BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal di ruang VII (Hudowo) RSJ
|
|
- Sukarno Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal di ruang VII (Hudowo) RSJ Amino Gondohutomo Semarang, dengan diagnosa medik : skizofrenia tak terinci. Pasien bernama Tn. N, umur 23 tahun, jenis kelamin laki-laki, pendidikan pasien SMP, pasien tinggal di mangunjiwan, demak, dan pasien dibawa ke RSJ oleh ayahnya, Tn. M, jenis kelamin laki-laki, sebagai penanggung jawab dari pasien selama dirawat di RSJ, pasien masuk pada tanggal 8 Desember B. Riwayat keperawatan 1. Alasan masuk Menurut keterangan keluarga pada tanggal 8 januari 2008, pasien dibawa ke RSJ karena dirumah, pasien mengamuk, memukul orang dan bicara kasar. Keluarga mengatakan pasien punya keinginan membuka usaha yang dulu bangkrut tapi tidak terlaksana. 2. Faktor predisposisi Dalam keluarga sebelumnya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Kurang lebih 2 tahun yang lalu pasien pernah dirawat di RSJD Amino Gonda Hutomo Semarang, dengan gejala yang sama selama 3 minggu, kemudian sembuh. Pasien jarang control dan minum obat selama dua bulan terakhir karena pasien mengatakan malas dan jenuh dengan obat. Sebelum sakit pasien aktif mengikuti kegiatan organisasi remaja di kampong, hubungan dengan tetangga
2 baik tetapi karena usaha dagangnya yang bangkrut kurnag lebih 1 tahun lau, pasien jadi renggang hubunagn dengan masyarakat dan keluargapun juga renggang. Pasien jadi mudah marah dan tersinggung. Pasien mengatakan kurang lebih dua tahun lalu pernah mau menikam tapi gagal karena tidak direstui oleh orang tua kekasihnya. 3. Faktor prespitasi Kurang lebih satu bulan yang lalu pasien ditagih hutangnya oleh pihak grosir tapi pasien belum bisa membayar. Pasien merasa bingung jadi mudah marah dan tersinggung. Sehari yang lalu yang nagih datang lagi sama pasien, meminta untuk pasien melunasi hutang-hutangnya. Pasien mengatakan sangat marah dan sempat memukul karena jengkel yang nagih tidak mau disemayani padahal tahu pasien tidak punya uang. 4. Riwayat penyakit sekarang (tanggal 9 desember 2008) Pasien mengatakan bingung, pengen pulang karena takut biaya Rumah Sakit mahal. Pasien mengatakan ingin marah, kenapa hanya bisa buat beban keluarga, pasien juga mengatakan memukul teman seruangan karena jengkel. 1) Tanda vital : tekana darah : 110/70 mmhg, nadi : 80 kali/menit 2) Ukur : tinggi badan : 168 cm, berat badan : 50 kg.
3 C. Psikososial 1. Genogram Pasien merupakan anak pertama dari 5 bersaudara, pasien mempunyai 4 adik, 2 sudah bekerja dan yang 2 lagi perempuan, yang satu SMA dan SD. Pasien di rumah dididik secara baik oleh orang tuanya. Dalam pengambilan keputusan pasien selalu dimintai pendapat, dirumah yang bertanggungjawab ekonomi adalah ayahnya. Dalam keluarga pasien suka bertukar pendapat dengan orang tua dan adiknya ke-2 dan ke-3 tentang masalah pribadi / usaha pasien. 2. Konsep Diri a. Gambaran Diri Pasien mengatakan dari semua anggota badannya disenangi, pasien mengatakan bagaimana caranya supaya cewek tertarik dan mau menikah dengan pasien. b. Identitas Diri Pasien mengatakan tahu bahwa dirinya laki-laki dan pasien adalah anak pertama dari 5 bersaudara. Pasien mengatakan dulu punya usaha dagang,
4 sukses dan akhirnya bangkrut, sekarang pasien tidak bisa kerja apa-apa, pasien bingung karena hutangnya banyak dan tidak bisa membayar. c. Peran Diri Pasien sebelum gangguan jiwa punya usaha sembako sukses tapi setelah bangkrut pasien tidak punya kerja lain. Di keluarga sebagai anak pertama tapi tidak bisa Bantu orang tua. Pasien merasa tidak bisa jadi contoh adik-adiknya, pasien merasa dirinya gagal. Dalam kegiatan masyarakat pasien mengatakan jarang ijut karena malu dengan usahanya yang bangkrut. Masalah Keperawatan: Gangguan Konsp Diri;Harga Diri Rendah d. Ideal Diri Pasien mengatakan ingin lagi bisa membangun usaha dagangnya, pasien ingin sukses seperti dulu agar bisa membuat bangga orang tua. e. Harga Diri Rendah Pasien mengatakan dengan usahanya yang bangkrut dan tidak lagi bisa membantu orang tua merasa tidak layak sebagai kakak dan sungkan untuk berkumpul dengan masyarakat. Pasien mengatakan menyesal tidak bisa membantu orang tua tapi malah menjadi beban mereka. Masalah Keperawatan: Ketidak sesuaian peran 3. Hubungan Sosial Pasien jika ada masalah sering cerita dengan ibu dan adik pertamanya. Di masyarakat pasien jarang punya teman karena pasien jarang kumpul dengan warga. Di Rumah Sakit lebih banyak memisahkan diri karena merasa tidak kenal dan malu menceritakan tentang masalahnya usaha yang gagal
