KARYA ILMIAH PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UNDANG-UNDANG RI NOMOR 23 TAHUN 2OO4 DI PUAN AMAL HAYATI SUMENEP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KARYA ILMIAH PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UNDANG-UNDANG RI NOMOR 23 TAHUN 2OO4 DI PUAN AMAL HAYATI SUMENEP"

Transkripsi

1 KARYA ILMIAH PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UNDANG-UNDANG RI NOMOR 23 TAHUN 2OO4 DI PUAN AMAL HAYATI SUMENEP Nama NIM : DEWI KHALIFAH : PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2009

2 KARYA ILMIAH PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UNDANG-UNDANG RI NOMOR 23 TAHUN 2OO4 DI PUAN AMAL HAYATI SUMENEP Nama : DEWI KHALIFAH NIM : PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2009

3 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah atas segala nikmat dan hidayah-nya yang telah memberikan karunia sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah dengan judul Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 di PUAN Amal Hayati Sumenep. PUAN (Pesantren Untuk Pemberdayaan Perempuan) Amal Hayati adalah sebuah lembaga sosial kemanusiaan yang memperjuangkan harkat dam martabat perempuan serta memberikan pembelaan bagi perempuan yang menjadi korban kekerasan. Dalam kiprahnya PUAN Amal Hayati Sumenep sejak tahun 2000 sampai dengan sekarang telah memberikan pembelaan terhadap perempuan dengan sistem pemberdayaan perempuan berbasis pesantren pendampingan, konseling dan upaya hukum kepada masyarakat di Kabupaten Sumenep. Budaya patriarkhi yang masih sangat kuat mengakar di pulau Madura begitu pula di Kabupaten Sumenep, menyebabkan masih banyaknya tindakan kekerasan terhadap perempuan yang dilakukan baik oleh keluarga sendiri ataupun orang lain dilingkup domestik ataupun dilingkup publik. Suami yang seharusnya menjadi tempat berlindung utama bagi istrinya yang seharusnya memberikan perlindungan, bimbingan tetapi ternyata melakukan kekerasan terhadap anggota keluarganya sendiri.

4 Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2004 yang mengatur tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan hukum bagi masyarakat yang sifatnya lebih spesifik dibandingkan dengan Undang-undang yang sudah ada yaitu Kitab Undangundang Hukum Pidana. Undang-undang RI Nomor 23 tahun 2004 yang mengatur tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga membuka peluang yang sangat luas bagi masyarakat, lembaga sosial, relawan untuk melakukan pola pelayanan pendampingan sebagaimana yang diterapkan di PUAN Amal Hayati Sumenep dengan tujuan untuk membantu menyelesaikan berbagai macam persoalan yang masuk agar bisa diselesaikan dengan baik sehingga tujuan untuk menciptakan keutuhan dan kerukunan rumah tangga yang bahagia aman, tentram, dan damai (sakinah mawaddah wa rahmah) bisa tercapai. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kepada : 1. Rektor Universitas Narotama Program Pasca Sarjana; 2. Dekan Fakultas Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Narotama; 3. Dosen Pembimbing Prof. DR. Muhaddar SH., MH.; 4. Direktur Women s Crisis Center PUAN Amal Hayati Sumenep; 5. Petugas Divisi Layanan PUAN Amal Hayati Sumenep; 6. Ibunda tercinta Ny. Hj. Aqidah Usymuni yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi serta sambungan doanya; 7. Suamiku tercinta Drs. KH. A. Shafraji, M. Pd. I dan buah hatiku tersayang Muhammad Zainul Alim, Muhammad Lukmanul Hakim, Maziyatil Hasanah

5 yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini; 8. Semua pihak yang telah memberikan kontibusi sejak awal penulisan sampai selesainya penelitian hukum ini dibuat. Demikianlah apa yang bisa penulis sampaikan, semoga hasil penelitian hukum ini bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi pemerhati keilmuan terutama yang berbasis nilai-nilai hukum. Sumenep, 29 Oktober 2009 Penulis, DEWI KHALIFAH

6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii v BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kajian Pustaka Metode Penelitian Hukum Pendekatan Masalah Sumber Bahan Hukum Prosedur Pengumpulan Bahan Hukum Analisa Bahan Hukum Sistematika Penulisan... 14

7 BAB II KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN, PANDANGAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM Kekerasan Terhadap Perempuan Akar Kekerasan Terhadap Perempuan Akibat Perilaku Kekerasan Terhadap Korban Bentuk-Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan Bentuk-Bentuk Kekerasan Menurut KUHP Bentuk-Bentuk Kekerasan Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Perlindungan Hukum Perlindungan Hukum Bagi Korban Menurut KUHP Perlindungan Hukum Bagi Korban Kekerasan Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga BAB III POLA PELAYANAN PUAN AMAL HAYATI SUMENEP DALAM PENANGANAN KASUS TERHADAP PEREMPUAN SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Women Crisis Center Puan Amal Hayati Sumenep... 23

8 Gambaran Umum PUAN Amal Hayati Sejarah berdirinya PUAN Amal Hayati Sumenep Data Kasus Kekerasan Pola Pelayanan PUAN Amal Hayati Terhadap Perempuan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga BAB IV PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

