DEWAN SERTIFIKASI QUALIFIED INTERNAL AUDITOR YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT UJIAN TINGKAT LANJUTAN I PERENCANAANA AUDIT TAHUNAN (PAT)
|
|
- Lanny Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DEWAN SERTIFIKASI QUALIFIED INTERNAL AUDITOR YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT UJIAN TINGKAT LANJUTAN I PERENCANAANA AUDIT TAHUNAN (PAT) HARI/TANGGAL : SENIN / 8 APRIL 2013 WAKTU UJIAN: 60 MENIT PETUNJUKSOAL; a) Soal terdiri dari 80 soal pilihan ganda b) Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan menghitamkan bulatan pada lembar jawaban yang telah tersedia (A, B, G, atau D). c) Bila Anda ingin mengganti jawaban, hapuslah bulatan yang Anda ganti tersebut sampai bersih, lalu hitamkan bulatan jawaban/pilihan yang baru. d) Tidak diperkenankan untuk menyalin/meng-copy soal ujian dalam bentuk apapun. e) Setelah selcsai mengerjakan, berkas soal dan lembar jawaban dikembalikan kepada pengawas ujian. II. PERENCANAAN AUDIT TAHUNAN 41. Rencana Audit Tahunan memuat: a. Daftar Tentative Audit Universe b. Daftar Audit Universe Definitif. c. Jadwal audit selama satu tahun d. Jadwal audit selama tiga - lima tahun. 42. Untuk menyusun rencana audit tahunan dilakukan penyaringan terhadap audit universe. Upaya penyaringan tersebut disebut sebagai: a. Indetifikasi auditable unit. b. Verifikasi audit universe. c. Penentuan prioritas audit. d. Penjadwalan audit. 43. Ada beberapa pendekatan dalam rangka penyaringan auditable unit yang masuk dalam penjadwalan audit, antara lain: a. Pendekatan struktural. b. Pendekatan fungsional. c. Pendekatan sistematis. d. Pendekatan informatif 44. Penggunaan pendekatan pemilihan auditee dimaksudkan untuk: a. Menentukan auditable unit yg masuk dalam daftar audit universe. b. Menentukan prioritas audit. c. Mengalokasikan sumber daya. d. Menyusun jadwal audit. 45. Untuk menilai tingkat risiko pada masing-masing auditable unit, terlebih dahulu ditetapkan faktor risiko. Yang dimaksud dengan faktor risiko adalah: a. Kriteria yang digunakan untuk menggambarkan kondisi risiko yang ada dalam suatu instansi. b. Turunan (derivatif) dari risiko yang mungkin terjadi pada suatu unit. c. Ditetapkan berdasarkan tabel risiko yang telah disusun terlebih dahulu. d. Score yang ditetapkan untuk mengukur risiko. Biasanya ditetapkan dalam rentang 1-5. Score terendah menunjukkan risiko terkecil.
