KONTRIBUSI JEJARING SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONTRIBUSI JEJARING SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA"

Transkripsi

1 KONTRIBUSI JEJARING SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA Yorvinan Della Tiara, Linda Fitria Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi jejaring sosial dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang semester ganjil Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional, karena dalam penelitian ini menghubungkan beberapa fenomenafenomena. Menurut Arikunto (1998:251) menyatakan bahwa Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel dan apabila ada, berapa erat hubungannya serta berarti atau tidak hubungan tersebut. Besarnya atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk korelasi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah. 1) Tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara jejaring sosial dan aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang dengan hasil r hitung <r tabel (-0,276<0,202). 2) Tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang dengan hasil r hitung <r tabel (- 0,289<0,202). 3) Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara jejaring sosial dan motivasi belajar belajar secara bersama sama terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang dengan hasil r hitung >r tabel (0,289>0,202). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap populasi penelitian yaitu siswa kelas X SMK Nasional Padang tahun ajaran 2016/2017 dengan populasi 122 orang dan sampel 93 orang. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan dalam penelitian dikatakan positif dan signifikan antara jejaring sosial dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang. Dinyatakan bahwa hipotesis ketiga diterima. Kata Kunci: Jejaring Sosial, Motivasi Belajar, dan Aktivitas Belajar Siswa A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Manusia tidak terlepas dari pendidikan, karena pendidikan sangat diperlukan untuk menyukseskan bangsa dan negara. Manusia adalah makhluk individu dan sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain (Sardiman, 2014:1). Karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat membutuhkan orang lain. Sesama manusia kita harus saling berinteraksi dan berkomunikasi. Saat ini dan dikemudian hari teknologi komunikasi akan menjadi sangat penting untuk industri, bisnis, pendidikan, masyarakat, dan pemerintahan di Indonesia (Jusak, 2013:3). Banyak teknologi yang telah berkembang pesat dan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman yang digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama. Media yang digunakan dalam berkomunikasi saat sekarang ini dikenal dengan sebutan jejaring sosial. Jejaring sosial sekarang sangat banyak sekali peminatnya, tidak hanya dikalangan remaja, bahkan anak-anak sampai orang tua pun sebagian dari mereka memiliki akun jejaring sosial, karena berkomunikasi menggunakan jejaring sosial dapat mempermudah kita dalam berkomunikasi. Jejaring sosial sangat berkembang luas dan menjadi bagian integral bagi masyarakat modern umumnya dan penduduk internet khususnya. Ada banyak sekali layanan web jejaring sosial diluar sana. Dengan berkembangnya berbagai macam situs jejaring sosial dikalangan masyarakat khususnya anak-anak sekolah akan berdampak besar pada motivasi belajarnya. 272

2 Didalam kegiatan belajar mengajar peran motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar (Sardiman, 2014:91). Pengguna jejaring sosial disaat jam sekolah dapat mengganggu konsentrasi belajarnya dan dapat mempengaruhi motivasinya dalam belajar, apalagi jika penguna tersebut telah kecanduan dalam menggunakan jejaring sosial tersebut, yang dapat membuat siswa semakin asik dalam memakainya sehingga berdampak pada aktivitas belajarnya. Pada kasus ini peneliti melakukan penelitian di SMK Nasional Padang pada kelas X. Dengan membagikan selebaran identitas responden guna untuk mengetahui berapa banyak pengguna jejaring sosial. Dari observasi awal yang telah dilakukan dapat diperoleh data pengguna jejaring sosial sebagai berikut: Tabel 1. Data Pengguna Jejaring Sosial Siswa Kelas X SMK Nasional No Jurusan Jumlah Siswa Tidak Menggu nakan Jejaring Sosial Penggu na Jejarin g Sosial 1 TKJ AKUN ADP ADP PMSR Jumlah Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas X SMK Nasional Padang, sebagian besar siswa menggunakan jejaring sosial yakni sebanyak 122 siswa dari 166 siswa. Banyaknya pengguna jejaring sosial ini akan berdampak pada motivasi belajarnya sehingga berpengaruh pada aktivitas belajarnya dikelas. Jejaring sosial yang banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah seperti; facebook, line, snapchat, twitter,blackberry messeger, path, whatsapp, Instagram dan lain-lain.lalu, apakah jejaring sosial ini dapat meningkatkan motivasi belajar yang dapat mendatangkan manfaat atau mendatangkan masalah baru dalam aktivitas belajar siswa? Dari latar belakang diatas yang penulis uraikan diatas dan dari fenomena yang ada pada saat ini maka penulis akan melakukan penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi dengan judul: Kontribusi Jejaring Sosial dan Motivasi Belajar Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Nasional Padang Semester Genap Tahun Ajaran 2016/ Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah antara lain: a. Kurangnya perhatian belajar siswa akibat penyalahgunaan jejaring sosial. b. Menurunnya motivasi belajar siswa akibat peakaian jejaring sosial yang berlebihan. c. Terganggunya aktivitas belajar siswa akibat penyalahgunaan jejaring sosial di kelas. d. Pengguna jejaring sosial mulai tidak peduli dengan lingkungan sekitar yang berdampak pada aktivitas belajarnya 3. Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat pada penelitian ini, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah: Kontribusi Jejaring Sosial dan Motivasi Belajar Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Nasional Padang Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/

