BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SD Penelitian ini dilaksanakan di SDN Regunung 01. Letak SDN Regunung 01 berada di wilayah Kelurahan RegunungKecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah.Letak SDN Regunung 01±7 km DIKNAS Pendidikan Kecamatan Tengaran. Walaupun tidak terletak di pinggir jalan rayaakses jalan yang dilalui cukup baik. Dengan kata lain letak SDN Regunung 01 mudah dijangkau baik siswa, guru, Dinas Pendidikan Kecamatan maupun Dinas Pendidikan Kabupaten. Meskipun letak SDN Regunung 01 berdampingan dengan rumah penduduk, namun kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan dengan baik Karakteristik Responden Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SDN Regunung 01 sebanyak 24 siswa. Berdasarkan informasi dari guru kelas 4 siswa-siswi SD Regunung 01 memiliki karakteristik : suka bermain,ekonomi orang tua rata-rata ekonomi lemah, pendidikan orang tua rata-rata berijasah SD, pekerjaan orang tua sebagian besar adalah buruh petani dan buruh pabrik, dan kurangnya perhatian orang tua dengan anak khususnya dalam pendidikannya Pelaksanaan Tindakan Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa atau hasil belajar IPA. Selain observasi secara langsung peneliti juga mendapatkan data nilaihasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPAdari guru kelas 4. Peneliti juga mempersiapkan angket minat belajar IPA pra siklus yang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata pelajaran IPA pra 29

2 30 siklus (lampiran 8). Berdasarkan hasil observasi ini peneliti mendapatkan data bahwa minat siswa kurang dan hasil belajar IPA kelas 4 sangat rendah. a. Minat Belajar Untuk mengukur besar minat siswa sebelum melakukan tindakan, peneliti memberikan angket minat belajar IPAkepada siswa. Berdasarkan kriteria skor angka minat belajar siswa = 75, data minat belajar siswa terhadap IPA disajikan dalam bentuk tabel 1 Tabel 1 Skor Angka Minat Belajar IPA Pra Siklus Siswa Kelas 4 SDN Regunung 01 Tahun Pelajaran 2012/2013 Skor Angka Minat Jumlah Siswa Persentasi ,67% < ,33% Rata-rata skor angka minat belajar IPA 66,71 Skor angka minat belajar IPA tertinggi 82 Skor angka minat belajar IPA terendah 50 Dari tabel 1 dapat diketahui ada 4 siswa yang memiliki skor angka minat 75 sedangkan 20 siswa memiliki skor angka minat <75. Dimana rata-rata skor angka minat belajar IPA 66,71, skor angka minat belajar IPA tertinggi adalah 82 dan skor angka minat belajar IPA terendah 50. Berdasarkan tabel 1 dapat di buat diagram lingkaran seperti berikut.

3 % Minat Kurang Minat 83.33% Diagram 1 Skor Angka Minat Belajar IPA Pra Siklus Berdasarkan diagram 1hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa pada diagram menunjukkan jumlah siswa yang memiliki minat belajar IPA sebesar 16,67%.Sedangkan siswa yang kurang minat terhadap IPA sebesar 83,33%. Terlihat jelas bahwa prosentasi siswa yang minat terhadap IPA masih rendah. b. Hasil Belajar IPA Dari tes evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk siswa diperoleh data hasil belajar IPA sebelum dilakukan tindakan pembelajaran. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 70) data hasil belajar IPA disajikan dalam bentuk tabel 4.2 Tabel 2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus Siswa Kelas 4 SDNRegunung 01 Tahun Pelajaran 2012/2013 Nilai Jumlah Siswa Persentasi ,00% < ,00% Rata-rata nilai IPA Nilai tertinggi IPA 85 Nilai terendah IPA 35 Dari tabel 2dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai murni lebih dari sama dengan KKM ada 6 siswa dan yang belum tuntas atau

4 32 masih dibawah KKM ada 18siswa. Dimana nilai rata-rata 59,17, nilai tertinggi adalah 85 dan nilai terendah adalah 35.Dari analisis hasil tes pada tabel 2dapat dibuat diagram lingkaran seperti berikut % 25.00% Tuntas Tidak Tuntas Diagram 2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus Berdasarkan diagram 2hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa jumlah siswa yang sudah tuntas belajar sebesar 25,00%.Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebesar 75,00%. Terlihat jelas bahwa tingkat ketuntasan siswa terhadap mata pelajaran IPA masih rendah yaitu hanya sebesar 25%. Setelah diperoleh data dari skor angka minat dan hasil belajar siswa kelas 4SDNRegunung 01 yang masih rendah pada mata pelajaran IPA, maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas kolaboratif sesuai dengan rancangan yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswapada mata pelajaranipa dalam pembelajaran siklus I dan siklus II. Siklus I pembelajaran dilakukan dengan Kompetensi Dasar Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, dan siklus II pembelajaran dilakukan dengan Kompetensi Dasar Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan.

5 Deskripsi Siklus I a. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan, kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum melaksanakan kegiatan pada siklus I, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran. Pada siklus I ini dilaksanakan kegiatan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan 2 jam pelajaran.dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru menggunakan model Pembelajaran Kontekstual (CTL). Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 1 adalah: 1) Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan. 2) Meninjau lokasi yang akan digunakan siswa untuk melakukan pengamatan. 3) Mempersiapkan alat peraga. 4) Membuat kelompok heterogen. 5) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I (lampiran 9). 6) Menyiapkan lembar observasi guru (lampiran 10). 7) Menyiapkan lembar observasi siswa (lampiran 11). 8) Menyiapkan lembar angket minat untuk mengetahui minat siswa setelah pembelajaran (lampiran 12). 9) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) 10) Tes evaluasi untuk melihat hasil yang telah dilakukan (lampiran 13). b. Tahap Pelaksanaan Pertemuan I Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin, 25 Februari Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan melakukan apersepsi dengan meminta ketua kelas membuka pintu pintu dan jendela kelas agar siswa bisa memandang lingkungan di luar kelas yang terdapat sumber daya alam (pohon, tanah, dan sinar matahari). Kemudian guru bertanya kepada siswa apa saja yang dilihat oleh siswa, yang dilihat siswa yaitu sinar matahari, pohon, dan tanah.

