitas PT Godongio Asri Struktur Organisasi Perusahaan Agen Pemasaran PT Godongijo Asri Segmentation, Targeting, dan Positioning Segmentation Targetting Positioning Bauran Pemasaran Produk Harga Tempat/ Distribusi Promosi Analisis Peramalan Penjualan Hasil Peramalan Time Series Intepretasi Hasil Peramalan Penjualan Perencanaan Strategi Pemasaran Implikasi Manajerial Bagi Perusahaan KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 64

9 viii DAFTAR GAMBAR No Halaman 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tahapan proses penelitian Segmen Pasar Godongijo Skematik Penetapan Harga Jual pada PT Godongijo Asri Logo PT Godongijo Asri.. 45

10 ix DAFTAR TABEL No Halaman 1. Nilai PDB Hortikultura Tahun Sentra Tanaman Hias di Indonesia Tahun Jumlah Usaha Tanaman Hias Di Jawa Barat tahun Perbedaan Adenium dengan Kamboja Empat P Penjual dan Empat C Pelanggan Bagian-bagian Area PT Godongijo Asri Strategi Promosi PT Godongijo Asri Data Volume Penjualan Adenium (April April 2009) Peramalan Penjualan Bunga Adenium Nilai MAPE dan Jenis Metode Time Series Kontribusi Tiap Segmen Pasar 54

11 x DAFTAR LAMPIRAN No Halaman 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Struktur Organisasi Godongijo Asri Grafik ACF Bunga Adenium Harga Bunga Adenium per Kelas Hasil Olah Data Time Series dan Regresi 71

12 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan spesies flora. Dari jenis flora yang tumbuh di dunia, diantaranya tumbuh di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 26 persen telah dibudidayakan dan sisanya 74 persen masih tumbuh liar di hutan-hutan. Tanaman yang dibudidayakan tersebut berupa tanaman pangan termasuk sayuran dan buahbuahan, perkebunan, serta tanaman hias. Tanaman hias memberikan kontribusi cukup besar bagi perekonomian nasional yang ditunjukan oleh perolehan Produk Domestik Bruto (PDB) pada beberapa tahun terakhir (Tabel 1). Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Tahun Kelompok Komoditi Buahbuahan Nilai PDB (dalam milyar rupiah) Rata-rata % ,25 11,84 Sayuran ,5 9,12 Biofarmaka ,25 34,07 Tanaman Hias ,5 1,54 Hortikultura ,5 11,08 Sumber : (2008) Salah satu wilayah di Indonesia yang semua propinsinya penghasil tanaman hias adalah pulau Jawa. Tabel 2 menunjukan bahwa semua propinsi di pulau tersebut memiliki sentra tanaman hias tertentu seperti Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Kota ataupun kabupaten di Jawa Barat yang termasuk sentra tanaman adalah Bandung, Cianjur, Sukabumi, Bogor, Karawang, Bekasi, Garut, dan Depok. Tanaman hias berkembang sesuai dengan perubahan selera masyarakat sehingga trendnya sering mengalami perubahan yang tak terduga. Pasca krisis ekonomi 1998, telah menunjukan bahwa prospek tanaman semakin

13 2 cerah. Mulai dari adenium, aglaonema, euphorbia, hingga anthurium. Trend tanaman jenis wave of love dengan harga mencapai ratus jutaan rupiah pun pernah terjadi pada tahun 2006 hingga 2007 silam. Hal tersebut dinilai sebagai peluang yang menjanjikan bagi pebisnis untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Tabel 2. Sentra Tanaman Hias di Indonesia Tahun 2008 Pulau Provinsi Kota/ Kabupaten Sumatera Jawa Bali Kalimantan Sulawesi Nusa Tenggara Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Riau Lampung Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Bali Kalimantan Barat Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Gorontalo Nusa Tenggara Barat Kota Medan, Kab. Tanah Karo, Kab. Deli Serdang, Kab. Simalungan Kota Padang Kota Palembang, Kab. Muara Enim, Kab. Ogan Komering Ilir Kota Pekanbaru, Kota Batam Kota Bandarlampung, Kab. Lampung barat, Kab. Lampung selatan Kota Tangerang, Kab. Serang Jakarta Barat, Jakarta Selatam, Jakarta utara Kota dan Kab. Bandung, Kab. Cianjur, Kab. Sukabumi, Kota dan Kab. Bogor, Kab. Karawang, Kota dan Kab. Bekasi, Kab. Garut, Kota Depok Kota dan Kab. Semarang, Kab. Magelang, Kab. Karanganyar, Kab. Sukoharjo, Kab. Klaten, Kab. Cilacap, Kab. Kendal Kab. Jogja, Kab. Sleman, Kab. Bantul Kab. Malang, Kab. Pasuruan, Kab. Kediri, Kab. Jombang, Kab. Mojokerto, Kab. Lumajang, Kab. Banyuwangi, Kab. Kota batu, Kab. Sumenep Kota Denpasar, Kab. Gianyar, Kab. Tabanan, Kab. Karangasem Kota Pontianak, Kab. Ketapang, Kab. Kapuas, Kab. Landak Kota Samarinda Kota Manado, Kota Tomohon, Kab Minahasa Kota Makasar Kota Gorontalo, Kab. Boalemo Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Timur, Kab. Bima, Kab. Mataram

14 3 Sumber : Direktorat Jendral Tanaman Hias (2008) Adanya trend terhadap tanaman hias, menyebabkan jumlah pengusaha tanaman hias di Jawa Barat mengalami peningkatan. Tahun 2008, jumlah usaha tanaman (PD, PT, PTP, CV, koperasi, yayasan) mencapai 126 unit (Tabel 3). Jumlah tersebut merupakan usaha tanaman hias yang terdaftar resmi dan belum termasuk usaha yang berkembang tanpa ijin SIUP dari Dinas Perindustrian. Jumlah usaha tanaman hias saat ini belum dapat dicacah secara pasti, mengingat banyaknya usaha tanaman hias yang berkembang tanpa ijin resmi dari pemerintah. Tabel 3. Jumlah Usaha Tanaman Hias Di Jawa Barat Tahun Jumlah Usaha Florikultur unit unit unit unit unit unit Sumber : BPS, 2008 Depok mulai dikenal sebagai sentra tanaman hias karena kecamatan Sawangan yang berkontribusi besar untuk beberapa jenis tanaman hias. Depok merupakan sentra tanaman hias pada komoditas anggrek, bougenvil, cemara, palem, cracaena, agalonema, anthurium, dan adenium. PT Godongijo Asri merupakan salah satu perusahaan tanaman hias terkemuka yang terdaftar dalam 126 perusahaan tanaman hias pada wilayah Jawa Barat. PT Godongijo Asri atau Godongijo Nursery yang terletak di Depok, Jawa Barat, memusatkan bisnisnya pada produksi, pemasaran, dan distribusi tanaman adenium dan juga tanaman hias non adenium, seperti tanaman daun, batang, dan bunga. Meningkatnya jumlah pengusaha tanaman hias, menyebabkan Godongijo Nursery harus mampu mempertahankan pelanggannya, bahkan meningkatkan jumlah konsumennya agar dapat bertahan dalam industri tanaman hias. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh PT Godongijo Asri adalah dengan melakukan peramalan penjualan. Melalui analisis peramalan penjualan dapat membantu Godongijo dalam membuat perencanaan strategi

