AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TAK BERWUJUD (Plant Assets and Intangible Assets)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TAK BERWUJUD (Plant Assets and Intangible Assets)"

Transkripsi

1 AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TAK BERWUJUD (Plant Assets and Intangible Assets) Sifat Aktiva Tetap dan Tak Berwujud (Nature of Plant Assets and Intangible Assets) Tangible Assets yang berumur panjang, sifatnya permanen, digunakan dalam operasi normal perusahaan dan dibeli bukan untuk dijual lagi dalam operasi normal perusahaan diklasifikasikan sebagai Aktiva Tetap (Fixed Assets or property, plant and equipment) Contoh: Land, Building, Equipment Sedangkan Long term assets dan tidak mempunyai karakteristik fisik dan yang dibeli bukan untuk dijual kembali serta dipakai dalam operasi normal perusahaan, diklasifikasikan sebagai Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets) Contoh: Goodwill, Paten, Copyrights Akuisisi/Perolehan Aktiva Tetap (Costs of Acquiring Plant Assets) Cost of acquiring plant assets mencakup pengeluaran yang diperlukan agar asset sampai di tempat dan siap untuk dipakai, mencakup sales tax, transportation charge, insurance while in transit, installation costs, dan pengeluaran lainnya yang berkaitan. Biaya-biaya ini di catat dengan mendebet perkiraan Plant Asset yang terkait. Contoh biaya-biaya yang dikeluarkan untuk perolehan Plant Assets Harga Beli Pajak Penjualan Biaya perijinan dari badan pemerintahan Komisi Balik nama L A N D Tunggakan pajak real estate Pembongkaran bangunan yang tidak diperlukan Pengrataan Pengasapalan jalan umum yang membatasi tanah Biaya survai B U I L D I N G Biaya Arsitek Pajak Penjualan Biaya Insinyur Reparasi (khusus pembelian bangunan bekas) Biaya asuransi selama kontruksi Restorasi (khusus pembelian bangunan bekas) Ijin dari badan pemerintahan Modifikasi sebelum digunakan Jalan setapak ke dan sekitar bangunan Bunga atas uang yang dipinjam untuk membiayai konstruksi Pepohonan dan rerumputan Pagar LAND IMPROVEMENTS Penerangan Halaman Pengaspalan area parkir MACHINE DAN EQUIPMENT Pajak Penjualan Asuransi Pengangkutan Pengangkutan Perakitan Pemasangan Modifikasi Reparasi pembelian (peralatan bekas) Pengujian sebelum digunakan Penyesuaian pembelian (peralatan bekas) Ijin dari badan pemerintahan

2 Sifat Penyusutan (Nature of Depreciation) Depreciation yaitu penurunan manfaat secara periodik atau pengalokasian Cost of Asset secara sistematik selama masa manfaat dari asset bersangkutan Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan kemampuan Plant Assets untuk menyediakan manfaat bisa diidentifikasikan sebagai penyusutan fisik atau penyusutan fungsional. Penyusutan fisik (physical depreciation) terjadi yang dikarenakan adanya kerusakan dan keausan ketika digunakan dan juga dapat disebabkan karena cuaca. Penyusutan fungsional (functional depreciation) terjadi jika Plants Assets yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang diharapkan. Akuntansi untuk penyusutan (Accounting for Depreciation) Ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusutan: 1. Harga perolehan (cost) Cost suatu asset meliputi seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan perolehan dan penyiapannya untuk dapat digunakan. 2. Nilai residual atau nilai sisa (residual value / salvage value) Jumlah yang diperkirakan dapat direalisasikan pada saat asset tersebut tidak digunakan lagi 3. Masa atau umur manfaat aktiva tetap (expected useful life) Plant Assets memiliki masa manfaat terbatas. Keterbatasan tersebut karena berbagai faktor seperti keausan, kecacatan, kemerosotan nilai, kerusakan (kecuali tanah) Penggunaan Metode Penyusutan (Use of Depreciation Method) Ada 4 metode Depreciation Plant Asset yang dikenal secara umum yaitu: 1. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method) 2. Metode Unit Produksi (Units-of-Production Method) 3. Metode saldo menurun (Declining Balance Method) 4. Metode jumlah angka tahun (Sum-of-the-Years-Digits Method) Straight-Line Method Dalam metode ini, nilai depreciation dibebankan secara merata selama estimasi umur assets. Rumus: Cost - Estimated Residual Value Estimated Life Contoh (1): Cost of Machine (rupiah) Estimated Residual Value (nilai residu) 0 Estimated Life (tahun) 5 First used on 01 Jan 95 Maka besarnya depreciation per tahun: = per tahun 5 thn

3 Jika dibuat tabel depreciation, akan nampak seperti dibawah ini: Year Depr. Expense Accumulated Depr. Book Value Penjelasan: Accumulated Depreciation merupakan kumulatif dari Depreciation expense. Accumulated Depreciation = Accumulated Depreciation + Depreciation Expense Book Value = Cost - Accumulated Depreciation atau Book Value = Book Value Depreciation Expense Pengecekan: Book Value pada akhir estimated life harus sama dengan Estimated Residual Value. Jika berbeda, berarti telah terjadi kesalahan. Journal Depreciation (tahun 1) Des 31 Depreciation Expense - Machine Accumulated Depreciation - Machine Nb: Untuk tahun ke 2 s/d ke 5 juga dibuat journal yang sama, nilainya diambil dari tabel depreciation kolom Depreciation Expense. Contoh (2) Cost of Machine (rupiah) Estimated Residual Value (nilai residu) 0 Estimated Life (tahun) 5 First used on 16 Sept 95 Maka besarnya Depreciation per tahun: = per tahun 5 thn Depreciation Expense untuk tahun pertama (16 september s/d 31 desember 1995 = 3 bulan): 4.000* (3/12) = (Lihat penjelasan no 2 penyusutan diakui pada bulan terdekat) Depreciation Expense untuk tahun terakhir (1 januari 2000 s/d 31 september 2000 adalah 9 bulan): * (9/12) = (Lihat penjelasan no 4 penyusutan diakui pada bulan terdekat ) Jika dibuat tabel Depreciation, akan nampak seperti dibawah ini:

4 Journal untuk Depreciation di tahun pertama (3 bulan) tahun1995: Des 31 Depreciation Expense Machine Accumulated Depreciaiton - Machine Nb: Untuk tahun ke 2 s/d ke 6 juga dibuat jurnal yang sama, nilainya diambil dari tabel Depreciation kolom Depreciation Expense. Penjelasan: Prinsip akuntansi yang dipakai untuk tanggal pemakaian dan pelepasan Plant Asset adalah penyusutan diakui pada bulan terdekat artinya: 1. Jika asset yang diperoleh pada atau sebelum tanggal 15 maka bulan yang bersangkutan dianggap telah memiliki sepanjang bulan bersangkutan. 2. Jika asset yang diperoleh setelah tanggal 15, dianggap belum memiliki pada bulan yang bersangkutan. 3. Sebaliknya jika asset yang dijual pada atau sebelum tanggal 15 maka bulan yang bersangkutan dianggap tidak memiliki bulan yang bersangkutan, 4. Jika asset yang dijual setelah tanggal 15, maka dianggap memiliki bulan yang bersangkutan. Units-of-Production Method Menghasilkan Depreciation Expense yang berbeda-beda menurut jumlah penggunaan Asset. Rumus: Cost Estimated Residual Value Estimated hours Contoh: Cost of Machine (rupiah) Estimated Residual Value (nilai residu) 0 Estimated hours - Machine (jam) Maka besarnya Depreciation per unit satu jam Machine: Besarnya Depreciation = = Rp 2 (depreciation per jam Machine) jam Misalkan di tahun pertama telah digunakan sebanyak jam maka besarnya Depreciation adalah: Des 31 Depreciation Expense Machine Accumulated Depreciation Machine Besarnya Depreciation di tahun pertama = jam * Rp 2 = Declining Balance Method Menghasilkan Depreciation Expense secara periodik yang semakin menurun sepanjang umur estimasi Asset. Dalam metode ini residual value tidak diperhitungkan. Persentase yang digunakan adalah perkalian atas tingkat garis lurus yang dikalkulasikan untuk berbagai masa manfaat sebagai berikut:

5 Estimasi Masa Manfaat Dalam Tahun Tarif Garis Lurus 1,5 kali Tarif Garis Lurus 4 25% 37.5% 50% 5 20% 30% 40% 10 10% 15% 20% 20 5% 7.5% 10% Penjelasan perhitungan untuk estimated life selama 4 tahun. Tarif garis lurusnya = (1/4) * 100% = 25% Jika memakai 1,5 kali tarif garis lurus maka = 25% * 1,5 = 37.5% Jika memakai 2 kali tarif garis lurus maka = 25% * 2 = 50% 2 Kali Tarif Garis Lurus Prinsip akuntansi untuk Declining Balance Method yang dipakai adalah Double Declining Balance, berarti memakai 2 kali tarif garis lurus. Contoh (1): Cost of Machine (rupiah) Estimated Residual Value (nilai residu) 0 Estimated Life (tahun) 5 First used on 01 Jan 95 Sebelum membuat tabel Depreciation, tentukan dulu tarifnya dengan cara: 2 * Tarif Garis lurus = 2 * ((1/5) * 100%) = 2 * 20% = 40% Tabel Depreciation ( * 40%) = ( * 40%) = (7.200 * 40%) = (4.320 * 40%) = (2.592 * 40%) = Penjelasan: Estimated Residual Value tidak dipakai dalam perhitungan tarif depreciation, dan dalam perhitungan penyusutan periodik. Selain itu, asset tidak boleh disusutkan di bawah estimated Residual Value. Karena Book Value pada akhir tahun estimated life harus sama dengan estimated residual value, maka depreciation tahun ke 5 adalah: Jadi Tabel Depreciation seutuhnya adalah: ( * 40%) = ( * 40%) = (7.200 * 40%) = (4.320 * 40%) = Journal Depreciation Des 31 Depreciation Expense - Machine Accumulated Depreciation - Machine 8.000

