BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kuantitaf dengan menggunakan eksperimen semu (quasi experiment). Eksperimen melihat ke depan dan bersifat prediktif kondisi diatur sedemikian rupa oleh peneliti, perlakuan terhadap objek dilakukan, akibat suatu perlakuan diukur secara cermat, faktor luar yang mungkin berpengaruh dikendalikan, dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Menurut Sugiyono (2007 hlm. 72) berpendapat bahwa: Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian penelitian dengan tujuan mencari pengaruh perlakukan terhadap kondisi peserta didik. Penggunaan metode penelitiaan diperlukan kelincahan peneliti dalam melihat sebab akibat dari suatu hubungan variabel. Syamsudin dan Vismaia (2009, hlm. 23) metode penelitian kuasi eksperimen atau eksperimen semu yang peneliti gunakan diartikan sebagai penelitian yang mendekati penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen semu banyak digunakan dalam bidang pedidikan atau bidang lain yang subjek penelitiannya adalah manusia yang tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian termasuk untuk menguji hipotesis. Sugiyono (2006 hlm. 6), menyatakan bahwa Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi suatu masalah. 36

2 37 Metode penelitian digunakan untuk mencari validitas data untuk membuktikan suatu pemecahan masalah. Keberhasilan penelitian dilihat dari proses atau usaha peneliti dalam mengantisipasi suatu masalah. Arikunto (2010, hlm. 15) mengemukakan metode penelitian merupakan suatu usaha yang dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menyusun data serta untuk memecahkan suatu permasalahan dalam suatu penelitian. Penelitian merupakan sebuah usaha untuk memecahkan suatu permasalahan khususmya pada ruang lingkup pendidikan. Pengumpulan data dan pengolahan data yang dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan sehingga dapat menghasilkan suatu perubahan yang lebih baik. Jenis metode eksperimen semu (Quasi experiment) yang digunakan adalah jenis One Group Pretest-Postest. Dalam penelitian ini peneliti akan mengadakan uji coba untuk melihat hasil pembelajaran mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) dengan model take and give. B. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, model pembelajaran digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model take and give pada pembelajaran mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI SMK Nasional. Dalam melaksanakan kegiatan penelitian perlu adanya teknik untuk mencapai hasil yang baik. Desain penelitian adalah semua proses penelitian yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian dengan tujuan meminimalisirkan unsur kekeliruan. Pemilihan desain penelitian ditemukan oleh konsep pengujian yang akan dilakukan peneliti serta keberadaan data penelitian yang dibutuhkan. Pada penelitian ini, design yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi experiment) yang digunakan adalah jenis One Group Pretest-Postest Design ini dapat digambarkan sebagai berikut.

3 38 Tabel 3.1 Model Eksperimen Semu (Quasi Experiment) Pretes Variabel Terikat Postes O 1 X O 2 Keterangan: X : pelatihan (treatment/perlakuan, variabel bebas) O 1: : Nilai pretes (sebelum diberi perlakuan) O 2 : Nilai postes (setelah diberi diklat) Pengaruh perlakuan (O 1 O 2 ) Dalam penelitian ini, pada kelompok eksperimen penggunaan model take and give sebagai model pembelajaran ditempatkan sebagai variabel bebas yang dianalogikan sebagai X, sedangkan hasil belajar ranah kognitif siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ditempatkan sebagai variabel terikat yang dianalogikan dalam Y. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian a) Populasi Subjek penelitian merupakan tempat penulis melaksanakan penelitian untuk menjadi sumber data dan informasi. Arikunto (2006, hlm. 117) mengemukakan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini rnerupakan keseluruhan subjek penelitian yang ingin penulis peroleh datanya. Populasi penelitian yaitu siswa kelas XI SMK Nasional Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017. Menurut sugiyono (2015, hlm. 62) populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Subjek/objek merupakan tempat peneliti melaksanakan penelitian yang dipilih berdasarkan karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyusun data. Subjek pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

