BAB I PENDAHULUAN. global, menyebabkan persaingan di dunia industri semakin meningkat. Suatu sistem
|
|
- Yuliani Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam dunia bisnis global, menyebabkan persaingan di dunia industri semakin meningkat. Suatu sistem yang efektif dan efisien merupakan suatu tuntutan yang harus dimiliki oleh para pelaku bisnis. Kompetisi yang terjadi menuntut perusahaan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, meningkatkan efisiensi biaya, pengadaan bahan baku yang tepat, penggunaan sumber daya yang ada secara optimal dan pengiriman yang tepat waktu. Praktisi industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas, dan cepat untuk dapat berkompetisi secara global membutuhkan peran serta semua pihak. Kesadaran akan pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan produk yang berkualitas tersebut melahirkan konsep strategi baru dalam manajemen operasi di tahun 1990-an yaitu Supply Chain Management (SCM). Menurut Council of Supply Chain Management Professional (2009), SCM mencakup perencanaan dan pengelolaan seluruh aktivitas yang terkait dalam pengadaan dan konversi sumber daya perusahaan serta pengelolaan logistiknya. SCM juga mencakup koordinasi dan kolaborasi perusahaan dengan saluran distribusi pihak lain seperti vendor, perantara, penyedia jasa lainnya dan pelanggan. Dengan 1
2 demikian, SCM merupakan fungsi yang terintegrasi dan bertanggung jawab menghubungkan fungsi bisnis utama perusahaan dengan proses bisnis yang ada di tiap unit kerja dan antar unit kerja ke dalam suatu model bisnis yang kohesiv dan berkinerja tinggi. Strategi SCM pada dasarnya mempunyai tiga tujuan (Siagian, 2005). Pertama adalah cost reduction, yaitu strategi SCM yang dijalankan harus dapat meminimalkan biaya proses misalnya dengan memilih alat/model distribusi dan penyimpanan yang meminimalkan biaya. Kedua adalah capital reduction, yaitu strategi SCM ditujukan untuk meminimalisasi tingkat inventasi di dalam strategi pengadaan. Ketiga adalah service improvement yaitu pelayanan harus selalu diperbaiki karena pendapatan yang diperoleh perusahaan tergantung level pelayanan pengelolaan bahan. Keberhasilan SCM dalam mencapai tujuan tersebut saat ini tidak bisa dilepaskan dari teknonogi sistem informasi. Teknolologi sistem informasi menciptakan suatu kolaborasi, koordinasi dan integrasi dalam SCM menjadi lebih efisien dan efektif. Selama ini proses pengadaan barang/jasa dilakukan dengan cara konvensional dimana langsung mempertemukan pihak pihak yang terkait dalam pengadaan seperti penyedia barang/jasa dan pengguna barang/jasa atau panitian pengadaan. Pengadaan yang dilakukan secara konvensional dinilai memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan yang didapat adalah para pengguna dan penyedia barang atau jasa bertemu secara langsung dan melakukan tahap-tahap pelaksanaan pengadaan 2
3 barang atau jasa bersama-sama. Tetapi kelemahan dari tahap-tahap pelaksanaan penyediaan barang atau jasa ini dinilai banyak merugikan, seperti mudahnya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) berkembang, serta kurangnya transparansi. Pengadaan konvensional juga membutuhkan waktu yang lama serta biaya besar, kurangnya informasi serta kompetisi yang kurang sehat yang berakibat terhadap menurunnya kualitas pengadaan. Gambar 1.1. Sistem Purchasing Manual/Tradisional Sumber : Wisner et al. (2009) 3
4 Dalam usaha untuk menutup kelemahan-kelemahan dan kesulitan dalam proses pengadaan dan adanya berbagai perubahan dan transformasi yang terjadi saat ini menuntut terbentuknya suatu organisasi yang transparan dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Didukung oleh kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi atau teknologi informasi saat ini telah membawa revolusi tersendiri dalam dunia bisnis, salah satunya dengan penerapan e-procurement. E-procurement merupakan suatu proses pengadaan yang mengacu pada penggunaan internet sebagai sarana informasi dan komunikasi. Proses pengadaan barang/jasa dengan sistem e-procurement memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang digunakan untuk mendukung proses pelalangan umum secara elektronik. Dengan sistem lelang elektronik ini, diharapkan mampu menjawab segala tantangan yang terjadi saat ini, misalnya aktivitas bisnis yang meningkat dan terus berkembang yang menyebabkan tingginya kualitas produk yang diinginkan oleh pelanggan, adanya pilihan produk yang bermacam-macam, keinginan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap pelanggan dan keinginan perusahaan untuk mengoptimalkan basis sediaan barang. Disisi lain, dengan penerapan e-procurement ini perusahaan dapat berkonsentrasi terhadap biaya, salah satunya adalah biaya administrasi. Penerapan e-procurement mengotomatisasi banyak proses administrasi dalam pembelian sehingga menjadi proses yang tanpa tertulis (paperless). Pengadaan secara tradisional dipandang sebagai pekerjaan penyampaian kertas dalam seluruh perusahaan. Mengalihkan beban adminstrasi bagi staf dan 4
