PENERAPAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT SUKU BUNGA BANK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT SUKU BUNGA BANK"

Transkripsi

1 PENERAPAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT SUKU BUNGA BANK Badrul Anwar Program Studi Sistem Komputer, STMIK Triguna Dharma ABSTRAK: Prediksi tingkat suku bunga bank dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan metode, salah satunya dengan menggunakan algoritma jaringan saraf tiruan backpropagation. Pada penelitian ini digunakan tujuh variabel masukan yaitu perkembangan likuiditas perekonomian, tingkat inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, CAR, LDR, Suku Bunga US dan suku bunga BI yang datanya diambil dari Laporan Tahunan Bank Indonesia, SEKI (Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia) dan Data Perbankan Indonesia. Data inilah yang akan dilatih dan diuji dengan menggunakan software Matlab dengan target atau keluaran berupa tingkat suku bunga naik, tetap atau turun. Kata Kunci: prediksi tingkat suku bunga bank, jaringan saraf tiruan, backpropagation. A. PENDAHULUAN Salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara adalah dari kemajuan ekonominya dan tulang punggung dari kemajuan ekonomi adalah dunia usaha. Perkembangan dunia usaha dalam situasi perekonomian yang semakin terbuka perlu dilandasi dengan sarana dan prasarana serta sistem penilaian tingkat kinerja atau tingkat kesehatan yang dapat mendorong perusahaan ke arah peningkatan efisiensi dan daya saing. Masalah pokok dan paling sering dihadapi oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha apapun, baik yang baru maupun yang sudah berjalan yaitu kebutuhan akan dana atau modal. Kebutuhan akan dana ini diperlukan baik untuk modal kerja atau modal investasi. Untuk memenuhi kebutuhan akan dana tersebut mau tidak mau setiap perusahaan harus berhubungan dengan perusahaan yang bergerak dibidang keuangan atau yang sering disebut dengan lembaga keuangan. Dalam prakteknya lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan lainnya (lembaga pembiayaan). Dari kedua golongan tersebut, lembaga keuangan bank atau yang lebih dikenal dengan bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan paling lengkap. Bank sebagai suatu perusahaan juga mengharapkan keuntungan yang digunakan untuk kelangsungan hidup usahanya. Keuntungan atau laba ini ditargetkan dari imbal jasa atau yang lebih dikenal dengan istilah bunga yang diberikan bank kepada perusahaan yang meminjam dana atau dikenal dengan istilah nasabah. Selain itu bank juga memberikan bunga kepada para penyimpan dana untuk dapat menghimpun dana dari masyarakat luas sebanyak-banyaknya. Istilah bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh 111

2 nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Bunga yang diberikan bank kepada para nasabah tidaklah sama, hal ini tergantung kepada jangka waktu peminjaman. Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang. Penetapan suku bunga untuk masing-masing bank tidaklah sama. Hal ini tergantung kebijaksanaan masing-masing bank untuk menarik para nasabah. Penetapan suku bunga merupakan urat nadi bagi setiap bank, karena kesalahan dalam penetapan suku bunga maka akan berdampak negatif bagi bank tersebut. Bila suatu bank terlalu tinggi menetapkan tingkat suku bunga simpanan masyarakat baik dalam bentuk tabungan maupun deposito, maka bank tersebut akan membayar biaya dana yang terlalu tinggi dari yang seharusnya. Demikian juga, terlalu rendahnya tingkat suku bunga simpanan masyarakat yang ditetapkan bank, maka bank tersebut akan kesulitan untuk menghimpun dana masyarakat. Tingkat suku bunga simpanan yang ditetapkan oleh bank akan mempengaruhi tingkat suku bunga pinjaman atau kredit. Semakin tinggi tingkat suku bunga simpanan maka akan tinggi pula tingkat suku bunga pinjaman. (Syakir, 2001). Tingkat suku bunga bank dapat berubah sewaktu-waktu, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Karena perubahan yang tidak pasti ini, menyebabkan para nasabah berhati-hati dalam melakukan aktivitas perbankannya, karena hal ini dapat merugikan para nasabah. Untuk mencegah kerugian yang tidak diinginkan tersebut, para nasabah harus dapat memprediksi perubahan tingkat suku bunga bank. Dan bagi bank itu sendiri, juga harus dapat memprediksi apakah tingkat suku bunganya akan berubah serta kapan perubahan itu harus dilakukan, sehingga bank tidak akan ditinggalkan oleh para nasabahnya. Dengan memanfaatkan kemajuan di bidang teknologi dan informasi yang semakin pesat saat ini, dapat dirancang sebuah sistem jaringan saraf tiruan (Artificial Neural Network) dalam memprediksi tingkat suku bunga bank. Jaringan saraf tiruan (JST) merupakan salah satu cabang dari AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. Jaringan saraf tiruan merupakan salah satu sistem pemrosesan informasi yang didesain dengan menirukan cara kerja otak manusia dalam menyelesaikan suatu masalah dengan melakukan proses belajar melalui perubahan bobot yang diterimanya. JST mampu melakukan pengenalan kegiatan berbasis data masa lalu atau belajar dari pengalaman. Data masa lalu akan dipelajari oleh jaringan saraf tiruan sehingga mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan terhadap data yang belum pernah dipelajari (Kiki dan Kusumadewi, 2004). Jaringan perambatan galat mundur (backpropagation) merupakan salah satu algoritma jaringan saraf tiruan yang sering digunakan dalam menyelesaikan masalahmasalah yang rumit berkaitan dengan identifikasi, prediksi pengenalan pola dan sebagainya. Hal ini dimungkinkan karena jaringan dengan algoritma ini dilatih dengan menggunakan metode belajar terbimbing. Pelatihan dilakukan berulang-ulang sehingga dihasilkan jaringan yang memberikan tanggapan yang benar terhadap semua masukannya. Hal ini merupakan kelebihan dari jaringan saraf tiruan backpropagation sehingga dapat mewujudkan sistem yang tahan akan kerusakan dan konsisten bekerja dengan baik (Hermawan, 2006). 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini yaitu memprediksi tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum di Indonesia dengan beberapa faktor utama yang sering menyebabkan perubahan tingkat suku bunga deposito berjangka tersebut dengan menggunakan algoritma jaringan saraf tiruan backpropagation. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 112

