Lampiran 1. Panduan wawancara Kepala Sekolah PANDUAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :..

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Panduan wawancara Kepala Sekolah PANDUAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :.."

Transkripsi

1 Lampiran 1. Panduan wawancara Kepala Sekolah PANDUAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH Nama :.. Jabatan :.. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :.. 1. Apakah yang anda ketahui tentang supervisi akademik melalui dialogis kolegial? 2. Menurut anda mengapa supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA dilaksanakan di SMP Negeri 41 Semarang? 3. Bagaimanakan perencanaan anda dalam pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? 4. Bagaimanakah ketersediaan perangkat supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 5. Adakah kebutuhan danan untuk pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 6. Bagaimanakah persiapan pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? 7. Ketika pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang, bagimanakan kesiapan guru mata pelajaran yang bersangkutan? 85

2 8. Bagaimanakah langkah-langkah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? 9. Komponen apa sajakah yang dinilai pada pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? 10. Berapakah waktu yang diperlukan pada pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 11. Pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang apakah sudah sesuai yang anda harapkan? Mohon penjelasannya. 12. Menurut pendapat anda adakah peningkatan pembelajaran guru setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 13. Menurut pendapat anda bagaimanakah interaksi antara guru dan siswa setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 14. Menurut pendapat anda bagaimanakah motivasi guru dalam pembelajaran setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 15. Menurut pendapat anda adakah peningkatan kualitas penguasaan materi guru setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis 86

3 Lampiran 1. Panduan wawancara Kepala Sekolah kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 16. Menurut pendapat anda adakah peningkatan kemampuan akademik siswa setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 41 Semarang? Mohon dijelaskan. 87

4 Lampiran 2. Panduan Wawancara Guru 88 PANDUAN WAWANCARA UNTUK GURU Nama :... Jabatan :... Tempat Wawancara :... Tanggal Wawancara : Apakah yang anda ketahui tentang supervisi akademik melalui dialogis kolegial? 2. Pada waktu pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial, bagaimanakah persiapan anda? 3. Komponen apa sajakah yang dinilai kepala sekolah pada waktu pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang? 4. Menurut anda apakah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang asudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku? Mohon dijelaskan. 5. Menurut anda apakah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang membantu dalam perbaikan proses pembelajaran? 6. Menurut anda apakah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan pembelajaran IPA? 7. Menurut anda apakah setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang mempengaruhi interaksi antara guru dan kepala sekolah? 8. Menurut anda apakah setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang mempengaruhi interaksi antara guru dan siswa?

5 9. Menurut anda apakah setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang dapat meningkatkan kinerja di sekolah? 10. Menurut anda apakah setelah pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang mempengaruhi hasil belajar siswa? 11. Menurut anda apakah kelebihan dan kekurangan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang? 12. Mohon saran anda untuk pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial di SMP Negeri 41 Semarang. 89

6 Lampiran 3. Verbatim hasil wawancara Hasil wawancara dengan subjek penelitian Dra. Nurwahidah Pramudiyati (Kepala SMP Negeri 41 Semarang) Nama saya Nurwahidah Pramudiyati, biasa dipanggil ibu Nurwahidah bukan ibu Nur, karena di sekolah ada 2 orang ibu Nur yaitu Nurwahidah dan Nur Hidayah. Saya menjabat Kepala SMP Negeri 41 Semarang. Menurut saya supervisi adalah prosedur memberikan arahan serta mengadakan penilaian terhadap proses pengajaran. Sehingga supervisi akademik melalui dialogis kolegial diartikan sebagai suatu prosedur yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai seorang supervisor untuk mengadakan penilaian dan pengarahan terhadap proses pengajaran yang dilanjutkan dengan diskusi tentang proses pembelajaran yang sudah dilakukan guna mengungkapkan kelemahan serta kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar selanjutnya. Supervisi akademik melalui dialogis kolegial yang diterapkan pada mata pelajaran IPA karena mata pelajaran IPA adalah pelajaran yang unik. Artinya pelajaran IPA benar-benar melibatkan siswa secara aktif pada proses pembelajarannya dengan berbagai pendekatan pembelajaran, yaitu ceramah bervariasi, diskusi, demonstrasi dan eksperimen. Hal ini sangat menarik untuk diamati karena guru sangat terlibat pada proses pembelajaran. Sehingga kendala di lapangan perlu mendapatkan solusi guna peningkatan pembelajaran pada waktu berikutnya. Perencanaan supervisi diawali dengan penjadualan kesepakatan dengan guru yang disupervisi. Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah dibantu oleh team guru senior yang dianggap orang yang dituakan. Bapak/ibu guru diminta untuk mempersiapkan 90