6 Depreciation Expense di tahun pertama Nb: untuk Depreciation di tahun ke 2 s/d tahun ke 5 journal-nya sama, dan nilainya diambil dari tabel depreciation kolom depreciation expense. Contoh (2): Cost Machine (rupiah) Estimated Residual Value (nilai residu) 0 Estimated Life (tahun) 5 First used on 01 Jul 95 Sebelum membuat tabel depreciation, tentukan dulu tarifnya dengan cara: 2 * Tarif Garis lurus = 2 * ((1/5) * 100%) = 2 * 20% = 40% ,00 1 ( * 40%) *(6/12) = 4.000, , ,00 2 ( * 40%) = 6.400, , ,00 3 (9.600 * 40%) = 3.840, , ,00 4 (5.760 * 40%) = 2.304, , ,00 5 (3.456 * 40%) = 1.382, , ,60 6 (2.073,6 * 40%) * (6/12) = 829, , ,16 Penjelasan: Penyusutan di tahun 1 adalah untuk periode 6 bulan (1 jul - 31 Des 95) Sedangkan penyusutan di tahun terakhir juga untuk periode 6 bulan (1 jan - 30 jun 00) Karena book value pada akhir tahun estimated life harus sama dengan estimated residual value, maka penyusutan tahun ke , Jadi Tabel Depreciation seutuhnya adalah: ,0 1 ( * 40%) *(6/12) = 4.000, , ,0 2 ( * 40%) = 6.400, , ,0 3 (9.600 * 40%) = 3.840, , ,0 4 (5.760 * 40%) = 2.304, , ,0 5 (3.456 * 40%) = 1.382, , , , ,0 0 Journal Depreciation Des 31 Depreciation Expense - Machine Accumulated Depreciation - Machine Depreciation Expense ditahun pertama Nb: untuk Depreciation di tahun ke 2 s/d tahun ke 6 jurnalnya sama, dan nilainya diambil dari tabel Depreciation kolom Depreciation Expense. Sum-of-the-Years-Digits Method Menghasilkan Depreciation Expense periodik yang stabil menurun selama estimated life of asset itu. Pecahan yang semakin kecil berturut-turut diterapkan setiap tahun pada cost awal asset itu dikurangi estimated residual value.

7 Dalam metode ini, harus dihitung dulu jumlah penyebutnya dengan rumus: S = Penyebut N = Estimated Life Contoh (1): (N + 1) S= N * Cost - Machine (rupiah) Estimated Residual Value (nilai residu) Estimated Life (tahun) 5 First Used on 01 Jan 95 Sebelum menghitung Depreciation Expense, hitung terlebih dulu penyebutnya: S = 5 * ((5 + 1) / 2) S = 15 atau dengan cara lain yaitu: S = S = 15 Tabel Depreciation Pengecekan: Book Value akhir tahun harus sama dengan Estimated life. Perhitungan Depreciation Expense tiap tahunnya: Tahun 1: ( ) * (5/15) = Tahun 2: ( ) * (4/15) = Tahun 3: ( ) * (3/15) = Tahun 4: ( ) * (2/15) = Tahun 5: ( ) * (1/15) = Journal untuk Depreciation Des 31 Depreciation Expense Machine Accumulated Depreciation - Machine Depreciation Expense ditahun pertama Nb: untuk depreciation di tahun ke 2 s/d tahun ke 5 jurnalnya sama, dan nilainya diambil dari tabel depreciation kolom depreciation expense Contoh (2): Cost of Machine (rupiah) Estimated Residual Value (nilai residu) Estimated Life (tahun) 5

8 First used on 01 Okt 95 Sebelum menghitung Depreciation Expense, hitung terlebih dulu penyebutnya: S = 5 * ((5 + 1) / 2) S = 15 atau dengan cara lain yaitu: S = S = 15 Tabel Depreciation Perhitungan Depreciation Expense per tahun Year Description Sub Total Total 1 ( ) * (5/15) * (3/12) = ( ) * (5/15) * (9/12) = ( ) * (4/15) * (3/12) ( ) * (4/15) * (9/12) = ( ) * (3/15) * (3/12) ( ) * (3/15) * (3/12) = ( ) * (2/15) * (9/12) ( ) * (2/15) * (3/12) = ( ) * (1/15) * (9/12) ( ) * (1/15) * (3/12) = 750 Journal untuk Depreciation Des 31 Depreciation Expense - Machine Accumulated Depreciation - Machine Depreciation Expense ditahun pertama Journal Depreciation untuk tahun ke 2 s/d tahun ke 6 sama journal-nya dan nilainya diambil dari tabel depreciation kolom depreciation expense. Revisi Estimasi Penyusutan (Revision of Periodic Depreciation) Bila terjadi kesalahan dalam melakukan estimasi adalah hal yang wajar dan cenderung berulang. Jika terjadi kesalahan seperti ini maka estimasi harus di revisi untuk menentukan jumlah sisa cost of asset yang belum disusutkan untuk dibebankan sebagai expense dalam periode yang akan datang. Contoh: Cost of plant assets Estimated Life 10 tahun Estimated Residual Value Depreciation Methods Garis Lurus Telah disusutkan selama 5 tahun

9 First used on awal tahun Jika selama tahun ke 6 diperkirakan bahwa sisa umur asset adalah 10 tahun (bukan 5 tahun) dan residual value sebesar 5.000,- (bukan ), maka depreciation expense untuk setiap tahun sepanjang 10 tahun berikutnya adalah: Sebelum revisi = per tahun 10 tahun Tabel Depreciation dari tahun 1 s/d ke 5 (sebelum direvisi) Setelah revisi : = tahun Penjelasan : merupakan book value nilai buku akhir tahun ke merupakan residual value yang diperkirakan dari hasil revisi 10 tahun merupakan umur yang diperkirakan dari hasil revisi Tabel Depreciation dari tahun ke 6 s/d 15 (setelah direvisi) Penyusutan Aktiva Tetap yang Harga Perolehan per unitnya rendah (Depreciation of Plant Assets of Low Unit Cost) Prinsipnya: 1. Tidak perlu dibuatkan dibuatkan Subsidiary Ledgers 2. Tidak diperlukan depreciation method 3. Metode yang dipakai adalah menghitung inventory yang ada, kemudian menaksir nilai wajarnya berdasarkan harga belinya, dan selanjutnya mendebit perkiraan expense dan mengkredit perkiraan plant asset.