3 1. Memprediksi tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum di Indonesia dengan menggunakan algoritma jaringan saraf tiruan backpropagation. 2. Mengimplementasikan hasil prediksi jaringan saraf tiruan backpropagation dalam bentuk sistem informasi berbasis GUI. B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA BANK Untuk menentukan besar kecilnya suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga simpanan maupun pinjaman saling mempengaruhi disamping pengaruh faktorfaktor lainnya. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan Dana Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dangan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun apabila dana yang ada simpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit maka bunga simpanan akan turun. 2. Persaingan Dalam memperebutkan dana simpanan, maka di samping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. 3. Kebijaksanaan Pemerintah. Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman, tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. 4. Jangka Waktu Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula sebaiknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif lebih rendah. Selain faktor yang di sebutkan di atas yang merupakan faktor dari dalam bank itu sendiri, secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi arah tingkat suku bunga (Tadjudin, 2003), yakni faktor dari luar (eksternal) dan dari dalam (internal). 1. Faktor Eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat suku bunga yaitu Federal Open Market Committee (FOMC) atau Komite Operasi Pasar Terbuka Bank Sentral Amerika Serikat (US. Federal Reserve atau The Fed) dan perkembangan perekonomian negaranegara besar, seperti Amerika Serikat. 2. Faktor Internal. Faktor internal yang mempengaruhi adalah makro-ekonomi nasional, terutama inflasi dan juga nilai tukar Rupiah. Selain itu juga ada faktor-faktor non ekonomi, seperti keamanan nasional dan kegiatan politik. Untuk tingkat suku bunga deposito berjangka dipengaruhi beberapa faktor antara lain : 1. Likuiditas perekonomian yang diukur dari perkembangan jumlah yang uang beredar setiap triwulanan dan dinyatakan dalam persen. Berdasarkan SEKI (Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia), likuiditas perekonomian (M2) adalah penjumlahan dari M1 dengan uang kuasi. Sedangkan M1 adalah penjumlahan dari uang kartal dengan uang giral. 2. Tingkat inflasi merupakan perubahan harga yang cenderung meningkat, tanpa diimbangi perubahan daya beli masyarakat yang meningkat. 3. Tingkat Pertumbuhan ekonomi atau GDP (Gross Domestic Product) adalah tingkat pertumbuhan produk dalam negeri. Perubahan GDP riil merefleksikan kinerja / pertumbuhan ekonomi dari tahun ketahun. 4. CAR (Capital Adequacy Ratio) yaitu rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko. 113

4 5. ROA (Return on Assets) adalah kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. 6. LDR (Loan to Deposits Ratio) (X6). Loan To Deposit Ratio adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. C. ALGORITMA BACKPROPAGATION Perambatan galat mundur (Backpropagation) adalah sebuah metode sistematik untuk pelatihan multilayer jaringan saraf tiruan. Jaringan backpropagation merupakan salah satu algoritma yang sering digunakan dalam menyelesaikan masalahmasalah yang rumit. Algoritma ini memiliki dasar matematis yang kuat dan dilatih dengan menggunakan metode belajar terbimbing. Pada jaringan diberikan sepasang pola yang terdiri atas pola masukan dan pola yang diinginkan. Ketika suatu pola diberikan kepada jaringan, bobot-bobot diubah untuk memperkecil perbedaan pola keluaran dan pola yang diinginkan. Latihan ini dilakukan berulangulang sehingga semua pola yang dikeluarkan jaringan dapat memenuhi pola yang diinginkan. Jaringan backpropagation terdiri atas tiga lapisan atau lebih unit pengolah, yaitu lapisan masukan (input) terdiri atas variabel masukan unit sel saraf, lapisan tersembunyi dan lapisan keluaran (output). Seperti diperlihatkan pada Gambar 1. Ketiga lapisan ini terhubung secara penuh.... Langkah yang dilakukan pada perambatan galat mundur adalah menghitung galat dan mengubah bobot-bobot pada semua interkoneksinya. Di sini galat dihitung pada semua unit pengolah dan bobotpun diubah pada semua sambungan. Perhitungan dimulai dari lapisan keluaran dan mundur sampai lapisan masukan. Hasil keluaran dari perambatan maju dibandingkan hasil keluaran yang diinginkan. Berdasarkan perbedaan ini kemudian dihitung galat untuk tiap-tiap lapisan pada jaringan. Pertama-tama dihitung galat untuk lapisan keluaran, kemudian bobot-bobot setiap sambungan yang menuju ke lapisan keluaran disesuaikan. Setelah itu dihitung harga galat pada lapisan yang menuju ke lapisan tersembunyi. Demikian proses dilakukan mundur sampai ke lapisan masukan secara iteratif. D. PELATIHAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Pola Keluaran Gambar 1. Tiga Lapis Jaringan Backpropagation Lapisan Tersembunyi Pola Masukan Algoritma pelatihan dengan metode backpropagation dimunculkan pada tahun Neural network dengan metode backpropagation ini memiliki tahap pengenalan terhadap jaringan multi layer, yaitu: 114

