EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle Linn) TERHADAP MASTITIS SUBKLINIS
|
|
- Hartanti Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle Linn) TERHADAP MASTITIS SUBKLINIS (Efficacy of Piper betle Linn Toward Subclinical Mastitis) MASNIARI POELOENGAN, SUSAN M.N. dan ANDRIANI Balai Penelitian Veteriner, PO Box 151, Bogor ABSTRACT Piper betle Linn with volatile oil present in the plant has an antibacterial effect. In this study, the efficacy of Piper betle extract was determined toward subclinical mastitis. The in vitro study was done by diffusion disc method to Streptococcus agalactiae, Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis isolated from milk of mastitis suffered cows. The in vitro study showed that Piper betle leaves in concentration of 50; 25; 12.5 and 6.25% have an antibacterial effect for those bacteria. Whereas, the in vivo study was conducted by dipping the teat of mastitis suffered cows. The total number of bacteria in milk was measured before and after dipping. The result showed that Piper betle leaves have ability to reduce the number of bacteria in milk of mastitis suffered cows. Key Words: Piper Betle Linn, Antibacteria, In Vitro, Invivo, Mastitis. ABSTRAK Kandungan minyak atsiri daun sirih (Piper betle Linn) dilaporkan mempunyai daya antibakteri. Pada penelitian ini ekstrak daun sirih diuji efektivitasnya sebagai antibakteri terhadap mastitis subklinis. Secara in vitro ekstrak daun sirih diuji efektivitasnya sebagai antibakteri dengan metode difusi kertas cakram pada 4 konsentrasi ekstrak yang berbeda yaitu: 50; 25; 12,5 dan 6,25% dengan bakteri uji yang diisolasi dari susu sapi penderita mastitis subklinis yaitu Streptococcus agalactiae, Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Hasil uji in vitro menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih mempunyai efektivitas sebagai antibakteri terhadap ketiga bakteri uji tersebut. Efektivitas ekstrak daun sirih secara in vivo dilakukan dengan cara pencelupan/dipping puting dari ambing sapi penderita mastitis subklinis. Parameter yang diamati berupa jumlah total mikroba dalam susu sebelum dan setelah perlakuan. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih efektif menurunkan jumlah kuman dalam susu sapi penderita mastitis subklinis. Kata Kunci: Daun Sirih, Antibakteri, In Vitro, Invivo, Mastitis PENDAHULUAN Mastitis atau radang ambing merupakan salah satu penyakit yang sangat merugikan peternak sapi perah, karena meyebabkan penurunan produksi susu (SUBRONTO, 1985). Kasus mastitis pada sapi perah sangat tinggi terutama kasus mastitis subklinis (MSK). Pada MSK perlu dilakukan pemeriksaan khusus terhadap susu karena kejadian mastitis subklinis ini banyak tidak diketahui oleh para peternak. Hampir suatu kemutlakan bahwa dalam pengobatan radang ambing selalu memerlukan obat-obatan antimikrobial terutama antibiotika. Pemakaian antibiotika untuk pengobatan mastitis dapat mengakibatkan terjadinya residu antibiotika pada susu yang berakibat langsung timbulnya alergi pada konsumen dan terjadinya resistensi kuman. Merupakan kenyataan didalam praktek bahwa kontrol terhadap pelarangan penjualan air susu yang mengandung residu antibiotika sulit sekali dilakukan. Kemungkinan adanya residu antibiotika dalam susu sangat besar, mengingat antibiotika akan tetap berada dalam susu sampai dengan hari kelima setelah pengobatan terakhir. Kenyataannya peternak sapi perah biasanya sudah menjual susu dalam waktu 48 jam setelah pengobatan terakhir kepada Koperasi Unit Desa (KUD), Industri Pengolahan Susu (IPS). Antibiotika tahan terhadap pemanasan di 1015
2 bawah titik didih susu. Jadi bila dikonsumsi dalam bentuk pasteurisasi maka antibiotik tersebut masih berada di dalam susu (SUBRONTO, 1985). Penggunaan produk alami pada pangan menjadi salah satu tuntutan konsumen pada saat ini. Perlu kiranya dilakukan seleksi dan karakterisasi senyawa-senyawa antimikroba alami yang berasal dari bahan-bahan yang umum digunakan. Penggunaan antimikroba alami perlu ditingkatkan untuk menggantikan bahan sintesis pada produk pangan. Begitupun pengobatan terhadap mastitis diperlukan obat alternatif alami sebagai pengganti antibiotika, salah satu pilihan obat alami diantaranya adalah daun sirih (Piper bitle Linn). Sirih sudah dikenal sejak lama di Indonesia, namun penelitian mengenai budidaya, pasca panen, maupun pemanfaatannya belum banyak dilakukan (DARWIS, 1991). Hampir semua bagian tanaman sirih dapat digunakan sebagai obat, tetapi yang paling banyak digunakan adalah daunnya. Pemakaian sirih sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit sudah meluas namun masih bersifat tradisional. Menurut SOEDIBYO (1991) daun sirih banyak digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit maupun perawatan kecantikan. Daun sirih digunakan sebagai obat kumur, sariawan, asma, batuk, encok, hidung berdarah, kepala pusing, radang selaput lendir mata, batuk kering, mulut berbau dan radang tenggorokan. Daun sirih merupakan salah satu dari 13 jenis tumbuhan yang memiliki aktivitas antibakteri paling tinggi (SUWONDO et al., 1991). Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas daun sirih sebagai antibakteri untuk pengobatan mastitis secara in vitro dan in vivo. MATERI DAN METODE Kegiatan penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu membuat ektraks daun sirih, isolasi dan identifikasi bakteri penyebab mastitis, uji daya antibakteri ekstrak daun sirih dengan beberapa macam bakteri penyebab mastitis subklinis secara in vitro, dan dilanjutkan dengan uji efektivitas daun sirih secara in vivo terhadap sapi penderita mastitis subklinis. Pembuatan ekstrak daun sirih (Piper betle Linn) Daun sirih yang telah dikeringkan dan dibuat serbuk, diekstraksi secara maserasi dengan menggunakan etanol dan metanol. Sebanyak 100 g simplisia dimaserasi dalam 1000 ml etanol dan metanol pro analisis (99,8%) dan didiamkan selama 24 jam. Filtrat yang diperoleh disaring dan kemudian dipekatkan dengan rotavapor hingga diperoleh ekstrak kental. Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab mastitis subklinis Sampel susu dikoleksi dari sapi penderita mastitis subklinis yang ada di Jawa Barat untuk isolasi dan identifikasi bakteri. Sapi penderita mastitis subklinis dideteksi dengan menggunakan metode CMT (California Mastitis Test) atau IPB1 (SUDARWANTO, 1999). Uji daya antibakteri ekstrak daun sirih terhadap beberapa bakteri penyebab mastitis secara in vitro Ekstrak pekat daun sirih diencerkan dengan NaCl fisiologis steril hingga diperoleh konsentrasi ekstrak 50; 25; 12,5 dan 6,25%. Ekstrak daun sirih diuji daya hambatnya terhadap bakteri penyebab mastitis dengan metode cakram. Kertas cakram direndam dalam ekstrak daun sirih pada berbagai konsentrasi kemudian diletakkan diatas permukaan media agar Mueller Hinton yang telah diinokulasi dengan bakteri uji dan diinkubasikan selama 24 jam pada temperatur 37ºC. Diameter daerah hambat bakteri yang terbentuk di sekitar kertas cakram diukur dengan mistar. Uji efektivitas ekstrak daun sirih pada sapi perah penderita mastitis subklinis secara in vivo Pengujian efektvitas ekstrak daun sirih secara in vivo pada sapi penderita mastitis subklinis dilakukan dengan cara melakukan dipping puting sapi ke dalam ekstrak daun sirih. Untuk dipping diperlukan 6 ekor sapi 1016
3 perah penderita mastitis subklinis untuk 3 konsentrasi ekstrak yang dipakai (2 ekor/konsentrasi ekstrak). Dipping dilakukan setiap kali sehabis pemerahan dan parameter yang diamati adalah jumlah bakteri dalam susu sebelum dan setelah dipping yaitu hari ke-0, 7, 14 dan 21. Sebagai pembanding digunakan antiseptik Biocide. HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstrak daun sirih pada penelitian ini dibuat dari jenis daun sirih Piper betle Linn dengan menggunakan 2 pelarut yang berbeda yaitu etanol dan metanol. Daya antibakteri ke dua ekstrak tersebut diuji terhadap bakteri Streptococcus agalactiae, Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis yang diisolasi dari susu sapi penderita mastitis subklinis di Jawa Barat. Pada Tabel 1 terlihat bahwa ekstrak etanol maupun metanol daun sirih pada semua konsentrasi mempunyai daya antibakteri terhadap Streptococcus agalactiae, Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Diameter daerah hambat pertumbuhan bakteri yang terbentuk dari ekstrak metanol daun sirih terlihat lebih luas dibandingkan dengan ekstrak etanol daun sirih. Perbedaan daya antibakteri kedua ekstrak tersebut kemungkinan karena pemakaian metanol dapat melarutkan zat dalam daun sirih lebih kuat dibandingkan dengan pelarut etanol sehingga zat aktif yang terkandung dalam ekstrak metanol lebih banyak. Kontrol NaCl fisiologis tidak mempunyai daya antibakteri. Pada uji in vivo digunakan ekstrak metanol daun sirih karena daya antibakteri ekstrak metanol lebih besar. Pengujian ekstrak daun sirih secara in vivo pada penelitian ini dilakukan dengan pencelupan puting (dipping) dengan parameter yang diamati adalah penurunan jumlah bakteri yang terkandung dalam susu sapi penderita mastitis sebelum dan setelah perlakuan dengan pembanding antiseptik Biocide. Hasil perhitungan jumlah bakteri susu sebelum dan setelah perlakuan dengan pencelupan puting dengan ekstrak daun sirih tertera pada Tabel 2. Ekstrak daun sirih pada konsentrasi 12,5%, 25% dan 50% yang digunakan untuk perlakuan pencelupan puting sapi penderita mastitis dapat menurunkan jumlah bakteri yang terkandung dalam susu. Jika dibandingkan dengan perlakuan pencelupan puting dengan antiseptik, ekstrak daun sirih mempunyai kemampuan yang setara untuk menurunkan jumlah bakteri susu sampai pada pengamatan minggu ke-4. Pada konsentrasi ekstrak daun sirih 12,5% dan 25%, penurunan jumlah bakteri susu terjadi pada pengamatan minggu ke-2 kemudian jumlah bakteri mengalami kenaikan pada minggu ke-3 dan kemudian mengalami penurunan kembali pada minggu ke-4. Kenaikan jumlah bakteri pada minggu ke-3 kemungkinan karena adanya pelepasan sel-sel epitel dan adanya masa sitoplasmik akibat pengaruh proses sekresi sel-sel somatis. Tabel 1. Rata-rata diameter daerah hambat (DDH) ekstrak etanol dan metanol daun sirih terhadap bakteri Streptococcus agalactiae, Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis Diameter daerah hambat (mm) Konsentrasi ekstraks (%) Strept. agalactiae Staph. aureus Strept. epidermidis Etanol Metanol Etanol Metanol Etanol Metanol 50 11,75 ± 0,50 15,00 ± 0,82 20,25 ± 0,50 22,25 ± 0,5 21,75 ± 0,5 25,5 ± 0, ,50 ± 0,58 12,75 ± 0,5 17,75 ± 0,50 20 ± 0,82 19,25 ± 0,96 22 ± 0,82 12,5 8,25 ± 0,50 10,75 ± 0,5 15,50 ± 0,58 18,00 ± 0,5 16,75 ± 0, ± 0,5 6,25 6,25 ± 0,50 8,00 ± 0,82 13,25 ± 0,50 15,50 ± 1,00 13,75 ± 0, ± 0,58 NaCl Fis
