BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi operasional perusahaan yang berkaitan dengan pendanaan atau pengelolaan keuangan yang pada dasarnya dapat dilakukan oleh individu, perusahaan maupun pemerintah. Pengertian manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007, hal. 3) adalah: Semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. Menurut Martono dan Harjito (2007, hal. 4) mengartikan bahwa : Manajemen keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Sedangkan menurut James C. Van Horne dalam Kasmir (2010, hal. 5), manajemen keuangan adalah : 19

2 20 Segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan yang dilakukan oleh manajer keuangan untuk mendapatkan keuntungan dan mendapatkan dana baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan, kemudian menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut ke dalam berbagai aktivitas perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara efekti dan efisien. Tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal Fungsi Manajemen Keuangan Dalam manajemen keuangan terdapat tiga keputusan utama yang harus dilakukan oleh perusahaan. Ketiga keputusan tersebut harus diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari perusahaan untuk mendapatkan laba. Tiga keputusan utama dalam manajemen keuangan yaitu : 1. Keputusan investasi Menurut Sutrisno (2009, hal. 5) : Keputusan investasi adalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam investasi yang dapat mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang. Keuntungan yang akan diperoleh tidak dapat diperhitungkan secara pasti sehingga investasi akan mengandung resiko yang akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan, dan nilai perusahaan.

3 21 Investasi yang dilakukan perusahaan dapat berbentuk aktiva lancar (kas,efek, piutang, persediaan) ataupun kativa tetap (bangunan, mesinmesin). Untuk itu manajer keuangan harus mempertimbangkan jumlah, waktu dan resiko arus kas di masa yang akan datang. Menurut Brealey, dkk (2007, hal. 6) : Jika nilai suatu proyek lebih besar daripada investasi yang diperlukan, maka proyek menarik secara finansial. Manajer keuangan yang efekti mengarahkan perusahaannya untuk berinvestasi pada proyek yang menambah nilai yang lebih besar daripada investasi yang diperlukan. 2. Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan adalah bagaimana para manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan yang dibutuhkan untuk investasi dan kegiatan operasionalnya. Sumber sumber dana dapat berupa sumber dana internal (berasal dari dalam perusahaan) dan sumber dana eksternal (berasal dari luar perusahaan). Sumber dana dari dalam perusahaan atau disebut juga modal sendiri dapat berupa saham, laba ditahan dan penyusutan. Sumber dana dari luar perusahaan dapat berupa hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Keputusan pendanaan dan keputusan investasi saling terkait satu sama lain. Jumlah pendanaan yang harus diperolah ditentukan oleh jumlah investasi yang akan ditanamkan.sehingga investasi yang dilakukan perusahaan harus mendapatkan pengembalian di masa yang akan datang.

4 22 3. Keputusan Deviden Sutrisno (2009, hal. 5), keputusan deviden adalah: keputusan manajemen keuangan untuk menentukan besarnya prosentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk cash devidend, stabilitas deviden yang dibagikan, deviden saham (stock devidend), pemecahan saham serta penarikan kembali saham yang beredar. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan Keputusan deviden adalah keputusan manajemen keuangan untuk menentukan besarnya pembayaran deviden dan pembayaran kembali obligasi. Deviden merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Keputusan deviden ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham Tujuan Manajemen Keuangan Sebelum mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan yang harus dicapai. Tujuan diperlukan agar keputusan dapat diambil dengan benar dan terarah. Menurut Gitman (2012, hal. 14), The goal of the firm, should be to maximize the wealth of the owners from whom it is being operated or equivalently, to maximize the stock price. Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2002, hal. 7), tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan

5 23 Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin terjamin kemakmuran pemilik perusahaan. Untuk perusahaan yang go public, maka harga saham digunakan sebagai cerminan dari nilai perusahaan. Semakin tinggi harga saham maka akan semakin tinggi pengembalian modal (deviden) yang diterima oleh para pemegang saham dan semakin meningkat kemakmuran pemegang saham tersebut. Sehingga kemakmuran para pemegang saham dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Menurut Sutrisno (2009, hal. 4), harga pasar saham dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1.) laba per lembar saham, 2.) tingkat bunga bebas resiko, dan 3.) tingkat ketidakpastian operasi perusahaan. 2.2 Sumber Modal Pengertian Sumber Modal Dalam mendirikan sebuah usaha atau organisasi perusahaan membutuhkan modal. Modal dibutuhkan untuk membiayai kegiatan perusahaan sehari-hari, terlebih lagi jika perusahaan mengalami kemajuan maka modal yang dibutuhkan akan semakin bertambah besar. Besar kecil nya modal yang dibutuhkan suatu perusahaan tergantung pada besar kecil nya perusahaan tersebut. Menurut Munawir (2002, hal. 19), modal adalah : Hak atau bagian yang dimiliki oleh perusahaan yang ditujukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.

