BAB I PENDAHULUAN. tuntutan konsumen akan produk atau barang yang dikonsumsinya. mengelola semua sumber daya yang dimilikinya seoptimal mungkin supaya
|
|
- Agus Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang bertambah pesat seiring dengan perkembangan teknologi telah membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat dengan adanya persaingan yang ketat dalam dunia usaha, baik perdagangan maupun perindustrian, serta adanya peningkatan tuntutan konsumen akan produk atau barang yang dikonsumsinya. Persaingan yang semakin ketat ini mengharuskan perusahaan untuk mengelola semua sumber daya yang dimilikinya seoptimal mungkin supaya perusahaan dapat menghasilkan dan menawarkan produk yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen dengan kualitas tinggi pada harga yang memadai untuk tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat semakin berkembang (Agustini, 2002:360). Persediaan barang dagangan merupakan salah satu sumber daya penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dagang, karena disamping merupakan asset yang nilainya paling besar dibanding aktiva lancar lainnya dalam neraca perusahaan. Juga disebabkan sebagai sumber utama pendapatan perusahaan dagang berasal dari hasil penjualan persediaannya ini. Persediaan pada perusahaan dagang umumnya terdiri dari beraneka ragam jenis barang dagang dengan jumlah yang relatif banyak. Persediaan barang dagangan yang beranekaragam merupakan salah satu karakteristik dari bisnis eceran (retailing). ( Pasar eceran yang menjual beras sebagai dagangan utamanya merupakan objek penelitian dimana merupakan salah satu bentuk bisnis eceran yang turut
2 memberikan sumbangan dalam memenuhi kebutuhan makanan pokok masyarakat Indonesia. Permintaan beras yang berfluktuatif menyebabkan para pedagang harus mempunyai suatu sistem pengelolaan persediaan yang efektif. Persediaan beras yang rentan terhadap berbagai kerusakan, keusangan, kelebihan maupun kekurangan persediaan. aktivitas pengelolaan persediaan meliputi pengarahan arus dan penanganan persediaan secara wajar mulai dari pengadaannya, penyimpanannya sampai pengeluarannya. Persediaan harus ada pada waktu yang diperlukan, dengan kuantitas dan kualitas yang memadai, pada tempat yang tepat dan harga yang wajar. Pengabaian salah satu tanggungjawab yang menyangkut persediaan akan membawa dampak negatif bagi kelancaran operasi pedagang. Semakin berkembangnya suatu pasar eceran dan lemahnya pengendalian akan menciptakan terjadinya penyelewengan, penyalahgunaan wewenang, pencurian dan lain-lain. Kerugian yang timbul akibat terjadinya penyimpangan dan kesalahan pengelolaan ini pada umumnya cukup besar. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian internal yang memadai terhadap persediaan barang dagangan pada suatu pasar eceran. Pengendalian internal suatu perusahaan terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberi jaminan yang memadai agar tujuan perusahaan dapat dicapai. Kebijakan adalah pedoman yang dibuat manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan, prosedur merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan, dan tujuan yaitu akhir dari kegiatan yang sesuai engan sasaran hasil yang dicapai adalah maksimal. Dengan adanya pengendalian internal yang baik dan teratur dalam mengelola persediaan barang dagangan, maka pimpinan perusahaan akan memperoleh laporan-laporan yang bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas
3 perusahaan, juga membantu dalam mengambil kebijakan keputusan maupun pertanggungjawaban dalam memimpin perusahaan. Pengendalian internal atas persediaan barang dagangan diharapkan dapat menciptakan aktivitas pengendalian terhadap perusahaan yang efektif dalam menentukan jumlah persediaan optimal yang dimiliki perusahaan, mencegah berbagai tindakan pelanggaran dan penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan, pelanggaran terhadap kebijakan yang ditetapkan atas persediaan, serta memberikan pengamanan fisik terhadap persediaan dari pencurian dan kerusakan. Berdasarkan pertimbangan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengendalian internal pengelolaan persediaan barang dagangan yang dilakukan di pedagang eceran beras di pasar tradisional Stabat. Penulis membatasi penelitian hanya pada persediaan barang dagangan beras berdasarkan pertimbangan beras memiliki persediaan barang yang relatif banyak, tingginya tingkat penjualan yang menyebabkan masalah dalam pengelolaan barang dagangan banyak terjadi. Sehingga, peneliti memilih judul penelitian: Analisis Peranan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Terhadap Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan. (Studi Kasus Pedagang Eceran Beras di Pasar Tradisional Stabat).