5 4. Spiritual Pasien selalu taat beribadah, di Rumah Sakit juga terlihat tekun ibadahnya. D. Status Mental 1. Penampilan Penampilan pasien tidak rapi, rambut gondrong dan kotor. 2. Pembicaraan Saat menyinggung masalah pasien, pasien bicara tiba-tiba keras, tatapan mata tajam, pasien mengatakan jengkel saat ditanya masalahnya, pasien agresif saat menjawab pertanyaan. Pasien mengatakan Saya orangnya memang suka ngomong keras dan kasar, apalagi saat jengkel di rumah saya juga seperti ini. Masalah Keperawatan: ketidakmampuan mengungkapkan marah secara asertif 3. Aktivitas Motorik Kontak mata tajam, tangan mengepal, pembicaraan tidak focus / mudah beralih. Sebelum dilakukan pengkajian pasien diruangan teriak-teriak dan sempat memukul temannya. Pasien mengatakan jika jengkel suka marah-marah dan berteriak kadang mukul dan ada disekitarnya. Masalah Keperawatan : Prilaku Kekerasan 4. Afek Afek pasien sesaat stimulus yang diberikan, ekspresi wajah tegang saat ditanya soal masalahnya. 4.Alam Perasaan Pasien mengatakan bingung dan pusing bagaimana bisa membayar hutanghutangnya, sedangkan dirumah menganggur, apalagi sekarang saya sakit siapa
6 yang menanggung biaya Rumah Sakit, saya tidak bekerja dan tidak punya uang. Pasien khawatir. 5. Interaksi Selama Wawancara Kontak mata ada, wajah tegang, pasien kooperatif menjawab pertanyaan namun tiba-tiba bicara pasien kasar saat ditanya masalahnya. 6. Persepsi Kurang lebih 2 tahun lalu saat pertama kali dirawat di RSJ pasien mengatakan sering mendengar suara-suara orang menyuruh lari, suara anak yang tidak ada wujudnya itu datang setiap pasien sedang melamun/menjelang tidur tapi sekarang pasien sudah tidak mendengar suara-suara itu lagi. 7. Proses Fikir Pembicaraan pasien bisa dimengerti, pasien sering mengulang pembicaraan tentang masalah pasien yaitu tentang usahanya yang bangkrut. 8. Isi FikirPasien ada gangguan isi fikir yaitu obsesi, pasien mengatakan ingin sekali membuka usaha dagang baru biyar dapat melunasi hutang dan tidak membebani orang tua dan keluarganya lagi. 9. Tingkat Kesadaran Pembicaraan pasien terkadang kacau 10. Memori Pasien dapat mengingat kejadian jangka panjang, pasien mengatakan ± 2 tahun pernah dirawat disini karena ditinggal pacar. 11. Tingkat konsentrasi berhitung
7 Pasien dapat berkonsentrasi terhadap pertanyaan yang diajukan pasien mampu berhitung 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10. pasien mengatakan umurnya 23 th. E. Kebutuhan persiapan pulang 1. Makan Dirumah pasien mau makan tanpa disuruh, di SRJ pasien makan teratur. 2. BAK / BAB Dirumah pasien BAK/BAB pada tempatnya, di RSJ pasien juga selalu BAK/ BAB di tempatnya. 3. Mandi Pasien mengatakan dirumah mandi 2x sehari, dirumah sakit mandi tanpa disuruh.
8 4. Berpakaian Selama dirumah tidak pernah memperdulikan cara berpakaian/ penampilan, cara berpakaian tidak rapi, di RSJ pasien juga tidak perduli dengan penampilannya. 5. Kebersihan Diri Pasien mandi rutin tapi Kalau tidak diingatkan gosok gigi pasien tidak mau gosok gigi di Rumah Sakit juga. 6. Istirahat dan Tidur Dirumah pasien jarang bisa tidur lebih suka melamun, dirumah sakit pasien bisa tidur malam saja jam s/d WIB. 7. Penggunaan Obat Setelah pasien pulang dari RSJ pasien suka kontrol, tapi pasien mengatakan jenuh dan malas dengan obat. Pasien mengatakan ± 2 bulan tidak lagi mengkonsumsi obat. Di RSJ harus dipaksa dulu minum obat. F. Mekanisme Koping Pasien mengatakan ingin bisa usaha dagang lagi agar bisa melunasi utang dan membantu orang tua, pasien mengatakan saat di rumah karena tidak ada kesibukan kerja, pasien bingung dan marah-marah, pikiran panas dan akhirnya pasien melampiaskan dengan teriak / memukul apa yang ada disekitar.
