BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI"

Transkripsi

1 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BKPSDM Bertolak pada kondisi Internal Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia serta kondisi eksternal kepegawaian Kota Serang, dengan memperhatikan Isu strategis Pembangunan Kota Serang yang tertuang dalam dokumen RPJMD, maka beberapa permasalahan yang terkait dengan tupoksi pada Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Serang dapat diidentifikasi sebagai berikut : Kompetensi pegawai (aparatur) Kondisi umum pada tata kelola pemerintahan di daerah otonomi baru seperti Kota Serang sama seperti pada daerah otonomi baru lainnya yang lahir di era reformasi saat ini yaitu ketersediaan yang minim atas sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas, fungsi dan beban kerja yang diembannya di setiap satuan kerja perangkat daerah (OPD). Berdasarkan data kepegawaian, komposisi pegawai struktural yang berasal dari pegawai fungsional masih mendominasi komposisi pegawai pemerintah di Kota Serang sampai saat ini. Hal tersebut dapat dipahami karena berdasarkan kebutuhan di setiap OPD untuk mengisi kekosongan jabatan hanya dimungkinkan melalui perpindahan pegawai yang berasal dari daerah lain atau dari provinsi dan mutasi pegawai fungsional ke struktural karena kapasitas golongan pegawai fungsional rata-rata dapat memenuhi standard kepangkatan atas jabatan tersebut. Hal tersebut tentu berdampak pada nilai kompetensi pegawai yang belum sesuai bila dibandingkan dengan beban kerja, tugas dan fungsi yang diemban sesuai ketentuan yang berlaku. Kondisi tersebut pada kelanjutannya memberikan dampak tantangan bagi kelembagaan Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam membina dan mengembangkan kapasitas sumber daya aparatur REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 52

2 pemerintah agar dapat meningkatkan kompetensi baik secara struktural maupun kompetensi teknis dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta beban kerja yang harus dilaksanakan Kondisi Pola Karir Pegawai Gambaran umum isu strategis kepagawaian di Kota Serang terkait atas masih rendahnya kompetensi dan kapabilitas sumber daya aparatur yang ada saat ini sebagaimana dijelaskan di atas, menimbulkan isu strategis lainnya yaitu yang menyangkut belum adanya pedoman pola karir aparatur berdasarkan pertimbangan objektif atas potensi dan kompetensi aparatur sesuai dengan kebutuhan tupoksi masing-masing OPD Disiplin Pegawai Disiplin pegawai dapat bermakna sikap mental yang tercermin dalam perbuatan, tingkah laku pegawai pemerintah (ASN) berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan Pemerintah atau etik, norma serta kaidah yang berlaku dalam masyarakat. Aspek disiplin pegawai masih menjadi pusat perhatian (isu strategi) pemerintah baik pusat maupun daerah, termasuk Pemerintah Daerah Kota Serang karena hal itu terkait erat dengan cita-cita reformasi birokrasi dan peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih Rendahnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik internal maupun lintas OPD. Pencapaian kinerja kelembagaan internal sesungguhnya merupakan sebuah kondisi yang terbentuk berdasarkan harmoni antar bidang-bidang secara internal maupun lintas kelembagaan lainnya (OPD) dalam bingkai koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik yang menyangkut dimensi perencanaan kelembagaan, penganggaran dan pengendalian. Kondisi koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi lintas bidang internal maupun lintas OPD masih dirasakan rendah dan masih menjadi isu strategis pengembangan pelayanan manajemen kepegawaian. REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 53

3 Kondisi Sarana Prasarana Penunjang Kinerja Internal Kondisi sarana prasarana penunjang kinerja internal dirasakan masih belum memadai. Sampai saat ini Badan Kepegawaian dan Pengembenagan SUmber Daya Manusia Kota Serang masih belum memiliki kantor yang mandiri dan representatif dalam melayani kebutuhan manajemen kepegawaian di lingkungan Pemerintah Kota Serang. Pada sisi lainnya kebutuhan akan fasilitas sarana prasarana penunjang kinerja seperti sarana mobilitas, alat kerja, sistem informasi dan sarana pendidikan dan pelatihan aparatur masih membutuhkan peningkatan di masa depan dan masih menjadi isu strategis internal terkait peningkatan pelayanan manajemen kepagawaian Standard Pelayanan Kinerja Kelembagaan Isu strategis lainnya yang terkait dengan internal kelembagaan BKPSDM adalah belum terdapatnya standardisasi pelayanan manajemen kepagawaian daerah berdasarkan pada pengembangan standard pelayanan minimal (SPM), standard operating procedure (SOP) dan standard sistem pelayanan berbasis teknologi informasi. Dalam rangka peningkatan kinerja kelembagaan, setiap lembaga pemerintah perlu untuk merancang standardisasi pelayanan yang tepat, cepat, mudah, sistematis dan akuntabel sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembinaan dan pengembangan sumber daya aparatur pemerintah Penyelesaian berbagai permasalahan yang menyangkut isu-isu strategis di bidang pengelolaan manajemen kepegawaian yangberkembang saat ini memerlukan terobosan strategi dan kebijakan yang terarah, realisitis dan akuntabel sebagai bagian atas perbaikan kondisi menuju tingkat pelayanan kepegawaian yang lebih optimal. Permasalahan permasalahan pelayanan BKPSDM dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut : REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 54