4 Tabel 2. Rataan nilai jumlah bakteri susu setelah perlakuan dengan pencelupan puting dalam ekstrak daun sirih pada konsentrasi 12,5 50% dibandingkan dengan perlakuan antiseptik Konsentrasi ekstrak daun sirih Pengamatan Minggu ke- Jumlah bakteri susu (cfu/ml) 12,5% Sebelum perlakuan Setelah perlakuan % Sebelum perlakuan Setelah perlakuan % Sebelum perlakuan Setelah perlakuan Antiseptik Biocide Sebelum perlakuan Setelah perlakuan Sel radang dalam ambing merupakan respon terhadap infeksi dan usaha memperbaiki jaringan yang rusak. Jumlah bakteri pada pengamatan terakhir (minggu ke-4) nilainya masih dibawah cfu/ml sehingga susu dapat dinyatakan dalam kondisi masih segar (DWIDJOSEPUTRO, 1998).Menurut PHILIPS dan NICKERSON (2000), apabila jumlah mikroba susu lebih dari cfu/ml menunjukkan kondisi ambing abnormal dan apabila melebihi standar tersebut dapat dinyatakan sapi menderita mastitis (ARITONANG, 2003). Perlakuan ekstrak daun sirih pada konsentrasi 50% menunjukkan penurunan rataan jumlah bakteri susu pada ke-2 sampai dengan minggu ke-4 pengamatan. Besarnya konsentrasi ekstrak daun sirih yang digunakan maka semakin besar pula zat aktif yang terkandung didalamnya (KOMALA, 2003) sehingga mampu menutup lubang puting sesaat setelah dicelupkan. Menurut PHILIPS dan NICKERSON (2000), salah satu usaha untuk meminimalkan jumlah bakteri patogen penyebab mastitis bisa dilakukan dengan pencelupan puting dengan desinfektan sebelum dan setelah pemerahan. Oleh karena itu dapat diduga bahwa ekstrak daun sirih yang digunakan pada penelitian ini dapat berfungsi sebagai desinfektan. Hal ini didukung dengan hasil perlakuan dengan desinfektan sebagai kontrol yang sama-sama dapat menurunkan jumlah bakteri susu. Keuntungan melakukan pencelupan puting setelah pemerahan adalah mikroba tidak dapat masuk ke dalam puting walaupun lubang puting masih terbuka (SUDARWANTO, 2000). Dengan melakukan pencelupan puting dengan larutan ekstrak daun sirih pekat beberapa detik setelah pemerahan akan melapisi dinding puting dan menutup lubang puting karena ekstrak yang pekat akan mudah menempel pada lubang puting. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian efektivitas ekstrak daun sirih secara in vitro dan in vivo dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sirih mempunyai daya antibakteri terhadap bakteri Streptococcus agalactiae, Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis dan mempunyai efektivitas untuk menurunkan jumlah bakteri susu pada penderita mastitis. 1018
5 DAFTAR PUSTAKA ARITONANG, P.J Kasus mastitis subklinis pada kambing perah di PT Taurus Dairy Farm Sukabumi menggunakan pereaksi IPB-1 dan metode breed. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Bogor BUCKLE, K.A., R.A. EDWARDS, G.H. FLEET dan M. WOOTON. Ilmu Pangan. UI-Press, Jakarta. EVANS, P.H., W.S. BOWERS dan E.J. FUNK J. Agric. Food Chem. 31: DARWIS Potensi Sirih (Piper betle Linn) Sebagai Tanaman Obat. Warta Tumbuhan Indonesia. 1(1): DWIDJOSEPUTRO. D Dasar-dasar mikrobiologi. Djambatan Jakarta. HEYNE, K Tumbuhan berguna Indonesia. Jilid III. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Jakarta. JANZEN, J.J Economic Losses Resulting from Mastitis A Review. J. Dairy Sci. 53: KOMALA, I Pengaruh ekstrak daun sirih (Piper betle Linn) terhadap bakteri penyebab mastitis. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Bogor.Philpot, W.N. and C. Nickerson Winning the fight against Mastitis. Westfalia Surge Inc. USA. SASTROAMIJOJO, A.S Obat Asli Indonesia. Dian Rakyat, Cetakan III. Jakarta. SOEDIBYO, M Manfaat Sirih dalam Perawatan Kesehatan dan Kecantikan. Warta Tumbuhan Indonesia. 1(1): SOEBRONTO Ilmu Penyakit Ternak I. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. SOEWONDO, S., SIDIK, SUMADILAGA R.S. dan R.M. SOELARKO Aktivitas Antibakteri Daun Sirih (Piper bitle Linn). Terhadap Bakteri Ginggivitis dan Bakteri Pembentuk Plak/ Karies Gigi (Streptococcus mutans). Warta Tumbuhan Obat.1(1): 1 4. SUDARWANTO, M.B., Usaha Peningkatan Produksi Susu Melalui Program Pengendalian mastitis Subklinis. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. 1019
EFEKTIVITAS SALEP DAUN SIRIH DAN MENIRAN TERHADAP PENURUNAN JUMLAH BAKTERI PADA SAPI PERAH PENDERITA MASTITIS SUB KLINIS
EFEKTIVITAS SALEP DAUN SIRIH DAN MENIRAN TERHADAP PENURUNAN JUMLAH BAKTERI PADA SAPI PERAH PENDERITA MASTITIS SUB KLINIS Lili Zalizar Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang lilizalizarthahir@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Hayati et al., 2010). Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 5-10
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Potensi Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) merupakan salah satu jenis tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. kelenjar susu mamalia. Susu memiliki banyak fungsi dan manfaat.
PENDAHULUAN Latar Belakang Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia. Susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Seseorang pada umur produktif, susu dapat membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat (Depkes RI, 2006), utamanya adalah gingivitis (Suproyo, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang sering dikeluhkan oleh masyarakat (Depkes RI, 2006), utamanya adalah gingivitis (Suproyo, 2009). Prevalensi terjadinya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tercemar kapan dan dimana saja sepanjang penanganannya tidak memperhatikan
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bakteri Patogen dalam Susu Susu merupakan media pertumbuhan yang sangat baik bagi bakteri dan dapat menjadi sarana potensial bagi penyebaran bakteri patogen yang mudah tercemar
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Jumlah Bakteri Staphyloccus aureus dan Skor California Mastitis
12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian Jumlah Bakteri Staphyloccus aureus dan Skor California Mastitis Test (CMT) Susu Kambing Peranakan Etawa (PE) akibat Dipping Ekstrak Daun Babadotan (Ageratum conyzoides
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) Daun Belimbing Wuluh mengandung flavonoid, saponin dan tanin yang
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) Daun Belimbing Wuluh mengandung flavonoid, saponin dan tanin yang diduga memiliki khasiat sebagai antioksidan, antibakteri dan
Lebih terperinciKualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing Ditinjau dari Waktu Reduktase dan Angka Katalase
Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing Ditinjau dari Waktu Reduktase dan Angka Katalase MURNI SARI, IDA BAGUS NGURAH SWACITA, KADEK KARANG AGUSTINA Laboratorium Kesmavet, Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciA. Wibowo, T.H. Suprayogi dan Sudjatmogo* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj TAMPILAN TOTAL PLATE COUNT DAN Staphylococcus aureus PADA SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN AKIBAT DIPPING DENGAN IODOSFOR PADA BERBAGAI KONSENTRASI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masih merupakan masalah di masyarakat (Wahyukundari, 2009). Penyakit
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit periodontal merupakan penyakit yang diderita oleh banyak manusia di dunia dan mencapai 50% dari jumlah populasi dewasa. Di Indonesia, penyakit periodontal
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi susu dipengaruhi beberapa faktor utama yang salah satunya adalah penyakit. Penyakit pada sapi perah yang masih menjadi ancaman para peternak adalah penyakit mastitis yang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel susu yang digunakan adalah sampel susu kuartir yang berasal dari Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) yang berlokasi di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Total sampel yang
Lebih terperinciPENGARUH TEAT DIPPING SARI DAUN BELUNTAS (Pluchea indica Less) TERHADAP KUALITAS SUSU BERDASARKAN CALIFORNIA MASTITIS TEST DAN UJI REDUKTASE
PENGARUH TEAT DIPPING SARI DAUN BELUNTAS (Pluchea indica Less) TERHADAP KUALITAS SUSU BERDASARKAN CALIFORNIA MASTITIS TEST DAN UJI REDUKTASE Iftitah Lisholihah 1, Sarwiyono 2, dan Puguh Surjowardojo 2
Lebih terperinciAKTIVITAS AIR PERASAN DAN EKSTRAK ETANOL DAUN ENCOK TERHADAP BAKTERI YANG DIISOLASI DARI SAPI MASTITIS SUBKLINIS
AKTIVITAS AIR PERASAN DAN EKSTRAK ETANOL DAUN ENCOK TERHADAP BAKTERI YANG DIISOLASI DARI SAPI MASTITIS SUBKLINIS (Activity Water Extract and Ethanol Extraction of Plumbago Zeylanica L. leaves Against Bacteria
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Streptococcus mutans, avokad, in vitro.