9 G. Masalah Psikososial dan Lingkungan Pasien mengatakan setiap ada masalah tidak pernah bercerita dengan orang lain kecuali ibu dan adiknya / ayah pasien.
10 H. Penatalaksanaan 1. Laboratorium Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Glukosa 5 waktu Ureum Creatinin Cholesterol total Trigliserid Protein total Albumin SGOT SPGT Uric acid Mg / 100 ml Mg / 100 ml Mg / 100 ml Mg / 100 ml Mg / 100 ml Mg / 100 ml Mg / 100 ml Unit / l Unit / l Mg / 100 ml LK SD / LK s/d 37 KK : s/d 42 L P Diagnosa : skizofrenia tak terinci 3. Therapy Medik : - Holoperidol 2x5 mg - Thrihexypenidyl 2x2 mg
11 I. Analisa Data No. Tgl/jam Data Problem 1 9 Januari 08 Ds : Pasien mengatakan jika kesal pengen Perilaku WIB marah dan berteriak - pasien mengatakan dirumah sempat memukul karena yang nagih hutang tidak mau disemayani. - Pasien mengatakan sejak usaha bangkrut jadi mudah marah dan tersinggung. kekerasan - Pasien mengatakan diruangan memukul teman karena jengkel. Do : pasien saat berbicara wajah tegang, tatapan mata tajam, menjawab dengan agresif, pembicaraan tidak fokus, pasien diruangan berteriak-teriak, dan sempat memukul teman. 2 9 Januari 08 Ds : Pasien mengatakan kalau marah Ketidakmampuan bicara saya kasar, kadang sampai mengungkapkan memukul yang ada disekitar saya. marah secara - pasien mengatakan : saya orangnya memang suka bicara keras dan kasar asertif. dirumah saya juga seperti ini apalagi saat jengkel. Do : Pasien waktu bercerita wajah tegang, diruang berteriak-teriak menjawab pertanyaan agresif. 3 9 Januari 08 Ds : Pasien mengatakan sejak usaha Gangguan bangkrut tidak bisa membantu konsep diri, keluarga malah membebani. harga diri rendah Do : Pasien menganggur dan tidak punya
12 kerja apa-apa. 4 9 Januari 08 Ds : Pasien mengatakan merasa gagal sebagai anak pertama, tidak bisa jadi contoh adik-adiknya. Do : Pasien tidak bisa kerja dan memebntu keluarga dengan kondisinya yang sakit. Ketidaksesuaian peran
13 J. Pohon Masalah Perilaku kekerasan Core problem Ketidakmampuan mengungkapkan marah secara asertif Gangguan konsep diri : Harga diri rendah Ketidak sesuaian peran K. Diagnosa 1. Perilaku kekerasan berhubungan dengan ketidakmampuan mengungkapkan marah secara asertif 2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah, berhubungan dengan ketidaksesuaian peran
14 Tindakan Keperawatan Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf jam:09.30 Perilaku kekerasan b/d. wib ketidakmampuan mengungkapkan marah secara asertif TUK : mengucap salam - memperkenalkan diri - menanyakan nama dan panggilan yang disukai - menjelaskan tujuan - memberi kesempatan pasien bicara - menanyakan penyebab jengkel/marah pasien. - Menanyakan perasaan yang dialami pasien saat jengkel.marah S: pasien menjawab : nama saya N, mbak mau kita ngomong soal apa? - Pasien mengatakan : saya marah karena kepikiran dagangan yang bangkrut, utang yang menumpuk dan ditambah biaya Rumah Sakit ini. - Pasien mengatakan saat marah pikiran saya panas, bingung, jengkel, saya ingin berteriak/memukul yang ada disekitar saya, dengan begitu saya lega. O: wajah pasien memerah, pandangan mata tajam, nada suara tinggi. - pasien kooperatif menjawab pertanyaan. A: TUK 1,2,3 tercapai - pasien mau menyebutkan nama - pasien mau diajak berinteraksi/bertukar
15 jam:09.30 Dx. 1 TUK : 4,5,6 - Menanyakan pasien cara marah yang biasa dilakukan. - Menanyakan pasien apa dengan marah yagn dilakukan dapat menyelesaiakan masalah. - Menanyakan apa pikiran. - Pasien menyebutkan penyebab marahnya karena dagangan bangkrut, utang menumpuk dan biaya Rumah Sakit - Pasien menyebutkan tanda-tanda marahnya. P: - lanjut ke TUK 4,5,6 - pasien dapat mengidentifikasi marah yang sering dilakukan. - Pasien dapat mengidentifikasi akibat marah. - Pasien dapat mengidentifikasi cara konstruksi terhadap marah S: Pasien mengatakan Kalau saya marah, pengennya berteriak dan memukul apa yang ada disekitar saya. - pasien mengatakan dengan marah yang saya lakukan saya hanya merasa puas tapi tidak menyelesaikan
