BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi

1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG KAPUAS BARASIH MELALUI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN INTEGRITAS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN KAPUAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS, Menimbang : a. bahwa budaya gotong royong merupakan cermin kepribadian bangsa Indonesia sejak zaman dahulu; b. bahwa dalam rangka mewujudkan Kabupaten Kapuas Barasih perlu adanya gotong royong dengan mensinergikan dan melibatkan partisipasi masyarakat bersama SKPD di Kabupaten Kapuas; c. bahwa untuk meningkatkan efektifitas partisipasi masyarakat dan SKPD Kabupaten Kapuas dalam mendukung pelaksanaan kebersihan lingkungan hidup, perlu diatur dalam Peraturan Bupati; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c di atas, perlu menetapkan Peraturan Bupati Kapuas tentang Kapuas Barasih melalui Partisipasi masyarakat dan integritas SKPD di Kabupaten Kapuas. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Peraturan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) ;

2 2. Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851) ; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059) ; 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang - Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indone sia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5347); 7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce,Reuse dan Recycle Bank Sampah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah ;

3 9. Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kapuas (Lembaran Daerah Kabupaten Kapuas Tahun 2008 Nomor 5), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 6 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kapuas (Lembaran Daerah Kabupaten Kapuas Tahun 2013 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 14); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kapuas (Lembaran Daerah Kabupaten Kapuas Tahun 2008 Nomor 6), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Kabupaten Kapuas Nomor 1 tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Kabupaten Kapuas Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kapuas (Lembaran Daerah Kabupaten Kapuas Tahun 2012 Nomor 1); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 5 tahun 2011 tentang Ketertiban Umum, Kebersihan dan Pertamanan. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KAPUAS BARASIH MELALUI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN INTEGRITAS SKPD DI KABUPATEN KAPUAS. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas. 2. Bupati adalah Bupati Kapuas. 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi Lingkungan Hidup adalah Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kapuas.

4 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Badan, Dinas, Kantor, Lembaga Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas, sebagai unsur membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah. 5. Masyarakat adalah kesatuan sosial yang terdiri dari warga Negara Republik Indonesia yang tinggal di wilayah kerja administrasi Kabupaten Kapuas. 6. Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan yang selanjutnya disingkat KMPL adalah wahana koordinasi pemangku kepentingan yang bersifat tetap sebagai Mitra pemerintahan Daerah. 7. Kabupaten Kapuas Bersih, selanjutnya disebut Kapuas Barasih adalah lingkungan hidup yang bersih dari sampah rumah tangga, sampah dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan sosial, fasilitas umum dan/atau fasilitas lainnya. 8. Reduce, Reuse dan Recycle yang selanjutnya disingkat disingkat 3R adalah kegiatan pengurangan sampah dengan cara mengurangi, memakai atau memanfaatkan kembali dan mendaur ulang. 9. Pengolahan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. 10. Sumber sampah adalah asal timbulan sampah. 11. Tempat Penampungan Sementara yang selanjutnya disingkat TPS adalah tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu. 12. Tempat Pembuangan Akhir yang selanjutnya disingkat TPA adalah tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan. 13. Orang adalah orang perorangan, kelompok orang dan/atau badan hukum. 14. Integritas SKPD adalah potensi yang dimiliki SKPD sesuai fungsinya untuk mewujudkan lingkungan bersih di lingkungan Kantor, Dinas dan Lembaga Pemerintahan lingkup Kabupaten Kapuas, melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam pengolahan sampah melaui bantuan teknis, bimbingan teknis, diseminasi peraturan perundang-undangan dan pedoman di bidang pengelolaan sampah dan /atau pendidikan dan pelatihan di bidang pengolahan sampah.

5 BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN Bagian Kesatu Maksud Pasal 2 Maksud ditetapkannya Peraturan ini adalah sebagai pedoman mengatur tentang kegiatan untuk mewujudkan Kapuas Barasih. Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 Tujuan Peraturan ini adalah untuk meningkatkan efektifitas partisipasi masyarakat dan lembaga Pemerintah Daerah terhadap integritasnya untuk mendukung pelaksanaan kebersihan lingkungan hidup dalam rangka Kapuas Barasih di Kabupaten Kapuas. Sasaran Kapuas Barasih Pasal 4 Sasaran Kapuas Barasih meliputi : (1) Kebersihan di lingkungan pemukiman perumahan penduduk meliputi kebersihan sampah di halaman rumah, tumbuhan rumput atau gulma yang kurang bermanfaat, menjaga kebersihan sanitasi, kesehatan lingkungan dan drainase di lingkungan pemukiman. (2) Kebersihan di lingkungan pasar, pertokoan, kios atau tempat berjualan, membersihkan sampah di sekitar tempat di lingkungan kegiatan usaha. (3) Kebersihan di lingkungan Kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah meliputi kebersihan lingkungan Kantor dari sampah, kebersihan WC/toilet, kebersihan lantai, drainase di lingkungan Kantor. BAB III Pasal 5 Partisipasi Masyarakat Kapuas Barasih dilaksanakan melalui : a. Partisipasi masyarakat di lingkungan perumahan; b. Pengelolaan Kebersihan di lingkungan pasar; dan c. Pengelolaan Kebersihan di lingkungan SKPD.

