P r o s p e k t u s GO PUBLIC. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "P r o s p e k t u s GO PUBLIC. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk"

Transkripsi

1 PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Kantor Pusat Gedung Menara Suara Merdeka, Lantai 16 Jl Pandanaran No.30 Semarang 50134, Indonesia Telepon: (+6224) Faksimili: (+6224) Website: GO PUBLIC Pabrik Jl Soekarno Hatta km 28 Kecamatan Bergas, Klepu Semarang 50552, Indonesia Telepon: (+62298) Faksimili: (+62298) Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk P r o s p e k t u s Tanggal Efektif : 10 Desember 2013 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 17 Desember 2013 Masa Penawaran Umum : Desember 2013 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 17 Desember 2013 Tanggal Penjatahan : 16 Desember 2013 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 18 Desember 2013 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL TBK ( PERSEROAN ) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA. PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam bidang usaha industri jamu dan farmasi Berkedudukan di Semarang, Indonesia Kantor Pusat: Gedung Menara Suara Merdeka, Lantai 16 Jl Pandanaran No.30 Semarang 50134, Indonesia Telepon: (+6224) Faksimili: (+6224) Website: Pabrik: Jl Soekarno Hatta km 28 Kecamatan Bergas, Klepu Semarang 50552, Indonesia Telepon: (+62298) Faksimili: (+62298) PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sejumlah (satu miliar lima ratus juta) saham biasa atas nama yang merupakan saham baru atau sekitar 10% (sepuluh persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp580 (lima ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham ( FPPS ). Nilai Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebesar Rp (delapan ratus tujuh puluh miliar Rupiah). Seluruh pemegang saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ( UUPT ). Berdasarkan Akta Perseroan No. 33 tanggal 18 September 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, Perseroan melaksanakan program Employee Stock Allocation ( ESA ) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi lengkap mengenai program ESA dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini menjamin seluruh penawaran saham secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) sesuai porsi penjaminan saham masing-masing. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Kresna Graha Sekurindo Tbk PENJAMIN EMISI EFEK PT Mandiri Sekuritas PT Buana Capital PT Danasakti Securities PT Equity Securities Indonesia PT HD Capital Tbk PT Indo Mitra Securities PT Jasa Utama Capital PT Lautandhana Securindo PT Mega Capital Indonesia PT NISP Sekuritas PT Panca Global Securities Tbk PT Phillip Securities Indonesia PT Sucorinvest Central Gani PT Victoria Securities Indonesia PT Valbury Asia Securities PT Waterfront Securities Indonesia PT Yulie Sekurindo Tbk RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO FLUKTUASI HARGA BAHAN BAKU DIKARENAKAN FAKTOR ALAM. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN, YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK AKAN MENJADI TIDAK LIKUID. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSIKAN APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN PERDANA INI, SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ( KSEI ). Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 11 Desember 2013

2 Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta dengan surat Nomor 031/IPO/X/2013 pada 10 Oktober 2013, sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 1995, Tambahan Nomor 3608 (selanjutnya disebut UUPM ) beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya dan perubahannya. Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, direncanakan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada 24 Juli 2013, apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan BEI, antara lain mengenai jumlah Pemegang Saham baik perorangan maupun lembaga di BEI dan masing-masing Pemegang Saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila Perseroan tidak memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan BEI, maka Penawaran Umum ini batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai UUPM. Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini telah menjadi efektif pada tanggal 10 Desember Seluruh Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua keterangan, data, laporan, dan kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia, kode etik, norma, dan standar profesinya masing-masing. Sehubungan Penawaran Umum ini, setiap pihak terafiliasi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. PT Kresna Graha Sekurindo Tbk dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan pihak terafiliasi Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai definisi Afiliasi dalam UUPM. Selanjutnya mengenai hubungan afiliasi dapat dilihat pada Bab XIV tentang Penjamin Emisi Efek dan Bab XV tentang Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal. PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA PROSPEKTUS INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

3 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN i iii ix BAB I PENAWARAN UMUM 1 BAB II RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM 5 BAB III PERNYATAAN LIABILITAS 8 BAB IV IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 14 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Umum Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan dan Operasi Perseroan Keuangan Manajemen Risiko 33 BAB VI RISIKO USAHA 35 BAB VII KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 40 BAB VIII KETERANGAN TENTANG PERSEROAN Riwayat Singkat Perseroan Izin Usaha Perseroan Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Sumber Daya Manusia (SDM) Struktur Organisasi Perseroan Keterangan Mengenai Entitas Anak Hubungan Kepemilikan, Pengurusan, dan Pengawasan Perseroan dengan Entitas Anak Transaksi dengan Pihak Terafiliasi Asuransi Perjanjian-perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga Perkara-Perkara yang Dihadapi Perseroan Daftar Aset Tetap Perseroan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) 77 i

4 BAB IX KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN Umum Keunggulan Kompetitif Strategi Usaha Kegiatan Usaha Keterangan tentang Produk Perseroan Manajemen Bahan Baku Proses Produksi Distribusi dan Kegiatan Pemasaran Persaingan Usaha Prospek Usaha Penelitian dan Pengembangan Bisnis Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Sertifikat dan Penghargaan 111 BAB X SEKILAS INDUSTRI OBAT HERBAL DI INDONESIA 114 BAB XI EKUITAS 128 BAB XII KEBIJAKAN DIVIDEN 130 BAB XIII PERPAJAKAN 131 BAB XIV PENJAMINAN EMISI EFEK 135 BAB XV LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM 137 BAB XVI PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 143 BAB XVII LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 165 BAB XVIII LAPORAN PENILAI INDEPENDEN 289 BAB XIX ANGGARAN DASAR PERSEROAN 303 BAB XX PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 324 BAB XXI PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 330 ii

5 DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi Berarti pihak sebagaimana didefinisikan dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya yaitu: a) Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal; b) Hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut; c) Hubungan antara dua perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau komisaris yang sama; d) Hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e) Hubungan antara dua perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f) Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Agen Penjualan Anak Perusahaan/ Entitas Anak Bank Kustodian Bapepam dan LK BAE BPOM Berarti pihak yang membantu Penjamin Emisi Efek untuk menjual Saham yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum, baik yang dilakukan di dalam negeri atau di luar negeri. Berarti perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan saham baik secara langsung maupun tidak langsung dengan jumlah sekurang-kurangnya 50% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan yang bersangkutan dan/atau perusahaan-perusahan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai Prinsip Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari OJK(dahulu Bapepam dan LK) untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam UUPM. Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Ayat 1 UUPM dan Keputusan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. Berarti Biro Administrasi Efek, yaitu PT Sirca Datapro Perdana, berkedudukan di Jakarta, sebagai pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan administrasi saham dalam rangka Penawaran Umum. Berarti Badan Pengawas Obat dan Makanan. BEI Berarti PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di Jakarta, (atau pengganti atau penerus haknya), merupakan bursa efek sebagaimana dimaksud dalam UUPM, dimana saham-saham Perseroan akan dicatatkan. BNRI CPOB CPOTB CSR DPS Berarti Berita Negara Republik Indonesia. Berarti singkatan dari Cara Pembuatan Obat yang Baik. Berarti singkatan dari Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik. Berarti Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan. Berarti Daftar Pemegang Saham yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham Perseroan. iii

6 DPPS Berarti Daftar Pemesanan Pembelian Saham, daftar yang memuat nama-nama pemesan dan jumlah Saham yang Ditawarkan yang dipesan dan disusun berdasarkan FPPS yang dibuat oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek. Efektif Berarti efektifnya Pernyataan Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tertanggal 29 Mei 2009 (untuk selanjutnya disebut Peraturan No. IX.A.2 ). Emisi ESA FKP FPPS Harga Penawaran Hari Bank Hari Bursa Hari Kalender Hari Kerja Kemenkes Kemenkumham Konfirmasi Tertulis KSEI Berarti tindakan Perseroan untuk menawarkan Saham yang Ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum pada Pasar Perdana guna dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek. Berarti singkatan dari Employee Stock Allocation atau Program Alokasi Saham Karyawan. Berarti Formulir Konfirmasi Penjatahan, formulir yang merupakan konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan Saham di Pasar Perdana. Berarti Formulir Pemesanan Pembelian Saham, formulir pemesanan pembelian Saham asli yang harus dibuat dalam rangkap 5 (lima) yang masing-masing harus diisi lengkap, dibubuhi tanda tangan asli dan diajukan oleh calon pembeli kepada Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham yang Ditawarkan. Berarti harga tiap Saham yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum, yaitu sebesar Rp580 (lima ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham.yang besarnya akan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan yang akan dituangkan kemudian dalam Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Berarti hari kerja bank, yaitu hari saat Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank. Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai hari Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek. Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai kalender Gregorian tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktuwaktu oleh Pemerintah. Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa. Berarti Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (dahulu bernama Departemen Kesehatan). Berarti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Berarti surat konfirmasi yang dikeluarkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk kepentingan Pemegang Rekening di pasar sekunder. Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia berkedudukan di Jakarta yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sesuai Peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. iv

7 Manajer Penjatahan Masa Penawaran Masyarakat OJK Pemerintah Para Pemesan Khusus Pasar Perdana Pemegang Rekening Pemegang Saham Pendiri Penawaran Awal Penawaran Umum Penitipan Kolektif Berarti PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang bertanggung jawab atas penjatahan Saham yang Ditawarkan menurut syaratsyarat yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum (untuk selanjutnya disebut Peraturan No. IX.A.7 ). Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk mengajukan pemesanan saham yang ditawarkan sebagaimana diatur dalam FPPS dan Bab XX mengenai Persyaratan Pemesanan Pembelian Saham. Berarti perorangan dan/atau badan-badan, baik warga negara Indonesia/badan hukum Indonesia maupun warga negara asing/badan hukum asing baik bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri, dengan memperhatikan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal. Berarti Otoritas Jasa Keuangan, lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Sejak 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dari Bapepam dan LK ke OJK, sesuai Pasal 55 UU No. 21 tahun 2011, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia. Berarti anggota karyawan yang berhak untuk melakukan pemesanan saham dalam Penawaran Umum ini berdasarkan Program ESA. Berarti penawaran dan penjualan Saham yang Ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat selama Masa Penawaran sebelum Saham yang Ditawarkan tersebut dicatatkan pada Bursa Efek. Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek di KSEI atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek. Berarti Ny. Desy Sulistio, Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Ny. Sandra Linata Hidajat dan David Hidayat Berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal, dan/atau Info Memo (jika ada) yang didistribusikan segera setelah diumumkannya Prospektus Ringkas di surat kabar, yang bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas Saham yang Ditawarkan dan/atau perkiraan Harga Penawaran efek sesuai Peraturan No. IX.A.8 Lampiran Keputusan No. Kep- 41/PM/2000 tanggal tentang Prospektus Awal dan Info Memo (jika ada) (untuk selanjutnya disebut Peraturan No. IX.A.8 ) dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2. Berarti Penawaran Umum Perdana Saham Yang Ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya dan ketentuan lain yang berhubungan, serta ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Berarti penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili KSEI. v

8 Penjamin Emisi Efek Berarti pihak yang membuat kontrak/perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham bagi kepentingan Perseroan, menjamin penjualan Saham Yang Ditawarkan dan melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum Perdana Saham kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan Bagian Penjaminan masing-masing, dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Penjamin Pelaksana Emisi Efek Pernyataan Pendaftaran Pernyataan Efektif Perubahan Perjanjian/Addendum Perjanjian Perjanjian Pendaftaran Efek di KSEI Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Perseroan Prospektus Berarti pihak yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Penawaran Umum, yang dalam hal ini adalah PT Kresna Graha Sekurindo Tbk dan PT Mandiri Sekuritas. Berarti yang wajib disampaikan kepada OJK oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, sebelum Perseroan melakukan penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 19 UUPM juncto Bapepam No. IX.C.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep- 42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum (untuk selanjutnya disebut Peraturan No. IX.C.1 ) dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan No. IX.A.2. Berarti pernyataan OJK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif: (i) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal diterimanya Pernyataan Pendaftaran oleh OJK secara lengkap atau (ii) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal perubahan Pernyataan Pendaftaran yang terakhir disampaikan Perseroan kepada OJK, atau (iii) pada tanggal lain berdasarkan pernyataan efektif dari Ketua OJK yang menyatakan bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2 sehingga Perseroan melalui para Penjamin Emisi Efek berhak menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berarti perubahan-perubahan dan/atau penambahan-penambahan dan/atau pembaharuan-pembaharuan dari perjanjian yang merupakan kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian. Berarti dokumen Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP- 0024/PE/KSEI/0713 tanggal 16 Juli 2013, dibuat di bawah tangan, antara Perseroan dengan KSEI. Berarti Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk No. 21 tanggal 9 Oktober 2013, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, beserta segenap perubahan dan/atau penambahan dan/atau pembaharuan yang dibuat di kemudian hari. Berarti PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan peraturan perundangundangan Negara Republik Indonesia, berkedudukan dan berkantor pusat di Semarang. Berarti dokumen tertulis final yang dipersiapkan oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam rangka Penawaran Umum dan memuat seluruh informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan serta Saham yang Ditawarkan dalam bentuk dan isi sesuai Peraturan Bapepam No. IX.C.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas dalam Rangka Penawaran Umum (untuk selanjutnya disebut Peraturan No. IX.C.2 ). vi

9 Prospektus Awal Rekening Efek Rekening Penawaran Umum RUPS Saham Saham Baru Saham Yang Ditawarkan Surat Saham Sindikasi Penjamin Emisi Efek Tanggal Distribusi Tanggal Pencatatan Tanggal Pengembalian Tanggal Penjatahan Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam rangka Penawaran Umum dan memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai jumlah Saham yang Ditawarkan, Harga Penawaran Saham dari Saham Yang Ditawarkan, penjaminan emisi efek atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan, sesuai dengan Peraturan No. IX.A.8 dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2. Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik Pemegang Saham yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian, atau Perusahaan Efek, berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani oleh Pemegang Saham. Berarti rekening yang dibuka atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menampung dana yang diterima dari investor. Berarti Rapat Umum Pemegang Saham. Berarti saham yang dikeluarkan oleh Perseroan, termasuk Saham yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum. Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) yang akan dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan dalam jumlah sebesar (satu miliar lima ratus juta) saham untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum dan akan dicatatkan pada Bursa Efek. Berarti Saham Baru yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat oleh Para Penjamin Emisi Efek melalui Penawaran Umum, yang selanjutnya akan dicatatkan pada Bursa Efek pada Tanggal Pencatatan. Berarti surat saham dan/atau surat kolektif saham sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Berarti Penjamin Emisi Efek lainnya (di luar PT Kresna Graha Sekurindo Tbk dan PT Mandiri Sekuritas), yang dapat dibentuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan memperhatikan hasil Penawaran Awal, dengan memberitahukan kepada Perseroan, yang selanjutnya akan ditunjuk oleh Perseroan dalam Perubahan Perjanjian. Berarti tanggal yang sama dengan tanggal pembayaran, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah Tanggal Penjatahan, dimana Saham Yang Ditawarkan didistribusikan secara elektronik oleh KSEI kepada Pemegang Rekening. Berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan pada Bursa Efek, dalam waktu paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal Distribusi, yang kepastian tanggalnya akan ditentukan dalam Addendum Perjanjian. Berarti tanggal pengembalian uang kepada para pemesan Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Para Penjamin Emisi Efek, yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau karena Penawaran Umum dibatalkan atau ditunda, dan waktunya selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja. Berarti tanggal yang disetujui Perseroan bersama-sama Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yaitu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah berakhirnya Masa Penawaran, yang akan ditentukan dalam Prospektus. vii

10 TBNRI UKM UKL UPL UUPM UUPT atau Undang-Undang Perseroan Terbatas UU WDP Berarti singkatan dari Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Berarti singkatan dari Usaha Kecil dan Menengah. Berarti Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup. Berarti Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 tahun 1995, berikut peraturanperaturan pelaksanaannya. Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4756, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 tahun 2007, berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya. Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan yang dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara No. 3214, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 7 tahun 1982, berikut peraturanperaturan pelaksanaannya. viii

11 RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca, dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah disajikan sesuai Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN Perseroan berdiri pada 1975 dan berkedudukan di Semarang dengan nama PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul dengan kegiatan usaha utamanya bergerak dalam bidang usaha industri farmasi dan jamu serta perdagangan umum. Perseroan didirikan berdasarkan Akta No. 21 tanggal 18 Maret 1975, dibuat di hadapan Kahirman Gondodiwirjo, SH, Notaris di Semarang, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. Y.A.5/84/16 tanggal 30 Januari 1981, dan telah didaftarkan dalam register umum di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang No. 28/2000/II tanggal 28 Februari 2000, serta diumumkan dalam BNRI No. 39 tanggal 16 Mei 2000, TBNRI No. 2440/2000. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul No. 53 tanggal 11 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 20 Juni 2013, serta telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 20 Juni 2013, dimana para pemegang saham menyetujui untuk mengubah status Perseroan dari Perseroan Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas Terbuka dan menambah kegiatan usaha Perseroan, serta menyesuaikan seluruh Anggaran Dasar dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik (untuk selanjutnya disebut Peraturan No. IX.J.1 ) serta peraturan pelaksanaannya, yang mengakibatkan perubahan nama Perseroan menjadi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk bertalian dengan Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk No. 33 tanggal 18 September 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September 2013 dan pemberitahuan perubahan anggaran dasar telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dalam Surat No. AHU- AH tanggal 9 Oktober 2013 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 9 Oktober 2013 berkenaan dengan penegasan kembali status perseroan menjadi perusahaan terbuka, menyetujui alokasi saham sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah penerbitan saham baru dalam rangka program Employee Stock Allocation (ESA), dan merubah pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. 2. PENAWARAN UMUM Jumlah Saham yang Ditawarkan : (satu miliar lima ratus juta) Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham Harga Penawaran : Rp580 (lima ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham Jumlah Penawaran Umum : Rp (delapan ratus tujuh puluh miliar Rupiah). Masa Penawaran Umum : Desember 2013 Tanggal Pencatatan di BEI : 18 Desember 2013 Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini seluruhnya terdiri dari Saham Baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan hak yang saham dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus, dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. ix

12 Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut Keterangan Nilai Nominal Rp100 per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Ny. Desy Sulistio ,00 Irwan Hidayat ,00 Sofyan Hidayat ,00 Johan Hidayat ,00 Ny. Sandra Linata Hidajat ,00 David Hidayat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham Dalam Portepel Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sebesar (satu miliar lima ratus juta) Saham Biasa Atas Nama, dengan nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada Masyarakat. Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp580 (lima ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh saat mengajukan FPPS. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp (delapan ratus tujuh puluh miliar Rupiah). PROGRAM ALOKASI SAHAM KARYAWAN (EMPLOYEE STOCK ALLOCATION) Program Employee Stock Allocation (ESA) atau alokasi saham karyawan ini merupakan program pemberian jatah pasti saham yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan kepada karyawan Perseoan yang telah memenuhi kualifikasi dari Perseroan ( Peserta ESA ) dengan ketentuan bahwa Direksi, Dewan Komisaris dan atau Pemegang Saham utama Perseroan tidak diperkenankan untuk mengikuti program ESA. Berdasarkan Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk No. 33 tanggal 18 September 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, pemegang Saham telah menyetujui mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari Saham Yang Ditawarkan, dalam rangka program ESA dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini telah terjual dan program ESA seperti dijelaskan di atas telah diimplementasikan, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut : Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar , ,00 Pemegang Saham: Ny. Desy Sulistio , ,00 Irwan Hidayat , ,00 Sofyan Hidayat , ,00 Johan Hidayat , ,00 Ny. Sandra Linata Hidajat , ,00 David Hidayat , ,00 Masyarakat ,00 ESA ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor , ,00 Saham dalam Portepel x

13 Bersamaan dengan pencatatan Saham Baru yang berasal dari Penawaran Umum sejumlah (satu miliar lima ratus juta) saham biasa atas nama atau sebesar 10% (sepuluh persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sesudah Penawaran Umum, maka Perseroan atas nama pemegang saham lama akan mencatatkan (tiga belas miliar lima ratus juta) saham biasa atas nama milik pemegang saham sebelum Penawaran Umum pada Bursa Efek. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan Perseroan di BEI adalah sejumlah (lima belas miliar) saham, atau sejumlah 100% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana ini. 3. RENCANA PENGGUNAAN DANA Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut: 1. Sekitar 56% akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan, yaitu untuk meningkatkan jumlah persediaan bahan baku dan pembantu serta barang jadi Perseroan. 2. Sekitar 42% akan digunakan untuk investasi dengan rincian sebagai berikut: a. Sekitar 55% akan digunakan untuk investasi Perseroan dalam pembelian tanah dan pembangunan pabrik baru beserta dengan pembelian fasilitas penunjangnya, yang keduanya terletak di wilayah Semarang dan ditujukan untuk mendukung kegiatan produksi Tolak Angin dengan rincian sebagai berikut: Sekitar 6% akan digunakan untuk pembelian tanah; Sekitar 44% akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru; dan Sekitar 50% akan digunakan untuk pembelian mesin dan fasilitas penunjang. Perseroan berencana untuk membeli tanah seluas ±10 Ha, dimana pada saat ini Perseroan tengah berada dalam tahap negosiasi dengan beberapa pihak dalam kaitannya dengan proses pembelian tanah, pendirian pabrik baru sekaligus pembelian fasilitas penunjang pabrik tersebut. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan para pihak yang akan melakukan negosiasi/transaksi dengan Perseroan. Proses pembangunan pabrik baru ditargetkan dapat diselesaikan secara bertahap hingga akhir tahun 2016, dimana pada tahun 2014 ditargetkan beberapa mesin sudah dapat beroperasi, sehingga pada tahun 2015 ditargetkan dapat meningkatkan kapasitas produksi produk Tolak Angin sekitar 100%. b. Sekitar 21% akan digunakan untuk investasi pada Entitas Anak yaitu PT Muncul Mekar dalam rangka pembelian tanah seluas ± m 2 untuk pembangunan gudang barang jadi beserta dengan fasilitas penunjangnya yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dengan rincian sebagai berikut: Sekitar 16% akan digunakan untuk pembelian tanah; Sekitar 71% akan digunakan untuk pembangunan gudang barang jadi; dan Sekitar 13% akan digunakan untuk pembelian fasilitas penunjang. Mekanisme penggunaan dana akan dilakukan Perseroan melalui peningkatan modal kepada PT Muncul Mekar. Pembelian tanah dan pembangunan gudang tersebut diharapkan dapat selesai paling lambat c. Sekitar 24% akan digunakan untuk investasi pada Entitas Anak yaitu PT Semarang Herbal Indo Plant dalam rangka pembangunan pabrik ekstraksi dan pembelian mesin ekstraksi dan peralatan penunjang produksi lainnya, yang diantaranya berupa mesin ekstraksi bahan baku untuk menunjang kegiatan operasional pada Perseroan beserta fasilitas penunjangnya dengan rincian sebagai berikut: Sekitar 7% akan digunakan untuk pembangunan pabrik ekstraksi; dan Sekitar 93% akan digunakan untuk pembelian mesin ekstraksi dan fasilitas penunjang produksi lainnya. Mesin yang akan dibeli diharapkan dapat mulai beroperasi secara bertahap sejak akhir 2014 sehingga diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi sekitar 300%. Saat ini, Perseroan masih dalam tahap negosiasi pembelian mesin serta mengenai jumlah unit mesin tersebut dengan beberapa pihak yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. Mekanisme penggunaan dana akan dilakukan Perseroan melalui peningkatan modal kepada PT Semarang Herbal Indo Plant. xi

14 3. Sekitar 2% akan digunakan untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi pada Perseroan yang berguna untuk mengoptimalkan sistem teknologi informasi Perseroan. Saat ini, Perseroan masih dalam tahap negosiasi pembelian sistem informasi dan komputerisasi dengan beberapa pihak yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. Pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi diharapkan dapat selesai paling lambat KEGIATAN USAHA PERSEROAN Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar terakhir Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk No. 53 tanggal 11 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 20 Juni 2013, dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013, tanggal 20 Juni 2013, bertalian dengan Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk No. 33 tanggal 18 September 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September 2013 dan pemberitahuan perubahan anggaran dasar telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dalam Surat No. AHU-AH tanggal 9 Oktober 2013 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 9 Oktober 2013, ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan adalah bergerak dalam bidang industri jamu dan farmasi, perdagangan, pengangkutan darat, jasa, dan pertanian. a. Produksi Perseroan dalam mengembangkan usaha pembuatan jamu yang baik, telah mendorong Perseroan untuk lebih berkonsentrasi dalam menjaga kualitas dan inovatif dalam mengembangkan produk-produk. Pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik. Untuk mewujudkan tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk baru selalu didahului studi literatur maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanan, khasiat maupun sampling pasar. Untuk memberikan jaminan kualitas, setiap langkah produksi mulai dari barang datang, hingga produk sampai ke konsumen, dilakukan di bawah pengawasan mutu yang ketat. b. Pemasaran Hingga diterbitkannya Prospektus ini, cakupan wilayah distribusi dan pemasaran produk Perseroan terdiri dari 3 kantor pemasaran (stock point) yang terletak di Tambun, Surabaya dan Semarang, 108 sub distributor dan ± grosir diseluruh wilayah Indonesia. 5. KEUNGGULAN KOMPETITIF Perseroan merupakan salah satu perusahaan jamu yang berkapasitas besar di Indonesia, bersama dengan Entitas Anak mempunyai unit-unit produksi di Jawa Tengah dan jaringan distribusi yang luas di seluruh wilayah Indonesia. Produk Perseroan juga sudah di impor oleh beberapa negara. Keunggulan kompetitif Perseroan antara lain adalah sebagai berikut: 1. Perseroan telah berpengalaman dan fokus dalam bidang obat-obat alami, makanan-minuman kesehatan dan pengolahan bahan-bahan alam selama 72 tahun. 2. Berdasarkan Sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik ( CPOTB ) No.008/CPOTB/02/3/XI/2000, No.009/CPOTB/02/3/XI/2000, No.010/CPOTB/02/3/XI/2000, No.011/CPOTB/02/3/XI/2000 dan No.012/CPOTB/02/3/XI/2000 yang diberikan oleh Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia pada tanggal 11 November 2000 dan Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik ( CPOB ) No. 2181/CPOB/A/XI/00, No. 2182/CPOB/A/XI/00, No.2183/CPOB/A/XI/00, No. 2184/CPOB/XI/00, yang diberikan oleh Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 7 Nopember 2000, Perseroan mempunyai izin sebagai pabrik jamu dan pabrik farmasi yang ramah lingkungan. Perseroan adalah satu-satunya perusahaan jamu yang mempunyai standar farmasi. xii

15 3. Perseroan mempunyai fasilitas pengolahan bahan baku sendiri dengan bahan-bahan jamu herbal yang sebagian besar berasal dari supplier lokal, hasil kerjasama dengan 102 kelompok tani yang telah terjalin sejak Produk-produk utama perseroan telah melalui penelitian dan mendapat sertifikat penelitian untuk keamanan dan uji khasiat sebagai bentuk tanggung jawab perseroan kepada konsumen 5. Produk-produk utama Perseroan adalah salah satu pemimpin pasar. 6. Perseroan adalah Perusahaan yang inovatif dan progresif. 7. Perseroan mempunyai 108 distributor lokal yang telah dibangun sejak 1972 yang sebagian berasal dari UKM dan distributor di beberapa negara. 8. Perseroan mempunyai SDM yang loyal, berdedikasi serta berpengalaman dalam bidang research & development dan produksi, untuk industri bahan-bahan alam dan makanan-minuman kesehatan. 6. STRATEGI USAHA PERSEROAN Kedepannya Perseroan mempunyai rencana untuk melakukan investasi antara lain untuk: Pembelian tanah dan bangunan serta perluasan pabrik. Investasi pada Entitas Anak yaitu PT Muncul Mekar dalam rangka pembelian tanah dan pembangunan gudang. Investasi pada Entitas Anak yaitu PT Semarang Herbal Indo Plant dalam rangka pembelian mesin. Pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi pada Perseroan. Hal ini dilakukan Perseroan untuk mendukung peningkatan penjualan dan kegiatan operasional Perseroan. Pada masa depan, Perseroan merencanakan akan meningkatkan penjualan produk tolak angin, produk kopi dan susu serta produk alang sari. 7. KEBIJAKAN DIVIDEN Dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dari waktu ke waktu dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Perseroan merencanakan untuk membayar dividen tunai secara kas kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun dengan jumlah minimum 20% (duapuluh persen) dari laba tahun berjalan Perseroan mulai tahun buku Penentuan waktu, jumlah, dan bentuk pembayaran dividen tersebut, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan, namun tidak terdapat kepastian bahwa Perseroan akan dapat membayarkan dividen pada tahun ini ataupun pada tahun-tahun mendatang. Keputusan Direksi Perseroan dalam memberikan rekomendasi pembayaran dividen tergantung pada: a. Hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan; b. Perkiraan kinerja keuangan dan kebutuhan modal kerja Perseroan; c. Prospek usaha Perseroan di masa datang; d. Belanja modal dan rencana investasi Perseroan lainnya; e. Perencanaan investasi dan pertumbuhan lainnya; dan f. Kondisi ekonomi dan usaha secara umum dan faktor-faktor lainnya yang dianggap relevan oleh Direksi Perseroan serta ketentuan pembatasan mengenai pembayaran dividen berdasarkan perjanjian terkait. Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham. Apabila pembayaran dividen telah diputuskan, maka dividen tersebut akan dibayarkan dalam Rupiah kepada para Pemegang Saham pada tanggal pencatatan atas sejumlah penuh dividen yang disetujui, dan dikenakan pajak penghasilan (withholding tax) yang berlaku di Indonesia. Dividen yang diterima oleh Pemegang Saham asing akan dikenai pajak penghasilan (withholding tax) sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia, yang saat ini adalah sebesar 20%. Kebijakan Perseroan dalam pembagian dividen akan diputuskan para Pemegang Saham dalam RUPS Tahunan. Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen dapat dilihat pada Bab XII dalam Prospektus ini. xiii

16 8. RISIKO USAHA Calon investor harus mempertimbangkan dengan cermat faktor-faktor risiko berikut ini, serta informasi-informasi lainnya yang disebutkan dalam Prospektus ini, sebelum melakukan investasi dalam Saham Perseroan. Risiko-risiko yang dijelaskan di bawah ini bukan satu-satunya risiko yang dapat mempengaruhi harga saham Perseroan. Risiko-risiko lain yang saat ini tidak Perseroan ketahui atau yang saat ini tidak dianggap penting juga dapat mengganggu bisnis, arus kas, hasil usaha, kondisi keuangan, atau prospek usaha Perseroan. Selain itu, investasi dalam efek dari perusahaan-perusahaan di negara berkembang seperti Indonesia mengandung risiko yang mungkin berbeda dengan investasi pada efek di perusahaanperusahaan di negara lain dengan keadaan ekonomi yang lebih maju. Apabila terjadi perubahan kondisi perekonomian, sosial dan politik secara global, terdapat kemungkinan harga Saham Perseroan di pasar modal dapat turun dan para investor dapat menghadapi potensi kerugian investasi. Risiko-risiko yang diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko material bagi Perseroan dan Entitas Anak serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak. A. Risiko Usaha yang Berhubungan dengan Kegiatan Operasional 1. Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku dikarenakan Faktor Alam. 2. Risiko Ketergantungan pada Tim Manajemen Senior 3. Risiko Persaingan Usaha. 4. Risiko Jaringan Distribusi dan Mata Rantai Pasokan (Supply Chain). 5. Risiko Kegagalan Marketing Campaign atas Produk-Produk Perseroan. 6. Risiko Kerusakan Mesin dan Peralatan. 7. Risiko Produk Rusak dan Penarikan Produk dari Pasar. 8. Risiko Sumber Daya Manusia. 9. Risiko Pemogokan Tenaga Kerja. 10. Risiko Terjadinya Bencana Alam dan Kebakaran. B. Risiko Usaha yang Berhubungan dengan Kondisi di Indonesia 1. Risiko Perubahan Kebijakan atau Peraturan Pemerintah. 2. Fluktuasi Nilai Rupiah dapat Berdampak Negatif terhadap Kinerja Keuangan dan Investasi Perseroan. 3. Kondisi Sosial, Ekonomi, Politik, dan Keamanan. C. Risiko yang Berkaitan dengan Investasi pada Saham Perseroan 1. Jumlah Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum relatif terbatas. 2. Harga Saham yang berfluktuasi. 3. Risiko pasar modal di Indonesia. 4. Risiko pembatasan kepentingan non-pengendali. 5. Risiko dilusi. 6. Kemampuan perseroan untuk membayar dividen di masa datang. 7. Risiko transaksi benturan kepentingan. 9. PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN Sampai dengan tanggal diterbitkan Prospektus ini, Perseroan tidak pernah tersangkut perkara perdata dan / atau perselisihan lain di lembaga peradilan, di lembaga perwasitan Indonesia, atau perselisihan administratif dengan pihak instansi pemerintah yang berwenang, atau pengadilan niaga, atau pengadilan pajak yang dapat mempengaruhi secara berarti kedudukan, peranan dan / atau kelangsungan Perseroan, dan tidak pernah dinyatakan pailit. xiv

17 10. KETERANGAN MENGENAI ENTITAS ANAK Perseroan memiliki dua Entitas Anak, yaitu sebagai berikut. No. Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Persentase Kepemilikan Tahun Mulai Penyertaan Status Operasional 1. PT Semarang Herbal Perindustrian, Perdagangan, 99,99% 2012 Aktif Indo Plant Pengangkutan Darat, Jasa, Pertanian 2 PT Muncul Mekar Perdagangan, Pengangkutan Darat, Pertanian 99,99% 2012 Aktif 11. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang berasal dari dan/atau dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) oleh Indra Sri Widodo SE, Ak, CPA yang dalam laporannya tertanggal 28 Oktober 2013 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan paragraf hal lain, Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) yang ditandatangani oleh Indra Sri Widodo SE, Ak, CPA, sebelumnya telah menerbitkan Laporan Auditor Independen No. 771/4-S114/ISW-3/07.13 tanggal 26 September 2013 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011 dan Sehubungan dengan rencana pencairan investasi Perseroan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 10, 46 dan 47 atas laporan keuangan konsolidasian, Perseroan menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas dengan disertai perubahan dan penambahan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) juga telah menerbitkan Laporan Auditor Independen No. 793/4-S114/ISW-3/07.13/R tanggal 23 Oktober 2013 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan Sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan seperti diungkapkan pada Catatan 47 atas laporan keuangan konsolidasian, Perseroan menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas dengan disertai perubahan dan penambahan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 telah direview Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) oleh Indra Sri Widodo SE, Ak, CPA, yang dalam laporannya tertanggal 28 Oktober 2013 dan tidak ditemukan indikasi perlunya modifikasi terhadap laporan keuangan konsolidasian untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan di Bursa Efek Indonesia, seperti yang dijelaskan dalam Catatan 46.5 atas laporan keuangan konsolidasian terlampir, serta tidak ditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain. Sedangkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan, yang ditandatangani oleh Drs. Jimmy Jansen, Ak, CPA, dalam laporannya masing-masing tertanggal 4 Januari 2013 dan 9 Januari 2013 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Informasi keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 telah disajikan dalam Prospektus, namun laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 tersebut tidak merupakan bagian dari Prospektus dan tidak disertakan dalam Surat Pernyataan Pendaftaran. Beberapa akun dalam Laporan Posisi Keuangan pada 31 Desember 2009 dan 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian Laporan Posisi Keuangan pada 31 Desember xv

18 Ikhtisar Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) 31 Juli 31 Desember Keterangan Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Ikhtisar Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (dalam Jutaan Rupiah) Keterangan Untuk Periode Tiga Bulan Berakhir 31 Juli Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember Penjualan Beban Pokok Penjualan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Laba Kotor Beban Pemasaran dan Penjualan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Beban Umum dan Administrasi (67.285) (50.619) (79.604) ( ) ( ) (43.220) (35.609) Pendapatan Keuangan Lain-lain Beban Keuangan Lainlain (8.649) (613) (708) (606) (3.875) (27.545) (17.836) Pendapatan non-operasi Lain Beban non-operasi Lain (43.532) (4.433) (2.557) (2.268) (4.353) - - Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan (77.613) (63.683) ( ) ( ) ( ) (38.352) (771) Pendapatan Komprehensif lain Jumlah Pendapatan Komprehensif tahun Berjalan Setelah Pajak Catatan: 1 Tidak diaudit (un-audited) 2 Mengingat Ikhtisar Data Keuangan Penting yang disajikan dengan perbandingan sampai dengan 2008, maka angka-angka untuk laporan keuangan tahun 2009 dan 2008 merupakan proforma konsolidasian tahun 2009 dan 2008 yang berasal dari laporan keuangan tahun 2009 dan 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan yang mana pada saat itu laporan keuangan MM dan SHIP belum dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan xvi

19 I. PENAWARAN UMUM Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah (satu miliar limaratus juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp580 (lima ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham ( FPPS ). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp (delapan ratus tujuh puluh miliar Rupiah). Setiap Saham Yang Ditawarkan tersebut akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen. Saham Yang Ditawarkan ini seluruhnya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan Akta Perseroan No. 33 tanggal 18 September 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, Perseroan akan melaksanakan program Employee Stock Allocation ( ESA ) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan, dengan memperhatikan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi lengkap mengenai program ESA dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek menjamin seluruh penawaran saham secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) sesuai porsi penjaminan saham masing-masing. PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam bidang usaha industri jamu dan farmasi Berkedudukan di Semarang, Indonesia Kantor Pusat: Gedung Menara Suara Merdeka, Lantai 16 Jl Pandanaran No.30 Semarang 50134, Indonesia Telepon: (+6224) Faksimili: (+6224) simuncul@indosat.net.id Website: Pabrik: Jl Soekarno Hatta km 28 Kecamatan Bergas, Klepu Semarang, Indonesia Telepon: ( ) Faksimili: ( ) RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO FLUKTUASI HARGA BAHAN BAKU KARENA FAKTOR ALAM. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN, YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK AKAN MENJADI TIDAK LIKUID. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSIKAN APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA. 1

20 Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 21 tanggal 18 Maret 1975, dibuat di hadapan Kahirman Gondodiwirjo SH, Notaris di Semarang, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. Y.A.5/84/16 tanggal 30 Januari 1981 dan telah didaftarkan dalam register umum di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang No. 28/2000/II tanggal 28 Februari 2000, serta diumumkan dalam BNRI No. 39 tanggal 16 Mei 2000, TBNRI No. 2440/2000. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah bergerak dalam industri jamu dan farmasi, perdagangan, pengangkutan darat, jasa, dan pertanian. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul No. 33 tanggal 18 September 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, berkenaan dengan penegasan kembali status perseroan menjadi perseroan terbuka, menyetujui alokasi saham sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah penerbitan saham baru dalam rangka program ESA dan merubah pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September 2013, dan pemberitahuan perubahan anggaran dasar telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dalam Surat No. AHU- AH tanggal 9 Oktober 2013 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 9 Oktober Struktur permodalan dan kepemilikan Saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Ny. Desy Sulistio ,00 Irwan Hidayat ,00 Sofyan Hidayat ,00 Johan Hidayat ,00 Ny. Sandra Linata Hidajat ,00 David Hidayat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham dalam Portepel PROGRAM ALOKASI SAHAM KARYAWAN (EMPLOYEE STOCK ALLOCATION) Program Employee Stock Allocation (ESA) atau alokasi saham karyawan ini merupakan program pemberian jatah pasti saham yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan kepada karyawan Perseroan yang telah memenuhi kualifikasi dari Perseroan ( Peserta ESA ) dengan ketentuan bahwa Direksi, Dewan Komisaris dan atau Pemegang Saham utama Perseroan tidak diperkenankan untuk mengikuti program ESA. Berdasarkan Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk No. 33 tanggal 18 September 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, telah menyetujui mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari Saham Baru, dalam rangka program ESA dengan memperhatikan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan utama program ESA adalah agar karyawan Perseroan mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja Perseroan secara keseluruhan sehingga mendorong peningkatan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholder Perseroan. Program ESA diimplementasikan sesuai Peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. 2

21 Peserta Program ESA Para karyawan Perseroan yang memenuhi ketentuan sebagi berikut : 1. Peserta Program ESA merupakan karyawan yang tercatat dalam daftar karyawan per tanggal 31 Juli Karyawan tidak sedang dalam status cuti diluar tanggungan 3. Peserta Program ESA tidak termasuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. 4. Peserta Program ESA untuk Saham Penghargaan mempunyai masa kerja minimal 15 tahun. 5. Peserta tidak sedang dalam menjalani hukuman/surat Peringatan. Dalam Program ESA akan dialokasikan Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti untuk memberi kesempatan bagi karyawan membeli saham kepada peserta yang berhak sesuai kriteria dan ketentuan yang ditetapkan Perseroan. Saham Jatah Pasti yang dialokasikan kepada peserta tidak bersifat mandatory, dengan demikian apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh peserta, maka sisa saham tersebut akan ditawarkan kepada Masyarakat. 1. Saham Penghargaan Saham Penghargaan yaitu alokasi saham yang diberikan secara cuma-cuma oleh Perseroan kepada 731 karyawan Perseroan yang terpilih dan memenuhi kriteria dan persayaratan yang ditetapkan Perseroan untuk menjadi Peserta ESA yang mendapat Saham Penghargaan dengan jumlah sebesar 0,24% dari jumlah alokasi saham ESA. Saham Penghargaan diberlakukan lock-up selama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan ketentuan bilamana Peserta mengundurkan diri atau terkena sanksi jabatan dalam masa lock-up maka hak atas Saham Penghargaan menjadi gugur dan saham-saham tersebut akan dialokasikan kepada karyawan lainnya yang memenuhi kriteria sesuai Keputusan Direksi. Harga Saham Penghargaan adalah sama dengan Harga Penawaran saham kepada Masyarakat. Segala biaya yang timbul sehubungan dengan alokasi Saham Penghargaan menjadi beban Perseroan. 2. Saham Jatah Pasti Saham Jatah Pasti, yaitu alokasi jatah pasti untuk membeli saham kepada karyawan Perseroan dengan jumlah 99,76% dari jumlah alokasi saham ESA. Peserta dapat membeli Saham Jatah Pasti dengan jumlah alokasi yang diterimanya dengan membayar secara penuh sesuai harga Penawaran Umum. Peserta program ESA membeli Saham Jatah Pasti dengan harga yang sama dengan Harga Penawaran saham kepada Masyarakat. Segala biaya yang timbul sehubungan dengan alokasi Saham Jatah Pasti menjadi beban masing-masing peserta Program ESA yang bersangkutan. Pengurus dan Penanggung Jawab Program ESA Pengurus dan penanggung jawab Program ESA adalah Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris dan akan dilaporkan dalam RUPS. Hak kepesertaan dalam program ESA akan gugur apabila: 1. Karyawan berhenti bekerja dari Perseroan dalam periode lock-up, kecuali apabila karyawan tersebut pensiun. 2. Apabila peserta terlibat perkara kriminal dalam kurun waktu lock-up. 3. Peserta menyerahkan hak kepesertaannya kepada Perseroan atas kemauan sendiri. Apabila terdapat porsi saham dalam program ESA yang tidak teralokasi karena hak karyawan telah gugur maka Perseroan berhak menentukan Peserta Program ESA lain yang memenuhi ketentuan sebagaimana disebutkan di atas sebagai pengganti penerima hak karyawan yang telah gugur. Perseroan tidak akan membebankan biaya tersebut ke dalam biaya-biaya terkait dengan pelaksanaan Penawaran Umum. Program ESA akan dilaksanakan dan dilaporkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3

22 Apabila seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini telah terjual dan program ESA seperti dijelaskan di atas telah diimplementasikan, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut : Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar , ,00 Pemegang Saham: Ny. Desy Sulistio , ,00 Irwan Hidayat , ,00 Sofyan Hidayat , ,00 Johan Hidayat , ,00 Ny. Sandra Linata Hidajat , ,00 David Hidayat , ,00 Masyarakat ,00 ESA ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor , ,00 Saham dalam Portepel Bersamaan dengan pencatatan saham baru yang berasal dari Penawaran Umum sebesar (satu miliar lima ratus juta) Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 10% (sepuluh persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sesudah Penawaran Umum, maka Perseroan atas nama pemegang saham lama akan mencatatkan (tiga belas miliar lima ratus juta) saham biasa atas nama milik pemegang saham sebelum Penawaran Umum pada Bursa Efek. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sejumlah (limabelas miliar) saham, atau sejumlah 100% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana ini. PERNYATAAN EFEKTIF DAN PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BEI Perseroan akan mencatatkan sejumlah (lima belas miliar) saham biasa atas nama di BEI. Jumlah saham yang akan dicatatkan pada BEI adalah seluruhnya atau 100% (seratus persen) saham Perseroan yang telah, dan akan dikeluarkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di BEI sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada 24 Juli 2013, apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan BEI antara lain mengenai jumlah Pemegang Saham baik perorangan maupun lembaga di BEI dan masing-masing Pemegang Saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, Penawaran Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan UUPM. Ny Desi Sulistio, Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Ny.Sandra Linata Hidajat dan David Hidayat (Para Pendiri) baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama tidak akan menjual sahamnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal pencatatan di BEI, lebih dari 9% dari modal disetor Perseroan setelah Penawaran Umum. PERSEROAN TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENGELUARKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM BARU DAN ATAU EFEK LAINNYA YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SEJAK TANGGAL PERNYATAAN PENDAFTARAN PERSEROAN MENJADI EFEKTIF. 4

23 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut: 1. Sekitar 56% akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan, yaitu untuk meningkatkan jumlah persediaan bahan baku dan pembantu serta barang jadi Perseroan. 2. Sekitar 42% akan digunakan untuk investasi dengan rincian sebagai berikut: a. Sekitar 55% akan digunakan untuk investasi Perseroan dalam pembelian tanah dan pembangunan pabrik baru beserta dengan pembelian fasilitas penunjangnya, yang keduanya terletak di wilayah Semarang dan ditujukan untuk mendukung kegiatan produksi Tolak Angin dengan rincian sebagai berikut: Sekitar 6% akan digunakan untuk pembelian tanah; Sekitar 44% akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru; dan Sekitar 50% akan digunakan untuk pembelian mesin dan fasilitas penunjang. Perseroan berencana untuk membeli tanah seluas ±10 Ha, dimana pada saat ini Perseroan tengah berada dalam tahap negosiasi dengan beberapa pihak dalam kaitannya dengan proses pembelian tanah, pendirian pabrik baru sekaligus pembelian fasilitas penunjang pabrik tersebut. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan para pihak yang akan melakukan negosiasi/transaksi dengan Perseroan. Proses pembangunan pabrik baru ditargetkan dapat diselesaikan secara bertahap hingga akhir tahun 2016, dimana pada tahun 2014 ditargetkan beberapa mesin sudah dapat beroperasi, sehingga pada tahun 2015 ditargetkan dapat meningkatkan kapasitas produksi produk Tolak Angin sekitar 100%. b. Sekitar 21% akan digunakan untuk investasi pada Entitas Anak yaitu PT Muncul Mekar dalam rangka pembelian tanah seluas ± m 2 untuk pembangunan gudang barang jadi beserta dengan fasilitas penunjangnya yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dengan rincian sebagai berikut: Sekitar 16% akan digunakan untuk pembelian tanah; Sekitar 71% akan digunakan untuk pembangunan gudang barang jadi; dan Sekitar 13% akan digunakan untuk pembelian fasilitas penunjang. Mekanisme penggunaan dana akan dilakukan Perseroan melalui peningkatan modal kepada PT Muncul Mekar. Pembelian tanah dan pembangunan gudang tersebut diharapkan dapat selesai paling lambat c. Sekitar 24% akan digunakan untuk investasi pada Entitas Anak yaitu PT Semarang Herbal Indo Plant dalam rangka pembangunan pabrik ekstraksi dan pembelian mesin ekstraksi dan peralatan penunjang produksi lainnya, yang diantaranya berupa mesin ekstraksi bahan baku untuk menunjang kegiatan operasional pada Perseroan beserta fasilitas penunjangnya dengan rincian sebagai berikut: Sekitar 7% akan digunakan untuk pembangunan pabrik ekstraksi; dan Sekitar 93% akan digunakan untuk pembelian mesin ekstraksi dan fasilitas penunjang produksi lainnya. Mesin yang akan dibeli diharapkan dapat mulai beroperasi secara bertahap sejak akhir 2014 sehingga diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi sekitar 300%. Saat ini, Perseroan masih dalam tahap negosiasi pembelian mesin serta mengenai jumlah unit mesin tersebut dengan beberapa pihak yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. Mekanisme penggunaan dana akan dilakukan Perseroan melalui peningkatan modal kepada PT Semarang Herbal Indo Plant. 3. Sekitar 2% akan digunakan untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi pada Perseroan yang berguna untuk mengoptimalkan sistem teknologi informasi Perseroan. 5

24 Saat ini, Perseroan masih dalam tahap negosiasi pembelian sistem informasi dan komputerisasi dengan beberapa pihak yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. Pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi diharapkan dapat selesai paling lambat Segera setelah diperolehnya dana hasil Penawaran Umum, Perseroan akan menggunakan dana tersebut sesuai dengan rencana penggunaan dana yang telah diungkapkan dalam Prospektus. Adapun target penyelesaian dari seluruh rencana investasi diharapkan dapat dilakukan paling lambat pada tahun Sumber dana yang digunakan untuk melengkapi apabila dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini tidak mencukupi untuk investasi akan diperoleh dari pinjaman bank dan/atau lembaga keuangan pihak ketiga. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh dana yang diperoleh dapat terserap sesuai rencana penggunaan dana yang telah ditentukan Perseroan. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa setiap penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum akan mengikuti ketentuan peraturan dan perundangan yang berlaku. Perseroan akan mempertanggung jawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini secara periodik kepada pemegang saham dalam RUPS dan melaporkan kepada OJK setiap 3 bulan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.K.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep- 27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (untuk selanjutnya disebut Peraturan No. IX.K.4 ). Perseroan juga diwajibkan untuk melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini secara berkala kepada BEI sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. I-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-306/BEJ/ tentang Kewajiban Penyampaian Informasi. Penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini akan dilaksanakan dengan mengikuti Peraturan Pasar Modal yang berlaku. Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini, rencana tersebut harus dilaporkan kepada OJK dengan mengemukakan pertimbangan maupun alasannya setelah terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari RUPS atas perubahan dimaksud. Sesuai Surat Edaran yang diterbitkan Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum, perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum ini adalah sekitar 3,290% dari nilai dana hasil Penawaran Umum yang meliputi: Biaya jasa Penjamin Emisi Efek 2%, yang terdiri: o Biaya jasa penyelenggaraan (Management fee) 1,5% o Biaya jasa penjaminan (Underwriting fee) 0,25% o Biaya jasa penjualan (Selling fee) 0,25% Biaya jasa Profesi Penunjang Pasar Modal 0,638% yang terdiri: o Akuntan Publik 0,344% o Konsultan Hukum 0,143% o Notaris 0,013% o Penilai 0,139% Biaya jasa Konsultan lainnya 0,339% Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal 0,018%, yang terdiri: o Biro Administrasi Efek 0,018%, Biaya Bursa Efek Indonesia 0,017%, dan KSEI 0,003% Biaya lain-lain meliputi biaya penyelenggaraan public expose, biaya penyelenggaraan roadshow, biaya percetakan Pospektus dan formulir, biaya advisor, biaya konsultan industri, biaya iklan dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut 0,275% 6

25 Apabila dalam rangka penggunaan dana tersebut mengakibatkan terjadinya transaksi material dan / atau transaksi afiliasi atau transaksi yang mengandung benturan kepentingan, maka dalam pelaksanaannya Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (untuk selanjutnya disebut Peraturan No. IX.E.2) dan/atau Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (untuk selanjutnya disebut Peraturan No. IX.E.1). Perseroan juga diwajibkan untuk melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini secara berkala kepada BEI sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. I-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-306/BEJ/ Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi. 7

26 III. PERNYATAAN LIABILITAS Data liabilitas per 31 Juli 2013 yang disajikan berikut ini diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) yang ditandatangani oleh Indra Sri Widodo SE, Ak, CPA, dalam laporannya tertanggal 26 September 2013 yang telah ditebitkan kembali dalam laporannya terakhir tertanggal 28 Oktober 2013 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Pada 31 Juli 2013, Perseroan mempunyai liabilitas sebesar Rp juta dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Pajak penghasilan badan Pajak lainnya Beban yang masih harus dibayar Uang muka penjualan 694 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS Pinjaman Bank Jangka Pendek Akun ini terdiri dari: Keterangan (dalam jutaan Rupiah) Jumlah PT Bank Central Asia Tbk Pinjaman time loan revolving Pinjaman rekening Koran Jumlah PT Bank Central Asia Tbk Pada 28 September 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk seperti yang dinyatakan dalam Perjanjian Kredit No 616/353/KRD/SMG/10 dan Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 16 November 2007, dimana kedua perjanjian tersebut kemudian digabungkan dan dinyatakan kembali melalui akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Atas Perjanjian Kredit No. 150 tanggal 16 Maret 2012 yang telah diubah melalui Perubahan Perjanjian Kredit No. 138 tanggal 21 Desember 2012,No. 86 tanggal 18 Januari 2013 dan No. 14 tanggal 6 Februari

27 Fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari: a. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan batas maksimum Rp juta yang berlaku sampai 16 November 2013 dengan tingkat bunga 8,5% per tahun. b. Fasilitas Omnibus Letter of Credit (L/C), yang terdiri dari Sight L/C dan Usance L/C dengan batas maksimum Rp juta yang berlaku sampai 16 November 2013 dengan Komisi L/C 0,2% p.a dihitung dari nilai L/C yang diterbitkan dan Komisi Akseptasi sebesar 0,6% p.a. c. Fasilitas Time Loan Revolving dengan batas maksimum Rp juta yang berlaku sampai 21 Desember 2013 dengan tingkat bunga 8,5% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012, maksimum fasilitas Time Loan Revolving telah ditarik seluruhnya dan masih menjadi saldo terhutang. Jaminan untuk fasilitas kredit tersebut meliputi antara lain: 1. Tiga bidang tanah di Jalan Raya Kaligawe km 3, Semarang, Jawa Tengah yang terdaftar atas nama Desy Sulistio Hidayat, Irwan Hidayat, Jonatha Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Linata Hidayat dan Rudy (David) Hidayat. 2. Sebidang tanah di Jalan Cipete Raya No. 81, Jakarta Selatan, DKI Jakarta yang terdaftar atas nama Irwan Hidayat. 3. Sebidang tanah di Jalan Cipete Raya No. 78, Jakarta Selatan, DKI Jakarta yang terdaftar atas nama Nyonya Desy Sulistio Hidayat. 4. Sebidang tanah di Jalan Pratama Desa Benoa, Kuta, Badung, Bali yang terdaftar atas nama PT Hotel Candi Baru. 5. Sebidang tanah di Kelurahan Bergas Kidul, Semarang yang terdafar atas nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul. 6. Lima bidang tanah di Muktiharjo, Semarang yang terdaftar atas nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul. 7. Lima belas bidang tanah di Kelurahan Diwak dan Kelurahan Bergas Kidul, Semarang yang terdaftar atas nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul. 8. Sebidang tanah di Kelurahan Bergas Kidul, Semarang yang terdaftar atas nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul. 9. Mesin-mesin berikut peralatan dan perlengkapannya di Kelurahan Ngempon, Bergas Kidul, Semarang. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham (jika kondisi keuangan Perusahaan tidak memenuhi financial covenant yang ditetapkan). Ketentuan ini tidak lagi berlaku apabila Perusahaan telah Go Public. Pada 31 Juli 2013, atas Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan batas maksimum Rp juta, saldo Fasilitas Kredit yang belum digunakan adalah sebesar Rp juta. Fasilitas Kredit ini dikenakan tingkat bunga 8,5% per tahun dibayarkan setiap bulan pada tanggal 1 dan akan jatuh tempo pada 16 November Pada 31 Juli 2013, atas Fasilitas Time Loan Revolving dengan batas maksimum Rp juta, Perusahaan telah melakukan penarikan sebesar Rp juta. Fasilitas Kredit ini akan dibayarkan selambat-lambatnya tanggal 19 Desember 2013 dan akan jatuh tempo pada 21 Desember Pada 31 Juli 2013, Perusahaan belum menggunakan Fasilitas Omnibus Letter of Credit (L/C), yang terdiri dari Sight L/C dan Usance L/C dengan batas maksimum Rp juta. Fasilitas Omnibus L/C akan jatuh tempo pada 16 November Hal-hal yang Wajib Dilaksanakan Perseroan: a. Seluruh fasilitas kredit Perseroan joint borrower, cross default dan cross collateral dengan seluruh fasilitas HCB dan ketentuan ini dapat dicabut setelah seluruh fasilitas HCB telah dilunasi; b. Transaksi pembelian saham MM dan SHIP serta peningkatan modal disetor atas nama Perseroan sebesar minimal Rp juta harus tercermin pada Laporan Keuangan Audit Perseroan tahun 2012; c. Minimal 99% saham MM dan SHIP harus dimiliki oleh Perseroan; d. Perseroan wajib mempertahankan kepemilikan saham mayoritas oleh Keluarga Hidayat, minimal sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) baik secara langsung maupun tidak langsung; e. Sebagian besar aktivitas keuangan Perseroan wajib dipusatkan di BCA; f. Perseroan wajib mensubordinasikan pinjaman pemegang saham/afiliasi (baik yang ada saat ini maupun masa yang akan datang) terhadap pinjaman di BCA; g. Perseroan wajib mengasuransikan agunan pada maskapai asuransi yang dapat diterima oleh BCA secara minimal property all risk termasuk force majeure dengan Bankers Clause BCA; 9

28 h. Wajib menjaga financial covenant pada laporan keuangan triwulanan Perseroan, sebagai berikut: Current Ratio minimal 1,5x (Definisi Aset Lancar dan Liabilitas Lancar sesuai dengan Laporan Keuangan Audit); Debt-to-Equity Ratio maksimal 2x; EBITDA (Interest + Installment) minimal 2,5x; Wajib menyerahkan: - Laporan Keuangan Audit periode 2010 dan 2011 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Independen yang dapat diterima BCA selambat-lambatnya 31 Maret 2013; - Laporan Keuangan Audit tahun 2012 dan seterusnya (versi parent only dan konsolidasi) paling lambat 180 (seratus delapan puluh) hari kalender setelah tanggal tutup buku; - Laporan Keuangan internal triwulanan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal periode pelaporan; - Laporan penilaian agunan yang dibuat oleh Penilai Independen yang dapat diterima BCA minimal 2 tahun sekali. Hal-hal yang Tidak Boleh Dilaksanakan Perseroan: a. Memperoleh tambahan pinjaman dari bank atau Lembaga Keuangan lainnya serta mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apapun; b. Menjual, melepaskan atau mengagunkan harta tidak bergerak utama atau harta kekayaan utama yang digunakan untuk menjalankan usahanya; c. Mengalihkan seluruh paten merek, goodwill yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung; d. Melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham (klausul ini tidak berlaku lagi jika Perseroan sudah melakukan IPO); e. Meminjamkan uang kepada pihak lain (diluar grup usaha), kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; f. Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak termasuk tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya dengan cara yang berbeda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada; g. Melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; h. Melakukan peleburan, pemisahan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran; i. Mengubah status kelembagaan dan anggaran dasar. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No /GBK/2013 tanggal 30 Januari 2013 yang dikeluarkan oleh BCA, menerangkan bahwa ketentuan mengenai perubahan status kelembagaan menjadi Perusahaan Terbuka telah disetujui dan menghapus ketentuan mengenai pembatasan pembagian dividen. 2. Utang Usaha Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian bahan baku dan barang jadi dari beberapa pemasok lokal dan luar negeri, pembelanjaan barang, jasa iklan dan promosi, serta jasa lainnya. Utang usaha Perseroan pada 31 Juli 2013 sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Pihak ketiga PT DNP Indonesia PT Indesso Niagatama PT Hokiwan Farma PT Nutrasweet Indonesia PT Artha Manis Abadi Bejo Iskandar (Ody Karya) Naturoz PT Mane Indonesia PT Dian Cipta Perkasa PT Menjangan Sakti PT Ekacitta Dian Perkasa Rachmad PT Karsavicta Satya Yanuar Susanto CV Bhakti Pratama Samudra Montaz Grand Multi Chemical

29 (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Signa Husada CV Sukses Makmur Lili CV Tani Kawan Lama PT Nusa Indah CV Surya Kencana Mitra Kimia Guna Serasi PT Madu Sumbawa Asli Indolakto PT Halim Sakti Pratama 963 Damai Rukun Bersama 801 Hendriyanto 778 PT Lautan Luas 658 PT Brenntag 248 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar) Sub Jumlah Pihak berelasi PT Muncul Putra Offset Jumlah Utang Lain-lain Utang lain-lain Perseroan pada 31 Juli 2013 sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Pihak ketiga Jaminan penjualan Armananta Eka Putra Bonus outlet Jamsostek 6 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar) Sub Jumlah Pihak berelasi Pemegang saham Desy Sulistio Hidayat Irwan Hidayat 698 Johan Hidayat 698 Sofyan Hidayat 698 Sandra Linata Hidajat 698 David Hidayat PT Muncul Armada Raya Sub Jumlah Jumlah Utang Pajak Utang pajak Perseroan pada 31 Juli 2013 sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Pajak Penghasilan Badan Konsolidasi PPh pasal PPh pasal Jumlah Pajak penghasilan badan Rincian Pajak Penghasilan badan: a. Perusahaan o PPh pasal o PPh pasal Juli

30 (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah 31 Desember Desember Desember Desember Sub jumlah Pajak penghasilan badan perusahaan b. Entitas Anak o PPh pasal o PPh pasal Juli Desember Desember Desember Desember Sub jumlah Pajak penghasilan badan perusahaan Jumlah Pajak penghasilan badan Pajak lainnya PPN Keluaran PPh pasal PPh pasal PPh pasal PPh pasal PPh pasal 4 ayat 2 78 Jumlah Pajak lainnya Rincian Pajak Lainnya: a. Perusahaan o PPN Keluaran o PPh pasal o PPh pasal o PPh pasal o PPh pasal o PPh pasal 4 ayat 2 78 Sub jumlah pajak lainnya perusahaan b. Entitas Anak o PPN Keluaran 761 o PPh pasal o PPh pasal o PPh pasal o PPh pasal 4 ayat 2 - Sub jumlah pajak lainnya perusahaan Jumlah Pajak lainnya Jumlah Beban Masih Harus Dibayar Akun ini terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Beban iklan 384 Pengiriman - Biaya gaji 606 Honorarium akuntan 391 Biaya angkut 465 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta) - Jumlah

31 6. Uang Muka Penjualan Akun ini terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Uang muka penjualan 694 Jumlah Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 mengenai liabilitas Perseroan sehubungan pemutusan hubungan kerja karyawan, Perseroan membentuk dana cadangan untuk pemenuhan liabilitas tersebut, dan dana ini dikelola sendiri oleh Perseroan. Nilai dari liabilitas atas imbalan kerja per 31 Juli 2013 sebesar Rp2.056 juta. Seluruh liabilitas Perseroan per 31 Juli 2013 telah diungkapkan di dalam Prospektus. Sampai dengan diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan telah melunasi liabilitasnya yang telah jatuh tempo. Setelah 31 Juli 2013 sampai tanggal laporan auditor independen, dan setelah tanggal laporan auditor independen sampai tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak mempunyai liabilitas lain dan ikatan-ikatan baru selain liabilitas yang timbul dari kegiatan operasional normal Perseroan dan liabilitas yang telah dinyatakan diatas dan yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan dalam Prospektus. Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan liabilitas serta peningkatan hasil operasi di masa datang, manajemen Perseroan menyatakan kesanggupannya untuk dapat menyelesaikan seluruh liabilitasnya sesuai persyaratan sebagaimana mestinya. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik. 13

32 IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang berasal dari dan/atau dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) oleh Indra Sri Widodo SE, Ak, CPA yang dalam laporannya tertanggal 28 Oktober 2013 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan paragraf hal lain, Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) yang ditandatangani oleh Indra Sri Widodo SE, Ak, CPA, sebelumnya telah menerbitkan Laporan Auditor Independen No. 771/4-S114/ISW-3/07.13 tanggal 26 September 2013 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011 dan Sehubungan dengan rencana pencairan investasi Perseroan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 10, 46 dan 47 atas laporan keuangan konsolidasian, Perseroan menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas dengan disertai perubahan dan penambahan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) juga telah menerbitkan Laporan Auditor Independen No. 793/4-S114/ISW-3/07.13/R tanggal 23 Oktober 2013 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan Sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan seperti diungkapkan pada Catatan 47 atas laporan keuangan konsolidasian, Perseroan menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas dengan disertai perubahan dan penambahan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 telah direview Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) oleh Indra Sri Widodo SE, Ak, CPA, yang dalam laporannya tertanggal 28 Oktober 2013 dan tidak ditemukan indikasi perlunya modifikasi terhadap laporan keuangan konsolidasian untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan di Bursa Efek Indonesia, seperti yang dijelaskan dalam Catatan 46.5 atas laporan keuangan konsolidasian terlampir, serta tidak ditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain. Sedangkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan, yang ditandatangani oleh Drs. Jimmy Jansen, Ak, CPA, dalam laporannya masing-masing tertanggal 4 Januari 2013 dan 9 Januari 2013 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Informasi keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 telah disajikan dalam Prospektus, namun laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 tersebut tidak merupakan bagian dari Prospektus dan tidak disertakan dalam Surat Pernyataan Pendaftaran. Beberapa akun dalam Laporan Posisi Keuangan pada 31 Desember 2009 dan 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian Laporan Posisi Keuangan pada 31 Desember Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) KETERANGAN 31 Juli Desember Aset Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan

33 (dalam jutaan Rupiah) KETERANGAN 31 Juli Desember Pajak dibayar dimuka Uang Muka Beban dibayar di muka Investasi Kas yang dibatasi penggunaanya Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Uang muka pembelian aset Aset pajak tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Investasi Aset tetap Aset tidak lancar lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Pajak penghasilan badan Pajak lainnya Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Pinjaman kepada pemegang saham- jangka pendek Bagian jangka pendek dari utang-jangka panjang: Bank Sewa Pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Pinjaman kepada pemegang saham Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jangka pendek: Bank Sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas

34 (dalam jutaan Rupiah) KETERANGAN 31 Juli Desember Ekuitas Modal saham Modal Ditempatkan dan disetor penuh Tambahan Modal Disetor (1.793) Komponen ekuitas lainnya - (1.793) Laba yang belum terealisasi atas aset keuangan tersedia untuk dijual Saldo Laba (rugi) Ekuitas yang dapat didistribusikan kepada entitas induk Kepentingan non pengendali Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Catatan: 1 Mengingat Ikhtisar Data Keuangan Penting yang disajikan dengan perbandingan sampai dengan 2008, maka angka-angka untuk laporan keuangan tahun 2009 dan 2008 merupakan proforma konsolidasian tahun 2009 dan 2008 yang berasal dari laporan keuangan tahun 2009 dan 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan yang mana pada saat itu laporan keuangan MM dan SHIP belum dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) Untuk Periode Tujuh Bulan KETERANGAN yang Berakhir pada 31 Juli Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember Penjualan Beban Pokok Penjualan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Laba Kotor Beban Pemasaran dan Penjualan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Beban Umum dan Administrasi (67.285) (50.619) (79.604) ( ) ( ) (43.220) (35.609) Pendapatan Keuangan Lain-lain Beban Keuangan Lainlain (8.649) (613) (708) (606) (3.875) (27.545) (17.836) Pendapatan diluar Operasi Lainnya Beban diluar Operasi Lainnya (43.532) (4.433) (2.557) (2.268) (4.353) - - Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Pajak Kini (75.242) (61.626) ( ) ( ) ( ) (41.392) (6.650) Pajak Tangguhan (2.371) (2.057) (2.057) (4.604) Jumlah Beban Pajak Penghasilan (77.613) (63.683) ( ) ( ) ( ) (38.352) (771) Laba Sebelum Pendapatan Komprehensif

35 (dalam jutaan Rupiah) Untuk Periode Tujuh Bulan KETERANGAN yang Berakhir pada 31 Juli Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember Pendapatan Komprehensif Lainnya Pendapatan Komprehensif Lain Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan (Setelah Pajak) Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Didistribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non pengendali 0,12 0,01 0,02 0,02 0,01 Jumlah Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat Didistribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali 0,12 0,01 0,02 0,02 0,01 Jumlah Laba Bersih per Saham Dasar yang Dapat Didistribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (Rp penuh) Catatan: 1 Tidak diaudit (un-audited) 2 Mengingat Ikhtisar Data Keuangan Penting yang disajikan dengan perbandingan sampai dengan 2008, maka angka-angka untuk laporan keuangan tahun 2009 dan 2008 merupakan proforma konsolidasian tahun 2009 dan 2008 yang berasal dari laporan keuangan tahun 2009 dan 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan yang mana pada saat itu laporan keuangan MM dan SHIP belum dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan Rasio Keuangan Penting (Tidak Diaudit) Keterangan 31 Juli Des Rasio Pertumbuhan Penjualan 3,63% 8,80% 17,77% 40,81% 27,32% N/A Harga Pokok Penjualan dan 1,66% 11,39% 11,86% 15,99% 21,92% N/A Beban Langsung Laba Kotor 6,69% 4,89% 27,96% 122,90% 49,15% N/A Beban Pemasaran dan -9,76% -0,27% 54,44% 68,56% -9,36% N/A Penjualan Beban Umum dan Administrasi 32,92% -21,28% -23,54% 206,02% 21,37% N/A Pendapatan Keuangan Lain-lain -35,27% -47,35% 68,57% -74,56% 1372,75% N/A Beban Keuangan Lain-lain 1310,93% 16,83% -84,36% -85,93% 54,43% N/A 17

36 Keterangan 31 Juli Des Pendapatan diluar Operasi Lain 676,12% -14,52% 36,18% N/A N/A N/A Beban diluar Operasi Lainnya 882,00% 12,74% -47,90% N/A N/A N/A Laba Sebelum Pajak 9,89% 12,87% 34,16% 154,20% 1052,21% N/A Penghasilan Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan (Setelah Pajak) 8,93% 14,00% 43,33% 149,43% 779,60% N/A Rasio Keuangan Liabilitas/ekuitas 0,21x 0,65x 1,18x 1,57x 2,46x 8,30x Liabilitas/aset 0,17x 0,39x 0,54x 0,61x 0,71x 0,89x Aset Lancar / Liabilitas lancar 2,29x 1,89x 2,06x 2,39x 2,44x 3,79x EBITDA/Interest 40,15x 13517,34x 3700,57x 96,63x 95,07x 0,28x Rasio Profitabilitas Jumlah Laba Kotor / Penjualan 40,18% 38,49% 39,93% 36,75% 23,22% 19,82% Jumlah Laba Komprehensif / 14,92% 16,20% 15,46% 12,71% 7,17% 1,04% Penjualan Jumlah Laba Komprehensif / 10,89% 18,02% 29,09% 26,64% 15,73% 1,94% Jumlah Aset Jumlah Laba Komprehensif / Jumlah Ekuitas 13,14% 29,70% 63,50% 68,47% 54,36% 18,07% 1 Mengingat Ikhtisar Data Keuangan Penting yang disajikan dengan perbandingan sampai dengan 2008, maka angka-angka untuk laporan keuangan tahun 2009 dan 2008 merupakan proforma konsolidasian tahun 2009 dan 2008 yang berasal dari laporan keuangan tahun 2009 dan 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan yang mana pada saat itu laporan keuangan MM dan SHIP belum dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan Berdasarkan Fasilitas Perjanjian Kredit/Utang Piutang dengan BCA, Perseroan wajib menjaga financial covenant pada laporan keuangan triwulanan sebagai berikut: i. Current Ratio minimal 1,5x; ii. Debt-to-Equity Ratio maksimal 2x; dan iii. EBITDA (Interest + Installment) minimal 2,5x. Perseroan telah memenuhi seluruh financial covenant pada laporan keuangan konsolidasian per 31 Juli

37 V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Analisis dan Pembahasan Manajemen yang disajikan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Ikhtisar Data Keuangan Penting, laporan keuangan konsolidasian Perseroan beserta catatan-catatan di dalamnya, dan informasi keuangan lainnya, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan konsolidasian tersebut telah disajikan sesuai Prinsip Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) oleh Indra Sri Widodo SE, Ak, CPA yang dalam laporannya tertanggal 28 Oktober 2013 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan paragraf hal lain, Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) yang ditandatangani oleh Indra Sri Widodo SE, Ak, CPA, sebelumnya telah menerbitkan Laporan Auditor Independen No. 771/4-S114/ISW-3/07.13 tanggal 26 September 2013 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2013 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011 dan Sehubungan dengan rencana pencairan investasi Perseroan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 10, 46 dan 47 atas laporan keuangan konsolidasian, Perseroan menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas dengan disertai perubahan dan penambahan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) juga telah menerbitkan Laporan Auditor Independen No. 793/4-S114/ISW-3/07.13/R tanggal 23 Oktober 2013 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan Sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan seperti diungkapkan pada Catatan 47 atas laporan keuangan konsolidasian, Perseroan menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas dengan disertai perubahan dan penambahan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 telah direview Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) oleh Indra Sri Widodo SE, Ak, CPA, yang dalam laporannya tertanggal 28 Oktober 2013 dan tidak ditemukan indikasi perlunya modifikasi terhadap laporan keuangan konsolidasian untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan di Bursa Efek Indonesia, seperti yang dijelaskan dalam Catatan 46.5 atas laporan keuangan konsolidasian terlampir, serta tidak ditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain. Sedangkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan, yang ditandatangani oleh Drs. Jimmy Jansen, Ak, CPA, dalam laporannya masing-masing tertanggal 4 Januari 2013 dan 9 Januari 2013 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Informasi keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 telah disajikan dalam Prospektus, namun laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 tersebut tidak merupakan bagian dari Prospektus dan tidak disertakan dalam Surat Pernyataan Pendaftaran. Beberapa akun dalam Laporan Posisi Keuangan pada 31 Desember 2009 dan 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian Laporan Posisi Keuangan pada 31 Desember Umum Perseroan berdiri tahun 1975 dan berkedudukan di Semarang dengan nama PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul dengan kegiatan usaha utamanya bergerak dalam bidang usaha industri jamu, farmasi, dan perdagangan umum. Perseroan saat ini mempunyai pabrik di Jl Soekarno Hatta km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Semarang. Luas tanah lahan pabrik Perseroan adalah m 2 dengan bangunan fisik kurang lebih m 2. Dari awal pembangunan pabrik, sudah direncanakan mengenai pemisahan tempat sesuai fungsinya masing-masing. Lahan pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas m 2, lahan agrowisata m 2, sedang sisanya merupakan kawasan pendukung lingkungan pabrik. 19

38 2. Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan dan Operasi Perseroan 2.1 Kondisi Perekonomian Indonesia Kondisi perekonomian Indonesia tidak terlalu berpengaruh pada kondisi keuangan dan operasional Perseroan. Selama periode 1998 hingga 2000, ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi, Perseroan mampu mempertahankan pertumbuhan yang baik. Dengan fondasi keuangan yang kuat, Perseroan dapat bertahan, bahkan berkembang saat krisis ekonomi menimpa Indonesia.. Dalam tiga tahun terakhir ini, perekonomian Indonesia memperlihatkan iklim yang positif dengan pertumbuhan rata-rata berkisar 6% per tahun. Jika kondisi ini terus dijaga, diperkirakan dalam 17 tahun ke depan, Indonesia dapat menempati peringkat ketujuh kekuatan ekonomi dunia (BPS, World Bank, IMF, dan concensus dari berbagai sumber). Pertumbuhan perekonomian diindikasikan dari pertumbuhan pendapatan per kapita masyarakat. Meningkatnya perekonomian Indonesia, dan membaiknya daya beli masyarakat umumnya, akan memberi pengaruh pada penjualan Perseroan yang cenderung meningkat. Kondisi seperti ini memberikan dampak positif bagi perkembangan Perseroan. 2.2 Kinerja Penjualan Produk-Produk Perseroan Perseroan melakukan diversifikasi ke arah produk-produk makanan dan minuman kesehatan. Selain diversifikasi produk, Perseroan juga memiliki strategi lain untuk menjaga kinerja produk-produknya, yaitu inovasi yang berkelanjutan. Tidak dapat dipungkiri bahwa budaya minum jamu sudah semakin melemah di kalangan masyarakat. Tantangan tersebut membuat Perseroan untuk selalu melakukan inovasi, salah satunya adalah jamu masuk angin Tolak Angin. Perkembangan masyarakat yang menginginkan segala sesuatunya secara instan dan cepat, mendorong Perseroan untuk memberikan seperti apa yang diinginkan masyarakat, akhirnya melahirkan Tolak Angin Cair yang saat ini merupakan salah satu produk utama Perseroan. Perseroan selalu berusaha dengan berbagai cara agar jamu, khususnya khasiat dari bahan-bahan alami dapat kembali diterima masyarakat. Perseroan juga memproduksi berbagai jamu instan dan berbagai minuman yang diberi kandungan bahan-bahan herbal yang baik untuk kesehatan. Produk-produk ini memiliki potensi pasar yang besar seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat kembali kepada alam dengan cara mengkonsumsi bahanbahan yang alami. Dari segmentasi produk minuman kesehatan, khususnya minuman energi, Kuku Bima Ener-G! merupakan salah satu pemain pasar yang dominan. Produk unggulan Perseroan ini masuk tiga besar yang menguasai pasar minuman energi di Indonesia. Meski demikian, Perseroan terus melakukan inovasi atas Kuku Bima Ener-G! dengan cara menambah berbagai varian rasa serta kandungan yang semakin aman dan semakin baik untuk kesehatan. 2.3 Kebijakan Pemerintah dan Perubahan Peraturan Peran pemerintah dalam perkembangan obat tradisional dan pengobatan tradisional, khususnya jamu, sangat baik. Berikut adalah beberapa kebijakan pemerintah terkait obat serta pengobatan tradisional: 1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 003/MENKES/PER/I/2010, tentang Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan ini pemerintah mendukung penelitian mengenai jamu. Penelitian-penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan pembuktian mengenai khasiat jamu secara empiris dan dapat menjadi acuan para dokter sebagai solusi peningkatan kesehatan masyarakat. 2. Keputusan Menteri Kesehatan No. 0584/MENKES/SK/VI/1995 tentang Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional. Dalam SK Menteri ini pemerintah mendukung pembentukan sentra-sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (P3T) di setiap provinsi. 3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional. Dalam Keputusan Menteri Kesehatan ini, pemerintah mengizinkan pengobatan tradisional dan juga penggunaan obat-obat tradisional dalam pengobatan tersebut. Secara khusus, pemerintah mengharuskan pengobatan tradisional menggunakan obat tradisional yang terdaftar. 4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 491/MENKES/PER/I/2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat Tradisional. 5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 381/MENKES/SK/III/2007 tentang Kebijakan Obat Tradisional Nasional. Keputusan Menteri ini berisi mengenai komitmen pemerintah dalam mendukung perkembangan obat tradisional. Pemerintah menyadari bahwa obat tradisional merupakan sumber daya yang patut dikembangkan karena memiliki 20

39 nilai ekonomis dan dapat menciptakan keunggulan kompetitif serta memberi manfaat bagi peningkatan kesehatan masyarakat. 6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1109/MENKES/PER/IX/2007, tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan ini memungkinkan penyelenggaraan pengobatan komplementer alternatif, atau lebih umum disebut sebagai pengobatan alternatif. Kebijakan-kebijakan tersebut merupakan bukti dukungan pemerintah dalam pengembangan obat tradisional di Indonesia. 3. Keuangan 3.1 Analisa Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Untuk Periode Tujuh Bulan Berakhir pada 31 Juli Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember Penjualan Beban Pokok Penjualan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Jumlah Pendapatan Komprehensif tahun Berjalan Setelah Pajak Jumlah Pendapatan Komprehensif / Total Aset 0.1x n/a 0.18x 0.29x 0.27x Jumlah Pendapatan Komprehensif / Total Ekuitas 0.13x n/a 0.30x 0.63x 0.68x Catatan: 1 Tidak diaudit (un-audited) (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Untuk Periode Tujuh Bulan Berakhir pada 31 Juli Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember Penjualan Beban Pokok Penjualan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Laba Kotor Beban Pemasaran dan Penjualan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Beban Umum dan Administrasi (67.285) (50.619) (79.604) ( ) ( ) Pendapatan Keuangan Lain-lain Beban Keuangan Lain-lain (8.649) (613) (708) (606) (3.875) Pendapatan diluar Operasi Lainnya Beban diluar Operasi Lainnya (43.532) (4.433) (2.557) (2.268) (4.353) Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan (77.613) (63.683) ( ) ( ) ( ) Pendapatan Komprehensif lain Jumlah Pendapatan Komprehensif tahun Berjalan Setelah Pajak Catatan: 1 Tidak diaudit (un-audited) 21

40 a. Penjualan 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000, , Juli 2012 Juli 2013 Penjualan Pertumbuhan Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Penjualan Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 mencapai Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau setara dengan 3,63% dibandingkan dengan penjualan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 yang berjumlah Rp juta. Peningkatan tersebut terutama didukung oleh kontribusi produk minuman berenergi dan minuman kesehatan yang meningkat dibandingkan Penjualan Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 sebesar Rp juta terutama didukung oleh penjualan produk unggulan Perseroan, yaitu minuman berenergi dan jamu herbal. Hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk senantiasa melakukan penetrasi pasar atas produk unggulan Perseroan sehingga diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar Perseroan atas produk-produk tersebut. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Penjualan untuk tahun buku 2011 dan 2012 meningkat masing-masing sekitar 17,77% dan 8,80%. Peningkatan penjualan ini dipengaruhi oleh peningkatan harga jual sekitar 5%-15%. Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 mencapai Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau setara 8,80% dibandingkan penjualan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 yang berjumlah Rp juta. Peningkatan tersebut terutama didukung oleh peningkatan penjualan produk minuman kesehatan dan jamu herbal masing-masing sebesar 83% dan 34%. Hal ini didukung oleh strategi Perseroan untuk melakukan pengenalan produk melalui promosi dan iklan melalui media cetak. Selanjutnya, Perseroan juga mulai melakukan peluncuran produk baru minuman kesehatan pada akhir 2011 yang menyebabkan tingginya pertumbuhan produk minuman kesehatan. Manajemen Perseroan berpendapat bahwa penjualan produk minuman berenergi telah mencapai titik optimal di pasar sehingga sulit untuk melakukan penetrasi pasar untuk meningkatkan penjualan. Hal ini yang menyebabkan penurunan penjualan produk minuman berenergi pada tahun 2012 sebesar 5%. Manajemen Perseroan terus melakukan pengembangan dan inovasi atas produk minuman berenergi sebagai strategi untuk meningkatkan penjualan mengingat kontribusi penjualan produk minuman berenergi yang signifikan terhadap penjualan Perseroan dan pangsa pasar Perseroan yang besar untuk produk minuman berenergi. Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 sebesar Rp juta terutama didukung oleh penjualan produk unggulan Perseroan, yaitu produk minuman berenergi dan produk jamu herbal masing-masing sebesar 53% dan 33%. Sebagai pemimpin pasar untuk produk minuman berenergi, penjualan produk minuman berenergi merupakan kontribusi terbesar atas penjualan Perseroan pada tahun

41 Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 mencapai Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau setara dengan 17,77% dibandingkan penjualan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp juta. Peningkatan tersebut terutama didukung oleh peningkatan penjualan produk minuman dan permen serta produk jamu herbal masing-masing sebesar 64% dan 22%. Pada 2011, Perseroan masih menerapkan strategi untuk senantiasa memperkenalkan produk minuman dan permen melalui promosi dan iklan melalui media cetak sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk minuman dan permen. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, produk minuman berenergi dan produk jamu herbal memberikan kontribusi masing-masing sebesar 61% dan 27% terhadap keseluruhan penjualan Perseroan untuk periode tersebut. b. Beban Pokok Penjualan 1,600,000 1,400,000 1,200,000 1,000, , , , , Juli 2012 Juli 2013 Beban Pokok Penjualan Pertumbuhan Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Beban Pokok Penjualan Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau setara 1,66% dibandingkan Beban Pokok Penjualan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 yang berjumlah Rp juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh beban tenaga kerja langsung untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 yang meningkat sebesar Rp juta atau setara dengan 144,34%. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Beban Pokok Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau setara 11,39% dibandingkan Beban Pokok Penjualan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 yang berjumlah Rp juta. Kenaikan tersebut terjadi seiring peningkatan penjualan sehubungan dengan peningkatan penjualan produk jamu herbal. Selain itu, kenaikan Beban Pokok Penjualan terutama disebabkan oleh pembelian bahan baku dan beban overhead untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 yang masing-masing meningkat sebesar Rp juta dan Rp juta atau masing-masing setara dengan 6,24% dan 76,58% dibandingkan Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Beban Pokok Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau setara 11,86% dibandingkan Beban Pokok Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp juta. Kenaikan tersebut terjadi seiring peningkatan penjualan sehubungan dengan peningkatan penjualan produk minuman berenergi, jamu herbal dan 23

42 produk minuman dan permen. Pembelian bahan baku dan beban overhead untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 masing-masing meningkat sebesar Rp juta dan Rp juta atau masing-masing setara dengan 13,81% dan 23,54% dibandingkan c. Laba Kotor Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Laba Kotor Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 6,69% dibandingkan Laba Kotor Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 yang berjumlah Rp juta. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Laba Kotor Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 4,89% dibandingkan Laba Kotor Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 yang berjumlah Rp juta. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Laba Kotor Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 27,96% dibandingkan Laba Kotor Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp juta. d. Beban Pemasaran dan Penjualan Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Beban Pemasaran dan Penjualan Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau setara 9,76% dibandingkan Beban Pemasaran dan Penjualan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 sebesar Rp juta. Turunnya Beban Pemasaran dan Penjualan pada periode yang berakhir pada 31 Juli 2013 terutama disebabkan terjadinya penurunan yang sangat signifikan pada biaya iklan dan promosi. Biaya iklan dan promosi untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp juta, turun 12,47% dari periode yang sama di tahun 2012, yaitu sebesar Rp juta. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Beban Pemasaran dan Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp922 juta atau setara 0,27% dibandingkan Beban Pemasaran dan Penjualan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Penurunan Beban Pemasaran dan Penjualan terutama disebabkan penurunan bonus outlet serta beban iklan dan promosi masing-masing sebesar Rp7.803 juta dan Rp3.087 juta atau setara 18,78% dan 1,27% dibandingkan 2011, yang diikuti dengan peningkatan beban bongkar muat sebesar Rp juta. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Beban Pemasaran dan Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 54,44% dibandingkan Beban Pemasaran dan Penjualan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 sebesar Rp juta. Peningkatan Beban Pemasaran dan Penjualan terutama disebabkan peningkatan beban iklan dan promosi dan bonus outlet masingmasing sebesar Rp juta dan Rp juta atau setara 55,68% dan 85,64% dibandingkan

43 e. Beban Umum dan Administrasi Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Beban Umum dan Administrasi Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 32,92% dibandingkan Beban Umum dan Administrasi untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 sebesar Rp juta. Kenaikan beban umum dan administrasi pada periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 terutama disebabkan adanya imbalan kerja sebesar Rp5.213 juta serta beban pajak dan denda pajak senilai Rp4.808 juta. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Beban Umum dan Administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau setara 21,28% dibandingkan Beban Umum dan Administrasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Penurunan Beban Umum dan Administrasi tersebut terutama disebabkan penurunan beban pajak dan denda pajak dan jasa profesional masingmasing sebesar Rp juta dan Rp7.384 juta. Pada 2011, Perseroan menerima STP atas PPh 23, PPh25/29 dan PPN sehingga Perseroan membukukan beban pajak dan denda pajak sebesar Rp juta. Sedangkan untuk jasa profesional turun sebesar 75,53% menjadi Rp2.392 juta. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Beban Umum dan Administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau setara 23,54% dibandingkan Beban Umum dan Administrasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 sebesar Rp juta. Penurunan Beban Umum dan Administrasi tersebut terutama disebabkan penurunan beban pajak dan denda pajak sebesar Rp juta. Hal ini disebabkan pada 2010, Perseroan membukukan beban pajak dan denda pajak sebesar Rp juta yang merupakan SKPKB dan STP sehubungan dengan PPh 21, PPh 23, PPh 25/29 dan PPN. Di sisi lain, pada 2011, terjadi peningkatan beban gaji dan tunjangan serta jasa profesional masing-masing sebesar Rp9.275 juta dan Rp9.134 juta. f. Pendapatan dan Beban Keuangan Lain-lain Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Pendapatan Keuangan Lain-lain Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp2.094 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.141 juta atau setara 35,27% dibandingkan Pendapatan Keuangan Lain-lain untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 sebesar Rp3.235 juta. Pendapatan Keuangan Lain-lain terutama terdiri dari pendapatan bunga deposito. Beban Keuangan Lain-Lain Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp8.649 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp8.036 juta dibandingkan dengan Beban Keuangan Lain-Lain untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 sebesar Rp613 juta. Peningkatan Beban Keuangan Lain-Lain untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 terutama disebabkan oleh bunga pinjaman bank kepada PT Bank Central Asia Tbk. Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman kepada PT Bank Central Asia Tbk yang terdiri dari: Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan batas maksimum Rp juta yang berlaku sampai 16 November 2013 dengan tingkat bunga 8,5% per tahun. Fasilitas Omnibus Letter of Credit (L/C), yang terdiri dari Sight L/C dan Usance L/C dengan batas maksimum Rp juta yang berlaku sampai 16 November 2013 dengan Komisi L/C 0,2% p.a dihitung dari nilai L/C yang diterbitkan dan Komisi Akseptasi sebesar 0,6% p.a. Fasilitas Time Loan Revolving dengan batas maksimum Rp juta yang berlaku sampai 20 Desember 2013 dengan tingkat bunga 8,5% per tahun. Pada 31 Juli 2013, saldo utang bank adalah sebesar Rp juta. 25

44 Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Pendapatan Keuangan Lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp5.905 juta, mengalami penurunan sebesar Rp5.310 juta atau setara 47,35% dibandingkan dengan Pendapatan Keuangan Lain-lain untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Penurunan Pendapatan Keuangan Lain-lain tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan bunga deposito sebesar Rp3.796 juta atau setara 41,67%. Beban Keuangan Lain-Lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp708 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp102 juta atau setara 16,83% dibandingkan Beban Keuangan Lain-Lain untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 sebesar Rp606 juta. Peningkatan Beban Keuangan Lain-Lain tersebut terutama disebabkan peningkatan administrasi bank sebesar Rp201 juta atau setara dengan 43,23%. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Pendapatan Keuangan Lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp4.562 juta atau setara 68,57% dibandingkan Pendapatan Keuangan Lain-lain untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 sebesar Rp6.653 juta. Peningkatan Pendapatan Keuangan Lain-lain tersebut terutama disebabkan peningkatan pendapatan bunga deposito sebesar Rp3.759 juta atau setara dengan 70,25%. Beban Keuangan Lain-Lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp606 juta dimana mengalami penurunan sebesar Rp3.269 juta atau 84,36% dibandingkan Beban Keuangan Lain-Lain untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 sebesar Rp3.875 juta. Penurunan Beban Keuangan Lain-Lain tersebut terutama disebabkan penurunan bunga pinjaman bank sebesar Rp3.424 juta atau setara 96,53%. g. Pendapatan dan Beban Diluar Operasi Lainnya Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Pendapatan Diluar Operasi Lainnya Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta dibandingkan Pendapatan Diluar Operasi Lainnya untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 sebesar Rp4.928 juta, yang terutama disebabkan adanya laba selisih kurs dan laba penjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp juta dan Rp9.018 juta. Beban Diluar Operasi Lainnya Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 882,00% dibandingkan Beban Diluar Operasi Lainnya untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 sebesar Rp4.433 juta, yang terutama disebabkan peningkatan beban bunga dan denda pajak. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Pendapatan Diluar Operasi Lainnya Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp6.628 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp1.126 juta atau setara dengan 14,52% dibandingkan dengan Pendapatan Diluar Operasi Lainnya untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 sebesar Rp7.754 juta, yang terutama disebabkan laba selisih kurs. Beban Diluar Operasi Lainnya Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.557 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp289 juta atau setara 12,65% dibandingkan Beban Diluar Operasi Lainnya untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 sebesar Rp2.268 juta, yang terutama disebabkan peningkatan rugi selisih kurs. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Pendapatan Diluar Operasi Lainnya Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp7.754 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp2.060 juta atau setara 36,18% dibandingkan Pendapatan Diluar Operasi Lainnya untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 sebesar Rp5.694 juta, yang terutama disebabkan peningkatan laba penjualan aset tetap sebesar Rp1.981 juta sebagai akibat dari penjualan aset tetap yang dilakukan oleh Perseroan pada

45 Beban Diluar Operasi Lainnya Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp2.268 juta, mengalami penurunan sebesar Rp2.085 juta atau setara 47,90% dibandingkan Beban Diluar Operasi Lainnya untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 sebesar Rp4.353 juta, yang terutama disebabkan penurunan rugi selisih kurs sebesar Rp1.489 juta. h. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 9,89% dibandingkan Laba Sebelum Pajak Penghasilan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli Hal ini terutama disebabkan efisiensi kinerja Perseroan yang menyebabkan menurunnya Beban Pemasaran dan Penjualan pada periode tersebut. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 12,87% dibandingkan Laba Sebelum Pajak Penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Sedangkan laba operasi untuk tahun buku 2011 dan 2012 meningkat masing-masing sekitar 31% dan 15%. Peningkatan laba operasi ini dipengaruhi oleh peningkatan harga jual sekitar 5%-15%. Hal ini terutama disebabkan oleh kebijakan Perseroan untuk melakukan efisiensi kegiatan produksi sehingga meningkatkan Laba Kotor Perseroan. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 34,6% dibandingkan Laba Sebelum Pajak Penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 sebesar Rp juta. i. Jumlah Laba Komprehensif 450, , , , , , , ,000 50, Juli 2012 Juli 2013 Laba Komprehensif Pertumbuhan 27

46 Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Jumlah Laba Komprehensif Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 8,93% dibandingkan Laba Komprehensif untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 sebesar Rp juta. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya penjualan Perseroan serta efisiensi yang dilakukan Perseroan dimana Perseroan melakukan efisiensi Beban Pemasaran dan Penjualan pada periode tersebut. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Laba Komprehensif Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 14,00% dibandingkan Laba Komprehensif untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya penjualan sebesar Rp juta atau setara 8,80%. Selain itu, Perseroan juga melakukan efisiensi atas beban pemasaran dan penjualan dimana beban pemasaran dan penjualan mengalami penurunan sebesar Rp922 juta atau setara 0,27%. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Laba Komprehensif Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 43,33% dibandingkan Laba Komprehensif untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember Hal ini terutama disebabkan meningkatnya penjualan sebesar Rp juta atau setara 17,77%. Selain itu, Perseroan juga melakukan efisiensi atas beban pemasaran dan penjualan. Usaha-usaha yang akan dilakukan Perseroan untuk meningkatkan kinerja di masa datang adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan tingkat utilisasi, kapasitas, dan produksi untuk memenuhi permintaan pasar 2. Meningkatkan bisnis pasar produk Perseroan 3. Meningkatkan jaringan distribusi pemasaran 4. Memperluas pasar ekspor 5. Inovasi berkesinambungan dan pengembangan produk 3.2 Aset, Liabilitas dan Ekuitas Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Juli 31 Desember Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Catatan: 1 Mengingat Ikhtisar Data Keuangan Penting yang disajikan dengan perbandingan sampai dengan 2008, maka angka-angka untuk laporan keuangan tahun 2009 dan 2008 merupakan proforma konsolidasian tahun 2009 dan 2008 yang berasal dari laporan keuangan tahun 2009 dan 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan yang mana pada saat itu laporan keuangan MM dan SHIP belum dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan a. Aset Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 31 Desember dibandingkan tahun yang berakhir pada Pada 31 Juli 2013, Perseroan memiliki jumlah aset sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau setara dengan 11,27% dibandingkan jumlah aset pada 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Penurunan ini terutama diakibatkan penurunan saldo piutang lain-lain sebesar Rp juta yang merupakan piutang kepada pemegang saham, penurunan saldo kas dan setara kas sebesar Rp juta dan penurunan saldo investasi pada entitas asosiasi sebesar Rp juta dimana Perseroan melakukan divestasi atas entitas asosiasi Perseroan, yaitu HCB pada Februari

47 Penurunan tersebut disertai dengan kenaikan saldo investasi lainnya sebesar Rp juta. Untuk memaksimalkan nilai aset Perseroan, Perseroan melakukan penempatan dana sebesar USD59,35 juta pada Universal Ventures Fund, SCC, perusahaan pengelola dana yang berdomisili di Bridge Town St. Michael, Barbados dimana dana untuk investasi tersebut diperoleh dari internal kas Perseroan dan Entitas Anak. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Pada 31 Desember 2012, Perseroan memiliki jumlah aset sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara dengan 84,06% dibandingkan jumlah aset pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan saldo piutang lain-lain sebesar Rp juta akibat peningkatan piutang lain-lain kepada pemegang saham sebesar Rp juta dan HCB sebesar Rp juta. Selanjutnya, kenaikan tersebut juga disebabkan kenaikan saldo kas dan setara kas sebesar Rp juta akibat penerimaan pinjaman bank dari PT Bank Central Asia Tbk dan adanya penambahan modal saham ditempatkan dan disetor Perseroan. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Pada 31 Desember 2011, Perseroan memiliki jumlah aset sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara dengan 31,28% dibandingkan jumlah aset pada 31 Desember 2010 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan saldo piutang lain-lain sebesar Rp juta sebagai akibat pemberian pinjaman kepada pemegang saham dan penyertaan saham Perseroan pada HCB di bulan Maret 2011 sebesar Rp juta. Selanjutnya, kenaikan aset tersebut juga disebabkan adanya kenaikan aset tetap sebesar Rp juta karena adanya penambahan aset tetap berupa tanah dan mesin pada tahun 2011 masing-masing sebesar Rp juta dan Rp juta. b. Liabilitas Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 Pada 31 Juli 2013, Perseroan memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau setara dengan 61,46% dibandingkan jumlah liabilitas pada 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan saldo utang pajak sebesar Rp juta, penurunan saldo pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp juta karena adanya pembayaran pinjaman kepada PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp juta. Pembayaran utang bank tersebut dilakukan Perseroan untuk memperbaiki struktur pinjaman Perseroan dengan dana yang diperoleh dari internal kas Perseroan. Selanjutnya, penurunan liabilitas juga disebabkan penurunan saldo utang usaha dan utang lain-lain masing-masing sebesar Rp juta dan Rp juta. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Pada 31 Desember 2012, Perseroan memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara dengan 33,64% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan saldo pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp juta karena adanya penerimaan utang bank PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp juta dan kenaikan saldo utang pajak sebesar Rp juta. Kenaikan saldo utang pajak terutama disebabkan kenaikan saldo utang pajak PPh pasal 29 akibat meningkatnya laba tahun berjalan Perseroan dan kenaikan saldo utang pajak PPh pasal 4 ayat 2. Selanjutnya, kenaikan liabilitas tersebut juga disertai adanya penurunan saldo pinjaman kepada pemegang saham sebesar Rp juta. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Pada 31 Desember 2011, Perseroan memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara dengan 16,46% dibandingkan jumlah liabilitas pada 31 Desember 2010 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan saldo utang usaha, saldo beban yang masih harus dibayar dan uang muka penjualan masing-masing sebesar Rp juta, Rp juta dan Rp juta sebagai 29

48 akibat adanya peningkatan aktivitas penjualan Perseroan pada 2011 yang menyebabkan peningkatan pembelian bahan baku untuk mendukung proses produksi. c. Ekuitas Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 31 Desember dibandingkan tahun yang berakhir pada Jumlah ekuitas Perseroan pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara dengan 21,29% dibandingkan jumlah ekuitas pada 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama diakibatkan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan sebesar Rp juta menjadi Rp juta, dimana jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan menjadi sebesar saham, disertai dengan penurunan pada saldo uang muka setoran modal sebesar Rp juta. Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Pemegang Saham tanggal 15 Maret 2013, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan pembagian dividen kas sejumlah Rp juta yang diambil dari laba bersih Perseroan. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Jumlah ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 143,70% dibandingkan jumlah ekuitas pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama diakibatkan peningkatan uang muka setoran modal sebesar Rp juta. Selain itu, pada tahun 2012, berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 21 Desember 2012, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan pembagian dividen kas sejumlah Rp juta. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Jumlah ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara dengan 54,54% dibandingkan jumlah ekuitas pada 31 Desember 2010 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama diakibatkan oleh meningkatnya Laba Komprehensif yang dibukukan Perseroan pada 2011 sebesar Rp juta. Selain itu, pada 2011, berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan pembagian dividen kas sejumlah Rp juta yang diambil dari laba bersih Perseroan. 3.3 Likuiditas dan Sumber Pendanaan Likuiditas menggambarkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas keuangan jangka pendek yang terutama bersumber pada arus kas dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Kebutuhan likuiditas Perseroan terutama diperlukan untuk modal kerja Perseroan untuk ekspansi Perseroan. Sumber utama likuiditas Perseroan adalah dari penerimaan kas dari penjualan yang seluruhnya diterima secara kredit. Sampai dengan diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan tidak memiliki pinjaman dalam mata uang asing sehingga tidak terdapat dampak yang material atas perubahan denominasi dalam mata uang asing. Ke depannya, Perseroan akan terus mengandalkan arus kas dari kegiatan operasi dan pinjaman bank untuk terus mendanai kegiatan operasi dan belanja modal Perseroan. Diharapkan dengan semakin besarnya usaha Perseroan, maka likuiditas Perseroan akan semakin meningkat. Strategi Perseroan dalam mengelola kegiatan operasional dalam kaitannya dengan likuiditas Perseroan adalah dengan memonitor proyeksi persyaratan likuiditas untuk memastikan bahwa Perseroan memiliki saldo kecukupan kas untuk memenuhi keperluan operasi serta menjaga kecukupan dalam fasilitas pinjaman yang belum ditarik sepanjang waktu sehingga Perseroan memenuhi semua batas atau persyaratan fasilitas pinjaman. Berdasarkan kinerja historis dan prospek Perseroan, Perseroan memiliki keyakinan dan kemampuan untuk menghasilkan kas berdasarkan kegiatan operasionalnya. 30

49 (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Juli Desember Kas Bersih dari Aktivitas Operasi ( ) Kas Bersih dari Aktivitas Investasi ( ) ( ) ( ) (95.542) Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan ( ) (55.465) Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih dari aktivitas operasi terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan, pembayaran kas kepada supplier, pembayaran kas kepada karyawan dan direksi, pembayaran pajak, penerimaan restitusi pajak, penerimaan jasa giro dan bunga deposito, pembayaran beban keuangan dan penerimaan atau pembayaran lain-lain. Penerimaan kas dari pelanggan juga merupakan sumber utama likuiditas Perseroan. Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013, penerimaan kas dari pelanggan adalah sebesar Rp juta. Sementara untuk pembayaran kas kepada supplier adalah sebesar Rp juta. Setelah memperhitungkan penerimaan dan pengeluaran lainnya, kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi adalah sebesar Rp juta. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, penerimaan kas dari pelanggan adalah sebesar Rp juta. Sementara untuk pembayaran kas kepada supplier adalah sebesar Rp juta. Setelah memperhitungkan penerimaan dan pengeluaran lainnya, kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp juta. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, penerimaan kas dari pelanggan adalah sebesar Rp juta. Sementara untuk pembayaran kas kepada supplier adalah sebesar Rp juta. Setelah memperhitungkan penerimaan dan pengeluaran lainnya, kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp juta. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, penerimaan kas dari pelanggan adalah sebesar Rp juta. Sementara untuk pembayaran kas kepada supplier adalah sebesar Rp juta. Setelah memperhitungkan penerimaan dan pengeluaran lainnya, kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp juta. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi terdiri dari penambahan aset tetap, hasil penjualan aset tetap, penambahan uang muka pembelian aset tetap, investasi lainnya dan hasil pelepasan entitas asosiasi. Kas untuk aktivitas investasi terutama digunakan untuk investasi lainnya dan perolehan aset tetap seperti untuk pembelian tanah, mesin dan bangunan. Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013, kas digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp juta. Kas digunakan untuk aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk investasi Perseroan ke Universal Ventures Fund, SCC sebesar USD59,35 juta. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, kas digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp juta. Kas digunakan untuk aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk penambahan aset tetap berupa tanah, mesin dan bangunan sebesar Rp juta. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, kas digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp juta. Kas digunakan untuk aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk penambahan aset tetap berupa tanah dan mesin sebesar Rp juta. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, kas digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp juta. Kas digunakan untuk aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk penambahan aset tetap berupa mesin dan peralatan sebesar Rp juta. 31

50 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan terdiri dari penerimaan dan pembayaran pinjaman bank, penerimaan dan pembayaran pinjaman dari pemegang saham, pembayaran sewa pembiayaan, pembayaran dividen kas, penambahan modal, penurunan investasi proforma, dan penerimaan uang muka setoran modal. Perseroan mengandalkan penerimaan pinjaman bank dan setoran modal untuk aktivitas pendanaannya. Untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013, kas diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp juta. Kas diperoleh dari aktivitas pendanaan tersebut terutama berasal dari peningkatan pinjaman dari pemegang saham. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, kas diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp juta. Kas diperoleh dari aktivitas pendanaan tersebut terutama berasal dari peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan, yang disertai dengan pembayaran dividen kepada pemegang saham Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, kas digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp juta. Kas digunakan untuk aktivitas pendanaan tersebut terutama digunakan untuk pembayaran dividen kepada pemegang saham Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, kas digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp juta. Kas digunakan untuk aktivitas pendanaan tersebut terutama digunakan untuk pembayaran dividen kepada pemegang saham Perseroan dan pembayaran pinjaman Perseroan. 3.4 Analisa Rasio Keuangan Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau ekuitas. Rasio solvabilitas dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut: 1. Total Liabilitas dibagi Total Ekuitas (Solvabilitas Ekuitas) 2. Total Liabilitas dibagi Total Aset (Solvabilitas Aset) 3. Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 masingmasing adalah sebesar 0,21; 0,65; 1,18; 1,57; 2,46 dan 8,30. Sedangkan, Rasio Solvabilitas Aset Perseroan pada 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar 0,17; 0,39; 0,54; 0,61; 0,71 dan 0,89. Penurunan rasio solvabilitas ini terutama disebabkan setoran modal dari pemegang saham yang disetorkan dan juga kontribusi Laba Komprehensif yang semakin baik seiring pertumbuhan pendapatan Perseroan. Profitabilitas Profitabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio Marjin Laba Komprehensif (Net Profit Margin), Imbal Hasil Investasi (Return on Assets) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity). Rasio ini menggambarkan kemampuan Perseroan untuk mendapatkan keuntungan pada suatu masa tertentu. 1. Marjin Laba Neto (Net Profit Margin) adalah rasio dari laba neto terhadap penjualan bersih Perseroan. Marjin Laba Komprehensif Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah 14,92%, 16,20%, 15,46%, 12,71%, 7,17% dan 1,04%. 2. Imbal Hasil Aset (Return on Assets) adalah rasio dari perputaran aset dalam menghasilkan laba. Imbal Hasil Aset Perseroan pada 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah 10,89%, 18,02%, 29,09%, 26,64%, 15,73% dan 1,94%. 3. Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity) adalah rasio dari Laba Komprehensif terhadap ekuitas. Imbal Hasil Ekuitas Perseroan pada 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah 13,14%, 29,70%, 63,50%, 68,47%, 54,36% dan 18,07%. Marjin Laba Komprehensif, rasio imbal hasil investasi dan imbal hasil ekuitas dari 2009 sampai dengan 2012 menunjukan kenaikan, hal ini disebabkan terus meningkatnya Laba Komprehensif Perseroan dari 2009 sampai Kenaikan Laba Komprehensif ini disebabkan peningkatan penjualan bersih Perseroan seiring peningkatan kegiatan 32

51 usaha Perseroan. Peningkatan rasio ini juga disebabkan peningkatan Laba Komprehensif yang lebih tinggi daripada peningkatan aset maupun ekuitas Perseroan. 3.5 Belanja Modal Perseroan Belanja modal Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut. (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Juli Desember Harga Perolehan Tanah Bangunan Mesin Peralatan Kendaraan Inventaris kantor Sewa pembiayaan Aset tetap dalam pembangunan Bangunan Mesin dan peralatan Jumlah Sumber dana Perseroan untuk belanja modal berasal dari pendanaan internal dan pinjaman bank dalam mata uang Rupiah. Sebagian besar pengeluaran belanja modal Perseroan dilakukan dalam mata uang Rupiah dan Perseroan tidak memandang perlu untuk melakukan pinjaman mata uang asing. Belanja modal Perseroan digunakan untuk pembelian aset tetap Perseroan terutama tanah, bangunan, serta mesin dan peralatan. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan level kinerja operasional, meningkatkan efisiensi produksi dengan peremajaan mesin-mesin dan fasilitas produksi, serta peningkatan kapasitas produksi produk-produk unggulan Perseroan yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan Perseroan pada masa mendatang. Berdasarkan standar operasional perusahaan, manajemen Perseroan senantiasa melakukan pertimbangan dan analisa baik dari sisi efisiensi maupun efektifitas atas kebutuhan Perseroan terkait dengan pembelian barang modal. Hal ini dilakukan Perseroan untuk meminimalisasi dampak jika terdapat masalah yang tidak sesuai dengan pembelian dan tujuannya. 4. Manajemen Risiko Untuk mengelola dan meminimalkan risiko, Perseroan melakukan kegiatan operasionalnya berdasarkan Good Corporate Governance. Perseroan juga menunjuk Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terafiliasi untuk memastikan Perseroan menerapkan Good Corporate Governance dan menjalankan internal audit, baik untuk lingkup finansial maupun nonfinansial. Dalam menjalankan usahanya, Perseroan dihadapkan pada berbagai macam risiko yang dijelaskan dalam Bab VI Risiko Usaha dalam Prospektus ini. Untuk meminimalisasi risiko-risiko yang disebutkan tersebut, maka Perseroan telah menerapkan manajemen risiko antara lain sebagai berikut: Manajemen risiko terhadap produk yang dihasilkan dijalankan dengan menerapkan kebijakan tingkat persediaan dan pemesanan barang dagangan yang disesuaikan dengan permintaan dan lead time setiap jenis produk serta dengan menjaga hubungan baik dengan pemasok. Manajemen risiko persaingan usaha dijalankan dengan cara selalu meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dan menjaga hubungan baik dengan setiap agen/distributor dan pelanggan. Selanjutnya, Perseroan juga terus melakukan inovasi terhadap produk-produk jamu untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin kompetitif. Manajemen risiko pasar dijalankan dengan bekerja sama dengan seluruh agen/distributor dalam hal memberikan masukan mengenai preferensi konsumen atas jenis dan model serta kemasan produk. 33

52 Manajemen risiko terhadap perubahan suku bunga pinjaman dijalankan dengan cara mengkombinasikan pinjaman dengan suku bunga tetap dan tidak tetap. Manajemen risiko sumber daya manusia dijalankan dengan cara melakukan perekrutan dan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya Perseroan dan melaksanakan sistem penilaian atas kinerja karyawan sebagai dasar untuk memberikan penghargaan atas kinerja karyawan. Manajemen risiko asuransi dilakukan dengan cara melakukan peninjauan berkala terhadap jenis dan nilai pertanggungan yang telah dibuat untuk mengantisipasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sehingga kerugian yang mungkin timbul dapat ditutup secara layak. Manajemen risiko utang dijalankan dengan cara mengawasi dan menjaga agar pemenuhan kewajiban terhadap bank pemberi pinjaman terpenuhi sesuai persyaratannya. Baik dari sisi pelaksanaan pembayaran maupun persyaratanpersyaratan administratif. Di sisi lain, Perseroan terus berupaya melakukan manajemen risiko dalam kegiatan usahanya dengan menerapkan mitigasimitigasi terkait risiko-risiko yang ada dan memungkinkan dialami Perseroan selama menjalankan kegiatan usahanya. Adapun mitigasi-mitigasi terkait usaha Perseroan diantaranya sebagai berikut Perseroan senatiasa menjaga hubungan baik dengan seluruh stakeholder termasuk hubungan baik dengan berbagai sumber pemasok bahan baku produksi Perseroan. Perseroan senantiasa melakukan transfer knowledge kepada manajemen lainnya serta melakukan regenerasi secara berkesinambungan, untuk menjaga kesinambungan usahanya secara internal. Perseroan berupaya terus melakukan inovasi dalam mengembangkan produk-produk jamu Perseroan. Di samping itu, dengan konsistensi pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik dari segi jenis, jumlah maupun kualitasnya, maka Perseroan yakin dapat menghasilkan jamu dan produk lainnya yang prima sehingga mampu menghadapi persaingan usaha yang kompetitif. Perseroan selalu dengan cermat menyusun konsep, tema, memilih talent dan media, serta saat yang tepat dalam melakukan marketing campaign sesuai dengan karakter produk serta target pasarnya. Perseroan secara berkala melakukan perbaikan dan pemeliharaan atas mesin dan peralatan produksi secara berkala sehingga bilamana terjadi kerusakan maka hal tersebut dapat diantisipasi sesegera mungkin. Di beberapa bagian penting Perseroan senantiasa mempersiapkan kapasitas cadangan. Perseroan secara terus menerus melakukan pemantauan dan pengujian kualitas dan selalu menyimpan sample dari setiap batch produksi selama 3 tahun. Perseroan senantiasa mengadakan pelatihan yang diperlukan untuk dapat menjaga dan meningkatkan keahlian dan keterampilan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga Perseroan dapat tetap menjaga kualitas produk yang dijual oleh Perseroan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kinerja Perseroan. Perseroan telah menerapkan manajemen resiko yang komprehensif, men-desain pabrik dan fasilitas infra-struktur sedemikian rupa, selain itu Perseroan juga mengasuransikan bangunan dan fasilitas pabriknya dengan asuransi. 34

53 VI. RISIKO USAHA Calon investor harus mempertimbangkan dengan cermat faktor-faktor risiko berikut, serta informasi-informasi lainnya yang disebutkan dalam Prospektus ini, sebelum melakukan investasi dalam Saham Perseroan. Risiko-risiko yang dijelaskan di bawah ini bukan satu-satunya risiko yang dapat mempengaruhi saham Perseroan. Risiko-risiko lain yang saat ini tidak Perseroan ketahui atau yang saat ini tidak dianggap penting juga dapat mengganggu bisnis, arus kas, hasil usaha, kondisi keuangan, atau prospek usaha Perseroan. Selain itu, investasi dalam efek dari perusahaan-perusahaan di negara berkembang seperti Indonesia mengandung risiko yang mungkin berbeda dengan investasi pada efek di perusahaanperusahaan di negara lain dengan keadaan ekonomi yang lebih maju. Apabila terjadi perubahan kondisi perekonomian, sosial dan politik secara global, terdapat kemungkinan harga Saham Perseroan di pasar modal dapat turun dan para investor dapat menghadapi potensi kerugian investasi. Risiko-risiko yang diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko material bagi Perseroan dan Entitas Anak serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa seluruh risiko yang dihadapi oleh Perseroan dan Entitas Anak dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak. 1. Risiko Usaha yang Berhubungan dengan Kegiatan Operasional Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku dikarenakan Faktor Alam Dalam menjalankan kegiatan produksinya, Perseroan menggunakan bahan baku berupa bahan atau ramuan alami (herbal), yaitu bahan nabati dan hewani (halal), bahan mineral, sediaan sari (galenik) atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang diperoleh dari petani atau pemasok. Apabila terjadi perubahan cuaca dan kondisi alam yang tidak bersahabat serta resiko musiman dari bahan baku maka akan terjadi peningkatan atau ketidakstabilan harga bahan baku, disebabkan Perseroan harus mencari sumber-sumber alternatif.selanjutnya, ketidakstabilan harga bahan baku juga dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan beban produksi yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan Risiko Ketergantungan pada Tim Manajemen Senior Kesuksesan Perseroan dan Entitas Anak sangat tergantung pada kepemimpinan tim manajemen senior. Apabila mereka berhenti dari Perseroan dan atau Entitas Anak, Perseroan dan Entitas Anak mungkin tidak dapat menemukan pengganti yang sesuai tepat pada waktunya sehingga hal tersebut dapat berdampak terhadap kegiatan usaha, hasil operasi, dan prospek Perseroan. Perseroan dan Entitas Anak juga bergantung pada kemampuannya untuk mencari dan mempertahankan manajemen senior agar dapat melanjutkan pertumbuhan dan kesuksesan kegiatan usaha Perseroan Risiko Persaingan Usaha Pertumbuhan dan prospek industri produk-produk obat tradisional yang menjanjikan, mendorong pelaku usaha dan produsen untuk terus berinovasi untuk menghasilkan produk yang terbaik agar dapat bersaing dengan perusahaanperusahaan sejenis lainnya, termasuk Perseroan. Persaingan usaha pun semakin kompetitif dan mendorong terciptanya produk-produk sejenis dengan produk-produk unggulan Perseroan, seperti Tolak Angin, Kuku Bima dan lainnya. Beberapa pesaing bahkan secara jelas mulai menunjukan daya saing produknya terhadap produk Perseroan melalui tagline yang ditayangkan dalam iklan-iklannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa persaingan dalam industri jamu ini semakin kompetitif. Di pasar global, Perseroan juga harus bersaing dengan produk-produk obat tradisional yang dikembangkan oleh negaranegara tujuan ekspor, seperti ginseng sebagai obat tradisional dari Korea. Di samping itu, Perseroan juga harus bersaing dengan industri farmasi murni untuk dapat merebut pangsa pasar produk-produk obat dimana hal tersebut memerlukan usaha yang lebih mengingat pola pikir masyarakat terhadap obat tradisional yang belum sepenuhnya terbuka Risiko Jaringan Distribusi dan Mata Rantai Pasokan (Supply Chain) Sebagian besar produk-produk Perseroan didistribusikan melalui grosir, supermarket, agen, warung, dan pedagang eceran yang tersebar di wilayah Indonesia. Putusnya mata rantai distribusi di hilir dapat mempengaruhi tingkat penjualan produk Perseroan. 35

54 1. 5. Risiko Kegagalan Kampanye Pemasaran (Marketing Campaign) atas Produk Perseroan Dalam melakukan kegiatan pemasaran atas produk-produknya, Perseroan secara rutin melakukan pemasangan iklan di media masa, salah satunya di televisi (marketing campaign). Kurang berhasilnya marketing campaign tersebut dapat mengakibatkan kerugian secara finansial dan berdampak terhadap kegiatan usaha Perseroan Risiko Kerusakan Mesin dan Peralatan Kerusakan pada mesin pabrik yang digunakan dalam proses produksi dapat mengganggu kelancaran kegiatan produksi Perseroan yang dapat berakibat pada menurunnya kinerja produksi sehingga akan mempengaruhi tercapainya target produksi Perseroan Risiko Produk Rusak dan Penarikan Produk dari Pasar Terganggunya sistem produksi memungkinkan terjadinya produk jadi yang tidak sesuai standar produksi Perseroan. Risiko tersebut dapat terjadi akibat ketidak-telitian mulai dari saat pengadaan bahan baku sampai dengan dilakukannya proses pengemasan. Mengingat produk yang dihasilkan berkaitan erat dengan masalah kesehatan dan pengobatan untuk kesehatan, maka untuk menghindari risiko atas produk rusak tersebut, Perseroan harus melakukan penarikan atas produk yang beredar di pasar apabila produk-produk tersebut mengalami kejadian antara lain sebagai berikut: Produk yang menyebabkan luka, penyakit, atau akibat sampingan lainnya. Produk yang terkontaminasi, produk rusak, atau pemalsuan produk lainnya. Adanya gugatan hukum jika konsumen merasa dirugikan dan bermasalah dengan kesehatan akibat dari penggunaan produk Perseroan. Penarikan produk dari pasar dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan, kerusakan persediaan barang dan hilangnya kesempatan penjualan produk akibat ketidaktersediaan produk dalam jangka waktu tertentu Risiko Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang perlu dijaga oleh Perseroan untuk dapat tetap mempertahankan keberlangsungan kegiatan produksi dan operasional Perseroan. Kurangnya sumberdaya manusia yang berkualitas dapat mempengaruhi kegiatan produksi dan operasional Perseroan Risiko Pemogokan Tenaga Kerja Untuk mendukung kegiatan usahanya dan proses produksinya, Perseroan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang banyak. Apabila terjadi pemogokan tenaga kerja secara masal, maka hal tersebut akan mengganggu proses produksi yang dapat menyebabkan tidak terpenuhinya target produksi Perseroan. Untuk meminimalisasi resiko tersebut Perseroan senantiasa menjaga hubungan industrial yang baik Risiko Terjadinya Bencana Alam dan Kebakaran Terjadinya bencana alam dan kebakaran merupakan suatu risiko yang tidak dapat diprediksi. Apabila hal tersebut terjadi, maka bahan baku, mesin pabrik dan fasilitas produksi dapat mengalami gangguan atau kerusakan, sehingga mengganggu proses produksi dan mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan. 2. Risiko Usaha yang Berhubungan dengan Kondisi di Indonesia Risiko Perubahan Kebijakan atau Peraturan Pemerintah Hukum dan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh institusi Pemerintah, terutama peraturan yang berlaku di Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta BPOM dapat mempengaruhi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dalam menjalankan proses produksinya, kegiatan pemasaran dan distribusi produk-produknya, Perseroan wajib mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan-peraturan tersebut mengatur hal-hal yang berkaitan dengan kualitas dan keamanan produk, kandungan produk, periklanan, hubungan dengan distributor dan pedagang eceran, serta lingkungan, kesehatan dan keamanan. Perseroan juga wajib mengikuti peraturan yang berhubungan dengan persyaratan 36

55 perizinan, praktek perdagangan, penetapan harga, serta pajak. Meskipun Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha Perseroan telah mematuhi seluruh peraturan yang berlaku, pemenuhan kewajiban atas peraturan-peraturan baru atau perubahannya atau interpretasinya maupun pelaksanaannya, serta perubahan terhadap interpretasi atau pelaksanaan hukum dan peraturan perundang-undangan yang telah ada dapat berdampak material dan negatif terhadap kegiatan dan kinerja operasional Perseroan. Selain itu, apabila Perseroan tidak mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Perseroan dapat dikenakan sanksi perdata, termasuk denda, hukuman atau penarikan produk, serta sanksi-sanksi pidana lainnya. Selain itu, peraturan ketenagakerjaan, perubahan hukum, dan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai upah minimum dan kebebasan serikat pekerja juga dapat mengakibatkan meningkatnya permasalahan dalam hubungan industrial, dimana hal tersebut dapat berdampak material pada kegiatan operasional Perseroan apabila terjadi pemogokan kerja secara masal Fluktuasi Nilai Rupiah dapat Berdampak Negatif terhadap Kinerja Keuangan dan Investasi Perseroan Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, seperti dalam hal pembelian bahan pembantu, mesin-mesin dan penjualan ekspor, Perseroan seringkali menggunakan mata uang asing. Pada umumnya, Rupiah dapat ditukar dan dialihkan secara bebas. Akan tetapi, dari waktu ke waktu, Bank Indonesia telah melakukan intervensi terhadap pasar valuta asing sebagai langkah kebijakan yang diambil, baik dengan menjual Rupiah atau dengan menggunakan cadangan devisa untuk membeli Rupiah. Tidak ada jaminan bahwa (i) kebijakan nilai tukar mengambang Bank Indonesia tidak akan berubah, atau (ii) depresiasi Rupiah terhadap mata uang asing termasuk Dollar Amerika (USD) tidak akan terjadi, atau (iii) Pemerintah akan melakukan tindak lanjut guna menstabilitasi, menjaga, dan meningkatkan nilai Rupiah, atau (iv) apabila tindakan-tindakan tersebut di atas dilakukan, akan berhasil. Perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi kinerja dan arus kas Perseroan. Sebagai contoh, depresiasi Rupiah terhadap USD atau mata uang internasional lainnya dapat meningkatkan biaya pembelian bahan pembantu dan mesin-mesin, yang dihitung dalam mata uang Rupiah. Perubahan kebijakan nilai tukar mengambang dapat berakibat pada semakin tingginya tingkat suku bunga domestik secara signifikan, kekurangan likuiditas, kontrol atas arus modal atau nilai tukar. Hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan aktivitas perekonomian, resesi ekonomi, gagal bayar pinjaman, dan peningkatan harga beli bahan pembantu sehingga meningkatkan beban produksi. Konsekuensi-konsekuensi tersebut dapat memberikan dampak yang material dan negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan, hasil dan prospek usaha Perseroan Kondisi Sosial, Ekonomi, Politik, dan Keamanan Kinerja Perseroan bergantung pada kondisi sosial, ekonomi, politik, dan keamanan, baik Indonesia maupun global. Ketidakpastian kondisi sosial, ekonomi, politik, dan keamanan baik secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada kondisi perekonomian Indonesia yang berpotensi mempengaruhi tingkat daya beli masyarakat. Menurunnya tingkat daya beli masyarakat dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan penjualan produk Perseroan sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan. 3. Risiko yang Berkaitan dengan Investasi pada Saham Perseroan 1. Jumlah Saham yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Relatif Terbatas Investor yang membeli saham dalam Penawaran Umum memiliki risiko tidak likuidnya perdagangan saham-saham yang ditawarkan dikarenakan persentase saham yang ditawarkan relatif terbatas walaupun jumlahnya relatif besar. 2. Harga Saham yang Berfluktuasi Fluktuasi perdagangan saham Perseroan di BEI yang mengakibatkan turunnya harga saham Perseroan dapat menyebabkan terjadinya kerugian bagi investor. Penurunan harga saham Perseroan dapat diakibatkan oleh hal-hal sebagai berikut: Persepsi mengenai prospek usaha dan kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak serta industri jamu secara umum. Pengumuman-pengumuman yang dibuat oleh Perseroan sehubungan dengan pengoperasian atau aksi korporasi. Perubahan pada kondisi ekonomi, politik, atau pasar pada umumnya di Indonesia. Penjualan Saham yang Ditawarkan oleh pemegang saham Perseroan. Perubahan harga saham perusahaan-perusahaan terutama di Asia dan di negara-negara berkembang. Fluktuasi harga saham di pasar modal secara umum. Perbedaan antara realisasi kondisi keuangan dan hasil aktual usaha Perseroan dengan yang diharapkan oleh para investor dan analis. 37

56 3. Risiko Pasar Modal di Indonesia Perseroan telah mengajukan permohonan pencatatan Saham yang Ditawarkan di BEI. Saat ini belum terdapat pasar yang memperdagangkan saham-saham tersebut. Tidak ada kepastian bahwa pasar untuk saham-saham tersebut akan berkembang. Pasar modal Indonesia relatif kurang likuid dan dapat menjadi lebih fluktuatif dibandingkan pasar modal di beberapa negara lainnya. Selain itu, harga efek di pasar modal Indonesia umumnya lebih bergejolak dibandingkan harga efek di pasar modal lainnya. Kemampuan untuk melakukan penjualan dan pembayaran perdagangan di BEI sewaktu-waktu dapat tertunda. Sehubungan dengan hal tersebut, tidak ada kepastian bahwa pemegang Saham yang Ditawarkan Perseroan akan dapat menjual Saham yang Ditawarkan pada harga, atau pada waktu dimana pemegang Saham yang Ditawarkan tersebut akan dapat melakukan hal tersebut di pasar yang lebih likuid, atau tidak melakukannya sama sekali. Sekalipun permohonan pencatatan Saham yang Ditawarkan Perseroan disetujui, pencatatan Saham yang Ditawarkan di BEI tidak akan dilakukan selama maksimum 3 (tiga) Hari Kerja setelah akhir periode penjatahan untuk Penawaran Umum ini. Selama periode tersebut, pembeli saham akan terkena risiko terhadap pergerakan nilai saham di BEI tanpa memiliki kemampuan untuk menjual Saham yang Ditawarkan yang telah dibeli melalui BEI. 4. Risiko Pembatasan Kepentingan Non-pengendali Kewajiban-kewajiban dari pemegang saham mayoritas, anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan hukum Indonesia terhadap para pemegang saham minoritas kemungkinan lebih terbatas dibanding hukum di negara-negara lain. Oleh karena itu, pemegang saham minoritas kemungkinan tidak dapat melindungi kepentingan mereka berdasarkan hukum Indonesia yang berlaku saat ini sampai sejauh yang berlaku di beberapa negara lain. Prinsip-prinsip hukum Perseroan seperti keabsahan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan, fiduciary duty yang dibebankan kepada pihak pengurus, Dewan Komisaris dan Direksi dan pemegang saham pengendali, serta hak-hak yang dimiliki pemegang saham minoritas diatur oleh UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan. Prinsip-prinsip hukum tersebut dapat berbeda dari prinsip-prinsip yang berlaku jika Perseroan didirikan dalam yurisdiksi di luar Indonesia. Secara khusus, konsep-konsep yang terkait dengan fiduciary duty dari manajemen belum teruji di pengadilan Indonesia. Gugatan derivatif yang diajukan sehubungan dengan tindakan-tindakan dari Dewan Komisaris dan Direksi hampir tidak pernah diajukan atas nama Perseroan terkait atau diuji di hadapan pengadilan Indonesia, dan hak-hak para pemegang saham minoritas baru diatur pada tahun 1995 serta belum terbukti dalam prakteknya. Bahkan meskipun berdasarkan hukum Indonesia hal tersebut dapat dilaksanakan, ketiadaan preseden pengadilan dapat menjadikan proses gugatan perdata tersebut menjadi lebih sulit. Dengan demikian, tidak ada kepastian bahwa hak atau ganti rugi bagi pemegang saham minoritas akan sama, atau sama luasnya, dengan yang berlaku di yurisdiksi lain atau memadai untuk melindungi kepentingan para pemegang saham minoritas. 5. Risiko Dilusi Berdasarkan Peraturan No. IX.D.1, sebuah perusahaan terbuka yang tercatat di bursa efek harus menawarkan kepada pemegang sahamnya hak untuk memesan efek terlebih dahulu dalam rangka mengambil bagian sejumlah saham secara proporsional untuk mempertahankan persentase kepemilikan mereka sebelum diterbitkannya saham-saham baru. Dalam hal Perseroan menawarkan kepada pemegang sahamnya hak untuk membeli atau mengambil bagian saham atau mendistribusikan saham kepada pemegang sahamnya, pemegang saham Perseroan kemungkinan tidak dapat melaksanakan hak mengambil bagian atas saham tersebut kecuali hukum yang mengatur tentang efek di yurisdiksi pemegang saham tersebut telah dipenuhi. Ketika Perseroan melakukan Penawaran Umum terbatas atau penawaran lain yang serupa, Perseroan akan mengevaluasi biaya dan potensi kewajiban yang terkait dengan, dan kemampuannya untuk dapat mematuhi peraturan perundangundangan di luar Indonesia, disamping juga faktor-faktor lainnya yang relevan. Namun demikian, Perseroan dapat memilih untuk tidak mematuhi peraturan pasar modal di beberapa yurisdiksi tertentu dan jika Perseroan melakukan hal tersebut, dan tidak terdapat pengecualian atas kewajiban pengajuan pernyataan pendaftaran, maka pemegang saham dalam yurisdiksi tersebut tidak dapat berpartisipasi dalam Penawaran Umum terbatas atau penawaran serupa tersebut sehingga akan mengalami dilusi terhadap kepemilikan saham mereka. Sebagai akibatnya, Perseroan tidak dapat memberikan kepastian kepada pembeli bahwa mereka dapat mempertahankan proporsi kepemilikan saham mereka di Perseroan. Dikarenakan Penawaran Umum terbatas di Indonesia pada umumnya memungkinkan investor untuk berpartisipasi membeli saham 38

57 dengan diskon yang cukup tinggi terhadap harga perdagangan terakhir, ketidakmampuan untuk berpartisipasi tersebut dapat membawa kerugian ekonomi secara material bagi pemegang saham. 6. Kemampuan Perseroan untuk Membayar Dividen di Masa Datang Pembayaran dividen di masa depan tergantung dari kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba. Perseroan tidak dapat memastikan bahwa setelah dilakukannya Penawaran Umum, investor akan memperoleh dividen. Hal tersebut dapat disebabkan dibukukannya kerugian bersih untuk tahun berjalan atau ditahannya laba bersih Perseroan untuk pengembangan usaha di masa mendatang. Selain itu, tidak ada kepastian bahwa Perseroan dapat membagikan dividen dalam jumlah yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya Risiko Transaksi Benturan Kepentingan Dalam rangka melindungi hak pemegang saham minoritas pada perusahaan publik atas transaksi benturan kepentingan, Peraturan No. IX.E.1 memberikan hak kepada pemegang saham independen untuk memiliki suara untuk menyetujui atau menolak setiap transaksi yang material maupun tidak material, yang mengandung unsur benturan kepentingan dari OJK kecuali transaksi yang termasuk dalam pengecualian yang ditetapkan oleh OJK. Persyaratan untuk memperoleh persetujuan pemegang saham independen dapat memberatkan Perseroan dalam hal waktu dan biaya dan dapat menyebabkan Perseroan melepaskan transaksi tertentu yang merupakan keputusan terbaik Perseroan. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa persetujuan dari pemegang saham independen dapat diperoleh. Peraturan No IX.E.1 mengatur ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan transaksi perusahaan dengan afiliasinya. Ada dua jenis transaksi berdasarkan Peraturan No. IX.E.1, yaitu transaksi afiliasi dan benturan kepentingan. Transaksi afiliasi didefinisikan sebagai transaksi yang dilakukan oleh perusahaan atau perusahaan terkendali dengan Afiliasi dari perusahaan atau Afiliasi dari anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama perusahaan yang memiliki sekurangnya 20% hak suara yang sah dari jumlah modal ditempatkan perusahaan. Transaksi afiliasi tidak memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham independen Perseroan. Berdasarkan pengecualian tertentu, perusahaan publik wajib mengumumkan keterbukaan informasi atas setiap transaksi afiliasi kepada publik, termasuk menyediakan ringkasan laporan penilai independen. Namun, transaksi afiliasi dapat menjadi transaksi benturan kepentingan apabila terdapat perbedaan antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama yang dapat merugikan perusahaan dimaksud. Jika merupakan transaksi benturan kepentingan itu, berdasarkan pengecualian tertentu, transaksi tersebut wajib terlebih dahulu disetujui oleh para pemegang saham independen, yang tidak memiliki benturan kepentingan atau yang tidak terafiliasi dengan anggota Direksi, Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama yang tidak memiliki benturan kepentingan. Transaksi yang mempunyai benturan kepentingan harus disetujui oleh RUPS yang dihadiri oleh lebih dari 50% pemegang saham independen dan disetujui oleh lebih dari 50% pemegang saham independen. Dalam hal kuorum tidak terpenuhi, maka RUPS kedua dapat mengambil keputusan dengan syarat kuorum yang sama dengan RUPS pertama, tapi syarat pengambilan suara berkurang menjadi 50% dari pemegang saham independen yang hadir atau diwakilkan. RUPS ketiga hanya dapat diselenggarakan dengan persetujuan OJK. Jika transaksi yang mempunyai benturan kepentingan tidak memperoleh persetujuan pemegang saham independen dalam RUPS yang telah mencapai kuorum kehadiran, maka rencana transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dimaksud tidak dapat diajukan kembali dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal keputusan penolakan. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa seluruh risiko yang dihadapi oleh Perseroan dan Entitas Anak dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak. 39