16 akibat dari kemarahannya. - Menanyakan pasien apakah mau cara yang sehat untuk mengatasi marah. - Mengajarkan pasien cara sehat mengontrol marah : 1. saat ingin marah / ingin mukul pasien bisa memukul bantal. 2. dengan melakukan kegiatan atau mengutarakan marahnya dengan teman/orang sekitar tanpa harus berteriak atau memukul. 3. berdoa atau tarik nafas dalam sambil mengucapkan astaghfirullah. masalah - pasien mengatakan kalau saya habis marah (berteriak/mukul), tenggorokan saya sakit, tangan saya sakit, orang yang saya pukl juga marah. - Pasien mengatakan ingin tahu cara marah sehat seperti apa. - Pasien mengatakan jadi saya harus belajar cara marah yang seperti mbak yanti ajarkan. A: TUK 4,5,6 tercapai - pasien mau mengutarakan marah yang biasa dilakukan - pasien mengatakan akibat dari marahnya. - Pasien mengerti dan mau belajar cara marah yang sehat. - TUK 4,5,6 tercapai. O: tidak ada gerakan motorik dari wajah, kaki/ tangan pasien. - pasien kooperatif menjawab pertanyaan.
17 Jam:10.30 wib Dx. 1 TUK Menyuruh pasien memilih cara yang sehat yang diajarkan untuk mengontrol marah. - Menyuruh pasien mendemonstrasikan cara yang dipilih untuk mengontrol marah. - Menjelaskan manfaat minum obat - Menjelaskan kapan waktu minum obat. - Menjelaskan dosis jenis obat yang harus pasien minum sesuai kebutuhan. P: - Lanjut ke TUK Pasien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol marah. - Pasien dapat menggunakan obat dengan benar. S: pasien mengatakan saya akan memilih cara marah yang sehat dengan memukul bantal. - pasien mengatakan jadi obat yang harus saya minum jambon dan putih,saya akan minum obat rutin dan tepat waktu pagi, sore, malam, saya ingin cepat sembuh dan tidak marah-marah lagi. O: pasien mendemonstrasikan cara marah dengan memukul bantal. A: TUK 7-9 tercapai - Pasien mau mendemonstrasikan salah satu marah yang sehat yang telah diajarkan
18 - Pasien mengerti manfaat, jenis dan waktu kapan pasien harus minum obat. P: - Lanjut ke TUK 8 - Pasien dapat dukungan keluarga untuk mengontrol marah Gangguan konsep TUK 1,2,3 S: pasien mengatakan jam:08.30 diri harga diri - membina hubungan dirumah suka bersih- rendah saling percaya bersih, nyapu, nyuci - menanyakan baju, kadang saya suka kemampuan positif adzan di masjid. yang dimiliki di - pasien mengatakan rumah dirumah sakit kadang - menanyakan saya nyapu, Bantu kemampuan dan mbak perawat nyapu mendiskusikan dan merapikan tempat kemampuan positif tidur. yang dapat digunakan O: pasien pagi-pagi di Rumah Sakit. membantu perawat merapikan tempat tidur. - pasien mencatat kegiatan yang dilakukan di rumah A: TUK 1,2,3 tercapai - pasien mau mengungkapkan kemampuan yang dapat digunakan dirumah dan di Rumah
19 jam:10.30 Dx. 1 TUK 8 - menanyakan keluarga bagaimana kemampuan keluarga dari sikap yang telah dilakukan dirumah Menjelaskan tanda pasien marah : 1. mata melotot 2. muka merah 3. tangan mengepal/ ada gerakan pad muka yang menunjukkan permusuhan. 4. nada suara tinggi Sakit. P: - lanjut TUK 4, 5, 6 - pasien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai jadwal. - Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit. - Pasien dapat dukungan dari keluarga - Mendelegasikan TUK 4,5,6 pada poerawat jaga S: keluarga mengatakan saat pasien marah sikap keluarga hanya mendiamkan, kadang ikut memarahi pasien. - keluarga mengatakan tanda marah yang mbak jelaskan tadi persis dengan tanda saat anak saya mau marah, muka merah, mata melotot, suara kasar, kadang sampai memukul. - Keluarga mengatakan jadi mbak, kalo nanti anak saya marah, saya
20 - melatih keluarga cara mengajari pasien marah yang sehat dengan : 1. memberikan kegiatan 2. latih untuk ambil nafas dalam 3. menyuruh pasien mengutarakan marah dan apa penyebabnya. 4. menyuruh pasien berdoa dengan membaca istighfar 5. menyuruh melampiaskan marah dengan memukul bantal. - Menganjurkan pada keluarga memilih cara melatih anak marah dan membantu keluarga mendemonstrasikan. - Mengajurkan pada keluarga untuk mengawasi pasien rutin minum obat. tidak boleh mendiamkan / marah, tapi harus mengajari anak saya marah yang sehat seperti yang mbak ajarkan. - Keluarga mengatakan saya ingin mencoba bagaimana cara menanyakan sebab anak marah. - Keluarga mengatakan anak saya disini marah karena ingin pulang dan takut biaya Rumah Sakit mahal. - Keluarga mengatakan saya akan selalu mengawasi anak saya rutin minum obat. O: keluarga kooperatif - keluarga mendemonstrasikan cara menanyakan penyebab anak marah. A: TUK 8 tercapai - keluarga mengungkapkan sikap yang dilakukan saat anak marah. - Keluarga memilih dan
21 mendemonstrasikan cara marah yang sehat kepada anaknya. P: - keluarga dapat mendemonstrasikancara lain yang diajarkan untuk melatih anak cara marah yang sehat. - lanjut ke-tuk 10 pasien dapat dukungan dari lingkungan untuk mengontrol marah - mendelegasikan TUK 10 ke perawat jaga.