5 1. Nilai dikirim melalui input layer ke hidden layer (forward) sampai ke output layer (actual output). 2. Actual output dibandingkan dengan output yang diharapkan jika ada perbedaan maka dinyatakan sebagai error. 3. Selanjutnya error dikirim secara backward mulai dari output layer ke hidden layer kemudian diteruskan ke input layer. Untuk menentukan nilai pemberat dari input (the net weighted input) defenisikan terlebih dulu nilai inputnya. Jika nilai input telah ditentukan, maka selanjutnya tentukan fungsi aktivasi. Neuron pada backpropagation menggunakan fungsi aktivasi sigmoid. Algoritma pelatihan pada Backpropagation sebagai berikut : 1. Initiliazation Memberikan nilai awal terhadap nilai-nilai yang diperlukan oleh neural network seperti weight, threshold. 2. Activation Nilai-nilai yang diberikan pada tahap Initiliazation akan digunakan pada tahap Activation. Dengan melakukan perhitungan: a. Menentukan actual output pada hidden layer b. Menghitung actual output pada output layer 3. Weight Training Pada tahap weight training dilakukan 2 (dua) kegiatan yaitu : a. Menghitung error gradient pada output layer b. Menghitung error gradient pada hidden layer 4. Iteration Pada tahap ini dilakukan proses pengulangan sampai mendapat error yang minimal. E. ANALISA DAN PERANCANGAN 1. Analisa Sistem Dalam Menentukan Tingkat Suku Bunga Bank Berdasarkan analisis dan hasil temuan ternyata Perkembangan likuiditas perekonomian, tingkat inflasi, dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang merupakan faktor eksternal berpengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan dua belas bulan pada Bank Umum Swasta Nasional di Indonesia. Sedangkan CAR, LDR, Suku Bunga US dan suku bunga SBI juga berpengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan dua belas bulan Bank Umum Swasta Nasional di Indonesia. Berdasarkan analisa tersebut dapat disimpulkan kerangka pemikiran penilitian seperti pada Gambar 2 di bawah ini. Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian 2. Pengolahan Data dengan Algoritma Backpropagation 2.1. Formulasi Masalah Arsitektur sebuah jaringan akan menentukan keberhasilan target yang akan dicapai karena tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dengan arsitektur yang sama. Arsitektur jaringan yang akan digunakan untuk memprediksi perubahan tingkat suku bunga deposito bank adalah jaringan dengan banyak lapisan. Model ini merupakan jaringan dengan banyak lapisan dan memiliki satu atau lebih lapisan tersembunyi yang terletak diantara lapisan input dan lapisan output. Adapun 115

6 arsitektur jaringan ini dapat dilihat pada Gambar 3 berikut: Gambar 3. Arsitektur Jaringan Prediksi Perubahan Tingkat Suku Bunga Dari arsitektur jaringan tersebut dapat di formulasikan lapisan dan variabel yang digunakan. 1. Lapisan input atau variabel input (X) adalah variabel yang mempengaruhi Output (Y) dengan lapisan yang terdiri dari 7 (tujuh) simpul yaitu X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7, di mana : a. X1 = Likuiditas perekonomian b. X2 = Tingkat inflasi c. X3 = Pertumbuhan ekonomi d. X4 = CAR e. X5 = LDR f. X6 = US Rate g. X7 = BI Rate 2. Lapisan tersembunyi (Z) berjumlah 3 simpul. Untuk memperoleh hasil yang lebih tepat, jumlah simpul ini dapat diubah berulang-ulang dengan mengisikan jumlah simpul yang berbeda-beda. 3. Lapisan output atau variabel output (Y) dengan lapisan 1 (satu) simpul, yaitu untuk memprediksi tingkat suku bunga deposito bank umum swasta nasional. Hasil prediksi yang diharapkan adalah tingkat suku bunga deposito naik, tetap atau menurun. Dari data input tersebut dapat dilakukan pengelompokan dan representasi yang terdiri dari: 1. Likuiditas perekonomian (X1) 2. Tingkat inflasi (X2) 3. Pertumbuhan ekonomi (X3) 4. CAR (X4) 5. LDR (X5) 6. US Rate (X6) 7. BI Rate (X7) Dan hasil (output) yang diharapkan adalah terdeteksinya suatu nilai untuk memprediksi tingkat perubahan suku bunga deposito bank umum swasta nasional. Adapun hasil yang dimaksuh adalah sebagai berikut: a. Turun jika output bernilai 0 b. Tetap jika output bernilai antara 0.01 sampai dengan 0.5 c. Naik jika output bernilai antara 0.51 sampai dengan Perancangan JST dengan Algoritma Backpropagation Pada tahap perancangan JST dengan algoritma backpropagation ini hasil analisis 116