5 mengotomatiskan pekerjaan kunci menghemat waktu mereka dan lebih lanjut menghemat dana organisasi. Berikut adalah contoh tabel dari laporan Warwick Business School yang menunjukkan perbedaan biaya administrasi sistem pengadaan tradisional dengan e-procurement. Biaya sistem manual digunakan sebagai indeks dasar (=100). Tabel 1.1. Perbedaan Biaya Administrasi Sistem Pengadaan Tradisional dengan E-Procurement Function Traditional Process (%) E-Procurement (%) Requisition Generation Requisition Distribution Order Generation Order Distribution Expediting Goods Receipt Invoice Processing Total Sumber:Warwick Bussiness School, diakses melalui Pengelolaan logistik dalam manajemen rantai sediaan bersama dengan pemasok yang dimiliki salah satunya dengan sistem e-procurement ini adalah sangat bermanfaat dan menguntungkan bagi perusahaan, seperti peningkatan pelayanan kepada pelanggan menjadi lebih baik, biaya operasional menjadi lebih rendah, kualitas poduk meningkat dan pada akhirnya masalah mata rantai sediaan ini bekembang menjadi strategi manajemen rantai sediaan yang dipergunakan untuk 5
6 peningkatan kinerja dan daya saing persuhaaan. Dengan demikian hal ini dapat digunakan untuk peningkatan kualitas manajemen rantai sediaan dan kinerja supply chain management (SCM) sendiri. Gambar 1.2. Sistem Electronik Purchasing Internet-Based Sumber : Wisner et al. (2009) Di dunia internasional, e-procurement bukanlah hal yang baru lagi dan sudah diterapkan dibeberapa negara, diantaranya Australia. Keberhasilan Australia dalam menerapkan e-procurement turut ikut andil dalam perkembangan sistem e- procurement di negara lain, termasuk Indonesia. Negara Australia sebagai salah satu negara pelopor pelaksanaan e- procurement yang dimulai pada tahun 1990 telah menggunakan e-procurement 6
7 sebagai salah satu alat dalam efisiensi penggunaan anggaran serta mempermudah dalam penyediaan barang dan jasa. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National e-procurement Research Project Australia pada tahun telah memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkatan penggunaan e-procurement dan ketertarikan mereka untuk menggunakan e-procurement pada masa yang akan datang, dimana hampir dari separuh responden telah menggunakan e-procurement untuk kegiatan pembelian mereka. Tabel 1.2. Tingkatan Penggunaan e-procurement di Australia Tingkat Penggunaan % dari Total Responden Telah melakukan pembelian online 41% Berniat melakukan pembelian secara 43% online dalam 2-3 tahun ke depan Tidak ada niat melakukan pembelian 16% secara online Sumber : Report on the findings of the Australian National e-procurement Survey oleh National e-procurement Research Project Australia Penelitian ini juga dilakukan terhadap dua group yang diberikan pertanyaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mereka menggunakan e-procurement dalam organisasi mereka. Hasil penemuan dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah. 7
8 Tabel 1.3. Faktor Pendorong Penggunaan e-procurement (yang sudah mengimplementasikan) Factors driving adoption 1. Reduce purchasing cost (2) 2. Improve productivity (-) 3. Improve efficiency (1) 4. Improve effectiveness (3) =5 Improve internal & external customer service (-) =5 Standardise purchasing processes across the organisation (4) Sumber : Report on the findings of the Australian National e-procurement Survey oleh National e-procurement Research Project Australia Tabel 1.4 Faktor Pendorong Penggunaan e-procurement (yang akan mengimplementasikan) Drivers of adoption =1. Improve efficiency =1. Reduce purchasing cost 3. Standardise purchasing processes across the organization 4. Reduce administrative costs 5. Improve effectiveness Sumber : Report on the findings of the Australian National e-procurement Survey oleh National e-procurement Research Project Australia Untuk kedua kelompok jenis faktor pendorong penggunaan e-procurement tersebut terus menekankan pada keuntungan produktivitas dan penghematan biaya. Keberhasilan negara Australia menjadi tolak ukur implementasi e- procurement di Indonesia yang dipelopori oleh pemerintah kota Surabaya dan Departemen Pekerjaan Umum (DPU). Pelaksanaan e-procurement di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat pada tahun Sebagai pelopor sistem 8