22 EVALUASI.Pada diagnosa pertama yaitu prilaku kekerasan dilakukan evaluasi pada tanggal dengan melakukan TUK 8 klien dapat dukungan dari keluarga.. Data subyektif yang di dapat keluarga mau mengajarkan pasien bagaimana cara marah yang sehat dengan menanyakan apa yang mengakibatkan marahnya, dan keluarga juga mengatakan saat pasien marah tidak akan mendiamkan dan memarahi tetapi akan mengajarkan bagaimana marh yang sehat. keluarga mengatakan senang bisa bertemu dengan pasien dan lega sudah mengerti masalah yang dihadapi pasien Data obyektif yang di dapat keluarga kooperatif dan tersenyum, keluarga mau mengerti kondisi pasien. Sedangkan evaluasi yang di dapat pada pasien yaitu pasien tenang, bicara dengan nada rendah tidak agresif, kontak mata ada. pasien mengungkapkan masalah yang membuatnya marah. Pada TUK 9 yaitu klien dapat minum obat dengan benar sudah dilakukan rada tanggal , sedangkan padatuk 10 perawat tidak melaksanakan sesuai intervensi kemudian mendekegasikan keperawat jaga. Pada diagnosa kedua yaitu gangguan konsep dari harga diri raendah dilakukan evaluasi pada tanggal dengan melakukan TUK 1,2,3 yaitu Pasien mengungkapkan kemampuan yang positif yang dimiliki di rumah dan kemampuan yang dapat di lakukan di rumah sakit dengan data subyektif pasien mengatakan di rumah saya suka bersih-bersih, nyuci baju kadang adzan di masjid,sedangkan di rumah sakit pasien kadang menyapu dan membantu perawat merapikan tempat tidur. Data obyektif yang di dapat pagi- pagi rasien memabantu perawat merapikan tempat tidur, pasien mencatat kegiatan yang dapat dilakukan druamah dan di rumah salit. Pada TUK 4, 5, 6 perawat tidak menyelesaikan sesuai intervensi kemudian mendelegasikan ke perawat jaga
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Nama Umur Pendidikan Alamat Agama : Tn.G : 30 th : tamat SMA : Blora : Islam Tanggal masuk : 06/12/2009 Tgl pengkajian : 06/12/2009 No.cm : 06 80
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan. Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Nn.S, Umur 25 tahun, jenis
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 5 Januari 2008 diruang II Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan Skizofrenia berkelanjutan.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. dr. Aminogondhohutomo, data diperoleh dari hasil wawancara dengan klien
BAB III TINJAUAN KASUS I. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 Januari 2008 di ruang XII RSJD dr. Aminogondhohutomo, data diperoleh dari hasil wawancara dengan klien dan data dari catatan medik
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Jiwa 1. Biodata Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 27 Desember 2010 di ruang Gatotkoco RSJD Dr. amino Gondohutomo Semarang a. Identitas klien Nama :
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal di Ruang ketergantungan
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 18-12-2008 di Ruang ketergantungan obat Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis skizofrenia
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Diruang : VIII (Graha Irawan) Tanggal : 16 januari 2008 1. Identitas a. Identitas klien Nama : Sdr.P, Umur :31 tahun, Jenis kelamin : Laki-laki, Suku : Jawa, Agama
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Desember 2009 jam 10.00 wib A. Pengkajian Tanggal masuk Rumah Sakit : 05-11-2009 Bangsal di rawat : Gatotkoco/ruang VI No Rekam Medis : 067714
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien 1. Nama : Ny. S 2. Umur : 34 tahun 3. Jenis kelamin : Perempuan 4. Alamat : Singorojo Kendal 5. Agama : Islam 6. Pendidikan : SLTA 7. Pekerjaan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 Desember 2008 diruang III Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan Skizofrenia paranoid.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEORI
BAB III TINJAUAN TEORI Tanggal Pengkajian : 12 Januari 2009 A. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Agama Suku / Bangsa Pendidikan Pekerjaan Status Alamat : Sdr. A : 25 Tahun : Laki-laki : Islam :
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal Desenber Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM ,
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 29 Desenber 2004. I. Identitas a. Identitas Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM 038164, Alamat Tayu
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register
14 BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2004 1. Identitas a. Identitas pasien Nama klien Ny. K, umur 30 tahun, agama Kristen, pendidikan SD, suku/bangsa