7 yang telah didapat akan diterapkan pada langkah-langkah algoritma backpropagation dengan menggunakan fungsi aktivasi sigmoid. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Tahap Initialization Merupakan tahap untuk mendefinisikan atau menset awal nilai untuk variabelvariabel yang diperlukan seperti : nilai input, weight, output yang diharapkan, learning rate (α) dan sebagainya. 2. Tahap Activation Pada tahap activation ini dilakukan 2 (dua) kegiatan yaitu menghitung actual output Y j (P) pada hidden layer dan menghitung actual output pada output layer Y k (P). 3. Tahap Weight Training Pada tahap ini dilakukan 2 (dua) kegiatan yaitu menghitung error gradient pada output layer δ k (P) dan menghitung error gradient pada hidden layer δ j (P). 4. Tahap Iteration Tahap Iteration merupakan tahapan terakhir. Pada tahap ini dilakukan pengujian di mana jika error yang diharapkan belum ditemukan maka akan kembali lagi kepada tahapan ke 2 (dua) yaitu tahap Activation. Arsitektur yang dipilih dimisalkan seperti yang terdapat pada Gambar 4. Jumlah simpul pada lapisan input 2 dari 7 variabel input yang ada, di mana masing-masing variabelnya sebagai contoh adalah X1 dan X2. Jumlah simpul pada lapisan tersembunyi (hidden layer) ada 2. Jumlah simpul pada lapisan output 1 (satu) yang digunakan untuk mempresentasikan pola. Gambar 4. Contoh Arsitektur Jaringan Backpropagation Keterangan : X1 dan X2 = Masukan (Input Layer) atau disebut dengan i Z1 dan Z2 = Hidden Layer atau disebut dengan j Y = Keluaran hasil (Output Layer) atau disebut dengan k V = Bobot pada lapisan tersembunyi W = Bobot pada lapisan keluaran = Bias pada lapisan tersembunyi dan lapisan keluaran Dari gambar arsitektur di atas terdapat tiga lapisan pengolah. Lapisan pertama sebagai lapisan masukan yang menyatakan nilai sebuah pola. Lapisan ke dua adalah lapisan tersembunyi yang menanggapi sifat tertentu yang mungkin terlihat dalam pola masukan. Dan terakhir merupakan lapisan keluaran sebagai tempat keluaran bagi jaringan syaraf. Untuk membentuk jaringan syaraf tiruan, terlebih dahulu dilakukan inisialisasi bobot awal. Bobot awal yang menghubungkan simpulsimpul pada lapisan masukan dan lapisan tersembunyi untuk arsitektur pada Gambar 4.3 adalah V = (V11, V12, V21, V22) dan bobot bias dipilih secara acak. Demikian pula bobot awal yang menghubungkan simpul-simpul pada lapisan tersembunyi dan lapisan keluaran (W1, W2) juga dipilih secara acak. F. PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI 1. Pengujian Hasil dengan Matlab Matlab (Matrix Laboratory) adalah sebuah software programming yang bekerja dengan konsep matrix dan memiliki pustaka fungsi matematika dan rekayasa. Matlab merupakan salah satu perangkat lunak yang bisa digunakan untuk melakukan simulasi jaringan saraf tiruan dengan menggunakan Neural Network Toolbox Matlab. Toolbox pada Matlab merupakan sebuah perpustakaan fungsi yang membantu Matlab untuk memecahkan suatu kelompok permasalahan. Setiap toolbox ditulis dalam 117

8 bahasa Matlab sehingga dapat dilihat algoritma sumber dan ditambah dengan yang baru. Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan pelatihan sesuai dengan data input serta target atau output yang ingin dicapai. Untuk pelatihan pada Matlab dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi-fungsi atau dapat dilakukan melalui kotak dialog NNTool. Setelah dilakukan pelatihan jaringan saraf backpropagation siap untuk diuji. 1.1 Pelatihan Data Tujuan dari pelatihan yaitu agar sistem berjalan dengan akurat dan konsisten serta mampu mengeksploitasi keunggulan jaringan saraf tiruan. Dalam melakukan pelatihan data untuk mempredikti tingkat perubahan suku bunga deposito berjangka, data diperoleh dari data asli yaitu diambil dari Laporan Tahunan Bank Indonesia, SEKI (Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia) dan Data Perbankan Indonesia. Data masukan yang diperoleh berupa nilai nomimal uang dan persentase, dan pelatihannya dengan melihat tingkat perubahan nilai masing-masing variabel dari bulan sebelumnya. Untuk menyamakan data dilakukan transformasi dengan tiga nilai untuk masing-masing variabel masukan yaitu: 1 jika nilai perubahannnya meningkat, 0.5 jika tidak ada perubahan (tetap) dan 0 jika nilai perubahannya menurun. Adapun data pelatihan prediksi tingkat perubahan suku bunga deposito bank dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Data Pelatihan Prediksi Tingkat Perubahan Suku Bunga Bank Data X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Y Pelatihan dimulai dengan menginisialisasi awal bobot dan bias jaringan saraf backpropagation. Pada pelatihan ini model jaringan saraf backpropagation yang digunakan terdiri atas lapisan input sebanyak 7 (tujuh) lapisan, lapisan tersembunyi sebanyak 3 (tiga) lapisan dan 1 (satu) lapisan output. Proses pelatihan jaringan saraf backpropagation untuk prediksi tingkat perubahan suku bunga deposito bank ini dilakukan berkali-kali untuk mencari konfigurasi terbaik dengan cara mengubah konstanta belajar (learning rate) secara cobacoba (trial and error) sedangkan hidden layer tetap berjumlah 3 simpul. Adapun hasil