9 DAFTAR PUSTAKA Adib, Faisol dan Muttaqin, Farid, Panduan Untuk Pendamping Perempuan Korban Kekerasan Berbasis Pesantren, PUAN Amal Hayati, Jakarta, Ashshofa, Burhan, Metode Penelitian Hukum, Cet. Ke-V, PT. Rineka Cipta, Jakarta, Azis, Asmaeny, Femenisme Profetik, Cet ke-i Kreasi wacana, Yogyakarta, Chazawi, Adami, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Chulsum, Umi dan Novia, Windi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kashiko, Surabaya, Dellyana, Shanty, Wanita dan Anak Dimata Hukum, Cet. Ke-V, Liberty, Yogyakarta, Fakih, Mansour, Anaisis Gender & Transformasi Sosial, PT. Pustaka Pelejar. Yogyakarta, Guza Afnil, Undang-Undang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU RI No. 23 Th. 2004) dan Perlindungan Saksi dan Korban. (UU RI No. 13 Th. 2006), PT. Azam Mandiri, Jakarta, 2009 Irianto, Sulistiyowati dan Adib, Faisol, Perempuan di Persidangan, Pemantauan Peradilan Persfektif perempuan, Hasil kerjasama Yayasan Obor Indonesia, Convention watch, Pusat Kajian Wanita dan Gender, Universitas Indonesia dan NZAID. Jakarta Irianto, Sulistiyowati dan Cahyadi, Antonius, Runtuhnya Sekat Perdata dan Pidana, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, Luhulima, Achie Sudiarti, Pemahaman Bentuk-Bentuk Tindak Kekerasan dan Alternatif Pemecahannya, PT. Alumni, Jakarta, Mahmud Marzuki, Peter, Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana, Marpaung, Lenden, Tindak Pidana Terhadap Nyawa dan Tubuh, Cet. Ke-2, Sinar Grafika, Jakarta, Moeljatno, Kitab Undang-Undang Hukum Pinada (KUHP), Cet 26. Jakarta : Bumi Aksara, 2007.

10 Muhammad, Hussein dkk. Keluarga Sakinah Keseteraan Relasi Suami Istri, Jakarta : Rahima Sagala, R. Valentina dkk. Pergulatan Feminisme dan Ham, Cet ke-i Insitut Perempuan, 2007 Sakreti N, Anna dan Adib, Faisol, Modul Training untuk Pendamping Perempuan Korban Kekerasan Berbasis Pesantren, Puan Amal Hayati. Jakarta, Santana K, Septiawan, Menulis Ilmiah Metode Penelitian Kualitatif, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, Satori, Djam an dan Komariah, Aan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-I, IKAPI, Alfabeta, Bandung, Savitri, Niken, HAM, Perempuan Keritik Tiori Hukum Feminis Terhadap KUHP, Cet. Ke-1, PT. Refika Aditama, Bandung, Simorangkir, J.C.T. dkk, Kamus Hukum, PT. Sinar Grafika, Jakarta, Soekanto Soerjono dan Mamudji, Sri, Peneliti Hukum Normatif, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007 S, Willis, Sofyan, Konseling Individual, Teori dan Praktek, Cet. Ke-III, IKAPI, Alfabeta, Bandung, Wahid, Abdul, dan Irfan, Muhammad, Perlindungan Terhadap Korban Kekerasan Seksual, Cet. Ke-1, PT. Refika Aditama, Bandung, 2001.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat di simpulkan :

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat di simpulkan : BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat di simpulkan : 1. Secara Umum Hukum Pidana telah memberikan perlindungan hukum terhadap hak hak perempuan yang menjadi korban kejahatan,

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS TINDAK KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI POLRESTA MALANG ERMA NURFIKASARI

TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS TINDAK KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI POLRESTA MALANG ERMA NURFIKASARI TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS TINDAK KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI POLRESTA MALANG ERMA NURFIKASARI 01400141 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM 2006 TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS TINDAK

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan Hukum / Skripsi ini, maka dapat dirumuskan suatu kesimpulan sebagai jawaban mengenai permasalahan dalam

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. 1. Secara umum hukum pidana telah memberikan perlindungan dan kontribusi

BAB III PENUTUP. 1. Secara umum hukum pidana telah memberikan perlindungan dan kontribusi 54 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Secara umum hukum pidana telah memberikan perlindungan dan kontribusi yang cukup terhadap hak wanita yang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Andi Hamzah, Asas - Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008.

DAFTAR PUSTAKA. Andi Hamzah, Asas - Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008. 110 DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku : Adami Chazawi, Stelsel Pidana, Tindak Pidana, Teori-teori Pemidanaan dan Batas Berlakunya Hukum Pidana, Cetakan V, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010. Andi Hamzah, Asas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kekerasan tersebut akan terjadi kembali yaitu karena ketergantungan secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kekerasan tersebut akan terjadi kembali yaitu karena ketergantungan secara 117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Alasan isteri sebagai korban kekerasan mencabut laporan/aduannya atau tidak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Discrimination Againts Women) dalam menentukan kebijakan di. penjelasan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tidak efisien ada

BAB V KESIMPULAN. Discrimination Againts Women) dalam menentukan kebijakan di. penjelasan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tidak efisien ada BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Againts Women) dalam menentukan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoom. L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, 1993.

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoom. L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, 1993. DAFTAR PUSTAKA BUKU Apeldoom. L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, 1993. Arief, Barda Nawawi, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan. 2007. Jakarta: Kencana.