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas 1. Pasien Nama : Tn. S Umur : 30 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Tani Alamat : Grobogan Suku Bangsa : Jawa, Indonesia No.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Januari 2008 di Ruang 2 di RSJD Amino Gondo
BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Januari 2008 di Ruang 2 di RSJD Amino Gondo Hutomo, Semarang dengan diagnosa medik halusinasi dengar. Klien bernama Nn. S Umur 22 Tahun,Perempuan,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Inisial klien : Tn W Umur : 38 Th Jenis Kelamin : Laki-Laki Suku : Jawa Alamat : Desa terban RT 008 / 001 penawangan, Grobogan Tanggal pengkajian
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 Januari 2009, jam 10.00 WIB, di Ruang VIII Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondhohutomo Semarang. 1. Biodata a. Identitas klien
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Desember 2007 di ruang III (Graha Citro Anggono) Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondho Utomo Semarang, dengan diagnosa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014
Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : Laki-laki : 34 thn : Sudah Menikah : Islam
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 desember 2010, pukul 09.00 WIB di ruang Gatot Koco Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondhohutomo Semarang, dengan diagnosa
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. laki - laki, pendidikan pasien STM, dan tidak bekerja, pasien tinggal di
37 BAB III TINJAUAN KASUS B. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Desember 2008 diruang VI Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan Skizofrenia paranoid.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. paranoid. Klien bernama Tn.ES, umur 33 th, laki-laki, pendidikan terakrih
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian di lakukan pada tanggal 27 Desember 2010 diruang 5 Rumah Sakit Jiwa Daerah Semarang Dr.Amino Gondhohutomo Semarang, dengan skizofrenia paranoid. Klien bernama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggl 6 Januari 2008, di ruang IV
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pengkajian dilakukan pada tanggl 6 Januari 2008, di ruang IV (Dewaruci) Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Aminogondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis Skizophrenia Katatonik.
Lebih terperinciLAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Oleh: Frentya Maya Anggi W, S.Ked NIM. 042010101005 Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati Sp. KJ FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2009 1 LAPORAN KASUS PSIKIATRI
Lebih terperinciBAB III. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. D DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. D DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Desember 20010 pukul 10.00
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun oleh : CAHYO FIRMAN TRISNO. S J 200 090
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI DI RUANG PERKASA RSJD DR.RM.SOEDARMADJI KLATEN Di susun dan di ajukan untuk memenuhi tugas keperawatan jiwa
Lebih terperinciPENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA RUANGAN RAWAT : TANGGAL DIRAWAT : I. IDENTITAS KLIEN Inisial : ( L
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal di ruang VI (Gatot Kaca) RSJ Amino
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Tanggal masuk RSJ : 27-12-2007 Pengkajian dilakukan pada tanggal 30-12-2007 di ruang VI (Gatot Kaca) RSJ Amino Gondohutomo Semarang, dengan diagnosa medik : Skizofrenia
Lebih terperinciIII. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.
Asuhan Keperawatan kasus I. PENGKAJIAN Nama/Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Alamat :Jl. Dusun I
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. orang lain maupun lingkungan (Townsend, 1998). orang lain, dan lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1998).
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas 1. Pasien Nama Umur Jenis kelamin Agama Pendidikan : Nn. K : 17 tahun : Perempuan : Islam : SMA Pekerjaan : - Alamat Suku bangsa : Karangawen, Demak : Jawa, Indonesia
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA Disusun Oleh: DESI SUCI ANGRAENI SRI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI Nama Klien : Diagnosa Medis : No MR : Ruangan : Tgl No Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH ( HOME VISIT) TENTANG GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN KELUARGA Ny.