9 pelatihan jaringan saraf backpropagation dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : Adapun grafik pada saat pelatihan jaringan konvergensi adalah sebagai berikut (Gambar 5): Tabel 2. Hasil Pelatihan dengan Perubahan Konstanta Belajar dengan maksimum iterasi iterasi Pelatihan KB Iterasi/Epochs TK TK TK TK TK TK Keterangan : KB : Konstanta Belajar TK : Tidak Konvergen Berdasarkan tabel pelatihan di atas, pelatihan pola tercepat pada iterasi ke 407 dengan konstanta belajar Adapun konfigurasinya sebagai berikut: 1. Algoritma jaringan saraf yaitu Perambatan Galat Mundur (Backpropagation) 2. Jumlah sel lapisan input : 7 3. Jumlah sel lapisan output : 1 4. Jumlah sel lapisan tersembunyi : 3 5. Konstanta belajar : Besar galat : Fungsi aktifasi : logsig Gambar 5. Grafik Konvergensi Pelatihan Tercepat 1.2 Pengujian Data Pengujian dilakukan melalui 2 tahap, yaitu pengujian terhadap data yang dilatihkan dan pengujian pada data baru yang belum pernah dilatihkan. Pengujian untuk data yang dilatihkan dilakukan terhadap seluruh jaringan konvergensi untuk mendapatkan hasil keluaran yang sesuai dengan target atau output yang telah ditentukan. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, ternyata kecepatan pelatihan jaringan saraf backpropagation tidak memastikan ketepatan hasil keluaran dengan output yang diharapkan. Adapun hasil lengkap pengujian terhadap 48 data yang dilatihkan dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 3. Hasil Pengujian Data yang Dilatihkan Pelatih an KB Iterasi (Epochs) Ketepatan dari 48 data Persen tase % % % % % % 119

10 % % % % % % % % Berdasarkan tabel pengujian di atas, ketepatan hasil keluaran data yang dilatihkan dengan output yang diharapkan terdapat pada iterasi ke dengan konstanta belajar Jaringan mengenali sebanyak 45 data dari 48 data yang dilatihkan atau 94% data dikenali oleh jaringan. Adapun hasil lengkap pengujian terhadap 48 data yang dilatihkan dengan konstanta bejalar 0.50 pada iterasi adalah seperti pada Tabel 4 berikut : Tabel 4. Hasil Pengujian dari Prediksi Tingkat Perubahan Suku Bunga Terhadap Data yang Dilatih Keterangan : X1-7 : Variabel Masukan (Input) Y : Keluaran (output) atau target HP : Hasil Pengujian K : Ketepatan ( = tepat ; = tidak tepat) Selanjutnya jaringan diuji dengan 36 data baru yang belum pernah dilatih untuk menentukan seberapa besar jaringan saraf mampu mengenali data baru. Tabel 5 berikut ini merupakan hasil pengujian terhadap data baru. Tabel 5. Hasil Pengujian dari Prediksi Tingkat Perubahan Suku Bunga Terhadap Data Baru 120