4 B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah pelaksanaan pengendalian internal persediaan barang dagangan di pedagang eceran beras di pasar tradisional Stabat telah dilaksanakan secara efektif? 2. Apakah pelaksanaan pengelolaan persediaan barang dagangan pedagang eceran beras di pasar tradisional Stabat telah dilaksanakan secara efektif? 3. Apakah pengendalian internal persediaan barang dagangan berperan terhadap efektivitas pengelolaan persediaan barang dagangan pedagang eceran beras di pasar tradisional Stabat? C. Kerangka Konseptual Bagi suatu perusahaan dagang, peran persediaan barang dagangan adalah sangat penting karena persediaan barang dagangan merupakan salah satu sumber daya penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dagang, karena disamping merupakan asset yang nilainya paling besar dibanding aktiva lancar lainnya dalam neraca perusahaan. Juga disebabkan sebagai sumber utama pendapatan perusahaan dagang berasal dari hasil penjualan persediaannya ini. Persediaan pada perusahaan dagang umumnya terdiri dari beraneka ragam jenis barang dagang dengan jumlah yang relativ banyak. Persediaan barang dagangan yang beraneka ragam ini merupakan salah satu karakteristik dari bisnis eceran (retailing). Pasar eceran yang menjual beras sebagai dagangan utama merupakan salah satu bentuk bisnis eceran yang turut memberikan sumbangan dalam
5 memenuhi kebutuhan makanan pokok masyarakat Indonesia. Permintaan beras yang berfluktuatif menyebabkan para pedagang harus mempunyai suatu sistem pengelolaan persediaan yang efektif. Persediaan beras yang rentan terhadap berbagai kerusakan, keusangan, kelebihan maupun kekurangan persediaan. aktivitas pengelolaan persediaan meliputi pengarahan arus dan penanganan persediaan secara wajar mulai dari pengadaannya, penyimpanannya sampai pengeluarannya. Persediaan harus ada pada waktu yang diperlukan, dengan kuantitas dan kualitas yang memadai, pada tempat yang tepat dan harga yang wajar. Pengabaian salah satu tanggungjawab yang menyangkut persediaan akan membawa dampak negatif bagi kelancaran operasi pedagang. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tersebut maka pedagang eceran perlu untuk menciptakan dan menerapkan suatu aktivitas pengendalian internal yang bertujuan untuk menghindari segala bentuk penyelewengan atau kecurangan yang terjadi di perusahaan, membantu perusahaan dalam menjamin atau memastikan keamanan harta kekayaan perusahaan, dapat meningkatkan efisiensi operasi perusahaan serta dapat mendorong ditaatinya kebijakan yang telah ditetapkan. Pengendalian internal menurut Arens, dkk (2003:270) adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen maupun pemilik perusahaan ataupun pihak lain untuk mencapai tujuan yang berkenaan dengan: 1. Efektivitas dan efisiensi operasional 2. Keandalan laporan keuangan 3. Ketaatan kepada hukum dan peraturan yang berlaku
6 Selain itu juga terdapat lima unsur pengendalian internal yang saling berkaitan agar suatu pengendalian internal dapat berfungsi secara efisien dan efektif. Unsur-unsur pengendalian internal menurut Arens, dkk (2003:274) terdiri dari 5 unsur, yaitu: 1. Lingkungan pengendalian 2. Penilaian resiko 3. Aktivitas pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Pemantauan Dengan demikian pengendalian internal yang andal dapat mengurangi berbagai kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan, sehingga persediaan selalu tersedia untuk dijual, dalam arti tidak mengalami kerusakan, keusangan, kelebihan atau kekurangan persediaan maupun kehilangan atau pencurian bilamana kondisi ini terpenuhi maka pengelolaan persediaan barang dagangan yang efektif akan dapat tercapai. Menurut Tjendera (2001:430), syarat-syarat pengelolaan persediaan barang dagangan yang efektif adalah sebagai berikut: 1. Penetapan tanggungjawab dan wewenang yang jelas terhadap persediaan 2. Sasaran dan kebijakan yang dirumuskan dengan baik 3. Fasilitas pergudangan dan penanganan yang memuaskan 4. Klasifikasi dan identifikasi persediaan secara layak 5. Standarisasi dan simplikasi persediaan 6. Catatan dan laporan yang cukup 7. Tenaga kerja yang memuaskan