6 34 Kemudian guru mengaitkan apa yang dilihat siswa dengan materi sumber daya alam yang akan dipelajari siswa. Dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Memasuki kegiatan inti, siswa dibagi dibagi dalam 6 kelompok heterogen, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Setelah siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing, maka masing-masing kelompok siswa menerima Lembar Kerja Siswa (LKS). Masing-masing kelompok siswa membaca petunjuk pengamatan di luar kelas dan beberapa siswa yang kurang memahami petunjuk pengamatan tersebut bertanya kepada guru untuk memperoleh penjelasan mengenai petunjuk pengamatan yang akan mereka lakukan. Siswa menuju lokasi dilaksanakannya pengamatan yaitu di lingkungan sekolah, setelah berada di lokasi pengamatan masing-masing kelompok siswa melakukan pengamatan dan mencatat hasil pengamatan pada LKS. Pada pengamatan di sekitar sekolah ini hampir semua kelompok masih tergantung pada guru dan sering bertanya dalam mengisi LKS. Selesai melakukan pengamatan masingmasing kelompok siswa mendiskusikan hasil pengamatan yang kemudian mereka presentasikan di depan kelas. Beberapa siswa yang tidak melakukan presentasi bertanya dan memberi tanggapan kepada kelompok siswa yang sedang presentasi, namun jumlah siswa yang bertanya dan memberi tanggapan hanya 3 orang siswa. Setelah semua kelompok siswa melakukan presentasi, siswa menyimpulkan definisi sumberdaya alam dan klasifikasi sumberdaya alam berdasarkan jenisjenisnya melalui bimbingan guru. Pada kegiatan akhir siswa mengerjakan soal tes kecil yang sudah dipersiapkan. Kemudian guru menegaskan kembali kembali materi yang telah dipelajari siswa dan memberitahukan kepada siswa bahwa kegiatan selanjutnya masih melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah. Guru menutup pembelajaran. Pertemuan II Pelaksanaan pembelajaran pertemuan kedua dilaksanakan hari Kamis, 28 Februari 2013.Pada pertemuan kedua ini, peneliti telah menyusun rencana pembelajaran yang baik agar kekurangan pada pertemuan pertama dapat

7 35 diperbaiki. Kegiatan pada pertemuan dua ini diawali dengan guru memberi apersepsi pada siswa dengan menunjukkan pohon bayam dan batu kepada siswa, kemudian guru menanyakan kepada siswa mana yang termasuk sumber daya alam hayati dan mana yang merupakan sumber daya alam non hayati. Untuk mengingatkan kembali siswa pada pelajaran yang telah lalu dan mengaitkan dengan pelajaran yang akan dilakukan yaitu tentang sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui serta manfaat sumberdaya alam. Pada kegiatan inti siswa langsung berkumpul dengan kelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Seperti pada pertemuan pertama masingmasing kelompok siswa menerima LKS dan membaca petunjuk pengamatan di luar kelas. Tidak seperti pada pertemuan I dimana ada 4 kelompok siswa yang bertanya tentang petunjuk pengamatan, pada pertemuan kedua ini jumlah kelompok siswa yang beranta hanya 2 kelompok saja 4 kelompok yang lain sudah memahami petunjuk pengamatan yang harus mereka lakukan. Kemudian siswa menuju dilaksanakannya observasi yaitu di lingkungan sekitar sekolah tepatnya di perumahan, perkebunan, dan sungai di belakang sekolah. Setelah sampai pada lokasi pengamatan, siswa melakukan pengamatan dan mencatat hasil pengamatannya pada LKS. Selesai melakukan pengamatan siswa mendiskusikan hasil pengamatan dan mengisi LKS II, kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Siswa yang tidak melakukan presentasi dan guru, bertanya maupun menanggapi kelompok yang sedang melakukan presentasi. Pada pertemuan II ini jumlah siswa yang bertanya dan memberi tanggapan jumlahnya lebih banyak yaitu ada 8 siswa. Siswa menyimpulkan kategori sumber daya alam berdasarkan sifat-sifatnya dan kegunaan sumber daya alam dengan bimbingan guru. Seperti pada pertemuan I, pada pertemuan II kegiatan diakhiri dengan siswa mengerjakan soal tes kecil yang sudah dipersiapkan. Kemudian guru menegaskan kembali kembali materi yang telah dipelajari siswa dan memberitahukan pada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya diadakan tes formatif. Guru menutup pembelajaran.