11 Keterangan : X1-7 : Variabel Masukan (Input) Y : Keluaran (output) atau target HP : Hasil Pengujian PS : Prediksi Sebenarnya K : Ketepatan JST ( = tepat ; = tidak tepat) Hasil pengujian menunjukkan bahwa 28 data (78%) sesuai dengan target sedangkan 8 data (22%) tidak sesuai dengan target. Setelah pelatihan dan pengujian sesuai dengan arsitektur JST yang telah ditetapkan selesai dilaksanakan, kemudian dicoba pelatihan dan pengujian dengan mengubah jumlah hidden note (jumlah simpul) dan learning rate (konsentrasi belajar) secara coba-coba (trial and error) untuk mengetahui apakah arsitektur JST yang telah ditetapkan adalah arsitektur yang terbaik. Setelah pelatihan selesai maka dilakukan pengujian terhadap data yang dilatih tersebut sesuai dengan konstanta belajar dan jumlah simpul lapisan tersembunyi untuk mengetahui ketepatan antara actual output dengan output yang diharapkan. Adapun hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel 6 berikut: Tabel 6. Ketepatan Antara Actual Output dengan Output yang Diharapkan Pada Saat Pengujian Terhadap Data yang Dilatih Keterangan : KB : Konstanta Belajar LT : Lapisan Tersembunyi (Hidden Layer) TK : Tidak Konvergen Berdasarkan tabel pengujian di atas, tingkat ketepatan yang paling tinggi antara actual output dengan output yang diharapkan adalah sebesar 90% terdapat pada pada iterasi ke 1048 dengan konstanta belajar 0.01 dan jumlah simpul hidden layer sebanyak 8 simpul. Dengan hasil pelatihan dan pengujian ini, terbukti bahwa arsitektur JST yang telah ditetapkan adalah arsitektur JST yang terbaik. 2. Implementasi Untuk mempermudah user atau pengguna dalam memprediksi tingkat perubahan suku bunga deposito bank, maka dibuat suatu aplikasi berbasis GUI dengan menggunakan software Matlab. Aplikasi ini didisain sesederhana mungkin untuk mempermudah user dalam menggunakannya. Tampilan interfacenya hanya terdiri dari tiga form yaitu : 1. Form tampilan awal Form ini berisi menubar yang terdiri dari File, JST, Info dan Help. 2. Form Pelatihan dan Pengujian Form ini berisi parameter JST untuk pelatihan data dan pengujian data yang dilatih tersebut. Data masukan yang dilatih di import dari file excel. Selanjutnya dilakukan pelatihan dengan mengatur nilai-nilai pada parameter JST. Setelah pelatihan, dilakukan pengujian terhadap data yang dilatih tersebut. 3. Form Prediksi Form ini berisi faktor-faktor atau variabel yang mempengaruhi tingkat perubahan suku bunga deposito yang dapat di isi dengan kondisi yang diinginkan. Form ini berfungsi untuk memprediksi perubahan tingkat suku bunga deposito. Form ini menyediakan 4 (empat) data untuk contoh prediksi perubahan tingkat suku bunga deposito. Adapun tampilan dari aplikasi untuk memprediksi tingkat perubahan suku bunga deposito bank adalah sebagai berikut (Gambar 6, 7, dan 8): 121

12 G. SIMPULAN Gambar 6. Tampilan Awal Aplikasi (Menu Bar) Dari hasil analisa dan perancangan serta penjabaran pengujian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Jaringan saraf tiruan dengan algoritma backpropagation mampu memprediksi tingkat perubahan suku bunga deposito bank dengan pola yang disesuaikan dengan pola perubahan dari data masa lalu sesuai kondisi likuiditas perekonomian, tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, CAR, LDR, US Rate, BI Rate yang terjadi pada saat itu. 2. Tingkat keakuratan dari prediksi terhadap perubahan tingkat suku bunga deposito bank sangat baik, ini terbukti dengan tingkat kesesuaian antara actual output dengan target atau output yang diharapkan sebesar 94% untuk data yang dilatihkan dan 75% lebih untuk data baru. Tidak tercapainya tingkat kesesuaian sebesar 100% disebabkan data yang dilatih hanya sebanyak 48 data. 3. Aplikasi berbasis GUI dengan menggunakan software Matlab dapat mempermudah prediksi terhadap perubahan tingkat suku bunga deposito bank. Gambar 7. Tampilan Form Pelatihan dan Pengujian H. DAFTAR PUSTAKA Gambar 8. Tampilan Form Prediksi Almilia, Luciana Spica,. dan Utomo, Anton Wahyu Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum Di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis ANTISIPASI. Volume 10. Away, Gunaidi Abdia The Shortcut of MATLAB Programming. Cetakan Pertama. Bandung: Informatika Bandung. Hermawan, Arief Jaringan Saraf Tiruan, Teori dan Aplikasi. Edisi I. Yogyakarta: C.V. Andi Offset. Jong Jek Siang, Drs, M.Sc Jaringan Saraf Tiruan & Pemrogramannya Menggunakan Matlab. Yohyakarta : Penebit ANDI. 122

13 Kasmir Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Keenam. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Kristanto, Andri Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Kusumadewi, Sri Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kuswadi, Son Kendali Cerdas (Teori dan Aplikasi Praktisnya). Yogyakarta : Penerbit ANDI. Puspitaningrum, Diyah Pengantar Jaringan Saraf Tiruan. Yogyakarta : Penerbit ANDI. 123

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA Pembimbing: Desi Fitria Utami M0103025 Drs. Y. S. Palgunadi, M. Sc

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Dahriani Hakim Tanjung STMIK POTENSI UTAMA Jl.K.L.Yos Sudarso Km 6.5 Tanjung Mulia Medan notashapire@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) Agus Perdana Windarto* 1, Dedy Hartama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan Syaraf Tiruan (artificial neural network), atau disingkat JST menurut Hermawan (2006, hlm.37) adalah sistem komputasi dimana arsitektur dan operasi

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI SERVICE KENDARAAN RODA 4 DENGAN METODE BACKPROPAGATION (STUDI KASUS PT. AUTORENT LANCAR SEJAHTERA) Muhammad Fahrizal Mahasiswa Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation 1 Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Reza Subintara Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Volume : 3, Nomor:, Februari 206 ISSN : 2407-389X PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Fahmi Hasobaran Dalimunthe

