PANCASILA: Akar Kemandirian Bangsa 1
|
|
- Devi Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PANCASILA: Akar Kemandirian Bangsa 1 Oleh: CHANDRA DINATA 2 chand.dinata@gmail.com Sejarah panjang yang dilalui oleh bangsa Indonesia untuk mendapatkan pengakuan dunia, tak dapat dipungkiri bahwa itu merupakan wujud dari patriotisme rakyat. Sikap patriotik tersebut tercermin dalam cita-cita bangsa yang disatukan dalam satu wadah yakni Pancasila. Oleh founding father cita-cita tersebut dijadikan sebagai pondasi kehidupan berbangsa dan sekaligus sebagai tujuan bernegara, sama halnya dengan pandangan-pandangan dalam ideology besar dunia. Dalam pidato lahirnya Pancasila, Bung Karno menyebutkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan landasan filosofis negara. Dengan demikian, lahirnya Pancasila bukan sekedar untuk menyaingi ideology besar dunia, melainkan sebagai sintesis dari semua pemahaman berlawanan yang dipadukan dan diyakini dapat membawa rakyatnya menuju sejahtera (walfare state). Tulisan ini akan mengeksplorasikan peran penting Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mencapai kesejahteraan bersama. Pancasila Sebagai Arah; Sebuah Penegasan Konseptualisasi Pancasila dijelaskan oleh Bakry (1994: 35) bahwa system filsafat yang terkandung dalam Pancasila bersifat praktis dan dapat digunakan langsung sebagai pedoman kehidupan berbangsa untuk mencapai tatanan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera. System filsafat praktis tersebut menjadi pandangan hidup dan sekaligus menjadi dasar dalam penyelenggaraan negara untuk mencapai cita-cita luhur founding father bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, Pancasila diyakini sebagai satu kebenaran yang bertolak pada falsafah kehidupan menjadikan Pancasila sebagai satu ideologi. Pancasila dikatakan sebagai satu ideologi dalam sebuah negara seperti yang dikatakan oleh Soepomo dalam ensiklopedi Pancasila bahwa Pancasila (Westra: 1995, 273) yang diletakkan sebagai pandangan hidup berbangsa merupakan kombinasi pemikiran para ilmuan tentang negara berdasar pada teori perseorangan, 1 Tulisan ini disampaikan sebagai stimulant diskusi dalam Seminar Nasional dengan tajuk Telaah Pancasila Sebagai Bangunan Dasar Politik Indonesia pada tanggal 29 November Pegiat Kegiatan Sosial
2 teori golongan, dan teori integralistik. Selanjutnya Soepomo menjelaskan bahwa negara didirikan bukanlah untuk kepentingan satu kelompok ataupun satu golongan tertentu melainkan adalah untuk kepentingan seluruh masyarakat sebagai satu persatuan (integralistik). Untuk itu Pancasila dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pembentukan negara dengan paham integralistik yang mencakup azas kekeluargaan dalam kebersamaan dan religius. Perjalanan yang ditempuh dalam upaya menjadikan Pancasila sebagai sebuah falasafah negara yang diyakini kebenarannya sehingga mengkristal sebagai jati diri Bangsa Indonesia melampai garis batas ( klimaks ) sehingga secara konseptual Pancasila merupakan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pancasila sebagai upaya untuk mengembangkan wawasan ke-nusantaraan, dan juga sebagai doktrin bagi warga negara untuk bertindak. Dalam pergaulan (individu hingga lintas negara), Pancasila mampu memberikan ruang etika didalamnya. Karena Pancasila merupakan sebuah nilai yang sarat dengan makna. Oleh sebab itulah yang menjadikan Negara Indonesia lain dengan negara lainnya. Secara sederhana, Pancasila mudah untuk diterapkan karena sesuai dengan karakter masyarakat Bangsa Indonesia. Secara historis perumusan Pancasila memiliki spirit pemersatu seluruh elemen masyarakat yang beragam (heterogen). Diera awal kemerdekaan, Pancasila merupakan sebuah ideologi nasional dengan menempatkan makna yang terkandung dalam kelima sila Pancasila didalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945) sebagai satu konsep praktis untuk dijalankan oleh negara, dan kemudian dibentuk satu acuan pelaksanaan yang berbentuk dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Spirit Pancasila dijadikan sebagai pemersatu elemen warga negara untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk menjadikan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera. Dalam pergeseran otoritas kepemimpinan Bangsa Indonesia dengan beralihnya kekuasaan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba), dimasa itu Pancasila ditegaskan bahwa harus mampu menjawab tantangan perubahan zaman. Moerdiono meyebutkan bahwa Pancasila harus ditempatkan sbagai ideologi terbuka dengan alasan bahwa terdapat dinamika kehidupan masyarakat internasional sekaligus dengan dinamika ekonomi global. Oleh sebab itu orientasi pembangunan terencana yang dicanangkan oleh pemerintah (selaku pemegang