15 4 pemasaran yang lebih tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan industri tanaman hias Perumusan Masalah PT Godongijo Asri merupakan salah satu perusahaan tanaman hias yang mengutamakan penjualannya pada produk bunga adenium. Sejak Godongijo memproduksi dan memasarkan tanaman adenium, pasar selalu tumbuh dengan baik, diindikasikan dengan penjualan yang meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pasar belum jenuh, dan masih berpotensi untuk terus merambat naik. Dalam dunia bisnis, peramalan yang akurat akan mampu memberikan gambaran tentang masa depan perusahaan dan keberlangsungan penjualan suatu produk melalui proses perencanaan pemasaran yang matang. Berdasarkan gambaran yang diperoleh, pihak manajemen perusahaan akan semakin mampu dalam meningkatkan kinerjanya melalui perencanaan yang baik dalam kaitannya dengan strategi pemasaran. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini antara lain: 1. Bagaimana pola penjualan bunga adenium PT Godongijo Asri? 2. Metode peramalan time series apa yang terbaik untuk meramalkan penjualan Bunga Adenium PT Godongijo Asri berdasarkan pola data penjualan? 3. Bagaimana peramalan penjualan dapat menjadi acuan dalam perencanaan strategi pemasaran yang mungkin diterapkan PT Godongijo Asri? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan pelaksanaan penelitian ini yaitu: 1. Mengidentifikasi pola penjualan bunga adenium PT Godongijo Asri. 2. Menganalisis metode peramalan time series terbaik untuk meramalkan penjualan bunga adenium pada PT Godongijo Asri.

16 5 3. Mendapatkan hasil peramalan sehingga dapat menjadi acuan dalam perencanaan strategi pemasaran yang mungkin diterapkan PT Godongijo Asri Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi PT Godongijo Asri, hasil analisis diharapkan dapat menjadi acuan dalam perencanaan strategi pemasaran yang sesuai bagi pelaksanaan kegiatan perusahaan terutama daam menghadapi persaingan yang semakin kuat. 2. Bagi peneliti, penilitian ini berguna sebagai bahan aplikasi hasil perkuliahan dan sangat bermanfaat dalam penyelesaian tugas akhir peneliti untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. 3. Bagi pembaca atau pihak lainnya, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan menjadi tambahan informasi Ruang Lingkup Penelitian Produk PT Godongijo Asri yang dianalisis hanya produk unggulan perusahaan, yaitu bunga adenium. Data yang dianalisis berupa data deret waktu dalam bentuk data penjualan bulanan periode April 2007 April Penelitian ini terbatas pada empat jenis metode time series yang digunakan untuk mencapai tujuan peramalan yaitu dalam rangka perencanaan strategi pemasaran untuk meningkatkan jumlah pelanggan sehingga dapat meningkatkan profit perusahaan. Selain itu, penelitian ini hanya membahas sampai pada perencanaan strategi pemasaran dalam perspektif segmentasi, targeting, dan positioning (STP) dan bauran pemasaraan perusahaan.

17 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bunga Adenium Adenium obesum di Indonesia dikenal dengan sebutan kamboja jepang. Masyarakat menyebutnya kamboja karena batangnya bergetah seperti pohon kamboja dan bunganya menyerupai bunga kamboja. Sebenarnya, adenium dan kamboja adalah dua jenis tanaman yang berlainan meskipun keduanya berasal dari family yang sama. Adenium memiliki nama ilmiah Adenium Sp, sedangkan nama ilmiah kamboja Plumeria Sp. Beberapa perbedaan adenium dengan kamboja dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Perbedaan Adenium dengan Kamboja Pembeda Adenium Kamboja Genus Adenium Plumeria Sosok Kecil Tinggi dan besar Daun Kecil dan membulat Daun panjang Pangkal Batang Seperti umbi dapat membesar Tidak berumbi Kegunaan Sebagai tanaman hias Tanaman pelindung Sumber : Sugih, 2003 Namun akhir-akhir ini, tanaman ini lebih populer dengan nama adenium. Fungsi utama adenium adalah sebagai tanaman hias. Tanaman ini memang cocok ditanam di Indonesia karena iklim tropisnya. Kebanyakan masyarakat mengagumi tanaman ini karena keindahan bunga dan sosoknya yang menyerupai tanaman bonsai. Adenium dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu adenium spesies alam dan adenium hibrida. Adenium spesies alam adalah jenis yang muncul secara alami tanpa campur tangan manusia. Contoh dari adenium spesies alam seperti adenium obesum, adenium arabicum, dan adenium somalense. Sedangkan adenium hibrida merupakan hasil penyilangan antar spesies sehingga didapatkan variasi jenis adenium, baik variasi bentuk dan warna bunga maupun bentuk daun (Sugih, 2006).

18 Asal dan Lingkungan Hidup Adenium Adenium berasal dari daerah gurun pasir di daratan Afrika, seperti di Senegal, Kenya, Mozambique, Namibia, dan sekitarnya. Karena berasal dari gurun pasir makan adenium juga mempunyai julukan desert rose yang artinya mawar padang pasir. Di habitat aslinya, adenium merupakan tanaman semak yang tumbuh liar di daerah gurun yang panas. Tanaman ini menyimpan air di dalam akarnya sehingga dapat bertahan hidup di daerah yang kering. Melihat tempat asalnya, adenium merupakan tanaman yang memerlukan sinar matahari penuh, tidak memerlukan banyak air, dan menyukai media tanaman yang porous. Dengan mempertimbangkan ketiga hal tersebut, tanaman dapat hidup subur. Di tempat asalnya, tanaman yang tumbuh subur dapat mencapai tinggi sekitar empat meter Daya Tarik Adenium Tidak seperti tanaman hias lain yang hanya memiliki kelebihan pada bagian bunganya, daya tarik adenium berada pada kedua bagiannya, yaitu bunga dan akarnya. Variasi dan warna bunga serta akar tanaman yang membesar menjadi daya tarik khusus dari tanaman ini. 1. Akar yang unik Adenium merupakan tanaman yang unik karena memiliki akar yang dapat membesar bila telah tua. Pertumbuhan akar ini akan baik jika media tanam yang digunakan sesuai, di samping itu faktor penyiraman juga berpengaruh. Banyak orang menyukai adenium karena akarnya. 2. Bentuk dan warna bunga yang bervariasi Bunga adenium berbentuk terompet dan terdiri dari 5 helai mahkota bunga. Bentuk mahkota bunga sangat bervariasi, ada yang berbentuk bintang, bergerigi, sampai dengan ujungnya yang membulat. Saat ini warna adenium sudah cukup variatif

19 8 tidak hanya putih atau ungu saja. Variasi warna inilah yang menjadi daya tarik utama tanaman ini Peramalan (Forecasting) Peramalan merupakan kegiatan dalam menerapkan model yang telah dikembangkan pada waktu yang akan datang. Menururt Aritonang R (2002), terdapat dua dimensi waktu, yaitu dimensi waktu yang lalu dengan data yang tersedia dan dimensi waktu yang akan datang dengan data yang tidak tersedia. Teknik peramalan dimulai dengan melakukan eksplorasi kondisi atau pola data pada waktu sebelumnya untuk mengembangkan model yang sesuai dengan pola data dengan menggunakan asumsi bahwa pola data pada waktu sebelumnya akan berulang lagi pada waktu yang akan datang. Kemudian, model tersebut digunakan untuk meramalkan kondisi yang akan datang. Peramalan berfungsi untuk mengetahui hubungan, kecenderungan dan pola sistematis. Peramalan juga mampu memberi gambaran tentang masa depan perusahaan dalam mengambil keputusan, membuat perencanaan, dan sebagainya. Metode peramalan yang tersedia cukup banyak. Pemilihan metode harus dapat memberikan hasil ramalan yang akurat, tepat waktu, dan dapat dimengerti oleh manajemen sehingga dapat membantu dalam menghasilkan ramalan yang paling baik. Ada tiga unsur pokok yang berkaitan dengan masalah peramalan, yaitu : 1. Situasi ketidakpastian, peramalan tidak akan ada gunanya apabila pengambil keputusan sudah yakin terhadap hasil yang akan terjadi di masa depan. 2. Waktu, dalam semua situasi pengambilan keputusan pasti berhubungan dengan masa depan. 3. Keputusan-keputusan didasarkan pada ramalan yang dibuat berdasarkan analisis statistik untuk mengidentifikasi pola data historis.