2 46. Salah satu diantara faktor risiko yang digunakan untuk menilai tingkat risiko pada masing-masing auditable unit adalah: a. Jumlah dana yang dikelola audit unit, yaitu total aset dari unit yang bersangkutan. b. Likuiditas harta yang dikelola, maksudnya adalah uang yang dikelola unit tersebut. c. Kondisi pengendalian manajemen, yang dicerminkan oleh sikap maanjemen dan tingkat keterampilan karyawan. d. Rentang waktu sejak audit yang lalu. Semakin dekat waktu audit sebelumnya, semakin kecil risiko yang ada. 47. Dari hasil identifikasi, faktor risiko (FR) ternyata jumlahnya cukup banyak. Untuk penyederhanaan dalam penilaian risiko auditable unit: a. Dilakukan penyaringan, sehingga yang digunakan hanya FR relevan saja. b. Dilakukan pengelompokan, sehingga jumlahnya menjadi lebih sedikit. c. Dilakukan pengundian, sehingga jumlah FR yang dinilai tidak banyak. d. Dilakukan pengukuran dalam rangka menentukan ranking pemilihan FR yang akan digunakan untuk penilaian. 48. Faktor_risiko yang digunakan untuk mengukur risiko masing-masing auditable unit bisa lebih dari satu. Dalam pengukuran risiko berlaku asumsi bahwa: a. Pengaruh masing-masing FR terhadap auditable unit dianggap sama. b. Masing-masing FR dapat memiliki pengaruh yang berbeda terhadap auditable unit. c. Walaupun memiliki pengaruh yang berbeda, dalam pengukuran risiko tetap dianggap sama. d. Walaupun memiliki pengaruh yang berbeda, dalam praktek dengan alasan pragmatis, perbedaan tersebut selalu diabaikan. 49. Setelah dilakukan scoring terhadap_fr. Maka daftar scoring tersebut digunakan untuk mengukur risiko pada masing-masing auditable unit. a. Yang perlu diperhatikan pada masing-masing auditee adalah risiko yang besar-besar saja. b. Dalam menentukan tingkat risiko auditee yang digunakan adalah angka akumulasinya (penjumlahan score seluruh FR) c. Dalam menentukan ranking risiko, yang digunakan adalah jumlah score masing-masing FR. d. Dalam menentukan tingkat risiko, digunakan angka gabungan penjumlahan score masing-masing FR dan score risiko masingmasing auditee. 50. Hasil penilaian terhadap risiko pada masing-masing auditable unit: a. Menunjukkan tingkat risiko pada setiap auditable unit tersebut. b. Digunakan untuk menentukan ranking pemilihan risiko, yang menduduki ranking pertama adalah yang risikonya terendah. c. Auditable unit yang memiliki risiko rendah diprioritaskan untuk diaudit lebih dahulu, baru kemudian yang risikonya lebih tinggi. d. Auditable unit yang memiliki risiko tinggi diprioritaskan untuk diaudit, dan yang menduduki risiko terendah tidak perlu direncanakan untuk diaudit. 51.Daftar penilaian risiko digunakan untuk menentukan prioritas audit. Prioritas Audit untuk: a. Menentukan urut-urutan jadwal rencana audit. b. Memilih auditable unit mana yang boleh diaudit mana yang tidak. c. Menyusun tabel auditable unit berdasarkan ranking risiko yang mungkin terjadi. d. Mengetahui ranking faktor risiko yang dominan mempengaruhi audit unit.
3 52. Dalam merencanakan audit tahunan: a. Selalu dipertimbangkan bahwa semua audit unit harus diperiksa, dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. b. Jika kapasitas sumber daya terbatas, dapat dipertimbangkan untuk hanya mengaudit sebagian saja dari audit unit, c. Walaupun sumber daya terbatas, diharapkan semua unit diaudit, jika diperlukan lakukan outsourcing. d. Jika ditetapkan hanya sebagian dari audit unit yang diaudit, maka sisanya tidak perlu diaudit karena dianggap tidak memiliki risiko. 