8 36 Pertemuan III Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jum at, 1 Maret Pertemuan ketiga ini diawali dengan guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke III ini sebagai sarana evaluasi. Pada kegiatan inti siswa mengerjakan soal evaluasi. Selesai selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa mengisi angket minat. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi siwa agar memiliki semangat belajar yang tinggi. c. Hasil Tindakan 1) Hasil Observasi Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini salah satunya berupa hasil dari lembar observasi yang diterapkanpada guru dan siswa.untuk mengukur keberhasilan penerapan model pembelajaran CTL dalam kegiatan pembelajaran menggunakan lembar observasi guru dan siswa.penilaian observasi ini dilakukan oleh peneliti yang juga merangkap menjadi observer. Dalam menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran lembar observasi pembelajaran dengan model pembelajaran CTL digunakan 4 kategori, yaitu sangat baik, baik,cukup dan kurang. Pada lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran CTL menggunakan kriteria penilaian berikut : Sangat baik : jika skor nilai 34 Baik : jika skor Cukup : jika skor Kurang baik : jika skor a) Analisis Data Hasil Observasi Guru Untuk mengukur keberhasilan penerapanmodel pembelajaran CTL dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan lembar observasi pembelajaran guru. Hasil observasi guru pada penelitian siklus I pertemuan I dan II dapat dilihat pada (lampiran 14), sedangkan analisis data hasil observasi guru pada penelitian siklus I pertemuan I dan II disajikan pada pada tabel di bawah ini.

9 37 Tabel 3 Analisis Data Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I dan II No Pertemuan Jumlah Skor Aspek Total I II III Skor Kategori Cukup Baik Rata-rata siklus I skor Observasi Pembelajaran Guru 27 Baik Berdasarkan tabel 3 pada pertemuan I jumlah skor hasil observasi guru siklus I pertemuan I pada aspek I yaitu melakukan kegiatan awal memperoleh jumlah skor 4, untuk aspek II yaitu melakukan kegiatan inti memperoleh jumlah skor 13, jumlah skor pada aspek III yaitu kegiatan akhir memperoleh jumlah skor7 dan jumlah skor dari ketiga aspek 24 dengankategori cukup. Pertemuan II jumlah skor pada aspek I yaitu melakukan kegiatan awal memperoleh jumlah skor 6, jumlah skor aspek IIyaitu melakukan kegiatan inti sebesar16,jumlah skor pada aspek III yaitu kegiatan akhirsebesar8 dan jumlah skor dari ketiga aspek 30 dengan kategori baik. Berdasarkan analisis hasil lembar observasi yang diisi oleh observer dapat disimpulkan rata-rata hasil observasi guru yaitu 27 dengan kategori baik. b) Analisis Data Hasil Observasi Siswa Untuk mengukur keberhasilan penerapanmodel pembelajaran CTL dalam kegiatan pembelajaran, selain menggunakan lembar observasi pembelajaran guru juga menggunakan lembar observasi siswa. Hasil observasi terhadap siswa yang dilakukan oleh observer pada siklus I pertemuan I dan II dapat dilihat pada (lampiran 15), sedangkan analisis data hasil observasi siswa pada penelitian siklus I pertemuan I dan II disajikan pada pada tabel4.

10 38 Tabel 4 Analisis Data Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I dan II No Pertemuan Jumlah Skor Aspek I II III Total Skor Kategori Cukup Baik Rata-rata siklus I skor Observasi Pembelajaran Siswa 26 Baik Berdasarkan tabel4 analisis data hasil observasi siswa siklus I pertemuani jumlah skor pada aspek I yaitu melakukan kegiatan awal memperoleh 5, jumlah skor aspek II yaitu melakukan kegiatan inti memperoleh 13, jumlah skor aspek III yaitu melakukan kegiatan penutup memperoleh 4 dan dari ketiga aspek jumlah skor hasil observasi siswa 23 dengan kategori cukup. Pertemuan II terjadi peningkatan jumlah skor yang diperoleh siswa jika dibandingkan dengan pertemuan I. Pertemuan II pada aspek I memperoleh 6, jumlah skor aspek II memperoleh 19, jumlah skor aspek III memperoleh 4. Dari ketiga aspek diperoleh hasil observasi pada pertemuan II yaitu 29. Rata-rata skor hasil observasi pada siklus I yaitu 26 dengan kategori baik. 2) Minat Belajar Siswa Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL pada pertemuan I dan pertemuan II. Siswa mengisi angket siklus I pada pertemuan ke III setelah mengerjakan soal evaluasi siklus I. Berdasarkan kriteria skor angka minat belajar siswa = 75, hasil angketminat belajar siswa terhadap IPAsetelah mengikuti pelajaran disajikan pada tabel 5.

11 39 Tabel 5 Skor Angka Minat Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SDNRegunung 01 Tahun Pelajaran 2012/2013 Skor Angka Minat Jumlah Siswa Persentasi ,17% < ,83% Rata-rata skor angka minat belajar IPA 75,88 Skor angka minat belajar IPA tertinggi 92 Skor angka minat belajar IPA terendah 64 Dari tabel 5 dapat diketahui ada 13 siswa yang memiliki skor angka minat 75 sedangkan 11 siswa memiliki skor angka minat <75. Dimana rata-rata skor angka minat belajar IPA 75,88, skor angka minat belajar IPA tertinggi adalah 92 dan skor angka minat belajar IPA terendah 64. Berdasarkan tabel 5 dapat di buat diagram lingkaran seperti berikut % 54.17% Minat Kurang Minat Diagram 3 Skor Angka Minat Belajar IPA Siklus I Berdasarkan diagram 3hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa pada diagram menunjukkan jumlah siswa yang memiliki minat belajar IPA sebesar 54,17%.Sedangkan siswa yang kurang minat terhadap IPA sebesar 45,83%. Terlihat jelas bahwa setelah