7 adalah: Adapun kerangka konseptual dari penelitian berdasarkan uraian diatas Pengendalian internal persediaan barang dagangan Efektivitas pengelolaan persediaan barang dagangan Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Arens, dkk(2003:274) dan Tjendera (2001:430) (Diolah) D. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah maka penulis menetapkan hipotesis sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pengendalian internal persediaan barang dagangan pada pedagang eceran beras di pasar tradisional Stabat dilaksanakan secara efektif 2. Pelaksanaan pengelolaan persediaan barang dagangan pedagang eceran beras di pasar tradisional Stabat dilaksanakan secara efektif. 3. Pengendalian internal persediaan barang dagangan berperan terhadap efektivitas pengelolaan persediaan barang dagangan pedagang eceran beras di pasar tradisional Stabat. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui dan menilai efektivitas pengendalian internal persediaan barang dagangan pada pedagang eceran beras di pasar tradisional Stabat
8 b. Untuk mengetahui dan menilai efektivitas pengelolaan persediaan barang dagangan pedagang eceran beras di pasar tradisional Stabat. c. Untuk mengetahui peranan pengendalian internal persediaan barang dagangan terhadap efektivitas pengelolaan persediaan barang dagangan pedagang eceran beras di pasar tradisional Stabat. 2. Manfaat penelitian Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah: a.. Bagi Pedagang Sebagai tambahan pengetahuan tentang sistem persediaan beras bagi para pedagang beras khususnya di pasar tradisional Stabat. b. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang telah diperoleh selama perkuliahan serta dapat memperluas wahana berfikir serta menambah wawasan penulis. c. Bagi pihak lain Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang. F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional Adapun batasan operasional penelitian yang ditetapkan oleh peneliti adalah sbagai berikut: a. Penelitian hanya dilakukan pada persediaan barang dagangan beras
9 b. Usaha yang menjadi sampel adalah usaha eceran yang minimal 50% modalnya diinvestasikan pada persediaan beras dan berlokasi dipasar tradisional Stabat 2. Definisi Opersional Variabel Berdasarkan pada permasalahan dan hipotesis yang akan diuji, parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pengendalian Internal Persediaan Barang dagangan Pengendalian internal menurut Arens, dkk (2003:270) adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen maupun pemilik perusahaan ataupun pihak lain untuk mencapai tujuan yang berkenaan dengan: 1) Efektivitas dan efisiensi operasional 2) Keandalan laporan keuangan 3) Ketaatan kepada hukum dan peraturan yang berlaku Selain itu juga terdapat lima unsur pengendalian internal yang saling berkaitan agar suatu pengendalian internal dapat berfungsi secara efisien dan efektif. Unsur-unsur pengendalian internal menurut Arens, dkk (2003:274) terdiri dari 5 unsur, yaitu: 1) Lingkungan pengendalian 2) Penilaian resiko 3) Aktivitas pengendalian 4) Informasi dan komunikasi 5) Pemantauan