7 perangkat pembelajaran. Secara sengaja dibagi menjadi beberapa metode pengajaran, yaitu ceramah bervariasi, diskusi, demonstrasi dan eksperimen. Disini nanti akan terjadi sharing sesama guru dan kepala sekolah pada waktu dialogis kolegial. Pada tahap dialogis, kepala sekolah mengungkapkan data tentang pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah memberikan masukan kepada guru tetapi tidak bersifat menggurui, shingga guru merasa tidak diadili tetapi secara bersama merumuskan kegiatan pembelajaran yang lebih baik. Perangkat supervisi sudah tersedia dari dinaspendidikan, walaupun pada pelaksanaannya dilakukan modifikasi yang disesuaikan dengan kepentingan supervisi. Pelaksanaan supervisi tidak memerlukan dana sama sekali, karena tidak ada pembayaran honorarium. Blangko supervisi didapatkan dari foto kopi yang menggunakan dana dari BOS. Pelaksanaan supervisi diawali dengan menyiapkan blangko supervisi. Mengingatkan guru yang akan disupervisi tentang waktu, metode pembelajaran dan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran. Pada waktu pelaksanaan supervisi semua guru IPA mempersiapkan dengan baik tentang materi yang akan disampaikan dan metode yang cocok untuk materi tersebut. Guru benar-benar mempersiapkan diri secara optimal. Langkah-langkah pelaksanaan supervisi meliputi: - Tahap pertemuan awal yaitu meliputi pengecekan perencanaan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Sehingga guru bebar-benar sudah siap untuk melaksanakan proses pembelajaran. - Pengamatan melalui kunjungan kelas, disini kepala sekolah mencatat data-data yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. 91

8 Lampiran 3. Verbatim hasil wawancara - Dialogis kolegial yaitu diskusi terhadap proses pembelajaran yang sudah berlangsung, dicari alternatif pemecahan masalah yang dihadapi pada proses pembelajaran guna peningkatan pembelajaran berikutnya. Komponen yang diniali pada supervisi adalah perangkat pembelajaran dan proses pembelajaran. Melalui supervisi akademik dialogis kolegial pembelajaran ipa, guru semakin termotivasi untuk memperbaiki proses pembelajaran sehingga PBM lebih menarik, bersemangat dan lebih hidup. Guru semakin tertantang untuk mencari informasi baru guna peningkatan penguasaan materi pembelajaran. Interaksi anatara guru-kepala sekolah dan guru-murid menjadi lebih akrab dengan suasana kekeluargaan. Sebagai imbasnya nilai akademik menjadi lebih meningkat. Hasil wawancara dengan subjek penelitian Dra. Angelin Kencono Wungu (Guru IPA SMP Negeri 41 Semarang) Nama saya Dra. Angelin Kencono Wungu, guru IPA SMP Negeri 41 Semarang. Setaip hari oleh murid-murid biasa dipanggil ibu Anggelin, sementara oleh tementemen guru biasa dipanggil Uung. Menurut saya supervisi akademik melalui dialogis kolegial merupakan suatu bentuk supervisi yang dilakukan oleh kepala Sekolah sebgai supervisor untuk mengamati proses pembelajaran guru di kelas. Pada supervisi supervisi tersebut setelah dilakukan observasi kelas pada waktu guru mengajar, dilanjutkan dengan proses dialog antara kepala sekolah selaku supervisor dengan guru mengenai proses pembelajaran. Persiapan pembelajaran dipersiapkan lebih baik, karena pelaksanaan supervisi sudah terjadual. Persiapannya meliputi perangkat pembelajaran (silabus, RPP), media pembelajaran yang sesuai dengan RPP yang akan 92