20 Metodologi Peramalan Semua metode peramalan, pada dasarnya menggunakan data masa lalu untuk memperkirakan atau memproyeksikan data di masa yang akan datang. Metode peramalan berdasarkan tekniknya dibagi menjadi dua, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif Metode Peramalan Kuantitatif Metode peramalan kuantitatif terbagi menjadi dua jenis, yaitu model deret waktu satu ragam dan model kausal. Model deret waktu satu ragam menitik beratkan pada observasi terhadap urutan pola data secara kronologis suatu peubah tertentu. Sedangkan model kausal fokus pada identifikasi dan determinasi hubungan antar variabel yang akan diramalkan. Dua hal yang harus diperhatikan untuk memperoleh peramalan yang terbaik adalah pengumpulan data dan penggunaan teknik peramalan yang tepat. Langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu : 1. Tujuan peramalan dan peubah yang dianalisis ditentukan terlebih dahulu. 2. Data dikumpulkan. 3. Membuat dan menentukan pola data. 4. Estimasi model dan menghitung nilai yang akan diramalkan dan hasil estimasi Metode Peramalan Kualitatif Metode peramalan ini tidak membutuhkan data seperti metode kuantitatif. tetapi merupakan hasil dari pemikiran intuitif, perkiraan, dan pengetahuan yang telah didapat. Bila metode dapat digunakan tetapi tidak sesuai, maka metode ini dapat digabungkan dengan metode kuantitatif. 1. Gabungan Tenaga Penjualan Setiap orang di bagian penjualan memperkirakan penjualan di wilayah atau daerah masing-masing yang kemudian digabung.

21 10 2. Survei Pasar Menanyakan input-input dari konsumen yang potensial yang memperhatikan perencanaan pembelian mereka di masa yang akan datang. 3. Dinamika Sistem Pada pendekatan ini menggunakan suatu skenario berupa satu sistem. Pengaruh tiap perubahan yang di skenariokan dari sistem itu harus dianalisis pengaruhnya. 4. Pendapat Dewan Eksekutif Perusahaan Dewan eksekutif perusahaan atau top managers berdiskusi dalam kelompok kecil, seringkali mengkombinasikan dengan model statistik. Hasilnya merupakan prediksi permintaan. 5. Metode Delphi Proses pengambilan keputusan iterasi yang melibatkan para ahli yang berada di lokasi berbeda untuk membuat peramalan dan bersifat perkiraan Definisi Pemasaran Pemasaran sangat memegang peran penting dalam daur produk dari produsen ke tangan konsumen. Tidak ada gunanya memproduksi suatu produk yang bermanfaat tetapi tidak bisa sampai ke tangan konsumen karena jalur pemasaran terhambat. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang terdiri dari individu dan kelompok yang mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005). Menurut Rangkuti (2002), pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial, budaya, politik ekonomi, dan manajerial. Berbagai faktor tersebut menyebabkan masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. Tujuan pemasaran tidak selalu harus terfokus pada seberapa banyak penjualan. Tujuan yang lebih penting adalah mengetahui dan

22 11 memahami pelanggan (customer) dengan baik sehingga produk atau jasa tersebut cocok dan dapat terjual. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Penjualan terfokus kepada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai. Konsep pemasaran yang dikembangkan haruslah konsep pemasaran yang sudah didefinisikan sehingga orang tidak lagi hanya bicara bauran pemasaran, tetapi juga tahu bagaimana memenangkan pangsa pasar. Di dalam konsep pemasaran ditegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran. Konsep ini ditopang oleh empat pilar, yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu atau terintegrasi, dan kemampuan menghasilkan laba, yang semua itu dikontraskan dengan orientasi penjualan. Pemasaran membutuhkan sebuah manajemen untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan, dan menambahkan jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyampaian, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Manajemen inilah yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Peluang yang berisiko paling besar adalah perusahaan yang gagal memantau pelanggan dan pesaing mereka, serta gagal untuk senantiasa dalam memperbaiki tawaran bernilai mereka Strategi Pemasaran Menurut Rangkuti (2002), strategi didefinisikan sebagai tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagaunaan, dan alokasi sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Untuk mencapai tujuannya tersebut perusahaan harus merancang dan menerapkan strategi pemasaran bagi produknya. Pada dasarnya, strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu, dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan (Assauri, 2004). Menurut Kotler (2005),

23 12 strategi pemasaran yang paling utama adalah segmentation, targeting, dan positioning (STP). 1. Segmentasi Strategi segmentasi merupakan bagian yang paling penting dalam menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Segmentasi adalah proses membagi pasar yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen sehingga masing-masing segmen cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Variabel segmentasi utama yang digunakan untuk pasar konsumen adalah geografi, demografi, psikografi, perilaku dan individual (Kotler, 2005). 2. Targeting Targeting merupakan pemilihan satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan, sekaligus mengembangkan produk dan program pemasaran untuk segmen-segmen yang dipilih. Menurut Kotler (2005), sebelum melakukan pemilihan, perusahaan perlu mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, dengan memperhatikan daya tarik segmen secara keseluruhan serta tujuan dan sumberdaya perusahaan. Perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran yaitu (1) konsentrasi segmen tunggal, (2) spesialisasi selektif, (3) spesialisasi produk, (4) spesialisasi pasar, dan (5) cakupan ke seluruh pasar. 3. Positioning Positioning adalah strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran sehingga terbentuk citra merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek produk pesaing. Hasil akhir penetapan posisi adalah keberhasilan penciptaan proporsi nilai yaitu alasan yang meyakinkan pelanggan untuk membeli produk perusahaan (Kotler, 2005) Bauran Pemasaran Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler, 2005). Bauran ini terdiri dari empat unsur, yang biasa disebut empat

24 13 P (4P), yaitu produk (product), harga (price), tempat/ distribusi (place), dan promosi (promotion). 1. Produk (product) Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar dan pokok. Produk menjadi penawaran berwujud produsen kepada pasar, yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk. Strategi produk dikonsentrasikan pada pengembangan produk yang tepat bagi pasar yang ingin dituju. 2. Harga (price) Strategi ini meliputi pemilihan metode penetapan harga produk, memodifikasi harga yang sudah ada serta menetapkan dan menanggapi perubahan harga. Tujuan dari strategi ini adalah untuk mempertahankan pangsa pasar, mencapai keuntungan yang maksimum, memperoleh pendapatan maksimum, dan mencapai pertumbuhan penjualan yang tinggi. Sebelum penetapan harga tersebut dilakukan, produsen harus menentukan apa yang ingin dicapai dari produk yang dipasarkannya, dengan mempertimbangkan faktor pelanggan, pesaing, dan biaya produksi. 3. Tempat/ distribusi (place) Kegiatan ini bertujuan mengantarkan produk ke konsumen dan menyediakan bagi pelanggan sasaran. Produsen harus mengerti berbagai jenis pengecer, pedagang grosir, perusahaan distribusi fisik dan bagaimana mereka membuat suatu keputusan. 4. Promosi (promotion) Promosi meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar. Perusahaan harus membuat komunikasi dan promosi yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat serta pemasaran langsung maupun online. Promosi penting bagi produsen dalam meningkatkan nilai penjualan dan pertumbuhan produk. Dari sudut pandang pembeli, masing-masing alat pemasaran harus dirancang supaya dapat memberikan manfaat bagi konsumen. Kotler (2005)