6 24 Modal yang digunakan oleh perusahaan dapat berupa modal sendiri (internal) atau modal asing (eksternal). Perusahaan dapat menggunakan modal sendiri saja untuk membiayai perusahaannya. Jika modal yang dibutuhkan perusahaan sudah dapat dipenuhi dengan menggunakan modal sendiri, maka perusahaan tidak perlu menggunakan modal asing, namun apabila modal sendiri tidak dapat memenuhi kebutuhan pendanaan maka perusahaan akan menggunakan modal sendiri dan modal asing untuk pendanaannya. Perusahaan harus pintar dalam menganalisis sumber modal yang akan digunakan untuk pendanaan kegiatannya agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.perusahaaan harus benar-benar memperhitungkan berapa modal yang dibutuhkan dan darimana modal tersebut didapat Sumber Modal Internal Sumber modal internal merupakan modal yang berasal dari dalam perusahaan, sumber modal internal dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Sumber modal internal disebut juga modal sendiri. modal sendiri dapat berupa modal dari pemilik perusahaan, laba ditahan dan penyusutan. Laba ditahan merupakan laba bersih yang disimpan untuk diakumulasikan dalam suatu bisnis setelah deviden dibayarkan. Sedangkan depresiasi merupakan alokasi jumlah suatu aktiva tetap yang dapat disusutkan sepanjang masa yang dapat diestimasi.

7 25 Menurut Sudjaja dan Barlian (2003, hal. 324) modal sendiri adalah : Dana jangka panjang perusahaan yang disediakan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham) yaitu terdiri dari berbagai jenis saham (saham preferen dan saham biasa) serta laba ditahan. Dari kutipan di atas terdapat dua jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan dapat digunakan sebagai sumber modal internal bagi perusahaan, yaitu : 1. Saham Preferen (Preffered Stock) Saham preferen disebut juga saham istimewa karena pemilik saham preferen akan memiliki hak-hak istimewa yang tidak dimiliki oleh pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen memiliki hak untuk mendapatkan pembagian deviden terlebih dahulu. Selain itu jika perusahaan dilikuidasi maka pemegang saham preferen memiliki hak untuk didahulukan dalam pembagian kekayaan perusahaan. 2. Saham Biasa (Common Stock) Pemegang saham biasa tidak mendapatkan hak-hak istimewa seperti yang dimiliki oleh pemegang saham preferen. Pemegang saham biasa akan mendapatkan deviden apabila perusahaan mendapatkan laba, namun jika perusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham tidak akan mendapatkan pembagian deviden.

8 Sumber Modal Eksternal Sumber modal eksternal merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan oleh sebab itu sumber modal internal sering juga disebut dengan modal asing. Modal asing dapat berupa pinjaman dari bank, lembaga keuangan, maupun dengan mengeluarkan surat hutang yang bersifat sementara. Atas penggunaan sumber modal eksternal, perusahaan berkewajiban untuk membayar bunga yang menjadi beban tetap perusahaan. Menurut Riyanto (2003, hal. 238) pengertian modal asing adalah : Modal asing merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan hutang yang ada pada saatnya akan dibayar kembali. Modal asing digolongkan menjadi tiga yaitu: 1. Hutang Jangka Pendek (Short-Term Debt) Hutang jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktu pengembaliannya paling lama adalah satu tahun. Macam-macam modal asing jangka pendek yaitu : a. Kredit Rekening Koran Kredit rekening koran merupakan pinjaman yang diberikan oleh lembaga perbankan kedapa perusahaan dengan batas waktu tertentu. Perusahaan dapat mengambil pinjaman secara berangsur sesuai dengan yang dibutuhkan.

9 27 b. Kredit dari Pembeli Kredit dari pemebli merupakan kredit atau pinjaman yang diberikan oleh perusahaan sebagai pembeli kepada pihak supplier dari bahan baku atau barang-barang lain yang telah dibeli oleh perusahaan. Perusahaan harus membayar terlebih dahulu atas barang-barang yang akan dibeli sebelum kemudian barang-barang yang telah dibayar akan dikirim ke perusahaan. c. Kredit dari Penjual Kredit dari penjual merupakan kredit perniagaan (trade credit) untuk penjualan secara kredit sehingga penjual baru menerima pembayaran atas barang yang telah dijualnya diwaktu mendatang setelah serah terima barang dilakukan. d. Kredit Wesel Kredit wesel yaitu apabila perusahaan mengeluarkan surat hutang yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada suatu pihak pada waktu yang telah ditentukan. Surat ini dapat dijual atau diuangkan setelah ditanda tangani. 2. Hutang Jangka Menengah Hutang jangka menengah yaitu modal asing yang jangka waktu pengembaliannya lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Jenis modal ini dibutuhkan oleh perusahaan ketika kebutuhan modal tidak dapat dipenuhi oleh hutang jangka pendek dan perusahaan mengalami kesulitan untuk memperoleh hutang jangka panjang.

10 28 Bentuk dari kredit jangka menengah yaitu: a. Term Loan Term loan merupakan kredit usaha yang jangka waktunya yaitu lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun, term loan dibayar dengan angsuran tetap selama periode tertentu hingga jangka waktu habis. b. Leasing Leasing merupakan kegiatan pembiayaan perusahaan berbentuk penyediaan barang modal untuk dipakai perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Perusahaan akan mendapatkan hak opsi untuk memperpanjang jangka waktu leasing atau membeli barang modal tersebut ketika kontrak leasing habis. 3. Hutang Jangka Panjang Hutang jangka panjang merupakan modal asing yang jangka waktu pengembaliannya lebih dari 10 tahun. Modal asing jangka panjang akan dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan besar yang akan melakukan ekspansi (perluasan) perusahaan karena membutuhkan modal yang sangat besar. Bentuk utama modal jangka panjang sebagai berikut : a. Pinjaman Obligasi (Bonds Payable) Pinjaman obligasi (bonds payable) merupakan pinjaman jangka panjang dengan surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan disertai nilai nominal dan tingkat bunga tertentu. Pinjaman obligasi dapat dibayar sekaligus pada waktu jatuh tempo (Sinking Fund System) atau dengan berangsur-angsur pada jangka waktu tertentu (Amortization System).

11 29 b. Pinjaman Hipotek (Mortgage) Pinjaman hipotek merupakan pinjaman jangka panjang dimana kreditur diberi hak atas suatu barang tidak bergerak sebagai suatu jaminan. Jika debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya maka barang tersebut dapat dijual untuk menutupi pinjaman tersebut. 2.3 Struktur Modal Pengertian Struktur Modal Menurut Martono dan Agus Harjito (2007, hal. 240) pengertian struktur modal yaitu : Perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Kemudian menurut Bambang Riyanto (2001, hal. 22) adalah : Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Sementara menurut Sutrisno (2001, hal. 289) struktur modal adalah : Imbangan antara modal asing atau hutang dengan modal sendiri. Struktur modal merupakan konsep yang membicarakan komposisi bagaimana suatu perusahaan dibiayai baik dengan modal sendiri ataupun modal pinjaman. Struktur modal juga membahas tentang hutang yang dipakai perusahaan

12 30 dibandingkan dengan keadaan modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan. Jika modal sendiri yang dipakai perusahaan jauh lebih besar dari modal asing, maka akan semakin kecil ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar. Jika perusahaan membutuhkan dana besar untuk perluasan (ekspansi) perusahaan sedangkan modal sendiri terbatas maka perusahaan dapat menggunakan modal asing untuk memenuhi kebutuhan dananya. Manajemen keuangan harus benar-benar mempertimbangkan seberapa besar perbandingan antara modal sendiri dengan modal asing yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan agar dapat mencapai struktur modal yang optimal sehingga dapat memberikan laba bersih yang optimal bagi perusahaan. Menurut Brigham dan Ehrhardt (2002, hal. 632) yaitu : The optimal capital structure is the one that maximize the price of the firm s stock, and this generally call as for a debt ratio that is lower than the one that maximizes expected earning per share. Artinya struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mampu memaksimumkan nilai perusahaan yang tercermin dari nilai rasio utang yang lebih rendah dibandingkan tingkat laba per lembar saham yang diharapkan.

13 Teori Struktur Modal Menurut Martono dan Harjito (2002, hal. 242) untuk menganalisis pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu: 1. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) Pendekatan tradisional berpendapat bahwa biaya modal sendiri akan meningkat pada kenaikan leverage dan biaya pinjaman juga akan meningkat bila melebihi tingkat tertentu. Sehingga akan terdapat disuatu titik dimana biaya modal keseluruhan merupakan titik terendah yang mencerminkan struktur modal yang optimal. 2. Pendekatan Laba Operasi Bersih (Net Operating Approach) Menurut pendekatan Laba Operasi Bersih jika struktur modal berubah maka biaya modal pinjaman tetap, akan tetapi biaya modal sendiri akan naik. 3. Pendekatan Laba Bersih (Net Income Approach) Menurut pendekatan laba bersih, struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal pinjaman dan biaya modal sendiri, sehingga biaya modal keseluruhan dapat diturunkan dengan cara menaikkan leverage sehingga nilai perusahaan dapat meningkat. 4. Pendekatan Modigliani Miller (Modigliani Miller Approach) Menurut pendekatan Modigliani Miller (MM), nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal. Pendapat MM tersebut didasarkan pada ide bahwa perusahaan dapat dengan bebas membagi struktur modal anatara hutang, saham preferen dan saham biasa. pernyataan tersebut didukung dengan adanya

14 32 proses arbitrase, dimana nilai perusahaan yang menggunakan hutang maupun tidak menggunakan hutang akhirnya sama. Proses arbitrase muncul karena investor lebih menyukai investasi yang sama tetapi menghasilkan keuntungan lebih besar atau dengan investasi yang lebih kecil tapi menghasilkan keuntungan yang sama Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Suatu perusahaan yang memiliki struktur modal tidak proporsional, yaitu hutang yang terlalu besar maka akan mengakibatkan beban yang lebih besar bagi perusahaan tersebut. Oleh karena itu sebelum perusahaan menentukan struktur modal yang akan digunakan, sebaiknya terlebih dahulu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Menurut Riyanto (2001, hal. 297) ada banyak faktor yang memepengaruhi struktur modal dimana faktor-faktor yang utama yaitu: 1. Tingkat Bunga Tingkat bunga yang berlaku sangat mempengaruhi pemilihan modal oleh perusahaan baik modal sendiri maupun modal asing. Tingkat bunga mempengaruhi pemilihan perusahaan untuk mengeluarkan saham atau obligasi. 2. Stabilitas dari Earning Besarnya earning (laba) yang diperuleh perusahaan akan menentukan apakah perusahaan dapat mengambil modal asing atau tidak. Perusahaan dengan laba yang stabil akan dapat memenuhi kewajibannya dalam penggunaan modal asing.

15 33 3. Susunan Aktiva Perusahaan Suatu perusahaan yang sebagian besar modalnya ditanamkan pada aktiva tetap maka akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan modalnya dengan menggunakan modal sendiri. namun untuk perusahaan yang sebagian besar modalnya ditanamkan dalam aktiva lancar maka akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan modalnya dengan hutang jangka pendek. 4. Kadar Resiko Aktiva Besarnya suatu resiko pada setiap aktiva di dalam perusahaan berbedabeda. Semakin lama penggunaan suatu aktiva maka akan semakin besar resiko yang ditanggung. Untuk aktiva yang peka terhadap resiko maka sebaiknya perusahaan menggunakan modal sendiri. 5. Besarnya Jumlah Modal yang Dibutuhkan Jika modal yang dibutuhkan oleh perusahaan dapat diatasi dengan hanya menggunakan satu sumber modal saja maka perusahaan tidak perlu mencari sumber modal lain. Namun jika modal yang dibutuhkan sangat besar maka perusahaan harus memperhitungkan secara teliti proporsi modal yang akan dipakai dari kedua sumber modal. 6. Keadaan Pasar Modal Suatu perusahaan harus benar-benar melihat kondisi pasar modal, apakah menguntungkan atau tidak bagi perusahaan yang akan mengeluarkan atau menjual sahamnya.

16 34 7. Sifat Manajemen Sifat manajemen berpengaruh langsung terhadap keputusan perusahaan dalam pemilihan sumber modal. Untuk manajer yang menyukai resiko (risk seeker) akan berani untuk menggunakan dana yang berasal dari hutang, namun untuk manajer yang menghindari resiko (risk averse) maka akan memilih menggunakan dana yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. 8. Besarnya Suatu Perusahaan Perusahaan yang besar dan maju akan lebih berani melakukan perluasan modal saham dengan mengeluarkan saham-saham baru untuk membiayai kebutuhan pendanaan perusahaannya Perhitungan Struktur Modal Menurut Martono dan D. Agus harjito (2007, hal. 59) bahwa : Struktur modal diukur dengan tingkat Debt to Equity Ratio (DER), yang merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (ekuitas). Menurut Martono dan Agus Harjito (2007, hal. 59) Debt to Equity Ratio (DER) adalah : sendiri Perbandingan total hutang yang dimiliki oleh perusahaan dengan modal Menurut Van Horne (2002) dalam Limiati (2007) pengertian DER adalah sebagai berikut :

17 35 the debt to equity ratio is computed by simply diving the total debt of the firm (including current liabilities) by its sharehlder s equity. Artinya DER dihitung dengan cara membagi total hutang dari perusahaan (mencakup hutang lancar) dengan kekayaan pemegang sahamnya. DER menunjukkan perbandingan dana yang disediakan perusahaan yang berasal dari kreditur perusahaan. Hal ini mengakibatkan terjadinya : 1. Para kreditur melihat modal sendiri perusahaan atau dana yang disediakan pemilik untuk menentukan besarnya margin pengalaman. 2. Dengan mencari dana yang berasal dari hutang, pemilik memperoleh manfaat mempertahankan kendali perusahaan dengan investasi terbatas. 3. Jika perusahaan memperoleh hasil yang lebih besar daripada dana yang dipinjam, maka hasil pengembalian untuk para pemilik akan meningkat. Rasio DER digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap shareholder s equity yang dimilki perusahaan dan dirumuskan sebagai berikut : DER = Semakin tinggi DER menunjukkan ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar yang tinggi sehingga semakin berat beban perusahaan. Tingkat hutang yang dimiliki perusahaan akan mempengaruhi laba perusahaan. Tingginya DER akan mempengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi di dalam perusahaan

18 36 tertentu, karena investor pasti lebih tertarik pada perusahaan yang memiliki laba yang tinggi dengan beban hutang yang rendah. 2.4 Laba Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan didirikan adalah untuk memaksimumkan laba. Financial Accounting Standard Board (FASB) (1978), Statement of Financial Accounting Concepts No. 1, menyatakan bahwa fokus utama laporan keuangan adalah laba, sehingga informasi laporan keuangan seharusnya mempunyai kemampuan untuk memprediksi laba dimasa depan. Menurut Warren, dkk (2005) dalam Eny Rizkiyah (2010) mengatakan pengertian laba adalah: Selisih antara jumlah yang diterima oleh pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut Perubahan Laba Menurut Simorangkir (1993) dalam Hapsari (2003) yang dikutip kembali oleh Victorson Taruh (2011), pertumbuhan laba adalah : Perubahan presentase kenaikan laba yang diperoleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki pertumbuhan laba yang baik, berarti perusahaan tersebut mempunyai kondisi keuangan yang baik, yang akan

19 37 meningkatkan nilai perusahaan. Besarnya laba yang dimiliki oleh perusahaan akan menentukan sumber modal yang akan dipakai oleh perusahaan. Jika perusahaan memiliki laba yang tinggi maka perusahaan akan menggunakan hutang yang sedikit. ΔY = Keterangan : ΔY = perubahan laba pada tahun etrtentu Yt = laba perusahaan pada periode tertentu Yt-1 = laba perusahaan pada periode sebelumnya 2.5 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Laba Perusahaan yang menggunakan struktur modal yang optimal maka akan memperoleh laba yang tinggi sehingga semakin rendah hutang yang digunakan perusahaan untuk mendanai operasional perusahaan. Pertumbuhan laba yang baik menunjukkan keoptimalan struktur modal perusahaan. Perusahaan dengan laba yang sedang tumbuh memiliki jumlah aktiva yang besar sehingga memberikan peluang yang besar didalam menghasilkan profitabilitasnya. Hal tersebut juga didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Erwita Dewi (2007) dan Fenny Irawan, dkk (2012) bahwa struktur modal memiliki pengaruh yang

20 38 signifikan terhadap optimalisasi laba, modal sendiri dan hutang jangka panjang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Manajemen Keuangan Definisi manajemen keuangan menurut Martono (2007:4) yaitu : Manajemen Keuangan(Financial Management), atau dalam literatur lain disebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Dalam setiap perusahaan peranan ilmu manajemen sangat penting sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive

BAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Tobing (2006) mengenai Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang Tercatat di Bursa

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan

BAB II URAIAN TEORITIS. panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan BAB II URAIAN TEORITIS A. Struktur Modal 1. Pengertian Struktur Modal Dalam pengertiannya, struktur modal dibedakan atas struktur modal dan struktur finansial/ keuangan. Struktur modal adalah paduan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan Indonesia sebagai salah satu Negara yang ada di Asia (Marisa,

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan Indonesia sebagai salah satu Negara yang ada di Asia (Marisa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis hutang yang dialami oleh Amerika dan Eropa pada tahun 2008 telah memberikan pengaruh besar bagi perekonomian dunia. Ketika kondisi perokonomian di Negara maju

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian manajemen keuangan mengalami perubahan sesuai dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian manajemen keuangan mengalami perubahan sesuai dengan BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan mengalami perubahan sesuai dengan perkembabangan jaman. Secara umum manajemen keuangan dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

JENIS-JENIS MODAL DALAM PERUSAHAAN

JENIS-JENIS MODAL DALAM PERUSAHAAN JENIS-JENIS MODAL DALAM PERUSAHAAN Handout Manajemen Keuangan 1 JENIS-JENIS MODAL Modal Asing (Hutang) Hutang Jangka Pendek Hutang Jangka Menengah) Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri Modal Saham Cadangan

Lebih terperinci

SESI 4 MODAL DAN JENIS MODAL

SESI 4 MODAL DAN JENIS MODAL SESI 4 MODAL DAN JENIS MODAL ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN KEUANGAN MODAL Modal adalah sesuatu yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan mulai dari berdiri sampai beroperasi Untuk mendirikan

Lebih terperinci

BAB II JENIS-JENIS MODAL PERUSAHAAN

BAB II JENIS-JENIS MODAL PERUSAHAAN BAB II JENIS-JENIS MODAL PERUSAHAAN A. Tujuan Kompetensi Khusus Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa mampu: Memahami pengertian modal asing Mengetahui penggolongan modal asing Memahami pengertian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 21 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Struktur Modal Husnan (2000:275) mendefinisikan struktur modal sebagai perbandingan antara sumber jangka panjang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Packing Order Theory Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai internal financing yaitu perusahaan lebih cenderung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Modal dan struktur modal perusahaan Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), surplus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti membutuhkan dana

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti membutuhkan dana BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka. 2.1.1 Sumber Dana. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti membutuhkan dana yang cukup besar. Dana tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat di neraca. Menurut Munawir (2004:32) solvabilitas menunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat di neraca. Menurut Munawir (2004:32) solvabilitas menunjukkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Solvabilitas 1. Pengertian Solvabilitas Solvabilitas merupakan perbandingan antara kewajiban terhadap akun lain yang terdapat di neraca. Menurut Munawir (2004:32) solvabilitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari: utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 1. Modal Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memerlukan modal, tersedianya modal yang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. jumlah modal kerja bersih yang layak diterima, serta menjamin tingkat likuiditas

II. LANDASAN TEORI. jumlah modal kerja bersih yang layak diterima, serta menjamin tingkat likuiditas II. LANDASAN TEORI 2.1 Modal 2.1.1 Pengertian Setiap perusahaan atau badan usaha membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasinya sehari-hari. Pengelolaan modal kerja yang baik harus dapat menjamin jumlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Finansial 2.1.1 Pengertian Struktur Finansial Pendapat mengenai struktur finansial berbeda-beda. Dalam beberapa sumber pengertian struktur finansial kurang dijabarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah dalam kebijaksanaan keuangan dalam perusahaan adalah masalah struktur modal. Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Ayu (2011), pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan data

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Octavianus Hendratmo (2004) meneliti dengan judul Analisis Pengaruh