4 39 a. Kemampuan penulis dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia. b. Kemampuan siswa kelas XI SMK Nasional Bandung dalam mengikuti pembelajaran mengidentifikasi. b) Sampel Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian probability sampling bentuk simple random sampling. Menurut Sugiono (2009, hlm. 120) simple random sampling pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Salah satu syarat pengambilan sampel, sampel itu harus bersifat representatif. Artinya sampel yang digunakan harus mewakili populasi, sifat dan karakteristik populasi harus tergambar dalam sampel. Peneliti menggunakan sebagian kelas untuk dijadikan sumber data dan informasi. Arikunto (2006, hlm. 131) mengemukakan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Keterkaitan antara lokasi atau sumber data dengan judul penelitian adalah telah diterapkannya Kurikulum 2013 di SMK Nasional Bandung dalam mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Adapun sampel yang diambil dalam penelitian yaitu: 1) Kemampuan penulis dalam melaksanakan pembelajaran mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. 2) Kemampuan siswa kelas XI SMK Nasional Bandung dalam mengikuti pembelajaran mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. 3) Keefektifan model pembelajaran dengan model take and give dalam pembelajaran mengidentifikasi butirbutir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti penyimpulkan bahwa sampel yang digunakan harus mewakili populasi, sifat dan karakteristik populasi harus tergambar dalam sampel. Pada kelas XI SMK Nasional Bandung setiap kelas

5 40 mimiliki hasil nilai rata-rata belajar kelas hampir sama. Maka objek penelitian yang dijadikan sumber informasi yaitu kelas XI TKJ SMK Nasional Bandung. 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian merupakan hal yang penting, maka peneliti akan melakukan penelitian di SMK Nasional Bandung yang berlokasi di jalan Sadang Serang No. 17 Bandung. SMK Nasional Bandung merupakan sekolah yang telah digunakan Kurikulum 2013 (Kurtilas). Objek yang dijadikan data atau sumber informasi sebagai kelas eksperimen yaitu siswa kelas XI TKJ SMK Nasional Bandung. Peneliti memilih kelas XI TKJ sebagai objek penelitian karena pembagian kelas pada kelas XI SMK Nasional Bandung dibagi secara merata/tidak ada kelas unggulan. Setiap kelas mimiliki hasil nilai rata-rata belajar kelas hampir sama. D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Pengumpulan Data Dalam melaksanakan kegiatan penelitian perlu adanya teknik untuk mencapai hasil yang baik. Agar data terkumpul dengan baik, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut. a. Teknik Telaah Pustaka Telaah pustaka digunakan untuk menelaah teori-teori dari berbagai buku agar memperoleh informasi mengenai materi, serta teori-teori yang relavan dan berhubungan dengan pembelajaran mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. b. Teknik Uji Coba Uji coba digunakan untuk menguji rancanagan pembelajaran mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca dengan model take and give pada siswa kelas XI SMK Nasional Bandung. Peneliti melakukan uji coba untuk menguji rancangan pembelajaran mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang

6 41 dibaca. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui keberhasilan peneliti dalam merencanakan, melaksanaan, dan mengevaluasi selama proses pembelajaran. c. Teknik Tes Teknik tes diberikan berupa tes awal dan tes akhir. Tes digunakan mengetahui kemampuan peserta didik mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. d. Teknik Analisis Teknik analisis digunakan untuk memperoleh penyelidikan terhadap peserta didik dalam pembelajaran mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca dengan menggunakan model take and give untuk membahas data berdasarkan pengamatan, menganlisis hasil kemampuam data, pengolahan data secara kualitatif dan kuantitatif. 2. Instrumen Penelitian Instrumen secara garis besar dapat dibedakan ke dalam tes dan skala. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks uraian. Nurgiyanto (2010, hlm. 117) tes uraian atau esai adalah suatu bentuk pertanyaan yang menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk uraian dengan menggunakan bahasa sendiri. Berdasarkan hal tersebut peneliti memilih tes uraian untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Tes uraian yang diberikan pada penelitian ini berisi butir soal yang bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca dengan menggunakan model take and give pada siswa kelas XI SMK Nasional Bandung. a. Observasi Observasi yaitu kegiatan mengamati secara langsung yang dilakukan secara sistematika fenomenal yang diselidiki dengan cara mengamati objek yang diteliti. Pada kegiatan observasi, peneliti akan mengamati langsung kegiatan peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung di kelas. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik akan diamati peneliti untuk mendapatkan penilaian.

