PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA LAGU PADA KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME)

Transkripsi

1 PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA LAGU PADA KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) Vicky Augusta Firdaus NPM: A.A. Sg. Laksmi Dewi,SH.,MH I Made Budiyasa,SH.,MH. ABSTRACT Copyright infringement songs that currently concern not to mention piracy through the media CD or DVD cassette, but also through the development of internet technology. Copyright infringement on the internet, either in the form of songs or video clips when this very concern. The large number of websites that provide free songs download, so easily get users quickly and free of charge on the internet. The writing of this law aims to acknowledge and answer the problems regarding the obstacles in the legal protection provided by Act No. 19 of 2002 on copyright and the law number 11 year 2008 about the information and electronic transactions to the creators and prevention efforts should be done in order not to breach copyright on songs and music on the internet. This research is a descriptive nature of normative research. The data source used is the secondary law of the data source. The data collected with technical studies library. From the results of this study, obtained the data that there is a large number of constraints in the protection of copyright on the song and music on the internet and efforts made to prevent the occurrence of violations of copyright songs and music on the internet media with socialization and cultivation of the habit to the community to understand the existing norms, provide the reprimand and the blocking against the website that facilitates illegal downloads. Keywords : Copyright, Internet, Music Piracy PENDAHULUAN Salah satu pemenuhan kebutuhan dalam masyarakat yang moderen sekarang ini adalah sarana hiburan, termasuk didalamnya musik atau lagu. Pada tingkat kehidupan masyarakat seperti sekarang ini lagu atau musik bukan lagi sekedar sarana hiburan yang hanya habis setelah dinikmati tanpa memberikan dampak apapun bagi pencipta maupun penikmatnya. Dalam perkembangannya, bidang lagu atau musik telah menjadi lahan yang kian subur dan juga menarik minat untuk industri perekaman ataupun untuk show business. Bagi setiap orang yang berkecimpung dalam dunia ini terutama 1

2 pihak yang berkaitan langsung dalam dunia permusikan seperti pencipta lagu maupun pemakai lagu (user), akan mendapat manfaat secara finansial serta kepopuleran. Hubungan antara pencipta lagu dan user biasanya dituangkan dalam bentuk perjanjian. Perjanjian atas hak cipta lagu ini oleh kalangan yang berhubungan erat dengan hak cipta lagu dinamakan Perjanjian Lisensi Hak Cipta Atas Lagu yang sesuai dalam pasal Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang No.19 tahun 2002 tentang Hak Cipta. Oleh karena itu tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan hak cipta kecuali atas izin pemegangnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran, bahwa untuk menciptakan suatu ciptaan bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Menciptakan suatu ciptaan diawali dengan mencari inspirasi terlebih dahulu kemudian menggunakan sebuah pemikiran untuk dapat mewujudkan suatu ciptaan. Dari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan yakni: bagaimana bentuk perlindungan hukum yang diberikan kepada pemegang hak cipta menurut Undang-Undang No.19 tahun 2002 dan bagaimanakah akibat hukum terhadap pelaku tindak pidana pembajakan lagu melalui internet menurut Undang-Undang No.19 tahun 2002? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penyebab timbulnya tindak pidana pembajakan lagu melalui sarana internet dan untuk mengetahui bagaimana dampak dan bagaimana perlindungan hukum bagi pemegang hak cipta serta bagaimana akibat hukumnya menurut Undang-Undang No.19 tahun METODE PENELITIAN Tipe penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah Tipe Penelitian Hukum Normatif yaitu dalam pengkajiannya berdasarkan bahanbahan hukum dari literatur dan merupakan sebagai suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Sedangkan Pendekatan Masalah yang digunakan adalah Pendekatan Perundang-Undangan yaitu 2

3 menelusuri perundang-undangan yang berkaitan dengan pokok masalah yang dikaji dan Pendekatan Masalah Konseptual yang digunakan untuk mencari arti sebuah istilah seperti Penegakan Hukum, Korban, Perlindungan Korban, Tindak Pidana Pembajakan Lagu melalui Sarana Internet, dan lain-lain dari Perundang- Undangan maupun literatur. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. PERLINDUNGAN HUKUM YANG DIBERIKAN KEPADA PEMEGANGHAK CIPTA Memperhatikan berbagai kasus pelanggaran HAKI yang terjadi dewasa ini, tersirat bahwa hukum seakan tidak lagi mampu menjadi penghalang atau pencegah terjadinya pelanggaran. Selain motif ekonomi, fenomena ini tampaknya juga dilatarbelakangi oleh kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi yang tidak sebanding dengan ancaman hukum yang ditentukan. Dalam Pasal 72 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta ditentukan bahwa siapapun yang dengan sengaja tanpa hak melakukan pelanggaran terhadap Hak Cipta dikenakan sanksi pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,- (lima milyar rupiah). Pengaturan terhadap pelanggaran Hak Cipta tidak hanya diatur dalam Undang - Undang Nomor 19 Tahun 2002, tetapi juga diatur dalam Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Namun pada kenyataannya yang terjadi adalah pemerintah khususnya pihak Kementrian Komunikasi dan Informatika hanya mampu mengambil langkah pemblokiran, yang kemudian langkah tersebut juga tidak mengurangi adanya pelanggaran hak cipta yang terjadi di Indonesia. 2. AKIBAT HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBAJAKAN LAGU MELALUI INTERNET Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta telah mengatur dan menyediakan dua sarana hukum yang dapat dipergunakan untuk menindak pelaku pelanggaran terhadap Hak Cipta di media internet, yaitu melalui sarana 3