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH ( HOME VISIT) TENTANG GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN KELUARGA Ny. V DI TANGGERANG DI SUSUN OLEH MARIA FRANSISKA 1410721043 PROGRAM STUDI PROVESI NERS FAKULTAS
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RESIKO TINGGI KEKERASAN
SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RESIKO TINGGI KEKERASAN Pertemuan... Hari, TGL :... A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien : a. Data Subjektif
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Juni 2005 di Ruang VII Rumah Sakit Jiwa
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Juni 2005 di Ruang VII Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondhohutomo Semarang. 1. Biodata. a. Identitas Klien. Nama Tn. St, umur:
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat Mendapatkkan gelar ahli madya keperawatan Disusun
Lebih terperinciA. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri
A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh
PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh Y. Susilowati 1), D.W.Ningsih 2) 1) Dosen Akademi Keperawatan Krida Husada,
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN. 1. Masalah Utama Perilaku Kekerasan
LAPORAN PENDAHULUAN 1. Masalah Utama Perilaku Kekerasan 2. Proses Terjadinya Masalah A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan yang penulis dapatkan antara konsep dasar teori dan kasus nyata Sdr. D diruang Dewa Ruci RSJD Amino Gondohutomo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasakan sebagai ancaman (Nurjannah dkk, 2004). keadaan emosional kita yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, kedalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perilaku kekerasan merupakan salah satu yang diekspresikan dengan melakukan ancaman, menciderai orang lain ataupun merusak lingkungan (Keliat dkk, 2011). Kemarahan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. : Jawa, Indonesia. : 10 Januari 2011 pukul WIB. Semarang
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Suku Agama Status Perkawinan Pendidikan : Tn.S : 33 tahun : Laki-laki : Ungaran : Jawa, Indonesia : Islam : Kawin : SD Nomor Register
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG.
PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh R.Purwasih 1), Y. Susilowati 2), 1) Alumni Akademi Keperawatan
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL A. Pengertian Isolasi social adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGGODANI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGGODANI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DI SUSUN OLEH: DEVI CHRISTINA PANCANINGTYAS NIM. P.10086 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA Ruang rawat :... Tanggal dirawat:... A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI......
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI...... C. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Januari 2008 jam 10.00 WIB diruang III Citro Anggodo RSJD Dr. Amino Gondohutomo, Semarang. 1. Biodata a. Idenditas Klien Nama :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Amarah merupakan suatu emosi yang menentang dari sifat mudah tersinggung
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Amarah merupakan suatu emosi yang menentang dari sifat mudah tersinggung hingga marah yang hebat yang dialami oleh setiap orang. (Kaplan, 1995). Perilaku kekerasan adalah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN. pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
1 BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Pada bab ini penulis membahas dua kasus asuhan keperawatan pada klien defisit perawatan diri dengan penerapan pendidikan kesehatan personal hygiene di rumah
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 januari 2010, pukul WIB di
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 januari 2010, pukul 10.00 WIB di ruang Larasati Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana individu melakukan atau. (1998); Carpenito, (2000); Kaplan dan Sadock, (1998)).
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
Lebih terperinciKoping individu tidak efektif
LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI I. PROSES TERJADINYA MASALAH Isolasi social merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh
PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh Afandi 1), Y.Susilowati 2) 1) Alumni Akademi Keperawatan Krida Husada,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan C. Manfaat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Menurut Gail W. Stuart, Waham adalah keyakinan yang salah dan kuat dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial. Waham
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)
1 PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE) A. Identitas Klien Inisial Klien Usia Agama Pendidikan : Ny. F : 42 Tahun : Islam : SMA Nomor Register : 02. 14. 77 Masuk RSJSH : 27/03/2012 Nama Keluarga Alamat
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHANKEPERAWATAN PADA Nn. M DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDI RSJD SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHANKEPERAWATAN PADA Nn. M DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDI RSJD SURAKARTA DISUSUN OLEH : DEVI ANGGRAINI NIM. P.10013 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Data Fokus Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB pada keluarga Tn.L (60th). Tn.L merupakan kepala keluarga dari Ny. N (51th) dan kedua anaknya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGONDANI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGONDANI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DISUSUN OLEH : BETY YULIAWATI NIM. P.10081 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkonstribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA TN
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA TN. D DENGAN HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DI SUSUN OLEH: CATUR WULANDARI NIM. P.09010
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian (30 juni 2010) 1. Data Umum a. Nama KK : Tn. S b. Usia : 51 tahun c. Pendidikan : SD d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07 f.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkonstribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien
Lebih terperinciI. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Klien masuk RSJD Dr. Aminogondoutomo pada tanggal 14 Januari 2009.