7 42 Tabel 3.2 Format Penilaian Sikap No. Nama Siswa Disiplin Jujur Tanggung Jawab Santun Keterangan: 4 = jika empat indikator terlihat. 3 = jika tiga indikator terlihat. 2 = jika dua indikator terlihat 1 = jika satu indikator terlihat Nilai Mata Pelajaran Indikator Penilaian Sikap: Disiplin a. Tertib mengikuti instruksi b. Mengerjakan tugas tepat waktu c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif Jujur a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya. b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi c. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari Tanggung Jawab a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok c. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan d. Merpikan kembali ruang, alat dan peralatan belajar yang telah dipergunakan

8 43 Santun a. Berinteraksi dengan teman secara ramah b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat d. Berperilaku sopan Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas. Kategori nilai sikap: Sangat baik : Apabila memperoleh nilai akhir 4 Baik : Apabila memperoleh nilai akhir 3 Cukup : Apabila memperoleh nilai akhir 2 Kurang : Apabila memperoleh nilai akhir 1 Jumlah Skor Peserta Didik X SN (4) =... Jumlah Skor Maksimal Penilaian sikap dilakukan peneliti untuk menilai sikap peserta didik selama mengikuti pembelajaran. Sesuai dengan kurikulum 2013, penilaian sikap harus dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran berlangsung. Pemaparan di atas merupakan penilaian sikap yang digunakan untuk menilain sikap peserta didik selama kegiatan pebelajaran berlangsung. Tabel 3.3 Format Penilaian Perencanaan Pembelajaran Mengidentifikasi Butir-Butir Penting Dari Satu Buku Pengayaan (Nonfiksi) Yang Dibaca Dengan Menggunakan Model Take And Give Di Kelas XI SMK Nasional Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017 No. Indikator Aspek yang Diamati Skor 1. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar) 2. Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan karakteristik

9 44 peserta didik) 3. Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika, dan kesesuaian dengan alokasi waktu) 4. Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran) 5. Kejelasan kegiatan pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi pada setiap tahap) 6. Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi pada setiap tahap) 7. Kesesuaian langkah pembelajaran dengan indikator 8. Penilaian sumber/media pembelajaran (sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik) Skor Total Rata-rata Kriteria: 3,50-4,00 = A 2,50 3,49 = B 1,50 2,49 = C < 1,50 = D Keterangan: A : Sangat Baik B : Cukup Baik C : Cukup D : Kurang Format penilaian perencanaan pembelajaran merupakan hal penting dalam pembelajaran. Penilaian perencanaan harus dibuat oleh penulis untuk merencanakan pembelajaran agar pembelajaran dapat terencana dan terarah sehingga pembelajarn dapat terlaksana dengan baik. Format penilain perencanaan juga bertujuan untuk penulis mendapatkan nilai, sehingga penulis akan mengetahui hasil perencanaan pembelajaran yang dilakukan pada saat pembelajaran.

10 45 Tabel 3.4 Format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Mengidentifikasi Butir-butir Penting dari Satu Buku Pengayaan (Nonfiksi) yang dibaca dengan Menggunakan Model Take and Give di Kelas XI SMK Nasional Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017 No. Aspek yang dinilai Nilai I. Perencanaan Pembelajaran Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa 1. Ejaan 2. Ketepatan Bahasa Kemampuan 1. Kesesuaian kompetensi inti dan kompetensi dasar 2. Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi pelajaran 3. Kesesuaian kompetesi dasar dengan indikator 4. Kesesuaian alokasi waktu dengan materi pelajaran 5. Kesesuaian penilaian belajar 6. Media/alat peraga yang digunakan 7. Buku sumber yang digunakan II. Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Belajar Mengajar 1. Kemampuan mengondisikan kelas 2. Kemampuan apersepsi 3. Kesesuaian bahasa 4. Kejelasan suara 5. Kemampuan menerangkan 6. Kemampuan memberikan contoh 7. Dorongan ke arah ativitas siswa dalam pemahaman materi 8. Penggunaan media atau alat pembelajaran 9. Pengelolaan kelas

11 46 Bahan Pengajaran 1. Penguasaan materi 2. Pemberian contoh media pembelajaran 3. Ketepatan waktu 4. Kemampuan menutup pelajaran Penampilan 1. Kemampuan berhubungan dengan siswa 2. Stabilitas emosi 3. Pemahaman terhadap siswa 4. Kerapihan berpakaian Pelaksanaan Pretest dan Postest 1. Konsekuensi terhadap waaktu 2. Keterbatasan peaksanaan tes Jumlah Rata-rata Kriteria Penilaian: Kriteria: 3,50-4,00 = A 2,50 3,49 = B 1,50 2,49 = C < 1,50 = D Keterangan: A : Sangat Baik B : Cukup Baik C : Cukup D : Kurang Format penilaian pelaksanaan pembelajaran merupakan hal penting dalam pembelajaran. Penilaian pelaksanaan dibuat oleh penulis untuk melaksanakan pembelajaran agar pembelajaran yang dilakukan oleh penulis dapat dilakukan dengan baik.