Lebih terperinci

DAFTAR BACAAN. Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit Sinar

DAFTAR BACAAN. Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit Sinar 1 DAFTAR BACAAN BUKU: Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 2010. Budiardjo, Miriam, Partisipasi dan Partai Politik: Sebuah Bunga Rampai, Edisi

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN KARYA ILMIAH PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN Oleh: MOH. ZAINOL ARIEF NIM : 12 10 91 42 PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen, maka kesimpulannya adalah. tujuannya untuk mempercepat tercapainya persamaan de facto antara

BAB IV PENUTUP. Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen, maka kesimpulannya adalah. tujuannya untuk mempercepat tercapainya persamaan de facto antara BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Prinsip Equality Before The Law Dalam Pemberian Kuota 30% kepada Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen, maka kesimpulannya

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA TESIS TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ARMAN MUSTAFA NIM: 12108019 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA TAHUN 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perkawinan itu adalah boleh atau mubah. Namun dengan melihat

BAB I PENDAHULUAN. dari perkawinan itu adalah boleh atau mubah. Namun dengan melihat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan melihat kepada hakikat perkawinan itu merupakan akad yang membolehkan laki-laki dan perempuan melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dibolehkan, maka

Lebih terperinci

PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data seperti yang tertuang pada Bab II, maka. dapat disimpulkan bahwa:

PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data seperti yang tertuang pada Bab II, maka. dapat disimpulkan bahwa: 67 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data seperti yang tertuang pada Bab II, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Peran agency dalam memberikan perlindungan hukum bagi Sales Promotion

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. penulis mencoba mengambil kesimpulan sebagai berikut : perdagangan anak adalah : korban perdagangan anak. perdagangan anak.

BAB III PENUTUP. penulis mencoba mengambil kesimpulan sebagai berikut : perdagangan anak adalah : korban perdagangan anak. perdagangan anak. 68 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penulisan dan analisis sebagaimana telah diuraikan diatas maka penulis mencoba mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Komisi Perlindungan Anak Indonesia dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana.

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi yang terjadi dewasa ini telah menimbulkan dampak yang luas terhadap berbagai bidang kehidupan, khususnya di bidang

Lebih terperinci

DOMESTIKASI SUAMI DALAM KELUARGA

DOMESTIKASI SUAMI DALAM KELUARGA DOMESTIKASI SUAMI DALAM KELUARGA (Studi Tentang Peran Domestik Suami pada Keluarga Lapisan Bawah di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun) TESIS Program Studi Magister Sosiologi Diajukan

Lebih terperinci

DASAR PERTIMBANGAN JAKSA PENUNTUT UMUM DI DALAM MENENTUKAN BERAT RINGANNYA TUNTUTAN PADA TERDAKWA TINDAK PIDANA PERKOSAAN

DASAR PERTIMBANGAN JAKSA PENUNTUT UMUM DI DALAM MENENTUKAN BERAT RINGANNYA TUNTUTAN PADA TERDAKWA TINDAK PIDANA PERKOSAAN DASAR PERTIMBANGAN JAKSA PENUNTUT UMUM DI DALAM MENENTUKAN BERAT RINGANNYA TUNTUTAN PADA TERDAKWA TINDAK PIDANA PERKOSAAN (Studi di Kejaksaan Negeri Malang) PENULISAN HUKUM Oleh : JUNIAR SJAFARINDA Nim

Lebih terperinci

PENJATUHAN PIDANA PENJARA BAGI TERDAKWA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

PENJATUHAN PIDANA PENJARA BAGI TERDAKWA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PENJATUHAN PIDANA PENJARA BAGI TERDAKWA PENYALAHGUNAAN NARKOBA Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Strata Satu (S1) Bidang Ilmu Hukum Oleh : MUHAMMAD

Lebih terperinci

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA I. UMUM Keutuhan dan kerukunan rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang didukung oleh umat beragama mustahil bisa terbentuk rumah tangga tanpa. berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

BAB I PENDAHULUAN. yang didukung oleh umat beragama mustahil bisa terbentuk rumah tangga tanpa. berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah tangga merupakan unit yang terkecil dari susunan kelompok masyarakat, rumah tangga juga merupakan sendi dasar dalam membina dan terwujudnya suatu negara.

Lebih terperinci

SKRIPSI PENYIDIKAN DENGAN CARA KONFRONTASI OLEH PENYIDIK KEPOLISIAN MENURUT UU RI NO. 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN O L E H :

SKRIPSI PENYIDIKAN DENGAN CARA KONFRONTASI OLEH PENYIDIK KEPOLISIAN MENURUT UU RI NO. 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN O L E H : 1 SKRIPSI PENYIDIKAN DENGAN CARA KONFRONTASI OLEH PENYIDIK KEPOLISIAN MENURUT UU RI NO. 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN O L E H : BRIAN TRISTIAWAN NIM : 02106009 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. kepada Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap pengujian Undang-Undang

BAB III PENUTUP. kepada Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap pengujian Undang-Undang BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka Peran LBH APIK Jakarta terhadap Judicial Review Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi adalah LBH APIK Jakarta sebagai pemohon

Lebih terperinci

NINUK HERLINA NIM OLEH :

NINUK HERLINA NIM OLEH : SKRIPSI IMPLEMENTASI ASAS HUKUM (MILITER) PADA UNDANG- UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER TERHADAP SISTIM PEMIDANAAN PADA PERADILAN MILITER OLEH : NINUK HERLINA NIM 02108061 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PERKOSAAN INCEST YANG DILAKUKAN PELAKU YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN KELUARGA PENULISAN HUKUM

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PERKOSAAN INCEST YANG DILAKUKAN PELAKU YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN KELUARGA PENULISAN HUKUM PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PERKOSAAN INCEST YANG DILAKUKAN PELAKU YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN KELUARGA (Studi Kasus EDM No. Reg Perkara: LP/1213/XI/2012/Jatim/ Res Malang Kota) PENULISAN

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 PEMBERITAAN TINDAK KRIMINAL DIKAITKAN DENGAN HAK ASASI MANUSIA PELAKU TINDAK PIDANA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: PANGERAN

Lebih terperinci

SKRIPSI GUGATAN PERCERAIAN YANG BERAKIBAT PEMBATALAN PERKAWINAN ANTARA ANDRIANI DENGAN OENTORO. (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 441.