25 14 mengemukakan bahwa 4P penjual berpasangan dengan 4C konsumen (Tabel 5). Pemenang adalah produsen yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan hemat, nyaman, serta dengan komunikasi yang efektif. Tabel 5. Empat P Penjual dan Empat C Pelanggan Empat P (4P) Empat C (4C) Product (produk) Sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen (customer needs and wants) Price (harga) Place (lokasi/ distribusi) Promotion (promosi) Sumber : Kotler, Pengertian Penjualan Biaya yang dibebankan kepada konsumen (cost to customer) Fasilitas (convenience) Komunikasi (communication) Menurut Assauri (2004), kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap dari pembelian untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Kegiatan pembelian dan penjualan merupakan satu kesatuan agar terlaksananya transfer hak atau transaksi. Oleh karena itu, kegiatan penjualan seperti halnya kegiatan pembelian, terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi penciptaan permintaan, menemukan si pembeli, negosiasi harga, dan syarat-syarat pembayaran. Dalam hal penjualan, si penjual harus menentukan kebijaksanaan dan prosedur yang akan diikuti untuk memungkinkan dilaksanakannya rencana penjualan yang telah ditetapkan Penelitian Terdahulu Belladona (2008) melakukan penelitian mengenai analisis peramalan dan faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan obat hewan PT Univetama Dinamika (PT UTD). Metode yang digunakan untuk mengetahui factor-faktor yang berpengaruh terhadap volume penjualan PT UTD adalah metode analisis regresi. Variabel bebas yang dianalisis antara lain : lag volume penjualan, populasi unggas, harga jual multivitamin PT UTD, harga jual multivitamin kompetitor, dan dummy musiman (musim hujan). Hasil analisis ini menunjukan bahwa lag volume penjualan, populasi unggas, dan harga jual multivitamin competitor berpengaruh nyata terhadap volume

26 15 penjualan PT UTD pada taraf nyata 0,05. Sedangkan harga jual PT UTD dan dummy musim hujan tidak berpengaruh nyata pada taraf 0,05 dikarenakan harga yang ditetapkan setiap bulannya relatif sama dan produk multivitamin digunakan unggas secara kontinu baik pada musim hujan maupun musim kemarau untuk meningkatkan daya tahan tubuh maupun mencegah penyakit. Sedangkan untuk menganalisis metode peramalan terbaik digunakan metode time series, yaitu metode trend linier, trend kuadratik, pertumbuhan eksponensial, metode pemulusan eksponensial tunggal, pemulusan eksponensial ganda, metode winters aditif, winters multiplikatif, metode dekomposisi aditif, dekomposisi multiplikatif dan ARIMA. Berdasarkan metode-metode yang dilakukan akan dipilih metode terbaik dengan MSE terkecil. Hasil analisis metode peramalan volume penjualan menunjukan bahwa metode ARIMA (1,0,0)(0,1,1) 12 merupakan metode terbaik karena memiliki nilai MSE terkecil. Sehingga metode ARIMA (1,0,0)(0,1,1) 12 digunakan untuk meramalkan volume penjualan 12 bulan ke depan dengan nilai MSE sebesar 5,63. Artinya apabila perusahaan menggunakan metode ini dalam peramlan, nilai rata-rata kesalahan peramalan tersebut sebesar 5,63 dari volume penjualan actual PT UTD. Penelitian yang dilakukan oleh Nilawati (2008) juga menganalisis peramalan penjualan Emas dan Perak PT Aneka Tambang, Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Metode yang digunakan adalah time series dengan alat pengolah data Minitab 14. Metode dengan MAPE terkecil adalah metode terbaik yang dipilih dalam menentukan berapa besar penjualan di tiap bulan, yaitu Moving Average dan ARIMA. Dari hasil peramalan didapatkan bahwa penjualan ekspor emas dapat mencapai jumlah 404,96 Kg dan untuk penjualan domestik emas mencapai jumlah 117,919 Kg setiap bulannya. Sedangkan peramalan penjualan ekspor perak mencapai jumlah Kg pada tahun 2008, ,05 Kg pada tahun 2009, dan ,88 Kg pada tahun Peramalan untuk penjualan domestik perak dapat mencapai jumlah ,18 Kg pada tahun 2008, ,64 Kg pada tahun 2009, dan Kg pada tahun Dari hasil peramalan tersebut kemudian

27 16 dilakukan perencanaan strategi pemasaran yang meliputi perluasan segmen berdasarkan geografis, meningkatkan kerja sama dengan negara baru, memperkukuh posisi sebagai satu-satunya pabrik pemurnian logam mulia di Indonesia, serta memperluas negara tujuan ekspor dengan cara peningkatan positioning perusahaan di dunia.

28 17 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka berpikir penelitian diarahkan untuk mendapatkan konsepkonsep penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang ada, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan dalam setiap tahapan penelitian. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui metode peramalan penjualan terbaik bunga adenium, yang merupakan produk unggulan PT Godongijo Asri dalam rangka perencanaan strategi pemasaran. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data-data yang relevan, salah satunya adalah data penjualan historis bunga adenium periode Apri 2007 sampai dengan April Data ini kemudian dianalisis dan kemudian dibuat plot pola data penjualannya dan selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan metode analisis time series dan metode analisis regresi. Dalam menentukan metode peramalan, harus dilakukan pemilihan dikarenakan jumlah metode peramalan yang tersedia cukup banyak. Tiga pendekatan yang penting dalam melakukan pemilihan model peramalan menurut Aritonang (2002), yaitu horizon waktu, ukuran akurasi peramalan, dan pendekatan autokorelasi. Karakteristik dalam metode peramalan pun berbeda-beda, sehingga perlu dipertimbangkan ketersediaan datanya, pola data historis yang dimiliki, dan horizon peramalannya. Selain karakteristik, yang perlu diperhatikan dalam peramalan adalah adanya unsur ketidakpastian dan asumsi yang berlaku, yaitu adanya ketergantungan kejadian masa depan terhadap masa sebelumnya, aktivitas di masa datang mengikuti pola yang terjadi di masa lalu, dan hubungan atau keterkaitan masa lalu dapat ditentukan dengan observasi atau penelitian. Hasil analisis dengan menggunakan metode time series dan metode regresi ini sangat penting bagi perusahaan karena dapat membantu Godongijo dalam merencanakan strategi pemasaran yang lebih tepat dan

29 18 sesuai dengan kondisi lingkungan industri tanaman hias saat ini. Kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. PT GODONGIJO ASRI Bunga Adenium sebagai produk unggulan Strategi perusahaan : - meningkatkan kualitas dan kuantitas produk maupun pelayanan Strategi Pemasaran : - Menjadi trend setter bunga Adenium terbaru tiap periode Data Penjualan Historis Plot Pola Data : Trend Siklus Musiman Fluktuasi tak Beraturan Peramalan Penjualan : Analisis Runtut Waktu Analisis Regresi STP Hasil Analisis Runtut Waktu 4 P Perencanaan Strategi Pemasaran Bunga Adenium Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

30 19 Selanjutnya penelitian dilaksanakan dengan diagram alur berpikir yang sistematis dan jelas dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang telah disusun. Pada Gambar 2 dapat disimak tahapan proses penelitian yang dilakukan. Latar Belakang dan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Studi Kepustakaan Model Penelitian Pertanyaan Wawancara Penentuan Teknik Pengolahan Data Penentuan Contoh Penelitian Melakukan Wawancara dan Pengamatan Pengolahan dan analisis data Kesimpulan dan Saran Gambar 2. Tahapan proses penelitian Alur pikir penelitian dalam melakukan analisis peramalan penjualan memiliki keterkaitan dengan strategi perusahaan yaitu mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan. Namun, adanya kondisi ketidakpastian dan terbatasnya pada asumsi peramalan yaitu adanya kejadian tetap yang berulang, mempengaruhi pihak manjemen dalam pengambilan keputusan. peramalan sangat penting dalam perencanaan perusahaan, yang merupakan salah satu komponen manajemen. Perencanaan mencakup proses

