BADAN INFORMASI GEOSPASIAL : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS 2012
|
|
- Liani Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN 5 KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS 2012 Standard Operating Procedures tentang Permohonan Bantuan Teknis Batas Wilayah DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, POENTODEWO S.S.O
2 DAFTAR ISI 05. SOP Permohonan Bantuan Teknis Batas Wllayah SOP Bimbingan Teknis Batas Daerah SOP Konsultasi dan Sosialisasi Batas Daerah SOP Permohonan Data Batas SOP Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah SOP Permohonan Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan Batas Daerah SOP Permintaan Pengajar Pada Bimbingan Teknis Batas Daerah SOP Permohonan Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah
3 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK PUS AT PEMETAAN BAT AS WILAYAH Standard Operating Procedures Bimbingan Teknis Batas Daerah 2012 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong Telepon / Fax : /
4 DAFTAR ISI DAFTARISI 2 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3 RUANG LINGKUP 3 TUJUAN 3 RINGKASAN 3 ISTILAH DAN DEFINISI 4 SINGKATAN 4 STANDARD OPERATING PROCEDURES : BIMBINGAN TEKNIS BATAS DAERAH....5
5 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN Ruang Lingkup Ruang lingkup SOP Bimbingan Teknis Batas Daerah mencakup 2 (dua) proses mulai dari : 1. Surat Permohonan Permintaan untuk mengadakan Bimbingan Teknis dari Daerah/instansi ke Badan Informasi Geospasial (BIG) 2. Surat Permohonan Permintaan untuk mengadakan Bimbingan Teknis dari dari Badan Informasi Geospasial (BIG) ke Daerah/instansi Setelah salah satu dari hal tersebut diatas terpenuhi kita dapat melanjutkan kembali ketahap selanjutnya yaitu : Tujuan 1. Melakukan Persiapan Administrasi dan Teknis 2. Diperlukan koordinasi dengan Kemendagri dan Pemerintah Daerah, terkait materi yang akan disampaikan 3. Melakukan Koordinasi dan Inventarisasi daerah terkait kebutuhan Bimbingan Teknis, Judul Kegiatan Pelatihan,Jadwal Pelatihan dan peserta pelatihan untuk disesuaikan dengan materi yg akan diberikan Tujuan penyusunan SOP adalah untuk memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal bimbingan teknis batas daerah. Dengan diterbitkannya SOP ini, kegiatan bimbingan teknis batas daerah diharapkan dapat dilaksanakan oleh pengguna secara jelas, efektif, efisien, dan terukur. Pencapaian tujuan SOP adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan tenaga surta sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang ada Ringkasan Dalam SOP bimbingan teknis batas daerah, kegiatannya dimulai dari menerima atau merencanakan pelaksanaan bimtek batas daerah, diteruskan dengan melakukan persiapan administrasi dan teknis dimana
6 Kepala Bidang memberikan gambaran rencana pada bimbingan teknis batas wilayah kepada koordinator bimtek. Penanggung Jawab Kegiatan melakukan kegiatan berupa pembuatan atau menjawab surat permohonan untuk mengadakan bimtek, melakukan koordinasi, pelaksanaan bimbingan teknis, sampai kepada pembuatan evaluasi dan laporan mengenai permasalahan dan permintaan dari daerah terhadap hasil pelaksanaan. Dalam beberapa tahap, diperlukan adanya komunikasi yang intensif dengan Kepala Bidang, untuk mendapatkan arahan maupun instruksi teknis yang sebaiknya diambil. Istilah dan Definisi Peta Dasar (acuan) Peta Wilayah Peta Garis Batas Wilayah Bimtek Peta yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan penetapan dan penegasan batas wilayah Merupakan Salah satu cara/bentuk penyajian informasi secara kartografis dan geografis Peta Situasi Sepanjang garis batas wilayah merupakan peta yang diperuntukan untuk koridor selebar 100 meter ke kiri dan kekanan garis batas wilayah Bimbingan Teknis Singkatan BIG Bimtek Kemendagri Permendagri ODB RBI Badan Informasi Geospasial Bimbingan Teknis Kementrian Dalam Negeri Peraturan Mentri Dalam Negeri Otonom Daerah Baru Rupabumi Indonesia
7 STANDARD OPERATING PROCEDURES BIMBINGAN TEKNIS BAT AS DAERAH
8 (9k BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH Dasar Hukum 1 UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial 2 UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah 3 Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah 4 Permendagri No. 1 tahun 2006 Tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah 5 Permendagri No. 27 tahun 2006 Tentang Pedoman Penegasan Batas Desa Keterkaitan SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi Provinsi SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kabupaten/kota SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kecamatan SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi Desa/Kelurahan SOP Penentuan Batas Wilayah Indikasi SOP Permintaan Pengajar pada Bimtek Batas Wilyah SOP Konsultasi dan dan Sosialisasi Batas Wilayah dan SOP-SOP lain terkait penataan batas Wilayah Peringatan 1 Jika tidak dilaksanakan maka Informasi batas, cakupan wilayah dan tata laksana Penataan dan Penegasan Batas daerah tidak ter-update Diperlukan koordinasi dengan Kemendagri dan Pemerintah Daerah, terkait materi yang akan disampaikan Rentang waktu pelaksanaan yang disebutkan adalah untuk tiap daerah dapat dilakukan selama 5-7 hari Untuk pendalaman materi yang berkaitan dengan Teknis dan praktek di lapangan untuk tiap daerah dapat dilakukan selama 7-14 hari Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh Nama SOP Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Bimbingan Teknis Batas Daerah Kualifikasi Pelaksana Bimtek 1 Balai Diklat Kemendagri dan Badan Informasi Geospasial 2 Pusat Pemetaan Batas Wilayah 3 Setda Provinsi, Kabupaten dan Kota Kualifikasi Tenaga Pengajar Bimtek 1 Pejabat Ditjen Pemerintahan Umum Kemendagri 2 Pejabat BIG 3 Widyasiswara Geomatika 4 Peneliti Batas Wilayah 5 Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli 6 Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil Peralatan / Perlengkapan/Bahan/Referensi 1 Modul Bimtek untuk peserta 2 Draft SNI Peta Wiayah Daerah Otonom Provinsi (1: ), Kabupaten (1: ) dan Kota (1:50.000) Kecamatan (1:10.000), Desa/Kel (1:5.000) 3 Peta Wilayah 4 Peralatan Survei (GPS Geodetic, Navigasi, Total Station dll) 5 Komputer/Laptop/Software processing data Pencatatan dan Pendataan Koordinasi dan Inventarisasi daerah terkait kebutuhan Bimbingan Teknis Surat Permohonan Permintaan untuk mengadakan Bimbingan Teknis dari Daerah/instansi Judul Kegiatan Pelatihan Jadwal Pelatihan dan peserta pelatihan untuk disesuaikan dengan materi yg akan diberikan Permasalahan dan permintaan terhadap hasil Pelaksanaan Bimbingan Teknis kelak dituangkan dalam bentuk konsultasi dan sosialisasi
9 No 1 Vlenerima atau merencanakan Pelaksanaan Bimbingan Teknis 3atas Daerah. Staf Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan Daerah dan Pusat (Kemendagri atau BIG) Kepala Bidang Mulai Kelengkapan Menjawab atau membuat surat - Nota Dinas dan Surat Tugas Mutu Baku Waktu 15 hari Output Arahan, perintah, "engajuan Pagu Anggaran Keterangan 2 Vlelakukan Persiapan Administrasi dan Teknis - Waktu Pelaksanaan -Tempat Pelaksanaan -Jadwal pembelajaran 10 hari Buku Pedoman 'elaksanaan Kegiatan 5imtek -Tenaga Pengajar! - Bahan dan Peralatan - Perlengkapan dan referensi Vlemberikan gambaran rencana Bimbingan Teknis Batas Daerah V kepada Koordinator Bimtek 3 Membuat atau menjawab Surat Permohonan Permintaan untuk mengadakan Bimbingan Teknis 1 - Menjawab atau membuat surat - Nota Dinas dan Surat Tugas - Kerja sama 5 hari Arahan, perintah, Nota Dinas, RAB dari Daerah/instansi atau Pusat (Kemendagri/ BIG) 4 Melakukan Koordinasi dan Inventarisasi daerah terkait kebutuhan Bimbingan Teknis, Judul Kegiatan Pelatihan, Jadwal ± - Menjawab atau membuat surat - Nota Dinas dan Surat Tugas - Kerja sama - Akomodasi Peserta 3 hari Arahan, informasi lokasi kegiatan, kontak person Pelatihan dan peserta pelatihan untuk disesuaikan dengan materi - Akomodasi Pengajar ygakan diberikan i 1
10 No 5 Uraian Prosedur Pelaksanaan BimbinganTeknis baik Teori atau Praktek Staf Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan 1 Kepala Bidang Kelengkapan - Nota Dinas dan SuratTugas - Kerja sama Mutu Baku Waktu 5 hari Output Penginapan, Tiket, Honor, Akomodasi di daerah, Dokumentasi Keterangan j - Akomodasi Peserta ^ - Akomodasi Pengajar - Akomodasi Praktek dilapangan. "" 6 Melakukan evaluasi dan membuat Laporan mengenai Permasalahan dan permintaan dari daerah terhadap hasil Pelaksanaan Bimbingan Teknis kelak dituangkan \/ Selesai - Hasil Evaluasi Bimtek - Permasalahan di Daerah - Komputer/Laptop - Printer 5 hari laporan tentang hasil dan pelaksanaan Bimtek serta penjadwalan untuk melakukan sosialisasi dalam bentuk konsultasi dan dan konsultasi sosialisasi. permasalahan di daerah
11 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH Standard Operating Procedures Konsultasi dan Sosialisasi Batas Daerah 2012 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong Telepon / Fax : /
12 DAFTAR ISI DAFTARISI 2 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 2 RUANG LINGKUP 3 TUJUAN 3 RINGKASAN 4 ISTILAH DAN DEFINISI 4 SINGKATAN 4 STANDARD OPERATING PROCEDURES: KONSULTASI DAN SOSIALISASI BATAS DAERAH PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN
13 Ruang Lingkup Ruang lingkup SOP KONSULTASI DAN SOSIALISASI BATAS DAERAH Mencakup 2 (dua) proses mulai dari : 1. Surat Permohonan Permintaan untuk mengadakan Konsultasi dan Sosialisasi Batas Daerah dari Daerah/instansi ke Badan Informasi Geospasial (BIG) 2. Surat Jawaban Permintaan untuk mengadakan Konsultasi dan Sosialisasi Batas Daerah dari dari Badan Informasi Geospasial (BIG) ke Daerah/instansi Setelah salah hal tersebut diatas terpenuhi kita dapat melanjutkan kembali ketahap selanjutnya yaitu 1. Dokumen untuk konsultasi dan Sosialisasi batas daerah, data peta daerah, GPS navigasimelakukan Persiapan Administrasi dan Teknis 2. Diperlukan koordinasi dengan Kemendagri dan Pemerintah Daerah, terkait konsultasi dan Sosialisasi batas daerah 3. Melakukan Koordinasi dan Inventarisasi daerah terkait kebutuhan Konsultasi dan Sosialisasi Batas Daerah Tujuan Tujuan penyusunan SOP adalah untuk memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal KONSULTASI DAN SOSIALISASI BATAS DAERAH. Dengan diterbitkannya SOP ini, kegiatan KONSULTASI DAN SOSIALISASI BATAS DAERAH diharapkan dapat dilaksanakan oleh pengguna secara jelas, efektif, efisien, dan terukur. Pencapaian tujuan SOP sangat ditentukan oleh kualitas tim teknis dalam menguasai batas-batas wilayah antar provinsi, Kab/Kota, Kecamatan/Kelurahan, permen tata cara pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah
14 Ringkasan Bagian ini diisi dengan penjelasan singkat dari SOP yang dibuat, yang akan memberikan gambaran kepada pengguna SOP tentang apa yang akan mereka lakukan dan prosedur apa yang akan dilaksanakan. Dengan kata lain, bagian ini menjelaskan dengan singkat flowchart kegiatan yang sudah dibuat. Istilah dan Definisi Peta Dasar (acuan) Peta yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan penetapan dan penegasan batas wilayah Peta Wilayah Merupakan Salah satu cara/bentuk penyajian informasi secara kartografis dan geografis Peta Garis Batas Wilayah Peta Situasi Sepanjang garis batas wilayah merupakan peta yang diperuntukan untuk koridor selebar 100 meter ke kiri dan kekanan garis batas wilayah Singkatan BIG Bimtek Kemendagri Permendagri ODB RBI Badan Informasi Geospasial Bimbingan Teknis Kementrian Dalam Negeri Peraturan Mentri Dalam Negeri Otonom Daerah Baru Rupabumi Indonesia
15 STANDARD OPERATING PROCEDURES: KGMSULTASI DAN SOSIALISASI BATAS DAE
16 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH NomorSOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh Nama SOP Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Konsultasi dan Sosialisasi Batas Daerah Dasar Hukum UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah No.78 tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah Keterkaitan SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi Provinsi SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kabupaten/kota SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kecamatan SOP Penentuan Batas Wilayah Indikasi dan SOP-SOP lain terkait penataan batas daerah Peringatan Jika tidak dilaksanakan maka Informasi geospasial tentang layer batas, cakupan wilayah dan data kewilayahan administrasi daerah lainnya tidak ter update Diperlukan koordinasi dengan Kemendagri dan Pemerintah Daerah, terkait konsultasi dan sosialisasi batas daerah Rentang waktu pelaksanaan yang disebutkan adalah untuk tiap daerah dapat dilakukan selama 2-3 hari Kualifikasi Pelaksana Kepala Bidang Pemetaan Batas Daerah Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil Memahami tata laksana konsultasi dan sosialisasi Memahami tata laksana Penataan Batas daerah Peralatan / Perlengkapan 1 Dokumen untuk konsultasi dan sosialisasi batas daerah 2 Presentasi toolkit 3 Peta Daerah 4 Komputer/Laptop 5 GPS receiver tipe Navigasi Pencatatan dan Pendataan Inventarisasi daerah terkait kebutuhan konsultasi dan sosialisasi Pengurusan perijinan dan komunikasi Dokumen untuk konsultasi dan sosialisasi batas daerah, data peta daerah, GPS navigasi Perubahan terhadap hasil konsultasi dan sosialisasi dituangkan dalam peta kerja dan arsip digital
17 No 1 Menerima Rencana Pelaksanaan Konsultasi dan Sosialisasi Batas Daerah. Staf Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan Kepala Bidang Mulai Kertas Nota Dinas Kerja sama Kelengkapan Mutu Baku Waktu 1 hari Output Arahan, perintah, Pagu Anggaran, Surat 'ermintaan K/L jemda Keterangan 2 Melakukan Persiapan Administrasi dan Teknis. Kabid memberikan gambaran rencanakonsultasi dan sosialisasi batas kepada PenanggungJawab Kegiatan, dilanjutkan dengan penyiapan administrasi dan data teknis dipersiapkan oleh Staf. ^^ J - Kertas - Nota Dinas -Surat Tugas - Administrasi - Peta Dasar - Peta Kerja batas Daerah 3 hari Surat Tugas, Nota 5inas, dokumen, Peta kerja batas daerah Analog/Digital, rencana lokasi 3 Mengkomunikasikan maksud dan tujuan melakukan konsultasi dan sosialisasi batas daerah - Kertas - Nota Dinas - Surat Tugas 1 hari Arahan, perintah, Nota Dinas, Dokumen bahan untuk konsultasi dan sosialisasi 4 Melakukan konsultasi dan sosialisasi batas daerah dengan daerah yang dituju, Penanggung jawab kegiatan langsung berinteraksi dengan aparat daerah. - Kertas - Bahan konsultasi dan sosialisasi batas daerah - Peta Kerja Batas Daerah - Presentasi toolkit - Komputer/Laptop - Dokumentasi 5 hari Dokumen hasil konsultasi teknis dan sosialisasi 5 Melakukan pencatatan terhadap hasil konsultasi dan sosialisasi dituangkan dalam peta kerja dan arsip digital. ^** V J - Kertas - Update dokumen paper - Update dokumen digital - Komputer/Laptop - Printer 1 hari - Kertas - dokumen paper yang sudah ter- Update - dokumen digital yang sudah ter- Update - Komputer/Laptop - Printer 1 x X^
18 No 6 Uraian Prosedur Vlelakukan pembuatan pelaporan dan dokumentasi hasil konsultasi dan sosialisasi batas daerah. Dilakukan oleh Penanggungjawab kegiatan Staf Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan r^i Kepala Bidang Kelengkapan - Kertas - Dokumen paper dan digital - Komputer/Laptop - Printer Mutu Baku Waktu 2 hari Output Draft laporan tentang hasil dan pelaksanaan Pemotretan Udara Pulau-Pulau Terluar. Keterangan 7 Melakukan evaluasi dan penyerahan Laporan & Dokumentasi hasil konsultasi dan sosialisasi batas daerah kepada Kabid. t - Kertas - Dokumen paper dan digital - Komputer/Laptop - Printer 2hari Laporan final tentang hasil dan pelaksanaan Sosiallisasi dan Konsultasi Selesai