9 e-procurement, keberhasilan pemerintah kota Surabaya dalam menerapkan sistem e- procurement berupa efisiensi anggaran hingga 10% karena adanya standarisasi harga dan analisa standar belanja, efisiensi terhadap alokasi yang telah ditetapkan hingga 25%, terencananya proses pengadaan barang/jasa, dan pelaporan yang jelas atas kegiatan dan penyerapan anggaran dapat diakses oleh pimpinan dan masyarakat secara terbuka dan kapan saja melalui internet. Dari sisi penyedia barang dan jasa, implementasi e-procurement kota Surabaya mampu memberikan kesempatan merata dan lebih luas kepada pengusaha kecil menengah hingga 96,4% perusahaan lokal ( dalam Nightisabha et al., 2009). Saat ini, PT Petroflexx Prima Daya sangat menyadari bahwa diperlukan suatu strategi yang baik agar perusahaan berjalan dengan optimal, untuk itu dibuat suatu strategi dalam menerapkan proses pengadaan barang dan jasa yang efektif dan efisien melalui e-procurement. Selain itu, proses pengadaan barang yang selama ini dilakukan secara konvensional dan tidak terintegrasi yang membutuhkan waktu cukup lama dan tidak efisien, serta tidak dapat memberikan informasi secara real time mendorong PT Petroflexx Prima Daya untuk mendesain dan mengimplementasikan e-procurement untuk mempercepat proses pengadaan (procurement) barang, menghasilkan informasi stok barang secara real time dan up to date, serta mengintegrasikan seluruh sistem supply chain management. Dengan penyediaan jasa dan penerapan e-procurement di Petroflexx Prima Daya ini diharapkan proses pengadaan (procurement) tidak memakan waktu yang 9
10 lama seperti hal pengadaan barang secara manual, dapat memberikan informasi/laporan secara real time dan up to date serta adanya sistem yang terintegrasi antara proses permintaan, pembelian, penyimpanan dan pembayaran, sehingga keseluruhan dari tujuan yang ingin dicapai itu menjadi suatu langkah strategis perusahaan dalam meningkatkan kinerja supply chain management dalam rangka menumbuhkan competitive advantage perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas mengenai pengaruh penerapan e-procurement terhadap kinerja & efisiensi supply chain management yang dilakukan oleh PT Petroflexx Prima Daya, dengan kata lain apakah penerapan e-procurement berdampak positif pada kinerja dan efisiensi supply chain management perusahaan. Untuk itu penulis mencoba melakukan penelitian terhadap penerapan e- procurement pada PT Petroflexx Prima Daya sebagai pengguna e-procurement. Menurut penulis penelitian ini menarik untuk diteliti karena selain memiliki banyak manfaat, e-procurement juga memiliki kelemahan-kelemahan yang harus diantisipasi serta memiliki hambatan-hambatan dalam pengimplementasiannya. 1.2 Rumusan Masalah Banyak hal yang mengakibatkan sistem pada supply chain tidak efektif. Sebab-sebab tersebut sangat bervariasi, ada yang teknis dan ada juga yang terkait dengan perilaku individu maupun organisasional, misalnya metrik kinerja kurang jelas, status pesanan tidak akurat, sistem informasi tidak handal, mengabaikan 10
11 ketidakpastian, biaya-biaya persediaan tidak ditaksir dengan benar atau keputusan supply chain yang tidak terintegrasi. Sejalan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berfungsi sebagai media dalam tercapainya proses dan sistem bisnis yang jauh lebih baik dibandingkan dengan cara-cara konvensional, maka penerapan e-procurement yang merupakan pengembangan dari teknologi internet dalam proses bisnis perusahaan secara teori akan mampu mengoptimalkan kinerja supply chain management perusahaan. Dengan adanya kelebihan dan kekurangan e-procurement, maka dibuat perumusan masalah yakni apakah penerapan e-procurement mempengaruhi kinerja supply chain management. Oleh karena itu, pernyataan penelitian dalam masalah ini adalah : 1. Apakah penerapan e-procurement memberikan pengaruh yang positif dan signifikan pada kinerja supply chain management perusahaan? 2. Apakah penerapan e-procurement memberikan pengaruh yang positif dan signifikan pada efisiensi supply chain management perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 11
12 1. Menguji hubungan variabel independen hasil penerapan e-procurement yang diteliti secara secara parsial terhadap masing-masing variabel dependen yang termasuk dalam aspek kinerja. 2. Menguji hubungan variabel independen hasil penerapan e-procurement yang diteliti secara secara parsial terhadap masing-masing variabel dependen yang termasuk dalam aspek efisiensi. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari studi empiris yang dilakukan oleh penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi akademisi : memberikan tambahan ilmu pengetahuan mengenai penerapan e-procurement dan imbas yang diberikan terhadap kinerja dan efisiensi supply chain management pada perusahaan. 2. Melengkapi bahan penelitian sebelumnya, terutama berkaitan dengan kajian atas strategi peningkatan kinerja supply chain management melalui implementasi e-procurement. 3. Bagi praktisi : memberikan informasi yang cukup dan berarti bagi perusahaan dan manajemen, sehingga nantinya dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan dasar kebijakan, tindakan serta alokasi sumberdaya yang diperlukan untuk peningkatan pemanfaatan sehubungan 12
13 dengan penerapan e-procurement terhadap kinerja dan efisiensi supply chain management. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang akan diteliti sebagai batasan permasalahannya. Variabel-variabel penelitian tersebut dibagi menjadi dua variabel, yaitu independent variabel (IV) dan dependent variabel (DV). IV adalah variabel yang sudah ditentukan, yang dapat mempengaruhi variabel lainnya (Clark- Carter, 2004). Sedangkan DV adalah variabel dimana IV dapat memberikan efek terhadapnya (Clark-Carter, 2004). Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : IV 1.1 : Pemusatan manajemen dan kontrol yang lebih baik IV 1.2 : Meningkatkan akurasi data IV 1.3 : Standarisasi proses dan dokumen (format yang seragam) lebih memudahkan pengerjaan IV 1.4 : Sistim aliran kerja yang lebih efisien/workflow IV 1.5 : Otonomi yang lebih kepada departemen/disentralisasi dari pengadaan DV 1 Manajemen dan Kontrol Data 13
14 IV 2.1 : Menjadikan proses pengadaan yang lebih kompetitif IV 2.2 : Menciptakan proses pengadaan yang bersih, transparan dan dapat diterima IV 2.3 : Meningkatkan kualitas dari hasil pengadaan IV 2.4 : Meningkatkan kualitas dan produktifitas dari sumber daya (SDM maupun SI) IV 2.5 : Meningkatkan akurasi anggaran/deviasi dari pengadaan aktual perusahaan dibandingkan dengan anggaran keuangan terkait DV 2 : Kualitas hasil dan produksi IV 3.1 : Networking dan aliansi setrategi IV 3.2 : Meningkatkan kepuasan klien (customer satisfaction) IV 3.3 : Akses informasi yang lebih mudah dan luas DV 3 : Hubungan dengan mitra kerja IV 4.1 : Mengurangi biaya administrasi IV 4.2 : Opportunity cost of capital IV 4.3 : Meningkatkan pemasukan perusahaaan (revenue) 14
15 IV 4.4 Mengurangi cost per tender DV 4 : Biaya IV 5.1 : Lead time savings IV 5.2 : Mengurangi waktu proses DV 5 : Waktu 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan thesis ini dibagi menjadi 5 (lima) Bab, dimana untuk setiap bab terdapat beberapa sub-bab, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai pendekatan dan definisi supply chain management, tujuan dan manfaat supply chain management, manajemen pengadaan, teori-teori yang dapat mendukung konsep pengukuran kinerja supply chain management dan e-procurement. BAB III : METODE PENELITIAN 15
16 Dalam bab ini di bahas tentang obyek penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik pengelolaan data. Dalam bab ini penulis juga mencoba memberikan gambaran umum mengenai penerapan e-procurement oleh PT Petroflexx Prima Daya dan modul-modul yang terdapat dalam e-procurement. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dibahas tentang temuan yang diperoleh dari analisis kuantitatf, berupa hasil analisis regresi linear berganda, hasil uji-t, dan hasil uji-f. BAB V : SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI Dalam bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian, keterbatasan yang dihadapi penulis selama penelitian dan implikasi secara teoritis maupun praktis dari hasil penelitian ini. 16
BAB I PENDAHULUAN. tepat, penggunaan sumber daya yang ada secara optimal dan pengiriman yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangan zaman yang sangat pesat sekarang ini, dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam dunia bisnis global, menyebabkan persaingan di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah mengalami pergeseran paradigma baru dalam pelaksanaannya, terutama setelah kegiatan pengadaan dilakukan melalui sistem elektronik
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran
Lebih terperinciPERANAN IT DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
PERANAN IT DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi
Lebih terperinciKonsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom
Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.
Lebih terperincidalam mewujudkan pembangunan. Dilihat dari berbagai perspektif, kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengadaan barang dan jasa merupakan aktivitas yang sangat penting dalam mewujudkan pembangunan. Dilihat dari berbagai perspektif, kemajuan Indonesia tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya perusahaan di dunia industri saat ini menuntut setiap perusahaan untuk terus berusaha mencari cara terbaik agar memiliki daya saing yang lebih tinggi daripada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring berkembangnya teknologi di dunia bisnis terutama penggunaan internet yang semakin melekat, membuat para pelaku bisnis menjadikannya sebagai kebutuhan penting
Lebih terperinciHakikat Rantai Pasokan
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Hakikat Rantai Pasokan 2 Jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstreams) dan ke hilir (downstreams), dalam proses dan kegiatan yang berbeda yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan zaman beriringan dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Kini perkembangan teknologi menjadi suatu komponen utama dalam semua bidang.
Lebih terperinciTUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, bertahan dan menjadi yang terdepan dalam dunia bisnis tidaklah mudah, butuh usaha keras, perjuangan serta kemampuan untuk tetap bisa bertahan.
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. kegiatan bisnis, teknologi informasi tidak hanya sebagai pendukung atau pelengkap
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pada saat ini perkembangan aplikasi teknologi dalam sistem informasi sangat pesat seiring dengan laju proses bisnis yang semakin maju di segala aspek. Dalam kegiatan
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdampak pada perkembangan dan kemajuan dalam bidang kearsipan. Berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini akan menimbulkan terjadinya perubahan kehidupan manusia yang sangat pesat. Terutama pada bidang teknologi dan informasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan di Indonesia ditujukan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang, banyak perusahaan mengalami perkembangan dalam dunia bisnisnya dan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan kecanggihan
Lebih terperinciNARA SUMBER : aan/
NARA SUMBER : http://jodie.ngeblogs.com/2010/04/13/peranan-it-dalam-organisasi-perusah aan/ Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk meningkatkan profitabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan dalam pembangunan infrastruktur untuk mendukung Indonesia khususnya kota Yogyakarta yang sedang dalam masa perkembangan menghantarkan konstruksi
Lebih terperinciPenerapan Sistem E-Procurement Pada Proses Pengadaan PT Petrokimia Gresik
253 Penerapan Sistem E-Procurement Pada Proses Pengadaan PT Petrokimia Gresik Tuwanku Aria Auliandri, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Rossy Wulandari, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria kepuasan konsumen seperti ketepatan dalam pengiriman, cost yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini terjadi perubahan paradigma mengenai kualitas. Suatu produk yang berkualitas tidak hanya merupakan produk dengan kinerja yang baik tetapi juga
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )
PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Teknologi informasi (TI) yang terus berkembang memberi berbagai kemudahan bagi banyak dunia bisnis dalam meningkatkan efisiensi. Manfaatnya yang besar khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya, serta kondisi persaingan yang ketat dalam lingkungan bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kondisi perekonomian global sekarang ini, yang ditunjukkan dengan hilangnya batas-batas negara dan segi investasi, individu, dan informasi pada umumnya, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama beberapa tahun belakangan ini, keunggulan optimasi dan integrasi supply chain menjadi fokus dari beberapa organisasi perusahaan besar di dunia, Persaingan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam dunia bisnis global, persaingan di dunia industri semakin meningkat. Pelanggan mulai bisa membedakan
Lebih terperinciEFESIENSI HARGA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN E-PROCUREMENT UNTUK PEMBELIAN BARANG DI PT. TIM
TUGAS AKHIR EFESIENSI HARGA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN E-PROCUREMENT UNTUK PEMBELIAN BARANG DI PT. TIM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI E-BISNIS
SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BUSINESS Tanpa dukungan Sistem Informasi yang tangguh, model E-Business sulit diwujudkan. Sistem Informasi akan membantu mengintegrasikan data, mempercepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari gelombang globalisasi menuntut para pelaku usaha atau perusahaan untuk lebih responsif dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam bagian kesimpulan pada thesis ini memuat jawaban dari rumusan masalah yang terdapat pada bab I yaitu mengenai analisis rantai nilai yang dikemukakan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan memperbaharui teknologi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telah mengalami kemajuan yang signifikan. Teknologi bertambah canggih dan kompleks. Seiring dengan hal tersebut, manusia sebagai pemilik
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI
SISTEM INFORMASI Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI E business Vs E commerce E Business E business merupakan aplikasi kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semi otomatis dengan menggunakan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mampu
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat
Lebih terperinciPembahasan Materi #6
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Latar Belakang Kunci Sukses SCM Organisasi Organisasi Manajemen Logistik Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Logistik Organisasi Konvensional dan Logistik Mengelola
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan
Lebih terperinciENTERPRISE RESOURCE PLANNING
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 06 ERP: SCM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SCM adalah satu rangkaian bisnis demand dan supply yang melibatkan perusahaan dengan mitra kerjanya. Kelancaran proses dalam supply chain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ini, sistem informasi akuntansi telah berkembang menjadi sistem informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi komputer dan informasi dewasa ini, sistem informasi akuntansi telah berkembang menjadi sistem informasi akuntansi
Lebih terperinciA. Pengertian Supply Chain Management
A. Pengertian Supply Chain Management Supply Chain adalah adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,
Lebih terperinciKARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE
KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE NAMA : Teguh laksana NIM : 10.12.4883 KELAS : S1-SI-07 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 / 2012 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan
Lebih terperinciP nge g rt r ia i n E-Com o m m e m rc r e
PengertianE-Commerce E-Commerce Mengenal E-Commerce Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiga tahapan utama dalam manajemen operasi adalah pengaturan input, proses dan output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan pendahuluan dari penelitian yang diuraikan menjadi enam sub bab yaitu latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju dan berkembang saat ini memberikan banyak pilihan dan kemudahan bagi dunia bisnis dalam meningkatkan performa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan
Lebih terperinciImplementasi E-Bisnis e-procurement Concept And Aplication Part-6
Implementasi E-Bisnis e-procurement Concept And Aplication Part-6 Pendahuluan E-procurement merupakan bagian dari e-bisnis dan digunakan untuk mendesain proses pengadaan berbasis internet yang dioptimalkan
Lebih terperinciPembahasan Materi #11
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Konsep, Pengelolaan, Kolaborasi SCM Sistem Informasi Terpadu Tahapan Evolusi Pengembangan Aspek Pengembangan 6623 - Taufiqur Rachman 1 Konsep SCM 3 SCM Memperlihatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pasar yang semakin mengglobal, persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan produktivitas
Lebih terperinciSupply Chain Management. Tita Talitha,MT
Supply Chain Management Tita Talitha,MT 1 Materi Introduction to Supply Chain management Strategi SCM dengan strategi Bisnis Logistics Network Configuration Strategi distribusi dan transportasi Inventory
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis dihadapkan pada suatu era globalisasi yang didukung oleh tingkat kemajuan teknologi, baik teknologi informasi maupun transportasi, sehingga
Lebih terperinciSISTEM BISNIS ELEKTRONIK
SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Teknologi informasi (TI) merupakan teknologi yang digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman telah menjadikan kebutuhan semakin kompleks. Kebutuhan akan kemudahan dalam mengakses teknologi mengharuskan suatu perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya
Lebih terperinciPembahasan Materi #5
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Latar Belakang Kunci Sukses SCM Manajemen Logistik Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Logistik Konvensional dan Logistik Mengelola Jaringan SC Strategi Proses
Lebih terperinciE-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN E-Marketing dalam Strategi Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 15, S.Sos, MM Abstract Membahas mengenai strategi pemasaran dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kepuasan pelanggan ditentukan oleh bagaimana perusahaan dapat memenuhi tuntutan dalam hal pemenuhan kualitas yang diinginkan, kecepatan merespon permintaan,
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Informasi menjadi dasar pelaksanaan proses rantai pasok dan dasar bagi manajer dalam membuat keputusan. Menurut cophra dan meindl(2007) informasi harus memiliki karakteristik:
Lebih terperinciK m o pon o en Mark r e k t e d i i D unia i
KomponenMarket di Dunia Internet E-Commerce Aplikasi Intra-Organisasi Perdagangan Elektronik Alasan utama perkembangan luar biasa intranet: Mempermudah kerja berkumpulan Mereka membenarkan saling berhubungan
Lebih terperincibarang dan jasa yang dibutuhkan, untuk mendapatkan mitra kerja yang sesuai dengan kriteria perusahaan diperlukan suatu proses untuk pemilihan
BAB IV TINJAUAN HUKUM MENGENAI PENGADAAN BARANG DAN JASA MELALUI SISTEM ELEKTRONIK PADA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang Kompetisi. Inovasi. Integrasi. Tiga kata yang saat ini sangat layak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kompetisi. Inovasi. Integrasi. Tiga kata yang saat ini sangat layak diperhatikan lebih dalam dan harusnya diterapkan oleh para pelaku bisnis, terutama perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciMekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis
Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Memahami E-Commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini dijalankan.. Yang membedakannya adalah dilibatkannya
Lebih terperinciEnterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Teori 2.1.1 Tingkat Pelayanan (Service Level) Service level merupakan istilah yang banyak digunakan dalam manajemen persediaan yang merupakan besar presentase dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konstruksi, teknologi telah menjadi salah satu upaya pemerintah untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hampir semua aspek kehidupan manusia. Dengan majunya perkembangan teknologi, manusia dapat bekerja dengan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bisnis di industri farmasi masih terus berkembang dan menggiurkan bagi para pelaku bisnis farmasi. Hal ini dipicu oleh peningkatan pertumbuhan pengeluaran pada obat-obatan
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN E PROCUREMENT PADA PROSES PENGADAAN DI PEMERINTAH KOTA SURABAYA ABSTRAK
STUDI PENERAPAN E PROCUREMENT PADA PROSES PENGADAAN DI PEMERINTAH KOTA SURABAYA Wahyu Hary Wijaya 1, Retno Indryani 2, dan Yusronia Eka Putri 3 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Proyek Konstruksi Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2010/2011 ANALISIS IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT BERBASIS WEBSITE TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN HOTEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keamanan dalam negeri dan pertahanan, (2) untuk menyelenggarakan peradilan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada setiap perekonomian, dengan sistem perekonomian apapun, pemerintah senantiasa memegang peranan yang penting. Pemerintah memiliki peranan yang sangat besar dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanan yang mereka berikan. Oleh karena itu dibutuhkan pemilihan review
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kepada pihak eksternal yang berhubungan dengan organisasi seperti pemasok dan pelanggan merupakan kunci kesuksesan dari sebuah bisnis organisasi. Menurut
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan Pendahuluan Pelaku industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan di internal perusahaan manufaktur
Lebih terperinciPembahasan Materi #8
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Implikasi Secara Umum Implikasi Terhadap Manajemen Mutu Implikasi Terhadap Arus Barang Implikasi Terhadap Organisasi Implikasi Biaya & Nilai Tambah Implikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian diambil oleh peneliti dalam penyusunan skripsi adalah pada salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber energy yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep Supply Chain Management (SCM) telah menerima banyak perhatian dalam literatur marketing (pemasaran), logistic (logistik), dan purchasing (pembelian).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian ini untuk menguji dampak kebermanfaatan penerapan e-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini untuk menguji dampak kebermanfaatan penerapan e- procurement pada fungsi pengadaan dan khususnya pada manajer yang terlibat dalam pelaksanaannya.penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, kontrak diselenggarakan bukan hanya terkait barang saja melainkan juga jasa. Secara sederhana kontrak ialah suatu perjanjian
Lebih terperinciI. SISTEM BISNIS ENTERPRISE
Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut
Lebih terperinciE-Business Model. disusun oleh : Nama : Muhammad Wildan Habibi NIM : Kelas : SITI-6G JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA
TUGAS E-BISNIS E-Business Model disusun oleh : Nama : Muhammad Wildan Habibi NIM : 08.11.2334 Kelas : SITI-6G JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN 5. 1 Kesimpulan 5.2 Implikasi Implikasi Teoritis
BAB V KESIMPULAN 5. 1 Kesimpulan Penelitian ini membahas tentang pengaruh penerapan HRIS (Human Resources Information System) terhadap time management, cost managemen, quality of information effect dan
Lebih terperinciRepositori STIE Ekuitas
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Accounting Information System 2015-12-14 Pengaruh Usefulness AIS (Accounting Information System) Dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan pembatasan masalah. integrasi yang efisien antara pemasok (Supplier), pabrik (manufacture), pusat
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan pembatasan masalah. 1.1 Latar Belakang Supply Chain Management (SCM) adalah sebuah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dalam proses bisnis perusahaan. Salah satu konsep yang dapat diterapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan industri dari berbagai perusahaan di Indonesia pada saat ini menuntut perusahaan untuk dapat terus-menerus meningkatkan kinerjanya. Perusahaanperusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan bisnis (Naslund et al., 2010). Manajemen rantai pasok melibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari survey yang dilakukan Accenture pada tahun 2010 terhadap sejumlah eksekutif perusahaan, sebanyak 89% menyatakan bahwa manajemen rantai pasok (Supply Chain Management,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketidaksetaraan status sosial ekonomi (pendidikan, pekerjaan dan pendapatan) merupakan salah satu tantangan utama bagi kesehatan masyarakat, sehingga dibutuhkan suatu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data dan pembahasan. Adapun urutan analisis data adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas data, analisis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pengadaan barang seperti pengadaan fasilitas gedung pada suatu instansi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengadaan barang/ jasa atau lebih dikenal dengan pelelangan merupakan salah satu proses pada proyek tertentu, seperti proyek pemerintah yang berskala besar. Pengadaan barang/
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan hingga jutaan dolar AS. Pengalaman menunjukkan bahwa sebuah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis terus mengalami perkembangan yang semakin kompleks, peningkatan dunia bisnis juga sama dengan dunia IT yang terus mengalami perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara dalam jumlah besar tergantung pada industriindustri yang ada khususnya sektor jasa seperti perusahaan transportasi, pelayanan kesehatan,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Tingginya persaingan bisnis di berbagai bidang industri, telah meningkatkan daya saing perusahaan menjadi penting dalam hal efektifitas dan
Lebih terperinciMemanfaatkan Teknologi dalam Mengoptimalisasi Proses Produksi
Teknologi dalam Proses Teknologi Dapat Membantu Proses Usaha Sosial Anda Mengimplementasikan Ide Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas HASIL KOLABORASI OLEH TIM: DITULIS & DIADAPTASI OLEH: Josh Sihombing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang memberi berbagai kemudahan dalam dunia bisnis dalam meningkatkan kemampuan produktivitasnya. Manfaatnya yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Internet telah mengalami perkembangan yang luar biasa di berbagai penjuru
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet telah mengalami perkembangan yang luar biasa di berbagai penjuru dunia. Pengguna internet telah berlipat ganda dari hari ke hari seperti lompatan kuantum dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bisnis global dimana ketidakpastian akan berbagai risiko sangat tinggi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bisnis global dimana ketidakpastian akan berbagai risiko sangat tinggi, maka setiap perusahaan harus sadar akan kebutuhan untuk perencanaan darurat (contingency
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara. Proses interaksi antar negara terjadi di berbagai bidang, salah satunya adalah
Lebih terperinciTEKNOLOGI INFORMASI adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi itu
TEKNOLOGI INFORMASI adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi itu sendiri. Dengan demikian berdasarkan definisi tersebut, terlihat
Lebih terperinci