12 40 tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL prosentase siswa yang minat terhadap IPA meningkat jika dibandingkan dengan tahap pra siklus. 3) Hasil Belajar IPA Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL pada pertemuan I dan pertemuan II. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I pada pertemuan ke III. Berikut merupakan hasil belajar IPA siklus I.Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 70) data hasil belajar IPA siklus I disajikan dalam bentuk tabel 6. Tabel 6 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SDNRegunung 01 Tahun Pelajaran 2012/2013 Nilai Jumlah Siswa Persentasi ,33% < ,67% Rata-rata nilai IPA 72,50 Nilai tertinggi IPA 95 Nilai terendah IPA 45 Dari tabel 6dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai murni di atas KKM ada 14 siswa dan yang tidak tuntas atau masih dibawah KKM ada 10 siswa. Dimana nilai rata-rata 72,50, nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah adalah 45.Dari analisis hasil tes pada tabel 6dapat dibuat diagram lingkaran seperti berikut % 58.33% Tuntas Tidak Tuntas Diagram 4 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

13 41 Berdasarkan diagram 4hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa jumlah siswa yang sudah tuntas belajar sebesar 58,33%.Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebesar 41,67%. Terlihat jelas bahwa setelah tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL prosentase hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA meningkat jika dibandingkan dengan tahap pra siklus. d. Hasil Refleksi Setelah melaksanakankegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi, angket minat dan tes evaluasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator kinerja. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi yang dilakukan observer bersama peneliti pada siklus I maka penjelasan sebagai berikut: 1. Guru Berdasarkan analisis data hasil observasi guru dengan menerapkan model pembelajaran CTL pada pertemuan I jumlah skor hasil observasi guru yang diperoleh 24 pada kategori cukup, terjadi peningkatan total skor observasi guru dari pertemuan I, pada pertemuan II jumlah skor hasil observasi guru yang diperoleh 30 berada pada kategori baik. Secara keseluruhan rata-rata hasil observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL yang diterapkan oleh kolaborator yaitu guru kelas 4 pada pertemuan I dan II adalah 27 dengan kategori baik. Tetapi terdapat beberapa indikator yang belum dilaksankan guru secara masimal seperti membimbing siswa menyimpulkan hasil observasi, dimana guru masih dominan. Guru juga belum mampu membimbing siswa secara maksimal untuk melakukan tanya jawab ketika siswa lain sedang presentasi. 2. Siswa Berdasarkan lembar observasi siswa pada pertemuan I total skor observasi siswa 23 berada pada kategori cukup, terjadi peningkatan total skor observasi

14 42 siswa dari pertemuan I, pertemuan II total skor observasi siswa yaitu 29 berada pada kategori baik. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 26 berada pada kategori baik. Selama pembelajaran di luar kelas masih ada beberapa siswa yang bercanda dengan temannya. Berdasarkan lembar observasi jumlah siswa yang berani untuk bertanya meningkat, dan siswa dalam kelompok lebih kompak ketika melakukan diskusi maupun kegiatan observasi di lingkungan sekitar sekolah. 3. Minat Belajar Siswa Hasil pengukuran minat siswa pada siklus I meningkat jika dibandingkan dengan dengan pra siklus. Siswa yang memperoleh skor angka minat IPA 75 sebanyak 13 siswa atau 54,17% dan siswa yang memperoleh skor angka minat IPA < 75 sebanyak 11 siswa atau45,83%. Berdasarkan data tersebut terlihat jelas bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran IPA masih kurang dan belum sesuai dengan indikator kinerja dari penelitian yang dilakukan peneliti, oleh karena itu peneliti perlu mengadakan perbaikan pada siklus II. 4. Hasil Belajar IPA Hasil evaluasi didapatkan bahwa kompetensi belajar siswa meningkat, terbukti dari perolehan nilai siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 70) sebanyak 14 siswa atau 58,33%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak siswa atau 10 siswa atau 41,67%, dengan nilai rata-rata 72,50 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 45. Namun hasil belajar IPA belum sesuai dengan indikator kinerja dari penelitian yang dilakukan peneliti, oleh karena itu peneliti perlu mengadakan perbaikan pada siklus II. Berdasarkan hasil obeservasi observer, secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I mengalami beberapa hambatan, yaitu sebagai berikut: a) Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran CTL, sehingga sulit dalam mengarahkan ke dalam penerapan model pembelajaran CTL. b) Ada ketidak sesuaiankegiatan pembelajaran yang dilakukan kolaborator dengan RPP yang telah direncanakan oleh peneliti, penerapan model

15 43 pembelajaran CTL oleh kolaborator ada yang tidak sesuai dengan rencana pembelajaran yang peneliti susun, dikarenakan kesalahpahaman antara peneliti dan kolaborator. c) Pada kegiatan observasi di luar kelas kolaborator mengalami kesulitan ketika membimbing siswa melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah karena beberapa siswa malah bercanda. d) Guru juga mengalami kesulitan dalam membimbing siswa untuk menyimpulkan. e) Siswa masih malu untuk bertanya, belum berani memberi tanggapan pada kelompok yang sedang melakukan presentasi. Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran tindakan siklus I segala kekurangan yang terjadidiperbaiki dalam siklus II perbaikan itu antara lain: a. Pengarahan yang maksimal kepada siswa dalam proses pembelajaran agar pembelajaran CTL terlaksana dengan baik. b. Mengkomunikasikan secara detail setiap kegiatan rencana pembelajaran dengan guru kelas (kolaborator). c. Sebelum melakukan kegiatan pengamatan guru memberi pengertian dan motivasi kepada siswa yang masih senang bercanda agar lebih fokus pada kegiatan pengamatan di sekitar lingkungan sekolah. d. Guru memberikan stimulus pada siswa agar siswa mampu menyimpulkan hasil observasi. e. Memotivasi siswa agartidak malu bertanya dan berani memberi tanggapan pada kelompok yang sedang melakukan presentasi Deskripsi Siklus II Setelah melihat hasil refleksi dari siklus I, perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. a. Tahap Perencanaan Seperti halnya siklus I, siklus II juga terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II adalah:

16 44 1) Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan. 2) Meninjau lokasi yang akan digunakan siswa untuk melkukan pengamatan. 3) Mempersiapkan alat peraga. 4) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (lampiran 16). 5) Menyiapkan lembar observasi guru (lampiran 17). 6) Menyiapkan lembar observasi siswa (lampiran 18). 7) Menyiapkan lembar angket minat untuk mengetahui minat siswa setelah pembelajaran (lampiran 19). 8) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS). 9) Menyiapkan tes evaluasi untuk melihat hasil yang telah dilakukan (lampiran 20). b. Tahap Pelaksanaan Pertemuan I Pertemuan I, pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Senin, 4 Maret Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru melakukan apersepsi dengan meminta ketua kelas membuka pintu dan jendela kelas agar siswa bisa memandang lingkungan di luar kelas, dimana tukang kebun sekolah sedang mananam kembali pohon Pucuk Merahdi halaman sekolah yang telah ditebang. Kemudian dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti siswa berkumpul dengan teman 1 kelompoknya yang telah ditentukan pada siklus sebelumnya. Siswa menerima LKS dari guru dan membaca petunjuk pengamatan di luar kelas. Siswa menuju lokasi dilaksanakannya pengamatan yaitu di lingkungan sekitar sekolah tepatnya di perkebunan dan perumahan sekitar sekolah, setelah berada di lokasi pengamatan masing-masing kelompok siswa melakukan pengamatan dan mencatat hasil pengamatan pada LKS. Pada kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah pada siklus II ini sudah tidak banyak siswa yang bercanda dengan temannya ketika melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah. Selesai melakukan pengamatan siswa mendiskusikan hasil pengamatan.

17 45 Pertemuan I pada siklus ke dua ini diakhiri dengan guru memberi pekerjaan rumah (PR) kepada siswa untuk membuat ringkasan yang akan dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya. Guru memberitahukan pada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pengamatan di luar kelas. Pertemuan II Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Maret Pada pertemuan kedua ini melanjutkan pertemuan pertama karena pada pertemuan pertama lokasi pengamatan lebih luas dan memerlukan waktu pengamatan yang lebih lama sehingga rangkaian kegiatan pembelajaran pertemuan pertama dilanjutkan pada pertemuan kedua. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini diawali dengan guru memberikan apersepsi dengan bercerita kepada siswa bahwa saat berangkat menuju sekolah, guru melihat para petani yang menanam bibit pohon sengon di kebun mereka, mengingatkan siswa pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, maka kemudian guru bertanya kepada siswa apa tujuan kegiatan yang dilakukan petani tersebut. Kegiatan yang dilakukan petani tersebut adalah salah satu cara agar lingkungan tetap lestari. Dilanjutkan dengan guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini, bahwa masingmasing kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya pada pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan inti masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dari pengamatan yang telah mereka lakukan pada pertemuan sebelumnya. Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka dengan lantang, jelas dan mudah dipahami oleh siswa yang lain. Siswa yang tidak melakukan presentasi bertanyajawab dan menanggapi kelompok yang sedang melakukan presentasi, sehingga presentasi setiap kelompok siswa semakin menarik karena diwarnai dengan perdebatan kecil antar siswa. Jumlah siswa yang bertanya maupun menanggapi kelompok yang presentasipun bertambah. Setelah presentasi yang menarik dari setiap kelompok, dilanjutkan dengan Siswa menyimpulkan dampak kegiatan pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan dan kegiatan manusia yang dapat mengatasi dampak negatif pengambilan bahan alam, dengan

18 46 bimbingan guru. Kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua ini dengan siswa mengerjakan ters kecil kemudian guru menegaskan kembali materi yang telah dipelajari siswa dan memberitahukan pada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya diadakan tes formatif. Pertemuan III Pertemuan terakhir pada siklus II ini dilaksanakan pada hari jum at, 8 Maret Kegiatan diawali dengan guru menyampaikan bahwa kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga ini sebagai sarana evaluasi. Pada kegiatan inti siswa mengerjakan soal evaluasi. Selesai selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa mengisi angket minat. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi siswa agar memiliki semangat belajar yang tinggi. c. Hasil Tindakan 1. Hasil Observasi Seperti halnya pada hasil observasi siklus I, hasil observasi siklus II memiliki kriteria sama dengan siklus I. Yaitu berdasarkan lembar observasi bagi guru dan siswa. Dimana berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer pada siklus II didapatkan hasil sebagaimana yang tersaji berikut ini. a) Analisis Data Hasil Observasi Guru Untuk mengukur keberhasilan penerapanmodel pembelajaran CTL dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan lembar observasi pembelajaran guru. Hasil observasi pembelajaran siklus II dapat dilihat pada (lampiran 21). Analisisa data hasil observasi siswa disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 7 Analisis Data Hasil Observasi Guru Siklus Siklus II Jumlah Skor Aspek I II III Total Skor Kategori Sangat Baik Berdasarkan tabel 7 pada siklus II jumlah skor hasil observasi guru pada aspek I yaitu melakukan kegiatan awal memperoleh jumlah skor6, untuk aspek II