SKRIPSI GUGATAN PERCERAIAN YANG BERAKIBAT PEMBATALAN PERKAWINAN ANTARA ANDRIANI DENGAN OENTORO. (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 441. SKRIPSI GUGATAN PERCERAIAN YANG BERAKIBAT PEMBATALAN PERKAWINAN ANTARA ANDRIANI DENGAN OENTORO (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 441.K/Pdt/1992) OLEH : ANIS IKA HARIYANTI NIM 02110098 FAKULTAS HUKUM

Lebih terperinci

C. Wawancara dengan tokoh masyarakat 1. Bagaimana Anda memahami nikah sirri di desa ini? 3. Apa saja faktor-faktor terjadinya nikah sirri?

C. Wawancara dengan tokoh masyarakat 1. Bagaimana Anda memahami nikah sirri di desa ini? 3. Apa saja faktor-faktor terjadinya nikah sirri? PEDOMAN WAWANCARA A. Wawancara dengan pelaku nikah sirri 2. Faktor apa yang mendorong Anda untuk melakukan nikah sirri? 3. Apa yang Anda rasakan setelah menikah sirri? 4. Bagaimana kehidupan rumah tangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar hubungan laki-laki dan perempuan mampu menyuburkan ketentraman,

BAB I PENDAHULUAN. agar hubungan laki-laki dan perempuan mampu menyuburkan ketentraman, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Yang Maha Indah sengaja menciptakan manusia secara berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan sebagai salah satu bagian dari romantika kehidupan. Supaya

Lebih terperinci

TESIS HIBAH ASSET PELANGGAN TERTENTU KEPADA PT. PLN (PERSERO) BERKAITAN DENGAN PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK

TESIS HIBAH ASSET PELANGGAN TERTENTU KEPADA PT. PLN (PERSERO) BERKAITAN DENGAN PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK TESIS HIBAH ASSET PELANGGAN TERTENTU KEPADA PT. PLN (PERSERO) BERKAITAN DENGAN PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum OLEH : BAMBANG

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pelaksanaan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pelaksanaan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi Pekerja di PT.STTC (Sumatra Tobacco Trading Company) Pematangsiantar

Lebih terperinci

Lex Crimen Vol. IV/No. 8/Okt/2015

Lex Crimen Vol. IV/No. 8/Okt/2015 RESTITUSI TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG YANG DIBEBANKAN KEPADA PELAKU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG 1 Oleh: Greufid Katimpali

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. maka pada bab ini penulis menyimpulkan sebagai rumusan terakhir dengan

BAB III PENUTUP. maka pada bab ini penulis menyimpulkan sebagai rumusan terakhir dengan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai bab terakhir dari seluruh pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka pada bab ini penulis menyimpulkan sebagai rumusan terakhir dengan harapan mendapatkan saran-saran

Lebih terperinci

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU PRODUK KEKERASAN YANG SISTEMATIS DI SEKOLAH SKRIPSI

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU PRODUK KEKERASAN YANG SISTEMATIS DI SEKOLAH SKRIPSI PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU PRODUK KEKERASAN YANG SISTEMATIS DI SEKOLAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Program Studi Ilmu Hukum Universitas

Lebih terperinci

PENELITIAN HUKUM KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN NASABAH BANK DALAM PENGGUNAAN FASILITAS INTERNET BANKING

PENELITIAN HUKUM KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN NASABAH BANK DALAM PENGGUNAAN FASILITAS INTERNET BANKING PENELITIAN HUKUM KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN NASABAH BANK DALAM PENGGUNAAN FASILITAS INTERNET BANKING ATAS TERJADINYA CYBER CRIME DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF Oleh: MUHAMMAD KHOZINATUL ASROR

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PASAL 44 AYAT 4 UU NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PIDANA KEKERASAN SUAMI KEPADA ISTERI DALAM RUMAH TANGGA

BAB III DESKRIPSI PASAL 44 AYAT 4 UU NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PIDANA KEKERASAN SUAMI KEPADA ISTERI DALAM RUMAH TANGGA 1 BAB III DESKRIPSI PASAL 44 AYAT 4 UU NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PIDANA KEKERASAN SUAMI KEPADA ISTERI DALAM RUMAH TANGGA A. Sejarah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2008, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Alumni,

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2008, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Alumni, DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Adami Chazawi, 2008, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Alumni, Amiruddin & Zainal Asikim, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada,

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada, DAFTAR PUSTAKA A. Buku Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. Ali Wisnubroto, Praktek Peradilan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka. dalam penulisan tesis ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka. dalam penulisan tesis ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 107 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka dalam penulisan tesis ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengawasan Ketenagakerjaan oleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan permasalahan serta hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1960), hal Sayuti Thalib, Hukum Keluarga Indonesia, Cet. 5, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1986), hal. 48.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1960), hal Sayuti Thalib, Hukum Keluarga Indonesia, Cet. 5, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1986), hal. 48. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sudah menjadi kodrat alam bahwa manusia dilahirkan ke dunia selalu mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama manusia lainnya dalam suatu pergaulan hidup. Dalam

