I. PARA PIHAK A. Pemohon H. A Baharudin Baso Jaya dan H. Isnaad Ibrahim (Bakal Pasangan Calon)

Transkripsi

1 RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 137/PHPU.D-XI/2013 Tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Jeneponto I. PARA PIHAK A. Pemohon H. A Baharudin Baso Jaya dan H. Isnaad Ibrahim (Bakal Pasangan Calon) Kuasa Hukum Syamsuwardi, S.H., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 25 September 2013 B. Termohon Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jeneponto II. OBJEK PERMOHONAN Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto Tahun 2013 di Tingkat Kabupaten Oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto, tanggal 24 September 2004, berikut Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jeneponto Tahun 2013 Tingkat Kabupaten, tertanggal 24 September 2013; Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto Nomor 32/PilBup/Kpts/KPU-Kab /IX/2013 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto Tahun 2013, tertanggal 24 September III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI 1. Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 dan Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa Mahkamah Konstitusi memiliki 4 (empat) kewenangan mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk : (1) Menguji UndangUndang terhadap UUD 1945; (2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945; (3) Memutus pembubaran partai politik; dan (4) Memutus perselisihan tentang pemilihan umum ; 1

2 2. Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4721) menentukan, Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah pemilihan umum untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ; 3. Pasal 236C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengatur bahwa, penanganan sengketa hasil penghitungan suara oleh Mahkamah Agung dialihkan kepada Mahkamah Konstitusi paling lambat 18 bulan sejak berlakunya Undang-Undang ini diundangkan. 4. Pasal 10 ayat (1) Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008 menyatakan Mahkamah Konstitusi bewenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final, memutus perselisihan tentang Hasil Pemilihan Umum. 5. Putusan Mahkamah Konstitusi, antara lain Putusan Nomor 41/PHPU.DVI/2008 dan Nomor 57/PHPU.D-VI/2008, Mahkamah Konstitusi yang merupakan pengawal konstitusi tidak saja berwenang mengadili sengketa hasil pemilihan umum dan Pemilukada dalam artian teknis matematis tetapi juga berwenang menilai dan memberi keadilan terhadap pelanggaranpelanggaran yang menyebabakan terjadinya hasil penghitungan suara yang kemudian dipersengketakan; 6. Bahwa berdasarkan uraian diatas, maka menurut Pemohon permohonan yang diajukan Pemohon adalah merupakan termasuk dalam kewenangan Mahkamah Konstitusi. IV. KEDUDUKAN HUKUM PEMOHON (LEGAL STANDING) Pemohon adalah Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto dalam Pemilukada Kabupaten Jeneponto Tahun Menurut Pemohon, Mahkamah Konstitusi dalam Putusan Nomor /PHPU.D-VIII/2010 tanggal 25 November 2010 (Pemilukada Kota Jayapura) dan putusan Nomor 91-92/PHPU.D-IX/2011 tanggal 21 September 2011 (Pemilukada Kabupaten Buton) pernah memberikan kedudukan hukum (legal standing) kepada bakal pasangan calon; V. TENGGAT PENGAJUAN PERMOHONAN Berdasarkan Pasal 5 PMK Nomor 15 Tahun 2008 yang menentukan, Permohonan pembatalan penetapan hasil perhitungan suara Pemilukada 2

3 diajukan ke Mahkamah paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Termohon menetapkan hasil penghitungan suara Pemilukada di daerah yang bersangkutan,. Hasil penghitungan suara Pemilukada Kabupaten Jeneponto berlangsung dan ditetapkan pada hari Selasa tanggal 24 September 2013 sebagaimana dituangkan dalam Berita Acara Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto Tahun 2013 Kabupaten Jeneponto tertanggal 24 September 2013 Nomor 32/PilBup/Kpts/KPU-Kab /IX/2013. Bahwa dengan demikian batas waktu 3 (tiga) hari kerja setelah penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh Termohon dalam perkara a quo adalah hari Rabu, 25 September 2013, hari kedua Kamis, 26 September 2013 dan hari ketiga jatuh pada hari Jum'at, 27 September 2013 (Sabtu, 28 September 2013 dan Minggu, 29 September 2013, bukan hari kerja). Pemohon mendaftarkan permohonan ke Mahkamah Konstitusi pada hari Jumat, 27 September 2013, dengan demikian menurut Pemohon, pengajuan Permohon Keberatan ini masih dalam tenggang waktu yang ditentukan dan oleh karenanya beralasan menurut hukum Permohonan Keberatan dari Pemohon untuk diterima oleh Mahkamah Konstitusi. VI. ALASAN PERMOHONAN 1. Termohon telah berupaya menghalang-halangi lolosnya Pemohon sebagai Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto yang diselenggarakan pada dengan mengabaikan atau melanggar norma-norma hukum yang ada, yaitu Termohon tidak pernah menyampaikan kepada Pemohon mengenai adanya kekurangan persyaratan termasuk adanya kepengurusan ganda dan atau dukungan ganda dari partai yang mengusung Pemohon. 2. Termohon tidak pernah melakukan verifikasi faktual kepada Pengurus DPP Partai yang dianggap memiliki kepengurusan ganda sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku. 3. Termohon memberikan keleluasaan kepada Pasangan yang telah gugur pada tahap akhir perbaikan dengan mengajukan perubahan pasangan dimana H. Drs. Burhanuddin BT.MM, yang tadinya menjadi Calon Wakil Bupati, menjadi Balon Bupati dan Wakilnya Dr. H. Sanusi Hamid, SE.Msi. dengan cara melawan hukum dengan tetap menggunakan berkas pendaftaran pasangan yang telah gugur termasuk dukungan Partai Pengusung; 4. Pemohon telah mengajukan gugatan melalui Pengadiian Tata Usaha Negara Makassar pada tanggal 22 Juli 2013 dengan register perkara Nomor SS/G/aOIS/P.TUN.Mks serta mengadukan Termohon kepada Dewan 3