10 Pengeluaran Modal dan Pendapatan (Capital and Revenue Expenditures) Jika pengeluaran diharapkan dapat memberi sumbangan terhadap upaya mendatangkan pendapatan lebih dari satu tahun fiskal, maka pengeluaran tersebut disebut pengeluaran modal (Capital Expenditures) dan pengeluaran semacan itu dapat dicatat dengan mendebit perkiraan asset atau perkiraan accumulated depreciation yang berhubungan.. Jika manfaat mendatang yang diharapkan dari pengeluaran itu sangat tidak pasti, maka pengeluaran tersebut disebut pengeluaran pendapatan (Revenue Expenditures) dan pengeluaran tersebut dicatat sebagai Expense. Capital Expenditures Contoh Capital Expenditure untuk plant asset setelah diakuisisi dapat berupa: 1. Penambahan (Additions) 2. Perbaikan (Betterments) 3. Reparasi besar-besaran (Extraordinary Repairs) Penambahan pada Aktiva Tetap (Additions to Plant Assets) Pengeluaran untuk penambahan plant asset yang ada akan di debit ke perkiraan plant asset. Cost of an addition akan disusutkan selama estimated life of plant asset. Perbaikan (Betterments) Pengeluaran yang meningkatkan efisiensi atau kapasitas operasi Plant Asset selama sisa umur manfaatnya disebut Betterments Pengeluaran biaya untuk perbaikan di catat dengan mendebet perkiraan plant asset yang berhubungan. Contoh: Perbaikan unit motor penggerak yang dihubungkan ke sebuah Machine di ganti dengan unit lain yang kapasitasnya lebih besar. Reparasi besar-besaran (Extraordinary Repair) Pengeluaran yang menambah umur manfaat asset di atas estimasi semula di namakan Extraordinary Repair Pengeluaran ini mendebit perkiraan accumulated depreciation yang berhubungan. Contoh: Sebuah Machine yang mempunyai cost sebesar Rp 50 juta memiliki umur manfaat 10 tahun dan tanpa nilai residu. Machine tersebut telah disusutkan selama 6 tahun dengan straight-line method (penyusutan tahunan sebesar Rp 5 juta). Pada awal tahun ke 7, extraordinary repair dilakukan dengan biaya sebesar Rp yang diperkirakan dapat meningkatkan umur manfaat Machine yang tersisa menjadi 7 tahun (bukan 4 tahun lagi). Reparasi sebesar Rp tersebut di catat dengan mendebit perkiraan accumulated depreciation.

11 Cost of Machine Dikurangi saldo accumulated depreciation Depreciation untuk 6 tahun (5 juta * 6) Debit untuk Extraordinary Repair ( ) Saldo Accumulated Depreciation Book Value of Machine setelah Extraordinary Repair Jadi Depreciation tahunan berikutnya yaitu : ( / 7 tahun ) Pelepasan Aktiva Tetap (Disposal of Plant Assets) Saat Plant Asset tidak bermanfaat lagi, dapat di lepas dengan cara: 1. Pembuangan Aktiva Tetap (Discarding Plant Assets) 2. Penjualan Aktiva Tetap (Selling of Plant Assets) 3. Pertukaran Aktiva Tetap (Exchange of Plant Assets) 1. Discarding Plant Assets Contoh (1): Cost Equipment Rp Estimated Life 10 tahun Estimated Residual Value (residu) Rp 0 Depreciation Method Straight-Line Telah disusutkan selama 10 tahun Equipment tersebut telah dipakai selama 10 tahun, dan sekarang equipment itu dibuang sebagai barang rongsokan. Depreciation Expense = ( ) / 10 tahun = 600 / tahun Tabel Depreciation (Straight-Line Method) Year Depr. Expense Acc. Depreciation Book Value Penjelasan: Cost Accumulated depreciation s/d akhir tahun ke Book value 0

12 Penjelasan: Equipment yang cost-nya sebesar dan telah disusutkan penuh sampai dengan 10 tahun, dengan residual value adalah 0, maka book value pada akhir tahun ke 10 adalah sebesar Rp 0 atau sama dengan residual value (Lihat Tabel Penyusutan) Jika suatu Equipment dengan Book Value sebesar Rp 0, kemudian di buang sebagai barang rongsokan, maka tidak terjadi Loss ataupun Gains. Dengan kata lain impas. Acc. Depreciation Equipment Equipment Journal untuk Discarding Plant Asset (tidak terjadi Loss) Contoh (2): Cost Equipment (rupiah) Rp Estimated Life 10 Tahun Estimated Residual Value (rupiah) Rp 0 Depreciation Method Garis lurus Telah disusutkan selama 7 tahun Pada akhir bulan maret tahun ke 8, Equipment tersebut dibuang sebagai barang rongsokan. Depreciation Expense = ( ) / 10 tahun = 600 / tahun Tabel Depreciation untuk sampai dengan akhir ke 7 Year Depr. Expense Acc. Depreciation Book Value Perhitungan Depreciation untuk 3 bulan: Depreciation per tahun sebesar Rp 600. Jadi untuk 3 bulan = 600 * (3/12) = 150 Depreciation Expense Equipment 150 Accumulated Depreciation Equipment 150 Journal untuk Depreciation selama 3 bulan Tabel Depreciation sampai dengan akhir bulan maret tahun ke 8 Year Depr. Expense Acc. Depreciation Book Value