12 47 Format penilaian pelaksanaan juga bertujuan untuk peneliti mendapatkan nilai pada saat penulis melaksanakan pembelajaran, sehingga penulis akan mengetahui hasil pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada saat pembelajaran. b. Kisi-Kisi RPP Instrumen tes dalam penelitian ini adalah upaya untuk melihat kemampuan peserta didik dalam pembelajaran mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca dengan menggunakan model take and give. Tabel 3.5 Format Kisi-kisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mengidentifikasi Butir-butir Penting Dari Satu Buku Pengayaan (Nonfiksi) yang Dibaca Dengan Menggunakan Model Take and Give di Kelas XI SMK Nasional Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017 No Kompetensi Dasar Indikator Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen Tes Tes 1. Tuliskanlah Mengidentifikasi Membaca Tertulis identitas butir-butir penting buku buku dari satu buku nonfiksi. pengayaan pengayaan (nonfiksi) (nonfiksi) yang dibaca Menuliskan yang telah identitas Anda baca! buku 2. a.tuliskanla pengayaan h isi pokok (nonfiksi) informasi yang sub bab 1 dibaca. dari buku

13 Menuliskan isi pokok informasi dari buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca Menuliskan kelebihan dan kekurangan dari buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. pengayaan (nonfiksi) yang telah Anda baca dibaca! b.tuliskanla h isi pokok informasi sub bab 2 dari buku pengayaan (nonfiksi) yang telah Anda baca dibaca! c.tuliskanla h isi pokok informasi sub bab 3 dari buku pengayaan (nonfiksi) yang telah Anda baca dibaca! d.tuliskanla h isi pokok informasi sub bab 4 dari buku pengayaan

14 49 (nonfiksi) yang telah Anda baca dibaca! 3. Tuliskanlah kelebihan dan kekurangan dari buku pengayaan (nonfiksi) yang Anda baca! Pada instrumen tersebut peneliti bermaksud untuk menguji kemampuan siswa dalam mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan nonfiksi yang dibaca dengan model take and give. Rancangan penelitian yang telah dianalisis sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Untuk memudahkan peneliti dalam penghitungan selanjutnya, maka peneliti akan menghitung nilai dengan menggunakan proposional sebagai berikut. c. Tes Tes merupakan kegiatan inti untuk mengatahui hasil pembelajaran. Tes dilaksanakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam pemahaman yang dikuasainya. Pembelajaran mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan yang dibaca dengan menggunanakan model take and give, untuk mengetahui kefektifan model pembelajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Tes dilakukan oleh penulis untuk menilai peserta didik pada saat melakukan pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui hasil pretes dan postes peserta didik.

15 50 Tabel 3.6 Format Hasil Pretes dan Postes Pembelajaran Mengidentifikasi Buti-butir Penting Dari Satu Buku Pengayaan (Nonfiksi) yang Dibaca Dengan Menggunakan Model Take and Give di Kelas XI SMK Nasional Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017 No. Nama Skor Skor Pretes Postes Jumlah Skor Hasil pretes dan postes dipaparkan oleh penulis sehingga diketahui hasil nilai pada saat pretes dan postes pada pembelajaran mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Dengan hasil pretes dan postes penulis akan mengetahui selisih yang didapatkan peserta didik sebelum mendapatkan perlakuan menggunakan model take and give dan sesudah mendapatkan perlakuan menggunakan model take and give pada saat pembelajaran. Tabel 3.7 Pedoman Penilaian Pengetahuan Pembelajaran Mengidentifikasi Buti-butir Penting Dari Satu Buku Pengayaan (Nonfiksi) yang Dibaca Dengan Menggunakan Model Take and Give di Kelas XI SMK Nasional Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017 No. Soal Pertanyaan Skor Maksimal 1. Tuliskanlah identitas buku pengayaan (nonfiksi) yang 5 telah Anda baca! 2. a. Tuliskanlah isi pokok informasi sub bab 1 dari buku pengayaan (nonfiksi) yang telah Anda baca 1