19 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH Standard Operating Procedures Permohonan Data Batas 2012 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong Telepon / Fax : /
20 DAFTAR ISI DAFTARISI 2 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3 ISTILAH DAN DEFINISI 4 SINGKATAN 4 STANDARD OPERATING PROCEDURES: PERMOHO NAN DATA BATAS....5
21 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN Ruang Lingkup Ruang lingkup SOP Permohonan Data Batas mencakup proses mulai menerirna surat Permohonan data batas, penugasan kabid kepada penanggung jawab data, pengumpulan data, penyajian data dan pengiriman surat jawataan. Dalarn beberapa tahap, diperlukan adanya komunikasi yang intensif antara penanggung jawab data dengan Kepala Bidang, untuk mendapatkan arahan maupun instruksi teknis yang sebaiknya diambil Tujuan Tujuan penyusunan SOP Permohonan Data Batas adalah untuk memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal Permohonan Data Batas. Dengan diterbitkannya SOP ini, kegiatan Permohonan Data Batas diharapkan dapat dilaksanakan oleh pelaksana secara jelas, efektif, efisien, dan terukur. Pencapaian tujuan SOP sangat ditentukan oleh koordinasi antara Kepala Bidang dan penanggung jawab data. Selain itu, juga harus memperhatikan urutan rangkaian instruksi kegiatan yang telah ditetapkan. Ringkasan SOP ini dimulai dengan adanya surat permohonan dari Kepala Pusat Jasa dan Informasi kepada Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah (PPBW) terkait permohonan data batas. Kepala Pusat menginstruksikan Kepala Bidang untuk menindaklanjuti hal ini yang dilanjutkan dengan penugasan kepada penanggung jawab data batas untuk mencari data yang dimaksud untuk disajikan. Setelah data yang dimaksud disajikan maka dibuatkan surat jawaban dari Kapus PBW kepada Kapus Jasinfo.
22 Istilah dan Definisi Penanggung Jawab Data Staf yang memiliki tanggung jawab untuk penginventarisasian data Singkatan PBW SOP Kapus Kabid Jasinfo Pemetaan Batas Wilayah Standard Operating Procedures Kepala Pusat Kepala Bidang Jasa dan Informasi
23 STANDARD OPERATING PROCEDURES: PERMOHONAN DATA BATAS
24 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH NomorSOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh Nama SOP Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah Kepala Bidang Pemetaan Batas Negara Kepala Bidang Batas Adminitrasi Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil Memahami tata laksana Sistem Informasi Geografi Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Permohonan Data Batas Keterkaitan SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Negara SOP Prosedur Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Administrasi Peringatan Jika tidak dilaksanakan, maka tidak bisa memberikan data batas. Diperlukan koordinasi dengan Pusat Pemetaan Rupabumi BIG terkait dengan data dasar. Rentang waktu pelaksaan adalah rerata. Peralatan / Perlengkapan 1 Kertas 2 Komputer 3 Printer/Plotter 4 Telepon/Faksimili 5 Media Penyimpan Data Pencatatan dan Pendataan Data geospasial dasar. Data batas
25 No Uraian Prosedur Staf Pelaksana Kepala Pusat Mutu Baku Kelengkapan Waktu Output Keterangan Vlenerima surat Permohonan Data Batas dari Kapus. Jasinfo. Dilanjutkan dengan instruksi Kapus PBW kepada Kabid. - Kertas - Nota Dinas Telepon/Faksimili 1 hari Arahan, Perintah Kabid memberikan penugasan kepada Penanggung Jawab Data untuk menyiapkan data. Kertas Nota Dinas 1 hari Arahan, Perintah, dan Surat Tugas/ Disposisi. Penanggung Jawab Data mengumpulkan data batas sesuai dengan permintaan. Kertas Komputer 5 hari Arahan, Perintah, Data Datas Penanggung Jawab Data menyajikan data disampaikan kepada Kabid. - Kertas - Komputer - Media penyimpan Printer/Plotter 1 hari Data batas
26 No Uraian Prosedur Menyiapkan surat jawaban sesuai dengan data yang diminta. Staf Pelaksana Penanggung Jawab Data Kepala Bidang Kepala Pusat Mutu Baku Kelengkapan Waktu Output - Kertas - Komputer - Media penyimpan Ijam Draft Surat Jawaban Keterangan Printer/Plotter Mengirimkan surat jawaban dari Kapus PBW kepada Kapus Jasinfo. - Kertas - Komputer - Media penyimpan Telepon/Faksimili - Printer/Plotter 1 hari Final Surat Jawaban
27 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH Standard Operating Procedures Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah NKRI 2012 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong Telepon / Fax : /
28 DAFTAR ISI DAFTARISI 2 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3 ISTILAH DAN DEFINISI 4 SINGKATAN 4 STANDARD OPERATING PROCEDURES: PLOTTING DUGAAN PELANGGARAN WILAYAH NKRI.... 5
29 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN Ruang Lingkup Ruang lingkup SOP Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah NKRI mencakup proses mulai penugasan Kepala Bidang kepada pelaksana tugas, persiapan delta, pengolahan data dan penyajian data. Dalam beberapa tahap, diperlukan adanya komunikasi yang intensif dengan Kepala Bidang, untuk mendapatkan arahan maupun instruksi teknis yang sebaiknya diambil Tujuan Tujuan penyusunan SOP Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah NKRI adalah untuk memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal plotting dugaan pelanggaran wilayah NKRI. Dengan diterbitkannya SOP ini, kegiatan plotting dugaan pelanggaran wilayah NKRI diharapkan dapat dilaksanakan oleh pelaksana secara jelas, efektif, eiisien, dan terukur. Pencapaian tujuan SOP sangat ditentukan oleh kualitas tim teknis dalam menguasai sistem SIG baik software maupun konsep-konsep dalam SIG. Selain itu, juga harus memperhatikan urutan rangkaian instruksi kegiatan yang telah ditetapkan. Ringkasan Kegiatan plotting dugaan pelanggaran wilayah NKRI dilakukan dimulai dengan adanya surat permohonan plotting, kemudian Kepala Bidang menugaskan staf yang kompeten untuk melaksanakan tugas ini. Staf yang ditunjuk mempersiapkan ata geospasial dasar dan data batas wilayah NKRI, serta data posisi wahana yang diduga melakukan pelanggaran wilayah NKRI. Kemudian dilakukan proses potting posisi wahana yang diduga melakukan pelanggaran wilayah pada data geospasial dasar yang dilengkapi dengan data batas wilayah NKRI. Setelah dilakukan plotting dilakukan analisa terhadap hasil plotting tersebut. Hasil plotting dilaporkan kepada Kabid untuk mendapatkan persetujuan yang kemudian dilakukan 3
30 penyimpanan data hasil plotting balasan/tanggapan kepada K/L pemohon. dan mengirimkan surat Istilah dan Dcfinisi Plotting penggambaran awal dari data lapangan ataupun hasil pengolahan data. Dengan demikian plotting ini bertujuan adalah menggambarkan seluruh daerah yang di petakan. Singkatan NKRI K/L SIG SOP Negara Kesatuan Republik Indonesia Kementerian/Lembaga Sistem Informasi Geografis Standard Operating Procedures
31 STANDARD OPERATING PROCEDURES: PLOTTING DUGAAN PELANGGARAN WILAYAH NKRI
32 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH NomorSOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh Nama SOP Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah NKRI Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial 1 Kepala Bidang Pemetaan Batas Negara Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil Memahami tata laksana Sistem Informasi Geografi Memahami tata laksana Pembuatan Peta Keterkaitan SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Negara Peralatan / Perlengkapan Kertas Komputer Printer Peringatan Jika tidak dilaksanakan, maka tidak diketahui secara pasti status atas dugaan adanya pelanggaran wilayah NKRI. Diperlukan basis data batas wilayah (darat dan Laut) NKRI yang mutakhir (sesuai dengan kesepakatan inter K/L. Pencatatan dan Pendataan Posisi (koordinat) dari wahana (kapal/pesawat) yang diduga melakukan pelanggaran wilayah NKRI. Data geospasial dasar. Data batas wilayah NKRI.
33 ' No 1 Uraian Prosedur Vlenerima surat Permohonan Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah. Staff Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan Kepala Bidang ( Mulai ) Kelengkapan - Kertas - Nota Dinas Mutu Baku Waktu 1 hari Output Arahan, Perintah Keterangan 2 Kabid memberikan penugasan - Kertas 1 jam Arahan, Perintah, kepada staf untuk melakukan plotting atas surat Permohonan Plotting Dugaan Pelanggaran ^ - Nota Dinas dan Surat Tugas/ Disposisi. Wilayah., ' 3 Mempersiapkan data geospasial dasar dan data batas wilayah NKRI, serta data posisi wahana / - Kertas - Komputer 1 jam Arahan, Perintah, Data geospasial dasar dan batas yang diduga melakukan - Data posisi wahana wilayah NKRI. pelanggaran wilayah NKRI. = =3 I_ J~ yang diduga melanggar wilayah NKRI Data geospasial dasar - Data batas wilayah NKRI 5 Melakukan proses potting posisi wahana yang diduga melakukan pelanggaran wilayah pada data geospasial dasar yang dilengkapi - Kertas - Komputer -Analitical Stereo Plotter 1 hari Arahan, Perintah, Data geospasial dasar dan batas wilayah NKRI diertai dengan data batas wilayah NKRI. Melakukan analisa terhadap hasil plotting tersebut. - - V 1 - Printer - Plotter - Peta JalurTerbang - Foto udara - Hasil Triangulasi dengan posisi wahana yang diduga melakukan pelanggaran wilayah NKRI. Udara
34 No 6 Uraian Prosedur Melaporkan hasil plotting beserta hasil analisanya kepada Kabid. Bila disetujui dilanjutkan pembuatan surat balasan/tanggapan kepada K/L pemohon. Staff Pelaksana PenanggungJawab Kegiatan 1 perbaikan Kepala Bidang f <> X Kelengkapan - Kertas - Komputer - Indeks Peta - Data hasil plotting - Printer Plotter Mutu Baku Waktu 1 jam Output Arahan, Perintah, Draft data dan analisis hasil plotting. Keterangan disetujui 7 Melakukan penyimpanan data hasil plotting dan mengirimkan surat balasan/tanggapan kepada K/L pemohon. F- -^ C hari Data hasil plotting final dan Surat Jawaban/ Tanggapan. ( Selesai / N )
35 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUS AT PEMETAAN BATAS WILAYAH Standard Operating Procedures PERMOHONAN TIM TEKNIS PENYELESAIAN PERMASALAHAN BATAS DAERAH 2012 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong Telepon / Fax : /
36 DAFTAR ISI DAFTARISI 2 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3 ISTILAH DAN DEFINISI 4 SINGKATAN 4 STANDARD OPERATING PROCEDURES: PERMOHONAN TIM TEKNIS PENYELESAIAN PERMASALAHAN BATAS DAERAH....5
37 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN Ruang Lingkup Ruang lingkup SOP Permohonan Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan Batas Daerah mencakup proses mulai surat Permohonan Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan Batas Daerah, Penugasan dari Kepala Bidang, penyiapan surat jawaban, dan pengiriman surat jawaban. Dalam beberapa tahap, diperlukan adanya komunikasi yang intensif dengan Kepala Bidang, untuk mendapatkan arahan maupun instruksi teknis yang sebaiknya diambil Tujuan Tujuan penyusunan SOP Permohonan Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan Batas Daerah adalah untuk memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal Permohonan Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan Batas Daerah. Dengan diterbitkannya SOP ini, kegiatan Permohonan Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan Batas Daerah diharapkan dapat dilaksanakan oleh pelaksana secara jelas, efektif, efisien, dan terukur. Pencapaian tujuan SOP sangat ditentukan oleh koordinasi antara Kepala Bidang dan staf pelaksana tim teknis. Selain itu, juga harus memperhatikan urutan rangkaian instruksi kegiatan yang telah ditetapkan. Ringkasan Pelaksanaan kegiatan permohonan tim teknis penyelesaian permasalahan batas daerah dimulai dengan adanya surat permohonan untuk tim teknis, kemudian dilanjutkan dengan penunjukan tim teknis oleh Kepala Bidang kepada staf yang kompeten dalam hal ini yaitu yang memiliki kemampuan dalam bidang teknis batas daerah. Dilanjutkan dengan pembuatan surat jawaban tim teknis yang dimaksud.
38 Istilah dan Definisi Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan Batas Daerah Sekumpulan orang yang memiliki keahlian dan pengetahuan di bidang teknis batas daerah Singkatan PBW SOP Kapus Kabid Pemetaan Batas Wilayah Standard Operating Procedures Kepala Pusat Kepala Bidang
39 STANDARD OPERATING PROCEDURES: PERMOHONAN TIM TEKNIS PENYELESAIAN PERMASALAHAN BATAS DAERAH
40 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH NomorSOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh Nama SOP Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Permohonan Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan Batas Daerah Dasar Hukum UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Permendagri No. 1 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah UU Tengang Pembentukan Daerah Permendagri Tentang Penetapan dan Penegasan Batas Wilayah Keterkaitan SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi Provinsi SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kabupaten/kota SOP Pelacakan Batas Administrasi Provinsi SOP Pelacakan Batas Administrasi Kabupaten/Kota SOP Pemasangan Pilar Batas Wilayah Administrasi Propinsi SOP Pemasangan Pilar Batas Wilayah Administrasi Kabupaten/Kota SOP Pengukuran Pilar Batas Wilayah Administrasi Propinsi SOP Pengukuran Pilar Batas Wilayah Administrasi Kabupaten/Kota Peringatan Jika tidak dilaksanakan, maka tidak dapat mengirimkan tim teknis Diperlukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri. Rentang waktu pelaksaan adalah rerata. Kualifikasi Pelaksana 1 Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah 2 Kepala Bidang Batas Adminitrasi 3 Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli 4 Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil 5 Memahami tata laksana Sistem Informasi Geografi 6 Memahami tata laksana Penegasan batas Daerah Peralatan / Perlengkapan 1 Kertas 2 Komputer 3 Printer 4 Telepon/Faksimili Pencatatan dan Pendataan Data geospasial dasar Data batas Permasalahan batas
41 No 1 Uraian Prosedur Menerima surat Permohonan Tim Teknis Penyelesaian Permasalahan Batas Daerah. Kapus PBW memberikan instruksi kepada Kabid. Staf Pelaksana Kepala Bidang Kepala Pusat ( Mulai } Kelengkapan - Kertas - Nota Dinas Telepon/ Faksimili Mutu Baku Waktu 1 hari Output Arahan, Perintah Keterangan 2 3 Kabid menunjuk staf sebagai tim teknis. Menyiapkan surat jawaban atas permohonan tim teknis. I 4' ^ V - Kertas Nota Dinas - Kertas - Komputer 1 hari 1 hari Arahan, Perintah, dan Surat Tugas/ Disposisi. Arahan, Perintah, Data Datas 5 Mengirimkan surat jawaban atas permohonan tim teknis. \ / - Kertas - Komputer -Telepon/ Faksimili 1 hari Data batas / ^ >. Selesai 1 V J (
42 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUS AT PEMETAAN BAT AS WILAYAH Standard Operating Procedures Permintaan Pengajar pada Bimbingan Teknis Batas Wilayah 2012 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong Telepon / Fax : / y
43 DAFTAR ISI DAFTARISI 2 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3 RUANGLINGKUP 3 TUJUAN 3 RINGKASAN 3 ISTILAH DAN DEFINISI 4 SINGKATAN 4 STANDARD OPERATING PROCEDURES : PERMINTAAN PENGAJAR PADA BIMTEK BATAS WILAYAH.... 5
44 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN Ruang Lingkup Ruang lingkup SOP ini mencakup beberapa rangkaian kerja, yaitu menerima permohonan sebagai pengajar pada Bimtek Batas Wilayah, persiapan administrasi dan teknis, koordinasi dengan daerah terkait, pelaksanaan bimtek sampai kepada evaluasi dan pembuatan laporan hasil pelaksanaan bimtek. SOP ini hanya berlaku di lingkungan Pusat Pemetaan Batas Wilayah. Tujuan Tujuan penyusunan SOP adalah untuk memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal Permintaan Pengajar pada Bimtek Batas Wilayah. Dengan diterbitkannya SOP ini, kegiatan Permintaan Pengajar pada Bimtek Batas Wilayah diharapkan dapat dilaksanakan oleh pengguna secara jelas, efektif, efisien, dan terukur. Pencapaian tujuan SOP sangat ditentukan oleh kualitas tim teknis dalam menguasai sistem GIS baik software maupun konsep-konsep dalam SIG. Selain itu, juga harus memperhatikan urutan rangkaian instruksi kegiatan yang telah ditetapkan. Ringkasan Ruang lingkup SOP Permintaan Pengajar pada Bimtek Batas Wilayah mencakup proses mulai menerima atau melaksanakan permohonan sebagai pengajar pada bimbingan teknis batas wilayah, diteruskan dengan melakukan persiapan administrasi dan teknis dimana Kepala Bidang memberikan gambaran rencana sebagai pengajar pada bimbingan teknis batas wilayah kepada koordinator pengajar. Penanggung Jawab Kegiatan melakukan kegiatan berupa pembuatan atau menjawab surat permohonan permintaan untuk menjadi pengajar, melakukan koordinasi, pelaksanaan bimbingan teknis, sampai kepada pembuatan evaluasi dan laporan mengenai permasalahan dan permintaan dari daerah terhadap hasil pelaksanaan. Dalam beberapa tahap, diperlukan adanya komunikasi yang intensif dengan Kepala Bidang, untuk mendapatkan arahan maupun instruksi teknis yang sebaiknya diambil
45 Istilah dan Definisi Peta Dasar (acuan) Peta yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan penetapan dan penegasan batas wilayah Peta Wilayah Merupakan Salah satu cara/bentuk informasi secara kartografis dan geografis penyajian Peta Garis Batas Wilayah Modul Bimtek Peta Situasi Sepanjang garis batas wilayah merupakan peta yang diperuntukan untuk koridor selebar 100 meter ke kiri dan kekanan garis batas wilayah Buku Acuan yang digunakan sebagai dasar pembelajaran materi bimtek Singkatan BIG Bimtek Kemendagri Permendagri GPS Badan Informasi Geospasial Bimbingan Teknis Kementrian Dalam Negeri Peraturan Mentri Dalam Negeri Global Positioning System
46 STANDARD OPERATING PROCEDURES: PI MINTAAN PENGAJAR PADA BIMBINGAN TEKNIS BATAS WILAYAH
47 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH NomorSOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh NamaSOP Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG Permintaan Pengajar pada Bimbingan Teknis Batas Wilayah Dasar Hukum UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah Permendagri No. 1 tahun 2006 Tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah Kualifikasi Tenaga Pengajar Bimtek Pejabat Ditjen Pemerintahan Umum Kemendagri Pejabat BIG Widyasiswara Geomatika Peneliti Batas Wilayah Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli Permendagri No. 27 tahun 2006 Tentang Pedoman Penegasan Batas Desa Keterkaitan SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi Provinsi SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kabupaten/kota SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi kecamatan SOP Pemetaan Batas Wilayah Administrasi Desa/Kelurahan SOP Penentuan Batas Wilayah Indikasi SOP Permintaan Bimbingan Teknis Batas Wilayah SOP Konsultasi dan dan Sosialisasi Batas Wilayah SOP-SOP lain terkait penataan batas Wilayah Peringatan Jika tidak dilaksanakan maka Informasi batas, cakupan wilayah dan tata laksana Penataan dan Penegasan Batas daerah tidak ter-update Diperlukan koordinasi dengan Kemendagri dan Pemerintah Daerah, terkait materi yang akan disampaikan Rentang waktu pelaksanaan yang disebutkan adalah untuk tiap daerah dapat dilakukan selama 5-7 hari Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil Peralatan / Perlengkapan/Bahan/Referensi Modul Bimtek untuk peserta Draft SNI Peta Wiayah Daerah Otonom Provinsi (1: ), Kabupaten (1: ) dan Kota (1:50.000) Kecamatan (1:10.000), Desa/Kel (1:5.000) Peta Wilayah Peralatan Survei (GPS Geodetic, Navigasi, Total Station dll) Komputer/Laptop/Software processing data Pencatatan dan Pendataan Koordinasi dan Inventarisasi daerah terkait kebutuhan Pengajaran Surat Permohonan Permintaan Pengajar dari Daerah/instansi Judul Kegiatan Pelatihan, Jadwal Pelatihan dan peserta pelatihan untuk penyiapan personil pengajar yang akan ditugaskan Untuk pendalaman materi yang berkaitan dengan Teknis dan praktek dilapangan untuk tiap daerah dapat dilakukan selama 7-14 hari
48 No 1 Menerima atau melaksanakan D ermohonan sebagai pengajar pada Bimbingan Teknis Batas Staf Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan 3 usat (Kemendagri atau BIG) Kepala Bidang Mulai Kelengkapan Menjawab atau membuat surat Nota Dinas dan Surat Tugas Kerja sama Mutu Baku Waktu 15 hari Output Arahan, perintah, Pengajuan Pagu Anggaran Keterangan 2 Melakukan Persiapan Administrasi dan Teknis. Ka.Bidang memberikan gambaran rencana sebagai oengajar pada Bimbingan Teknis - Waktu Pelaksanaan -Tempat Pelaksanaan - Jadwalpembelajaran -Tenaga Pengajar 10 hari Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Bimtek 3atas Wilayah kepada Koordinator - Bahan dan Peralatan pengajar, dilanjutkan dengan - Perlengkapan dan referensi penyiapan administrasi dan data teknis dipersiapkan oleh Staf. 3 Membuat atau menjawab Surat Permohonan Permintaan untuk menjadi Pengajar pada Bimbingan Teknis Wilayah dari Pusat - Menjawab atau membuat surat - Nota Dinas dan Surat Tugas - Kerja sama 5 hari Arahan, perintah, Nota Dinas,RAB (Kemendagri/BIG) j 4 Melakukan Koordinasi dan Inventarisasi daerah terkait kebutuhan Pengajar Bimbingan Teknis, Judul Kegiatan Pelatihan, Jadwal Pelatihan dan peserta pelatihan untuk disesuaikan dengan materi yg akan diberikan D - Menjawab atau membuat surat - Nota Dinas dan Surat Tugas - Kerja sama - Akomodasi Peserta -Akomodasi Pengajar 3 hari Arahan, informasi lokasi kegiatan,kontak person 1
49 No 5 Uraian Prosedur Pelaksanaan Bimbingan Teknis baik Staf Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan Kepala Bidang Kelengkapan Mutu Baku Waktu 5 hari Output D enginapan, Tiket, Keterangan Teori atau Praktek ^x c 1 bv^ - Nota Dinas dan SuratTugas - Kerja sama - Akomodasi Peserta - Akomodasi Pengajar - Akomodasi Praktek dilapangan Honor, Akomodasi di daerah, Dokumentasi 6 Melakukan evaluasi dan membuat Laporan mengenai Permasalahan dan permintaan dari daerah terhadap hasil Pelaksanaan - Hasil Evaluasi Bimtek Permasalahan di Daerah - Komputer/Laptop - Printer 5 hari laporan tentang hasil dan pelaksanaan Bimtek serta penjadwalan untuk Bimbingan Teknis kelak dituangkan melakukan sosialisasi dalam bentuk konsultasi dan dan konsultasi sosialisasi. \ permasalahan di daerah Selesai
50 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH Standard Operating Procedures Permohonan Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah 2012 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong Telepon / Fax : /
51 DAFTAR ISI DAFTARISI 2 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3 ISTILAH DAN DEFINISI 4 SINGKATAN 4 STANDARD OPERATING PROCEDURES: PERMOHONAN PLOTTING DUGAAN PELANGGARAN WILAYAH.... 5
52 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN Ruang Lingkup Ruang lingkup SOP Permohonan Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah mencakup pengamanatan tugas dari Kepala Pusat kepada Kepala Bidang, Penugasan Kepala Bidang kepada Penanggung Jawab Data, Plotting, pembuatan surat jawaban. Dalam beberapa tahap, diperlukan adanya komunikasi yang intensif dengan Kepala Bidang, untuk mendapatkan arahan maupun instruksi teknis yang sebaiknya diambil Tujuan Tujuan penyusunan SOP Permohonan Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah adalah untuk rnemberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal permohonan plotting dugaan pelanggaran wilayah. Dengan diterbitkannya SOP ini, kegiatan permohonan plotting dugaan pelanggaran wilayah diharapkan dapat dilaksanakan oleh pelaksana secara jelas, efektif, efisien, dan terukur. Pencapaian tujuan SOP sangat ditentukan oleh kualitas tim teknis dalam menguasai sistem GISbaik software maupun konsep-konsep dalam SIG. Selain itu, juga harus memperhatikan urutan rangkaian instruksi kegiatan yang telah ditetapkan. Ringkasan Pelaksanaan permohonan plotting dugaan pelanggaran wilayah dimulai dengan adanya instruksi dari Kepala Pusat kepada Kepala Bidang untuk menugaskan staf yang kompeten untuk melaksanakan kegiatan ini. Staf yang ditunjuk melakukan plotting yang dimaksud untuk kemudian membuat surat jawaban yang telah dilampiri hasil plotting.
53 Istilah dan De finisi Plotting penggambaran awal dari data lapangan ataupun hasil pengolahan data. Dengan demikian plotting ini bertujuan adalah menggambarkan seluruh daerah yang di petakan. Singkatan BIG PBW SIG SOP Badan Informasi Geospasial Pemetaan Batas Wilayah Sistem Informasi Geografis Standard Operating Procedures
54 STANDARD OPERATING PROCEDURES: PERMOHONAN PLOTTING DUGAAN PELANGGARAN WILAYAH
55 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH NomorSOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh NamaSOP Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Permohonan Plotting Dugaan Pelanggaran Wilayah Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah Kepala Bidang Pemetaan Batas Negara Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil Memahami tata laksana Sistem Informasi Geografi Keterkaitan SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Negara Peringatan Jika tidak dilaksanakan, maka tidak dapat dilakukan plotting dugaan pelanggaran wilayah. Diperlukan koordinasi dengan Pusat Pemetaan Rupabumi BIG terkait dengan data dasar. Rentang waktu pelaksaan adalah rerata. Peralatan / Perlengkapan Kertas Komputer Printer/Plotter Telepon/Faksimili Media Penyimpan Data Pencatatan dan Pendataan Surat permohonan plotting Data geospasial dasar. Informasi dugaan pelanggaran wilayah.
56 No Uraian Prosedur Staf Pelaksana Kepala Pusat Mutu Baku Kelengkapan Waktu Output Keterangan Vlenerima Nota Dinas dari Kepala BIG terkait aermohonan plotting. Kapus PBW menginstruksikan kepada Kabid untuk menindaklanjuti surat permohonan plotting C Mulai J - Kertas - Nota Dinas Telepon/Faksimili 1 hari Arahan, Perintah Kabid memberikan penugasan kepada Penanggung Jawab Data. Kertas Nota Dinas 1 hari Arahan, Perintah, dan Surat Tugas/ Disposisi. Penanggung Jawab Data melakukan plotting sesuai dengan permohonan Kertas Komputer 5 hari Arahan, Perintah, Data Datas Penanggung Jawab Data menyajikan hasil plotting disampaikan kepada Kabid. - Kertas - Komputer - Media penyimpan Printer/Plotter 1 hari Data batas
57 No Uraian Prosedur Staf Pelaksana Penanggung Jawab Kepala Bidang Data Kepala Pusat Mutu Baku Kelengkapan Waktu Output Keterangan Menyiapkan surat jawaban hasil plotting dugaan - Kertas - Komputer 1 jam Draft Surat Jawaban pelanggaran wilayah. - Media penyimpan Printer/Plotter Mengirimkan surat jawaban dari Kapus PBW kepada Pemohon. - Kertas - Komputer - Media penyimpan Telepon/Faksimili - Printer/Plotter 1 hari Final Surat Jawaban
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS Standard Operating Procedures tentang Perundingan Teknis Batas Negara
LAMPIRAN 4 KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS 2012 Standard Operating Procedures tentang Perundingan Teknis
Lebih terperinciBADAN INFORMASI GEOSPASIAL : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS Standard Operating Procedures tentang Serah Terima Barang
LAMPIRAN 7 KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS 2012 Standard Operating Procedures tentang Serah Terima Barang
Lebih terperinciBADAN INFORMASI GEOSPASIAL : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS Standard Operating Procedures tentang Pengelolaan Data Batas Wilayah
LAMPIRAN 6 KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS 2012 Standard Operating Procedures tentang Pengelolaan Data
Lebih terperinciStandard Operating Procedures Penyelenggaraan Rapat Teknis
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL PUSAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN INFORMASI GEOSPASIAL Standard Operating Procedures Penyelenggaraan Rapat Teknis 2012 BADAN INFORMASI
Lebih terperinciStandard Operating Procedures
BAOAN INFORMASI DEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR INFORMASI PUSAT KELEMBAGAAN DAN STANDARDISASI INFORMASI Standard Operating Procedures Pembinaan Perumusan Kebijakan Simpul Jaringan Informasi Geospasial 01 BADAN
Lebih terperinciStandard Operating Procedures Penyelenggaraan Rapat Konsensus
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL PUSAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN INFORMASI GEOSPASIAL Standard Operating Procedures Penyelenggaraan Rapat Konsensus 2012 BADAN INFORMASI
Lebih terperinciStandard Operating Procedures
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL PUS AT STAND ARISASI DAN KELEMBAGAAN INFORMASI GEOSPASIAL Standard Operating Procedures Pembangunan Sirnpul Jaringan Informasi
Lebih terperinciDEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL PUSAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN INFORMASI GEOSPASIAL
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL PUSAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN INFORMASI GEOSPASIAL Standard Operating Procedures Penerbitan Warta IDSN 2012 BADAN INFORMASI
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PUM SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL. 1. S1 Manajemen Keuangan 2. S1 Akuntansi. 3. S1 Sosial dan Politik.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PUM SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL Nomor SOP : Tgl Pembuatan : Tgl Revisi : Tgl Pengesahan : Disahkan Oleh : SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL Nama SOP : PENYUSUNAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1252, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Wilayah Batas Daerah. Penegasan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciStandard Operating Procedures
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL PUSAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN INFORMASI GEOSPASIAL Standard Operating Procedures Penyusunan Standar Nasional Indonesia (SNI) Bidang
Lebih terperinciStandard Operating Procedures Pengembangan Aplikasi Baru
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Standard Operating Procedures Pengembangan Aplikasi Baru 2012 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911 Telepon / Fax : 021-87909587 ISI DAFTARISI
Lebih terperinci2016, No Indonesia Nomor 2514); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1038, 2016 KEMENDAGRI. Batas Desa. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN DAN PENEGASAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG JENIS DAN ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG JENIS DAN ATAS YANG BERLAKU PADA BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciStandard Operating Procedures Monitoring Aplikasi
BADAN INFORMASI DEPUTI INFRASTRUKTUR INFORMASI PUS AT PENGELOLAAN DAN PENYEBARLUASAN INFORMASI Standard Operating Procedures Monitoring Aplikasi 2012 BADAN INFORMASI Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong
Lebih terperinciMATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011
MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA : BAKOSURTANAL 1 PROGRAM SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL Meningkatnya Pemanfaatan Peta Dasar Dalam Mendukung Pembangunan
Lebih terperinciJENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARIF (Rp) 1) Skala 1:10.000, 7 (tujuh) layer Per Nomor (NLP) ,00. Per Km² 20.
LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL I.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
wwwbpkpgoid PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 27 TENTANG JENIS DAN ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SURAT PEMBERITAHUAN PENELITIAN () ORANG ASING DAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Nomor SOP DJ.00.S2.004 Tgl Pembuatan 04 Desember 2012 Tgl Revisi 04 Desember 2013 Tgl Efektif 04 Juli 2013 Disahkan oleh DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP SEKRETARIAT
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA NOMOR /KPTS/2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DI LINGKUNGAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA
Lebih terperinciKebijakan Pemprov Banten Mengenai Penegasan Batas Daerah
Kebijakan Pemprov Banten Mengenai Penegasan Batas Daerah Pemerintah Provinsi Banten hingga pertengahan tahun 2015 ini telah menyelesaikan penegasan atas 20 segmen batas daerah di delapan kabupaten/kota
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
` KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SURAT PEMBERITAHUAN PENELITIAN () ORANG ASING
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Jl. Trans Sulawesi Lintas Selatan Komp.Perkantoran Panango Desa Tabilaa Kec. Bolaang Uki
Lebih terperinciSURVEI INDEKS KINERJA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL
SURVEI INDEKS KINERJA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL IDENTITAS RESPONDEN Nama Jabatan Nama lembaga Jumlah staf Kabupaten/Kota Provinsi Telepon E-mail Alamat website lembaga Pusat Pengembangan Infrastruktur
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA KONSULTASI PENYUSUNAN PETA RENCANA TATA RUANG
PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA KONSULTASI PENYUSUNAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang
Lebih terperinciSOP PERENCANAAN ANGGARAN Dasar Hukum : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
PENGADILAN NEGERI PURWODADI KELAS II Jalan Let.Jen. R. Suprapto No. 109 / Fax : ( 0292 ) 421305 Website : http://pn-purwodadi.go.id No. Dokumen W12.U16 / 540 / SOP / 06 / 2016 Tanggal Pembuatan 09 Mei
Lebih terperinciNOMOR SOP /1/02.01/2017 TGL. PEMBUATAN 09 Januari 2017 TGL. REVISI 18 Juli 2017 TGL. EFEKTIF 18 Juli 2017
1 NOMOR SOP 427.60/1/02.01/2017 TGL. PEMBUATAN 09 Januari 2017 TGL. REVISI 18 Juli 2017 TGL. EFEKTIF 18 Juli 2017 DISAHKAN OLEH Kepala Dinas Kabupeten PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Lebih terperinciPROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBAYARAN PBB DARI WAJIB PAJAK KE BANK TEMPAT PEMBAYARAN
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBAYARAN PBB DARI WAJIB PAJAK KE BANK TEMPAT PEMBAYARAN
Lebih terperinciNOMOR SOP : TGL REVISI : TGL EFEKTIF : DISAHKAN OLEH. UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Dr. Yasser Abd Djawad, MSc NAMA SOP PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
NOMOR SOP : TGL PEMBUATAN : 2 Juli 2013 TGL REVISI : TGL EFEKTIF : Kepala Kantor Urusan DISAHKAN OLEH Internasional, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Dr. Yasser Abd Djawad,
Lebih terperinciOne Map And One Data Informasi Geospasial Tematik
One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik Nama Inovasi One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik Produk Inovasi Pembangunan Satu Peta Sumber Daya Alam Pesisir dan Laut Melalui Percepatan
Lebih terperinciSOP BIDANG SISTEM INFORMASI
SOP BIDANG SISTEM INFORMASI SOP BIDANG SISTEM INFORMAS 1. Prosedur Help Desk (Paus ID, KRS, PKRS, Nilai, Early Warning) 2. Prosedur Pengaduan Permasalahan Komputer dan Jaringan 3. Prosedur Perpindahan
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 44 Tahun 2012 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA DI JAWA BARAT
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 44 Tahun 2012 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA DI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Nomor SOP DJPT.00.S2.005 Tgl Pembuatan 04 Desember 2012 Tgl Revisi 04 Desember 2013 Tgl Efektif 04 Juli 2013 Disahkan oleh KEMENTERIAN KELAUTAN PERIKANAN 3 4 5 6 7 DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Nomor SOP.00.S2.006 Tgl Pembuatan 04 Desember 2012 Tgl Revisi 04 Desember 2013 Tgl Efektif 04 Juli 2013 Disahkan oleh Sesditjen Perikanan Tangkap KEMENTERIAN KELAUTAN PERIKANAN 3 4 5 6 7 DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciPENYUSUNAN SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2015
PENYUSUNAN SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2015 KEGIATAN DALAM SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 1. Kegiatan dalam SOP 2. SOP dan Tugas-Fungsi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTALIKOTA YOGYDAERAH
WALIKOTA YOGYAKARTA ISTIMEWA YOAKAR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTALIKOTA YOGYDAERAH KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 495 TAHUN 206 TENTANG PENETAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN PENGADAAN
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta 10710 Telp: +62 21 345 6714; Fax: +62 21 345 6817 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.71/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperinciDraft 0 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. /Menhut -II/2014 TENTANG PANITIA TATA BATAS KAWASAN HUTAN
Draft 0 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. /Menhut -II/2014 TENTANG PANITIA TATA BATAS KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong 16911 Telepon. (021) 875 2062-2063. Faksimile. (021) 875 2064 PO. Box. 46 CBI Website: http://www.big.go.id
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 045 TAHUN 2016
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 045 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN KEBUN RAYA BANUA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Pemerintah pusat memberikan kewenangan yang lebih luas kepada pemerintah daerah untuk dapat mengelola daerahnya masing masing setelah dikeluarkannya UU No. 22 Tahun
Lebih terperinci1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun Komputer/Printer/Scanner 3. Jaringan Internet PENCATATAN DAN PENDATAAN:
NOMOR SOP GL PEMBUAAN 28 Mei 2012 GL REVISI - GL EFEKIF 31 Desember 2012 DISAHKAN OLEH Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan NAMA SOP DR. Wahiddudin Adams, SH., MA. NIP. 195401171981031001 PENUSUNAN
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH BIDANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN GARUT Jl. Kiansantang No.3 Garut DAFTAR ISI A. Pendahuluan... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Peristilahan...
Lebih terperinciBAGIAN DATA - BIRO PERENCANAAN STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) SERTIFIKAT NOMOR INDUK KOPERASI
BAGIAN DATA - BIRO PERENCANAAN STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) SERTIFIKAT NOMOR INDUK KOPERASI Nomor SOP /SOP/SM.1.1/I/2016 Tanggal 4-Jan-2016 Pembuatan Tanggal Revisi 16 Agustus 2016 Tanggal Efektif
Lebih terperinciBab III KAJIAN TEKNIS
Bab III KAJIAN TEKNIS 3.1 Persiapan Penelitian diawali dengan melaksanakan studi literatur. Studi literatur dilakukan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan: a. Konsep batas daerah b. Perundang-undangan
Lebih terperinci2014, No.31 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL. BAB I K
No.31, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA WILAYAH. Geospasial. Informasi. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5502) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciMENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB III JENIS DAN FORMAT SOP
BAB III JENIS DAN FORMAT SOP A. Jenis SOP 1. SOP Makro SOP Makro merupakan SOP yang berdasarkan cakupan dan besaran kegiatannya mencakup beberapa SOP (SOP Mikro) yang mencerminkan bagian dari kegiatan
Lebih terperinciSurvei: Sebuah Perjalanan Mengenal Nusantara
Survei: Sebuah Perjalanan Mengenal Nusantara Negara ini luas. Indonesia, dengan segala kekayaannya, hamparan pulau ini layaknya sebuah surga untuk mereka yang merasa memilikinya. Penjelajahan mengelilingi
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USULAN REVISI ANGGARAN Nomor: SOP /KU 00/REN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USULAN REVISI ANGGARAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2017 Halaman : 3 dari 17 DAFTAR DISTRIBUSI DISTRIBUSI NOMOR SALINAN Copy 1 Copy 2 JABATAN Kepala Biro/Pusat/Ketua STTN/Inspektur
Lebih terperinci1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
-1- Lampiran II.1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 433/PM.1/2007 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan 1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 5.1.1. Proses komunikasi kebijakan Proses komunikasi dan sosialiasi kebijakan telah mengantar Dinas Pendidikan Provinsi dapat mengimplementasikan kebijakan tentang
Lebih terperinciII. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Ayat (1) Huruf a Cukup jelas. Huruf b...
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL I. UMUM Sehubungan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN DINAS KESEHATAN Jln. Jend. Sudirman 118 Balikpapan Tlp 0542-421481 Fax : (0542) 733580 E-mail : dkk_bppn@yahoo.com NOMOR SOP TANGGAL PEMBUATAN TANGGAL REVISI TANGGAL EFEKTIF
Lebih terperinciSTANDARD OPERATTING PROCEDURE PENYUSUNAN DAN PELAPORAN LAPTAH BIRO PERLENGKAPAN
STANDARD OPERATTING PROCEDURE PENYUSUNAN DAN PELAPORAN LAPTAH BIRO PERLENGKAPAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SEKRETARIAT JENDERAL BIRO PERLENGKAPAN DASAR HUKUM: 1. Undang-undang No. 17 Tahun
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Nomor SOP DJ.00.S2.010 Tgl Pembuatan 04 Desember 2012 Tgl Revisi 04 Desember 2013 Tgl Efektif 04 Juli 2013 Disahkan oleh Perikanan Tangkap DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN
Lebih terperinciLampiran 1. Dokumen daftar informasi publik dari setiap satker/unit kerja.
Lampiran 1. Dokumen daftar informasi publik dari setiap satker/unit kerja. IDENTIFIKASI INFORMASI PUBLIK BADAN INFORMASI GEOSPASIAL KEDEPUTIAN INFORMASI GEOSPASIAL DASAR (IGD) 1 Data JKHN 2 Data JKVN 3
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta 10710 Telp: +62 21 345 6714; Fax: +62 21 345 6817 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG TEKNIS BIDANG MANAJEMEN
Lebih terperinciDINAS PERIKANAN. BIDANG BINA USAHA DAN PEMASARAN Nama SOP : SOP Pemasaran Hasil Perikanan
Nomor SOP : Tgl. Pembuatan : 02-Jan-16 Tgl. Revisi : Tgl. Efektif : 03-Jan-16 Disahkan oleh : KEPALA DINAS PERIKANAN KABUPATEN LAHAT, DINAS PERIKANAN Ir.Agustia Budiman,MM Pembina Utama Muda NIP 196408211995031002
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) INVENTARISASI DAN PENGOLAHAN DATA BUMD - 2 - KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SAMARINDA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN JUDUL SOP PENANGANAN PENGADUAN
Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Pengesahan Disahkan oleh Kepala Badan, PEMERINTAH KOTA SAMARINDA Ir. H. Akhmad Maulana, HK, MM.MT BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU Pembina
Lebih terperinciNOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A
B U P A T I B E R A U PROVINSI K A L I M A N T A N T I M U R P E R A T U R A N B U P A T I B E R A U NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG P E N E T A P A N D A N P E N E G A S A N B A T A S K A M P U N G D E N
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DATA DAN INFORMASI TATA RUANG KABUPATEN/KOTA BERBASIS CITRA SATELIT DAN GIS PENGANTAR Pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang besar di berbagai bidang termasuk bidang
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta 10710 Telp: +62 21 345 6714; Fax: +62 21 345 6817 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN REKOMENDASI PENELITIAN () KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lebih terperinciIsfandiar M. Baihaqi
ASPEK PERPETAAN UNTUK PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) Isfandiar M. Baihaqi 0813
Lebih terperinciPerlunya peta dasar guna pendaftaran tanah
Perlunya peta dasar guna pendaftaran tanah DISAMPAIKAN OLEH: SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL INFRASTRUKTUR KEAGRARIAAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG / BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENPASAR, BALI - APRIL
Lebih terperinciBADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) 8ADAN INFORMASI GEOSPASIAL Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong 16911 Telepon. (021) 875 2062-2063. Faksimile. (021) 875 2064 PO. Box. 46 CBI http://www.big.go.id KEPUTUSAN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.8, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAHAN. Wilayah. Nasional. Rencana. Tata Ruang. Peta. Ketelitian. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5393) PERATURAN
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERTEMUAN/ RAPAT DI LUAR KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PASURUAN
Lebih terperinciSOP BIDANG SARANA, PRASARANA DAN ADMINISTRASI UMUM
SOP BIDANG SARANA, PRASARANA DAN ADMINISTRASI UMUM SOP BIDANG SARANA, PRASARANA DAN ADMINISTRASI UMUM 1. Prosedur pengajuan peminjaman kendaraan untuk keperluan kegiatan Dosen dan Tenaga Kependidikan 2.
Lebih terperinciBUPATI MALUKU TENGGARA
SALINAN BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 12.B TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN TERPADU PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN USAHA KELOMPOK PERIKANAN BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN
Lebih terperinciNomor SOP Tgl Pembuatan Tgl revisi Tgl Pengesahan Disahkan oleh Nama SOP
DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl revisi Tgl Pengesahan Disahkan oleh Nama SOP 522/691/117.01/ 2012 2 Nopember 2012 - - Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Pelayanan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENEGASAN BATAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENEGASAN BATAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penentuan batas daerah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENEGASAN BATAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENEGASAN BATAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penentuan batas daerah
Lebih terperinciAnalisa dan Usulan Kegiatan Berdasarkan Fungsi Yang Diselenggarakan Direktorat Pemantauan dan Pembinaan Pertanahan
Analisa dan Usulan Kegiatan Berdasarkan Fungsi Yang Diselenggarakan Direktorat Pemantauan dan Pembinaan Pertanahan I. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 72/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperinciSOP BIDANG SEKRETARIAT
SOP BIDANG SEKRETARIAT SOP BIDANG SEKRETARIAT 1. Prosedur Pengelolaan Surat Masuk 2. Prosedur Pengelolaan Surat Keluar 3. Prosedur Pelayanan Menerima Tamu 4. Prosedur Pelayanan Informasi Via Telephone
Lebih terperinciNomor : B-794/BIG/DBIGT/DL/6/ Juni 2013 Sifat : Segera Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Undangan Rakor GeoInt 2013
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL ( B I G ) Jl. Raya Jakarta Bogor KM 46 Cibinong, Jawa Barat, Indonesia 16911 Telp. (021) 8752062-63, Fax (021) 875 2064 PO. BOX 46-CBI, www.big.go.id Nomor : B-794/BIG/DBIGT/DL/6/2013
Lebih terperinci2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
No.89, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Pelaksanaan KLHS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 TENTANG
Lebih terperinciSURVEI INDEKS KINERJA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL (INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL)
SURVEI INDEKS KINERJA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL (INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL) IDENTITAS RESPONDEN Nama Jabatan Nama lembaga Jumlah staf Kabupaten/Kota Provinsi Telepon E-mail Alamat website lembaga
Lebih terperinciUndang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
1.1. LATAR BELAKANG Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 F disebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh Informasi untuk mengembangkan pribadi
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinci(BIG) Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong Telepon. (021) Faksimile. (021) PO. Box. 46 CBI
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Jl. Raya Jakarta-Bogor M.. Cibinong Telepon. (0) 0-0. Faksimile. (0) 0 PO. Box. CBI http://www.big.go.id EPTSAN SERETARIS TAMA BADAN INFORMASI
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT KEUANGAN DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT KEUANGAN DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENETAPAN KEPUSAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG EVALUASI RANPERDA TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN
Lebih terperinciStandar Operasional Prosedur Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengadilan Agama Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol - Tangerang
Standar Operasional Prosedur Mahkamah Agung Republik Indonesia 2013 Pengadilan Agama Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol - Tangerang Tanggal Pembuatan: 4 Januari 2013 Tanggal Revisi: 4 Januari
Lebih terperinciArsip Nasional Republik Indonesia
Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Guide Arsip Konvensional Sebelum telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2009 Plt. DEPUTI
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERTIMBANGAN MENTERI DALAM NEGERI TERKAIT PINJAMAN DAERAH YANG TIDAK
Lebih terperinciKementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN
DEPUTI BIDANG PENGATURAN DAN PENGENDALIAN PERTANAHAN USULAN MEKANISME PERATURAN BERSAMA Nomor 79 Tahun 2014, PB.3/ MENHUT-II/2014, 17.PRT/M/2014, 8/SKB/X/2014 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN PENGUASAAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB) DAN BEA BALIK
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENANGKAPAN IKAN (BBPPI) SEMARANG DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN Nomor SOP Tgl. Pembuatan 7-Apr-10 Sekretariat BBPPI Semarang
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI dan INFORMATIKA KABUPATEN SANGGAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI dan INFORMATIKA KABUPATEN SANGGAU SEKSI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1. SOP PEMELIHARAAN JARINGAN INTERNET
Lebih terperinci