ABSTRAK Kesehatan gigi dan mulut sangat erat hubungannya dengan penyakit penyakit infeksi. Streptococcus mutans merupakan salah satu penyebab utama infeksi di dalam rongga mulut. Berdasarkan penelitian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
8 media violet red bile agar (VRB). Sebanyak 1 ml contoh dipindahkan dari pengenceran 10 0 ke dalam larutan 9 ml BPW 0.1% untuk didapatkan pengenceran 10-1. Pengenceran 10-2, 10-3, 10-4, 10-5 dan 10-6
Lebih terperinciABSTRAK. Pembimbing I : Widura, dr., MS. Pembimbing II : Yenni Limyati, dr., Sp.KFR., S.Sn., M.Kes. Selly Saiya, 2016;
ABSTRAK Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Miana (Coleus atropurpureus Benth.) Terhadap Staphylococcus aureus Dan Streptococcus pyogenes Secara In Vitro Selly Saiya, 2016; Pembimbing I : Widura, dr.,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Denture stomatitis merupakan suatu proses inflamasi pada mukosa mulut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Denture stomatitis merupakan suatu proses inflamasi pada mukosa mulut dengan bentuk utamanya atropik dengan lesi erythematous dan hiperplastik 1. Denture Stomatitis
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Lienny Meriyuki Mulyono Fakultas Farmasi liengodblessme@gmail.com Abstrak -
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental laboratorium untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih merah (Piper
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut data BPS Kabupaten Buleleng, (2014), Kabupaten Buleleng
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Geografis Kecamatan Busungbiu Menurut data BPS Kabupaten Buleleng, (2014), Kabupaten Buleleng memiliki letak geografis antara 114-115 Bujur Timur dan 8 03-9 23 Lintang
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi
12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi mastitis subklinis dengan rebusan daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap jumlah koloni Staphylococcus
Lebih terperinciINTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO
INTISARI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO Ria Hervina Sari 1 ; Muhammad Arsyad 2 ; Erna Prihandiwati
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jeruk purut (Citrus hystrix D. C.) merupakan tanaman buah yang banyak ditanam oleh masyarakat Indonesia di pekarangan atau di kebun. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan,
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang
Lampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang Lampiran 2. Bunga lawang (Illicium verum. Hook.f.) Gambar 1. Simplisia kering bunga lawang Gambar 2. Serbuk simplisia bunga lawang Lampiran 3. Perhitungan pemeriksaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium untuk membandingkan kemampuan antibakteri ekstrak etanol daun sirih merah
Lebih terperinciMasniari Poeloengan Balai Besar Penelitian Veteriner Jin RE Martadinata No. 30, Kotak Pos 151 Bogor 16114
Berita Biologi 9(6) Desember 009 PENGARUH MINYAK ATSIRI SERAI (Andropogon citratus DC.) TERHADAP BAKTERI YANG DIISOLASIDARISAPI MASTITIS SUBKLINIS [The Effects of Lemon Grass (Andropogon citratus DC) Extract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dikeluhkan masyarakat.menurut survei di Indonesia, karies gigi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit gigi merupakan salah satu penyakit yang paling sering dikeluhkan masyarakat.menurut survei di Indonesia, karies gigi merupakan penyakit endemik dengan prevalensi
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ini telah dilaksanakan pada percobaan uji mikrobiologi dengan menggunakan ekstrak etanol daun sirih merah. Sebanyak 2,75 Kg daun sirih merah dipetik di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan lain-lain yang bersifat normal maupun patogen. Di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Flora mulut pada manusia terdapat berbagai mikroorganisme seperti jamur, virus, bakteri, dan lain-lain yang bersifat normal maupun patogen. Di dalam rongga
Lebih terperinciUJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI JUNITA MAYARISTA SIMANULLANG 080822036 DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN BENZALKONIUM KLORIDA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SUSU SAPI. Saeful Hidayat, Rival Ferdiansyah, Akhmad Depi Juniarto
PENGARUH PENGGUNAAN BENZALKONIUM KLORIDA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SUSU SAPI Saeful Hidayat, Rival Ferdiansyah, Akhmad Depi Juniarto Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Abstrak Telah diamati efektivitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan baku utama yang digunakan pada penelitian ini adalah rimpang jahe segar yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Aromatik dan Obat (Balitro) Bogor berumur 8
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Anatomi dan Fisiologi Ambing
4 TINJAUAN PUSTAKA Anatomi dan Fisiologi Ambing Kelenjar mamaria atau ambing pada sapi letaknya di daerah inguinal yang terdiri dari empat perempatan kuartir. Setiap kuartir memiliki satu puting, keempat
Lebih terperinciPENGARUH PERENDAMAN DALAM BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA
PENGARUH PERENDAMAN DALAM BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP JUMLAH TOTAL BAKTERI, DAYA AWET DAN WARNA DAGING SAPI Rizka Zahrarianti, Kusmajadi Suradi,
Lebih terperinciPERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA KEJU CHEDDAR DAN YOGHURT PLAIN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS SECARA IN VITRO
PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA KEJU CHEDDAR DAN YOGHURT PLAIN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS SECARA IN VITRO Lita Paramita*, Farichah Hanum**, Muhammad Dian Firdausy** ABSTRAK Karies merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok infeksi jamur superfisial yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tinea atau dermatofitosis adalah nama sekelompok penyakit kulit yang disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok infeksi jamur superfisial yang tumbuh di lapisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juta penduduk setiap tahun, penyebab utamanaya adalah Vibrio cholera 01,
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kehidupan manusia tidak akan pernah terlepas dari sebuah penyakit, salah satunya yaitu penyakit infeksi. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri patogen, salah satu penyakit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris secara in vitro menggunakan ekstrak daun sirih merah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. B. Bahan Uji dan Bakteri Uji Bakteri uji
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada permukaan basis gigi tiruan dapat terjadi penimbunan sisa makanan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada permukaan basis gigi tiruan dapat terjadi penimbunan sisa makanan dan plak, terutama pada daerah sayap bukal atau bagian-bagian yang sukar dibersihkan (David dan MacGregor,
Lebih terperinciPEMANFAATAN REBUSAN DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) DALAM MENURUNKAN TINGKAT KEJADIAN MASTITIS BERDASARKANN UJI CMT DAN SCC
JURNAL TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 18, No. 2 pp. 17-23, Desember 2017 DOI: 10.21776/ub.jtapro.2017.018.02.4 Open Acces Freely available online PEMANFAATAN REBUSAN DAUN SIRIH
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIMIKROBA PADA PUTIH TELUR DARI BEBERAPA JENIS UNGGAS TERHADAP BAKTERI GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF SKRIPSI CHAIRUL
AKTIVITAS ANTIMIKROBA PADA PUTIH TELUR DARI BEBERAPA JENIS UNGGAS TERHADAP BAKTERI GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF SKRIPSI CHAIRUL PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Sejumlah 205 sampel susu kuartir yang diambil dari 54 ekor sapi di 7 kandang peternakan rakyat KUNAK, Bogor, diidentifikasi 143 (69.76%) sampel positif mastitis subklinis (Winata 2011).
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Total Bakteri; ph; Susu; Sapi Friesian Holstein. ABTRACT
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj TOTAL BAKTERI DAN PH SUSU SEGAR SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH DAN PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL MULYOREJO TENGARAN- SEMARANG
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel susu, air dan peralatan berasal dari tujuh peternak dari Kawasan Usaha Peternakan Rakyat (Kunak), yang berlokasi di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Total sampel susu
Lebih terperinciTHE EFFECT OF USE MORINGA LEAF JUICE FOR TEAT DIPPING ON INCIDENCE OF SUBCLINICAL MASTITIS OF DAIRY CATTLE LACTATION FH
THE EFFECT OF USE MORINGA LEAF JUICE FOR TEAT DIPPING ON INCIDENCE OF SUBCLINICAL MASTITIS OF DAIRY CATTLE LACTATION FH Ahmad Safangat 1, Sarwiyono 2 and Puguh Surjowardojo 2 1) Undergraduate Student at
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ekstrak kulit nanas (Ananas comosus) terhadap bakteri Porphyromonas. Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh daya antibakteri ekstrak kulit nanas (Ananas comosus) terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis secara in vitro dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Lebih terperinciminyak mimba pada konsentrasi 32% untuk bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, 16% untuk bakteri Salmonella typhi dan 12,5% terhadap
BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia terkenal dengan berbagai macam tanaman obat dengan berbagai macam manfaat. Tanaman obat banyak digunakan oleh masyarakat untuk mencegah penyakit, pengobatan penyakit, pemulihan
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Email : rahayu.dds15@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Salah satu hewan penghasil susu
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Kambing Susu merupakan bahan pangan alami yang mempunyai nutrisi sangat lengkap dan dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Salah satu hewan penghasil susu adalah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan sampel berdasarkan jumlah susu pasteurisasi yang diimpor dari Australia pada tahun 2011 yaitu 39 570.90 kg, sehingga jumlah sampel yang diuji dalam penelitian ini sebanyak
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)
I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak/biofilm, dan diet. Komponen diet
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karies gigi atau yang biasa dikenal dengan gigi berlubang adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak/biofilm, dan diet. Komponen diet khususnya
Lebih terperinciLampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih. Tanaman sirih. Daun sirih segar. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih Tanaman sirih Daun sirih segar 9 Lampiran 2. Gambar daun sirih kering serta serbuk simplisia daun sirih Daun sirih kering Serbuk daun sirih 60 Lampiran 3. Hasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita seperti kanker, tumor, mastitis, penyakit fibrokistik terus meningkat,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mastitis merupakan infeksi pada parenkim payudara yang dapat terjadi pada masa nifas. Mastitis biasanya terjadi pada salah satu payudara dan dapat terjadi pada minggu
Lebih terperinciAnimal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 2, 2012, p Online at :
Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 2, 2012, p 93 99 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI LARUTAN KAPORIT (CaHOCl) UNTUK DIPPING PUTING SUSU KAMBING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antigen (bakteri, jamur, virus, dll.) melalui jalan hidung dan mulut. Antigen yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tonsil merupakan organ tubuh yang berfungsi mencegah masuknya antigen (bakteri, jamur, virus, dll.) melalui jalan hidung dan mulut. Antigen yang masuk akan dihancurkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan bahan makanan yang banyak mengandung protein dan dikonsumsi oleh manusia sejak beberapa abad yang lalu. Ikan banyak dikenal karena termasuk lauk pauk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah dengan menggunakan obat kumur antiseptik. Tujuan berkumur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karies merupakan penyakit pada gigi dan mulut yang tersebar pada masyarakat. 1 Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah karies gigi, diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kedokteran gigi adalah karies dan penyakit jaringan periodontal. Penyakit tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit gigi dan mulut yang menjadi fokus penelitian utama di bidang kedokteran gigi adalah karies dan penyakit jaringan periodontal. Penyakit tersebut tersebar luas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara mega biodiversity dengan jumlah tanaman obat sekitar 40.000 jenis, namun baru sekitar 2,5% yang telah dieksplorasi
Lebih terperinciPENGARUH SUHU PEMANASAN TERHADAP KANDUNGAN RESIDU ANTIBIOTIK DALAM AIR SUSU SAPI
PENGARUH SUHU PEMANASAN TERHADAP KANDUNGAN RESIDU ANTIBIOTIK DALAM AIR SUSU SAPI ELLIN HARLIA, ROOSTITA L. BALIA dan DENNY SURYANTO Jurusan Teknologi Hasil Ternak Fakultas an Universitas Padjadjaran ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris In Vitro. B. Populasi dan Sampel Penelitian Subyek pada penelitian ini yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Plak gigi adalah deposit lunak yang membentuk biofilm dan melekat pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Plak gigi adalah deposit lunak yang membentuk biofilm dan melekat pada permukaan gigi atau permukaan jaringan keras lain didalam rongga mulut. Plak gigi terdiri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makanan (foodborne disease) (Susanna, 2003). Foodborne disease tidak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan yaitu hal penting untuk diperhatikan terutama dari kebersihan tubuh dan makanan yang dikonsumsi. Makanan yang terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen dapat
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Skema Alur Pikir
66 LAMPIRAN 1. Skema Alur Pikir Keberadaan bakteri mempunyai nilai yang penting dalam patogenesis pulpa dan periapeks. Eliminasi mikroorganisme dari saluran akar yang terinfeksi merupakan fokus utama pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan tanaman obat di Indonesia perlu digali lebih mendalam, khususnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan alam telah lama digunakan di bidang kedokteran maupun kedokteran gigi untuk keperluan preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pengobatan dengan menggunakan tanaman
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN BUNGUR (LANGERSTROEMIA SPECIOSA (L.) PERS)
AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN BUNGUR (LANGERSTROEMIA SPECIOSA (L.) PERS) Nurhidayati Febriana, Fajar Prasetya, Arsyik Ibrahim Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Sapi perah (Peranakan Friesian Holstein)
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi perah (Peranakan Friesian Holstein) Sapi perah yang umum digunakan sebagai ternak penghasil susu di Indonesia adalah sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH). Sapi PFH merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, salah satu bahan pangan asal ternak yang dapat digunakan adalah susu. Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia
Lebih terperinciEFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP Streptococcus mutans DAN Staphylococcus aureus
EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP Streptococcus mutans DAN Staphylococcus aureus ANTIMICROBIAL EFFECTS OF EXTRACT ETHANOL OF BETEL LEAF (Piper betle L.) AGAINST Streptococcus
Lebih terperinciUJI EKSTRAK DAUN BELUNTAS
UJI EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L. Less) TERHADAP ZONA HAMBAT BAKTERI Escherichia coli patogen SECARA IN VITRO Oleh: Ilma Bayu Septiana 1), Euis Erlin 2), Taupik Sopyan 3) 1) Alumni Prodi.Pend.Biologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jaringan keras dan jaringan lunak mulut. Bahan cetak dibedakan atas bahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan cetak di kedokteran gigi digunakan untuk membuat replika jaringan keras dan jaringan lunak mulut. Bahan cetak dibedakan atas bahan untuk mendapatkan cetakan negatif
Lebih terperinciTOTAL BAKTERI DAN ph SUSU AKIBAT LAMA WAKTU DIPING PUTING KAMBING PERANAKAN ETTAWA LAKTASI
Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 12 21 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj TOTAL BAKTERI DAN ph SUSU AKIBAT LAMA WAKTU DIPING PUTING KAMBING PERANAKAN ETTAWA LAKTASI
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak mengkudu terhadap daya
1 BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 6.1. Subjek Penelitian Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak mengkudu terhadap daya hambat Streptococcus mutans secara in vitro maka dilakukan penelitian pada plate
Lebih terperinciP. Putri, Sudjatmogo dan T.H. Suprayogi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH LAMA WAKTU DIPPINGDENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN KAPORIT TERHADAP TAMPILAN TOTAL BAKTERI DAN DERAJAT KEASAMAN SUSU SAPI PERAH The Effect of
Lebih terperinciSKEMA ALUR PIKIR. Kulit Buah Manggis
Lampiran 1 SKEMA ALUR PIKIR Kalsium Hidroksida ( Ca(OH) 2 ) Kalsium hidroksida telah digunakan sejak tahun 1920 dan saat ini merupakan bahan medikamen saluran akar yang paling sering digunakan. Sifat antimikroba
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO
ABSTRAK EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO Gabriella, 2014 Pembimbing : Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA Indonesia merupakan
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO
ABSTRAK EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO Maysella Suhartono Tjeng, 2011 Pembimbing: Yenni Limyati,
Lebih terperinciUji daya hambat anti jamur ekstrak minyak atsiri Cinnamomun burmanii terhadap pertumbuhan Candida albicans
104 Uji daya hambat anti jamur ekstrak minyak atsiri Cinnamomun burmanii terhadap pertumbuhan Candida albicans Ali Yusran Bagian Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar,
Lebih terperinciJurnal Farmasi Malahayati Volume 1 No.1 Januari
Jurnal Farmasi Malahayati Volume 1 No.1 Januari 2018 19 PERBANDINGAN TEKNIK EKSTRAKSI MASERASI DENGAN INFUSA PADA PENGUJIAN AKTIVITAS DAYA HAMBAT DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP Escherichia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mulut dan bersama grup viridans lainnya umum terdapat di saluran pernapasan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Streptococcus mutans merupakan mikroflora normal yang terdapat di rongga mulut dan bersama grup viridans lainnya umum terdapat di saluran pernapasan bagian atas. Trauma
Lebih terperinciDaya Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L.)Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila
Daya Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L.)Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila Noorkomala Sari 1506 100 018 Dosen pembimbing : N.D Kuswytasari, S.Si, M.Si Awik Puji Dyah N., S.Si,
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KECAPI (Sandoricum koetjape Merr.) Abstract
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KECAPI (Sandoricum koetjape Merr.) Pindo Hardika P.A.N, Aditya Fridayanti, Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Candida albicans merupakan jamur yang dapat menginfeksi bagian- bagian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Candida albicans merupakan jamur yang dapat menginfeksi bagian- bagian tubuh meliputi mulut, saluran pencernaan, kulit dan organ genetalia wanita. Candida albicans
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIMIKROBA DAN FITOKIMIA DARI BEBERAPA TANAMAN OBAT
AKTIVITAS ANTIMIKROBA DAN FITOKIMIA DARI BEBERAPA TANAMAN OBAT (Antimicroba and Fitochemical Activities of Herbal Medicine) MASNIARI PEOLOENGAN 1, CHAIRUL 2, IYEP KOMALA 3, SITI SALMAH 2, SUSAN M.N. 1
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS Ayu Ulfa Sari* Nurul Annisa, Arsyik Ibrahim, Laode Rijai Laboratorium penelitian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu
TINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu Susu adalah sekresi yang dihasilkan oleh mammae atau ambing hewan mamalia termasuk manusia dan merupakan makanan pertama bagi bayi manusia dan hewan sejak lahir (Lukman
Lebih terperinciGreen Antibiotic Daun Sirih (Piper betle l.) Sebagai Pengganti Antibiotik Komersial untuk Penanganan Mastitis
Green Antibiotic Daun Sirih (Piper betle l.) Sebagai Pengganti Antibiotik Komersial untuk Penanganan Mastitis (Green antibiotic betel leaf (Piper betle l.) as a substitute for commercial antibiotic in
Lebih terperinciPengaruh ekstrak daun kersen terhadap daya tetas dan mortalitas telur itik hibrida
ISSN: 0852-3681 E-ISSN: 2443-0765 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Pengaruh ekstrak daun kersen terhadap daya tetas dan mortalitas telur itik hibrida Fatikhatul Huda Alkhakim, Muhammad Ngalaul
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Hasil Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang berasal dari daerah Sumalata, Kabupaten Gorontalo utara. 4.1.1 Hasil Ektraksi Daun Sirsak
Lebih terperinciRESISTIBILITY OF CHERRY WATER EXTRACT LEAVES (Muntingia calabura L.) TOWARD OF Escherichia coli GROWTH THAT CAUSE MASTITIS DISEASES IN DAIRY COWS
RESISTIBILITY OF CHERRY WATER EXTRACT LEAVES (Muntingia calabura L.) TOWARD OF Escherichia coli GROWTH THAT CAUSE MASTITIS DISEASES IN DAIRY COWS Rahmad Adi Gunawan 1, Sarwiyono 2 and Puguh Surjowardojo
Lebih terperinciABSTRAK. AKTIVITAS ANTIMIKROBA INFUSA DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO
ABSTRAK AKTIVITAS ANTIMIKROBA INFUSA DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO Caroline Suryadi, 1010148. Pembimbing I: dr. Djaja Rusmana, M.Si. Pembimbing II:
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Masalah. baik bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan. Tanaman obat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman obat adalah tanaman yang dapat digunakan sebagai obat untuk mengobati berbagai penyakit. Sejak dahulu, tanaman obat telah digunakan masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun anaerob. Bakteri Streptococcus viridans dan Staphylococcus aureus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rongga mulut manusia banyak terdapat berbagai jenis bakteri, baik aerob maupun anaerob. Bakteri Streptococcus viridans dan Staphylococcus aureus adalah mikroorganisme
Lebih terperinciAnalisis Hayati KEPEKAAN TERHADAP ANTIBIOTIKA. Oleh : Dr. Harmita
Analisis Hayati KEPEKAAN TERHADAP ANTIBIOTIKA Oleh : Dr. Harmita Pendahuluan Dewasa ini berbagai jenis antimikroba telah tersedia untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme. Zat anti
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Inhibition, Muntingia calabura L., Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Antimicrobial
INHIBITION POTENTIAL of Muntingia calabura L. LEAVES WATER EXTRACT to GROWTH of GRAM-POSITIVE BACTERIA Staphylococcus aureus and GRAM- NEGATIVE Escherichia coli THAT CAUSE MASTITIS DISEASE IN DAIRY COWS
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia serta negara-negara Asia lainnya berasal dari tumbuh-tumbuhan
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan protein yang tinggi masyarakat Indonesia yang tidak disertai oleh kemampuan untuk pemenuhannya menjadi masalah bagi bangsa Indonesia. Harper dkk.
Lebih terperinci