53. Untuk mengaudit suatu audit unit diperlukan jangka waktu audit yang ideal. a. Jangka waktu ideal tersebut harus dipertahankan, sehingga jika kapasitas auditor internal tidak mencukupi, maka sumber daya harus ditambah. b. Jangka waktu ideal dapat dipertahankan, sehingga jika kapasitas audit internal tidak cukup, maka dilakukan pemilihan auditee melalui skala prioritas. c. Jangka waktu audit yang ideal dimaksud bukan merupakan variabel utama dalam memilih audit unit. d. Jangka waktu audit yang ideal dimaksud, jika dipandang mengganggu perencanaan, dapat dikesampingkan. 54. Jika hanya sebagian dari audit unit yang ditetapkan diperiksa. Sisa audit unit yang tidak terpilih: a. Dinyatakan tidak akan diperiksa selamanya. b. Ditetapkan untuk diperiksa pada periode/tahun berikutnya. c. Ditetapkan untuk dilebur saja dengan audit unit yang diperiksa. d. Ditetapkan untuk diaudit bersamaan denga unit audit lain yang diprioritaskan. 55. Disamping rencana tahunan, audit internal juga perlu menyusun rencana audit jangka panjang (RJP). a. RJP audit internal disusun bersamaan dengan penyusunan RJP Korporat. b. RJP audit internal disusun setelah penyusunan RJP Korporat selesai. c. RJP audit internal tidak perlu memperhatikan RJP Korporat. d. RJP audit internal tidak berhubungan dengan RJP Korporat. 56. Dalam RJP audit internal ditentukan unit audit yang akan diperiksa setiap tahun, sekali dua tahun dan sekali tiga tahun berdasarkan tingkat risikonya: Tinggi (H), sedang (M) dan Rcndah (L) dengan rumus: a. H + M + L J b. H + (M/2) + (L/3) c. H x (M/2) x (L/3) d. II I (Mx2) I (Lx2) 57. Perencanaan audit jangka panjang (multi-years) dapat menggunakan pendekatan siklus (cycle approach), yaitu: a. Memperhatikan siklus kegiatan usaha (business cycle) perusahaan. b. Memperhatikan siklus kas perusahaan. c. Mempertimbangkan bahwa setiap auditee akan mendapat giliran setidaknya sekali dalam periode rencana multi years d. Memperhatikan alokasi penggunaan sumber daya, yaitu penggiliran auditor dalam penugasan. 58. Perencanaan audit multi-years dapat pula menggunakan analisis risiko melalui identifikasi risiko meliputi: a. Analisis kerentanan (exposure analysis), analisis lingkungan (environmental analysis), dan skenario ancaman (threat scenario)
4 b. Analisis kerentanan (inherent risk), risiko pengendalian (control risk), dan kemampuan auditor (detection risk) c. Exposure analysis, Control Anlysis, dan Environmental Analysis. d. Inherent Risk, Contro Analysis, dan Environmental Analysis 59. Salah satu langkah dalam pengidentifikasian risiko adalah: a. Pemahaman lingkungan organisasi. b. Pemahaman visi, misi, dan tujuan organisasi. c. Pemahaman terhadap pengaruh organisasi terhadap lingkungan. d. Pemahaman terhadap pengelolaan risiko dalam organisasi. 60. Penyusunan rencana audit tahunan. a. Dilaksanakan bersamaan dengan penyusunan RKAP b. Dilakukan setelah RKAP disusun. c. Tidak ada hubungannya dengan RKAP. d. Tidak perlu memperhatikan jadwal penyusunan RKAP. 61. Perencanaan Audit: a. Merupakan bagian dari proses audit b. Bukan merupakan bagian dari proses audit c. Bagian dari survey pendahuluan d. Tidak terkait dengan proses audit 62. Tingkatan Perencanaan Audit meliputi: a. Perencanaan tahunan dan perencanaan penugasan b. Perencanaan tahunan, pengembangan audit program dan survey pendahuluan c. Perencanaan penugasan, pengembangan audit program dan survey pendahuluan d. Perencanaan tahunan, perencanaan penugasan, pengembangan audit program dan survey pendahuluan 63. Perencanaan tahunan mencakup: a. Identifikasi audit universe, penetuan prioritas unit audit, staffing, waktu dan durasi audit. v b. Identifikasi audit universe, penetuan prioritas unit audit, staffing, sampai penentuan prosedur audit, dan pengaturan pelaksanaan audit. c. Analisis penugasan, penentuan ruang lingkup, tenaga auditor, prosedur audit yang akan digunakan, dan pengaturan pelaksanaan audit. d. Penentuan audit universe, prioritas audit, ruang lingkup, tenaga auditor, prosedur audit yang akan digunakan, dan pengaturan pelaksanaan audit. 