13 Penjelasan: Cost Accumulated Depreciation s/d akhir bulan maret tahun ke Book Value Karena Equipment masih mempunyai Book Value sebesar Rp 1.650, kemudian Equipment tersebut dibuang sebagai barang rongsokan, maka terjadi Loss sebesar Book Value 31/3 Acc. Depreciation Equipment Loss on Disposal of Plant Asset Equipment Journal untuk Discarding Plant Asset (terjadi Loss sebesar book Value) 2. Selling of Plant Assets Sebuah Equipment yang dibeli seharga Rp ,- dan disusutkan dengan tarif tahunan 10%, telah dijual secara tunai pada tanggal 12 Oktober, yaitu pada tahun ke 8 Equipment itu dipakai. Perkiraan accumulated Depreciation per 31 desember tahun lalu (akhir tahun ke 7) mempunyai saldo sebesar Rp Jika dijual : Seharga Rp Seharga Rp Seharga Rp Penjelasan: Penyusutan dengan tarif tahunan berarti depreciation method yang dipakai adalah straightline method 10%, berarti Estimated Life selama 10 tahun (100/10), dan tanpa residual value. Depreciation Expense per tahun : * 10% = atau jika memakai Straight-Line Method = ( ) / 10 = Jadi Accumulated Depreciation s/d akhir tahun ke 7 sebesar Rp * 7 = Untuk tahun ke 8 di pakai s/d tgl 12 oktober atau sama dengan 9 bulan. (Lihat penjelasan Depreciation diakui pada bulan terdekat no 3) Okt 12 Depreciation Expense Equipment 750 Accumulated Depreciation Equipment 750 Depreciation untuk 9 bulan (1.000 * (9/12) = 750 Jadi tabel Depreciation s/d 12 oktober tahun ke 8 adalah: Year Depr. Expense Acc. Depreciation Book Value

14 Jika dijual seharga Rp Cost Accumulated Depreciation s/d 12 okt tahun ke Book Value Sold at book value Impas (no gain or loss) 0 Okt 12 Cash Accumulated Depreciation Equipment Equipment Sales Journal of Equipment - no gain or loss Jika dijual seharga Rp Cost Accumulated Depreciation s/d 12 okt tahun ke Book Value Sold Below Book Value Terjadi Loss sebesar Okt 12 Cash Accmulated Depreciation Equipment Loss on Disposal of Plant Asset Equipment Jika dijual seharga Rp Cost Accumulated Depreciation s/d 12 okt tahun ke Book Value Sold above book value Terjadi Gain sebesar 750 Okt 12 Cash Accumulated Depreciation Equipment Equipment Gain on Disposal of Plant Asset Pertukaran Aktiva Tetap (Exchange of Plant Assets) Contoh: Keuntungan yang tidak diakui (Nonrecognition of gain ) Equipment (lama) Cost of Asset (lama) Accumulated Depreciation per tanggal pertukaran Book Value per 19 juni, tanggal pertukaran 800 Equipment (lama) di nilai 1.100

15 Equipment (baru) yang sejenis Harga Equipment (baru) Jun 19 Accumulated Depreciation Equipment Equipment (Baru) Equipment (Lama) Cash Cost Accumulated Depreciation s/d tgl pertukaran Book Value 800 Dinilai sebesar Terjadi Gain sebesar 300 Nb: Gain sebesar Rp 300 tidak diakui, tapi mengurangi Cost of Plant Asset yang baru. Jadi Cost of Plant Asset yang baru sebesar : = Kerugian yang diakui (Recognition of loss) Equipment (lama) Cost Accumulated Depreciaiton per tanggal pertukaran Book Value per 7 september, tanggal pertukaran Equipment (lama) dinilai Equipment (baru) sejenis Cost Accumulated Depreciation Equipment Equipment (Baru) Loss on Disposal of Plant Asset 400 Equipment (Lama) Cash Cost Accumulated depreciation s/d 7 sept Book value Dinilai Loss 400 Deplesi (Depletion) Alokasi periodik harga perolehan biji besi atau barang tambang lainnya yang diambil dari bumi disebut DEPLETION Penambangan minyak atau gas bumi, penebangan kayu, dan penambangan batu bara, sulfur, timah atau perak merupakan contoh pengolahan yang mengakibatkan habisnya sumber daya ini. Sedangkan beban atas pemakaian sumber daya tersebut disebut Depletion Expense Contoh: Land yang mengandung sumber alam dibeli dengan harga Rp Harga dari Land itu sendiri setelah pengurasan sumber daya memiliki nilai estimasi sebesar Rp Cadangan sumber alam diestimasikan sebanyak ton. Tahun pertama telah dilakukan penambangan sebanyak ton.

16 Depletion Expense per ton : ( ) / = Rp 3 per ton Depletion Expense untuk tahun pertama : * 3 = Rp Land Mineral Deposit ( ) Cash Pembelian hak tambang Depletion Expense Accumulated depletion (Cadangan Mineral) Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets) Prinsip untuk Intangible Assets pada dasarnya sama dengan untuk Plant Asset. Sedangkan masalah utamanya adalah: 1. Penentuan Initial Cost 2. Pengakuan Periodic Cost Expiration yang disebut Amortization Amortization adalah penurunan kegunaan karena berlalunya waktu. Contoh Intangible Assets antara lain: 1. Paten 2. Hak Cipta (Copyrights) 3. Goodwill ad.1. ad.2. ad.3. Paten Yaitu hak khusus untuk memproduksi dan menjual suatu barang dengan satu spesifikasi tertentu atau lebih. Hak paten dikeluarkan oleh pemerintah bagi penemunya dan berlaku selama 17 tahun Hak Cipta (Copyrights) Yaitu hak istimewa untuk menerbitkan dan menjual buku, karya seni atau komposisi musik Hak ini dikeluarkan oleh pemerintah dan berlaku sampai dengan 50 tahun sampai pengarangnya wafat. Cost of Copyrights meliputi biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan karya tersebut ditambah biaya untuk memperoleh copyrights. Goodwill Pengertian goodwill yang dipakai dalam dunia usaha yaitu intangible asset yang terkait ke suatu perusahaan sebagai hasil dari faktor-faktor yang menguntungkan seperti lokasi yang stratefis, keunggulan produk, reputasi perusahaan, dan keahlian manajemen. Estimated useful life of goodwill tidak boleh lebih dari 40 tahun.

AKTIVA TETAP. Prinsip Akuntansi => Aktiva Tetap harus dicatat sesuai dengan Harga Perolehannya.

AKTIVA TETAP. Prinsip Akuntansi => Aktiva Tetap harus dicatat sesuai dengan Harga Perolehannya. 1. Pengertian Aktiva Tetap AKTIVA TETAP Aktiva tetap adalah aktiva berujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. (Haryono Jusup,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen, seperti peralatan, tanah, bangunan, gedung, dimana merupakan

Lebih terperinci

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud 2. Menerangkan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

BAB V AKTIVA TETAP PENDAHULUAN

BAB V AKTIVA TETAP PENDAHULUAN BAB V AKTIVA TETAP PENDAHULUAN Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam keadaan siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dijual dalam

Lebih terperinci

FIXED ASSETS. Click to edit Master subtitle style 4/25/12

FIXED ASSETS. Click to edit Master subtitle style 4/25/12 FIXED ASSETS Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau menyediakan barang dan jasa untuk di sewakan atau untuk keperluan administrasi dan di harapkan

Lebih terperinci

Investments In Noncurrent Operating Assets Utilization and Retirement

Investments In Noncurrent Operating Assets Utilization and Retirement Investments In Noncurrent Operating Assets Utilization and Retirement Depreciation Depreciation adalah pengalokasian cost of an assets secara sistematik dan rasional selama masa manfaat dari asset bersangkutan.

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Berwujud

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Berwujud AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: Akuntansi Pajak atas Aktiva Berwujud Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I DEPRESIASI ASET, PENURUNAN NILAI, REVALUASI ASET TETAP, PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

ASET TETAP DAN ASET TIDAK BERWUJUD

ASET TETAP DAN ASET TIDAK BERWUJUD Modul ke: ASET TETAP DAN ASET TIDAK BERWUJUD Fakultas FEB Elok Kurniawati, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset jangka panjang atau relatif

Lebih terperinci

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

Mentoring SPA FEB Pengantar Akuntansi 1. Official. UAS Semester Gasal 2015/2016

Mentoring SPA FEB Pengantar Akuntansi 1. Official. UAS Semester Gasal 2015/2016 Mentoring Pengantar Akuntansi 1 UAS Semester Gasal 2015/2016 @spafebui SPA FEB UI Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEB UI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di http://spa-feui.com Official

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih dari satu

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS) AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS) KUWAT RIYANTO, SE. M.M. 081319434370 http://kuwatriy.wordpress.com Kuwat_riyanto@yahoo.com PENGERTIAN AKTIVA TETAP

Lebih terperinci

SALWA VALENSIA FIXED ASSET. PT. Ansa Sehati S M K N E G E R I 23 J A K A R T A. XI Akuntansi I. Jalan Mawar Indah No.

SALWA VALENSIA FIXED ASSET. PT. Ansa Sehati S M K N E G E R I 23 J A K A R T A. XI Akuntansi I. Jalan Mawar Indah No. SALWA VALENSIA FIXED ASSET PT. Ansa Sehati Jalan Mawar Indah No. 21, Jakarta Pusat XI Akuntansi I S M K N E G E R I 23 J A K A R T A Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap PSAK No. 16 (revisi 2007) menjelaskan definisi aset tetap sebagai berikut: Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut: Kebijakan akuntansi meliputi pilihan-pilihan, dasar-dasar, konvensi peraturan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Aktiva Menurut Mardiasmo (2009:158) Aktiva merupakan (harta) kekayaan, baik yang berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan uang ataupun yang tidak berwujud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, dunia usaha telah mengalami perubahan dengan kecepatan yang luar biasa. Selain globalisasi dan perubahan teknologi, kita juga dapat menyaksikan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I DEFINISI ASET TETAP, AKUISISI ASET TETAP, PENILAIAN ASET TETAP, BIAYA SETELAH AKUISISI, DISPOSISI ASET TETAP Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Pengakuan, dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu:

BAB II KAJIAN TEORITIS. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Analisis Pengertian Analisis Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: Menurut Kamus Bahasa Indonesia : Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK No 16 (2011 : 16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) PENGERTIAN AKTIVA TETAP sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Pengertian Aktiva Tetap Beberapa pendapat ahli dan sumber lain memberikan pengertian mengenai aktiva tetap, antara lain : Dalam Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

Jalan. Samudra Galaxi 5 No.14,Kemang Jakarta Selatan. Kata Pengantar

Jalan. Samudra Galaxi 5 No.14,Kemang Jakarta Selatan. Kata Pengantar Jalan. Samudra Galaxi 5 No.14,Kemang Jakarta Selatan Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang memberikan saya kesempatan untuk membuat makalah Aktiva Tetap ( Fixed Asset

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap Aset tetap merupakan aset tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, serta merupakan komponen aset yang paling besar nilainya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori a. Pengertian Akuntansi Manfaat akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan sangat berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Asset Berbagai pendapat telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian asset dalam bukunya berbagai pengertian muncul dengan keanekaragamanya. Adapun salah satunya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah suatu aktiva yang berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari dan merupakan aktiva tahan lama yang secara berangsur-angsur

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual serta memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, dalam buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomer 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain paragraf 5 tahun

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut : Kebijakan akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip, dasardasar, konvensi peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur BAB II BAHAN RUJUKAN Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur sebagai landasan untuk melakukan pembahasan dalam permasalahan yang dijadikan topik tugas akhir ini. 2.1. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Aktiva Tetap A. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal,

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jakarta, November Dewika Handayani Safitri

Kata Pengantar. Jakarta, November Dewika Handayani Safitri Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan karunia, rahmat, taufik dan hidayah-nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah aktiva tetap ini. Makalah ini sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)

Lebih terperinci

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET)

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET) Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET) TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menentukan aset tetap dan akuntansinya 2. Menghitung depresiasi menggunakan metode berikut: metode garis

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya BAB III PEMBAHASAN A. AKTIVA TETAP 1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 9 AKTIVA TETAP BERWUJUD (2) DAN AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD

PERTEMUAN 9 AKTIVA TETAP BERWUJUD (2) DAN AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD PERTEMUAN 9 AKTIVA TETAP BERWUJUD (2) DAN AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD Metode Penghitungan Depresiasi (2) Metode Beban Berkurang (Reducing Charge Method) Dalam metode ini beban depresiasi tahun-tahun pertama

Lebih terperinci

BAB ASET TETAP. relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain

BAB ASET TETAP. relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain BAB ASET TETAP Pengertian dan karakteristik Aset Tetap Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : WINARTO, S.Pd.

Disusun Oleh : WINARTO, S.Pd. Disusun Oleh : WINARTO, S.Pd. PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 1 PENGASIH Jln Pengasih 11 Kulon Progo 55652 Telp. 773081, 774636, Fax. 774636 Tahun 2008 1 KATA

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement No.4 dalam Smith Skousen (1995:3), pengertian akuntansi adalah

Lebih terperinci

PENYUSUTAN (Depreciation)

PENYUSUTAN (Depreciation) PENYUSUTAN (Depreciation) A. PENYUSUTAN METODE ALOKASI BIAYA Menurut para Akuntan, penyusutan bukan merupakan masalah penilaian, namun merupakan alat untuk alokasi biaya. Penyusutan (depreciation), adalah

Lebih terperinci

SPA Mentoring PENGANTAR AKUNTANSI

SPA Mentoring PENGANTAR AKUNTANSI SPA Mentoring PENGANTAR AKUNTANSI 1 Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di Fb: SPA FEUI Twitter: 1. Bank Reconciliation Rekening Koran yang dikirim Bank BCA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Menurut Weygandt, Kieso, dan Kimmel (2009:4) Akuntansi adalah sebuah sistem yang mengidentifikasi, merekam, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk

Lebih terperinci

30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS

30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS INVESTASI & AKTIVA TETAP PERTEMUAN 4 INSTRUKTUR : HENDRO SASONGKO ARIEF TRI HARYANTO INVESTASI ( INVESTMENT ) DEFINISI Harta (aset) yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk menambah kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasional tersebut agar dapat berjalan secara maksimal

Lebih terperinci

Units of production method

Units of production method Units of production method Adalah metode perhitungan penyusutan harta tetap yang didasari pada perkiraan kemampuan produksi barang yang akan dihasilkan selama umur manfaat dari harta tetap yang bersangkutan.

Lebih terperinci

Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang (Accounting for Merchandising Enterprises)

Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang (Accounting for Merchandising Enterprises) Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang (Accounting for Merchandising Enterprises) Ciri perusahaan dagang (Characteristic of Merchandising Enterprises) 1. Aktivitasnya yaitu menghasilkan pendapatan yang melibatkan

Lebih terperinci

Account Payable 2,200,000. Sales 4,000,000 Cost Of Goods Sold 2,678,500 Merchandise Inventory 2,678,500. Account Payable 5,467,500

Account Payable 2,200,000. Sales 4,000,000 Cost Of Goods Sold 2,678,500 Merchandise Inventory 2,678,500. Account Payable 5,467,500 Perpetual Average Tanggal Jurnal Debet Kredit Pe 1-Jan 14-Mar Merchandise Inventory 2,200,000 200 @ Account Payable 2,200,000 15-May Account Receivable 4,000,000 Sales 4,000,000 Cost Of Goods Sold 2,678,500

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET TETAP PADA WIN S HOTEL

TINJAUAN ATAS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET TETAP PADA WIN S HOTEL TINJAUAN ATAS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET TETAP PADA WIN S HOTEL TUGAS AKHIR Oleh : AMANDA DANIELA NPM : 11900007 PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN BOGOR 2014 TINJAUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Evaluasi dan Kebijakan 2.1.1 Pengertian Evaluasi dan Kebijakan berikut : Pengertian evaluasi menurut Indra Darmawan (2006;223) adalah sebagai Penilaian atas suatu sistem yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya. Untuk menunjang tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan mempunyai aktiva tetap tertentu untuk memperlancar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Keuangan Eksistensi suatu perusahaan sangat tergantung pada transaksitransaksi yang dilakukannya. Perusahaan yang dapat melakukan transaksi dengan baik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan digunakan oleh perusahaan untuk membantu operasi perusahaan dalam. Menurut Kieso, Weygandt, Warfield (2010) mengemukakan :

BAB II LANDASAN TEORI. dan digunakan oleh perusahaan untuk membantu operasi perusahaan dalam. Menurut Kieso, Weygandt, Warfield (2010) mengemukakan : BAB II LANDASAN TEORI II.1 Kerangka Teori II.1.1 Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap dalam akuntansi yaitu semua aset berwujud yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk membantu operasi

Lebih terperinci

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) Dosen : Christian Ramos Kurniawan AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) INTERMEDIATE ACCOUNTING L/O/G/O Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Definisi Aktiva

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan BAB II TINJAUAN PENELITIAN A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva operasional yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan BAB II TINJAUAN PENELITIAN A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva operasional yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya

Lebih terperinci

Akuntansi untuk investasi dengan metode ekuitas ilustrasi

Akuntansi untuk investasi dengan metode ekuitas ilustrasi Akuntansi untuk investasi dengan metode ekuitas ilustrasi PT Investor mengakuisisi 40% saham biasa (ordinary share) PT Asosiasi pada tanggal 1 Januari 20x2. PT Investor dianggap memiliki pengaruh signifikan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V BINTARO JAYA, TANGERANG SELATAN 15222 TELEPON (021) 7361654-58;

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Akuntansi Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli akuntansi, sehingga memberikan pengetian yang berbeda sesuai pandangan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, dalam buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (ETAP) (2010:68) bahwa yang dimaksud dengan Aktiva Tetap adalah: Aktiva

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 16 adalah Standar Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap atau disebut juga dengan plant assets atau fixed assets merupakan sumber daya potensial perusahaan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III TOPIK PENELITIAN. aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan

BAB III TOPIK PENELITIAN. aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan BAB III TOPIK PENELITIAN A. Sistem Pengawasan Intern Aktiva Tetap Dalam BAB III ini penulis akan membahas sistem pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN

BAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN BAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN Segala sumber daya ekonomi suatu perusahaan yang berupa harta benda dan atau hak hak hukum yang dimiliki disebut dengan aktiva. Aktiva dibedakan menjadi 2 yaitu aktiva

Lebih terperinci

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 Dilarang memperbanyak mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com FB: SPA FEUI Twitter: @spafeui UJIAN AKHIR SEMESTER SEMESTER GASAL 2010/2011

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam kedaan siap dipakai atau dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang seseorang, akan

Lebih terperinci

Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian (The Matching Concept and the Adjusting Process)

Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian (The Matching Concept and the Adjusting Process) Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian (The Matching Concept and the Adjusting Process) Konsep Penandingan (The Matching Concept) Penentuan dalam periode mana revenue dan expense bisnis akan dilaporkan

Lebih terperinci

MAKALAH PENGATAR PAJAK. Diajukan Untuk Mmenuhi Tugas Pengantar Pajak

MAKALAH PENGATAR PAJAK. Diajukan Untuk Mmenuhi Tugas Pengantar Pajak MAKALAH PENGATAR PAJAK Diajukan Untuk Mmenuhi Tugas Pengantar Pajak Diusulkan oleh: Fredericko Dananto (155030400111035) Widy Iswahyudi (155030400111051) Nur Istito ah (155030407111049) KELOMPOK 5 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang mentransformasikan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang mentransformasikan sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang mentransformasikan sumber daya (input) menjadi produk (output). Input dalam proses produksi juga disebut faktor produksi.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Aktiva tetap dalam akuntansi adalah aktiva yang relatif permanen dan mempunyai nilai manfaat lebih dari satu tahun seperti tanah, gedung,

Lebih terperinci

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Fb: SPA FEUI Twitter: @spafeui UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2011/2012 Mata

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis dan Kebijakan 2.1.1 Pengertian Analisis dan Kebijakan Pengertian analisis menrut Kamus Akuntansi (2000;) Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PENYUSUTAN TERHADAP BEBAN POKOK PENJUALAN

PENGARUH METODE PENYUSUTAN TERHADAP BEBAN POKOK PENJUALAN PENGARUH METODE PENYUSUTAN TERHADAP BEBAN POKOK PENJUALAN HW Darmoko 1 1 adalah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun Abstract The company must generate financial statement, that provide information

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN ASAHAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN ASAHAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN ASAHAN Dalam BAB III ini penulis akan membuat pembahasan mengenai pengawasan internal aktiva tetap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Aktiva a. Pengertian Aktiva Aktiva/harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, yang lebih dikenal dengan istilah asset perusahaan. Jadi, aktiva (asset)

Lebih terperinci

BAB II I LANDASAN TEORI

BAB II I LANDASAN TEORI BAB II I LANDASAN TEORI A. Aset Tetap Menurut PSAK No. 16 (2009; 16.2 16.13) 1. Aset Tetap (16.2; 6) Aset tetap merupakan salah satu alat yang penting dan pokok dalam suatu perusahaan. Aset tetap dimiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS PEROLEHAN DAN PENYUSUTAN ASET TETAP PADA PT. JAMSOSTEK (PERSERO) CABANG BANDUNG I LAPORAN TUGAS AKHIR

TINJAUAN ATAS PEROLEHAN DAN PENYUSUTAN ASET TETAP PADA PT. JAMSOSTEK (PERSERO) CABANG BANDUNG I LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PEROLEHAN DAN PENYUSUTAN ASET TETAP PADA PT. JAMSOSTEK (PERSERO) CABANG BANDUNG I LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Ujian Akhir Program

Lebih terperinci

KAJIAN HUKUM PAJAK: KEUNTUNGAN METODE SALDO MENURUN DARI METODE GARIS LURUS DALAM PENYUSUTAN

KAJIAN HUKUM PAJAK: KEUNTUNGAN METODE SALDO MENURUN DARI METODE GARIS LURUS DALAM PENYUSUTAN KAJIAN HUKUM PAJAK: KEUNTUNGAN METODE SALDO MENURUN DARI METODE GARIS LURUS DALAM PENYUSUTAN Siana M. Widjaja (Dosen Akuntansi ) Businesses use a variety of fixed assets, such as equipment, furniture,

Lebih terperinci