3 otoritas negara) harus mampu menempatkan pancasila sebagai arah kebijakan negara tersebut. Selain itu Moerdiono menyebutkan bahwa telah terjadi kebangkrutan ideologi dunia yang menyebabkan perubahan-perubahan secara mendesak harus dilakukan di Negeri ini. Dengan menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka, pemerintah mampu memberikan warna dalam setiap kebijakan pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah untuk negara. Bergesernya penempatan ideologi Pancasila menjadi ideologi terbuka berarti menempatkan Pancasila sebagai ideologi dengan interprestasi baru yakni kemampuan ideologi Pancasila untuk berinteraksi dengan perubahan-perubahan serta perkembangan zaman sesuai dengan dinamika yang berkembang. Meniti Jalan Baru, Menuju Masyarakat Sejahtera Negara, selaku organisasi masyarakat terbesar dibentuk atas dasar kebersamaan dan persamaan tujuan, memliki otoritas penuh dalam memenej masyarakat yang berada dalam lingkaran otoritasnya. Manajemen negara terhadap masyarakatnya dilakukan oleh otoritas pemerintahan secara structural dan terarah (hirarkis) dalam mekanisme kinerja untuk mencapai tujuan negara (Thoha, 2009). Birokrasi yang diterjemahkan oleh David Beetham (Thoha, 2009:20) bahwa Weeber menerjemahkan birokrasi dengan tiga elemen yang berkembang dalam konsep birokrasi yakni; [1] Birokrasi dipandang sebagai instrument teknis; [2] Birokrasi dipandang sebagai kekuatan independen dalam masyarakat; dan [3] Birokrat tidak mampu memisahkan kepentingan mereka sebagai kelompok masyarakat partikular Dengan demikian, posisi pemerintah dengan birokrasinya menentukan arah negara dalam menjamin segala kebutuhan-kebutuhan dasar warganegaranya. Negara melalui tangan birokrasi selaku mesin penggerak pemerintah merumuskan gagasan terencana dalam mengelola negara sesuai dengan hirarki kekuasaan yang berlaku dalam organisasi. Jadi, kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki oleh Negara senantiasa berpijak pada sistem perpolitikan dengan asas-asas tertentu yang berlaku di Negara tersebut. Dewasa ini yang berkembang dinegara kita sejak era reformasi, secara demokratis hirarki kekuasaan terwujud dalam bentuk pendelegasian wewenang (delegated discretion) (Fukuyama, 2005) pemerintah pusat dan daerah secara otonom mengurusi kebutuhan-kebutuhan dasar warganegara mulai dari ekonomi, politik, sosial hingga budaya. Lebih tajam lagi Fukuyama (2005) mengkritisi bahwa
4 delegated dicretion memunculkan egosektoral yang ditimbulkan akibat kepentingan individu lebih dominan dari pada menunjukkan kepentingan prinsipal dalam kelas warganegara. Masalah lain yang akan muncul sebagai bentuk kompleksitas masalah yakni otoritas yang bergerak dalam satu arah sebagai komando tidak mampu memberikan pencerahan pada kelas hirarki kekuasaan dibawah yang menimbulkan kekacauan moral para pejabat birokrat seperti penyimpangan kewenangan, penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, dan lain sebagainya menusuk sendi birokrasi pemerintahan yang diakibatkan oleh menguatnya kepentingan individu dalam mengelola negara (Fukuyama, 2005). Masalah yang melekat dalam bangsa kita, terutama dalam pengelola negara (birokrat) menjadikan fungsi negara dalam memberikan pelayanan kepada warganegaranya menjadi lemah akibat dari keberpihakan birokrat kepada satu kelompok saja. Untuk itu, perlu upaya dan kesadaran yang kuat dari pengelola negara dengan sistem yang berlaku sebagai payung hukum tindakan birokrasi pemerintah dalam mencapai tujuan negara. Pemantauan dan pertanggungjawaban yang akan menghasilkan transparansi birokrasi pemerintahan dalam mengelola segala sumber daya sosial maupun material yang ada. Negara harus menjamin tekelolanya modal sosial yang tersebar diseluruh penjuru kota dan desa disetiap pojok negeri ini (Indonesia), karena negara yang baik adalah negara yang senantiasa memikirkan nasib warganya ketimbang memikirkan nasib kelompoknya sendiri. Menurut hemat penulis, semua itu akan terwujud ketika pemimpin negara memiliki karakter yang kuat dalam seni memimpin. Memecahkan masalah dengan kepala dingin bukan dengan tangan besi. Mengeluarkan kharismatiknya kepada seluruh stakeholder pemerintah agar mampu bergerak dan berpihak kepada rakyat. Dengan demikian, negara berkuasa atas segala hal yang mengancam maupun yang mendorong kemajuan terhadap bangsa. Negara menjamin kepentingan warga negara dengan meknisme kerja birokrasi pemerintahan yang bersih, mengayomi dan berpihak kepada seluruh kepentingan warganegara untuk menuju kemakmuran bersama. Sebuah penegasan terhadap kekuatan negara sebagai the god father, mengayomi masyarakatnya, cepat-tanggap terhadap permasalah yang dihadapi masyarakatnya, serta bijak dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakatnya. Negara dengan kekuatan besar muncul dari dalam dirinya sendiri, bukan dari dorongan pihak asing. Karena ketika negara melaksanakan fungsinya tidak berdasar dari dalam diri, mengharuskan campurtangan asing, maka
5 negara tersebut akan lemah dalam melaksanakan fungsinya. Sehingga negara tersebut mudah diatur oleh bangsa lain (ketergantungan). Dengan demikian negara tersebut tidaklagi memiliki karakter dalam mengelola negaranya. Oleh sebab itu (Fukuyama, 2005) menegaskan bahwa ketergantungan dalam segala hal akan muncul dari intervensi asing yang akan menyebabkan idependensi kebijakan terganggu. Seperti yang telah penulis paparkan sebelumnya, Pancasila memiliki kekuatan besar dalam membentuk karakter bangsa untuk mencapai tujuannya. Oleh sebab itu etika politik yang berpijak pada nilai-nilai filosofis Pancasila dapat menjadikan individu-individu yang beradab dan peka terhadap segala persoalan. Negara yang dikelola oleh birokrasi pemerintahan akan dapat mewujudkan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang beradab, berdaulat, dan mandiri dalam segala lini kehidupan. Karena nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam Pancasila memiliki daya dorong bagi bangsa ini untuk mencapai tujuannya, membawa masyarakat menjadi sejahtera dengan cara mengelola seluruh sumberdaya alam yang terkandung dibumi pertiwi. Pemerintah yang menjadi panglima dalam menjaga amanah konstitusi harus dijalankannya dengan semangat pancasilais agar tujuan Negara tersebut dapat tercapai. Pancasila harus dijadikan landasan dalam penentuan kebijakan yang dikeluarkan. Selain itu, karakteristik bangsa Indonesia yang beragam mampu diserap oleh nilai-nilai Pancasila karena rumusan Pancasila tersebut merupakan consensus bersama atas pluralism Bangsa Indonesia. Daftar Bacaan Bakry, Noor MS., 1994, Orientasi Filsafat Pancasila, Edisi Revisi, Liberty, Yogyakarta Fukuyama, Francis, 2005, Memperkuat Negara; Tata Pemerintahan dan Tata Dunia Abad 21, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Thoha, Miftah, 2009, Birokrasi Pemerintah Indonesia di Era Reformasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta Westra, Pariata, 1995, Ensiklopedi Pancasila; Konsep dan implementasinya, Jilid I, Pusat Penerbitan Balai Pembinaan Administrasi dan Manajemen, Yogyakarta Malang, 29 November 2013
Comparative Perspective: Pancasila dalam Konstruksi Demokrasitisasi Politik Indonesia 1
Comparative Perspective: Pancasila dalam Konstruksi Demokrasitisasi Politik Indonesia 1 Oleh: CHANDRA DINATA, MPA. 2 Pendahuluan Dalam sejarahnya, Indonesia menjalani jalan terjal dalam mewujudkan cita-cita
Lebih terperinciLATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat
Lebih terperinciEKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI NAMA : FITRIANA NURHADI NIM : 11.12.6145 KELOMPOK : J PROGRAM STUDI : S1 JURUSAN : SI NAMA DOSEN : DJUNAIDI IDRUS,SH.,M.HUM EKSISTENSI
Lebih terperinciPENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI
PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI NAMA : Ragil Prasetia Legiwa NIM : 11.02.7942 TUGAS JURUSAN KELOMPOK NAMA DOSEN : Tugas Akhir Kuliah Pancasila : D3 - MI : A : M. Khalis Purwanto
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL NIM : Program Studi : Strata Satu. Jurusan : Teknik Informatika
TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL Nama : ARIS MUNANDAR NIM : 11.11.5086 Kelompok : D Program Studi : Strata Satu Jurusan : Teknik Informatika Nama Dosen : Thajudin Sudibyo,Drs. Disusun Untuk
Lebih terperinciAji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: 13 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Dan Implementasinya Bagian III Pada Modul ini kita membahas tentang keterkaitan antara sila keempat pancasila dengan proses pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciPENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA
PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA (Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas MK Pendidikan Pancasila) Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh: Nama : WIJIYANTO
Lebih terperinciPANCASILA IDEOLOGI TERBUKA
PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA Era global menuntut kesiapan segenap komponen Bangsa untuk mengambil peranan sehingga pada muara akhirnya nanti dampak yang kemungkinan muncul, khususnya dampak negatif dari
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 16/08/2016 Tanggal revisi 24/02/2017 Fakultas Program D III Bisnis Kewirausahaan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI
TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : Devit Surtianingsih NIM : 11.01.2851 Kelompok : B Program Studi : Pancasila Jurusan : D3-TI Dosen : Irton. SE., M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinci2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nasionalisme atau rasa kebangsaan tidak dapat dipisahkan dari sistem pemerintahan yang berlaku di sebuah negara. Nasionalisme akan tumbuh dari kesamaan cita-cita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TUGAS KULIAH PANCASILA
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu mengetahui dasar negara kita. Dan di dalam Pancasila ini terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung
Lebih terperinciBAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA A. Landasan Pendidikan Pancasila Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap
Lebih terperinciWAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1
WAWASAN NUSANTARA Dewi Triwahyuni Page 1 WAWASAN NUSANTARA Wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai
Lebih terperinciLandasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila
Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila 1. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang diejawantahkan dalam
Lebih terperinciMENGGAGAS URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI Fitri Yanti
1 MENGGAGAS URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI Fitri Yanti ABSTRAK Krisis multi dimensi yang dilakukan pejabat-pejabat negara dan kroni-kroninya ini menghadirkan suatu pertanyaan bagi beberapa
Lebih terperinciEksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi
Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi NAMA : Bram Alamsyah NIM : 11.12.6286 TUGAS JURUSAN KELOMPOK NAMA DOSEN : Tugas Akhir Kuliah Pancasila : S1-SI : J : Junaidi Idrus,
Lebih terperinci2. Peran Daerah dalam Kerangka NKRI saat ini
Aktivitas 5.6 Apakah para tokoh pahlawan Nasional di atas ada yang berasal dari daerah kalian? Apabila tidak ada cobalah kalian sebutkan tokoh pahlawan di daerah yang paling dekat dengan kalian yang melakukan
Lebih terperinciLEARNING OUTCOMES PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 INSTITUT PERTANIAN BOGOR UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM
OUT PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 INSTITUT PERTANIAN BOGOR UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM OUT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 SKS : 2 (1-2) Deskripsi : Pendidikan Pancasila memberi pemahaman pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sesungguhnya memiliki modal besar untuk menjadi sebuah bangsa yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat. Hal itu didukung oleh sejumlah fakta
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA
Mata Kuliah Semester SKS Pengampu PENDIDIKAN PANCASILA : Pendidikan Pancasila : I (satu) : 2 (dua) : Heniyatun, SH., M.Hum Kompetensi Mahasiswa mampu membangun paradigma baru dalam dirinya sendiri berdasar
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA. A. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila C. Capaian Pembelajaran
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: A. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila C. Capaian Pembelajaran Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Udjiani Hatiningrum, SH., M Si Program
Lebih terperinciEKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : FELIX PRASTYO NIM : 11.12.6219 KELOMPOK : J PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari luar negeri baik yang bersifat positif mupun negatif tidak bisa dibendung lagi. Permasalahan
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Geopolitik. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.