16 51 dibaca! a. Tuliskanlah isi pokok informasi sub bab 2 dari 1 buku pengayaan (nonfiksi) yang telah Anda baca dibaca! b. Tuliskanlah isi pokok informasi sub bab 3 dari 1 buku pengayaan (nonfiksi) yang telah Anda baca dibaca! c. Tuliskanlah isi pokok informasi sub bab 4 dari 1 buku pengayaan (nonfiksi) yang telah Anda baca dibaca! 6. Tuliskanlah kelebihan dan kekurangan dari buku 5 pengayaan (nonfiksi) yang Anda baca! Jumlah skor 15 Penilaian pengetahuan dibuat oleh penulis untuk peserta didik sebagai tes yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Peserta didik akan mengerjakan setiap butir soal yang akan diolah oleh penulis dari data hasil nilai yang didapatkan peserta didik. Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Aspek yang Dinilai Kriteria Penilaian 1.Menuliskan identitas buku Skor 1: jika menuliskan hanya 1 bagian pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. pada identitas buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Skor 2: jika menuliskan hanya 2 bagian pada identitas buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Skor 3: jika menuliskan hanya 3 bagian pada identitas buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca.

17 52 2. Menuliskan isi pokok informasi dari buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. 3. Menuliskan kelebihan dan kekurangan dari buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Skor 4: jika menuliskan hanya 4 bagian pada identitas buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Skor 5: jika menuliskan semua bagian pada identitas buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Skor 1: jika menuliskan isi pokok informasi hanya 1 sub bab pada buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Skor 2: jika menuliskan isi pokok informasi hanya 2 sub bab pada buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Skor 3: jika menuliskan isi pokok informasi hanya 3 sub bab pada buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Skor 4: jika menuliskan isi pokok informasi hanya 4 sub bab pada buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Skor 5: jika menuliskan isi pokok informasi hanya 5 sub bab pada buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Skor 1: jika menuliskan 1 kelebihan pada buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Skor 2: jika menuliskan 2 kelebihan pada buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Skor 3: jika menuliskan 2 kelebihan dan 2 kekurangan pada buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Skor 4: jika menuliskan 3 kelebihan dan 3 kekurangan pada buku pengayaan

18 53 (nonfiksi) yang dibaca. Skor 5: jika menuliskan 4 kelebihan dan 4 kekurangan pada buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Pedoman Penilaian: Nilai = Skor Peroleh x SN (100) Skor Maksimal Pedoman penilaian pada penilaian pengetahuan dibuat oleh penulis untuk memudahkan penulis dalam mengolah nilai yang diperoleh peserta didik. Pedoman penilaian harus dibuat oleh penulis agar penilaian dapat dilakukan secara objektif sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah dibuat. E. Teknik Analisis Data Hasil penilaian pembelajaran dapat diperoleh melalui hasil analisis dari nilai pretes dan postes. Perolehan nilai didapatkan melalui beberapa tahapan yaitu tahap awal (pretes) dan tahap akhir (postes). 1. Penilaian Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Mengolah penilaian perangkat pembelajaran, guru harus mampu menetapkan indikator dan materi pembelajaran yang akan dilakukan kepadapeserta didik pada pelaksanaan pembelajaran. Berikut format perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Tabel 3.9 Format Penilaian Perencanaan Pembelajaran Mengidentifikasi Butir-butir Penting dari Satu Buku Pengayaan (Nonfiksi) yang Dibaca Dengan Menggunakan Model Take and Give Di Kelas XI SMK Nasional Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017 No. Indikator Aspek yang Diamati Skor 1. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak

19 54 menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar) 2. Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik) 3. Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika, dan kesesuaian dengan alokasi waktu) 4. Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran) 5. Kejelasan kegiatan pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi pada setiap tahap) 6. Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi pada setiap tahap) 7. Kesesuaian langkah pembelajaran dengan indikator 8. Penilaian sumber/media pembelajaran (sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik) Skor Total Rata-rata Format analisis penilaian perencanaan pembelajaran merupakan hal penting dalam pembelajaran. Format analisis penilaian perencanaan bertujuan untuk mengolah hasil data yang telah diperoleh penulis pada saat perencanaan. Tabel 3.10 Format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Mengidentifikasi Butir-butir Penting dari Satu Buku Pengayaan (Nonfiksi) yang Dibaca Dengan Menggunakan Model Take and Give Di Kelas XI SMK Nasional Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017 No. Aspek yang dinilai Nilai I. Perencanaan Pembelajaran Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa 1. Ejaan