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. mewujudkan rasa keadilan dalam masyarakat. dari Balai Pemasyarakatan. Hal-hal yang meringankan terdakwa yaitu :

BAB III PENUTUP. mewujudkan rasa keadilan dalam masyarakat. dari Balai Pemasyarakatan. Hal-hal yang meringankan terdakwa yaitu : 66 BAB III PENUTUP A. Simpulan Putusan hakim harus memberikan efek jera terhadap pelaku tindak pidana dan dapat membuat terdakwa menjadi orang yang lebih bertanggung jawab dan dapat kembali menjadi warga

Lebih terperinci

TESIS PENYELESAIAN PERCERAIAN PERKAWINAN SIRRI BERDASARKAN UNDANG - UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 AGUS WAHYUDI NIM :

TESIS PENYELESAIAN PERCERAIAN PERKAWINAN SIRRI BERDASARKAN UNDANG - UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 AGUS WAHYUDI NIM : TESIS PENYELESAIAN PERCERAIAN PERKAWINAN SIRRI BERDASARKAN UNDANG - UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 AGUS WAHYUDI NIM : 12108020 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2009 ii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Pada era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Pada era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Pada era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini menyebabkan pergeseran perilaku di dalam masyarakat dan bernegara yang semakin kompleks. Perilaku-perilaku

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM PERAN PENYIDIK DALAM MELAKUKAN PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOBA DI KALANGAN REMAJA YANG MEMBUTUHKAN PERAWATAN MEDIS KARENA KETERGANTUNGAN NARKOBA (Studi di Polres Kota Malang) PENULISAN

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM WAJIB PAJAK ATAS PUTUSAN BANDING PPh BADAN YANG DIAJUKAN PENINJAUAN KEMBALI S K R I P S I

PERLINDUNGAN HUKUM WAJIB PAJAK ATAS PUTUSAN BANDING PPh BADAN YANG DIAJUKAN PENINJAUAN KEMBALI S K R I P S I PERLINDUNGAN HUKUM WAJIB PAJAK ATAS PUTUSAN BANDING PPh BADAN YANG DIAJUKAN PENINJAUAN KEMBALI S K R I P S I Diajukan Oleh : BENNY LIMANTO NIM : 02112065 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA S U R A B A

Lebih terperinci

Lex et Societatis, Vol. III/No. 7/Ags/2015

Lex et Societatis, Vol. III/No. 7/Ags/2015 TINDAK PIDANA KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 1 Oleh : Olviane Angelia Takapaha 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulsyani, Sosiologi Kriminalitas, Remadya Karya, CV Bandung, 1987

DAFTAR PUSTAKA. Abdulsyani, Sosiologi Kriminalitas, Remadya Karya, CV Bandung, 1987 1 DAFTAR PUSTAKA Literatur Abdulsyani, Sosiologi Kriminalitas, Remadya Karya, CV Bandung, 1987 Abdul Karim Nasution, Masalah Hukum Pembuktian Dalam Proses Pidana, Korp Kejaksaan Republik Indonesia, Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prostitusi bukan merupakan suatu masalah yang baru muncul di dalam masyarakat, akan

BAB I PENDAHULUAN. Prostitusi bukan merupakan suatu masalah yang baru muncul di dalam masyarakat, akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Prostitusi bukan merupakan suatu masalah yang baru muncul di dalam masyarakat, akan tetapi merupakan masalah lama yang baru banyak muncul pada saat sekarang

Lebih terperinci

KONSISTENSI HAKIM MENJATUHKAN PUTUSAN DALAM HAL TERJADI PERBARENGAN TINDAK PIDANA (CONCURCUS REALIS) PENULISAN HUKUM

KONSISTENSI HAKIM MENJATUHKAN PUTUSAN DALAM HAL TERJADI PERBARENGAN TINDAK PIDANA (CONCURCUS REALIS) PENULISAN HUKUM KONSISTENSI HAKIM MENJATUHKAN PUTUSAN DALAM HAL TERJADI PERBARENGAN TINDAK PIDANA (CONCURCUS REALIS) (Studi di Pengadilan Negeri Malang) PENULISAN HUKUM Oleh: ANGKIK CATUR PUTRA 08400238 FAKULTAS HUKUM

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB III PENUTUP. penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Majelis Hakim menggunakan putusan peradilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kesejahteraan tiap tiap

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kesejahteraan tiap tiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kesejahteraan tiap tiap warga negaranya, termasuk perlindungan terhadap hak anak yang merupakan hak asasi manusia.