10 b. Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagang. Pengelolaan persediaan barang dagangan merupakan aktivitas yang selalu melekat pada persediaan barang dagangan karena melalui pengelolaan persediaan barang dagangan yang efektif, akan memberikan pendapatan maksimal bagi perusahaan. Menurut Tjendera (2001:478), pengelolaan persedian barang dagangan merupakan aktivitas perusahaan yang meliputi pengarahan arus dan penanganan barang secara wajar mulai dari penerimaan sampai pergudangan dan penyimpanan, sampai berada di tangan pelanggan. Tabel 1.1 Operasional Variabel Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Pengedalian proses yang dijalankan oleh a. unsur-unsur pengendalian internal dewan direksi, manajemen internal terdiri dari persediaan barang dagangan maupun pemilik perusahaan ataupun pihak lain untuk mencapai tujuan yang berkenaan dengan Efektivitas dan efisiensi operasional, keandalan laporan keuangan, dan ketaatan kepada hukum dan peraturan yang berlaku 1. Lingkungan pengendalian 2. Penilaian resiko 3. Aktivitas pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Pemantauan b. tujuan umun pengendalian internal terdiri dari: 1. Efektivitas dan efisiensi operasional 2. Keandalan laporan keuangan 3. Ketaatan kepada hukum dan peraturan yang berlaku Skala ordinal c. tujuan khusus pengendalian
11 internal terdiri dari: 1. Eksistensi 2. Kelengkapan 3. Akurasi 4. Klasifikasi 5. Tepat waktu Pengelolaan aktivitas perusahaan yang Unsur-unsur pengelolaan persediaan barang dagangan meliputi pengarahan arus dan penanganan barang secara persediaan barang dagangan terdiri dari: 1. Prosedur pesanan pembelian wajar mulai dari penerimaan 2. Prosedur penerimaan sampai pergudangan dan penyimpanan, sampai berada 3. Prosedur penyimpanan 4. Prosedur pengeluaran 5. Prosedur pencatatan Skala ordinal di tangan pelanggan. 6. Prosedur penilaian 7. Prosedur pengendalian Syarat-syarat pengelolaan persediaan barang dagangan terdiri dari: 1. Penetapan tanggungjawab dan wewenang yang jelas terhadap persediaan 2. Sasaran dan kebijakan yang dirumuskan dengan baik
12 3. Fasilitas pergudangan dan penanganan yang memuaskan 4. Klasifikasi dan identifikasi persediaan secara layak 5. Standarisasi dan simplikasi persediaan 6. Catatan dan laporan yang cukup 7. Tenaga kerja yang memuaskan Sumber: Arens, dkk (2003:270) 3. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedagang eceran yang berada di pasar tradisional Stabat. Penarikan sampel yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan pendekatan Non Probabillity Sampling dengan metode Purposive sampling. Purposive sampling merupakan metode penetapan sampel dengan didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut adalah: a. Pedagang eceran yang berada di pasar tradisional Stabat. b. Pedagang eceran yang modal usahanya, 50% diinvestasikan untuk penjualan beras. Populasi pedagang eceran yang terdapat di pasar tradisional Stabat ada 12 pedagang eceran. Berdasarkan karakteristik penarikan sampel maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 3 pedagang.
13 4. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di pasar tradisional Stabat yang berada di kota Stabat, dan penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober s/d Desember Jenis Data dan Sumber Data. Penelitian ini menggunakan 2 jenis data, yaitu: a. Data Primer Data yang diperoleh secara langsung dari responden yaitu para pedagang eceran beras di pasar tradisional Stabat. b. Data Sekunder Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku-buku referensi, skripsi dan situs internet yang dapat mendukung penelitian ini. 6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara Penulis melakukan wawancara terhadap pedagang untuk memperoleh informasi dan data yang tidak dapat diperoleh hanya dari pengamatan. b. Kuisioner/ Angket Penyebaran daftar isian kepada responden sehingga dengan cara ini penelitian yang dilakukan dapat lebih terstruktur untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. c. Studi dokumentasi Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, internet yang berkaitan dengan penelitian.