9 diajarkan dan evaluasi pembelajaran. Sebelum mensupervisi, kepala sekolah membuat kesepakatan tentang waktu pelaksanaan supervisi dengan guru yang akan disupervisi. Selama 1 semester dilakukan mimimal 2 kali supervisi. Secara umum komponen yang diniali oleh kepala sekolah meliputi administrasi guru (perangkat pembelajaran). Disamping itu juga dilihat proses pembelajaran di kelas dicocokkan dengan RPP yang sudah dibuat. Melalui supervisi akademik dialogis kolegial pembelajaran IPA di SMP Negeri 41Semarang sangat membatu dalam pengembangan kegiatan pembelajaran. Solusi dari kepala sekolah terhadap terhadap kendalakendala yang dihadapai pada pembelajaran dapat teratasi melalui dialogis. Sehingga termotivasi untuk meningkatkan dan meperbaiki proses pembelajaran. Melalui proses dialogis akan meningkatkan interaksi dengan kepala sekolah. Hubungannya dengan siswa, karena PBM menjadi lebih menarik maka intreraksi guru dan muridpun menjadi lebih baik. Siswa mulai reaktif dan antusias dalam kegiatan pembelajaran. Supervisi Akademik melalui Dialogis Kolegial Pembelajaran IPA di SMP Negeri 41 dalam pelaksanaannya memerlukan waktu relative lama, tetapi memiliki kelebihan yaitu meningkatkan motivasi bagi guru dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran. Disamping itu juga meningkatkan interaksi yang lebih baik antar kepala sekolah-guru dan guru-siswa. Pelaksanaan supervisi yang baik akan meningkatkan proses pembelajaran, sehingga akan meningkatkan kinerja guru dan prestasi akademik siswa. 93

10 Lampiran 3. Verbatim hasil wawancara Hasil wawancara dengan subjek penelitian Ilham Subur Jatmiko, M. Pd (Guru IPA SMP Negeri 41 Semarang) Nama saya Ilham Subur Jatmiko, M. Pd, Guru IPA SMP Negeri 41 Semarang. Setaip hari di sekolah saya dipanggil pak Ilham. Menurut pendapat saya supervisi adalah usaha kepala sekolah untuk mengamati proses pembelajaran di sekolah. Untuk supervisi akademik melalui dialogis kolegial, selain kunjungan kelasdilanjutkan dengan proses dialog antara supervisor (kepala sekolah) dengan guru yang disupervisi. Pada tahapan ini diharapkan kendalakendala pembelajaran di kelas dapat teratasi. Persiapan pembelajaran dilakukan lebih baik tetapi natural. Karena nanti diharapkan kendala-kendala di kelas dapat diselesaikan melalui dialogis dengan kepala sekolah. Perangkat mengajar yang pada awalnya hanya sebagai persaratat akademis belaka, sebelum proses pembelajaran dilakukan pengeditan untuk disesuaikan dengan kenyataan yang ada. Media pembelajaran dipersiapkan lebih baik, sesuai dengan metode yang diterapkan. Pelaksanaan supervisi akademik melalui dialogis kolegial pembelajaran IPA di SMP Negeri 41 dimulai dengan persiapan, yaitu kesepakatan waktu pelaksanaan. Walaupun jadual sudah tersusun tetapi karena kesibukan kepala sekolah, maka waktu pelaksanaan disesuaikan lagi waktunya. Komponen yang dinilai oleh supervisor adalah perangkat pembelajaran dan proses kegiatan pembelajaran yang mengacu pada RPP. Supervisi yang pada awalnya hanya merupakan kegiatan secara administratif, tetapi setelah ada dialogis kolegial dengan kepala sekolah akan membuat 94