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA Ramli e-mail:ramli.brt@gmail.com Dosen Tetap Amik Harapan Medan ABSTRAK Jaringan Syaraf Tiruan adalah pemrosesan

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION Zulkarnain Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan prediksi semakin meningkat pada era globalisasi saat ini sejalan dengan keinginan masyarakat khususnya pelaku bisnis untuk memberikan tanggapan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara BAB II DASAR TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Bambang Yuwono 1), Heru Cahya Rustamaji 2), Usamah Dani 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Pasar modal memungkinkan para investor mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Seandainya tid

1. Pendahuluan Pasar modal memungkinkan para investor mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Seandainya tid OPTIMASI PORTOFOLIO MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN Rima Marina Yusiana Jurusan Teknik Informatika, Universitas Gunadarma, Depok Email: rima.marina@yahoo.com Abstraksi Dalam penulisan ini data yang digunakan

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PENENTUAN KELULUSAN SIDANG SKRIPSI

JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PENENTUAN KELULUSAN SIDANG SKRIPSI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PENENTUAN KELULUSAN SIDANG SKRIPSI ekson Arizona Matondang Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl Sisingamangaraja No 338 Sp Limun Medan http://wwwstmik-budidarmaacid

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Hadi Syahputra Universitas Putra Indonesia YPTK Padang E-mail: hadisyahputra@upiyptk.ac.id

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Barcode Rcognition System Using Backpropagation Neural Networks M. Kayadoe, Francis Yuni Rumlawang, Yopi Andry Lesnussa * Jurusan

Lebih terperinci

PREDIKSI DAYA SERAP PERUSAHAAN TERHADAP ALUMNI TEKNIK INFORMATIKA IBI DARMAJAYA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN. 1Chairani

PREDIKSI DAYA SERAP PERUSAHAAN TERHADAP ALUMNI TEKNIK INFORMATIKA IBI DARMAJAYA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN. 1Chairani Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 Chairani PREDIKSI DAYA SERAP PERUSAHAAN TERHADAP ALUMNI TEKNIK INFORMATIKA IBI DARMAJAYA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN 1Chairani 1 Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Estimasi Needs

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION [1] Novi Indah Pradasari, [2] F.Trias Pontia W, [3] Dedi Triyanto [1][3] Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

MILIK UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MILIK UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini, jaringan syaraf tiruan telah berkembang dengan pesat. Berbagai aplikasi telah memanfaatkan jaringan syaraf tiruan dalam penerapannya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN Ahyuna 1), Komang Aryasa 2) 1), 2) Jurusan Teknik Informatika, STMIK Dipanegara Makassar 3) Jl. Perintis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak perekonomian yang mempengaruhi seluruh aspek masyarakat. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan buatan, kecerdasan buatan merupakan salah satu bagian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan buatan, kecerdasan buatan merupakan salah satu bagian ilmu BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Jaringan Syaraf Tiruan merupakan bagian dari sistem kecerdasan buatan, kecerdasan buatan merupakan salah satu bagian ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang

BAB I PENDAHULUAN. universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Muhammadiyah Ponorogo merupakan salah satu universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang terdiri dari : 3 program studi

Lebih terperinci

Research of Science and Informatic BROILER CHICKENS WEIGHT PREDICTION BASE ON FEED OUT USING BACKPROPAGATION

Research of Science and Informatic   BROILER CHICKENS WEIGHT PREDICTION BASE ON FEED OUT USING BACKPROPAGATION Sains dan Informatika Vol.2 (N0.2) (2016): 1-9 1 Andre Mariza Putra, Chickens Weight Prediction Using Backpropagation JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic e-mail: jit.kopertis10@gmail.com

Lebih terperinci

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Dewi Kusumawati 1), Wing Wahyu Winarno 2), M. Rudyanto Arief 3) 1), 2), 3) Magister Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana yang

Lebih terperinci

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Kompetensi : 1. Mahasiswa memahami konsep Jaringan Syaraf Tiruan Sub Kompetensi : 1. Dapat mengetahui sejarah JST 2. Dapat mengetahui macam-macam

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON Liza Afriyanti Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DENGAN METODE BACKPROPAGATION [1] Lufi Afriyantika Larandipa, [2] F. Trias Pontia W, [3] Dedi Triyanto [1][3] Jurusan Sistem

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Karyawan atau tenaga kerja adalah bagian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis Kesehatan Bank terhadap Harga Saham pada Perbankan BUMN Go Public periode tahun 2007-2011,

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA 39 Fauzul Sains Amri, dan Jaringan Informatika Syaraf Vol.1 Tiruan (N0.1) untuk (2015): Memprediksi 37-43 JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic e-mail: jit.kopertis10@gmail.com

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Oleh : Gunawan Abdillah, Agus Komarudin, Rachim Suherlan A B S T R A K Kelainan jantung anak merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Suara. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker recognition. Speech recognition adalah proses yang dilakukan

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat keras komputer berkembang dengan pesat setiap tahunnya selalu sudah ditemukan teknologi yang lebih baru. Meskipun demikian masih banyak hal yang belum dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Di negara seperti Indonesia, bank memegang peranan penting dalam pembangunan karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit investasi kecil,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Scientific Journal of Informatics Vol 3, No 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journalunnesacid/nju/indexphp/sji e-issn 2460-0040 Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Andi Ihwan 1), Yudha Arman 1) dan Iis Solehati 1) 1) Prodi Fisika FMIPA UNTAN Abstrak Fluktuasi suhu udara berdasarkan