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya maka penulis. menyimpulkan bahwa :

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya maka penulis. menyimpulkan bahwa : 61 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya maka penulis menyimpulkan bahwa : 1. Dalam memperoleh suatu keyakinan oleh hakim, ia harus mendasarkan keyakinannya

Lebih terperinci

T E S I S PENERAPAN PERADILAN IN ABSENTIA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI

T E S I S PENERAPAN PERADILAN IN ABSENTIA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI T E S I S PENERAPAN PERADILAN IN ABSENTIA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI Oleh : PUJIASTUTI NINGTYAS NIM : 12106083 PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2008 PENERAPAN PERADILAN IN ABSENTIA

Lebih terperinci

DISKRESI KEPOLISIAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN MOTOR (STUDI KASUS DI KANTOR SAT RESKRIM POLRES PROBOLINGGO KOTA) PENULISAN HUKUM

DISKRESI KEPOLISIAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN MOTOR (STUDI KASUS DI KANTOR SAT RESKRIM POLRES PROBOLINGGO KOTA) PENULISAN HUKUM DISKRESI KEPOLISIAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN MOTOR (STUDI KASUS DI KANTOR SAT RESKRIM POLRES PROBOLINGGO KOTA) PENULISAN HUKUM Oleh : ANGGA KUSUMA PERDANA 06400004 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM PENULISAN HUKUM STUDI KOMPARASI LEMBAGA PENYIDIK PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM SISTEM HUKUM PIDANA INDONESIA DENGAN SISTEM HUKUM PIDANA HONGKONG Disusundandiajukanuntukmemenuhisalahsatusyarat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Achmad, Menguak Realitas Hukum: Rampai Kolom Dan Artikel Pilihan Dalam Bidang Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008).

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Achmad, Menguak Realitas Hukum: Rampai Kolom Dan Artikel Pilihan Dalam Bidang Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008). DAFTAR PUSTAKA A. BUKU-BUKU Ali, Achmad, Menguak Realitas Hukum: Rampai Kolom Dan Artikel Pilihan Dalam Bidang Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008). Anwar, Yesmil dan Adang, System Peradilan Pidana (Konsep,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-Buku Adami Chazawi, 2011, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta, Raja Grafindo Persada

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-Buku Adami Chazawi, 2011, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta, Raja Grafindo Persada DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku Adami Chazawi, 2011, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta, Raja Grafindo Persada ---------------------------, 2002, Percobaan & Penyertaan (Pelajaran Hukum Pidana), Rajawali Pers,

Lebih terperinci

ANALISA YURIDIS NORMATIF PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG PENULISAN HUKUM. Oleh :

ANALISA YURIDIS NORMATIF PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG PENULISAN HUKUM. Oleh : ANALISA YURIDIS NORMATIF PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG PENULISAN HUKUM Oleh : YUDHISTIRA PRAWIRA UTAMA 07400122 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS

Lebih terperinci

PENULISAN HUKUM. Oleh: DIDIT ITON PURNAMA

PENULISAN HUKUM. Oleh: DIDIT ITON PURNAMA TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PELAKSANAAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) TERHADAP PEKERJA KARENA KEHENDAK MAJIKAN ATAS DASAR PASAL 158 AYAT (1) dan (2) UNDANG-UNDANG NO.13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adji, Indriyanto Seno. Korupsi dan Hukum Pidana. Jakarta : Kantor Pengacara & Konsultasi Hukum Prof. Oemar Seno Adji, SH&Rekan, 2001.

DAFTAR PUSTAKA. Adji, Indriyanto Seno. Korupsi dan Hukum Pidana. Jakarta : Kantor Pengacara & Konsultasi Hukum Prof. Oemar Seno Adji, SH&Rekan, 2001. 104 DAFTAR PUSTAKA 1. BUKU Adji, Indriyanto Seno. Korupsi dan Hukum Pidana. Jakarta : Kantor Pengacara & Konsultasi Hukum Prof. Oemar Seno Adji, SH&Rekan, 2001. Arief, Barda Nawawi, Masalah Penegakan Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita untuk membentuk rumah tangga (keluarga) yang bahagia dan

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita untuk membentuk rumah tangga (keluarga) yang bahagia dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan seorang wanita untuk membentuk rumah tangga (keluarga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan

Lebih terperinci

PENULISAN HUKUM. Disusun dan diajukanuntuk memenuhi salah satu syarat. Memperoleh gelar kesarjanaan. Dalam bidang ilmu hukum. Oleh : Faisol Akbar

PENULISAN HUKUM. Disusun dan diajukanuntuk memenuhi salah satu syarat. Memperoleh gelar kesarjanaan. Dalam bidang ilmu hukum. Oleh : Faisol Akbar PENULISAN HUKUM KAJIAN YURIDIS NORMATIF PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI KEPANJEN NOMOR: 4/PID.SUS-ANAK/2015/PN.KPN TENTANG TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DENGAN PELAKU ANAK DI BAWAH UMUR Disusun dan diajukanuntuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani, Methodos yang artinya adalah cara atau jalan. Dikaitkan dengan penelitian ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. 1 DAFTAR PUSTAKA Buku Abdullah, Rozali. 1986. Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin. 1989. Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. Ashshofa, Burhan. 1996. Metode Penelitian Hukum.