4 Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi BKPSDM Faktor Yang Mempengaruhi Eksternal Aspek Kajian Capaian/Kondisi Permasalahan Standar yang Internal ( Diluar Saat ini Pelayanan digunakan (Didalam Kewenan (Tahun 2017) OPD Kewenangan gan BKPSDM) BKPSDM ) Belum sesuai PP 100/2000 jo Belum Belum OPD yang Kompetensi aparatur Kondisi pola karir Disiplin pegawai dengan beban kerja, tugas dan PP 13/2002 meratanya antara beban adanya penilaian Tersebar fungsi yang kerja dengan beban diemban kompetensi kerja aparatur setiap OPD Belum ada PP 100/2000 jo Jenjang karir Adanya OPD yang pedoman pola karir PP 13/2002 aparatur peraturan yang Tersebar mendukun g pola karir Masih PP 53/2010 Tingkat Belum OPD yang kurangnya Perka BKN kesadaran ada Tersebar tingkat 21/2010 dan rasa sanksi kedisiplinan tanggung yang pegawai Kota jawab berat Serang aparatur masih rendah Rendahnya Dalam PP 41/2007 Belum Masih Pelayanan koordinasi, pelaksanaannya sepenuhnya banyak tidak REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 55

5 integrasi, sinkronisasi baik internal maupun lintas OPD Kondisi sarana prasarana penunjang kinerja internal koordinasi, integrasi dan sinkronisasi internal maupun lintas OPD belum maksimal BKPSDM belum punya gedung sendiri dan sarana prasarana masih kurang memadai Sudah ada SOP Perwal 57/2009 Keputusan tercipta koordinasi antar bidang Masih belum memadai Belum OPD yang tidak mematuhi aturan yang berlaku Anggaran yang tersedia terbatas Belum terkoordinasi dengan baik Pelayanan belum optimal Pelayanan BKPSDM, akan Walikota diterapkannya adanya kepegawaian Standard tetapi belum Serang, SOP secara sanksi bila belum sesuai pelayanan maksimal dalam No:060/Kep.50- maksimal SOP rencana kinerja pelaksanaanya Org/2014 dalam belum kelembagaa melaksanakan dilaksana n tupoksinya kan secara maksimal 3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA SERANG TERPILIH Sebagai sebuah daerah otonom baru yang mempunyai posisi geostrategis yang baik, Kota Serang jelas memiliki berbagai permasalahan pembangunan yang secara umum tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Serang Adapun permasalahan pembangunan tersebut adalah sebagai berikut: a. Masalah Sumber Daya dan Kelembagaan Pemerintah Daerah 1. Sumber Daya Aparatur yang professional, berkinerja tinggi dan sejahtera; 2. Kelembagaan Pemerintah daerah yang efektif dan efisien; 3. Pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel. REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 56

6 b. Masalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah. 1. Infrastruktur wilayah; 2. Aksessibilitas dan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan; 3. Kemiskinan dan kesempatan kerja; 4. Pengendalian pemanfaatan ruang dan isu kelestarian lingkungan hidup dalam pemanfaatan potensi Sumber daya Alam; 5. Ketentraman dan ketertiban masyarakat, serta kualitas dan stabilitas kehidupan politik; 6. Revitalisasi budaya dan kearifan local dalam memantapkan jatidiri kota dan masyarakat. Berdasarkan kondisi permasalahan pembangunan tersebut di atas dan isu-isu strategis pada 5 tahun mendatang, berbasis pada penggalian aspirasi masyarakat yang telah dilakukan, maka Visi Pemerintah Kota Serang pada Tahun adalah : Terwujudnya Kota Serang Madani Sebagai Kota Pendidikan Yang Bertumpu Pada Potensi Perdagangan, Jasa, Pertanian Dan Budaya. Pada hakekatnya Visi ini menggambarkan Kota Serang sebagai ruang bermukim dan berinteraksi yang dihuni oleh masyarakat heterogen menurut status sosial, identitas etnik (genealogi, bahasa, adat istiadat, dan tradisi), agama dan mata pencaharian. Secara harafiah, visi tersebut dapat dimaknai sebagai kota pendidikan, yang bertumpu pada perdagangan, jasa, pertanian dan budaya sebagai kota pemukiman berkategori urban dengan kualitas ruang fisik dan sosial yang dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat berstandar kota dalam dimensi ekonomi, sosial budaya dan lingkungan hidup. Di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Serang terdapat penjelasan makna atas visi yang ditetapkan sebagai berikut : - Kota Serang Madani bermakna sebuah cita-cita untuk menjadikan Kota Serang yang memiliki ciri sebagaimana masyarakat Madinah yang pernah terwujud nyata di masa Rasulullah SAW., yaitu kota yang baldhatun REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 57

7 thoyibatun warobbun ghofur sehingga menjadi kota dan masyarakat yang maju, adil, damai, sejahtera, dan modern. Dalam konteks historis, karakter madani ini pernah terbangun di era Kesultanan Islam Banten yang berpusat di kawasan Banten Lama, sehingga cita-cita ini menemukan relevansinya dengan jejak sejarah Kota Serang di masa lalu yang pada satu sisi merupakan kekayaan historis dan kultural Kota Serang dan di sisi lain dapat direvitalisasi sebagai karakter yang akan dihidupkan kembali sebagai wajah Kota Serang masa kini dan nanti. Dalam konteks relevansinya dengan visi RPJMD Provinsi Banten tahun yaitu Bersatu Mewujudkan Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa, maka visi Kota Serang Madani ini memiliki korelasi yang sangat signifikan dengan visi pemerintah provinsi di atas, mengingat bahwa madani secara terminologis merupakan manifestasi dari karakter masyarakatnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Singkatnya, Kota Serang Madani merupakan visi yang meletakkan iman dan taqwa sebagai fundamen dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. - Kota Serang sebagai Kota Pendidikan, merupakan upaya merevitalisasi eksistensi Kota Serang yang secara historis pernah menjadi centre of excellent dalam konteks pendidikan, baik pendidikan agama yang berbasis pondok pesantren maupun pendidikan umum yang telah berkembang sejak jaman kolonialisme Belanda. Visi ini relevan untuk ditawarkan mengingat kondisi terkini Kota Serang yang masih mewarisi sejumlah karakter dan potensi sebagai kota pendidikan.faktanya saat ini Kota Serang menjadi destinasi pendidikan agama, dasar dan menengah bagi masyarakat Kota Serang dan sekitarnya, serta destinasi pendidikan tinggi tidak hanya bagi masyarakat Provinsi Banten namun juga telah diakses secara nasional oleh masyarakat dari seluruh penjuru nusantara. Dan seiring dengan perkembangan sektor pendidikan tersebut, maka di masa depan Kota Serang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai Kota Pendidikan sebagai salah satu jatidirinya. - Kota yang bertumpu pada potensi perdagangan dan jasa, juga merupakan manifestasi dari komitmen dan upaya upaya untuk merevitalisasi sektor perdagangan dan jasa yang secara historis pernah REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 58

8 tumbuh dan berkembang hingga pada skala mancanegara dengan Pelabuhan Karangantu sebagai Bandar utama sekaligus titik pertumbuhannya. Posisi Kota Serang yang berdekatan dengan pintu masuk dan keluar Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera, potensi pengembangan kawasan industri padat modal dan berskala besar di wilayah Kota Cilegon, serta potensi berkembang pesatnya perdagangan skala besar di Tangerang dan sekitarnya, maka Kota Serang memiliki kesempatan untuk menjadi titik simpul pertukaran barang dan jasa bagi wilayah-wilayah titik pertumbuhan yang ada di sekitarnya tersebut. Berkembangnya permukiman di Kota Serang saat ini merupakan dampak dari perkembangan perekonomian di titik-titik pertumbuhan dimaksud, yang dapat menjadi indikasi potensial bagi tumbuhnya sektor perdagangan dan jasa di masa depan. - Kota yang bertumpu pada potensi pertanian, juga masih relevan untuk ditawarkan sebagai visi mengingat bahwa transformasi kota yang baik haruslah berjalan secara alamiah sehingga masyarakat pun dapat ikut beradaptasi dan bertransformasi seiring dengan perkembangan kota. Dalam konteks inilah maka mendayagunakan potensi pertanian (dalam arti luas) yang secara alamiah mengkonstruksi karakteristik fisiologis Kota Serang adalah sebuah pilihan strategis yang memiliki nilai aksiologis tinggi yang dalam jangka menengah dapat menyelamatkan sebagian besar masyarakat Kota Serang yang masih sangat bergantung pada sektor agraris (pertanian, perkebunan, kehutanan) dan maritim (perikanan tangkap dan budidaya), yang pada kedua sektor ini umumnya menjadi kantung-kantung kemiskinan. Kedua, mendayagunakan potensi alamiah yang dimiliki di kedua sektor tersebut guna menyerap tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang relatif rendah yang masih banyak terdapat di Kota Serang saat ini. Dan Ketiga, dapat menyelamatkan ekologi Kota Serang yang lebih memiliki nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi dalam konteks ekologis sebagai kondisi alamiahnya ketimbang didayagunakan sebagai kawasan ekonomi sekunder. Dengan demikian sejumlah wilayah persawahan produktif dapat diselamatkan dari alih fungsi lahan yang cenderung tak terkendali.dalam jangka menengah, revitalisasi pertanian ini juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan ketahanan pangan Kota REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 59

9 Serang sehingga dapat mengurangi dampak dari fluktuasi ekonomi makro terhadap keterpenuhan kebutuhan primer masyarakat Kota Serang. - Kota yang bertumpu pada potensi budaya, merupakan manifestasi dari komitmen dan upaya untuk: (1) membina dan mengembangkan nilainilai kearifan lokal yang terkandung dalam kebudayaan daerah untuk direvitalisasi sebagai jatidiri kota dan masyarakat Kota Serang sehingga dapat mewarnai segenap aktivitas dan kehidupan masyarakat sehari-hari, serta mewarnai kehidupan pemerintahan daerah; (2) merevitalisasi nilainilai historis Kesultanan Islam Banten yang situsnya berada di wilayah Kota Serang. Upaya revitalisasi itu ditransformasikan pada aktivitas ekonomi kreatif di sektor pariwisata sehingga memiliki dampak ekonomi yang tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat Kota Serang. Eksistensi Kota Serang saat ini sebagai destinasi wisata reliji berskala nasional merupakan potensi yang dapat terus dikembangkan di masa depan; (3) melihara dan mengembangkan potensi seni dan budaya daerah untuk dieksploitasi nilai ekonominya bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan demikian, Kota Serang dapat mewujudkan salah satu jatidirinya sebagai Kota pewaris nilai-nilai Kesultanan Islam Banten yang pada masanya pernah mencapai puncak kejayaan. Dalam rangka pencapaian visi daerah yang merupakan perwujudan kehendak masyarakat bagi perbaikan kualitas pembangunan daerah di masa yang akan datang, maka perlu penetapan misi. Karenanya, misi pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari visi yang dirumuskan dalam bentuk aktivitas yang menggambarkan upaya mewujudkan visi tersebut. Misi yang akan dirumuskan dibangun berdasarkan 5 (lima) pilar pembangunan, yaitu: 1. Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur; 2. Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan; 3. Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Kesehatan; 4. Peningkatan Ekonomi Kerakyatan serta Optimalisasi Potensi Pertanian dan Kelautan 5. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan, Hukum, dan Peningkatan Penghayatan terhadap Nilai Agama. Adapun Misi Walikota terpilih adalah sebagai berikut : REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 60

10 1 Peningkatan pemahaman dan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai wujud peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2 Pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing tinggi; 3 Peningkatan sumber daya manusia dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi; 4 Peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga mampu mengangkat kualitas kehidupan; 5 Perwujudan kemandirian masyarakat berperilaku sehat 6 Pelestarian kehidupan sosial budaya daerah untuk meningkatkan harkat, martabat dan memperkuat jati diri serta kepribadian bangsa; 7 Peningkatan dan penghormatan terhadap supremsi hukum serta hak asasi manusia; 8 Penciptaan keterbukaan dengan mengembangkan sistem informasi dan komunikasi yang sehat; 9 Penciptaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good government) 10 Penciptaan sistem keamanan dan keterlibatan yang mantap dan terkendali serta stabilitas politik yang kondusif dan demokratis 11 Terciptanya pembangunan Kota Serang sesuai fungsinya yang berpedoman pada rencana tata ruang kota sehingga terwujudnya Kota Serang Madani. Selanjutnya misi sebagaimana dimaksud diformulasi dengan melakukan harmonisasi terhadap dari 11 (sebelas) misi yang ditawarkan oleh Kepala Daerah terpilih pada Pemilukada tahun Ke-11 misi tersebut kemudian dielaborasi dan diklasifikasi substansinya berdasarkan urusan-urusan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Serang, yang dapat dikelompokkan ke dalam 5 (lima) misi sebagai berikut: Misi 1: Melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa. Misi ini mencakup substansi yang terkandung dalam misi ke-9 Walikota yaitu penciptaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, serta misi ke-8 yaitu penciptaan keterbukaan dengan mengembangkan sistem informasi dan komunikasi yang sehat Misi 2: Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan pendidikan, kesehatan dan layanan sosial lainnya dalam rangka meningkatkan REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 61

11 kualitas hidup masyarakat. Misi ini mencakup substansi yang terkandung dalam misi ke-3 Walikota yaitu peningkatan sumber daya manusia dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan misi ke-5 yaitu perwujudan kemandirian masyarakat berperilaku sehat. Misi 3: Menyediakan prasarana dan sarana wilayah sebagai pendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, serta pengendalian tata ruang kota yang berwawasan lingkungan. Misi ini mencakup substansi yang terkandung dalam misi ke-11 Walikota yaitu terciptanya pembangunan Kota Serang sesuai fungsinya yang berpedoman pada rencana tata ruang kota yang berwawasan lingkungan sehingga terwujud Kota Serang Madani. Misi 4: Meningkatkan perekonomian daerah melalui penciptaan iklim usaha dan investasi yang kondusif bagi berkembangnya usaha kecil menengah dan koperasi, serta industri yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan sosial secara berkelanjutan. Misi ini mencakup substansi yang terkandung dalam misi ke-2 Walikota yaitu pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing tinggi, dan misi ke-4 yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga mampu mengangkat kualitas kehidupan, Misi 5: Mewujudkan iklim kehidupan sosial dan politik yang relijius, berbudaya, aman, dan tertib melalui revitalisasi kearifan lokal masyarakat, serta pembinaan seni, budaya, dan olahraga di kalangan masyarakat dan generasi muda. Misi ini mencakup substansi yang terkandung dalam misi ke-1 Walikota yaitu peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagai wujud peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, misi ke-6 yaitu pelestarian kehidupan sosial budaya daerah untuk meningkatkan harkat, martabat dan memperkuat jatidiri serta kepribadian bangsa, misi ke-7 yaitu penegakkan dan penghormatan terhadap supremasi hukum serta hak azasi manusia, sertamisi ke-10 yaitu penciptaan sistem keamanan dan ketertiban yang mantap dan terkendali serta stabilitas politik yang kondusif dan demokratis. REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 62

12 Selanjutnya untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih perlu adanya identifikasi faktor penghambat dan pendorong dalam pelayanan. Faktor penghambat dan pendorong tersebut dapat dilihat pada table sebagai berikut : Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Serang Tahun VISI : Terwujudnya Kota Serang Madani sebagai Kota Pendidikan yang bertumpu pada potensi Perdagangan, Jasa, Pertanian, dan Budaya NO Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Serang Tahun Permasalahan Pelayanan Faktor OPD Penghambat Pendorong Misi 1: Melaksanakan tatakelola pemerintah yang baik, bersih, dan berwibawa. 1 Program Pembinaan dan Melaksanakan Sarana dan Adanya Pengembangan Aparatur Pembinaan prasarana yang Peraturan dan belum memadai Perundang- Pengembanga undangan n Aparatur Terbatasnya yang menjadi dalam rangka anggaran yang pedoman mewujudkan tersedia tatakelola Tersedianya pemerintah SDM yang lebih baik 2 Program Peningkatan Sumber Daya dan berwibawa Melaksanakan Belum dapat Adanya Aparatur Pendidikan dan menyelenggaraka fasilitasi dari Pelatihan bagi n Diklat secara Lembaga Aparatur untuk mandiri Diklat Provinsi Prajabatan dan dan LAN Diklat dalam Masih banyak REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 63

13 Jabatan Aparatur yang belum melaksanakan Diklat Dalam Jabatan 3.3. TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN/LEMBAGA,PROVINSI /KABUPATEN/KOTA Konsentrasi perencanaan pembangunan di bidang aparatur pemerintah pada kementerian maupun OPD terkait di Provinsi dapat digeneralisasi pada beberapa hal substansial sebagai berikut: 1. Isu permasalahan tentang tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih masih didominasi pada konsentrasi upaya peningkatan profesionalisme aparatur sebagai komponen utama penggerak perubahan tata kelola pemerintahan baik di tingkat pusat maupun di daerah sesuai dengan prinsip otonomi daerah. Permasalahan tentang peningkatan profesionalisme sumber daya manusia aparatur pemerintah sangat terkait erat dengan permasalahan umum proporsionalitas SDM aparatur dan kesesuaiannya dengan beban kerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi kelembagaan terkait. 2. Peningkatan profesionalisme aparatur pemerintah merupakan upaya yang bersifat berkelanjutan melalui pembinaan dan pengembangan baik yang menyangkut pembinaan kapasitas melalui pengembangan peraturan atas pola karir aparatur, peningkatan disiplin dan etos kerja, peningkatan kesejahteraan. Adapun pengembangan aparatur dapat melalui peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan OPD Faktor faktor yang menjadi kekuatan internal pada BKPSDM Kota Serang adalah sebagai berikut : 1. Memiliki perencanaan strategis sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga; REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 64

14 2. Badan Kepegawaian dan Pengembenagan SUmber Daya Manusia memiliki kewenangan dalam mengelola manajemen kepegawaian di Pemerintah Kota Serang; 3. Badan Kepegawaian dan Pengembenagan SUmber Daya Manusia memiliki kapasitas dan pengalaman yang baik dalam mengelola manajemen kepegawaian di Pemerintah Kota Serang; 4. Adanya Komitmen yang tinggi dari pimpinan lembaga dalam pengelolaan manajemen kepegawaian; 5. Dukungan sarana prasarana penunjang kinerja pengelolaan manajemen kepegawaian. Adapun faktor-faktor yang menjadi kelemahan Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut : 1. Masih lemahnya koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik internal maupun eksternal dalam perencenaan, penganggaran dan pengendalian kepegawaian; 2. Belum optimalnya kualitas layanan administrasi, pendidikan dan pelatihan kepegawaian; 3. Belum meratanya perbandingan antara kapasitas beban kerja antar pegawai yang ada di BKPSDM Faktor-faktor eksternal yang menghasilkan peluang bagi BKPSDM Kota Serang adalah sebagai berikut : 1. Terdapatnya dukungan lembaga-lembaga lainnya dalam pembinaan dan pengembangan kepegawaian seperti BKN,Kanreg,LAN,BKPSDM Prov.,Perguruan Tinggi, Badan Diklat dan media massa serta lembaga lainnya; 2. Tersedianya sumber dana 3. Terdapatnya penambahan kebutuhan aparatur di masa yang akan dating 4. Terdapatnya Undang Undang dan Peraturan yang terkait dengan kepegawaian; 5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mampu menunjang kinerja lembaga; 6. Komitmen Kota Serang dalam mengembangkan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih melalui pembinaan dan pengembangan aparatur. REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 65

15 Faktor-faktor eksternal yang menjadi ancaman bagi BKPSDM Kota Serang adalah sebagai berikut : 1. Terdapatnya tuntutan para pemangku kepentinga (stakeholders) atas pelayanan pengelolaan manajemen kepegawaian yang cepat,akuntabel,efektif dan efisien; 2. Terdapatnya tuntutan masyarakat atas aparatur pemerintah yang berdedikasi, professional,akuntabel, bersih dan bebas KKN; 3. Belum terpenuhinya proporsionalitas,kuantitas, kualitas dan distribusi sumber daya aparatur yang berbasis kompetensi berdasarkan pada kebutuhan analisa jabatan dan analisa beban kerja OPD; 4. Rendahnya sinergitas lintas sektoral dan lintas OPD dalam pembinaan dan pengembangan kapasitas aparatur; 5. Lemahnya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknplogi informasi yang dapat berakibat pada pelayanan yang tidak efektif dan efisien; 6. Rendahnya pembinaan internal pegawai pada masing-masing OPD terkait sosialisasi atas berbagai peraturan dan kebijakan kepegawaian TELAHAAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Badan Kepegawaian dan Pengembenagan SUmber Daya Manusia tidak berpengaruh langsung terhadap kajian telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis, akan tetapi berpengaruh pada sumber daya aparatur yang mengemban dan mempunyai tugas dan fungsi di bidang perencanaan tata ruang wilayah di Pemerintahan Kota Serang PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Isu-isu strategis adalah permasalahan-permasalahan yang penting terkait dengan pembangunan di bidang kepegawaian sesuai tugas dan fungsi kelembagaan. Isu isu strategis pelayanan kepegawaian ada beberapa criteria sebagai berikut : 1. Kondisi yang bersifat dan mendasar dan mendesak penanganannya; REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 66

16 2. Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kebijakan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya; 3. Memiliki pengaruh yang besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan dalam rangka peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih; 4. Memiliki daya ungkit yang besar terhadap pembangunan daerah; 5. Bersifat internal(kelembagaan) dan eksternal (pelayanan kelembagaan) 6. Bersifat jangka menengah dan jangka panjang. Berdasarkan hal tersebut dapat ditentukan isu-isu strategis di bidang kepegawaian dapat dibagi pada dua dimensi yaitu dimensi internal dan eksternal sebagaimana tergambar pada tabel berikut: Tabel 3.5 Perumusan Isu-Isu Strategis NO. DIMENSI URAIAN ISU STRATEGIS INTERNAL 1. Standarisasi Kinerja Pelayanan Kelembagaan 2. Sarana Prasarana Penunjang kinerja Kelembagaan EKSTERNAL 1. Kualitas dan Kuantitas Aparatur Pemerintah Kota Serang 2. Koordinasi dan Integrasi Lintas Sektor/OPD dan SASARAN 1. Standardisasi Sistem dan Prosedur (SPM/SOP); 2. Standardisasi Sistem Informasi Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan; 3. Peningkatan Kapasitas SDM internal (profesionalisme dan disiplin). 1. Gedung Perkantoran; 2. Sarana Mobilitas aparatur; 3. Sarana Pengolahan dan Integrasi Data; 1. Rekruitmen/Pengadaan, Pola Karir Aparatur, Pegawai Berbasis Kompetensi; 2. Pembinaan dan Pengembangan Aparatur; 3. Peningkatan Disiplin dan Etos Kerja Aparatur 1. Perencanaan Kepegawaian; 2. Pendidikan dan Pelatihan REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 67

17 Lintas Stakeholders Pegawai Sesuai Kebutuhan dan Beban Kerja Aparatur; REVIEW RENSTRA BKPSDM TAHUN Page 68

BAB 4 VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATGEI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 4 VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATGEI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 4 VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATGEI DAN ARAH KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi BPTPM Kota Serang Dengan semangat otonomi daerah serta memperhatikan tugas dan fungsi yang diemban oleh Badan Pelayanan

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa

Lebih terperinci

BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan fungsi Pelayanan SKPD Pada dasarnya hakekat otonomi daerah adalah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menegaskan tentang kondisi Kota Palembang yang diinginkan dan akan dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018).

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

BAB III VISI, MISI DAN NILAI

BAB III VISI, MISI DAN NILAI BAB III VISI, MISI DAN NILAI VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SIAK Dalam suatu institusi pemerintahan modern, perumusan visi dalam pelaksanaan pembangunan mempunyai arti yang sangat penting mengingat semakin

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam Pasal 1, angka 12 disebutkankan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin tahun 2013-2017 selaras dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPMD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPMD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPMD Dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan memantapkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 2013-2 0 1 8 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Pada bagian identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Bakesbangpol

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN Pada bagian identifikasi permasalah berdasarkan tugas dan fungsi Kantor

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda Kota Bogor Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Majalengka Tahun 2005-2025,

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Bab ini akan menjabarkan visi dan misi pembangunan di Kabupaten Malang selama 5 tahun mendatang (2016-2021). Hal ini sejalan dengan amanat di dalam pasal 263

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian perumusan isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau ada beberapa isu strategis yang krusial yang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, DAN 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Pekanbaru 2005-2025, Visi Kota Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang harus segera dicari permasalahannya. Isu ini dapat berskala makro

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2013-2018, adalah rencana pelaksanaan tahap ketiga (2013-2018) dari Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Dompu Tahun adalah : TERWUJUDNYA DOMPU YANG MANDIRI DAN RELIGIUS

Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Dompu Tahun adalah : TERWUJUDNYA DOMPU YANG MANDIRI DAN RELIGIUS 1.1 Visi Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Dompu Tahun 2016-2021 adalah : TERWUJUDNYA DOMPU YANG MANDIRI DAN RELIGIUS Ada tiga kata kunci dalam visi pembangunan Kabupaten Dompu 2015 2020, yaitu

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, adapun visi Kabupaten Simeulue yang ditetapkan untuk tahun 2012

Lebih terperinci

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Malang 2014 SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH 1 Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJPD Provinsi Jawa Timur dengan memperhatikan

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD Identifikasi permasalahan dilakukan untuk melihat kompleksitas permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Sebagaimana diuraikan pada pasal 3 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Semarang,

Lebih terperinci

PERUBAHAN RPJMD KOTA SEMARANG TAHUN

PERUBAHAN RPJMD KOTA SEMARANG TAHUN k e g i a t a n K O N S U L T A S I P U B L I K PERUBAHAN RPJMD KOTA SEMARANG TAHUN 2016-2021 - S e m a r a n g, 0 3 M e i 2 0 1 7-1 K e r a n g k a p e n y a j i a n 2 2 1. Berdasarkan HASIL EVALUASI

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Bengkulu Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan, Damai dan Agamis 1. Maju, yang diukur dengan : (a) meningkatnya investasi;

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Kebijakan Pemerintahan Daerah telah termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 015 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN 5.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Gayo lues saat ini dan skenario yang dihadapi dalam 5 tahun mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki oleh masyarakat

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Permasalahan Mendasar Daerah

Permasalahan Mendasar Daerah VISI, MISI DAN AGENDA PEMBANGUNAN SERTA KEBIJAKAN STRATEGIS Permasalahan Mendasar Daerah 1. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia sehingga menyebabkan rendahnya produktivitas dan daya saing yang

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Pembangunan Daerah Dalam kampanye yang telah disampaikan, platform bupati terpilih di antaranya sebagai berikut: a. Visi : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi dan misi merupakan gambaran otentik Kota Banjar dalam 5 (lima) tahun mendatang pada kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode RPJMD

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN LAHAT Sumber daya Bappeda Kabupaten Lahat

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi Walikota dan Wakil Walikota Pasuruan 2010-2015 merupakan visi pembangunan Kota Pasuruan 2010 2015. Mengingat periode rencana pembangunan 2010-2015 merupakan

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan 2016-2021 I. MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERIMAN DAN BERBUDAYA MEMBENTUK MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan tugas dan fungsi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Pada bagian identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH 5.1 VISI DAN MISI KOTA CIMAHI. Sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing. Atau bisa

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH Perencanaan dan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 akan dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang diperkirakan akan terjadi dalam 5 (lima)

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Dalam melaksanakan program dan kegiatan yang telah disusun dan direncanakan oleh satu organisasi atau SKPD, tingkat hasil yang dicapai sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN - 107 - BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Merujuk pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Lebih terperinci

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat 5.1 Visi Visi adalah suatu gambaran keadaan masa depan yang ingin diwujudkan berdasarkan segala sumber daya yang dimiliki. Visi yang ditetapkan dapat memberikan motivasi kepada seluruh aparatur serta masyarakat

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana pemerintah Kabupaten Pinrang bersama seluruh pemangku kepentingan mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Biro Organisasi. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH Penyelenggaraan otonomi daerah sebagai wujud implementasi Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memunculkan berbagai konsekuensi berupa peluang,

Lebih terperinci

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I BAB 5 I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pengertian visi secara umum adalah gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang anda nanti akan lakukan selama waktu yang ditentukan.

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi

Lebih terperinci

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO BINA SOSIAL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 2015, telah ditetapkan Visi Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Kebijakan Umum Perumusan arah kebijakan dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Dasar Filosofi Hal yang menjadi dasar filosofi Pembangunan Daerah Kabupaten Banjar adalah, Baiman Bauntung Batuah, yang menjadi nilai luhur untuk diimplementasikan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan hasil rapat Koordinasi Daerah Pembangunan Perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

Pendahuluan. Latar Belakang

Pendahuluan. Latar Belakang Pendahuluan Latar Belakang Pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2008 2013 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Program kegiatan di lingkup BPMPT Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RINGKASAN RENCANA KERJA TA. 2017 DPAD KOTA TANGERANG TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telahaan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Kebijakan-kebijakan terkait dengan urusan perpustakaan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN Untuk memberikan gambaran yang jelas pada visi tersebut, berikut ada 2 (dua) kalimat kunci yang perlu dijelaskan, sebagai berikut : Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum mengenai

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 V i s i Visi Kabupaten Pandeglang untuk periode tahun 2016-2021 adalah: Terwujudnya Pandeglang Berkah melalui transformasi harmoni agrobisnis, maritimbisnis dan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan Permendagri 54/2010, visi dalam RPJMD ini adalah gambaran tentang kondisi Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan terwujud/tercapai pada akhir

Lebih terperinci