31 20 merumuskan sasaran, menetapkan suatu strategi untuk mencapai sasaran, dan menyusun rencana guna memadukan dan mengkoordinasikan sejumlah kegiatan (Robbins, 2004). Sasaran yang ingin dicapai apabila dilihat dari strategi perusahaan adalah meningkatkan jumlah pelanggan dengan menjadi trendsetter bunga adenium terbaru tiap periode, dengan tujuan akhir yaitu meningkatkan profit atau laba perusahaan. Apabila dikaitkan dengan fungsi manajerial, hal ini berhubungan dengan manajemen pemasaran dan dampak dari sasaran perusahaan tersebut berhubungan dengan fungsi manajemen yaitu manjemen keuangan. Sehingga penggunaan perspektif STP dan bauran pemasaran, yang termasuk dalam manajemen pemasaran dapat menjadi penunjang dalam meningkatkan jumlah pelanggan melalui penetapan target penjualan. Untuk melakukan penetapan target penjualan salah satunya dapat dilakukan dengan cara melakukan peramalan penjualan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Godongijo Asri, yang berlokasi di Jl. Cinangka Raya km 10 No.60 Desa Serua Sawangan, Depok. Godongijo dipilih untuk menjadi tempat penelitian karena merupakan salah satu perusahaan yang cukup lama bergerak dalam bidang usaha tanaman hias, baik produksi, distribusi maupun pemasaran dan juga ketersediaan perusahaan untuk diadakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan April Metodologi Penelitian Pengumpulan Data Data yang diggunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber utama melalui analisa dan observasi di lapangan serta wawancara langsung dengan pihak manajemen sebagai narasumber. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang dikumpulkan melalui catatan atau laporan internal perusahaan, studi pustaka, maupun literatur yang relevan.

32 21 Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi data penjualan historis bunga adenium. Data ini kemudian dianalisis dan diolah untuk mengetahui jenis pola datanya. Selain data historis penjualan, pada penelitian ini juga digunakan pertanyaan-pertanyaan dalam proses wawancara sebagai instrumen penelitian. Pertanyaan tersebut disusun secara sistematis dan mencakup seluruh aspek pertanyaan penelitian. Proses wawancara diajukan langsung kepada pihak manajemen dalam rangka mendapatkan data persepsi dari konsumen maupun pihak manajemen. Hasil wawancara akan menjadi pedoman dalam rangka memperoleh masukan yang obyektif Pengolahan dan Analisis Data Semua data yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis sehingga mampu memberi gambaran terhadap permasalahan dalam penelitian ini. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini akan diuraikan secara kuantitatif dan kualitatif, dengan menggunakan alat pengolah data Minitab 14 dan Microsoft Excel. Dalam penelitian ini analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui keunggulan kompetitif produk yang dimiliki perusahaan bila dibandingkan dengan produk nursery lainnya dan mengetahui keadaan umum perusahaan. Salah satu cara yang digunakan dalam analisis kualitatif adalah melalui proses observasi dan wawancara langsung kepada pihak manajemen dan konsumen. Analisis kuantitatif juga digunakan untuk melakukan peramalan penjualan bunga adenium selama satu tahun kedepan dengan terlebih dahulu memilih metode peramalan penjualan yang terbaik dengan menggunanakan analisis time series, sehingga hasil peramalan penjualan dapat menjadi masukan dalam mengantisipasi terjadinya penurunan penjualan kembali di tahun berikutnya. Dari plot data yang dilakukan dengan metode time series, dapat diamati apakah suatu deret waktu berfluktuasi cukup tajam, meningkat,

33 22 menurun atau cenderung konstan. Menurut Aritonang (2002), beberapa komponen yang mungkin terkandung dalam suatu data deret waktu adalah sebagai berikut : a. Komponen trend yang ditunjukan dengan adanya peningkatan atau penurunan dalam suatu periode waktu. Teknik peramalan yang perlu dipertimbangkan pada peramalan data trend adalah pemulusan eksponensial linier Holt, regresi linier sederhana, kurva pertumbuhan, metode eksponensial dan model rata-rata terintegrasi bergerak autoregresif (ARIMA) atau Box-Jenkins. b. Komponen musiman yang ditunjukan dengan pola berulang dari waktu ke waktu. Variasi musiman biasanya timbul karena adanya pengaruh cuaca suatu musim tertentu. Teknik yang perlu dipertimbangkan dalam peramalan data musiman terdiri dari metode dekomposisi klasik, pemulusan eksponensial winters, dan ARIMA atau Box-Jenkins. c. Komponen siklis yang ditunjukan dengan fluktuasi bergelombang yang biasanya dipengaruhi keadaan ekonomi secara umum. Pola ini cenderung berulang dalam jangka waktu lebih dari dua tahun (jangka panjang). Teknik peramalan yang perlu dipertimbangkan pada peramlan ini yaitu dekomposisi klasik, regresi berganda, dan ARIMA. d. Komponen irregular yang menyatakan keragaman data deret waktu setelah komponen-komponen lain disisihkan. Komponen ini disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak terduga dan dianggap sebagi pengaruh acak. Teknik yang perlu dipertimbangkan pada peramalan ini adalah metode naïve, metode rata-rata sederhana, metode rata-rata bergerak sederhana, rata-rata pemulusan eksponensial linier Holt sederhana, dan ARIMA. Metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif antara lain:

34 23 1. Metode Regresi Metode ini merupakan suatu penyederhanaan pola hubungan suatu variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Variabel yang nilainya tergantung atau ditentukan oleh variabel lain disebut dependent variabel (variabel terikat), sedangkan variabel yang lainnya tidak dipengaruhi apapun disebut variabel independent (variabel bebas). Dua bentuk metode regresi, yaitu : a. Regresi sederhana, yang terdiri dari satu unsur variabel yang diramal dengan satu variabel yang mempengaruhinya. b. Regresi berganda, yang terdiri dari satu variabel yang diramal dengan beberapa variabel yang mempengaruhinya. Menurut Rangkuti (2002), persamaan variabel yang diperoleh dari proses perhitungan regresi, haru diuji secara statistik nilai koefisien regresinya. Apabila semua koefisien regresi signifikan, persamaan regresi yang diperoleh dapat digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen, jika nilai-nilai variabel independen ditentukan. Besarnya pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen, dapat diukur dengan besarnya nilai koefisien determinasi (R 2 ) yang dapat ditemukan pada hasil perhitungan. Secara umum model regresi dapat dituliskan sebagai berikut : Y = f(x 1, X 2,, X n ) + u dimana : Y = variabel tak bebas (dependen) X i i n = variable bebas (independen) ke-i = 1,2,, n = banyaknya variabel bebas Menurut Aritonang R, (2002) dalam peramalan yang menggunakan regresi variabel yang diramalkan disebut kriterium atau variable dependen (VD atau dilambangkan dengan Y) atau variabel yang variasinya dimaksudkan untuk dijelaskan. Variabel yang digunakan untuk meramal disebut predictor atau variabel

35 24 independent (VI atau dilambangkan dengan X) atau variabel yang berfungsi untuk menjelaskan variasi VD. Untuk mengidentifikasi VD dan VI seyogyanya digunakan teori yang ada mengenai variabelvariabel itu. Misalnya, bila VD-nya adalah volume penjualan suatu produk maka VI-nya bias diidentifikasikan dari teori-teori yang ada dalam manjemen pemasaran. Persamaan linier atau garis lurus dalam analisis regresi adalah semua unsur dalam persamaanya memiliki pangkat sebesar satu. Analisis regresi linier sederhana dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : - Populasi (parameter) : Y = α + βx + ε ; ε = epsilon - Sampel (pemeriksa, statistic, estimator): Y = α + βx + e; e = error = Y Y Pada persamaan sampel yang lazim digunakan memiliki unsur yang terdapat didalamnya yaitu a, b, dan e merupakan estimator atas α, β, dan ε. Unsur α (konstanta atau intersept) menunjukan besarnya nilai Y yang diprediksikan bila nilai X sama dengan nol. Unsur b (koefisien regresi/ gradient/ slop/ tangen) menunjukan besarnya perubahan nilai yang diprediksikan (Y ) bila nilai X berubah sebesar satu unit. Sedangkan unsur e menunjukan besarnya kekeliruan yang terjadi pada peramalan nilai Y yang dilakukan berdasarkan nilai X. Ini ditunjukkan oleh selisih nilai Y yang diprediksikan (Y ) dan nilai Y nyata atau yang diobservasi. Sebelum persamaan regresi yang telah diidentifikasikan digunakan untuk tujuan peramalan, kita perlu melakukan uji signifikasi terhadap α, β, maupun r. Tujuan uji signifikasi itu adalah unutk mengetahui apakah hasil yang diperoleh itu bukan sematamata karena kekeliruan yang mungkin terjadi dalam proses pengambilan sample dari populasinya. Analisis ini bertujuan untuk menguji signifikasi. Pelaksanaan uji signifikasi itu menuntut penentuan taraf signifikasi (lazim

36 25 dilambangkan dengan α), dan biasanya adalah sebesar 5% atau 1%. Bila taraf signifikasi itu dikurangi dari 1 maka hasilnya dinamakan taraf keyakinan (df, derajat kebebasan) dalam uji signifikasi juga harus dihitung dengan rumus yang sesuai dengan pengujian yang dilakukan. Kesimpulan umum dalam uji signifikasi adalah sebagai berikut : a. bila statistik observasi lebih besar atau sama dengan statistik uji pada taraf signifikasi 1%, maka statistik observasi itu berbeda secara sangat signifikan dari nol. b. bila statistik observasi lebih kecil daripada statistik uji pada taraf signifikasi 5%, maka statistik observasi itu tidak berbeda secara signifikan. c. bila statistik observasi lebih besar atau sama dengan statistik uji pada taraf signifikasi 5%, maka statistik observasi itu berbeda secara signifikan dari nol. 2. Metode Time Series Metode ini adalah suatu teknik peramalan yang didasarkan atas analisis perilaku atau nilai masa lalu suatu variabel yang disusun menurut urutan waktu. Dalam membuat peramalan ini dibutuhkan data historis penjualan, yang selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan parameter waktu sebagai dasar analisis. Untuk dapat menggunakan data deret waktu dalam membuat suatu proyeksi, perlu diketahui beberapa asumsi yang penting, yaitu adanya ketergantungan kejadian masa dating terhadap masa sebelumnya, aktivitas di masa depan mengikuti pola yang terjadi di masa lalu, dan hubungan atau keterkaitan masa lalu dapat ditentukan dengan observasi atau penelitian. Proses analisis time series memperlakukan data asli (runtut waktu) sebagai produk dari komponen-komponen, yaitu data tahunan merupakan produk dari fluktuasi trend, siklus, musiman dan fluktuasi tak tentu, yang dinyatakan sebagai berikut : Y = T x C x S x I dimana :

37 26 Y = nilai sebenarnya T = trend sekuler C = pergerakan siklus S = fluktuasi musiman I = variasi tak beraturan Dalam peramalan time series, metode peramalan terbaik adalah metode yang memenuhi kriteria ketepatan ramalan. Kriteria ini berupa mean absolute deviation (MAD), mean square of error (MSE), mean absolute percentage of error (MAPE). MAD = [ (Y t Ŷ t ) ] / n MSE = [ (Y t Ŷ t ) 2 ] / n MAPE = [ ((Y t Ŷ t ) / Y t )] / n dimana : Y t Ŷ t = nilai aktual = nilai ramalan (Y t Ŷ t ) = kesalahan ramalan (error) n = banyaknya data Prosedur peramalan penjualan dengan metode time series adalah sebagai berikut : 1. Tentukan pola data penjualan. Dengan memplotkan data secara grafis dan menyimpulkan apakah data itu berpola trend, siklikal, musiman, atau acak. 2. Mencoba beberapa metode time series yang sesuai dengan pola penjualan tersebut untuk melakukan peramalan. Semakin banyak metode yang dicoba semakin baik. Pada setiap metode, sebaiknya dilakukan peramalan dengan parameter yang berbeda. 3. Mengevaluasi tingkat kesalahan masing-masing metode yang telah dicoba. Tingkat kesalahan diukur dengan kriteria MAD, MSE, MAPE, atau lainnya. Sebaiknya nilai tingkat kesalahan (apakah MAD, MSE, atau MAPE) ini ditentukan dulu, tidak

38 27 ada ketentuan mengenai beberapa tingkat kesalahan maksimal dalam peramalan. 4. Memilih metode terbaik diantara metode yang dicoba. Metode terbaik adalah metode yang memberikan tingkat kesalahan terkecil disbanding metode lainnya dan tingkat kesalahan tersebut dibawah batas kesalahan yang telah ditetapkan. 5. Melakukan peramalan penjualan dengan metode terbaik yang telah dipilih. Plot autokorelasi dilakukan untuk menunjukan keeratan hubungan antara nilai variabel yang sama pada periode waktu yang berbeda. 1. Apabila nilai koefisien autokorelasi pada time lag dua atau tiga periode tidak berbeda dari nyata dari nol, maka data tersebut adalah data stasioner. 2. Apabila nilai koefisien autokorelasi pada beberapa time lag pertama secara berurutan berbeda dari nyata dari nol, maka data tersebut adalah data yang menunjukan pola trend. 3. Apabila nilai koefisien autokorelasi pada beberapa time lag yang mempunyai jarak yang sistematis berbeda dari nyata dari nol, maka data tersebut adalah data dengan komponen musiman. Koefisien korelasi perlu diuji untuk menentukan apakah secara statistik nilainya berbeda secara signifikan dari nol atau tidak. Perhitungan yang dilakukan dengan rumus sebagai berikut dengan rentang -Z α/2 x SE rk sampai dengan Z α/2 x SE rk : SE rk = 1 / n dimana : SE rk = standar error dari autokorelasi pada lag k ri = autokorelasi pada lag ke-1 k = time lag n = jumlah data

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN BUNGA ADENIUM PT GODONGIJO ASRI DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN. Oleh INDRI DWI SEPTIANY H

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN BUNGA ADENIUM PT GODONGIJO ASRI DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN. Oleh INDRI DWI SEPTIANY H ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN BUNGA ADENIUM PT GODONGIJO ASRI DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN Oleh INDRI DWI SEPTIANY H24052344 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN OBAT HEWAN PT UNIVETAMA DINAMIKA, JAKARTA ALAMANDA YOSY BELLADONA H

ANALISIS PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN OBAT HEWAN PT UNIVETAMA DINAMIKA, JAKARTA ALAMANDA YOSY BELLADONA H ANALISIS PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN OBAT HEWAN PT UNIVETAMA DINAMIKA, JAKARTA ALAMANDA YOSY BELLADONA H14104052 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Ni Kadek Sukerti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola data yang sistematis (Makridakis, 1999). Peramalan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Permintaan III KERANGKA PEMIKIRAN Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Peramalan Peramalan adalah suatu kegiatan dalam memperkirakan atau kegiatan yang meliputi pembuatan perencanaan di masa yang akan datang dengan menggunakan data masa lalu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia sejak tahun enam puluhan telah diterapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di Jakarta menjadi suatu direktorat perhubungan udara. Direktorat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan keuntungan untuk kelancaraan kontinuitas usahanya dan mampu bersaing

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Harga Harga yang terjadi di pasar merupakan nilai yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk yang diinginkannya.