Modul ke: 09 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Geopolitik Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Sub Bahasan 1. Pengertian Geopolitik 2. Latar Belakang Wawasan Nusantara
Lebih terperinciPancasila Nilai Karakter Bangsa
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 10 Pancasila Nilai Karakter Bangsa Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pendahuluan Desain Induk Pembangunan Karakter
Lebih terperinciAji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pada Modul ini kita akan mempelajari tentang arti penting serta manfaat pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah
Lebih terperinciPLEASE BE PATIENT!!!
PLEASE BE PATIENT!!! CREATED BY: HIKMAT H. SYAWALI FIRMANSYAH SUHERLAN YUSEP UTOMO 4 PILAR KEBANGSAAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER BANGSA PANCASILA NKRI BHINEKA TUNGGAL IKA UUD 1945 PANCASILA MERUPAKAN DASAR
Lebih terperinciPEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
BAHAN PAPARAN [ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA S U M A T E R A K A L I M A N T A N I R I A N J A Y A J A V A Ps 28E (1) setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga memiliki fungsi yang sangat fundamental. Selain bersifat yuridis formal, yang mengharuskan
Lebih terperinciEkonomi dan Bisnis Akuntansi
Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai pengembangan kepribadian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sub Pokok Bahasan LANDASAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciMemahami Budaya dan Karakter Bangsa
Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA ABSTRAK Prinsip-prinsip pembangunan politik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah membawa dampak yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat diandalkan. Tanpa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia sebagai negara berkembang dalam pembangunannya membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat diandalkan. Tanpa sumber daya manusia yang
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Modul ke: PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA Fakultas 10FEB Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi MANAJEMEN PANCASILA SEBAGAI ETIKA BERNEGARA Standar Kompetensi : Pancasila sebagai Sistem
Lebih terperinciC. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Aktivitas 5.9 Carilah permasalahan dalam pelaksanaan otonomi daerah di daerah kalian yang dapat membahayakan prinsip negara kesatuan. Diskusikan dalam kelompok mengapa masalah tersebut ada? Apa akibat
Lebih terperinciPANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU
PANCASILA Modul ke: Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Fakultas MKCU Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pancasila dalam Kajian
Lebih terperinciModul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: 05 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Sebagai Dasar Negara Modul ini membahas mengenai Pancasila Sebagai Dasar Negara Yang Merupakan Ideologi Terbuka, Batasan keterbukaan Pancasila sebagai
Lebih terperinciKURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM
KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM SILABUS Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Semester : 1 Prasyarat : Kode : SKS : 2 1. Pengantar : Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Dilihat dari prosesnya, globalisasi
Lebih terperinciMaukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:
Pertemuan ke: Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Salah satu upaya negara membangun nasionalisme rakyatnya yakni melalui sarana pendidikan, dalam hal ini dengan memprogramkan Pendidikan Kewarganegaraan
Lebih terperinciMATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi MANAJEMENT MODUL 1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA,
Lebih terperinciCITA-CITA NEGARA PANCASILA
CITA-CITA NEGARA PANCASILA Disampaikan Pada Diskusi Harian Pelita di Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta, 10 Maret 2011 1. Cita-cita Negara Pancasila, sebagaimana dirintis dasar-dasar filosofisnya oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan tantangan bagi bangsa Indonesia. Tantangan tersebut bukan hanya dalam menghadapi dampak tranformasi
