BAB I PENDAHULUAN. dananya pada suatu perusahaan, hal ini berarti investor memiliki harapan untuk

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Investor merupakan aspek yang paling utama dalam suatu perdagangan di dalam pasar modal. Saat seorang investor memutuskan untuk menanamkan dananya pada suatu perusahaan, hal ini berarti investor memiliki harapan untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah deviden di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan resiko yang terkait dengan investasi tersebut (Tandelilin, 2010). Di dalam pasar modal, salah satu sekuritas yang paling banyak diminati investor adalah saham. Karena investor beranggapan bahwa saham merupakan sekuritas yang high risk, high return dimana dalam saham dapat dengan mudah mendapatkan keuntungan, namun dengan resiko yang juga besar. Dalam penelitiannya, Dalvi dan Baghi (2014) juga menyatakan bahwa, pasar modal merupakan salah satu sumber utama unit pembiayaan bisnis masyarakat Iran. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan yang dilakukan di dalam pasar modal adalah untuk mempertemukan pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Likuiditas dalam pasar modal menunjukkan kemudahan dalam berhubungan dengan sekuritas seperti saham. Dengan kata lain, likuiditas juga menunjukkan bahwa saham dapat dengan mudah apabila akan dijual maupun dibeli kembali. Likuiditas berkaitan dengan kecepatan untuk mengkonversi aset atau saham untuk dijadikan uang tunai, tanpa adanya 1

2 perubahan harga yang signifikan maupun nilai kerugian yang besar (Nassar, 2016). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nassar (2016) di Istanbul, Nassar menyatakan bahwa pada umumnya, perusahaan besar yang memiliki sejumlah saham yang besar dan perubahan investor setiap harinya, termasuk dalam perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang baik. Sebaliknya, perusahaan kecil yang hanya memiliki sedikit jumlah saham dan volume perdagangan yang kecil, menunjukkan tingkat likuiditas yang juga kecil. Nassar (2016) juga mengungkapkan bahwa, pangsa pasar saham likuid memiliki spread yang sempit, yang mengacu pada tren yang baik. Sedangkan pangsa pasar saham yang tidak likuid, memiliki spread yang lebar dan mengacu pada tren yang kurang baik. Oleh karena itu, investor bersedia menginvestasikan dana mereka di saham yang likuid, karena saham likuid lebih aman daripada saham yang tidak likuid, dan memudahkan mereka untuk keluar dari investasi setiap saat. Saham yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi adalah saham yang termasuk ke dalam kategori saham blue chips, yang dimana saham tersebut berpotensi memberikan gain yang tinggi dalam jangka waktu yang lama kepada investor. Dari total 539 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, perusahaan manufaktur memiliki cakupan saham yang paling banyak dengan 3 sektor besar di dalamnya, antara lain sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor industri barang konsumsi. Peneliti memilih untuk melakukan penelitian pada sektor ini, dikarenakan sektor manufaktur merupakan sektor yang kegiatannya berurutan dari proses 2

3 pembelian bahan baku sampai pengolahan menjadi bahan jadi yang siap untuk dijual. Banyaknya perusahaan yang menjadi cakupan pada sektor manufaktur menunjukkan bahwa perubahan kondisi pada sektor ini akan berdampak bagi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Vivian W. et al. (2009) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara likuiditas saham dengan kinerja keuangan perusahaan. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan saham yang likuid memiliki kinerja keuangan yang lebih baik. Kinerja perusahaan akan tercermin dalam harga saham. Jika investor merespon harga saham dengan baik, maka hal ini mengindikasikan kinerja yang baik bagi perusahaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa likuiditas saham berpengaruh kuat terhadap tingkat profitabilitas operasional perusahaan. Dalvi dan Baghi (2014) juga menyatakan bahwa likuiditas juga dapat menjadi pengaruh yang positif pada kinerja perusahaan. Saham yang likuid akan mengarah pada peningkatan kinerja perusahaan dan peningkatan permintaan dari pemegang saham dalam transaksi pasar modal. Oleh sebab itu, nilai perusahaan juga akan ikut meningkat. Seorang investor perlu melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap saham-saham yang akan dipilihnya, agar keputusan investasinya tepat atau menghasilkan return sesuai yang diharapkan (Tandelilin, 2010). Terdapat beberapa faktor yang dapat dijadikan pertimbangan oleh investor, namun dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan faktor fundamental dengan objek penelitian, yaitu kondisi kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam periode waktu 3

4 tertentu. Untuk melihat perkembangan kinerja keuangan tersebut, dapat dilihat dari laporan keuangan tahunan yang disusun oleh perusahaan yang bersangkutan. Dimana laporan keuangan berisi tentang informasi akuntansi perusahaan yang ditunjukkan dengan rasio-rasio terkait. Dalam menilai kinerja suatu perusahaan, ditinjau dari aspek keuangan, investor harus melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan yang emiten. Sehingga terlihat apakah saham perusahaan tersebut layak atau tidak layak untuk dibeli. Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, dapat dilihat bahwa likuiditas saham meningkatkan kinerja keuangan perusahaan melalui efek umpan balik, dimana likuiditas merangsang masuknya investor yang memiliki informasi yang dapat membuat harga lebih informatif kepada pemegang saham. Likuiditas juga dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan meningkatkan efisiensi kinerja manajerial. Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian melihat seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh variabel kinerja keuangan perusahaan terhadap variabel likuiditas saham. Peneliti akan mengamati pergerakan transaksi saham dalam periode lima tahun terakhir dengan judul penelitian tesis, Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Likuiditas Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia. 4

5 I.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah peneliti paparkan di atas, terdapat beberapa penelitian yang berhubungan dengan kinerja keuangan dan likuiditas saham. Penelitian tersebut menggunakan indikator yang berbeda-beda pada tiap variabel independen maupun variabel dependen yang digunakan. Peneitian sebelumnya juga melakukan penelitian pada keseluruhan data perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini dikarenakana adanya perbedaan indikator yang digunakan oleh penelitian yang terdahulu, dengan hasil penelitian yang juga berbeda-beda, dan pada perusahaan yang berbeda pula. Peneliti ingin menguji adanya pengaruh yang signifikan dari indikator pada variabel kinerja keuangan perusahaan, juga pada variabel likuiditas saham, hanya pada keseluruhan perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan pada masing-masing sub-sektor yang terdapat di dalam perusahaan manufaktur selama tahun penelitian. I.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan di atas, maka pertanyaan penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini, antara lain: 1. Apakah variabel kinerja keuangan perusahaan memiliki pengaruh terhadap tingkat likuiditas saham pada perusahaan manufaktur secara keseluruhan di Bursa Efek Indonesia? 5

6 2. Apakah variabel kinerja keuangan perusahaan memiliki pengaruh terhadap tingkat likuiditas saham pada masing-masing sub-sektor dalam sektor perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia? I.4 Tujuan Penelitian Dari pertanyaan penelitian yang penulis paparkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini, antara lain: 1. Untuk menguji adanya pengaruh dari variabel kinerja keuangan perusahaan terhadap tingkat likuiditas saham pada perusahaan manufaktur secara keseluruhan di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menguji adanya pengaruh dari variabel kinerja keuangan perusahaan terhadap tingkat likuiditas saham pada masing-masing subsektor dalam sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. I.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini dibuat untuk dapat memberikan manfaat bagi lapisan masyarakat, antara lain: 1. Bagi Akademisi Diharapkan penelitian ini dapat memberi informasi yang cukup baik dalam melihat adanya pengaruh dari variabel kinerja keuangan perusahaan terhadap tingkat likuiditas saham pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. 6

7 2. Bagi Perusahaan Diharapkan penelitian ini dapat menjadi gambaran bagi perusahaan untuk mengupayakan kinerjanya sebaik mungkin, agar berdampak pada prestasi yang semakin baik. Sehingga banyak investor yang tertarik untuk melakukan transaksi saham di perusahaan yang bersangkutan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan penelitian ini dapat menjadi telaah dan acuan pemikiran untuk peneliti selanjutnya dalam mengetahui pengaruh dari variabel kinerja keuangan perusahaan terhadap tingkat likuiditas saham pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. I.6 Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pengaruh variabel kinerja keuangan perusahaan terhadap tingkat likuiditas saham pada perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode tahun Batasan penelitian ini juga mencakup tiga sub-sektor besar di dalam sektor manufaktur, yaitu sub-sektor industri dasar dan kimia, sub-sektor aneka industri, dan sub-sektor industri barang konsumsi. Variabel kinerja keuangan perusahaan merupakan variabel independen. Sedangkan variabel tingkat likuiditas saham merupakan variabel dependen. Penelitian ini akan melihat seberapa besar pengaruh variabel kinerja keuangan perusahaan terhadap tingkat likuiditas saham pada perusahaan manufaktur, yang pada masa mendatang akan memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan perekonomian perusahaan. 7

8 I.7 Sistematika Penelitian Sistematika penulisan dalam penelitian ini, terdiri dari: BAB I: Pendahuluan Bab ini terdiri dari beberapa sub bab yang menguraikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II: Landasan Teori Bab ini berisi tentang penjabaran mengenai tinjauan pustaka yang berisi teori yang berkaitan dengan penelitian dan mendukung analisis masalah dalam penelitian ini, juga terdapat kajian penelitian terdahulu, perumusan hipotesis, dan model penelitian. BAB III: Metodologi Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian yang menjadi acuan peneliti; metode pengumpulan data yang berisi uraian data yang dikumpulkan, sumber data, waktu pengumpulan, data dan metoda penyampelan; instrumen penelitian yang berisi definisi operasional dari masing-masing variabel; dan metode penelitian yang berisi metode analisis data yang digunakan penulis. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi penjabaran mengenai deskripsi data yang berisi tentang uraian data yang diperoleh, uji akurasi instrumen, pengujian hipotesis yang menjelaskan hasil hipotesis, serta diskusi dan pembahasan. 8

9 BAB V: Penutup Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan aspek yang dibahas penulis dalam penelitian ini, implikasi dari temuan penelitian baik dari segi teoritis dan juga praktis, keterbatasan di dalam melaksanakan penelitian dan saran yang dapat penulis berikan berdasarkan kesimpulan yang ada. 9