58 VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada kejadian penting lain yang mempunyai dampak cukup material terhadap keuangan dan hasil usaha Perseroan dan Entitas Anak yang terjadi setelah tanggal laporan Auditor Independen pada tanggal 26 September 2013 yang telah diterbitkan kembali pada laporannya tertanggal 28 Oktober 2013 atas laporan keuangan konsolidasian untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan yang ditandatangani oleh Indra Sri Widodo SE, Ak, CPA dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, selain kejadian atau transaksi penting yang telah diungkapkan di bawah ini: Berdasarkan Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk No. 33 tanggal 18 September 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September Menyetujui menegaskan perubahan status dan menyetujui sebagai berikut : 1. Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain : Menyetujui perubahan modal dasar Perseroan menjadi sebesar Rp (lima triliun Rupiah) terbagi atas (lima puluh miliar) saham, masing-masing bernilai nominal sebesar Rp100 (seratus Rupiah). 2. Menyetujui alokasi saham sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah peneribitan saham baru, dalam rangka program Employee Stock Allocation (ESA) dengan memperhatikan Peraturan Bapepam dan LK atau peraturan Otoritas Jasa Keuangan serta Peraturan Bursa Efek. 3. Menerima dan menyetujui efektif pengunduran diri Ray Nugraha Yoshuara terhitung 15 September Perubahan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Sigit Hartojo Hadi Santoso Komisaris : Johan Hidayat Komisaris Independen : Doktorandus Budi Setiawan Pranoto Direksi Direktur Utama : Irwan Hidayat Direktur : Sofyan Hidayat Direktur : David Hidayat Direktur Tidak Terafiliasi : Revi Firmansjah Adapun kejadian penting lainnya sebagai berikut : 1. Sesuai surat pengakuan hutang tertanggal 20 September 2013, Perseroan dengan PT Hotel Candi Baru (HCB) dimana piutang Perseroan kepada HCB sebesar Rp piutang tersebut dikenakan bunga sesuai tingkat bunga Bank Pemerintah dan akan dilunasi setelah tanggal 31 Desember 2013 sesuai kesepakatan kedua belah pihak. 2. Sesuai surat pengakuan hutang tertanggal 20 September 2013, antara Perseroan dengan PT Daya Cipta Tiara (DCT), dimana DCT sudah melunasi seluruh piutang tersebut pada tanggal 9 Oktober Piutang Perseroan kepada PT Gasindo Mekar Putra sebesar Rp yang sudah dilunasi pada tanggal 25 September Berdasarkan surat pernyataan dari manajemen Perseroan tanggal 21 Oktober 2013, Perseroan akan mencairkan investasi pada Universal Ventures Fund SCC dalam waktu dekat atau selambat-lambatnya pada 30 Juni

59 VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 1. Riwayat Singkat Perseroan Awal usaha industri jamu Perseroan bermula dari sebuah industri rumah tangga yang dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio pada 1940 di Yogyakarta, dengan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk). Seiring dengan kemajuan usaha tersebut, pengolahan jamu dipindahkan dari Yogyakarta ke Semarang, dan pada tahun 1951, berdirilah perusahaan sederhana dengan dengan nama Sido Muncul yang berarti "Impian yang Terwujud" dengan pabrik pertamanya berlokasi di Jl Mlaten Trenggulun, Semarang. Pada 1970, dibentuk persekutuan komanditer dengan nama CV Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul. Kemudian pada 1975, bentuk usaha industri jamu berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul, dimana seluruh usaha dan aset dari CV Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul dimasukkan ke dalam dan dilanjutkan oleh perseroan terbatas. Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan pada 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl Kaliwage, Semarang. Guna mengakomodir permintaan pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya bertambah sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Untuk mengantisipasi kemajuan masa mendatang, Perseroan merasa perlu untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka pada 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran, oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu. Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, kecamatan Bergas, Ungaran dengan luas sekitar 30 hektar tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia saat itu pada 11 November Saat peresmian pabrik, Perseroan sekaligus menerima dua sertifikat, yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik ( CPOTB ) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik ( CPOB ) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan Perseroan sebagai satusatunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas sekitar 8 hektar dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 21 tanggal 18 Maret 1975, dibuat di hadapan Kahirman Gondodiwirjo, SH, Notaris di Semarang, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. Y.A.5/84/16 tanggal 30 Januari 1981, dan telah didaftarkan dalam register umum di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang No. 28/2000/II tanggal 28 Februari 2000, serta diumumkan dalam BNRI No. 39 tanggal 16 Mei 2000, TBNRI No. 2440/2000 (selanjutnya disebut Akta Pendirian ). Sejak berdirinya Perseroan, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan seperti diuraikan di bawah ini. 1. Akta Berita Acara No. 15 tanggal 6 Maret 1998 dan bertalian dengan Akta Perubahan Berita Acara No. 8 tanggal 11 November 1998 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 15 Januari 1999, ketiga akta tersebut dibuat oleh Subiyanto Putro, SH, Notaris di Semarang. Ketiga akta tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik berdasarkan Keputusan No. C HT TH.99 tanggal 8 Juni 1999, dan Laporan Perubahan Anggaran Dasar telah diterima dan dicatat dengan No. C HT TH.99 tanggal 8 Juni 1999 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU WDP di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Semarang No. 527/BH-11.01/I/2000 tanggal 25 Januari 2000, serta diumumkan dalam BNRI No. 39 tanggal 16 Mei 2000, TBNRI No. 2441/2000, dimana dalam akta-akta tersebut para pemegang saham menyetujui perubahan keseluruhan Anggaran Dasar berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, merubah Pasal 1 Ayat 1 Anggaran Dasar mengenai nama Perseroan menjadi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul berkedudukan di Semarang serta merubah ketentuan Pasal 4 Ayat 1, 2, dan Ayat 3 Anggaran Dasar. 2. Akta Berita Acara Perseroan No. 32 tanggal 29 Maret 2004, yang dibuat oleh Subiyanto Putro, SH, Notaris di Semarang, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C HT TH.2004 tanggal 10 Mei 2004 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU WDP di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Semarang No. 0175/RUB.11.01/VI/2004 tanggal 1 Juni 2004, serta diumumkan dalam BNRI No. 52 tanggal 29 Juni 2004, TBNRI No. 6167/2004, dimana dalam 41

60 akta tersebut para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor Perseroan (selanjutnya disebut Akta No. 32 tanggal 29 Maret 2004 ). 3. Perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan UUPT sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Perseroan No. 45 tanggal 30 Agustus 2007 yang dibuat Subiyanto Putro, SH, Notaris di Semarang, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C HT TH.2007 tanggal 27 Desember 2007 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU WDP di Kantor Pendaftaran Perusahaan kota Semarang No. 073/RUB-11.01/II/2008 tanggal 27 Februari 2008 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-AH tanggal 23 Januari 2008 didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2008 tanggal 23 Januari 2008, serta diumumkan dalam BNRI No. 40 tanggal 16 Mei 2008, TBNRI No. 6449/2008 (selanjutnya disebut Akta No. 45 tanggal 30 Agustus 2007 ). 4. Akta Berita Acara Perseroan No. 40 tanggal 26 April 2010 yang dibuat oleh Subiyanto Putro, SH, MKn., Notaris di Semarang, berkenaan dengan perubahan maksud dan tujuan Perseroan. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. AHU AH Tahun 2010 tanggal 17 Mei 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2010 tanggal 17 Mei 2010, serta diumumkan dalam BNRI No. 36 tanggal 6 Mei 2011, TBNRI No /2011 (selanjutnya disebut Akta No. 40 tanggal 26 April 2010 ). 5. Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Para Pemegang Saham Perseroan No. 60 tanggal 27 Desember 2012 yang dibuat di hadapan Dewikusuma, SH, Notaris di Semarang, berkenaan dengan perubahan Pasal 4 Ayat 1, 2, dan 3 Anggaran Dasar Perseroan. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 Februari 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 Februari 2013 serta diumumkan dalam BNRI No. 37 tanggal 7 Mei 2013, TBNRI No /2013 (selanjutnya disebut Akta No. 60 tanggal 27 Desember 2012 ). 6. Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Para Pemegang Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Berkedudukan di Semarang No. 12 tanggal 13 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Dewikusuma, SH, Notaris di Semarang, berkenaan dengan perubahan Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 18 Maret 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 18 Maret 2013 serta diumumkan dalam BNRI No. 37 tanggal 7 Mei 2013, TBNRI No /2013 (selanjutnya disebut Akta No. 12 tanggal 13 Maret 2013 ). 7. Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Para Pemegang Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Berkedudukan di Semarang No. 23 tanggal 21 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Dewikusuma, SH, Notaris di Semarang, berkenaan dengan perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. AHU- AH tanggal 28 Maret 2013 telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 28 Maret 2013 serta diumumkan dalam BNRI No. 37 tanggal 7 Mei 2013, TBNRI No. 19/L/2013 (selanjutnya disebut Akta 23 tanggal21 Maret 2013 ). 8. Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul No. 53 tanggal 11 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 20 Juni 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 20 Juni 2013 dan pemberitahuan perubahan anggaran dasar telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dalam Surat No. AHU-AH tanggal 16 Juli 2013 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 16 Juli 2013, dimana para pemegang saham menyetujui untuk mengubah status Perseroan dari Perseroan Terbatas tertutup menjadi Perseroan Terbatas Terbuka serta menyesuaikan seluruh Anggaran Dasar dengan Peraturan No. IX.J.1 serta peraturan pelaksanaannya, yang mengakibatkan perubahan nama Perseroan menjadi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (selanjutnya disebut Akta No. 53 tanggal 11 Juni 2013 ). 42

61 9. Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk No. 33 tanggal 18 September 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September 2013 dan pemberitahuan perubahan anggaran dasar telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dalam Surat No. AHU-AH tanggal 9 Oktober 2013 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 9 Oktober 2013 berkenaan dengan penegasan kembali status perseroan menjadi perseroan terbuka, menyetujui alokasi saham sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah penerbitan saham baru dalam rangka program Employee Stock Allocation (ESA) dan merubah pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. 2. Izin Usaha Perseroan Maksud dan kegiatan usaha Perseroan adalah bergerak dalam bidang perindustrian jamu dan farmasi, perdagangan, pengangkutan darat, jasa, dan pertanian. Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan telah memperoleh perizinan dari instansi yang berwenang. Perizinan yang penting yang telah diperoleh antara lain sebagai berikut. Kementerian Kesehatan (dahulu dikenal Departemen Kesehatan) Izin Nomor dan Tanggal Diterbitkan Oleh Masa Berlaku Izin Usaha Industri Obat Tradisional No. HK.07.02/V/025/11 tanggal 9 Februari 2011 Sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) No. 008/CPOTB/02/3/XI/2000 tanggal 11 November 2000 (untuk bentuk sediaan Serbuk) No. 009/CPOTB/05/3/XI/2000 tanggal 11 November 2000 (untuk bentuk sediaan Kapsul) No. 010/CPOTB/05/3/XI/2000 tanggal 11 November 2000 (untuk bentuk sediaan Tablet / Kaplet) No. 011/CPOTB/06/3/XI/2000 tanggal 11 November 2000 (untuk bentuk sediaan Cairan Obat Dalam) Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Direktur Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional Untuk seterusnya selama Perseroan aktif melakukan kegiatan produksi - Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) No. 011/CPOTB/06/3/XI/2000 tanggal 11 November 2000 (untuk bentuk sediaan Serbuk Instant) No. 2181/CPOB/A/XI/00 tanggal 7 November 2000 (untuk bentuk sediaan tablet biasa non antibiotika) No. 2182/CPOB/A/XI/00 tanggal 7 November 2000 (untuk bentuk sediaan tablet salut non antibiotika) Direktur Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional - No. 2183/CPOB/A/XI/00 tanggal 7 November 2000 (untuk bentuk sediaan kapsul keras non antibiotika) No. 2184/CPOB/XI/00 tanggal 7 November 2000 (untuk bentuk sediaan cairan oral non antibiotika) 43

62 3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Perkembangan kepemilikan saham Perseroan sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut: Tahun 1975 Sesuai Akta Pendirian Perseroan No. 21 tanggal 18 Maret 1975, dibuat di hadapan Kahirman Gondodiwirjo, SH, Notaris di Semarang, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. Y.A.5/84/16 tanggal 30 Januari 1981, dan telah didaftarkan dalam register umum di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang No. 28/2000/II tanggal 28 Februari 2000, serta diumumkan dalam BNRI No. 39 tanggal 16 Mei 2000, TBNRI No. 2440/2000, struktur permodalan Perseroan pada saat pendirian adalah sebagai berikut. Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Jahja Hidayat ,00 Siem Giok Hwa ,00 Sofjan Hidajat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham dalam Portepel Setoran modal pada saat pendirian berdasarkan segala aktiva, pasiva dan perizinan dari perseroan komanditer CV Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul sebagaimana tertera dalam neraca terakhir perseroan komanditer tanggal 18 Maret 1975 dan dinilai seharga Rp ,- (tujuh juta lima ratus ribu Rupiah). Tahun Sesuai Akta Penjualan Sero-Sero dalam Simpanan No. 2 tanggal 1 Juli 1976 yang dibuat dihadapan Kahirman Gondodiwirjo SH, Notaris di Semarang, bahwa Perseroan mengeluarkan sero dari portepel sebanyak 50 (lima puluh) sero kepada pemegang saham, dimana dalam akta tersebut dinyatakan bahwa Perseroan untuk selanjutnya disebut sebagai Penjual menjual sero dalam Perseroan kepada Pembeli yaitu Jahja Hidayat sebanyak 5 (lima) sero, Siem Giok Hwa sebanyak 5 (lima) sero, Irwan Hidajat sebanyak 10 (sepuluh) sero, Johan Hidajat sebanyak 10 (sepuluh) sero, Sandra Linata sebanyak 10 (sepuluh) sero dan David Hidajat sebanyak 10 (sepuluh) sero, yang dilakukan dengan harga a pari atau tiap-tiap sero seharga Rp (seratus limapuluh ribu Rupiah) atau seluruhnya sebesar Rp (tujuh juta limaratus ribu Rupiah) telah dibayarkan secara tunai kepada Perseroan. Sehingga struktur permodalan dan pemegang saham menjadi: Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Jahja Hidajat ,00 Siem Giok Hwa ,00 Irwan Hidajat ,00 Sofjan Hidajat ,00 Yohan Hidajat ,00 Sandra Linata ,00 David Hidajat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham dalam Portepel Berdasarkan akta Hibah-Sero No. 83 tanggal 30 Agustus 1994, dibuat di hadapan Hartanto Pandji Surya, SH, Notaris di Semarang, para ahli waris Jahja Hidajat, ( Almarhum yang telah meninggal dunia tanggal 6 Juli 1994) satu dan lain berdasarkan surat keterangan Hak Waris No. 1/VIII/1994 tanggal 22 Agustus 1994 dibuat oleh notaris yang sama yaitu anak-anak Almarhum yang bernama Irwan Hidajat, Sofjan Hidajat, Johan Hidajat, Ny. Sandra Linata Hidajat dan David Hidajat (bersama-sama selaku Pihak Pertama), telah menghibahkan secara cuma-cuma kepada Ny. Janda Desy Sulistio (Siem Giok Hwa), yang juga merupakan ahli waris dari Almarhum (istri Almarhum), selaku Pihak Kedua seluruh hak 44

63 bagiannya selaku para ahli waris dari Almarhum atas 25 sero dalam Perseroan. Dengan hibah sero tersebut, maka susunan pemilik/pemegang saham Perseroan setelah pelaksanaan hibah menjadi sebagai berikut : Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Siem Giok Hwa ,00 Irwan Hidajat ,00 Sofjan Hidajat ,00 Johan Hidajat ,00 Sandra Linata ,00 David Hidajat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham dalam Portepel Sesuai Surat Penegasan dan Pernyataan Perseroan Terbatas Perseroan yang dibuat oleh seluruh pemegang saham Perseroan pada 31 Mei 2013, dinyatakan bahwa periode setelah tanggal 30 Agustus 1994 dan sebelum tanggal 23 Mei 1996, Perseroan telah menerbitkan/mengeluarkan sebanyak 100 sero yang diambil bagian oleh para pemegang sero/saham Perseroan secara proporsional sesuai dengan persentase kepemilikan masing-masing dan penyetoran saham telah dilakukan secara tunai oleh masing-masing kepada Perseroan. Para Pemegang Saham menyatakan bahwa pengeluaran sero/saham tersebut benar telah terjadi yang diambil bagian oleh para pemegang saham dan penyetoran saham telah dilakukan secara tunai kepada Perseroan. Pengeluaran saham tersebut telah dilakukan sesuai ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan rincian (i) Siem Giok Hwa sebanyak 50 (lima puluh) sero atau senilai Rp ,- (ii) Irwan Hidayat sebanyak 10 (sepuluh) sero, (iii) Sofjan Hidayat sebanyak 10 (sepuluh) sero atau senilai Rp ,- (iv) Johan Hidayat sebanyak 10 (sepuluh) sero atau senilai Rp ,- (v) Sandra Linata Hidajat sebanyak 10 (sepuluh) sero atau senilai Rp ,- dan (vi) David Hidayat sebanyak 10 (sepuluh) sero atau senilai Rp ,- Sehingga modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor Perseroan menjadi Rp ,- (tiga puluh juta Rupiah) yang terbagi atas 200 (dua ratus) sero dengan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Ny. Jd. Desy Sulistio Hidayat (Siem Giok Hwa) ,00 Irwan Hidayat ,00 Sofjan Hidayat ,00 Johan Hidayat ,00 Ny. Sandra Linata Hidajat ,00 David Hidayat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham dalam Portepel Tahun Sesuai Akta Berita Acara Perseroan No. 15 tanggal 6 Maret 1998 bertalian dengan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 15 Januari 1999, yang mana kedua Akta tersebut dibuat oleh Subiyanto Putro, SH, Notaris di Semarang, dimana para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk memperbesar nilai nominal saham yang semula sebesar Rp (seratus limapuluh ribu Rupiah) menjadi sebesar Rp (satu juta Rupiah), memperbesar modal dasar yang semula sebesar Rp (tiga puluh juta Rupiah) menjadi sebesar Rp (tigapuluh miliar Rupiah) serta merubah modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan yang semula sebanyak 200 (dua ratus) saham atau sebesar Rp (tigapuluh juta Rupiah) menjadi sebanyak (delapan ribu) saham atau sebesar Rp (delapan miliar Rupiah). Setoran modal terhadap peningkatan modal tersebut dilakukan secara tunai. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: 45

64 Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Ny. Jd. Desy Sulistio Hidayat ,00 Irwan Hidayat ,00 Sofyan Hidayat ,00 Johan Hidayat ,00 Ny. Sandra Linata Hidayat ,00 David Hidayat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham dalam Portepel Tahun 2004 Sesuai Akta Berita Acara Perseroan No. 32 tanggal 29 Maret 2004 yang dibuat oleh Subiyanto SH, Notaris di Semarang, para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk memperbesar modal dasar Perseroan yang semula sebesar Rp (tigapuluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp (seratus miliar Rupiah) dan memperbesar modal ditempatkan dan disetor Perseroan yang semula sebanyak (delapan ribu) saham atau sebesar Rp (delapan miliar Rupiah) menjadi sebanyak (tiga puluh ribu) saham atau sebesar Rp (tiga puluh miliar Rupiah). Setoran modal terhadap peningkatan modal tersebut dilakukan secara tunai. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut. Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Ny. Jd. Desy Sulistio Hidayat ,00 Irwan Hidayat ,00 Sofyan Hidayat ,00 Johan Hidayat ,00 Ny. Sandra Linata Hidayat ,00 David Hidayat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham dalam Portepel Tahun 2007 Sesuai Akta Berita Acara Perseroan No. 45 tanggal 30 Agustus 2007 yang dibuat oleh Subiyanto SH, Notaris di Semarang, dimana para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk pengeluaran sebanyak (enam ribu) saham baru dari seluruh saham yang ada dalam portofolio dan seluruhnya diambil bagian oleh para pemegang saham secara proposional dan penyetoran peningkatan modal dilakukan secara tunai. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Ny. Jd. Desy Sulistio Hidayat ,00 Irwan Hidayat ,00 Sofyan Hidayat ,00 Johan Hidayat ,00 Ny. Sandra Linata Hidayat ,00 David Hidayat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham dalam Portepel

65 Tahun 2012 Sesuai Akta No. 60 Tanggal 27 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Dewikusuma, SH, Notaris di Semarang,para pemegang saham menyetujui untuk memperbesar modal dasar Perseroan yang semula sebesar Rp (seratus miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp (satu triliun seratus tigapuluh miliar Rupiah) serta memperbesar modal ditempatkan dan disetor Perseroan yang semula sebesar Rp (tigapuluh enam miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp (satu triliun seratus tigapuluh miliar Rupiah). Seluruh peningkatan modal tersebut diambil bagian oleh para pemegang saham secara proposional dan penyetoran modal dilakukan secara tunai. Dengan demikian struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut. Keterangan Nilai Nominal Rp per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Ny. Desy Sulistio Hidayat ,00 Irwan Hidayat ,00 Sofyan Hidayat ,00 Johan Hidayat ,00 Ny. Sandra Linata Hidajat ,00 David Hidayat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham dalam Portepel Tahun 2013 Sesuai Akta No. 12 tanggal 13 Maret 2013, yang dibuat di hadapan Dewikusuma, SH, Notaris di Semarang, para pemegang saham menyetujui untuk memperbesar modal dasar Perseroan yang semula sebesar Rp (satu triliun seratus tiga puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp (empat triliun lima ratus miliar Rupiah) sehingga struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut. Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Ny. Desy Sulistio Hidayat ,00 Irwan Hidayat ,00 Sofyan Hidayat ,00 Johan Hidayat ,00 Ny. Sandra Linata Hidajat ,00 David Hidayat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham dalam Portepel Sesuai Akta No. 23 tanggal 21 Maret 2013, yang dibuat di hadapan Dewikusuma, SH, Notaris di Semarang, para pemegang saham menyetujui pengeluaran saham dalam portepel sebesar Rp (dua ratus duapuluh miliar Rupiah) dan memperbesar modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp (satu triliun seratus tigapuluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp (satu triliun tiga ratus lima puluh miliar Rupiah). Pengeluaran saham dalam portepel tersebut seluruhnya diambil bagian oleh para pemegang saham secara proposional dan penyetoran modal dilakukan secara tunai. Dengan demikian struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut. Keterangan Nilai Nominal Rp per saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Ny.Desy Sulistio Hidayat ,00 Irwan Hidayat ,00 Sofyan Hidayat ,00 Johan Hidayat ,00 Ny. Sandra Linata Hidajat ,00 David Hidayat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham dalam Portepel

66 Sesuai Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan No. 53 tanggal 11 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk merubah nilai nominal saham dari yang semula Rp (satu juta Rupiah) menjadi Rp100 (seratus Rupiah). Dengan perubahan nilai tersebut struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut. Keterangan Nilai Nominal Rp 100,- Per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Ny. Desy Sulistio ,00 Irwan Hidayat ,00 Sofyan Hidayat ,00 Johan Hidayat ,00 Ny. Sandra Linata Hidajat ,00 David Hidayat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham dalam Portepel Sesuai Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan No. 33 tanggal 18 September 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September 2013, para pemegang saham menyetujui untuk memperbesar modal dasar Perseroan yang semula sebesar Rp (empat triliun limaratus miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp (lima triliun miliar Rupiah) sehingga struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut. Keterangan Nilai Nominal Rp 100,- Per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar ,00 Pemegang Saham: Ny. Desy Sulistio ,00 Irwan Hidayat ,00 Sofyan Hidayat ,00 Johan Hidayat ,00 Ny. Sandra Linata Hidajat ,00 David Hidayat ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 Saham dalam Portepel Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan No. 33 tanggal 18 September 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, dan terkait dengan perubahan susunan pengurus telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebagaimana Surat No. AHU-AH tanggal 9 Oktober 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 9 Oktober 2013 susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Sigit Hartojo Hadi Santoso Komisaris : Johan Hidayat Komisaris Independen : Doktorandus Budi Setiawan Pranoto Direksi Direktur Utama : Irwan Hidayat Direktur : Sofyan Hidayat Direktur : David Hidayat Direktur Tidak Terafiliasi : Revi Firmansjah 48

67 Berdasarkan Akta No. 33 tanggal 18 September 2013 tersebut diatas, masa berlaku jabatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sejak ditandatanganinya Akta No. 33 tanggal 18 September 2013 ini sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tahun Penunjukan Dewan Komisaris dan Direksi tersebut di atas telah sesuai Peraturan Bapepam No. IX.I.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-45/PM/2004 tanggal 29 November 2004 tentang Direksi dan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Publik. Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Dewan Komisaris: Sigit Hartojo Hadi Santoso - Komisaris Utama Warga negara Indonesia, lahir di Rembang pada 1949 (63 tahun). Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak bulan Mei Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Muncul Armada Raya (2002- sekarang). Johan Hidayat - Komisaris Warga negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada 1950 (63 tahun). Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 1972, yang juga merupakan salah satu Pemegang Saham Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Muncul Mekar (2001-sekarang), Komisaris PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-sekarang), Komisaris PT Muncul Putra Offset (1994-sekarang), Komisaris PT Muncul Armada Raya (2002- sekarang), Komisaris PT Hotel Candi Baru (2002-sekarang), Komisaris PT Mentari Anugerah Sakti (2013-sekarang), dan Direktur CV Mekar Subur (2012-sekarang). Budi Setiawan Pranoto - Komisaris Independen Warga negara Indonesia, lahir di Semarang pada 1947 (66 tahun). Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Mei Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro pada tahun Saat ini juga menjabat sebagai Chairman PT Infinite Management Services (Mei 2007-sekarang), Chairman PT Togamas Pranata Widyantara (Mei 2007-sekarang), dan Presiden Direktur PT Bisnis Solusi Pranata (Mei 2007-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Otoparts (Mei 1999-Mei 2007), Presiden Komisaris dan Komisaris beberapa entitas anak PT Astra Otoparts Tbk (Mei 1999-Mei 2007), Wakil Presiden Direktur PT Astra Graphia Tbk (Juni 1997-Mei 1999), Direktur PT Astra Graphia Tbk (Juni 1997-Juni 1998), Wakil Presiden Direktur PT Mitracorp Pacific Nusantara (Februari 1995-Februari 2003), Presiden Direktur PT Astra Multi Sales (Juli 1993-Juli 1999), Wakil Presiden Direktur PT LG Astra Electronics (Juli 1993-Mei 1995), Presiden Direktur PT Graha Kartika Kencana (Juli 1993-Februari 1995), dan Direktur PT Federal Motor ( ). 49

68 Direksi: Irwan Hidayat - Direktur Utama Warga negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada 1947 (66 tahun). Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Mei 2013, yang juga merupakan salah satu Pemegang Saham Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Muncul Mekar (1994-sekarang), Komisaris Utama PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-sekarang), Komisaris PT Muncul Putra Offset (1994-sekarang), Komisaris PT Muncul Armada Raya (2002- sekarang), Komisaris PT Hotel Candi Baru (Februari 2013-sekarang), Komisaris PT Mentari Anugerah Sakti (2013-sekarang), sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1972-Mei Sofyan Hidayat - Direktur Warga negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada 1948 (65 tahun). Menjabat sebagai Direktur Pemasaran Perseroan sejak Mei 2013, yang juga merupakan salah satu Pemegang Saham Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Muncul Mekar (2001-sekarang), Komisaris PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-sekarang), Komisaris PT Muncul Putra Offset (1994-sekarang), Komisaris PT Muncul Armada Raya (2002-sekarang), Komisaris PT Hotel Candi Baru (2013-sekarang), Komisaris PT Mentari Anugerah Sakti (2013-sekarang), sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 1972-Mei 2013 David Hidayat - Direktur Warga negara Indonesia, lahir di Semarang pada 1955 (58 tahun). Menjabat sebagai Direktur Operasional Perseroan sejak Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Muncul Putra Offset (2000-sekarang), Komisaris PT Muncul Mekar (1994-sekarang), Direktur Utama PT Semarang Herbal Indo Plant (2009-sekarang), Direktur PT Muncul Armada Raya (2002-sekarang), Direktur Utama PT Hotel Candi Baru (Februari 2013-sekarang), Komisaris PT Mentari Anugerah Sakti (2013-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Perseroan (1998 Mei 2013). Revi Firmansjah - Direktur Tidak Terafiliasi Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada tahun 1970 (43 tahun). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak September 2013 dan membawahi Departemen Keuangan. Memperoleh gelar Bachelor of Science (di bidang Marketing & Management) dari University of Oregon di Eugene, Oregon pada tahun 1993 dan memperoleh gelar Master of Business Administration (di bidang Finance) dari University of Miami di Miami, Florida pada tahun Saat ini juga bertindak sebagai Advisor dari PT MTC Asia Indonesia sejak Mei 2011 yang mana sebelumnya menjabat sebagai Direktur dari PT MTC Asia (Januari 2009 April 2011). Sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Senior Associate di Grandtag Financial Group (Juli 2006 December 2008), Assistant Vice President di Fortis Bank (Agustus 2002 Juni 2006), Vice President-Equity Sales of PT GK Goh Indonesia (April 2000 Juli 2002), Finance Manager di PT Gilang Garmindo (Sept 1998-Mar 2000) dan Corporate Finance Manager di PT Indosuez W.I. Carr Securites (September 1994 Agustus1998). 50

69 Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp , sedangkan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp , Rp , dan Rp Dasar penetapan remunerasi dari para anggota Direksi dari waktu ke waktu harus ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Sedangkan, dasar penetapan remunerasi dari para anggota Dewan Komisaris dari waktu ke waktu harus ditentukan oleh RUPS. Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Bapepam No. IX.I.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 001/SM/SKDIR/VI/2013 tanggal 18 Juni 2013 yang mulai berlaku sejak 18 Juni 2013, Perseroan telah menunjuk Sdri. Tiur Simamora sebagai Sekretaris Perusahaan yang menjalankan tugas-tugas Sekretaris Perusahaan, sebagaimana diatur dalam ketentuan di atas. Nama : Tiur Simamora Alamat : Gedung Menara Suara Merdeka, Lantai 16 Jl Pandanaran No.30 Semarang 50134, Indonesia Nomor Telepon : (+6224) Nomor Fax : (+6224) Sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi bagi semua pemangku kepentingan, Perseroan menunjuk seorang Sekretaris Perusahaan yang berperan untuk menyediakan informasi mengenai Perseroan kepada publik (Pemerintah Indonesia, investor, dan masyarakat), serta menyediakan informasi mengenai peraturan-peraturan terkait dengan Direksi. Sekretaris Perusahaan memberikan informasi kondisi Perseroan, perkembangan pasar (khususnya mengenai peraturan) dan rekomendasi kepada Manajemen dalam upaya mematuhi dan memenuhi peraturan pasar modal yang berlaku. Dengan demikian, Sekretaris Perusahaan memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai Liaison Officer, Compliance Officer, dan Investor Relation Executive. Sekretaris Perusahaan berperan penting dalam menyampaikan informasi penting kepada para pemangku kepentingan. Komite Audit Guna memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep- 643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, berdasarkan surat pernyataan Perseroan tanggal 9 Oktober 2013, Perseroan akan membentuk dan mengangkat komite audit paling lambat 6 bulan sejak tanggal pencatatan saham Perseroan di BEI atau RUPS Perseroan yang akan datang, mana yang terlebih dahulu. Piagam Unit Audit Internal Perseroan telah memiliki Unit Audit Internal dan Piagam Audit Internal sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal yang telah ditetapkan oleh Direksi Perseroan sesuai dengan Surat No. 002/SM/SKDIR/VI/13 tertanggal 18 Juni Perseroan telah menunjuk Sdri. Ho Siu May selaku Kepala Unit Audit Internal. Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Audit Internal memiliki tugas sebagai berikut : a. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan; b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistim manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; e. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; 51

70 f. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; g. Bekerja sama dengan Komite Audit; h. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan i. Melakukan pemeriksaan khusus dalam lingkup pengendalian internal yang ditugaskan oleh Direktur Utama. Unit Audit Internal akan menyiapkan dan melaporkan hasil kerja audit mereka dalam suatu laporan kepada pihak yang diaudit. Pimpinan dari departemen atau unit yang diaudit akan menanggapi hasil audit tersebut dalam 14 hari. Tanggapan ini akan memuat langkah-langkah apa yang akan diambil oleh departemen / unit kerja yang bersangkutan dalam memenuhi saran / rekomendasi perbaikan yang terdapat dalam laporan audit internal. Jika diperlukan, target waktu untuk penyelesaian langkah-langkah yang akan diambil oleh departemen / unit tersebut akan dimasukan. Distribusi laporan hasil audit disampaikan kepada Direktur Utama dan ditembuskan kepada Direksi dan Komisaris. 5. Sumber Daya Manusia (SDM) SDM merupakan aset utama Perseroan dan memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan kegiatan usaha Perseroan. Menyadari hal tersebut, Perseroan berkeyakinan bahwa untuk dapat mencapai misi perusahaan, mutlak diperlukan usaha-usaha yang dapat menunjang pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat dicapai pendayagunaan SDM secara optimal. Perseroan tidak memiliki karyawan yang memiliki keahlian khusus di bidang tertentu, yang apabila karyawan tersebut tidak ada akan mengganggu kelangsungan kegiatan operasional atau usaha Perseroan. Saat ini, Perseroan didukung lebih dari karyawan dengan tingkat pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai keahlian, kemampuan, dan kapasitasnya masing-masing. Penyempurnaan berkelanjutan atas kualitas SDM dikaitkan dengan berbagai tantangan dan perubahan yang terus berlangsung dalam industri jamu, tetap menjadi fokus kerja Human Capital Department. Program-program pelatihan karyawan yang terencana, tersusun, dan terlaksana berkesinambungan terus mewarnai aktivitas kerja Human Capital Department. Berbagai penyempurnaan di bidang SDM, meliputi penyusunan kurikulum dan kalender pelatihan tahunan, merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan upaya untuk mencapai tujuan tersebut di atas. Perseroan menyadari bahwa keberhasilan usaha jangka panjang sangat bergantung pada kesiapan serta kualitas SDM. Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu kepada karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar. Kebijakan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan pada seluruh lini dan hierarki organisasi intensif dilaksanakan sepanjang tahun, baik dilakukan secara internal maupun eksternal. Langkah tersebut diambil selain didasari oleh pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, juga merupakan tindak-lanjut atas kebijakan perekrutan yang lebih bertumpu pada strategi membangun (build-strategy). Beberapa bidang atau topik pelatihan yang senantiasa memperoleh perhatian besar dari manajemen Perseroan dari waktu ke waktu meliputi pelatihan etos dan spiritualitas kerja, team work building, pelatihan pengetahuan mengenai produk yang dijual di supermarket (product knowledge), pelatihan pelayanan prima, pelatihan mengenai hygiene, sanitasi, dan keamanan pangan, pelatihan teknologi sistem informasi, pelatihan peningkatan ketrampilan kepemimpinan (supervisory), dan manajerial pada umumnya. Komposisi Jumlah Karyawan dan Kebijakan Remunerasi Jumlah seluruh karyawan Perseroan dan Entitas Anak pada 31 Juli 2013 tercatat sejumlah orang, yang sebagian besar berstatus sebagai karyawan tetap. Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing. Dalam hal kebijakan penggajian dan remunerasi, Perseroan telah sepenuhnya mengikuti dan mematuhi ketentuan tentang upah miminum regional (UMR) berlaku. Adapun komposisi karyawan Perseoan dan Entitas Anak dari 2010 hingga 31 Juli 2013 adalah sebagai berikut: Menurut Jenjang Manajemen Jenjang Manajemen 31 Juli Desember Desember Desember 2010 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Perseroan Direksi 12 0,30 8 0,23 8 0,26 8 0,30 Manajer 30 0, , , ,37 Supervisor 214 5, , , ,00 Staf dan pelaksana , , , ,11 Jumlah , , , ,78 52

71 Jenjang Manajemen 31 Juli Desember Desember Desember 2010 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % MM Direksi 8 0,20 8 0,23 8 0,26 8 0,30 Manajer 13 0, , , ,37 Supervisor 11 0, ,32 9 0,29 9 0,33 Staf dan pelaksana 119 3, , , ,78 Jumlah 151 3, , , ,78 SHIP Direksi 7 0,18 7 0,20 7 0,23 1 0,04 Manajer 1 0,03 1 0,03 1 0,03 1 0,04 Supervisor - 0,00-0,00-0,00-0,00 Staf dan pelaksana 37 0, , , ,37 Jumlah 45 1, , , ,44 Total , , , ,00 Menurut Usia Usia 31 Juli Desember Desember Desember 2010 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Perseroan 18 s/d 24 tahun , , , ,81 25 s/d 34 tahun , , , ,26 35 s/d 44 tahun , , , ,89 45 s/d 54 tahun 289 7, , , ,52 Lebih dari 55 tahun , , , ,30 Jumlah , , , ,78 MM 18 s/d 24 tahun 10 0, , , ,41 25 s/d 34 tahun 38 0, , , ,00 35 s/d 44 tahun 53 1, , , ,96 45 s/d 54 tahun 38 0, , , ,00 Lebih dari 55 tahun 12 0, , , ,41 Jumlah 151 3, , , ,78 SHIP 18 s/d 24 tahun 23 0, ,43 4 0,13 5 0,19 25 s/d 34 tahun 12 0, , ,32 7 0,26 35 s/d 44 tahun 4 0,10 3 0,09 1 0,03-0,00 45 s/d 54 tahun 1 0,03 1 0,03 1 0,03-0,00 Lebih dari 55 tahun 5 0,13 5 0,14 5 0,16-0,00 Jumlah 45 1, , , ,44 Total , , , ,00 Menurut Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan 31 Juli Desember Desember Desember 2010 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Perseroan SD , , , ,70 SLTP , , , ,52 SLTA , , , ,44 D1 - D2 41 1, , , ,15 D , , , ,11 S , , , ,52 S2 10 0, , ,32 8 0,30 S3 1 0,03 1 0,03 1 0,03 1 0,04 Jumlah , , , ,78 MM 53

72 Jenjang Pendidikan 31 Juli Desember Desember Desember 2010 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % SD 10 0, , , ,37 SLTP 11 0, , , ,44 SLTA 68 1, , , ,59 D1 - D2 1 0,03 1 0,03 1 0,03 1 0,04 D3 9 0, , , ,52 S1 49 1, , , ,78 S2 3 0,08 3 0,09 3 0,10 1 0,04 S3-0,00-0,00-0,00-0,00 Jumlah 151 3, , , ,78 SHIP SD - 0,00-0,00-0,00-0,00 SLTP - 0,00-0,00-0,00-0,00 SLTA 36 0, , ,52 7 0,26 D1 - D2-0,00-0,00-0,00-0,00 D3 7 0,18 7 0,20 1 0,03 1 0,04 S1 2 0,05 3 0,09 4 0,13 4 0,15 S2-0,00-0,00-0,00-0,00 S3-0,00-0,00-0,00-0,00 Jumlah 45 1, , , ,44 Total , , , ,00 Serikat Pekerja Dalam Pengelolaan hubungan industrial, Perseroan dan Serikat Pekerja memiliki peran yang sama sebagai mitra kerja. Saat ini, Perseroan telah memiliki Serikat Pekerja yang telah tercatat pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang dengan Nomor Bukti Pencatatan 140/251/OP.SP.85/02 tanggal 15 Februari Kesejahteraan Karyawan Perseroan selalu berupaya untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan sebagai salah satu unsur motivasi bekerja yaitu dengan memberikan kompensasi berupa gaji yang besarnya minimal sama dengan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku, Disamping itu, Perseroan juga memberikan fasilitas lain sebagai berikut : 1. Jamsostek, meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua sebagaimana tercermin dalam Sertifikat Kepesertaan Jamsostek No. 78CL0037, No. Pendaftaran LL yang dikeluarkan PT Jamsostek (Persero) pada 8 Nopember 1999 dengan No. Kendali Asuransi Perawatan Rumah Sakit & Pembedahan untuk karyawan Perseroan. 3. Fasilitas kesehatan berupa penyediaan P3K, poliklinik, serta pengadaan dokter pemeriksa dan petugas paramedic khusus untuk melayani karyawan Perseroan. 4. Pemberian tunjangan lainnya diluar gaji. 5. Adanya program dana pensiun 6. Disediakannya sarana ibadah untuk karyawan di lingkungan kerja. Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Guna memenuhi ketentuan Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja juncto Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER.04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja, Manajemen Perseroan telah membentuk Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang telah mendapat pengesahan dari Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang Nomor 566.4/0569/2010 tanggal 30 Juni 2010 tentang Pengesahan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan dan Surat Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang No.568/ /2008 tanggal 31 Maret 2008 Tentang Pelantikan Pengurus Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). P2K3 secara aktif melakukan penyuluhan dan mengawasi aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja, terutama di lingkungan pabrik Perseroan. 54

73 Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan sangat menyadari pentingnya peran pekerja dalam mengembangkan Perseroan. Untuk itu, Perseroan selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja dengan menerapkan standar kesehatan dan keselamatan industri sesuai peraturan Pemerintah yang berlaku. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan faktor penting yang dipertimbangkan oleh Perseroan ketika menjalankan kegiatan produksinya. Perseroan berkomitmen untuk mencapai dan mempertahankan tingkat penanganan terbaik untuk kesehatan dan keselamatan kerja melalui pengawasan yang baik terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja secara berkala. Oleh karena itu, Perseroan menyediakan poliklinik untuk mengantisipasi kemungkinan terdapatnya pekerja yang sakit maupun mengalami kecelakaan di tempat kerja. Selain itu, Perseroan juga mengadakan program penggantian biaya kesehatan yang harus dikeluarkan oleh pekerja apabila pekerja memperoleh pengobatan. Perseroan selalu mementingkan keselamatan tempat kerja dan meyakini bahwa Perseroan telah menerapkan standar industri untuk kesehatan dan keselamatan yang baik sesuai peraturan Pemerintah yang berlaku. Keselamatan kerja merupakan faktor penting yang Perseroan evaluasi pada saat melakukan ekspansi dan meningkatkan kapasitas produksi di pabrik Perseroan. 6. Struktur Organisasi Perseroan Rapat Umum Pemegang Saham Direksi Dewan Komisaris Direktur Utama Komite Audit Sekretaris Perusahaan Audit Internal Direktur Pemasaran Direktur Keuangan Direktur Operasional Manajer Produk Manajer Keuangan Manajer Produksi Manajer Penelitian Pasar Manajer Akuntansi Manajer Penelitian dan Pengembangan Manajer Promosi Manajer Logistik Manajer Sumber Daya Manusia 7. Keterangan Mengenai Entitas Anak A. PT Semarang Herbal Indo Plant ( SHIP ) Riwayat Singkat Suatu badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, berkedudukan di Semarang dan didirikan dengan nama PT Semarang Herbal Indo Plant berdasarkan Akta No. 10 tanggal 10 Juni 2009 dibuat di hadapan Subiyanto Putro SH, MKn., Notaris di Semarang, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU AH Tahun

74 tanggal 17 November 2009, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2009 pada 17 November 2009 yang mana Anggaran Dasarnya terakhir telah diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Para Pemegang Saham PT Semarang Herbal Indo Plant No. 27 tanggal 21 Desember 2012 yang dibuat di hadapan Dewikusuma, SH, Notaris di Semarang, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 23 Januari 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 23 Januari 2013 serta telah diumumkan dalam BNRI No. 37 tanggal 7 Mei 2013, TBNRI No /2013. Kegiatan Usaha SHIP dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha perindustrian, yang meliputi industri pengolahan herbal ekstrak, industri obat tradisional, industri obat-obatan hewan dan ternak, serta industri flavor atau essence; b. Menjalankan usaha perdagangan, termasuk impor, ekspor, lokal, interinsulair, keagenan, leveransir, grosir, pengadaan (supplier) dan distributor hasil industri herbal ekstrak, bahan-bahan jamu, kayu, hasil pertanian dan perkebunan, hasil hutan tanaman industri, obat-obatan tradisional, hasil industri daur ulang limbah dan sampah, serta semua barang yang dapat diperdagangkan, baik untuk SHIP sendiri maupun atas dasar komisi untuk dan atas nama pihak lain; c. Menjalankan usaha pengangkutan darat, yang meliputi ekspedisi dan pergudangan, transportasi penumpang dan transportasi pengangkutan dalam rangka menjalankan usaha perindustrian dan perdagangan tersebut; d. Menjalankan usaha jasa pada umumnya, terutama jasa ekstrak, jasa e-commerce serta jasa penelitian dan pengembangan obat tradisional, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak; e. Menjalankan usaha pertanian, yang meliputi: - Bidang agrobisnis (perdagangan hasil-hasil pertanian) terutama dalam bidang pertanian, perikanan darat / laut dan pertambakan, perkebunan, peternakan, pembenihan dan budidaya biota air tawar / laut, penangkaran dan pengembangbiakan satwa serta kehutanan; - Bidang agroindustri terutama dalam bidang pengolahan hasil-hasil pertanian, perikanan, pertambakan, perkebunan, peternakan, hasil hutan, ruang pemrosesan telur (eggs frozen processing plant) serta rumah pemotongan hewan ternak dan unggas. Sampai saat ini, SHIP telah menjalankan kegiatan usaha di bidang penjualan ekstrak ke pihak ketiga dan toll manufacturing untuk beberapa produk milik Perseroan. Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Akta Pendirian bertalian dengan Akta Berita Acara Rapat No. 29 tanggal 31 Agustus 2010 yang dibuat oleh Subiyanto Putro SH, MKn., Notaris di Semarang, dan telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berturut-turut sesuai Surat Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH tanggal 14 Oktober 2010 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2010 tanggal 14 Oktober 2010, dan Surat Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH tanggal 14 Oktober 2010 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2010 tanggal 14 Oktober 2010, susunan pengurus PT Semarang Herbal Indo Plant adalah sebagai berikut. Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Direksi: Direktur Utama Direktur : Irwan Hidayat : Sofyan Hidayat : Johan Hidayat : Ny. Sandra Linata Hidajat : Ny. Desy Sulistio Hidajat : David Hidayat : Roy Anton 56

75 Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Sesuai Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Para Pemegang Saham PT Semarang Herbal Indo Plant No. 40 tanggal 26 Desember 2012 yang dibuat di hadapan Dewikusuma, SH, Notaris di Semarang, akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH tanggal 8 Februari 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 8 Februari 2013, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT Semarang Herbal Indo Plant adalah sebagai berikut. Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Percent Modal Dasar % Pemegang Saham: Ny. Desy Sulistio Hidayat ,01% PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul ,99% Modal Ditempatkan dan Disetor ,00% Saham dalam Portepel Ikhtisar Data Keuangan Penting (dalam jutaan Rupiah) Laporan Posisi Keuangan 31 Juli 31 Desember Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah liabilitas dan ekuitas Laporan Laba/Rugi Komprehensif Untuk Periode Tujuh Bulan Berakhir pada 31 Juli (dalam jutaan Rupiah) Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember Pendapatan Laba (rugi) kotor (571) (2.663) (-) Beban usaha Laba (rugi) sebelum pajak (1.193) penghasilan Laba (rugi) komprehensif Catatan 2 : SHIP mulai beroperasi tahun 2011 Berikut disajikan pembahasan mengenai fluktuasi pos-pos laporan keuangan SHIP yang melebihi 30% dari posisi tahun sebelumnya: 57

76 Laporan Posisi Keuangan a. Aset Pada 31 Desember 2012 dibandingkan pada 31 Desember 2011 Pada 31 Desember 2012, SHIP memiliki jumlah aset sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara dengan 87,80% dibanding jumlah aset pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan kas dan bank sebesar Rp juta sebagai akibat penerimaan uang muka setoran modal dari pemegang saham pada tahun 2012 sebesar Rp juta. Selain itu, SHIP juga memperoleh penerimaan atas penambahan modal sebesar Rp juta. b. Liabilitas Pada 31 Juli 2013 dibandingkan pada 31 Desember 2012 Pada 31 Juli 2013, SHIP memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp2.787 juta atau setara 205,90% dibanding jumlah liabilitas pada 31 Desember 2011sebesar Rp1.354 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan utang pajak yang merupakan taksiran utang pajak penghasilan periode berjalan sebesar Rp1.625 juta. Pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011 Pada 31 Desember 2012, SHIP memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp1.354 juta, mengalami penurunan sebesar Rp840juta atau setara 38,28% dibanding jumlah liabilitas pada 31 Desember 2011 sebesar Rp2.193 juta. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan utang pemegang saham karena adanya pembayaran pinjaman kepada pemegang saham yang dilakukan SHIP sebesar Rp2.000 juta. Pada 31 Desember 2011 dibandingkan pada 31 Desember 2010 Pada 31 Desember 2011, SHIP memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp2.193 juta, mengalami penurunan sebesar Rp2.932 juta atau setara 57,21% dibanding jumlah liabilitas pada 31 Desember 2010 sebesar Rp5.125 juta. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan saldo utang lain-lain sebesar Rp5.087 juta yang merupakan pembayaran utang lain-lain kepada pihak ketiga. c. Pertumbuhan Ekuitas Pada 31 Desember 2012 dibandingkan pada 31 Desember 2011 Jumlah ekuitas SHIP pada t31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 92,69% dibanding jumlah ekuitas pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama diakibatkan kenaikan modal ditempatkan dan disetor penuh SHIP. Laporan Laba/ Rugi Komprehensif a. Pendapatan Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Pendapatan SHIP untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 mencapai Rp juta, meningkat sebesar Rp9.865 juta atau setara dengan 121,52% dibanding pendapatan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 yang berjumlah Rp8.118 juta. Peningkatan tersebut terutama didukung transaksi penjualan SHIP kepada Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 sebesar Rp juta, meningkat signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2012 sebesar Rp8.118 juta. 58

77 Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 PendapatanSHIP untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 mencapai Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau setara dengan 1094,82% dibandingkan dengan pendapatan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 yang berjumlah Rp1.612 juta. Peningkatan tersebut terutama didukung transaksi penjualan SHIP kepada Perseroan yang meningkat signifikan pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp juta dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp1.612 juta. b. Beban Pokok Jasa Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Beban Pokok Jasa SHIP untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau setara dengan 249,03% dibanding Beban Pokok Jasa untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 yang berjumlah Rp4.275 juta. Kenaikan tersebut terjadi seiring dengan peningkatan pendapatan SHIP. Selain itu, peningkatan Beban Pokok Jasa juga disebabkan kenaikan beban produksi tidak langsung dan alkohol masing-masing sebesar Rp6.104 juta dan Rp2.375 juta. c. Laba Kotor Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Laba Kotor SHIP untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp7.945 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp8.516 juta atau setara dengan 1492,24% dibanding Rugi Kotor SHIP untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 yang berjumlah Rp571 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan SHIP sehingga SHIP membukukan laba kotor yang lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Laba Kotor SHIP untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp4.337 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp7.000 juta atau setara dengan 262,83% dibanding Rugi Kotor SHIP untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 yang berjumlah Rp2.663 juta. Peningkatan ini disebabkan kenaikan pendapatan SHIP sehingga SHIP membukukan laba kotor yang lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. d. Laba (rugi) Komprehensif Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Laba (rugi) komprehensif SHIP untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp7.611 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp8.825 juta atau setara dengan 726,94% dibanding Laba (rugi) komprehensif untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 sebesar Rp1.214 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan SHIP sehingga SHIP membukukan Laba (rugi) komprehensif yang lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Laba (rugi) komprehensif SHIP untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.440 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp7.044 juta atau setara dengan 195,48% dibanding Laba (rugi) komprehensif untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 sebesar Rp3.603 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan SHIP sehingga SHIP membukukan Laba (rugi) komprehensif yang lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 59

78 B. PT Muncul Mekar ( MM ) Riwayat Singkat Suatu badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, berkedudukan di Semarang dan didirikan dengan nama PT Muncul Mekar berdasarkan Akta No. 38 tanggal 29 Desember 1986 dibuat di hadapan Hartanto Pandji Surya, SH, Notaris di Semarang, akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. C HT TH.87 tanggal 22 September 1987, dan telah didaftarkan dalam Register Umum di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang pada tanggal 20 Oktober 1987 di bawah No. 365/1987/II serta telah diumumkan dalam BNRI No. 33 tanggal 23 April 1999, TBNRI No. 2392/1999, yang mana Anggaran Dasarnya terakhir telah diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Para Pemegang Saham PT Muncul Mekar No. 28 tanggal 21 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Dewikusuma, SH, Notaris di Semarang, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 23 Januari 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 23 Januari 2013 serta telah diumumkan dalam BNRI No. 37 tanggal 7 Mei 2013, TBNRI No /2013. Kegiatan Usaha PT Muncul Mekar dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha perdagangan, termasuk dagang impor, ekspor, lokal, interinsulair, keagenan, leveransir, grosir, pengadaan (supplier) dan distributor obat-obatan (farmasi), jamu, bahan jamu, kosmetika, minuman dan makanan yang berkaitan dengan kesehatan, baik untuk MM sendiri maupun atas dasar komisi untuk dan atas nama pihak lain; b. Menjalankan usaha pengangkutan darat yang meliputi ekspedisi dan pergudangan, transportasi penumpang dan transportasi pengangkutan; c. Menjalankan usaha pertanian, yang meliputi: - Bidang agrobisnis (perdagangan hasil-hasil pertanian) terutama pertanian, perikanan darat/laut dan pertambakan, perkebunan, peternakan, pembenihan dan budidaya biota air tawar/laut, penangkaran dan pengembangbiakan satwa serta kehutanan; - Bidang agroindustri terutama pengolahan hasil-hasil pertanian, perikanan, pertambakan, perkebunan dan peternakan serta hasil hutan. Sampai dengan saat ini, MM telah menjalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan umum barang produk Perseroan. Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Muncul Mekar, Semarang No. 07 tanggal 23 April 2012 yang dibuat oleh Catarina Mulyani Santoso, SH, MH, Notaris di Semarang, akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH tanggal 16 Mei 2012 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 16 Mei 2012, susunan pengurus PT Muncul Mekar adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Direksi: Direktur : Ny. Desy Sulistio Hidayat : Irwan Hidayat : Sofyan Hidayat : Johan Hidayat : Ny. Sandra Linata Hidajat : David Hidayat : Ny. Theresia Muljaningsih Djasman 60

79 Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Sesuai Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Para Pemegang Saham PT Muncul Mekar No. 48 tanggal 26 Desember 2012 yang dibuat di hadapan Dewikusuma, SH, Notaris di Semarang, akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH tanggal 4 Februari 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 Februari 2013, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT Muncul Mekar adalah sebagai berikut : Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Percent Modal Dasar ,00% Pemegang Saham: Ny. Desy Sulistio Hidayat ,01% PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul ,99% Modal Ditempatkan dan Disetor ,00% Saham dalam Portepel Ikhtisar Data Keuangan Penting (dalam jutaan Rupiah) Laporan Posisi Keuangan 31 Juli 31 Desember Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah liabilitas dan ekuitas (dalam jutaan Rupiah) Untuk Periode Tujuh Bulan Untuk Tahun yang Berakhir pada Laporan Laba/Rugi Berakhir pada 31 Juli 31 Desember Komprehensif Penjualan Laba kotor Beban usaha Laba / Rugi sebelum pajak penghasilan Laba Komprehensif Berikut disajikan pembahasan mengenai fluktuasi pos-pos laporan keuangan MM yang melebihi 30% dari posisi tahun sebelumnya : Laporan Posisi Keuangan a. Aset Pada 31 Desember 2012 dibanding pada 31 Desember 2011 Pada 31 Desember 2012, MM memiliki jumlah aset sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 265,16% dibanding jumlah aset pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan piutang lain-lain sebesar Rp juta sebagai akibat pemberian pinjaman kepada Perseroan. Selain itu, kas dan setara kas juga mengalami kenaikan sebesar Rp juta yang diakibatkan penerimaan uang muka setoran modal dari pemegang saham atas peningkatan modal dasar MM. 61

80 Pada 31 Desember 2011 dibanding pada 31 Desember 2010 Pada 31 Desember 2011, MM memiliki jumlah aset sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 33,21% dibandingkan jumlah aset pada 31 Desember 2010 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan saldo piutang lain-lain sebesar Rp juta yang merupakan piutang atas jaminan dari Sub Perwakilan yang disetorkan pada Perseroan. Selain itu, piutang usaha juga mengalami kenaikan sebesar Rp juta atas transaksi penjualan MM kepada pihak ketiga. b. Liabilitas Pada 31 Desember 2012 dibandingkan pada 31 Desember 2011 Pada 31 Desember 2012, MM memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau setara 67,95% dibandingkan jumlah liabilitas pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan utang usaha sebesar Rp juta atas pembayaran utang transaksi pembelian yang dilakukan MM kepada Perseroan. Pada 31 Desember 2011 dibandingkan pada 31 Desember 2010 Pada 31 Desember 2011, MM memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 28,72% dibandingkan jumlah liabilitas pada 31 Desember 2010 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan utang lain-lain sebesar Rp juta yang sebagian besar merupakan jaminan yang dibayarkan MM atas penjaminan piutang. Selain itu, utang usaha juga mengalami kenaikan sebesar Rp juta yang merupakan utang atas transaksi pembelian yang dilakukan MM kepada Perseroan c. Ekuitas Pada 31 Desember 2012 dibandingkan pada 31 Desember 2011 Jumlah ekuitas MM pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 1745,19% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama diakibatkan peningkatan uang muka setoran modal dari pemegang saham atas peningkatan modal dasar MM. Pada 31 Desember 2011 dibandingkan pada 31 Desember 2010 Jumlah ekuitas MM pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 57,64% dibandingkan jumlah ekuitas pada 31 Desember 2010 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama diakibatkan laba bersih yang dibukukan MM pada tahun 2011 sebesar Rp juta. Laporan Laba/Rugi Komprehensif a. Laba Kotor Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Laba Kotor MM untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 37,44% dibandingkan Laba Kotor MM untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp juta. Peningkatan ini disebabkan kenaikan penjualan Perseroan. b. Beban Usaha Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 Beban Usaha MM untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp92.730juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 44,11% dibandingkan Beban Usaha untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 sebesar Rp juta. Peningkatan Beban Usaha terutama disebabkan kenaikan bonus outlet sebesar Rp juta dan beban pengiriman jamu sebesar Rp6.137 juta. 62

81 c. Pendapatan (Beban) Lain-lain Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Pendapatan Lain-lain MM untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 13898,46% dibandingkan Pendapatan Lain-lain untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 sebesar Rp131 juta. Pendapatan Keuangan Lain-lain terutama terdiri dari pendapatan bunga deposito dan laba selisih kurs atas investasi. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Pendapatan Lain-lain MM untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp23.317juta, mengalami peningkatan sebesar Rp22.635juta atau setara dengan 3319,20% dibandingkan dengan Pendapatan Lainlain untuk tahun yang berakhir pada 31Desember2011 sebesar Rp682juta. Peningkatan Pendapatan Lain-lain terutama disebabkan oleh adanya insentif yang diterima oleh MM. d. Laba Komprehensif Periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dibandingkan periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 Laba Komprehensif MM untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 65,00% dibandingkan Laba Komprehensif untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2012 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan pendapatan lain-lain, yaitu pemulihan penyisihan penurunan nilai piutang. Selain itu, MM juga menerima laba komprehensif lainnya dari kenaikan investasike Universal Ventures Funds SCC sebesar Rp2.860 juta. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Laba Komprehensif MM untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau setara 180,58% dibandingkan Laba Komprehensif untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan laba kotor sebesar Rp juta atau setara dengan 22,64%. Selain itu, MM juga menerima pendapatan atas insentif sebesar Rp juta. 63

82 8. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan, dan Pengawasan Perseroan dengan Entitas Anak Desy Sulistio Hidayat Irwan Hidayat Sofyan Hidayat Johan Hidayat Sandra Linata Hidajat David Hidayat 50,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% PERSEROAN 99,99% 99,99% PT Muncul Mekar PT Semarang Herbal Indo Plant Nama Perseroan MM SHIP Sigit Hartojo Hadi Santoso Komisaris Utama - - Johan Hidayat Komisaris Komisaris Komisaris Budi Setiawan Pranoto Komisaris Independen - - Irwan Hidayat Direktur Utama Komisaris Komisaris Utama Sofyan Hidayat Direktur Komisaris Komisaris David Hidayat Direktur Komisaris Direktur Utama Revi Firmansjah Direktur Tidak Terafiliasi Transaksi dengan Pihak Terafiliasi Transaksi-transaksi Perseroan dengan pihak Afiliasi adalah sebagai berikut : No Nama / Dokumen 1. Perjanjian Kerjasama Jasa Manufaktur No. 001/SPKJM/XI/20 11 Tanggal 23 Nopember 2011 Pihak Jenis Transaksi Syarat dan Ketentuan Perseroan Kedua belah pihak Tidak diatur sebagai Pihak sepakat untuk syarat dan Pertama dengan mengikatkan diri ketentuan SHIP sebagai dalam perjanjian khusus lain Pihak Kedua pelaksanaan dalam perjanjian pekerjaan jasa kerjasama ini proses manufaktur Volume/Nilai (Rp) Rp / kg (sudah termasuk PPN 10%) Durasi Tidak Terbatas 2. Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 19 Desember 2012 yang dibuat dibawah tangan dan Addendum tanggal 7 Januari 2013 Perseroan sebagai yang menyewakan dengan SHIP sebagai Penyewa Tugas Pekerjaan Jenis Pekerjaan: Toll Manufaktur Lokasi : Di pabrik SHIP Spesifikasi : Pengerjaan Ekstrak Sewa bangunan yang terletak diatas tanah Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 37/Ngempon seluas m2 atas nama Perseroan Tidak diatur syarat dan ketentuan khusus lain dalam perjanjian sewa menyewa ini a. Rp untuk periode 1 Agustus 2010 s/d 31 Juli b. Rp untuk periode 1 Agustus 2011 s/d 31 Juli c. Rp tahun (1 Agustus 2010 s/d 31 Juli 2020) 64

83 No Nama / Dokumen 3. Perjanjian tanggal19 Februari 2011 Pihak Jenis Transaksi Syarat dan Ketentuan Perseroan sebagai Pihak Pertama dengan MM sebagai Pihak Kedua Perjanjian untuk mendistribusikan produk Perseroan, yang meliputi jamu serbu, jamu cair, jamu instant dan nature blessing Pihak Kedua diperbolehkan untuk memasarkan produk Pihak Pertama baik didalam maupun diluar negeri; Volume/Nilai (Rp) untuk periode 1 Agustus 2012 s/d 31 Juli 2020 Sesuai pemesanan pembelian (purchase order) Durasi 5 tahun (19 Februari 2011 s/d 19 Februari 2016) Pengambilan barang dilakukan oleh Pihak Kedua dengan cara menyampaikan pemesanan pembelian (purchase order; 4 PerjanjianSewaM enyewa tanggal 1 Juni Perjanjian Kejasama antara PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dan PT Muncul Putra Offset tanggal 17 Juli 2013 Perseroan sebagai Pihak yang Menyewakan dengan PT Muncul Putra Offset sebagai Penyewa Perseroan dengan PT Muncul Putra Offset Sewabangunan di Jl Soekarno Hatta km 28, Klepu, Bergas, kabupaten Semarang. Kerjasama untuk memproduksi dan atau pembuatan kemasan hasil produk Perseroan Pihak kedua wajib melakukan pembayaran atas barang yang diambil sesuai dengan purchase order selambatlambatnya 1 bulan sejak tanggal pembuatan faktur penjualan dengan cara transfer Tidak diatur syarat dan ketentuan khusus lain dalam perjanjian sewa menyewa ini. - Pihak Pertama berhak atas biaya jasa percetakan dan informasi mengenai barang atau kemasan yang akan dicetak; - Pihak Pertama berkewajiban membuat dan mencetak kemasan serta menjaga dan melindungi dari Rp ditam bah PPn 10% Sesuai kebutuhan dengan menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) 1 Juni 2013 s/d 31 Mei 2014 Sejak 1 Maret 2013 dan berakhir atas kesepakatan para pihak 65

84 No Nama / Dokumen 6. Perjanjian Kerjasama Antara PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dan PT Muncul Armada Raya tanggal 17 Juli Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 3 Januari Perjanjian Lisensi Rahasia Dagang tanggal 2 September 2013 Pihak Jenis Transaksi Syarat dan Ketentuan pemalsuan barang cetakan; - Pihak Kedua berkewajiban memberikan deskripsi barang yang akan dicetak dan menjaga serta melindungi dari pemalsuan barang cetakan Kerjasama untuk mengangkut hasil produk dan bahan baku Perseroan Perseroan dengan PT Muncul Armada Raya Perseroan dengan PT Muncul Anugrah Sakti (Penyewa) Keluarga Hidayat (Pihak Pertama) dengan Perseroan (Pihak Perjanjian sewa menyewa kendaraan 8 unit mobil Pemberian lisensi kepada Perseroan terhadap rahasia - Pihak Pertama berhak atas biaya jasa pengangkutan berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) yang diterima dan informasi barang yang diangkut; - Pihak Pertama berkewajiban mengankut dan menyampaikan barang yang diangkut ke tempat tujuan serta menjaga dan melindungi barang kiriman dari hal-hal yang merusak; - Pihak Kedua berkewajiban memberikan deskripsi barang yang dikirim dan membayar biaya jasa pengangkutan pada Pihak Pertama Tidak diatur syarat dan ketentuan khusus lain dalam perjanjian sewa menyewa ini. - Pihak Kedua berkewajiban menyimpan salinan buku Volume/Nilai (Rp) Sesuai kebutuhan dengan menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) Rp ditambah PPn 10% dipotong PPh Pasal 23 Pembayaran royalti sebesar1,5 % dari hasil penjualan bersih produk-produk Durasi Sejak 1 Maret 2013 dan berakhir atas kesepakatan para pihak 1 Januari 2012 s/d 31 Desember Desember

85 No Nama / Dokumen 9. Surat Pengakuan Hutang No. 009/SKE.CONT/IJ FSM/2013 tanggal 20 September 2013 Pihak Jenis Transaksi Syarat dan Ketentuan Kedua) dagang untuk kumpulan resep mengunakan rahasia Sido resep/formula Muncul dengan rahasia jamu sistem Sido Muncul dan keamanan pengetahuan kerahasian serta yang keterampilan maksimum; (knowhow) - Pihak Kedua terkait untuk mengakui memproduksi bahwa resep jamu dan obatobtan atau formula tradisional jamu Sido dan Muncul yang memperdagangk terdapat dalam annya dengan buku kumpulan merek Sido rahasia Sido Muncul di Muncul seluruh dunia merupakan informasi yang dilindungi sebagai rahasia dagang sebagaimana yang diatur dalam UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Perseroan sebagai Kreditur dengan SHIP sebagai Debitur Pinjaman untuk modal kerja Perseroan. Tidak ada jaminan dan tidak dikenakan biaya. Dagang. Volume/Nilai (Rp) yang dijual Perseroan. Durasi - Rp Desember Surat Pengakuan Hutang No. 008/SKE.CONT/IJ FSM/2013 tanggal 20 September 2013 Perseroan sebagai Kreditur dengan MM sebagai Debitur Pinjaman untuk modal kerja Perseroan. Tidak ada jaminan dan tidak dikenakan biaya. - Rp Desember Surat Pengakuan Hutang tanggal 20 September 2013 PT Hotel Candi Baru sebagai Kreditur dengan Perseroan sebagai Debitur Pinjaman untuk modal kerja PT Hotel Candi Baru. Tidak ada jaminan dan dikenakan bunga sesuai ketentuan bank pemerintah yang berlaku terhitung sejak 26 September Rp Desember

86 No Nama / Dokumen 12. Kontrak Kerjasama Penyewaan Menyewa Mobil dan Motor Pihak Jenis Transaksi Syarat dan Ketentuan Perseroan Kontrak Sewa Tidak diatur sebagai Penyewa menyewa syarat dan dengan PT Dasa kendaraan ketentuan Tri Manunggal dengan total 24 khusus lain sebagai yang unit kendaraan, dalam Menyewakan yang terdiri dari perjanjian 18 unit mobil sewa dan 6 unit motor. menyewa ini. Volume/Nilai (Rp) Rp Durasi Jangka waktu masing-masing kontrak 1 tahun 10. Asuransi Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah melindungi harta kekayaan yang dimilikinya berupa outlet atau toko berikut segala sesuatu yang berada di dalamnya, serta harta kekayaan berupa kendaraan bermotor, dari risiko-risiko yang mungkin terjadi dengan asuransi sebagai berikut: i. Asuransi Properti No. Asuransi dan No. Polis 1. Asuransi Wahana Tata # Asuransi Wahana Tata # PT Asuransi Asoka Mas # PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) # PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) # Asuransi Wahana Tata # Asuransi Wahana Tata # Lokasi Pertanggungan Jl Industri Raya A4- A5, LIK, Semarang Jl Soekarno Hatta km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Jl Soekarno Hatta km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Semarang Jl Soekarno Hatta km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Semarang. Jl Soekarno Hatta km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Kabupaten Semarang Jl Industri 2A/19-20, LIK, Semarang Jl Soekarno Hatta km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Kabupaten Semarang. Jenis Risiko dan Nilai Pertanggungan Property All Risk (seluruh Risiko) atas gedung, instalasi listrik, dan persediaan Rp Industrial All Risk (seluruh risiko dalam industri) atas mesin-mesin instalasi Rp Industrial All Risk (seluruh risiko industrial) atas gedung. Rp Industrial All Risk (seluruh risiko industrial) atas gedung dan mesin Rp Industrial All Risk (seluruh risiko industrial) atas gedung termasuk yang terkandung didalamnya, Mesin-mesin, persediaan. Rp Industrial All Risk (seluruh risiko industrial) atas gedung, inventaris, mesin, dan persediaan Rp Industrial All Risk (seluruh risiko industrial) atas gedung, mesin-mesin seperti mesin kopi, dan Periode Pertanggungan 27 Januari 2013 s/d 27 Januari Januari 2013 s/d 27 Januari April 2013 s/d 26 April Juni 2013 s/d 28 Juni Juli 2013 s/d 8 Juli Januari 2013 s/d 27 Januari Desember 2012 s/d 8 Desember 2013 Tertanggung Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan 68

87 No. Asuransi dan Lokasi Jenis Risiko dan Nilai No. Polis Pertanggungan Pertanggungan persediaan kopi. Periode Pertanggungan Tertanggung 8. Asuransi Wahana Tata # Jl Soekarno Hatta km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Kabupaten Semarang Rp Industrial All Risk (seluruh risiko industrial) atas gedung termasuk instalasi listrik, mesin-mesin dan instalasi listriknya, persediaan permen dan minuman kesehatan. 13 Desember 2012 s/d 13 Desember 2013 Perseroan Rp ii. Asuransi Kendaraan No Asuransi dan Nomor Polis 1. PT Asuransi Himalaya Pelindung Jenis Kendaraan Jenis Risiko dan dan Nomor Polisi Nilai Pertanggungan 9 Kendaraan roda empat Komprehensif pemogokan, kerusuhan, huruhara, terorisme, dan sabotase Tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga Kecelakaan diri untuk pengemudi dan penumpang; Biaya pengobatan untuk pengemudi dan penumpang. Bencana Alam Terorisme dan sabotase (kerusuhan, pemogokan, huru hara, terorisme, dan sabotase) Kerugian sebagian Kerugian total Kerusakan roda Periode Pertanggungan 26 Januari 2013 s/d 25 April Tertanggung Perseroan 2. PT. Lippo General Insurance Tbk Total Nilai Pertanggungan: Rp Kendaraan roda empat Rp November 2012 s/d 28 Januari 2014 Perseroan Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan asuransi dimana Perseroan mengasuransikan aset-asetnya. Perseroan menyatakan bahwa nilai pertanggungan asuransi yang dimiliki telah memadai untuk menutupi risiko yang ada. 69

88 11. Perjanjian-perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak telah menandatangani perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa, yaitu sebagai berikut: A. Perjanjian Kredit / Pembiayaan Perseroan memiliki beberapa perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk ( Bank BCA ) sebagaimana dijelaskan dalam tabel dibawah ini. No. Nama Perjanjian Fasilitas Kredit Jangka Waktu Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Atas Perjanjian Kredit No. 150 tanggal 16 Maret 2012, yang telah diubah beberapa kali melalui Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 138 tanggal 21 Desember 2012, Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 86 tanggal 18 Januari 2013 dan perubahan terakhir pada Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 6 Februari 2013 yang seluruhnya dibuat di hadapan Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro SH, MH, Notaris di Semarang Memperoleh fasilitas kredit, yang terdiri dari : a. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah tidak melebihi Rp b. Fasilitas Omnibus Letter of Credit (L/C) yang terdiri dari Sight L/C dan Usance L/C dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp L/C dapat diterbitkan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan Yen Jepang. c. Fasilitas Time Loan Revolving dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp B. Perjanjian Investasi Perjanjian Investasi Perseroan dengan Universal Ventures Fund Batas waktu penarikan dan / atau Penggunaan Fasilitas Kredit, yaitu : a. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) berakhir pada 16 Nopember 2013 b. Fasilitas Omnibus L/C berakhir pada 16 Nopember 2013 c. Fasiltas Time Loan Revolving berakhir pada 21 Desember 2013 Pembayaran utang dilakukan pada saat batas waktu penarikan di atas berakhir. Berdasarkan Engagement Letter tanggal 1 Februari 2013 dan Subscription Agreement tanggal 26 Februari 2013 yang dibuat oleh dan antara Perseroan sebagai ( subscriber ) dengan Universal Ventures Fund ( UVF ), Perseroan setuju untuk berinvestasi dalam Universal Ventures Fund, perusahaan investasi yang didirikan berdasarkan hukum Barbados yang mempunyai izin untuk menjalankan usaha reksadana berdasarkan Mutual Funds Act, Cap 320 B of the Laws of Barbados dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut. Bentuk Investasi Subscriber setuju untuk berinvestasi sebesar US$ (duapuluh lima juta dollar Amerika Serikat) yang diinvestasikan dalam bentuk saham kelas K sebanyak (duaratus empatpuluh sembilan ribu limaratus) saham atau senilai US$ (duapuluh empat juta sembilanratus limapuluh ribu dollar Amerika Serikat). Dari dana investasi sebesar US$ (dua puluh lima juta dollar Amerika Serikat) UVF telah mengenakan management fee sebesar 0,2% (nol koma dua persen) atau sebesar US$ (lima puluh ribu dollar Amerika Serikat) sebagai management fee pertahun yang wajib dibayar di muka. Perjanjian para Entitas Anak 1. PT Semarang Herbal Indo Plant ( SHIP ) Perjanjian Investasi dengan Universal Ventures Fund Berdasarkan Subscription Agreement tanggal 22 Februari 2013 antara SHIP dengan Universal Ventures Fund, SCC, ( UVF ), SHIP setuju melakukan investasi saham dalam Universal Ventures Fund, perusahaan investasi yang didirikan berdasarkan Hukum Barbados yang mempunyai izin untuk menjalankan usaha Reksadana berdasarkan Mutual Funds Act, Cap 320 B of the Laws of Barbados. Tindakan untuk melakukan investasinya telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dalam Risalah Rapat Umum Pemegang Saham SHIP tanggal 14 Januari

89 Bentuk Investasi Sesuai surat UVF kepada SHIP pada 26 Februari 2013, dikonfirmasikan bahwa dana investasi sebesar US$5,000,000 (lima juta dollar Amerika Serikat) telah diterima dan UVF telah mengenakan management fee sebesar 0,2% (US$10,000) dan sisanya sebesar US$ (empat juta sembilanratus sembilanpuluh ribu Dollar Amerika Serikat) diinvestasikan dalam saham kelas Z (saham yang dapat ditarik kembali dengan mengikuti prosedur sebagaimana tertera dalam Offering Memorandum Relating to the Offer for Subscription of Fund Shares of Universal Ventures Fund, SCC) sebanyak 49,900 (empatpuluh sembilanribu sembilanratus) saham untuk kepentingan SHIP. 2. PT Muncul Mekar ( MM ) Perjanjian Investasi dengan Universal Ventures Fund Berdasarkan Subscription Agreement tanggal 25 Februari 2013 antara MM dengan Universal Ventures Fund, SCC, ( UVF ), MM setuju melakukan investasi saham dalam Universal Ventures Fund, perusahaan investasi yang didirikan berdasarkan Hukum Barbados yang mempunyai izin untuk menjalankan usaha Reksadana berdasarkan Mutual Funds Act, Cap 320 B of the Laws of Barbados. Tindakan untuk melakukan investasinya telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dalam Risalah Rapat Umum Pemegang Saham MM tanggal 14 Januari Bentuk Investasi Sesuai surat UVF kepada MM pada 26 Februari 2013, dikonfirmasikan bahwa dana investasi sebesar US$ (duapuluhsembilan juta tigaratus limapuluh dollar Amerika Serikat) telah diterima dan UVF telah memotong untuk management fee sebesar 0,2% (US$58.700) dan sisanya sebesar US$29,291,300 (duapuluh sembilan juta duaratus sembilanpuluh satu ribu tigaratus dollar Amerika Serikat) diinvestasikan dalam saham kelas W (saham yang dapat ditarik kembali dengan mengikuti prosedur sebagaimana tertera dalam Offering Memorandum Relating to the Offer for Subscription of Fund Shares of Universal Ventures Fund) sebanyak (duaratus sembilanpuluhdua ribu sembilanratus tigabelas) saham untuk kepentingan MM. Perseroan dan Entitas Anak memiliki dana yang belum ditentukan tujuan penggunaannya secara khusus. Dana tersebut direncanakan akan digunakan untuk pengembangan usaha pada masa yang akan datang dengan tetap memperhatikan tingkat pengembalian yang diharapkan pasar sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bagi Perseroan dan Entitas Anak. Berdasarkan hasil analisa internal Perseroan dan Entitas Anak, Universal Ventures Funds, SCC dapat memberikan imbal hasil yang cukup menguntungkan bagi Perseroan dan Entitas Anak, hal ini didorong oleh komposisi investasi pada emerging market dari Universal Ventures Fund, SCC sehingga Perseroan dan Entitas Anak melakukan investasi pada Universal Ventures Fund. Investasi yang dilakukan Perseroan dan Entitas Anak pada Universal Ventures Fund, SCC dikategorikan sebagai investasi yang tersedia untuk dijual, sehingga Perseroan dan Entitas Anak dapat menarik investasi tersebut setiap saat. Perseroan dan Entitas menargetkan memperoleh imbal hasil sekitar 2,5% dari penempatan investasi tersebut, sehingga hal ini diharapkan dapat memberikan peningkatan kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak. 12. Perkara-Perkara yang Dihadapi Perseroan Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak pernah tersangkut perkara perdata dan / atau perselisihan lain di lembaga peradilan, di lembaga perwasitaan Indonesia, atau perselisihan administratif dengan pihak instansi pemerintah yang berwenang, atau pengadilan niaga, atau pengadilan pajak, yang dapat mempengaruhi secara berarti kedudukan, peranan dan / atau kelangsungan Perseroan, dan tidak pernah dinyatakan pailit. 71

90 13. Daftar Aset Tetap Perseroan Sampai Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki dan / atau menguasai aset sebagai berikut. a. Tanah dan Bangunan Perseroan memiliki aset berupa tanah dan bangunan, dengan perincian sebagai berikut: No. Lokasi Luas (m 2 ) Pemegang Dikuasai Hak Berdasarkan 1. Desa Diwak, ± Perseroan Sertifikat Hak Guna kecamatan Bangunan (SHGB) Klepu, kabupaten No. 1 tanggal 9 Semarang, Januari 1996, propinsi Jawa dikeluarkan oleh Tengah Kepala Kantor Pertanahan kabupaten Semarang. Gambar Situasi: No. 75/1996 tanggal 9 Januari Desa Bergas ±9.615 Perseroan SHGB No. 9 tanggal Kidul, kecamatan 30 November 1995, Klepu, kabupaten dikeluarkan oleh Semarang, Kepala Kantor propinsi Jawa Pertanahan Tengah kabupaten Semarang. Pembebanan atas Tanah / Bangunan Hak Tanggungan Tingkat I (Pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk berkedudukan di Jakarta Hak Tanggungan Tingkat I (Pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Jangka Waktu Hak akan berakhir 2 Maret 2025 Hak akan berakhir 30 November Desa Diwak, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang, propinsi Jawa Tengah Gambar Situasi: No. 4171/1995 tanggal 31 Oktober ±9.886 Perseroan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2 tertanggal 21 Januari 2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan kabupaten Semarang. Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak akan berakhir 17 Januari Desa Diwak, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang, propinsi Jawa Tengah berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 3 tertanggal 21 Januari 2013 Surat Ukur No /Diwak/2013 tanggal 21 Januari ±8.232 Perseroan SHGB No. 3 tertanggal 21 Januari 2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan kabupaten Semarang. Surat Ukur No /Diwak/2013 tanggal 21 Januari 2013 Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak akan berakhir 17 Januari

91 No. Lokasi Luas (m 2 ) Pemegang Dikuasai Hak Berdasarkan 5. Desa ±363 Perseroan SHGB No. 18 Bergaskidul, tertanggal kecamatan 16 Januari 2013, Bergas, dikeluarkan oleh kabupaten Kepala Kantor Semarang, Pertanahan propinsi Jawa kabupaten Tengah Semarang. Surat Ukur No /Bergaskidul/2 013 tanggal 15 Januari Pembebanan atas Tanah / Bangunan Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Jangka Waktu Hak akan berakhir 9 Januari Desa Bergas Kidul, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang, propinsi Jawa Tengah ±236 Perseroan SHGB No. 19 tertanggal 16 Januari 2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan kabupaten Semarang. Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak akan berakhir 9 Januari Desa Bergas Kidul, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang, propinsi Jawa Tengah Surat Ukur No /Bergaskidul/2 013 tanggal 15 Januari 2013 ±639 Perseroan SHGB No. 20 tertanggal 16 Januari 2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan kabupaten Semarang. Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak akan berakhir 9 Januari Desa Bergas Kidul, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang, propinsi Jawa Tengah Surat Ukur No /Bergaskidul/2 013 tanggal 15 Januari ±496 Perseroan SHGB No. 21 tertanggal 16 Januari 2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan kabupaten Semarang. Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak akan berakhir 9 Januari Desa Bergas Kidul, kecamatan Bergas, kabupaten Surat Ukur No /bergaskidul/20 13 tanggal 15 Januari ±2.106 Perseroan SHGB No. 22 tertanggal 16 Januari 2013, dikeluarkan oleh Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Hak akan berakhir 9 Januari

92 No. Lokasi Luas (m 2 ) Semarang, propinsi Jawa Tengah Pemegang Hak Dikuasai Berdasarkan Kepala Kantor Pertanahan kabupaten Semarang. Pembebanan atas Tanah / Bangunan Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Jangka Waktu 10. Desa Bergas Kidul, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang, propinsi Jawa Tengah 11. Desa Bergas Kidul, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang, propinsi Jawa Tengah Surat Ukur No /Bergaskidul/2 013 tanggal 15 Januari ±400 Perseroan SHGB No. 23 tertanggal 16 Januari 2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan kabupaten Semarang. Surat Ukur No /Bergaskidul/2 013 tanggal 15 Januari ±2.628 Perseroan SHGB No. 24 tertanggal 16 Januari 2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan kabupaten Semarang. Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak akan berakhir 9 Januari 2043 Hak akan berakhir 9 Januari Desa Bergaskidul, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang, propinsi Jawa Tengah 13. Desa Bergaskidul, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang, propinsi Jawa Tengah 14. Desa Bergaskidul, Surat Ukur No /Bergaskidul/2 013 tanggal 15 Januari 2013 ± Perseroan SHGB No. 25 tertanggal 21 Januari 2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan kabupaten Semarang. Surat Ukur No /Bergaskidul/2 013 tanggal 21 Januari 2013 ± Perseroan SHGB No. 26 tertanggal 21 Januari 2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang. Surat Ukur No /Bergaskidul/2 013 tanggal 21 Januari ±256 Perseroan SHGB No. 27 tertanggal 7 Februari Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak Tanggungan Peringkat 1 Hak akan berakhir 17 Januari 2043 Hak akan berakhir 17 Januari 1943 Hak akan berakhir 6 Februari

93 No. Lokasi Luas (m 2 ) kecamatan Bergas, kabupaten Semarang, propinsi Jawa Tengah 15. Kelurahan Ngempon, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah Pemegang Hak Dikuasai Berdasarkan 2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan abupaten Semarang. Surat Ukur No. 0016/Bergaskidul/20 13 tanggal 7 Februari ± Perseroan (SHGB) No. 37 tertanggal 21 Januari 2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan kabupaten Semarang. Pembebanan atas Tanah / Bangunan (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Jangka Waktu Hak akan berakhir 17 Januari Kelurahan Karangjati, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang, propinsi Jawa Tengah 17. Desa Muktiharjo di Jl Industri II A.19, Kecamatan Genuk, Kotamadya Semarang, Propinsi Jawa Tengah. 18. Desa Muktiharjo, Jl. Industri II A.19 kecamatan Genuk, kotamadya Semarang, propinsi Jawa Tengah Surat Ukur No /Ngempon/201 3 tanggal 21 Januari ±5.199 Perseroan (SHGB) No. 78 tertanggal 21 Januari 2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan kabupaten Semarang. Surat Ukur No /Karangjati/201 3 tanggal 21 Januari ±1.950 Perseroan SHGB No. 230 tanggal 22 Maret 1988, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Agraria atas nama Walikota KDH Tingkat II Semarang. Gambar Situasi: No. 5711/1985 tanggal 6 Agustus ±1.950 Perseroan SHGB No. 231 tanggal 22 Maret 1988, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Agraria atas nama Walikotamadya KDH Tingkat II Semarang. Gambar Situasi: No. 5714/1985 tanggal 6 Agustus 1985 Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak akan berakhir 17 Januari Hak berlaku selama 20 (duapuluh) tahun dan akan berakhir 25 September Hak akan berlaku selama 20 (duapuluh) tahun dan akan berakhir 25 September

94 No. Lokasi Luas (m 2 ) Pemegang Dikuasai Hak Berdasarkan 19. Desa Muktiharjo ±1.800 Perseroan SHGB No. 232 di Jl Industri II tanggal 22 Maret A.19c kecamatan 1988, dikeluarkan Genuk, oleh Kepala Kantor kotamadya Agraria atas nama Semarang, Walikotamadya KDH propinsi Jawa Tingkat II Semarang. Tengah. Gambar Situasi: No. 5712/1985 tanggal 6 Agustus Desa Muktiharjo ±959 Perseroan SHGB No. 233 di Jl Industri II tanggal 22 Maret A.19 kecamatan 1988, dikeluarkan Genuk, oleh Kepala Kantor kotamadya Agraria atas nama Semarang, Walikotamadya KDH propinsi Jawa Tingkat II Semarang. Tengah. Gambar Situasi: No. 5713/1985 tanggal 6 Agustus 21. Desa/Kelurahan Muktiharjo Lor (dahulu Muktiharjo) di Jl Industri III A.20 Proyek PT Tanah Makmur, kecamatan Genuk, kotamadya Semarang, propinsi Jawa Tengah 22. Kelurahan Muktiharjo Lor (dahulu Muktiharjo) di Jl Industri Raya A4, Tanah Makmur, kecamatan Genuk, kotamadya Semarang, propinsi Jawa Tengah ±1.936 Perseroan SHGB No tertanggal 22 November 1995, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Semarang. Gambar Situasi No. 9796/1995 tanggal 14 November ±1.062 Perseroan SHGB No tertanggal 6 Oktober 1995, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Semarang. Gambar Situasi No. 7839/1995 tanggal 26 September Pembebanan atas Jangka Waktu Tanah / Bangunan - Hak akan berakhir 25 September Hak akan berakhir 25 September Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak akan berakhir 19 Desember 2042 Hak n akan berakhir 19 Desember Kelurahan Muktiharjo Lor (dahulu Muktiharjo) di Jl Industri Raya A.5, Tanah Makmur, ±1.086 Perseroan SHGB No tertanggal 6 Oktober 1995, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan kotamadya Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak akan berakhir 19 Desember

95 No. Lokasi Luas (m 2 ) kecamatan Genuk, kotamadya Semarang, propinsi Jawa Tengah 24. Desa Muktiharjo Lor di Jl Industri IV/106 Proyek PT Tanah Makmur, kecamatan Genuk, kotamadya Semarang, propinsi Jawa Tengah 25. Kelurahan Muktiharjo Lor di Jl Industri II/66-67, kecamatan Genuk, kotamadya Semarang, propinsi Jawa Tengah b. Kendaraan Bermotor Pemegang Hak Dikuasai Berdasarkan Semarang. Gambar Situasi No. 7838/1995 tanggal 26 September 1995 ±520 Perseroan SHGB No tertanggal 21 Mei 1996, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan kotamadya Semarang. Gambar Situasi No. 5220/1996 tanggal 20 Mei 1996 ±680 Perseroan SHGB No tertanggal 30 September 2003, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan kotamadya Semarang. Surat Ukur No. 20/muktiharjo Lor/2003 tanggal 15 September 2003 Pembebanan atas Tanah / Bangunan Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Hak Tanggungan Peringkat 1 (pertama) kepada PT Bank Central Asia Tbk Indonesia berkedudukan di Jakarta Jangka Waktu Hak akan berakhir 19 Desember 2042 Hak akan berakhir 19 Desember Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki secara sah asset berupa kendaraan bermotor berupa mobil dan motor, dengan perincian sebagai berikut : No. Jenis Kendaraan Jumlah Merek Tahun Pembuatan Keterangan 1. Mobil 62 Mitshubishi,Toyota, Kendaraan operasional Isuzu, Daihatsu 2. Motor 2 Viar 2011 Kendaraan operasional 14. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki secara sah aset berupa hak atas kekayaan intektual berupa merek dan logo, dengan perincian sebagai berikut: Sertifikat Merek PT Industri Jamu & Farmasi "Sido Muncul" dalam Negeri No. Nama Merek No. Sertipikat 1. Alang Sari IDM Alang Sari IDM Alang Sari IDM Tanggal Pendaftaran / Penerimaan 11 Nopember Oktober Oktober 2005 Kelas Barang / Jasa 32 Tanggal Berakhir Merek 11 Nopember Oktober Oktober 2015 Keterangan 77

96 No. Nama Merek No. Sertipikat 4. Alang Sari IDM Alang Sari IDM Alang Sari IDM ANAK SEHAT&LUKISAN ANAK SEHAT+LUKISAN ANAK SEHAT+LUKISAN ANAK SEHAT + LUKISAN Tanggal Pendaftaran / Penerimaan 24 September September September 2006 Kelas Barang / Jasa Tanggal Berakhir Merek 24 September September September 2016 IDM Maret 2009 NCL Maret 2019 IDM April 2010 NCL April 2020 IDM April 2010 NCL April IDM Desember 30 Desember ANALOBIG IDM Agustus Agustus AURA IDM April 2011 NCL April BIMA & LUKISAN IDM Mei 2010 NCL Mei CHITOSAN IDM Agustus 2010 NCL Agustus CURMINO IDM Agustus 2010 NCL Agustus DANGDUT IDM Mei Mei DANGDUT IDM Mei Mei DAUN DEWA IDM Februari Februari DAUN DEWA IDM Februari Februari Dreams Come True IDM Februari Februari ENCOK IDM Mei Mei ENCOK IDM Juli Juli ENCOK IDM Mei Mei 2018 Keterangan 24. ESTEEMJE IDM September 3 September ESTEEMJE IDM September 3 September ESTEEMJE IDM September 3 September ESTE-EMJE IDM Nopember 20 Nopember NCL ESTE-EMJE (STMJ) Ginseng Agno.: R Agustus Agustus 2012 Proses perpanjangan 29. ESTE-EMJE Ginseng IDM Januari Januari 2023 (STMJ) 30. ESTEEMJEKOPY IDM Januari Januari ESTEEMJEKOPY IDM Januari Januari ESTEEMJEKOPY IDM Januari Januari FATRAPER IDM FATRAPER IDM FATRAPER IDM FATRAPER IDM FILANTRA IDM FILANTRA IDM September September September September Oktober Oktober 2010 NCL9 05 NCL September September September September 2021 NCL Oktober 2020 NCL Oktober

97 No. Nama Merek No. Sertipikat Tanggal Pendaftaran / Penerimaan Kelas Barang / Jasa Tanggal Berakhir Merek 39. GALINU IDM Maret 2013 NCL Maret GEMUK SEHAT IDM Agustus 2010 NCL Agustus GINSENG IDM Agustus Agustus GRENG IDM Juli Juli GULAS IDM Nopember 18 Nopember GULLAS + LUKISAN IDM Agustus 2010 NCL Agustus GULLAS IDM September 3 September GULLAS + LUKISAN IDM Agustus 2010 NCL Agustus HEMOROA IDM Oktober 2008 NCL Oktober HEMOROA +LOGO IDM Agustus 2010 NCL Agustus HERB-AFLU IDM Januari 2011 NCL Januari HERB-AFLU IDM Februari 2011 NCL Februari HERBAL Cafe Agno.: Okober Oktober 2012 IDM Maret 2013 NCL Maret HERBAL CAFE by SIDOMUNCUL 53. Herbal Cup IDM April April Herbal Cup IDM April April INDOJAMU + LOGO IDM Juni 2010 NCL Juni JAMPI IDM Februari 2019 NCL Februari JAMPI + LUKISAN 25 Februari IDM JAHE 2009 NCL Februari KOLESDROP IDM Nopember 25 Nopember KOMBUCHA IDM April 2010 NCL April KOMBUCHA IDM April 2010 NCL April KOMBUCHA IDM April 2010 NCL April KOMPLIT IDM Oktober Oktober KOMPLIT IDM April April KOMPLIT IDM Oktober Oktober KOPI JAMU IDM Mei , Mei Kop!Pro IDM Februari Februari Kop!Pro IDM Februari Februari Kuku Bima Agno.: R April April Kuku Bima dan Lukisan IDM Juli Juli Kuku Bima dan Lukisan IDM Juli Juli Kuku Bima dan Lukisan IDM Juli Juli Kuku Bima dan Lukisan IDM Juli Juli Kuku Bima IDM Maret Maret Kuku Bima IDM Maret Maret KUKU BIMA IDM Oktober 2008 NCL Oktober KUKU BIMA IDM Agustus 2010 NCL Agustus Kuku Bima IDM Juli 2012 NCL Juli 2022 Keterangan Proses perpanjangan Proses perpanjangan 79

98 No. Nama Merek No. Sertipikat Tanggal Pendaftaran / Penerimaan Kelas Barang / Jasa Tanggal Berakhir Merek 78. KUKU BIMA ENER-G! IDM Maret 2010 NCL Maret KukuBima IDM Januari Januari KukuBima IDM Maret Maret 2017 Keterangan 81. KUKUBIMA IDM Oktober 2008 NCL Oktober KUKUBIMA ENER-G! IDM Januari Januari KUNTO BIMO IDM Nopember 2 Nopember Proses perpajangan 84. KUNYIT ASAM IDM Oktober Oktober KUNYIT ASAM IDM Oktober Oktober KUNYIT ASAM IDM Agustus Agustus KUNYIT ASAM IDM Agustus Agustus Kunyit Asam (Kunir 11 Nopember 11 Nopember Proses IDM Asam) perpajangan 89. Kunyit Asam (Kunir 11 Nopember 11 Nopember Proses IDM Asam) perpajangan 90. Kunyit Asam (Kunir 11 Nopember 11 Nopember Proses IDM Asam) perpajangan 91. KUNYIT ASAM SIDO IDM Juni 2010 NCL Juni 2020 MUNCUL 92. KUNYIT SARI IDM Januari 2011 NCL Januari KUNYIT SARI IDM Januari Januari LASKAR MANDIRI IDM September 10 September NCL LASKARMANDIRI IDM September 10 September NCL LASKARMANDIRI IDM September 10 September NCL LASKARMANDIRI IDM September 10 September NCL LIBIDIONE IDM Agustus Agustus LIBIDIONE + LOGO IDM Agustus 2010 NCL Agustus Logo Tumbukan IDM Maret Maret 2014 (lambang Sido Muncul) 101. Logo Tumbukan (lambang Sido Muncul) Agno.: R Januari Januari 2013 Proses perpanjangan Logo Tumbukan Agno.: R Proses Januari Januari 2013 (lambang SidoMuncul) perpanjangan 103. Logo Tumbukan (lambang SidoMuncul) Agno.: R April April 2013 Proses perpanjangan 104. LUKISAN IDM Juli 2021 NCL Juli LUKISAN IDM Juli 2011 NCL Juli LUKISAN IDM Juli 2011 NCL Juli LUKISAN IDM Juli 2011 NCL Juli LUKISAN IDM Juli 2011 NCL Juli LUKISAN IDM Juli 2011 NCL Juli LUKISAN IDM Juli 2011 NCL Juli LUKISAN IDM Juli 2011 NCL Juli 2021 MARIJAN SIDO 19 Oktober 112. IDM MUNCUL Oktober 2016 MARIJAN SIDO 19 Oktober 113. IDM MUNCUL Oktober MENADO IDM Agustus Agustus 2013 Proses 80

99 No. Nama Merek No. Sertipikat Tanggal Pendaftaran / Penerimaan Kelas Barang / Jasa Tanggal Berakhir Merek Keterangan 2003 perpanjangan 115. Mens IDM Januari Januari NATURE'S BLESSING IDM Oktober NCL Oktober 2018 BEST FOR MANDKIND NATUROPATI IDM Juli Juli NUZONE 11 Februari IDM SIDOMUNCUL 2008 NCL Februari NYONYA ITEM Agno.: D Juli Juli OPELET IDM Februari Februari OPELET IDM Februari Februari Oplos IDM Nopember 17 Nopember Oplos IDM Nopember 17 Nopember Oplos IDM Nopember 17 Nopember ORANG BERPAYUNG IDM Oktober Oktober ORANG MEMIJAT IDM September 11 September OXIVITO2 IDM Maret Maret Pasutri IDM Desember 2 Desember PELANCARASY IDM Januari 2010 NCL Januari PELANCARASY IDM Januari 2010 NCL Januari PELANGI IDM September 2 September PELANGI IDM September 2 September PELANGI IDM Agustus Agustus PELANGI IDM Agustus Agustus PELANGI + LOGO IDM Agustus 2010 NCL Agustus PEROKOK IDM Oktober Oktober PEWANGI BULAN & IDM Nopember NCL Nopember LOGO PEWANGIBULAN IDM Agustus Agustus PONARI IDM April 2009 NCL April PRAKTIS IDM September 2 September PROSTA SM IDM Oktober 2008 NCL Oktober PSORIATIC IDM April April PT SIDO IDM Agustus 2009 NCL Agustus 2019 MUNCUL&LOGO 144. PT SIDO MUNCUL + Agno.: R Juli September Logo PULAS IDM Juni Juni REMAGO + LOGO IDM Agustus 2010 NCL Agustus RHEUMAFIT IDM Februari 2013 NCL Februari RHEUMATEA IDM Januari 2011 NCL Januari RHEUMATEA IDM Januari 2011 NCL Januari 2021 Proses perpanjangan Proses perpanjangan Proses perpajangan Proses perpanjangan Proses perpanjangan Proses perpanjangan 81

100 No. Nama Merek No. Sertipikat Tanggal Pendaftaran / Penerimaan 19 Oktober 2006 Kelas Barang / Jasa Tanggal Berakhir Merek 150. ROSA-ROSO SIDOMUNCUL IDM Oktober SARI JAMU + LUKISAN IDM Oktober 2009 NCL Oktober SCENT OF JAVA IDM Februari 2013 NCL Februari SEGAR BUGAR IDM Oktober Oktober SEGAR BUGAR SIDO IDM Juli 2010 NCL Juli 2020 MUNCUL 155. SEGAR BUGAR SIDO IDM Juli 2010 NCL Juli 2020 MUNCUL 156. SEHAT BERSALIN 40 IDM Agustus Agustus SEKARWANGI IDM Agustus Agustus SEMARANG IDM Agustus Agustus SERENOA PROSTATA IDM Nopember 25 Nopember SIDO MUNCUL IDM Nopember 9 Nopember SIDO MUNCUL IDM September 26 September SIDO MUNCUL IDM September 26 September SIDO MUNCUL + IDM Nopember NCL Nopember LUKISAN SIDO MUNCUL JAMPI IDM Februari NCL Februari LOGO SIDO MUNCUL MIN IDM April 2006 NCL April 2016 OOX + LUKISAN 166. SIDOMUNCUL IDM Juli 2012 NCL Juli SIDOMUNCUL IDM Juli 2012 NCL Juli SIDOMUNCUL IDM Juli 2012 NCL Juli SIDOMUNCUL IDM Juli Juli SIDOMUNCUL IDM Juli Juli SIDOMUNCUL IDM Juli Juli SIDOMUNCUL Agno.: D Juli Juli SIDOMUNCUL R September 18 September SIDOMUNCUL IDM Juli Juli SIDOMUNCUL ANCHOL IDM Juni Juni SIDOMUNCUL ANCHOL IDM Juni 2006 NCL Juni SIDOMUNCUL IDM Februari Februari 2014 BERGUNA SIDOMUNCUL IDM Februari Februari 2014 BERGUNA SIDOMUNCUL IDM Februari Februari 2014 BERGUNA SIDOMUNCUL IDM Februari Februari 2014 BERGUNA SIDOMUNCUL C1000 IDM Juni Juni SIDOMUNCUL COLA IDM Juni Juni 2016 Keterangan Proses perpanjangan Proses perpanjangan Proses perpanjangan Proses Perpanjangan 82

101 No. Nama Merek No. Sertipikat MILL 183. SIDOMUNCUL COLA MILL Tanggal Pendaftaran / Penerimaan Kelas Barang / Jasa Tanggal Berakhir Merek IDM Juni Juni SIDOMUNCUL FOOD IDM Januari Januari SIDOMUNCUL FOOD IDM Januari Januari 2017 SIDOMUNCUL MIN 186. OOX IDM April April SIDOMUNCUL SUREAL IDM Mei 2011 NCL Mei SPORTY IDM Nopember 25 Nopember SPORTY IDM Nopember 25 Nopember STMJ IDM Juli Juli STMJ IDM Oktober Oktober STMJ (ESTE-EMJE) IDM Nopember 9 Nopember STMJ (ESTE-EMJE) IDM September 26 September SUPERASI IDM Oktober 2008 NCL Oktober SUREAL IDM Agustus 2009 NCL Agustus SUREAL IDM Agustus NCL9 29, Agustus TANGKAL ANGIN IDM Januari Januari TANGKALANGIN IDM Mei Mei TENTREM IDM September 16 September NCL TENTREM IDM September 16 September NCL TENTREM IDM September 16 September NCL TENTREM IDM September 4 September NCL TL Tahan Lama IDM Desember 23 Desember TOLAK IDM September 23 September TOLAK IDM September 23 September TOLAK IDM September 23 September TOLAK IDM September 23 September TOLAK IDM September 23 September TOLAK IDM September 23 September TOLAK IDM September 23 September TOLAK IDM September 23 September TOLAK ANGIN IDM Juli 2012 NCL Juli TOLAK ANGIN IDM September 23 September Keterangan Proses perpanjangan 83

102 No. Nama Merek No. Sertipikat Tanggal Pendaftaran / Penerimaan Kelas Barang / Jasa Tanggal Berakhir Merek 214. TOLAK ANGIN IDM Juli Juli TOLAK ANGIN IDM Februari Februari TOLAK ANGIN IDM Maret 2012 NCL Maret TOLAK ANGIN IDM Juli Juli TOLAK ANGIN IDM Juli Juli TOLAK ANGIN IDM Juli Juli TOLAK ANGIN IDM TOLAK ANGIN IDM TOLAK ANGIN (logo) IDM Oktober Februari September Oktober Februari 2014 NCL September TOLAK ANGIN ANAK IDM Nopember 18 Nopember TOLANGIN IDM Maret 2013 NCL Maret TONGKAT ALI IDM Januari 2010 NCL Januari TONGKAT ALI IDM September 19 September NCL TONGKAT ALI IDM September 19 September TURMERIC IDM Oktober 2010 NCL Oktober TURMERIC IDM Oktober 2010 NCL Oktober UJUNG PANDANG IDM Agustus Agustus V- TALYTEA IDM Oktober 2010 NCL Oktober WALI IDM Januari 2011 NCL Januari WATEROX IDM Juli Juli 2014 (SIDO MUNCUL) Sertifikat Merek PT Industri Jamu & Farmasi "Sido Muncul" di Luar Negeri Keterangan Proses perpanjangan Proses Perpanjangan No. Nama Merek No. Sertifikat Tanggal Sertifikat Kelas Barang / Jasa Tanggal Berakhir Negara Pemberi 1 TOLAK ANGIN T H 18 Januari Oktober 2022 Singapore 2 KUKU BIMA ENER-G! N 05/0399/ OAPI/DG/ DPG/SSD 30 Maret dan 5 1 Oktober 2014 Afrika KUKU BIMA 24 Nopember 3 ENER-G! TM Agustus 2014 Thailand KUKU BIMA Brunei 4 ENER-G! 36, Juli Agustus 2014 Darussalam KUKU BIMA 13 September 5 ENER G! Juni Vietnam KUKU BIMA 6 ENER-G! April April 2016 Philippines 7 TOLAK ANGIN Juli Februari 2015 Nigeria 8 SIDO MUNCUL Juli Februari 2015 Nigeria KUKU BIMA ENER G! Juli Februari 2015 Nigeria 9 10 KUKUBIMA Agustus Oktober 2018 Malaysia 11 KUKUBIMA Agustus Oktober 2018 Malaysia 84

103 No. Nama Merek No. Sertipikat Tanggal Pendaftaran / Penerimaan Kelas Barang / Jasa Tanggal Berakhir Merek Keterangan 12 SIDOMUNCUL T C 9 April Maret 2020 Singapore 13 KUKU BIMA T E 9 April Maret 2020 Singapore 14 SIDOMUNCUL Maret Maret 2020 Australia 15 KUKU BIMA Maret Maret 2020 Australia 16 TOLAK ANGIN Maret Maret 2020 Australia No. Surat Pendaftaran Ciptaan PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Nomor dan Tanggal Pendaftaran Jenis Ciptaan Judul Ciptaan Tanggal Berakhir , 14 Maret 2007 Seni Lukis / Gambar "Cangkir" 2 Maret

104 IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN 1. Umum Awal usaha industri jamu yang dilakukan Perseroan bermula dari sebuah industri rumah tangga yang dikelola Ibu Rahkmat Sulistio pada 1940 di Yogyakarta, dengan dibantu tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk). Seiring dengan kemajuan usaha tersebut, pengolahan jamu tersebut dipindahkan dari Yogyakarta ke Semarang. Pada 1951, didirikan perusahaan sederhana dengan dengan nama Sido Muncul yang berarti "Impian yang Terwujud" dengan pabrik pertamanya berlokasi di Jl Mlaten Trenggulun, Semarang. Pabrik pertama Perseroan berlokasi di Jl Mlaten Trenggulun, Semarang dengan produk pertama Perseroan yaitu Jamu Tolak Angin. Saat ini, Jamu Tolak Angin menjadi produk andalan Perseroan selain produk unggulan lainnya, seperti Kuku Bima. Dalam menjalankan menjalankan fungsi pengawasan dan advisory, Dewan Komisaris dan Direksi selalu berpegang pada Anggaran Dasar Perseroan, visi dan misi yang telah ditetapkan serta prinsip-prinsip good corporate governance (GCG). Berikut adalah visi dan misi yang senantiasa dijalankan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Visi: Menjadi perusahaan obat herbal, makanan-minuman kesehatan, dan pengolahan bahan baku herbal yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. dapat Misi: 1. Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal yang rasional, aman dan jujur berdasarkan penelitian. 2. Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan. 3. Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar lebih berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal. 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy. 5. Melakukan corporate social responsibility (CSR) yang intensif. 6. Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan. 7. Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia. Dengan tetap mempertahankan fokus pada pencapaian misi tersebut, Perseroan telah mengalami perubahan signifikan selama masa beroperasinya dalam rangka melanjutkan upaya pelayanan bagi konsumen Indonesia yang selalu berevolusi dan berkembang, dengan terus mengembangkan produk-produk jamu yang dihasilkan dari tanaman obat (herbal). Dengan khasiat yang teruji secara klinis dan keamanan produk yang terus terjaga membuat konsumen menjadi percaya pada kualitas produk Perseroan. Seiring dengan hasil dan pembuktian atas khasiat produk, masyarakat dewasa kini sudah semakin terbuka dalam memilih dan mengkonsumsi produk jamu sebagai obat, suplemen maupun jenis makanan dan minuman dengan bahan-bahan dasar alami yang diolah dengan teknologi modern sehingga aman untuk dikonsumsi. Nilai-Nilai Perseroan Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memegang lima hal pokok yang menjadi landasan untuk mengembangkan usahanya menjadi semakin besar, yaitu: 1. Rasional: Bisnis dan produksi harus dikelola secara logis. Produk harus berdasarkan sesuatu yang bisa dijelaskan dan berdasarkan kajian ilmiah. 2. Aman: Produk-produk yang dihasilkan harus aman bagi konsumen. 3. Jujur: Informasi produk disampaikan kepada konsumen secara jelas dan apa adanya berdasarkan penelitian ilmiah. 4. Mengelola dengan hati, akal, dan aturan. 5. Membangun keseimbangan dan menjaga hubungan baik dengan seluruh stakeholders. 86

105 Pengertian Jamu atau Obat Tradisional (Obat Herbal) Jamu sebagai ramuan asli Indonesia juga dikenal sebagai obat asli Indonesia sebenarnya telah ada sejak zaman dulu. Jamu kemudian lebih berkembang dan dikenal karena secara eksis digunakan oleh kaum bangsawan kerajaan-kerajaan di Indonesia, terutama yang terletak di tanah Jawa, sebagai upaya perawatan atau pengobatan untuk kesehatan. Semua ramuan jamu berasal atau menggunakan tanaman-tanaman asli dan alami. Dengan kata lain, obat tradisional identik sebagai obat bahan alam Indonesia. Industri jamu juga senantiasa mengikuti perkembangan jaman dan permintaan konsumen. Pengembangan Industri jamu yang berbasiskan tanaman obat alami atau bahan natural, dapat dikembangkan dalam berbagai bidang produk, antara lain: Herbal Medicine (Obat Herbal), Herbal Food, Herbal Drinks, Herbal Cosmetics, Herbal Candy, Herbal Tea, Herbal Flower, dan lain-lain. 2. Keunggulan Kompetitif Perseroan merupakan salah satu perusahaan jamu yang berkapasitas besar di Indonesia. Perseroan dan Entitas Anak mempunyai unit-unit produksi di Jawa Tengah dan jaringan distribusi yang luas di seluruh wilayah Indonesia. Beragam produk Perseroan direspon dengan baik oleh konsumen lokal dan luar negeri. Secara umum keunggulan Perseroan dirangkum menjadi sebagai berikut : 1. Perseroan telah berpengalaman dan fokus dalam bidang obat-obat alam, makanan-minuman kesehatan, dan pengolahan bahan-bahan alam selama 72 tahun. 2. Berdasarkan Sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) No.008/CPOTB/02/3/XI/2000, 009/CPOTB/02/3/XI/2000, 010/CPOTB/02/3/XI/2000, 011/CPOTB/02/3/XI/2000 dan 012/CPOTB/02/3/XI/2000 yang diberikan oleh Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia pada tanggal 11 November 2000 dan Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) No.2181/CPOB/A/XI/00, 2182/CPOB/A/XI/00, 2183/CPOB/A/XI/00,2184/CPOB/XI/00, yang diberikan oleh Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 7 November 2000, Perseroan mempunyai ijin sebagai pabrik jamu dan pabrik farmasi yang ramah lingkungan. Perseroan adalah satu-satunya perusahaan jamu yang mempunyai standar farmasi. 3. Perseroan mempunyai fasilitas pengolahan bahan baku sendiri dengan bahan-bahan jamu herbal yang sebagian besar berasal dari supplier lokal, hasil kerjasama dengan 102 kelompok tani yang telah terjalin sejak Produk-produk utama perseroan telah melalui penelitian dan mendapat sertifikat penelitian untuk keamanan dan uji khasiat sebagai bentuk tanggung jawab Perseroan kepada konsumen. 5. Produk-produk utama Perseroan adalah salah satu pemimpin pasar. 6. Perseroan adalah perusahaan yang inovatif dan progresif. 7. Perseroan mempunyai 108 distributor lokal yang telah dibangun sejak 1972, yang sebagian berasal dari UKM dan distributor di beberapa negara. 8. Perseroan mempunyai SDM yang loyal, berdedikasi serta berpengalaman dalam bidang penelitian dan pengembangan serta produksi, untuk industri bahan-bahan alam dan makanan-minuman kesehatan. Di bawah ini diuraikan beberapa hal yang mendukung keunggulan Perseroan sebagaimana disebutkan di atas: 1. Supply chain aman dan berkualitas karena: a. Bahan baku dibudidayakan. b. Bisa dilakukan subtitusi bahan baku. c. Bekerja sama dengan petani. d. Berencana membuat sentra-sentra pengolahan bahan baku di daerah-daerah supaya mendapatkan bahan baku berkualitas saat tiba di pabrik untuk proses produksi. e. Perseroan memiliki banyak pihak yang mendukung penyaluran produk ke pasar. f. Perseroan mampu menciptakan diferensiasi produk serta cepat tanggap terhadap kebutuhan dan selera konsumen. g. Perseroan adalah perusahaan yang sudah terkenal produknya dan dipercaya oleh masyarakat luas. h. Segmentasi pasar Perseroan adalah dari kalangan menengah bawah hingga menengah atas, dengan harga terjangkau. 87

106 2. Penelitian dan pengembangan a. Perseroan merupakan perusahaan yang berbasis penelitian. b. Laboratorium lengkap dengan ISO c. Kerjasama dengan berbagai institusi. d. Selalu berinovasi untuk menghasilkan produk baru dan segmen baru. 3. Kegiatan corporate social responsibility Perseroan lainnya: a. Kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat. b. Adanya factory visit untuk membuka wawasan masyarakat. c. Berpartisipasi dalam berbagai organisasi, termasuk gabungan produsen jamu. d. Perseroan menempatkan produsen jamu lain sebagai coopetitor bukan sebagai competitor hal ini dibuktikan dengan pelatihan kepada produsen jamu lain. e. Perseroan bertujuan untuk mengembangkan obat tradisional di Indonesia agar dapat bersaing dengan obat tradisional dari luar negeri. f. Membina petani. g. Iklan pariwisata dan iklan kebudayaan. 4. Human Capital a. Perseroan berusaha mensejahterakan karyawannya dengan memberikan fasilitas berupa koperasi karyawan, dana pensiun, dan kebebasan berserikat. b. Memiliki sumber daya manusia yang berkualitas seperti dijelaskan dalam komposisi karyawan. c. Perseroan mempunyai team work yang tangguh dan solid dengan moto Mitra Kesetiawanan Nasional untuk mencapai pangsa pasar. 5. Lingkungan a. Dengan membudidayakan bahan baku secara tidak langsung juga ikut melestarikan lingkungan. b. Masih berkonsentrasi untuk menaikan peringkat proper. c. Kedepannya akan menerapkan zero waste dengan memanfaatkan segala limbah yang ada. Saat ini antara lain dimanfaatkan untuk pupuk. d. Penggunaan bahan bakar gas yang lebih efisien dan hemat energi. 3. Strategi Usaha Kedepannya Perseroan mempunyai merencanakan untuk melakukan investasi antara lain untuk: Pembelian tanah dan bangunan serta perluasan pabrik. Investasi pada Entitas Anak yaitu PT Muncul Mekar dalam rangka pembelian tanah dan pembangunan gudang. Investasi pada Entitas Anak yaitu PT Semarang Herbal Indo Plant dalam rangka pembelian mesin. Pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi pada Perseroan. Perseroan merencanakan untuk mendukung peningkatan penjualan dan mendukung kegiatan operasional Perseroan. Kedepannya, Perseroan memproyeksikan akan meningkatkan penjualan produk Jamu Herbal dan produk Minuman Berenergi (Energy Drink). 4. Kegiatan Usaha Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar terakhir Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk No. 33 tanggal 18 September 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September 2013, ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan adalah bergerak dalam perindustrian jamu dan farmasi, perdagangan, pengangkutan darat, jasa, dan pertanian. Untuk menjalankan kegiatan usaha tersebut Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha perindustrian, yang meliputi usaha obat-obatan (farmasi), jamu, bahan jamu, kosmetika, minuman dan makanan yang berkaitan dengan kesehatan, serta alat-alat elektronik yang berhubungan dengan kesehatan; b. Menjalankan usaha perdagangan, termasuk dagang impor, ekspor, interinsulair, keagenan, leveransir, grosir, pengadaan (supplier) dan distributor obat-obatan (farmasi), jamu, bahan jamu, kosmetika, minuman dan makanan 88

107 yang berkaitan dengan kesehatan serta alat-alat elektronik yang berhubungan dengan kesehatan, baik untuk Perseroan sendiri maupun atas dasar komisi untuk dan atas nama pihak lain; c. Menjalankan usaha pengangkutan darat, yang meliputi ekspedisi dan pergudangan serta transportasi pengangkutan dalam rangka menjalankan usaha perindustrian dan perdagangan tersebut di atas; d. Menjalankan usaha jasa pelayanan kebugaran, menggunakan alat-alat elektronik yang berhubungan dengan kesehatan dan jasa pelayanan kesehatan, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak; e. Menjalankan usaha pertanian, yang meliputi konservasi tanaman obat dan satwa untuk dipergunakan sebagai obyek penelitian bahan-bahan jamu dan kosmetika, serta menyediakan sarana kunjungan di lingkungan konversi, tanaman obat dan satwa, yang semuanya itu guna menunjang usaha-usaha industri jamu dan farmasi tersebut di atas. Sebagai perusahaan yang telah berdiri sejak 1951, Perseroan yang kini merupakan perusahaan herbal bertaraf modern senantiasa berupaya untuk memberikan produk-produk yang baik dan menyehatkan bagi seluruh konsumennya, dan dengan demikian memberikan nilai positif bagi masyarakat. Tidak hanya mengandalkan bahan-bahan alamiah yang berkualitas tinggi dan segar, Perseroan juga sangat mementingkan basis penelitian, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam menjalankan proses-proses produksi dari setiap produk yang akan dijual, serta juga dalam bergerak maju untuk mengembangkan usahanya. Perseroan terus berkarya untuk menciptakan inovasi berupa temuan-temuan baru yang berkhasiat tinggi bagi seluruh kalangan masyarakat. Oleh karena itu, Perseroan telah melengkapi pabriknya dengan berbagai fasilitas pendukung yang memenuhi standar farmasi. Beberapa fasilitas tersebut antara lain laboratorium yang bersertifikasi ISO (International Standard Organization) 17025, fasilitas produksi berstandardisasi CPOB dan CPOTB, pengolahan air demineralisasi dan limbah, klinik holistik, serta lahan agrowisata. Perseroan saat ini mempunyai pabrik di Jl Soekarno Hatta km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Semarang. Luas lahan pabrik Perseroan dengan luas tanah m 2 dengan bangunan fisik kurang lebih m 2. Dari awal pembangunan pabrik, sudah direncanakan mengenai pemisahan tempat sesuai fungsinya masing-masing. Dalam lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas m 2, lahan Agrowisata seluas m 2, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik. Adapun fasilitas pabrik yang ada saat ini adalah sebagai berikut: 1. Laboratorium Laboratorium Instrumentasi, yang dilengkapi peralatan HPLC (High-Pressure Liquid Chromatography), GC (Gas Chromatography), dan TLC Scanner (Thin Layer Chromatography), Spectroscopy, Atomic Absorbtion Spectroscopy (AAS), dan lain-lain. Seluruh laboratorium tersebut dibangun di atas lahan seluas m 2. Laboratorium Farmakologi Laboratorium Formulasi Laboratorium Farmakognosi Laboratorium Stabilitas Laboratorium Kimia 2. Kebun percobaan dan budidaya tanaman obat 3. Extraction center 4. Pengolahan air bersih 5. Pengolahan air limbah 6. Perpustakaan 7. Klinik holistik 8. Penelitian dan kerjasama ilmiah Di samping itu, Perseroan juga memberi kesempatan bagi masyarakat umum untuk datang berkunjung dan melihat secara langsung proses produksi yang dilakukan, dengan harapan dapat membuka mata masyarakat akan jamu-jamu produksi Perseroan yang memang memenuhi standar CPOB dan CPOTB, aman, serta berkhasiat untuk dikonsumsi. Pembudidayaan dan Penanaman Tanaman Obat Perseroan telah membuka lahan yang diperuntukkan sebagai kawasan pembudidayaan dan penanaman tanaman obat. Kawasan tersebut juga dijadikan sebagai kawasan agrowisata yang menjadi salah satu lokasi yang digunakan untuk mengkoleksi tanaman obat, terutama bagi tanaman-tanaman langka atau yang hampir punah. Sebagian besar koleksinya terdiri dari tanaman untuk bahan baku pembuatan jamu. 89

108 Kawasan khusus untuk koleksi tanaman obat tersebut didesain secara artistik dan menarik untuk dilihat dan dikunjungi. Secara resmi tempat tersebut dijadikan obyek agrowisata khusus koleksi tanaman obat yang dirancang terpadu, dengan desain taman serta infrastruktur lainnya. Kawasan agrowisata tanaman obat Perseroan berlokasi di kawasan pabrik industri jamu Perseroan Jl Soekarno Hatta, desa Diwak, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang, Jawa Tengah di atas lahan seluas sekitar 1,5 hektar, dengan topografi tanah landai, ketinggian tempat 440 meter dari permukaan laut. Terdapat sejumlah kurang lebih 400 spesies koleksi tanaman obat, termasuk tanaman introduksi atau yang didatangkan dari luar negeri, antara lain: Echinacea Purpurea, Tribulus Terrestris, dan Sylibum Marianum. Di kawasan tersebut juga terdapat nursery atau kebun bibit dan tempat penjualan bibit tanaman obat. Penelitian dan Kerjasama Ilmiah Agar produk dapat senantiasa berkembang sesuai tuntutan masyarakat dan kemajuan teknologi, Perseroan melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga ilmu pengetahuan, untuk melakukan penelitian secara ilmiah berkaitan dengan obat tradisional, khasiat tanaman obat, serta hal-hal lain berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. Kerjasama dilakukan dengan berbagai pihak diantaranya: a. Universitas Diponegoro - Semarang b. Fakultas Kedokteran - Universitas Maranatha, Bandung c. Fakultas Farmasi - Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta d. Lembaga Penelitian - Institut Teknologi Bandung e. Balai Penelitian Tanaman Obat - Kementerian Kesehatan di Tawangmangu. f. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah di Bogor. Jamu yang diproduksi oleh Perseroan telah lulus uji toksisitas hingga uji khasiat sehingga terjamin kualitasnya. Proses produksi juga didukung serangkaian fasilitas laboratorium lengkap dengan proses penelitian yang dilakukan oleh bagian Departemen Penelitian dan Pengembangan. 5. Keterangan tentang Produk Perseroan Pertumbuhan yang berkelanjutan bagi produk yang dihasilkan Perseroan dilandasi oleh dua hal utama, yaitu (1) senantiasa menjaga kualitas produk dan (2) melahirkan berbagai inovasi, sehingga menghadirkan produk-produk berkelas yang aman dan berkhasiat, guna mengakomodir kebutuhan kesehatan masyarakat. Produk-produk yang diproduksi oleh Perseroan harus memenuhi persyaratan baku sebagai berikut: Diproses di extraction center dan diproduksi di pabrik yang modern dan higienis dengan standar farmasi (Good Manufacturing Practice), yang merupakan standar produksi yang diterapkan untuk semua produk yang menggunakan ekstrak, yaitu kapsul, tablet, kaplet, cairan obat dalam, dan minuman instan. Menggunakan bahan alami terstandarisasi (artinya setiap batch produksi mengandung jumlah bahan berkhasiat yang sama). Melalui uji toksisitas (keamanan) dan didukung berbagai referensi ilmiah. Dianalisa di laboratorium yang terakreditasi. Melakukan uji mikrobiologi (angka jamur, angka kapang, jamur, dan bakteri berbahaya) termasuk aflatoksin (zat toksin yang dikeluarkan oleh adanya Aspegillus flavus. Jamur ini banyak terdapat pada rimpang tanaman yang bersentuhan dengan tanah). Melakukan uji stabilitas untuk menentukan masa kadaluarsa produk, bukan berdasarkan referensi atau perkiraan. Tidak mengandung gula, ragi, penyedap, pewarna, dan zat pengawet (persyaratan ini berlaku untuk produk kapsul). Menjadi anggota APSKI (Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia) dan IADSA (International Alliance of Dietary Supplement Associations). Pada umumnya, Perseroan mengelompokan produknya menjadi sebagai berikut: Jamu, termasuk jamu serbuk, jamu instan, jamu komplit, food supplement, minuman kesehatan, permen dan lain-lain. Obat Herbal Terstandar. 90

109 Keterangan mengenai produk-produk Perseroan: Dibawah ini merupakan uraian mengenai produk-produk Perseroan yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap penjualan Perseroan. A. Kategori Jamu Herbal Tolak Angin Jamu Herbal Lainnya B. Kategori Minuman Berenergi (Energy Drink) C. Kategori Minuman, Permen D. Kategori Minuman Kesehatan (Healthy Drink) Alangsari Kunyit Asam Beras Kencur Jahe Wangi E. Kategori Produk Lainnya Sumber: Perseroan, Juli Manajemen Bahan Baku Bahan baku pembuatan produk jamu Perseroan 80% masih dieksplorasi dari alam (misal dari hutan) dan 20% dari hasil budidaya (ditanam). Bahan baku yang diterima adalah dalam bentuk kering (siklisia simplisia), kecuali untuk produk minuman seperti jahe dan kunyit. Karena 80% masih dieksplorasi dari alam dan standarisasinya kurang maka setiap bahan baku yang masuk harus dicek kualitasnya terlebih dahulu, yang meliputi kebenaran bahan, kebersihan bahan dari bakteri patogen, dan keadaan bahan dalam bentuk kering dengan kadar air minimal 10%. Bahan baku adalah, antara lain kunyit, jahe, temu lawak, kayu manis, lengkuas, pasak bumi, cengkeh, dan lain sebagainya. Dalam kegiatan produksi, hal terpenting yang harus diperhatikan Perseroan adalah persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku akan menunjang kelancaran kegiatan produksi Perseroan. Sebelum melakukan proses pengolahan, persediaan bahan baku disimpan di gudang bahan baku. Di gudang bahan baku terdapat berbagai macam bahan yang akan digunakan, diantaranya laos, jahe, kunyit, lempuyang, kayu pasak bumi, dan lain-lain. Bahan-bahan baku tersebut didatangkan dari berbagai daerah, antara lain Jawa Tengah (Boyolali, Tawangmangu, Wonosobo), Kalimantan, dan dari daerah lain di seluruh Indonesia. Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik, dan bahan baku yang diambil adalah bahan baku yang dalam kondisi kering guna penyimpanan yang lebih baik. Bahan bakupun didapat dalam rantai pasar yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering. Penerimaan bahan baku juga dilakukan dalam gudang bahan baku. Setiap ada bahan baku yang baru datang, harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan dalam gudang bahan baku. Pengecekan bahan baku dilakukan oleh Team Quality Control (TQC). TQC ini mempunyai tiga tugas utama, yaitu: a. Mengecek kebenaran bahan baku: Dalam hal ini tim TQC mengecek, apakah bahan baku yang datang sudah sesuai pesanan. b. Mengecek kebersihan bahan baku: Bersih bukan hanya dari kotoran-kotoran yang terlihat oleh mata (tanah, lumpur, kerikil, plastik), tetapi yang terpenting adalah bersih dari bakteri-bakteri yang sifatnya merugikan. c. Mengecek kadar air bahan baku: Bahan baku tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%. Apabila lebih dari 10%, maka dalam penyimpanan akan mudah berjamur dan akhirnya mengurangi mutu bahan tersebut karena kandungan zat aktif dalam bahan baku akan sedikit. Misalnya kunyit: jika banyak kandungan air, maka warna kuning pada olahan sedikit berkurang. Bahan-bahan baku tersebut akan diatur di rak sesuai jenisnya. Setiap rak diberi tabel bahan baku pada papan. Proses penyimpanan dilakukan di gudang penyimpanan. Persediaan bahan baku dengan sistem MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama). Hal ini dilakukan agar tidak ada bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku. Dalam ruang penyimpanan bahan baku harus memenuhi syarat: a. Bahan masuk harus benar. b. Bahan baku harus bersih. c. Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering. 91

110 Dalam pengendalian kualitas bahan baku yang dilakukan adalah: a. Pemisahan kotoran (penyortiran). b. Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan. c. Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih. d. Dikeringkan menggunakan oven. e. Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang dipilih. f. Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan sudahkah bahan baku memenuhi standar. Dalam proses yang dilakukan di atas, sebagian besar masih menggunakan jasa sumber daya manusia, hal ini dilakukan karena dalam proses penyortiran akan lebih dapat dijamin kualitasnya jika dilakukan langsung oleh sumberdaya manusia. Selain untuk menjaga kualitas, digunakannya sumber daya manusia juga bertujuan untuk mendayagunakan warga sekitar agar kualitas hidupnya lebih terjamin dengan adanya lapangan pekerjaan. Proses produksi jamu ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku. Bahan baku yang datang segera dicek TQC. Setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Sediaan bahan baku jamu atau bahan baku herbal juga dapat disimpan dalam bentuk simplisia kering, simplisia rajangan, kering utuh, serta dalam bentuk serbuk atau bubuk dan ekstrak. Ekstrak kering ada yang disimpan dalam gudang penyimpanan non-simplisia, sedangkan ekstrak liquid disimpan dalam cold storage ekstraksi dalam waktu terbatas. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku, kemudian disortasi. Setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing). Diagram Proses Penanganan Bahan Baku Sumber : Perseroan, Juli 2013 Jenis Bahan Baku Jamu No. Jenis Produk / Nama Indonesia Nama Umum Nama Latin 1. Simplisia Kering dan Serbuk Jati Belanda Bastard Cedar Guazumae Folium Sirih Betel Peper Piperis Folium Alang-Alang Cogon Grass Imperatae Rhizoma Echinacea Echinacea Echinaceae Herba Kencur Galangal Kaempferiae Rhizoma Jahe Ginger Zingiberis Rhizoma Daun Jambu Biji Guava Leaf Psidii Folium Daun Dewa Gynura Leaf Gynurae Folium Cabe Jawa Java Long Pepper Retrofractie Fructus Kumis Kucing Java Tea Orthosiphonis Folium 92

111 No. Jenis Produk / Nama Indonesia Nama Umum Nama Latin Temulawak Java Turmeric Curcumae Rhizoma Ling Zhi Ling Zhi Ganoderma Fructus Meniran Phyllantus Phyllanti Folium Jahe Merah Red Ginger Zingiberis Var Rubra Rhizoma Pasak Bumi Tongkat Ali Eurycomae Radix Tribulus Tribulus Tribuli Fructus Kunyit Turmeric Curcumae Domesticae Rhizoma Kunyit Putih White Turmeric Curcumae Zedoaria Rhizoma Temu Hitam Black Turmeric Curcumae Aeruginosae Rhizoma Temu Mangga Curcuma Mangga Curcumae Mangga Rhizoma 2. Ekstrak Kering Jati Belanda Bastard Cedar Guazumae Folium Sirih Betel Peper Piperis Folium Kayu Manis Cinnamon Cinnamomi Cortex Alang-Alang Cogon Grass Imperatae Rhizoma Ketumbar Coriander Coriandri Fructus Echinacea Echinacea Echinaceae Herba Adas Fennel Foeniculi Fructus Kencur Galangal Kaempferiae Rhizoma Jahe Ginger Zingiberis Rhizoma Pegagan Gotu Kola Centellae Folium Daun Jambu Biji Guava Leaf Psidii Folium Daun Dewa Gynura Leaf Gynurae Folium Cabe Jawa Java Long Pepper Retrofractie Fructus Kumis Kucing Java Tea Orthosiphonis Folium Temulawak Java Turmeric Curcumae Rhizoma Ling Zhi Ling Zhi Ganoderma Fructus Meniran Phyllantus Phyllanti Folium Mengkudu Noni Morindae Fructus Jahe Merah Red Ginger Zingiberis Var Rubra Rhizoma Katuk Sweet Leaf Sauropi Folium Pasak Bumi Tongkat Ali Eurycomae Radix Tribulus Tribulus Tribuli Fructus Kunyit Turmeric Curcumae Domesticae Rhizoma Kunyit Putih White Turmeric Curcumae Zedoaria Rhizoma Temu Hitam Black Turmeric Curcumae Aeruginosae Rhizoma Temu Mangga Curcuma Mangga Curcumae Mangga Rhizoma 3. Minyak Astiri Minyak Daun Cengkeh Clove Leaf Syzygium Aromaticum L. Minyak Tangkai Cengkeh Clove Stem Syzygium Aromaticum L. Minyak Bunga Cengkeh Clove Flower Syzygium Aromaticum L. Minyak Adas Fennel Foeniculum Vulgare L. Minyak Jahe Basah Ginger Zingiber Officinale L. Minyak Jahe Kering Ginger Zingiber Officinale L. Minyak Temulawak Java Turmeric Curcuma Xanthorrhiza L Minyak Sereh Wangi Lemongrass Cymbopogon Nardus L. Minyak Pala Nutmeg Myristica Fragrans L. Minyak Nilam Patchuoli Pogostemon Cablin L. Minyak Kunyit Turmeric Curcuma Domestica L. Minyak Kenanga Ylang-Ylang Cananga Odorata L. 93

112 Daftar Bahan Baku yang menjadi bahan dasar produksi Perseroan diantaranya sebagai berikut: No. Nama No. Nama No. Nama 1. Adas 36. Kayu Duwet (Jamblang) 71. Salam (daun) 2. Adas Manis 37. Kayu Manis 72. Sambiloto 3. Akar Wangi 38. Kayu Rapet 73. Secang 4. Alang-Alang (akar) 39. Kayu Sintok 74. Seledri 5. Alpukat (daun) 40. Kedaung 75. Seledri 6. Bangle 41. Keji Beling 76. Sembukan 7. Bawang Putih (Lanang) 42. Keladi Tikus 77. Sembung 8. Bidara Laut (Widara Laut) 43. Kemangi 78. Sereh 9. Bidara Upas (Widara Upas) 44. Kemukus 79. Sidaguri 10. Brotowali 45. Kemuning 80. Sidaguri (akar ) 11. Cabe Jawa 46. Kencur 81. Sirih (daun) 12. Cendana Wangi 47. Ketumbar (Tumbar) 82. Sirsak (daun) 13. Cengkeh 48. Kunyit (Kunir) 83. Stevia 14. Ciplukan 49. Lada (Merica bolong) 84. Sukun (daun) 15. Dadap Serep (daun) 50. Lada Hitam 85. Tapak Liman 16. Daun Saga (Sogo) 51. Lada Putih 86. Teki (akar / umbi) 17. Daun Sendok 52. Lempuyang 87. Tempuyang (bunga) 18. Daun Ungu 53. Lengkoas Merah 88. Temu Giring 19. Delima (kulit) 54. Lengkuas (Laos) 89. Temu Ireng 20. Gadung Cina 55. Mahkota Dewa 90. Temu Kunci 21. Gambir (cetak silinder) 56. Meniran 91. Temu Mangga 22. Gambir Serawak 57. Mimba / Embo 92. Temu Putih 23. Greges Otot 58. Murbey (daun) 93. Temulawak 24. Jahe Emprit 59. Pala 94. Trawas 25. Jambu Biji (daun) 60. Patikan Kebo 95. Tribulus Herba 26. Jamur Ling Zhe (irisan) 61. Peaya (daun) 96. Spirullina 27. Jamur Ling Zhe (utuh) 62. Pegagan 28. Jati Belanda (daun) 63. Pekak 29. Jati Cina (daun) 64. Pulasari 30. Jeruk Purut 65. Pule 31. Jinten Hitam 66. Pule Pandak 32. Jinten Putih 67. Pulutan Daun 33. Jombang 68. Purwoceng 34. Kapulaga 69. Puyang 35. Kayu Anyang-Anyang 70. Rosella 7. Proses Produksi 7.1. Aktivitas Produksi Sebagai pelaku industri obat tradisional, Perseroan tunduk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 006 tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional, berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya. Dengan penerapan standar kualitas yang tinggi untuk setiap produknya, menjadikan Perseroan sebagai satu-satunya pabrik jamu yang berstandar farmasi dengan menerima dua sertifikat yaitu CPOB dan CPOTB, yang setara dengan farmasi. Hal tesebut membuat Perseroan lebih menarik dan dapat lebih menjaga loyalitas pelanggannya. Perseroan bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu yang benar dan baik. Tekad ini membuat Perseroan menjadi lebih berkonsentrasi dan inovatif. Dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik. Untuk mewujudkan tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk baru selalu didahului oleh studi literatur maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanan, khasiat, maupun sampling pasar. Untuk memberikan jaminan kualitas, setiap langkah produksi mulai dari barang datang, hingga produk sampai ke pasaran, dilakukan di bawah pengawasan mutu yang ketat. Aktivitas produksi Perseroan ini dimulai dari penerimaan bahan baku dan bahan kemas dari para pemasok lokal yang tentunya sudah menjadi rekanan Perseroan yang telah mendapat persetujuan dan telah lolos dari kualifikasi yang ditetapkan oleh Perseroan untuk menjadi pemasok atau rekanan. Tidak terdapat bahan baku yang digunakan dalam aktivitas produksi yang berasal dari pemasok impor. 94

113 Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah bekerja sama dengan 102 kelompok tani sehingga tidak terdapat ketergantungan pada satu pemasok yang perlu diungkapkan dalam Prospektus. Dalam melakukan transaksi beli, Perseroan mengacu pada harga yang berlaku di pasar. Seluruh pemasok bahan baku Perseroan merupakan pihak ketiga yang tidak terafiliasi dengan Perseroan. Bahan baku diterima oleh gudang bahan baku dan disimpan di area karantina untuk diperiksa oleh bagian Pengawasan Mutu dengan peralatan berupa laboratorium quality control untuk menguji kelayakan bahan baku tersebut sesuai spesifikasi Perseroan. Selanjutnya, bahan baku yang telah lulus dari karantina dilakukan perlakukan pendahuluan, yaitu proses pencucian, sortasi, dan pengeringan sehingga menghasilkan bahan bahan baku yang benar-benar bersih dan layak untuk dipakai untuk produksi dan ditempatkan di area gudang bersih. Standar Produksi Perseroan yang Telah Mendapatkan Sertifikasi CPOB dan CPOTB Sumber : Perseroan, Juli 2013 Diagram di bawah ini menggambarkan tahapan secara umum dalam proses produksi Perseroan: 95

114 Penjelasan : Bahan mentah yang akan digunakan untuk proses produksi diseleksi terlebih dahulu. Setelah diseleksi, bahan-bahan yang telah lolos proses seleksi masuk ke dalam proses pencucian. Proses pencucian bahan tersebut dilakukan sebanyak 2 kali. Kemudian, bahan jamu yang sudah bersih dikeringkan dengan dryer. Dari proses di atas, didapatkan bahan jamu kering yang siap diramu. Bahan-bahan kering diramu sesuai dengan resep-resep jamu yang akan dibuat. Ramuan kering yang sudah selesai diramu dimasukan dalam proses penggilingan. Penggilingan pertama adalah proses penggilingan kasar. Setelah proses penggilingan kasar, bahan jamu tersebut dioven/disangrai sebelum masuk ke proses penggilingan kedua, yaitu proses giling halus. Untuk mendapatkan kehalusan bubuk yang sesuai, bubuk halus tersebut diayak. Bubuk yang kurang halus akan digiling halus kembali, sedangkan jamu serbuk yang sudah halus akan masuk ke dalam proses pengemasan (packing). Proses pengemasan pada umumnya melewati 2 tahap. Tahap pertama adalah pengemasan primer (packing primer). Kemasan primer adalah kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk. Kemasan primer dapat berupa polypaper atau alumunium foil. Produk yang sudah dikemas mengunakan packing primer diberi etiket selanjutnya dikemas lagi ke dalam kemasan sekunder (packing sekunder) berupa plastik maupun karton. Setelah proses pengemasan selesai, produk siap untuk dijual. Gambar berikut menggambarkan proses produksi jamu berbentuk serbuk beserta penjelasannya secara ringkas. Sumber Sumber : Perseroan, Perseroan, Juli Juli Berikut adalah penjelasan setiap tahapannya : Frying : adalah proses sangray (menggoreng tanpa menggunakan minyak). Dalam proses ini, bahan baku jamu yang sudah diracik dimasukan ke dalam mesin frying selama waktu tertentu. Tujuan dari proses ini adalah untuk menurunkan kadar air. Proses sangray ini juga memunculkan aroma dari bahan-bahan jamu. Grinding : setelah melewati tahap frying, bahan jamu yang telah kering digiling (grinding) hingga menjadi bubuk jamu. Sieving : hasil dari proses grinding, diayak (sieving). Dari proses ini, bubuk jamu yang halus akan diteruskan ke proses packing primer, sedangkan bubuk kasar akan diproses grinding kembali. 96

115 Packing Primer : pada proses ini, bubuk jamu yang telah melewati proses sieving dikemas dalam sachet. Packing Sekunder : sachet-sachet jamu hasil dari proses packing primer dikemas ke dalam packing sekundernya yaitu dos atau plastik. Gambar berikut menggambarkan proses produksi produk berbentuk cair beserta penjelasannya secara ringkas. Gambar Proses Produksi Produk Cair Sumber : Perseroan, Juli 2013 Berikut adalah penjelasan setiap tahapannya : Mixing Tank : dalam mixing tank, extract jamu cair dicampur dengan bahan lain dan dipanaskan selama waktu tertentu agar bahan-bahan dapat tercampur dengan baik. Cooling Tank : setelah dipanaskan, jamu cair dialirkan ke dalam cooling tank untuk didinginkan. Pada cooling tank ini juga ditambahkan bahan lain. Fill and Seal : Setelah proses pendinginan, jamu cair dialirkan melalui pipa-pipa ke dalam mesin fill and seal untuk dikemas. Quarantine Room : jamu cair yang sudah dikemas dalam bentuk sachet, ditempatkan dalam quarantine room untuk proses inspeksi. Packing Sekunder : setelah lolos prosedur inspeksi, jamu cair sachet dikemas kembali ke dalam kemasan sekundernya, baik plastik, dos, maupun stoples. Cartoning : jamu cair yang telah dikemas dalam packing sekunder dikemas lagi ke dalam karton. 97

116 98

117 Proses Produksi Permen Penjelasan : Sumber : Perseroan, Juli Aktivitas Penelitian dan Laboratorium Proses produksi permen, secara garis besar melalu 4 tahap. Yaitu cooking, moulding, cooling dan staging. Bahan-bahan permen dicampur dalam proses pemasakan (cooking). Setelah tercampur dengan baik, dalam kondisi panas, bahan permen tersebut dicetak (moulding) dan menjadi bentuk butiran. Butiran hasil cetak tersebut kemudian didinginkan dengan cara dilewatkan melalui ruangan berpendingin dan kemudian disimpan selama waktu tertentu (aging) sebelum dapat dikemas. Proses pengemasan permen, berupa pengemasan ke dalam kemasan primer (fill and seal), proses packing sekunder dan proses case packer and cartoning. Gambar-gambar di bawah ini memperlihatkan fasilitas laboratorium yang dimiliki Perseroan sesuai fungsi dan jenisnya. Kegiatan Usaha Laboratorium Kimia dan Instrumentasi Sumber : Perseroan, Juli 2013 Laboratorium Kimia dan Instrumentasi Laboratorium ini bertugas untuk menguji kandungan zat-zat yang terdapat pada bahan baku, bahan dalam proses dan produk jadi. Tujuan dari uji tersebut adalah untuk menjaga keamanan dan kualitas dari produk-produk perusahaan. instrumen-instrumen yang digunakan pada lab ini antara lain adalah: TLC Scanner (Thin Layer Chromatography) GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrofotometri) UPLC (Ultra Performance Liquid Chromatography) HPLC (High Performance Liquid Chromatography) Spectrophotometer AAS (Atomic Absorbtion Spectroscopy) 99

118 Kegiatan Usaha Laboratorium Uji Stabilitas, Mikrobiologi, serta Formulasi dan Produksi Sumber : Perseroan, Juli 2013 Laboratorium Uji Stabilitas Pada laboratorium ini, produk diuji stabilitasnya untuk memastikan bahwa kualitas produk akan tetap sesuai standar perusahaan jika disimpan dalam kondisi tertentu dan jangka waktu tertentu. Pengujian stabilitas dapat dilakukan dengan menyimpan produk pada rak retained sample maupun dengan menggunakan climatic chamber. Pada rak retained sample, produk ditempatkan pada kondisi suhu yang mencerminkan kondisi sebenarnya yaitu suhu normal ruangan. Rak ini menyimpan setiap sampel dari hasil produksi perusahaan. Metode lain untuk menguji stabilitas adalah menggunakan climatic chamber. Dengan climatic chamber, kondisi penyimpanan produk direkayasa sehingga dapat diketahui kondisi produk tersebut untuk beberapa waktu kedepan bahkan beberapa tahun dalam waktu yang lebih singkat. Laboratorium Mikrobiologi Laboratorium ini bertugas untuk mengidentifikasi kuman, jamur, dan mikroba lain yang terdapat pada bahan baku, bahan dalam proses, produk jadi, ruangan proses dan mesin proses. Tujuan dari identifikasi tersebut adalah untuk memastikan bahwa bahan, produk dan lingkungan proses bebas dari mikroba yang tidak baik. 100

119 Sumber : Perseroan, Juli 2013 Laboratorium Formulasi Di laboratorium formulasi dilakukan penelitian terhadap formulasi produk. Tujuan penelitian dalam laboratorium ini adalah selain untuk menemukan formulasi produk baru dapat juga untuk melakukan reformulasi produk yang sudah ada. oleh karena fungsi tersebut, lab ini dilengkapi dengan model mini dari mesin-mesin produksi seperti mini evaporator, mini capsule machine dan mini coffe extractor. Kegiatan Usaha Laboratorium Farmakologi dan Uji Manfaat Sumber : Perseroan, Juli

120 Laboratorium Uji Manfaat Pada Laboratorium uji manfaat dilakukan untuk menguji khasiat produk pada manusia. Namun, sebelum diujikan pada manusia, produk akan terlebih dahulu diujikan pada hewan di laboratorium farmakologi. Laboratorium Farmakologi Laboratorium farmakologi menguji khasiat produk dan toksisitas produk pada hewan. Sebelum diujikan padaa manusia, produk terlebih dahulu diujikan kepada hewan untuk mengetahui efek samping dari produk tersebut. Sumber : Perseroan, Juli i 2013 Laboratorium IPC Laboratorium IPC atau In Process Control adalah laboratorium yang melakukan pengawasan dalam setiap lini proses. Laboratorium IPC memastikan bahwa setiap lini prosess telah sesuai dengan standar kualitas yang diterima perusahaan Kapasitas Produksi Informasi kapasitas produksi dan kuantitas produksi aktual produk Perseroan sejak 2008 sampai 31 Juli 2013 disajikan sebagai berikut: Kapasitas Produksi Jamu Herbal Minuman Berenergi Minuman dan Permen Minuman Kesehatan Lain-lain 31 Juli (dalam unit) 31 Desember

121 (dalam unit) Kuantitas 31 Juli 31 Desember Produksi Aktual Jamu Herbal Minuman Berenergi Minuman dan Permen Minuman Kesehatan Lain-lain (dalam persentase) Perbandingan 31 Juli 31 Desember Kuantitas dengan Kapasitas Produksi Jamu Herbal 73,55 65,01 55,27 49,37 52,07 51,13 Minuman Berenergi 50,29 63,81 69,06 87,36 61,97 45,67 Minuman dan 56,75 51,32 46,84 53,88 35,62 33,89 Permen Minuman Kesehatan 21,75 30,87 16,92 65,96 50,75 52,88 Lain-lain 8,50 9,04 9,42 9,80 10,72 13,42 Sehubungan dengan pertumbuhan penjualan produk Perseroan, kapasitas produksi Perseroan saat ini sekitar 50% - 80%. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun , Perseroan akan melakukan peningkatan kapasitas produksi. Perkembangan terkini atas kapasitas produksi ini terjadi berkaitan dengan intensitas promosi produk Perseroan melalui iklan, baik di media cetak maupun elektronik yang dikemas dengan apik,sehingga meningkatkan daya tarik konsumen dan brandawareness atas produk-produk Perseroan,yang berdampak pada meningkatnya permintaan pasar sehingga mendorong volume produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen Pengendalian Mutu dan Kualitas Perseroan memiliki Departemen Pengawasan Mutu yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kebijakan pengendalian mutu yang digariskan telah dilaksanakan dengan baik dan terdapat kesesuaian antara standar prosedur dan praktek. Produk yang memenuhi kualifikasi, baru dapat dikirim ke pelanggan sehingga kemungkinan pengembalian barang dagangan oleh pelanggan (retur) kecil. Produk cacat atau produk yang tidak memenuhi standar produksi akan diproses ulang sehingga dapat sesuai standar produksi dan kualifikasi yang ditetapkan. Saat ini Perseroan telah memperoleh berbagai sertifikasi ISO sebagai pengakuan standar internasional terhadap sistem dan proses produksi yang diterapkan oleh Perseroan. Nama Perusahaan Tipe ISO Tanggal Diterima Perusahaan Penerbit Sertifikat Perseroan ISO Oktober 2004 Komite Akreditasi Nasional Sebagai salah satu usaha meningkatkan mutu serta kemampuan unit produksi Perseroan untuk dapat menghasilkan produk yang lebih beragam, Perseroan menerapkan proses otomatisasi pada fasilitas produksi sehingga proses produksi dapat dilakukan dengan lebih efisien. 8. Distribusi dan Kegiatan Pemasaran Jaringan Distribusi Industri jamu di Indonesia terus mengalami pertumbuhan seiring perkembangan kondisi pasar domestik maupun pasar global, dimana jamu yang semula hanya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat yang berada di Pulau Jawa, kini telah mulai dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Selain itu, produk jamu tersebut juga telah dieskpor ke berbagai negara di luar negeri sebagai berikut: Afganistan Ghana Korea Nigeria Algeria Hongkong Malaysia Qatar Amerika Serikat Jordan Mauritius Singapura Brunai Darusalam Kanada Mongolia Suriname Australia 103

122 104

123 Gambar Peta Cakupan Wilayah Distribusi Produk Perseroan Pemasaran Perseroan menerapkan strategi P5TR, yaitu Product, Promotion, Price, Placement, Public Relation and Corporate Social Responsibility, Trust, dan Relationship (produk berkualitas. promosi gencar dan harga bersaing) dalam kegiatan pemasarannya. Strategi Integrated Marketing Communication Perseroan dalam memasarkan produk-produknya diantaranya sebagai berikut: a. Iklan Merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa untuk menarik minat khalayak. Dalam iklan diperlukan orisinalitas karakteristik tertentu dan persuasif sehingga konsumen secara sukarela terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai yang diinginkan pengiklan. Perseroan membuat suatu iklan dengan memperhatikan empat komponen, yaitu: (1) (2) (3) (4) Aspek perilaku: merupakan tindakan-tindakan yang diharapkan dari calon pembeli. Sikap yang diharapkan: yang menyangkut sikap atau keistimewaan produk. Kesadaran: dalam mengembangkan produk-produk baru di pasaran merebut calon pembeli. Positioning: sasaran konsumen. Perseroan berusahaa membangun iklan yang bersifat informatif, persuasive, dan pengingat (reminder). Sebagai contoh, iklan Tolak Angin sebagai produk Perseroan dikemas memenuhi unsur-unsurr di atas. Perseroan dalam memasarkan Tolak Angin menggunakan iklan melalui media massa terutama media elektronik dan medi cetak. Iklan Tolak Angin sangat dikenal dengan taglinenyaa Orang Pintar Minum Tolak Angin. Dalam iklan Tolak Angin ini Perseroan ingin mempengaruhi masyarakat bahwaa dalam memilih obat masuk angin, perlu minum Tolak Angin. Tagline ini diperkuat dengan visual orang-orang yang sukses dan memiliki otak yang cukup terkenal seperti Renald Kasali (akademisi dan tokoh pemasaran), Lola Kamal (artis dan dokter), serta Agnes Monica (yang dikenal masyarakat sebagai artis muda berbakat dan memiliki prestasi akademik), dan yang terakhir Anggito Abimanyu (akademisi dan cendikiawan muslim). Iklan Tolak Angin saat ini tidak semata-mataa bersifat persuasif tetapi di dalamnya terdapat informasi yang menunjukkan bahwa Tolak Angin peduli dengann budaya Indonesia. Hal ini cukup wajar karena secara posisi jamu Tolak Angin sudah cukup dikenal masyarakat Indonesia karenaa dari usianya produk ini sudah lama, maka iklan-iklan Tolak Angin ini sebenarnya lebih bersifat reminder kepada masyarakat. Iklan Tolak Angin bukan lagi sebagai sarana utama untuk memasarkan produk tetapi menjadi pengingat dan informasi apa saja yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjaga loyalitas konsumen. Iklan juga digunakan untuk memperkuat brand Tolak Angin supayaa nama ini melekat kuat dalam benak konsumen. 105

124 b. Promosi Penjualan Selain menggunakan media iklan, Perseroan juga menggunakan strategi Promosi Penjualan (Sales Promotion). Sales promotion yang merupakan kegiatan untuk membujuk secara langsung menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor, atau konsumen langsung, dengan tujuan utama menciptakan penjualan yang segera. Promosi penjualan digunakan untuk menjaring konsumen baru dan terciptanya penjualan yang meningkat dalam waktu singkat, sebagai salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh Perseroan dalam memasarkan Produk Perseroan. Bentuk lain promosi penjualan adalah dengan menjadi Event Sponsorship. Dalam beberapa event baik yang bersifat sosial maupun hiburan, produk Perseroan seringkali menjadi sponsor utama. c. Brand Image Dalam pemasaran tentunya perlu dimbangi oleh reputasi Perseroan maupun kualitas produk dan citra positif (brand image). Menjaga kepercayaan masyarakat menjadi salah satu hal utama yang diperhatikan Perseroan dalam membangun serta mempertahankan citra Perseroan dan merek dagangnya. Di sisi lain Perseroan terus membangun citra positif dengan melakukan kegiatan-kegiatan corporate social responsibility, salah satunya dengan membangun kawasan agr\owisata seluas meter persegi di sekitar lingkungan pabrik Perseroan dan memberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk kunjungan ke lingkungan pabrik. Perseroan juga kerap berpartisipasi dalam memberikan donasi untuk kegiatan sosial dan amal. Selain itu, Perseroan juga memperhatikan setiap stakeholder termasuk kegiatan mudik gratis memfasilitasi para pemudik dengan memberikan pelayan angkutan gratis untuk pulang kampung yang kebanyakan pesertanya adalah para pedagang eceran yang menjual produk-produk Perseroan. Kegiatan tersebut terus dilakukan secara berkelanjutan untuk membentuk hubungan mutualisme dan menjaga loyalitas yang tinggi dari seluruh stakeholder, konsumen, dan distributor / penyalur produk Perseroan. d. Direct Selling Merupakan sistem pemasaran dimana organisasi berkomunikasi langsung dengan target pelanggan untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi. Direct selling ini dapat dilakukan melalui telemarketing, , dan lain-lain. Direct selling ini tidaklah langsung dilakukan kepada konsumen tetapi lebih banyak ditujukan kepada distributor, sehingga distributor dapat menyalurkan produk Perseroan secara luas. Tentunya direct selling yang dilakukan dipadukan dengan program-program lain, seperti insentif atau discount yang merupakan bagian dari promosi penjualan. Berikut disajikan data penjualan berdasarkan wilayah pemasaran terhadap produk utama Perseroan yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pendapatan dalam negeri maupun di luar negeri sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Juli 2013 No. Keterangan Indonesia Indonesia Indonesia Barat Tengah Timur Lain-lain Jumlah 1. Jamu Herbal Minuman Berenergi Minuman dan Permen Minuman Kesehatan Lain-lain Jumlah (dalam jutaan Rupiah) 2012 No. Keterangan Indonesia Barat Indonesia Tengah Indonesia Timur Lain-lain Jumlah 1. Jamu Herbal Minuman Berenergi Minuman dan Permen Minuman Kesehatan Lain-lain Jumlah

125 (dalam jutaan Rupiah) 2011 No. Keterangan Indonesia Indonesia Indonesia Barat Tengah Timur Lain-lain Jumlah 1. Jamu Herbal Minuman Berenergi Minuman dan Permen Minuman Kesehatan Lain-lain Jumlah (dalam jutaan Rupiah) 2010 No. Keterangan Indonesia Indonesia Indonesia Barat Tengah Timur Lain-lain Jumlah 1. Jamu Herbal Minuman Berenergi Minuman dan Permen Minuman Kesehatan Lain-lain Jumlah (dalam jutaan Rupiah) 2009 No. Keterangan Indonesia Indonesia Indonesia Barat Tengah Timur Lain-lain Jumlah 1. Jamu Herbal Minuman Berenergi Minuman dan Permen Minuman Kesehatan Lain-lain Jumlah (dalam jutaan Rupiah) 2008 No. Keterangan Indonesia Indonesia Indonesia Barat Tengah Timur Lain-lain Jumlah 1. Jamu Herbal Minuman Berenergi Minuman dan Permen Minuman Kesehatan Lain-lain Jumlah

126 Pertumbuhan Penjualan/Pendapatan Perseroan dan Entitas Anak Berikut ini adalah kontribusi produk-produk Perseroan terhadap seluruh penjualan sejak 2008 sampai 31 Juli 2013: (dalam jutaan Rupiah) Produk 31 Juli 31 Desember Unggulan 2013 % 2012 % 2011 % 2010 % 2009 % 2008 % Jamu herbal , , , , , ,95 Minuman berenergi , , , , , ,14 Minuman dan permen , , , , , ,58 Minuman kesehatan , , , , , ,33 Lain-lain , , , , , ,00 Jumlah Penjualan , , , , , ,00 1) Bilamana terjadi kerusakan dalam proses pengiriman barang dagangan, Perseroan akan menerima pengembalian barang-barang dagangan dari pelanggan. Namun demikian, apabila dibandingkan dengan penjualan historis selama 5 tahun terakhir, jumlah pengembalian barang-barang dagangan tersebut tidak signifikan, yaitu kurang dari 0,08%. 2) Untuk sales diskon dan bonus penjualan, kebijakan yang diterapkan Perseroan akan disesuaikan dengan kondisi pasar pada saat penjualan. Selanjutnya, untuk retur bilamana terjadi kerusakan dalam proses pengiriman barang dagangan, Perseroan akan menerima pengembalian barang-barang dagangan dari pelanggan. Namun demikian, apabila dibandingkan dengan penjualan historis selama 5 tahun terakhir, jumlah pengembalian barang-barang dagangan tersebut tidak signifikan, yaitu kurang dari 0,08%. Garansi kelonggaran syarat pembayaran yang diberikan Perseroan kepada pelanggan rata-rata berkisar sekitar 20 hari. Namun demikian, bilamana Perseroan meluncurkan produk baru, maka Perseroan akan memberikan kelonggaran syarat pembayaran tersebut lebih dari 20 hari sesuai dengan kondisi pasar dan produk tersebut. 9. Persaingan Usaha Perseroan dalam tahun-tahun belakangan dihadapkan pada persaingan yang cukup ketat terutama oleh sesama perusahaan jamu seperti PT Bintang Toedjoe, PT Deltomed Laboratories, dan lain-lain. Persaingan dengan sesama perusahaan jamu tersebut terjadi pada produk-produk jamu seperti jamu untuk masuk angin, maupun jamu lainnya. Hal ini disebabkan hampir semua perusahaan jamu tersebut memiliki lini produksi yang hampir sama yakni sudah menggunakan teknologi modern dan mampu memproduksi jamu dalam berbagai bentuk (serbuk, cair dan kaplet/tablet). Selain perusahaan jamu, Perseroan juga bersaing dengan perusahaan-perusahaan non-jamu termasuk perusahaan farmasi. Belakangan ini ada kecenderungan beberapa perusahaan farmasi juga mulai memproduksi obat tradisional. 10. Prospek Usaha Perkembangan pola hidap masyarakat yang mulai kembali ke alam (back to nature) baik masyarakat lokal maupun global telah mendorong industri herbal medicine belakangan ini berkembang pesat. Kecenderungan konsumen kembali mencari produk-produk berbahan baku alami tanpa efek samping ketimbang produk farmasi / obat berbahan kimia semakin memicu perkembangan industri herbal medicine. Jamu yang sudah terbukti khasiatnya secara empirik selama berabad-abad dapat dikembangkan menjadi obat herbal terstandar maupun fitofarmaka. Kesadaran masyarakat tersebut telah mendorong konsumsi jamu yang terus meningkat. Konsumsi jamu di Indonesia pada setiap tahunnya mengalami peningkatan sebesar 35,1% dari 6.246,9 ton pada 2008 menjadi ,6 ton pada Kenaikan tersebut diperkirakan akan terus berlangsung untuk tahun-tahun yang akan datang, sehingga Perseroan memiliki peluang untuk terus meningkatkan produksi dan memperluas pangsa pasarnya. (Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September 2013). 11. Penelitian dan Pengembangan Bisnis Perseroan bekerjasama dengan beberapa Universitas di Indonesia. Salah satunya Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) yang melakukan penelitian dan pengembangan tanaman Obat Herbal serta uji pra-klinis dan klinis (uji khasiat). Penelitian dilakukan terhadap dua produk herbal perusahaan jamu itu berupa uji toksisitas dan uji khasiat. Penelitian berikut pengembangan produk herbal makin hari menjadi makin penting. Terkait dalam hal ini adalah 108

127 pengumpulan data tanaman obat. kandungan dan toksisitas tanaman pada hewan percobaan. standardisasi bahan baku, sampai dengan uji klinis bahan baku dan produk jadi. 12. Upaya Pengelolaann Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Perseroan termasuk dalam jenis usaha atau kegiatan yang wajib dilengkapi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) sebagaimana disyaratkan dalam Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup juncto (ii) Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Kegiatan usaha Perseroan tidak perlu dilengkapi AMDAL, karena kegiatan usaha Perseroan dikategorikan sebagai kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup, namun demikian Perseroan telah memenuhi persyaratan UKL dan UPL berdasarkan Surat Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Semarang No /357/2004 tanggal 31 Juli Bukti pelaksanaan UKL dan UPL Perseroan dilaporkan secara periodik kepada Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia dan atau dinas terkait setempat. Sebagai perusahaan yang bahan bakunya tanaman, Perseroan tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat merusak alam sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanamann obat yang ada di Indonesia. Untuk menangani limbah cair di lokasi pabrik dipasang instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bisa digunakann untuk menyirami tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan dilolah menjadi pupuk organik yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan limbah tersebut, Perseroan berupaya menjadi perusahaan yang ramah lingkungan dan menjaga lokasi seputar pabrik tetap asri karena tanaman tumbuh subur. Prosess Pengolahan Limbah Sumber : Perseroan, Juli Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) Melihat begitu pentingnya tata kelola dan perilaku perusahaan yang baik untuk mencapai standar tertinggi dalam pengelolaan perusahaan, Perseroan bertekad untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) sebagai bagian dari budaya Perseroan. Seluruh keputusan bisnis dan pelaksanaannya diambil oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan Perseroan. Keputusan yang diambil selalu didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kepentingan seluruh bagian dalam Perseroan secara profesional tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan sehingga bermanfaat untuk jangka panjang. Seluruh bagian dalam Perseroan dapat mengembangkan potensinya dengan maksimal sehingga pengembangan karir pun dapat dilakukan tanpa keraguan dan halangan karena seluruh aktivitas didasarkan pada visi sudah ditetapkan oleh Perseroan. 109

128 14. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Sebagai perusahaan yang bahan bakunya tanaman, Perseroan tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat merusak alam sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat yang ada di Indonesia. Perseroan mempunyai nilai-nilai yang terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan dan sangat percaya bahwa kemajuan perusahaan juga ditentukan oleh hal tersebut. Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan, Perseroan telah melakukan upaya untuk menangani limbah cair. Di lokasi pabrik dipasang instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan dilolah menjadi pupuk organik, yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan Perseroan menjadi perusahaan yang ramah lingkungan dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur. Selain itu, Perseroan juga telah melakukan berbagai kegiatan sosial sebagai bentuk partisipasi Perseroan untuk mendukung masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar Perseroan dan juga sebagai peran serta Perseroan untuk ikut melestarikan lingkungan. Berikut adalah kegiatan sosial yang telah dijalankan oleh Perseroan selama setahun terakhir. Kesejahteraan Sosial Melakukan operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu setiap bulannya di berbagai lokasi di Indonesia. Memberikan bantuan kepada korban kerusuhan di Lampung (November 2012). Turut berbagi kasih dengan anak panti asuhan yang terletak di Tangerang (Agustus 2012). Membagikan bantuan untuk anak yatim piatu yang berada di Banjarmasin (Juni 2012). Memberikan bantuan ke posko evakuasi korban pesawat Sukhoi Super Jet 100 (Mei 2012). Di sisi lain Perseroan juga telah secara berkelanjutan mengadakan kegiatan Mudik Lebaran Penyeduh Jamu Se- Jabodetabek yang telah dilakukan sejak Pada 2006 Perseroan memberikan transportasi gratis bagi sekitar pemudik yang terbagi dalam 250 unit bus ke berbagai daerah dan kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah, seperti Cirebon, Solo, Wonogiri, Banjarnegara, Kuningan, dan Tegal. Program Mudik Lebaran Gratis yang setiap tahun diadakan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian Perseroan kepada para penjual jamu. Sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam mata rantai usaha Perseroan yang merupakan ujung tombak dalam pemasaran produk Perseroan, Penyelenggaraan Mudik Lebaran Gratis ini merupakan suatu hal yang membanggakan. Intinya, mewujudkan kebahagiaan bagi para pemudik. Melalui acara ini juga diharapkan sedikit banyak bisa meringankan beban pemerintah dalam mengatasi kesulitan angkutan mudik Lebaran. Lingkungan Hidup Penanaman bibit pohon mangrove pada saat peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di Pantai Moro Demak (April 2012). Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Perseroan telah membuka kawasan Agrowisata yang bertujuan untuk mengoleksi tanaman obat, terutama diprioritaskan pada tanaman langka atau yang hampir punah. Sebagian besar koleksinya terdiri dari tanaman untuk bahan jamu yang dipergunakan oleh para industri dan lainnya masih dieksplorasi dari alam. Kawasan agrowisata ini dibuka pada 1999 yang didesain se-artistik mungkin dan menarik untuk dilihat dan dikunjungi. Secara resmi tempat tersebut dijadikan obyek agrowisata khusus koleksi tanaman obat yang dirancang terpadu, antara koleksi tanaman obat dan desain taman serta infrastruktur lainnya. Agrowisata mengemban tiga misi yang harus dijalankan, yaitu: 1. Misi Ilmiah Merupakan tempat koleksi tanaman hidup yang diambil dari berbagai tempat yang bisa diindikasikan sebagai tanaman obat, terutama tanaman langka sebagai tanaman stok / plasma nutfah yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut, baik untuk penelitian budidaya / pengembangan atau penelitian khasiat sebagai bahan baku jamu baru. Penelitian selain dilakukan oleh tim research department Perseroan juga melibatkan atau bisa dilakukan oleh institusi lain, terutama pelajar dan mahasiswa. 110

129 2. Misi Sosial Agrowisata dibuka untuk umum. Siapa saja bisa datang berkunjung, terutama mereka yang peduli terhadap keanekaragaman hayati alam Indonesia. Agrowisata bisa memberikan wawasan dan pengetahuan baru kepada masyarakat, khususnya tentang tanaman obat, baik mengenai cara budidaya maupun fungsi dan khasiatnya bagi kesehatan manusia. 3. Misi Ekonomi Agrowisata sebagai plasma nutfah / stok tanaman hidup yang bisa dikembangkan untuk tanaman baru sebanyakbanyaknya di tempat lain. Hasil perbanyakan tanaman yang berupa bibit atau benih dikembangkan seluas-luasnya di tempat lain dan hasilnya digunakan sebagai bahan baku industri jamu atau komoditas tanaman perdagangan. 15. Sertifikat dan Penghargaan Perseroan menerima sertifikasi dan sejumlah penghargaan dari berbagai pihak. Beberapa penghargaan maupun sertifikasi yang diterima Perseroan, antara lain sebagai berikut. No. Penghargaan/Sertifikasi Diberikan Oleh 1. Sertifikat CPOB dan CPOTB Tahun 2000 Departemen Kesehatan Republik Indonesia (sekarang Kementerian Kesehatan) 2. Anugrah Peduli Lestari Kehati Bung Hatta Award Perusahaan Teladan "Cara baik Bung Hatta" Surat Kabar Republika 4. Indonesia Customer Satisfaction Award 2002 (ICSA) Merek Dagang Unggulan Indonesia Indonesia Brand Champion 2013 Kategori Jamu Tolak Angin Majalah SWA Majalah Merketeers bekerjasama dengan MarkPlus Insight 6. Indonesia Brand Champion Kategori Minor Health Majalah Merketeers bekerjasama dengan MarkPlus Insight Pro 2013 Tolak Angin 7. Wajib Pajak Pembayar Pajak Terbesar 2012 Kanwil Ditjen Pajak Jawa Tengah 2013 Sektor Industri Pengolahan 8. Top Brand Award 2013 Tolak Angin Majalah Marketing bekerjasama dengan Frontier Consulting Group 9. Top Brand Award 2013 Kuku Bima TL Majalah Marketing bekerjasama dengan Frontier Consulting Group 10. Ucapan Terimakasih atas Dukungan Penghargaan Anugerah Satya Lencana Kebhaktian Sosial 2013 Forum Komunikasi Dermawan Darah Palang Merah Indonesia (PMI) st UNS SME S Award 2012 Universitas Sebelas Maret Surakarta Pengembangan Koperasi dan UMKM Kategori Perusahaan Jamu Peduli Pengembangan UMKM Terbaik 12. Apresiasi atas Inovasi di Bidang UMKM Warta Ekonomi Warta Ekonomi Apresiasi CSR Sejahtera Indonesia 2012 Metro TV Apresiasi CSR Sejahtera Indonesia 2012 dan Forum Bersama Indonesia Tionghoa (FBIT) 14. Apresiasi Inovasi & Karya UMKM 2012 Surat Kabar Seputar Indonesia 15. China-ASEAN Business Forum 2012 Warta Ekonomi bersama dengan SRW & Co. 16. Corporate Image Award Kategori Traditional Herbal Medicine 2012 Bloomberg Businessweek bekerjasama dengan Frontier Consulting Group 17. Excellent Brand Award 2012 TATV 18. Excellent Brand Award 2012 TATV 19. Indonesian Brand Builder Achievement 2012 Majalah Swa bekerjasama dengan Mars 111

130 No. Penghargaan/Sertifikasi Diberikan Oleh 20. ICSA 2012 Frontier Consulting Group dan Majalah SWA Best in Achieving Total Customer Satisfaction Kuku Bima TL 21. Indonesia Best Brand Award 2012 Majalah Swa bekerjasama dengan Mars Tolak Angin Sido Muncul 22. Indonesia Brand Champion Majalah Merketeers bekerjasama dengan MarkPlus Insight Kategori Jamu 2012 Tolak Angin 23. Indonesia Brand Champion Majalah Merketeers bekerjasama dengan MarkPlus Insight Kategori Minor Health Pro 2012 Tolak Angin 24. Indonesia Brand Champion Award 2012 Majalah Merketeers bekerjasama dengan MarkPlus Insight Kategori Herbal Company 25. Indonesia Most Favorable Brand In Social Media Majalah SWA 2012 Kuku Bima 26. Indonesia Original Brand 2012 Majalah SWA Tolak Angin 27. Indonesian Creativity Award 2012 Sembilan Bersama Media dan Free Magazine Indonesian Inspire! 28. Indonesia Sehat 2012 Kementerian Kesehatan RI 29. La Tofi Award Transmigrasi RI atas Keaktifan dalam Penyelenggaraan dan Penyediaan Transportasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Mudik Lebaran Bersama Satria Brand Award 2012 Suara Merdeka Group Kuku Bima 32. Satria Brand Award 2012 Suara Merdeka Group Tolak Angin 33. SCTV Award 2012 SCTV Iklan Ngetop 34. Sindo UMKM 2012 Surat Kabar Seputar Indonesia Apresiasi Inovasi Karya UMKM 35. Social Media Award 2012 Kategori Obat Herbal Against Cold Tolak Angin Sido Muncul 36. Social Media Award 2012 Kategori Energy Drink Powder Kuku Bima Energi 37. Social Media Award 2012 Kategori Women s Health Drink Kunyit Asam 38. Top Brand Award 2012 Kuku Bima 39. Top Brand Award 2012 Tolak Angin Sido Muncul 40. Certificate of Appreciation Indonesia Opthalmologist Association 41. The Best Innovation of Economic CSR Program Economic Challenges Award 2011 The Pride of Indonesia Company in Pharmacy Industry (Obat Herbal Sector) 43. ICSA 2011 The Best In Achieving Total Customer Satisfaction Tolak Angin Majalah Marketing bekerjasama dengan Frontier Consulting Group Majalah Marketing bekerjasama dengan Frontier Consulting Group Majalah Marketing bekerjasama dengan Frontier Consulting Group Majalah Marketing bekerjasama dengan Frontier Consulting Group Majalah Marketing bekerjasama dengan Frontier Consulting Group Indonesia Opthalmologist Association Charta Peduli Indonesia Metro TV Frontier Consulting Group dan Majalah SWA 112

131 No. Penghargaan/Sertifikasi Diberikan Oleh 44. Markplus Insight Marketeers Award Brand Majalah Marketeers bekerjasama dengan MarkPlus Insight Champion 2011 Kategori Herbal Sido Muncul 45. Markplus Insight Marketeers Award Indonesia Majalah Merketeers bekerjasama dengan MarkPlus Insight Most Favorite Brand Award 2011 Tolak Angin 46. Marketing Award 2011 Majalah Marketing The Best in Marketing Campaign 47. Marketing Award 2011 Majalah Marketing The Best in Social Marketing 48. Penghargaan atas Donasi Palang Merah Indonesia 1 Unit Mobil Donor Darah PMI Penghargaan Ketahanan Pangan 2011 Menteri Pertanian 50. Penghargaan Ketahanan Pangan Bidang Pengolahan dan Pemasar Hasil Pertanian Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementrian Pertahanan Platinum Indonesia Kategori Best Quality Product of the Year Polda Metro Jaya Polda Metro Jaya Piagam Penghargaan Penyelengaraan Mudik Bersama Lebaran Penghargaan dari Asosiasi Penjualan Langsung Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia Indonesia Award Pelopor Perekonomian Kerakyatan Perhargaan Swa Firts Winner In Liquid Medicine Countering The Catching Cold 2009 Kategori Tolak Angin Majalah SWA 113

132 X. SEKILAS INDUSTRI OBAT HERBAL DI INDONESIA Informasi yang tersedia pada bagian ini dan bagian lain dalam Prospektus yang berkaitan dengan industri obat tradisional di Indonesia yang diambil dari berbagai sumber informasi yang tersedia bagi publik. Perseroan tidak menjamin keakuratan atas informasi tersebut, yang mungkin tidak konsisten dengan informasi lain yang dikumpulkan dari sumber di dalam atau di luar Indonesia. Informasi ini belum diverifikasi secara independen oleh Perseroan dan profesi penunjang terkait lainnya dan oleh karenanya tidak dapat menjadi satu-satunya sumber informasi. 1. Klasifikasi Obat Herbal (Herbal Medicine) Jamu dan Obat Herbal (herbal medicine) merupakan produk ramuan asli dan sudah dikenal di Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Meskipun belum dapat dipastikan sejak kapan mulai muncul tradisi meracik dan meminum jamu, tapi diyakini tradisi ini telah berjalan ratusan atau bahkan ribuan tahun lalu. Tradisi meracik dan meminum jamu sudah membudaya sejak periode kerajaan Hindu-Jawa. Hal ini terbukti dengan adanya Prasasti Madhawapura dari jaman Majapahit yang menyebutkan adanya profesi tukang meracik jamu yang disebut Acaraki. Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai norma yang berlaku di masyarakat. Jamu merupakan salah satu jenis obat tradisional khas Indonesia yang dikembangkan melalui penelitian guna mencapai standar yang lebih baik. Pasar global menuntut adanya penelitian ilmiah tentang khasiat obat tradisional. Jika para stakeholder menyadari betapa potensialnya pasar global, maka penambahan produksi obat tradisional kategori obat herbal terstandar atau bahkan fitofarmaka dapat terwujud. Saat ini pengetahuan tentang herbal medicine telah tumbuh dan berkembang sebagai wujud dari pengembangan ilmu pengobatan khas Indonesia yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Namun karena berada di luar main stream ilmu pengetahuan pengobatan modern (dunia pengobatan Barat) menyebabkan jamu terpinggirkan dan masuk dalam area yang disebut obat tradisional. Berdasarkan tingkatan uji klisnisnya herbal medicine di Indonesia dibedakan menjadi tiga jenis dan masing-masing dilambangkan dengan tiga logo yang berbeda, yaitu jamu (empirical-based herbal medicine), obat herbal terstandar (scientific-based herbal medicine) dan fitofarmaka (clinical-based herbal medicine). Perbedaannya adalah pada tahap pengujiannya. Khasiat jamu pada umumnya masih terbatas pada khasiat empiris. Sedangkan obat herbal terstandar khasiatnya telah dilakukan pengujian secara pre-klinik, dan fitofarmaka telah teruji secara klinis. Realitanya, hanya beberapa herbal Indonesia dikategorikan sebagai fitofarmaka. Namun karena perkembangan sejarah dan kebanyakan industri yang beroperasi merupakan perusahaan jamu, maka herbal medicine di Indonesia identik dengan jamu. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor : HK tanggal 17 Mei 2004 tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menentukan kategori Obat Tradisional menjadi tiga kategori, yaitu: 1. Jamu Merupakan obat tradisional dengan kategori paling rendah. Hal ini dikarenakan jamu merupakan produk dari tanaman obat namun belum memiliki bukti ilmiah mengenai manfaat yang dihasilkan dan belum dilaksanakan uji pra-klinis dan klinis. 2. Obat Herbal Terstandar Merupakan obat tradisional dengan kategori tingkatan yang lebih tinggi dibanding jamu karena sudah dilakukan uji pra klinis, yaitu uji simplisia-nya yang terbukti secara ilmiah mengandung zat tertentu yang bisa mempengaruhi kesehatan. Maksud simplisia di sini adalah bagian tertentu dari tanaman obat yang bisa diambil manfaatnya, misal temulawak yang sudah dibuktikan secara ilmiah bahwa rimpangnya bermanfaat untuk menyembuhkan radang hati. 114

133 3. Fitofarmaka Merupakan sediaan obat yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku (Departemen Kesehatan, 1992; sekarang dikenal sebagai Kementerian Kesehatan). Fitofarmaka merupakan kategori paling tinggi, atau tingkatan paling atas karena selain telah mengalami uji pra-klinis (simplisianya dibuktikan secara ilmiah bermanfaat) juga sudah terbukti secara klinis. Artinya, produk obat yang dihasilkan sudah pernah dilakukan uji coba ke manusia dan terbukti secara ilmiah memberikan khasiat manjur. Proses pengolahan obat tradisional golongan fitofarmaka memerlukan standarisasi yang ketat pada segi-segi komponen tumbuhan, isolasi secara kimia-fisika, dan juga khasiatnya. Persyaratan pembakuannya ternyata tidak jauh berbeda dengan standarisasi yang dikehendaki untuk obat sintetik yang mewajibkan untuk menyediakan pembuktian khasiat dan keamanan melalui berbagai uji ilmiah maupun uji klinis. Berkembangnya trend kembali ke alam (back to nature) di Indonesia dan berbagai belahan dunia lainnya telah mendorong industri herbal medicine belakangan ini ikut berkembang pesat. Kecenderungan konsumen kembali mencari produk-produk berbahan baku alami tanpa efek samping ketimbang produk farmasi / obat berbahan kimia semakin memicu perkembangan industri herbal medicine. Jamu yang sudah terbukti khasiatnya secara empirik selama berabad-abad tersebut dapat dikembangkan menjadi obat herbal (herbal medicine) terstandar maupun fitofarmaka. Keadaan ini mendorong kenaikan permintaan baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri terhadap produk jamu dan sekaligus mendorong pertumbuhan industri jamu di Indonesia, baik jenis dan keragaman jenis produknya maupun teknologi produksi yang digunakan. Pesatnya perkembangan industri jamu tersebut telah menimbulkan persaingan yang cukup ketat pada produkproduk jamu untuk pengobatan gangguan kesehatan tertentu, seperti masuk angin, kelelahan, kebugaran, dan lain-lain. 2. Perkembangan Industri Obat Tradisional di Indonesia Dalam kajian ini yang dimaksud dengan herbal medicine atau yang terkenal dengan jamu di Indonesia adalah semua bahan tumbuhan (herbal) yang digunakan untuk pengobatan secara tradisional, baik yang berbentuk rajangan yang dikeringkan, serbuk halus, maupun ekstrak padat dan cair sesuai teknologi pengolahan yang dimiliki oleh industrinya. Menurut deskripsi formal, jamu masuk dalam lingkup obat tradisional. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 246/Menkes/Per/V/1990, obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik (hasil ekstraksi bahan atau campuran bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan), atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Sementara itu menurut Klasifikasi Komoditi Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) jamu dimasukkan dalam nomor heading KKI 5 digit yang berisi 23 KKI, lihat tabel berikut. Tabel Klasifikasi Komoditi Jamu Indonesia No. Nomor KKI Deskripsi Produk No. Nomor KKI Deskripsi Produk Jamu bentuk rajangan Jamu bentuk celup Jamu bentuk serbuk Jamu bentuk sarijamu Jamu bentuk pil Jamu bentuk cairan Jamu bentuk tablet Jamu bentuk cairan Jamu bentuk tablet Jamu bentuk cairan Jamu bentuk kaplet Jamu bentuk salep Jamu bentuk kapsul Jamu bentuk parem Jamu bentuk boli Jamu bentuk pilis Jamu bentuk granula Jamu bentuk tapel Jamu bentuk juadah Jamu bentuk plester Jamu bentuk sari Macam-macam jamu / obat Jamu bentuk kepingan Tradisional Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September

134 3. Pasokan Domestik Produsen dan Kapasitasnya Industri jamu merupakan salah satu aset nasional yang penting, selain meraih keuntungan dari sisi ekonomi, jamu juga telah menjadi ciri dalam bidang sosial dan budaya Indonesia. Berbagai usaha jamu, baik dalam industri berskala kecil atau rumahan hingga industri besar, telah memberi kontribusi penghasilan negara melalui pajak dan devisa ekspornya. Tidak hanya itu, industri jamu juga tidak membebani pemerintah dengan impor bahan baku, karena bahan-bahan yang digunakan berasal dari dalam negeri. Kekayaan hayati Indonesia yang sangat besar dan beragam menjadi salah satu keuntungan tersendiri bagi industri jamu di nasional. Ditinjau dari sejarah perkembangannya, usaha pembuatan obat tradisional (jamu) di Indonesia bermula dari usaha berskala kecil (rumahan) yang hanya untuk memenuhi permintaan (kebutuhan) pengobatan skala kecil. Usaha jamu di Indonesia dimulai tahun 1825 oleh Ny. Item dan Ny. Kembar di Ambarawa Jawa Tengah. Selanjutnya jamu berkembang pesat pada era 1900-an dengan munculnya perusahaan-perusahaan jamu. Langkah Jamu Jago langsung diikuti perusahaan Jamu Jawa Asli Cap Potret Nyonya Meneer yang didirikan sejak 1919 di Semarang, disusul Jamu Sidomuncul yang didirikan pada 1935 di Semarang. Kemudian Jamu Air Mancur berdiri pada 1963 di Wonogiri, dan hingga saat ini sudah banyak sekali perusahaan jamu yang didirikan di Indonesia, misalnya Jamu Leo, Jamu Simona, Jamu Borobudur, Jamu Dami, Jamu Pusaka Ambon, Jamu Tenaga Tani Farma yang didirikan di NAD, dan banyak lagi lainnya. Dengan perkembangan tersebut, usaha jamu di Indonesia saat ini dilihat dari jenis produk dan skala produksinya telah dibedakan menjadi tiga, yaitu Industri Obat Tradisional (IOT), Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), dan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT). IOT adalah industri yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional, UKOT adalah Usaha yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional kecuali bentuk sediaan tablet dan efervesen, dan UMOT adalah usaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan obat luar, dan rajangan. Namun menurut sumber Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia (GPJI) hanya IOT dan UKOT yang terdaftar. Menurut penelitian CIC dari kedua sumber tersebut, secara umum industri / usaha jamu di Indonesia dalam tahun-tahun terakhir dilihat dari jumlah pelakunya khususnya untuk UKOT senantiasa mengalami pasang surut. Perkembangan permintaan dan skala kecil untuk UKOT menjadikan beberapa perusahaan UKOT gulung tikar saat pasar sedang turun, atau tutup terkena sangsi pelanggaran karena menggunakan bahan kimia obat. Akibat kondisi ini, jumlah UKOT yang pada 2008 mencapai perusahaan, pada 2009 turun menjadi perusahaan dan terus turun menjadi perusahaan pada Pada 2011 jumlah perusahaan UKOT kembali meningkat menjadi perusahaan dan meningkat lagi menjadi perusahaan pada Sementara itu, IOT dalam tahun-tahun terakhir cenderung terus meningkat. Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang diikuti oleh peningkatan pendapatan perkapita serta tingkat kesadaran akan kesehatan telah mendorong IOT terus tumbuh. Semakin mahalnya harga obat farmasi dan kecederungan masyarakat kembali ke pengobatan alamiah (back to nature) telah mendorong tumbuhnya IOT. Selain itu pasar ekspor ke beberapa negara yang telah berhasil dirambah oleh beberapa perusahaan obat tradisional besar (IOT) juga telah menyebabkan perusahaan IOT terus berkembang. Jumlah perusahaan IOT yang pada 2008 sebanyak 127 perusahaan, pada 2012 telah meningkat menjadi 132 perusahaan. Selain jumlahnya yang terus meningkat perusahaan IOT di Indonesia akhir-akhir ini juga diikuti oleh perkembangan kemampuan dan kapasitas produksinya seiring perluasan dan peningkatan teknologi produksi yang dilakukan. Berkat kemajuan teknologi produksi yang dilakukan oleh perusahaan IOT tersebut, jenis produk yang dihasilkan beberapa perusahaan IOT mengalami kemajuan, mulai dari produk jamu, obat tradisional berstandar sampai pada fitofarmaka. Selain itu dari segi teknologi, beberapa perusahaan IOT juga telah mampu melaksanakan proses produksi CPOTB / CPOB, yaitu proses produksi setara industri obat (farmasi). Kemajuan yang pesat dalam proses produksi oleh perusahan IOT tersebut menjadikan produk jamu Indonesia telah mampu menembus pasar ekspor ke berbagai negara. Untuk lebih lengkapnya, perkembangan jumlah perusahaan jamu di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut. 116

135 Tabel Perkembangan Jumlah Industri / Usaha Obat Tradisional (Jamu) Indonesia ( ) Tahun IOT Trend (%) UKOT Trend (%) IOT+UKOT Trend (%) ,6% ,8% ,2% ,8% ,8% ,1% ,8% ,2% ,3% ,8% ,1% ,2% Trend rata-rata per tahun 1,0% 2,2% 2,0% Catatan: IOT (Industri Obat Tradisional, UKOT (Usaha Kecil Obat Tradisional) Sumber: Capricorn Indonesia Consult, (September 2013) Usaha pembuatan jamu yang terus berkembang di Indonesia tersebut dan telah mencapai jumlah perusahaan jamu (IOT dan UKOT) tersebar di 25 propinsi di Indonesia. Dari berbagai propinsi tersebut, propinsi-propinsi di Jawa pada 2012 tercatat sebagai sentral industri terbesar. Dari total perusahaan jamu yang ada, perusahaan atau sekitar 78% diantaranya berlokasi di Jawa, yaitu Banten (55 perusahaan), Jawa Barat (183), DKI Jakarta (222), Jawa Tengah (275), DI Yogyakarta (38), dan Jawa Timur (297). Selain di pulau Jawa, propinsi yang memiliki jumlah perusahaan jamu cukup banyak adalah Sumatera Utara dengan 75 perusahaan, Sulawesi Selatan (39), dan Kalimantan Selatan (33). Untuk lebih lengkapnya lihat tabel di bawah ini. Tabel Penyebaran Industri Perusahaan Obat Tradisional dan Produk Yang Terdaftar di BPOM (2012) No Propinsi Perusahaan No Propinsi Perusahaan 1. Aceh Darussalam Jawa Timur Sumatera Utara Bali Sumatera Barat Kalimantan Barat Jambi Kalimantan Selatan Riau Kalimantan Tengah 1 6. Bangka Belitung Kalimantan Timur Sumatera Selatan Nusa Tenggara Barat 1 8. Lampung Nusa Tenggara Timur 4 9. Banten Sulawesi Selatan Jawa Barat Sulawesi Tenggara DKI Jakarta Sulawesi Utara Jawa Tengah Maluku DI Yogyakarta 38 Total Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September 2013 Perkembangan usaha / industri jamu di Indonesia tersebut diikuti pula oleh jumlah merek yang terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Keanekaragaman jenis tanaman obat yang dimiliki Indonesia diikuti oleh pengembangan riset oleh kalangan pengusaha jamu, telah menyebabkan jumlah merek jamu di Indonesia yang terdaftar di BPOM selama periode 2008 sampai Mei 2013 mencapai merek. Ditinjau dari penyebaran perusahaannya maka sebagian besar merek jamu yang terdaftar di BPOM dikeluarkan oleh perusahaan jamu di Pulau Jawa atau tercatat sebanyak merek atau merupakan 95% dari total merek jamu yang terdaftar. 117

136 Tabel Penyebaran Industri Perusahaan Obat Tradisional dan Produk yang Terdaftar di BPOM ( ) No. Propinsi Perusahaan Merek No. Propinsi Perusahaan Merek 1. Aceh Darussalam DI Yogyakarta Sumatera Utara Jawa Timur Sumatera Barat Bali Jambi Kalimantan Barat Riau Kalimantan Selatan Bangka Belitung Kalimantan Tengah Sumatera Selatan Kalimantan Timur Lampung Nusa Tenggara Barat Banten Nusa Tenggara Timur Jawa Barat Sulawesi Selatan DKI Jakarta Sulawesi Utara Jawa Tengah Maluku 4 4 Total Catatan: Januari-Mei 2013 Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September Pangsa Pasar Industri Jamu dan Obat Tradisional (Obat Herbal) Pasar industri jamu dan obat tradisional ( Obat Herbal ) di Indonesia masih memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan. Dari zaman dahulu, secara turun temurun pengobatan yang dilakukan oleh nenek moyang dilakukan dengan menggunakan tanaman obat. Masyarakat Indonesia sudah cukup familiar dengan tanaman obat. Walau kenyataannya penetrasi Obat Herbal hanyalah di tingkat konsumen langsung (end user), sedangkan di tingkat komunitas kalangan medis, obat herbal baru mulai dikenal walau secara terbatas, namun permintaan Obat Herbal di Indonesia cukup tinggi dan cenderung meningkat. Hal ini disebabkan Obat Herbal oleh kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah, masih menjadi pilihan utama, terutama untuk pengobatan penyakit ringan. Selain itu, dari segi harga Obat Herbal ini relatif lebih murah karena bahan bakunya yang murah, mudah, dan banyak tersedia, sehingga harga obatobatan herbal ini dapat terjangkau oleh masyarakat Indonesia golongan menengah kebawah jika dibanding obat-obat kimia yang relatif lebih mahal; dikarenakan sekitar 90% bahan baku obat tersebut harus diimpor dari luar negeri. Tingginya permintaan pasar Obat Herbal tersebut telah mendorong beberapa perusahaan jamu besar meningkatkan produksinya dengan terus melakukan riset dan perbaikan dalam teknologi produksi. Dengan kondisi ini diperkirakan produksi Obat Herbal Indonesia dalam 5 tahun terakhir mengalami kenaikan cukup tinggi, yakni rata-rata mencapai 34% per tahun (CAGR). Dengan demikian produksi Obat Herbal yang pada 2008 baru sebesar 6,5 ton, pada 2012 telah meningkat menjadi 21,1 ton. Tabel Perkembangan Produksi Jamu (Obat Herbal) Indonesia ( ) Tahun Produksi (kg) Pertumbuhan (%) ,3% ,1% ,1% ,5% Pertumbuhan rata-rata per tahun (CAGR) 34,0% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September2013 Menurut sumber Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia (GPJI), perkembangan produksi jamu selama tahun-tahun terakhir juga diikuti oleh perkembangan nilai pasarnya. Nilai pasar jamu selama periode rata-rata mengalami peningkatan 16,2% per tahun dan CAGR 15,9%. Dengan demikian maka nilai pasar jamu yang pada tahun 2008 sebesar Rp 7,2 triliun pada tahun 2012 diperkirakan meningkat menjadi Rp 13 triliun. 118

137 Tabel Perkembangan market size Produk Jamu (Obat Herbal) Indonesia ( ) Tahun Market Size (Rp triliun) Pertumbuhan (%) , ,5 18,1% ,2 8,2% ,2 10,9% ,0 27,5% Pertumbuhan rata-rata per tahun (CAGR) 15,9% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September Produksi Berdasarkan Jenis Jamu di Indonesia diproduksi dalam tiga bentuk yaitu serbuk, cair, dan tablet / kaplet. Selama periode secara umum masih menunjukkan peningkatan, namun terjadi perbedaan trend. Jamu cair yang mempunyai kontribusi 67% terhadap produksi total pada periode menunjukkan laju perkembangan produksi yang positif rata-rata sebesar 34% per tahun. Dengan demikian produksi jamu cair yang pada 2008 sebesar 4.408,3 ton atau setara dengan 293,9 miliar sachet ukuran 15 ml, meningkat menjadi ton atau setara dengan 947,7 miliar sachet. Jamu serbuk yang rata-rata mempunyai kontribusi 30,7% terhadap produksi total pada periode juga menunjukkan trend yang meningkat setiap tahunnya rata-rata sebesar 33,3%. Namun dilihat dari laju pertumbuhan produksinya, jamu bentuk serbuk terlihat cenderung turun, dimana pada 2009 trend produksinya meningkat sebesar 35,4%, namun pada 2010 turun menjadi 35,1%, selanjutnya terus turun sehingga pada 2012 peningkatannya hanya sebesar 29,7%. Kecenderungan turunnya laju pertumbuhan produksi jamu serbuk tersebut terjadi karena ada tendensi pasar menyukai bentuk jamu yang praktis baik berbentuk cair maupun kaplet / tablet. Selain alasan praktis, pemilihan bentuk jamu ini juga didukung oleh perkembangan teknologi proses produksi jamu yang semakin modern. Jamu berbentuk kaplet / tablet dalam periode rata-rata kontribusinya sebesar 2,2% terhadap produksi total. Meski relatif masih kecil kontribusinya terhadap total produksi jamu nasional, jamu berbentuk kaplet / tablet kelihatannya memiliki kecenderungan yang terus meningkat dengan pesat. Pada periode produksi jamu berbentuk kaplet / tablet setiap tahunnya meningkat rata-rata sebesar 46,8% sehingga produksi jamu kaplet yang pada 2008 sebesar 140,6 ton atau setara dengan 54,1 juta sachet mg, pada 2012 telah meningkat menjadi 598,9 ton atau setara 230,4 juta sachet. Sebagaimana bentuk cair, kecenderungan produksi jamu berbentuk kaplet / tablet ini juga terdorong oleh meningkatnya permintaan jamu yang praktis serta didukung oleh kemajuan teknologi produksi jamu yang mengarah seperti obat (fitofarmaka). Tabel Perkembangan produksi Jamu Indonesia menurut bentuknya ( ) Produksi (kg) Tahun Pertumbuhan (%) Cair Serbuk Tablet / Kaplet Total ,3% ,1% ,1% ,5% Pertumbuhan rata-rata per tahun (CAGR) 34,0% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September

138 6. Impor Dalam perdagangan internasional pengelompokan suatu produk dilakukan dengan sistem harmonized system (HS) dan produk jamu obat tradisional hingga kini belum memiliki nomor HS tersendiri. Impor dan ekspor jamu tersebar di beberapa HS, diantaranya HS (Fortificant premixes), HS (Ginseng-based preparations), HS (Other food preparations for infant use), HS (Other medical foods), dan HS (Others). Pada nomor-nomor HS tersebut di atas tidak disebutkan jenis barang secara spesifik yang masuk di dalamnya karena nomor HS ini merupakan penampungan dari produk-produk obat yang tidak masuk dalam HS di atasnya. Dengan demikian tidak tertutup kemungkinan dalam nomor HS tersebut masuk juga produk selain jamu. Mengingat adanya bahan selain jamu yang masuk dalam nomor-nomor HS tersebut maka tidak seluruh angka impor dalam HS tersebut dipakai. Untuk menentukan nilai impor jamu dilakukan dengan memilih negara-negara yang menjadi pengekspor jamu ke Indonesia selama ini. Dengan mempertimbangkan berbagai jenis jamu yang ada di pasaran dan pengecekan lebih jauh terhadap dokumen impor dari masing-masing HS maka akan terjadi pengurangan dan penambahan data akibat adanya pemindahan angka suatu jenis. Dengan demikian dalam kajian ini angka impor jamu telah mengalami revisi dari data BPS yang telah dipublikasikan. Hal serupa juga berlaku untuk penentuan angka ekspor obat tradisional (jamu). Perkembangan Impor Meskipun jamu merupakan produk asli Indonesia dan secara historis telah diproduksi sejak ratusan tahun lalu, ternyata dalam perkembangannya jamu telah dipercaya oleh orang asing, terlihat dari adanya import dari sejumlah negara. Hal ini tidak terlepas dari globalisasi perdagangan dunia dan adanya permintaan obat tradisional yang cukup besar. Dilihat dari perkembangannya, impor obat tradisional Indonesia dalam tahun-tahun terakhir ini cenderung meningkat dari sebesar 405,6 ton dengan nilai US$2,6 juta pada tahun 2008 pada tahun 2012 diperkirakan telah mencapai 710,3 ton dengan nilai US$3,9 juta yang berarti selama periode rata-rata setiap tahunnya meningkat 11,1% (CAGR). Tabel Perkembangan impor jamu Indonesia, ( ) Tahun Volume (kg) Pertumbuhan (%) Nilai (US$) Pertumbuhan (%) ,5% ,7% ,2% ,1% ,0% ,4% ,6% ,5% Pertumbuhan rata-rata p.a (CAGR) 15,1% 11,1% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September 2013 Impor Berdasarkan Negara Asal Sebagai negara produsen obat tradisional terkemuka di dunia, China pada 2011 tercatat sebagai negara asal impor obat tradisional terbesar ke Indonesia. Impor obat tradisional dari China yang dikenal dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) ke Indonesia pada 2011 nilainya mencapai US$1,7 juta atau merupakan 50,5% dari total impor obat tradisional. Setelah China, impor obat tradisional terbesar lainnya berasal dari Singapura US$700 ribu, Amerika Serikat US$326 ribu, dan lain-lain. 120

139 Tabel Impor Jamu Indonesia menurut negara asalnya (2011) Negara Asal Volume (kg) Pangsa (%) Nilai (US$) Pangsa (%) China ,5% ,5% Singapore ,8% ,1% Malaysia ,8% ,3% United State of America ,2% ,4% Taiwan ,0% ,1% India 805 0,1% ,2% Hong Kong ,2% ,6% Negara lainnya ,5% ,9% Total ,0% ,0% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September Ekspor Perkembangan Ekspor Selain mengimpor, ternyata Indonesia dalam tahun-tahun terakhir juga telah mengekspor Obat Herbal. Perkembangan industri jamu khususnya dalam teknologi dan kualitas yang meningkat telah menyebabkan produk jamu Indonesia berhasil diekspor ke beberapa negara. Dalam perkembangannya, ekspor jamu selama periode secara umum terus meningkat baik volume maupun nilainya sebesar 10,2% per tahun dan CAGR 10,2% untuk volumenya, dan 9% per tahun dan CAGR 9,1% untuk nilainya. Dengan demikian, ekspor jamu yang pada tahun 2008 sebesar 726,4 ton dengan nilai US$2,7 juta dollar, pada tahun 2012 telah meningkat menjadi 1.072,6 ton dengan nilai US$ 3,8 juta dollar. Tabel Perkembangan ekspor jamu Indonesia ( ) Tahun Volume (kg) Pertumbuhan (%) Nilai (US$) Pertumbuhan (%) ,9% ,4% ,8% ,3% ,0% ,6% ,2% ,0% Pertumbuhan rata-rata (CAGR) p.a 10,2% 9,1% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September 2013 Ekspor Berdasarkan Negara Tujuan Ekspor jamu Indonesia dalam 2011 telah ditujukan ke berbagai negara, khususnya negara-negara Asia seperti Singapura, Brunei Darusalam, Malaysia, Hongkong, dan lain-lain. Pada 2011 ekspor jamu terbesar ditujukan ke Singapura yang mencapai US$1,1 juta atau 32,2%, kemudian disusul oleh Brunei Darusalam sebesar US$646 ribu (16,7%), Hongkong US$514 ribu (14,9%), dan Malaysia US$ 459,2 ribu (13,3%). Selain itu, masih ada beberapa negara tujuan ekspor jamu lainnya termasuk ke China. Tabel Ekspor jamu Indonesia menurut negara tujuan (2011) Negara Tujuan Volume (kg) Pangsa (%) Nilai (US$) Pangsa (%) Singapore ,1% ,2% Brunei Darussalam ,1% ,7% Hong Kong ,0% ,9% Malaysia ,6% ,3% Korea, Republic of ,7% ,1% East Timor ,8% ,8% Vietnam ,2% ,4% China ,1% ,1% Others ,3% ,5% Total ,0% ,0% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September

140 8. Suplai dan Konsumsi Dengan asumsi stok setiap tahunnya tetap / tidak berubah dan sebagai barang konsumsi maka dianggap suplai jamu sama dengan konsumsinya. Dalam kajian ini suplai / konsumsi jamu dilakukan dengan pendekatan produksi ditambah impor dikurangi ekspornya. Dari pendekatan ini maka selama periode konsumsi jamu Indonesia terus meningkat tinggi rata-rata mencapai 35,1% dan CAGR 35,1%. Konsumsi jamu yang pada 2008 sebesar 6.246,9 ton pada 2009 meningkat menjadi 8.466,4 ton. Konsumsi jamu tersebut selanjutnya terus meningkat sehingga pada 2011 telah mencapai ,6 ton dan pada 2012 telah mencapai ,6 ton. Perkembangan Suplai dan Konsumsi Tabel Perkembangan suplai/konsumsi Jamu Indonesia, ( ) Tahun Produksi (kg) Impor (kg) Ekspor (kg) Konsumsi (kg) Trend (%) ,8% ,3% ,0% ,3% Trend rata-rata per tahun 35,1% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September 2013 Suplai dan Konsumsi Berdasarkan Jenis Dari penelusuran terhadap dokumen ekspor dan impor serta hasil wawancara dengan beberapa pelaku industri ini diperoleh bahwa konsumsi jamu berbentuk cair pada 2008 tercatat sebesar 4.153,7 ton atau merupakan 66,5% dari total konsumsi jamu. Sementara konsumsi jamu berbentuk sebuk sebesar 1.966,2 ton (31,5%), dan jamu berbentuk tablet / kaplet sebesar 124,9 ton (2%). Konsumsi jamu tersebut cenderung terus meningkat sehingga pada 2012 konsumsi jamu berbentuk cair tercatat sebesar ,6 ton (66,7%), berbentuk serbuk ton (30,3%), dan berbentuk tablet / kaplet 632 ton (3,0%). Dari data konsumsi tersebut terlihat bahwa konsumsi jamu berbentuk cair dan tablet memiliki laju peningkatan yang terus naik, sedangkan laju peningkatan jamu berbentuk serbuk cenderung turun. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi produksi jamu di Indonesia terus meningkat mengarah ke bentuk obat yang praktis dalam cara konsumsinya sesuai keinginan konsumen. Konsumen jamu belakangan ini cenderung lebih menyukai cara konsumsi yang praktis tidak harus repot menyeduh, dan lebih memilih konsumsi langsung dalam bentuk cair maupun tablet / kaplet. Tabel Perkembangan suplai/konsumsi jamu berdasarkan bentuknya, ( ) Tahun Cair (kg) Serbuk (kg) Tablet (kg) Total (kg) Trend (%) ,8% ,3% ,0% ,3% Trend rata-rata per tahun 35,1% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September 2013 Posisi Pasar Beberapa Produk Jamu (Obat Herbal) di Pasar Domestik Obat Herbal Masuk Angin Industri dan pemintaan pasar obat herbal masuk angin dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat. Banyaknya perusahaan yang memproduksi Obat Herbal sejenis semakin memperketat persaingan pasar Obat Herbal masuk angin. Dalam periode , produksi obat herbal masuk angin tercatat mengalami kenaikan rata-rata mencapai 34% per tahunnya dan CAGR 34%. Produksi obat herbal masuk angin yang pada tahun 2008 sebesar 3.941,8 ton pada tahun 2012 telah meningkat menjadi ,1 ton. 122

141 Berikut adalah tabel yang menyajikan pangsa pasar obat herbal masuk angin di Indonesia: Pangsa Pasar (Market Share) Obat Herbal Masuk Angin di Indonesia (2012) No. Nama Perusahaan Merek Produk Market Share (%) 1. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Tolak Angin 75,10% 2. PT 1 OHMA 1 5,00% 3. PT 2 OHMA 2 2,00% 4. PT 3 OHMA 3 1,02% 5. Lainnya (dibawah 1%) 16,88% Total 100,0% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September 2013 (survey pasar difokuskan pada market share di modern market dan traditional market di wilayah Jabodetabek) Obat Herbal Suplemen sejenis Minuman Berenergi Perkembangan pasar minuman berenergi yang diikuti oleh masuknya beberapa produsen baru baik dari kalangan industri obat tradisional, industri farmasi, bahkan industri makanan minuman, menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Masuknya industri-industri tersebut tidak terlepas dari ceruk pasar minuman berenergi yang cukup besar dan terus berkembang. Hal tersebut telah mendorong para produsen untuk terus meningkatkan daya saingnya dengan berbagai cara seperti inovasi dalam produk, meningkatkan promosi, distribusi, harga, dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan permintaan pasar dan industrinya, telah mendorong produksi minuman berenergi Indonesia belakangan ini terus meningkat. Selama periode produksi minuman berenergi Indonesia rata-rata setiap tahunnya meningkat 23,9% dan CAGR 23,9%. Produksi minuman berenergi pada tahun 2008 sebesar 425,8 juta liter pada tahun 2009 meningkat menjadi 528,9 juta liter. Produksi minuman berenergi tersebut terus meningkat sehingga pada tahun 2012 telah mencapai 1 milyar liter. Berikut adalah tabel yang menyajikan pangsa pasar minuman berenergi di Indonesia: Pangsa Pasar (Market Share) Minuman Berenergi di Indonesia (2012) No. Nama Perusahaan Merek Produk Market Share (%) 1. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Kuku Bima Ener-G! 60,02% 2. PT 1 Minuman Berenergi 1 12,01% 3. PT 2 Minuman Berenergi 2 8,01% 4. PT 3 Minuman Berenergi 3 4,01% 5. PT 4 Minuman Berenergi 4 2,32% 6. Lain-lain (dibawah 1%) 13,63% Total 100,00% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September 2013 (survey pasar difokuskan pada market share di modern market dan traditional market di wilayah Jabodetabek) Minuman Kesehatan Sejenis Kopi Perkembangan industri kopi siap saji tersebut semakin kuat dengan mulai diproduksinya kopi instan di dalam negeri. Kopi instan muncul di pasar dalam negeri seiring dengan berdirinya, PT Sari Incofood Corporation (1984) dan kemudian PT Nestle Indonesia (1993). Perkembangan industri kopi instan tersebut diikuti pula oleh perkembangan industri kopi bubuk tetapi dengan pola produksi dalam bentuk kopi mix yang siap saji. Peningkatan konsumsi kopi dalam negeri tersebut secara langsung telah mendorong produksinya terus meningkat. Produksi kopi mix siap saji dalam periode rata-rata meningkat 6,9% per tahun dan CAGR 6,9%. Dengan laju tersebut maka produksi kopi siap saji pada tahun 2008 sebesar 38,3 ribu ton pada tahun 2012 telah meningkat menjadi 50 ribu ton. 123

142 Berikut adalah tabel yang menyajikan pangsa pasar minuman kesehatan sejenis kopi di Indonesia: Pangsa Pasar (Market Share) Minuman Kopi & Susu di Indonesia (2012) No. Nama Perusahaan Merek Produk Market Share (%) 1. PT 1 Minuman Kopi 1 42,3% 2. PT 2 Minuman Kopi 2 17,9% 3. PT 3 Minuman Kopi 3 10,5% 4. PT 4 Minuman Kopi 4 7,4% 5. PT 5 Minuman Kopi 5 6,9% 6. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Kopi Jahe 6,7% 7. PT 6 Minuman Kopi 6 4,1% 8. Lainnya (dibawah 1 %) 4,8% Total 100,0% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September 2013 (survey pasar difokuskan pada market share di modern market dan traditional market di wilayah Jabodetabek) Permen Herbal Yang dimaksud permen kesehatan adalah bagian dari jenis citarasa permen yang memiliki khasiat bagi kesehatan dan biasanya merupakan hasil perpaduan dengan bahan obat tradisional herbal. Oleh karena itu permen kesehatan sering disebut juga dengan permen herbal. Ketatnya persaingan pasar permen di dalam negeri tersebut tidak menyurutkan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk untuk ikut terjun ke dalamnya. Berbekal pengalamannya di dunia obat tradisional (jamu), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mulai memproduksi permen sekitar awal 2004, bersamaan dengan beroperasinya divisi makanan, minuman dan permen. Peningkatan permintaan tersebut secara otomatis telah mendorong produksinya naik dari ,5 ton pada tahun 2008 menjadi ,3 ton pada tahun 2012 yang berarti dalam periode produksi permen herbal rata-rata setiap tahunnya meningkat 8,9% dan CAGR 8,9%. Berikut adalah tabel yang menyajikan pangsa pasar permen herbal di Indonesia: Posisi Pasar (Market Share) Permen Herbal Indonesia (2012) No. Nama Perusahaan Merek Produk Market Share (%) 1. PT 1 Permen Herbal 1 32,5% 2. PT 2 Permen Herbal 2 24,1% 3. PT 3 Permen Herbal 3 13,5% 4. PT 4 Permen Herbal 4 8,1% 5. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Permen Tolak 7,9% Angin 6. PT 5 Permen Herbal 5 7,2% 8. Lainnya (dibawah 1%) 6,9% Total 100,0% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September 2013 (survey pasar difokuskan pada market share di modern market dan traditional market di wilayah Jabodetabek) Minuman Kesehatan Penyegar Perkembangan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan ditambah dengan pola konsumsi minuman ringan dalam kemasan siap saji, telah mendorong tumbuhnya permintaan minuman kesehatan di Indonesia. Salah satu jenis minuman kesehatan yang banyak diminati adalah minuman kesehatan yang memiliki efek menyegarkan (minumah kesehatan penyegar). 124

143 Berikut adalah tabel yang menyajikan pangsa pasar minumah kesehatan penyegar di Indonesia: Posisi Pasar (Market Share) Minuman Kesehatan Penyegar Indonesia (2012) No. Nama Perusahaan Merek Produk Market Share (%) 1. PT 1 Minuman Kesehatan Penyegar 1 55,4% PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul 2. Tbk Alang Sari 9,1% 3. PT 2 Minuman Kesehatan Penyegar 1 5,9% 4. PT 3 Minuman Kesehatan Penyegar 1 5,2% 5. PT 4 Minuman Kesehatan Penyegar 1 4,9% 6. PT 5 Minuman Kesehatan Penyegar 1 4,5% 7. Lainnya (dibawah 1%) - 14,9% Total 100,0% Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September 2013 (survey pasar difokuskan pada market share di modern market dan traditional market di wilayah Jabodetabek) 3. KEBIJAKAN PEMERINTAH Peran pemerintah untuk mendukung pengembangan industri jamu sangat diharapkan oleh pengusaha-pengusaha jamu. Selama ini industri jamu berkembang kurang mendapat dukungan pemerintah, akibatnya banyak perusahaan jamu, khususnya perusahaan kecil (UKOT), yang sulit bersaing dengan perusahaan jamu besar (IOT) maupun produk impor. Menghadapi serbuan produk jamu impor, pemerintah perlu melakukan pengawasan yang ketat guna melindungi industri dalam negeri baik dalam pengawasan mutu maupun perizinannya. Hingga kini masih banyak beredar produk jamu impor ilegal serta tidak memenuhi persyaratan keamanan karena mengandung bahan-bahan berbahaya Kebijakan Investasi Pada 25 Mei 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan tentang investasi yang tertuang dalam Peraturan Presiden (PP) No. 38 tahun 2010, untuk menggantikan PP No. 76 tahun 2007 yang terkenal dengan Daftar Negatif Investasi (DNI). DNI berisi peraturan yang menetapkan daftar sektor-sektor yang tertutup seluruhnya atau sebagian bagi investasi swasta baik asing maupun dalam negeri. Usaha industri jamu termasuk dalam investasi bidang kesehatan, yakni untuk usaha Pengolahan Obat Tradisional (KLBI ) dan Usaha Industri Obat Tradisional (KLBI-21022) masih terbuka untuk investasi tetapi dengan persyaratan hanya boleh dilakukan dengan modal dalam negeri 100%. Artinya usaha dalam industri jamu hanya terbuka murni untuk pengusaha / modal dalam negeri dan tertutup untuk pengusaha / modal asing Aturan Industri Sebagai salah satu industri yang sangat penting, khususnya berkaitan dengan konsumsi manusia dan penyembuhan terhadap penyakit ataupun menjaga kebugaran tubuh, maka industri jamu (obat tradisional diatur dengan ketat oleh pemerintah. Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban karena lemahnya pengawasan industri. Peraturan tentang industri jamu diberlakukan mulai dari izin pendirian industrinya, pedoman tata cara proses produksi (CPOTB), standar produk, sampai pada peredaran dan perlindungan konsumennya. Adapun ringkasan beberapa peraturan tentang industri jamu tersebut secara umum dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Peraturan dalam Industri Jamu Indonesia No. Nomor Peraturan Isi / Tentang 1. UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen 2. UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM 3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 246/Menkes/Per/V/1990 Tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisonal 4. Peraturan Menteri Kesehatan No. Tentang Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional 56/MENKES/SK/I/ Peraturan BPOM No. HK Tentang Kriteria dan Tatalaksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar,fitofarmaka 6. Peraturan BPOM No. HK Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisonal Yang Baik (CPOTB) 125

144 Tabel Peraturan dalam Industri Jamu Indonesia No. Nomor Peraturan Isi / Tentang 7. Peraturan BPOM No. HK tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik 8. Peraturan BPOM No. HK Tentang Pengawasan Pemasukan Bahan Baku Obat Tradisional 9. Keputusan Menteri Kesehatan No. PO Tentang Bentuk dan Tata Cara Pemberian Stiker Pendaftaran Pada Obat Tradisional Asing. 10. Keputusan Menteri Kesehatan No. 381/Menkes/SK/III/2007 Tentang Kebijakan Obat Tradisional Nasional (Kotranas) sebagai kebijakan pelaksana pengembangan obat tradisional Indonesia. Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September Standar Teknis Standar teknis produksi obat tradisional secara umum telah diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik. Dalam peraturan ini pada prinsipnya Industri obat tradisional harus membuat obat tradisional sedemikian rupa agar sesuai tujuan penggunaannya, memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin edar (registrasi), dan tidak menimbulkan risiko yang membahayakan penggunanya karena tidak aman, mutu rendah, atau tidak efektif. Manajemen puncak bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan ini melalui suatu Kebijakan Mutu, yang memerlukan partisipasi dan komitmen dari semua jajaran di semua departemen di dalam perusahaan, para pemasok dan para distributor. Untuk mencapai tujuan mutu secara konsisten dan dapat diandalkan, diperlukan sistem Pemastian Mutu yang didesain secara menyeluruh dan diterapkan secara benar serta memasukkan prinsip Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), termasuk Pengawasan Mutu dan Manajemen Risiko Mutu. CPOTB adalah bagian dari Pemastian Mutu yang memastikan bahwa obat tradisional dibuat dan dikendalikan secara konsisten untuk mencapai standar mutu yang sesuai tujuan penggunaan dan dipersyaratkan dalam izin edar dan Spesifikasi produk. CPOTB mencakup produksi dan pengawasan mutu. Persyaratan dasar dari CPOTB adalah: a. Semua proses pembuatan obat tradisional dijabarkan secara jelas, dikaji secara sistematis berdasarkan pengalaman, dan terbukti mampu secara konsisten menghasilkan obat tradisional yang memenuhi persyaratan mutu dan spesifikasi yang telah ditetapkan; b. Tahap proses yang kritis dalam proses pembuatan, pengawasan dan sarana penunjang, serta perubahannya yang signifikan divalidasi; c. Tersedia semua sarana yang diperlukan untuk CPOTB, termasuk: Personil yang terkualifikasi dan terlatih Bangunan dan sarana dengan luas memadai Peralatan dan sarana penunjang yang sesuai Bahan, wadah dan label yang benar Prosedur dan instruksi yang disetujui, dan Tempat penyimpanan dan transportasi yang memadai. d. Prosedur dan instruksi dibuat dalam bentuk tertulis dengan bahasa yang jelas dan tidak bermakna ganda; e. Operator memperoleh pelatihan untuk menjalankan prosedur secara benar; f. Pencatatan dilakukan secara manual atau dengan alat pencatat selama pembuatan yang menunjukkan bahwa semua langkah yang dipersyaratkan dalam prosedur dan instruksi yang ditetapkan benar-benar dilaksanakan dan jumlah serta mutu produk yang dihasilkan sesuai yang diharapkan. Tiap penyimpangan dicatat secara lengkap dan diinvestigasi; g. Catatan pembuatan, termasuk distribusi, yang memungkinkan penelusuran riwayat bets (batch) secara lengkap, disimpan secara komprehensif dan dalam bentuk yang mudah diakses; h. Penyimpanan dan distribusi obat tradisional yang dapat memperkecil risiko terhadap mutu obat tradisional; i. Tersedia sistem penarikan kembali bets obat tradisional dari peredaran; dan j. Keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab cacat mutu diinvestigasi, serta dilakukan tindakan perbaikan yang tepat dan pencegahan pengulangan kembali keluhan. 126

145 3.4. Regulasi Impor Dalam bidang perdagangan khususnya impor, obat tradisional (jamu) bea masuknya diatur dalam Tarif Kepabean Indonesia 2012 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan RI. Dalam buku tarif kepabean tersebut impor jamu belum dimasukkan dalam pos tarif Harmonized System (HS) tersendiri tetapi masih tergabung dalam beberapa nomor HS. Menurut penelusuran CIC impor jamu dimasukan dalam pos tarif nomor HS , HS , HS , HS dan HS Sesuai pos tarif tersebut, impor obat tradisional (jamu) dikenakan bea masuk 5% dan PPn 10% (lihat tabel berikut). Tabel Tarif Bea Masuk Impor Jamu Indonesia (2012) Pos / Subpos Uraian Barang Bea Masuk (%) Bea Keluar Pajak (%) (%) PPN PPnBM Premix penambah daya tahan tubuh Olahan dengan bahan dasar ginseng Olahan makanan bayi lainnya Makanan medis lainnya Lain-lain Sumber: Capricorn Indonesia Consult, September 2013 Tantangan-Tantangan Industri Obat Tradisional Industri obat tradisional sangat tergantung pada bahan baku alam dan kondisi alam Indonesia yang membuka peluang besar untuk pengadaan bahan baku pembuatan obat tradisional. Kekhususan ekologi, iklim, dan tanah, secara tradisional telah menumbuhkan daerah-daerah sentra untuk sumber bahan baku tumbuhan obat di seluruh Indonesia. Sentra-sentra produksi tersebut belum banyak dikembangkan dan dipetakan secara khusus sehingga keterbatasan bahan baku tanaman obat tersebut bisa terjadi apabila tidak ada perhatian dan pengembangan secara khusus dari pemerintah maupun pelaku industri obat tradisional. Di sisi lain, masih banyak bahan baku pembuatan obat tradisional yang berasal dari luar Indonesia, sehingga harus diimpor secara khusus dari negara-negara penghasil, yang dalam hal ini akan meningkatkan biaya produksi. Hal tersebut menjadi salah satu tantangan dalam produksi obat tradisional. Industri obat tradisional masih sangat kurang memperhatikan dan memanfaatkan hasil-hasil penelitian ilmiah dalam pengembangan produk dan pasar. Dalam pengembangan pasar industri obat tradisional masih lebih menekankan pada kegiatan promosi, dibanding dukungan ilmiah mengenai kebenaran khasiat, keamanan, dan kualitasnya. Perkembangan juga masih terhambat oleh masalah mendasar, yakni kurangnya standarisasi produk, baik dari segi bahan yang digunakan, cara pembuatan, maupun faktor khasiat dan keamanan produk. Selain itu standarisasi jamu sulit dilakukan karena sebagian pembuat jamu beranggapan bahwa jamu adalah sebuah seni yang menekankan pada intuisi dan bukan pada pengukuran secara tepat bahan-bahan yang digunakan. Selain itu, masih terdapat banyak pelanggaran seperti pemalsuan nomor pendaftaran, pencantuman identitas pabrik yang tidak lengkap, serta pencampuran dengan bahan kimia secara sembarangan dalam proses produksi obat tradisional. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan disebutkan bahwa jamu tidak boleh mengandung bahan kimia selain dari yang dipersyaratkan, pemakaian bahan-bahan kimia yang tidak terkontrol akan membahayakan bagi kesehatan konsumen. Sementara bahan pengawet masih diperbolehkan dalam batas tertentu. Disisi lain, pasar global sangat menuntut penelitian ilmiah tentang khasiat obat tradisional seperti jamu. Jika para pemangku kepentingan (stakeholders) menyadari betapa potensialnya pasar global, maka penambahan produksi obat tradisional kategori obat herbal terstandar atau bahkan fitofarmaka dapat terwujud. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengusulkan kepada pemerintah agar membuat undang-undang industri obat tradisional secara terpisah dengan industri farmasi. Hal ini karena perlakuan terhadap industri obat tradisional berbeda dengan industri farmasi. Saat ini pemerintah telah berusaha melindungi keberadaan industri obat tradisional dengan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 006 tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional, berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya. Adapun kendala lain adalah lemahnya koordinasi lintas sektoral serta belum optimalnya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan industri jamu sebagai varian obat tradisional lokal, rendahnya kompetensi sumber daya manusia di bidang obat tradisional, dan adanya keterbatasan pasar yang dialami hampir oleh seluruh industri jamu di Indonesia, sehingga jamu kalah bersaing dibanding obat herbal asing karena kurangnya promosi dan informasi mengenai manfaat jamu Indonesia. Ancaman tergerusnya jamu tradisional lokal diperparah dengan kurangnya informasi dan promosi ke tingkat global. Sebagai contoh, ginseng asal Korea Selatan lebih dikenal dunia dibandingkan dengan temulawak asli Indonesia. Padahal, hasil penelitian membuktikan temulawak Indonesia lebih baik dan bermanfaat. 127

146 XI. EKUITAS Tabel di bawah menyajikan posisi ekuitas Perseroan yang disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013, dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011, dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) oleh Indra Sri Widodo SE, Ak, CPA yang dalam laporannya tertanggal 28 Oktober 2013 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan paragraf hal lain, Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) yang ditandatangani oleh Indra Sri Widodo SE, Ak, CPA, sebelumnya telah menerbitkan Laporan Auditor Independen No. 771/4-S114/ISW-3/07.13 tanggal 26 September 2013 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011 dan Sehubungan dengan rencana pencairan investasi Perseroan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 10, 46 dan 47 atas laporan keuangan konsolidasian, Perseroan menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas dengan disertai perubahan dan penambahan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan (a member firm of BDO International Limited) juga telah menerbitkan Laporan Auditor Independen No. 793/4-S114/ISW-3/07.13/R tanggal 23 Oktober 2013 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan Sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan seperti diungkapkan pada Catatan 47 atas laporan keuangan konsolidasian, Perseroan menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas dengan disertai perubahan dan penambahan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan di Bursa Efek Indonesia, seperti yang dijelaskan dalam Catatan 46.5 atas laporan keuangan konsolidasian terlampir, serta tidak ditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain. Uraian 31 Juli 2013 (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember Modal saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan disetor penuh Tambahan Modal Disetor (1.793) Komponen ekuitas lainnya - (1.793) Laba yang belum terealisasi atas aset keuangan tersedia untuk dijual Saldo Laba (rugi) Ekuitas yang dapat didistribusikan kepada entitas induk Kepentingan non pengendali Jumlah Ekuitas Berdasarkan Akta No. 33 tanggal 18 September 2013, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Modal Dasar : Rp (lima triliun Rupiah) terbagi atas (limapuluh miliar) saham dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp100 (seratus Rupiah). Modal Ditempatkan dan disetor : Rp (satu triliun tigaratus limapuluh miliar Rupiah) terbagi atas (tigabelas miliar limaratus juta) saham dengan dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp100 (seratus Rupiah). 128

147 Tabel Proforma Ekuitas Apabila perubahan ekuitas Perseroan karena adanya Penawaran Umum saham kepada masyarakat sejumlah (satu miliar limaratus juta) saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Penawaran Rp580 (lima ratus delapan puluh Rupiah) terjadi pada 31 Juli 2013, maka susunan proforma struktur permodalan Perseroan pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut. Uraian Posisi ekuitas menurut Laporan Keuangan pada 31 Juli 2013 Proforma ekuitas pada tanggal 31 Juli 2013 jika diasumsikan telah terjadi pada tanggal tersebut: Penawaran Umum saham sejumlah saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan Harga Penawaran Rp580 per saham sebelum dikurangi biaya Penawaran Umum yang ditanggung Perseroan. Posisi ekuitas menurut Laporan Keuangan pada 31 Juli 2013 setelah Penawaran Umum dilaksanakan Tabel Proforma Ekuitas pada 31 Juli 2013 Modal Saham Ditempatkan dan DisetorPenuh Tambahan Modal Disetor Laba yang belum terealisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual Saldo Laba (dalam jutaan Rupiah) Kepentingan Non- Pengendali Jumlah Ekuitas (1.793)

148 XII. KEBIJAKAN DIVIDEN Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembagian dividen harus disetujui oleh Pemegang Saham melalui keputusan RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi manajemen Perseroan. Dividen yang diterima oleh pemegang saham non-warga Negara Indonesia (WNI) akan dikenakan pajak sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia. Untuk definisi pemegang saham non-wni dan informasi mengenai perpajakan di Indonesia selanjutnya, dapat dilihat pada Bab XIII mengenai Perpajakan dalam prospektus ini. Dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dari waktu ke waktu, Perseroan merencanakan untuk membayar dividen tunai secara kas kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun dengan jumlah minimum 20% (duapuluh persen) dari laba tahun berjalan Perseroan mulai tahun buku Besarnya dividen yang akan dibagikan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Penentuan waktu, jumlah, dan bentuk pembayaran dividen tersebut, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan, namun tidak terdapat kepastian bahwa Perseroan akan dapat membayarkan dividen pada tahun ini ataupun pada tahun-tahun mendatang. Keputusan Direksi Perseroan dalam memberikan rekomendasi pembayaran dividen tergantung pada: a. Hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan; b. Perkiraan kinerja keuangan dan kebutuhan modal kerja Perseroan; c. Prospek usaha Perseroan di masa datang; d. Belanja modal dan rencana investasi Perseroan lainnya; e. Perencanaan investasi dan pertumbuhan lainnya; dan f. Kondisi ekonomi dan usaha secara umum dan faktor-faktor lainnya yang dianggap relevan oleh Dewan Direksi Perseroan serta ketentuan pembatasan mengenai pembayaran dividen berdasarkan perjanjian terkait. Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham. Kebijakan Perseroan dalam pembagian dividen akan diputuskan para Pemegang Saham dalam RUPST yang diadakan setiap tahun. Apabila keputusan telah dibuat untuk membayar dividen, dividen tersebut akan dibayar dalam Rupiah. Pemegang saham pada tanggal pencatatan yang berlaku berhak atas sejumlah penuh dividen yang disetujui, dan dapat dikenai pajak penghasilan (withholding tax) yang berlaku di Indonesia. Dividen yang diterima oleh pemegang saham asing akan dikenai pajak penghasilan (withholding tax) Indonesia sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku, dimana saat ini adalah sebesar 20%. 130

149 XIII. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Pasal 4 ayat 3 huruf (f) Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009), penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia juga tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi: Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak maka penghasilan yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan dari penanaman modal antara lain berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia tidak termasuk sebagai objek Pajak Penghasilan. Sesuai Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, ditetapkan sebagai berikut: 1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Pembayaran Pajak Penghasilan yang terutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham; 2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% dari nilai saham perusahaan yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum; 3. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama masing-masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Namun, apabila pemilik saham pendiri tidak memilih untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan cara membayar tambahan Pajak Penghasilan final 0,5% tersebut, penghitungan Pajak Penghasilan atas keuntungan penjualan saham pendiri dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-undang No. 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Sesuai Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Dividen yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri, penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dikenai Pajak Penghasilan sebesar 10% dari jumlah bruto dan bersifat final. Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri (termasuk Bentuk Usaha Tetap) yang tidak memenuhi ketentuan Pasal 4 ayat 3 huruf (f) Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 di atas, atas pembayaran dividen tersebut dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% dari jumlah bruto sebagaimana diatur di dalam Pasal 23 ayat (1) Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undangundang No. 36 Tahun Lebih lanjut, sesuai ketentuan Pasal 23 ayat (1a) maka apabila Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan dividen tersebut tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% dari tarif yang semula dimaksud atau sebesar 30% dari penerimaan brutonya. Besarnya tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat (2c) Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang dibagikan kepada Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat final. Penetapan mengenai besarnya tarif tersebut 131

150 berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat (2d) diatur dengan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri. Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif 20% dari kas yang dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% dari nilai pari (dalam hal dividen saham) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dividen dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia, dengan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010. Agar Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) tersebut dapat menerapkan tarif sesuai P3B, sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010, Wajib Pajak Luar Negeri diwajibkan untuk melampirkan Surat Keterangan Domisili (SKD) / Certificate of Domicile of Non Resident for Indonesia Tax Withholding yaitu: 1. Form-DGT 1 atau; 2. Form-DGT 2 untuk bank dan WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui kustodian sehubungan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia selain bunga dan dividen serta WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai ketentuan perundang-undangan di negara mitra dan merupakan subjek pajak di negara mitra. 3. Form SKD yang lazim diterbitkan oleh negara mitra dalam hal Competent Authority di negara mitra tidak berkenan menandatangani Form DGT-1 / DGT-2, dengan syarat: Form SKD tersebut diterbitkan menggunakan Bahasa Inggris; Diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010; Berupa dokumen asli atau dokumen fotokopi yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat salah satu Pemotong/Pemungut Pajak terdaftar sebagai Wajib Pajak; sekurang-kurangnya mencantumkan informasi mengenai nama WPLN; dan mencantumkan tanda tangan pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang berwenang di negara mitra P3B atau tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B dan nama pejabat dimaksud. Di samping persyaratan Form-DGT1 atau Form DGT-2 atau Form SKD Negara Mitra maka sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan PER-25/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 maka WPLN wajib memenuhi persyaratan sebagai Beneficial Owner atau pemilik yang sebenarnya atas manfaat ekonomis dari penghasilan. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-43/PJ/2011 Tentang Penentuan Subjek Pajak Dalam Negeri dan Subjek Pajak Luar Negeri, Subjek pajak luar negeri adalah orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia: a. yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia; atau b. yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia. Sedangkan, Subjek pajak dalam negeri adalah: a. orang pribadi yang: 1) bertempat tinggal di Indonesia, atau 2) berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau 3) dalam suatu Tahun Pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. b. badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, dan c. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak. 132

151 Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia sebagaimana dimaksud di atas adalah orang pribadi yang: a. mempunyai tempat tinggal (place of residence) di Indonesia yang digunakan oleh orang pribadi sebagai tempat untuk: 1) berdiam (permanent dwelling place), yang tidak bersifat sementara dan tidak sebagai tempat persinggahan, 2) melakukan kegiatan sehari-hari atau menjalankan kebiasaanya (ordinary course of life), 3) tempat menjalankan kebiasaan (place of habitual abode), atau b. mempunyai tempat domisili (place of domicile) di Indonesia, yaitu orang pribadi yang dilahirkan di Indonesia yang masih berada di Indonesia Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia sebagaimana dimaksud diatas yang kemudian pergi keluar negeri tetap dianggap bertempat tinggal di Indonesia, apabila keberadaannya di luar negeri berpindah-pindah dan berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Orang pribadi Warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri dianggap tidak bertempat tinggal di Indonesia apabila bertempat tinggal tetap di luar negeri yang dibuktikan dengan salah satu dokumen tanda pengenal resmi yang masih berlaku sebagai penduduk di luar negeri, yaitu: a. Green Card, b. identity card, c. student card, d. pengesahan alamat di luar negeri pada paspor oleh Kantor Perwakilan Republik Indonesia diluar negeri, e. surat keterangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia atau Kantor Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, atau f. tertulis resmi di paspor oleh Kantor Imigrasi negara setempat. Subjek Pajak orang pribadi dianggap mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia sebagaimana dimaksud di atas dalam hal: a. Subjek Pajak orang pribadi menunjukkan niatnya secara tegas untuk bertempat tinggal di Indonesia, yang dapat dibuktikan dengan dokumen berupa: 1) Visa bekerja, atau 2) Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), lebih dari 183 hari (seratus delapan puluh tiga) hari atau kontrak/perjanjian untuk melakukan pekerjaan, usaha, atau kegiatan yang dilakukan di Indonesia selama lebih 183 (seratus delapan puluh tiga) hari. b. Subjek Pajak orang pribadi melakukan tindakan yang menunjukkan bahwa dirinya akan bertempat tinggal di Indonesia atau bersiap untuk bertempat tinggal di Indonesia, seperti menyewa atau mengontrak tempat, termasuk menyewa tempat tinggal di Indonesia, memindahkan anggota keluarga atau memperoleh tempat yang disediakan oleh pihak lain. Orang pribadi yang merupakan Warga Negara Indonesia yang bekerja di luar negeri lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan merupakan subjek pajak luar negeri. Orang pribadi sebagaimana dimaksud di atas tetap merupakan subjek pajak dalam negeri apabila tidak memiliki atau tidak dapat menunjukkan salah satu dokumen tanda pengenal resmi yang masih berlaku sebagai penduduk di luar negeri Badan yang bertempat kedudukan di Indonesia sebagaimana dimaksud diatas adalah Subjek Pajak badan yang: a. mempunyai tempat kedudukan berada di Indonesia sebagaimana tercantum dalam akta pendirian badan, b. mempunyai kantor pusat di Indonesia, c. mempunyai tempat kedudukan pusat administrasi dan/atau pusat keuangan di Indonesia, d. mempunyai tempat kantor pimpinan yang berada di Indonesia yang melakukan pengendalian, e. pengurusnya melakukan pertemuan di Indonesia untuk membuat keputusan strategis, atau f. pengurusnya bertempat tinggal atau berdomisili di Indonesia. Subjek pajak luar negeri dapat menjalankan kegiatan atau usaha melalui suatu bentuk usaha tetap di Indonesia dalam hal mempunyai tempat kedudukan manajemen yang berada di Indonesia. Tempat kedudukan manajemen sebagaimana dimaksud di atas adalah tempat kedudukan manajemen yang menjalankan kegiatan / operasi perusahaan sehari-hari atau secara rutin yang tidak melakukan pengendalian atas seluruh perusahaan dan tidak membuat keputusan yang bersifat 133

152 strategis. Dalam hal tempat kedudukan manajemen sebagaimana dimaksud pada di atas melakukan pengendalian atas seluruh perusahaan atau tempat membuat keputusan yang bersifat strategis, subjek pajak luar negeri tersebut diperlakukan sebagai subjek pajak dalam negeri. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan oleh Perseroan Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Kewajiban perpajakan Perseroan untuk tahun fiskal 2012 atas PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25, PPh 29, PPh pasal 4 ayat (2), dan PPN telah dipenuhi oleh Perseroan. Seluruh kewajiban perpajakan Perseroan untuk tahun fiskal 2012, telah dibayarkan pada masa penyampaian SPT pada bulan April 2013 dengan demikian Perseroan tidak memiliki kewajiban perpajakan lagi (nihil). Transaksi Perseroan dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa wajib memperhatikan ketentuan pasal 18 ayat 4 Undang-undang No. 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. 43 tahun 2010 yang diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. 32 tahun 2011 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran Dan Kelaziman Usaha Dalam Transaksi Antara Wajib Pajak Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN, MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI. 134

153 XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK 1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Nomor 21 tanggal 9 Oktober 2013, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Nomor 2 tanggal 3 Desember 2013 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat secara kesanggupan penuh (full commitment) emisi sebesar (satu miliar lima ratus juta) Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini dengan cara menawarkan dan menjual saham Perseroan kepada masyarakat sebesar bagian dari penjaminannya dan mengikat diri untuk membeli sisa saham yang tidak habis terjual dengan harga penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran sesuai proporsi penjaminan masing-masing. Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi Perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian ini. Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut dalam Penjaminan Emisi Efek Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum. Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek adalah sebagai berikut: No. Penjamin Emisi Efek Jumlah Saham (lembar) Porsi Penjaminan Nilai (Rp) Persentase (%) Penjamin Pelaksana Emisi Efek 1. PT Kresna Graha Sekurindo Tbk , PT Mandiri Sekuritas ,0000 Penjamin Emisi Efek 1. PT Buana Capital , PT Danasakti Securities , PT Equity Securities Indonesia , PT HD Capital Tbk , PT Indo Mitra Securities , PT Jasa Utama Capital , PT Lautandhana Securindo , PT Mega Capital Indonesia , PT NISP Sekuritas , PT Panca Global Securities Tbk , PT Phillip Securities Indonesia , PT Sucorinvest Central Gani , PT Victoria Securities Indonesia , PT Valbury Asia Securities , PT Waterfront Securities Indonesia , PT Yulie Sekurindo Tbk ,0067 Total ,00 135

154 Berdasarkan UUPM dan peraturan pelaksanaannya yang dimaksud dengan Afiliasi adalah Pihak (orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi) yang mempunyai: a. Hubungan keluarga karena keturunan dan perkawinan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. Hubungan antara pihak dan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut; c. Hubungan antara dua perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. Hubungan antara dua perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f. Hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek lainnya secara tegas menyatakan tidak menjadi pihak terafiliasi atau terasosiasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung. 2. Penentuan Harga Penawaran pada Pasar Perdana Harga Penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan kesepakatan dan negosiasi antara pemegang saham Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil penawaran awal (bookbuilding) yang dilakukan pada November Dengan mempertimbangkan hasil penawaran awal tersebut, berdasarkan kesepakatan antara para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan ditetapkan harga penawaran sebesar Rp580 (lima ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham. Penentuan harga ini juga telah mempertimbangkan faktor-faktor berikut: Kondisi pasar saat pelaksanaan bookbuilding Kinerja keuangan Perseroan Data dan informasi mengenai Perseroan, baik dari sisi kinerja Perseroan, sejarah Perseroan, prospek usaha, dan keterangan mengenai industri jamu itu sendiri Status dan perkembangan kondisi terakhir dari Perseroan Faktor-faktor di atas dan kaitannya dengan penetuan nilai pasar dan berbagai metode penilaian beberapa perusahaan yang bergerak di bidang sejenis dengan Perseroan Mempertimbangkan kinerja saham pada pasar sekunder Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di Bursa Efek dimana saham tersebut dicatatkan. 136

155 XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam penawaran umum ini adalah sebagai berikut: Akuntan Publik : Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan Prudential Tower 17th Floor Jl Jend Sudirman Kav 79 Jakarta Nama Rekan : Indra Sri Widodo, SE, Ak, CPA No. STTD : 168/BL/STTD-AP/2011 Tanggal STTD : 16 Desember 2011 No. Surat Penunjukan: S114/A13/194/02-13 tanggal 20 Februari 2013 Pedoman Kerja : Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) Tugas Pokok : Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material. Riwayat Pengalaman Pekerjaan di Bidang Pasar Modal selama 3 tahun terakhir: No Nama Klien Tahun Jenis Penugasan Penugasan Jabatan 1. PT Adidas Indonesia 2012 Audit Partner 2. PT AGC Indonesia 2012 Audit Partner 3. PT Agriculture Construction 2012 Audit Partner 4. PT Agricon Putra Cipta Optima 2012 Audit Partner 5. PT Bali Telekom 2012 Audit Partner 6. PT Ferrostaal Indonesia 2012 Audit Partner 7. PT Forisa Nusapersada 2012 Audit Partner 8. PT Globe MZM 2012 Audit Partner 9. PT Hilti Nusantara 2012 Audit Partner 10. PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul 2012 Audit Partner 11. PT Petrolog Indah 2012 Audit Partner 12. PT Provident Capital Indonesia 2012 Audit Partner 13. PT Saratoga Infrastruktur 2012 Audit Partner 14. PT Seelindo Sejahteratama 2012 Audit Partner 15. PT Solusindo Kreasi Pratama 2012 Audit Partner 16. PT Solusi Menara Indonesia 2012 Audit Partner 17. PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk 2012 Audit Partner 18. PT Tower One 2012 Audit Partner 19. PT Adidas Indonesia 2011 Audit Partner 20. PT AGC Indonesia 2011 Audit Partner 21. PT Agriculture Construction 2011 Audit Partner 22. PT Agricon Putra Cipta Optima 2011 Audit Partner 23. PT Bali Telekom 2011 Audit Partner 24. PT Forisa Nusapersada 2011 Audit Partner 25. PT Globe MZM 2011 Audit Partner 26. PT Hilti Nusantara 2011 Audit Partner 27. PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul 2011 Audit Partner 28. PT Provident Capital Indonesia 2011 Audit Partner 29. PT Saratoga Infrastruktur 2011 Audit Partner 30. PT Solusindo Kreasi Pratama 2011 Audit Partner 137

156 No Nama Klien Tahun Jenis Penugasan Penugasan Jabatan 31. PT Solusi Menara Indonesia 2011 Audit Partner 32. PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk 2011 Audit Partner 33. PT Tower One 2011 Audit Partner 34. PT Adidas Indonesia 2010 Audit Senior Manager 35. PT Agriculture Construction 2010 Audit Senior Manager 36. PT Agricon Putra Cipta Optima 2010 Audit Senior Manager 37. PT Bali Telekom 2010 Audit Senior Manager 38. PT Forisa Nusapersada 2010 Audit Senior Manager 39. PT Globe MZM 2010 Audit Senior Manager 40. PT Hilti Nusantara 2010 Audit Senior Manager 41. PT Provident Capital Indonesia 2010 Audit Senior Manager 42. PT Saratoga Infrastruktur 2010 Audit Senior Manager 43. PT Solusi Menara Indonesia 2010 Audit Senior Manager 44. PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk 2010 Audit Senior Manager 45. PT Tower One 2010 Audit Senior Manager 46. PT United Steel Center Indonesia 2010 Audit Senior Manager Konsultan Hukum : Soemarjono, Herman & Rekan Jl Sultan Agung No. 62 Jakarta No. STTD: 03/STTD-KH/PM/1992 tanggal 1 Desember 1992 dan No. Keanggotaan HKHPM: 92003, atas nama Soemarjono. S. SH. Pedoman Kerja: Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal Nomor KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Pebruari 2005 juncto Nomor KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember Surat Penunjukan tanggal 3 September 2012 Tugas Pokok : Memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini. Konsultan Hukum melakukan pemeriksaan dan penelitian (dari segi hukum) atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Pemeriksaan Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan. 138

157 Riwayat Pengalaman Pekerjaan di Bidang Pasar Modal selama 3 tahun terakhir : No. Klien Jenis Penugasan Tahun 1. PT BCA Finance - Emisi Obligasi PT BCA Finance IV Tahap II Emisi Obligasi Berkelanjutan Tahap I PT BCA Finance Emisi Obligasi Berkelanjutan Tahap II PT BCA Finance Konsultan Hukum Emisi Saham PT Garuda Indonesia 2011 Penjamin Pelaksana Emisi yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities dan PT Mandiri Sekuritas (Persero) Tbk 3. PT Adi Sarana Armada Emisi Saham 2012 Tbk 4. PT Bhuwanatala Indah Penawaran Umum Terbatas IV 2012 Permai Tbk 5. Konsultan Hukum Penjamin Pelaksana Emisi yaitu PT Mandiri Sekuritas 6. PT Jasa Marga (Persero) Tbk Emisi Saham PT Cipaganti Citra Graha Tbk. Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S Perusahaan Penilai : KJPP Benedictus Darmapuspita dan Rekan Jl Musi 38 Jakarta Nama Pimpinan Rekan : Ir. Benedictus Supriyanto Darmapuspita, M.Sc., MAPPI (Cert)No. STTD : 03/PM/STTD-P/AB/2006 Tanggal STTD : 27 Februari 2006 Keanggotaan Asosiasi: Asosiasi Forum Kantor Jasa Penilai Publik (FKJPP) No. Surat Penunjukan : Ref No. BDR 13P-527 tanggal 9 September 2013 Tugas Pokok : Melakukan pemeriksaan fisik secara langsung di masing-masing lokasi, penelitian, penganalisaan data untuk menentukan nilai pasar dari aktiva tetap yang dimiliki Perseroan. Dalam melaksanakan tugas penilaian untuk mengungkapkan suatu pendapat mengenai nilai pasar atas aktiva tetap Perseroan, Perusahaan Penilai senantiasa mengacu pada Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia serta peraturan Pasar Modal yang berlaku. No. Nama Klien Nama Paket Pekerjaan Tahun 1. PT Martina Berto IPO PT Salim Ivomas Pratama IPO PT Barito Pacific, Tbk Penilaian Properti PT XL Axiata, Tbk Pendapat Kewajaran PT Adaro Energy, Tbk Penilaian Properti dan Penilaian Saham PT United Tractors, Tbk Pendapat Kewajaran PT Elnusa, Tbk Penilaian Properti PT Sumalindo Lestari Jaya, Tbk Penilaian Properti dan Penilaian Usaha PT Elnusa Tbk Penilaian Properti

158 Biro Administrasi Efek : PT Sirca Datapro Perdana Jl Johar Nomor 18 Menteng- Jakarta Pusat No. Surat Ijin Biro Administrasi Efek: Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 92/KMK.010/1990 tertanggal 29 Januari 1990 Keanggotaan Asosiasi BAE: Asosiasi Biro Administrasi Efek (ABI) No. Surat Penunjukan: 015/PH/SDP/VI/2013 tanggal 12 Juni 2013 Tugas Pokok : Sesuai Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, Biro Administrasi Efek ( BAE ) melakukan tugas yang meliputi: penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham ( DPPS ) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham ( FPPS ) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham. Melakukan administrasi pemesanan saham sesuai aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Selain itu BAE juga membuat laporan untuk penjatahan, menyiapkan daftar pembayaran kembali (refund), mendistribusikan sahamsaham secara elektronik ke dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama Pemegang Rekening KSEI bagi pemesan yang mendapatkan penjatahan dan menyusun laporan kegiatan Penawaran Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku. Riwayat Pengalaman Pekerjaan di Bidang Pasar Modal selama 3 tahun terakhir : No. Nama Emiten Tahun KET 1. PT Martina Berto Tbk 2011 IPO Notaris : Fathiah Helmi, SH Graha Irama, Lantai 6, Ruang 6-C Jl HR. Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1&2 Kuningan Jakarta Selatan No. Surat Penunjukan: 02/Prop/IPO/XII/2011 No. STTD: 02/STTD-N/PM/1996 atas nama Fathiah Helmi, SH No. Keanggotaan Ikatan Notaris Indonesia: Pedoman Kerja: Undang-Undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia. Tugas Pokok : Membuat Akta-Akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham serta Akta-Akta perubahannya, sesuai peraturan jabatan dan kode etik Notaris. Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal. 140

159 Riwayat Pengalaman Pekerjaan di Bidang Pasar Modal selama 3 tahun terakhir : No. Nama Emiten Tahun KET 2. PT PD Jabar Banten 2010 IPO 3. PT Wintermar Offshore MaPUTne Tbk 2010 IPO 4. PT Borneo Lumbung Energi 2010 IPO 5. PT Bank Eksekutif International Tbk 2010 PUT 6. PT Nusantara Infrastructure Tbk 2010 PUT 7. PT Bank Permata Tbk 2010 PUT 8. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2010 PUT 9. PT Pan Brothers Tbk 2010 PUT 10. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk 2011 IPO 11. PT Tifa Finance 2011 IPO 12. PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2001 PUT 13. PT Bank Pundi Indonesia Tbk 2011 PUT 14. PT Cardig Aero Service Tbk 2011 IPO 15. PT Erajaya Swasembada Tbk 2011 IPO 16. PT Myoh Technology Tbk 2011 PUT 17. PT Bank VictoPUTa International Tbk 2011 PUT 18. PT Kresna Graha SekuPUTndo Tbk 2011 PUT 19. PT Supra Boga LestaPUT Tbk 2012 IPO 20. PT Toba Bara Sejahtra 2012 IPO 21. PT Kobexindo Tractors Tbk 2012 IPO 22. PT Bank OCBC NISP Tbk 2012 PUT 23. PT Eatertainment International Tbk 2012 PUT 24. PT Bank Pembangunan Jawa Timur 2012 IPO 25. PT TPUTkomsel Oke Tbk 2012 PUT 26. PT Royal Chemie Indonesia 2012 IPO 27. PT Global Teleshops Tbk 2012 IPO 28. PT Express Trasindo Utama 2012 IPO 29. PT Bank Pundi Indonesia Tbk 2012 PUT 30. PT Waskita Karya (Persero) 2012 IPO 31. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 2012 PUT 32. PT Baramulti Suksessarana 2012 IPO 141

160 Halaman ini sengaja dikosongkan 142

161 XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 143

162 Halaman ini sengaja dikosongkan 144

163 145

164 146

165 147

166 148

167 149

168 150

169 151

170 152

171 153

172 154

173 155

174 156

175 157

176 158

177 159

178 160

179 161

180 162

181 163

182 Halaman ini sengaja dikosongkan 164

183 XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 165

184 Halaman ini sengaja dikosongkan 166

185

186 Halaman ini sengaja dikosongkan 168

187 169

188 170

189 171

190 Halaman ini sengaja dikosongkan 172

191 173

192 174

193 Ekshibit A PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011, 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 1 Januari (Disajikan (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, kembali, lihat lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan Catatan A S E T Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) 2a, n, 44) ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d, e, f, Piutang usaha 2d, e, g, 5, 37 Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga 2e, 6, Pihak berelasi 2e, 6, 25, Persediaan 2h, Pajak dibayar di muka 2m, 17a Uang muka 8a Beban dibayar di muka 8b Investasi 2d, e, 10a, Kas yang dibatasi penggunaannya Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Uang muka pembelian aset tetap 8a Aset pajak tangguhan 2m, 17d Investasi pada entitas asosiasi 2t, Investasi 2d, e, 10b, Aset tetap, (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011, 2010, dan 1 Januari 2010 masing-masing sebesar Rp , Rp ; Rp dan Rp ) 2i, j, s, Aset tidak lancar lain-lain 2r, Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan 175

194 Ekshibit A/2 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011, 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 1 Januari (Disajikan (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, kembali, lihat lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan Catatan LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) 2a, n, 44) LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek 2e, 14, Utang usaha 2e, 15 Pihak ketiga 37, Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga 16, Pihak berelasi 25, Utang pajak 2m, 17b, 38 Pajak penghasilan badan Pajak lainnya Beban masih harus dibayar 18, Uang muka penjualan 20, Pinjaman kepada pemegang saham - Jangka pendek 25c Bagian jangka pendek dari utang jangka panjang: - B a n k 2e, 14, Sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Pinjaman kepada pemegang saham 22, 26, Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 2k, Utang jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek - B a n k 19, Sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan 176

195 Ekshibit A/3 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011, 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 1 Januari (Disajikan (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, kembali, lihat lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan Catatan LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) 2a, n, 44) EKUITAS Modal saham Modal dasar (jumlah penuh) saham pada 31 Juli 2013 dengan nilai nominal Rp 100 (dalam rupiah penuh) dan (jumlah penuh) saham pada tahun 2012 dan (jumlah penuh) saham pada tahun 2011 dan 2010 dengan nilai nominal Rp (dalam rupiah penuh) Modal ditempatkan dan disetor penuh 31 Juli 2013 sebesar (jumlah penuh) saham, tahun 2012 sebesar (jumlah penuh) saham 2011 dan 2010 masing-masing sebesar (jumlah penuh) saham Tambahan modal disetor 2a (1.793) Komponen ekuitas lainnya 26 - (1.793) Laba yang belum terealisasi atas aset keuangan tersedia untuk dijual 10a Saldo laba Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan 177

196 Ekshibit B PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) PENJUALAN 2l, BEBAN POKOK PENJUALAN 2l, 28 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) LABA KOTOR Beban pemasaran dan penjualan 2l, 30 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Beban umum dan administrasi 2l, 31 (67.285) (50.619) (79.604) ( ) ( ) Pendapatan keuangan lain-lain Beban keuangan lain-lain 34 (8.649) (613) (708) (606) (3.875) Pendapatan diluar operasi Lainnya Beban diluar operasi lainnya 36 (43.532) (4.433) (2.557) (2.268) (4.353) LABA SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini 2m, 17c (75.242) (61.626) ( ) ( ) ( ) Pajak tangguhan 2m, 17d (2.371) (2.057) (2.057) (4.604) Beban Pajak - Bersih (77.613) (63.683) ( ) ( ) ( ) LABA SEBELUM PENDAPATAN KOMPREHENSIF PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Pendapatan komprehensif lainnya 10a JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN - SETELAH PAJAK Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan 178

197 Ekshibit B/2 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Pindahan Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan - Setelah Pajak LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali 0,12 0,01 0,02 0,02 0, JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali 0,12 0,01 0,02 0,02 0,01 Jumlah Laba Per Saham Dasar (Dalam Rupiah Penuh) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan 179

198 Ekshibit C PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Komponen ekuitas lainnya Proforma Selisih Laba yang belum Ekuitas yang Modal atas transaksi transaksi terealisasi atas dapat ditempatkan restrukturisasi restrukturisasi aset keuangan diatribusikan Kepentingan dan disetor Tambahan entitas entitas tersedia kepada pemilik non Jumlah penuh modal disetor sepengendali sepengendali untuk dijual Saldo laba entitas induk pengendali ekuitas SALDO PER 31 DESEMBER Dampak penyesuaian proforma Dividen kas (Catatan 24) (86.666) (86.666) - (86.666) Laba komprehensif tahun berjalan , SALDO PER 31 DESEMBER DISAJIKAN KEMBALI Dampak penyesuaian proforma Dividen kas (Catatan 24) ( ) ( ) - ( ) Laba komprehensif tahun berjalan , SALDO PER 31 DESEMBER DISAJIKAN KEMBALI

199 Ekshibit C/2 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Komponen ekuitas lainnya Proforma Selisih Laba yang belum Ekuitas yang Modal atas transaksi transaksi terealisasi atas dapat ditempatkan restrukturisasi restrukturisasi aset keuangan diatribusikan Kepentingan dan disetor Tambahan entitas entitas tersedia kepada pemilik non Jumlah penuh modal disetor sepengendali sepengendali untuk dijual Saldo laba entitas induk pengendali ekuitas Pindahan saldo per 31 Desember disajikan kembali Selisih perubahan ekuitas entitas anak (92.000) (92.000) - (92.000) Laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Juli Setoran modal tunai Dampak penyesuaian proforma - - (51.118) (51.118) - (51.118) Selisih transaksi restrukturisasi - entitas sepengendali (10.000) - - (10.000) - (10.000) Selisih perubahan ekuitas Dividen kas (Catatan 24) ( ) ( ) - ( ) Laba komprehensif tahun berjalan , SALDO PER 31 DESEMBER (1.793)

200 Ekshibit C/3 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Komponen ekuitas lainnya Proforma Selisih Laba yang belum Ekuitas yang Modal atas transaksi transaksi terealisasi atas dapat ditempatkan restrukturisasi restrukturisasi aset keuangan diatribusikan Kepentingan dan disetor Tambahan entitas entitas tersedia kepada pemilik non Jumlah penuh modal disetor sepengendali sepengendali untuk dijual Saldo laba entitas induk pengendali ekuitas Pindahan saldo per 31 Desember (1.793) Setoran modal tunai Penyesuaian PSAK No. 38 Kombinasi bisnis entitas sepengendali - (1.793) (1.793) - (1.793) Selisih transaksi restrukturisasi - entitas sepengendali Dividen kas (Catatan 24) ( ) ( ) - ( ) Laba komprehensif tahun berjalan , SALDO PER 31 JULI (1.793) Catatan 23 Catatan 26 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan 182

201 Ekshibit D PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, kembali, 2012 lihat lihat lihat (Tidak Catatan Catatan Catatan Catatan 2013 diaudit) 2a, n, 44) 2a, n, 44) 2a, n, 44) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 5, Pembayaran kas ke supplier 15, 28, 29, 30, 31 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Pembayaran kas kepada karyawan dan direksi 28, 29, 30, 31 (89.651) (64.236) ( ) ( ) ( ) Pembayaran pajak 17 ( ) (51.092) (1.743) ( ) (67.894) Penerimaan restitusi pajak Penerimaan jasa giro dan bunga deposito Pembayaran beban keuangan 34 (62) (533) (708) (605) (4.054) Penerimaan/ (pembayaran) lain-lain - Bersih 8, 6 ( ) (14.327) Arus kas bersih diperoleh dari / (digunakan untuk) aktivitas operasi ( ) (16.446) ( ) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan aset tetap 12 ( ) (49.448) ( ) ( ) (57.685) Hasil penjualan aset tetap 12, Penambahan uang muka pembelian aset tetap 8 (25.974) (6.773) (8.278) (1.891) (38.768) Investasi lainnya 10 ( ) Hasil pelepasan entitas asosiasi ( ) - Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ( ) (56.221) ( ) ( ) (95.542) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan 183

202 Ekshibit D/2 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, kembali, 2012 lihat lihat lihat (Tidak Catatan Catatan Catatan Catatan 2013 diaudit) 2a, n, 44) 2a, n, 44) 2a, n, 44) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank Pembayaran pinjaman bank 19 ( ) (431) (593) (361) (70.670) Penerimaan pinjaman dari pemegang saham Pembayaran pinjaman dari pemegang saham 22 (9.500) ( ) ( ) - - Pembayaran sewa pembiayaan (57) (260) (343) Pembayaran dividen kas 24 ( ) (40.000) ( ) ( ) (96.667) Penambahan modal Penurunan Investasi Proforma (563) - - Penerimaan uang muka setoran modal Arus kas bersih diperoleh dari /(digunakan untuk) aktivitas pendanaan ( ) ( ) (55.465) KENAIKAN/ (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS ( ) (3.821) ( ) DAMPAK SELISIH KURS PADA KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE/ TAHUN KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE/ TAHUN Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan 184

203 Ekshibit E PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Pendirian Perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk emarang, didirikan berdasarkan akta Notaris No. 21 tanggal 18 Maret 1975 yang dibuat dihadapan Notaris Kahirman Gondodiwirjo, S.H., Notaris di Semarang, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A. 5/84/16 tanggal 30 Januari 1981 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 16 Mei 2000, Tambahan No dan No Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami perubahan sesuai dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 30 Agustus 2007 yang dinyatakan dalam akta No. 45 pada tanggal 30 Agustus 2007, dibuat dihadapan Subiyanto Putro, S.H., M.Kn., Notaris di Semarang. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. C HT TH.2007 tanggal 27 Desember 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 40 tanggal 16 Mei 2008, Tambahan No Perubahan terakhir anggaran dasar Perusahaan adalah berdasarkan akta Notaris No. 53 tanggal 11 Juni 2013, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai antara lain perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka dan pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak saham baru dengan nilai nominal Rp 100 (dalam rupiah penuh). Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 20 Juni 2013 dan belum diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Berdasarkan Pasal 3 dari anggaran dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan antara lain menjalankan usaha dalam bidang perindustrian yang meliputi industri obat-obatan (farmasi), jamu, kosmetika, minuman dan makanan yang berkaitan dengan kesehatan, perdagangan, pengangkutan, darat dan jasa. Perusahaan beralamat di Gedung Menara Suara Merdeka Lantai 16, Jl Pandanaran No. 30 Semarang, dan pabrik berlokasi di Jl Soekarno Hatta Km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Semarang. b. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Juli 2013 adalah sebagai berikut: Komisaris utama : Sigit Hartojo Hadi Santoso Komisaris : Johan Hidayat Komisaris independen : Budi Setiawan Pranoto Direktur utama : Irwan Hidayat Direktur : Sofyan Hidayat Direktur : David Hidayat Direktur tidak terafiliasi : Ray Nugraha Yoshuara Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian diterbitkan, Perusahaan belum membentuk Komite Audit. 185

204 Ekshibit E/2 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) b. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan (Lanjutan) Pada tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki 3.529, 3.398, dan karyawan (tidak diaudit). Jumlah remunerasi untuk Komisaris dan Direksi Perusahaan pada periode 7 bulan yang berakhir 31 Juli 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 8.928, Rp , Rp dan Rp c. Struktur Entitas Anak Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung lebih dari 50% saham di Entitas Anak sebagai berikut: Dimulainya Jumlah aset sebelum eliminasi kegiatan Persentase 31 Jul 31 Des 31 Des 31 Des Entitas Anak operasi Kepemilikan PT Muncul Mekar ,9999% PT Semarang Herbal Indo Plant ,9999% Semua Entitas Anak berdomisili di Semarang, PT Semarang Herbal Indo Plant beralamat di Jl. Industri II No 14, Semarang, dan PT Muncul Mekar beralamat di Jl Madukoro BI A/28, Semarang 50144, Jawa Tengah. Berikut adalah keterangan dari masing-masing Entitas Anak: c.1. PT Muncul Mekar PT Muncul Mekar, berdomisili di Semarang didirikan berdasarkan akta Notaris No. 38 yang dibuat dihadapan Notaris Hartanto Pandji Surya, S.H., tanggal 29 Desember 1986 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C HT TH.1987 tanggal 22 September 1987 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 33 tanggal 23 April 1999, Tambahan No dan No Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dinyatakan dalam akta No. 28 pada tanggal 21 Desember 2012, dibuat dihadapan Dewikusuma, S.H., Notaris di Semarang mengenai peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor Perusahaan. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 23 Januari 2013 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor tahun 2013 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 7 Mei 2013 No 37. Berdasarkan Pasal 3 dari anggaran dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan, antara lain, menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum barang produk Sido Muncul dan menjalankan usaha di bidang jasa angkutan umum. 186

205 Ekshibit E/3 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) c. Struktur Entitas Anak (Lanjutan) c.2. PT Semarang Herbal Indo Plant PT Semarang Herbal Indo Plant didirikan berdasarkan akta Notaris No. 10 tanggal 10 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Subiyanto Putro, S.H., M.Kn. Anggaran dasar Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2009 tanggal 17 November 2009 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris Dewikusuma, S.H., No. 27 tanggal 21 Desember 2012 mengenai peningkatan modal dasar modal ditempatkan serta modal disetor Perusahaan. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 23 Januari 2013 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor tahun 2013 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 7 Mei 2013 No 37. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah: - Menjalankan usaha di bidang perindustrian yang meliputi industri pengolahan herbal ekstraksi. - Menjalankan usaha di bidang perdagangan. - Menjalankan usaha di bidang pengangkutan darat seperti ekspedisi dan pergudangan. - Menjalankan usaha di bidang jasa ekstraksi. - Menjalankan usaha di bidang pertanian. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Laporan keuangan konsolidasian ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) yaitu Peraturan No. VIII. G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode 7 bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan 31 Juli 2012 (tidak diaudit) dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Sesuai PSAK No. 1 (Revisi 2009), laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode akrual (accrual basis). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, dimana dasar pengukurannya adalah konsep biaya historis (historical cost concept), kecuali untuk beberapa akun yang diukur berdasarkan penjelasan kebijakan akuntansi dari akun yang bersangkutan. 187

206 Ekshibit E/4 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan telah melakukan akuisisi PT Muncul Mekar, perusahaan asosiasi dan PT Semarang Herbal Indo Plant, perusahaan asosiasi. Transaksi tersebut dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interest method). Sesuai metode tersebut, laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 telah disajikan kembali seolah-olah PT Muncul Mekar dan PT Semarang Herbal Indo Plant telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan kembali tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Efektif untuk laporan keuangan yang tahun bukunya 1 Januari 2011: dimulai pada atau setelah tanggal a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), -dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. b., memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama suatu periode. c. PSAK No. 3 (Revisi 2010),. PSAK ini tidak mengatur entitas mana yang disyaratkan untuk menerbitkan laporan keuangan interim, seberapa sering, atau berapa lama setelah akhir suatu periode interim. Namun, pemerintah, regulator pasar modal, bursa efek seringkali mensyaratkan entitas yang efek utang atau efek ekuitasnya diperdagangkan di bursa efek untuk menerbitkan laporan keuangan interim. d. konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. e. PSAK No. 5 (Revisi 2009),, mengharuskan informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. f. PSAK No. 7 (Revisi 2010), - pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasi dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan. 188

207 Ekshibit E/5 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Efektif untuk laporan keuangan yang tahun bukunya 1 Januari 2011: (Lanjutan) dimulai pada atau setelah tanggal g. PSAK No. 8 (Revisi 2010),, bertujuan untuk menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan dan menentukan pengungkapan yang dibuat entitas tentang tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. h. akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. i. aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. PSAK tersebut mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan. j. lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. k. PSAK No. 23 (Revisi 2010),, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. PSAK tersebut mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu dan memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. l., menentukan kriteria unuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. m. PSAK No. 48 (Revisi 2009),, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. n. PSAK No. 57 (Revisi 2009),, Liabilitas Kontinjensi, dan As, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran provisi. liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. 189

208 Ekshibit E/6 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Efektif untuk laporan keuangan yang tahun bukunya 1 Januari 2011: (Lanjutan) dimulai pada atau setelah tanggal o. serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan. p. interaksi antara persyaratan dalam PSAK 3 (Revisi 2010) dengan PSAK 48 (Revisi 2010) dan beberapa aset keuangan tertentu dalam PSAK 55 (Revisi 2006), serta dampak interaksi tersebut atas laporan keuangan interim dan laporan keuangan tahunan selanjutnya. Efektif untuk laporan keuangan yang tahun bukunya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 : a. bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. b. PS luar negeri berdasarkan pada laba kena pajak dan tidak mencakup metode akuntansi untuk hibah pemerintah atau kredit pajak investasi, tetapi mencakup akuntansi untuk perbedaan temporer yang dapat ditimbulkan dari hibah tersebut atau kredit pajak investasi. c. ini termasuk kontrak untuk imbalan kontinjensi dalam kombinasi bisnis. Tujuannya adalah untuk menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. d., mensyaratkan entitas untuk menyajikan dalam laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan dampak transaksi pembayaran berbasis saham. e. mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan entitas, serta jenis dan besarnya risiko yang timbul. f. rlaku untuk semua program imbalan pasti pascakerja dan imbalan pasti kerja jangka panjang lainnya. Untuk tujuan interpretasi ini, persyaratan pendanaan minimal merupakan setiap persyaratan untuk membiayai program imbalan pasti pascakerja maupun imbalan pasti kerja jangka panjang lainnya. 190

209 Ekshibit E/7 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) PSAK baru yang berlaku efektif 1 Januari 2013 PSAK baru yang berlaku efektif 1 Januari 2013 yang telah diadopsi dan memiliki pengaruh Sejak 1 Januari 2013, Perusahaan dan Entitas Anak telah mengklasifikasikan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp ke Tambahan modal disetor sesuai dengan efektifnya PSAK 38 (Revisi 2012). b. Prinsip Konsolidasian Sebelum tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang lebih dari 50% saham hak suaranya dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan dan Entitas Anak serta apabila Perusahaan dan Entitas Anak memiliki 50% atau kurang saham berhak suara tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian. Entitas Anak dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah secara efektif beralih kepada Perusahaan dan Entitas Anak dan tidak dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan. Saldo transaksi antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan dan Entitas Anak, termasuk laba (rugi) antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan dan Entitas Anak yang belum terealisasi dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha bisnis perusahaan. Laporan keuangan konsolidasian disusun menggunakan kebijakan akuntansi untuk transaksi sejenis dan kejadian yang sama. Jika laporan keuangan suatu Entitas Anak menggunakan kebijakan akuntansi selain yang telah diterapkan di dalam laporan keuangan konsolidasian, beberapa penyesuaian dibuat untuk laporan keuangan tersebut. Kepentingan non-pengendali yang merupakan bagian pemegang saham minoritas di dalam pendapatan bersih dan ekuitas Entitas Anak yang tidak dimiliki sepenuhnya, disajikan berdasarkan persentase kepemilikan dari pemegang saham minoritas di dalam Entitas Anak. Efektif tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perusahaan dan Entitas Anak dimana Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan entitas tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. 191

210 Ekshibit E/8 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Efektif tanggal 1 Januari 2011 (Lanjutan) Kepentingan non-pengendali atas jumlah laba rugi komprehensif Entitas Anak diidentifikasi sesuai proporsinya dan disajikan sebagai bagian dari jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kepentingan non-pengendali atas aset neto Entitas Anak diidentifikasi pada tanggal kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan dengan proporsi atas perubahan ekuitas Entitas Anak dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai. Bila pengendalian berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk bagian tahun dimana pengendalian masih berlangsung. Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian dalam semua hal yang material telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak, kecuali dinyatakan lain. Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. c. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika: a) Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venture; d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan; e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan. 192

211 Ekshibit E/9 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (Lanjutan) Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. d. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing Transaksi di dalam mata uang selain Rupiah diukur dengan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak, dan dicatat pada tanggal awal pengakuan mata uang fungsional pada kurs nilai tukar yang mendekati tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan pada kurs nilai tukar pada akhir tahun pelaporan. Item-item nonmoneter yang diukur pada biaya historis di dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal transaksi. Item-item non-moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Selisih nilai tukar yang timbul dari penyelesaian item-item moneter atau pada item-item nonmoneter yang dijabarkan atau pada item-item moneter yang dijabarkan pada akhir periode pelaporan, diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 kurs tengah yang digunakan adalah sebagai berikut: 31 Juli 31 Desember 2013* 2012* 2011* 2010* 1 Dolar Amerika Serikat (USD) Dolar Singapura (SGD) Euro (EUR) Jepang Yen (JPY) *Disajikan dalam Rupiah penuh e. Aset dan Liabilitas Keuangan 1. Aset dan Liabilitas Keuangan a. Aset Keuangan Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2011), aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal, sepanjang diperbolehkan, mengevaluasi penentuan klasifikasi aset keuangan setiap akhir tahun. 193

212 Ekshibit E/10 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) a. Aset Keuangan (Lanjutan) i. Aset keuangan diukur melalui laporan laba rugi Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. ii. Pinjaman dan Piutang Pinjaman dan Piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Perusahaan dan Entitas Anak tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya dan piutang non usaha Pihak Berelasi. Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini. iii. Dimiliki hingga jatuh tempo Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity) adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan iv. Tersedia untuk dijual Kategori tersedia untuk dijual (available-for-sale) adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. Investasi penyertaan saham masuk dalam kategori ini pada tanggal 31 Juli

213 Ekshibit E/11 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) b. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan dengan biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. i. Liabilitas keuangan diukur melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari liabilitas keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. ii. Pinjaman dan utang Pinjaman dan utang adalah liabilitas keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Perusahaan dan Entitas Anak tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, pinjaman kepada pemegang saham, utang sewa pembiayaan dan pinjaman jangka panjang dan pihak ketiga. Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini. c. Pengakuan Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut. 2. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar ( ) pada tanggal pengukuran. 195

214 Ekshibit E/12 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 2. Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan) Jika tersedia, Perusahaan dan Entitas Anak mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar. Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan dan Entitas Anak menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). 3. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate method) yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. 4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut: Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan dan Entitas Anak memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. 196

215 Ekshibit E/13 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 4. Penurunan Nilai Keuangan (Lanjutan) Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini. 5. Penghentian Pengakuan Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Dalam transaksi di mana Perusahaan dan Entitas Anak secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan dan Entitas Anak tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan dan Entitas Anak tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dan Entitas Anak dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. 197

216 Ekshibit E/14 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 6. Saling Hapus Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersih yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, ada hak hukum saat ini dilaksanakan untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. 7. Instrumen Keuangan Derivatif dan Akuntansi Lindung Nilai Instrumen keuangan derivatif diakui baik sebagai aset maupun liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan dicatat pada nilai wajar. Instrumen keuangan derivatif tersebut pada awalnya diukur menggunakan nilai wajar pada tanggal dimana kontrak derivatif itu terjadi dan setelah itu diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif diakui sebagai aset keuangan jika nilai wajarnya positif sedangkan jika negatif diakui sebagai liabilitas keuangan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dalam derivatif selama tahun berjalan yang tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai dan porsi tidak efektif dari suatu lindung nilai yang efektif harus dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Nilai wajar atas kontrak swap tingkat bunga ditetapkan dengan mengacu pada nilai pasar atas instrumen sejenis. Pada saat dimulainya lindung nilai, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan penetapan dan pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas serta strategi pelaksanaan lindung nilai. Pendokumentasian tersebut meliputi identifikasi instrumen lindung nilai, item atau transaksi yang dilindung nilai, sifat dari risiko yang dilindung nilai, dan cara yang akan digunakan entitas untuk menilai efektivitas instrumen lindung nilai tersebut dalam rangka saling hapus eksposur yang berasal dari perubahan dalam nilai wajar item yang dilindung nilai atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai. Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas dan dapat dinilai secara berkelanjutan untuk menentukan bahwa lindung nilai tersebut sangat efektif diseluruh periode pelaporan keuangan sesuai dengan tujuannya. 8. Lindung Nilai atas Arus Kas Bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan sebagai lindung nilai yang efektif diakui secara langsung dalam ekuitas, sementara itu bagian yang tidak efektif atas keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 198

217 Ekshibit E/15 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 8. Lindung Nilai atas Arus Kas (Lanjutan) Jumlah yang sebelumnya telah diakui di ekuitas dipindahkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika transaksi lindung nilai tersebut mempengaruhi laporan laba rugi, misalnya pada saat pendapatan atau beban keuangan lindung nilai tersebut diakui atau pada saat prakiraan penjualan terjadi. Jika suatu item lindung nilai menimbulkan pengakuan aset non-keuangan atau liabilitas, maka jumlah yang sebelumnya telah diakui di ekuitas dipindahkan ke dalam biaya perolehan awal atas nilai tercatat aset atau liabilitas non-keuangan tersebut. f. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Sedangkan kas dan setara kas, yang dibatasi penggunaannya untuk g. Piutang dan Penyisihan Piutang Ragu-ragu Sebelum 1 Januari 2010, piutang dicatat dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Efektif 1 Januari 2010, bukti obyektif mengenai penurunan nilai ditentukan oleh Perusahaan atas piutang yang signifikan secara individual, dan untuk piutang yang tidak signifikan secara individual penentuan penurunan nilai dilakukan secara kolektif. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas piutang yang dinilai secara individual, maka Perusahaan dan Entitas Anak memasukkan piutang tersebut ke dalam kelompok piutang yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Piutang yang penurunan nilainya dinilai secara individual tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. h. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (average method). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun. 199

218 Ekshibit E/16 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) i. Aset Tetap dan Penyusutan Aset tetap dicatat dengan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai aset, jika ada. Penyusutan terhadap aset tetap dihitung dengan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut: Masa manfaat (tahun) Per tahun (%) Bangunan 20 5 Mesin ,5-25 Peralatan ,5-25 Kendaraan ,5-25 Inventaris kantor ,5-25 Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya, beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode tahun berjalan. j. Aset dalam Pembangunan pengembangan selesai. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun bangunan ketika pembangunan atau renovasi selesai. Penyusutan dibebankan pada saat bangunan digunakan. k. Liabilitas Imbalan Kerja Imbalan pensiun Perusahaan dan Entitas Anak memiliki program pensiun imbalan pasti. Program pensiun imbalan pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi. Perusahaan dan Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti yang mencakup seluruh karyawan tersebut yang memiliki hak atas imbalan pensiun sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan Dana Pensiun Sido Muncul. Program tersebut didanai melalui pembayaran kepada dana pensiun tersebut. 200

219 Ekshibit E/17 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) k. Liabilitas Imbalan Kerja (Lanjutan) Perusahaan dan Entitas Anak diharuskan menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 imbalan pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan lebih tinggi daripada jumlah imbalan berdasarkan program pensiun Perusahaan dan Entitas Anak, selisih tersebut disajikan sebagai imbalan pasca-kerja lainnya dan dihitung dengan cara yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun. Liabilitas imbalan pensiun yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian interim adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas estimasian menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo liabilitas pensiun yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan. Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi konsolidasian, kecuali biaya jasa lalu yang baru akan menjadi hak (vested) setelah karyawan yang bersangkutan tetap bekerja selama jangka waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting tersebut. Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). 201

220 Ekshibit E/18 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) m. Perpajakan Pajak Kini Aset dan atau liabilitas pajak kini terdiri dari liabilitas kepada, atau klaim dari Kantor Pelayanan Pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan aset dan atau liabilitas pajak dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak konsolidasian periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pajak Tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai ulang pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan diakui sejauh yang telah menjadi kemungkinan penghasilan kena pajak di masa depan bahwa akan memungkinkan aset pajak tangguhan untuk dipulihkan. Jumlah aset atau liabilitas yang ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat liabilitas pajak tangguhan/ (aset) yang telah diselesaikan/ (dipulihkan). Aset dan liabilitas pajak tangguhan disaling hapus apabila Perusahaan dan Entitas Anak memiliki hak legal yang dapat dipaksakan untuk men-saling hapus aset dan liabilitas pajak kini. n. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. 202

221 Ekshibit E/19 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) n. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (Lanjutan) Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) harus dicatat sesuai dengan nilai tercatat seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interest method). Unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Sebelum 1 Januari 2013, Selisih antara harga pengalihan dengan nilai tercatat setiap sebagai unsur ekuitas. Sehubungan dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012), efektif 1 Januari 2013, selisih antara harga pengalihan dengan nilai tercatat setiap transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali o. Penurunan Nilai Aset Sehubungan dengan PSAK No. 48 (Rev posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Entitas Anak mengkaji kemungkinan adanya indikasi penurunan nilai aset atau tidak. Jumlah aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud yang dapat diperoleh kembali dievaluasi pada saat kejadiankejadian atau perubahan-perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset melebihi jumlah yang dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode tahun berjalan. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual bersih dengan nilai pakai suatu aset. p. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan q. Informasi Segmen Informasi segmen disajikan menurut pengelompokkan (segmen) jenis produk sebagai bentuk pelaporan segmen primer, dan segmen jenis daerah pelayanan sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder. 203

222 Ekshibit E/20 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) r. Aset Tak Berwujud Sejak 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak telah mengadopsi PSAK No.19 (Revisi ektif untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 dan diterapkan secara prospektif. Aset tak berwujud terdiri dari aset tak berwujud yang berasal dari akuisisi Entitas Anak. Aset tak berwujud diakui jika Perusahaan dan Entitas Anak kemungkinan besar akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tak berwujud tersebut dan biaya aset tersebut dapat diukur dengan andal. Aset tak berwujud dicatat berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai, jika ada. Aset tak berwujud diamortisasi berdasarkan estimasi masa manfaat. Perusahaan dan Entitas Anak harus mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tak berwujud. Apabila nilai tercatat aset tak berwujud melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tercatat aset tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. Aset tak berwujud, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat aset tak berwujud yaitu 10 (sepuluh) tahun. s. S e w a Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 30 (R tanggal 1 Januari Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa, atau perjanjian yang mengandung sewa, didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Dalam sewa pembiayaan, dari sudut pandang Perusahaan dan Entitas Anak sebagai lessee, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan, atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Beban keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset sewaan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak dengan dasar sewa pembiayaan disusutkan konsisten dengan metode yang sama yang digunakan untuk aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan secara penuh dalam jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat aset sewaan, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. 204

223 Ekshibit E/21 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) s. S e w a (Lanjutan) Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight line basis) selama masa sewa. t. Investasi Pada Entitas Asosiasi Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PS tasi pada Entitas i ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri, efektif tanggal 1 Januari Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan Entitas Anak memiliki paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% hak suara, atau dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan. Entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dengan menggunakan metode ini, bagian Perusahaan dan Entitas Anak atas laba rugi entitas asosiasi setelah perolehan diakui dalam laba rugi, dan bagian Perusahaan dan Entitas Anak atas pendapatan komprehensif lainnya setelah tanggal perolehan diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya. Perubahan dan penerimaan distribusi dividen dari entitas asosiasi setelah tanggal perolehan disesuaikan terhadap nilai tercatat investasi. Jika bagian Perusahaan dan Entitas Anak atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tidak lancar tanpa jaminan, maka Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut, kecuali Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran atau telah melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Perusahaan atau Entitas Anak dengan entitas asosiasi dieliminasi sampai sebatas kepemilikan Perusahaan dalam entitas asosiasi; kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali apabila terdapat bukti bahwa dalam transaksi tersebut telah terjadi penurunan atas nilai aset yang ditransfer. Investasi pada entitas asosiasi dihentikan pengakuannya apabila Perusahaan dan Entitas Anak tidak lagi memiliki pengaruh signifikan. Perusahaan dan entitas aosiasi mengukur investasi yang tersisa sebesar nilai wajar. Selisih antara jumlah tercatat investasi yang tersisa pada tanggal hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajarnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pelepasan sebagian atau dilusi yang timbul pada entitas asosiasi dimana pengaruh signifikan masih dipertahankan diakui dalam laba rugi dan hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 205

224 Ekshibit E/22 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN ESTIMASI PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN Penyusunan laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: 1. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan. PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2e. 2. Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang usaha. 3. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. 206

225 Ekshibit E/23 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN ESTIMASI (Lanjutan) PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 4. Pensiun dan Imbalan Kerja Penentuan liabilitas dan beban pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan pasca kerja Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 2.056, Rp 8.664, Rp dan Rp Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4-20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset tetap, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp , Rp , Rp dan Rp Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. 207

226 Ekshibit E/24 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) K a s Rupiah B a n k Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Kospin Jasa Hongkong Shanghai Bank Corporation Sub jumlah Bank Dolar Amerika Serikat PT Bank Mega Tbk (31 Jul 2013: USD ; 31 Des 2012: USD ; 31 Des 2011: USD ; 31 Des 2010: USD ) PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (31 Jul 2013: USD ; 31 Des 2012: USD ; 31 Des 2011: USD ; 31 Des 2010: USD ) PT Bank Permata Tbk (31 Jul 2013: USD ) PT Bank Central Asia Tbk (31 Jul 2013: USD ) Sub jumlah

227 Ekshibit E/25 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Deposito Berjangka Rupiah PT Bank BPR Anugerah Harta Kaliwungu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Pundi PT Bank Panin Tbk PT BTPN PT Bank Permata Tbk Sub jumlah Jumlah Kas dan Setara Kas Tingkat suku bunga per tahun untuk kas di bank dan deposito berjangka memiliki kisaran sebagai berikut: 31 Juli Desember Kas di bank: Rupiah - Tingkat bunga per tahun 2,75% 2,75% 3,50% 3,25% Dollar Amerika Serikat - Tingkat bunga per tahun 0,25% 0,25% 0,25% 0,25% Deposito berjangka: Rupiah - Tingkat bunga per tahun 8% - 9% 8% - 9% 8% - 9% 8% - 9% 209

228 Ekshibit E/26 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA Pihak ketiga: 31 Desember (Disajikan kembali, lihat (Disajikan kembali, lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) PT Muncul Anugerah Sakti PT Surya Sinar Berlian PT Mulia Utama Mandiri PT Mas Asih PT Bintang Mega Mandiri CV Dadi Maju PT Air Hidup Anugerah Abadi PT Reski Laifasto PT Lampung Mas Inti Sejahtera PT Yogya Abadi Perkasa CV Muncul Anugerah Jaya PT Cahaya Bhakti Karya Serasi CV Muncul Anugerah Sejahtera M. Hidayat Suwardi UD Sido Makmur UD Berkah Toba Jaya CV Sindang Laya UD Surya Mandiri CV Lestari Mandiri Jaya PT Bintang Jaya Niaga UD Nusa Artha Damai PT Pelita Nusa Raya PT Anugrah Sukses Mandiri UD Cilacap Mandiri Makmur PT Tata Andika Guna PT Tata Buana Niaga Slamet Susanto Buntaran Tanaya UD Beto Jaya UD Mekar Lestari PT Muncul Anugerah Sejahtera CV Surya Timur UD Buana Jaya ( Jaya Bin Halim) UD Cikarang Dipindahkan

229 Ekshibit E/27 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Pihak ketiga (Lanjutan) 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Pindahan UD Mekar Sejahtera Samsul Maarief UD Sumber Rejeki CV Setia Mulia PT Gading Lestari Pharma PT Tri Havian Sejahtera PT Megasari Utama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (3.489) (4.927) (4.927) (4.927) Sub jumlah Pihak berelasi PT Muncul Armada Raya PT Hotel Candi Baru Sub jumlah Piutang Usaha-Bersih Piutang usaha didenominasi dalam mata uang sebagai berikut : Pihak ketiga: (Disajikan kembali, lihat (Disajikan kembali, lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Rupiah (IDR) Dolar Amerika Serikat (USD) Dikurangi: Cadangan kerugian 31 Desember penurunan nilai (3.489) (4.927) (4.927) (4.927) J u m l a h

230 Ekshibit E/28 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Umur piutang usaha sejak tanggal faktur memiliki rincian sebagai berikut: 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Piutang Usaha: Lancar hari hari hari Lebih dari 90 hari Sub jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (3.489) (4.927) (4.927) (4.927) Piutang Usaha - Bersih Rata-rata periode kredit/tahun atas penjualan barang dan jasa untuk seluruh bisnis Perusahaan dan Entitas Anak tidak lebih dari 30 hari. Kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitur mengalami pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan wanprestasi atau tunggakan pembayaran dipertimbangkan sebagai indikasi penurunan nilai dan penyisihan penurunan nilai dibuat berdasarkan jumlah yang tidak dapat terpulihkan yang ditentukan dari pengalaman masa lalu. Karena jatuh temponya yang pendek, nilai tercatat piutang usaha kurang lebih sama dengan nilai wajarnya. Penyisihan yang dibentuk oleh Perusahaan dan Entitas Anak memiliki mutasi sebagai berikut: 31 Desember (Disajikan kembali, lihat (Disajikan kembali, lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Saldo awal Penambahan Penghapusan (2.793) Saldo akhir

231 Ekshibit E/29 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Penghapusan cadangan nilai piutang usaha sebesar Rp juta adalah hasil review umur piutang usaha yang lebih dari 1 tahun, dimana terdapat pelunasan piutang dari pelanggan yang sudah dicadangkan sebagai cadangan kerugian penurunan nilai. Berdasarkan pengalaman masa lalu, manajemen berkeyakinan bahwa provisi atas penyisihan piutang tak tertagih adalah cukup dan telah memadai untuk menutup kerugian atas piutang usaha yang tidak tertagih karena tidak ada perubahan yang signifikan terhadap kualitas kredit dan hampir seluruh saldo piutang dapat dipulihkan. Lihat Catatan 25 untuk informasi mengenai pihak berelasi dan Catatan 38 mengenai manajemen risiko untuk pengungkapan tambahan yang diharuskan oleh PSAK No. 60. Pada tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, tidak ada piutang usaha milik Perusahaan dan Entitas Anak yang dijadikan sebagai jaminan. 6. PIUTANG LAIN-LAIN 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Pihak Ketiga Karyawan Lain-lain Sub jumlah Pihak berelasi Pemegang saham Desy Sulistyo Hidayat Irwan Hidayat Sofyan Hidayat Johan Hidayat Sandra Linata Hidajat David Hidayat Dipindahkan

232 Ekshibit E/30 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Pindahan PT Hotel Candi baru PT Daya Cipta Tiara PT Gasindo PT Sido Muncul Pupuk Nusantara PT Muncul Putra Offset Sub jumlah J u m l a h Dalam saldo piutang karyawan per 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 tidak terdapat karyawan yang termasuk dalam manajemen kunci. Aset keuangan lancar lainnya terkait dengan kegiatan operasi, tidak mengikat dan rata-rata akan dilunasi dalam jangka waktu 1 tahun. 7. PERSEDIAAN 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Persediaan barang jadi Persediaan barang dalam proses Persediaan bahan baku dan pembungkus Persediaan bahan bakar Persediaan alkohol J u m l a h

233 Ekshibit E/31 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PERSEDIAAN (Lanjutan) Tidak terdapat penyisihan atas barang usang yang dibentuk pada tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh persediaan dapat terjual pada tingkat harga wajar dan/atau digunakan sesuai dengan periode peruntukannya. Pada tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, persediaan berupa bahan baku dan bahan pembantu telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, dan risiko lainnya (all risk), dengan nilai pertanggungan asuransi masing-masing untuk persediaan adalah Rp , Rp , Rp dan Rp untuk persediaan bahan baku dan barang jadi. Pada tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, tidak ada persediaan milik Perusahaan dan Entitas Anak yang digunakan sebagai jaminan. 8. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA a. Uang muka 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Aset Lancar Uang muka pembelian bahan baku Uang muka pembelian pembungkus Uang muka iklan Uang muka pembelian aset Uang muka pengiriman Uang muka asuransi Lain-lain Sub jumlah Aset Tidak Lancar Uang muka pembelian aset tetap J u m l a h Uang muka pembelian mesin merupakan uang muka pembelian mesin yang dibayarkan kepada PT Alam Tehnik Semesta, PT Jonan Automatic Machine, Pampac Machines Put Ltd, PT Aweco Indosteel, PT Mastevi, PT SPX Flow Technology, PT Imas Asri Mulia dan E&E Verfahrenstechnik. 215

234 Ekshibit E/32 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA (Lanjutan) a. Uang muka (Lanjutan) Tabel di bawah ini menggambarkan jumlah uang muka pembelian aset tetap menurut mata uang asing: 31 Desember (Disajikan kembali, lihat (Disajikan kembali, lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Dolar Singapura J u m l a h b. Beban dibayar di muka 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Asuransi dibayar di muka Sewa dibayar di muka Lain-lain J u m l a h INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 31 Juli 2013 Penambahan/ Nilai Nilai tercatat (pelepasan) Bagian laba tercatat awal tahun penyertaan bersih akhir tahun PT Hotel Candi Baru ( )

235 Ekshibit E/33 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan) 31 Desember 2012 Penambahan/ Nilai Nilai tercatat (pelepasan) Bagian laba tercatat awal tahun penyertaan bersih akhir tahun PT Hotel Candi Baru Desember 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 2a, n, 45) Penambahan/ Nilai Nilai tercatat (pelepasan) Bagian laba tercatat awal tahun penyertaan bersih akhir tahun PT Hotel Candi Baru Ringkasan laporan keuangan entitas asosiasi per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Domisili Jumlah Jumlah Laba Persentase aset liabilitas Pendapatan bersih kepemilikan PT Hotel Candi Baru Indonesia % 31 Desember 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 2a, n, 45) Domisili Jumlah Jumlah Laba Persentase aset liabilitas Pendapatan bersih kepemilikan PT Hotel Candi Baru Indonesia % PT Hotel Candi Baru Berdasarkan akta Notaris No. 29 tanggal 24 Maret 2011 yang dibuat dihadapan Subyanto Putro, S.H., M.Kn. Notaris di Semarang, Perusahaan melakukan pembelian lembar saham dengan nilai Rp (dalam rupiah penuh) per lembar sehingga mewakili kepemilikan 50% kepemilikan dengan biaya perolehan sebesar Rp PT Hotel Candi Baru, entitas asosiasi bergerak di bidang perhotelan yang meliputi jasa penginapan dengan penyediaan kamar menginap, tempat pelayanan makan dan minum, pelayanan pencucian/binatu, penyediaan ruangan tempat kegiatan, penyediaan sarana olahraga, penyediaan tempat pelayanan kebugaran dan pelayanan lain yang diperlukan bagi penyelenggaran kegiatan usaha hotel serta menjalankan usaha lainnya di bidang perhotelan. PT Hotel Candi Baru berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Sesuai akta No. 11 tanggal 15 Februari 2013 yang dibuat dihadapan Dewikusuma S.H., Notaris di Semarang, Perusahaan telah melepaskan kepemilikan saham di PT Hotel Candi Baru kepada Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Linata Hidajat, David Hidayat sebesar Rp Kerugian pelepasan investasi tersebut sebesar Rp 903 dibukukan dalam bagian beban diluar operasi lainnya. 217

236 Ekshibit E/34 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. INVESTASI a. Universal Ventures Fund, SCC 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Universal Ventures Fund, SCC Perusahaan dan Entitas Anak memiliki dana yang belum ditentukan tujuan penggunaannya secara khusus. Dana tersebut direncanakan akan digunakan untuk pengembangan usaha pada masa yang akan datang dengan tetap memperhatikan tingkat pengembalian yang diharapkan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham. Agar dana tersebut dapat memiliki pengembalian di atas tingkat bunga deposito, maka Perusahaan melakukan penempatan dana berupa investasi di Universal Ventures Fund, SCC. Berdasarkan pendapat Perusahaan dan Entitas Anak secara historis, Universal Ventures Funds SCC dapat memberikan imbal hasil yang mencukupi bagi Perusahaan dan Entitas Anak, hal ini didorong oleh komposisi investasi pada emerging market dari Universal Ventures Fund SCC. Nominal investasi pada Universal Ventures Funds SCC sebesar Rp atau setara dengan USD (nilai penuh) yang dimiliki oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Muncul Mekar dan PT Semarang Herbal Indo Plant masing-masing sebesar Rp atau setara dengan USD (nilai penuh), Rp atau setara dengan USD (nilai penuh) dan Rp atau setara dengan USD (nilai penuh) setelah dikurangi dengan biaya manajemen sebesar 0,2% (Catatan 36). Investasi tersebut dikategorikan sebagai investasi yang tersedia untuk dijual (available-for-sale). Investasi ini memiliki risiko fluktuasi tingkat pengembalian yang bergantung pada kondisi nilai pasar dari efek tersebut pada tanggal pencairan dana. Untuk mengantisipasi hal ini, Perusahaan melakukan pengawasan dengan memonitor informasi mengenai nilai pasar investasi tersebut berdasarkan laporan berkala yang diperoleh dari Universal Ventures Fund SCC. Pada tanggal posisi keuangan, nilai aktiva bersih yang dimiliki oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Muncul Mekar dan PT Semarang Herbal Indo Plant pada Universal Ventures Funds SCC masing-masing sebesar USD , USD dan USD Perbedaan antara nilai nominal investasi dengan nilai aktiva bersih sebesar Rp dibukukan dalam pendapatan komprehensif lainnya. Perusahaan dan Entitas Anak berencana akan mencairkan investasi tersebut dalam waktu dekat atau selambat-lambatnya pada 30 Juni 2014 (Catatan 46). b. PT Sido Muncul Pupuk Nusantara Perusahaan memiliki penyertaan saham di PT Sido Muncul Pupuk Nusantara, pihak berelasi sebesar Rp (dalam rupiah penuh) atau setara dengan 10% modal disetor pada tanggal 31 Juli Investasi tersebut dikategorikan sebagai investasi yang tersedia untuk dijual (available-for-sale). 218

237 Ekshibit E/35 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Deposito Berjangka PT Bank Central Asia Tbk (31 Desember 2010: Yen) J u m l a h Kas yang dibatasi penggunaannya terkait dengan pembukaan LC atas pembelian mesin pembungkus dan kemasan ke Topack Ltd. Suku bunga dari deposito berjangka atas kas yang dibatasi penggunaannya berkisar antara 8% per tahun pada tanggal 31 Desember ASET TETAP 31 Juli 2013 Saldo Awal Reklasifikasi/ Saldo Akhir Penambahan Pengurangan 1 Jan 2013 Koreksi 31 Juli 2013 Pemilikan Langsung Harga Perolehan T a n a h Bangunan M e s i n Peralatan Kendaraan Inventaris kantor Sub jumlah Aset tetap dalam pembangunan Bangunan Mesin dan peralatan Sub jumlah Jumlah Harga Perolehan

238 Ekshibit E/36 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Juli 2013 Saldo Awal Reklasifikasi/ Saldo Akhir Penambahan Pengurangan 1 Jan 2013 Koreksi 31 Juli 2013 Akumulasi Penyusutan Harga Perolehan Bangunan Mesin Peralatan Kendaraan Inventaris kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Desember 2012 Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi/ Saldo akhir 1 Jan 2012 Koreksi 31 Des 2012 Pemilikan Langsung Harga Perolehan T a n a h Bangunan M e s i n Peralatan Kendaraan Inventaris kantor Sub jumlah Sewa Pembiayaan Kendaraan (964) - Aset tetap dalam pembangunan Bangunan (28.324) Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Harga Perolehan Bangunan M e s i n Peralatan Kendaraan Inventaris kantor Sewa Pembiayaan Kendaraan (122) - Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

239 Ekshibit E/37 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali, lihat Catatan 2a, n, 44) Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi/ Saldo akhir 1 Jan 2011 Koreksi 31 Des 2011 Pemilikan Langsung Harga Perolehan T a n a h Bangunan M e s i n Peralatan Kendaraan Inventaris kantor Sub jumlah Sewa Pembiayaan Kendaraan Aset tetap dalam pembangunan Bangunan (2.247) Mesin (37.308) - Sub jumlah (39.555) Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Harga Perolehan Bangunan Mesin Peralatan Kendaraan Inventaris kantor Sewa Pembiayaan Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Desember 2010 (Disajikan Kembali, lihat Catatan 2a, n, 44) Saldo awal Reklasifikasi/ Saldo akhir Penambahan Pengurangan 1 Jan 2010 Koreksi 31 Des 2010 Pemilikan Langsung Harga Perolehan T a n a h Bangunan M e s i n Peralatan Kendaraan Inventaris kantor Sub jumlah

240 Ekshibit E/38 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2010 (Disajikan Kembali, lihat Catatan 2a, n, 44) Saldo awal Reklasifikasi/ Saldo akhir Penambahan Pengurangan 1 Jan 2010 Koreksi 31 Des 2010 Harga Perolehan (Lanjutan) Sewa Pembiayaan Kendaraan Aset tetap dalam pembangunan Bangunan (6.480) M e s i n Sub jumlah (6.480) Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Harga Perolehan Bangunan Mesin Peralatan Kendaraan Sewa Pembiayaan Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Beban penyusutan aset tetap untuk periode 7 bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan 2012 (tidak di audit) serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dialokasikan pada: 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Beban pokok penjualan (Catatan 28) Beban pemasaran dan penjualan (Catatan 30) Beban umum dan administrasi (Catatan 31) J u m l a h

241 Ekshibit E/39 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (Lanjutan) Laba atas penjualan aset tetap pada periode 7 bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan 2012 (tidak di audit) serta tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : 31 Juli 31 Desember (Disajikan kembali, (Disajikan kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Harga jual Nilai buku aset yang dijual (24.411) - (538) (1.811) (719) Laba aset tetap Pada 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, seluruh aset tetap telah diasuransikan terhadap kebakaran, pencurian dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp , Rp , Rp dan Rp Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang dipertanggungkan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan atas keadaan yang menunjukan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan Per 31 Juli 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki 29 bidang tanah seluas m 2, per 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki 11 bidang tanah seluas m 2. Seluruh tanah tersebut adalah atas nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dan Entitas Anak. Pada 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, aset tetap dijaminkan ke PT Bank Ekonomi Raharja Tbk, PT Bank Central Asia berupa : tanah, bangunan, dan mesin (Catatan 14). Pada tahun 2013 Perusahaan dan Entitas Anak melakukan peninjauan kembali atas masa manfaat aset tetap, dan tidak ada perubahan masa manfaat untuk aset tetap yang perlu dilakukan. 223

242 Ekshibit E/40 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (Lanjutan) Penilaian atas aset tetap PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Aset tetap telah dinilai oleh KJPP Benedictus Darmapuspita dan Rekan melalui laporan Ringkas Hasil Penilaian File No. BDR /A1-A4, B1-B4.C tanggal 19 September Rincian laporan ringkas hasil penilaian adalah sebagai berikut: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Properti Biaya Pengganti, Baru Nilai Pasar Tanah Bangunan dan sarana pelengkap Mesin dan peralatan Alat berat Kendaraan bermotor dan pendukung J u m l a h PT Muncul Mekar Properti Biaya Pengganti, Baru Nilai Pasar Tanah, bangunan dan sarana pelengkap Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor J u m l a h PT Semarang Herbal Indo Plant Properti Biaya Pengganti, Baru Nilai Pasar Bangunan Mesin dan peralatan J u m l a h

243 Ekshibit E/41 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Aset tak berwujud - Bersih Lain-lain J u m l a h Aset tak berwujud tersebut adalah berupa perangkat lunak (software) yang dimiliki oleh Entitas Anak PT Muncul Mekar. 31 Juli 2013 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Nilai perolehan Akumulasi amortisasi Jumlah Tercatat Desember 2012 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Nilai perolehan Akumulasi amortisasi Jumlah Tercatat Desember 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 2a, n, 44) Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Nilai perolehan Akumulasi amortisasi Jumlah Tercatat Desember 2010 (Disajikan kembali, lihat Catatan 2a, n, 44) Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Nilai perolehan Akumulasi amortisasi Jumlah Tercatat

244 Ekshibit E/42 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN (Lanjutan) Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai wajar aset tidak lancar lain-lain dengan jumlah tercatatnya. Beban amortisasi atas aset tidak berwujud untuk periode 7 bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 41, Rp 61, Rp 54, dan Rp 9 dibebankan kepada beban umum dan administrasi. 14. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Disajikan kembali, lihat (Disajikan kembali, lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) PT Bank Central Asia Tbk Pinjaman time loan revolving Pinjaman rekening koran PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Pinjaman rekening koran J u m l a h PT Bank Central Asia Tbk 31 Desember Pada tanggal 28 September 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk seperti yang dinyatakan dalam Perjanjian Kredit No 616/353/KRD/SMG/10 dan Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 16 November 2007, dimana kedua perjanjian tersebut kemudian digabungkan dan dinyatakan kembali melalui akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Atas Perjanjian Kredit No. 150 tanggal 16 Maret 2012 yang telah diubah melalui Perubahan Perjanjian Kredit No. 138 tanggal 21 Desember 2012 dan No. 86 tanggal 18 Januari Fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari: a. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan batas maksimum Rp yang berlaku sampai dengan 16 November 2013 dengan tingkat bunga 8,5% per tahun. b. Fasilitas Omnibus Letter of Credit (L/C), yang terdiri dari Sight L/C dan Usance L/C dengan batas maksimum Rp yang berlaku sampai dengan 16 November 2013 dengan Komisi L/C 0,2% p.a dihitung dari nilai L/C yang diterbitkan dan Komisi Akseptasi sebesar 0,6% p.a. c. Fasilitas Time Loan Revolving dengan batas maksimum Rp yang berlaku sampai dengan 21 Desember 2013 dengan tingkat bunga 8,5% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012, maksimum fasilitas Time Loan Revolving telah ditarik seluruhnya dan masih menjadi saldo terhutang. 226

245 Ekshibit E/43 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (Lanjutan) Jaminan untuk fasilitas kredit tersebut meliputi antara lain: 1. Tiga bidang tanah di Jalan Raya Kaligawe KM 3, Semarang, Jawa Tengah yang terdaftar atas nama Desy Sulistio Hidayat, Irwan Hidayat, Jonatha Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Linata Hidajat dan Rudy (David) Hidayat. 2. Sebidang tanah di Jalan Cipete Raya No. 81, Jakarta Selatan, DKI Jakarta yang terdaftar atas nama Irwan Hidayat. 3. Sebidang tanah di Jalan Cipete Raya No. 78, Jakarta Selatan, DKI Jakarta yang terdaftar atas nama Nyonya Desy Sulistio Hidayat. 4. Sebidang tanah di Jalan Pratama Desa Benoa, Kuta, Badung, Bali yang terdaftar atas nama PT Hotel Candi Baru. 5. Sebidang tanah di Kelurahan Bergas Kidul, Semarang yang terdafar atas nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. 6. Lima bidang tanah di Muktiharjo, Semarang yang terdaftar atas nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. 7. Lima belas bidang tanah di Kelurahan Diwak dan Kelurahan Bergas Kidul, Semarang yang terdaftar atas nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. 8. Sebidang tanah di Kelurahan Bergas Kidul, Semarang yang terdaftar atas nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. 9. Mesin-mesin berikut peralatan dan perlengkapannya di Kelurahan Ngempon, Bergas Kidul, Semarang. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham (jika kondisi keuangan Perusahaan tidak memenuhi financial covenant yang ditetapkan). Ketentuan ini tidak lagi berlaku apabila Perusahaan telah Go Public. Pada tanggal 31 Juli 2013, atas Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan batas maksimum Rp , saldo Fasilitas Kredit yang belum digunakan adalah sebesar Rp Fasilitas Kredit ini dikenakan tingkat bunga 8,5% per tahun dibayarkan setiap bulan pada tanggal 1 dan akan jatuh tempo pada tanggal 16 November Pada tanggal 31 Juli 2013, atas Fasilitas Time Loan Revolving dengan batas maksimum Rp , Perusahaan telah melakukan penarikan sebesar Rp Fasilitas Kredit ini akan dibayarkan selambat-lambatnya tanggal 19 Desember 2013 dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Desember Pada tanggal 31 Juli 2013, Perusahaan belum menggunakan Fasilitas Omnibus Letter of Credit (L/C), yang terdiri dari Sight L/C dan Usance L/C dengan batas maksimum Rp Fasilitas Omnibus L/C akan jatuh tempo pada tanggal 16 November

246 Ekshibit E/44 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (Lanjutan) Hal-Hal Yang Wajib Dilaksanakan Debitur Pinjaman tersebut di atas wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Seluruh fasilitas kredit Debitur joint borrower, cross default dan cross collateral dengan seluruh fasilitas PT Hotel Candi Baru dan ketentuan ini dapat dicabut setelah seluruh fasilitas PT Hotel Candi Baru telah dilunasi; b. Transaksi pembelian saham PT Muncul Mekar dan PT Semarang Herbal Indo Plant; serta peningkatan modal disetor atas nama Debitur sebesar minimal Rp harus tercermin pada Laporan Keuangan Audit Debitur Tahun 2012; c. Minimal 99% saham PT Muncul Mekar dan PT Semarang Herbal Indo Plant harus dimiliki oleh Debitur; d. Debitur wajib mempertahankan kepemilikan saham mayoritas oleh Keluarga Hidayat, minimal sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) baik secara langsung maupun tidak langsung; e. Sebagian besar aktivitas keuangan Debitur wajib dipusatkan di BCA; f. Debitur wajib mensubordinasikan pinjaman pemegang saham/afiliasi (baik yang ada saat ini maupun masa yang akan datang) terhadap pinjaman di BCA; g. Debitur wajib mengasuransikan agunan pada maskapai asuransi yang dapat diterima oleh BCA secara minimal property all risk termasuk force majeure dengan Bankers Clause BCA; h. Wajib menjaga financial covenant pada laporan keuangan triwulanan Debitur, sebagai berikut: Current Ratio minimal 1.5x (Definisi Aktiva Lancar dan Hutang Lancar sesuai dengan LK Audit); Debt/Equity Ratio Maks 2x; EBITDA (Interest + Installment) min. 2.5x; Wajib menyerahkan: i. Laporan Keuangan Konsolidasian periode Tahun 2010 dan 2011 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Independen yang dapat diterima BCA selambat-lambatnya tanggal 31 Maret 2013; ii. Laporan Keuangan Audit Tahun 2012 dan seterusnya (versi parent only dan konsolidasi) paling lambat 180 (seratus delapan puluh) hari kalender setelah tanggal tutup buku; iii. Laporan Keuangan internal triwulanan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal periode pelaporan; iv. Laporan penilaian agunan yang dibuat oleh Appraiser Independen yang dapat diterima BCA minimal 2 tahun sekali. 228

247 Ekshibit E/45 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (Lanjutan) Hal-Hal Yang Tidak Boleh Dilaksanakan Debitur: a. Memperoleh tambahan pinjaman dari bank atau Lembaga Keuangan lainnya serta mengikatkan diri sebagai penanggung / penjamin dalam bentuk dan dengan nama apapun; b. Menjual, melepaskan atau mengagunkan harta tidak bergerak utama atau harta kekayaan utama yang digunakan untuk menjalankan usahanya; c. Mengalihkan seluruh paten merek, goodwill yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung; d. Melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham (klausul ini tidak berlaku lagi jika Debitur sudah melakukan IPO); e. Meminjamkan uang kepada pihak lain (diluar group usaha); kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; f. Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak termasuk tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya dengan cara yang berbeda atau diluar praktek dan kebiasaan yang ada; g. Melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; h. Melakukan peleburan, pemisahan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran; i. Mengubah status kelembagaan dan anggaran dasar. Perusahaan telah memenuhi seluruh financial covenant pada laporan keuangan konsolidasian per 31 Juli Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK), No /GBK/2013 tanggal 30 Januari 2013 yang dikeluarkan oleh PT Bank Central Asia Tbk, menerangkan bahwa ketentuan mengenai perubahan status kelembagaan menjadi Perusahaan Terbuka telah disetujui dan menghapus ketentuan mengenai pembatasan pembagian dividen. PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Berdasarkan akta Notaris Nyonya Angelique Tedjajuwana, S.H., No. 31 tanggal 19 Februari 1997, Perusahaan memperoleh pinjaman bank jangka pendek dari PT Bank Ekonomi Raharja Tbk berupa fasilitas Pinjaman Aksep. Perjanjian tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Perjanjian Pengubahan Pengakuan Hutang No. 3 tanggal 1 September 2004 oleh Notaris S.Y. Judiastuti, S.H., dan diubah dengan surat perubahan perjanjian Perpanjangan Kredit dari PT Bank Ekonomi Raharja Tbk, Nomor : /PRK-PA tanggal 19 Februari 2009, fasilitas Pinjaman Aksep (PA) dengan plafon Rp dan fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) Rp 500 jangka waktu fasilitas kredit tanggal 19 Februari 2009 sampai dengan 19 Februari Atas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 9,75% per tahun. 229

248 Ekshibit E/46 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG USAHA Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian bahan baku dari beberapa pemasok lokal dan luar negeri, pembelanjaan barang, jasa iklan dan promosi, serta jasa lainnya. a. Rincian utang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut: 31 Desember (Disajikan kembali, lihat (Disajikan kembali, lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Pihak ketiga PT DNP Indonesia PT Indesso Niagatama PT Hokiwan Farma PT Nutrasweet Indonesia PT Artha Manis Abadi Bejo Iskandar (Ody Karya) Naturoz PT Mane Indonesia PT Dian Cipta Perkasa PT Menjangan Sakti PT Ekacitta Dian Perkasa Rachmad PT Karsavicta Satya Yanuar Susanto CV Bhakti Pratama Samudra Montaz Grand Multi Chemical Signa Husada CV Sukses Makmur L i l i CV Tani Kawan Lama PT Nusa Indah CV Surya Kencana Mitra Kimia Guna Serasi Dipindahkan

249 Ekshibit E/47 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG USAHA (Lanjutan) a. Rincian utang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut (Lanjutan) : 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Pindahan PT Madu Sumbawa Alami Indolakto PT Halim Sakti Pratama Damai Rukun Bersama Hendriyanto PT Lautan Luas PT Brenntag Armananta Eka Putra Pancaran Niaga CV Sido Mulyo Agus Kristanto PT Pajasama Sakti Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) Pihak berelasi PT Muncul Putra Offset (Catatan 25) J u m l a h Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dan Entitas Anak dengan pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 2e dan 25. Utang usaha tidak dijaminkan, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran antara 1 hari sampai dengan 60 hari. 231

250 Ekshibit E/48 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG USAHA (Lanjutan) Utang usaha didenominasi dalam mata uang sebagai berikut: 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang UTANG LAIN-LAIN 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Pihak Ketiga Jaminan penjualan Armananta Eka Putra Bonus outlet Jamsostek E & E Verfahrenstechnik GmbH Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) Sub jumlah Pihak Berelasi Pemegang saham Dessy Sulistio Hidayat Irwan Hidayat Johan Hidayat Sofyan Hidayat Sandra Linata Hidajat David Hidayat PT Muncul Armada Raya Sub jumlah J u m l a h

251 Ekshibit E/49 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. UTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Utang kepada pihak berelasi adalah dalam rangka transaksi bisnis yang wajar (arm s length) dan tidak ada pengenaan bunga. Pemegang saham Terutama merupakan utang kepada David Hidayat (pemegang saham) sehubungan dengan pembelian bangunan sebesar Rp pada tahun Merupakan utang royalti kepada para pemegang saham masing-masing sebesar Rp dan Rp pada 31 Juli 2013 dan 31 Desember PT Muncul Armada Raya Merupakan utang MM yang timbul sehubungan dengan penggunaan jasa angkutan. 17. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 28A Sub jumlah Entitas anak Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan 28A (Catatan 17d) Sub jumlah Jumlah Konsolidasian

252 Ekshibit E/50 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Utang pajak Pajak Penghasilan Badan Pajak Penghasilan Badan Konsolidasi 31 Desember (Disajikan kembali, lihat (Disajikan kembali, lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Pasal Pasal J u m l a h Pajak Penghasilan Badan Perusahaan PPh Pasal PPh Pasal Juli Desember Desember Desember Desember Subjumlah Entitas Anak PPh pasal PPh Pasal Juli Desember Desember Desember Desember Subjumlah Utang Pajak Penghasilan Badan - Konsolidasian

253 Ekshibit E/51 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Utang pajak (Lanjutan) Utang pajak lain-lain 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Konsolidasi Pajak Pertambahan Nilai Keluaran Pajak Penghasilan pasal Pajak Penghasilan pasal Pajak Penghasilan pasal Pajak Penghasilan pasal Pajak Penghasilan pasal 4 ayat Lain-Lain J u m l a h Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Keluaran Pajak Penghasilan pasal Pajak Penghasilan pasal Pajak Penghasilan pasal Pajak Penghasilan pasal Pajak Penghasilan pasal 4 ayat Lain-Lain Subjumlah Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai Keluaran Pajak Penghasilan pasal Pajak Penghasilan pasal Pajak Penghasilan pasal Pajak Penghasilan pasal 4 ayat Subjumlah Utang Pajak Lain-lain - Konsolidasian

254 Ekshibit E/52 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Perhitungan Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak untuk periode 7 bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan 2012 (tidak di audit) dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 adalah sebagai berikut: 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak (59.629) (31.858) (70.196) (20.315) (20.103) Laba komprehensif Perusahaan Koreksi fiskal Beda waktu : Penyusutan (765) Penyisihan piutang tak tertagih Imbalan pasca kerja Pembayaran dana pensiun (10.283) (12.346) (20.200) (22.072) - Pembayaran imbalan pasca kerja (435) (568) (973) (3.998) - Jumlah beda waktu (6.201) (5.713) (8.506) (16.750) Beda tetap : Beban pajak dan denda pajak Penghapusan persediaan Biaya sumbangan Beban lain-lain Biaya perijinan dan perpajakan Budidaya tanaman Entertainment Penghasilan bunga yang dikenakan pajak final (399) (3.053) (5.362) (10.885) (6.334) Pendapatan sewa (360) - (630) (687) (1.363) Laba penjualan aset tanah (9.006) Donasi dan representasi Laba entitas asosiasi - (1.754) - (1.754) - Jumlah beda tetap (3.624) (4.580) Jumlah Koreksi Fiskal (9.337) (13.086) (14.888) Estimasi laba kena pajak

255 Ekshibit E/53 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Perhitungan Pajak Penghasilan (Lanjutan) Taksiran beban pajak penghasilan dan utang pajak penghasilan untuk periode 7 bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013, 31 Juli 2012 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Estimasi laba kena pajak Perusahaan Estimasi pajak penghasilan: Perusahaan Tujuh 2013: 25% x Rp Tujuh 2012: 25% x Rp Tahun 2012: 25% x Rp Tahun 2011: 25% x Rp Tahun 2010: 25% x Rp Subjumlah Entitas Anak Estimasi Pajak Penghasilan - Konsolidasian Dikurangi: Pajak dibayar di muka Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal Pajak Penghasilan Pasal Pajak Penghasilan Pasal Jumlah Pajak dibayar di Muka Taksiran Utang Pajak Penghasilan Entitas anak Periode 7 bulan dan tahun berjalan Taksiran Utang Pajak Penghasilan Pasal 29 - Konsolidasian Taksiran penghasilan kena pajak perusahaan untuk tahun 2012, 2011 dan 2010 seperti dinyatakan di atas, berbeda dengan yang dilaporkan pada SPT tahun 2012, 2011 dan 2010 terutama disebabkan oleh koreksi atas beban pokok penjualan dan beban operasional. 237

256 Ekshibit E/54 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Pajak tangguhan Aset (liabilitas) pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer antara pendapatan dan beban, yang diakui secara komersil dan perpajakan, adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011 (Dibebankan) (Disajikan dikreditkan Dibebankan ke kembali, lihat ke laporan laporan Catatan 2a, laba rugi 31 Desember laba rugi 31 Juli n, 44) komprehensif 2012 komprehensif 2013 Perusahaan Aset/ (liabilitas) Pajak Tangguhan Penyisihan piutang tak tertagih (63) 339 Penyusutan (191) Beban imbalan pasca-kerja (2.765) (1.698) 224 Jumlah Perusahaan (2.127) (1.952) Entitas Anak Aset pajak tangguhan (419) 746 Jumlah Konsolidasian (2.057) (2.371) Desember 31 Desember (Dibebankan) 2010 (Dibebankan) 2011 dikreditkan (Disajikan dikreditkan (Disajikan ke laporan kembali, lihat ke laporan kembali, lihat 31 Desember laba rugi Catatan 2a, laba rugi Catatan 2a, 2009 komprehensif n, 44) komprehensif n, 44) Perusahaan Aset/ (liabilitas) Pajak Tangguhan Penyisihan piutang tak tertagih Penyusutan Beban imbalan pasca-kerja (4.840) Jumlah Perusahaan (4.187) Entitas Anak Aset pajak tangguhan (417) Jumlah Konsolidasian (4.604)

257 Ekshibit E/55 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Administrasi Pajak Perusahaan Tahun yang berakhir 31 Desember 2010 Pada tahun 2010, Perusahaan telah menerima hasil dari pemeriksaan pajak berupa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) tahun 2008, dengan rincian sebagai berikut: No. Nomor SKPKB Tanggal Jenis SKPKB Masa Pajak Jumlah /207/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPN September /207/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPN Oktober /207/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPN Nopember /206/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPh Badan Tahun /203/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPh Januari pasal 23 Desember /207/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPN Januari /207/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPN Februari /207/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPN Mei /207/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPN Juni /207/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPN Februari /207/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPN Maret /207/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPN April /207/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPN Juli /207/08/511/10 7 Juli 2010 SKPKB PPN Agustus Perusahaan telah membukukan SKPKB tersebut ke dalam utang pajak per 31 Desember 2010 dan telah dilunasi pada bulan Mei dan September

258 Ekshibit E/56 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Administrasi Pajak (Lanjutan) PT Muncul Mekar (MM) Entitas Anak Pada tahun 2010, MM telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas pemeriksaan pajak untuk tahun buku 2008 dengan rincian sebagai berikut: No. Jenis Pajak Masa Pajak Nomor SKPKB Tanggal Jumlah 1. Pajak Pertambahan Nilai 2. Pajak Pertambahan Nilai 3. Pajak Pertambahan Nilai 4. Pajak Pertambahan Nilai 5. Pajak Pertambahan Nilai 6. Pajak Pertambahan Nilai 7. Pajak Pertambahan Nilai 8. Pajak Pertambahan Nilai 9. Pajak Pertambahan Nilai 10. Pajak Pertambahan Nilai 11. Pajak Pertambahan Nilai 12. Pajak Pertambahan Nilai Januari 2008 Februari /207/08/511/10 7 Juli /207/08/511/10 7 Juli Maret /207/08/511/10 7 Juli April /207/08/511/10 7 Juli Mei /207/08/511/10 7 Juli Juni /207/08/511/10 7 Juli Juli /207/08/511/10 7 Juli Agustus 2008 September 2008 Oktober 2008 Nopember 2008 Desember /207/08/511/10 7 Juli /207/08/511/10 7 Juli /207/08/511/10 7 Juli /207/08/511/10 7 Juli /207/08/511/10 7 Juli

259 Ekshibit E/57 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Administrasi Pajak (Lanjutan) PT Muncul Mekar (MM) Entitas Anak (Lanjutan) No. Jenis Pajak Masa Pajak Nomor SKPKB Tanggal Jumlah 13. Pajak Penghasilan Tahun /206/08/511/10 7 Juli Pajak Penghasilan Januari 00041/201/08/511/10 7 Juli pasal 21 Desember 15. Pajak Penghasilan Pasal 23 STP 2008 Januari Desember /203/08/511/10 7 Juli No. Jenis Pajak Masa Pajak Nomor STP Tanggal Jumlah 1. Pajak Pertambahan Nilai 2. Pajak Pertambahan Nilai 3. Pajak Pertambahan Nilai 4. Pajak Pertambahan Nilai 5. Pajak Pertambahan Nilai 6. Pajak Pertambahan Nilai 7. Pajak Pertambahan Nilai 8. Pajak Pertambahan Nilai 9. Pajak Pertambahan Nilai 10. Pajak Pertambahan Nilai Januari /107/08/511/10 7 Juli Februari 00176/107/08/511/10 7 Juli Maret /107/08/511/10 7 Juli April /107/08/511/10 7 Juli Mei /107/08/511/10 7 Juli Juni /107/08/511/10 7 Juli Juli /107/08/511/10 7 Juli Agustus 2008 September 2008 Oktober /107/08/511/10 7 Juli /107/08/511/10 7 Juli /107/08/511/10 7 Juli

260 Ekshibit E/58 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Administrasi Pajak (Lanjutan) PT Muncul Mekar (MM) Entitas Anak (Lanjutan) STP (Lanjutan) No. Jenis Pajak Masa Pajak Nomor STP Tanggal Jumlah 11. Pajak Pertambahan Nilai 12. Pajak Pertambahan Nilai Nopember 2008 Desember /107/08/511/10 7 Juli /107/08/511/10 7 Juli Pada tahun 2010, Perusahaan telah menerima Surat Tagihan Pajak atas pemeriksaan pajak untuk tahun buku 2009 dengan rincian sebagai berikut: No. Jenis Pajak Masa Pajak Nomor STP Tanggal Jumlah 1. Pajak Penghasilan pasal Pajak Penghasilan pasal 21 Desember 2009 Januari - Maret /101/09/511/10 9 Juli /101/10/511/10 9 Juli Seluruh SKPKB dan STP diatas sudah dilunasi pada bulan Agustus PT Semarang Herbal Indo Plant (SHIP) Entitas Anak Periode 7 bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tanggal 4 Januari 2013 No. KEP PPh/WPJ.10/KP.10003/2013, mengenai Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan tahun 2010 sebesar Rp (dalam rupiah penuh). Kelebihan pembayaran tersebut dikompensasikan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPh pasal 21 No /201/10/511/12 masa Januari sampai Desember 2010 sebesar Rp (dalam rupiah penuh) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPh pasal 23 No /203/10/511/12 sebesar Rp (dalam rupiah penuh). Pengembalian kelebihan pembayaran sebesar Rp (dalam rupiah penuh). Pajak Penghasilan pasal 28A merupakan lebih bayar pajak penghasilan badan SHIP masing-masing sebesar Rp 471 dan Rp 32 tahun 2012 dan Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, lebih bayar tersebut belum diterima SHIP. Tahun yang berakhir 31 Desember 2012 Pada tanggal 20 April 2012, SHIP menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa No /407/10/511/12 masa pajak Desember 2010 sebesar Rp (dalam rupiah penuh). 242

261 Ekshibit E/59 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Administrasi Pajak (Lanjutan) Pada tanggal 16 Juli 2012, SHIP menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa No /407/11/505/12 masa pajak Desember 2011 sebesar Rp (dalam rupiah penuh). Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) No tanggal 7 Mei 2012, SHIP telah menerima pengembalian atas kelebihan Pembayaran PPN tahun 2010 sebesar Rp (dalam rupiah penuh) melalui PT Bank Central Asia Tbk, cabang Semarang Pemuda pada tanggal 10 Mei Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) No tanggal 8 Agustus 2012, SHIP telah menerima pengembalian atas kelebihan pembayaran PPN Desember 2011 sebesar Rp (dalam rupiah penuh) melalui PT Bank Central Asia Tbk, cabang Semarang Pemuda pada tanggal 15 Agustus Pada tanggal 20 Desember 2012, SHIP menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan No /406/10/511/12 dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Semarang yang menetapkan Lebih Bayar Pajak Penghasilan tahun 2010 sebesar Rp (dalam rupiah penuh). Pada tanggal 20 Desember 2012, SHIP menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak penghasilan pasal 23 No /203/10/511/12 masa November 2010 sebesar Rp (dalam rupiah penuh) dan menerima SKPKB pajak penghasilan pasal 21 No /201/10/511/12 masa Januari sampai dengan Desember 2010 sebesar Rp (dalam rupiah penuh). 18. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Beban iklan Pengiriman Biaya gaji Honorarium akuntan Biaya angkut Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100) J u m l a h

262 Ekshibit E/60 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG Jatuh tempo kurang dari satu tahun (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Pinjaman T erm Loan Principle (TLP) Jatuh tempo lebih dari satu tahun 31 Desember PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Pinjaman T erm Loan Principle (TLP) J u m l a h PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Entitas Anak PT Muncul Mekar Berdasarkan akta Notaris Edna Hanindito, S.H., tanggal 9 Maret 2006 No. 01, Perusahaan memperoleh pinjaman bank jangka panjang dari PT Bank Ekonomi Raharja Tbk berupa fasilitas Kredit Term Loan Principle (TLP), dengan plafon sebesar Rp Jangka waktu fasilitas kredit sejak tanggal 9 Maret 2006 sampai dengan tanggal 9 Maret 2011 dengan suku bunga sebesar 16%. Perjanjian tersebut telah dirubah dengan perjanjian perubahan kredit dari PT Bank Ekonomi Raharja Tbk, No. TLP/ /005/02/08 tanggal 19 Februari 2008 dengan plafon sebesar Rp jangka waktu 60 bulan sejak tanggal 19 Februari 2008 sampai dengan 19 Februari Atas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 9,75% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini berupa : - Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri di atasnya, terletak di Jalan Kartini No. 88, Kecamatan Darmo sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 905/DR. Sutomo tertanggal 22 November 1996 terdaftar atas nama Nyonya Janda Desy Sulistio Hidayat, Irwan Hidayat, Jonatan Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Linata Hidajat, Rudy (David) Hidayat. - Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri di atasnya, terletak di Jalan Mlaten Trenggulun No. 106 dan 108, Kecamatan Semarang Utara sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 440/Mlatiharjo tertanggal 31 Maret 1989 terdaftar atas nama Siem Giok Hwa, dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No 448/Mlatiharjo tertanggal 12 September 1989 terdaftar atas nama Siem Giok Hwa isteri Liem Toen Ien. - Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri di atasnya, terletak di Jalan Mlaten Trenggulun No. 102, Kecamatan Semarang Utara sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 304/Mlatiharjo tertanggal 22 Desember 1981 terdaftar atas nama PT Muncul Mekar berkedudukan di Semarang. - Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri di atasnya, terletak di Jalan Madukoro Blok A No. 28, Tawangmas, Kecamatan Semarang Barat, Semarang, sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 791/Tawangmas tertanggal 26 Juni 1996 terdaftar atas nama PT Muncul Mekar berkedudukan di Semarang yang telah dipasang hak tanggungan Peringkat I (pertama) sebesar Rp berdasarkan Sertifikat Hak Tanggungan No 4768/2004 tertanggal 3 September

263 Ekshibit E/61 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) - Serta fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Term Loan Principle (TLP) sebesar Rp berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor 01 tanggal 9 Maret 2006 dibuat dihadapan Edna Hanindito, Sarjana Hukum, Notaris di Bekasi. Dengan memberikan jaminan berupa: Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Sultan Hasanudin Km 39 Mekarsari, Tambun (Tambun Selatan), Bekasi Jawa Barat, sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan No 2543/ Mekarsari tertanggal 10 Januari 1995, seluas m², terdaftar atas nama PT. Muncul Mekar berkedudukan di Semarang, yang telah dibebani Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) sebesar Rp (Empat milyar dua ratus tiga puluh enam juta Rupiah) berdasarkan Akta Pemberian Hak Tanggungan No 15/2006 tanggal 21 April 2006 dan Sertifikat Hak Tanggungan No 15/2006 tanggal 21 April 2006 dan Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 1393/2006 tertanggal 27 April UANG MUKA PENJUALAN 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Uang muka penjualan UTANG SEWA PEMBIAYAAN 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Bagian jangka pendek yang jatuh tempo dalam satu tahun PT Orix Indonesia Finance Sub jumlah Bagian Jangka Panjang PT Orix Indonesia Finance Sub jumlah J u m l a h

264 Ekshibit E/62 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha dengan hak opsi untuk kendaraan bermotor No. L10G01722A tanggal 16 Juli 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas berupa sewa pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance dengan nilai pembiayaan sebesar Rp , jangka waktu fasilitas sewa pembiayaan selama 3 tahun dimulai sejak tanggal 16 Juli 2010 sampai dengan 16 Juni Perusahaan membayarkan cicilan atas fasilitas ini sebesar Rp (dalam rupiah penuh) per bulan untuk tahun pertama, Rp (dalam rupiah penuh) per bulan untuk tahun kedua dan Rp (dalam rupiah penuh) per bulan untuk tahun ketiga serta dikenakan bunga flat sebesar 4,0031% per tahun. Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha dengan hak opsi untuk kendaraan bermotor Nomor: L10G01560A tanggal 16 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas berupa sewa pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 272, jangka waktu fasilitas sewa pembiayaan selama 3 tahun dimulai sejak tanggal 25 Juni 2010 sampai dengan 25 Mei Perusahaan membayarkan cicilan atas fasilitas ini sebesar Rp (dalam rupiah penuh) per bulan untuk tahun pertama, Rp (dalam rupiah penuh) per bulan untuk tahun kedua dan Rp (dalam rupiah penuh) per bulan untuk tahun ketiga serta dikenakan bunga flat sebesar 4,0022% per tahun. Perjanjian-perjanjian utang sewa pembiayaan yang diperoleh Entitas Anak menyaratkan beberapa pembatasan bagi Entitas Anak untuk mengalihkan kepemilikan dan merubah bentuk aset. Masing-masing utang sewa pembiayaan tersebut juga dijamin dengan aset yang bersangkutan (lihat Catatan 12). Pada tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan dan Entitas Anak telah memenuhi semua persyaratan utang atas sewa pembiayaan seperti yang diungkapkan pada Catatan ini. 22. PINJAMAN KEPADA PEMEGANG SAHAM Perusahaan memiliki pinjaman kepada pemegang saham masing-masing sebagai berikut: 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Desy Sulistio Hidayat Irwan Hidayat Sofyan Hidayat Johan Hidayat Sandra Linata Hidajat David Hidayat J u m l a h

265 Ekshibit E/63 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN KEPADA PEMEGANG SAHAM (Lanjutan) Pinjaman ini digunakan untuk kegiatan operasional, pengembangan dan perluasan bisnis serta investasi pada entitas asosiasi. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga, tidak mengikat dan tidak memiliki jangka waktu untuk pelunasannya. 23. MODAL SAHAM Pada 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, susunan pemegang saham dan kepemilikannya adalah sebagai berikut: Pemegang Saham 31 Juli 2013 Jumlah lembar saham Persentase (dalam jumlah Jumlah kepemilikan penuh) ( Rp ) ( % ) Desy Sulistio Hidayat % Irwan Hidayat % Sofyan Hidayat % Johan Hidayat % Sandra Linata Hidajat % David Hidayat % J u m l a h % Pemegang Saham 31 Desember 2012 Jumlah lembar saham Persentase (dalam jumlah Jumlah kepemilikan penuh) ( Rp ) ( % ) Desy Sulistio Hidayat % Irwan Hidayat % Sofyan Hidayat % Johan Hidayat % Sandra Linata Hidajat % David Hidayat % J u m l a h % 247

266 Ekshibit E/64 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. MODAL SAHAM (Lanjutan) Pemegang Saham 31 Desember 2011 dan 2010 Jumlah lembar saham Persentase (dalam jumlah Jumlah kepemilikan penuh) ( Rp ) ( % ) Desy Sulistio Hidayat % Irwan Hidayat % Sofyan Hidayat % Johan Hidayat % Sandra Linata Hidajat % David Hidayat % J u m l a h % Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Seluruh Para Pemegang Saham Perusahaan No. 60 tanggal 27 Desember 2012 yang dibuat di hadapan Dewikusuma, SH, Notaris di Semarang, para pemegang saham menyetujui: Memperbesar modal dasar Perusahaan dari Rp , terbagi atas (jumlah penuh) saham dengan nilai nominal Rp (dalam rupiah penuh) menjadi Rp terbagi atas (jumlah penuh) saham dengan nilai nominal Rp (dalam rupiah penuh). Memperbesar modal ditempatkan dan disetor dari Rp terbagi atas (jumlah penuh) saham dengan nilai nominal Rp (dalam rupiah penuh) menjadi Rp terbagi atas (jumlah penuh) saham dengan nilai nominal Rp (dalam rupiah penuh) melalui setoran kas tunai yang bertujuan untuk ekspansi, penyelesaian pinjaman, dan pemenuhan kecukupan modal. Peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor di atas telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 Februari Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Seluruh Para Pemegang Saham Perusahaan No. 12 tanggal 13 Maret 2013 yang dibuat dihadapan Dewikusuma, SH, Notaris di Semarang, para pemegang saham menyetujui untuk memperbesar modal dasar Perusahaan dari Rp , terbagi atas (jumlah penuh) saham dengan nilai nominal Rp (dalam rupiah penuh) menjadi Rp , terbagi atas (jumlah penuh) saham dengan nilai nominal Rp Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 18 Maret

267 Ekshibit E/65 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. MODAL SAHAM (Lanjutan) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Seluruh para Pemegang Saham Perusahaan No. 23 tanggal 21 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Dewikusuma, S.H. Notaris di Semarang, para pemegang saham menyetujui: Mengeluarkan modal dalam simpanan sebesar Rp , terbagi atas (jumlah penuh) saham dengan nilai nominal Rp (dalam rupiah penuh). Memperbesar modal ditempatkan dan modal disetor sebesar Rp terbagi atas (jumlah penuh) saham dengan nilai nominal Rp (dalam rupiah penuh) menjadi Rp , terbagi atas (jumlah penuh) saham dengan nilai nominal Rp (dalam rupiah penuh) melalui setoran kas tunai yang bertujuan untuk ekspansi, penyelesaian pinjaman, dan pemenuhan kecukupan modal. Peningkatan modal dasar dan modal disetor diatas telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH Sesuai Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perusahaan No. 53 tanggal 11 Juni 2013, yang dibuat dihadapan Fathida Helmi, SH, Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui antara lain: Perubahan nilai nominal saham dari Rp (dalam rupiah penuh) menjadi Rp 100 (dalam rupiah penuh). Menyetujui pengeluaran saham simpanan sebanyak (jumlah penuh) saham baru yang ditawarkan melalui penawaran umum kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 (dalam ribuan penuh). Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No AHU AH Tahun 2013 tanggal 20 Juni Cadangan Wajib Undang-Undang Perusahaan Terbatas tahun 1995 sebagaimana telah diubah melalui Undang- Undang No. 40/2007, mewajibkan perusahaan di Indonesia untuk menyisihkan sebagian dari laba bersihnya untuk tujuan pembentukan cadangan wajib sampai sebesar 20% dari jumlah modal saham yang ditempatkan. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum membentuk cadangan tersebut. 24. DIVIDEN Perusahaan 31 Juli 2013 Berdasarkan keputusan Pemegang Saham tanggal 15 Februari 2013 dan 15 Maret 2013, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan pembagian dividen kas masing-masing sejumlah sejumlah Rp dan Rp yang diambil dari laba bersih perusahaan. 249

268 Ekshibit E/66 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. DIVIDEN (Lanjutan) Perusahaan (Lanjutan) 31 Juli 2013 (Lanjutan) Jumlah dividen yang dibagikan untuk periode 7 bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 sejumlah Rp Dividen kas yang diumumkan dan disetujui telah dibayar seluruhnya oleh Perusahaan pada periode yang sama. 31 Desember 2012 Berdasarkan keputusan Pemegang Saham tanggal 27 Desember 2012, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan pembagian dividen kas sejumlah Rp yang diambil dari laba bersih Perusahaan. 31 Desember 2011 Berdasarkan keputusan Pemegang Saham tanggal 16 Mei 2011, 11 Maret 2011 dan 2 Februari 2011, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan pembagian dividen kas masing-masing sejumlah Rp , Rp dan Rp yang diambil dari laba bersih Perusahaan. Jumlah dividen yang dibagikan untuk periode 1 tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 sejumlah Rp Dividen kas yang diumumkan dan disetujui, telah dibayar seluruhnya oleh Perusahaan pada periode yang sama. 31 Desember 2010 Berdasarkan keputusan Pemegang Saham tanggal 12 Juli 2010, 10 September 2010, dan 12 November 2010 para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan pembagian dividen kas sejumlah masing-masing Rp , Rp , dan Rp yang diambil dari laba bersih Perusahaan. Dividen kas telah dibayar seluruhnya pada periode yang sama. Entitas Anak PT Muncul Mekar 31 Desember 2012 Berdasarkan keputusan Pemegang Saham tanggal 15 Februari 2012 dan 12 Juli 2012, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan pembagian dividen kas masing-masing sejumlah sejumlah Rp dan Rp yang diambil dari laba bersih perusahaan. Total dividen yang dibagikan untuk periode 1 tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 sejumlah Rp Dividen kas yang diumumkan dan disetujui dan telah dibayar seluruhnya oleh Perusahaan pada periode yang sama. 31 Desember 2010 Berdasarkan keputusan Pemegang Saham tanggal 20 Oktober 2010, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan pembagian dividen kas sejumlah Rp yang diambil dari laba bersih Entitas Anak. 250

269 Ekshibit E/67 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi usaha dan lainnya dengan pihak berelasi. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: a. Sifat hubungan dan transaksi Pihak berelasi Sifat hubungan Sifat transaksi 1. PT Muncul Putra Offset Entitas sepengendali Jasa percetakan 2. PT Muncul Armada Raya Entitas sepengendali Jasa distribusi dan pengiriman 3. PT Hotel Candi Baru* Entitas sepengendali Penjualan barang 4. PT Gasindo Entitas sepengendali Pinjaman operasional 5. PT Daya Cipta Tiara Entitas sepengendali Pinjaman operasional 6. PT Dasa Tri Manunggal Entitas sepengendali Sewa menyewa *Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, PT Hotel Candi Baru diklasifikasikan sebagai entitas asosiasi. Pada 2013 Perusahaan telah melepaskan kepemilikan saham di PT Hotel Candi Baru sehingga PT Hotel Candi Baru pada 31 Juli 2013 tidak lagi diklasifikasikan sebagai entitas asosiasi (lihat Catatan 9). b. Transaksi Jumlah Persentase Untuk periode 7 bulan Untuk periode 7 bulan yang berakhir pada Untuk Tahun yang berakhir pada yang berakhir pada Untuk Tahun yang berakhir pada 31 Juli 31 Desember 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, kembali, kembali, 2012 lihat lihat 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Pendapatan Penjualan PT Hotel Candi Baru ,01% 0,00% 0,41% 0,23% 0,06% PT Muncul Armada Raya ,02% - - 0,04% - Pendapatan sewa PT Muncul Putra Offset ,02% 0,02% 0,01% 0,01% 0,02% J u m l a h ,05% 0,02% 0,42% 0,28% 0,08% B e b a n 0,01% 0,02% Bungkus dan kemasan PT Muncul Putra Offset ,90% 13,90% 13,60% 14,00% 18,60% Angkut dan pengiriman PT Muncul Armada Raya ,10% 0,10% 0,20% 0,04% - S e w a PT Dasa Tri Manunggal ,01% 0,00% 0,02% 0,00% 0,00% Royalti Pemegang saham ,35% - 2,30% - - J u m l a h ,36% 14,00% 16,12% 14,04% 18,60% 251

270 Ekshibit E/68 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan) c. Saldo 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) ASET Aset Lancar Piutang usaha Piutang lain-lain Jumlah Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha Utang lain-lain Pinjaman kepada pemegang saham - Jangka pendek Liabilitas Jangka Panjang Pinjaman kepada pemegang saham - Jangka panjang Jumlah Liabilitas Piutang dari pihak berelasi timbul terutama dari transaksi penjualan. Piutang tidak memiliki jaminan dan tidak berbunga. Tidak ada provisi untuk piutang dari pihak berelasi. Utang usaha kepada pihak berelasi timbul terutama dari transaksi pembelian. Utang lain-lain dan pinjaman kepada pemegang saham tidak dikenakan bunga dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran. 252

271 Ekshibit E/69 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat Catatan Catatan a, n, 44) 2.a, n, 44) Modal saham PT Muncul Mekar - ( ) ( ) Modal saham PT Semarang Herbal Indo Plant - (64.000) (64.000) Dividen anak MM - (10.000) (10.000) Uang muka setoran modal PT Semarang Herbal Indo Plant ( ) ( ) Nilai Transfer Saham PT Muncul Mekar PT Semarang Herbal Indo Plant Jumlah Nilai Transfer Proforma atas Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Nilai Transfer Saham PT Muncul Mekar PT Semarang Herbal Indo Plant Jumlah Nilai Transfer Aset Bersih Bagian Perusahaan di Entitas Anak PT Muncul Mekar PT Semarang Herbal Indo Plant Jumlah Aset Bersih Bagian Perusahaan Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (1.793) Jumlah Komponen Ekuitas Lainnya (1.793) Pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan melakukan transaksi pembelian saham PT Muncul Mekar sebanyak lembar saham dari Desy Sulistio Hidayat, Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Linata Hidajat dan David Hidayat, pihak berelasi. Selisih antara nilai perolehan dan nilai aset bersih bagian Perusahaan di Entitas Anak yang diperoleh sebesar Rp disajikan sebagai bagian dari ekuitas (Catatan 2n). 253

272 Ekshibit E/70 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA (Lanjutan) Pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan melakukan transaksi pembelian saham PT Semarang Herbal Indo Plant sebanyak lembar saham dari Desy Sulistio Hidayat, Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Linata Hidajat dan David Hidayat, pihak berelasi. Selisih antara nilai perolehan dan nilai aset bersih yang diperoleh sebesar Rp 49 dari ekuitas (Catatan 2n). Hubungan sepengendali antara PT Muncul Mekar dan PT Semarang Herbal Indo Plant tidak bersifat sementara. Tidak terdapat jenis dan jumlah imbalan yang terjadi sebagai dampak dari hubungan pengendali tersebut. 27. PENJUALAN 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) PT Muncul Anugerah Sakti PT Mas Asih PT Surya Sinar Berlian CV Muncul Anugerah Sejahtera PT Bintang Mega Mandiri CV Dadi Maju PT Mulia Utama Mandiri PT Yogya Abadi Perkasa PT Reski Laifasto PT Airhidup Anugerah Abadi PT Cahayabakti Karya Serasi PT Lampungmas Intisejahtera Hidayat Suwardi CV Muncul Anugerah Jaya CV Sindang Laya Bambang Soegeng Rudy Wibisono PT Muncul Anugerah Sejahtera PT Pelita Nusa Raya Slamet Susanto Dipindahkan

273 Ekshibit E/71 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PENJUALAN (Lanjutan) 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Pindahan Suparjan UD Sumber Rejeki PT Tri Havian Sejahtera CV Lestari Mandiri Jaya PT Karya Duta Raya UD Mekar Sejahtera PT Anugerah Sukses Mandiri UD Cikarang UD Berkah Toba Jaya PT Gading Lestari Pharma Rudy Ganda CV Setia Mulia UD Surya Mandiri Samsul Ma'arief UD Sido Makmur CV Surya Timur UD Cilacap Mandiri Makmur Buntaran Tanaya UD Mekar Lestari CV Bryan Sentosa CV Kuda Mas Hadibru Nigeria Limited UD Buana Jaya PT Tata Andika Guna PT Tata Buana Niaga PT Raflesindo Surya Mandiri CV Subur Jaya Lestari Fredianto Boro Anugrah PT Bintang Jaya Niaga Dipindahkan

274 Ekshibit E/72 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PENJUALAN (Lanjutan) 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Pindahan CV Sehat Sejahtera PT Global Mitra Pekanbaru PT Mega Sari Utama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 2.000) Sub jumlah Pihak Berelasi (Catatan 25) Muncul Armada Raya PT Hotel Candi Baru Sub jumlah Jumlah Dikurangi: Retur penjualan (4.856) (6.678) (8.032) (8.162) (4.757) Potongan penjualan (1.889) (446) (692) (448) (256) Penjualan - Bersih Selama periode tujuh bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan 31 Juli 2012 (tidak diaudit) dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 tidak terdapat pelanggan dengan total penjualan kumulatif individual melebihi 10% dari penjualan konsolidasian: Syarat dan ketentuan yang berlaku atas penjualan antara Perusahaan dengan pihak berelasi dan Perusahaan dengan pihak ketiga berlaku syarat dan ketentuan yang sama. Lebih dari 80% penjualan tersebut dilakukan oleh PT Muncul Mekar Entitas Anak selaku distributor dari produk-produk jamu modern dan tradisional yang diproduksi oleh Perusahaan. Sifat hubungan dan transaksi antara Perusahaan dan Entitas Anak dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 2c dan

275 Ekshibit E/73 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. BEBAN POKOK PENJUALAN 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) BEBAN POKOK PENJUALAN Persediaan awal Persediaan awal bahan baku dan bahan pembungkus Pembelian Bahan baku dan bahan pembungkus Persediaan akhir Bahan baku dan pembungkus Bahan baku dan bahan pembungkus tersedia untuk dijual Upah langsung Bahan lain-lain Persediaan dalam proses Awal Akhir (188) - (90) (56) (2) (98) 90 (34) (54) Beban Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal Pembelian - bersih Barang tersedia untuk dijual Lain-lain Akhir (2.491) (2.174) (28.737) Beban tenaga kerja langsung Beban produksi tidak langsung (Catatan 29) Jumlah Beban Pokok Penjualan

276 Ekshibit E/74 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) Selama periode 7 bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013, 31 Juli 2012 (tidak diaudit), tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, transaksi dari pemasok individual dengan total pembelian kumulatif yang melebihi 10% dari pembelian neto konsolidasian adalah sebagai berikut : Jumlah Persentase Untuk periode 7 bulan Untuk periode 7 bulan yang berakhir pada Untuk Tahun yang berakhir pada yang berakhir pada Untuk Tahun yang berakhir pada 31 Juli 31 Desember 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, kembali, kembali, 2012 lihat lihat 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) PT Muncul Putera Offset ,90% 13,90% 13,60% 14,00% 18,60% PT Muncul Armada Raya ,10% 0,10% 0,20% 0,04% - J u m l a h ,00% 14,00% 13,80% 14,04% 18,60% 29. BEBAN PRODUKSI TIDAK LANGSUNG 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Penyusutan (Catatan 12) Beban royalti (Catatan 41) Beban pemeliharaan bangunan pabrik Beban bahan bakar Beban listrik Beban pemeliharaan mesin Gaji dan tunjangan Beban perlengkapan produksi Beban bongkar muat S e w a Beban perlengkapan laborat Beban perijinan Lain-lain (masing-masing dibawah 1.000) J u m l a h Biaya royalti ditetapkan sebesar 1,5% dari penjualan bersih (Catatan 41). 258

277 Ekshibit E/75 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. BEBAN PEMASARAN DAN PENJUALAN 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Beban iklan dan promosi Beban bongkar muat Bonus outlet Gaji dan tunjangan Perjalanan dinas Penyusutan (Catatan 12) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000) J u m l a h BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Gaji dan tunjangan Imbalan kerja (Catatan 32) Pajak dan denda pajak Jasa profesional Perijinan Perjalanan dinas Penyusutan (Catatan 12) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) J u m l a h

278 Ekshibit E/76 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN PASCA KERJA Imbalan Pensiun Jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan periode empat tahun sebelumnya ditentukan sebagai berikut: 31 Desember 1 Desember (Disajikan (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, kembali, lihat lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) 2a, n, 44) Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset program (60.780) (47.846) (26.110) - - Defisit/ (surplus) program Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program (7.458) (2.849) (3.353) Penyesuaian pengalaman pada aset program (245) (367) Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut: 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 31 Juli lihat Catatan lihat Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Pada awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Imbalan kerja yang dicatat bagi pegawai yang sudah keluar (487) (1.005) (4.016) - keuntungan aktuarial (7.458) (2.849) (3.353) Pada akhir tahun

279 Ekshibit E/77 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Imbalan Pensiun (Lanjutan) Beban imbalan pensiun terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 31 Juli lihat Catatan lihat Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Biaya jasa kini Iuran pekerja Biaya bunga Hasil aset program yang diharapkan (1.843) (1.882) 1 1 Kerugian aktuarial 136 (549) (9) - Biaya jasa lalu - - (8) - Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui J u m l a h Dari jumlah yang dibebankan, masing-masing termasuk di dalam harga pokok produksi, beban pemasaran dan penjualan dan beban umum dan administrasi. Mutasi cadangan imbalan pasca kerja yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 31 Juli lihat Catatan lihat Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Saldo awal Dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian Iuran Perusahaan yang dibayarkan (11.334) (20.221) (26.110) - Imbalan pasca kerja yang dibayarkan (487) (1.005) (4.016) - Saldo akhir

280 Ekshibit E/78 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Imbalan Pensiun (Lanjutan) Estimasi liabilitas aktuaria pada tanggal 31 Juli 2013 dan 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Jasa Aktuaria Praptasentosa Gunajasa sesuai dengan laporannya tertanggal 13 September 2013 dengan asumsi-asumsi utama aktuaria yang digunakan sebagai berikut: 31 Desember (Disajikan kembali, (Disajikan kembali, 31 Juli lihat Catatan lihat Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Tingkat diskonto 8% 6% - 6,5% 7% 9% - 9,5% Tingkat kenaikan gaji 9% 9% 9% 9% Hasil aset program yang diharapkan 8% 6,5% 7% 9% Tingkat mortalita 1% dari 1% dari 1% dari 1% dari TMI-II TMI-II TMI-II TMI-II Usia pensiun normal 55 tahun 55 tahun 55 tahun 55 tahun Mutasi nilai wajar aset program untuk imbalan pensiun selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 31 Juli lihat Catatan lihat Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Pada awal tahun Hasil yang diharapkan dari aset program Keuntungan aktuarial (245) (367) - - Iuran Perusahaan Nilai Wajar Aset Program Mayoritas aset program ditempatkan dalam deposito berjangka. Hasil yang diharapkan dari aset program ditentukan dengan mempertimbangkan imbal hasil yang diharapkan atas aset dengan mengacu kepada kebijakan investasi. Hasil yang diharapkan dari investasi dengan bunga tetap didasarkan pada hasil pengembalian bruto pada tanggal pelaporan. Hasil yang diharapkan dari invesatsi ekuitas mencerminkan tingkat imbal hasil jangka panjang aktual historis yang terjadi untuk tiap-tiap pasar. 262

281 Ekshibit E/79 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PENDAPATAN KEUANGAN LAIN-LAIN 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Pendapatan jasa giro Pendapatan bunga deposito Pendapatan bunga bank J u m l a h BEBAN KEUANGAN LAIN-LAIN 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Bunga pinjaman bank Administrasi bank Bunga sewa pembiayaan J u m l a h PENDAPATAN DILUAR OPERASI LAINNYA (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Laba selisih kurs Laba atas penjualan aset tetap Pendapatan sewa Pemulihan penyisihan 31 Juli 31 Desember atas piutang usaha Penggantian klaim asuransi (12) (Rugi) laba entitas asosiasi Lain-lain J u m l a h

282 Ekshibit E/80 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. BEBAN DILUAR OPERASI LAINNYA 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Bunga dan denda pajak Beban manajemen fee Penyisihan penghapusan piutang Penghapusan persediaan Rugi selisih kurs Rugi penghapusan aset tetap Lain-lain J u m l a h ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Juli 2013, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut : 28 Oktober 2013 (Tanggal 31 Juli 2013 penyelesaian Mata uang (Tanggal laporan asing pelaporan) keuangan) ASET Kas dan bank Dalam USD Uang muka Dalam USD Dalam EUR Piutang usaha Dalam USD Investasi Dalam USD Jumlah Aset

283 Ekshibit E/81 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) 28 Oktober 2013 (Tanggal 31 Juli 2013 penyelesaian Mata uang (Tanggal laporan asing pelaporan) keuangan) LIABILITAS Utang usaha Dalam USD Dalam SGD Dalam EUR Dalam JPY Jumlah Liabilitas Jumlah Aset Neto dalam Mata Uang Asing MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Aktivitas Perusahaan dan Entitas Anak mengandung berbagai macam risiko-risiko keuangan: risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko operasional. a. Risiko Pasar Perusahaan dan Entitas Anak menyadari adanya risiko pasar yang terjadi akibat fluktuasi mata uang Rupiah terhadap US Dollar, serta fluktuasi suku bunga pinjaman. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Perubahan nilai tukar memberikan pengaruh terhadap hasil usaha dan arus kas Perusahaan dan Entitas Anak. Beberapa belanja modal dan utang usaha Perusahaan dan Entitas Anak didenominasi dengan mata uang Dolar Amerika Serikat sedangkan pendapatan Perusahaan dan Entitas Anak adalah dalam mata uang Rupiah. Untuk memitigasi eksposur terhadap risiko fluktuasi nilai tukar mata uang, Perusahaan melakukan pengamatan secara terus menerus terhadap nilai tukar mata uang, khususnya Dolar Amerika Serikat. Perusahaan dan Entitas Anak mengatur pembayaran utang usaha maupun utang lain-lain yang timbul dari pembelanjaan modal supaya dapat memperoleh nilai tukar yang relatif menguntungkan. Kondisi perekonomian Indonesia yang dipengaruhi oleh ketidakstabilan perekonomian global berpotensi berdampak pada kinerja Perusahaan. 265

284 Ekshibit E/82 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) a. Risiko Pasar (Lanjutan) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (Lanjutan) Namun demikian, mengingat sebagian besar kegiatan operasional Perusahaan dilakukan dalam mata uang Rupiah dan jumlah transaksi atas kegiatan ekspor impor dalam mata uang asing, khususnya Dolar Amerika Serikat tidak terlalu material, maka risiko pasar atas transaksi tersebut tidak mempengaruhi kinerja operasional Perusahaan secara signifikan. Pada 23 Februari 2013, Perusahaan dan Entitas Anak juga melakukan investasi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (lihat Catatan 10, Investasi Lainnya). Pengembalian dari investasi tersebut adalah dalam bentuk dividen. Diharapkan investasi tersebut berserta pengembaliannya dapat mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar Dolar Amerika Serikat. Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan Entitas Anak telah dengan sendirinya terlindungi terhadap risiko valuta asing. Sebagian besar pendapatan Perusahaan dan Entitas Anak adalah dengan harga, ditagih dan dibayar dalam Rupiah. Sebagian besar beban pokok pendapatan, beban usaha termasuk biaya pengiriman, komisi penjualan, pengiriman dan biaya berlabuh, dan belanja modal adalah dalam Rupiah. Semua pinjaman jangka panjang di mata uangkan dalam Rupiah, namun terdapat beberapa biaya dan beban dalam mata uang asing seperti Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura dan Euro. Karena biaya produksi dibayar secara tunai dengan mata uang Rupiah dan tidak terdapat pembelian yang signifikan dalam mata uang asing, penguatan terhadap USD dan SGD dapat menyebabkan laba usaha meningkat, sedangkan melemahnya Rupiah terhadap USD dan SGD dapat menyebabkan laba usaha menurun. Tabel di bawah ini menunjukkan dampak sebagai akibat dari kenaikan/penurunan sebesar 5% nilai tukar mata uang asing dengan mempertimbangkan semua faktor lain tetap konstan. USD SGD EUR JPY Laba rugi Risiko Tingkat Suku Bunga Perusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko tingkat suku bunga yang disebabkan oleh perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Pinjaman merupakan salah satu alternatif Perusahaan dan Entitas Anak untuk mengelola struktur permodalannya. Saat ini Perusahaan dan Entitas Anak hanya memiliki fasilitas pinjaman dari BCA dengan tingkat suku bunga yang tetap, yaitu 8,5% per annum. Dengan demikian eksposur terhadap risiko fluktuasi tingkat suku bunga adalah kecil karena tingkat suku bunga pinjaman yang dimiliki saat ini adalah tetap. 266

285 Ekshibit E/83 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) a. Risiko Pasar (Lanjutan) Risiko Tingkat Suku Bunga (Lanjutan) Profil liabilitas keuangan jangka panjang Perusahaan adalah sebagai berikut : 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Liabilitas jangka panjang Perusahaan Pinjaman kepada pemegang saham Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jangka pendek: - Bank Sewa pembiayaan Jumlah b. Risiko Kredit Perusahaan dan Entitas Anak memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank, piutang usaha, piutang lain-lain, dan investasi. Risiko piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Juli 2013 adalah kecil karena debitur memiliki pengalaman yang baik dengan Perusahaan dan Entitas Anak. Kualitas Kredit Aset Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dengan memonitor reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat dari masingmasing pihak dalam kontrak. Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan syarat dan ketentuan fasilitas kredit kepada pelanggan. Jaminan tambahan juga disyaratkan dalam kondisi tertentu, misalnya uang muka untuk penjualan ekspor. Umumnya jaminan yang digunakan adalah bank garansi dan jaminan tunai. Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: 267

286 Ekshibit E/84 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b. Risiko Kredit (Lanjutan) Kualitas Kredit Aset Keuangan (Lanjutan) 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka dan uang muka Investasi pada entitas asosiasi Investasi J u m l a h Pada tanggal 31 Juli 2013, piutang usaha sebesar Rp belum jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan akan jatuh tempo dalam 30 hari ke depan. Risiko piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Juli 2013 adalah kecil karena debitur memiliki pengalaman yang baik dengan Perusahaan dan Entitas Anak. Pada tanggal 31 Juli 2013, piutang usaha sebesar Rp telah lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan akan jatuh tempo dalam 90 hari ke depan. Hal ini terkait dengan sejumlah pelanggan yang tidak memiliki sejarah gagal bayar. c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas timbul apabila Perusahaan dan Entitas Anak mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan untuk membiayai modal kerja dan belanja modal. Risiko likuiditas juga dapat timbul akibat ketidaksesuaian atas sumber dana yang dimiliki dengan pembayaran liabilitas yang telah jatuh tempo. Perusahaan dan Entitas Anak melakukan mitigasi risiko likuiditas dengan cara menganalisa ketersediaan arus kas dan struktur pendanaan. 268

287 Ekshibit E/85 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) c. Risiko Likuiditas (Lanjutan) Risiko likuiditas timbul dalam keadaan di mana Perusahaan dan Entitas Anak mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan mengawasi arus kas aktual dan proyeksi serta mengawasi profil tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Perusahaan memonitor proyeksi persyaratan likuiditas untuk memastikan bahwa Perusahaan memiliki saldo kecukupan kas untuk memenuhi keperluan operasi serta menjaga kecukupan dalam fasilitas pinjaman yang belum ditarik sepanjang waktu sehingga Perusahaan memenuhi semua batas atau persyaratan fasilitas pinjaman. Proyeksi tersebut mempertimbangkan rencana pembiayaan utang Perusahaan dan Entitas Anak dan kepatuhan persyaratan pinjaman. Tabel di bawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual untuk semua liabilitas keuangan di mana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap arus kas. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto (termasuk pembayaran pokok dan bunga). 31 Juli 2013 Jumlah Arus kas tercatat kontraktual Kurang dari setahun Antara satu dan dua tahun - - Lebih dari dua tahun - - J u m l a h d. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan layanan Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan terus berupaya melakukan manajemen risiko dalam kegiatan usahanya dengan menerapkan mitigasi-mitigasi terkait dengan risiko-risiko yang ada dan memungkinkan dialami oleh Perusahaan selama menjalankan kegiatan usahanya. Adapun mitigasi-mitigasi terkait usaha Perusahaan diantaranya sebagai berikut: 269

288 Ekshibit E/86 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) d. Risiko Operasional (Lanjutan) Perusahaan senantiasa menjaga hubungan baik dengan seluruh stakeholder termasuk hubungan baik dengan berbagai sumber pemasok bahan baku produksi Perusahaan. Perusahaan senantiasa melakukan transfer knowledge kepada manajemen lainnya serta melakukan regenerasi secara berkesinambungan, untuk menjaga kesinambungan usahanya secara internal. Perusahaan berupaya terus melakukan inovasi dalam mengembangkan produk-produk jamu Perusahaan. Di samping itu, dengan konsistensi pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik dari segi jenis, jumlah maupun kualitasnya, maka Perusahaan yakin dapat menghasilkan jamu dan produk lainnya yang prima sehingga mampu menghadapi persaingan usaha yang kompetitif. Perusahaan selalu dengan cermat menyusun konsep, tema, memilih talent dan media serta saat yang tepat dalam melakukan marketing campaign sesuai dengan karakter produk serta target pasarnya. Perusahaan secara berkala melakukan perbaikan dan pemeliharaan atas mesin dan peralatan produksi secara berkala sehingga bilamana terjadi kerusakan maka hal tersebut dapat diantisipasi sesegera mungkin. Di beberapa bagian penting Perusahaan senantiasa mempersiapkan kapasitas cadangan. Perusahaan secara terus menerus melakukan pemantauan dan pengujian kualitas dan selalu menyimpan sample dari setiap batch produksi selama 3 tahun. Perusahaan senantiasa mengadakan pelatihan yang diperlukan untuk dapat menjaga dan meningkatkan keahlian dan keterampilan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga Perusahaan dapat tetap menjaga kualitas produk yang dijual oleh Perusahaan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kinerja Perusahaan. Perusahaan telah menerapkan manajemen resiko yang komprehensif, mendesain pabrik dan fasilitas infrastruktur sedemikian rupa, selain itu Perusahaan juga mengasuransikan bangunan dan fasilitas pabriknya dengan asuransi. 39. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: a. harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1); 270

289 Ekshibit E/87 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan) PSAK No. pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (Lanjutan) b. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan c. input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3). Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang diukur dan diakui pada nilai wajar (tingkat 2) adalah piutang dan utang derivatif. Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2. Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3. Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2). Tabel di bawah ini mempresentasikan aset dan liabilitas Perusahaan yang diukur pada nilai wajarnya pada tanggal 31 Juli 2013 : 31 Juli 2013 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Aset keuangan tersedia untuk dijual Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan; teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya. 271

290 Ekshibit E/88 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan) Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan: 31 Juli Desember 2012 Nilai buku Nilai wajar Nilai buku Nilai wajar Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga Piutang lain-lain - Pihak ketiga Investasi Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha - Pihak ketiga Utang lain-lain - Pihak ketiga Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Jumlah liabilitas keuangan Desember Desember 2010 (Disajikan kembali, (Disajikan kembali, lihat Catatan 2a, n, 44) lihat Catatan 2a, n, 44) Nilai buku Nilai wajar Nilai buku Nilai wajar Aset keuangan Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - Pihak ketiga Piutang lain-lain - Pihak ketiga J u m l a h Liabilitas keuangan Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha - pihak ketiga Utang lain-lain - pihak ketiga Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Pinjaman kepada pemegang saham Pinjaman jangka panjang J u m l a h Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan sama nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan. 272

291 Ekshibit E/89 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Pada periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 laba bersih yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar masing-masing adalah Rp , Rp , Rp , Rp , Rp Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2013 dan 2012 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 masing-masing adalah sebanyak , , , , dan PERJANJIAN DAN KOMITMEN Perjanjian Penting PT Muncul Mekar Pada tanggal 19 Februari 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Muncul Mekar dimana Perusahaan menunjuk PT Muncul Mekar untuk bertindak sebagai distributor dari semua produk yang telah ada maupun yang akan diproduksi dikemudian hari meliputi jamu serbuk, jamu cair, jamu instan dan nature blessing. Perjanjian ini memiliki jangka waktu dari 19 Februari 2006 sampai dengan 19 Februari 2011 dan dapat diperpanjang lagi untuk waktu dan dengan memakai persyaratan yang akan ditentukan dikemudian hari (Catatan 25). Pada tanggal 19 Februari 2011, Perusahaan menandatangani perpanjangan atas perjanjian tersebut sampai dengan 19 Februari Kompensasi yang diberikan atas kesepakatan terkait perjanjian tersebut adalah selisih harga jual barang ke pelanggan dengan harga beli dari Perusahaan. PT Semarang Herbal Indo Plant Pada tanggal 23 November 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Manufaktur dengan PT Semarang Herbal Indo Plant untuk pengerjaan ekstraksi. Jangka waktu Perjanjian ini tidak terbatas. Kompensasi yang diberikan atas kesepakatan dalam Perjanjian ini adalah Rp per kilogram ekstraksi. PT Muncul Putra Offset Pada tanggal 1 Juni 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Muncul Putra Offset. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan menyewakan bangunan yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Km 28, Klepu, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dalam jangka waktu 12 bulan sebesar Rp 300. Pada tanggal 17 Juli 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Muncul Putra Offset berupa pembelian barang kemasan dan jasa pembuatan kemasan hasil produksi Perusahaan. Telah dibandingkan dengan pemasok lainnya. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 1 Maret 2013 dan dapat diakhiri dengan pemberitahuan 30 hari dari pihak yang akan mengakhiri sebelum tanggal efektif pengakhiran (Catatan 25). 273

292 Ekshibit E/90 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. PERJANJIAN DAN KOMITMEN (Lanjutan) PT Muncul Putra Offset (Lanjutan) Pembelian barang kemasan dan jasa pembuatan kemasan hasil produksi tersebut dilakukan berdasarkan harga yang telah disepakati dalam pesanan pembelian dimana harga dan kualitas dari barang dan jasa tersebut telah dibandingkan dengan pemasok lainnya. Pada 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 seluruh total pembayaran untuk PT Muncul Putra Offset sebesar Rp , Rp , Rp dan Rp PT Muncul Armada Raya Pada tanggal 29 September 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pemasangan Reklame Sticker Box Panel dengan PT Muncul Armada Raya. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan dapat memasang stiker box panel pada 57 unit mobil box dalam jangka waktu 1 tahun dengan biaya sebesar Rp 132,5 per tahun. Pada tanggal 17 Juli 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Muncul Armada Raya dalam jasa pengangkutan hasil produk dan bahan baku Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 1 Maret 2013 dan dapat diakhiri dengan pemberitahuan 30 hari dari pihak yang akan mengakhiri sebelum tanggal efektif pengakhiran (Catatan 25). Pemakaian jasa pengangkutan hasil produk dan bahan baku Perusahaan tersebut dilakukan berdasarkan harga yang telah disepakati dimana harga dari jasa tersebut telah dibandingkan dengan pemasok lainnya. Pada 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 seluruh pembayaran untuk PT Muncul Armada Raya sebesar Rp , Rp , Rp , dan Rp Unit Usaha Kopaja Advertising Pada bulan September 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemasangan Reklame Bus Full Body Painting Kopaja dengan Unit Usaha Kopaja Advertising. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan dapat memasang iklan full body painting ada 10 unit bis dalam jangka waktu 1 tahun sejak tanggal berita acara atau bus beroperasi dengan biaya sebesar Rp 427,5 per tahun. I Gusti Agung Rai Kusuma Pada tanggal 10 Desember 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan I Gusti Agung Rai Kusuma sebagai model yang diabadikan dengan cara pemotretan, pengambilan gambar video/film dan direkam untuk pengisian suara yang akan dipergunakan oleh Perusahaan untuk sarana promosi produk Kuku Bima Ener-G Sido Muncul. Besarnya nilai yang dibayarkan untuk kontrak tersebut sebesar Rp 170 per kontrak. Masa berlaku perjanjian kerjasama adalah 1 tahun terhitung sejak tanggal 15 Desember 2012 sampai dengan 14 Desember Positif Art Management Pada tanggal 29 Januari 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Positif Art Management tentang Model Iklan Promosi Produk Kopi Jahe Sido Muncul. Perjanjian tersebut untuk pemuatan/penyiaran iklan promosi pada media berlaku selama 1 tahun sejak tanggal 19 Desember 2012 sampai dengan 19 Desember 2013 dengan honorarium yang telah disepakati sebesar Rp

293 Ekshibit E/91 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. PERJANJIAN DAN KOMITMEN (Lanjutan) PT Gebyar Komunikasi Pada bulan 10 Desember 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Gebyar Komunikasi. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan untuk pemasangan reklame produk Perusahaan di LED Videotron yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso Simpang Baloi Lubuk Baja dalam jangka waktu sejak 2 Agustus 2012 sampai dengan 2 Agustus 2013 dengan biaya Rp 600. PT Muncul Anugerah Sakti Pada tanggal 3 Januari 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Muncul Anugerah Sakti. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan sebagai pihak yang menyewakan, menyetujui untuk menyewakan 8 unit mobil kepada PT Muncul Anugerah Sakti sebesar Rp 600 dengan jangka waktu 12 bulan terhitung sejak 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember PT Dasa Tri Manunggal Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa PT Dasa Tri Manunggal berupa kontrak kerjasama penyewaan mobil dan motor untuk operasional Perusahaan sebanyak 20 mobil dan 6 motor dengan jumlah sewa per tahun sebesar Rp Jangka waktu sewa setahun mulai bulan September 2012 sampai dengan Oktober 2014 (Catatan 25). Universal Ventures Fund SCC Pada tanggal 1 Februari 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian investasi dengan Universal Ventures Fund, SCC. Ventures Fund SCC adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Barbados yang memiliki ijin untuk menjalankan usaha reksadana berdasarkan Mutual Fund Act, CAP 320 B of the Laws of Barbados. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan setuju untuk berinvestasi dalam bentuk saham kelas K sebanyak lembar atau senilai USD 24,95 dengan biaya management fee yang wajib dibayar di muka sebesar 0,2% atau sejumlah USD per tahun. PT Merdeka Sandisurya Perusahaan melakukan transaksi jual beli unit satuan rumah susun non hunian pada gedung perkantoran sesuai dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 01/PPJB.1601/IX-2011 pada tanggal 3 Oktober Gedung perkantoran tersebut berlokasi di Jl. Pandanaran No. 30, Semarang Lantai 16, luas bangunan 1.091,76 m2 (dalam jumlah penuh) dengan harga jual sebesar Rp dan pembayaran angsuran selama 23 kali setiap tanggal 1 dengan nominal sebesar Rp 738. Perjanjian Royalti Pada tanggal 10 Oktober 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan David Hidayat selaku kuasa atas diri sendiri dan kuasa lisan dari Desy Sulistio Hidayat, Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, dan Sandra Linata Hidajat. Berdasarkan RUPS Luar Biasa tanggal 9 November 2012, Perusahaan menyetujui untuk memberikan royalti kepada keluarga Hidayat. Pemberian Royalti ini sebesar 1,5% dari hasil penjualan bersih produk-produk yang dijual oleh Perusahaan. Dasar pengenaan royalti tersebut adalah hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang mana persentase tersebut lebih rendah dari yang berlaku umum. 275

294 Ekshibit E/92 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. INFORMASI SEGMEN Dalam pengambilan keputusan oleh manajemen, Perusahaan dan Entitas Anak digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan segmentasi primer yang berupa segmen produksi dan distribusi. Informasi segmen Perusahaan berdasarkan segmentasi primer adalah sebagai berikut: 31 Juli 2013 Jamu Minuman Minuman dan Minuman Produk herbal energi permen kesehatan lain-lain Jumlah Pendapatan Beban pokok penjualan ( ) ( ) ( ) (11.052) (1.983) ( ) Laba kotor Beban usaha Laba operasi Pendapatan/ (beban) keuangan (6.555) Pendapatan/ (beban) lainnya (5.285) Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan (77.613) Pendapatan komprehensif lain Laba bersih Aset segmen Liabilitas segmen

295 Ekshibit E/93 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 31 Desember 2012 Jamu Minuman Minuman dan Minuman Produk herbal energi permen kesehatan lain-lain Jumlah Pendapatan Beban pokok penjualan ( ) ( ) ( ) (25.110) (3.002) ( ) Laba kotor Beban usaha ( ) Laba operasi Pendapatan/ (beban) keuangan Pendapatan/ (beban) lainnya Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan ( ) Laba bersih Aset segmen Liabilitas segmen Desember 2011 Jamu Minuman Minuman dan Minuman Produk herbal energi permen kesehatan lain-lain Jumlah Pendapatan Beban pokok penjualan ( ) ( ) ( ) (13.166) (1.948) ( ) Laba kotor Beban usaha ( ) Laba operasi Pendapatan/ (beban) keuangan Pendapatan/ (beban) lainnya Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan ( ) Laba bersih Aset segmen Liabilitas segmen

296 Ekshibit E/94 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 31 Desember 2010 Jamu Minuman Minuman dan Minuman Produk herbal energi permen kesehatan lain-lain Jumlah Penjualan Beban pokok penjualan ( ) ( ) ( ) (12.647) (2.587) ( ) Laba kotor Beban usaha ( ) Laba operasi Pendapatan/ (beban) keuangan Pendapatan/ (beban) lainnya Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan ( ) Laba bersih Aset segmen Liabilitas segmen PENGELOLAAN PERMODALAN Tujuan Perusahaan dan Entitas Anak mengatur modal adalah untuk menjaga kemampuan Perusahaan dan Entitas Anak untuk melanjutkan usaha yang terus menerus supaya memberikan keuntungan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dan untuk mempertahankan struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Perusahaan dan Entitas Anak secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perusahaan dan Entitas Anak, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang neto dengan modal. Utang neto adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi dikurangi dengan dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang ekuitas Perusahaan. Pada tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut: 278

297 Ekshibit E/95 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. PENGELOLAAN PERMODALAN (Lanjutan) 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, lihat lihat 31 Juli Catatan Catatan a, n, 44) 2a, n, 44) Jumlah liabilitas Dikurangi: kas dan setara kas (26.122) ( ) ( ) ( ) Utang neto Jumlah ekuitas Rasio utang terhadap modal 0,19 0,33 0,96 0,77 Terdapat persyaratan permodalan untuk pinjaman kepada PT Bank Central Asia Tbk untuk memenuhi rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) maksimal adalah 2 kali. Perusahaan masih memenuhi persyaratan tersebut. Konsekuensi dari ketidakpatuhan persyaratan permodalan dari pihak eksternal, apabila terjadi ketidakpatuhan telah diungkapkan sebagai berikut: a. Jika terjadi kelalaian sebagaimana sebagai berikut: Kelalaian Perusahaan untuk membayar Utang pada waktu dan dengan cara sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Kredit, dalam hal mana lewatnya waktu saja sudah memberi bukti yang sah dan cukup bahwa Perusahaan telah melalaikan kewajibannya; Perusahaan lalai atau tidak memenuhi syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan yang dimaksud dalam pasal 13 dan pasal 14 atau ketentuan-ketentuan lainnya dalam Perjanjian Kredit serta perjanjian lainnya sehubungan dengan Perjanjian Kredit, baik yang telah ada maupun yang akan dbuat dikemudian hari; Pemberi Agunan melalaikan kewajibannya berdasarkan Dokumen Agunan; Pihak lain yang utangnya dijamin dengan agunan yang sama dengan Agunan Perusahaan telah dinyatakan lalai oleh BCA; Perusahaan menggunakan Fasilitas Kredit menyimpang dari maksud dan tujuan penggunaannya; Menurut penilaian BCA, keadaan keuangan, bonafiditas dan solvabilitas Perusahaan mundur sedemikian rupa sehingga mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam melakukan pembayaran Utang; Perusahaan dan/atau pemberi Agunan mengajukan permohonan pailit atau dinyatakan pailit atau mengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang atau karena sebab apa pun tidak berhak lagi untuk mengurus dan menguasai harta kekayaan Perusahaan dan/atau pemberi Agunan; Sebagian besar atau seluruh harta kekayaan Perusahaan dan/atau pemberi Agunan disita akibat tersangkut suatu perkara atau sengketa yang secara material dapat mempengaruhi kemampuan Perusahaan dan/atau pemberi Agunan dalam memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit dan/atau Dokumen Agunan; 279

298 Ekshibit E/96 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. PENGELOLAAN PERMODALAN (Lanjutan) a. Jika terjadi kelalaian sebagaimana sebagai berikut: (Lanjutan) Agunan yang diberikan oleh Perusahaan dan/atau pemberi Agunan musnah, berkurang nilainya atau disita pihak lain baik sebagian atau seluruhnya atau karena sesuatu hal berakhir hak penguasaannya; Suatu persetujuan yang dibuat Agunan yang diserahkan oleh Perusahaan dan/atau pemberi Agunan kepada BCA atau suatu keterangan atau pernyataan yang diberikan kepada BCA, termasuk tetapi tidak terbatas pada Pernyataan yang tercantum dalam pasal 12 Perjanjian Kredit, terbukti tidak benar; Perusahaan terlibat dalam perkara di Pengadilan yang menurut penilaian BCA dapat mengakibatkan Perusahaan dan/atau Penjamin wajib membayar ganti rugi dan/atau pembayaran lainnya yang secara material dapat mempengaruhi kemampuan Perusahaan untuk melakukan pembayaran Utang; Perusahaan melakukan tindakan yang melanggar suatu ketentuan atau peraturan hokum yang berlaku yang dapat mengakibatkan ijin usaha Perusahaan dicabut dan/atau secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit; Dimasukkannya suatu permohonan dari pihak lain terhadap Perusahaan untuk dinyatakan pailit atau untuk ditunjuk orang/pihak lain untuk menguasai harta kekayaan Perusahaan dan hal tersebut tidak dapat diselesaikan oleh Perusahaan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diajukannya permohonan atau penunjukkan tersebut; Perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi; Perusahaan lalai memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian kredit lainnya atau perjanjian dengan nama apapun juga yang ditandatangani oleh Perusahaan dengan BCA dan atau dengan pihak lainnya; Debitor Lainnya lalai memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit Debitor Lainnya serta perjanjian lainnya sehubungan dengan Perjanjian Kredit Debitor Lainnya tersebut, atau terhadap perjanjian kredit atau perjanjian lain dengan nama apapun juga yang ditandatangani oleh Debitor Lainnya dengan BCA dan atau dengan pihak lainnya, baik yang telah ada maupun yang akan dibuat dikemudian hari;maka para pihak menyatakan tidak berlaku pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, khususnya yang mengatur keharusan untuk mengajukan permohonan pembatalan perjanjian melalui Pengadilan Negeri dan BCA berhak menyatakan Utang menjadi jatuh waktu dengan seketika dan wajib dibayar sekaligus lunas oleh Perusahaan kepada BCA tanpa memperhatikan ketentuan Pembayaran Utang sebagaimana ditentukan dalam pasal 7 Perjanjian Kredit dengan ketentuan kewajibankewajiban Perusahaan yang timbul dari Perjanjian Kredit tetap wajib dipenuhi. b. Apabila Perusahaan berkewajiban untuk melakukan suatu kewajiban berdasarkan Perjanjian Kredit dalam suatu waktu yang ditetapkan dan Perusahaan lalai melaksanakannya maka dengan lewatnya waktu saja sudah merupakan bukti yang sah dan cukup untuk kelalaian Perusahaan sehingga tidak diperlukan suatu pemberitahuan (somasi) atau surat lain yang serupa dengan itu serta surat peringatan dari juru sita. c. Jika Utang menjadi jatuh waktu sebagaimana dimaksud dalam poin di atas Perjanjian Kredit maka BCA berhak untuk melaksanakan hak-haknya selaku kreditor untuk memperoleh pengembalian Utang dengan jalan pelaksanaan hak-haknya terhadap Perusahaan dan/atau harta kekayaannya, termasuk tetapi tidak terbatas pada pelaksanaan hak-hak BCA terhadap Agunan dan/atau Penjamin berdasarkan Dokumen Agunan serta Akta Pemberian Jaminan. 280

299 Ekshibit E/97 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI AKUN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Seperti dijelaskan pada Catatan 2a, efektif pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan telah melakukan pembelian kepemilikan saham pada PT Muncul Mekar dan PT Semarang Herbal Indo Plant sebanyak 99,99% dari pemegang saham. Transaksi tersebut, sesuai PSAK No. 38 (Revisi 2004) mengenai menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interest method). Dengan demikian, laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 telah disajikan kembali seolah-olah PT Muncul Mekar dan PT Semarang Herbal Indo Plant telah bergabung dengan Perusahaan sejak permulaan periode disajikan. Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian, yang telah diterbitkan sebelumnya, pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2010 untuk mencerminkan penyesuaian yang berkaitan dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 yang diterapkan secara retrospektif. Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004), Perusahaan telah menyajikan kembali akun-akun untuk laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dengan rincian sebagai berikut : Laporan Posisi Keuangan Dampak 31 Desember 2011 penyesuaian Disajikan Dicatat kebijakan kembali *) sebelumnya akuntansi Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang (21.067) Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas *) Termasuk jumlah tercatat aset dan liabilitas PT Muncul Mekar dan PT Semarang Herbal Indo Plant setelah eliminasi. 281

300 Ekshibit E/98 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI AKUN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Beberapa akun yang disajikan kembali oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk penyajian yang lebih tepat memiliki rincian sebagai berikut: Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 PT Semarang PT Muncul Herbal Mekar Indo Plant Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Dampak 31 Desember 2011 penyesuaian Disajikan Dicatat kebijakan kembali sebelumnya akuntansi Laporan Laba Rugi Komprehensif Penjualan Beban pokok penjualan ( ) ( ) (3.553) Laba Kotor Beban pemasaran dan penjualan ( ) ( ) (77.406) Beban umum dan administrasi ( ) ( ) Pendapatan keuangan lain-lain Beban keuangan lain-lain (606) (487) (119) Pendapatan diluar operasi lainnya Beban diluar operasi lainnya (2.268) (455) (1.813) Laba sebelum Pajak Manfaat (Beban) Pajak Pajak kini Pajak tangguhan Beban Pajak - Bersih Laba sebelum Pendapatan Komprehensif

301 Ekshibit E/99 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI AKUN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Beberapa akun yang disajikan kembali oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk penyajian yang lebih tepat memiliki rincian sebagai berikut: 31 Desember 2011 penyesuaian Disajikan Dicatat kebijakan kembali sebelumnya akuntansi Laba sebelum Pendapatan Komprehensif (Lanjutan) Pendapatan komprehensif lainnya Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali 0,02-0,02 J u m l a h Dampak 31 Desember 2010 penyesuaian Disajikan Dicatat kebijakan kembali *) sebelumnya akuntansi Laporan Posisi Keuangan Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas *) Termasuk jumlah tercatat aset dan liabilitas PT Muncul Mekar dan PT Semarang Herbal Indo Plant setelah eliminasi. 283

302 Ekshibit E/100 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI AKUN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Beberapa akun yang disajikan kembali oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk penyajian yang lebih tepat memiliki rincian sebagai berikut: 31 Desember 2010 PT Semarang PT Muncul Herbal Mekar Indo Plant Laporan Posisi Keuangan Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Dampak 31 Desember 2010 penyesuaian Disajikan Dicatat kebijakan kembali sebelumnya akuntansi Laporan Laba Rugi Komprehensif Penjualan Harga pokok penjualan dan beban langsung ( ) ( ) 98 Laba Kotor Beban pemasaran dan penjualan ( ) ( ) (51.104) Beban umum dan administrasi ( ) ( ) (13.084) Pendapatan keuangan lain-lain Beban keuangan lain-lain (3.875) (3.694) (181) Pendapatan diluar operasi lainnya Beban diluar operasi lainnya (4.353) (454) (3.899) Laba sebelum Pajak Manfaat (Beban) Pajak Pajak kini ( ) (99.141) (5.657) Pajak tangguhan Beban Pajak - Bersih ( ) (96.657) (5.365) Laba sebelum Pendapatan Komprehensif

303 Ekshibit E/101 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI AKUN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Beberapa akun yang disajikan kembali oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk penyajian yang lebih tepat memiliki rincian sebagai berikut: Dampak 31 Desember 2010 penyesuaian Disajikan Dicatat kebijakan kembali sebelumnya akuntansi Laba sebelum Pendapatan Komprehensif (Lanjutan) Pendapatan komprehensif lainnya Jumlah pendapatan komprehensif Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali 0,01-0, AKTIVITAS TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS 31 Juli 31 Desember (Disajikan (Disajikan kembali, kembali, 2012 lihat lihat (Tidak Catatan Catatan 2013 diaudit) a, n, 44) 2a, n, 44) Penambahan aset tetap melalui perjanjian sewa pembiayaan Penambahan aset tetap melalui pengkreditan uang muka dan utang lain-lain Uang muka pembelian aset

304 Ekshibit E/102 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 1. Berdasarkan akta Notaris No. 33 Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 18 September 2013 mengenai pernyataan persetujuan bersama seluruh pemegang saham Perusahaan terbatas PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, seluruh pemegang saham tersebut telah diputuskan menyetujui beberapa hal antara lain: a. Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan antara lain: Menyetujui Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka; Menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX J.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok- Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 1 anggaran dasar Perusahaan yaitu meningkatkan modal dasar Perusahaan dari sebesar Rp (dalam rupiah penuh) terbagi atas saham, masing-masing bernilai nominal Rp 100 (dalam rupiah penuh) menjadi Rp (dalam rupiah penuh) terbagi atas (jumlah penuh) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 100 (dalam rupiah penuh). b. Menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya saham baru (dalam jumlah penuh) dengan nilai nominal Rp 100 (dalam rupiah penuh) yang ditawarkan dengan harga penawaran memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham-saham Perusahaan akan dicatatkan. c. Menyetujui alokasi saham sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah peneribitan saham baru, dalam rangka program Employee Sock Allocation (ESA) dengan memperhatikan Peraturan Bapepam dan LK atau peraturan Otoritas Jasa Keuangan serta Peraturan Bursa Efek. d. Menyetujui memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO termasuk tetapi tidak terbatas pada : - Menetapkan penggunaan dana atas dana yang diperoleh melalui Penawaran Umum - Mendaftarkan saham-saham Perusahaan dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia - Mencatatkan seluruh saham Perusahaan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek e. Menyetujui memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk : - Menentukan kepastian jumlah Saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada Masyarakat - Menyatakan dalam akta Notaris mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan f. Menerima dan menyetujui efektif pengunduran diri Tuan Ray Nugraha Yoshuara terhitung 15 September

305 Ekshibit E/103 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan) g. Menyetujui perubahan susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan sehingga menjadi sebagai berikut : Dewan Direksi Direktur Utama : Irwan Hidayat Direktur : Sofyan Hidayat Direktur : David Hidayat Direktur tidak terafiliasi : Revi Firmansjah Dewan Komisaris Komisaris Utama : Sigit Hartojo Hadi Santoso Komisaris : Johan Hidayat Komisaris independen : Budi Setiawan Pranoto Perubahan Modal dasar telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 24 September Sesuai dengan surat pengakuan hutang tertanggal 19 September 2013, Perusahaan dengan PT Hotel Candi Baru (HCB) dimana piutang perusahaan kepada HCB sebesar Rp piutang tersebut dikenakan bunga sesuai tingkat bunga Bank Pemerintah dan akan dilunasi setelah tanggal 31 Desember 2013 sesuai kesepakatan kedua belah pihak. 3. Sesuai dengan Surat Pengakuan Hutang tertanggal 20 September 2013, antara Perusahaan dengan PT Daya Cipta Tiara (DCT), dimana DCT sudah melunasi seluruh piutang tersebut pada tanggal 9 Oktober Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan pasal 21 Nomor: 00072/201/11/ 511/13 tanggal 12 Juli 2013 untuk masa pajak Januari Desember 2011 sejumlah Rp 86,5. 5. Berdasarkan Surat Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Perdana Nomor 031/IPO/X/ 2013 tanggal 10 Oktober 2013, Perusahaan mengajukan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham. Sampai tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian periode 31 Juli 2013, pernyataan Penawaran Umum tersebut masih dalam proses untuk memperoleh pernyataan efektif dari OJK. 6. Piutang Perusahaan kepada PT Gasindo Mekar Putra sebesar Rp sudah dilunasi pada tanggal 25 September Berdasarkan surat pernyataan dari manajemen tanggal 21 Oktober 2013, Perusahaan akan mencairkan investasi pada Universal Ventures Fund SCC dalam waktu dekat atau selambatlambatnya pada 30 Juni

306 Ekshibit E/104 PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 JULI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 DAN PERIODE 7 (TUJUH) BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2013 DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 47. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Kami sebelumnya telah menerbitkan Laporan Auditor Independen No. 771/4-S114/ISW-3/07.13 tanggal 26 September 2013 atas laporan keuangan konsolidasian PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, sehubungan dengan rencana pencairan investasi Perusahaan dan Entitas Anak (Catatan 10 dan 46) maka kami menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian tersebut. Kami juga telah menerbitkan Laporan Auditor Independen No. 793/4-S114/ISW-3/07.13/R tanggal 23 Oktober 2013 atas laporan keuangan konsolidasian PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Juli 2013, 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dan untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, sehubungan dengan hasil pemeriksaan dari Otoritas Jasa Keuangan tanggal 24 Oktober 2013 atas pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan, maka kami menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian dengan beberapa perubahan penyajian dan pengungkapan pada Catatan 2a, 5, 6, 10, 12, 16, 17, 23, 25, 26, 29, 41, 44, 45 dan 46 atas laporan keuangan konsolidasian tersebut. 48. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan tanggal 28 Oktober

307 XVIII. LAPORAN PENILAI INDEPENDEN 289

308 Halaman ini sengaja dikosongkan 290

309

310 292

311 293

312 294

313 295

314 296

315 297

316 298

317 299

318 300

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN NAMUN

Lebih terperinci

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA. JADWAL Tanggal Efektif : 16 Maret 2018 Awal Perdagangan Waran Seri I : 27 Maret 2018 Masa Penawaran Umum : 19-20 Maret 2018 Akhir Perdagangan Waran Seri I Tanggal Penjatahan : 22 Maret 2018 - Pasar Reguler

Lebih terperinci

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK Tanggal Efektif 16 September 2016 Tanggal Distribusi Saham 27 September 2016 Masa Penawaran Umum 19 21 September 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pesanan 27 September 2016 Tanggal Penjatahan 23 September

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Mega Manunggal Property Tbk. Tahun PT MEGA MANUNGGAL PROPERTY Tbk.

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Mega Manunggal Property Tbk. Tahun PT MEGA MANUNGGAL PROPERTY Tbk. JADWAL Tanggal Efektif : 4 Juni 2015 Masa Penawaran Umum Saham Perdana : 8 dan 9 Juni 2015 Tanggal Penjatahan : 10 Juni 2015 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 11 Juni 2015 Tanggal Distribusi Saham

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK. PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT 1 Draft PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT -Nomor : -Pada hari ini,, tanggal -Hadir dihadapan saya, -Menurut keterangan mereka dalam hal ini masing-masing bertindak dalam jabatannya tersebut

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK KEPADA PEMODAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PT JAYA TRISHINDO Tbk

PT JAYA TRISHINDO Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI INFORMASI INI MERUPAKAN PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN DARI KETERBUKAAN INFORMASI YANG TELAH DITERBITKAN PADA SITUS WEB PT JAYA TRISHINDO TBK

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

PEMESANAN DAN PENJATAHAN SAHAM SERTA PROSEDUR PENJATAHAN SAHAM PT BANK QNB KESAWAN Tbk UMUM Berdasarkan Prospektus Penawaran Umum Terbatas IV yang diterbitkan pada tanggal 2 Juni 2014, PT Bank QNB Kesawan

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Sesuai Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Trimegah Securities Tbk No. 51 tanggal 27 Mei 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN 32 /POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka memenuhi Keputusan Ketua Bapepam & LK No. KEP-105/BL/2010, tanggal 13 April 2010, Lampiran

Lebih terperinci

PT Bank Yudha Bhakti Tbk

PT Bank Yudha Bhakti Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 10 Maret 2016 Periode Perdagangan HMETD 18 24 Mei 2016 Tanggal Efektif 2 Mei 2016 Periode Pelaksanaan HMETD 18 24 Mei 2016 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan

Lebih terperinci

PT Dafam Property Indonesia, Tbk

PT Dafam Property Indonesia, Tbk Tanggal Efektif : 16 April 2018 Masa Penawaran Umum : 18 20 April 2018 Tanggal Penjatahan : 24 April 2018 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 26 April 2018 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan

Lebih terperinci

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT TBK.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT TBK. JADWAL Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 29 Januari 2016 Tanggal Distribusi HMETD 12 Februari 2016 Tanggal Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif 29 Januari 2016 Tanggal Pencatatan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 Peraturan Nomor IX.J.1 TENTANG POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

Lebih terperinci

UMUM. 4 II. INFORMASI TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU. 7 III.122 IV.122

UMUM. 4 II. INFORMASI TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU. 7 III.122 IV.122 DAFTAR ISI DEFINISI... 3 I. UMUM... 4 II. INFORMASI TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU... 7 III. PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS...122 IV. RAPAT UMUM

Lebih terperinci

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana

Lebih terperinci

DIKETIK OLEH MKN2012. Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut :

DIKETIK OLEH MKN2012. Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut : SOAL UTS PERMBUATAN AKTA PERSEROAN TERBUKA 2011 VERSI TERJAWAB Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut : 1. Perseroan Terbuka yang telah mencatatkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-56/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-56/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-56/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OLEH PERUSAHAAN MENENGAH ATAU KECIL KETUA BADAN PENGAWAS PASAR

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2017 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK

RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN KETENTUAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32/POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM Suatu Prospektus harus mencakup semua rincian dan fakta material mengenai Penawaran Umum dari Emiten,

Lebih terperinci

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. DUTA INTIDAYA. PT DUTA INTIDAYA TBK. KARET SEMANGGI, SETIABUDI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

PROSPEKTUS. DUTA INTIDAYA. PT DUTA INTIDAYA TBK. KARET SEMANGGI, SETIABUDI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PROSPEKTUS.. PT TBK. KARET SEMANGGI, SETIABUDI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PPRROOSSPPEEKKTTUUSS Tanggal Efektif : 15 Juni 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 27 Juni 2016 Tanggal Distribusi Saham

Lebih terperinci

JADWAL PENAWARAN UMUM

JADWAL PENAWARAN UMUM JADWAL PENAWARAN UMUM PROSPEKTUS Tanggal Efektif : 21 Desember 2017 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 28 Desember 2017 Masa Penawaran : 22 Desember 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan :

Lebih terperinci

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN )

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh Pemegang Saham Perseroan. Jika Anda mengalami

Lebih terperinci

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia Kegiatan

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT M Cash Integrasi Tbk Tahun 2017

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT M Cash Integrasi Tbk Tahun 2017 Tanggal Efektif : 24 Oktober 2017 Masa Penawaran Umum : 26-27 Oktober 2017 Tanggal Penjatahan Saham : 30 Oktober 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 31 Oktober 2017 Tanggal Distribusi Saham Secara

Lebih terperinci

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap.

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap. DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN Anggaran Dasar Lama NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG

Lebih terperinci

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK. RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014 Pasal Anggaran Dasar BLD Sebelum Disesuaikan Dengan POJK Ps. 1 Ayat (1)

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK Peraturan Bapepam PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-13/PM/1997,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 67/BL/2007 TENTANG PEDOMAN MENGENAI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

PROSPEKTUS PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PROSPEKTUS Tanggal Efektif : 29 Januari 2016 Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 10 Februari 2016 Masa Penawaran Umum : 2 4 Februari 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 10 Februari 2016

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

SAHAM SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA. PT Global Teleshop Tbk

SAHAM SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA. PT Global Teleshop Tbk JADWAL PENAWARAN UMUM Tanggal Efektif : 28 Juni 2012 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 9 Juli 2012 Masa Penawaran : 2 4 Juli 2012 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 9 Juli 2012 Tanggal Penjatahan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

PROSPEKTUS AWAL PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK.

PROSPEKTUS AWAL PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK. PROSPEKTUS AWAL Masa Penawaran Awal : 3-8 Desember 2015 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 23 Desember 2015 Perkiraan Tanggal Efektif : 16 Desember 2015 Perkiraan Tanggal Pengembalian

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- /BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN )

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN ) KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dan ditujukan dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) No. 32/POJK.04/2015

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.307, 2016 KEUANGAN OJK. PT. Peleburan. Penggabungan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5997). PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

PT TD RESOURCES Tbk.

PT TD RESOURCES Tbk. Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) : 18 September 2008 Tanggal Distribusi Sertifikat Bukti HMETD : 7 Oktober 2008 Tanggal Efektif Pengesahan RUPSLB : 18 September 2008 Tanggal Pencatatan

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

Kantor Cabang: Medan, Surabaya, Semarang, Denpasar, Balikpapan website: PENAWARAN UMUM PERDANA

Kantor Cabang: Medan, Surabaya, Semarang, Denpasar, Balikpapan website:    PENAWARAN UMUM PERDANA Masa Penawaran Awal : 30 Mei 7 Juni 2013 Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham dan Perkiraan Tanggal Efektif : 11 Juni 2013 Waran Seri I pada Bursa Efek Indonesia : 27 Juni 2013 Perkiraan Masa Penawaran Umum

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar No.396, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Reksa Dana. Penjual. Agen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5653) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM

PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM 1. Penawaran Umum Penawaran Umum dapat merupakan Penawaran Umum kepada masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00389/BEI/06-2009 Tanggal dikeluarkan :12 Juni 2009 Tanggal diberlakukan : 12 Juni 2009 PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR IX.C.3 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM KETUA BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH TBK

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH TBK JADWAL Tanggal Efektif : 25 April 2018 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 7 Mei 2018 Masa Penawaran Umum : 27 April 2018, 30 April 2018 dan 2 Mei 2018 Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 7

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-49/PM/1996, Tanggal 17 Januari 1996 Suatu Pernyataan Pendaftaran

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Victoria Insurance Tbk

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Victoria Insurance Tbk Tanggal Efektif Masa Penawaran Umum Tanggal Penjatahan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I Pada Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.05/2016 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan )

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan ) 1 KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Informasi ini dibuat dan ditujukan kepada para

Lebih terperinci

JADWAL PENAWARAN UMUM PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK. PT Sinarmas Sekuritas

JADWAL PENAWARAN UMUM PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK. PT Sinarmas Sekuritas JADWAL Tanggal Efektif : 29 Desember 2011 Periode Perdagangan Waran Seri I Masa Penawaran : 2 5 Januari 2012 - di Pasar Reguler dan Negosiasi : 12 Januari 2012 5 Januari 2017 Tanggal Penjatahan : 9 Januari

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Draft 10042014 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

Penambahan Modal Tanpa Memberikan HMETD

Penambahan Modal Tanpa Memberikan HMETD Penambahan Modal Tanpa Memberikan HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ).

SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ). Tanggal Efektif 12 Juni 2017 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik 20 Juni 2017 Masa Penawaran Umum 13-15 Juni 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pesanan 20 Juni 2017 Tanggal Penjatahan 19 Juni 2017 Tanggal

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang No.361, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Transaksi. Bursa. Penjamin. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5635) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 67/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007 PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 67/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007 PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH PERATURAN NOMOR IX.C.13: PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH 1. Umum a. Seluruh definisi yang tercantum dalam Peraturan Nomor IX.C.12 tentang Pedoman

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN PASAL 2 Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN PASAL 2 Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan di Jakarta Pusat. 2. Perseroan dapat

Lebih terperinci

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata No. ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk Peraturan 1. Pasal 6 ayat (4) Surat saham dan surat kolektif saham

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2 ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini diberi nama: PT Mandom Indonesia Tbk (selanjutnya disebut Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public)

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Efek yang dapat dicatatkan di BEI (go public) dapat berupa: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Saham Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Fund/ETF)

Lebih terperinci