11 peningkatan motivasi untuk memperbaiki dan mengembangkan pembelajaran. Hal ini karena kepala sekolah tidak hanya sekedar menilai saja, tetapi meberikan banyak masukan. Proses pembelajaran yang semakin berkembang dan menarik membuat siswa lebih tertarik terhadap pelajaran IPA yang pada awalnya menurut siswa pelajaran IPA merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan. Dengan adanya dialog pada waktu pelaksanaan supervisi akan meningkatkan interaksi antara kepala sekolah dan guru. Dan dengan pembelajaran IPA yang semakin menarik maka interaksi antara guru dan siswa menjadi baik. Siswa tidak merasa takut lagi terhadap guru tetapi lebih tertarik untuk menanyakan beberapa hal yang belum dimengerti. Keinginan guru IPA untuk memperbaiki proses pembelajaran akan berdampak pada kinerjanya, sehingga pembelajaran di sekolah lebih terkendali. Bedasarkan hasil ulangan, walaupun belum mendapat nilai yang bagus tetapi secara perlahan meningkatkan perolehan nilai. Supervisi Akademik melalui Dialogis Kolegial Pembelajaran IPA memerlukan waktu yang panjang, sehingga memerlukan energi ekstra bagi supervisor dan guru yang disupervisi. Tetapi akan meningkatkan motivasi bagi guru untuk mengadakan perbaikan proses pembelajaran IPA menjadi lebih menarik. Sehingga supervisi akademik melalui dialogis olegial dapat diterapkan untuk semua pembelajaran. 95

12 Lampiran 3. Verbatim hasil wawancara Hasil wawancara dengan subjek penelitian Rio Ratna Puri, S. Pd (Guru IPA SMP Negeri 41 Semarang) Nama saya Rio Ratna Puri, S. Pd, guru IPA SMP Negeri 41 Semarang. Sehari-hari saya selalu dipanggil ibu Rio oleh murid-murid dan teman-teman guru. Menurut saya supervisi akademik melalui dialogis kolegial adalah usaha dari kepala sekolah sebagai supervisor untuk memberikan layanan kepada guru dalam rangka memperbaiki perencanaan dan proses pembelajaran. Setelah supervisi kunjungan kelas dilanjutkan dengan diskusi hasil dari proses supervise tersebut mengenai keluhan ataupun masalah yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran. Persiapan sebelum supervisi adalah menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi silabus dan RPP sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Menyiapkan media dan alat-alat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Karena pelaksanaan supervisi sudah ditentukan waktunya maka persiapan pembelajaran akan lebih baik. Supervisi Akademik melalui dialogis kolegial pembelajaran IPA di SMP Negeri 41 yang dilakukan oleh kepala sekolah dan dibantu team, pada waktu pelaksanaan sudah dijadual dan merupakan hasil kesepakatan anta supervisor dengan guru. Komponen yang dinilai dalam pelaksanaan supervisi adalah perangkat pembelajaran dan pelaksanaan proses pembelajaran. Pada waktu dialogis kolegial akan diungkapkan kendala guru dalam PBM. Kepala sekolah selaku supervisor secara terbuka menerangkan berbagai hal tentang PBM, sehingga terjalin diskusi untuk peningkatan pembelajaran berikutnya. Guru akan termotivasi untuk meningkatkan PBM. Karena dalam dialogis kolegial terwujud suasana yang akrab dan kekeluargaan, 96

13 sehingga semua kesulitan dan hambatan guru dalam PBM akan mudah diungkapkan. Hasilnya motivasi guru meningkat dalam perbaikan PBM, suasana pembelajaran menjadi semakin bermutu. Hasilnya interaksi kepala sekolah dengan guru dan guru dengan siswa terjalin lebih baik. Sebagai efeknya terjadi peningkatan prestasi akademik. Supervisi Akademik melalui dialogis kolegial pembelajaran IPA memiliki kelebihan yaitu terjalin komunikasi yang lebih hangat dan kekeluargaan, sehingga hambatan dalam PBM mudah diungkapkan sehingga dapat dipecahkan secara bersama-sama. Dismping itu akan meningkatkan semangat kerja yang tinggi bagi guru. Kelemahanya memerlukan waktu yang lama dan memerlukan penyatuan visi dan misi. Agar tujuan supervisi tercapai maka pada waktu pelaksanaan supervisi dilakukan dengan sungguhsunggu. Supervisi jangan hanya sebagai tindakan administratif saja. 97

Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA

Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA METODE CERAMAH 98 99 METODE DISKUSI KELOMPOK Lampiran 4. Proses Pembelajaran IPA METODE EKSPERIMEN 100 101 METODE DEMONSTRASI Lampiran 5. Foto Wawancara 102 Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Data hasil penelitian akan dipaparkan dan dianalisis sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Agar sistematis, data hasil penelitian yang bersumber dari

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :..

PANDUAN WAWANCARA. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :.. Lampiran 1 PANDUAN WAWANCARA Nama :.. Jabatan :.. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :.. A. GURU IPA 1. Apakah anda mengetahui di SMP Negeri 1 Bandungan ada program supervisi kunjungan kelas? 2. Apakah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang

Lebih terperinci

VERBATIM. Wawancara Supervisi Akademik di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak 2014

VERBATIM. Wawancara Supervisi Akademik di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak 2014 Lampiran 2 VERBATIM Wawancara Supervisi Akademik di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak 2014 Diskripsi Data Penelitian Profil sekolah yang digambarkan di bab IV akan menjadi pijakan atau begron dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Way Jepara

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Way Jepara BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN Penyajian data pada bab IV akan membahas pengolahan dan analisis data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Way Jepara Lampung Timur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses pendidikan di SDN. Tujuan Pendidikan SDN Sambilawang tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses pendidikan di SDN. Tujuan Pendidikan SDN Sambilawang tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Sambilawang kecamatan Trangkil kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP : (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya)

SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP : (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya) SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP :. (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya) Petunjuk : Angket ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja kepala sekolah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Makna penting pendidikan ini telah menjadi kesepakatan yang luas dari setiap elemen masyarakat.

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN TENTANG KONVERSI DARI ANAK NAKAL MENJADI ANAK SHALIH (STUDI TERHADAP STRATEGI PENGASUH DAN GURU DALAM PENANAMAN

INSTRUMEN PENELITIAN TENTANG KONVERSI DARI ANAK NAKAL MENJADI ANAK SHALIH (STUDI TERHADAP STRATEGI PENGASUH DAN GURU DALAM PENANAMAN INSTRUMEN PENELITIAN TENTANG KONVERSI DARI ANAK NAKAL MENJADI ANAK SHALIH (STUDI TERHADAP STRATEGI PENGASUH DAN GURU DALAM PENANAMAN AKHLAK MULIA DI PANTI ASUHAN ISLAM IBADAH BUNDA YOGYAKARTA) A. Kegiatan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK TENTANG STRUKTUR DAUN DAN FUNGSI DAUN PADA

PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK TENTANG STRUKTUR DAUN DAN FUNGSI DAUN PADA PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK TENTANG STRUKTUR DAUN DAN FUNGSI DAUN PADA SISWA KELAS IV SEMESTER GASAL SD NEGERI 1 KRANGGAN POLANHARJO KLATEN TP 2012/

Lebih terperinci

pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA C. Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan pada waktu penelitian yang dirasakan oleh peneliti dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk membangun manusia dalam. mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk membangun manusia dalam. mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses untuk membangun manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan juga mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan observasi peran kepemimpinan kepala sekolah dalam memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten Batang Hari,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran BAB V PEMBAHASAN A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Penilaian kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang peneliti peroleh dari lapangan berasal dari observasi dan wawancara (interview), wawancara yang peneliti gunakan dalam hal ini adalah wawancara tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

DATA HASIL OBSERVASI KELAS. No Aspek yang diobservasi Deskripsi hasil observasi 1 Persiapan Mengajar (Silabus dan RPP)

DATA HASIL OBSERVASI KELAS. No Aspek yang diobservasi Deskripsi hasil observasi 1 Persiapan Mengajar (Silabus dan RPP) DATA HASIL OBSERVASI KELAS No Aspek yang diobservasi Deskripsi hasil observasi 1 Persiapan Mengajar (Silabus dan RPP) RPP meneruskan minggu lalu. Guru tidak menggunakan RPP dan Silabus dalam mengajar.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja dari semua unsur yang terlibat dalam proses pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu pelajaran yang sampai saat ini kurang diminati siswa adalah pelajaran fisika. Padahal fisika adalah salah satu bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam yang sangat

Lebih terperinci

LAMPIRAN INSTRUMEN VALIDASI DESAIN

LAMPIRAN INSTRUMEN VALIDASI DESAIN LAMPIRAN INSTRUMEN VALIDASI DESAIN VALIDASI DESAIN PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU BAGIAN I: IDENTITAS PAKAR 1. Nama :... 2. Jenis Kelamin :... 3. Umur

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN PENELITIAN IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA GURU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DI MTS NEGERI KENDAL

Lampiran 1 PEDOMAN PENELITIAN IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA GURU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DI MTS NEGERI KENDAL Lampiran 1 PEDOMAN PENELITIAN IMPLEMENTASI PENILAIAN KINERJA GURU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DI MTS NEGERI KENDAL A. Pedoman Wawancara 1. Tentang PKG a. Bagamana tanggapan/persepsi kepala

Lebih terperinci

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery terpimpin di SMP Oleh: Mia Yuniati NIM K 4302529 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN. Asal Madrasah

IDENTITAS RESPONDEN. Asal Madrasah UJI INSTUMEN PENELITIAN PENGARUH KEMAMPUAN MENGAJAR DAN INTERAKSI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH SE KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Febrina Nurmalasari NIM : 2302409077 Program studi : Pendidikan Bahasa Jepang FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hal yang paling pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hal yang paling pokok dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hal yang paling pokok dalam kehidupan sehingga dapat dikatakan bahwa IPA bukan hanya konsep-konsep atau prinsip-prinsip.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3 Pringsewu. B. Populasi dan Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Supervisi Pendidikan 2.1.1 Tujuan Supervisi Supervisi adalah kata serapan dari bahasa Inggris supervision, gabungan dari dua kata super dan vision, yang memiliki arti melihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROFIL SEKOLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROFIL SEKOLAH BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROFIL SEKOLAH Penelitian Tindakan Sekolah ini dilakukan di SD Negeri 3 Plantaran, yang beralamat di Jalan Srogo Plantaran Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang proses belajar mengajar untuk semakin baik, begitupun

BAB I PENDAHULUAN. menunjang proses belajar mengajar untuk semakin baik, begitupun 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam kelancaran proses belajar mengajar. Siswa yang mempunyai minat belajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Asesmen kinerja alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) merupakan salah satu fakultas di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang mempunyai visi dan misi

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No. 3 Siboang Asmawir Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN BAB lll METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono. Menurut Sugiyono (2011:408) ada beberapa langkah-langkah pelaksanaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti. merupakan proses informasi ilmu dari guru kepada siswa.

BAB II LANDASAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti. merupakan proses informasi ilmu dari guru kepada siswa. 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Komunikasi Matematis Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Menurut Toda (Liliweri, 1997) komunikasi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa di Sekolah Dasar. Ada 4 alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu dimasukkan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun. pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan pada

PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun. pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan pada BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran umum Subyek penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan berisi kesimpulan dan saran yang diajukan oleh peneliti kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian yang telah dilaksanakan. Berdasarkan dari hasil pengamatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di 2 tempat, yaitu SD Negeri Giyono dan SD Negeri Gunung Gempol. Subyek penelitian mengambil siswa kelas 2 di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masih banyak siswa menganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan siswa langsung menyerah jika menghadapi

Lebih terperinci

Eni Riptyawati. Abstrak

Eni Riptyawati. Abstrak Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Konsep... UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSEP SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDERA MELALUI METODE PERMAINAN WHO WANTS TO BE A SMART STUDENT PADA SISWA KELAS IX F SMP NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam sekitar kita. IPA tidak hanya mementingkan penguasaan kumpulan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang 171 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Baca Tulis al-qur an di Madrasah Tsanawiyah al-junaidiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat, setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapan dan dimanapun berada. Pendidikan sangat penting artinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara. 1 Kegiatan belajar mengajar ini dimaksudkan sebagai sarana pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Semakin meningkat kualitas suatu pendidikan, maka kualitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data penelitian Evaluasi Pelaksanaan Semester Pendek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data penelitian Evaluasi Pelaksanaan Semester Pendek 61 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Pengumpulan data penelitian Evaluasi Pelaksanaan Semester Pendek Dikaitkan Dengan Percepatan Studi Mahasiswa ini dengan menggunakan angket. Adapun sampel yang yang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DENGAN METODE

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DENGAN METODE NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DENGAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 JIMBUNG TAHUN PELAJARAN 2012 2013 Disusun Oleh

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses perkembangan dan penyesuaian seseorang. dengan lingkungan masyarakat dan kebudayaan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses perkembangan dan penyesuaian seseorang. dengan lingkungan masyarakat dan kebudayaan untuk meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses perkembangan dan penyesuaian seseorang dengan lingkungan masyarakat dan kebudayaan untuk meningkatkan kepribadian dan kecakapan sosialnya

Lebih terperinci

DRAF WAWANCARA Wawancara dengan Pihak PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan Semarang A. Profil PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan Semarang

DRAF WAWANCARA Wawancara dengan Pihak PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan Semarang A. Profil PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan Semarang DRAF WAWANCARA Wawancara dengan Pihak PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan Semarang A. Profil PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan Semarang 1. Bagaimana sejarah berdirinya PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan Semarang?

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DENGAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DENGAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DENGAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY (TAI) PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SUKODONO SRAGEN TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai 75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR ISLAM

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR ISLAM Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 11 Bulan November Tahun 2016 Halaman: 2261 2265 PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS MEDIA VISUAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2012/2013)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa. kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa. kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya 119 BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya Berdasarkan laporan penelitian yang disajikan pada bab sebelumnya diketahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan berisi kesimpulan dan saran yang diajukan oleh peneliti kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian yang telah dilaksanakan. Berdasarkan dari hasil pengamatan,

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID

LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID L1 LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID Hari/ Tanggal : Nama : 1. Apakah kamu memiliki komputer atau laptop? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang sering kamu lakukan saat menggunakan komputer? a. Bermain game c. Menonton

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah, bersikap ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA LAMPIRAN G PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA NO KOMPONEN WAWANCARA 1. Pendapat siswa tentang kegiatan pembelajaran IPS yang selama ini dilaksanakan. a. Apa pendapatmu tentang pembelajaran IPS (menyenangkan/

Lebih terperinci

Instrumen dan Hasil Wawancara Kepala Sekolah

Instrumen dan Hasil Wawancara Kepala Sekolah Lampiran 1 Instrumen dan Hasil Wawancara Kepala Sekolah Perencanaan P Apakah Bapak melakukan perencanaan supervisi setiap tahun ajaran? Jika ya, seperti apa wujud perencanaannya? J Ya. Saya melakukan perencanaan

Lebih terperinci

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban! 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan fokus penelitian, paparan data, dan analisis data, maka hasil. penelitian dapat dirumuskan dalam simpulan berikut ini:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan fokus penelitian, paparan data, dan analisis data, maka hasil. penelitian dapat dirumuskan dalam simpulan berikut ini: BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan fokus penelitian, paparan data, dan analisis data, maka hasil penelitian dapat dirumuskan dalam simpulan berikut ini: 1. Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Azzra (Ambarita, 2010:37) mengatakan seorang guru yang

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Azzra (Ambarita, 2010:37) mengatakan seorang guru yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah salah satu unsur terpenting pada komponen pendidikan. Sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa. Keberhasilan pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Guntur 3, UPTD DIKPORA Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Saya memilih sekolah ini karena di sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI NO KEGIATAN OBSERVASI 1. Dimanakah letak SD Negeri Tegalrejo? 2. Dimanakah alamat SD Negeri Tegalrejo itu? 3. Bagaimanakah kedaan

PEDOMAN OBSERVASI NO KEGIATAN OBSERVASI 1. Dimanakah letak SD Negeri Tegalrejo? 2. Dimanakah alamat SD Negeri Tegalrejo itu? 3. Bagaimanakah kedaan 114 LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA NO. PERNYATAAN / PERTANYAAN 1. Assalammuallaikum warohmathullahi wabarhokhatuh 2. Selamat siang bapak. 3. Mohon maaf, jika berkenan saya ingin wawancara dengan bapak tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini pendidikan semakin digalakkan dimulai dari play group, TK, SD, SLTP, SLTA sampai perguruan tinggi, bahkan pemerintah sekarang mengadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

BAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN. SD N Pucuksari Weleri Kabupaten Kendal terletak di desa Pucuksari RT 02

BAB IV HASIL PENELITIAN PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN. SD N Pucuksari Weleri Kabupaten Kendal terletak di desa Pucuksari RT 02 39 BAB IV HASIL PENELITIAN PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian SD N Pucuksari Weleri Kabupaten Kendal terletak di desa Pucuksari RT 02 RW 08, kecamatan Weleri Kendal, terletak di pinggir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman saat ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan negara yang telah maju. Pendidikan mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Latar Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati yang merupakan terdiri dari 10 SD. Keberadaan Gugus Hasanuddin Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan juga mengalami perubahan-perubahan ke arah yang maju. Perubahan ini ditandai dengan gejolak berbagai macam kurikulum

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 1 BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 1 BATANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 1 BATANG Disusun oleh : Nama : Andhini Tiara Puspita NIM : 4201409104 Progran Studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN. Asal Madrasah

IDENTITAS RESPONDEN. Asal Madrasah INSTUMEN PENELITIAN PENGARUH KEMAMPUAN MENGAJAR DAN INTERAKSI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH SE KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

Lampiran 1 Panduan wawancara dengan guru dan Kepala Madrasah untuk mengetahui pemahaman tentang pendidikan life skills

Lampiran 1 Panduan wawancara dengan guru dan Kepala Madrasah untuk mengetahui pemahaman tentang pendidikan life skills Lampiran 1 Panduan wawancara dengan guru dan Kepala Madrasah untuk mengetahui pemahaman tentang pendidikan life skills 1. Apa yang anda ketahui tentang pendidikan life skills? 2. Sudahkah diterapkan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3 Pringsewu. B. Populasi dan Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Siswa Kelas V SD Negeri Bawen 3 Kabupaten Semarang 11/12 hasil belajar IPA mengalami masalah. Materi yang disampaikan oleh guru kurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu pendidikan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu pendidikan. Sehingga diharapkan guru mampu menciptakan suasana yang kondusif yang mendorong siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas menggunakan madia nyata dan menerapkan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Karangrejo Kec Selomerto Kab Wonosobo Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Karangrejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo semester II

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang mengedepankan keaktifan siswa dalam menguasai

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang mengedepankan keaktifan siswa dalam menguasai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencapai keberhasilan pendidikan pada tiap jenjang diperlukan proses pembelajaran yang mengedepankan keaktifan siswa dalam menguasai kompetensi dasar yang

Lebih terperinci