3 4. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang dan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Apakah terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara jejaring sosial terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. b. Apakah terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. c. Apakah terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara jejaring sosial dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang semester ganjil tahun ajaran 2016/ Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian ini yaitu: a. Untuk mengetahui kontribusi jejaring sosial terhadap aktivitas belajar siswa kelas kelas X SMK Nasional Padang semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. b. Untuk mengetahui kontribusi motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. c. Untuk mengetahui kontribusi jejaring sosial dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang semester ganjil tahun ajaran 2016/ Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai hubungan/kontribusi jejaring sosial dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa serta dapat menambah pemahaman dan wawasan mengenai aspek kehidupan manusia dalam dunia pendidikan. b. Manfaat Praktis 1) Bagi Siswa Untuk memberi pengetahuan kepada siswa tentang kontribusi jejaring sosial dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa. 2) Bagi Guru Memberikan masukan kepada guru tentang kontribusi jejaring sosial dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa di dalam kelas 3) Bagi Kepala Sekolah Sebagai bahan pertimbangan atau pengawasan terhadap siswa pengguna jejaring sosial di lingkungan sekolah. 4) Bagi Peneliti Mengerti wawasan dan dapat mengetahui secara mendalam latar belakang kntribusi jejaring sosial dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa. B. KAJIAN TEORI 1. Landasan Teori a. Aktivitas Belajar Menurut Slameto (dalam Syaiful, 2011:13) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan yang lebih baik yang diperoleh dari pengalaman atau dari kegiatan sehari-hari yang menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Aktivitas pembelajaran siswa dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, sehingga aktivitas siswa sangat berperan dalam pembelajaran. Selanjutnya Mulyono (2010:1), menjelaskan bahwa aktivitas siswa berarti kegiatan atau keaktifan. Jadi segala sesuatu yang dilaksanakan baik fisik maupun non fisik merupakan suatu aktivitas. 274

4 Kaitannya dengan belajar, Suyatna (2008:2), menjelaskan bahwa aktivitas belajar merupakan semua kegiatan yang dilakukan oleh seseorang siswa dalam konteks belajar untuk mencapai tujuan. Tanpa ada aktivitas maka proses belajar tidak akan berlangsung dengan baik. Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat dipahami bahwa aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan sehingga mengakibatkan adanya perubahan pada dirinya baik yang tampak maupun yang tidak tampak, karena adanya interaksi antara individu dengan individu maupun individu dengan lingkungannya. Pada dasanya aktivitas belajar banyak macamnya. Menurut Sardiman (2014:101), jenis-jenis aktivitas belajar yang dapat dilakukan siswa, antara lain: 1) Visual activities yang termasuk didalamnya misalnya membaca, memperhatikan penjelasan guru, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan pekerjaan lain; 2) Oral activities, mengatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi; 3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato; 4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin; 5) Drawing activies, misalnya membuat gambar, membuat grafik, peta, diagram; 6) Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat reparasi, bermain, berkebun, beternak; 7) Mental activities, misalnya menganggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan; dan 8) Emotion activities, seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. b. Jejaring Sosial Boyd dan Ellison (2008:11) mendefinisikan situs jejaring sosial sebagai layanan berbasis web yang memungkinkan perorangan untuk membangun profil umum atau semi-umum dalam satu sistem yang terbatas, menampilkan pengguna lainnya yang berkaitan dengan mereka, dan melihat-lihat dan mengamati daftar koneksi yang mereka miliki maupun daftar yang dibuat oleh pengguna lainnya dalam sistem tersebut. Nurudin (2012: 54) menjelaskan media jejaring sosial secara substansial mengubah cara komunikasi antara organisasi, masyarakat, serta individu. Adapun jenis-jenis dari media jejaring sosial sebagai berikut: 1) Facebook 2) Twitter 3) Blackberry Messenger 4) Instagram, dan lain sebagainya. Secara teori terdapat beberapa motivasi yang mendorong seseorang untuk menggunakan jejaring sosial seperti yang disebutkan oleh McQuail (2000) yang dikutip Ratu (2011: 44-45) berikut ini: 1) Faktor informasi; konsep hyperlink dan meme di internet memudahkan penggunanya dalam pencarian informasi. Melalui internet pengguna akan dihadapkan pada gelombang informasi yang sangat banyak dan diperlukan bagi orang yang pertama kali menggunakan internet untuk dapat difungsikan secara optimal. 2) Identitas personal; pengguna menggunakan media sosial dalam rangka mengasosiasikan aktor media dengan karakter tertentu pada dirinya sendiri. 3) Faktor integratif dan interaksi sosial; internet telah berhasil selangkah meninggalkan media konvensional. 4) Faktor hiburan; orang banyak mengunakan media sosial dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan dan hiburan. 275