6 Pasal 6 Partisipasi masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a, dilaksanakan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Menjaga kebersihan lingkungan di perumahan, melaksanakan kebersihan halaman rumah dan sekitarnya, membersihkan drainase secara gotong royong yang dipimpin oleh Ketua RT dan perangkatnya. b. Setiap rumah tangga menyediakan bak sampah sederhana, membuat komposter dan melaksanakan pengolahan dan prosesnya. c. Melakukan pemilahan sampah sebelum di buang ke TPS terdekat dan tidak melakukan pembakaran sampah dan/atau membuang ke perairan atau sungai. d. Memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan perumahan untuk ditanami bunga, tanaman obat dan jenis tanaman yang bermanfaat lainnya, menjaganya agar tetap bersih dan lestari. e. Membentuk kelompok kelompok peduli lingkungan yag dipimpin oleh Ketua RT dan perangkatnya. f. Mengurangi timbulan sampah dengan proses 3R (Reduce, Reuse dan Recycle). g. Setiap Ketua RT dan perangkatnya menjadi pelopor kebersihan dan menjadi panutan bagi warga sekitar. Kebersihan di Lingkungan Pasar Pasal 7 Pengelolaan Kebersihan di lingkungan pasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, meliputi kebersihan di lingkungan lokasi pasar, pertokoan, kios dan tempat usaha, dilaksanakan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Setiap pemilik los, toko, kios, dan tempat usaha menyediakan sarana persampahan, bak atau tempat sampah. b. Melaksanakan pembuangan sampah ke TPS terdekat. c. Menjaga kebersihan di sekitar tempat usaha. d. Menyediakan pot bunga dan memanfaatkan lahan atau halaman usahanya untuk ditanami tanaman bunga, tanaman yang bermanfaat di sesuaikan dengan luasan dan karakteristik luasan lahan atau halaman yang tersedia. e. Memelihara tanaman atau pot bunga di lingkungan usaha agar lestari. f. Tidak membuang sampah ke dalam drainase, ke sungai atau tidak melakukan pembakaran sampah. g. Membentuk kelompok antar pemilik usaha peduli lingkungan.

7 Kebersihan di Lingkungan SKPD Pasal 8 Pengelolaan Kebersihan di lingkungan SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c, dilaksanakan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Mendorong Kepala SKPD sebagai pelopor lingkungan. b. Memanfaatkan halaman kantor untuk ditanami tanaman hias atau tanaman yang bermanfaat lainnya. c. Memanfaatkan halaman/lahan kantor untuk dibuat lubang biopori. d. Di ruang kantor menyediakan bunga bunga dalam pot. e. Menyediakan komposter dan memanfaatkannya untuk pengolahan pupuk hijau. f. Menyediakan tong sampah terpilah. g. Pembinaan lingkungan kepada masyarakat terkait tugas pokok, fungsi dan kewenangan. h. Membina, mengarahkan, membimbing kepada bawahan agar peduli lingkungan. i. Membuat himbauan terkait kebersihan lingkungan. j. Tidak membakar dan membuang sampah ke perairan, drainase dan ke sungai. k. Menjadi pelopor dan panutan lingkungan dimasyarakat terhadap peduli lingkungan. BAB IV PEMBINAAN Pasal 9 (1) Kegiatan pembinaan kebersihan lingkungan dilaksanakan : a. Bupati b. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kapuas c. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas d. Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas e. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Kapuas f. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kapuas g. Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kapuas h. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kapuas i. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kapuas j. Dinas Pendidkan Kabupaten Kapuas k. Camat Selat l. Dinas/Badan/SKPD lainnya m. Masyarakat

8 (2) Pelaksanaan pembinaan kebersihan lingkungan terkait lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Pembinaan teknis b. Pendampingan dan bantuan teknis c. Pelatihan d. Monitoring dan evaluasi BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kapuas Ditetapkan di Kuala Kapuas pada tanggal 3 Juni 2015 BUPATI KAPUAS, ttd BEN BRAHIM S. BAHAT Diundangkan di Kuala Kapuas pada tanggal 5 Juni 2015 Plh. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KAPUAS, ttd RIANOVA BERITA DAERAH KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2015 NOMOR 127