4 Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) sesuai Register Perkara Nomor 95/DKPP-PKE-I1/2013. Kemudian dalam putusannya Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar menyatakan Pemohon memenuhi syarat sebagai Calon. Selain itu, DKPP telah memutuskan menyatakan Teradu (KPUD Jeneponto) telah melakukan pelanggaran Kode Etik dalam proses Pemilukada Jeneponto sehingga diberikan sanksi teguran keras; 5. Dalam pertimbangan hukum baik Pengadiian Tata Usaha Negara maupun DKPP, Termohon telah terbukti tidak pernah memberitahukan kepada Pemohon mengenai adanya permasalahan kepengurusan ganda partai pengusung dari Pemohon, dan Termohon tidak melakukan verifikasi faktual terhadap partai yang dianggap memiliki kepengurusan ganda, sehingga Termohon dianggap melanggar hukum dan kode etik; 6. Pengadilan Tata Usaha Negara telah mengeluarkan Penetapan Nomor 58/ G/2013/ PTUN.MKS tertanggal 11 September 2013 yang intinya memerintahkan kepada Termohon (Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto) untuk menunda Pelaksanaan Surat Keputusan Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto Nomor 10/ PILBUP/ KPTS/ KPU-KAB / Vll/ 2013 tanggal 16 Juli 2013 tentang Penetapan Pasangan Calon yang memenuhi syarat sebagai peserta Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jeneponto Tahun 2013, tanggal 16 Juli 2013, sampai adanya Putusan Pengadiian dalarn sengketa a quo yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali terdapat penetapan lain di kemudian hari. Namun demikian Termohon tetap melaksanakan Tahapan Pemilukada Jeneponto pada tanggal 18 September 2013 dan dilakukan Penetapan Rekapitulasi dan Penetapan Calon Terpilih pada tanggal 24 September VII. PETITUM Menerima dan seluruhnya; mengabulkan permohonan keberatan Pemohon untuk Menyatakan batal dan tidak sah menurut hukum Surat Keputusan Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto Nomor 10/PILBUP/KPTS /KPU-KAB /VII/2013 tentang Penetapan Pasangan Calon yang memenuhi syarat sebagai peserta Pemilihan Umum Bupati clan Wakil Bupati Kabupaten Jeneponto Tahun tanggal 16 Juli 2013; Menyatakan batal dan tidak sah serta tidak mengikat secara hukum Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakii Bupati Jeneponto Tahun 2013 cli Tingkat Kabupaten Oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto (Model : DB-KWK.KPU) tanggal 24 4

5 September 2004, juncto Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jeneponto Tahun 2013 Tingkat Kabupaten (Model : DB1-KWK.KPU), masingmasing tertanggal 24 September 2013 juncto Surat Keputusan Komisi Pemilihan Urnum Kabupaten Jeneponto Nomor 32/PilBup/Kpts/KPU-Kab /IX/2013, tertanggal 24 September 2013, tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto Tahun 2013; Memerintahkan kepada Termohon untuk melakukan pemungutan suara ulang di Kabupaten Jeneponto dengan mengikutsertakan Pemohon yaitu H. A. BAHARUDDIN BASO JAYA. S.Sos, M.Si. Dan H. ISNAAD IBRAHIM, SH. sebagai Pasangan Calon Bupati clan Wakil Bupati Kabupaten Buton ; Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan dan Panitia Pengawas Pernihan Umum mengawasi Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang sesuai dengan kewenangannya; ATAU Menerima dan mengabulkan permohonan keberatan Pemohon untuk seluruhnya; Menyatakan batal dan tidak sah menurut hukum Surat Keputusan Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto Nomor 10/PILBUP/KPTS/ KPU-KAB /VII/2013 tentang Penetapan Pasangan Calon Pasangan Calon yang memenuhi syarat sebagai peserta Pemilihan Urnum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jeneponto Tahun tanggal 16 Juli 2013; Menyatakan batal dan tidak sah serta tidak mengikat secara hukurn Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakii Bupati Jeneponto Tahun 2013 di Tingkat Kabupaten Oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto (Model : DB-KWK.KPU) tanggal 24 September 2004, juncto. Catatan Pelaksanaan, Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jeneponto Tahun 2013 Tingkat Kabupaten (Model : DB1-KWK.KPU), masingmasing tertanggal 24 September 2013 juncto Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jeneponto Nomor 32/PilBup/Kpts/KPU-Kab /IX/2013 tertanggal 24 September 2013 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto Tahun 2013; 5

6 Memerintahkan kepada Komisi Pemilhan Umum Jeneponto untuk melakukan melakukan verifikasi administrasi clan Verifikasi Faktual terhadap Pasangan Calon yang diusung Partai Politik. Selanjutnya melakukan melakukan pemungutan suara ulang Pemilukada Kabupaten Jeneponto Tahun 2013 cli seluruh Kabupaten Jeneponto. Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Propinsi Sulawesi Selatan dan Panitia Pengawas Pernihan Umurn mengawasi Pelaksanaan Verifikasi administrasi dan Verifikasi Faktual Bakai Pasangan Calon serta Pemungutan Suara Ulang sesuai dengan kewenangannya. Atau Apabila Yang Mulia Majelis Hakim MK berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (et aequo et bono) 6