19 47 yaitu melakukan kegiatan inti memperoleh jumlah skor 23, jumlah skor pada aspek III yaitu kegiatan akhir memperoleh jumlah skor8 dan jumlah skor dari ketiga aspek 37 dengan kategori sangat baik. b) Analisis Data Hasil Observasi Siswa Hasil observasi/ pengamatan terhadap siswa yang dilakukan oleh observer pada siklus II dapat dilihat pada (lampiran 22 ). Analisisa data hasil observasi siswa tersaji pada tabel 8. Tabel 8 Analisis Data Hasil Observasi Siswa Siklus II Jumlah Skor Aspek I II III Total Skor Kategori Sangat Baik Berdasarkan tabel8 analisis data hasil observasi siswa siklus II jumlah skor pada aspek I yaitu melakukan kegiatan awal memperoleh 7, jumlah skor aspek II yaitu melakukan kegiatan inti memperoleh 25, jumlah skor aspek IIIyaitu melakukan kegiatan penutup memperoleh 4 dan dari ketiga aspek jumlah skor hasil observasi siswa 36 dengan kategori sangat baik. 2. Minat Belajar Siswa Seperti halnya pada siklus I, pada siklus II ini, setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL pada pertemuan I dan II, siswa mengisi angket siklus II pada pertemuan III setelah mengerjakan soal evaluasi siklus II. Berdasarkan kriteria skor angka minat belajar siswa = 75, data minat belajar siswa terhadap IPA disajikan dalam bentuk tabel 4.9.

20 48 Tabel 9 Skor Angka Minat Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SDNRegunung 01 Tahun Pelajaran 2012/2013 Skor Angka Minat Jumlah Siswa Persentasi ,83% <75 1 4,17% Rata-rata skor angka minat belajar IPA 89,79 Skor angka minat belajar IPA tertinggi 101 Skor angka minat belajar IPA terendah 74 Dari tabel 9 dapat diketahui ada 23 siswa yang memiliki skor angka minat 75 sedangkan 1 skor angka minat <75. Dimana rata-rata skor angka minat belajar IPA 89,79, skor angka minat belajar IPA tertinggi adalah 101 dan skor angka minat belajar IPA terendah 74. Berdasarkan tabel 9 dapat dibuat diagram lingkaran seperti berikut. 4.17% 95.83% Minat Kurang Minat Diagram 5 Skor Angka Minat Belajar IPA Siklus II Berdasarkan diagram 5hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa pada diagram menunjukkan jumlah siswa yang memiliki minat belajar IPA sebesar 95,83%.Sedangkan siswa yang kurang minat terhadap IPA sebesar 4,17%. Terlihat jelas bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL telah meningkatkan minat belajar siswa dan tujuan penelitian sudah tercapai.

21 49 3. Hasil Belajar IPA Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL pada pertemuan I dan pertemuan II. Siswa mengerjakasn soal evaluasi siklus II pada pertemuan III. Berikut merupakan hasil belajar IPA siklus II.Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 70) data hasil belajar IPA siklus II disajikan dalam bentuk tabel Tabel 10 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SDNRegunung 01 Tahun Pelajaran 2012/2013 Nilai Jumlah Siswa Persentasi ,67% <70 2 8,33% Rata-rata nilai IPA 81,11 Nilai tertinggi IPA 100 Nilai terendah IPA 46,67 Dari tabel 10dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai murni di atas KKM ada 22 siswa dan yang belum tuntas atau masih dibawah KKM ada 2siswa. Dimana nilai rata-rata 81,11, nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 46,67.Dari analisis hasil tes pada tabel 10dapat dibuat diagram lingkaran seperti berikut. 8.33% 91.67% Tuntas Tidak Tuntas Diagram 6 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Berdasarkan diagram 6hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa jumlah siswa yang sudah tuntas belajar sebesar 91,67%.Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebesar

22 50 8,33%. Terlihat jelas bahwa setelah tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL prosentase hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA meningkat jika dibandingkan dengan tahap siklus I. Terlihat jelas bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL telah meningkatkan hasil belajar siswa dan tujuan penelitian sudah tercapai. d. Tahap Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran dengan indikator kinerja. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi, angket minat dan tes evaluasi pada siklus II maka penjelasan sebagai berikut: 1. Guru Berdasarkan tabel 7jumlah skor analisis data hasil observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL pada siklus II diperoleh skor 37 pada kategori sangat baik. Secara keseluruhan berdasarkan jumlah skor hasil observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL yang diterapkan oleh kolaborator yaitu guru kelas 4 pada siklus II ini sudahsangat baik. Kolaborator telah mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti. 2. Siswa Berdasarkan tabel 8jumlah skor analisis data hasil observasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CTL pada siklus II diperoleh skor 36 pada kategori sangat baik. Siswa sudah mampu mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CTL dengan sangat baik. 3. Minat Belajar Siswa Hasil pengukuran minat siswa pada siklus II meningkat jika dibandingkan dengan dengan siklus I. Berdasarkan tabel 9 siswa yang memperoleh skor angka minat IPA 75 sebanyak 23 siswa atau 95,83% dan siswa yang memperoleh skor angka minat IPA < 75 sebanyak 1 siswa atau 4,17%. Berdasarkan data tersebut