20 55 2. Ketepatan Bahasa Kemampuan 1. Kesesuaian kompetensi inti dan kompetensi dasar 2. Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi pelajaran 3. Kesesuaian kompetesi dasar dengan indikator 4. Kesesuaian alokasi waktu dengan materi pelajaran 5. Kesesuaian penilaian belajar 6. Media/alat peraga yang digunakan 7. Buku sumber yang digunakan II. Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Belajar Mengajar 1. Kemampuan mengondisikan kelas 2. Kemampuan apersepsi 3. Kesesuaian bahasa 4. Kejelasan suara 5. Kemampuan menerangkan 6. Kemampuan memberikan contoh 7. Dorongan ke arah ativitas siswa dalam pemahaman materi 8. Penggunaan media atau alat pembelajaran 9. Pengelolaan kelas Bahan Pengajaran 1. Penguasaan materi 2. Pemberian contoh media pembelajaran 3. Ketepatan waktu 4. Kemampuan menutup pelajaran Penampilan 1. Kemampuan berhubungan dengan siswa 2. Stabilitas emosi 3. Pemahaman terhadap siswa 4. Kerapihan berpakaian

21 56 Pelaksanaan Pretes dan Postes 1. Konsekuensi terhadap waaktu 2. Keterbatasan peaksanaan tes Jumlah Rata-rata Format analisis penilaian pelaksanaan pembelajaran merupakan hal penting dalam pembelajaran. Format analisis penilaian pelaksanaan pembelajaran bertujuan untuk mengolah hasil data yang telah diperoleh penulis pada saat melaksanakan pemebelajaran. Kriteria Penilaian: Kategori Penilaian: >80,00 = Sangat Baik (A) 60,00-79,99 = Baik (B) 40,00-59,99 = Cukup (C) 20,00-39,99 = Kurang (D) Kriteria penilaian tahap pelaksanaan pembelajaran dibuat untuk memudahkan penulis dalam menganalisis data pelaksanaan yang didapatkan penulis selama proses pelaksanaan. Dengan kriteria penilaian pelaksanaan pembelajaran, penulis akan mengetahui nilai penulis pada saat melaksanakan pembelajaran. 2. Penilaian Pretes dan Postes Penilaian pretes dan postes merupakan data yang akan dianalisis untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. Mengolah hasil pembelajaran yang diperoleh dari kegiatan pretes dan postes dilakukan penulis dengan cara mengurutkan nilai yang dihasilkan. Setelah mengurutkan nilai hasil belajar peserta didik, penulis memperoleh nilai rata-rata dan jumlah skor seluruh peserta didik pada kegiatan pretes dan postes.

22 57 Tabel 3.11 Langkah 1: Membuat Tabel Persiapan No Nama Pre (X) Pos (Y) D (Y-X) d 2 Penulis mengurutkan hasil dari pretes dan postes setiap peserta didik agar memudahkan penulis dalam melihat peningkatan kemampuan belajar peserta didik. Setelah mngurutkan nilai hasil belajar, kemudian menghitung rata-rata pretes dan postes dengan rumus berikut. Mencari mean selisih dari pretes dan postes Mean Pretes Mean Postes Mean Selisih Keterangan: M = Nilai rata-rata pretes M = Nilai rata-rata postes = Jumlah skor peroleh seluruh siswa (pretes) = Jumlah skor peroleh seluruh siswa (postes) N = Jumlah siswa Mencari jumlah kuadrat deviasi 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis merupakan pengambilan keputusan dari analisis data. Setelah mengetahui hasil pretes dan postes yang telah dianalisis berdasarkan statistik, selanjutnya data dihitung menggunakan rumus.

23 58 Mencari koefisien Keterangan : Md : Mean dari percobaan pretest dan postest d : Gain (pretest postest) Xd : Deviasi masing-masing subjek Xd 2 : Jumlah kuadrat deviasi N : Subjek dan Sempel d.b : Ditentukan dengan N-1 Melihat nilai pada tabel dengan taraf signifikansi 5% pada tingkat kepercayaan 95% d.b = N-1 ( ) Kepercayaan 95% d.b = N-1 ( ) Menguji signifikan koefisien Jika >, hipotesis diterima hasil Jika <, hipotesis ditolak Hasil penelitian pretest (X) dan postest (Y) untuk pembelajaran mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca dengan menggunakan model take and give pada peserta didik kelas XI SMK Nasional Bandung dengan menggunakan tes. Pada kegiatan akhir, peneliti mengadakan tes akhir (postes). Pelaksanaan tes ini tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah pelaksanaan pretes. Postes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah diberikan materi pembelajaran mengidentifikasi

24 59 butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca dengan menggunakan model take and give. F. Prosedur Penelitian Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan, prosedur penelitian tersebut dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu: 1. Tahap Persiapan a. Studi pustaka: Mempelajari beberapa pustaka sehingga muncul gagasan tentang tema yang akan diangkat sebagai judul skripsi beserta langkahlangkah yang harus diambil dalam pembuatan skripsi tersebut. Selain studi pustaka peneliti pun melakukan analisis silabus Kurikulum 2013 (kurtilas) untuk mengangkat masalah yang ingin diajukan sebagai judul penelitian. b. Pembuatan proposal. c. Seminar. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Penentuan kelas secara sampling atau sampel berdasarkan kriteria, menentukan kelas XI sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model take and give dengan mencari butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca. b. Memberikan tes sebelum diberikan perlakuan (pretes) untuk mengukur kemampuan peserta didik. c. Melaksanakan proses belajar (diskusi) di dalam kelas dengan menggunakan medel pembelajaran. d. Memberikan tes akhir (postes). 3. Tahap Pelaporan Penelitian a. Data hasil pembelajaran diberikan perlakuan (pretes). b. Data hasil pembelajaran peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model take and give. c. Data hasil postes peserta didik pendidik dapat mengetahui hasil akhir peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

25 60

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkain kegiatan pelaksanaan penulisan. Pada penulisan skripsi terdapat pendekatan yang dapat diplih dan digunakan penulis, yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment). Syamsuddin dan Vismaia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment), dengan tujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment). Syamsuddin dan Vismaia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah salah satu cara yang digunakan dalam suatu penelitian atau bisa juga dikatakan bahwa metode penelitian ini sebagai usaha untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment). Eksperimen semu diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Pengumpulan data dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dan peserta didik dalam pembelajaran mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau strategi yang digunakan oleh penulis dalam memperoleh data melalui populasi dan sampel yang telah ditetapkan, dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Syamsuddin dan Vismaia (2011, hlm. 14) mengatakan, Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Syamsuddin dan Damaianti (2011, hlm. 14) mengatakan bahwa metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar (2011, hlm. 319), metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2016, hlm. 2), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

O1 X O2 BAB III METODE PENELITIAN

O1 X O2 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode eksperimen semu (Quasi eksperiment) dengan tes awal - tes akhir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai dengan yang dikehendaki. Sebelum melaksanakan sebuah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dan siswa dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi dengan menggunakan model thinktalk-write

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mengonstruksi resensi cerpen dengan menggunakan model inkuiri pada siswa kelas XI SMA 4 Pasundan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dan siswa dalam pembelajaran menganalisis teks biografi dengan menggunakan model Cooperative Integrated,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mendemonstrasikan teks fabel dengan menggunakan model pembelajaran role playing pada siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi yang digunakan untuk melakukan penelitian. Metode penelitian juga merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan strategi yang digunakan untuk melakukan penelitian. Metode penelitian juga merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menceritakan kembali isi teks biografi dengan menggunakan model skemata-kritis di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang harus dipersiapkan sebelum kita melakukan penelitian. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mempermudah dalam mencapai suatu tujuan. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Musfiqon (2012, hlm. 1), penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang memiliki kontribusi dan kepentingan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Metode penelitian merupakan hal yang harus diperhatikan dan ditetapkan dengan tepat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai dengan yang dikehendaki. Sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mengembangkan isu dan argumen dalam berdebat di kelas X SMK ICB Cinta Wisata Bandung. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian. Setiap peneliti memilih suatu metode yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian harus menggunakan suatu metode penelitian.metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Dengan adanya metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebelum melaksanakan sebuah penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode atau cara-cara yang akan digunakannya. Menurut Sugiyono (2016: 2), metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti hendaknya menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitiannya, agar peneliti dapat mengatasi masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2013, hlm. 2) menyatakan bahwa, metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian untuk dijadikan suatu cara peneliti dalam mengolah data. Metode penelitian merupakan strategi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2013:2) mengatakan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2013:2) mengatakan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian. Setiap peneliti memilih suatu metode yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian. Setiap peneliti dalam penelitiannya memilih suatu metode yang sesuai dengan tujuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara kerja untuk meneliti dan memahami objek dengan prosedur yang masuk akal dan bersifat logis serta terdapat perolehan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dan siswa dalam pembelajaran mengontruksi teks negosiasi dengan menggunakan model induktif kata bergambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian eksperimen tipe Quasi Experimental Design. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan data-data yang valid. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan tipe perbandingan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Arikunto (2010:, hlm. 03) mengatakan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penilaiannya. Tujuan dari metode penelitian adalah untuk mendapatkan data, fakta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2012, hlm. 32) mengatakan, Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara kerja untuk meneliti dan memahami objek dengan prosedur yang masuk akal dan bersifat logis serta terdapat perolehan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara kerja untuk meneliti dan memahami objek dan prosedur yang masuk akal dan bersifat logis serta terdapat perolehan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu penelitain dengan tujuan mencari kebenaran atas gejala-gejala yang menjadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai dengan yang dikehendaki. Sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu penelitian dengan tujuan mencari kebenaran atas gejala-gelaja yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu proses atau cara untuk mendapatkan suatu data yang akan diteliti oleh penulis. Metode penelitian merupakan salah satu

Lebih terperinci

B. Desain Penelitian

B. Desain Penelitian 35 Berdasarkan penjelasan di atas, penulis telah menentukkan metode penelitian yang akan digunakan yaitu metode eksprimen dengan jenis kuasi eksperimen/eksperimen semu yang bersifat deskriptif analitik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Syamsuddin dan Damaianti (2011, hlm. 14) mengatakan, metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah peneliti yang dilaksanakan secara terencana dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan dan mencapai suatu tujuan. Metode penelitian ini merupakan cara pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lapangan. Arikunto (2013:203), mengatakan bahwa metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lapangan. Arikunto (2013:203), mengatakan bahwa metode penelitian 49 BAB III MEODE PENELIIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang harus dipersiapkan sebelum terjun langsung ke lapangan. Arikunto (2013:203), mengatakan bahwa metode penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53). 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Secara umum Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud BAB III ETODE PENELITIAN 3.1 etode Penelitian etode penelitian yang digunakan penulis adalah metode eksperimen semu (Quasi Eksperimen). etode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting karena berhasil tidaknya, demikian juga tinggi rendahnya kualitas hasil penelitiannya sangat ditentukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara singkat metode merupakan cara kerja. Apabila dihubungkan dengan konteks penelitian, maka metode ini berarti cara kerja yang dilakukan saat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian. Setiap peneliti dalam penelitiannya memilih suatu metode yang sesuai dengan tujuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data sebagai bahan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen melihat ke depan dan bersifat prediktif kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan sebagai alat untuk melakukan penelitian. Selain itu, syarat untuk melakukan penelitian tak luput dari metode yang akan dipakai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment), dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian yanag dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono (2013:3) menyatakan, bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan media buku WWP (Widya Wiyata Pertama) terhadap kemampuan anak dalam menyimak di Labschool UPI Bandung.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design, 21 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design, yaitu sekelompok subjek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu, pengukuran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Misalnya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan metode serta alat tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Danim (Syamsuddin dan Damaianti, 2006: 157) berpendapat bahwa penelitian dengan pendekatan eksperimen dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan eksperimen semu (quasi experiment design). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan metode yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan metode yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penggunaan metode yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian yang dilakukan. Dalam penelitiaan ini penulis menggunakan metode kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian. Setiap peneliti memilih suatu metode yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen kuasi atau eksprimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen kuasi atau eksprimen 101 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen kuasi atau eksprimen semu, dengan model desain randomized pretest-posttest control group design. Penelitian ini berisikan metode,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian membicarakan mengenai tata cara pelaksanaan penelitian yang mencakup prosedur dan teknik penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dimana metode penelitian eksperimen semu diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian. Setiap peneliti memilih satu metode yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sugiono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapat fakta dan simpulan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive 2222 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan subyek dengan suatu pertimbangan, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Sugiyono, 2011, hlm. 6).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui penerapan suatu pendekatan pembelajaran, maka dalam pelaksanaannya penelitian harus dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dari hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Setiap penelitian harus memiliki metode penelitian yang sesuai dengan jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas X jurusan Agribinis Ternak Unggas di SMK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas X jurusan Agribinis Ternak Unggas di SMK BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rencana Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Cilaku kabupaten Cianjur. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan siswa sebagai subjek penelitian dalam setting

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan siswa sebagai subjek penelitian dalam setting BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini melibatkan siswa sebagai subjek penelitian dalam setting persekolahan. Setiap siswa sudah dikelompokan ke dalam kelas-kelas, sehingga keacakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci