BAB IX SISTEM TELEMETRI
|
|
- Hartanti Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IX SISTEM TELEMETRI Sistem telemetri adalah cara pengukuran jarak jauh yang memanfaatkan sarana telekomunikasi dan sistem komputer untuk pengaturan pengaksesan data dan beberapa zona penyelidikan. Pada sistem telemetri, semua informasi data diubah ke dalam bentuk informasi listrik dan diolah secara digital. Dengan demikian pada sistem te1emeti, semua transduser, sensor, detektor haruslah mempunyai keluaran yang berbetuk besaran elektris (arus atau tegangan listrik) Sistem telemetri pada umumnya tampak pada Gambar 9.1. STASIUN PENGENDALI Gambar 9.1. Sistem Telemetri Universitas Gadjah Mada 1
2 Transduser, sensor atau detektor yang terpasang pada stasiun pemantau di lokasi pemantauan dan hasil pengukuran tersebut yang berupa informasi elektris yang kemudian diperkuat oleh sistem penguat awal (Pre-Amp) maupun sistem penguat (Amplifier). Setelah mendapat penguatan yang cukup sesuai dengan sistem berikutnya, sinyal tersebut dikondisikan agar mempunyai kualitas data yang baik oleh SC (Signal Conditioner). Dengan demikian setelah melewati Sc, sinyal listrik tersebut telah bersih dan noise maupun sinyalsinyal palsu. Mengingat sistem komputer yang dipakai adalah komputer digital, maka sinyal tersebut harus diubah ke bentuk digital oleh unit Analog to Digital Converter (ADC). Selanjutnya data tersebut dapatdikirimkan ke stasiun pengendali melalui sistem komunikasi data yang terdiri atas modem (modulator - demodulator) dan sistem komunikasi biasa seperti pemancar radio, telepon kabel, telepon selular, maupun dikirimkan melalui satelit. Pemilihan sistem komunikasi yang dipakai disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan pertimbangan biaya. Penggunaan satelit adalah pilihan paling mahal, sedangkan penggunaan gelombang radio relatif paling murah. Dengan teknologi yang sudah ada, sistem komunikasi ini dapat mengirimkan data dan dan ke stasiun pemantau secara transparan (cepat, tidak ada data yang hilang atau berubah). Ada beberapa metode pengiriman data dalam sistem telemetri yaitu : 1. Dengan menggunakan piranti Voltage to frequency converter (VFC) dan frequency to voltage converter (FVC). VFC (Voltage to Frequency Converter) merupakan peralatan yang berliingsi untuk mengubah tegangan analog menjadi gelombang kotak dengan frekuensi tertentu, perubahan tegangan masukan linier dengan perubahan frekuensi. Bila tegangan masukan 0 volt maka frekuensi keluaran juga 0 hertz (Hz), jika tegangan masukan 5 volt maka frekuensi keluaran adalah 5 KHz. Frequency to Voltage Converter (FVC) adalah alat yang digunakan untuk mengubah gelombang kotak dengan frekuensi tertentu menjadi tegangan analog, besarnya tegangan keluaran linier dengan besarnya frekuensi masukan. 2. Dengan memakai Dual Tone Multiple Frequency (DTMF). DTMF dapat dinyatakan langsung dalam data biner. Pada dasarnya DTMF adalah piranti semikonduktor yang dirancang untuk digunakan pada sistem dial pada pesawat telepon. Dengan memakai sandi morse yang terdiri dan sandi - sandi yang mempunyai karakter yang berbeda. Sandi-sandi ini kemudian akan diubah dalam bentuk data biner sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengiriman data dalam sistem telemetri. Mengingat daerah pemantauan; sangat luas, maka sistem pemantauan dibagi dalam beberapa zona pemantauan remote area). Setiap zona merupakan daerah yang sempit dengan beberapa transduser sejenis maupun transduser yang berbeda-beda sesuai dengan parameter yang diakses pada zona tersebut. Universitas Gadjah Mada 2
3 Zona pemantauan yang tidak memungkinkan mendapat cath daya listrik (PLN), perlu dilengkapi dengan sistem baterai yang tahan lama atau sistem baterai yang diisi ulang dengan solar-cell, sehingga mengurangi beban perawatan. Perawatan hanya dilakukan apabila ada kerusakan atau untuk pengecekan / kalibrasi sistem pengukuran. Stasiun pengendali berada di daerah yang ditentukan. Pada kondisi khusus, tugas stasiun pengendali bisa diambil alih dan tempat lain bila hal itu diperlukan. Tahap berikutnya padastasiun pengendali adalah pengolahan data yang dilakukan oleh komputer sesuai dengan program (software) yang dipasang di dalamnya. Dalam sistem telemetri ini, komputer mempunyai fungsi ganda, yakni sebagai alat pengendali dan pengatur lalu-lintas data, juga berfungsi sebagai pengolah data. Stasiun Pengendali ini dapat juga dilengkapi dengan sebuah server yang bertugas melayani setiap permintaan data dan daerah lain melalui sistem internet. Dengan demikian data yang telah disimpan di server dapat diakses dan komputer lain baik berupa data mentah maupun hasil analisis akhir yang dihasilkan sistem komputasinya. Pengambilan data ini hanya dapat dilakukan apabila telah mendapat persetujuan dan pihak yang diberi wewenang untuk itu. Dibanding dengan cara pengambilan data yang konvensional (manual), sistem telemetri mempunyai beberapa keunggulan, yakni: Kecepatan akuisisi data sangat cepat dan nyaris bersamaan (selisih waktu cuplik kurang dan 1 detik) untuk beberapa area yang berjauhan. Dapat melakukan pengukuran secara terus menerus dan real-time (tidak ada waktu tunda). Dapat mengatur dan mengendalikan pencuplikan data dan stasiun pengendali sesuai dengan keperluan. Data yang diambil secara otomatis telah tersimpan di sistem computer dan dapat dianalisis sesuai dengan metode yang diterapkan. Data dapat diakses dan dikirim ke segala penjuru dunia melalui sistem internet. Akurasi data lebih baik dan lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan sistem manual. Mengurangi faktor kesalahan yang sering dilakukan oleh manusia. IX.2 Penggunaan Gelombang Radio VHF Sejarah perhubungan radio mengingatkan kita kembali pada penemuan Marconi di bidang radio telegraf. Sejak itu, perkembangan yang sangat cepat telah dieapai dalam bidang teknik radio dengan ditemukannya tabung hampa. Sistem perhubungan frekuensi tinggi mulai dikembangkan untuk memberikan jawaban atas kekurangan yang dimiliki oleh sistem perhubungan dengan menggunakan Universitas Gadjah Mada 3
4 modulasi amplitudo (AM) maupun modulasi frekuensi (FM). Dengan melakukan pelebaran pita frekuensi dan menambahkan kedalaman modulasi frekuensi untuk memperoleh perbandingan antara sinyal dan derau (S/N) yang baik. Ada berbagai cara untuk penyaluran informasi kepada pihak lain yang masing - masing mempunyai karakteristiknya sendiri. Informasi yang dikirimkan terdiri dan berbagai jenis, misalnya : suara manusia, sinyal telegraf, sinyal televisi, sinyal multipleks, telefoto, faksimili dan sebagainya. Semua jenis materi informasi ini, misalnya suara manusia, sebuah foto atau televisi, pertama harus diubah dalam bentuk listrik dengan menggunakan mikrofon, telekamera atau alat lainnya agar materi im dapat dibawa oleh gelombang radio. Cara penumpangan informasi yang telah di ubah dalam bentuk sinyal listrik ke dalam gelombang radio mi dinamakan modulasi. Modulasi parametrik dibagi menjadi dua bagian yaitu Parametric Continous Modulation (PCM) dan Parametric Pulse Modulation atau Analog Pulse Modulation (APM). Yang termasuk dalam modulasi PCM adalah Amplitudo Modulastion (AM), Frequency Modulation (FM) dan Phase Modulation (PM). Sedangkan yang termasuk dalam modulasi APM adalah Pulse Amplitudo Modulation (PAM), Pulse Frequency Modulation (PFM), Pulse Position Modulation (PPM) dan Pulse Width Modulation (PWM). Proses propagasi gelombang VHF hampir tidak dapat dilakukan bagi perhubungan dengan propagasi ionosfer dan propagasi utamanya ialah gelombang permukaan. Gelombang radio pada pita-pita frekuensi VHF ini terutama sangat dipengaruhi oleh indeks bias lapisan troposfer sehingga gelombang ini juga dinamakan gelombang tropo. Propagasi gelombang permukaan memiliki dua pendekatan yaitu propagasi bumi datar dan propagasi bumi bulat. Propagasi bumi datar dibagi lagi menjadi dua yaitu propagasi bumi datar dengan penghantaran sempurna dan propagasi bumi dengan tidak Universitas Gadjah Mada 4
5 mempunyai redaman sempuma. Perhitungan propagasi bumi datar dangan penghantaran sempurna merumuskan kuat medan pancaran listrik dan antena vertikal sebagai antena. IX.3. Antena Antena merupakan rangkaian resonansi yang istimewa. Pada rangkaian resonansi biasa, ukuran kondensator dan kumparan jauh lebih kecil daripada panjang gelombang resonansi. Oleh karena itu, medan listrik dan magnetik tetap tinggal di dalam rangkaian. Energi medan tersebut hanya diubah menjadi usaha listrik dan panas. Apabila ketebalan kabel kumparan dan besar kondensator sebanding dengan panjang gelombang resonansi, maka sebagian besar energi medan akan dikeluarkan sebagai gelombang elektromagnetik. Ini adalah prinsip pemancar. Pemancar tersebut dapat terbuat dan macam-macam bahan penghantar yang biasanya berbentuk kawat atau pipa. Kekuatan medan elektromagnetik yang dipancarkan, tergantung pada luas medan pancar, besar arus dan tegangan listrik yang terdapat di dalamnya. Rangkaian resonansi, biasanya terbuat dan induktor, kondensator dan resistor juga terdapat pada antena, tetapi wujudnya bukan komponen melainkan rangkaian linear sepanjang kabel antena. Kawat antena yang beresonansi mengakibatkan muatan listrik bergetar atau bergerak dengan frekuensi tertentu bolak-balik dan ujung ke ujung kawat. Getaran ini akan menempuh jarak sebesar panjang gelombang resonansi. Untuk dapat menampung getaran resonansi ini panjang antena harus paling sedikit setengah panjang gelombang (1/2 ). Setengah panjang gelombang adalah syarat umum untuk mempertahankan resonansi. Bila gelombang radio disalurkan melalui kawat tak berhingga, maka amplitudonya semakin lama akan semakin kecil, karena energinya hilang akinat pemanasan kawat dan pemancaran. Lain halnya kalau kawat itu pendek; berkat pemantulan gelombang pada ujung-ujungnya energi tidak akan lenyap begitu saja. Bila gelombang tersebut secara terus menerus pada suatu antena yang panjangnya tepat setengah gelombangnya maka resonansi akan terjadi. Impedansi antena menentukan perbandingan tegangan dan arus di dalam antena. Tepat pada frekuensi resonansi, nilai impedansi menjadi resistif karena fasa arus dan tegangan menjadi sama. Bila kondisi resonansi tidak benar-benar tercapai, maka antara tegangan dan arus listrik akan terdapat suatu fasa kecil. Hal ini membuat sifat impedansinya tidak resistif saja, melainkan juga induktif atau kapasitif. Energi yang disalurkan ke dalam antena sebagian besar dimanfaatkan untuk pemancaran gelombang elektromagnetik, dan sisanya hilang melalui pemanasan kawat dan resistansi isolasi. Tujuan utama penyaluran energi tersebut adalah mempertahankan pemancaran dengan cara meminimalisasi energi yang hilang. Universitas Gadjah Mada 5
6 Medan antena merupakan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ke tempat yang jauh. Ini yang disebut medan pancar. Intensitas medan pancar semakin jauh akan semakin berkurang. Komponen listrik dan magnetik dan gelombang tersebut mempunyai fasa yang sama, tetapi polarisasinya berbeda (saling tegak lurus). Pada prakteknya intensitas medan yang dipancarkan suatu antena ke semua jurusan tidak pemah sama. Mungkin saja intensitas medan ke beberapa arah itu nol sedangkan ke arah-arah lainnya bervaniasi dan kuat sampai lemah. Antena yang mampu memancarkan intensitas yang sama ke semua arah disebut sebagai pemancar isotrop. Grafik yang memperlihatkan, untuk jarak tertentu, intensitas relatif medan sekeliling antena disebut juga diagram pemancar. Diagram pemancar yang terdapat di atas kertas hanya menggambarkan situasi medan pada satu bidang, padahal yang sebenarnya berdimensi tiga. Ini berarti bahwa diagram tiga dimensi suatu pemancar isotrop mempunyai wujud bola. Polarisasi vertikal pada frekuensi rendah (4 MHz) membutuhkan antena vertikal yang cukup panjang sehingga para amatir radio sukar menerapkannya. Satu-satunya cara yang memungkinkan pemancaran tersebut adalah dengan menggunakan ground plane atau antena yang dipendekkan. Panjang antena semacam ini biasanya tidak melebihi ¼ panjang gelombang. Kekurangan panjang antena ini harus ditunjang oleh masa atau permukaan bumi agar terjadi pencerminan atau penerusan gelombang. Antena vertikal yang tingginya ¼ panjang gelombang yang disalurkan ke massa atau biimi sebenarnya, dapat pula disalurkan ke tempat massa atau bumi sintetis. Massa atau bumi sintetis yang dimaksudkan di sini terbuat dan beberapa kawat yang masing-masing sepanjang ¼ panjang gelombang. Ground plane ini beresonansi seperti antena ½ w panjang gelombang. Adanya bagian horisontal dan vertikal pada antena akan membuat polanisasi medan menjadi miring. Hal ini mempengaruhi diagram pemancarannya Bila Iumlah kawatkawat radial yang tegak lurus padda antena vertikal jumlahnya melebihi 4, maka dapat dikatakan bahwa polarisasinya secara praktis adalah vertikal. Antena yang digunakan untuk memancarkan dan menerima gelombang HF pada dasarnya adalah berbentuk antena dipole. Kalau diklasifikasikan lagi, antena yang tidak memiliki arab biasanya digunakan untuk pusat stasiun bergerak atau stasiun TV. Sedangkan jenis yang mempunyai diagram arah digunakan untuk perhubungan point to point, atau untuk penerimaan TV. Jenis pertama dan HF adalah antena berarah seperti antena corner reflektor antena Yagi Uda, array antena, antena helical dan antena log periodik. JenIs kedua adalah antena Omni Directional seperti antena polanisasi horizontal Omni directional, dimana semua jenis mi tidak memiliki arah atau orientasi menghadapnya antena ke suatu tujuan tertentu. Universitas Gadjah Mada 6
7 Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan antena : 1. Pengukuran beberapa parameter antena yang menentukan efektifitas dan kinerja antenna, meliputi : Pengukuran arus dan tegangan Pengukuran gain antena Pola radiasi ruang (space radiation pattern) Pengukuran feed point impedance Polarisasi antenna Pengukuran Standing Wave Ratio (SWR) 2. Pengukuran parameter pesawat transceiver yang menentukan efektifitas dan kinerja pesawat, meliputi : Pengukuran arus dan tegangan Pengukuran frekuensi pancar terima pesawat 3. Pengukuran saluran transmissi (transmission line) yang sesuai untuk menghasilkan kinerja yang efektif. Hasil pengukuran ketiga hal diatas akan dianalisis dan dievaluasi untuk memperoleh set-up terbaik dan tiap - tiap komponen yang memberikan hasil optimal pengiriman data melalui gelombang radio. Jenis jenis antena yang sering dipakai dalam system telemetri adalah : 1. Antena YAGI Berelemen 10 Pada Gambar 8.2 terdapat antena YAGI yang panjang tulang belakangnya hanya 1,6 panjang gelombang. Bentuk antena ini sebenarnya terletak antara jenis antena YAGI biasa dan YAGI panjang. Jarak elemen dibuat pendek, keuntungannya 12,5 db. Spesifikasi ukuran yang terdapat pada Gambar 2.1 hanya berlaku bila diameter pipa antenanya 20 mm. Sistem penyaluran menggunakan kabel 60 mm melalui jalur kabel khusus. Gambar 9.2 Antena YAGI Berelemen 10 Universitas Gadjah Mada 7
8 2. VHF ¼ vertical Idealnya VHF vertikal harus dipasang di atas bidang datar yang rata sempurna untuk meyakinkan radiasi omnidireksional yang seragam. Tipe antena ¼ menyebabkan picket fencing (rapid flutter). Flutter terjadi ketika polarisasi vertical disebabkan oleh obyek konduktif vertikal antara antena dan pesawat. Ketika ada penghalang, ada sinyal yang ditangkap antena menjadi terhalang. 3. VHF vertical ¼ vertical dengan ground plane Antena ¼ seperti ditunjukan pada Gambar 9.3 A adalah antena vertikal dengan ground plane. Antena ini terdiri atas empat radial atau lebih. Panjang elemen dalam feet diturunkan dalam persamaan 9.1 dan 9.2. Radial agak sedikit panjang, /3,9 (feet). kira kira Dengan panjang yang sama, keempat radial dipasang miring dengan sudut 450 terhadap arah horisontal antena dan feed impedance-nya 50 ohm. Ketika radial dipasang dengan sudut 90 seperti pada Gambar 2.2 B, feed impedance-nya menjadi 30 ohm.keuntungan antena vertikal dengan ground plane adalah bahwa sistem dapat ditempatkan di atas obyek konduktif. Radial yang bengkok dapat menjadi bidang ground yang baik yang mendukung antena. Kabel koaksial yang luar dihubungkan dengan radial dan konduktor bagian dalam dihubungkan ke driven element. Sumber : ARRL, 1982 : 16-5 Gambar 9.3. Ground-plane Antena Universitas Gadjah Mada 8
9 4. IX.4. Kawat Penyalur Mengingat peralatan pemancar dan antena masing-masing berada di tempat yang berlainan, maka kedua bagian tersebut harus dihubungkan melalui kabel. Dalam penyaluran listrik yang berfrekuensi tinggi, diusahakan agar kabel tidak memancarkan medan. Dengan demikian antena menjadi satu-satunya bagian yang memancarkan medan. Jenis kabel yang saat ini banyak dipergunakan ialah kabel koaksial atau kabel datar. Gambar 9.4 menunjukkan arus pertama mengalir di tengah tengah penghantar kabel koakksial, sedangkan arus keduayang berlawanan arahnya mengalir pada bagian dalam selubung kabel. Dengan demikian medan elektromagnetik di luar kabel koaksial adalah nol. Gambar 9.4. Penyaluran arus pada kabel koaksial Perbandingan gelombang datang dan kembali bila kondisi penyerapan atau pemantulan pada ujung kabel antena tidak menyeluruh, disebut perbandingan gelombang berdiri atau Standing Wave Ratio (SWR). SWR dapat didefinisikan melalui hubungan antara tegangan yang dipancarkan dengan tegangan yang dipantulkan, yang diberikan dalam persamaan (9.3). Alat untuk mengukur nilai SWR dalam suatu saluran pemancar adalah SWR meter. SWR meter memonitor tegangan dan arus pada gelombang pancar dan membandingkannya dengan tegangan dan arus pada gelombang pantul. Pada SWR meter dapat dibaca daya pancar dan daya pantul langsung pada skala SWR meter. Dalam keadaan antena dan saluran yang match, gelombang pantul di dalam transmisi adalah nol dan penunjukan SWR meter adalah satu dan SWR berharga 1:1. 5. Aplikasi Sistem Telemetri Sistem telemetri dapat diaplikasikan pada Sistem Pemantau Parameter Cuaca Jarak Jauh. Adapun diagram blok sistem pemantau parameter cuaca jarak jauh dapat dilihat pada Gambar 9.5. Universitas Gadjah Mada 9
10 Gambar 9.5. Sistem Pemantau Parameter Cuaca Jarak Jauh Rancangan Sistem Pemantau Parameter Cuaca Jarak Jauh terdiri dan dua bagian yaitu : stasiun pemantau (stasiun remote) dan stasiun pengendali. Sensor yang digunakan ada empat macam sensor yaitu: sensor suhu lingkungan, sensor kelembaban udara, sensor kecepatan angin, dan sensor keadaan awan. Metode pengiriman data akan menggunakan Dual Tone Multiple Frequency (DTMF). Stasiun remote terdiri atas sensor-sensor, multiplexer, ADC 12 bit, latch, mikrokontroier sebagai pengendali dan rangkaian pengirim serta penerima DTMF. Stasiun pengendali terdiri atas rangkaian pengirim serta penerima DTMF, mikrokontroler dan komputer sebagai pengolah data yang diperoleh dan sensor- sensor. Universitas Gadjah Mada 10
11 Sistem secara keseluruhan bekerja pertama kali dari stasiun pengendali. Stasiun pengendali akan mengirimkan sinyal sebagai tanda untuk meminta stasiun remote untuk mengirim data dan sensor. Permintaan tersebut akan dibalas stasiun remote dengan mengirim tanda identifikasi dan sensor-sensor. Saat stasiun remote menenima permintaan tersebut, mikrokontroler memprosesnya dengan mengirim kembali tanda identifikasi data yang diikuti dengan pengiriman data dari sensor yang diminta. Stasiun pengendali akan tanda identifikasi dan data tersebut, kemudian melakukan pengolahan data dari sensor di dalam komputer. Universitas Gadjah Mada 11
BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk
BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA Kompetensi: Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk komunikasi, salah satunya pada rentang band High Frequency (HF). Mahasiswa
Lebih terperinciTelekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta
Telekomunikasi Radio Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta Telekomunikasi Radio Merupakan suatu bentuk komunikasi modern yang memanfaatkan gelombang radio sebagai sarana untuk membawa suatu pesan
Lebih terperinciPertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH
Pertemuan 9 SISTEM ANTENA DAHLAN ABDULLAH dahlan.unimal@gmail.com http://www.dahlan.web.id PENDAHULUAN Dalam sejarah komunikasi, perkembangan teknik informasi tanpa menggunakan kabel ditetapkan dengan
Lebih terperinciMengetahui peranan antena pada sistem telekomunikasi. Memahami macam dan bentuk antena yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.
Mengetahui peranan antena pada sistem telekomunikasi. Memahami macam dan bentuk antena yang digunakan dalam sistem telekomunikasi. Mengetahui bagian-bagian antena yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.
Lebih terperinci1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO
1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada
Lebih terperinciMateri II TEORI DASAR ANTENNA
Materi II TEORI DASAR ANTENNA 2.1 Radiasi Gelombang Elektromagnetik Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Perkembangan antenna saat ini semakin berkembang terutama untuk system komunikasi. Antenna adalah salah satu dari beberapa komponen yang paling kritis. Perancangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENELITIAN TERDAHULU Sebelumnya penelitian ini di kembangkan oleh mustofa, dkk. (2010). Penelitian terdahulu dilakukan untuk mencoba membuat alat komunikasi bawah air dengan
Lebih terperinciBAB 2 SISTEM KOMUNIKASI DATA
BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI DATA Kompetensi: Mahasiswa diharapkan memiliki konsep dasar mengenai komuniasi data, baik modern maupun yang terkini. Diharapkan dengan mengerti dan memahami konsep, mahasiswa mampu
Lebih terperinciBAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik
BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 2.1 Umum elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik seperti yang diilustrasikan pada
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA YAGI UDA 11 ELEMEN PADA FREKUENSI MHz (TVONE) MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e
PERANCANGAN ANTENA YAGI UDA 11 ELEMEN PADA FREKUENSI 727.25 MHz (TVONE) MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V. 1.6.2e Andi Azizah andiazizah_az@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciMakalah Peserta Pemakalah
Makalah Peserta Pemakalah ISBN : 978-979-17763-3-2 PERANCANGAN ANTENNA YAGI FREKUENSI 400-405 MHZDIGUNAKAN PADA TRACKING OBSERVASI METEO VERTIKAL DARI PAYLOAD RADIOSONDE RS II-80 VAISALA Lalu Husnan Wijaya
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz
PERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz Disusun Oleh : BUDI SANTOSO (11411552) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA Jakarta,
Lebih terperinciSINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung
SINYAL & MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 1 Pengertian Sinyal Merupakan suatu perubahan amplitudo dari tegangan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Umum Antena adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari udara ke media kabel. Sistem Telekomunikasi
Lebih terperinci- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI
- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI Dengan kemajuan teknologi, telekomunikasi menjadi lebih cepat, lebih andal dan lebih murah dibandingkan dengan metode komunikasi
Lebih terperinciANTENA YAGI. Oleh : Sunarto YBØUSJ
ANTENA YAGI Oleh : Sunarto YBØUSJ UMUM Sebelum kita berbicara tentang antena Yagi atau antena pengarah marilah kita menengok terlebih dahulu antena isotropic. Antena isotropic adalah antena yang memancarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Perangkat elektronik atau perangkat komunikasi dapat saling berhubungan diperlukan antena yang menggunakan frekuensi baik sebagai pemancar ataupun penerima.
Lebih terperinciSinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog
PHYSICAL LAYER Lapisan Fisik Fungsi : untuk mentransmisikan sinyal data (analog dan digital) Pada Lapisan Transmitter : menerapkan fungsi elektris, mekanis, dan prosedur untuk membangun, memelihara, dan
Lebih terperinciDasar- dasar Penyiaran
Modul ke: Fakultas FIKOM Dasar- dasar Penyiaran AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON SHORT WAVE (SW) CARA KERJA PEMANCAR RADIO Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan
Lebih terperinciTeknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Model Sistem Komunikasi Sinyal listrik digunakan dalam sistem komunikasi karena relatif gampang dikontrol. Sistem komunikasi listrik ini mempekerjakan sinyal listrik untuk membawa
Lebih terperinciRadio dan Medan Elektromagnetik
Radio dan Medan Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat, Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Sistem Televisi pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu, sisi penghasil sinyal yang disebut sebagai sisi studio, dan sisi penyaluran yang disebut
Lebih terperinciJenis-jenis Antena pada Wireless
Jenis-jenis Antena pada Wireless Pengertian Antena Antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah
BAB II PEMBAHASAN.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah.
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng
KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng Data 10110111 sinyal Untuk dapat ditransmisikan, data harus ditransformasikan ke dalam bentuk gelombang elektromagnetik
Lebih terperinciANTENA TELEKOMUNIKASI
BAGIAN 6 ANTENA TELEKOMUNIKASI Tujuan Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat: 5. Mengetahui peranan antena pada sistem telekomunikasi. 6. Memahami macam dan bentuk antena yang digunakan dalam
Lebih terperinciMODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung
MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2010 1 Pengertian Modulasi Merupakan suatu proses penumpangan
Lebih terperinciDESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi
DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI 425-890 MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan
Lebih terperinciRijal Fadilah. Transmisi & Modulasi
Rijal Fadilah Transmisi & Modulasi Pendahuluan Sebuah sistem komunikasi merupakan suatu sistem dimana informasi disampaikan dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya tempat A yang terletak ditempat yang
Lebih terperinciMODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com
MODULASI Adri Priadana ilkomadri.com Pengertian Modulasi Merupakan suatu proses penumpangan atau penggabungan sinyal informasi (pemodulasi) kepada gelombang pembawa (carrier), sehingga memungkinkan sinyal
Lebih terperinciDalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Realisasi PLL (Phase Locked Loop) sebagai modul praktikum demodulator FM sebelumnya telah pernah dibuat oleh Rizal Septianda mahasiswa Program Studi Teknik
Lebih terperinciPropagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat
Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat bergantung pada keadaan cuaca dan fenomena luar angkasa yang
Lebih terperinciDASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI
DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Pendahuluan Telekomunikasi = Tele -- komunikasi Tele = jauh Komunikasi = proses pertukaran informasi Telekomunikasi = Proses pertukaran
Lebih terperinci2017, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1814, 2017 BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN. Sistem Komunikasi Pencarian dan Pertolongan. PERATURAN BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN NOMOR 19 TAHUN 2017
Lebih terperinciDASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng
DASAR TELEKOMUNIKASI Kholistianingsih, S.T., M.Eng KONTRAK PEMBELAJARAN UAS : 35% UTS : 35% TUGAS : 20% KEHADIRAN : 10% KEHADIRAN 0 SEMUA KOMPONEN HARUS ADA jika ada satu komponen yang kosong NILAI = E
Lebih terperinciBAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk
BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA Kompetensi: Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk komunikasi, salah satunya pada rentang band Ultra High Frequency (HF).
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. antena. Selanjutnya akan dijelaskan pula mengenai pengenalan wireless LAN.
BAB II TEORI DASAR 2.1 Umum Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori-teori yang mendasari permasalahan dan penyelesaian tugas akhir ini. Diantaranya adalah pengenalan antena, besaran - besaran pada antena,
Lebih terperinciPertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM
Pertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1 Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM Agenda Pengantar sensor Pengubah analog ke digital Pengkondisi sinyal Pengantar sensor medan EM Transduser
Lebih terperinciANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS
ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS (PEMROSESAN SINYAL ANALOG MENGGUNAKAN PENGUAT OPERASIONAL) A. PENDAHULUAN Sinyal keluaran dari sebuah tranduser atau sensor sangat kecil hampir mendekati
Lebih terperinciNo Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,
56 Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Antara Output LM 35 dengan Termometer No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0,25 25 0 2 0,26 26 0 3 0,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0,29 28 1 6
Lebih terperinciBAB II SALURAN TRANSMISI
BAB II SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian di antara keduanya. Jika jarak
Lebih terperinciPENGUJIAN DAYA PANCAR ANTENA YAGI TERHADAP EMPAT JENIS ANTENA PENERIMA
PENGUJIAN DAYA PANCAR ANTENA YAGI TERHADAP EMPAT JENIS ANTENA PENERIMA Andi Sri Irtawaty 1, Maria Ulfah 2, Hadiyanto 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Balikpapan E-mail: andi.sri@poltekba.ac.id,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sistem transmisi data, media transmisi adalah jalur fisik antara pemancar dan penerima. Baik sinyal analog maupun digital dapat dipancarkan melalui media transmisi
Lebih terperinciBAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi
BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI Kompetensi: Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi (modem). Mendesain dan merangkai contoh modulasi dengan perpaduan piranti elektronika
Lebih terperinciDESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG - PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 9 dbi
DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG - PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI 430-1000 MHz DENGAN GAIN 9 dbi LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless,
BAB II TEORI DASAR ANTENA 2.1 Umum Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless, antena radio pertama dibuat oleh Heinrich Hertz yang tujuannya untuk membuktikan keberadaan gelombang
Lebih terperinciCARA PEMASANGAN RADIO KOMUNIKASI DAN ANTENA I. Alat yang harus disiapkan 1. Radio Transceiver VHF/HF 2. Power Supply /Accu 12 Volt min 20 Amp 3.
CARA PEMASANGAN RADIO KOMUNIKASI DAN ANTENA I. Alat yang harus disiapkan 1. Radio Transceiver VHF/HF 2. Power Supply /Accu 12 Volt min 20 Amp 3. Kabel coaxial 50 ohm secukupnya 4. Antena VHF/HF 5. Tiang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui pengaruh frekuensi medan eksitasi terhadap
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI
5 BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Penyampaian imformasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampai diantara keduanya
Lebih terperinciLAPORAN FISIKA LABORATORIUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA 2015 1 Analisa Antena Patch dengan Pola Radiasi Antena Asrofi Khoirul Huda, Aloysius Niko, Rachmad Januar, Diky Anggoro Jurusan Fisika, Fakultas MIPA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Antena merupakan suatu bagian yang mutlak diperlukan dalam sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Antena merupakan suatu bagian yang mutlak diperlukan dalam sistem komunikasi radio. Dalam dunia telekomunikasi antena didefinisikan sebagai struktur yang berfungsi
Lebih terperinciELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS
WIRELESS COMMUNICATION Oleh: Eko Marpanaji INTRODUCTION Seperti dijelaskan pada Chapter 1, bahwa komunikasi tanpa kabel menjadi pilihan utama dalam membangun sistem komunikasi dimasa datang. Ada beberapa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SENSOR MEKANIK KETINGGIAN LEVEL AIR Transduser adalah alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke bentuk lain. Sebuah tranduser digunakan untuk mengkonversi suatu besaran
Lebih terperinciPertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM
Pertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2 Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM Agenda Pendahuluan : gelombang EM dan antena RF Parameter antena RF Penggunaan antena RF dalam metode geofisika
Lebih terperinciBAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT
BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT 4.1 Komunikasi Radio Komunikasi radio merupakan hubungan komunikasi yang mempergunakan media udara dan menggunakan gelombang
Lebih terperinciMateri Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================
Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang
BAB II TEORI DASAR 2.1. PROPAGASI GELOMBANG Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang didesain untuk memancarkan sinyal
Lebih terperinci1. Adaptive Delta Modulation (ADM) Prinsip yang mendasari semua algoritma ADM adalah sebagai berikut:
1. Adaptive Delta Modulation (ADM) Adaptive delta modulation (ADM) merupakan modifikasi dari DM (Delta Modulation). ADM digunakan untuk mengatasi bising kelebihan beban yang terjadi pada modulator data
Lebih terperinciModulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny
Modulasi Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada sinyal
Lebih terperinciTELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan
TELEMETRI Abstrak Telemetri (sejenis dengan telematika) adalah sebuah teknologi yang membolehkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem. Kata telemetri berasal
Lebih terperinciPokok Bahasan 1. Pendahuluan
Pokok Bahasan 1 Pendahuluan Pokok Bahasan 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Sub Pokok Bahasan Prinsip-prinsip transmisi informasi Kabel seimbang dan koaksial Saluran optik Radio Antena Kompetensi Setelah mengikuti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sensor RF (Radio Frekuensi) Sensor RF (Radio Frekuensi) adalah komponen yang dapat mendeteksi sinyal gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa
TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa Disusun oleh: (Telkom Group) 1. Alwin Bahari 2. Aulya Rahman F 3. Firman Anggoro 4. Gunawan 5. Hafiz Maulana 6. Irfan
Lebih terperincimenggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan sinyal-sinyal suara dan sinyal-sinyal gambar
X. BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Sistem Alat yang dibuat merupakan pemancar televisi berwama dengan menggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. dengan cara modulasi dan gelombang elektromagnetik. Gelombang ini melintas dan
BAB II DASAR TEORI Pemancar radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan gelombang elektromagnetik. Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga
Lebih terperinciTEKNIK MODULASI. Kelompok II
TEKNIK MODULASI Kelompok II Pengertian Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal Biasanya sinyal yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah Contoh
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY
RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY Asep Saadilah 1, Fitri Imansyah 2, Dedy Suryadi 3 Prodi Teknik Elektro, Jurusn
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO No Percobaan : 01 Judul Percobaan Nama Praktikan : Perambatan Gelombang Mikro : Arien Maharani NIM : TEKNIK TELEKOMUNIKASI D3 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciDESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY (LPDA) PADA RENTANG FREKUENSI MHZ
DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY (LPDA) PADA RENTANG FREKUENSI 412-810 MHZ LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 oleh : ANA INGIN
Lebih terperinciLAPISAN FISIK. Pengertian Dasar. Sinyal Data
LAPISAN FISIK Pengertian Dasar Lapisan Fisik (physical layer) adalah lapisan terbawah dari model referensi OSI, lapisan ini berfungsi untuk menentukan karekteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan
Lebih terperinciBAB II PROPAGASI GELOMBANG MENENGAH
BAB II PROPAGASI GELOMBANG MENENGAH. GELOMBANG MENENGAH Berdasarkan spektrum frekuensi radio, pita frekuensi menengah adalah gelombang dengan rentang frekuensi yang terletak antara 300 khz sampai 3 MHz
Lebih terperinciRancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP
Rancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP Fandy Himawan [1], Aad Hariyadi [2], Moch.Taufik [3] Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI ANTENA MIKROSTRIP DAN WIRELESS LAN
BAB II DASAR TEORI ANTENA MIKROSTRIP DAN WIRELESS LAN Pada bagian ini menerangkan mengenai tinjauan pustaka atau teori dasar mengenai antenna dan gambaran umum tentang jaringan wireless. Dalam bab ini
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Modulasi Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh transmisi yang efisien dan handal. Pemodulasi yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan
Lebih terperinciB B BA I PEN EN A D HU LU N 1.1. Lat L ar B l e ak an Mas M al as ah
BAB I PENDAHULUAN Pada tugas akhir ini penulis akan merancang dan membuat penguat audio kelas D tanpa tapis induktor-kapasitor (LC) yang memanfaatkan modulasi tiga aras. Pada bab I, penulis akan menjelaskan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.3.4 Uji Panjang Pulsa Sinyal Pengujian dilakukan untuk melihat berapa panjang pulsa sinyal minimal yang dapat di respon oleh modul. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan astable free running, blok
Lebih terperinciMenyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal
Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal dua macam sumber informasi, yaitu ide-ide yang bersumber dari
Lebih terperinciSheet1. Prosedur & konvensi standard untuk memanggil, menjawab dan berbicara. Memulai dan memutuskan hubungan / kontak. Teknik Pertukaran callsign.
Sylabus Amatir Radio Peraturan radio Peraturan lingkungan regulasi, PP, UU, KEPMEN ijin amatir radio biaya / fee callsign batasan power / daya pancar Sheet1 YB YC YD/YH batasan 3 rd party traffic operasi
Lebih terperinciContoh Soal soal Ujian Amatir Radio, Tahun 2000
Contoh Soal soal Ujian Amatir Radio, Tahun 2000 Mata Ujian: Teknik Radio Waktu 45 menit Petunjuk cara menjawab: a. Jawablah dengan memberi tanda silang (x) untuk jawaban yang Saudara anggap benar b. Apabila
Lebih terperinciKONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi==
TRANSMISI DATA KONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi== Direct link digunakan untuk menunjukkan jalur transmisi antara dua perangkat dimana sinyal dirambatkan secara langsung dari transmitter menuju receiver
Lebih terperinciMEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Jaringan Komputer I 1 MEDIA TRANSMISI Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Spektrum Elektromagnetik Jaringan
Lebih terperinciBAB 7 SISTEM REPEATER. Pentingnya sistem repeater dalam komunikasi data khususnya yang berbasis radio frequency.
BAB 7 SISTEM REPEATER Kompetensi: Pentingnya sistem repeater dalam komunikasi data khususnya yang berbasis radio frequency. Dalam hal ini mahasiswa diharapkan dapat mengerti mengenai sistem antena crossband,
Lebih terperinciSeminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM142
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 335 Desain Antena Mikrostrip Omnidireksional menggunakan Material Polimida untuk Komunikasi Video pada PUNA (Pesawat Udara Nir
Lebih terperinciDasar- dasar Penyiaran
Modul ke: Dasar- dasar Penyiaran AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON CARA KERJA PENERIMA RADIO Fakultas FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan Template Modul
Lebih terperinciMENDESAIN DAN MEMBUAT ANTENA LOG-PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 10 dbi
MENDESAIN DAN MEMBUAT ANTENA LOG-PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI 400-970 MHz DENGAN GAIN 10 dbi LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma
Lebih terperinciTransmisi Signal Wireless. Pertemuan IV
Transmisi Signal Wireless Pertemuan IV 1. Panjang Gelombang (Wavelength) Adalah jarak antar 1 ujung puncak gelombang dengan puncak lainnya secara horizontal. Gelombang adalah sinyal sinus. Sinyal ini awalnya
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan
BAB II DASAR TEORI 2.1 Antena Antena merupakan elemen penting yang terdapat dalam sistem telekomunikasi tanpa kabel (wireless). Pemilihan antena yang tepat, perancangan yang baik dan pemasangan yang benar
Lebih terperinci1. Pengertian Penguat RF
1. Pengertian Penguat RF Secara umum penguat adalah peralatan yang menggunakan tenaga yang kecil untuk mengendalikan tenaga yang lebih besar. Dalam peralatan elektronik dibutuhkan suatu penguat yang dapat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Global Positioning System (GPS) Global Positioning System (GPS) merupakan sebuah sistem navigasi satelit yang digunakan untuk menentukan lokasi yang tepat pada permukaan bumi.
Lebih terperinciBAB II ANTENA MIKROSTRIP. dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik
BAB II ANTENA MIKROSTRIP 2.1 Pengertian Antena Antena merupakan salah satu dari beberapa komponen yang paling kritis dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik akan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY
BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY 3.1 UMUM Pada Tesis ini akan merancang dan fabrikasi antena mikrostrip array linier 4 elemen dengan pencatu berbentuk T untuk aplikasi WiMAX yang beroperasi di
Lebih terperinciDesain dan Pembuatan Antena Whip Dual-Band pada VHF/UHF untuk Perangkat Transceiver Portabel
Desain dan Pembuatan Antena Whip Dual-Band pada VHF/UHF untuk Perangkat Transceiver Portabel Ardyanto Kurniawan, Gamantyo Hendrantoro, Eko Setijadi Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS Abstrak Teknologi satelit
Lebih terperinciBab II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI. Gbr. 2.1 Grafik Faktor Refleksi Terhadap. Faktor Refleksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Antena 2.1.1 Faktor Refleksi Frekuensi kerja antena menunjukkan daerah batas frekuensi gelombang elektromagnetik yang mampu untuk ditransmisikan dan atau ditangkap oleh antena dengan
Lebih terperinciHAND OUT EK. 481 SISTEM TELEMETRI
HAND OUT EK. 481 SISTEM TELEMETRI Dosen: Ir. Arjuni BP, MT Drs. Yuda Muladi, ST, M.Pd PENDIDIKAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Antena radio pertama dibuat oleh Heinrich Hertz yang tujuannya untuk
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Antena radio pertama dibuat oleh Heinrich Hertz yang tujuannya untuk membuktikan keberadaan gelombang elektromagnetik yang sebelumnya telah diprediksi oleh James Clerk Maxwell.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi VSAT VSAT merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal, awalnya merupakan suatu trademark untuk stasiun bumi kecil yang dipasarkan sekitar tahun 1980 oleh
Lebih terperinciTeknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan
Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan Pendahuluan Pengkodean karakter, kadang disebut penyandian karakter, terdiri dari kode yang memasangkan karakter berurutan dari suatu
Lebih terperinciBAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL
BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL Pengkondisian sinyal merupakan suatu konversi sinyal menjadi bentuk yang lebih sesuai yang merupakan antarmuka dengan elemen-elemen lain dalam suatu kontrol proses.
Lebih terperinci