23 51 terlihat jelas bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL telah meningkatkan minat belajar siswa dan tujuan penelitian sudah tercapai. 4. Hasil Belajar IPA Berdasarkan tabel 10, dari 24 siswa yangsudah tuntas dengan nilai di atas KKM ada 22 siswa atau 91,67% dan yang tidak tuntas atau dibawah KKM ada 2 siswa atau 8,33%. Dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 46,67 dan rata-rata 81,11. Tindakan perbaikan yang dilakukan peneliti berhasil. Berdasarkan hasil observasi dan invormasi dari guru kelas, dengan model Pembelajaran CTL pembelajaran berlangsung dengan lancar dan menggembirakan, siswa terlihat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran di luar kelas, berdiskusi, bertukar pikiran, mengemukakan pendapatnya baik kepada temannya ataupun guru. Melalui pembelajaran dengan model pembelajaran CTL siswa menjadi lebih tertarik pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada siswa juga menunjukkan peningkatan, dimana pada siklus II ini terdapat 23 siswa yang minat terhadap IPA atau sebesar 95,83% sedangkan siswa yang kurang minat terhadap IPA sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,17%. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar IPA meningkat menjadi 22 siswa atau sebesar 91,67% dan yang belum tuntas ada 2 siswa atau 8,33% 4.4. Hasil Analisis Data Minat Belajar Siswa Sebelum melakukan tindakan, peneliti memberikan angket minat kepada siswa untuk diisi. Data yang diperoleh berdasarkan hasil pengisian angket mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II selengkapnya dapat dilihat dalam (lampiran 23). Dibawah ini disajikan rekapitulasi skor angka minat belajar IPApra siklus, siklus I dan siklus IIdisajikan dalam tabel 11.

24 52 Skor angka Minat Siswa Tabel 11 Rekapitulasi Skor Angka Minat Belajar IPA Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II Kelas 4 Semester II SD Negeri Regunung 01 Tahun Pelajaran 2012 / 2013 FREKUENSI PERSENTASI Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Pra Siklus Siklus 1 Siklus ,67% 54,17% 95,83% < ,33% 45,83% 4,17% Jumlah ,00% 100,00% 100,00% Dari tabel 11 minat belajar IPA siswa kelas 4 SDN Regunung 01dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang minat pada pra siklus siswa yang minat terhadap IPA hanya sebanyak 4 siswa atau 16,67%, pada siklus I siswa yang minat terhadap IPA sebanyak 13 siswa atau 54,17% dan pada siklus II siswa yang minat terhadap IPA hanya sebanyak 23 siswa atau 95,83%. Sedangkan siswa yang kurang minat terhadap IPA pada pra siklus sebanyak 20 siswa atau 83,33%, pada siklus I sebanyak 11 siswa 45,83% dan pada siklus II sebanyak 1 siswa 4,17%. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap IPA. Hal ini dapat dilihat pada diagram 7. Frekuensi Pra siklus Siklus I Siklus II Kurang Minat Minat Diagram 7 Rekapitulasi Skor Angka Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPA Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

25 53 Pada diagram 7 menunujukkan bahwa penggunaan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap IPA Hasil Belajar IPA Data yang diperoleh berdasarkan nilai yang diperoleh siswa mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II selengkapnya dapat dilihat dalam (lampiran 24). Berikut ini dapat dilihat tabel nilai sebelum tindakan/pra siklus, siklus I dan siklus II serta rekapitulasi pengelompokkan nilai dalam tabel 12. Nilai Tabel 12 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II Kelas 4 Semester II SD Negeri Regunung 01 Tahun Pelajaran 2012 / 2013 FREKUENSI PERSENTASI Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Pra Siklus Siklus 1 Siklus ,00% 58,33% 91,67% < ,00% 41,67% 8,33% Jumlah ,00% 100,00% 100,00% Dari tabel 12 hasil belajar IPA dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA terbukti untuk klasifikasi tuntas, pada pra siklus dari 24 siswa hanya 6 siswa atau 25,00%, siklus I dari 24 siswa ada 14 siswa atau 58,33% yang tuntas, siklus II ada 22 siswa atau 91,67% yang tuntas. Sedangkan pada klasifikasi tidak tuntas, pada pra siklus ada 18 siswa atau 75,00%, siklus I ada 10 siswa atau 41,67%, pada siklus II ada 2 siswa atau 8,33%. Ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar IPA walaupun belum 100% tuntas semua. Hal ini dapat dilihat pada diagram 8.

26 54 Frekuensi Tidak Tuntas Tuntas 0 Pra siklus Siklus I Siklus II Diagram 8. Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II Pada gambar diagram 8 menunjukkam pembelajaran dengan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar walaupun belum 100% Pembahasan Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelum tindakan diberikan pada kelas 4 di SDN Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang ditemukan bahwa pada saat kegiatan pembelajaran di kelas, tampak sekali minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA rendah. Hal ini dapat terlihat dari jumlah siswa yang telah mencapai skorangka minat (skor angka minat = 75) hanya 16,67% siswa sedangkan 83,33% siswa belum mencapai skor angka minat. Menurut laporan guru hasil pembelajaran siswa masih rendah. Ini terlihat pada hasil nilai pra siklus yang peroleh siswa dimana hanya 25,00% dari jumlah siswa yang mencapai nilai lebih dari sama dengan KKM (KKM = 70), sedangkan 75,00% siswa belum mencapai KKM. Berdasarkan pencapaian hasil tersebut maka peneliti menggunakan alternatif pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL. Dilaksanakan dalam 2 siklus dimana setiap siklus dilakukan 3 kali pertemuan. Hasil observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL pada pertemuan I memperoleh jumlah skor 24 pada kategori cukup sedangkan total skor observasi siswa pada pertemuan I yaitu 23 berada pada kategori cukup. Berdasarkan obeservasi selama pembelajaran masih terdapat kekurangan