64. Perencanaan untuk setiap penugasan mencakup: a Identifikasi audit universe, penetuan prioritas unit audit, staffing, waktu dan durasi audit. b. Identifikasi audit universe, penetuan prioritas unit audit, staffing, sampai penentuan prosedur audit, dan pengaturan pelaksanaan audit. c. Analisis penugasan, penentuan ruang lingkup, tenaga auditor, prosedur audit yang akan digunakan, dan pengaturan pelaksanaan audit d. Penentuan audit universe, prioritas audit, ruang lingkup, tenaga auditor, prosedur audit yang akan digunakan, dan pengaturan pelaksanaan audit. 65. Tanggungjawab penyusunan Rencana Tahunan Audit Internal berada pada:
5 a. Top Management b. Kepala Unit Audit. c. Kepala dan Staff Unit audit d. Staff Audit 66. Penyusunan rencana audit harus bersifat partisipatif. Oleh karena itu, dalam proses penyusunannya perlu diperhatikan: a. Penyusunan Audit universe, b. Penetapan Skala prioritas, c. Pertimbangan dan concern dari stakeholders, d. Anggaran audit. 67. Dalam pengembangan rencana audit: a. Perlu diperhatikan saran-saran dari manajemen untuk menentukan penekanan-penekanan dalam audit. b. Saran-saran dari manajemen tidak diperlukan, karena akan mengganggu independensi audit internal. c. Saran-saran dari manajemen cukup ditampung saja dalam rangka menjaga hubungan baik dengan auditee. d. Diperlukan saran-saran dari manajemen, namun tidak mencakup hal yang bersifat strategis, melainkan terbatas pada level operasional saja. 68. Rencana audit tahunan meliputi rencana kegiatan berikut: a. Alokasi sumber daya dalam rangka pelaksanaan kegiatan audit saja. b. Alokasi sumber daya baik untuk kegatan audit rutin maupun penelaahan khusus. c. Disamping recana audit rutin dan penugasan khusus, mencakup pula fungsi administrasi. d. Meliputi semua kegiatan audit, fungsi administrasi dan tugas khusus yang diminta eksekutif. 69. Jadwal audit dalam rencana audit tahunan; a. Bersifat kasar, hanya menunjukkan triwulan pelaksanaan audit, b. Bersifat kasar, hanya meliputi rencana bulan mulai dan selesai audit, c. Bersifat agak detil, tetapi tidak menunjukkan tanggal mulai dan berakhir audit, d. Bersifat detil, meliputi tanggal mulai dan bcrakhirnya audit pada Rencana Audit Tahunan : a. Perlu dipertimbangkan jadwal kegiatan auditee, misalnya merencanakan pemeriksaan mendadak pada saat auditee sedang sibuk karena pada saat itu diperkirakan mengandung risiko tinggi. b. Perlu dipertimbangkan Jadwal kegiatan auditee, sehingga auditor akan merancang aktivitas audit pada saat auditee sedang tidak sibuk, sehingga tidak terlalu mengganggu terhadap kegiatan operasional c. Tidak perlu mempertimbangkan jadwal kegiatan auditee, karena akan menggangu independensi auditor d. Tidak perlu mempertimbangkan jadwal kegiatan auditee, karena pemeriksaan mendadak dipandang metode yang efektif dalam pelaksanaan audit. 71. Rencana audit tahunan; a. Tidak perlu dikomunikasikan kepada auditee, karena akan membuka peluang bagi auditee untuk melakukan/merekayasa pelanggaran.
