FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU DALAM PENIMBANGAN BALITA KE POSYANDU RT 07 RW 01 KELURAHAN KALIDERES JAKARTA BARAT TAHUN 2016

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU DALAM PENIMBANGAN BALITA KE POSYANDU RT 07 RW 01 KELURAHAN KALIDERES JAKARTA BARAT TAHUN 2016 Marini Agustin 1, Farhah Haris 2 1. Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Assyafi iyah Jakarta, Indonesia 2. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam As-syafi iyah Jakarta, Indonesia * fikesuia@gmail.com ABSTRAK Pendahuluan Posyandu merupakan layanan kesehatan masyarakat, yang mempunyai salah satu kegiatan penimbangan balita. Tujuan penimbangan balita tiap bulan yaitu untuk memantau pertumbuhan balita sehingga dapat sedini mungkin diketahui penyimpangan pertumbuhan balita.penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran mengenai faktor-faktor yang berhubungan penimbangan balita ke Posyandu RT 07 RW 01 Kelurahan Metode Penelitian deskriptif korelatif. Teknik pengambilan data dilakukan melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan cara random sampling sebanyak 141 responden. Hasil Penelitian Analisis data menggunakan statistik chi-square (X 2 ) dengan α=5%. Hasil penelitian bahwa faktor pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan, sedangkan faktor pendidikan memiliki nilai Pvalue = 0,002 dan derajat keeratan sebesar 0,353 pada kategori rendah dan faktor usia tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai Pvalue = 0,413 sedangkan faktor pekerjaan dengan nilai Pvalue = 0,690. Kesimpulan menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dan pengetahuan ibu dengan partisipasi ibu terhadap penimbangan balita ke Posyandu. Saran petugas kesehatan agar lebih meningkatkan kinerja kader Posyandu dalam kegiatan Posyandu diharapkan dapat melakukan penyuluhan di Posyandu kelolaannya dan dititik beratkan memberikan penjelasan makna dari garis hijau,kuning dan merah pada buku KMS. Kata Kunci : Posyandu, partisipasi, balita.

2 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah. Dalam hal ini derajat kesehatan masyarakat dapat ditentukan dengan beberapa indikator diantaranya adalah Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI), dimana jika AKB dan AKI naik, maka derajat kesehatan masyarakat masih rendah dan sebaliknya. Berbagai faktor dapat mempengaruhi naik dan turunnya AKB dan AKI, diantaranya belum di manfaatkannya sarana pelayanan kesehatan seperti Posyandu secara optimal oleh masyarakat (DepKes RI, 2009). Posyandu merupakan layanan kesehatan masyarakat, yang mempunyai salah satu kegiatan penimbangan balita. Tujuan penimbangan balita tiap bulan yaitu untuk memantau pertumbuhan balita sehingga dapat sedini mungkin diketahui penyimpangan pertumbuhan balita. Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikan gizi yang menitik beratkan pada peningkatan keadaan gizi anak. Adanya kasus penyimpangan pertumbuhan balita yaitu kejadian gizi buruk yang bermunculan di wilayah Indonesia salah satunya diakibatkanya penurunan pemantauan pertumbuhan di Posyandu (DepKes RI, 2007). WHO (World Health Organization) tahun 2012, juga mengakui bahwa Posyandu memberikan kontribusi yang besar terhadap keberhasilan penurunan prevalensi masalah gizi kurang yang menunjukkan penurunan dari 23,2% pada tahun 2009 menjadi 18,4% pada tahun Adanya Posyandu ( Pos Pelayanan Terpadu) yang merupakan sasaran utama sangat tepat untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak balita (Notoatmodjo, 2011). Data awal yang diambil dari buku register di Posyandu RT 07 RW 01 Kelurahan Kalideres Jakarta Barat didapatkan data presentase partisipasi ibu balita dalam kegiatan Posyandu sebanyak 65%,dari hasil wawancara ke kader sebesar 60%, dan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh S.Hindu diwilayah kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah tahun 2013 untuk tingkat partisipasi ibu balita masih rendah, dimana dari total 78 responden yang berpartisipasi baik sebanyak 31 responden (39,7%) sedangkan yang berpartisipasi kurang sebanyak 47 responden (60,3%), sementara target rencana strategi KemenKes tahun 2013 presentase balita ditimbang di Indonesia mencakup 80%. Cakupan dari Posyandu di Jakarta Barat sebesar 63,98%. Cakupan DKI Jakarta sebanyak 54,37% masih belum mencapai target rencana strategi KemenKes tahun Salah satu faktor yang mendorong penurunan pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu adalah karena ketidaktauan ibu terhadap manfaat menimbangkan anaknya di Posyandu (Poedji, 2007). Penimbangan terhadap bayi dan balita yang dilakukan di Posyandu merupakan upaya masyarakat memantau pertumbuhan dan perkembanganya. Deteksi dini pertumbuhan sangat diperlukan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui normalitas pertumbuhan dan mendeteksi penyimpangan pertumbuhan secara dini. Langkah ini dilakukan secara bersama oleh keluarga, masyarakat, dan tenaga kesehatan (Sulistyawati, 2015). Banyak faktor yang menyebabkan masyarakat berkunjung ke Posyandu, tetapi ada juga

3 masyarakat yang tidak mau berkunjung ke Posyandu. Faktor yang menyebabkan masyarakat tidak mau berkunjung ke Posyandu bisa berasal dari dalam diri orang itu sendiri (faktor internal) yaitu usia, pengetahuan dan bisa juga dari luar diri orang itu sendiri (faktor eksternal) yaitu pendidikan, dan status pekerjaan (Notoatmodjo, 2003 dan 2010). Mengacu pada uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Partisipasi Ibu Balita dalam Penimbangan Balita Di Posyandu RT 07 RW 01 Kelurahan Kalideres Jakarta Barat. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran partisipasi ibu ke Posyandu RT 07 RW 01 Kelurahan b. Mengetahui gambaran usia ibu di c. Mengetahui gambaran pendidikan ibu dalam penimbangan balita ke d. Mengetahui gambaran pekerjaan ibu dalam penimbangan balita ke e. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu dalam penimbangan balita ke f. Mengetahui hubungan antara usia ibu dengan partisipasi ibu daam penimbangan balita ke Posyandu RT 07 RW 01 Kelurahan Kalideres Jakarta Barat. g. Mengetahui hubungan antara pendidikan ibu dengan partisipasi ibu daam penimbangan balita ke h. Mengetahui hubungan antara pekerjaan ibu dengan partisipasi ibu daam penimbangan balita ke i. Mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan partisipasi ibu daam penimbangan balita ke TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Posyandu a. Pengertian Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan (DepKes RI, 2012). 2. Tujuan Posyandu a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI) seperti ibu hamil, melahirkan dan nifas b. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera). c. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.

4 d. Sebagai wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera (R. Fallen dan R. Budi Dwi K, 2010). 3. Kegiatan Posyandu Lima kegiatan Posyandu (Panca Krida Posyandu) : a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) b. Keluarga Berencana (KB) c. Imunisasi d. Peningkatan Gizi e. Penatalaksanaan Diare Tujuh kegiatan Posyandu (Sapta Krida Posyandu) : a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) b. Keluarga Berencana (KB) c. Imunisasi d. Peningkatan Gizi e. Penatalaksanaan Diare f. Sanitasi Dasar g. Penyediaan Obat Esensial (R. Fallen dan R. Budi Dwi K, 2010). METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan Cross Sectional yaitu melihat faktorfaktor yang berhubungan dengan tingkat partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu RT 07 RW 01 Kelurahan Kalideres Jakarta Barat. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Adapun waktu penelitian, dilakukan selama 3 bulan, dari bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2016 mulai dari persiapan, pengambilan data, pengolahan dan analisis data sampai penulisan laporan. 3. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi ini adalah Ibu yang mempunyai balita yang ditimbang di Jumlah Populasi adalah 218 Ibu yang menimbang balitanya ke Posyandu. b. Sampel Ukuran sampel menggunakan rumus Slovin : Keterangan : n : Ukuran Sampel N : Populasi d : Margin Of Error ( 5% ) Dengan menggunakan rumus diatas dan tingkat kesalahan 5% maka ukuran sampel dalam penelitian ini N : 218 orang d : 5% (0,05) n = = 141 responden HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Univariat a. Partisipasi Ibu Dalam Penimbangan Balita Ke Posyandu Tabel 1 Distribusi Frekuensi Partisipasi Ibu Dalam Penimbangan Balita Ke Posyandu Partisipasi ibu Frekuensi Presentase Tidak Baik Baik Total Berdasarkan tabel distribusi frekuensi partisipasi ibu dari 141 sampel penelitian responden

5 didapatkan hasil partisipasi tidak baik sebanyak 18 responden (12,8%) dan partisipasi ibu baik sebanyak 123 responden (87,2%). b. Usia Ibu Tabel 2 Distribusi Frekuensi Usia Ibu Usia Frekuensi Presentase Dewasa Muda (20-30 tahun) Dewasa Tua (31-40 tahun) Total Berdasarkan tabel distribusi frekuensi usia dalam penimbangan balita ke Posyandu dari 141 sampel penelitian responden didapatkan hasil usia dewasa muda (20-30) sebanyak 83 responden (58.9%) dan usia dewasa tua (31-40) sebanyak 58 responden (41.1%). c. Pendidikan Ibu Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Pendidikan Frekuensi Presentase Rendah Tinggi Total Berdasarkan tabel distribusi frekuensi pendidikan ibu dalam penimbangan balita dari 141 sampel penelitian responden didapatkan hasil pendidikan rendah sebanyak 21 responden (14.9%), pendidikan tinggi sebanyak 120 responden (85.1%). d. Pekerjaan Ibu Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Pekerjaan Frekuensi Presentase Ibu Rumah Tangga Bukan Ibu Rumah Tangga Total Berdasarkan tabel distribusi frekuensi pekerjaan ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu dari 141 sampel penelitian responden didapatkan hasil yang ibu rumah tangga sebanyak 88 responden (62,4%) dan yang bukan ibu rumah tangga sebanyak 53 responden (37,6%). e. Pengetahuan Ibu Tabel 5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Pengetahuan Frekuensi Presentase Rendah Tinggi Total Berdasarkan tabel distribusi frekuensi pengetahuan ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu dari 141 sampel penelitian responden didapatkan hasil pengetahuan rendah sebanyak 68 responden (48,2%) dan pengetahuan tinggi sebanyak 73 responden (51.8%). 2. Analisis Bivariat a. Hubungan Antara Usia Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Penimbangan Balita Ke Posyandu Tabel 6 Hubungan Antara Usia Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Partisipasi Total Usia Tidak Baik Baik Dewasa Muda 9 (6,4%) 74 (52,5%) 83 (58,9%) Dewasa Tua (6,4%) Total 18 (12,8%) (34,8%) 123 (87,2%) (41,1%) 141 (100%) Berdasarkan tabel tabulasi silang diatas antara usia ibu dengan

6 partisipasi ibu dalam penimbangan ke Posyandu mendapatkan hasil sebagai berikut: dari 141 ibu balita yang menjadi responden pada penelitian, usia ibu dewasa muda (20-30 tahun) dan partisipasi baik 74 responden (52.5%), sedangkan partisipasi baik dan usia ibu dewasa tua (31-40 tahun) sebanyak 49 responden (34%). Tabel 7 Uji Chi Square Hubungan Antara Usia Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Pearson Chi- Square Value Chi-Square Tests Df Asymp. Sig. ( a Continuity Correction b Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Exact Sig. (2- a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,40. b. Computed only for a 2x2 table Exact Sig. ( Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa nilai chi-square (χ 2 ) = 0,670 nilai ini lebih kecil dari χ 2 tabel (χ 2 dengan α = 5% dan derajat bebas 1 atau χ 2 0,05 (1) = 3,841). Maka hipotesis nol (H 0 ) diterima. Cara lain menggunakan nilai p (Asymp Sig (2-) = 0,413 nilai ini lebih besar dari α = 5% (0,05) maka hipotesis nol (H 0 ) diterima. Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan antara usia responden dengan partisipasi responden. Artinya partisipasi ibu usia dewasa muda dan dewasa tua sama sama baik. b. Hubungan Pendidikan Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Tabel 8 Hubungan Antara Pendidikan Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Partisipasi Total Pendidikan Tidak Baik Baik Rendah 7 (5,0%) 14 (9,9%) 21 (14,9%) Tinggi (7,8%) Total 18 (12,8%) (77,3%) 123 (87,2%) (85,1%) 141 (100%) Berdasarkan tabel tabulasi silang diatas antara pendidikan ibu dengan partisipasi ibu dalam penimbangan ke Posyandu mendapatkan hasil sebagai berikut: dari 141 ibu balita yang menjadi responden pada penelitian, pendidikan ibu rendah dan partisipasi baik 14 responden (9.9%), sedangkan partisipasi baik dan pendidikan tinggi sebanyak 109 responden (77,3%). Tabel 9 Uji Chi Square Hubungan Antara Pendidikan Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Penimbangan Balita Ke Posyandu Chi-Square Tests Pearson Chi- Square Value Df Asymp. Sig. ( a Continuity Correction b Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Exact Sig. (2- a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,68. b. Computed only for a 2x2 table Exact Sig. (

7 Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa nilai chi-square (χ 2 ) = 9,373 nilai ini lebih besar dari χ 2 tabel (χ 2 dengan α = 5% dan derajat bebas 1 atau χ 2 0,05 (1) = 3,841). Maka hipotesis nol (H 0 ) ditolak. Cara lain menggunakan nilai p (Asymp Sig (2-) = 0,002 nilai ini lebih kecil dari α = 5% (0,05) maka hipotesis nol (H 0 ) ditolak. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara pendidikan responden dengan partisipasi responden. Artinya di Posyandu RT 07 RW 01 Kelurahan Kalideres Jakarta Barat tingkat pendidikan responden berpengaruh terhadap tingkat partisipasi responden ke Posyandu, semakin tinggi pendidikan responden maka partisipasi responden baik. Tabel 10 Contingency Coefficient Hubungan Antara Pendidikan Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Symmetric Measures Nominal by Nominal Contingency Coefficient N of Valid Cases 141 Value Approx. Sig Dari tabel diatas diperoleh nilai Contingency Coefficient (C) = kemudian dibandingkan dengan nilai C maks. C maks ditentukan sebagai berikut : C maks = = = = Keterangan : m = nilai minimum dari baris dan kolom Perbandingan C dengan C maks = = = Hasil perbandingan nilai Contingency Coefficient (C) dengan C maks diperoleh nilai Nilai ini menunjukkan bahwa derajat keeratan hubungan antara pendidikan dengan partisipasi. Berdasarkan tabel klasifikasi batasan nilai C, derajat keeratan sebesar 0,353. Dengan demikian hasil penelitian dapat diklasifikasikan pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan partisipasi memiliki daya keeratan sebesar 0,353 x 100% atau sama dengan 35,3%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara pendidikan ibu dengan partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu sebesar 35,3%, sedangkan sisanya 64,7% dipengaruhi oleh faktor lain. c. Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Tabel 11 Hubungan Antara Pekerjaan Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Partisipasi Pekerjaan Total Tidak Baik Baik Ibu Rumah Tangga Bukan Ibu Rumah Tangga Total (8,5%) 6 (4,3%) 18 (12,8%) (53,9%) 47 (33,3%) 123 (87,2%) (62,4%) 53 (37,6%) 141 (100%) Berdasarkan tabel tabulasi silang diatas antara pekerjaan ibu dengan partisipasi ibu dalam penimbangan ke Posyandu mendapatkan hasil sebagai berikut: dari 141 ibu balita yang menjadi responden pada penelitian, ibu rumah tangga dan partisipasi baik 76 responden (53.9%), sedangkan

8 partisipasi baik dan bukan ibu rumah tangga sebanyak 47 responden (33,3%). Tabel 12 Uji Chi Square Hubungan Antara Pekerjaan Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Penimbangan Balita Ke Posyandu Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. (2- Pearson Chi-Square.159 a Continuity Correction b Likelihood Ratio Exact Sig. (2- Exact Sig. (1- Fisher's Exact Test a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,77. Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa nilai chi-square (χ 2 ) = 0,159 nilai ini lebih kecil dari χ 2 tabel (χ 2 dengan α = 5% dan derajat bebas 1 atau χ 2 0,05 (1) = 3,841). Maka hipotesis nol (H 0 ) diterima. Cara lain menggunakan nilai p (Asymp Sig (2-) = 0,690 nilai ini lebih besar dari α = 5% (0,05) maka hipotesis nol (H 0 ) diterima. Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan antara pekerjaan responden dengan partisipasi responden. Artinya di Posyandu RT 07 RW 01 Kelurahan Kalideres Jakarta Barat responden yang ibu rumah tangga dan bukan ibu rumah tangga mempunyai partisipasi yang sama-sama baik. d. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Pada tabulasi silang berikut akan dilihat apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu. Tabel 13 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Pengetahuan Partisipasi Total Tidak Baik Baik Rendah 18 (12,8%) 50 (35,5%) 68 (48,2%) Tinggi (0%) Total 18 (12,8%) (51,8%) 123 (87,2%) (51,8%) 141 (100%) Berdasarkan tabel tabulasi silang di atas antara pengetahuan ibu penimbangan ke Posyandu mendapatkan hasil sebagai berikut: dari 141 ibu balita yang menjadi responden pada penelitian, pengetahuan ibu rendah dan partisipasi baik 50 responden (35.5%), sedangkan partisipasi baik dan pengetahuan tinggi sebanyak 73 responden (51,8%). Kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara pengetahuan responden dengan partisipasi responden. Artinya di Kalideres Jakarta Barat tingkat pengetahuan responden berpengaruh terhadap tingkat partisipasi responden ke Posyandu, semakin tinggi pengetahuan responden maka partisipasi responden baik. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Partisipasi Ibu Dalam Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh

9 pelayanan kesehatan dasar (Kemenkes, 2013). Partisipasi dianggap sebagai proses aktif dimana hubungan kerjasama ditetapkan antara pemerintah dan penduduk dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaaat pelayanan kesehatan dengan tujuan untuk mencapai otonomi daerah yang lebih baik dan kontrol infastruktur dan teknologi dalam pelayanan kesehatan primer. Selebihnya, partisipasi berarti dimana masyarakat setempat bertanggung jawab untuk mendiagnosis dan bekerja untuk memecahkkan masalah mereka sendiri dan masalah pembangunan (Morgan, 2010). Untuk melihat gambaran partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu peneliti menggunakan teknik wawancara dengan menggunakan instrumen kuesioner, selain itu divalidasi dengan melihat KMS responden. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan ibu dengan partisipasi baik dalam penimbangan balita ke Posyandu sebesar 87,2% angka tersebut sudah mencapai target pemerintah mencakup 80% (KemenKes, 2013). Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa 39,7 % ibu memiliki partisipasi baik sebanyak 39,7% dan partisipasi kurang sebanyak 60,3% untuk datang ke Posyandu (S. Hindu dkk, 2013), selain itu terdapat juga penelitian di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Kabupaten Gorontalo yang dilakukan oleh Nur Ain tahun 2013 yaitu sebanyak 30,6% ibu memiliki partisipasi aktif, angka ini belum mencapai target yang sudah ditetapkan yaitu 82% dan menunjukkan masih rendahnya ibu dalam kegiatan Posyandu. 2. Hubungan Antara Usia Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Penimbangan Balita Ke Posyandu Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung. Oleh yang demikian, umur itu diukur dari lahir sehingga masa kini (DepKes, 2009). Menurut analisis data pada tabel 4.6 hubungan antara usia ibu dengan partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu, didapatkan hasil usia ibu dewasa muda (20-30 tahun) dan partisipasi baik 74 responden (52.5%), sedangkan partisipasi baik dan usia ibu dewasa tua (31-40 tahun) sebanyak 49 responden (34%). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan antara usia ibu penimbangan balita ke Posyandu RT 07 Rw 01 Kelurahan Kalideres Jakarta Barat, terlihat dari tabel chi square bahwa (χ 2 ) = 0,670 nilai ini lebih kecil dari χ 2 tabel (χ 2 dengan α = 5% dan derajat bebas = 1 atau χ 2 0,05 (1) = 3,841, sedangkan nilai p Asymp Sig (2- = 0,431 nilai ini lebih besar dari α = 5% maka hipotesis nol (H 0 ) diterima. Dengan demikian tidak terdapat hubungan antara usia ibu penimbangan ke Posyandu RT 07 RW 01 Kelurahan Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Nur Ain tahun 2013 yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara umur atau usia ibu dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan Posyandu.

10 3. Hubungan Antara Pendidikan Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan homeschooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka (DepKes, 2009). Menurut analisis data pada tabel 4.8 hubungan antara pendidikan ibu penimbangan balita ke Posyandu, didapatkan hasil pendidikan ibu rendah dan partisipasi baik 14 responden (9,9%), sedangkan partisipasi baik dan pendidikan tinggi sebanyak 109 responden (77,3%). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan antara pendidikan ibu dengan partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu RT 07 Rw 01 Kelurahan Kalideres Jakarta Barat, terlihat dari tabel chi square bahwa (χ 2 ) = 9,373 nilai ini lebih besar dari χ 2 tabel (χ 2 dengan α = 5% dan derajat bebas = 1 atau χ 2 0,05 (1) = 3,841, sedangkan nilai p Asymp Sig (2- = 0,002 nilai ini lebih kecil dari α = 5% maka hipotesis nol (H 0 ) ditolak. Dengan demikian terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan partisipasi ibu dalam penimbangan ke Dengan derajat keeratan sebesar 0,353. Dengan demikian hasil penelitian dapat diklasifikasikan pada kategori rendah. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh S. Hindu tahun 2013 yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan responden dengan tingkat partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu. Terdapat juga hasil penelitian oleh Nur Ain tahun 2013 yaitu tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan Posyandu. 4. Hubungan Antara Pekerjaan Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Pekerjaan adalah mata pencaharian apa saja yang menjadi pokok untuk melangsungkam kehidupan seseorang yang dilakukan dengan mendapatkan nafkah. Pekerjaan merupakan suatu rangkaian tugas yang direncanakan untuk upah dan gaji menurut klasifikasi dan berat ringannya pekerjaan tersebut. Kriteria pekerjaan : Bekerja: yaitu suatu yang dapat menghasilkan uang dari pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI/POLRI, wiraswasta atau buruh dan Tidak bekerja : yaitu sesuatu yang tidak dapat menghasilkan uang atau tanpa penghasilan (Mujtahid, 2011). Menurut analisis data pada tabel 11 hubungan antara pekerjaan ibu penimbangan balita ke Posyandu, didapatkan hasil ibu rumah tangga dan partisipasi baik 76 responden (53,9%), sedangkan partisipasi baik dan bukan ibu rumah tangga sebanyak 47 responden (33,3%).

11 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan antara pekerjaan ibu dengan partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu RT 07 Rw 01 Kelurahan Kalideres Jakarta Barat, terlihat dari tabel chi square bahwa (χ 2 ) = 0,159 nilai ini lebih kecil dari χ 2 tabel (χ 2 dengan α = 5% dan derajat bebas = 1 atau χ 2 0,05 (1) = 3,841, sedangkan nilai p Asymp Sig (2- = 0,690 nilai ini lebih besar dari α = 5% maka hipotesis nol (H 0 ) diterima. Dengan demikian tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan partisipasi ibu dalam penimbangan ke Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh S. Hindu tahun 2013 yaitu tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Ain tahun 2013 yaitu terdapat hubungan antara status pekerjaan ibu dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan Posyandu. 5. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Partisipasi Ibu Dalam Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2011), pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam, seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan sosial budaya. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang (Agus, 2013) Menurut analisis data pada tabel 13 hubungan antara pengetahuan ibu penimbangan balita ke Posyandu, didapatkan hasil pengetahuan ibu yang rendah dan partisipasi baik 50 responden (35,5%), sedangkan partisipasi baik dan pengetahuan ibu tinggi sebanyak 73 responden (51,8%). Dengan demikian terdapat hubungan antara pengetahuan ibu penimbangan ke Posyandu RT 07 RW 01 Kelurahan Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penilitian yang dilakukan oleh S. Hindu tahun 2013 yaitu ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan responden penimbangan balita ke Posyandu. Terdapat juga hasil penelitian oleh Nur Ain tahun 2013 yaitu ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan Posyandu. KESIMPULAN 1. Gambaran partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu, partisipasi tidak baik sebanyak 18 responden (12,8%), dan yang baik sebanyak 123 responden (87,2%). 2. Gambaran usia ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu, usia dewasa muda (20-30 tahun) sebanyak 83 responden (58,9%) dan usia dewasa tua (31-40 tahun) sebanyak 58 responden (41,1%). 3. Gambaran pendidikan ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu, pendidikan rendah sebanyak 21 responden (14,9%), dan pendidikan tinggi sebanyak 120 responden (85,1%). 4. Gambaran pekerjaan ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu, ibu rumah tangga sebanyak 88 responden (62,4%), dan bukan ibu rumah tangga sebanyak 53 responden (37,6%).

12 5. Gambaran pengetahuan ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu, pengetahuan rendah sebanyak 68 responden (48,2%), dan yang tinggi sebanyak 73 responden (51,8%). 6. Tidak ada hubungan antara usia ibu penimbangan balita ke Posyandu dengan nilai Pvalue = 0, Ada hubungan antara pendidikan ibu penimbangan balita ke Posyandu dengan nilai Pvalue = 0,002. Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan ibu dengan partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu RT 07 RW 01 Kelurahan Dengan derajat keeratan sebesar 0,353. Dengan demikian hasil penelitian dapat diklasifikasikan pada kategori rendah. 8. Tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu penimbangan balita ke Posyandu dengan nilai Pvalue = 0, Ada hubungan antara pengetahuan ibu penimbangan balita ke Posyandu. Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan partisipasi ibu dalam penimbangan balita ke Posyandu RT 07 RW 01 Kelurahan Kalideres Jakarta Barat. SARAN 1. Bagi Masyarakat Agar masyarakat mempertahankan kehadiran ke Posyandu khususnya tentang penimbangan balita minimal 6 kali dalam setahun. Dan tingkatkan kembali pengetahuan tentang penimbangan balita tidak serta merta hadir ke Posyandu. 2. Bagi Petugas dan Kader Kesehatan Petugas kesehatan supaya lebih meningkatkan peran serta masyarakat dan kinerja kader Posyandu dalam kegiatan Posyandu diharapkan dapat melakukan penyuluhan di Posyandu kelolaannya dan dititik beratkan memberikan penjelasan makna dari garis hijau, kuning dan merah pada buku KMS. Dan kader Posyandu secara lebih memperhatikan pelaksanaan Posyandu dan dapat mengkordinasikan pergerakan masyarakat untuk dapat hadir pada hari buka Posyandu. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta : Rineka Cipta Agus, Riyanto dan Budiman Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika Departemen Kesehatan RI Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta : DepKes RI Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia. Jakarta : DepKes RI Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : DepKes RI Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : DepKes RI Departemen Kesehatan RI Rencana Aksi Nasional Pangan Dan Gizi /rencana-aksi-nasional-pangan-dan-gizi / Dinas Kesehatan Dki Jakarta Profil Kesehatan Kota Dki Jakarta Tahun 2013, Jakarta Barat Dwi K, Budi. R, Fallen R Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas

13 Cetakan Pertama, Yogyakarta : Nuha Medika Gerald B Handbook Of Pediatris. Jakarta : Widya Medik Hasan, Nur Ain Oliviana Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Ibu Balita Dalam Kegiatan Posyandu Di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Kabupaten Gorontalo. Skripsi. S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo (diunduh 02 Mei 2016) Mathi, S. Hindu. Santosa, Heru. Fitria, Maya Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Penimbangan Balita Ke Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah. Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara. Staf Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan Masyaraka Universitas Sumatra Utarat (diunduh 02 Mei 2016) Mubarak, Wahid Iqbal Ilmu Kesehatan Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika Mubarak, Wahid Iqbal. Chayatin, Nurul Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori Dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika Notoatmodjo Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Kesehatan Masyarakat, Ilmu Dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Novita, Nesi. Franciska, Yunetra Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Riskesdas Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Keseharan Republik Indonesia. Sugiono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung : Alfabeta

14