27 55 diantaranya ketika melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah guru tidak menegur siswa yang bercanda dengan temannya. Pada saat kelompok akan melakukan presentasi guru tidak memberikan motivasi terlebih dahulu, sehingga ketika sedang melakukan presentasi siswa terlihat masih malu-malu. Guru juga belum mampu mengarahkan siswa untuk bertanya maupun memberi tanggapan pada kelompok yang sedang presentasi, sehingga hanya 3 orang siswa yang bertanya dan memberi tanggapan pada kelompok yang sedang presentasi. Pada siklus I pertemuan II terjadi peningkatan dibanding hasil observasi pada pertemuan I. Pada pertemuan II jumlah skor hasil observasi guru yang diperoleh 30 berada pada kategori baik. Berdasarkan lembar observasi tersebut guru sudah melakukan perbaikan dibanding dari pertemuan I yaitu pada saat kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah guru sudah menegur siswa yang bercanda dengan temannya. Siswa yang melakukan presentasi sudah tidak malumalu lagi, mereka sudah percaya diri ketika melakukan presentasi di depan kelas. Siswa sudah mulai berani untuk bertanya dan memberi tanggapan pada kelompok yang sedang melakukan presentasi yaitu sebanyak 9 siswa. Pada pertemuan III pembelajaran dipergunakan untuk melakukan evaluasi dan pengisian angket yang dilakukan oleh siswadimana hasil minat siswa pada siklus I sebanyak 13 siswa atau 54,17% telah mencapai skor angka minat (angka minat = 75) dan sebanyak 11 siswa atau 45,83% belum mencapai skor angka minat. Sedangkan untuk hasil belajar, sebanyak 14 siswa atau 58,33% telah mencapai nilai KKM (KKM = 70) dan sebanyak 10 siswa atau 41,67% belum mencapai KKM dengan rata-rata 72,50, nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 45.Berdasarkan hasil angket minat dan hasil belajar IPA pada siklus I yang telah diuraikan, hasil tersebut belum memenuhi indikator kinerja yang telah peneliti tetapkan, untuk itu diadakan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II juga dilakukan 3x pertemuan. Pada siklus II ini guru memberikan motivasi pada siswa agar ketika melakukan observasi di lingkungan sekitar sekolah siswa tidak bercanda dengan temannya dan guru juga memberikan pujian bagia setiap kelompok yang melakukan presentasi dengan baik dan kepada siswa yang bertanya maupun memberikan tanggapan pada siswa yang sedang

28 56 malakukan presentasi. Jumlah skor analisis data hasil observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL sebesar 37 pada kategori sangat baik sedangkan total skor hasil observasi siswa pada pertemuan I memperoleh 36 berada pada kategori sangat baik. Pada pertemuan III seperti halnya siklus I pembelajaran dipergunakan untuk melakukan evaluasi dan pengisian angket yang dilakukan oleh siswa, dimana hasil minat siswa pada siklus II sebanyak 23 siswa atau 95,83% telah mencapai skor angka minat (angka minat = 75) dan sebanyak 1 siswa atau 4,17% belum mencapai skor angka minat. Sedangkan untuk hasil belajar, sebanyak 22 siswa atau 91,67% telah mencapai KKM (KKM = 70) dan sebanyak 2 siswa atau 8,33% belum mencapai KKM dengan rata-rata 81,11, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 46,67. Dari data hasil observasi guru dan siswa, hasil angket serta hasil belajar IPA pada kondisi awal, siklus I dan siklus II yang telah diuraikanterjadi peningkatan dari kondisi awal ke kegiatan pembelajaran siklus I dan kegiatan pembelajaran siklus II. Hal tersebut menunjukkan bahwa target penelitian telah tercapai sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 4SDN Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Peneliti merencanakan penelitian padasemester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penalitian Sebelum penelitia di laksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 3 Batursari Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Kuncen Ds Batursari, berdiri sejak tahun 1985,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Prasiklus dilaksanakan pada minggu 1 dan 2 bulan September 2012 dengan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukutalit 0 Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Siswa siswi SD Negeri Dukutalit 0 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Tindakan Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Tindakan Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. SD Negeri Mangunsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 Februari 2012. Pada tahap ini yang diobservasi adalah siswa kelas IV dengan materi Pecahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Dukuh 0 Salatiga, semester II tahun ajaran 01/01 dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan dapat diuraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh setiap siklus dari

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Siklus I (Tindakan I) 1. Perencanaan Tindakan I Pada tahap ini peneliti menyiapkan rancangan pembelajaran tindakan I tentang penerapan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilansiswa.

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian, hasil penelitian terdapat kondisi awal, siklus I dan siklus II, selanjutnya ada hasil analisis data dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diuraikan tentang kondisi awal, siklus I, siklus II dan pembahasan antar siklus. Setiap siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi,

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 30 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Terangmas Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus dengan jumlah siswa 18 anak yang terdiri dari 8 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Semester II Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN 2 Ngaren, yang terletak di desa Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngambakrejo 03 kelas V semester II Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa 24 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas V SDN Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan observasi hasil belajar kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo sebelum dilaksanakan penelitian pada awal semester II Tahun pelajaran 2014/2015,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Hasil belajar Matematika kelas III SD Negeri Kasepuhan 01 Batang Kecamatan Batang Kabupaten Batang semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 40 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI NU Pendidikan Islam yang terletak di Jln.Gondang Manis Bae Kudus dan masuk di wilayah desa gondangmanis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Dalam pelaksanaan pembelajaran diawali dengan guru memberi salam kepada siswa kemudian dilanjutkan dengan mengabsen siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tindakan Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5 SD Islam Arrahmah Suruh, semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 terkait penerapan tutor sebaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau

Lebih terperinci