BAB III TINJAUAN KASUS A PENGKAJIAN Klien masuk RSJD Dr. Aminogondoutomo pada tanggal 14 Januari 2009. Klien di rawat di ruang XI Larasati dengan nomor RM 063245. Perawat melakukan pengkajian pada tanggal
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
LAPORAN PENDAHULUAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN Masalah Utama: Resiko Perilaku Kekerasan Proses Terjadinya Masalah Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
Lebih terperinciBAB II TUNJAUAN TEORI. orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993)
BAB II TUNJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993) Menarik diri merupakan suatu keadaan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SHINTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SHINTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Disusun Oleh : ANISSYA NURUL H J 200 090 023 PROGRAM STUDI DIPLOMA
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. Z DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SEMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DisusunOleh : HILYATUN NISA J 200 090
Lebih terperinciperawatmasadepanku@blogspot.com Join With Us : Email : hendritriyulianto@gmail.com Facebook : Hendri Ty Kunjungi dan D a p a t k a n!!! K u m p u l a n A s k e p L e n g k a p H a n y a D i : perawatmasadepanku@blogspot.com
Lebih terperinciBAB II PENGELOLAAN KASUS
BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Aman Nyaman 1. Definisi Aman Nyaman Keamanan adalah kondisi bebas dari cedera fisik dan psikologis (Potter & Perry, 2006). Perawat harus mengkaji bahaya yang mengancam
Lebih terperinciKMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa
KMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa JAWA TIMUR SEHAT JIWA NAMA : TTL : ALAMAT : POSYANDU : TGL PENDAFTARAN : BAWALAH KMSJ SETIAP KALI KE POSYANDU KESEHATAN JIWA Created by: Ns. Heni Dwi Windarwati.,M.Kep.,Sp.Kep.J
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang diagnosa medis skizofrenia paranoid. Pasien
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGGONDANI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGGONDANI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DISUSUN OLEH : SRI SUPREHATIN NIM. P.09104 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008
BAB III RESUME KEPERAWATAN Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008 sampai dengan 06 Januari 2008 pada Tn. S (45 tahun), dengan alamat Parang Barong VIII, kelurahan Tlogosari kulon,
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien
BAB II KONSEP DASAR A. Pengetian Kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun, kurang
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. : Hubungan Pelayanan Spiritual Yang Diberikan Perawat Dengan Kepuasan Pasien Diabetes melitus
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Judul Penelitian : Hubungan Pelayanan Spiritual Yang Diberikan Perawat Dengan Kepuasan Pasien Diabetes melitus Nama Peneliti : Rina Rahmadani Sidabutar Nomor
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Tanggal masuk :30 Desember 2008 Bangsal Keperawatan :XII(Madrim) No RM :062302 Tanggal Pengkajian :01 Januari 2009 A. IDENTITAS Pasien bernama Ny. N, bertempat tinggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya maupun lingkungan luarnya. Manusia yang mempunyai ego yang sehat dapat membedakan antara
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Isolasi sosial sering terlihat pada klien skizofrenia. Hal ini sebagian akibat tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan kehilangan batasan
Lebih terperinciBAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN
Lampiran 1. BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personal yang artinya perorangan Hygiene berarti sehat. Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di zaman global seperti sekarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di zaman global seperti sekarang ini berakibat makin kompleks kebutuhan masyarakat. Industrialisasi dan urbanisasi makin lekat
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. P DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. P DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciNURSING CARE PLAN (NCP)
NURSING CARE PLAN (NCP) 1. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN Nama Klien : DiagnosaMedis : No CM : Ruangan : Tgl No. Dx Diagnosa Keperawatan Risiko Perilaku Kekerasan Perencanaan
Lebih terperinciLAMPIRAN B DATA SUBJEK DAN KEEMPAT ANAK DI RSJ. SOEHARTO MEERJAN
LAMPIRAN B DATA SUBJEK DAN KEEMPAT ANAK DI RSJ. SOEHARTO MEERJAN 105 DATA DIRI 1. Data Subjek I Nama (Inisial) Suku Bangsa Rutinitas Pendidikan Anak didiagnosis Szhizophrenia Paranoid : Ny. D : 50 tahun
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN
SURAT PERNYATAAN BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Umur : Alamat : Menyatakan bahwa: 1. Telah mendapatkan penjelasan tentang penelitian Pengalaman
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MENCINTAI DAN MEMILIKI PADA TN. D DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG MAESPATI RSJD SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MENCINTAI DAN MEMILIKI PADA TN. D DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG MAESPATI RSJD SURAKARTA DI SUSUN OLEH: BAGUS WICAKSONO NIM. P.09008 PROGRAM
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA SDR. B DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG AYODYA RSJD SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA SDR. B DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG AYODYA RSJD SURAKARTA DI SUSUN OLEH : ANA FUJI RAHAYU NIM. P. 10005 PROGRAM STUDI DIII KEPERWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi sosial Pertemuan : I (satu)
CONTOH KASUS Setiap lansia pada akhirnya akan mengalami penurunan fungsi organ, Hal ini timbul karena penyebab organik ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan gangguan kemampuan berpikir, bereakasi
Lebih terperinciB A B 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya
B A B 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi, dan tingkah laku dimana individu tidak mampu menyesuaikan diri
Lebih terperinci4. PENGKAJIAN 1) DATA UMUM Nama kepala keluarga Alamat kepala keluarga Pekerjaan kepala keluarga Pendidikan kepala keluarga Genogram
Transcript 1. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA (HOME CARE) PADA TN. K DENGAN ULKUS DEABITUS MILITUS (DM) DI DESA MIJEN RT 01 / RW 05 KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS 1. Heru Indriyanto 2. Ika Lestari 3.
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS
Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa
Lebih terperinci