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAIHATSU PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAIHATSU CABANG BOGOR DALAM RANGKA PERENCANAAN KEUANGAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAIHATSU PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAIHATSU CABANG BOGOR DALAM RANGKA PERENCANAAN KEUANGAN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAIHATSU PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAIHATSU CABANG BOGOR DALAM RANGKA PERENCANAAN KEUANGAN Oleh IRNA DEWI YANI H24051957 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Peramalan merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa mendatang berdasarkan data pada masa lalu, berbasis pada metode ilmiah dan kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER

VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER 6.1. Analisis Pola Data Penjualan Ayam Broiler Data penjualan ayam broiler adalah data bulanan yang diperoleh dari bulan Januari 2006

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto 18 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto Dalam menghitung pendapatan regional, dipakai konsep domestik. Berarti seluruh nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK BUSANA MUSLIM MEREK AZKA PADA CV AZKA SYAHRANI. Oleh PUJI NURYADIN H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK BUSANA MUSLIM MEREK AZKA PADA CV AZKA SYAHRANI. Oleh PUJI NURYADIN H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK BUSANA MUSLIM MEREK AZKA PADA CV AZKA SYAHRANI Oleh PUJI NURYADIN H24076096 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN OBAT HEWAN PT UNIVETAMA DINAMIKA, JAKARTA ALAMANDA YOSY BELLADONA H

ANALISIS PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN OBAT HEWAN PT UNIVETAMA DINAMIKA, JAKARTA ALAMANDA YOSY BELLADONA H ANALISIS PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN OBAT HEWAN PT UNIVETAMA DINAMIKA, JAKARTA ALAMANDA YOSY BELLADONA H14104052 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan (forecasting) merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga

Lebih terperinci

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian IV.1 Statistika Deskriptif Pada bab ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif dari variabel yang digunakan yaitu IHSG di BEI selama periode 1 April 2011 sampai

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SUSU UHT (Ultra High Temperature) PADA PT. INDOLAKTO - SUKABUMI

PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SUSU UHT (Ultra High Temperature) PADA PT. INDOLAKTO - SUKABUMI PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SUSU UHT (Ultra High Temperature) PADA PT. INDOLAKTO - SUKABUMI Oleh : M I A W I D H I A S T U T I A14102009 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA PADA PT TRIDAYA ERAMINA BAHARI MUARA BARU JAKARTA

ANALISIS PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA PADA PT TRIDAYA ERAMINA BAHARI MUARA BARU JAKARTA ANALISIS PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA PADA PT TRIDAYA ERAMINA BAHARI MUARA BARU JAKARTA SKRIPSI ELA ELAWATI H34050118 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO PRODUKSI DAUN POTONG Di PT PESONA DAUN MAS ASRI, CIAWI KABUPATEN BOGOR, JAWABARAT

ANALISIS RISIKO PRODUKSI DAUN POTONG Di PT PESONA DAUN MAS ASRI, CIAWI KABUPATEN BOGOR, JAWABARAT ANALISIS RISIKO PRODUKSI DAUN POTONG Di PT PESONA DAUN MAS ASRI, CIAWI KABUPATEN BOGOR, JAWABARAT SKRIPSI NUR AMALIA SAFITRI H 34066094 PROGRAM SARJANA PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MATRIX BLACKBERRY PT INDOSAT, TBK DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN. Oleh ASRI ALDINA H

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MATRIX BLACKBERRY PT INDOSAT, TBK DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN. Oleh ASRI ALDINA H ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MATRIX BLACKBERRY PT INDOSAT, TBK DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN Oleh ASRI ALDINA H24104100 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan meramalkan atau memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan waktu tenggang (lead time) yang relative lama,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi diwilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor

Lebih terperinci

ANALISIS KERANJANG BELANJA PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN (STUDI KASUS TOSERBA YOGYA BANJAR) SKRIPSI. Oleh TRI LESTARI H

ANALISIS KERANJANG BELANJA PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN (STUDI KASUS TOSERBA YOGYA BANJAR) SKRIPSI. Oleh TRI LESTARI H ANALISIS KERANJANG BELANJA PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN (STUDI KASUS TOSERBA YOGYA BANJAR) SKRIPSI Oleh TRI LESTARI H24052006 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Universitas Gunadarma PERAMALAN

Universitas Gunadarma PERAMALAN PERAMALAN PERAMALAN Kebutuhan Peramalan dalam Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen Operasi/produksi menggunakan hasil-hasil peramalan dalam pembuatan keputusan-keputusan yang menyangkut pemilihan proses,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUKSI

PERENCANAAN PRODUKSI PERENCANAAN PRODUKSI Membuat keputusan yang baik Apakah yang dapat membuat suatu perusahaan sukses? Keputusan yang dibuat baik Bagaimana kita dapat yakin bahwa keputusan yang dibuat baik? Akurasi prediksi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET DENGAN BANTUAN MODEL PROGRAM SIMULASI KOMPUTER (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk.) Oleh Dwi Andini

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK 3.1 Metode Pemulusan Eksponensial Holt-Winter Metode rata-rata bergerak dan pemulusan Eksponensial dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TOKO BUKU LEKSIKA LENTENG AGUNG JAKARTA

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TOKO BUKU LEKSIKA LENTENG AGUNG JAKARTA 1 ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TOKO BUKU LEKSIKA LENTENG AGUNG JAKARTA OLEH : WANTI OKI MANDASARI (H24053714) DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 2 ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH PORTOFOLIO KREDIT TERHADAP PENDAPATAN BUNGA KREDIT DAN KREDIT BERMASALAH (STUDI KASUS PT BANK X) Oleh AHMAD ROYANI H

PENGARUH PORTOFOLIO KREDIT TERHADAP PENDAPATAN BUNGA KREDIT DAN KREDIT BERMASALAH (STUDI KASUS PT BANK X) Oleh AHMAD ROYANI H PENGARUH PORTOFOLIO KREDIT TERHADAP PENDAPATAN BUNGA KREDIT DAN KREDIT BERMASALAH (STUDI KASUS PT BANK X) Oleh AHMAD ROYANI H24104025 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 253 266. PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

Lebih terperinci

RINGKASAN ISVENTINA. DJONI HARTONO

RINGKASAN ISVENTINA. DJONI HARTONO RINGKASAN ISVENTINA. H14102124. Analisis Dampak Peningkatan Ekspor Karet Alam Terhadap Perekonomian Indonesia: Suatu Pendekatan Analisis Input-Output. Di bawah bimbingan DJONI HARTONO. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR. Oleh : DEWI MEGAWATI H

ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR. Oleh : DEWI MEGAWATI H ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR Oleh : DEWI MEGAWATI H24052301 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

MERI NILAWATI H

MERI NILAWATI H ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN EMAS DAN PERAK PT ANEKA TAMBANG, TBK UNIT BISNIS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN LOGAM MULIA SEBAGAI ACUAN DALAM PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN Oleh MERI NILAWATI H24104071 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Oleh ELLA RAHMANIA H

Oleh ELLA RAHMANIA H ANALISIS PERILAKU DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PERFORMANCE RESTORAN PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para pimpinan suatu perusahaan atau para pelaku bisnis harus menemukan cara untuk terus

Lebih terperinci

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA. Oleh PATAR NAIBAHO H

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA. Oleh PATAR NAIBAHO H KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA Oleh PATAR NAIBAHO H24050116 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK Patar Naibaho H24050116. Kajian Perencanaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H

ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H 1 ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H24051975 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 15 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perkembangan ekonomi dan bisnis dewasa ini semakin cepat dan pesat. Bisnis dan usaha yang semakin berkembang ini ditandai dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan digunakanan sebagai acuan pencegah yang mendasari suatu keputusan untuk yang akan datang dalam upaya meminimalis kendala atau memaksimalkan pengembangan baik

Lebih terperinci

ANALISIS VOLATILITAS HARGA SAYURAN DI PASAR INDUK KRAMAT JATI OLEH ACHMAD WIHONO H

ANALISIS VOLATILITAS HARGA SAYURAN DI PASAR INDUK KRAMAT JATI OLEH ACHMAD WIHONO H ANALISIS VOLATILITAS HARGA SAYURAN DI PASAR INDUK KRAMAT JATI OLEH ACHMAD WIHONO H14053966 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN ACHMAD WIHONO.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis dilakukan di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peramalan pada dasarnya merupakan proses menyusun informasi tentang kejadian masa lampau yang berurutan untuk menduga kejadian di masa depan (Frechtling, 2001:

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian tentang risiko harga sayuran di Indonesia mencakup komoditas kentang, kubis, dan tomat dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama ( assaury, 1991). Sedangkan ramalan

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK. Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK. Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A14104024 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan/lapangan usaha. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang (Sofjan Assauri,1984). Setiap kebijakan ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan adalah alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien (Makridakis,1991). Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasting) 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan dapat diartikan sebagai berikut: a. Perkiraan atau dugaan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Sedangkan ramalan adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan merupakan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi di masa mendatang. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI 360 DERAJAT PADA PT X BOGOR Oleh RESTY LHARANSIA H24051549 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. PengertianPeramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dalam usaha mengetahui atau melihat perkembangan di masa depan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat pencemaran udara di beberapa kota besar cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya jumlah transportasi terus

Lebih terperinci

Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982). Awat (1990) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Iklim Iklim ialah suatu keadaan rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu. Curah hujan ialah suatu jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah pada kurun waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Menurut Kusuma (2004:13), peramalan (forecasting) adalah perkiraan tingkat permintaan satu atau lebih produk selama beberapa periode mendatang.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik 2009

I PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik 2009 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat strategis dalam pembangunan perekonomian negara Indonesia. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar penduduk Indonesia yaitu sekitar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjaan waktu

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh SITI CHOERIAH H24104026 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi jahe

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suatu proses dalam menggunakan data historis yang telah dimiliki untuk diproyeksikan ke dalam suatu model peramalan. Dengan model peramalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERAMALAN

BAB IV METODE PERAMALAN Metode Peramalan 15 BAB METODE PERAMALAN 4.1 Model Sederhana Data deret waktu Nilai-nilai yang disusun dari waktu ke waktu tersebut disebut dengan data deret waktu (time series). Di dunia bisnis, data

Lebih terperinci

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB. 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kain adalah bahan mentah yang dapat dikelola menjadi suatu pakaian yang mempunyai nilai financial dan konsumtif dalam kehidupan, seperti pembuatan baju. Contohnya

Lebih terperinci

PERUMUSAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS UKM A BOGOR) Oleh NORA PURBO UTAMI H

PERUMUSAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS UKM A BOGOR) Oleh NORA PURBO UTAMI H PERUMUSAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS UKM A BOGOR) Oleh NORA PURBO UTAMI H24103060 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manfaat Peramalan Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suatu dugaan atau perkiraan tentang terjadinya suatu keadaan dimasa depan, tetapi dengan menggunakan metode metode tertentu

Lebih terperinci

Membuat keputusan yang baik

Membuat keputusan yang baik Membuat keputusan yang baik Apakah yang dapat membuat suatu perusahaan sukses? Keputusan yang dibuat baik Bagaimana kita dapat yakin bahwa keputusan yang dibuat baik? Akurasi prediksi masa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

PERAMALAN PEMPNTAAN SAUURAN PADA PI). PACET SEGAR, CIANJUR. OLEH : Bela Wisastri A

PERAMALAN PEMPNTAAN SAUURAN PADA PI). PACET SEGAR, CIANJUR. OLEH : Bela Wisastri A PERAMALAN PEMPNTAAN SAUURAN PADA PI). PACET SEGAR, CIANJUR OLEH : Bela Wisastri A14101634 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 BELA WISASTRI 2005. Peramalan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL TERHADAP BRAND SWITCHING (KASUS PRODUK KOSMETIK WARDAH) OLEH LILI SUKMAWATI H

ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL TERHADAP BRAND SWITCHING (KASUS PRODUK KOSMETIK WARDAH) OLEH LILI SUKMAWATI H ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL TERHADAP BRAND SWITCHING (KASUS PRODUK KOSMETIK WARDAH) OLEH LILI SUKMAWATI H24102118 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK

Lebih terperinci

Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka. Sebelah Timur dengan Provinsi Riau. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan.

Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka. Sebelah Timur dengan Provinsi Riau. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan. 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Demografi Penduduk Demografi adalah uraian tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah penduduk,

Lebih terperinci

PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BUAH INDONESIA. Oleh: Taufan S Nusantara A

PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BUAH INDONESIA. Oleh: Taufan S Nusantara A PERAMALAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BUAH INDONESIA Oleh: Taufan S Nusantara A14103703 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN

Lebih terperinci

PERAMALAN HARGA DAN PERMINTAAN KOMODITAS TEMBAKAU DI KABUPATEN JEMBER. Oleh : OKTANITA JAYA ANGGRAENI *) ABSTRAK

PERAMALAN HARGA DAN PERMINTAAN KOMODITAS TEMBAKAU DI KABUPATEN JEMBER. Oleh : OKTANITA JAYA ANGGRAENI *) ABSTRAK PERAMALAN HARGA DAN PERMINTAAN KOMODITAS TEMBAKAU DI KABUPATEN JEMBER Oleh : OKTANITA JAYA ANGGRAENI *) ABSTRAK Tembakau merupakan komoditas perkebunan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA DI PASAR JEPANG OLEH ROCHMA SUCIATI H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA DI PASAR JEPANG OLEH ROCHMA SUCIATI H i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA DI PASAR JEPANG OLEH ROCHMA SUCIATI H14053157 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PERAMALAN HARGA DAN PRODUKSI TEMBAKAU DI INDONESIA

PERAMALAN HARGA DAN PRODUKSI TEMBAKAU DI INDONESIA 1 PERAMALAN HARGA DAN PRODUKSI TEMBAKAU DI INDONESIA Oleh DWI MEGA SARI H14104043 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 2 RINGKASAN DWI MEGA SARI. Peramalan

Lebih terperinci

BAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

BAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah sesuatu kegiatan situasi atau kondisi yang diperkirakan akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi Sebelum merancang sistem perlu dikaji konsep dan definisi dari sistem.. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan studi kasus Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Promosi dan Pemasaran Holtikultura

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUKU BUNGA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh : ADINDA AYU LESTARI H

MANAJEMEN SUKU BUNGA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh : ADINDA AYU LESTARI H MANAJEMEN SUKU BUNGA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR Oleh : ADINDA AYU LESTARI H24051606 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK Adinda

Lebih terperinci

ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN

ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di perusahaan Anisa Adenium, yang berada di Bekasi Timur, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilaksanakan secara sengaja

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu melakukan perencanaan untuk memastikan kelancaran operasi rantai pasok 1. Peramalan dalam organisasi 2. Pola permintaan 3. Metode peramalan

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING)

PERAMALAN (FORECASTING) #3 - Peramalan (Forecasting) #1 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information

Lebih terperinci