Lebih terperinciPeraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia
Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia Penyelenggaraan otonomi daerah yang kurang dapat dipahami dalam hal pembagian kewenangan antara urusan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1
Modul ke: 05Fakultas Gunawan EKONOMI PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Ideologi Negara Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen S1 Tujuan Perkuliahan Menjelaskan: Pengertian Ideologi Pancasila dan
Lebih terperinciPANCASILA UNTUK INDONESIA
PANCASILA UNTUK INDONESIA Disusun Oleh : Aulia Gradita S.P NIM : 11.11.5052 Kelompok Jurusan Dosen : D : S1 Teknik Informatika : Tahajudin S, Drs Untuk memenuhi Mata Kuliah Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM
Lebih terperinciKISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Nomor Soal. Kelas VII Norma 1. Konstitusi dan Proklamasi. Hak Asasi Manusia 6
KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Nama Madrasah: MTsN 1 Kota Serang Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas : IX Kurikulum : KTSP/2006 No Standar Kompetensi
Lebih terperinciAKTUALISASI NILAI PANCASILA
PANCASILA Modul ke: 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis AKTUALISASI NILAI PANCASILA Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi S1 Manajemen Aktualisasi Nilai Pancasila Pancasila sering mengalami berbagai deviasi dalam
Lebih terperinci2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut
2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut diamandemen. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang
Lebih terperinci2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI WAWASAN KEBANGSAAN BERBASIS KEORGANISASIAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap bangsa mempunyai wawasan kebangsaan yang merupakan visi bangsa yang bersangkutan menuju ke masa depan. Kehidupan berbangsa dalam suatu negara memerlukan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : yatno subagyo NIM : 11.12.5804 Kelompok : Hak Asasi Program Studi : Pancasila Jurusan : S1-SI Dosen : Drs.
Lebih terperinciAji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: Geo Politik Pada Modul ini kita akan mempelajari pengertian dan latar belakang Wawasan Nusantara; Pemahaman kedudukan, fungsi, tujuan, bentuk, wadah, isi, dan tata laku Wawasan Nusantara serta
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah dipupuk sejak dini sehingga generasi penerus bangsa mampu menjadi pemimpin berdedikasi tinggi
Lebih terperinciRUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA
Modul ke: RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH PENGEMBANGAN KARAKTER Fakultas FAKULTAS TEKNIK RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA
Modul ke: 02Fakultas Oni FASILKOM PENDIDIKAN PANCASILA Pendahuluan Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Sistem Informasi VISI dan MISI Visi: Merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan
Lebih terperinciNEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Dosen Pengampu : Yuli Nurkhasanah, S.Ag, M.Hum Oleh : Caca Irayanti (1601016024) Nanda Safiera Mafaz (1601016025)
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Materi Ini Memuat : Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Humas PENDIDIKAN PANCASILA (PENDAHULUAN) 2010 2 Visi dan Misi MPK Visi kelompok MPK di perguruan
Lebih terperinciTUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA
TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Maria Alfonsa Chintia Dea P. NIM : A12.2013.04844 Kelompok : A12.6701 FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM
Lebih terperinciPancasila dan Implementasinya
Modul ke: Pancasila dan Implementasinya Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Sejarah Lahirnya Pancasila Kata Pancasila pertama kali dapat ditemukan dalam buku Sutasoma karya Mpu
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI FALSAFAH BANGSA. NAMA : DEA ANGGENI. L NIM : KELOMPOK : BANGSA DOSEN : MOHAMAD IDRIS. P, Drs. MM
PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH BANGSA NAMA : DEA ANGGENI. L NIM : 11.12. 5664 KELOMPOK : BANGSA DOSEN : MOHAMAD IDRIS. P, Drs. MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH BANGSA BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciDinno Mulyono, M.Pd. MM. STKIP Siliwangi 2017
Dinno Mulyono, M.Pd. MM. STKIP Siliwangi 2017 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan a. Konsep Dasar dan Sejarah PKn b. Analisis Landasan Yuridis, Historis, Sosiologis dan Politik PKn c. Urgensi PKn dan Tantangannya
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. FALSAFAH PANCASILA (Pancasila Ideologi Bangsa dan negara) Modul 3
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Materi Kuliah FALSAFAH PANCASILA (Pancasila Ideologi Bangsa dan negara) Modul 3 21 1. Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu memahami nilai-nilai jati diri bangsa melalui pengkajian
Lebih terperinci- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA I. UMUM Salah satu tujuan bernegara yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Lebih terperinciMATRIKS ANALISIS ELEMEN KOMPETENSI
MATRIKS ANALISIS ELEMEN KOMPETENSI NO RUMUSAN KOMPETENSi TO KNOW TO DO TO BE TO LIE TOGETHER 1 2 3 4 5 6 7 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; Menjunjung tinggi nilai
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini menyajikan sejumlah simpulan, implikasi, dan rekomendasi hasil penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam
Lebih terperinciTANTANGAN NASIONAL KONTEMPORER DAN TANGGUNG JAWAB PERGURUAN TINGGI
OLEH: PROF. DR. RAVIK KARSIDI REKTOR UNIV. SEBELAS MARET SURAKARTA 27 NOVEMBER 2012 TANTANGAN NASIONAL KONTEMPORER DAN TANGGUNG JAWAB PERGURUAN TINGGI DAFTAR ISI PENDAHULUAN REAKTUALISASI NEGARA KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciModul ke: PANCASILA 1FEB PENGANTAR PANCASILA. Fakultas. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Program Studi MANAJEMEN
Modul ke: PANCASILA PENGANTAR PANCASILA Fakultas 1FEB Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi MANAJEMEN Visi dan Misi MPK Visi kelompok MPK di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan resmikan pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia adalah
Lebih terperinciPendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Peran Kebudayaan dalam Pembangunan Pendidikan Berkelanjutan Salah satu fungsi pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlalu dominan. Sesuai konsep government, negara merupakan institusi publik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep governance dikembangkan sebagai bentuk kekecewaan terhadap konsep government yang terlalu meletakkan negara (pemerintah) dalam posisi yang terlalu dominan. Sesuai
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. MENYEBUTKAN PENGERTIAN, MAKNA DAN MANFAAT
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA:ISWAHYUDI NIM :11.01.2828 KELOMPOK:B PROGRAM STUDI:PANCASILA JURUSAN:D3 TI DOSEN: IRTON, SE, M.SI 1. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA 2. ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusianya. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu cara dalam pembinaan sumber
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK PANCASILA TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI MAKALAH
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK PANCASILA TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI MAKALAH PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
Lebih terperinciBUKU PANDUAN KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN TINGGI. Karangan Dr.Ganjar M. Ganeswara, M.Pd ; Dra.Wilodati, M.
BUKU PANDUAN KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN TINGGI Karangan Dr.Ganjar M. Ganeswara, M.Pd ; Dra.Wilodati, M.Si, dkk BAB 1 : Pengantar Memahami Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Lebih terperinciBAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA A. PENGANTAR Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian dalam ilmu kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem perekonomian yang tidak kuat, telah mengantarkan masyarakat bangsa pada krisis yang berkepanjangan.
