BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Materi PPF yang Dikembangkan untuk Mahasiswa Prodi Teknik Konversi Energi Politeknik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Materi PPF yang Dikembangkan untuk Mahasiswa Prodi Teknik Konversi Energi Politeknik"

Transkripsi

1 89 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Materi PPF yang Dikembangkan untuk Mahasiswa Prodi Teknik Konversi Energi Politeknik Analisis landasan pendidikan politeknik menunjukkan penyelenggaraan proses pembelajaran dalam pendidikan politeknik harus dikondisikan sedemikian rupa sehingga mampu mengembangkan aspek kognitif mahasiswa dan dilaksanakan dengan memberi penekanan pada aspek penguasaan konsep-konsep fisika fundamental dan esensial, yang ada secara implisit dalam sistem peralatan. Hal ini dapat diwujudkan melalui pemilihan materi perkuliahan yang esensial, efisien dan efektif sesuai dengan konsep less is more dan strategi perkuliahan yang fokus pada pengembangan kemampuan menganalisis dan mengkreasi mahasiswa. Berbasis penguasaan konsep fisika fundamental, kemampuan menganalisis dan mengkreasi dapat dibangun kemampuan profesional yang dibutuhkan oleh lulusan ketika bekerja di industri. Analisis kompetensi lulusan PSTKEP menunjukkan tidak semua kompetensi lulusan PSTKEP dapat didukung dengan pelaksanaan PPF. Analisis ke-4 kompetensi lulusan PSTKEP telah memunculkan materi-materi fisika yang harus dikuasai dan dibutuhkan oleh mahasiswa PSTKEP. Penguasaan materimateri ini akan menghasilkan kompetensi fisika yang nantinya mampu mendukung pembentukkan kompetensi lulusan PSTKEP, seperti diperlihatkan pada Tabel 4.1.

2 90 Tabel 4.1. Kebutuhan Materi Fisika Berbasis Kompetensi Lulusan PSTKEP Kompetensi Lulusan Analisis Pengertian Kompetensi Analisis Kebutuhan Materi 1. Mampu melaksanakan petunjuk operasi sistem energi (pembangkit tenaga listrik, sistem utilitas). 2. Mampu berkomunikasi melalui gambar teknik sesuai standar yang berlaku 3. Mampu menggunakan mesin-mesin energi (mesin listrik, mesin thermal, mesin fluida) dalam sistem energi. 4. Mampu melaksanakan auditing dan retrofiting serta merealisasi-kan rancangan sistem energi sederhana Petunjuk operasi sistem energi merupakan langkah prosedural operasional sistem mesin (pembangkit tenaga listrik, sistem utilitas). Sistem energi adalah seperangkat peralatan membentuk satu unit operasional, berbasis input energi tertentu, untuk diproses sehingga ada produksi energi listrik. Pembangkit tenaga listrik merupakan sistem penghasil energi listrik. Sistem utilitas merupakan sistem peralatan yang mendukung proses pembangkitan energi listrik. Berkomunikasi adalah kemampuan memberi suatu penjelasan sehingga ada pemahaman bagi orang lain. Gambar teknik merupakan bahasa grafis, berupa garis dan simbol, biasanya menggunakan sedikit kata-kata, karena setiap simbol dan garis memiliki makna. Karena itu gambar teknik ialah bahasa universal dipakai di seluruh dunia. Kemampuan menggunakan mesin energi adalah keterampilan mengoperasikan mesin energi berbasis pemahaman konsep-konsep dalam mesin. Mesin listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Mesin kalor adalah mesin yang mengubah energi panas menjadi energi mekanik. Mesin fluida adalah mesin yang memanfaatkan zat alir sebagai benda kerja. Auditing energi adalah pekerjaan mengaudit atau mengasesmen adanya kebocoran energi yang tidak perlu. Retrofiting energi yaitu perbaikan kebocoran berbasis pekerjaan auditing energi. Merealisasikan rancangan sistem energi sederhana adalah memodelkan kembali sirkulasi energi berdasarkan auditing energi sehingga diperoleh kondisi pemanfaatan energi efisien dan efektif. Kemampuan ini dapat dibangun melalui penguasaan materi-materi fisika esensial yang terkandung dalam sistem konversi energi, antara lain: besaran dan satuan, mekanika, termofisika dan listrik-magnet. Kemampuan ini dapat didukung melalui penguasaan dan penerapan konsep-konsep fisika, terutama besaran, satuan, dimensi, grafik, dan rumus yang ada dalam materi mekanika, termofisika dan listrik magnet. Kemampuan ini dapat dibangun melalui penguasaan dan penerapan konsep-konsep fisika yang terkandung dalam mesin energi. Konsep tersebut ada dalam materi besaran dan satuan, mekanika, termofisika dan listrik magnet. Kemampuan ini dapat dibangun melalui penguasaan dan penerapan konsep fisika terkait dengan energi, seperti yang ada dalam materi mekanika, termofisika, listrik magnet, dan gelombang elektromagnetik. Memperhatikan seluruh konten dalam kolom analisis kebutuhan materi pada Tabel 4.1 maka topik-topik fisika yang harus dikuasai mahasiswa PSTKEP, antara lain: besaran-satuan, dimensi, mekanika, termofisika, listrik-magnet, dan gelombang-elektromagnetik. Berdasarkan temuan ini, dapat dianalisis kompetensi

3 fisika yang harus dibangun dalam personal mahasiswa PSTKEP melalui pelaksanaan PPF, seperti diperlihatkan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Kompetensi Fisika Berbasis Materi Fisika Esensial Materi Esensial Kompetensi Fisika 1. Besaran -satuan 1. Menguasai besaran fisika dan satuannya dalam Sistem Internasional. 2. Mekanika 2. Menerapkan konsep gerak lurus dan gerak melingkar dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan teknik energi. 3. Menerapkan Hukum Newton dan konsep statika dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan teknik energi. 4. Menerapkan konsep usaha, energi, dan daya dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan teknik energi. 5. Menerapkan konsep momentum dan impuls dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan teknik energi. 6. Menguasai konsep gerak rotasi benda tegar. 7. Menguasai konsep getaran. 8. Menguasai konsep gelombang mekanik dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teknik energi. 9. Menguasai konsep fluida. 2. Termofisika 10. Menerapkan konsep kalor dan hukum termodinamika dalam mesin kalor. 3. Listrik Magnet 11. Menguasai konsep listrik statis. 12. Menerapkan konsep listrik arus searah untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan teknik energi. 13. Menguasai konsep medan magnet sehingga mahasiswa mampu menyelesaikan masalah dan menerapkannya dalam teknik energi. 14. Menguasai konsep gaya magnet sehingga mahasiswa mampu menyelesaikan masalah dan menerapkannya dalam teknik energi. 15. Menguasai konsep induksi elektromagnetik sehingga mahasiswa mampu menyelesaikan masalah dan menerapkannya dalam teknik energi. 16. Menerapkan konsep listrik arus bolak balik dalam menyelesaikan masalah teknik energi. 4. Gelombang Elektromagnetik 17. Menerapkan konsep gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah teknik energi. Kompetensi fisika dalam PPF ditelusuri melalui suatu pemahaman bahwa setiap topik fisika mengandung beberapa sub-topik fisika. Fakta di dalam berbagai literatur fisika menunjukkan jumlah sub-topik penyusun setiap topik adalah berbeda. Ini menyebabkan setiap materi fisika esensial menghasilkan sejumlah kompetensi berbeda. Seperti diperlihatkan pada Tabel 4.2 nampak bahwa topik besaran-satuan hanya menghasilkan 1 kompetensi, mekanika menghasilkan 8 kompetensi berbeda, dan listrik-magnet menghasilkan 6 kompetensi berbeda. 91

4 Penyebab lainnya adalah perbedaan kapasitas konsep yang terkandung dalam setiap topik fisika. Kata awal kalimat setiap kompetensi fisika nampak hanya menampilkan dua jenis kata kerja yaitu menguasai dan menerapkan. Ini dilakukan atas 2 pertimbangan yaitu: (a) keluasan jenis konsep yang terkandung dalam setiap materi esensial. Jika kandungan jenis konsep lebih luas termasuk konsep kualitatif dan kuantitatif maka dipakai kata menguasai dan jika kandungan konsep lebih sempit dan didominasi konsep kuantitatif maka dipakai kata menerapkan; dan (b) urgensi kata menguasai dan menerapkan, terkait dengan manfaat lebih jauh dari konsep fisika spesifik bagi mahasiswa PSTKEP. Jika konsep fisika spesifik dalam materi esensial berperan sangat strategis maka dipakai kata menerapkan dan untuk kurang strategis digunakan kata menguasai. Hasil komparasi kedua kata tersebut ketika digunakan untuk menyatakan sejumlah kompetensi fisika nampak berlaku dua hal yang sangat prinsip, yaitu: kata menerapkan memiliki kandungan masalah lebih terbatas dan membutuhkan keterampilan lebih terbatas dibandingkan kata menguasai. Artinya kompetensi yang terkandung dalam menerapkan konsep lebih spesifik/khas dibandingkan kompetensi yang terkandung dalam menguasai konsep. Untuk mengetahui konsep-konsep fisika yang berperan strategis di dalam proses perkuliahan tiap mata kuliah lanjutan di PSTKEP, maka perlu dianalisis setiap silabus mata kuliah lanjutan di PSTKEP, yang terkait fisika. Oleh karena tidak semua mata kuliah lanjutan di PSTKEP terkait dengan PPF maka perlu dipilih beberapa mata kuliah lanjutan yang dapat didukung oleh pelaksanaan PPF berdasarkan label dan kandungan konsep fisika implisit dalam mata kuliah 92

5 lanjutan terkait. Konsep-konsep fisika ini berperan penting ketika mahasiswa harus menguasai setiap kompetensi mata kuliah terkait dan bidang ilmu prodi secara keseluruhan. Penguasaan mahasiswa terhadap konsep-konsep fisika ini dengan cara yang baik akan berdampak besar terhadap keberhasilan lulusan dalam menangani bidang pekerjaannya di dunia industri dan diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang mampu berperan-serta dalam mengatasi problem teknologi energi di lingkup lokal, nasional maupun global. Hasil analisis terhadap silabus mata kuliah lanjutan terkait fisika, seperti diperlihatkan pada Tabel 4.3 nampak bahwa konsep fisika strategis dalam beberapa mata kuliah lanjutan PSTKEP sangat perlu didukung dengan PPF yang 93 mampu menyajikan konsep-konsep fisika terkait. Kondisi ini mengakselerasi proses pencapaian kompetensi mata kuliah lanjutan PSTKEP seperti mekanika fluida, rangkaian listrik, perpindahan kalor, elektronika dan termodinamika. Mata Kuliah Mekanika Fluida Rangkaian Listrik Tabel 4.3. Konsep Fisika Strategis dalam Mata Kuliah Lanjutan di PSTKEP Pokok Bahasan Sifat-sifat fluida; Hidrostatik; Hidrodinamika; Perpindahan daya pada aliran; Pompa rotasi dan torak; Turbin air; dan Kompresor. Sumber dan elemen rangkaian Teorema rangkaian dan rangkaian dc; Elektrostatika; Medan magnetik; Induksi elektromagnetik; Rangkaian dengan eksitasi sinusoidal; Tanggapan transien; Alat ukur; Metode pengukuran; Hubungan antara tegangan dan arus pada rangkaian ac; Diagram locus; Rangkaian tiga fasa; Konsep Fisika Fluida statis dan fluida dinamis; Tekanan, hukum Pascal, dan hukum Archimedes, tegangan permukaan, kapilaritas; Aliran Laminer dan Turbulen, Aliran tunak dan Tidak Tunak, Debit aliran, persamaan kontinuitas, viskositas, persamaan Bernoulli, bilangan Reynold; Sumber, arus, tegangan, tahanan; Rangkaian seri, rangkaian pararel, hukum Ohm, hukum arus Kirchhoff, hukum tegangan Kirchhoff, daya dan energi listrik; Hukum Coulomb, medan listrik, hukum Gauss, potensial listrik, energi potensial listrik, dan kapasitansi; Medan magnet, hukum Biot Savart, dan hukum Ampere; Hukum Faraday, dan hukum Henry; Gelombang Sinusoidal, periode, frekuensi, harga maksimum, rerata, dan efektif arus bolak balik, reaktansi induktif, Tabel 4.3. Konsep Fisika Strategis dalam Mata Kuliah Lanjutan di PSTKEP (Lanjutan) Mata Kuliah Pokok Bahasan Konsep Fisika

6 94 Bentuk tegangan periodik nonsinusoidal. Perpindahan Kalor Elektro -nika Termodinamika Konduksi; Konveksi; Radiasi; Aliran kalor eksternal dan internal; Penerapan pada heat exchanger. Bahan semikonduktor; Dioda; Transistor; Thyristor; Diac; Triac; Mosfet dan komponen semikonduktor lainnya; Operasional amplifier; Rangkaian logik; IC dan mikroprossesor; Rangkaian analog; Rangkaian loop. Pengantar energi; Konsep-konsep dasar termodinamika; Energi; Entropi; Sistem Tertutup dan Terbuka; Gas; Kompresi Gas; Uap; dan Penerapan Termodinamika mesin-mesin konversi. reaktansi kapasitif, impedansi, dan resonansi; Voltmeter, Ampermeter, Galvanometer; Sudut fase, faktor daya, dan daya arus bolak balik. Temperatur, kalor jenis, kapasistas kalor, kalor lebur, kalor beku,kalor uap, kalor embun, energi kalor, perpindahan kalor, konduktivitas termal, perpindahan kalor konduksi, perpindahan kalor konveksi (alamiah dan paksa), benda hitam, emisivitas dan perpindahan kalor radiasi Teori Atom, Elektron valensi, Ikatan antar Atom, Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, Ikatan Vander Walls, Bahan semikonduktor, Atom Donor, Atom Akseptor, tipe P, tipe N, Diode, Rangkaian Dioda, Transistor tipe PNP dan NPN, dan Rangkaian Transistor. Sistem, lingkungan, proses termodinamika seperti isotermal, isobar, isokhorik, dan adiabatik, siklus Carnot, mesin kalor, mesin pendingin, persamaan gas ideal, usaha, hukum termodinamika I, Hukum Termodinamika II; Energi dalam, Energi kalor; Entropi Hasil komparasi Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kompetensi fisika hasil perumusan mampu memberikan penguasaan konsep-konsep fisika awal untuk beberapa mata kuliah lanjutan di PSTKEP. Ini berarti pencapaian penguasaan kompetensi fisika oleh mahasiswa akan berkontribusi positif terhadap penguasaan kompetensi ke-5 mata kuliah lanjutan di PSTKEP, seperti diperlihatkan pada Tabel 4.3. Berdasarkan temuan kebutuhan materi fisika dan kompetensi fisika hasil analisis kompetensi lulusan PSTKEP, serta temuan kebutuhan konsep fisika hasil analisis silabus mata kuliah lanjutan PSTKEP, maka dapat dimunculkan 17 pokok bahasan dan 75 sub-pokok bahasan fisika paling penting bagi mahasiswa PSTKEP sebagai materi PPF yang dikembangkan, seperti diperlihatkan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Pokok dan Sub-Pokok Bahasan Fisika untuk Mahasiswa PSTKEP Pokok Bahasan 1. Besaran dan satuan Sub Pokok Bahasan 1. Besaran pokok, turunan dan tambahan 2. Sistem satuan dan dimensi. 3. Ketidakpastian dalam pengukuran 4. Angka penting 5. Operasi vektor

7 2. Kinematika gerak 3. Dinamika gerak 6. Persamaan gerak translasi 7. Memadu gerak (gerak parabola) 8. Persamaan gerak melingkar 9. Gerak roda-roda yang bersinggungan atau dihubungkan rantai. 10. Hukum Newton dan diagram benda bebas 11. Aplikasi hukum Newton pada gerak lurus di bidang datar dan miring 12. Statika atau keseimbangan benda partikel 13. Aplikasi hukum Newton pada gerak melingkar 4. Getaran 14. Elastisitas dan Hukum Hooke 15. Getaran pegas 16. Superposisi gerak harmonik 17. Getaran teredam 18. Getaran paksa dan resonansi 5. Usaha dan energi 6. Momentum dan impuls 7. Gerak rotasi benda tegar 19. Usaha oleh gaya konstan 20. Usaha oleh gaya tidak konstan 21. Teorema usaha energi dan energi kinetik 22. Energi potensial gravitasi 23. Hukum kekekalan energi mekanik, konservasi energi 24. Daya mekanik 25. Momentum 26. Hubungan impuls dengan perubahan momentum 27. Hukum kekekalan momentum dan aplikasinya pada kasus tumbukan 28. Momen gaya 29. Momen inersia 30. Energi kinetik rotasi 31. Hukum kekekalan momentum anguler 32. Gerak menggelinding benda tegar 33. Titik berat dan keseimbangan benda tegar 8. Fluida 34. Tekanan dalam Fluida 35. Debit aliran dan persamaan kontinuitas 36. Persamaan Bernoulli dan aplikasinya 9. Gelombang mekanik 10. Kalor dan hukum termodinamika 37. Persamaan gelombang pada tali 38. Gelombang berjalan 39. Gelombang tegak 40. Intensitas dan energi gelombang 41. Gelombang bunyi 42. Temperatur, kalor, azas Black dan kalorimeter 43. Pemuaian termal 44. Perambatan kalor 45. Teori kinetik gas 46. Hukum termodinamika 47. Mesin kalor dan mesin pendingin 11. Listrik Statis 48. Muatan listrik dan hukum Coulomb 49. Medan listrik 50. Potensial listrik dan energi potensial listrik 51. Kapasitansi Tabel 4.4. Pokok dan Sub-Pokok Bahasan Fisika untuk Mahasiswa PSTKEP (Lanjutan) Pokok Bahasan 12. Listrik arus searah Sub Pokok Bahasan 52. Arus, hukum Ohm, dan hambatan listrik, 53. Hambatan pengganti dari rangkaian hambatan seri, paralel, kombinasi dan jembatan Wheatstone 54. Hukum Kirchhoff 55. Alat ukur listrik dan energi listrik 56. Rangkaian RC 95

8 Medan magnet 14. Gaya magnet 15. Induksi Elektromagnetik 16. Listrik arus bolak balik 17. Gelombang elektromagnetik 57. Flux magnet, medan magnet dan hukum Biot Savart 58. Intensitas magnet, permeabilitas magnet dan sifat magnet bahan 59. Penerapan hukum Ampere pada kumparan 60. Gaya pada muatan listrik 61. Gaya pada penghantar berarus listrik 62. Prinsip kerja motor listrik 63. Hukum Induksi Faraday, dan hukum Lenz 64. Prinsip kerja generator listrik 65. Induktansi diri dan silang 66. Rangkaian arus searah dengan komponen RL 67. Prinsip kerja transformator 68. Sifat arus bolak-balik dalam resistor, kapasitor dan induktor, 69. Reaktansi kapasitif, reaktansi induktif dan impedansi 70. Rangkaian seri RL, RC, dan RLC 71. Daya rangkaian arus bolak balik 72. Teori dan Percobaan Maxwell 73. Perambatan gelombang elektromagnetik 74. Spektrum gelombang elektromagnetik 75. Energi dan daya gelombang elektromagnetik Setiap materi esensial hasil analisis kompetensi lulusan PSTKEP nampak merekomendasikan sejumlah pokok bahasan tertentu. Materi esensial besaransatuan hanya merekomendasi pokok bahasan besaran-satuan. Materi esensial mekanika merekomendasikan pokok bahasan kinematika, dinamika, usaha-energi, impuls-momentum, gerak rotasi, getaran, dan fluida. Materi esensial termofisika hanya merekomendasikan pokok bahasan kalor dan hukum termodinamika. Materi esensial listrik-magnet merekomendasikan pokok bahasan listrik statis, listrik arus searah, medan magnet, gaya magnet, induksi elektromagnetik, dan listrik arus bolak-balik. Materi gelombang elektromagnetik hanya merekomendasikan pokok bahasan gelombang elektromagnetik. Jenis konsep fisika hasil analisis silabus mata kuliah lanjutan PSTKEP nampak juga merekomendasikan kebutuhan sejumlah pokok bahasan strategis yang harus ada dalam PPF. Mata kuliah mekanika fluida merekomendasikan pokok bahasan fluida. Mata kuliah rangkaian listrik dan elektronika merekomendasikan pokok bahasan listrik statis, listrik arus searah, medan magnet, gaya magnet, induksi elektromagnetik, dan listrik arus bolak balik. Mata kuliah

9 perpindahan panas dan termodinamika merekomendasikan pokok bahasan kalor dan termodinamika. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap pokok bahasan strategis hasil analisis kebutuhan pokok bahasan yang direkomendasikan oleh kompetensi fisika dan konsep-konsep fisika strategis yang direkomendasikan oleh ke-5 mata kuliah lanjutan di PSTKEP. Analisis ini bertujuan merumuskan sejumlah sub-pokok bahasan fisika strategis yang menyusun pokok bahasan terkait. Pemahaman secara komprehensif terhadap rekomendasi dari kebutuhan materi fisika esensial dan mata kuliah lanjutan di PSTKEP serta proses analisis sub-pokok bahasan penyusun tiap pokok bahasan strategis merupakan latar belakang dimunculkannya ke-17 pokok bahasan fisika dan ke-75 sub-pokok bahasan dalam PPF. Untuk mengetahui pokok bahasan yang digunakan dalam silabus mata kuliah fisika yang sudah digunakan di politeknik maka dilakukan analisis terhadap silabus mata kuliah fisika di PSTKEP atau proses perkuliahan fisika yang sedang berjalan di PSTKEP. Hasil studi pendahuluan terhadap PPF yang sedang berjalan menunjukkan bahwa perkuliahan teori menyajikan pokok bahasan sebagai berikut: besaran, satuan, vektor, kinematika, usaha, energi, momentum, gerak rotasi, momen gaya, fluida statis, fluida dinamik, kesetimbangan, suhu dan kalor. Perkuliahan praktek di laboratorium fisika menyajikan judul-judul praktikum seperti momen inersia, tara kalor mekanik, daya dan rangkaian resistor, gerak jatuh bebas, momen gaya dan kesetimbangan, hukum Joule, hukum kekekalan energi mekanik, dan faktor daya arus bolakbalik. Nampak bahwa tidak semua pokok bahasan strategis pada Tabel 4.4 diberikan sebagai pokok bahasan fisika dalam kegiatan perkuliahan yang sedang 97

10 berjalan di PSTKEP. Mayoritas pokok bahasan PPF yang digunakan di PSTKEP hanya memakai materi esensial besaran-satuan, mekanika dan termofisika. Materi esensial listrik-magnet dan gelombang elektromagnetik tidak nampak dipergunakan. Ini perlu diklarifikasi lebih lanjut melalui uji kelayakan pada dosen PSTKEP selaku stakeholder, yang dianggap memiliki kepakaran atau pengetahuan tentang kebutuhan materi fisika esensial bagi mahasiswa PSTKEP. Analisis Perancangan Tujuan Perkuliahan Fisika Visi dan misi pendidikan fisika adalah berupaya mendidik mahasiswa sebagai pebelajar agar berilmu dan berketerampilan unggul, berpikiran terbuka, beretos kerja, terlatih melaksanakan penelitian sesuai metode kerja ilmiah dan belajar mengaplikasikan pengetahuan terbaiknya, mempunyai sikap disiplin, jujur dan bertanggung jawab. Disamping itu, agar pebelajar dapat bersikap peka, tanggap dan berperan aktif dalam menerapkan fisika ketika memecahkan problem yang ada di sekitar lingkungannya. Melalui penguasaan ilmu fisika baik proses, produk dan sikap, pebelajar akan mampu mengembangkan ilmunya, bersikap tenggang rasa dan membina kerja sama secara sinergis, demi tercapainya efisiensi, efektivitas, kualitas dan kesuksesan yang nyata. Melalui pembelajaran fisika, pebelajar akan dididik mengembangkan kemampuan observasi, kemampuan eksperimentasi dan kemampuan berpikir taat azas, yang lebih menekankan pada aspek kemampuan berpikir eksperimental, mencakup tata laksana percobaan, mengenal peralatan untuk pengukuran di dalam atau luar laboratorium. Selain itu, pembelajaran fisika juga mampu membangun pemahaman yang fungsional dalam penyelesaian suatu masalah termasuk untuk konteks baru 98

11 (Dancy, 2007). Untuk mencapai kondisi ini, mahasiswa dituntut harus mampu mengembangkan beberapa jenis keterampilan seperti memahami pemakaian konsep fisika fundamental, mengetahui tempat dan waktu suatu konsep spesifik diterapkan, mampu mengkomunikasikan pemahaman fungsional dalam bentuk multi-representasi berbentuk lisan, grafik, diagram, persamaan, dan yang lain serta mampu memahami hakekat penerapan fisika secara efektif baik di dalam dan luar kelas. Implementasi kondisi ini akan memfasilitasi mahasiswa dalam menumbuhkan, mengembangkan dan membentuk kompetensi diri sesuai tuntutan prodi di mana mahasiswa belajar, termasuk PSTKEP. Peran utama PPF di politeknik adalah memfasilitasi mahasiswa dalam menumbuhkan, mengembangkan dan membentuk kompetensi diri sesuai tuntutan prodi, dimana mahasiswa belajar. PPF harus mampu mengembangkan dimensi kognitif, psikomotorik, dan afektif pebelajar sehingga mereka dapat mengikuti program perkuliahan lanjutan di PSTKEP. Oleh karena kualitas penguasaan konsep fisika berkorelasi tinggi dengan tuntutan kualitas kompetensi mata kuliah prodi, maka kegiatan PPF di PSTKEP harus dikondisikan sedemikian rupa sehingga mahasiswa mampu memahami dan menerapkan konsep fisika pada masalah praktis terkait bidang teknik konversi energi. PPF harus mampu memberi pengalaman belajar pada mahasiswa melalui kegiatan bekerja dan kegiatan berpikir secara bermakna sehingga bermanfaat bagi kehidupan mahasiswa di kemudian hari. Dengan memperhatikan penjelasan di atas, yaitu: hasil analisis secara berurutan seperti ditunjukkan pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.4 serta karakteristik strategi pelaksanaan PPF yang akan diterapkan dalam perkuliahan 99

12 fisika, maka rancangan tujuan perkuliahan fisika sementara yang dianggap sesuai kebutuhan mahasiswa PSTKEP adalah sebagai berikut: 1. Memberi pemahaman konsep fisika dasar yang dapat menunjang kompetensi lulusan PSTKEP; 2. Mahasiswa memiliki kemampuan menerapkan konsep, prinsip, dan hukum fisika dalam bidang studi teknik energi; 3. Mahasiswa memiliki kemampuan menganalisis yang dibutuhkan dalam memahami bagian konsep fisika yang terkandung dalam suatu peralatan (sistem konsep), terkait bidang studi teknik konversi energi; dan 4. Mahasiswa memiliki kemampuan mengkreasi yang dibutuhkan dalam memadukan beberapa konsep fisika sebagai sistem konsep, terkait bidang studi teknik konversi energi. Rancangan 2 tujuan perkuliahan pertama didasari oleh pentingnya kegiatan memahami dan menerapkan konsep fisika sesuai tuntutan kompetensi fisika yang harus dikuasai mahasiswa hasil analisis kompetensi lulusan PSTKEP. Rancangan 2 tujuan perkuliahan terakhir didasarkan oleh pentingnya tipe aktivitas berpikir menganalisis dan mengkreasi bagi mahasiswa PSTKEP terkait dengan pekerjaan yang akan digeluti dan ditekuni mahasiswa, setelah lulus dan terjun di dunia industri. Nampak semua tujuan perkuliahan fisika di atas menekankan 4 jenis kegiatan, antara lain: memahami, menerapkan, menganalisis dan mengkreasi konsep fisika. Tujuan ini selaras dengan pendapat Anderson, L.W., dkk. (2001), di mana ke-4 kegiatan tersebut didefinisikan sebagai learning outcomes kegiatan belajar mengajar. Memahami termasuk tingkat kemampuan berpikir ke-2, yaitu 100

13 mampu menyusun pengertian dari pesan pembelajaran berbasis komunikasi lisan, tulisan dan grafik. Menerapkan termasuk tingkat kemampuan berpikir ke-3, yaitu mampu melakukan atau menggunakan suatu prosedur dalam situasi yang diberikan. Menganalisis termasuk tingkat kemampuan berpikir ke 4, yaitu mampu memecah suatu konsep menjadi bagian-bagian konsep dan mampu menentukan 101 hubungan antar bagian konsep untuk maksud tertentu. Mengkreasi termasuk tingkatan kemampuan berpikir ke-6, yaitu mampu menempatkan elemen-elemen secara simultan guna membentuk koherensi atau mampu menyusun ulang elemenelemen guna menghasilkan suatu pola atau struktur yang baru. Jika dikaji lebih dalam nampak pula bahwa implementasi semua tujuan perkuliahan di atas akan memberikan mahasiswa hal-hal sebagai berikut: (a) Pengetahuan dasar fisika serta pengembangan kemampuan pemahaman dan penerapan fisika pada persoalan-persoalan teknik praktis sehingga mereka dapat dengan mudah mengikuti mata kuliah dasar keahlian (MKDK) maupun mata kuliah keahlian (MKK) pada masing-masing program studi. Kegiatan ini diarahkan oleh rancangan 2 tujuan perkuliahan pertama. (b) Pengetahuan serta pemahaman materi fisika yang tidak diperoleh pada mata kuliah program studi sehingga mereka mempunyai wawasan umum keilmuan, khususnya berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan ini diarahkan oleh rancangan dua tujuan terakhir perkuliahan. (c) Pemahaman metode ilmiah yang didasarkan pada pengamatan dan pengukuran besaran fisika, serta melakukan analisa gejala untuk menyimpulkan atau mencari hubungan fisis setiap besaran, sehingga dapat menunjang wawasan mereka saat terjun ke dunia kerja dan siap mengembangkan kemampuan dirinya. Kegiatan ini diarahkan oleh ke-4

14 rancangan tujuan perkuliahan fisika melalui kegiatan perkuliahan praktek berupa praktikum dan penelitian. (d) Pengetahuan seragam dan lebih lengkap bila dibandingkan dengan pengetahuan fisika yang mereka peroleh di sekolah lanjutan atas, baik SMA maupun SMK, yang mereka perlukan sebagai prasyarat mengikuti pendidikan di politeknik. Kegiatan ini diarahkan oleh rancangan dua tujuan perkuliahan terakhir melalui kegiatan perkuliahan teori, yaitu implementasi model pembelajaran DIBI pada mahasiswa kelas eksperimen. (e) Pengkondisian mahasiswa yang membiasakan diri memecahkan persoalan-persoalan teknispraktis sehingga mereka dapat melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai persoalan yang dihadapi saat terjun ke dunia kerja. Kegiatan ini diarahkan oleh semua tujuan perkuliahan melalui perkuliahan teori dengan model pembelajaran DIBI dan perkuliahan praktek dengan kegiatan praktikum dan penelitian. Tabel 4.5. Pendapat Dosen PSTKEP terhadap 4 Tujuan Perkuliahan PPF Tujuan Perkuliahan 1. Memberi pemahaman konsep fisika dasar yang dapat menunjang kompetensi lulusan program studi teknik konversi energi politeknik. 2. Mahasiswa memiliki kemampuan menerapkan konsep, prinsip, dan hukum fisika dalam bidang studi teknik konversi energi. 3. Mahasiswa memiliki kemampuan menganalisis yang dibutuhkan dalam memahami bagian konsep fisika yang terkandung dalam suatu peralatan (sistem konsep), terkait bidang studi teknik konversi energi. 4. Mahasiswa memiliki kemampuan mengkreasi yang dibutuhkan dalam memadukan beberapa konsep fisika sebagai sistem konsep, terkait bidang studi teknik konversi energi. Keterangan: 1: Konten dapat disetujui, tanpa ada perubahan 2: Konten dapat disetujui dengan kalimat diperbaiki penimbang utama 3: Konten dapat disetujui dengan format bahasa diperbaiki peneliti 4: Konten dapat disetujui namun peneliti perlu melakukan perubahan konten 5: Konten tidak disetujui. 102 Pilihan Responden (%) , ,3 91,7 8, ,7 8, ,7 8, Berdasarkan pendapat 12 dosen PSTKEP melalui angket maka dapat ditentukan materi PPF meliputi tujuan perkuliahan, kompetensi, pokok bahasan,

15 sub-pokok bahasan dan 8 pokok bahasan fisika paling esensial, sesuai kebutuhan mahasiswa PSTKEP. Pendapat stakeholder terhadap tujuan perkuliahan fisika dapat dilihat pada Tabel 4.5. Nampak bahwa 97,9% responden setuju dan 91,7% responden setuju tanpa ada perubahan terhadap ke-4 desain tujuan perkuliahan serta 100% responden setuju terhadap 3 tujuan perkuliahan terakhir, tanpa ada perubahan. Ini berarti ke-4 tujuan perkuliahan tersebut mempunyai landasan yang kokoh dan kuat jika dipakai sebagai tujuan perkuliahan PPF yang dikembangkan. Ke-4 tujuan perkuliahan yang telah dirancang diyakini oleh para dosen PSTKEP sebagai tujuan perkuliahan sangat sesuai kebutuhan dan kepentingan mahasiswa PSTKEP. Para dosen PSTKEP sangat setuju terhadap arah kegiatan PPF yang menekankan penguasaan sejumlah kompetensi fisika sesuai tuntutan kompetensi lulusan PSTKEP. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kompetensi fisika yang dirumuskan merupakan pra-kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa PSTKEP dan melalui kegiatan PPF dan perkuliahan mata kuliah lanjutan di PSTKEP akan dihasilkan kompetensi lulusan sesuai tuntutan PSTKEP. Pendapat 12 dosen PSTKEP melalui angket terhadap ke-17 kompetensi fisika dapat dilihat pada Tabel 4.6. Nampak bahwa mayoritas dosen PSTKEP memilih alternatif 1 (konten dapat disetujui tanpa ada perubahan) bahkan terdapat 8 jenis kompetensi fisika yang dipilih oleh 100% responden. Rerata persentase dosen PSTKEP yang memilih alternatif 1 adalah 89,7%; memilih alternatif 2 adalah 3,9%; memilih alternatif 3 adalah 5,2%; dan memilih alternatif 4 adalah 0. Ini berarti rerata responden yang setuju terhadap ke-17 kompetensi fisika adalah 98,8%. Berdasarkan hasil polling ini maka ke-17 kompetensi dapat dijadikan dasar dan target pelaksanaan PPF. Penyebabnya adalah pemahaman oleh 98,8% 103

16 dosen PSTKEP menyadari betul adanya kepentingan bagi mahasiswa PSTKEP untuk menguasai ke-17 kompetensi fisika di atas dalam rangka mendukung kompetensi lulusan PSTKEP. Ke-17 kompetensi fisika di atas oleh ke-12 responden dipahami sebagai kompetensi mata kuliah optimal yang dapat diwujudkan melalui pelaksanaan PPF. Melihat keterlaksanaan program di lapangan, nampak ada keterbatasan alokasi waktu yang disediakan, sehingga agar sesuai kurikulum PSTKEP maka ditetapkan hanya 8 kompetensi fisika saja. Penetapan ini didasarkan pada hasil jajak pendapat oleh 12 dosen PSTKEP prihal 8 pokok bahasan fisika paling esensial bagi mahasiswa PSTKEP. Ke-8 kompetensi fisika tersebut adalah: (a) Menguasai besaran fisika dan satuannya dalam SI. (b) Menguasai konsep gerak lurus dan melingkar dalam memecahkan masalah terkait bidang studi teknik konversi energi. (c) Menguasai hukum Newton dan konsep statika dalam memecahkan masalah terkait bidang studi teknik konversi energi. (d) Menguasai konsep usaha, energi, dan daya dalam memecahkan masalah yang terkait bidang studi teknik konversi energi. (e) Menguasai konsep momentum-impuls dalam 104 memecahkan masalah yang terkait bidang studi teknik konversi energi. (f) Menguasai konsep gerak rotasi benda tegar. (g) Menguasai konsep fluida. (i) Menguasai konsep suhu, kalor, teori kinetik gas dan hukum termodinamika dalam memecahkan msalah yang terkait bidang studi teknik konversi energi. Ke-8 kompetensi di atas nampak disetujui oleh 97,9% responden, sehingga ke-8 kompetensi ini mempunyai landasan kokoh dan kuat serta mutlak dapat dijadikan dasar dan target pelaksanaan PPF. Tabel 4.6. Pendapat Dosen PSTKEP terhadap 17 Kompetensi PPF Kompetensi Pilihan Responden (%)

17 Menguasai besaran fisika dan satuannya dalam SI Menguasai konsep gerak lurus dan melingkar dalam memecahkan masalah terkait bidang studi teknik konversi energi. 3. Menguasai hukum Newton dan konsep statika dalam memecahkan masalah terkait bidang studi teknik konversi energi. 4. Menguasai konsep usaha, energi, dan daya dalam memecahkan masalah yang terkait bidang studi teknik konversi energi. 5. Menguasai konsep momentum-impuls dalam memecahkan masalah yang terkait bidang studi teknik konversi energi. 6. Menguasai konsep gerak rotasi benda tegar Menguasai konsep getaran. 66,7 16,7 8,3 0 8,3 8. Menguasai konsep fluida. 83,4 8, ,3 9. Menguasai konsep gelombang mekanik 75,0 16,7 8, Menguasai konsep suhu, kalor, teori kinetik gas dan hukum termodinamika dalam memecahkan msalah yang terkait bidang studi teknik konversi energi. 91, ,3 Tabel 4.6. Pendapat Dosen PSTKEP terhadap 17 Kompetensi PPF (Lanjutan) Kompetensi Pilihan Responden (%) Menguasai konsep listrik statis. 83,3 0 16, Menguasai konsep listrik arus searah untuk memecahkan masalah, terkait bidang studi teknik konversi energi. 13. Menguasai konsep medan magnet 83,3 0 16, Menguasai konsep gaya magnet 83,3 0 16, Menguasai konsep induksi elektromagnetik 83,3 8,4 8, Menguasai konsep listrik arus bolak balik dalam menyelesaikan masalah terkait bidang studi teknik konversi energi. 17. Menguasai konsep gelombang EM dalam menyelesaikan 75 16,7 8,3 0 0 masalah, terkait bidang studi teknik konversi energi. Keterangan: 1: Konten dapat disetujui, tanpa ada perubahan 2: Konten dapat disetujui dengan kalimat diperbaiki penimbang utama 3: Konten dapat disetujui dengan format bahasa diperbaiki peneliti 4: Konten dapat disetujui namun peneliti perlu melakukan perubahan konten 5: Konten tidak disetujui. Pendapat 12 dosen PSTKEP melalui angket terhadap ke-17 pokok bahasan fisika dan ke-75 sub-pokok bahasan fisika dapat dilihat pada Tabel 4.7. Untuk setiap sub-pokok bahasan penyusun pokok bahasan fisika tampak bahwa rerata jumlah responden memilih alternatif 1 sekitar 83,3%; alternatif 2 sekitar 7,5%; alternatif 3 sekitar 1,2%; alternatif 4 sekitar 0,9%; dan alternatif 5 sekitar 7,1%. Ini berarti sekitar 92,9% responden setuju terhadap rancangan setiap sub-pokok bahasan penyusun pokok bahasan dalam materi PPF yang dikembangkan. 105

18 Oleh karena alasan 8 pokok bahasan fisika esensial sesuai dengan hasil jajak pendapat pada 12 dosen PSTKEP, maka pokok bahasan (rerata jumlah responden yang setuju sebagai pokok bahasan fisika paling esensial) yang dipilih dan disetujui responden sebagai 8 pokok bahasan esensial, dapat ditentukan dalam dua cara: (a) Berdasarkan hasil angket pada Tabel 4.7 yaitu: Besaran Satuan (96,7%); Kinematika Gerak (91,7%); Dinamika Gerak (97,9%); Usaha-Energi (100%); Impuls-Momentum (91,7%); Gerak Rotasi Benda Tegar (94,5%); Fluida (91,7%); dan Termofisika (90,3%) sehingga responden yang setuju terhadap setiap pokok bahasan dalam susunan ke-8 pokok bahasan fisika esensial adalah 94,3%. (b) Berdasarkan hasil angket langsung pada Tabel 4.8, responden yang setuju terhadap setiap pokok bahasan dalam susunan ke-8 pokok bahasan fisika esensial adaah 70,8%. Tabel 4.7 Pendapat Dosen PSTKEP terhadap 75 Sub Pokok Bahasan PPF Pokok Pilihan Responden (%) Sub Pokok Bahasan Bahasan Besaran 1. Besaran pokok, turunan, tambahan satuan 2. Sistem satuan dan dimensi Ketidakpastian pengukuran 91,7 8, Angka penting 83,3 8, ,3 5. Operasi vektor 75 16, ,3 2. Kinematika 6. Persamaan gerak translasi 83,4 8, ,3 7. Memadu gerak (gerak parabola) 66,7 16,7 8,3 0 8,3 gerak 8. Persamaan gerak melingkar 83,4 8, ,3 9. Gerak roda-roda bersinggungan/dihubungkan 83, ,3 8,3 rantai. 3. Dinamika 10. Hukum Newton & diagram benda bebas 91,7 8, Aplikasi hukum Newton pada gerak lurus 83,3 8, ,4 gerak bidang datar/miring 12. Statika/keseimbangan benda partikel 83,3 16, Aplikasi hukum Newton pada gerak melingkar 4. Usaha 14. Usaha oleh gaya konstan Energi 15. Usaha oleh gaya tidak konstan Teorema usaha energi & energi kinetik Energi potensial gravitasi Hukum kekekalan energi mekanik, konservasi energi 19. Daya mekanik 91,7 8, Momen- 20. Momentum 75 8,4 8,3 0 8,3 106

19 107 tum dan impuls 6. Gerak rotasi benda tegar 21. Hubungan impuls dengan perubahan 75 8,4 8,3 0 8,3 momentum 22. Hukum kekekalan momentum dan tumbukan 75 8,4 8,3 0 8,3 23. Momen gaya 91,7 8, Momen inersia 91,7 8, Energi kinetik rotasi 91,7 8, Hukum kekekalan momentum anguler 66,7 16,7 0 8,3 8,3 27. Gerak menggelinding benda tegar 58,3 16,7 0 8,3 16,7 28. Titik berat & keseimbangan benda tegar 66,7 16,7 0 8,3 8,3 Tabel 4.7 Pendapat Dosen PSTKEP terhadap 75 Sub Pokok Bahasan PPF (Lanjutan) Pokok Pilihan Responden (%) Sub Pokok Bahasan Bahasan Getaran 29. Elastisitas dan hukum Hooke 83,3 8,4 8, Getaran pegas 75 8,3 8,4 8, Superposisi gerak harmonis 66,7 8,3 8,3 8,4 8,3 32. Getaran teredam 75 8,3 8,4 8, Getaran paksa dan resonansi 66,7 8,3 16,7 8, Fluida 34. Tekanan dalam Fluida 83,4 0 8,3 0 8,3 35. Debit aliran dan persamaan kontinuitas 91, ,3 36. Persamaan Bernoulli dan aplikasinya 91, ,3 9. Gelombang mekanik 10.Termofisika 11.Listrik Statis 12.Listrik arus searah 13.Medan magnet 14.Gaya magnet 37. Persamaan gelombang pada tali 66,7 16, ,6 38. Gelombang berjalan 66,7 16, ,6 39. Gelombang tegak 66,7 16, ,6 40. Intensitas dan energi gelombang 75,0 16, ,3 41. Gelombang bunyi 66,7 16, ,6 42. Suhu, kalor, azas Black dan kalorimeter 91,7 8, Pemuaian termal 91, ,3 44. Perambatan kalor 91, ,3 45. Teori kinetik gas 83,3 8, ,3 46. Hukum termodinamika 83, ,7 47. Mesin kalor dan mesin pendingin 75,0 8, ,7 48. Muatan listrik dan hukum Coulomb 83,4 8, ,3 49. Medan listrik 91,7 8, Potensial dan energi potensial listrik 91, ,3 51. Kapasitansi 83,3 8, ,3 52. Arus, hukum Ohm dan hambatan listrik, 91, ,3 53. Hambatan total hambatan seri, paralel, 91, ,3 kombinasi & jembatan Wheatstone 54. Hukum Kirchhoff 91, ,3 55. Alat ukur listrik dan energi listrik 91, ,3 56. Rangkaian RC 91, ,3 57. Flux magnet, medan magnet dan hukum 83,3 8, ,4 Biot Savart 58. Intensitas, permeabilitas magnet & sifat 75,0 16, ,3 magnet bahan 59. Penerapan hukum Ampere pada kumparan 91, ,3 60. Gaya pada muatan listrik 91, ,3 61. Gaya pada penghantar berarus listrik 91, ,3 62. Prinsip kerja motor listrik 91, ,3

20 Induksi Elektromagnetik 16.Listrik arus bolak balik 63. Hukum Induksi Faraday & hukum Lenz 83,3 8, ,3 64. Prinsip kerja generator listrik 83,3 8, ,3 65. Induktansi diri dan silang 75,0 16, ,3 66. Rangkaian arus searah dgn komp. RL 91,7 8, Prinsip kerja transformator 83,3 8, ,3 68. Sifat arus bolak-balik dlm resistor, 91, ,3 kapasitor & induktor, 69. Reaktansi kapasitif, reaktansi induktif dan 83,3 8, ,4 impedansi 70. Rangkaian seri RL, RC, dan RLC 91, ,3 71. Daya rangkaian arus bolak balik 91, ,3 Tabel 4.7 Pendapat Dosen PSTKEP terhadap 75 Sub Pokok Bahasan PPF (Lanjutan) Pokok Bahasan 17.Gelombang Elektromagnetik Sub Pokok Bahasan Pilihan Responden (%) Teori dan Percobaan Maxwell 66,7 16, ,6 73. Perambatan gelombang elektromagnetik 66,7 16, ,6 74. Spektrum gelombang elektromagnetik 66,7 16, ,6 75. Energi dan daya gelombang elektromagnetik Keterangan: 1: Konten dapat disetujui, tanpa ada perubahan 2: Konten dapat disetujui dengan kalimat diperbaiki penimbang utama 3: Konten dapat disetujui dengan format bahasa diperbaiki peneliti 4: Konten dapat disetujui namun peneliti perlu melakukan perubahan konten 5: Konten tidak disetujui. 66,7 16, ,6 Adapun hasil jajak pendapat prihal 8 pokok bahasan fisika paling esensial diperlihatkan pada Tabel 4.8. Ini dilakukan berdasarkan pertanyaan: Oleh karena keterbatasan jumlah pertemuan dan semester (hanya 1 semester) yang disediakan prodi teknik energi di Polban, maka implementasi 17 pokok bahasan tidaklah mungkin. Sesuai pendapat Reif (1995) yaitu Less is More (sedikit lebih baik) dan Fratt (2002) yaitu a mile wide and an inch deep (topik sains terlalu luas namun tidak mendalam), maka perlu dipilih 8 pokok bahasan fisika, yang betulbetul esensial dan bermanfaat bagi mahasiswa teknik konversi energi di politeknik. Untuk itu, para dosen sebagai pengajar prodi teknik konversi energi dimohon merekomendasikan hanya 8 pokok bahasan yang masuk kategori esensial bagi mahasiswa prodi teknik energi di politeknik. Mohon bubuhkan tanda cek di dalam kolom opsi yang dipilih! Terimakasih.

21 Dalam hasil jajak pendapat nampak getaran tidak muncul sebagai pokok bahasan esensial. Berdasarkan Tabel 4.8, responden yang memilih getaran sebagai bagian dari 8 pokok bahasan esensial 8,3%. Sebagian besar responden beranggapan getaran termasuk pokok bahasan tidak penting bagi mahasiswa PSTKEP. Hasil studi pendahuluan menunjukkan getaran dianggap sebagai salah satu pokok bahasan fisika sesuai kurikulum PSTKEP. Ada pandangan berbeda antara dosen PSTKEP dengan dosen fisika Unit Pelayanan Mata Kuliah Umum (UPMKU) Polban tentang kepentingan materi getaran bagi mahasiswa PSTKEP. Tabel 4.8 Pendapat Dosen PSTKEP terhadap 8 Pokok Bahasan Esensial PPF No. Pokok Bahasan Jumlah Responden (%) 1. Besaran Satuan 83,3 2. Kinematika Gerak 58,3 3. Dinamika Gerak 75,0 4. Usaha Energi 91,7 5. Impuls Momentum 50,0 6. Gerak Rotasi Benda Tegar 58,3 7. Getaran 8,3 8. Fluida 75,0 9. Gelombang Mekanik Termofisika 75,0 11. Listrik Statis 33,3 12. Listrik Arus Searah 25,0 13. Medan Magnet 50,0 14. Gaya Magnet 33,3 15. Induksi Elektromagnetik 33,3 16. Listrik Arus Bolak Balik 25,0 17. Gelombang Elektromagnetik 25,0 Berdasarkan hasil polling 8 pokok bahasan fisika paling esensial maka secara otomatis dapat ditentukan jumlah dan jenis sub-pokok bahasan penyusun materi PPF. Teknik penyusunannya berdasarkan pemahaman bahwa setiap pokok bahasan terdiri atas sejumlah sub-pokok bahasan. Berdasarkan pemahaman ini, dapat dimunculkan hanya 37 sub-pokok bahasan sebagai penyusun 8 pokok bahasan fisika esensial, seperti diperlihatkan pada Tabel 4.9. Nampak bahwa jumlah responden memilih alternatif 1 terhadap setiap sub pokok bahasan adalah 109

22 80% responden. Ini berarti mayoritas dosen pengampu mata kuliah lanjutan di PSTKEP sangat setuju terhadap ke-37 sub-pokok bahasan fisika dalam PPF. Hal menarik lainnya tampak pada Tabel 4.9 adalah ke-12 responden menganggap setiap sub-pokok bahasan penyusun pokok bahasan usaha-energi merupakan kumpulan sub-pokok bahasan terpenting bagi mahasiswa PSTKEP, sehingga konsep ini harus dikuasai dengan baik oleh mahasiswa PSTKEP. Tabel 4.9 Tiga Puluh Tujuh Sub Pokok Bahasan Penyusun Ke-8 Pokok Bahasan Esensial PPF untuk Mahasiswa PSTKEP Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan % *) 1. Besaran Satuan 1. Besaran Pokok, Turunan, Tambahan Sistem Satuan dan Dimensi Ketidak-pastian Pengukuran 91,3 4. Angka Penting 83,3 2. Kinematika Gerak 5. Operasi Vektor 75,0 6. Persamaan Gerak Translasi 83,3 7. Memadu Gerak 66,7 8. Persamaan Gerak Melingkar 83,3 9. Gerak Roda-Roda Bersinggungan/Dihubungkan Rantai 83,3 3. Dinamika Gerak 10. Hukum Newton dan Diagram Benda Bebas 91,7 11. Aplikasi Hukum Newton pada Bidang Datar/Miring 83,3 12. Statika atau Keseimbangan Benda Partikel 83,3 13. Aplikasi Hukum Newton pada Gerak Melingkar 75,0 4. Usaha Energi 14. Usaha oleh Gaya Konstan Usaha oleh Gaya Tidak Konstan Teorema Usaha Energi dan Energi Kinetik Energi Potensial Gravitasi Hukum Kekekalan Energi Mekanik, Konservasi Energi Daya Mekanik 91,7 5. Impuls Momentum 6. Gerak Rotasi Benda Tegar 20. Momentum 75,0 21. Hubungan Impuls dengan Perubahan Momentum 75,0 22. Hukum Kekekalan Momentum dan Tumbukan 75,0 23. Momen Gaya 91,7 24. Momen Inersia 91,7 25. Energi Kinetik Rotasi 91,7 26. Hukum Kekekalan Momentum Anguler 66,7 27. Gerak Menggelinding Benda Tegar 58,3 28. Titik Berat dan Keseimbangan Benda Tegar 66,7 7. Fluida 29. Tekanan dalam Fluida 83,3 30. Debit Aliran dan Persamaan Kontinuitas 91,7 31. Persamaan Bernoulli dan Aplikasinya 91,7 8. Termofisika 32. Suhu, Kalor, Azas Black dan Kalorimeter 91,7 33. Pemuaian Termal 91,7 34. Perambatan Kalor 91,7 35. Teori Kinetik Gas 83,3 36. Hukum Termodinamika 83,3 37. Mesin Kalor dan Mesin Pendingin 75,0 110

23 111 *) Persentase responden dengan pendapat 1: konten dapat disetujui tanpa perubahan oleh 12 dosen PSTKEP Penerapan hasil uji kelayakan ini di lapangan selalu harus memperhatikan ketercapaian: (a) ke-4 tujuan perkuliahan, (b) ke-8 kompetensi, (c) ke-8 pokok bahasan dan (d) ke-37 sub-pokok bahasan PPF. Seluruh rangkaian kegiatan uji kelayakan materi PPF yang dikembangkan, diperlihatkan pada Gambar 4.1. Analisis landasan pendidikan politeknik Analisis kompetensi lulusan prodi teknik konversi energi di politeknik Analisis silabus mata kuliah fisika di prodi teknik konversi energi politeknik Analisis silabus mata kuliah prodi teknik konversi energi di politeknik Landasan teori tentang karakter pendidikan di politeknik Materi Fisika yang dibutuhkan untuk Mendukung Kompetensi lulusan prodi Teknik Konversi Energi Konsep Fisika yang telah ada dan diberikan dalam Mata Kuliah Fisika untuk Prodi Teknik Konversi Energi Konsep Fisika yang digunakan dalam Mata Kuliah Prodi Teknik Konversi Energi Draf konten PPF yang terdiri dari: 1. tujuan perkuliahan fisika (4 tjuan) 2. kompetensi fisika yang harus dibangun untuk mahasiswa teknik konversi energi di politeknik (17 kompetensi) 3. pokok bahasan esensial untuk mahasiswa teknik konversi energi di politeknik (17 pokok bahasan) 4. sub pokok bahasan fisika yang ada dalam 17 pokok bahasan fisika esensial untuk mahasiswa jurusan teknik konversi energi di politeknik (75 sub pokok bahasan) digunakan sebagai landasan teori untuk menyusun Angket penjaring pendapat stakeholder (dosen prodi teknik konversi energi di politeknik) untuk melakukan Polling pada stakeholder (12 dosen prodi teknik konversi energi di politeknik) Rekomendasi (persentase pilihan oleh stakeholder) dalam draf konten PPF untuk mahasiswa politeknik jurusan teknik konversi energi dikritisi oleh peneliti Materi perkuliahan fisika hasil pengembangan Gambar 4.1 Pengembangan Materi PPF untuk Mahasiswa PSTKEP

24 112 B. Strategi PPF yang Dikembangkan untuk Meningkatkan Kemampuan Menganalisis dan Mengkreasi Mahasiswa Teknik Konversi Energi Politeknik 1. Tahap Pendahuluan Kajian terhadap metode ILD menunjukkan metode ini mempunyai tahapan kegiatan kognitif yang mempermudah mahasiswa mencapai tujuan pembelajaran (Crouch, 2004; Sokoloff, Thornton, dan Laws, 2004 dalam Bolotin, 2007). Metode ini juga memberi pengalaman awal dalam membentuk kebiasaan berpikir (habits of mind), terutama mengeksplorasi konsep implisit-eksplisit dalam peralatan. Kemampuan profesional menjelaskan cara kerja suatu peralatan merupakan tuntutan utama bagi lulusan politeknik ketika bekerja. Kemampuan ini dikuasai jika didasari pemahaman yang baik semua unit konsep dalam peralatan. Kajian metode PBI menunjukkan metode ini mampu memberi pengalaman belajar mendalam dan bermakna bagi mahasiswa dibanding metode lain. Dalam berbagai literatur dijelaskan PBI selalu mengkondisikan mahasiswa dapat berinkuiri dalam arti seluas-luasnya. Melalui pengkondisian habits of mind, mahasiswa melakukan serangkaian proses belajar, diawali eksplorasi konsep berbasis pengetahuan awal guna proses aktifasi konsep yang telah ada dalam diri mahasiswa, dilanjutkan modifikasi konsep berbasis temuan selama proses pembelajaran, dan diakhiri penguatan struktur kognitif berupa merumuskan dan menarik kesimpulan. Karakter metode PBI ini cocok untuk tujuan pembelajaran meningkatkan kemampuan menganalisis (level IV) dan mengkreasi mahasiswa (level VI-tertinggi) sebagai hasil belajar versi Anderson (2001). Dengan demikian, langkah memasukkan metode ILD ke dalam kerangka metode PBI menjadi model pembelajaran DIBI sangat tepat, selain pertimbangan

25 di atas, metode ILD mampu menghasilkan pembelajaran dengan pemanfaatan waktu lebih efisien dibandingkan metode PBI murni. Dalam model pembelajaran DIBI, ada keterlibatan dosen ketika menguji hipotesis pada kegiatan inti. Perkuliahan praktek berupa praktikum dan penelitian secara berkelompok dan mandiri dapat dipandang sebagai penguatan kognitif. Perkuliahan ini mengkondisikan mahasiswa menemukan sejumlah masalah dan berusaha menyelesaikannya serta memperoleh pengalaman belajar yang sangat bermakna dan bermanfaat bagi pribadi mahasiswa demi kepentingan mereka di kemudian hari. Perkuliahan praktek merupakan pelaksanaan metode PBI namun peran dosen lebih terbatas dibandingkan mahasiswa, seperti yang ada dalam pelaksanaan perkuliahan tatap-muka menggunakan model pembelajaran DIBI. Dengan demikian, pendekatan praktikum dan penelitian diharapkan mampu mendukung keberhasilan model pembelajaran DIBI di lapangan dalam meningkatkan kemampuan menganalisis dan mengkreasi mahasiswa. Perguruan tinggi politeknik sebagai bagian satuan pendidikan vokasional bertugas mendidik mahasiswa, tidak hanya menekankan penguasaan pengetahuan semata, namun juga menekankan penguasaan keterampilan berbasis pengalaman kerja memakai peralatan di laboratorium, terkait program studi, tempat mahasiswa belajar. Misi prodi teknik konversi energi di Polban (2009) adalah menghasilkan ahli madya dan sarjana sains terapan bidang konversi energi, yang mampu bekerja di dunia industri seperti pembangkit tenaga listrik, penambangan migas dan batubara, manufaktur, dan konstruksi. Ahli ini juga diharapkan mampu berperan serta mengatasi problem teknologi energi di lingkup lokal, nasional maupun global. Dengan demikian lulusan prodi dituntut berkompetensi cakap dan terampil 113

26 dalam mengoperasikan mesin berbasis teknologi energi, memahami konsep kerja per-unit mesin dan sistem mesin. Dari sudut pandang lain, tampak ada peran strategis yang mampu diperankan oleh tipe kemampuan menganalisis dan mengkreasi terhadap pengembangan kemampuan profesional mahasiswa, baik untuk kepentingan mahasiswa selama menempuh pendidikan di kampus maupun setelah lulus dan terjun di industri. Dengan demikian pengembangan kemampuan menganalisis dan mengkreasi sangat relevan dengan misi perguruan tinggi politeknik, khususnya prodi teknik konversi energi politeknik. Berdasarkan alur berpikir di atas, perlu dirumuskan strategi perkuliahan (model pembelajaran DIBI) dengan target utama adalah meningkatkan kemampuan menganalisis dan mengkreasi mahasiswa. Untuk menghasilkan model pembelajaran DIBI yang terkait dan sesuai dengan materi pembelajaran dan assesmen, maka dibutuhkan konten atau isi program perkuliahan seperti: (a) struktur program perkuliahan sebagai silabus, uraian materi dan analisis konsep sebagai hasil kajian materi dan konsep fisika yang harus dikuasai dalam perkuliahan; (b) analisis kemampuan berpikir sebagai hasil kajian kemampuan berpikir yang menjadi target dan harus dikuasai mahasiswa dalam perkuliahan; (c) rencana pelaksanaan perkuliahan dan fasilitas pendukungnya sebagai hasil kajian terhadap satuan acara perkuliahan (SAP) dalam perkuliahan tatap-muka; (d) petunjuk praktikum dan petunjuk penelitian sebagai hasil kajian terhadap SAP untuk perkuliahan praktek; (e) format monev kegiatan mahasiswa sebagai hasil kajian penilaian dan umpan-balik untuk kegiatan mahasiswa; dan (f) instrumen evaluasi perkuliahan sebagai hasil kajian instrumen ukur efektivitas dan dampak program perkuliahan. 114

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN JUDUL MATA KULIAH : FISIKA DASAR NOMOR KODE / SKS : FIS 101 / 3(2-3) DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah Fisika Dasar ini diberikan di TPB untuk membekali seluruh mahasiswa

Lebih terperinci

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor )

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor ) 1. 2. Memahami prinsipprinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti, dan obyektif Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam

Lebih terperinci

Teliti dalam menerap kan sistem satuan dalam mengukur suatu besaran fisis.

Teliti dalam menerap kan sistem satuan dalam mengukur suatu besaran fisis. DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : FISIKA : 1. Mengembangkan pengetahuan,pemahaman dan kemampuan analisis peserta didik terhadap lingkungan alam dan sekitarnya. 2. Memberikan pemahaman dan kemampuan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Mata Kuliah : Fisika Kode/SKS : FIS 100 / 3 (2-3) Deskrisi : Mata Kuliah Fisika A ini diberikan untuk mayor yang berbasis IPA tetapi tidak memerlukan dasar fisika yang

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Mata Kuliah : Fisika Umum Kode/SKS : FIS 102 / 2 (2-0) Deskrisi : Mata Kuliah Fisika A ini diberikan untuk mayor yang berbasis IPA tetapi tidak memerlukan dasar fisika

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER GASAL 2011 / 2012 MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X

PROGRAM SEMESTER GASAL 2011 / 2012 MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X PROGRAM SEMESTER GASAL 2011 / 2012 MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X 1 1.1 1.2 2 2.1 2.2 Materi / Sub Materi 1. Pengertian dan definisi besaran pokok dan besaran turunan 2. Jenis-jenis besaran pokok dan besaran

Lebih terperinci

HANDOUT MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD. Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd.

HANDOUT MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD. Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd. HANDOUT MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU 2013 HandOut Mata Kuliah Konsep Dasar Fisika Prodi. PGSD Semester

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MATAPELAJARAN FISIKA SEMESTER GASAL KELAS X. No KD Indikator MATERI Alokasi Waktu Ket

PROGRAM TAHUNAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MATAPELAJARAN FISIKA SEMESTER GASAL KELAS X. No KD Indikator MATERI Alokasi Waktu Ket SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MATAPELAJARAN FISIKA SEMESTER GASAL KELAS X 1 1.1 1.1.1. 1. Pengertian dan definisi besaran pokok dan 1.1.2. besaran turunan 1.1.3. 2. Jenis-jenis besaran pokok dan besaran turunan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN FISIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN FISIKA MATA DIKLAT : FISIKA TUJUAN : 1. Menggunakan pengetahuan fisika dalam kehidupan sehari-hari 2. Memiliki kemampuan dasar fisika untuk mengembangkan kemampuan dibidang teknologi bangunan gedung KOMPETENSI

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA

10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA 10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN - FISIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN - FISIKA DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : FISIKA TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap lingkungan alam dan sekitarnya 2. Mmengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan

Lebih terperinci

PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015

PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015 PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015 Drs. Setyo Warjanto setyowarjanto@yahoo.co.id 081218074405 SK 1 Ind 1 Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak

Lebih terperinci

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan 52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI- UNDIP SAP 10.09.04 235 Revisi ke Tanggal Dikaji Ulang Oleh Ketua Jurusan Dikendalikan Oleh GPM Fakultas Sains dan Matematika Disetujui Oleh Fakultas Sains dan Matematika UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SEBARAN DAN KISI SOAL UJIAN SEKOLAH MATA PELAJARAN FISIKA. Kls/ Smt. X/1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)

SEBARAN DAN KISI SOAL UJIAN SEKOLAH MATA PELAJARAN FISIKA. Kls/ Smt. X/1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) SEBARAN DAN KISI SOAL UJIAN SEKOLAH MATA PELAJARAN FISIKA NO. 1 Memahami prinsipprinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan obyektif.

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL FISIKA OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL (OSTN) SMK SBI JATENG TAHUN 2009

KISI-KISI SOAL FISIKA OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL (OSTN) SMK SBI JATENG TAHUN 2009 SESI PERTAMA 50 SOAL PILIHAN GANDA WAKTU 120 MENIT MEKANIKA (60%) SK : Hukum - Hukum Newton KISI-KISI SOAL FISIKA OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL (OSTN) SMK SBI JATENG TAHUN 2009 1 Menguasai Hukum Newton

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN FISIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN FISIKA MATA DIKLAT : FISIKA TUJUAN : 1. Menggunakan pengetahuan fisika dalam kehidupan sehari-hari 2. Memiliki kemampuan dasar fisika untuk mengembangkan kemampuan dibidang teknologi elektronika KOMPETENSI :

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN - FISIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN - FISIKA MATA DIKLAT : FISIKA TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap lingkungan alam dan sekitarnya 2. Mmengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap

Lebih terperinci

Gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB)

Gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB) Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : FISIKA Kurikulum : IRISAN (994, 2004, 2006) Program : ILMU PENGETAHUAN ALAM KISI-KISI PENULISAN SOAL TRY OUT UJI SMA NEGERI DAN SWASTA SA No. Urut 2 STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

SILABUS Mata Pelajaran : Fisika

SILABUS Mata Pelajaran : Fisika SILABUS Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/1 Standar Kompetensi: 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar Alokasi per Semester: 72 jam

Lebih terperinci

Kisi kisi Pedagogi dan Profesional Mapel Fisika SMA

Kisi kisi Pedagogi dan Profesional Mapel Fisika SMA Kisi kisi Pedagogi dan Fisika SMA Pedagogik 1. 1. Menguasai peserta didik dari aspek fisik,moral, spiritual, sosial, kultural,emosional, dan intelektual. 1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam

Lebih terperinci

8. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR FISIKA SMA/MA KELAS: X

8. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR FISIKA SMA/MA KELAS: X 8. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR FISIKA SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Mata Pelajaran : Fisika Kurikulum : KTSP Alokasi waktu : 120 menit Jenis Sekolah : Madrasah Aliyah Jumlah soal : 40 butir Penyusun : FARLIN

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN FISIKA KURIKULUM 2013

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN FISIKA KURIKULUM 2013 Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : FISIKA Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 KISI-KISI PENULISAN USBN FISIKA KURIKULUM 2013 1 2 3 3.2 Menerapkan prinsipprinsip

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER GANJIL 2012/2013

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER GANJIL 2012/2013 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER GANJIL 2012/2013 Mata Kuliah : Fisika Dasar/Fisika Pertanian Kode / SKS : PAE 112 / 3 (2 Teori + 1 Praktikum) Status : Wajib Mata Kuliah

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA DAN MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA FISIKA 1 (3 sks) responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

Lebih terperinci

Satuan Acara Perkuliahan

Satuan Acara Perkuliahan Satuan Acara Perkuliahan Kode/Nama matakuliah : PFIS25222/Fisika Sekolah II Program Studi : Pendidikan Fisika Revisi : Fakultas : Sains dan Teknologi Tgl mulai berlaku : Satuan Kredit Semester : 2 SKS

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN FISIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN FISIKA DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : FISIKA Tujuan : 1. Menggunakan pengetahuan fisika dalam kehidupan sehari-hari 2. Memiliki kemampuan dasar fisika untuk mengembangkan kemampuan dibidang teknologi informasi

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : FISIKA DASAR Kode Mata : DK - 11203 Jurusan / Jenjang : D3 MANAJEMEN INFORMAA Tujuan Instruksional Umum : Agar

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Informatika Mata Kuliah : Fisika Dasar Kode : TI 219 Bobot : 4 (empat) sks Kelas Semester Prasyarat Deskripsi Singkat Standar Kompetensi : TI 2A : 2 (dua)

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENCELUPAN Halaman 1 dari 16

TEKNOLOGI PENCELUPAN Halaman 1 dari 16 MATA DIKLAT : FISIKA TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan peserta didik terhadap lingkungan alam sekitar. 2. Memberikan pemahaman dan kemampuan untuk menunjang kompetensi produktif

Lebih terperinci

Perancangan Materi Program Perkuliahan Fisika Yang Mendukung Kompetensi Lulusan Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung

Perancangan Materi Program Perkuliahan Fisika Yang Mendukung Kompetensi Lulusan Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung ISBN 978-979-3541-25-29 Perancangan Materi Program Perkuliahan Fisika Yang Mendukung Kompetensi Lulusan Jurusan Politeknik Negeri Bandung I Gede Rasagama 1, Kunlestiowati Hadiningrum. 2,Mukhtar Ghozali

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk Soal No. Soal

KISI-KISI SOAL. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk Soal No. Soal KISI-KISI SOAL Satuan Pendidikan : SMAN Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Fisika Jumlah Soal : 25 PG, 3 Uraian Kelas/Semester : X MIA/Ganjil Penulis : Tim MGMP Kurikulum Acuan : Kurikulum 2013

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN FISIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN FISIKA DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : FISIKA Tujuan : 1. Menggunakan pengetahuan fisika dalam kehidupan sehari-hari 2. Memiliki kemampuan dasar fisika untuk mengembangkan kemampuan dibidang teknologi informasi

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI- UNDIP GBPP 10.04.01 xxx Revisi ke 0 Tanggal Dikaji Ulang Oleh Dikendalikan Oleh Disetujui Oleh Ketua JurusanFisika GPM Fakultas Sains

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Mata Kuliah : Fisika Dasar 1 Kode/SKS : FIS 1 / 3 (2-3) Deskrisi : Mata Kuliah Fisika Dasar ini diberikan untuk mayor yang memerlukan dasar fisika yang kuat, sehingga

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11.54102/ Fisika I 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot sks :

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL (KODE A )

KISI-KISI PENULISAN SOAL (KODE A ) KISI-KISI PENULISAN SOAL (KODE A ) Jenis Sekolah : SMK Alokasi Waktu menit Mata Pelajaran : FISIKA Jumlah Soal butir Kurikulum : K- Guru Penyusun Iksan, S.Pd NO STANDAR KOMPETENSI KLS / BENTUK UR MATERI

Lebih terperinci

Materi kompetensi ini membahas tentang : - Besaran pokok - Besaran turunan - Satuan SI

Materi kompetensi ini membahas tentang : - Besaran pokok - Besaran turunan - Satuan SI DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : Fisika : 1. Mengembangkan Pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis peserta didik terhadap lingkungan dan alam sekitarnya. 2. Memberikan pemahaman dan kemampuan

Lebih terperinci

II. SILABUS MATA KULIAH

II. SILABUS MATA KULIAH II. SILABUS MATA KULIAH Mata Kuliah/Kode : Fisika / KPA2101 Semester/ SKS : II/ 3 Program Studi : Magister Pendidikan IPA Fakultas : FKIP 1. Capaian Pembelajaran a. Menganalisis kejadian kinematika dan

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN PER TATAP MUKA (TM) Tatap Muka

JADWAL KEGIATAN PER TATAP MUKA (TM) Tatap Muka JADWAL KEGIATAN PER TATAP MUKA (TM) Tatap Muka Kompetensi ke- 1. - Memahami aturan dan kontrak perkuliahan. - Memahami ruang lingkup matakuliah dan pembagian waktunya (Rencana Program & Kegiatan Pembelajaran

Lebih terperinci

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd. CM.PRD-01-04 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA)

SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA) SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA) Satuan Pendidikan : SMK Kelas /Semester : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA)

SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA) SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA) Satuan Pendidikan : SMK Kelas /Semester : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMA... Kelas / Semester : XI (Sebelas) / Semester 2 Mata Pelajaran : FISIKA Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem

Lebih terperinci

Fisika Dasar II. : Sutrisno, Saeful Karim, Endi Suhendi

Fisika Dasar II. : Sutrisno, Saeful Karim, Endi Suhendi Fisika Dasar II I. DESKRIPSI Mata kuliah ini adalah kelanjutan dari mata kuliah Fisika Dasar I dan merupakan prasyarat bagi kelompok mata kuliah keahlian program studi pada program S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN FISIKA

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN FISIKA KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN FISIKA Kompetensi Utama Kompetensi Profesional Standar Kompetensi Guru Standar Isi Kompetensi Inti Kompetensi Guru Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 11. Menguasai

Lebih terperinci

MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami, M.Pd.

MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami, M.Pd. No. SIL/PTE/TKF6202/01 Revisi : 00 Tgl : 8 Sept 2014 Hal 1 dari 8 MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami,

Lebih terperinci

DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736

DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736 DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736 Status Mata Kuliah Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) ;wajib Jumlah Pertemuan 2 kali/minggu (Kuliah & Responsi) Tujuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran : SMK : XI (Sebelas) : FISIKA A. Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep impuls dan momentum. B. Kompetensi Dasar 1. Mengenali

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA No.RPP/PTE/TKF6202/01 Revisi : 00 Tgl: 8 Sept 2014 Hal 1 dari 8 MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami,

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran SILABUS MATAKULIAH Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11.54202 / Fisika 2 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot sks :

Lebih terperinci

KISI KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

KISI KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) KISI KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN : FISIKA JENJANG PENDIDIKAN : SMA Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru Standar Isi Indikator Esensial Kompetensi Profesional 11. Menguasai materi,

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN FISIKA MAJOR FISIKA STRATA SATU ( S1 ) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Mata Kuliah

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Pelajaran : Fisika 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

SILABUS. Mata Pelajaran : Fisika 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik SILABUS Mata Pelajaran : Fisika 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi 1.1 Menganalisis

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN

SATUAN ACARA PENGAJARAN Pertemuan : 1 A. Tujuan Instruksional 1. Umum memahami konsep besaran pokok dan besaran satuan, dimensi besaran, alat ukur yang memiliki ketelitian. 2. Khusus dapat memahami pengertian konsep besaran pokok

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Matakuliah : FISIKA UMUM Kode : MA101 SKS : 3 sks Semester : 1 Nama Dosen : Standar Kompotensi : Menguasai pengetahuan fisika umum secara komprehensip, serta dapat mengembangkan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL

KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis S : SMK Alokasi Waktu 0 menit Mata P : FISIKA Jumlah Soal 0 butir Kuriku : K- Guru Penyusun Iksan, S.Pd KODE : B NO STA KOMPETENSI KLS / BENTUK UR MATERI INDIKATOR SOAL UT NDA /KOMPETENSI DASAR SEM.

Lebih terperinci

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu FISIKA DASAR Silabi TUJUAN UMUM Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu pengetahuan lainnya. Memberikan ketrampilan dalam penyelesaian

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

D. -5 m/s dan 15 m/s E. -25 m/s dan 10 m/s. tumbukan lenting sempurna berarti e = 1 Ditanyakan kecepatan akhir setelah tumbukan?

D. -5 m/s dan 15 m/s E. -25 m/s dan 10 m/s. tumbukan lenting sempurna berarti e = 1 Ditanyakan kecepatan akhir setelah tumbukan? 1. Dua buah benda dengan massa sama, kecepatan masing-masing 10 m/s dan 20 m/s. Kedua benda dari arah berlawanan, bertumbukan lenting sempurna. Kecepatan masing-masing benda setelah tumbukan adalah...

Lebih terperinci

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN. Berdiskusi tentang 7 besaran pokok dan satuannya Berdiskusi tentang cara memperoleh besaran turunan dari.

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN. Berdiskusi tentang 7 besaran pokok dan satuannya Berdiskusi tentang cara memperoleh besaran turunan dari. NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : FISIKA KELAS/SEMESTER : X / 1 STANDAR : Mengukur besaran dan menerapkan satuannya KODE : 1 : 14 X 45 menit SILABUS PEMAN KEGIATAN PEMAN 1.1 Menguasai konsep besaran dan

Lebih terperinci

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN FISIKA

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN FISIKA KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN FISIKA Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru Standar Isi Kognitif Bloom Kompetensi Inti Kompetensi Guru Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Esensial C 1 C 2 C

Lebih terperinci

KONTRAK BELAJAR, RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER DAN RANCANGAN TUGAS Mata Kuliah Fisika

KONTRAK BELAJAR, RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER DAN RANCANGAN TUGAS Mata Kuliah Fisika KONTRAK BELAJAR, RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER DAN RANCANGAN TUGAS Mata Kuliah Fisika Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah Surabaya Oleh: Erik Sugianto,

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN FISIKA

MATA PELAJARAN FISIKA Penerbit Silabus Pembelajaran MATA PELAJARAN FISIKA 58 SILABUS FISIKA Penerbit Sekolah : Sekolah Menengah Atas Kelas : X (Sepuluh) Semester : (satu) Mata Pelajaran : Fisika Standar Kompetensi :. Menerapkan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) F I S I K A I OLEH : Asnal Effendi, ST, MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG 2010 Nama Matakuliah Kode

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 007/008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA F I S I K A PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII gaya F. Jika panjang kawat diperpendek setengah kali semula dan kuat arus diperbesar dua kali semula, maka besar gaya yang dialami kawat adalah. Medan Magnet

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP Materi Pokok 1. Besaran Satuan dan Pengukuran Sub Materi Indikator Pokok 1.1. Besaran Mengidentifikasi dan mengklasifikasi besaran-besaran

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015 SILABUS MATAKULIAH Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : Fisika Dasar 2 2. Program Studi : Teknik Industri 3. Fakultas : Teknik 4. Bobot sks : 2 SKS 5. Elemen

Lebih terperinci

DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA

DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KISI-KISI SOAL FISIKA Satuan Pendidikan : SMKN 1 Maluk Program Keahlian : TKJ, TAB & TSM Bidang

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN FISIKA

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN FISIKA KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN FISIKA Kompetensi Utama Kompetensi Profesional Standar Kompetensi Guru Standar Isi Kognitif Bloom Kompetensi Inti Kompetensi Guru Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

Fisika UMPTN Tahun 1986

Fisika UMPTN Tahun 1986 Fisika UMPTN Tahun 986 UMPTN-86-0 Sebuah benda dengan massa kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari, m. Jika

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A11.54202 / Fisika 2 Revisi 0 Satuan Kredit Semester : 4 SKS Tgl revisi : Februari 2014 Jml Jam kuliah dalam seminggu : 200

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP Materi Pokok 1. Besaran Satuan dan Pengukuran Sub Materi Indikator Pokok 1.1. Besaran dan mengklasifikasi besaranbesaran fisika Membedakan

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN YANG DIUJI SOAL NO. SOAL Seorang siswa mengukur tebal kayu dengan menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan pada gambar.

KEMAMPUAN YANG DIUJI SOAL NO. SOAL Seorang siswa mengukur tebal kayu dengan menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan pada gambar. No. Komp. KEMAMPUAN YANG DIUJI SOAL NO. SOAL Seorang siswa mengukur tebal kayu dengan menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan pada gambar. 1 Hasil pengukuran tersebut adalah. a. 6,44 cm b. 6,34

Lebih terperinci

SILABUS. Kompetensi Dasar Pembelajaran. Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat

SILABUS. Kompetensi Dasar Pembelajaran. Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat SILABUS Mata Pelajaan : Fisika Alokasi per Semester: 36 jam pelajaran Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi: 1.Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP 2016/2017 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : FISIKA 2 Kode MK : TIN 108 Mata kuliah prasyarat : FISIKA 1 Bobot MK : 4

Lebih terperinci

SILABUS ALOKASI WAKTU KOMPETENSI DASAR

SILABUS ALOKASI WAKTU KOMPETENSI DASAR SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK Muhammadiyah 8 Paciran MATA PELAJARAN : FISIKA KELAS/SEMESTER : X / 1 STANDAR KOMPETENSI : Mengukur besaran dan menerapkan satuannya KODE KOMPETENSI : 1 : 10 x 45 menit KOMPETENSI

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140

Lebih terperinci

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1 Perkuliahan PLPG Fisika tahun 2009 Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1 Muatan Listrik Dua jenis muatan listrik: positif dan negatif Satuan muatan adalah coulomb [C] Muatan elektron (negatif) atau proton (positif)

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

Aktif Belajar Fisika XI SMA & MA

Aktif Belajar Fisika XI SMA & MA Cari Cari Aktif Belajar Fisika XI SMA & MA PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional Cari i Hak Cipta Pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi oleh Undang-Undang Aktif Belajar Fisika Untuk SMA

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : FISIKA DASAR I Kode Mata : DK - 11213 Jurusan / Jenjang : S1 SISTEM KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Agar

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini :

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini : 1. Tiga buah vektor gaya masing-masing F 1 = 30 N, F 2 = 70 N, dan F 3 = 30 N, disusun seperti pada gambar di atas. Besar resultan ketiga vektor tersebut adalah... A. 0 N B. 70 N C. 85 N D. 85 N E. 100

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Materi program perkuliahan fisika

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Sebuah benda berubah gerak secara beraturan

Lebih terperinci

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

D. 80,28 cm² E. 80,80cm² 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

X. TEKNOLOGI DAN REKAYASA A. Fisika. Satuan Pendidikan : SMK/MAK

X. TEKNOLOGI DAN REKAYASA A. Fisika. Satuan Pendidikan : SMK/MAK X. TEKNOLOGI DAN REKAYASA A. Fisika Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : X Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124202/Fisika Dasar 2 Revisi 4 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam kuliah dalam seminggu :

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah: Fisika Dasar II. Kode mata Kuliah : Fis 502. Status Mata Kuliah: Wajib

Nama Mata Kuliah: Fisika Dasar II. Kode mata Kuliah : Fis 502. Status Mata Kuliah: Wajib Nama Mata Kuliah: Fisika Dasar II Kode mata Kuliah : Fis 502 Kredit : 4 SKS Status Mata Kuliah: Wajib Nilai Minimal Lulus: C Tujuan Mata Kuliah Matakuliah ini bertujuan memberikan pemahaman dasar-dasar

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN - FISIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN - FISIKA DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : FISIKA Tujuan : 1. Menggunakan pengetahuan fisika dalam kehidupan sehari-hari 2. Memiliki kemampuan dasar fisika untuk mengembangkan kemampuan dibidang teknologi informasi

Lebih terperinci

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh 1. Air terjun setinggi 8 m dengan debit 10 m³/s dimanfaatkan untuk memutarkan generator listrik mikro. Jika 10% energi air berubah menjadi energi listrik dan g = 10m/s², daya keluaran generator listrik

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. di kelas X sesuai Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pendidikan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. di kelas X sesuai Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pendidikan Nama/Kode mata kuliah : Fisika Sekolah 1/FI 332 Jumlah SKS/Semester : 2/III Program : S1/ Fisika Nama Dosen : Team Dosen (Unang Purwana,dkk) SATUAN ACARA PERKULIAHAN Minggu 1 Standar Isi Memahami Standar

Lebih terperinci

61. Mata Pelajaran Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

61. Mata Pelajaran Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) 61. Mata Pelajaran Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari

Lebih terperinci