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. pidana pembunuhan berencana yang menggunakan racun, yaitu: b. Jaksa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang merupakan dasar

BAB III PENUTUP. pidana pembunuhan berencana yang menggunakan racun, yaitu: b. Jaksa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang merupakan dasar BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta analisis yang telah penulis lakukan pada bab-bab terdahulu, berikut penulis sampaikan kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap

Lebih terperinci

PEMBIMBINGAN OLEH BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I MALANG TERHADAP ANAK NAKAL YANG DIJATUHI PUTUSAN PIDANA BERSYARAT. Oleh : MEGA FANDITA SARI

PEMBIMBINGAN OLEH BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I MALANG TERHADAP ANAK NAKAL YANG DIJATUHI PUTUSAN PIDANA BERSYARAT. Oleh : MEGA FANDITA SARI PEMBIMBINGAN OLEH BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I MALANG TERHADAP ANAK NAKAL YANG DIJATUHI PUTUSAN PIDANA BERSYARAT Oleh : MEGA FANDITA SARI Nim : 201010380211004 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN KEKERASAN BERBASIS GENDER DAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki hak dan kewajiban didalam

BAB I PENDAHULUAN. seorang laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki hak dan kewajiban didalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekat perkawinan adalah penyatuan dua pribadi yang saling mengikatkan diri dalam interaksi atau hubungan suami istri, yaitu hubungan yang menjadikan seorang laki-laki

Lebih terperinci

SKRIPSI PERKAWINAN ADAT SUMBAWA DAN PERMASALAHAN HAK WARIS BILA DITINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 OLEH: TRI EKA YULIANTI NIM.

SKRIPSI PERKAWINAN ADAT SUMBAWA DAN PERMASALAHAN HAK WARIS BILA DITINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 OLEH: TRI EKA YULIANTI NIM. SKRIPSI PERKAWINAN ADAT SUMBAWA DAN PERMASALAHAN HAK WARIS BILA DITINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 OLEH: TRI EKA YULIANTI NIM. 02106045 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA SURABAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam ruang domestik (rumah tangga). 1. kekerasan yang menimpa kaum perempuan (istri) 3

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam ruang domestik (rumah tangga). 1. kekerasan yang menimpa kaum perempuan (istri) 3 1 BAB I PENDAHULUAN A. Kontek Penelitian Kekerasan terhadap sesama manusia seakan tidak mengenal ruang dan waktu. Kekerasan bukan saja terjadi dalam ruang publik, tetapi juga terjadi dalam ruang domestik

Lebih terperinci

TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM PENULISAN HUKUM

TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM PENULISAN HUKUM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM PENULISAN HUKUM Oleh: ZAHRUL UMAM 09400213 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM 2015 LEMBAR PERSETUJUAN PENULISAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002 SKRIPSI PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002 Oleh ALDINO PUTRA 04 140 021 Program Kekhususan: SISTEM PERADILAN PIDANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Perspektif jender hak pekerja wanita untuk menyusui anaknya saat

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Perspektif jender hak pekerja wanita untuk menyusui anaknya saat 43 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Perspektif jender hak pekerja wanita untuk menyusui anaknya saat bekerja masih mengandung ketidakadilan jender. Pasal 83 Undang- Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. dalam penulisan hukum ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB III PENUTUP. dalam penulisan hukum ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 55 BAB III PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan analisis pembahasan, hasil penelitian yang penulis lakukan dalam penulisan hukum ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Hakim sebelum memutus suatu

Lebih terperinci

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN PAKAIAN BEKAS DARI LUAR NEGERI

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN PAKAIAN BEKAS DARI LUAR NEGERI PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN PAKAIAN BEKAS DARI LUAR NEGERI (Studi Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tanjung Perak, Jawa Timur 1 Kota Surabaya) PENULISAN HUKUM

Lebih terperinci

V. PENUTUP. 1. Penyebab timbulnya kejahatan penistaan agama didasari oleh faktor; Pertama,

V. PENUTUP. 1. Penyebab timbulnya kejahatan penistaan agama didasari oleh faktor; Pertama, V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Penyebab timbulnya kejahatan penistaan agama didasari oleh faktor;

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN TERHADAP OBYEK JAMINAN GADAI PENULISAN HUKUM/SKRIPSI

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN TERHADAP OBYEK JAMINAN GADAI PENULISAN HUKUM/SKRIPSI TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN TERHADAP OBYEK JAMINAN GADAI (Studi Kasus di Perum Pegadaian Cabang Bantul, Yogyakarta) PENULISAN HUKUM/SKRIPSI Oleh AGNES ESHA SONATA Nim: 02400174 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Majalah Hukum Forum Akademika

Majalah Hukum Forum Akademika Analisis Yuridis Terhadap Tindak Pidana Kekerasan Seksual Dalam Rumah Tangga Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga Oleh : Nys. Arfa 1 ABSTRAK Keluarga yang bahagia

Lebih terperinci

ASEP SAMSUDIN NIM

ASEP SAMSUDIN NIM PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR BERDASARKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR (Studi Pengembangan Program Bimbingan Belajar di SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008. DAFTAR PUSTAKA A. BUKU-BUKU : Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008. Achmad Rivai, Penemuan Hukum oleh Hakim : dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki hak serta kewajiban yang harus dilindungi dari segala

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki hak serta kewajiban yang harus dilindungi dari segala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan tanggung jawab bangsa, negara dan orang tua yang memiliki hak serta kewajiban yang harus dilindungi dari segala ancaman, hambatan dan kejahatan yang sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Hikmahnya ialah supaya manusia itu hidup

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Hikmahnya ialah supaya manusia itu hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah menjadikan makhluk-nya berpasang-pasangan, menjadikan manusia laki-laki dan perempuan, menjadikan hewan jantan betina begitu pula tumbuhtumbuhan dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Untuk menjaga harkat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Sistem patriarki menempatkan perempuan berada di bawah sub-ordinasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Sistem patriarki menempatkan perempuan berada di bawah sub-ordinasi BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Sistem patriarki menempatkan perempuan berada di bawah sub-ordinasi laki-laki. Sistem patriarki hidup dalam realita sehari-hari, baik kelas bawah, di rumah,