BAB II URAIAN TEORITIS. Octavianus Hendratmo (2004) meneliti dengan judul Analisis Pengaruh BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Octavianus Hendratmo (2004) meneliti dengan judul Analisis Pengaruh Tingkat Aktivitas, Likuiditas, dan Leverage Keuangan terhadap Earnings Per Share (EPS)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Trade-Off Theory Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang sebanyak banyaknya. Suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Hal ini diperlukan agar laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendanaan merupakan masalah yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena melibatkan banyak pihak, seperti pemegang saham, kreditur, serta pihak manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Harjito dan Martono (2011:4) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Harjito dan Martono (2011:4) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Manajamen Keuangan Menurut Harjito dan Martono (2011:4) menyatakan: Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Januarino Aditya (2006) dengan judul Studi Empiris Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menghadapi persaingan global dituntut untuk dapat mengantisipasi persaingan yang terjadi antar setiap perusahaan. Persaingan yang ketat antar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Modal Menurut Munawir (2006:19) merupakan hak atau bagian yang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Modal Menurut Munawir (2006:19) merupakan hak atau bagian yang BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Modal Pengertian Modal Menurut Munawir (2006:19) merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti. BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Guna memudahkan pemahaman atas bahasan mengenai penelitian ini, maka diperlukan tinjauan teoretis. Hal tersebut perlu untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Struktur Aktiva Menurut Weston dan Brigham (2005:175) struktur aktiva adalah: Perimbangan atau perbandingan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena modal merupakan salah satu dari faktor penggerak dalam perusahaan untuk menjalankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal a. Pengertian Pemenuhan dana perusahaan untuk kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan dapat berasal dari modal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Struktur modal Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal maupun sumber eksternal secara teoritis didasarkan pada dua kerangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan pada umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan pada umumnya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Aktiva 2.1.1 Pengertian Struktur Aktiva Aktiva atau aset adalah segala sumber daya dan harta yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan persaingan semakin tajam, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa berproduksi secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Analisis Leverage Ada banyak mengenai definisi analisis leverage dari para ahli yang penulis gunakan sebagai referensi. Definisi-definisi tersebut antara lain ; Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan. Meningkatkan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Keputusan Keuangan Sartono (2001) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi mengatakan bahwa pada prinsipnya fungsi utama manajer keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya mempunyai keinginan untuk tumbuh dan berkembang secara global. Berkembangnya suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Struktur Modal Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang, saham preferen dan saham biasa. Sedangkan Husnan (2000) struktur modal adalah perimbangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori trade-off (trade-off theory) Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Asimetri Informasi Teori asimetri informasi atau ketidaksamaan informasi menurut Brighman dan Houston (1999:35) adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia usaha baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil melakukan pengembangan usahanya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2. TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2. TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 23 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2. TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Asimetri Informasi Teori asimetri informasi atau ketidaksamaan informasi

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN LIKUDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN LIKUDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN LIKUDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Jasman Syarifuddin Hasibuan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Tujuan utama perusahaan ialah untuk memperoleh laba guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari seberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya disusun untuk menggambarkan kondisi dan hasil usaha suatu perusahaan pada jangka waktu tertentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Struktur Keuangan 2.1.1 Pengertian Struktur Keuangan Desain struktur keuangan suatu perusahaan, berhubungan dengan komposisi jatuh tempo sumber-sumber pendanaan

Lebih terperinci

daya yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan memilki motivasi untuk sangat penting, karena modal sangat dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan

daya yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan memilki motivasi untuk sangat penting, karena modal sangat dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Modal 2.1.1.1 Pengertian Modal Setiap perusahaan harus mampu membangun manajemennya secara konsepsional dan sistematis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Struktur Modal 2.1.1 Pengertian Struktur Modal Keputusan untuk memilih sumber pembiayaan merupakan keputusan bidang keuangan yang paling penting bagi perusahaan. Rasio hutang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.

Lebih terperinci

BAB 8 JENIS JENIS MODAL

BAB 8 JENIS JENIS MODAL BAB 8 JENIS JENIS MODAL Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan serta makin banyaknya perusahaanperusahaan yang menjadi besar, maka masalah modal dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham (Sawir, 2009:10).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham (Sawir, 2009:10). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu untuk tumbuh menjadi lebih besar sesuai dengan kebutuhan ekspansi yang akan dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa besar perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya nilai perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya nilai perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan pemilik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan, meningkatnya nilai perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan (Prihadi, 2013:8).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia setelah terjadinya krisis ekonomi pada sekitar awal tahun 1997 ternyata masih berbekas, dan bahkan dampak atas krisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Segala macam kegiatan terorganisir untuk mencapai tujuan pasti membutuhkan manajemen. Jadi orang-orang dalam kegiatan tersebut akan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan keputusan. Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PT. MUSTIKA RATU TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PT. MUSTIKA RATU TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PT. MUSTIKA RATU TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2015 Oleh : *) Wella Sandria, S.E., M.Sc. **) Dosen Tetap STIE Muhammadiyah Jambi Abstrak Penelitian ini berjudul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengambil peluang ini karena industri sektor properti yang terus berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengambil peluang ini karena industri sektor properti yang terus berkembang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berinvestasi dalam bentuk properti merupakan salah satu tren investasi yang saat ini sangat berkembang di masyarakat. Tidak sedikit pula perusahaan yang mengambil

Lebih terperinci

Penelitian tentang Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan. Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Dengan Set Kesempatan

Penelitian tentang Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan. Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Dengan Set Kesempatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Dengan Set Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Moderasi membutuhkan kajian teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan yang terdiri dari neraca, perhitungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Struktur Modal 1. Definisi Struktur Modal Menurut Bambang (2008:22), Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang dengan modal sendiri.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan untuk meningkatkan aktivitas maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi pembelanjaan yang efisien.

BAB II LANDASAN TEORITIS. pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi pembelanjaan yang efisien. BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah manajemen dana yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Semakin bertambahnya jumlah perusahaan baru membuat persaingan dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Investasi di Pasar Modal Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal pada satu atau lebih aktiva, baik langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia saat ini sedang dalam masa transisi di mana keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih berada dalam keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup pesat pada dekade terakhir ini. Banyak indikator yang dapat dilihat di dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Teori Modigliani Miller (MM) Teori struktur modal modern dimulai pada tahun 1958, ketika Profesor Franco Modigliani dan Merton Miller (MM) menerbitkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau keuntungan perusahaan. Profitability menggambarkan kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau keuntungan perusahaan. Profitability menggambarkan kemampuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitability (ROE) Profitability adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan perusahaan. Profitability menggambarkan kemampuan badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan meningkat. Masalah struktur modal merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan meningkat. Masalah struktur modal merupakan masalah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seseorang mendirikan perusahaan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan global setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengantisipasi persaingan yang terjadi antar setiap perusahaan. Persaingan yang ketat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Linda, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Linda, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Dalam tujuan tersebut terdapat dua tujuan yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan Property and Real Estate yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Dalam dunia usaha untuk meningkatkan kegiatan usaha pemilik usaha selalu dihadapkan dengan suatu masalah. Salah satu masalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Modal Dalam menjalankan setiap aktivitasnya, setiap perusahaan memerlukan modal dimana modal tersebut seringkali menjadi penentu kinerja suatu perusahaan. Modal dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan Copeland,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan, berikut beberapa pendapat mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berjudul Factors Determining the Capital Structure of Pharmaceutical

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berjudul Factors Determining the Capital Structure of Pharmaceutical BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan telah dilakakukan oleh: 1. T Mallikarjunappa dan Carmelita Goveas (2007) telah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Modal dan Struktur Modal a. Pengertian Struktur Modal Keputusan untuk memilih sumber pembiayaan merupakan keputusan bidang keuangan yang sangat penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Struktur Modal 1. Pengertian Struktur Modal Struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. penamaan teori pecking order dilakukan oleh Myers (2001), secara singkat teori

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. penamaan teori pecking order dilakukan oleh Myers (2001), secara singkat teori BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Pecking Order Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Donaldson (1961) sedangkan penamaan teori pecking order dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masalah dari mana dana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masalah dari mana dana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Struktur Modal Dalam menjalankan kegiatan operasinya, setiap perusahaan menghadapi masalah dari mana dana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan.

Lebih terperinci

agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Di dalam suatu perusahaan sumber sumber

agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Di dalam suatu perusahaan sumber sumber I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pada hakekatnya Pasar Modal merupakan suatu kegiatan yang mempertemukan antara penjual

Lebih terperinci