5 c. Motivasi Belajar Menurut Mc. Donal (dalam Syaiful, 2011:148) mengatakan bahwa motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan Menurut Sardiman (2014:83) motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Tekun menghadapi tugas 2) Ulet menghadapi kesulitan 3) Menunjukkan minat terhadap beracam-macam masalah untuk orang dewasa 4) Lebih senang bekerja mandiri 5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 6) Dapat mempertahankan pendapatnya 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal Oleh karena itu, apabila siswa disekolah memiliki ciri-ciri seperti diatas maka dapat dikatakan siswa terseebut memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi ini akan sangat penting dan berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Kerangka Konseptual Berdasarkan deskripsi yang telah dikemukakan maka kerangka berfikir dalam penelitian ini memuat konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Uraian dalam kerangka berfikir menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar variabel penelitian (Riduwan, 2013:34). Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan: 3. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara pertanyaan dari penelitian. Berdasarkan landasan teori dari penelitian ini, maka hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: a. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara jejaring sosial terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 b. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 c. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara jejaring sosial dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini penulis meneliti menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian yaitu korelasional. Korelasional adalah suatu penelitian untuk menentukan tingkat hubungan antara variabel penelitian yang berbeda serta besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian korelasi ini dipilih karena peneliti ingin menyelidiki adanya pengaruh yang signifikan antara variabel secara bersama-sama (simultan). Disamping itu, penelitian korelasi juga dapat memberikan informasi tentang derajat (kekuatan) hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. 276

6 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nasional Padang Jln. Sudirman No.11A Padang Sumatera Barat. Waktu penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun 2016/ Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Sugiyono (2014:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu, berdasarkan judul yang saya teliti maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Nasional Padang pengguna jejaring sosial yang terdaftar tahun 2016/2017. Terdiri dari 5 kelas dengan jumlah 122 siswa. Sugiyono (dalam Riduwan, 2013:10) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Tabel 2. Populasi Penelitian b. Sampel No. Jurusan Populasi 1 TKJ 22 2 AKUN 24 3 ADP ADP PEMASARAN 22 Jumlah 122 Menurut Sugiyono (2014: 118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel adalah sampel ditarik secara acak proposional (Proposional Random Sampling), yaitu teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada setiap unit sampling yang merupakan bagian terkecil untuk menentukan besar sampel, untuk itu dipakai rumus Taro Yamane dalam Riduwan (2013:65) sebagai berikut: Dari 5 kelas yang berjumlah 122 siswa maka diperoleh sampel sebanyak 93 responden. Tabel 3. Jumlah Sampel Penelitian No. Jurusan Populasi Sampel 1 TKJ AKUN ADP ADP PEMASARAN Jumlah 122 Orang 93 Orang 4. Variabel Penelitian a. Variabel Menurut Sugiyono (2014:60) Varibael adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. 1) Variabel bebas (X) yaitu Jejaring Sosial (X 1 ) dan Motivasi Belajar (X 2 ) 2) Variabel terikat yaitu Aktivitas Belajar (Y) 277

7 b. Data Penelitian Data dalam penelitian ini berupa fakta yang berguna sebagai gambaran situasi yang berguna sebagai pengolahan data berupa angka. Dalam pengumpulan data menggunakan cara berupa angket, penggunaan angket tersebut berisi pernyataan-pernyataan yang ditujukan kepada siswa yang berhubungan dengan aktivitas belajar siswa. 5. Defenisi Operasional a. Jejaring sosial (X 1 ) Jejaring sosial adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, membuat pesan pribadi, serta mengundang atau menerima pertemanan untuk bergabung dalam suatu situs tertentu dan dapat mengirim serta pesan instan antara satu sama lain. b. Motivasi belajar (X 2 ) Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. c. Aktivitas belajar (Y) Aktivitas belajar adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh seorang siswa dalam konteks belajar untuk mencapai suatu tujuan. Aktivitas yang dilakukan tidak hanya mencatat dan mendengarkan saja, makin banyak aktivitas yang dilakukan dalam belajar maka semakin baik pula proses belajar yang akan terjadi. 6. Teknik dan Alat Pengumpulan Data a. Dokumentasi Menurut Riduwan (2013:70) Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk mencari dan mengumpulkan data yang berguna untuk memperoleh tentang jumlah kelas, jumlah siswa, dan nama siswa b. Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. 7. Teknik Analisis Data a. Analisis Data Analisis ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang mean, median, modus, nilai maksimum, nilai minimum, range, interval, panjang kelas, standar deviasi, dan varians untuk mengetahui tingkat pencapaian dari masing-masing vaiabel. 1) Persyaratan Uji Analisis Penelitian ini menggunakan rumus statistik teknik analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi ganda. Teknik ini baru dilaksanakan apabila telah memenuhi beberapa persyaratan, yakni data sampel setiap variabel berdistribusi normal, uji linieritas, uji hipotesis sebagai berikut a) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov - Smirnov (Uji K-S) menggunakan program Ms. Office Excel. Taraf signifikansi yang digunakan sebagai dasar menolak atau menerima keputusan normal atau tidaknya suatu distribusi data adalah α = 0,05. Jika nilai signifikansi > α 0,05 maka distribusi data adalah normal, jika nilai signifikansi < α 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. b) Uji Linearitas Uji linieritas regresi dengan teknik regresi sederhana, untuk melihat garis regresi apakah linear atau tidak. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tiga variabel mempunyai hubungan yang linier secara signifikan atau tidak. Uji linieritas biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Tiga variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi kurang dari alpha (0,05), uji linieritas dilakukan dengan program Ms. Office Excel. 278

8 2) Analisa Data atau Pengujian Hipotesis Analisa Data atau Pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi sederhana dan korelasi ganda a) Analisis Korelasi Sederhana i. Untuk mencari korelasi X 1 (jejaring sosial) dengan Y (aktivitas belajar) ii. Untuk menari korelasi X 2 (motivasi belajar) dengan Y (aktivitas belajar) iii. Untuk encari korelasi X 1 (jejaring sosial) dan X 2 (motivasi belajar) b) Analisis Korelasi Ganda Untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara bersama-sama dengan variabel terikat (Y) digunakan analisis korelasi ganda. 3) Uji Signifikan Uji signifikan antara semua variabel bebas dengan variabel terikat secara bersama-sama dengan menggunakan uji F, dari hasil pengujian uji F didapatkan nilai F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel 4) Uji Koefisien Diterinan Menurut (Riduwan, 2013:139) uji koefisien diterminan yaitu untuk menyatakan besar kecilnya pengaruh atau sumbangan yang diberikan oleh variabel bebas X 1 (jejaring sosial) dan X 2 (motivasi belajar) terhadap variabel terikat Y (aktivitas belajar) ditentukan dengan rumus koefisien diterminan. Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi Pearson Product Moment (PPM) yang dikalikan dengan 100%. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan rumus analisis koefisien diterminan, sebagai berikut: KP = r 2 x 100% Keterangan: KP = nilai koefisien diterminan. r = nilai koefisien korelasi. D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Data diperoleh dengan menyebar angket sebanyak 78 butir item pernyataan yang terdiri dari 28 butir item pernyataan untuk variabel X 1, 20 butir item untuk variabel X 2, dan 30 butir item untuk variabel Y, yang disebarkan kepada 93 responden. Deskripsi data ini dilakukan untuk menggambarkan masing-masing variabel. Pada tabel 4 ditampilkan perhitungan statistik dasar ketiga variabel. Tabel 4. Deskripsi Data 2. Hasil Penelitian a. Jejaring Sosial (X 1 ) Data variabel jejaring sosial dikumpulkan melalui angket yang terdiri dari 28 butir pernyataan yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Selanjutnya angket diberikan kepada 93 orang responden untuk diisi. Berdasarkan perhitungan statistik pada tabel dapat dilihat bahwa variabel jejaring sosial dengan jumlah (N) sebanyak 93, mean 93,086, median 94, mode 89, 279

9 standar deviasi 7,989, varians 63,819, skor minimum 73, skor maksimum 114, range 41, jumlah nilai Gambaran distribusi frekuensi skor jejaring sosial dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skor Jejaring Sosial Berikut ini histogram dari distribusi frekuensi jejaring sosial: N o Interval Skor Variabel Jejaring Sosial (X 1 ) Frekuen Frekuensi si Relatif Mutlak (%) Nilai Tengah (X) Frekuensi Kumulatif (%) ,5 1 1,075 1, , ,053 16, , ,731 40, , ,580 63, , ,731 88, , ,752 98, ,5 1 1,075 99,997 Jumlah 93 99, Tingkat pencapaian responden pada masing-masing variabel digunakan rumus : Berdasarkan gambar diatas diperoleh gambaran bahwa interval jawaban tertinggi pada kelas interval dan dengan frekuensi 23 orang atau sebesar 24,731% dan tingkat pencapaian skor jejaring sosial sebesar 81,654% termasuk dalam kategori (Sangat Kuat) b. Motivasi Belajar (X 2 ) Data variabel motivasi belajar dikumpulkan melalui angket yang terdiri dari 20 butir pernyataan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Selanjutnya angket diberikan kepada 93 orang responden untuk diisi. Berdasarkan perhitungan statistik pada tabel dapat dilihat bahwa variabel motivasi belajar dengan jumlah data (N) sebanyak 93, mean 66,032, median 65, mode 60, standar deviasi 7,215, varians 52,053, Skor Minimum 50, skor maksimum 84, range 34 dan jumla nilai sebesar Gambaran distribusi motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 6 dan histogram berikut ini 280

10 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar No Inter val Skor Nilai Tenga h (X) Variabel Motivasi Belajar (X 2 ) Freku Freku ensi ensi Mutla Relatif k (%) Frekuensi Kumulatif (%) ,225 3, ,677 12, ,483 48, ,505 69, ,129 89, ,602 94, ,376 99,997 Jumlah 93 99, Berikut histogram dari distribusi frekuensi motivasi belajar: Tingkat pencapaian responden pada masing-masing variabel digunakan rumus : Berdasarkan gambar diatas diperoleh gambaran bahwa interval jawaban tertinggi pada kelas interval dengan frekuensi 33 orang atau sebesar 35,483% dan tingkat pencapaian skor motivasi belajar sebesar 78,609% termasuk dalam kategori kuat (kuat). c. Aktivitas Belajar (Y) Data variabel aktivitas belajar siswa dikumpulkan melalui angket yang terdiri dari 30 butir pernyataan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Selanjutnya angket diberikan kepada 93 orang responden untuk diisi. Berdasarkan perhitungan statistik pada tabel dapat dilihat bahwa variabel aktivitas belajar dengan jumlah data (N) sebanyak 93, mean 93,860, median 91, mode 90, standar deviasi 13,378, varians 178,969, Skor Minimum 70, skor maksimum 125, range 55 dan jumlah nilai keseluruhan sebesar Gambaran distribusi frekuensi skor aktivitas belajar dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini: 281

11 Tabel 7. Distribusi Frekuensi Variabel Aktivitas Belajar Berikut histogram dari distribusi frekuensi aktivitas belajar N o Interval Skor Variabel Aktivitas Belajar (Y) Nilai Frekue Frekuen Tenga nsi si h (X) Mutla Relatif Frekuen si Kumula tif (%) k (%) , ,752 10, , ,053 25, , ,107 55, , ,129 72, , ,978 86, ,5 8 8,602 94, ,5 5 5,376 99,997 Jumlah 93 99, Tingkat pencapaian responden pada masing-masing variabel digunakan rumus: Berdasarkan gambar diatas diperoleh gambaran bahwa interval jawaban tertinggi pada kelas interval dengan frekuensi 28 orang atau sebesar 30,107% dan tingkat pencapaian skor aktivitas belajar sebesar 75,088% termasuk dalam kategori (kuat). 3. Persyaratan Uji Analisis Teknik pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan analisis korelasi. Analisis ini dapat dilakukan bila memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) uji normalitas masing-masing data, 2) uji linearitas, dan 3)uji hipotesis. a. Uji Normalitas Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk menguji asumsi bahwa data berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Taraf signifikansi yang digunakan sebagai dasar menolak atau menerima keputusan normal atau tidaknya suatu distribusi data adalah 0,05. Normal jika skor Sig. Kolmogorov-Smirnov > Alpha 0,05. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada rangkuman tabel 8 berikut ini berdasarkan lampiran 9 hal

12 Tabel 8 Rangkuman Uji Normalitas Variabel N Dn Alpha Keterangan X , Normal X , Normal Y 93 0, Normal Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor Signifikansi Kolmogorov-Smirnov untuk variabel X 1 sebesar 0,059, variabel X 2 sebesar 0,104, dan variabel Y sebesar 0,092, sedangkan signifikansi Alpha yang dianut adalah 0,05.Berdasarkan landasan pengambilan keputusan di atas, maka ketiga variabel tersebut dapat dikatakan mempunyai sebaran data berdistribusi normal karena hasilnya nilai signifikansi > α b. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji linearitas biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Hasil linearitas data dengan menggunakan MS.Excel 2007 dapat dilihat pada tabel 9 (lampiran 12 halaman 133) Sumber : Olahan data MS.Excel 2007 Tabel 9. Hasil Linearitas Data No Variabel F hitung F tabel dk1 dk2 Ket 1 X 1 -Y 1,27 2, Linear 2 X 2 -Y 1,34 2, Linear Dari tabel diperoleh linearitas X 1 terhadap Y sebesar 1,25, dan X 2 terhadap Y sebesar 0,65 dan dari kedua data yang didapat F hitung < F tabel dengan taraf signifikansi (0,05). Sedangkan setelah dilakukan uji signifikansi diperoleh data sebagai berikut (Lampiran 12 halaman 133): Tabel 10. Uji Signifikan Data Linieritas No Variabel F hitung F tabel dk1 dk2 Ket 1 X 1 -Y 7,53 6, Signifikan 2 X 2 -Y 8,33 6, Signifikan Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang linear dan signifikan antara variabel jejaring sosial terhadap aktivitas belajar siswa,dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa, artinya H 0 ditolak dan H 1 diterima karena F hitung > F tabel. Hal ini berarti uji hipotesis bisa dilakukan. c. Uji Hipotesis Setelah melakukan uji normalitas dan uji linearitas yang sudah memenuhi syarat, maka dapat dinyatakan bahwa data jejaring sosial dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar mempunyai distribusi normal dan linear. Selanjutnya, pengujian hipotesis dilakukan untuk menentukan besarnya dilakukan untuk menentukan besarnya kontribusi dengan menggunakan uji koefisien korelasi yang berfungsi untuk mengetahui besarnya hubungan antar variabel baik secara sendiri maupun bersama-sama dan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Pengujian dilakukan dengan uji t. 283

13 1) Korelasi Sederhana Uji korelasi sederhana dilakukan untuk menyatakan berapa besar hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Uji hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang dilakukan diterima atau ditolak. a) Korelasi Antara X 1 dengan Y Hasil uji korelasi sederhana dapat dilihat berdasarkan lampiran. Uji korelasi sederhana dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi produck moment, dari hasil pengujian korelasi product moment didapatkan nilai r hitung kemudian dibandingkan dengan r tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Hipotesis diterima jika r hitung > r tabel Hipotesis ditolak jika r hitung < r tabel Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product momentdapat dilihat pada tabel 11 dan lampiran 14 halaman 135 diperoleh : Tabel 11. Hasil Perhitungan Korelasi Product Moment X 1 Hipotesis r hitung r tabel Kriteria X 1 -Y -0,276 0,202 Hipotesis ditolak Berdasarkan tabel didapatkan hasil bahwa r hitung <r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama tidak diterima. Jadi tidak adanya korelasi yang positif dan signifikan antara jejaring sosial dengan aktivitas belajar siswa(x 1 -Y). b) Korelasi Antara X 2 dengan Y Hasil uji korelasi sederhana dapat dilihat berdasarkan lampiran. Uji korelasi sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan rumus produck moment, dari hasil pengujian korelasi product moment didapatkan nilai r hitung kemudian dibandingkan dengan r tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Hipotesis diterima jika r hitung > r tabel Hipotesis ditolak jika r hitung < r tabel Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product momentdapat dilihat pada tabel 12 dan lampiran 14 halaman 136 diperoleh : Tabel 12. Hasil Perhitungan Korelasi Product Moment X 2 Hipotesis r hitung r tabel Kriteria X 2 -Y -0,289 0,202 Hipotesis ditolak Berdasarkan tabel didapatkan hasil bahwa r hitung <r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis tidak diterima. Jadi tidak adanya korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan aktivitas belajar siswa (X 2 -Y). c) Korelasi Antara X 1 dengan X 2 Hasil uji korelasi sederhana dapat dilihat berdasarkan lampiran. Uji korelasi sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan rumus produck moment, dari hasil pengujian korelasi product moment didapatkan nilai r hitung kemudian dibandingkan dengan r tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Hipotesis diterima jika r hitung > r tabel Hipotesis ditolak jika r hitung < r tabel 284

14 Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product momentdapat dilihat pada tabel 19 dan lampiran 14 halaman 138 diperoleh : Tabel 13. Hasil Perhitungan Korelasi Product Moment X 1 dan X 2 Hipotesis r hitung r tabel Kriteria X1-X2 0,972 0,202 Hipotesis Diterima Berdasarkan tabel didapatkan hasil bahwa r hitung >r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima. Jadi adanya korelasi yang positif dan signifikan antara jejaring sosial dengan motivasi belajar (X1-X2). 2) Uji Signifikansi Uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan rumus uji t, dari hasil pengujian t didapatkan nilai t hitung kemudian dibandingkan dengan t tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah: Hipotesis diterima jika t hitung > t tabel Hipotesis ditolak jika t hitung < t tabel Berdasarkan hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel 14 pada lampiran 14: Tabel 14. Hasil Perhitungan Uji t Hipotesis t hitung t tabel (5%) X 1 -Y -2,739 1,980 X 2 -Y -2,879 1,980 Keterangan Hipotesis Pertama Ditolak Hipotesis Kedua Ditolak Berdasarkan tabel dapat dikatakan t hitung <t tabel maka hipotesis pertama dan kedua tidak diterima. Jadi dapat ditarik kesimpulan tidak adanya kontribusi yang positif dan signifikan antara jejaring sosial dengan aktivitas belajar siswa (X 1 -Y) dan motivasi belajar dengan aktivitas belajar siswa (X 2 -Y) siswa kelas X di SMK Nasional Padang semester ganjil tahun ajaran 2016/ ) Korelasi Ganda Uji korelasi ganda dilakukan untuk menyatakan berapa besar hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dan satu variabel terikat. Hasil uji korelasi ganda dapat dilihat berdasarkan lampiran 14 halaman 139 yang hasilnya r hitung >r tabel (0,289>0,202). Uji korelasi ganda dilakukan dengan menggunakan rumus uji F, dari hasil pengujian F didapatkan nilai F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah : Hipotesis diterima jika F hitung > F tabel Hipotesis ditolak jika F hitung < F tabel Berdasarkan hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel 15 dan lampiran 14 halaman 140 diperoleh: 285

15 Tabel 15. Hasil Perhitungan Uji F Keterangan Hipotesis F hitung F tabel (5%) X 1 X 2 -Y 4,100 4,88 Hipotesis Ketiga Diterima Berdasarkan tabel didapatkan hasil bahwa F hitung > F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima. Jadi adanya kontribusi yang positif dan signifikan antara jejaring sosial (X 1 ) dan motivasi belajar (X 2 ) terhadap aktivitas belajar siswa (Y). d. Koefisien Determinasi (r 2 ) Penentuan seberapa besar pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen yang ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi. Berdasarkan output nilai r 2 pada lampiran menunjukan angka sebesar 8,352% artinya persentase sumbangan jejaring sosial (Variabel X 1 ) dan motivasi belajar (X 2 ) terhadap aktivitas belajar siswa (Variabel Y) sebesar 8,352%. Dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara variabel X 1 dan X 2 terhadap variabel Y memberikan kontribusi sebesar 8,352% dan sisanya ditentukan oleh variabel lain (lampiran 14 halaman 141). 4. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi jejaring sosial dan motivasi belajar siswa terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Nasional Padang Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017. Tingginya penggunaan jejaring sosial saat ini berpengaruh besar terhadap aktivitas kita sehari-hari, pengguna layanan jejaring sosial Facebook di Indonesia juga menunjukkan angka yang tinggi data dari CheckFacebook.com per Oktober 2012 menunjukkan bahwa jumlah akun Facebook di Indonesia sudah mencapai 47,5 Juta. Adapun pengguna Twitter di Indonesia tercatat oleh Semiocast.com per Juni 2012 mencapai 29,4 juta akun. Perkembangan teknologi telah membawa banyak perubahan di kehidupan kita (Andi:2013). Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu. Pembahasan mengenai motivasi belajar Sardiman (2014:75) mengatakan bahwa motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Menurut Sardiman (2014:103) didalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yakni menurut pandangan ilmu jiwa modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh guru sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa. Hasil penelitian mengidentifikasi tingkat pencapaian variabel jejaring sosial (X 1 ) secara keseluruhan 81,654% dalam kategori sangat kuat, variabel motivasi belajar (X 2 ) secara keseluruhan 78,609%. Berdasarkan hasil uji t maka diperoleh hubungan antara jejaring sosial terhadap aktivitas belajar siswa sebesar -2,739 artinya tidak terdapat korelasi yang positif dan signifikan, hubungan antara motivasi belajar dan aktivitas belajar sebesar -2,879 artinya tidak terdapat kolerasi yang positif dan signifikan, sedangkan kontribusi jejaring sosial dan motivasi belajar secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap aktivitas belajar siswa sebesar 4,100. Hasil penelitian penulis sejalan dengan yang dilakukan oleh Erlinda Nordiana (2014) jurnal dengan judul: Peran Jejaring Sosial Sebagai Media Peningkat Minat Berwirausaha Mahasiswa Untuk Berbisnis Online (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya Malang). Secara parsial dan individual variabel peran media sosial yaitu twitter berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa Semester 6 Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Pengaruh variabel peran media sosial twitter terbukti signifikan terhadap minat berwirausaha online mahasiswa, dilihat dari hasil uji t yang menghasilkan uji statistik sebesar t hitung sebesar 12,532 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Nilai statistik uji thitung tersebut lebih besar daripada ttabel (12,532 > 2,048) dan nilai signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat 286

16 disimpulkan bahwa variabel X (peran jejaring sosial) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (minat berwirausaha) Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara X 1 terhadap Y. Berdasarkan perhitungan korelasi ternyata t hitung lebih kecil dari t tabel atau -2,739 < 1,980, maka H 0 ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara jejaring sosial terhadap aktivitas belajar siswa. Tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara X 2 terhadap Y berdasarkan perhitungan Korelasi ternyata t hitung lebih kecil dari t tabel atau - 2,879 > 1,980, maka H0 ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap aktivitas belajar. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara X 1 dan X 2 terhadap Y secara bersama-sama berdasarkan perhitungan korelasi F hitung > F Tabel (4,100 > 4,88) maka koefisien korelasi ganda terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara jejaring sosial dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa. 5. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian ini adalah : a. Pada saat pengambilan data ke responden, peneliti tidak mempertimbangkan kondisi responden sehingga ada kemungkinan jawaban menjadi biasa ketika kondisi responden sedang tidak rieks atau mood. b. Hasil penelitian yang dikemukakan masih banyak kekurangan dan tidak semuanya dapat dikemukakan sebagai hasil temuan. E. PENUTUP 1. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan tentang kontribusi jejaring sosial dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa mempunyai kesimpulan sebagai berikut : a. Hasil analisis penelitian tentang deskripsi data diketahui kontribusi jejaring sosial terhadap aktivitas belajar siswa hasilnya adalah 7,6176%, hasil perhitungan korelasi jejaring sosial terhadap aktivitas belajar hasilnya ternyata r hitung lebih kecil dari r tabel atau (-0,276<0,202), maka hipotesis ditolak, jika hasilnya tidak signifikan maka artinya data yang dikumpulkan tidak berhasil membuktikan keterkaitan antara jejaring sosial terhadap aktivitas belajar siswa dan artinya tidak ada korelasi yang positif dan signifikan antara jejaring sosial terhadap aktivitas belajar siswa b. Hasil analisis penelitian tentang motivasi belajar terhadap aktivitas belajar sebesar 8,3521%. Hasil perhitungan korelasi motivasi belajar terhadap aktivitas belajar adalah ternyata r hitung lebih kecil dari r tabel atau (-0,289<0,202), maka hipotesis ditolak, jika hasilnya tidak signifikan maka artinya data yang dikumpulkan tidak berhasil membuktikan keterkaitan antara motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa, artinya tidak ada korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap aktivitas belajar siswa. c. Hasil perhitungan korelasi jejaring sosial dan motivasi belajar dengan aktivitas belajar siswa hasilnya adalah rhitung > rtabel (0,289>0,202), dan dilakukan uji F untuk keduanya antara jejaring sosial dan motivasi belajar dengan aktivitas belajar siswa memperoleh F hitung >F Tabel (4,100>4,88), dengan koefisien determinan sebesar 8,3521%. Maka koefisien korelasi ganda terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara jejaring sosial dan motivasi belajar terhadap aktivitas belajar 2. Saran Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan kepada siswa untuk dapat menggunakan jejaring sosial secara baik dan tepat, gunakan jejaring sosial untuk hal-hal positif yaang dapat meningkatkan motivasi kita dalam belajar dan berdampak baik bagi aktivitas belajar kita di kelas. Bagi pihak sekolah dapat memberikan pengarahan tentang bagaimana cara penggunaan jejaring sosial yang baik. Dan untuk guru dapat memberikan masukkan, semangat serta motivasi tentang bagaimana penggaruh dan perkembangan teknologi saat ini, yang dapat memberikan perubahan besar apabila kita tidak menggunakannya dengan cara yang tidak tepat. 287

17 DAFTAR RUJUKAN Andi, Usir Galau dengan Internet Sehat. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET Boyd, Danah M & Ellison, B. Nicole Social Network Sites : Definition, History and Scholarship. Journal Of Computer Mediated Communication, International Communication Association Jusak, Teknologi Komunikasi Data Modern. Yogyakarta: CV Andi Offset Mulyono, A.M Aktivitas Belajar aktifitas-belajar/. Diakses Maret Nurudin, Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Komunikasi Baru. Yogyakarta: Buku Litera Ratu, Poundra Swasty New Media, New Audience New Media dan Kemunculan Spesies Baru Audien: Rekonseptualisasi Audien di Era 19 Media Digital. Bab Buku New Media : Teori dan Aplikasi. Surakarta: Lindu Pustaka. Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sugiyono, Metode Penellitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suyatna, A Hubungan Hasil Belajar dengan Sikap dan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri, Diakses Maret Syaiful Bahri, Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta 288

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR

PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR JIPFRI, Vol. No. Halaman: 9-3 Mei 07 Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR Effendi * Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

PERSETUJUAN ARTIKEL. Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi. Nip Nip

PERSETUJUAN ARTIKEL. Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi. Nip Nip PERSETUJUAN ARTIKEL Artikel yang berjudul Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi MINAT MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DITINJAU DARI LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI PELUANG KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH MINAT BELAJAR DAN CARA BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2010/2011 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan proses interaksi kegiatan jasmani dan rohani, dibantu oleh faktor-faktor lain untuk mencapai tujuan belajar yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang empirik tentang pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH POLA BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 ANDONG KELAS VII TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) kuantitatif. Pada dasarnya penelitian ini mengunakan pendekatan deduktifinduktif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KEBUMEN

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KEBUMEN PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KEBUMEN Sri Mulyaningsih, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG Arika Fitri, Linda Fitria Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Email : linda.fitria81@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2014:6) metode penelitian adalah Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid yang bertujuan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif, yaitu berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

Lebih terperinci

HUBUNGAN READINESS (KESIAPAN) BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 03 SUKARAJA

HUBUNGAN READINESS (KESIAPAN) BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 03 SUKARAJA p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 HUBUNGAN READINESS (KESIAPAN) BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 03 SUKARAJA Effendi Prodi Pendidikan Fisika STKIP Nurul Huda Sukaraja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ek post facto dan survei. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Bagian yang paling utama di dalam membuat suatu penelitian adalah bagaimana membuat rencana (rancangan penelitian). Menurut Babbie, yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi ANALISIS LINGKUNGAN PERGAULAN DAN GAYA BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PEMBERIAN MOTIVASI DARI DOSEN TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DI PROGRAM STUDI

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PEMBERIAN MOTIVASI DARI DOSEN TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DI PROGRAM STUDI PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PEMBERIAN MOTIVASI DARI DOSEN TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN

Lebih terperinci

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel 69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian deskriptif inferensial dengan membedakan variabel ke dalam variabel bebas yaitu variabel

Lebih terperinci

Artikel publikasi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: ENY HIDAYATI A

Artikel publikasi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: ENY HIDAYATI A HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KELUARGA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 JAMBU TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15 25 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari lima kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel endogeus dan exogeus.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel endogeus dan exogeus. 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kuantitatif dalam bentuk regresi untuk mengkaji pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA STUDI TENTANG KEAKTIFAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 MELALUI MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo yang beralamatkan di Jl. Jendral Sudirman No. 151 Sukoharjo, dengan subyek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Kata korelasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu correlation.dalam bahasa Indonesia sering

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A MOTIVASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KOMPETENSI DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang kebiasaan membaca Al- Qur an dan minat belajar pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode 31 III. METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, pendekatan/rancangan penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.I. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Gorontalo.

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Ditinjau dari tingkat eksplanasinya penelitian ini menggunakan pendekatan kuantiatif. Lebih lanjut Sarwono menjelaskan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif korelasional yaitu penelitian yang meneliti tentang hubungan antara

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian a. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

DINA FITMILINA A1A110053

DINA FITMILINA A1A110053 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk data atau fakta yang benar (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 011/01 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

DEWI ARIANTI PUJI ASTUTI A

DEWI ARIANTI PUJI ASTUTI A PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA TAHUN AJARAN 2014/2015 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (2010, hlm. 38) menyatakan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/1014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuki meneliti

Lebih terperinci

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Pemanfaatan Waktu...(Dina Kurnianingtyas) 1 PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI THE USE OF TIME STUDENT LEARNING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu Pengetahuan Kewirausahaan (X 1 ), Lingkungan Sekolah (X ) dan Pengalaman Praktek

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI OLEH: TRYSNA INDAH UTAMA A1A112019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial adalah penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I JUWANGI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I JUWANGI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I JUWANGI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung. 44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan tentang hubunganb antara kemampuan membaca al-qur an dengan minat belajar bahasa Arab siswa kelas IV dan V SDIT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013) 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di sekolah SMA Negeri sekota Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN 3 kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business Trip Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala 1 (satu) sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pada bidang informasi dan teknologi. Kemajuan teknologi tentunya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pada bidang informasi dan teknologi. Kemajuan teknologi tentunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat pula, yang di tandai dengan kemajuan pada bidang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Finisica Dwijayati Patrikha Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang Pengaruh Keterampilan Membuka Pelajaran (Set Induction Skills) terhadap Perhatian Siswa pada Kegiatan Pembelajaran IPS Kelas IV SDN Rawamangun 01 Jakarta Timur Kusmajid 1*, Lanjar Pratiwi 2, Dita Prihatna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Variabel Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi literasi informasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI mata

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/ 2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ASPEK DALAM MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 BATAM

HUBUNGAN ANTARA ASPEK DALAM MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 BATAM HUBUNGAN ANTARA ASPEK DALAM MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 BATAM Destaria Sudirman Nurhaty 1, Purnama Sari 1, Notowinarto 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Tri Astuti Arigiyati

PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Tri Astuti Arigiyati PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Tri Astuti Arigiyati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ta.arigiyati@gmail.com

Lebih terperinci