Lebih terperinci

ANALISIS TOKOH PEREMPUAN PADA NOVEL JALAN BANDUNGAN KARYA NH. DINI DALAM PERSPEKTIF KETIDAKADILAN GENDER SKRIPSI

ANALISIS TOKOH PEREMPUAN PADA NOVEL JALAN BANDUNGAN KARYA NH. DINI DALAM PERSPEKTIF KETIDAKADILAN GENDER SKRIPSI ANALISIS TOKOH PEREMPUAN PADA NOVEL JALAN BANDUNGAN KARYA NH. DINI DALAM PERSPEKTIF KETIDAKADILAN GENDER SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukuman yang maksimal, bahkan perlu adanya hukuman tambahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. hukuman yang maksimal, bahkan perlu adanya hukuman tambahan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan sanksi pidana terhadap pelaku kejahatan merupakan cara terbaik dalam menegakan keadilan. Kejahatan yang menimbulkan penderitaan terhadap korban, yang berakibat

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PERKAWINAN BERKAITAN DENGAN KEDUDUKAN WALI NIKAH TERHADAP PERKAWINAN ANAK LUAR KAWIN

TINJAUAN PELAKSANAAN PERKAWINAN BERKAITAN DENGAN KEDUDUKAN WALI NIKAH TERHADAP PERKAWINAN ANAK LUAR KAWIN TINJAUAN PELAKSANAAN PERKAWINAN BERKAITAN DENGAN KEDUDUKAN WALI NIKAH TERHADAP PERKAWINAN ANAK LUAR KAWIN (Studi di Kantor Urusan Agama Kecamatan Klojen Kota Malang) PENULISAN HUKUM Oleh : HELMI BUDIMAN

Lebih terperinci

SKRIPSI UPAYA ILMU KEDOKTERAN KEHAKIMAN DALAM MEMBANTU MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BAYI. Oleh : MUCHAMMAD ADITYA RIDZA AKBAR NIM :

SKRIPSI UPAYA ILMU KEDOKTERAN KEHAKIMAN DALAM MEMBANTU MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BAYI. Oleh : MUCHAMMAD ADITYA RIDZA AKBAR NIM : SKRIPSI UPAYA ILMU KEDOKTERAN KEHAKIMAN DALAM MEMBANTU MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BAYI Oleh : MUCHAMMAD ADITYA RIDZA AKBAR NIM : 02106027 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010 KATA

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PRODUK PERS

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PRODUK PERS TESIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PRODUK PERS Oleh : SAMIADJI MAKIN RAHMAT NIM : 12106078 PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2008 PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

Lebih terperinci

PENULISAN HUKUM PERAN SAKSI KORBAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN (STUDI DI POLRESTA MALANG)

PENULISAN HUKUM PERAN SAKSI KORBAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN (STUDI DI POLRESTA MALANG) PENULISAN HUKUM PERAN SAKSI KORBAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN (STUDI DI POLRESTA MALANG) Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipenuhi. Manusia dalam hidupnya dikelilingi berbagai macam bahaya. kepentingannya atau keinginannya tidak tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipenuhi. Manusia dalam hidupnya dikelilingi berbagai macam bahaya. kepentingannya atau keinginannya tidak tercapai. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia adalah mendukung atau penyandang kepentingan, kepentingan adalah suatu tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. Manusia dalam

Lebih terperinci

Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014. PEMIDANAAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR 1 Oleh: Judy Mananohas 2

Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014. PEMIDANAAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR 1 Oleh: Judy Mananohas 2 PEMIDANAAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR 1 Oleh: Judy Mananohas 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan KUHP Indonesia mengenai anak di bawah umur dan bagaimana pemidanaan

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. Berdasarkan uraian dari pembahasan di atas maka dapat diberi kesimpulan,

BAB III PENUTUP. Berdasarkan uraian dari pembahasan di atas maka dapat diberi kesimpulan, BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari pembahasan di atas maka dapat diberi kesimpulan, yaitu: Seorang anggota Polri yang menyalahgunakan senjata api dapat mempertanggungjawabkannya karena

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA CERAI GUGAT

PROBLEMATIKA CERAI GUGAT PROBLEMATIKA CERAI GUGAT (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kelas 1.A Kendari Tahun 2015) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Hukum Pada Jurusan Peradilan Agama Program

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 4. Bentuk sanksi yang dijatuhkan oleh hakim dalam perkara kekerasan dalam

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 4. Bentuk sanksi yang dijatuhkan oleh hakim dalam perkara kekerasan dalam BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 4. Bentuk sanksi yang dijatuhkan oleh hakim dalam perkara kekerasan dalam rumah tangga berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, pada kasus yang pertama pelaku dipidana

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Grafika, Jakarta Grafika, Anton M.Moelijono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

DAFTAR PUSTAKA. Grafika, Jakarta Grafika, Anton M.Moelijono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998 DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Abdul Mun im Idries, pedoman kedokteranf orensik, edisi pertama, jakarta : Sinar Grafika, 1997 Agus Rahardjo. Cyber crime Pemahaman dan Upaya Pencegahan Kejahatan Berteknologi, PT.Citra

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Pendapat hakim Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu mengenai hubungan

BAB IV PENUTUP. 1. Pendapat hakim Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu mengenai hubungan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pendapat hakim Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu mengenai hubungan keperdataan antara anak dengan orang tua dari perkawinan di bawah tangan menurut UU No.1 tahun 1974

Lebih terperinci