6 b. Tidak perlu dikomunikasikan kepada auditee, karena hal itu akan mengganggu kualitas audit. c. Perlu dikomunikasikan kepada auditee, hal itu merupakan bagian dari good corporate governance. d. Perlu dikomunikasikan kepada auditee, agar mereka dapat mengalokasikan waktu untuk melayani auditor. 72. Dalam rencana audit tahunan disusun anggaran staff dan keuangan. a. Yang dimaksudkan anggaran staff adalah alokasi anggaran untk staff auditor. b. Yang dimaksud dengan anggaran staff adalah alokasi staff pada setiap penugasan yang direncanakan. c. Yang dimaksud anggaran keuangan adalah anggaran untuk bidang keuangan. d. Yang dimaksud anggaran staff dan keuangan adalah anggaran keuangan untuk para staff audit dalam rangka pelaksanan audit 73. Internal audit memberikan jasa assurance dan konsultansi pada organisasi dimana dia berada a. Yang dimaksud dengan jasa assurance adalah memastikan efektivitas pengendalian b. Yang' dimaksud dengan jasa assurance berarti internal audit dapat terlibat dalam c. Dalam hal memberikan jasa konsultansi, auditor harus memperhatikan keinginan dari d. Penyedia jasa konsultasi tidak boleh mempengaruhi independensinya sebagai auditor internal. 74. Selain memberikan jasa assurance dan konsultansi, auditor internal juga memiliki peran lain, seperti: a Melayani komite audit dan auditor eksternal. b Berkoordinasi dengan komite audit dan auditor eksternal. c Berkoordinasi dengan komite audit dan sebagai counterpart auditor eksternal. d. Melakukan Koordinasi dengan komite audit dan menilai pelaksanaan audit oleh auditor eksternal. 75. Pengembangan Audit Universe menghasilkan daftar yang memuat auditable a. Sumbangannya terhadap tujuan, program atau concern perusahaan & stakeholders walaupun tidak cukup besar. b. Sumbangan terhadap tujuan perusahaan, size dari unit bersangkutan, dan arti penting unit tersebut dipandang dari sisi pengendalian. c. Omzet (pendapatan penjualan) dan nilai aset dari unit yang bersangkutan d. Concern dari perusahaan dan stakeholder lainnya terhadap unit tersebut. 76.Dalam rangka perencanaan audit, data audit universe; a. Hanya dimaksudkan untuk perencanaan audit tahunan. b. Dapat pula digunakan untuk penyusnan rencana audit jangka panjang. c. Tidak digunakan untuk rencana audit jangka panjang karena diperkirakan bahwa setiap tahun selalu ada perubahan. d. Hanya digunakan untuk penyusunan rencana audit tahunan dan perencanaan penugasan audit.
7 77.Pemilihan auditee dapat dilakukan dengan pendekatan sistematis, yaitu: a. Pemilihan auditee tanpa pola yang jelas. b. Pemilihan auditee berdasarkan kriteria tertentu. c. Pemilihan auditee yang dimulai denan mengidentifikasi semua subtask, kemudian dikelompokkan ke dalam satu groups. d. Pemilihan audite berdasarkan penilaian risiko. 78.Yang dimaksud pendekatan ad-hoc dalam pemilihan auditee adalah: a. Pemilihan auditee tanpa pola yang jelas. b. Pemilihan auditee berdasarkan kriteria tertentu. c. Pemilihan auditee yang dimulai denan mengidentifikasi semua subtask, kemudian dikelompokkan ke dalam satu groups. d. Pemilihan audite berdasarkan penilaian risiko. 79.Pendekatan risk-based pada dasamya: a. Bersifat buttom-up b. Bersifat top-down c. Gabungan buttom-up dan top-down. d. Sama dengan pendekatan sistematis. 80 Keunggulan pemilihan auditee melalui pendekatan risk-based adalah, KECUALI: a. Alokasi sumber daya sejalan dengan besarnya risiko dan permasalahan pada masingmasing auditee. b. Auditee yang memiliki risiko dan permasalahan yang besar akan memiliki peluang lebih besar untuk dipilih sebagai auditee. c. Sejalan dengan risk-based audit pada berbagai standar yang dikeluarkan institusi audit internal maupun eksternal. d. Kurang memperhatikan masalah paling kritis yang dihadapi perusahaan, karena terlalu sibuk dengan penelaahan risiko yang dihadapi. SELAMAT BEKERJA
8
Perencanaan Audit Tahunan
Perencanaan Audit Tahunan Perencanaan Strategis: 5 th atau lebih 9 Evaluasi 1 Pemilihan Auditee 2 Tujuan dan lingkup penugasan PAT 8 Monitoring tindak lanjut 7 Pelaporan hasil audit SIKLUS FUNGSI AUDIT
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK
2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Lebih terperinciPIAGAM INTERNAL AUDIT
PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta
Lebih terperinciPIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)
PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan
Lebih terperinciPT Wintermar Offshore Marine Tbk
PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Lebih terperinciInternal Audit Charter
SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan
Lebih terperinciPiagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.
Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk. Pendahuluan Pembentukan Komite Audit pada PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. (Perseroan) merupakan bagian integral dari
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT
PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,
Lebih terperinciPT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH
Halaman 1 dari 6 DITETAPKAN OLEH DEDY ROCHIMAT Direktur Utama DISETUJUI OLEH PULUNG PERANGINANGIN Komisaris Utama HARTOPO Komisaris Independen Halaman 2 dari 6 I. PENDAHULUAN Piagam Unit Audit Internal
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER
Halaman : 1 dari 5 I. PENDAHULUAN Tujuan utama Piagam ini adalah menentukan dan menetapkan : 1. Pernyataan Visi dan Misi dari Divisi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank Woori Saudara 2. Tujuan dan ruang
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...
Lebih terperinciPiagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk
Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Audit 2.1.1 Pengertian internal audit Internal Auditing adalah penilaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai keakuratan, dapat dipercaya,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang didukung dengan data dan informasi yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciPELAKSANAAN AUDIT INTERNAL MUTU PERGURUAN TINGGI
PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL MUTU PERGURUAN TINGGI 1 9 Evaluasi 1 Seleksi auditee 2 Persiapan penugasan 8 Monitoring tindak lanjut 7 Pelaporan hasil audit PROSES AUDIT 3 Survei Pendahuluan 4 Penyusunan Audit
Lebih terperinciBandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat
Bandung, 14 oktober 2009 Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat Dengan hormat, Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Chandra Wijaya Mahasiswa : Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciMENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP.
MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP Abstract Auditor Internal dituntut untuk mampu melaksanakan perannya memberikan
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No.
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT 2015
PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I
PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan
Lebih terperinciBab 4 Hasil dan Pembahasan
Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor
Lebih terperinciRISK ASSESSMENT DAN UPAYA PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI DI BIDANG MANAJEMEN RISIKO. oleh : Slamet Susanto, AK)
RISK ASSESSMENT DAN UPAYA PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI DI BIDANG MANAJEMEN RISIKO oleh : Slamet Susanto, AK) Latar Belakang Dalam upaya mengembangkan metodologi Risk Management Based Audit (RMBA) di BPKP
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...
Lebih terperinciKebijakan Manajemen Risiko
Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global dunia usaha yang semakin berat. Misi BUMN sebagai sumber penerimaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu pelaku ekonomi dengan misi dan peran yang dimilikinya saat ini menghadapi tantangan kompetisi global dunia
Lebih terperinciAudit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) Daftar Isi Halaman I. Pendahuluan Latar belakang..... 1 II. Komite Audit - Arti dan tujuan Komite Audit...... 1 - Komposisi,
Lebih terperinciPERENCANAAN AUDIT. Audit Berbasis Risiko Perencanaan Audit Program Audit. tedi last 02/17
PERENCANAAN AUDIT Audit Berbasis Risiko Perencanaan Audit Program Audit tedi last 02/17 Audit Berbasis Risiko International Standards for Professional Practice of Internal Auditing ; Statement 2010 Performance
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk 2013 Daftar Isi Hal Daftar Isi 1 Bab I Pendahuluan 2 Bab II Pembentukan dan Organisasi 4 Bab III Tugas, Tanggung Jawab dan Prosedur
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT. BANK MESTIKA DHARMA, Tbk Kata Pengantar Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam meningkatkan
Lebih terperinciPIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL
PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi
Lebih terperinciPT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)
PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER) Tujuan Komite Audit PT. Bank Central Asia, Tbk dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan tujuan membantu
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.996, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Manajemen Risiko. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.
Lebih terperinciPiagam Audit Internal. PT Astra International Tbk
Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya
Lebih terperinciPIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)
PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT (PERSERO) PENGERUKAN INDONESIA 1 Piagam SPI - PT (Persero) Pengerukan Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit Internal, SPFAIB, dan SKAI Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian pemeriksaan menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut
Lebih terperinciInternal Audit Charter
DAFTAR ISI HAL 1. Pengantar 2 2. Struktur dan Kedudukan 2 3. Tujuan 3 4. Ruang Lingkup 4 5. Wewenang 4 6. Tugas dan Tanggung Jawab 5 7. Pelaporan 5 8. Kode Etik 5 9. Persyaratan Auditor 7 10. Standar Profesional
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga intermediasi yang menjalankan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga intermediasi yang menjalankan kegiatan penghimpunan dana pihak ketiga untuk selanjutnya disalurkan dalam bentuk pinjaman untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Good Corporate Governance merupakan sistem tata kelola yang diterapkan pada suatu perusahaan sebagai langkah antisipatif untuk mengatasi permasalahan keagenan
Lebih terperinci1 Seleksi auditan. Pengujian lapangan. Pengembangan temuan
LOKAKARYA INTERNAL AUDITING PROSES DAN TEKNIK INTERNAL AUDIT YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT 1 POTRET AUDITOR TEMPO-DOELOE 1 PROSES DAN TEKNIK TOPICS DISCUSSED : 1. OVERVIEW PROSES & TEKNIK 2. INTERNAL
Lebih terperinciPenetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko
- 11 - LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL A. Proses Manajemen Proses
Lebih terperinciPR/MAR/NDO. Piagam Komite Audit PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE. ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
PR/MAR/NDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk Piagam Komite Audit ----- ---- DAFTARISI I. PENDAHULUAN 1 II. TUJUAN PEMBENTUKAN KOMITE AUDIT 1 Ill. KEDUDUKAN 2 IV. KEANGGOTAAN
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.1.1 Visi Visi adalah pandangan ideal keadaan masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan, dan secara potensial
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang
Lebih terperinci- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT
- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan pengendalian internal di suatu perusahaan dapat dilakukan secara langsung oleh anggota perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu departemen
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà
- 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciProses Manajemen Risiko INDENTIFIKASI RISIKO. WITH YOU, WE BUILD PUBLIC TRUST Bersama Anda Membangun Kepercayaan Publik
Proses Manajemen INDENTIFIKASI RISIKO WITH YOU, WE BUILD PUBLIC TRUST Bersama Anda Membangun Kepercayaan Publik Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan Gedung Juanda II Lantai 7, Jl. Dr. Wahidin No.
Lebih terperinciBUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 504 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal
Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan
Lebih terperinciPiagam Audit Internal. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,
Lebih terperinciBUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. 1
PIAGAM AUDIT INTERNAL PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. 1 Pasal 1 Definisi. 1 Pasal 2 Maksud. 2 BAB II VISI DAN MISI. 2 Pasal 3 Visi... 2 Pasal 4 Misi.. 2 BAB III KEDUDUKAN, FUNGSI,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PENDAHULUAN Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terutama dalam:
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan intern atas
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pengawasan intern dapat diketahui apakah suatu instansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian yang menjelaskan fenomena, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK
PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK 1 AUDIT CHARTER DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK DAFTAR ISI A. Pengantar 3 B. Audit Charter Divisi Inernal Audit 4 Visi,
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I
PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I 1. Pengertian Piagam Komite Good Corporate Governance (GCG) adalah perangkat Dewan
Lebih terperinciBersumber dari : Wikipedia dan ditambahkan oleh penulis
Bersumber dari : Wikipedia dan ditambahkan oleh penulis ISO / IEC 27001, bagian dari tumbuh ISO / IEC 27.000 keluarga standar, adalah Information Security Management System (ISMS) standar yang diterbitkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang State-owned Enterprises (SOE) di Indonesia disebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh negara melalui penyertaan
Lebih terperinciP I AG A M ITERNAL A U D I
igaaki'f.injii i'.t\ )iii?;iii /tfiiiiit P I AG A M ITERNAL A U D I INTERNAL AUDIT CHARTER) Dikeluarkan oleh : Departemen Internal Audit PT Midi Utama Indonesia,Tbk. BaB>KAinjii pirns, /uikii (u'liuit
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Komite Audit PT PP London Sumatra Indonesia Tbk ( Perusahaan ) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari sebuah perusahaan salah satunya adalah untuk memperoleh laba/profit yang menunjang tujuan lainnya yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4
D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11
PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Nama Kebijakan Piagam Komite Audit Pemilik Kebijakan Fungsi Corporate Secretary Penyimpan Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy
Lebih terperinciTata Kelola E-learning (E-learning Governance)
Feb 3, 2016 E-learning Tata Kelola E-learning (E-learning Governance) Nama Kelompok : 1 Fuad Aash Shiddiq -1103130115 Rayi Widhayanti -1103134364 Heni Tri Kurniasih-1103120251 Apa itu E-learning Governance?