4 instrumen hukum pidana dan hukum perdata, bahkan, dalam Undang-Undang Hak Cipta, penyelesaian sengketa di bidang hak cipta dapat dilakukan di luar pengadilan melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa lainnya untuk mengajukan gugatan ganti rugi. Pengaturan terhadap pelanggaran Hak Cipta tidak hanya diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002, tetapi juga diatur dalam Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE). dalam pasal 48 ayat 1 dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,00 (dua miliar rupiah). Di dalam Undang-Undang Hak Cipta sebuah karya cipta akan mendapatkan perlindungan hukum apabila ciptaan setiap karya pencipta dapat menunjukkan keasliannya. SIMPULAN DAN SARAN Adapun kesimpulan yang dikemukakan yakni: 1. Suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai pelanggaran hak cipta atas lagu atau musik melalui Internet, apabila perbuatan tersebut melanggar hak khusus dari pencipta atau pemegang hak cipta yaitu Memperbanyak karya cipta lagu orang lain, Memanfaatkan karya cipta lagu atau musik dari hasil download ilegal, Menyiarkan, memamerkan atau memposting karya lagu atau music orang lain. 2. Akibat hukum yang ditimbulkan oleh pelanggaran hak cipta atas karya lagu atau musik melalui Internet dapat berimplikasi baik secara pidana maupun perdata. Secara pidana tindakan penggandaan karya cipta lagu atau musik yang dilakukan tanpa seizin pencipta atau pemegang hak cipta lagu tersebut dapat dikenakan sanksi penjara dan denda. Secara perdata, pelanggaran hak cipta lagu atau musik ini dapat dilakukan penuntutan ganti rugi atas kerugian materiil dan immateriil dari pencipta atau pemegang hak cipta lagu tersebut. 4

5 3. Perlindungan hukum bagi pencipta atau pemegang hak cipta lainnya dari sebuah lagu untuk melindungi hak eksklusif terkait lagu dapat dilakukan dengan perlindungan hukum secara preventif maupun perlindungan hukum secara represif. tindakan represif yang dilakukan dapat melalui jalur non litigasi maupun litigasi. Jalur non litigasi yang dapat ditempuh yakni dengan alternatif penyelesaian sengketa seperti konsulltasi, negosiasi, mediasi maupun konsiliasi serta dapat melalui pula jalur arbitrase sebagaimana diatur dalam Pasal 65 UUHC Sedangkan jalur litigasi yang dapat ditempuh yakni dengan melakukan gugatan perdata sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 56 UUHC 2002, selain itu dapat menempuh jalur pidana yanng ketentuan hukumnya diatur dalam Pasal 72 ayat (1), (2), (5) dan (6) UUHC 2002 dan Pasal 48 ayat (2). SARAN-SARAN Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan yakni: 1. Dalam rangka memberikan jaminan perlindungan hukum bagi pemegang hak cipta lagu, maka dipandang perlu untuk dilakukan sosialisasi yang menyeluruh dilakukan oleh Pemerintah, baik terhadap aparat penegak hukum dan masyarakat luas, yang akhirnya akan menumbuhkan kesadaran dan sikap menghargai hasil karya orang lain. 2. Agar Pemerintah berupaya agar UUHC dapat lebih ditaati, perlu menetapkan sanksi yang lebih berat di dalam UUHC terhadap pelanggar hak cipta/pembajak, sehingga memberikan jaminan yang pasti terhadap pencipta atau pemegang hak cipta lagu 3. Hendaknya peranan Pemerintah dalam menangani pelanggaran Hak cipta lagu, khususnya dalam kasus-kasus pembajakan CD/VCD lebih ditingkatkan dan bertindak tegas bagi para pembajak agar tidak lolos dari sanksi hukum. DAFTAR PUSTAKA H. OK. Saidin, S.H., M.Hum., Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual Intellectual Property Rights, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Hlm:

6 Adrian Sutedi, S.H., M.H., Hak Atas Kekayaan Intelektual, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), Hlm: 116. Elyta Ras Ginting, Hukum Hak Cipta Indonesia, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2012), Hlm.264. Otto Hasibuan, Hak Cipta di Indonesia, Tinjauan Khusus Hak Cipta Lagu, Neighbouring Rights dan Collecting Society, (PT. Alumni, 2008), Hlm: 65. Undang-Undang RI No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU-ITE). Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak cipta. Denpasar, Agustus 2017 Telah Disetujui Oleh Pembimbing I Pembimbing II A.A. Sg. Laksmi Dewi,SH.,MH I Made Budiyasa,SH.,MH. NIK NIK