Lebih terperinciSISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ESTI HADI KUSMAWAN 11.02.7914 11.D3MI.01 DOSEN: BPK. KALIS PURWANTO [Type text] Page 1 ABSTRAK Sistem Ekomomi Pancasila
Lebih terperinciKEDUDUKAN PANCASILA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL. Oleh : Ni Komang Ratih Kumala Dewi, S.H.,M.H. Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar
269 KEDUDUKAN PANCASILA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Oleh : Ni Komang Ratih Kumala Dewi, S.H.,M.H. Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstract Pancasila as the outlook of the nation, as the
Lebih terperinciMODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA
MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA (Penyusun: ) Standar Kompetensi : Pancasila sebagai Dasar Negara Indikator: Untuk dapat menguji pengetahuan tersebut, mahasiswa akan
Lebih terperinci: I Gusti Wahyu Wardana
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A 2011 / 2012 `STMIK AMIKOM YOGYAKARTA OLEH Nama : I Gusti Wahyu Wardana NIM : 11.12.6109 Kelompok : J PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL
Lebih terperinciBAB X PANCASILA DALAM PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA
BAB X PANCASILA DALAM PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA A. Pancasila Paradigma Pembangunan 1. Pengertian Paradigma Istilah paradigma menurut kamus Bahasa Indonesia, yaitu (1) daftar
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA NAMA : AKHMAD FAOZI NIM : 11.11.4734 DOSEN : TAHAJUDIN SUDIBYO,Drs KELOMPOK : C TEKNIK INFORMATIKA (S1) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Abstrak Pancasila artinya lima dasar
Lebih terperinciUNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak
Lebih terperinciBerilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BERBAH ULANGAN HARIAN 1 KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN 2016 Waktu: 50 menit Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat! 1. Sikap positif
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.
KEWARGANEGARAAN Modul ke: KETAHANAN NASIONAL by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id KETAHANAN NASIONAL POKOK BAHASAN: 1. PENGERTIAN DARI KETAHANAN NASIONAL 2. TUJUAN
Lebih terperinciPerkenalan, Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan. Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan diperguruan tinggi: Etika Berwarga Negara
Modul ke: 01 MH. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perkenalan, Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan. Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan diperguruan tinggi: Etika Berwarga Negara Ikhwan
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA Yang saya hormati, Tanggal : 11 Agustus 2008 Pukul : 09.30 WIB Tempat : Balai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Hasan Al-Banna menetapkan bahwa berdirinya pemerintah Islam merupakan bagian dasar manhaj Islam (metode Islam). Hasan Al- Banna menjelaskan bahwa pengaturan kehidupan dan
Lebih terperinciRancangan Pembelajaran Mata Kuliah Kewarganegaraan
Modul ke: Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Kewarganegaraan Semester Genap 2014-2015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Panti Rahayu, SH, MH Program Studi Manajemen Materi Pembahasan Bab I NEGARA dan SISTEM
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA
PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA Di susun oleh : Nama : Adam Putra Bakti NIM : 11.02.8089 Kelompok : A P. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : D3-MI Dosen : Drs. M. Khalis Purwanto, MM
Lebih terperinciREVITALISASI PKN SEBAGAI PENDIDIKAN IDEOLOGI PANCASILA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN GURU
REVITALISASI PKN SEBAGAI PENDIDIKAN IDEOLOGI PANCASILA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN GURU Prof. Dr. Suwarma Al Muchtar, SH Makalah disajikan pada Seminar Internasional dan Kongres AP3KNI
Lebih terperinciPOKOK PIKIRAN TANWIR MUHAMMADIYAH 2012
POKOK PIKIRAN TANWIR MUHAMMADIYAH 2012 UNTUK PENCERAHAN DAN SOLUSI PERMASALAHAN BANGSA Muhammadiyah merupakan bagian tak terpisahkan dari komponen bangsa. Oleh karena itu, Muhammadiyah sangat peduli atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap bangsa memiliki cita-cita karena cita-cita berfungsi sebagai penentu untuk mencapai tujuan. Tujuan bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam
Lebih terperinciLATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM
LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM LATIHAN SOAL BELA NEGARA Pilihlah jawaban yang benar. 1. Cinta tanah air merupakan perwujudan pengamalan Pancasila sila. A. Ketuhanan
Lebih terperinciBAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA Pada hakikatnya Pancasila mengandung dua pengertian pokok, yaitu sebagai dasar negara dan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, setiap
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN STANDAR KOMPETANSI / 2.2 Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi yang pertama 2 4
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP NEGERI 21 PURWOREJO Alamat : Desa Brunorejo, Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo Kode Pos 54261 PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Pendidikan
Lebih terperinci