14 7. Metode Analisis Data Metode analisis data yang dgunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dari suatu fakta secara sistematis, aktual dan akurat sehingga dapat diinterprestasikan dengan tepat untuk menganalisis masalah yang diteliti dan dapat ditarik kesimpulan yang tepat pula. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis melakukan penelitian di pedagang eceran agar dapat memperoleh data yang relevan dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan yang tepat. Untuk menguji hipotesis penulis menyampaikan kuesioner yaitu formulir yang berisi daftar pertanyaan yang diajukan untuk individu yang berkaitan langsung dengan masalah yang sedang diteliti. Selanjutnya data yang terkumpul diklasifikasikan, dianalisis dan interprestasikan hubungan antar variabelnya sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai diterima atau ditolaknya hipotesis. Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis adalah terdiri dari: a. Tabulasi jawaban kuesioner b. Mengelompokkan jawaban c. Menjumlahkan masing-masing jawaban responden d. Membandingkan antara jawaban Ya dari jawaban responden e. Membuat laporan Adapun perhitungan persentase hasil adalah menjumlahkan jawaban ya atau jawaban kuesioner yang diajukan untuk kemudian dibandingkan dengan jawaban seluruh kuesioner untuk memperoleh tingkat kriteria dalam bentuk persentase maka hasil perbandingan tersebut dikali dengan 100%.
15 Perhitungan persentase hasil kuesioner adalah sebagai berikut Dasar-dasar kriteria yang diterapkan menurut Champion (2001:102) adalah sebagai berikut: Dalam mengukur peranan pengendalian internal persdiaan barang dagangan maka digunakan kriteria sebagai berikut: 1. 0% - 25% menujukkan bahwa pengendalian internal persediaan barang dagangan pedagang eceran beras tidak efektif % - 50% menunjukan bahwa pengendalian internal persediaan barang dagangan pedagang eceran beras kurang efektif % - 75% menujukkan bahwa pengendalian internal persediaan barang dagangan pedagang eceran beras cukup efektif % - 100% menujukkan bahwa pengendalian internal persediaan barang dagangan pedagang eceran beras efektif. Dalam mengukur efektivitas pengelolaan persedian barang dagangan maka digunakan kriteria sebagai berikut: 1. 0% - 25% menujukkan bahwa pengelolaan persediaan barang dagangan pedagang eceran tidak efektif % - 50% menujukkan bahwa pengelolaan persediaan barang dagangan pedagang eceran beras kurang efektif % - 75% menujukkan bahwa pengelolaan persediaan barang dagangan pedagang eceran beras cukup efektif % - 100% menujukkan bahwa pengelolaan persediaan barang dagangan pedagang eceran beras efektif.
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang bertambah pesat seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang bertambah pesat seiring dengan perkembangan teknologi telah membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha menghadapi perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era revolusi informasi yang sekarang berlangsung dewasa ini, dunia usaha menghadapi perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat. Kegiatan usaha dan perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kondisi perekonomian yang tidak menentu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persediaan barang dagangan merupakan salah satu sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persediaan barang dagangan merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dagang, karena disamping merupakan asset yang nilainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat saat ini begitu kompleks dan bervariasi sehingga diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penjualan merupakan aktivitas yang penting dalam suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas penjualan merupakan aktivitas yang penting dalam suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena aktivitas penjualan akan menciptakan pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha. Perusahaan harus menggunakan segala kemampuannya, metode-metode, dan
B a b I. P e n d a h u l u a n BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam dunia usaha. Perusahaan harus menggunakan segala kemampuannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam perusahaan perlu dilakukan suatu pengelolaan yang memadai terhadap segala kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam dunia usaha. Perusahaan harus menggunakan segala kemampuannya, metodemetode, dan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. penelitian yang dilakukan oleh Dian Radiani (2004) dengan judul Peranan
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi ide awal dari penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Dian Radiani (2004) dengan judul Peranan Pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan secara langsung atau dengan kata lain pemilik tidak mungkin bisa terlibat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan skala usaha dalam suatu perusahaan, pemilik perusahaan tidak mungkin untuk bisa melakukan pengawasan atas semua operasi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup suatu perusahaan dan juga menjadi sumber pendapatan yang utama untuk
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persediaan adalah salah satu bagian yang terpenting dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan dan juga menjadi sumber pendapatan yang
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)
DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber daya manusia akan membawa pengaruh yang besar dan luas terhadap perubahan ekonomi selama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini disebabkan karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengalami kemajuan sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang ekonomi membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan dunia usaha. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor industri memegang peranan penting setelah sektor pertanian dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonomi rakyat karena sektor industri menciptakan kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja persaingan yang berasal dari perusahaan-perusahaan nasional saja tetapi lebih merupakan world
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula masalah yang akan dihadapi oleh suatu perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sejalan dengan era globalisasi dan berkembangnya dunia usaha, maka semakin banyak pula masalah yang akan dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Oleh karena itu, tanpa adanya persediaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring terjadi pembangunan di setiap sektor kehidupan dan perdagangan bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat di berbagai bidang, baik di sektor perdagangan maupun sektor perindustrian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian di Indonesia belakang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat di berbagai bidang, baik di sektor perdagangan maupun sektor perindustrian. Bersamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tak diragukan lagi bahwa dunia telah berubah, sedang berubah, dan senantiasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tak diragukan lagi bahwa dunia telah berubah, sedang berubah, dan senantiasa berubah. Perekonomian global yang menjelang di depan mata, didukung kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin canggih. Salah satu aspek yang mengalami banyak perubahan ialah
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan jaman yang ditandai dengan perubahan dalam segala aspek kehidupan dari tahun ke tahun membawa dampak dalam bidang kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat, begitu pula dengan dunia industri di Indonesia. Perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi dan mengendalikan sendiri semua operasi perusahaan tetapi jika perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan, mengatur, dan mengendalikan segala aktivitas organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan-perusahaan baik perusahaan dagang, jasa, maupun UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor ekonomi yang semakin pesat dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan-perusahaan baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur. Pesatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air bersih sudah menjadi suatu keharusan dan menyangkut hajat hidup orang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan yang sangat penting bagi manusia adalah kebutuhan atas air bersih, baik untuk konsumsi atau untuk kebutuhan seharihari. Air bersih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Lingkungan usaha modern telah menyebabkan berkembangnya konsep pengawasan atas jalannya operasi suatu perusahaan. Konsep ini telah berkembang seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada
m BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada industri wisata, seperti wisata belanja, wisata kuliner, wisata buatan, ataupun wisata alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaannya. Dalam hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi dalam dunia usaha secara umum, dimana dunia usaha dituntut untuk lebih meningkatkan
Lebih terperinciDCD"K" RGPFCJWNWCP" Sejalan dengan era globalisasi yang juga mempengaruhi kemajuan
DCD"K" RGPFCJWNWCP" K03""Ncvct"dgncmcpi"rgpgnkvkcp" Sejalan dengan era globalisasi yang juga mempengaruhi kemajuan perkembangan dunia usaha, Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang menggalakkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia, banyak perusahaan atau badan usaha yang tumbuh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang bidang perdagangannya sangat mendukung perkembangan perekonomian negara. Dalam perkembangannya perekonomian di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya industri-industri yang mengelola berbagai macam produk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perkembangan dunia industri semakin maju, hal ini terbukti dengan munculnya industri-industri yang mengelola berbagai macam produk. Peranan persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi perusahaan-perusahaan dan tidak mudah untuk dipecahkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang semakin maju serta semakin berkembangnya perusahaan, mengakibatkan banyaknya permasalahan yang harus dihadapi perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciGenerated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam memenuhi tujuannya, baik itu perusahaan swasta maupun suatu instansi pemerintahan membutuhkan suatu informasi yang berkualitas. Perkembangan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara berkembang, saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan diberbagai bidang yang bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh dan berkembang seiring semakin pesatnya. perkembangan ekonomi di Indonesia. Hal ini terlihat dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada beberapa tahun belakangan ini semakin banyak perusahaanperusahaan yang tumbuh dan berkembang seiring semakin pesatnya perkembangan ekonomi di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai aktivitas inti dalam menjaga kelangsungan hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Perusahaan mempunyai aktivitas inti dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaannya, yaitu aktivitas penjulan. Aktivitas penjualan merupakan aktivitas pokok
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Melalui penelaahan laporan tahunan, kebanyakan perusahaan industri menunjukan bahwa unsur harta terbesar pada neraca adalah persediaan. Oleh karena itu efektifitas persediaan bahan baku merupakan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya kemajuan dan berkembang menjadi besar, maka kebutuhan akan adanya suatu pengendalian intern dalam penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal dalam suatu perusahaan besar sangatlah sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis mengalami tingkat persaingan yang ketat. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat, menyebabkan lingkungan bisnis mengalami tingkat persaingan yang ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk meningkatkan efektivitasnya. Meningkatkan efektivitas mencakup kemampuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak perusahaan baru berdiri dengan berbagai macam bentuk, skala, dan hasil produksi.
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini mengakibatkan munculnya perusahaan-perusahaan baru yang siap bersaing dengan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam perkembangan dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan suatu perusahaan tentunya tidak terlepas dari transaksitransaksi dalam rangka menghasilkan barang atau jasa yang dijual dipasaran. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perusahaan dan terbatasnya kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perusahaan dan terbatasnya kemampuan pemimpin perusahaan dalam menjalankan dan menangani seluruh kegiatan operasi perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persediaan (inventory) menurut Donald E. Kieso, (2002) adalah pos-pos aktiva yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Persediaan (inventory) menurut Donald E. Kieso, (2002) adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia sedang melakukan pembangunan di berbagai bidang. Salah satunya di
Lebih terperinciABSTRAK Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Efektivitas Pengelolaan Persediaan Obat PT. Millennium Pharmacon International Tbk Cabang Bandung
ABSTRAK Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Efektivitas Pengelolaan Persediaan Obat PT. Millennium Pharmacon International Tbk Cabang Bandung PT. Millennium Pharmacon International Tbk Cabang Bandung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini dalam rangka meningkatkan pembangungan nasional, pemerintah dengan berbagai upaya mendorong sektor swasta agar lebih dapat berperan di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dengan berkembangnya era globalisasi dan makin pesatnya persaingan pasar dewasa ini, menjadikan banyaknya organisasi atau perusahaan yang baru bermunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat lebih efektif dan efisien dari sebelumnya. Terjadi di bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha memasuki masa yang sangat kompleks.munculnya perusahaan baru menyebabkan perusahaan lama segera membenahi manajemen perusahaan agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di era global ini menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Agar tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku
5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk dapat merencanakan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk dapat merencanakan, mengatur, dan mengendalikan segala aktivitas organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang
Lebih terperinciKuisioner. Analisis Peranan Pengendalian Internal Persediaan barang Dagangan. Terhadap Efektifitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan
Kuisioner Analisis Peranan Pengendalian Internal Persediaan barang Dagangan Terhadap Efektifitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan (Studi kasus Pedagang Eceran Beras Di Pasar Tradisional Stabat) Responden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas, saat ini persaingan dunia usaha dan perdagangan semakin kompleks dan ketat. Hal tersebut tantangan bagi Indonesia yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan ilmu pengetahuan secara pesat membuat perusahaan semakin mudah dalam melakukan aktivitas perusahaan. Dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan yang pesat dalam dunia usaha akan berpengaruh terhadap ruang lingkup aktivitas dalam perusahaan perusahaan yang merupakan tulang punggung
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Melalui penelaahan laporan tahunan, kebanyakan perusahaan industri menunjukan bahwa unsur harta terbesar pada neraca adalah persediaan. Oleh karena itu efektifitas persediaan barang jadi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan industri baru bermunculan dengan berbagai macam bentuk,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Belakangan ini, berbagai sektor usaha industri berkembang dengan pesat. Banyak perusahaan industri baru bermunculan dengan berbagai macam bentuk, hasil produksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau diproses lebih lanjut menjadi barang untuk dijual. Perusahaan dagang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2005 yang lalu pemerintah Indonesia memutuskan untuk. menaikkan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) domestik rata rata 100
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 2005 yang lalu pemerintah Indonesia memutuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) domestik rata rata 100 persen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti dengan munculnya industri-industri baru yang mengelola berbagai macam produk. Untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memerlukan sediaan. Tanpa adanya sediaan, para pengusaha akan dihadapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan baik perusahaan jasa ataupun manufaktur selalu memerlukan sediaan. Tanpa adanya sediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perusahaan merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), perusahaan turut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya suatu perusahaan mempunyai tujuan jangka panjang yaitu untuk memperoleh pendapatan dalam rangka mempertahankan kelangsungan operasional perusahaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi mengalami pertumbuhan
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi mengalami pertumbuhan yang semakin pesat selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. yang mengakibatkan setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini negara kita sedang mengalami berbagai masalah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini negara kita sedang mengalami berbagai masalah yang beragam, baik dari sudut politik, maupun ekonomi. Dengan memburuknya pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian intern dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengendalian intern yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan bisnis sangatlah penting. Selain berusaha untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam dunia usaha yang penuh dengan persaingan dan ketidakpastian, pencapaian tujuan bisnis sangatlah penting. Selain berusaha untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN. Perusahaan tentunya memiliki beragam kebutuhan untuk menunjang
BAB I PENDAHULAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan tentunya memiliki beragam kebutuhan untuk menunjang berjalannya usaha tersebut dengan baik. Beberapa kebutuhan itu antara lain sistem pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih sebagai kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih sebagai kegiatan utama suatu perusahaan. Salah satunya adalah bank yang menyediakan jasa pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang berkembang dengan pesat telah menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang berkembang dengan pesat telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan mengharuskan perusahaan untuk memanfaatkan dan mengalokasikan
Lebih terperinciREPOSITORI STAIN KUDUS BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan konsumen yang semakin tinggi dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya. Mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perusahaan industri ataupun perusahaan manufaktur, persediaan barang dagangan memegang peranan penting bagi kontinuitas usaha. Persediaan barang dagangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bidang merupakan integral dari aktivitas perusahaan sehingga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas perusahaan merupakan rangkaian dari setiap kegiatan-kegiatan baik itu pembelian, produksi, penjualan, pembayaran upah/gaji dan lain-lain. Setiap bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal, karena itu diperlukannya hal yang paling utama yaitu menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang sehat memiliki kriteria - kriteria yang harus dipenuhi untuk memenuhinya salah satunya pada pengelolaan persediaan yang maksimal, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, hal ini berpengaruh dalam perkembangan dunia usaha baik sektor industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan di segala bidang agar mampu bersaing dengan negaranegara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia yang semakin mengglobal telah mengubah iklim usaha dunia di berbagai negara, termasuk di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, karena persaingan bukan hanya berasal dari dalam negeri tetapi berasal juga dari luar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di era persaingan usaha bisnis yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan dalam memperoleh laba yang optimal guna menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang berlangsung dengan cepat dalam berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang berlangsung dengan cepat dalam berbagai bidang menyebabkan semakin meningkatnya persaingan diantara perusahaanperusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan dalam melakukan aktivitasnya. Tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan dalam melakukan aktivitasnya. Tujuan utama bagi perusahaan adalah memperoleh laba yang optimal dengan menggunakan segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persediaan barang dalam perusahaan memegang peranan yang berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan barang dalam perusahaan memegang peranan yang berarti demi kelancaran arus perputaran barang. Karena terdiri bermacam jenis barang yang dihasilkan diperlukan
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didirikan dan menjadikan iklim persaingan di antara perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bidang teknologi di berbagai sektor indursti yang semakin meningkat, menyebabkan semakin banyak pula perusahaan yang didirikan dan menjadikan iklim persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era pembangunan dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan di Indonesia baik di bidang jasa, perdagangan, maupun industri yang
Lebih terperinci