Lebih terperinci

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA Anggi Purnama Undergraduate Program, Computer Science, 2007 Gunadarma Universiy http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Pegawai atau karyawan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam perekonomian. Bila sistem perbankan sehat maka perekonomian negara akan dapat tumbuh dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel dan merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkebunan di Negara kita sangat berperan penting baik dibidang ekonomi maupun sosial karena dapat menghasilkan devisa yang cukup besar. Pembangunan ekonomi jangka

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perbankan merupakan urat nadi perekonomian di seluruh dunia. Roda perekonomian terutama di sektor riil digerakan oleh perbankan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008 perbankan Indonesia mulai terkena dampaknya dari krisi global tersebut. Dampak langsung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dielaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga dapat diadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT )

JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT ) JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT ) Rima Liana Gema, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perbankan di Indonesia saat ini memang sangat baik, dimana terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan semakin banyaknya bank pemerintah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua negara mempunyai mata uang sebagai alat tukar. Pertukaran uang dengan barang yang terjadi disetiap negara tidak akan menimbulkan masalah mengingat nilai uang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh capital adequacy ratio (CAR), bad debt ratio (BDR), return on assets (ROA),

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi.

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi. 33 BAB 4 DISAIN MODEL Disain model sistem identifikasi citra karang dirancang sedemikian rupa dengan tuuan untuk memudahkan dalam pengolahan data dan pembuatan aplikasi serta memudahkan pengguna dalam

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pasar valuta asing telah mengalami perkembangan yang tak terduga selama beberapa dekade terakhir, dunia bergerak ke konsep "desa global" dan telah menjadi salah satu pasar

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) PEMBANGUNAN SISTEM PENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION Dwi Putri Pangrestu 1, Nelly Indriani Widiastuti 2 Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Jaringan Syaraf Tiruan merupakan suatu representasi buatan dari otak manusia yang dibuat agar dapat mensimulasikan apa yang dipejalari melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus : CV.

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus : CV. APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus : CV. Bryan Ponsel) Des Indeks Giawa Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum Jaringan Syaraf Tiruan Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum Susilo Nugroho Drajad Maknawi M0105047 M0105068 M01040 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Bank-bank umun pemerintah dan Bank-bank umum swasta nasional di

BAB II URAIAN TEORITIS. Bank-bank umun pemerintah dan Bank-bank umum swasta nasional di BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pengaruh Variabel Kinerja Perbankan terhadap Tingkat Bunga Deposito Syakir (1995) dalam penelitiannya yang mengambil judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi. 1 SKRIPSI PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, TERHADAP PROFITABILITAS DI SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)* Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)* 1)Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Badan Meteorologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka berpikir Perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing tidak dapat dihindari. Untuk mengatasi perubahan yang tidak pasti ini diperlukan suatu prediksi.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 68 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang program yang telah dianalisis dan dirancang atau realisasi program yang telah dibuat. Pada bab ini juga akan dilakukan pengujian program. 4.1

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi ke arah peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap aktivitas ekonomi memerlukan jasa perbankan untuk memudahkan transaksi keuangan. Di

Lebih terperinci

Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Memprediksi Potensi Serangan Jantung

Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Memprediksi Potensi Serangan Jantung SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Memprediksi Potensi Serangan Jantung (Studi kasus: Pasien RSUD Dr. M. Haulussy Ambon)

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN METODE PERAMBATAN BALIK UNTUK PERAMALAN HARGA DINAR DAN DIRHAM

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN METODE PERAMBATAN BALIK UNTUK PERAMALAN HARGA DINAR DAN DIRHAM APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN METODE PERAMBATAN BALIK UNTUK PERAMALAN HARGA DINAR DAN DIRHAM Gathut Nugroho 1), R. Rizal Isnanto 2), Ajub Ajulian Zahra 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION Yuyun Dwi Lestari Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan E-mail : yuyun.dl@gmail.com

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK

PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK Eko Budi Wahyono*), Suzuki Syofian**) *) Teknik Elektro, **) Teknik Informatika - Fakultas Teknik Abstrak Pada era modern

Lebih terperinci

2 2 ... v... 3 Santoso... 21 abawa... 29... 37... 53... 59... 67... 77 Yohakim Marwanta... 85... 89... 101 ... 109... 117 D. Jaringan Komputer Amirudd... 135 andha... 141... 151... 165 Syahrir... 171...

Lebih terperinci

SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION )

SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION ) SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION ) Fachrul Kurniawan, Hani Nurhayati Jurusan Teknik Informatika, Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan Peramalan Inventory Barang

Lebih terperinci

Kesehatan balita bisa diketahui salah satunya melalui penilaian status gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

Kesehatan balita bisa diketahui salah satunya melalui penilaian status gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah 16 khazanah informatika Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika 1* 1 1 Program Studi Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Surakarta *fyai181@ums.ac.id Kesehatan balita bisa diketahui salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci