BAB I PENDAHULUAN. internasional pada jenjang pascasarjana dbidang intertidisiplin diperlukan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan mempunyai daya saing internasional pada jenjang pascasarjana dbidang intertidisiplin diperlukan kegiatan akademis yang dapat mencukupi kebutuhan informasi mahasiswa yaitu dengan pencarian informasi ilmiah. Karena ilmu pengetahuan berkembang terus, maka mahasiswa terus menerus memerlukan pengetahuan baru. Saat mahasiswa memerlukan informasi untuk belajar dan saat mahasiswa memerlukan informasi baru untuk memperkaya pengetahuan yang dimilikinya, terjadilah kesenjangan atau gap antara struktur pengetahuan yang dimiliki dengan yang seharusnya dimiliki. Kesenjangan ini menurut Belkin (1997) disebut anomalous State of Knowledge atau kondisi anomalus. Kesenjangan ini kemudian dirumuskan menjadi kebutuhan informasi. Informasi penting karena informasi merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat dipisahkan. Seseorang melakukan pencarian informasi karena adanya dorongan kebutuhan. Kebutuhan informasi seseorang didorong oleh keadaan diri dan perannya dalam lingkungannya. Seseorang menyadari bahwa pengetahuan yang dia miliki masih kurang sehingga timbul keinginan untuk memenuhi kebutuhan informasinya. 1

2 Menurut Belkin (1985), kebutuhan dan perilaku pencarian informasi dapat dipengaruhi oleh bermacam faktor, antara lain latar belakang sosial budaya, pendidikan, tujuan pribadi dan lingkungan sosialnya. Perpustakaan sebagai salah satu organisasi yang mengelola informasi memang sudah seharusnya terus melakukan riset dan membuat inovasi baru untuk dapat menjawab kebutuhan para pemustakanya. Memberikan informasi baru tidaklah mudah di era Internet saat ini, tetapi perpustakaan tetap dituntut untuk tetap dapat memberikan layanan kebutuhan informasi agar tetap dimanfaatkan oleh masyarakat pemakainya. Penerapan tekonologi informasi di perpustakaan saat ini sudah menjadi ukuran untuk mengetahui tingkat kemajuan perpustakaan tersebut, bukan lagi besarnya gedung yang dipakai, banyaknya rak buku, ataupun berjubelnya pengguna. Semakin canggih teknologi perpustakaan secara otomasi kinerja perpustakaan semakin maju perpustakaan itu. Dengan teknologi informasi maka akan lebih banyak yang dikerjakan dan dilayani oleh perpustakaan. Open access repository (OAR) sebagai salah satu terwujudnya layanan teknologi informasi sebuah perguruan tinggi. Dengan OAR suatu ilmu dapat dilestarikan dan didistribusikan melalui format digital. Melalui sarana repositori institusi, layanan tersebut dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun. Siregar (2016), OAR mulai berkembang di Indonesia pada tahun 2008 terdapat 28 Repositori Institusi perguruan tinggi yang masuk dalam Rankings Web of Repositories oleh Webometrics. Banyak pertentangan dalam sejarah repositori di Indonesia. Dari sistem informasi yang tertutup berubah menjadi sebuah sistem 2

3 informasi terbuka yang mana siapapun dapat mengakses tanpa harus memikirkan biayanya. Pada directory open acces repository (DOAR) telah terdaftar 33 Repositori Institusi dari Indonesia yang dapat diakses secara terbuka (Priyanto, 2015). Hal ini sangatlah sedikit dibanding jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang terdaftar pada DIKTI yaitu sejumlah 4446 institusi. Hal ini dapat menunjukkan betapa lambatnya ilmu pengetahuan di Indonesia dikarenakan akses yang terbatas dalam karya ilmiah yang seharusnya dapat diakses untuk kemajuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Peraturan Kementrian Pedidikan Nasional RI No. 22 tahun 2011 tentang terbitan berkala ilmiah menjelaskan bahwa Dikti tidak akan melakukan penilaian karya ilmiah yang dipublikasikan di suatu jurnal jika artikel dan identitas jurnal yang bersangkutan tidak bisa ditelusuri secara on line. Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi, sebuah perguruan tinggi harus mengedepankan kebutuhan mahasiswa yang dilayani, Perguruan tinggi atau dalam hal ini perpustakaan perguruan tinggi akan terus mencari cara bagaimana agar para mahasiswanya dapat mengakses informasi secara online dengan informasi secara penuh atau full text. Untuk memberikan pandangan perpustakaan tentang OAR perlu ada penilitian yang menunjukkan manfaat OAR itu sendiri di lingkungan mahasiswa. Generasi informasi pada dasarnya dikelompokkan menurut tahun kelahirannya. Setiap ahli informasi memiliki perbedaan dalam mengkategorikan generasi informasi tersebut. Generasi X adalah generasi dengan kelahiran tahun 1965 hingga tahun 1976 (Tapscott, 2009). Generasi ini mempunyai karakteristik 3

4 cakap dalam memimpin, berkepribadian keras, susah menerima perubahan, kurang kreatif, bertanggung jawab, komitmen tinggi, rasional, dididik dengan keras, kaku, cenderung foedal dan birokratis. Generasi Y (GEN Y) mempunyai karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya. GEN Y adalah generasi dengan kelahiran tahun 1977 hingga tahun 1994 (Tapscott, 2009) dengan karakteristik mengandalkan kolektifitas, bersifat santai, serba cepat, kreatif, kurang tanggung jawab, komitmen kurang, emosional, dididik dalam sistem yang terbuka, luwes, santai, egaliter, modern. Kemampuan yang tinggi dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan mereka lebih menggunakan media Internet untuk mencari informasi dibandingkan dengan mencarinya di perpustakaan. Dengan memahami karakteristik penggunanya, perpustakaan dapat mengembangkan fasilitas dan layanan perpustakaan sejalan dengan kebutuhan mereka. Teknologi informasi telah banyak diterapkan di perpustakaan saat ini, kemajuan dari perpustakaan dapat diukur dengan diterapkannya penggunaan teknologi informasi. Tujuan didirikannya perpustakaan adalah menimbulkan rasa cinta untuk membaca, memperluas dan memperdalam penguasaan ilmu pengetahuan, mengembangkan kemampuan belajar, membantu mengembangkan kemampuan bahasa dan daya pikir, pemeliharaan bahan pustaka secara baik, memberikan kemudahan temu kembali informasi, menunjang kegiatan belajar dan mengajar, bahan rujukan untuk mencari informasi sebagai referensi penulisan karya tulis ilmiah maupun penelitian lainnya. (Supriyanto & Muhsin, 2008). 4

5 Penerapan teknologi informasi dari perpustakaan merupakan wujud dari suatu perubahan layanan. Tuntutan perubahan yang semakin besar ini menjadi sebuah tantangan bagi perpustakaan untuk selalu inovatif untuk dapat memberikan layanan yang terbaik bagi mereka generasi X dan Y melalui fasilitas teknologi informasi. Layanan OAR adalah salah satu manfaat teknologi informasi yang telah ditawarkan oleh perpustakaan saat ini untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka yang diteliti adalah generasi X dan Y. Kebutuhan informasi mahasiswa akan dapat memberikan dampak positif terhadap prestasi dalam bidang akademis. Dalam teori kebutuhan McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk melihat perilaku pencarian informasi generasi X dan Y dalam memanfaatkan open access repository studi pada mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. 1.2 Permasalahan Penelitian Berdasarkan deskripsi latar belakang diatas, rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah: 1. Bagaimana perilaku pencarian informasi generasi X dan Y dalam memanfaatkan OAR? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku pencarian informasi generasi X dan Y? 5

6 1.3 Tujuan Penelitian Berpedoman pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perbedaan perilaku pencarian informasi antara generasi X dan Y dalam memanfaatkan OAR. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencarian informasi generasi x dan Y. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi bagi peneliti, baik secara teoritis-akademis dan kelembagaan. Adapun manfaat yang diharapkan penelitian ini adalah : 1. Manfaat bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan daya pikir intelektual serta pengetahuan dengan melakukan penelitian langsung agar memahami bagaimana mahasiswa berperilaku dalam pencarian informasi dengan memanfaatkan OAR. 2. Secara teoritis-akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dan memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi kemajuan ilmu perpustakaan. 3. Secara kelembagaan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi lembaga perpustakaan agar semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat penggunanya serta dapat mengembangkan ilmu perpustakaan dan informasi. 6

7 1.5. Keaslian Penelitian Penelitian ini membahas perilaku antara generasi X dan Y dalam memanfaatkan OAR. Penelitian ini belum pernah ada yang melakukan, maka yang menjadi pembeda pada penelitian ini adalah bahwa penelitian ini menekankan kepada pemanfaatan OAR yang khususnya dimanfaatkan oleh generasi X dan generasi Y sebagai pengguna aktual jurnal, thesis dan desertasi on line. 7