Lebih terperinciPanduan Tugas Pokok dan Fungsi Kerja Komite Audit Sesuai Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PIAGAM KOMITE AUDIT PT ELNUSA TBK
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 5 1.1 Latar Belakang 5 1.2 Maksud dan Tujuan 5 1.3 Landasan Hukum 5 1.4 Definisi 5 BAB II KEANGGOTAAN 6 2.1 Struktur Keanggotaan 6 2.2 Masa Jabatan 6 2.3 Persyaratan Keanggotaan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP
PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP (Keputusan Dewan Komisaris No. 07/KEP/DK/2013 tanggal 22 Juli 2013) I. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN 1. LATAR BELAKANG Perusahaan Perseroan (Persero)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang didukung data dan informasi yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Lebih terperinciPEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk
PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk KETENTUAN UMUM Pedoman dan Tata Tertib Kerja untuk anggota Direksi PT. Bank Maspion Indonesia Tbk, yang selanjutnya disebut Bank dengan
Lebih terperinciKASUS WASTE MANAGEMENT, INC (WMI)
Nama : Yogi Kelas : Akuntansi E (semester 6) Matakuliah : Akuntansi Topik Khusus Dosen : Yogi Ginanjar,SE KASUS WASTE MANAGEMENT, INC (WMI) Pada 1991, Waste Management menjadi bisnis pembersih sampah terbesar
Lebih terperinciSEttEN IN00NESiA GRO IPIEDOMAN KERJA(CHARTER) KOMITE AUDI丁. PToSEMEN丁 ONASA
I _ SEttEN IN00NESiA GRO P IPIEDOMAN KERJA(CHARTER) KOMITE AUDI丁 PToSEMEN丁 ONASA 2015 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Lebih terperinciPEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk
PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk Guna meningkatkan efektivitas pengawasan, pelaksanaan GCG serta Manajemen Risiko, maka SPI Perseroan telah memiliki Piagam Pengawasan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.
PIAGAM KOMITE AUDIT A. DASAR PERATURAN 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. 2. Peraturan Otoritas
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. 1 BAB I DASAR DAN TUJUAN PEMBENTUKAN 1.1. Dasar Pembentukan 1.1.1 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN
DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN Halaman I. Pembukaan 1 II. Visi dan Misi SPI 2 III. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal 3 IV. Kedudukan SPI 3 V. Peran SPI 3 VI. Ruang Lingkup
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN
Lampiran 20 KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Kepada Yth, Bapak/ibu respoden Di tempat Bandung, 17 Desember 2007 Dengan hormat, Melalui
Lebih terperinciAUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) Materialitas, dan Risiko. REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK)
Dosen: Christian Ramos K Materialitas, dan Risiko AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK) 1 Materialitas 11-2 FASB definisi
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance yang diterbitkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (2006), auditor internal merupakan bagian dari pihak-pihak
Lebih terperinciStandar Audit Internal Pemerintah Indonesia. Asosiasi Audit Internal Pemerintah Indonesia
Standar Audit Internal Pemerintah Indonesia Asosiasi Audit Internal Pemerintah Indonesia Peran APIP Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama semakin strategis dan bergerak mengikuti
Lebih terperinciNOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) Berangkat dari kondisi riil perkembangan koperasi yang masih
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)
PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) PT MIDI UTAMA INDONESIA Tbk TANGERANG 1 PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) I. PENDAHULUAN Komite Audit PT Midi Utama Indonesia Tbk ( Perseroan )
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk berpikir lebih
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban
Daftar Pertanyaan Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas dan sandainya Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan
Lebih terperinci